• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Gender dalam Pengambilan Keputusan Pelayanan Kebidanan Pada Masa Persalinan Multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peran Gender dalam Pengambilan Keputusan Pelayanan Kebidanan Pada Masa Persalinan Multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : PERAN GENDER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PELAYANAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN SARI SIMPANG LIMUN MEDAN JANUARI S/D FEBRUARI 2008

NAMA : Hj. NURHAYATI

NIM : 075102009

PROGRAM STUDI : D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU

Telah diterima dan disetujui untuk dipertahankan dihadapan penguji KTI

Pembimbing

(3)

Nama : Hj. Nurhayati

Judul : Peran Gender Dalam Pengambilan Keputusan Pelayanan Kebidanan Pada Persalinan Multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan

Program : D-IV Bidan Pendidik FK USU

Pembimbing Penguji

(dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes)

Penguji I

(dr. Juliandi Harahap, M.A)

Penguji II

(dr. Murniati Manik,

M.Sc.,Sp.KK)

Penguji III

(dr. Arlinda Sari

Wahyuni, M.Kes)

Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik

(Dewi Elizadiani Suza, S.Kp.,MNS) (dr. Murniati Manik, M.Sc., Sp.KK) Nip. 132 258 269 Nip. 130 810 201

(4)

Judul : Peran Gender dalam Pengambilan Keputusan Pelayanan Kebidanan Pada Masa Persalinan Multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan

Peneliti : Hj. Nurhayati

Program : D-IV Bidan Pendidik FK USU

ABSTRAK

Adanya hambatan dalam akses pelayanan terhadap pelayanan kesehatan terutama dialami oleh perempuan karena adanya status perempuan yang tidak mendapat izin dari suami serta pemegang keputusan, siapa yang menolong persalinan istri kebanyakan masih ditentukan oleh suami sehingga terjadi subordinasi terhadap perempuan dengan keterbatasan perempuan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan dirinya.

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan kebidanan pada masa persalinan multigravida di RB Sari Simpang Limun Medan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer yang didapat dari kuesioner yang diajukan kepada responden dimana sampel yang diambil adalah pasangan suami/istri yang bersalin di RB Sari dengan persalinan multigravida sebanyak 50 pasang.

Hasil penelitian ini ditemukan bahwa pada pra persalinan istri mempunyai peran yang paling dominan pada 4 pernyataan dari 7 pernyataan, yaitu: cemas menghadapi persalinan 22 (44%), mengingatkan persiapan persalinan 35 (70%), mengingatkan tanggal persalinan 27 (54%), menyelesaikan pekerjaan rumah tangga 26 (52%). Untuk peran jender pada masa saat persalinan, suami mempunyai peran yang paling dominan pada 2 pernyataan dari 3 pernyataan, yaitu: menentukan keputusan pengambilan tindakan saat persalinan 33 orang (66%), dan cemas ketika persalinan berlangsung 22 orang (44%). Dan untuk peran jender pada masa pasca persalinan, istri mempunyai peran yang paling dominan pada 4 pernyataan dari 5 pernyataan, yaitu: memutuskan mengadakan syukuran 21 orang (42%), peduli terhadap bayi 23 orang (46%), mengingatkan menyusui bayi 29 orang (58%), bangun untuk melihat keadaan bayi ketika menangis 39 orang (78%). Serta dari 50 pasangan suami istri yang menjadi responden, sebagian besar istri 32 orang (64%) adalah yang paling dominan dalam pengambilan keputusan pada masa persalinan.

Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada masa kehamilan, bidan diharapkan peka terhadap isu gender dalam upaya memenuhi secara seimbang kebutuhan pelayanan persalinan, baik informasi maupun pelayanan konseling.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan ridhoNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Peran Gender dalam Pengambilan Keputusan Pelayanan Kebidanan Pada Masa Persalinan Multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan”

Dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini penulis mengalami banyak kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Murniati Manik, MSc.,Sp.KK selaku ketua program studi D-IV Bidan Pendidik FK USU

2. Dr. Arlinda Sari Wahyuni, MKes selaku pembimbing materi dalam karya tulis ilmiah yang tiada bosan memberikan arahan dan bimbingannya

3. Seluruh Staf dosen dan pegawai administrasi program studi D-IV Bidan Pendidik FK USU

4. Suamiku yang tiada henti memberi semangat kepada penulis sehingga penulis termotifasi untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini

5. Ibunda yang telah memberikan dukungan moril, terimakasih juga untuk doa dan senyum yang tiada henti selama penulis menjalani pendidikan

(6)

7. Seluruh rekan-rekan seperjuangan yang selalu mengingatkan penulis akan pentingnya keefisienan waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya

8. Dan seluruh pihak yang turut andil dalam terselesainya karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang dapat membangun kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan pada penulis sendiri pada khususnya, tidak lupa penulis memohon semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Mei 2008

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Persetujuan ... (i)

Lembar Pengesahan... (ii)

Abstrak ... (iii)

Kata Pengantar……… (iv)

