PROYEKSI PERTUMBUHAN KREDIT
PERIODE 2010 – 2012 PADA PT BANK SUMUT
DENGAN METODE RATA-RATA BERGERAK GANDA
TUGAS AKHIR
NOVITA SARI P
072407070
PROGRAM STUDI DIPLOMA STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROYEKSI PERTUMBUHAN KREDIT PERIODE 2010 -2012 PADA PT BANK SUMUT DENGAN METODE RATA – RATA BERGERAK GANDA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
NOVITA SARI P 072407070
PROGRAM STUDI DIPLOMA STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI PERTUMBUHAN KREDIT
PERIODE 2010-2012 PADA PT BANK SUMUT DENGAN METODE RATA-RATA BERGERAK GANDA
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : NOVITA SARI P
Nomor Induk Mahasiswa : 072407070
Program Studi : D-3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2010
Diketahui
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Dosen Pembimbing,
Dr. Saib Suwilo, M.Sc.
PERNYATAAN
PROYEKSI PERTUMBUHAN KREDIT PERIODE 2010-2012 PADA PT BANK SUMUT
DENGAN METODE RATA-RATA BERGERAK GANDA
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Mei 2010
PENGHARGAAN
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh alam semesta beserta seluruh isinya dan berkat kekuatan iman dari-Nya, maka Tugas Akhir dengan judul “PROYEKSI PERTUMBUHAN KREDIT PERIODE 2010-2012 PADA PT. BANK SUMUT DENGAN MENGGUNAKAN RATA – RATA BERGERAK GANDA” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kemudian seiring Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang membawa umatnya ke jalan yang benar dan kesejahteraan hidup.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, dengan demikian penulis harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi peningkatan mutu penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih atas petunjuk dan bimbingan yang berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Maka dengan ini penulis mengucapakan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ayahanda Noviansyah Indra P dan Ibunda tercinta Anna Sari Nst, yang membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta dari kecil hingga saat ini, memberi motivasi dan restu serta materi yang tak ternilai dengan apapun.
2. Bapak Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU 3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc, selaku ketua Departemen Matematika
4. Bapak Drs. Open Darnius, M.Sc, selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dan pengalaman kepada penulis.
6. Bujing Umi, Ibu Dra. Hj. Azneini Lbs, M.Pd, adikku M. Zulfan P, dan M. Raihan Izha Afief yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan semanagat dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
7. Untuk sahabat-sahabatku Devi Rusdiana, Sumi Sriardina Yusara, Iin Sundari, Jenny Fridayanti, Eka Kurniati Hsb, Ayu Harlina, Yunita Anggreini dan Desi Ryska Pane, Kak Fitri, Kak Ijah, Yeni, terima kasih telah membantu, memberikan semangat dan memahamiku selama ini.
8. Teman-teman seperjuangan Stambuk 2007 khususnya anak Stat C yang telah mendukung terimakasih untuk semuanya.
Atas segala bantuan dan budi baik semua pihak penulis ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya rabbal’alamin.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan.
Medan, Mei 2010 Penulis
DAFTAR ISI
2.4.1 Dilihat Dari Segi Kegunaan kredit 15 2.4.2 Dilihat Dari Segi Tujuan Kredit 16 2.4.3 Dilihat Dari Segi Jangka Waktu 17
2.4.4 Dilihat Dari Segi Jaminan 18
2.4.5 Dilihat Dari Segi Sektor Usaha 18
2.5 Pengertian Peramalan 19
2.6 Jenis-Jenis Peramalan 20
2.7 Kegunaan Peramalan 22
2.8 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan 24
2.10 Metode Pemulusan 26 2.11 Metode Smoothing yang Digunakan 27
BAB 3 SEJARAH SINGKAT BANK SUMUT 33
3.1 Sejarah Bank Sumut 33
3.2 Visi dan Misi Bank Sumut 35
3.2.1 Visi Bank Sumut 35
3.2.2 Misi Bank Sumut 35
3.3 Statemen Budaya Bank Sumut 35
3.4 Logo Bank Sumut 35
3.5 Struktur Organisasi Bank Sumut 36
BAB 4 ANALISA DATA 41
4.1 Pengumpulan Data 41
4.2 Analisa Data 42
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 55
5.1 Tahapan Implementasi 55
5.2 Microsoft Excel 56
5.3 Langkah-Langkah Memulai Dengan Microsoft Excel 57
5.4 Penggambaran Hasil 61
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 62
6.1 Kesimpulan 62
6.2 Saran 63
DAFTAR PUSTAKA 64
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2 – 1 Rata – Rata Bergerak 3 Tahunan 30
Tabel 2 – 2 Nilai Kesalahan 32
Tabel 4 – 1 Saldo Kredit Pada Tahun 2000 – 2009 Pada PT Bank Sumut 41
Tabel 4 – 2 Hasil Pertumbuhan Kredit Pada Tahun 2000 – 2009 45
Tabel 4 – 3 Peramalan Pertumbuhan Kredit Pada PT Bank Sumut
Dengan Menggunakan Rata-Rata Bergerak Linier 3 Periode 50
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4 – 1 Saldo Kredit Pada Tahun 2000 – 2009 Pada PT Bank Sumut 42
Gambar 4 – 2 Aplikasi Pertumbuhan Kredit Dengan Menggunakan
Rata-Rata Bergerak Ganda Pada PT Bank Sumut 52
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan perekonomian di propinsi Sumatera utara sangat erat kaitannya dengan
keberhasilan pemerintah dalam memasyarakatkan kegiatan perbankan. Perkembangan
perbankan yang begitu pesat akhir-akhir ini telah membuka prospek yang menguntungkan
bagi pengembangan usaha, baik usaha kecil maupun menengah.
Lembaga bank pada dasarnya merupakan inti dari sistem keuangan dari setiap
negara. Bank juga merupakan lembaga keuangan dimana bank dijadikan sebagai wadah
bagi masyarakat baik secara perorangan maupun berkelompok seperti perusahaan,
lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta, untuk menyimpan dan meminjam dana
lembaga yang siap melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem
pembayaran bagi semua sektor perekonomian.
Dalam rangka pembiayaan kegiatan perekonomian untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, pemberian kredit perbankan mempunyai
peranan yang penting. Dalam kaitan ini, kebijakan pemerintah yang di tempuh di bidang
perkreditan diarahakan untuk membiayai sektor-sektor ekonomi yang mempunyai
produktivitas tinggi sehingga alokasi dana secara makro dapat dicapai dengan lebih
efisien.
