• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEOR

3.8. Teknik Analisis

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Analisis artinya dengan menggunakan data yang diperoleh penulis, kemudian dibandingkan dengan teori-teori dan tujuan pengendalian yang diterapkan CV. Citra Sarana Solusi, kemudian penulis berusaha untuk memberikan pemecahannya. Deskriptif merupakan penyajian data yang dihasilkan dari penelitian dengan memberikan gambaran apa adanya atau sesuai dengan kenyataan, melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data

Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk keperluan penelitian mengenai pengendalian aplikasi atas sistem informasi berbasis komputer pada sistem penjualan dilakukan dengan melakukan survei secara langsung ke CV. Citra Sarana Solusi. Penulis melakukan observasi dan wawancara dengan user yang terkait.

2. Menganalisa sistem

Dengan melakukan pengujian terhadap program komputer yang dijalankan perusahaan. Uji coba dilakukan dengan cara:

 Menjalankan beberapa menu, bentuk dan pilihan-pilihan untuk mengidentifikasi proses dan pilihan untuk menyesuaikan dengan peraturan dan pelaksanaan bisnis.

 Memvalidasi setiap masukan ke dalam sistem dengan kriteria yang berlaku.

 Memverifikasi pengendalian akses pada program aplikasi.  Memverifikasi bagaimana error dan pengecualian ditangani. 3. Memberikan penilaian audit

Setelah sistem tersebut dianalisa sesuai dengan teori-teori yang ada, jika terdapat kelemahan, penulis melihat apakah kelemahan tersebut signifikan, sehingga penulis dapat mengambil kesimpulan dengan memberikan penilaian tentang pengendalian aplikasi atas sistem informasi perusahaan, yaitu apakah pelaksanaan pengendalian aplikasi telah memadai. Serta memberikan rekomendasi bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan.

3.9. Keabsahan Data

Dalam setiap penelitian memerlukan standar untuk melihat derajat kepercayaan atas kebenaran dari hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif standar tersebut dengan keabsahan data (Sugiyono, 2005:117- 127):

1. Derajat Kepercayaan (credibility).

Uji Kepercayaan atau credibility terhadap data penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian dan triangulasi.

a. Perpanjangan pengamatan.

Sebagaimana telah dikemukakan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrument itu sendiri. Keikutsertaan peneliti

sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan pengamatan pada latar penelitian. Pengamatan terhadap penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengamatan sampai dua kali. Pengamatan pertama dilakukan untuk mendapatkan data awal selama 1 minggu, kemudian pengamatan kedua dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan secara keseluruhan untuk mendapatkan hasil yang dibutuhkan untuk proses penelitian ini yaitu hampir 2 bulan yaitu mulai pertengahan bulan April sampai pertengahan bulan Juni (18 April 2011 sampai 10 Juni 2011). Dari hasil pengamatan selama hampir 2 bulan ini data-data yang diperoleh dirasa sudah cukup untuk memperoleh hasil yang diperlukan dalam penelitian ini.

b. Peningkatan ketekunan dalam penelitian.

Pengujian kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan ini dilakukan dengan cara peneliti membaca seluruh catatan hasil penelitian dengan cermat, sehingga dapat diketahui kesalahan dan kekurangannya. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.

Dalam proses ketekunan ini peneliti melakukan fokus lebih mendalam terhadap obyek selama 3 minggu dengan mengamati secara jelas situasi dan kondisi yang terdapat pada obyek penelitian

tersebut sehingga data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat diperoleh secara signifikan dan dapat diyakini keakuratan datanya.

c. Triangulasi.

Triangulasi dilakukan dengan cara triangulasi teknik, sumber data, waktu dan teori. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi waktu artinya pengumpulan data dilakukan pada berbagai kesempatan baik pagi, siang, dan sore hari. Triangulasi sumber data artinya membandingan dan mengecek sumber data yang didapat dari nara sumber. Triangulasi teori artinya membandingkan teori yang ada dengan hasil penelitian yang didapat dari sumber data. Dengan triangulasi dalam pengumpulan data tersebut, maka dapat diketahui apakah nara sumber memberikan data yang sama atau tidak dan apabila data yang diberikan berbeda-beda maka data tidak kredibel. 2. Pengujian Transferability.

Transferability ini merupakan validasi eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketetapan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampe tersebut diambil.

Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Bagi

peneliti naturalistic, nilai transfer bergantung pada pemakai, hingga manakah hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi lain. Peneliti sendiri tidak menjamin “validitas eksternal” ini. Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporan harus memberikan uraian yang rinci, jelas dan sistematis, serta dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. Bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya, “semacam apa” suatu penelitian dapat diberlakukan (transferability), maka laporan tersebut memenuhi transferabilitas. 3. Kebergantungan (dependability).

Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji dependabilitynya. Kalau proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka peneliti tersebut tidak reliable atau dependable. Untuk itu pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.

4. Pengujian konfirmability.

Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan dependability, sehingga pengujian dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian jangan sampai proses tidak ada tetapi hasilnya ada.

Dokumen terkait