Daftar Isi………. (vi)

Daftar Tabel ... (ix)

BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang……….………... 1

I.2 Pertanyaan Penelitian………. 3

I.3 Tujuan Penelitian……… 3

I.4 Manfaat Penelitian……… 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gender……… 5

2.1.1 Defenisi……… 5

2.1.2 Teori Dasar Tentang Gender………... 5

2.1.3 Penyebab Kesenjangan Gender……… 7

2.2 Pengambilan Keputusan……… 8

2.3 Pelayanan Kebidanan……… 9

2.3.1 Defenisi………. 9

2.3.2 Tempat Memberikan Pelayanan Kebidanan………..… 11

2.3.3 Istilah Terkait Dengan Pelayanan Kebidanan……… 12

2.4 Persalinan……… 13

(8)

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konseptual………. 15

3.2 Defenisi Operasional………... 16

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian………... 17

4.2 Populasi dan Sampel………. 17

4.3 Lokasi Penelitian……….. 17

4.4 Pertimbangan Etik……… 18

4.5 Instrumen Penelitian………. 18

4.6 Pengumpulan Data……… 19

4.7 Analisa Data………. 20

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian……… 21

5.2 Pembahasan………. 25

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan……….………… 30

6.2 Saran……… 30

(9)

DAFTAR TABEL

(10)

Judul : Peran Gender dalam Pengambilan Keputusan Pelayanan Kebidanan Pada Masa Persalinan Multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan

Peneliti : Hj. Nurhayati

Program : D-IV Bidan Pendidik FK USU

ABSTRAK

Adanya hambatan dalam akses pelayanan terhadap pelayanan kesehatan terutama dialami oleh perempuan karena adanya status perempuan yang tidak mendapat izin dari suami serta pemegang keputusan, siapa yang menolong persalinan istri kebanyakan masih ditentukan oleh suami sehingga terjadi subordinasi terhadap perempuan dengan keterbatasan perempuan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan dirinya.

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan kebidanan pada masa persalinan multigravida di RB Sari Simpang Limun Medan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer yang didapat dari kuesioner yang diajukan kepada responden dimana sampel yang diambil adalah pasangan suami/istri yang bersalin di RB Sari dengan persalinan multigravida sebanyak 50 pasang.

Hasil penelitian ini ditemukan bahwa pada pra persalinan istri mempunyai peran yang paling dominan pada 4 pernyataan dari 7 pernyataan, yaitu: cemas menghadapi persalinan 22 (44%), mengingatkan persiapan persalinan 35 (70%), mengingatkan tanggal persalinan 27 (54%), menyelesaikan pekerjaan rumah tangga 26 (52%). Untuk peran jender pada masa saat persalinan, suami mempunyai peran yang paling dominan pada 2 pernyataan dari 3 pernyataan, yaitu: menentukan keputusan pengambilan tindakan saat persalinan 33 orang (66%), dan cemas ketika persalinan berlangsung 22 orang (44%). Dan untuk peran jender pada masa pasca persalinan, istri mempunyai peran yang paling dominan pada 4 pernyataan dari 5 pernyataan, yaitu: memutuskan mengadakan syukuran 21 orang (42%), peduli terhadap bayi 23 orang (46%), mengingatkan menyusui bayi 29 orang (58%), bangun untuk melihat keadaan bayi ketika menangis 39 orang (78%). Serta dari 50 pasangan suami istri yang menjadi responden, sebagian besar istri 32 orang (64%) adalah yang paling dominan dalam pengambilan keputusan pada masa persalinan.

Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada masa kehamilan, bidan diharapkan peka terhadap isu gender dalam upaya memenuhi secara seimbang kebutuhan pelayanan persalinan, baik informasi maupun pelayanan konseling.

(11)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Saat ini pembangunan perempuan sedang ditingkatkan. Kita dapat melihat kedudukan perempuan Indonesia dan berbagai peran dan posisi strategis. Keragaman peran tersebut menunjukkan bahwa perempuan Indonesia memang merupakan sumber daya yang potensial apabila ditingkatkan kualitasnya dan diberikan kesempatan yang sama untuk berperan. Meskipun berbagai kemajuan perempuan telah dapat terwujudkan, presentasi jumlah penduduk perempuan yang saat ini berhasil menduduki posisi strategis tetapi dalam posisi pengambilan keputusan masih sangat kecil termasuk yang berkaitan dengan kesehatan dirinya sendiri (Biro Pemberdayaan Perempuan Sekdapropsu, 2001).

Survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2003 menunjukkan angka kematian ibu di Indonesia diperkirakan berkisar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini dilatarbelakangi oleh pelbagai masalah salah satu diantaranya adanya masalah gender yaitu adanya ketidakmampuan perempuan dalam pengambilan keputusan dalam kaitannya dengan kesehatan dirinya misalnya siapa yang menjadi penolong persalinan dan sebagainya (Supriajadi dan Siskel, 2004).