Peranan kredit perbankan di dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dapat
berarti penciptaan lapangan kerja, baik melalui perluasan produksi dan kegiatan usaha
lainnya maupun melalui pengaruhnya dalam mendorong munculnya unit-unit usaha baru.
Selain itu, kredit perbankan dapat diarahkan untuk pemerataan kesempatan berusaha yang
antara lain melalui alokasi pemberian kredit menurut prioritas pembangunan dan
golongan ekonomi sehingga pada gilirannya dapat memperluas pemerataan hasil-hasil
pembangunan.
Mengingat peranan kredit perbankan dalam perekonomian negara sehingga mendorong
menyalurkan kredit pada masyarkat bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang
diperoleh dalam bentuk bunga, keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup bank.
Jadi semakin banyak kredit yang disalurkan maka keuntungan yang diperoleh bank.
Untuk mengimplementasikan keadaan diatas penulis mengajukan judul
PROYEKSI PERTUMBUHAN KREDIT PERIODE 2010-2012 PADA PT BANK
SUMUT DENGAN METODE RATA-RATA BERGERAK GANDA.
1.2. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah yang ingin penulis teliti adalah penulis ingin mengetahui
seberapa besar pertumbuhan kredit pada PT Bank Sumut pada tahun yang akan datang,
untuk hal ini penulis perlu mengadakan suatu peramalan dengan menggunakan metode
rata-rata bergerak ganda.
1.3. Batasan Masalah
Agar pembatasan masalah dapat lebih terarah perlu diadakan pembatasan masalah yaitu
a. Data yang dipakai dalam melakukan perhitungan peramalan pertumbuhan kredit
ini diambil dari tahun 2000-2009.
b. Memperkirakan hasil pertumbuhan kredit pada PT Bank Sumut untuk tahun
2010-2012.
1.4. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk meramalkan
pertumbuhan kredit periode 2010-2012 dan menjadi suatu bahan masukan dan
pertimbangan bagi PT Bank Sumut, sehingga dapat diambil kebijakan pada masa yang
akan datang.
1.5. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Penelitian kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan
informasi dari perpustakaan dengan cara membaca buku-buku referensi dan
2. Penelitian lapangan, yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan
informasi mengenai pertumbuhan kredit dengan cara mangadakan penelitian di PT
Bank Sumut dan menulis data yang diperlukan. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah data sekunder yaitu data yang pengumpulannya bukan diusahakan
sendiri oleh peneliti. Data sekunder disini ialah data yang diolah diperoleh dari PT
Bank Sumut.
1.6. Tinjauan Pustaka
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya oleh KASMIR Tahun 2007
Dari artian luas kredit diartikan sebagai kepercayaan. Begitu pula dalam bahasa latin
kredit berarti ”credere” artinya percaya. Maksud dari percaya bagi si pemberi kredit
adalah ia percaya kepada si penerima kredit bahwa yang disalurkannya pasti akan
dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit merupakan
Metode Dan Aplikasi Peramalan oleh MAKRIDAKIS / WHEELWRIGHT /
McGEE
Perhitungan yang dilakukan untuk meramalkan hasil pertumbuhan kredit pada PT Bank
sumut periode 2011-2012 adalah dengan menggunakan metode Rata-rata Bergerak Ganda
(Double Moving Average).
Prosedur Peramalan rata-rata bergerak ganda meliputi 3 aspek, yaitu :
1. Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t ( ditulis ' t S ).
2. Penyesuaian yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal dan
ganda pada waktu t.
3. Penyesuaian untuk kecendrungan dari periode t ke periode t+1 (atau ke
periode t+m jika ingin meramalkan m periode ke depan ).
Secara umum penyesuaian prosedur rata-rata bergerak linier dapat diterangkan
melalui persamaan berikut ini :
(
' ")
X = Nilai data terakhir yang diketahui dan digunakan
sebagai ramalan untuk periode berikutnya.
' t
S = Rata-rata bergerak tunggal.
" t
S = Rata-rata bergerak ganda.
t
a = Nilai rata-rata yang disesuaikan untuk periode t.
t
b = Menentukan taksiran kecendrungan dari periode
waktu yang satu ke periode waktu lainnya.
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa bab yang masing–masing bab
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan
Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Metodologi Penelitian,
Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyelesaian masalah sesuai dengan judul dan permasalahan yang
diutarakan yang mencakup pengertian kredit, unsur-unsur kredit, tujuan
dan fungsi kredit, jenis-jenis kredit, pengertian peramalan, jenis-jenis
peramalan, kegunaan peramalan, metode peramalan, analisis deret
berkala dan metode pemulusan.
BAB 3 : SEJARAH SINGKAT PT BANK SUMUT
Bab ini menguraikan tentang sejarah singkat berdirinya PT. Bank
BAB 4 : ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini menerangkan penganalisaan data yang berhubungan dengan
judul penelitian dan masalah penelitian.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang program ataupun software yang di gunakan
sebagai analisis terhadap data yang diperoleh.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian serta menjelaskan arti
analisis yang dilakukan, didalamnya terdapat kesimpulan dan
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Arti Kredit
Menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 kredit adalah penyediaan
uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Dari pengertian diatas dapatlah dijelaskan bahwa kredit dapat berupa uang atau
tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk
pembelian rumah atau mobil. Kemudian adanya kesepakatan antara bank (kreditur)
dengan nasabah penerima kredit (debitur), bahwa mereka sepakat sesuai dengan
perjanjian yang telah dibuatnya. Dalam perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban
masing-masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang telah ditetapkan
bersama. Demikian pula dengan masalah sanksi apabila si debitur ingkar janji terhadap
Dalam artian luas kredit diartikan sebagai kepercayaan. Begitu pula dalam bahasa
latin kredit berarti “ credere “ artinya percaya. Maksud dari percaya bagi si pemberi
kredit adalah ia percaya kepada si penerima kredit yang disalurkannya pasti akan
dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit merupakan penerima
kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai jangka waktu.
Sebelum kredit diberikan, untuk meyakinkan bank bahwa si nasabah benar-benar
dapat dipercaya maka, bank terlebih dahulu mengadakan analisis kredit. Analisis kredit
mencakup latar belakang nasabah atau perusahaan, prospeknya usahanya, jaminan yang
diberikan serta faktor-faktor lainnya. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa
kredit yang diberikan benar-benar aman.
Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dahulu akan sangat membahayakan
bank. Nasabah dalam hal ini dengan mudah memberikan data-data fiktif sehingga kredit
tersebut sebenarnya tidak layak untuk diberikan. Akibatnya jika salah dalam
menganalisis, maka kredit yang disalurkan akan sulit untuk ditagih alias macet. Namun
faktor salah analisis ini bukanlah merupakan penyebab utama kredit macet walaupun
lainnya mungkin disebabkan oleh bencana alam yang memang tidak dapat dihindari oleh
nasabah. Misalnya kebanjiran atau gempa bumi atau dapat pula kesalahan dalam
pengolaan.
Jika kredit yang disalurkan mengalami kemacatetan, maka langkah yang
dilakukan untuk penyelamatan kredit tersebut beragam. Dikatakan beragam karena
dilihat terlebih dahulu penyebabnya. Jika memang masih bisa dibantu, maka tindakan
membantu apakah dengan menambah jumlah kredit atau dengan memperpanjang jangka
waktunya. Namun jika memang sudah tidak dapat diselamatkan kembali maka tindakan
terakhir bagi bank adalah menyita jaminan yang telah dijaminkan oleh nasabah.
2.2. Unsur-Unsur Kredit
Dari penjelasan diatas dapatlah diuraikan hal-hal apa saja yang terkandung dalam
pemberian suatu fasilitas kredit. Atau dengan kata lain pengertian kata kredit jika dilihat
secara utuh mengandung makna apa saja, sehingga jika kita bicara kredit maka termasuk
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit
adalah sebagai berikut:
1. Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa
uang, barang, atau jasa) akan benar-benar diterima kembali dimasa datang.
Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumya sudah dilakuka n
penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara interen maupun dari
eksteren. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang
terhadap nasabah pemohon kredit.
2. Kesepakatan
Disamping unsur percaya didalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan
antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini
dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak
3. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini
mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu
tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang.
4. Resiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko
tidak tertagihnya / macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit
semakin besarnya resikonya demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi
tanggungan bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun
oleh resiko yang tidak sengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau
bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.
5. Balas Jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang
kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya
administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi yang
2.3. Tujuan dan Fungsi Kredit
Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit antara lain:
1. Mencari Keuntungan
Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil
tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa
dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.
2. Membantu Usaha Nasabah
Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik
dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak
debitur akan dapat mengembangkan dan memperluaskan usahanya.
3. Membantu Pemerintah
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka
semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan
pembangunan diberbagai sektor.
Kemudian disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai
1. Untuk Meningkatkan Daya Guna Uang
Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang
hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan
diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang
atau jasa oleh si penerima kredit.
2. Untuk Meningkatkan Peredaran Dan Lalu Lintas
Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah
ke wilayah lainnya sehingga, suatu daerah yang kekurangan uang dengan
memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari
daerah lainnya.
3. Untuk Meningkatkan Daya Guna Barang
Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk
mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.
4. Meningkatkan Peredaran Barang
Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke
wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang
yang beredar.
5. Sebagai Alat Stabilitas Ekonomi
Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena
dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang
diperlukan oleh masyarakat. Kemudian dapat pula kredit membantu dalam
mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkan
devisa negara.
6. Untuk Meningkatkan Kegairahan Berusaha
Bagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apa
lagi bagi si nasabah yang memang modalnya pas-pasan.
7. Untuk Meningkatkan Pemerataan Pendapatan
Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam
hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun
pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga, dapat
akan dapat meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung atau menyewa
rumah kontrakan atau jasa lainnya.
8. Untuk Meningkatkan Hubungan Internasional
Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan
antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara
lain akan meningkatkan kerja sama di bidang lainnya.
2.4. Jenis- jenis Kredit
Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri
dari berbagai jenis.
Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain:
2.4.1. Dilihat dari segi kegunaan
1. Kredit investasi
Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun
misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin. Masa
pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama.
2. Kredit modal kerja
Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku,
membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses
produksi perusahaan.
2.4.2. Dilihat dari segi tujuan kredit
1. Kredit produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi.
Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai contohnya
kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang,
kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian atau kredit pertambangan
2. Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak
ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk
digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. Sebagai contoh kredit
untuk perumahan, kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga dan
kredit konsumtif lainnya.
3. Kredit perdagangan
Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang
dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang
dagangan tersebut. Kredit semacam ini diberikan kepada suplier atau agen-agen
perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Contoh kredit ini
2.4.3. Dilihat dari segi jangka waktu
1. Kredit jangka pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling
lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya
untuk peternakan, misalnya kredit peternakan ayam atau jika untuk pertanian,
misalnya tanaman palawija.
2. Kredit jangka menengah
Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun,
biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit untuk pertanian seperti jeruk,
atau peternakan kambing.
3. Kredit jangka panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka
panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun. Biasanya kredit
ini untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit, atau
2.4.4. Dilihat dari segi jaminan
1. Kredit dengan jaminan
Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersbut dapat berbentuk
barang berwujud atau tidak beruwujud atau jaminan orang. Artinya setiap
kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon
debitur.
2. Kredit tanpa jaminan
Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.
Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan charakter serta
loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini.
2.4.5. Dilihat dari segi sektor usaha
1. Kredit pertanian
2. Kredit peternakan
Dalam hal ini untuk jangka panjang pendek misalnya peternakan ayam dan
jangka panjang kambing atau sapi.
3. Kredit industri
Yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah atau besar.
4. Kredit pertambangan
Jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya dalam jangka panjang, seperti
tambang emas, minyak atau timah.
5. Kredit pendidikan
Merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana
pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa.
6. Kredit profesi
Diberikan kepada para profesional seperti dosen, dokter atau pengacara.
7. Kredit perumahan
2.5. Pengertian Peramalan
Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
akan datang. Sedangkan proyeksi merupakan suatu cara atau pendekatan untuk
menentukan ramalan (perkiraan) mengenai sesuatu di masa yang akan datang. Jadi
ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang
datang. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas bermacam-macam cara yaitu Metode
Pemulusan Eksponensial atau Rata-rata Bergerak, Metode Box Jenkins, dan Metode
Regresi semua itu dikenal dengan metode peramalan. Metode peramalan adalah cara
untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan
datang, dengan dasar data yang relevan pada masa lalu. Dengan kata lain metode
peramalan yang bersifat objektif.
Disamping itu metode peramalan memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan
atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan, sehingga bila digunakan pendekatan
yang sama dalam suatu permasalahan dalam lingkungan peramalan, maka akan didapat
Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, disamping ditentukan oleh metode
yang digunakan, juga ditentukan baik tidaknya informasi yang digunakan. Selama
informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan yang disusun
juga akan sukar dipercaya akan ketepatannya.
