Sumarsih. 001510201235. Efisiensi Bia,-a Dan Pendapatan Usahatani Pola Tanam Satu Tabun Pada Sistem Irigasi Sederhana (Studi Kasus Desa Sukowono Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember). (Dibimbing oleh Ir. M. Sunarsib, MS sebagai DPU dan Ir. Joni Marti Mulyo Aji, M.Rur.M sebagai DPA)
RINGKASAN
Kebijakan perekonomian pemerintah yang tertuang dalam Garis-Garis
Besar Haluan Negara (GBHN) menyebutkan bahwa kegiatan pertanian yang
mencakup tanaman pangan, tanaman perkebunan,. perikanan, peternakan dan kehutanan diarah.kan pada pembangunan dan pertumbuhan yang maju, ・ヲゥウゥ・セ@ dan
tangguh_ Pembanguan pertanian bertujuan untuk meningkatkan basil dan mutu
produksi, peningkatan pendapatan dan taraf hidup petani, petemak dan nelayan,
memperluas lapangan pekeijaan dan kesempatan berusaha memmjang kegiatan
industri serta peningkatan ekspor
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi biaya
usahatani, perbedaan pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pendapatan usahatani pola tanam satu tahun pada system irigasi sederhana. Pemilihan daerah penelitian dilakukan secara sengaja di Desa Sukowono
Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Metode penelitian yang dig.makan
adalah Deskriptif dan Korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan
Disproportioned Stratified Random Sampling. Data yang digunakan adalah data
primer dan data sekunder. Metode analisa data yang digunakan adalah (1) RIC
Ratio, (2) Uji Anova dan Uji Duncan, (3) Analisis Regresi Linear Berganda.
, Hasil penelitian yang diperoleh ( 1) Nilai RIC Ratio untuk ketiga pola
tanam lebih dari satu, yang artinya bahwa penggunaan biaya produksi usahatani
adalah efisien, dimana nilai RIC Ratio untuk pola tanam I (padi-padi-padi) sebesar
1, 71 dan untuk pola tanam II (padi-tembakau-padi) sebesar 1,98 sedangkan untuk
pola tanam Ill (padi-tembakau-jagung) sebesar 2,20. (2) Terdapat perbedaan yang
nyata dibeberapa pola tanam yang ada pada system irigasi sederhana. (3) Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan per hektar petani pola tanam
v
satu tahun adalah biaya produksi, indeks pola tanarn II dan Indeks pola tanam III,
dimana biaya produksi akan meningkatkan pendapatan perbektar petani sebesar
Rp 1.013 dan 'indeks pola tanam ll akan meningkatkan pendapatan per hektar
petani sebesar Rp 969.130,7 sedangkan indeks pola tanam ill akan meningkatkan
pendapatan per hektar petani sebesar Rp 1.490.271.
VI