(12)

Klinikus yang dihadapkan dengan pasien yang ketakutan dan kebingungan, harus bertindak cepat untuk menilai makna gejala-gejala dan gambaran objektif pasien (Teddy, 1994) dan kemudian mengindikasikan pengambilan keputusan yang tepat untuk tindak lanjut.

Adanya hambatan dalam akses pelayanan terhadap pelayanan kesehatan terutama dialami oleh perempuan karena adanya status perempuan yang tidak mendapat izin dari suami serta pemegang keputusan, siapa yang menolong persalinan istri kebanyakan masih ditentukan oleh suami (Azwar, 2001), sehingga terjadi subordinasi terhadap perempuan dengan keterbatasan perempuan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan dirinya.

Ditinjau dari segi hak reproduksi jelas dinyatakan bahwa setiap orang baik laki-laki maupun perempuan tanpa memandang kelas, sosial, suku, umur, agama dan lain-lain mempunyai hak yang sama untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab. Lebih praktisnya dapat dinyatakan bahwa perempuan berhak mengambil keputusan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya (Azwar, 2001).

(13)

Perhatian khusus terhadap perempuan inilah yang menyebabkan keterkaitan erat antara masalah kesehatan reproduksi dengan gender terutama yang menyangkut kesetaraan dan keadilan gender.

1.2 Pertanyaan Penelitian

Bagaimanakah peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan kebidanan pada persalinan multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan yang dilakukan pada tanggal Januari s/d Februari 2008.

1.3 Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan kebidanan pada persalinan multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan yang dilakukan pada tanggal Januari s/d Februari 2008. Tujuan Khusus untuk mengetahui:

1) Untuk mengetahui peran gender pada masa pra-persalinan 2) Untuk mengetahui peran gender pada masa saat persalinan 3) Untuk mengetahui peran gender pada masa pasca persalinan

(14)

1.4 Manfaat Penelitian

Data yang diperoleh dapat dimanfaatkan oleh: a. Bagi tenaga kesehatan dan pemerintah untuk

1) Mengetahui upaya apa yang dapat dilakukan dalam meningkatkan peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan kebidanan khususnya pada masa persalinan

2) Sebagai bahan masukan bagi para bidan dalam meningkatkan mutu pelayanan kebidanan

b. Bagi masyarakat

Menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi khususnya yang berkaitan dengan gender dalam pelayanan kebidanan pada masa persalinan

b. Bagi instansi pendidikan

Memberikan sumbangan bagi perkembangan pendidikan serta sebagai bahan kajian penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini

c. Bagi peneliti

(15)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gender

2.1.1 Defenisi

a. Gender adalah peran sosial dimana peran laki-laki dan peran perempuan ditentukan (Suprijadi dan Siskel, 2004).

b. Gender adalah perbedaan status dan peran antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan nilai budaya yang berlaku dalam periode waktu tertentu (WHO, 2001).

c. Gender adalah perbedaan peran dan tanggung jawab sosial bagi perempuan dan laki-laki yang dibentuk oleh budaya (Azwar, 2001) d. Gender adalah jenis kelamin sosial atau konotasi masyarakat untuk

menentukan peran sosial berdasarkan jenis kelamin (Suryadi dan Idris, 2004).

2.1.2 Teori Dasar Tentang Gender a. Teori Kodrat Alam

Menurut teori ini perbedaan biologis yang membedakan jenis kelamin dalam memandang jender (Suryadi dan Idris, 2004). Teori ini dibagi menjadi dua yaitu:

1) Teori Nature

(16)

2) Teori Nurture

Teori ini lebih memandang perbedaan gender sebagai hasil rekayasa budaya dan bukan kodrati, sehingga perbedaan gender tidak berlaku universal dan dapat dipertukarkan

b. Teori kebudayaan

Teori ini memandang gender sebagai akibat dari konstruksi budaya (Suryadi dan Idris, 2004). Menurut teori ini terjadi keunggulan laki-laki terhadap perempuan karena konstruksi budaya, materi, atau harta kekayaan. Gender itu merupakan hasil proses budaya masyarakat yang membedakan peran sosial laki-laki dan perempuan. Pemilahan peran sosial berdasarkan jenis kelamin dapat dipertukarkan, dibentuk dan dilatihkan.

c. Teori Fungsional Struktural

Berdasarkan teori ini munculnya tuntutan untuk kesetaraan gender dalam peran sosial di masyarakat sebagai akibat adanya perubahan struktur nilai sosial ekonomi masyarakat. Dalam era globalisasi yang penuh dengan berbagai persaingan peran seseorang tidak lagi mengacu kepada norma-norma kehidupan sosial yang lebih banyak mempertimbangkan faktor jenis kelamin, akan tetapi ditentukan oleh daya saing dan keterampilan (Suryadi dan Idris, 2004).

d. Teori Evolusi

(17)

Kesetaraan gender merupakan gejala alam atau tuntutan yang menghendaki kesetaraan, yang harus di respon oleh umat manusia dalam rangka adaptasi dengan alam. Berdasarkan teori ini pembagian tugas dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan pada zaman dahulu tidak pernah dipermasalahkan karena lamanya menuntut demikian. Sekarang tuntutan kesetaraan gender menjadi permasalahan yang menjadi perhatian manusia di seluruh dunia juga karena alam menuntut demikian disebabkan adanya perubahan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang berlaku di masyarakat yang memungkinkan peran laki-laki dan perempuan bisa sama atau dipertukarkan.