2.6. Jenis-jenis Peramalan
Berdasarkan sifatnya, peramalan dibedakan atas dua macam yaitu:
1. Peramalan Kualitatif
Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada
masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang
menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan
pemikiran yang intuisi, pendapat dan pengetahuan serta pengalaman penyusunnya.
2. Peramalan Kuantitatif
Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa
lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan
Baik atau tidaknya metode yang dipergunakan oleh perbedaan atau penyimpangan
antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara
hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil
ramalan dengan kenyataan yang terjadi maka semakin baik pula metode yang digunakan.
Peramalan kuantitatif dapat dibagi dalam deret berkala (time series) dan metode
kausal. Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat 3 (tiga) kondisi yaitu:
1. Adanya informasi tentang masa lalu.
2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data.
3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu
akan terus berlanjut dimasa yang akan datang.
Kondisi yang terakhir ini, dibuat sebagai asumsi yang berkesinambungan
(asumtion of continuity), asumsi ini merupakan modal yang mendasari semua metode
peramalan kuantitatif dan banyak metode peramalan teknologis, terlepas dari bagaimana
canggihnya metode tersebut.
1. Metode Pemulusan Eksponensial dan Rata-rata Bergerak. Metode ini sering
digunakan untuk ramalan jangka pendek dan jarang digunakan untuk
peramalan jangka panjang.
2. Metode Regresi. Metode ini biasa digunakan untuk jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang.
3. Metode Box-Jenkins. Metode ini jarang digunakan, tetapi baik untuk jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
2.7. Kegunaan Peramalan
Dalam perencanaan di suatu organisasi atau perusahaan, peramalan merupakan
kebutuhan yang sangat besar, dimana baik buruknya ramalan dapat mempengaruhi
seluruh bagian organisasi, karena tenggang untuk pengambilan keputusan dapat berkisar
beberapa tahun. Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang
efektif dan efisien. Di dalam bagian organisasi terdapat kegunaan peramalan yaitu:
1. Berguna untuk penjadwalan sumber daya yang tersedia. Penggunaan sumber
personalia, dan sebagainya. Input yang penting untuk penjadwalan yang
seperti itu adalah ramalan tingkat permintaan akan konsumenya atau
pelanggan.
2. Berguna dalam penyediaan sumber daya tambahan. Waktu tenggan (lead time)
untuk memperoleh bahan baku, menerima pekerja baru, atau membeli mesin
dan peralatan dapat berkisar antara beberapa hari sampai beberapa tahun.
Peramalan diperlukan untuk menentukan kebutuhan sumber daya yang akan
datang.
3. Untuk menentukan sumber daya yang diinginkan setiap organisasi harus
menentukan sumber daya yang dimiliki dalam jangka panjang. Keputusan
semacam itu bergantung kepada faktor-faktor lingkungan, manusia, dan
pengembangan keuangan. Semua penentuan ini memerlukan manajer yang
dapat menafsirkan pendugaan serta membuat keputusan yang baik.
Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan, namun tiga
kelompok diatas merupakan bentuk khas dari kegunaan peramalan jangka pendek,
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode peramalan sangat berguna,
karena akan membantu dalam mengadakan analisis terhadap data dari masa lalu,
sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan yang teratur dan terarah,
perencanaan yang sistematis serta memberikan ketepatan hasil peramalan yang dibuat
atau disusun.
2.8. Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan
Dalam pemilihan teknik dan metode peramalan, pertama-tama perlu diketahui ciri-ciri
penting yang diperlukan bagi pengambil keputusan dan analisa keadaan dalam
mempersiapkan peramalan.
Ada 6 (enam) faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode
peramalan yaitu:
1. Horizon Waktu
Ada 2 (dua) aspek horizon waktu yang berhubungan dengan masing-masing
metode peramalan. Pertama adalah cakupan waktu di masa yang akan datang.
2. Pola Data
Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam dari pola
yang didapat di dalam data yang diramalkan berkelanjutan.
3. Jenis dari Model
Model-model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai unsur
yang penting untuk menentukan perubahan-perubahan pola.
4. Biaya yang Dibutuhkan
Umumnya ada empat unsur biaya yang mencakup didalam penggunaan suatu
prosedur peramalan, yaitu biaya-biaya pengembangan. Penyimpangan data,
operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik metode
lainnya.
5. Ketepatan Metode Peramalan
Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat
perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.
6. Kemudahan dalam Penerapan
Metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah
2.9. Analisis Deret Berkala
Data berkala yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran
tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu-waktu. Analisis data berkala
memungkinkan untuk mengetahui perkembangan suatu atau beberapa kejadian serta
hubungan dengan kejadian lainnya.
Metode time series merupakan metode peramalan kuantitatif didasarkan atas
penggunaan analisis pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan
variabel waktu. Tujuan time series ini mencakup meneliti pola data yang digunakan
untuk meramalkan apa data tersebut stasioner atau tidak dan ekstra polasi ke masa yang
akan datang. Stasioner itu sendiri berarti bahwa tidak terdapat pertumbuhan/penurunan
pola data. Data secara kasar harus horizontal sepanjang waktu. Dengan kata lain
fluktuasi dan tetap konstan setiap waktu.
2.10. Metode Pemulusan
Metode Smoothing adalah metode peramalan dengan mengadakan penghalusan terhadap
nilai pada beberapa tahun kedepan. Secara umum metode smoothing diklasifikasikan
menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
1. Metode Rata-rata
Metode rata-rata dibagi atas 4 (empat) bagian yaitu:
a. Nilai tengah (mean).
b. Rata-rata bergerak tunggal (Single Moving Average).
c. Rata-rata bergerak ganda (Double Moving Average).
d. Kombinasi rata-rata bergerak lainnya.
Metode rata-rata tujuannya adalah untuk memanfaatkan data masa lalu untuk
mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang.
2. Metode Pemulusan (Smoothing)
Metode ini terdiri atas:
a. Smoothing Eksponensial Tunggal.
a.1. Satu Parameter.
a.2. Pendekatan Adaptif (ARRES).
Digunakan untuk data yang bersifat stasioner dan tidak menunjukkan pola
b. Smoothing Eksponensial Ganda.
b.1. Metode Linier Satu Parameter dari Brown.
b.2. Metode Dua Parameter dari Holt.
c. Smoothing Eksponensial Tripel.
c.1. Metode Kuadratik Satu Parameter dari Brown.