2.1.3. Penyebab Kesenjangan Gender

Masalah gender atau pemilahan peran sosial laki-laki dan perempuan merupakan hasil dari konstruksi sosial dan budaya melalui pembiasaan, sosialisasi, budaya dan pewarisan budaya sejak anak dilahirkan ke dunia yang dipengaruhi oleh waktu dan tempat (Suryadi dan Idris, 2004).

Pada prinsipnya gender bisa berbeda dan dipengaruhi oleh waktu dan tempat sehingga tidak bisa berlaku universal dan tetap menetap (Suryadi dan Idris, 2004).

2.2 Pengambilan Keputusan

Keputusan bersifat kompleks, terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain:

(18)

menimbulkan rasa tidak senang atau sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan

b. Emosional didasarkan oleh perasaan dan sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjektif

c. Rasional didasarkan pada pengetahuan. Orang-orang mendapat informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya

d. Praktikal didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakannya. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuan dalam bertindak

e. Interpersonal didasarkan pada pengaruh jaringan-jaringan sosial yang ada. Hubungan antara satu orang ke orang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual

f. Struktur didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu

Jenis-jenis pengambilan keputusan

1. Pengambilan keputusan untuk tidak berbuat apa-apa karena ketidaksanggupan atau merasa tidak sanggup

2. Pengambilan keputusan intuitif sifatnya segera, langsung diputuskan karena keputusan tersebut dirasakan paling tepat

3. Pengambilan keputusan yang terpaksa karena harus segera dilaksanakan 4. Pengambilan keputusan yang reaktif seringkali dilakukan dalam situasi

marah atau tergesa-gesa

(19)

6. Pengambilan keputusan secara berhati-hati dipikirkan baik-baik, mempertimbangkan berbagai pilihan (Saraswati dan Hakim, 2002).

2.3 Pelayanan Kebidanan 2.3.1. Defenisi

Pelayanan kebidanan terintegrasi dalam pelayanan kesehatan. Selama ini pelayanan kebidanan tergantung pada sikap soasial masyarakat dan keadaan lingkungan dimana bidan bekerja. Kemajuan sosial ekonomi merupakan paham parameter yang amat penting dalam pelayanan kebidanan.

Parameter kemajuan sosial ekonomi dalam pelayanan kebidanan antara lain:

a. Perbaikan status gizi ibu dan bayi

b. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan c. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan d. Menurunkan angka kematian neonatal e. Cakupan penanganan resiko tiinggi

f. Meningkatnya cakupan pemeriksaan neonatal

Keadilan dalam memberikan pelayanan kebidanan adalah aspek yang paling penting dalam pelayanan kebidanan di Indonesia. Keadilan dalam pelayanan ini dimulai dengan:

a. Pemenuhan kebutuhan klien yang sesuai

(20)

Tingkat ketersediaan tersebut di atas merupakan syarat utama untuk terlaksananya pelayanan kebidanan yang aman. Selanjutnya diteruskan dengan sikap bidan yang tanggap dengan klien, sesuai dengan kebutuhan klien dan tidak membedakan pelayanan kepada siapapun.

Pelayanan kebidanan diberikan secara holistik yaitu memperhatikan aspek bio psiko sosio dan kultural sesuai dengan kebutuhan pasien. Pelayanan tersebut diberikan dengan tujuan kehidupan dan kelangsungan pelayanan. Pasien memerlukan pelayanan dari provider yang memiliki karakteristik sebagai berikut: psiko sosio dan kultural sesuai dengan kebutuhan pasien. Pelayanan tersebut diberikan dengan tujuan kehidupan dan kelangsungan pelayanan. Pasien memerlukan pelayanan dari provider yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Semangat untuk melayani b. Simpati

c. Empati d. Tulus ikhlas

e. Memberikan kepuasan

Setelah itu bidan sebagai pemberi pelayanan harus memperhatikan hal-hal seperti di bawah ini:

a. Aman b. Nyaman

c. Menghargai hak pribadi d. Alami

(21)

Bidan adalah tenaga pelayanan profesional yang memberikan pelayanan kebidanan sesuai dengan ilmu dan kiat kebidanan. Untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien diperlukan data masukan. Data tersebut dikumpulkan dengan format pengumpul data yang didesain sesuai dengan kasus yang ada. Tekhnik pengumpul data memakai metode wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, dan auskultasi serta pemeriksaan penunjang lainnya.

2.3.2 Tempat Memberikan Pelayanan Kebidanan

Bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan dapat bekerja di rumah masyarakat, klinik umum/ klinik bersalin, rumah sakit dan pusat pelayanan kesehatan lainnya.

2.3.3 Istilah Terkait dengan Pelayanan Kebidanan a. Bidan

(22)

medik lainnya. Dia mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal, dan persiapan untuk menjadi orang ttua, dan asuhan anak. Dia bisa berpraktek di rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat pelayanan lainnya.

Bidan sebagai tenaga pemberian pelayanan kebidanan, pelayanan KB dan pelayanan kesehatan masyarakat harus menyiapkan diri untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kebidanan. Di bawah ini di bahas tentang pelayanan kebidanan. Keikutsertaan suami pasien dalam kelahiran, dan menjaga mutu pelayanan kebidanan.

b. Kebidanan

Kebidanan adalah profesi yang peduli terhadap peningkatan kesehatan perempuan, berfokus pada kesehatan reproduksi dan pemahaman sepanjang siklus kehidupan perempuan atau dengan pendekatan yang bersifat holistik (Sofyan, 2001).

2.4 Persalinan

(23)

2.5 Keikutsertaan Suami dalam Pelayanan Kebidanan/ Kelahiran

Dalam memberikan pelayanan kebidanan/ kelahiran, bidan dituntut untuk mengaplikasikan beberapa disiplin keilmuan, baik ilmu sosial, psikologi, kebutuhan dasar manusia secara holistik, komunikasi serta ilmu kebidanan itu sendiri. Interaksi pasien dengan lingkungannya merupakan faktor pendukung terjadinya proses kelahiran yang fisiologis.

Suami adalah orang terdekat yang menyebabkan proses kehamilan terjadi, kehadiran suami dalam persalinan masih dianggap janggal. Beberapa tempat pelayanan persalinan belum memperbolehkan kehadiran suami dalam proses persalinan istrinya. Apabila ada seorang pasien yang menginginkan suaminya menunggu pada saat istrinya melahirkan sebaiknya bidan memperbolehkan dengan lebih dahulu memberikan wawasan, pengertian dan penjelasan kepada suaminya dan tidak menunggu jalannya persalinan. Sebelumnya suami pasien diberi penjelasan tentang persalinan yang meliputi: mekanisme persalinan, hal-hal yang dialami oleh istrinya, dan kemungkinan-kemungkinan lain yang akan terjadi. Semua penjelasan yang diberikan oleh bidan ditindaklanjuti dengan penandatanganan informed consent.

(24)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Gender adalah merupakan perbedaan status dan peran antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan nilai budaya yang berlaku dalam periode tertentu. Peran gender adalah merupakan peran yang dipandang layak oleh masyarakat untuk diberikan kepada laki-laki atau perempuan berdasarkan ekonomi dan sosial.

Berdasarkan tujuan penelitian peneliti membuat kerangka konsep sebagai berikut :

Suami

Peran gender

Istri

Pengambilan keputusan dalam Pelayanan Kebidanan:

(25)

3.2 Defenisi Operasional

Dari kerangka konsep diatas terdapat variabel yang akan diteliti yaitu:

Peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan kebidanan pada masa persalinan.

Peran gender tersebut merupakan peran suami istri dalam pengambilan keputusan pada masa pra-persalinan, saat persalinan, dan pasca persalinan.

Pra-persalinan yaitu masa selama perempuan hamil atau sebelum persalinan. Persalinan yaitu masa pengeluaran bayi, plasenta dan selaput ketuban. Pasca persalinan yaitu masa sesudah perempuan menghadapi persalinan. Cara ukur : Wawancara

Alat ukur : Kuesioner Hasil ukur : - Suami

(26)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriftif yaitu untuk mengetahui peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan kebidanan pada persalinan multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan.

4.2. Populasi Dan Sampel a. Populasi

Pasangan suami istri yang mendapatkan pelayanan kebidanan pada persalinan multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan Januari s/d Februari 2008 sebanyak 50 pasang.

b. Sampel

Dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan populasi, semuanya dijadikan sampel sebanyak 50 pasang. Sampel penelitian ini disebut sebagai responden.

4.3. Lokasi Penelitian

a. Dilakukan di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan karena di klinik tersebut diketahui banyak pasien yang berobat dan menyediakan pelayanan kebidanan pada persalinan.

(27)

c. Belum pernah dilakukan penelitian tentang peran gender khususnya mengenai peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan kebidanan pada persalinan multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan.

4.4. Pertimbangan etik

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian. Maka peneliti berjanji tidak memberikan atau mencantumkan nama responden dan memberikan jaminan kerahasian hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lain, pada lembar alat ukur peneliti hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan, dan sebelum peneliti mengambil data peneliti akan memberikan informed consent sebagai bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden.

4.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang peneliti gunakan berupa kuesioner. Dalam setiap lembar kuesioner memuat pertanyaan demografi responden dan pertanyaan mengenai peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan kebidanan multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan Januari-Februari 2008.

Dalam penilaian jawaban, khusus jawaban data demografi tidak dilakukan penilaian, untuk jawaban dari pertanyaan mengenai peran gender dengan jawaban sebagai berikut :

(28)

Jadi untuk menentukan peran dominan peneliti menentukan sebagai berikut:

 Dikatakan peran suami dominan jika jawaban suami lebih banyak dari jawaban yang lain (istri dan bersama)

 Dikatakan peran istri dominan jika jawaban istri lebih banyak dari jawaban yang lain (suami dan bersama)

 Dikatakan peran bersama dominan jika jawaban bersama lebih banyak dari jawaban yang lain (suami dan istri)

4.6. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti setelah kuesioner yang dibagikan kepada responden dijawab dimana untuk pengambilan data ini peneliti terlebih dahulu melalui tahap :

Peneliti mendata jumlah populasi pasangan suami istri yang menjadikan Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan sebagi tempat bersalin. Dari populasi yang ada semuanya dijadikan sampel. Setiap sampel yang menjadi responden terlebih dahulu diminta persetujuannya secara suka rela untuk menjadi responden dengan menjelaskan bahwa kerahasiaan akan terjaga oleh peneliti.

4.7 Analisa Data

(29)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian serta pembahasan mengenai peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan kebidanan pada persalinan multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan yang dilakukan pada tanggal 04 Januari - 28 Februari 2008.

5.1. HASIL PENELITIAN

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka data hasil penelitian ini akan menguraikan gambaran data demografi, pasangan yang paling dominan diantara suami istri dalam pengambilan keputusan pada masa persalinan, peran gender pada masa pra persalinan, saat persalinan dan pasca persalinan.

5.1.1 Data Demografi

(30)

Tabel 1. Gambaran data demografi responden di Rumah Bersalin Sari Simpang

a. Pada masa pra persalinan

(31)

persalinan 22 orang (44%), mengingatkan persiapan persalinan 35 orang (70%), mengingatkan tanggal persalinan 27 orang (54%), menyelesaikan pekerjaan rumah tangga 26 orang (52%).

Tabel. 2. Distribusi peran gender dalam pengambilan keputusan pada masa pra persalinan di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan Tahun 2008

Pernyataan Istri Suami Bersama

n % N % N %

Pra Persalinan:

1. Cemas menghadapi persalinan 22 44 12 24 16 32 2. Mencari tempat bersalin 22 44 23 46 5 10 3. Mengingatkan persiapan

persalinan

35 70 12 24 3 6 4. Memutuskan siapa orang yang

mendampingi istri ke klinik bersalin

7 14 39 78 4 8

5. Mempersiapkan biaya persalinan 12 24 28 56 10 20 6. Mengingatkan tanggal persalinan 27 54 20 40 3 6 7. Menyelesaikan pekerjaan rumah

tangga

26 52 18 36 6 12

b. Pada masa saat persalinan

Dari 50 pasangan suami istri yang menjadi responden, diperoleh frekuensi dan persentase dari peran gender pada masa saat persalinan, suami mempunyai peran yang paling dominan pada 2 pernyataan dari 3 pernyataan, yaitu: menentukan keputusan pengambilan tindakan saat persalinan 33 orang (66%), dan cemas ketika persalinan berlangsung 22 orang (44%).

Tabel. 3. Distribusi peran gender dalam pengmabilan keputusan pada saat persalinan di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan Tahun 2008

Pernyataan Istri Suami Bersama

(32)

3. Cemas ketika persalinan Berlangsung

8 16 22 44 20 40

c. Pada masa pasca persalinan

Dari 50 pasangan suami istri yang menjadi responden, diperoleh frekuensi dan persentase dari peran gender pada masa pasca persalinan, istri mempunyai peran yang paling dominan pada 4 pernyataan dari 5 pernyataan, yaitu: memtuskan mengadakan syukuran 21 orang (42%), peduli terhadap bayi 23 orang (46%), mengingatkan menyusui bayi 29 orang (58%), bangun untuk melihat keadaan bayi ketika menangis 39 orang (78%).

Tabel. 4. Distribusi peran gender dalam pengambilan keputusan pada masa pasca persalinan di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan Tahun 2008

Pernyataan Istri Suami Bersama

N % N % n %

Pasca Persalinan

1. Menentukan nama anak 11 22 16 32 23 46 2. Memutuskan mengadakan syukuran 21 42 12 24 17 34 3. Peduli terhadap bayi 23 46 16 32 11 22 4. Mengingatkan menyusui bayi 29 58 16 32 5 10 5. Bangun untuk melihat keadaan bayi

ketika menangis

39 78 8 16 3 6

5.1.3. Pasangan yang paling dominan diantara suami istri dalam pengambilan keputusan pada masa persalinan secara umum

(33)

Tabel 5. Distribusi peran gender dalam pengambilan keputusan kegawatdaruratan pada masa persalinan di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan Tahun 2008

No Pengambilan keputusan

kegawatdaruratan pada masa persalinan

n %

1 Istri 32 64

2 Suami 13 26

3 Bersama 5 10

5.2. PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini peneliti mencoba menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan kebidanan pada masa persalinan multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan.