Digunakan untuk pola data kuadratik, kubik atau orde yang lebih tinggi.
c.2. Metode Kecenderungan dan Musiman Tiga Parameter dari Winter
Dapat digunakan untuk data berbentuk trend dan musiman.
d. Smoothing Eksponensial Menurut Klasifikasi Pegels.
2.11. Metode Smoothing yang Digunakan
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan tepat maka haruslah diketahui dan
digunakan metode peramalan yang tepat. Untuk meramalkan Pertumbuhan Kredit tahun
2010-2012, maka penulis menggunakan metode smoothing rata-rata bergerak ganda
Untuk mengurangi kesalahan sistematis yang terjadi bila rata-rata bergerak
dipakai pada data berkecenderungan maka dikembangkan metode rata-rata bergerak
linier (Linier Moving Average). Jadi, dengan kata lain metode rata-rata bergerak ganda
merupakan pengembangan dari rata-rata bergerak linier. Dasar metode ini adalah
menghitung rata-rata bergerak yang kedua.
Pada metode rata-rata bergerak tunggal, nilai rata-rata bergerak yang baru
diperoleh dengan memasukkan nilai data observasi yang baru dan mengeluarkan nilai
data observasi yang terdahulu, kemudian dipergunakan sebagai ramalan untuk periode
yang berikut. Maka rumus rata-rata bergerak dapat dituliskan dalam bentuk sebagai
Waktu Rata-rata bergerak Ramalan
Prosedur peramalan rata-rata bergerak ganda meliputi 3 (tiga) aspek, yaitu:
1. Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t (ditulis ' t S )
2. Penyesuaian yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal dan ganda
pada waktu t (ditulis St' −St'').
3. Penyesuaian untuk kecenderungan dari periode t ke periode t + 1 (atau ke periode t +
m jika kita ingin meramalkan m periode ke depan).
Secara umum penyesuaian prosedur rata-rata bergerak ganda dapat diterangkan
N
Untuk menghitung nilai kesalahan (error) ramalan tersebut, dapat digunakan
rumus dibawah ini:
e = Xt+1 −Ft+1 ... (2 – 6)
e2 = (Xt+1−Ft+1)2 ... (2 – 7)
Persamaan (2 – 1) mempunyai keterangan bahwa saat pada periode waktu t
mempunyai nilai masa lalu sebanyak N. Nilai MA (N) tunggal dituliskan dengan ' t S .
Persamaan (2 – 2) menganggap bahwa rata-rata bergerak tunggal (S’) telah dihitung.
Dengan persamaan (2 – 2) itu kita menghitung rata-rata bergerak N periode dari
mengacu terhadap penyesuaian MA tunggal St' dengan perbedaan (St' −St'')dan
persamaan (2 – 4) menentukan taksiran kecenderungan dari periode waktu yang satu ke
periode berikutnya.
Akhir persamaan (2 – 5) menunjukkan bagaimana memperoleh ramalan untuk m
periode ke muka dari t. Ramalan untuk m periode ke muka adalah at dimana merupakan
nilai rata-rata yang disesuaikan untuk periode t ditambah m kali komponen
kecenderungan bt.
Bila semua hasil perhitungan telah didapat, maka semua data yang telah didapat
Tabel 2-1
Rata-Rata Bergerak Ganda 3 Tahunan
Sebagai Peramalan Pertumbuhan Kredit
Periode
Perlu dipahami bahwa tidak ada suatu metode terbaik untuk suatu peramalan.
Metode yang memberikan hasil ramalan secara tepat belum tentu tepat untuk
meramalkan data yang lain. Dalam peramalan time series, metode peramalan terbaik
adalah metode yang memenuhi kriteria ketepatan ramalan. Kriteria ini berupa Mean
Square Error (MSE), Mean Absolute Percentage Error (MAPE), dan Mean Absolute
Untuk nilai tengah kesalahan kuadrat (Mean Square Error) ditulis dengan:
Dimana MSE diperoleh dari jumlah seluruh nilai kesalahan setiap periode yang
dikuadratkan lalu di bagi dengan jumlah periode.
Untuk nilai tengah kesalahan persentase absolut (Mean Absolute Percentage Error),
ditulis dengan:
MAPE =
Dimana PE merupakan kesalahan persentasenya (Percentage Error):
PE =
Untuk nilai tengah deviasi absolut (Mean Absolute Deviation), ditulis dengan:
MAD =
Tabel 2-2
Nilai Kesalahan
Periode Pertumbuhan Kredit absolute (APE)
BAB 3
SEJARAH SINGKAT BANK SUMUT
3.1. Sejarah Bank Sumut
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 November 1961
dengan Akta Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan
sebutan BPDSU. Pada tahun 1962 berdasarkan UU No.13 tahun 1962 tentang Ketentuan
Pokok Bank Pembangunan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I
Sumatera Utara No. 5 tahun 1965 bentuk usaha dirubah menjadi Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD). Modal dasar pada saat itu sebesar Rp 100 juta dan sahamnya dimiliki
oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II
se-Sumatera Utara.
Sejalan dengan Program Rekapitulasi, bentuk hukum BPDSU tersebut harus
diubah dari PD (Perusahaan Daerah) menjadi PT (Perseroan Terbatas), karena untuk
dapat menampung setoran Modal Pemerintah Pusat dalam rangka Program Rekapitalisasi
pada tahun 1999, bentuk hukum BPDSU dirubah kembali menjadi Perseroan Terbatas
dengan nama PT. Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau disingkat PT. Bank Sumut
yang berkedudukan dan berkantor Pusat di Medan, Jl. Imam Bonjol No.18. Perubahan
tersebut didasarkan pada Akta No.38 tanggal 16 April 1999 yang dibuat dihadapan Alina
Hanum, SH, Notaris di Medan yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia Nomor C - 8224 H T.01.01TH 99 tanggal 05 Mei 1999. Modal dasar
pada saat itu ditetapkan sebesar 400 miliar. Dan karena pertimbangan kebutuhan proyeksi
pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999 melalui Akta No. 31, modal
dasar ditingkatkan menjadi Rp 500 miliar.
Anggaran dasar telah ditetapkan beberapa kali mengalami perubahan, terakhir
dengan Akta No. 39 tanggal 10 Juni 2008 yang dibuat dihadapan H. Marwansyah
nasution, SH, Notaris di Medan berkaitan dengan Akta Penegasan No. 05 tanggal 10
November 2008 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi
Manusia nomor: AHU-87927.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 20 November 2008 yang
diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.10 tanggal 03
3.2. Visi dan Misi Bank Sumut
3.2.1. Visi Bank Sumut
Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan
pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah
dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.