5.2.1. Peran gender pada pra persalinan

(34)

sebagai ibu rumah tangga. Dan untuk urusan persiapan persalinan maupun melahirkan sudah selayaknya perempuan yang lebih perduli dari pada laki walaupun laki-laki/suami ikut mengambil andil dalam persiapan persalinan istri, tetapi dengan berprinsip laki-laki sebagai kepala rumah tangga dan memberi nafkah keluarga sementara untuk urusan rumah sudah selayaknya istri yang memegang peranan, termasuk disini dalam hal mempersiapkan persalinan (Azwar, 2001).

5.2.2. Peran gender pada saat persalinan

(35)

pendidikan suami/ istri dapat mempengaruhi status sosial dan kemampuan suami/ istri dalam mengambil suatu keputusan karena semakin tinggi tingkat pendidikan suami/ istri semakin banyak pergaulan dan pengalaman sehingga akan mempunyai wawasan yang luas dalam mempertimbangkan suatu keputusan.

5.2.3. Peran gender pada pasca persalinan

(36)

5.2.4. Peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan kebidanan pada persalinan multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan tahun 2008 secara umum.

Dari 50 pasangan suami istri yang menjadi responden, sebagian besar istri 32 orang (64%) adalah yang paling dominan dalam pengambilan keputusan pada masa persalinan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan peran dan tanggung jawab antara suami dan istri. Hal ini terjadi karena perbedaan gender masih diartikan oleh masyarakat sebagai perbedaan jenis kelamin. Masyarakat belum memahami bahwa gender adalah suatu konstruksi budaya tentang peran fungsi dan tanggung jawab sosial antara laki-laki dan perempuan. Dalam suatu rumah tangga pada umumnya beberapa jenis kegiatan dilakukan oleh laki-laki dan beberapa dilakukan oleh perempuan. Berbagai observasi menunjukkan perempuan mengerjakan hampir 90% dari pekerjaan rumah tangga (Sulistiana, 2004).

(37)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN

Dari 50 pasangan suami istri yang menjadi responden, suku yang paling dominan adalah diperoleh frekuensi dan persentase dari peran gender pada masa pra persalinan, istri mempunyai peran yang paling dominan yaitu mengingatkan persiapan persalinan 35 orang (70%). Dari peran gender pada masa saat persalinan, suami mempunyai peran yang paling dominan yaitu menentukan keputusan pengambilan tindakan saat persalinan 33 orang (66%). Dari peran jender pada masa pasca persalinan, istri mempunyai peran yang paling dominan yaitu bangun untuk melihat keadaan bayi ketika menangis 39 orang (78%). Dari sebagian besar istri 32 orang (64%) adalah yang paling dominan dalam pengambilan keputusan pada masa persalinan.

6.2. SARAN

a. Penelitian selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dapat menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan data demografi yang berkaitan dengan peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan kebidanan pada masa kehamilan dan persalinan. b. Praktek kebidanan

(38)

sehingga upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi dapat diminimalkan dan kesehatan ibu dapat lebih terjamin.

2) Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada masa kehamilan, bidan diharapkan peka terhadap isu gender dalam upaya memenuhi secara seimbang kebutuhan pelayanan persalinan, baik informasi maupun pelayanan konseling.

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, M. 2003. Kesehatan dan Hak Reproduksi Perempuan. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan

Anwar, M. 1997. Kesehatan Wanita Sebuah perspektif Global. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Azwar, A. 2001. Yang Perlu diketahui Petugas Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Depkes-RI

. 2001. Bagaimana Mengatasi Kesenjangan Jender. Jakarta: Kantor Negara pemberdayaan Negara

Budiarto, E. 2002. Biostatika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC

Darwis, D. S. 2003. Metode Penelitian Kebidanan Prosedur Kebijakan Etik. Jakarta: EGC

Http://situs.kesrepro.info/gendervaw/gvaw02.htm,2004

Manuaba. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan Mochtar, R. 1999. Sinopsis Obstetri. Jilid I. Jakarta: EGC

Murniati, A. 2004. Getar Gender. Magelang : Yayasan IndonesiaTera.

Musbir, W. 1999. Etika dan Kode Etik Kebidanan. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia

Notoadmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Prawirohardjo, S. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

(40)

Sofyan, M. et.all. 2001. Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia

Suryasabrata, S. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Suryadi, A. Idris, E. 2004. Kesetaraan Jender dalam Bidang Pendidikan. Bandung: PT. Genesindo

Suprijadi, Siskel. 2004. Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan

(41)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,

Saudara Responden

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, saya akan melakukan penelitian tentang peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan kebidanan pada persalinan multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan Januari s/d Februari 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan kebidanan pada persalinan multigravida di Rumah Bersalin Sari Simpang Limun Medan Januari s/d Februari 2008. Manfaat penelitian ini mungkin secara langsung tidak dirasakan tetapi hasil penelitian ini akan berguna menjadi sumber data dalam meningkatkan status kesehatan perempuan, keluarga, dan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak.

Untuk keperluan tersebut saya mohon bersedia/ tidak bersedia saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini, selanjutnya saya mohon bersedia/ tidak bersedia untuk mengisi kuesioner yang saya sediakan dengan kejujuran dan apa adanya. Jawaban saudara dijamin kerahasiaannya.

Demikian lembar persetujuan ini saya perbuat, atas bantuan dan partisipasinya saya sampaikan terimakasih.

Medan, 2008

Responden Peneliti

(42)

LEMBAR KUESIONER

PERAN JENDER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PELAYANAN KEBIDANAN PADA MASA PERSALINAN MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN SARI SIMPANG LIMUN MEDAN JANUARI s/d FEBRUARI 2008 Responden No :

Tanggal :

Alamat :

Jumlah anak :

PETUNJUK

JAWABLAH SETIAP PERTANYAAN DENGAN SINGKAT DAN JELAS 1. DATA DEMOGRAFI

1. Umur

Istri : Suami:

2. Suku

Istri : Suami:

3. Agama

Istri : Suami:

4. Pendidikan Terakhir

Istri : Suami:

5. Pekerjaan

Istri : Suami:

6. Pendapatan rata-rata

(43)

2. PERAN JENDER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PELAYANAN KEBIDANAN PADA MASA PERSALINAN MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN SARI SIMPANG LIMUN MEDAN JANUARI s/d FEBRUARI 2008

PETUNJUK

Istilah pertanyaan berikut dengan membubuhkan tanda (√) pada jawaban yang saudara anggap benar

1. Siapa yang paling cemas menghadapi persalinan?

Istri Suami Bersama

2. Siapa yang sibuk mencari tempat bersalin untuk persalinan yang akan dihadapi? Istri Suami Bersama

3. Siapakah yang paling sering mengingatkan persiapan persalinan? Istri Suami Bersama

4. Siapakah yang jadi pendamping sewaktu akan pergi ke klinik bersalin? Istri Suami Bersama

5. Siapakah yang mempersiapkan biaya persalinan?

Istri Suami Bersama 6. Siapakah yang sering mengingatkan tanggal persalinan?

Istri Suami Bersama 7. Siapakah yang memutuskan nama anak dari persalinan ini?

Istri Suami Bersama

8. Siapakah yang banyak berperan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga menjelang persalinan?

Istri Suami Bersama

9. Siapakah yang memutuskan untuk mengadakan acara syukuran setelah persalinan?

Istri Suami Bersama

10. Seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada persalinan seperti perdarahan, siapa yang menentukan keputusan pengambilan tindakan? Istri Suami Bersama

(44)

12. Siapakah yang sering mengingatkan agar menyusukan bayi sesering mungkin? Istri Suami Bersama

13. Saat suami mendampingi persalinan hal itu atas keinginan?

Istri Suami Bersama 14. Siapakah yang paling cemas ketika persalinan berlangsung?

Istri Suami Bersama

15. Pada malam hari, seandainya bayi menangis siapakah yang lebih dahulu bangun untuk melihat keadaan bayi?

(45)

LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU

T. A. 2007-2008

Nama Mahasiswa: Hj. Nurhayati Nama Pembimbing: Nim : 075102008 Nip :

Gambar

Tabel 1.  Gambaran data demografi responden di Rumah Bersalin Sari Simpang
Tabel. 2. Distribusi peran gender dalam pengambilan keputusan pada masa pra
Tabel. 4. Distribusi peran gender dalam pengambilan keputusan pada masa pasca
Tabel 5.  Distribusi peran gender dalam pengambilan keputusan kegawatdaruratan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat tentang hubungan gender dengan keterlibatan orang terdekat dalam pengambilan keputusan pada program

Penelitian ini bertujuan (1) melihat bagaimana peran komunikasi dalam pengambilan keputusan bermigrasi dengan studi kasus pada kelompok arisan pemuda migran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dibahas di bab sebelumnya, maka dalam penelitian Aplikasi Pengambilan Keputusan Indeks Kepuasan Masyarakat Pada Unit

Peran sistem informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan pada PT.Panca Kurnia. Niaga Nusantara Medan adalah untuk memperbaiki sistem pengambilan keputusan

Berdasarkan hasil dari pembahasan yang sudah dipaparkan sebelumnya bisa diambil kesimpulan bahwa peran petani perempuan terhadap pengambilan keputusan pada usahatani

Pada Bab 4 ini penulis akan menyajikan pembahasan yaitu membandingkan antara teori dengan Asuhan Kebidanan Komprehensif yang diterapkan pada klien Ny “I” G1P0000 sejak

Pada BAB 4 ini penulis akan melakukan pembahasan mengenai asuhan yang dilakukan dengan kesesuaian hasil asuhan dengan teori Asuhan kebidanan Komprehensif yang

Pengaruh Moderasi Gender pada Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Efikasi Diri dalam Pengambilan Keputusan Karir Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan H1 diterima dan H0 ditolak