3.2.2. Misi Bank Sumut
Mengelola dana Pemerintah dan Masyarakat secara profesional yang didasarkan pada
prinsip-prinsip compliance.
3.3. Statemen Budaya Bank Sumut
3.4. Logo Bank Sumut
Bentuk Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf “U” yang saling berkait
ber-sinergy membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal “Sumut”. Sebuah
penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank SUMUT dengan
masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank SUMUT.
Warna oranye sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan
dengan energik yang dipadu dengan warna biru yang sportif dan profesional sebagaimana
misi Bank SUMUT. Warna putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani
sebagaimana statemen Bank SUMUT.
Jenis huruf “Palatino Bold” sederhana dan mudah dibaca. Penulisan Bank dengan
huruf kecil dan SUMUT dengan huruf capital guna lebih mengedepankan Sumatera
Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan
3.5. Struktur Organisasi Bank Sumut
1. Rapat umum Pemegang Saham (RUPS)
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris dipilih dan diangkat oleh RUPS. Dewan Komisaris dibantu oleh
seorang Sekretaris Dewan Komisaris.
3. Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah dipilih dan diangkat oleh RUPS.
4. Direksi
Direksi terdiri dari :
4.1. Direktur Utama;
4.2. Direktur Kepatuhan;
4.3. Direktur Umum;
4.4. Direktur Pemasaran.
5. Divisi Pengawasan
5.1. Pemimpin Divisi;
5.2. Bidang terdiri dari:
5.2.1. Bidang Pengawasan Wilayah I;
5.2.3. Bidang Pengawasan Teknologi Informasi.
5.3 Kontrol Intern Cabang.
6. Divisi Perencanaan
6.1. Pemimpin Divisi;
6.2. Bidang terdiri dari:
6.2.1. Bidang Perencanaan;
6.2.2. Bidang Penelitian dan Pengembangan;
6.2.3. Bidang Pembinaan Cabang.
7. Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko
7.1. Pemimpin Divisi;
7.2. Bidang terdiri dari:
7.2.1. Bidang Comliance dan Quality Assurance;
7.2.2. Bidang Manajemen Risiko.
8. Divisi Sumber Daya Manusia
8.1. Pemimpin Divisi;
8.2. Bidang terdiri dari:
8.2.1. Bidang Tenaga Kerja;
9. Divisi Teknologi Informasi dan Akuntansi
9.1. Pemimpin Divisi;
9.2. Bidang terdiri dari:
9.2.1. Bidang Teknologi Informasi;
9.2.2. Bidang Akuntansi.
10. Divisi Umum
10.1. Pemimpin Divisi;
10.2. Bidang terdiri:
10.2.1. Bidang Rumah Tangga;
10.2.2. Bidang Logistik.
11. Divisi Treasury
11.1. Pemimpin Divisi;
11.2. Bidang terdiri dari:
11.2.1. Bidang Jasa Luar Negeri;
11.2.2. Bidang Dana;
11.2.3. Bidang Produk Dana dan Jasa.
12. Divisi Kredit
12.2. Bidang terdiri;
12.2.1. Bidang Kredit Koperasi;
12.2.2. Bidang Kredit Retail dan Sentra UMK;
12.2.3. Bidang Kredit Program;
12.2.4. Bidang Supervisi dan Laporan.
13. Divisi Penyelamatan Kredit
13.1. Pemimpin Divisi;
13.2. Bidang terdiri dari:
13.2.1. Bidang Penyelesaian Kredit I;
13.2.2. Bidang Penyelesaian Kredit II;
13.2.3. Bidang Administrasi dan Laporan;
13.2.4. Bidang Hukum.
14. Divisi Usaha Syariah
14.1. Pemimpin Divisi;
14.2. Bidang terdiri dari:
14.2.1. Bidang Pembiayaan, Dana dan Jasa;
14.2.2. Bidang Akuntansi dan Laporan.
BAB 4
ANALISA DATA
4.1. Pengumpulan Data
Data yang akan diolah dalam Tugas Akhir ini adalah data yang diambil dari PT. Bank
Sumut, yaitu berupa saldo kredit. Dimana datanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4 – 1
Saldo Kredit pada tahun 2000 – 2009 di PT. Bank Sumut Tahun Saldo Kredit (Rp)
2000 665.742.990
2001 921.673.160
2002 1.020.893.229
2003 1.293.076.278
2004 1.522.541.064
2005 2.078.969.782
2006 2.954.724.759
2007 4.241.720.974
2008 6.304.922.788
2009 8.382.940.994
Gambar 4 – 1
Saldo Kredit pada Tahun 2000 – 2009 di PT. Bank Sumut
4.2. Analisa Data
Dari data diatas Penulis akan menganalisis data tersebut dan meramalkan pertumbuhan
kredit dengan menggunakan metode pemulusan (smoothing) rata-rata bergerak ganda.
Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah menghitung pertumbuhan kredit dengan
menggunakan rumus:
Pertumbuhan Kredit = 100%
1 1
x PeriodeT
PeriodeT PeriodeT
− −
Dimana:
Periode T = periode tahun sekarang
Periode T – 1 = periode tahun sebelumnya
Dari rumus diatas maka dapat dihitung:
Pertumbuhan Kredit pada tahun 2001 = 100%
= 0,384427886
Pertumbuhan Kredit pada tahun 2002 = 100%
160
= 0,107652119
Pertumbuhan Kredit pada tahun 2003 = 100%
= 0,266612650
Pertumbuhan Kredit pada tahun 2006 = 100%
= 0,421244688
Pertumbuhan Kredit pada tahun 2007 = 100%
= 0,435572285
Pertumbuhan Kredit pada tahun 2008 = 100%
974
= 0,486406774
Pertumbuhan Kredit pada tahun 2009 = 100%
Tabel 4 – 2
Adapun hasil pertumbuhan kredit dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tahun Pertumbuhan Kredit
2001 0,384427886
2002 0,107652119
2003 0,266612650
2004 0,177456497
2005 0,365460565
2006 0,421244688
2007 0,435572285
2008 0,486406774
2009 0,329586622
Setelah selesai menghitung pertumbuhan kredit maka tahap kedua dalam
perhitungan ini adalah menghitung rata-rata bergerak dalam 3 periode dari pertumbuhan
kredit dengan menggunakan rumus persamaan (2 – 1) yaitu:
N
X X
X X
St t t t t N
1 2
1
' = + − + − +....+ − +
Rata-rata periode ke 3 (tahun 2003) =
= 0,32138725
Rata-rata periode ke 7 (tahun 2007) =
= 0,407425846
Dan tahap selanjutnya untuk menghitung peramalan pertumbuhan kredit adalah mencari
rata-rata kedua dari rata-rata bergerak yang pertama dengan rumus persamaan (2-2) yaitu:
N
Maka dapat dihitung:
Rata-rata periode ke 5 (tahun 2005) =
= 0,23554929
Rata-rata periode ke 6 (tahun 2006) =
= 0,25837919
Rata-rata periode ke 7 (tahun 2007) =
= 0,33288544
Rata-rata periode ke 8 (tahun 2008) =
= 0,39218478
Rata-rata periode ke 9 (tahun 2009) =
Selanjutnya dicari nilai a dengan menggunakan rumus pada persamaan (2 – 3)
Maka dapat dihitung:
Nilai a untuk periode ke 5 (tahun 20005) = (2 x 0,269843) – 0,235549
Nilai a untuk periode ke 9 (tahun 2009) = (2 x 0,41718856) –0,42411855
Maka nilai b dapat dihitung:
Untuk periode ke 5 (tahun 2005) = 2/2 (0,269843 – 0,235549)
= 0,034294
Untuk periode ke 6 (tahun 2006) = 2/2 (0,321387- 0,258379)
= 0,063008
Untuk periode ke 7 (tahun 2007) = 2/2 (0,407426 -0,332885)
= 0,07454
Untuk periode ke 8 (tahun 2008) = 2/2 (0,447741 - 0,392185)
= 0,055556
Untuk periode ke 9 (tahun 2009) = 2/2 (0,41718856 -0,42411855)
= - 0,00693
Dari perhitungan diatas dapat ditentukan ramalan pertumbuhan kredit pada PT.
Bank Sumut dan dari nilai e dapat dilihat seberapa besar kesalahan peramalan yang
dihitung. Dan adapun hasil peramalan dapat dilihat seperti dalam tabel perhitungan
Tabel 4 – 3
Peramalan Pertumbuhan Kredit Pada PT. Bank Sumut
Dengan Menggunakan Rata-Rata Bergerak Linier 3 Periode
Tahun Periode Saldo Kredit (Rp)
Pertumbuhan Kredit
Rata-rata 3 periode dari 1
Rata-rata
2006 7 2.954.724.759 0,421244688 0,321387250 0,25837919 0,384395 0,063008 0,338431 0,082814
2007 8 4.241.720.974 0,435572285 0,407425846 0,33288544 0,481966 0,074540 0,447403 -0,011831
2008 9 6.304.922.788 0,486406774 0,447741249 0,39218478 0,503298 0,055556 0,556507 -0,070100
2009 10 8.382.940.994 0,329586622 0,417188560 0,42411855 0,410259 -0,006930 0,558854 -1,557525
2010 11 0,403329
Dari perhitungan a dan b diatas dapat ditentukan ramalan pertumbuhan kredit
pada PT. Bank Sumut. Untuk itu tahap selanjutnya adalah menghitung ramalan
pertumbuhan kredit dengan menggunakan persamaan (2 – 5):
( )
m b aFt+m = t + t
Maka besarnya ramalan dapat dihitung:
F 2010 untuk m=1 = 0,410259 – 0,00693 (1)
= 0,403329
F 2011 untuk m=2 = 0,410259 – 0,00693 (2)
= 0,396399
F 2012 untuk m=3 = 0,410259 – 0,00693 (3)
= 0,389469
Dari perhitungan diperoleh bahwa tingkat pertumbuhan kredit pada tahun 2010
adalah sebesar 0,403329 = 40,33%, tahun 2011 sebesar 0,396399 = 39,64%, dan tahun
2012 sebesar 0,389469 = 38,95%. Jadi peramalan pertumbuhan kredit pada PT. Bank
Sumut tahun 2010 s/d 2012 dapat ditarik kesimpulan bahwa pertumbuhan kredit setiap
Gambar 4 – 2
Aplikasi Pertumbuhan Kredit Dengan Menggunakan Rata-Rata Bergerak Ganda Pada PT. Bank Sumut
Tabel 4 – 4 Nilai Kesalahan
Tahun Periode Saldo Kredit (Rp)
Pertumbuhan Kredit (Xi)
Peramalan (Fi)
Kesalahan (Xi - Fi)
Absolut
Xi - Fi (Xi - Fi)^2
Kesalahan Persentase (PE) (Xi -Fi)/Xi*100
APE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2006 1 2.954.724.759 0,42124469 0,338431 0,08281369 0,082813688 0,006858107 19,65928363 19,65928363 2007 2 4.241.720.974 0,43557229 0,447403 -0,0118307 0,011830715 0,000139966 -2,716131262 2,716131262 2008 3 6.304.922.788 0,48640677 0,556507 -0,0701002 0,070100226 0,004914042 -14,41185233 14,41185233 2009 4 8.382.940.994 0,32958662 0,558854 -0,2292674 0,229267378 0,05256353 -69,56210054 69,56210054
1. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (Mean Squared Error)
2. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute (Mean Absolute Persentase Error)
MAPE = 26,58734195
3. Nilai Tengah Deviasi Absolut (Mean Absolute Deviation)
MAD = 0,098503001
Dari perhitungan a dan b diatas maka telah dapat ditentukan ramalan
pertumbuhan kredit pada PT. Bank Sumut. Dan dari nilai e dilihat seberapa besar
kesalahan peramalan yang dihitung, dimana dari perhitungan data diatas telah didapat
nilai MSE = 0,016118911, nilai MAPE = 26,58734195, dan nilai MAD =
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1. Tahapan Implementasi
Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam
programming. Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa
pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai
dengan hasil desain tertentu.
Tahapan implementasi harus dapat menentukan baris apa yang akan diterapkan
dalam menuangkan hasil desain yang tertulis, sehingga sistem yang dibentuk memiliki
kelebihan-kelebihan tersendiri (contoh dalam hal efisiensi pemakaian memori maupun
dalam waktu proses mengakses data).
Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga
dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada, dan telah selesai dengan apa yang
telah diinginkan.
Selain berfungsi sebagai pengolah data atau memanipulasi data, Excel juga
dapat digunakan untuk memanipulasi teks komputer, untuk dapat
5.2. Microsoft Excel
Microsoft Excel 2007 (selanjutnya disebut Excel) merupakan program aplikasi lembar
kerja elektronik (spreadsheet) dari program paket Microsoft Office. Excel merupakan
produk unggulan dari Microsoft Corperation yang banyak berperan dalam pengolahan
informasi, khususnya data-data yang berbentuk angka yang dihitung, diproyeksikan,
dianalisis dan dipresentasikan data pada lembar kerja.
Sheet/lembar kerja terdiri dari 256 kolom dan 65539 baris. Kolom diberi nama
dengan huruf A, B, C,….Z dilanjutkan AA, BB, AC, sampai dengan IV dan baris
ditandai dengan angka 1, 2, 3,…65539.
Excel 2007 hadir dengan berbagai penyempurnaan, tampil lebih terintegrasi
dengan berbagai software yang lain, under windows seperti Word, Access maupun
Power Point dan sebagainya. Keunggulan program spreadsheet ini adalah mudah
dipakai, fleksibel, dan mudah berintegrasi dengan aplikasi berbasis windows.
5.3. Langkah-langkah Memulai Pengolahan Data Dengan Excel
Sebelum mengoperasikan software ini, pastikan pada komputer telah terpasang
program Excel. Langkah-langkah berikutnya sebagai berikut:
1. Klik tombol start
Dari data diatas dapat ditentukan besarnya pertumbuhan kredit. Dan setiap
perhitungan akan diberi nama untuk tiap kolom antara lain:
1. Pada kolom ketiga ditulis keterangan dengan pertumbuhan kredit
2. Pada kolom keempat ditulis keterangan dengan S’
3. Pada kolom kelima ditulis keterangan dengan S”
t
4. Pada kolom keenam ditulis keterangan dengan a
t
5. Pada kolom ketujuh ditulis keterangan dengan b
t
6. Pada kolom kedelapan ditulis keterangan dengan F = a+b(m)
t
7. Pada kolom kesembilan ditulis keterangan dengan nilai e
Maka perhitungan masing-masing pertumbuhan kredit, smoothing pertama,
1. Pertumbuhan kredit untuk tahun kedua ditentukan sebesar tahun kedua dikurangi
tahun pertama lalu dibagi tahun pertama dikali 100%, sehingga rumus yang tertera
pada sel C3 = ((B3-B2)/B2)*100% sehingga menghasilkan angka = 0,384427886.
Untuk tahun berikutnya tinggal menyalin rumus tersebut.
2. Smoothing pertama (S’
3. Smoothing kedua (S
t) untuk tahun keempat ditentukan sebesar tahun kedua dari
data pertumbuhan kredit, sehingga rumus yang tertera pada sel D5 =
((C3+C4+C5)/3) sehingga menghasilkan angka = 0,252897552. Untuk tahun
berikutnya tinggal menyalin rumus tersebut.
t’’
4. Nilai a
) untuk tahun keenam ditentukan sebesar tahun keempat dari
data smoothing pertama pertumbuhan kredit, sehingga rumus yang tertera pada sel
E7 = ((D5+D6+D7)/3) sehingga menghasilkan angka = 0,23554929. Untuk tahun
berikutnya tinggal menyalin rumus tersebut.
t
5. Nilai b
bisa dicari pada tahun keenam yaitu dengan rumus yang tertera pada sel F7
= ((2*D7) - E7). Sehingga menghasilkan angka = 0,304137. Untuk tahun
berikutnya tinggal menyalin rumus tersebut.
t
6. Peramalan bisa dicari tahun ketujuh yaitu dengan rumus yang tertera pada sel H8 =
((F11+ G11*(1))) dengan hasil angka = 0,403329. Untuk tahun berikutnya tinggal
menyalin dari rumus tersebut.
bisa dicari tahun keenam yaitu dengan rumus yang tertera pada sel G7 =
((2/2*(D7 – E7))). Sehingga menghasilkan angka = 0,034294. Untuk tahun
berikutnya tinggal menyalin rumus tersebut.
7. Nilai e bisa dicari dari tahun ketujuh yaitu dengan rumus yang tertera pada sel I8 =
5.4. Penggambaran Hasil
Grafik pada Excel dapat ditulis menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar
grafik tersendiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada
Excel, biasa menggunakan icon chart wizart yang terdapat pada toolbar. Adapun
langkah-langkah yang diperlukan sebagai berikut:
1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik.
2. Klik icon chart wizart. Tampil kotak dialog Chart Type.
3. Klik tipe grafik yang ingin diinginkan dan klik next. Tampil kotak dialog
Chart Source Data.
4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik rasio button
row atau kolom yang dinginkan, klik next. Tampil kot ak dialog option.
5. Pada Chart Option, ketik judul grafik. Setelah itu klik Next. Tampil kotak
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan pertumbuhan kredit pada bab-bab
sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Dari data yang disajikan dapat dilihat saldo kredit pada PT Bank Sumut
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
2. Dari perhitungan rumus: F =at +bt
( )
m didapat peramalan pada tahun:2006 sebesar 0,338431 atau 33,84%
2007 sebesar 0,447403 atau 44,74%
2008 sebesar 0,556507 atau 55,65%
2009 sebesar 0,558854 atau 55,89%
2010 sebesar 0,403329 atau 40,33%
2011 sebesar 0,396399 atau 39,64%
2012 sebesar 0,389469 atau 38,95%
Berdasarkan hasil peramalan diatas pada tahun 2006 – 2009 pertumbuhan
kredit mengalami peningkatan dan pada tahun 2010 – 2012 pertumbuhan
3. Dari nilai e dapat dilihat seberapa besar kesalahan peramalan yang dihitung,
dimana dari perhitungan didapat nilai MSE = 0,016118911, nilai MAPE =
26,58734195, nilai MAD = 0,98503001.
6.2. Saran
1. Sebagai bahan pertimbangan atau perbandingan ada baiknya membahas
metode peramalan apa yang digunakan, guna mengetahui besarnya
pertumbuhan kredit pada tahun yang akan datang, sehingga dapat mencegah
penurunan pertumbuhan kredit dan mengurangi kerugian.
2. Peramalan pertumbuhan kredit dapat dipakai sebagai bahan informasi yang
mampu menjadi acuan perencanaan pembangunan ekonomi pada PT Bank
DAFTAR PUSTAKA
Assauri Sofjan. 1984. Teknik dan Metoda Peramalan. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Devisi Penelitian dan Pengembangan. 2008. Microsoft Excel 2007. Madiun: Andi.
Kasmir, MM, SE. 2007. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi ke-6: Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Makridakis Spyros, Wheelwright Steven C, McGee Victor E, Metode dan Aplikasi
peramalan, edisi 2, Erlangga, Jakarta, Tahun 1999.
Pohan, Aulia. 2008. Potret Kebijakan Moneter Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo