• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA TENTANG PENDIDIKAN REPRODUKSI DINI TERHADAP PENGETAHUAN DAN KESIAPAN ANAK USIA 9-13 TAHUN MENJELANG MENARCHE DI SDN PAKISAJI 01 KABUPATEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA TENTANG PENDIDIKAN REPRODUKSI DINI TERHADAP PENGETAHUAN DAN KESIAPAN ANAK USIA 9-13 TAHUN MENJELANG MENARCHE DI SDN PAKISAJI 01 KABUPATEN MALANG"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Umur anak sekolah dasar adalah antara 6-12 tahun.Masa keserasian bersekolah ini secara relatif, anak-anak lebih mudah dididik dari pada masa sebelum dan sesudahnya (Yusuf, 2011). Anak usia sekolah akan mengalami perkembangan dari usia anak menjadi remaja, yang ditandai dengan perubahan fisik pada anak sebelum masa remajanya. Perubahan fisik pada anak yang menuju remaja ditandai mulai aktifnya masa reproduksi.Salah satu tanda masa reproduksi adalah menarche yang artinya menstruasi pertama yang didapat oleh seorang wanita (Wiknjosastro, 2007).

Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk di Indonesia tahun 2010 adalah 237.641.326 jiwa, jumlah penduduk di Jawa Timur berjumlah 37.476.757 jiwa, dengan jumlah perempuan sebanyak 50,55 % dan jumlah laki-laki sebanyak 49,45 %. Berdasarkan hasil Susenas penduduk Kabupaten Malang tahun 2010 berjumlah 2.447.051 jiwa, dengan jumlah

perempuan sebanyak 1.214.210 (49,62 persen) jiwa. Komposisi umur anak usia sekolah (0-14 tahun) sekitar 24,38 %. Sex ratio Kabupaten Malang pada tahun 2010 sekitar 98,78 % yang berarti penduduk perempuan lebih banyak dibanding penduduk laki-laki. (BPS kabupaten Malang,2010)

(2)

menarche.Di Amerika Serikat, sekitar 95% wanita remaja mempunyai tanda-tanda pubertas dengan menarche pada umur 12 tahun dan umur rata-rata 12,5 tahun yang diiringi dengan

pertumbuhan fisik saat menarche. Di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara, seorang wanita

remaja mendapat menarche rata-rata pada usia 12 tahun dan ada juga yang baru berusia 8 tahun

sudah memulai siklus haid namun jumlah ini sedikit sekali. Usia paling lama mendapat menarche

adalah 16 tahun. Usia mendapat menarche tidak pasti atau bervariasi, akan tetapi terdapat

kecenderungan bahwa dari tahun ke tahun wanita remaja mendapat haid pertama pada usia yang lebih muda (Lestari, 2011).

Menarche sering menimbulkan berbagai perubahan fisik maupun psikis pada anak.Perubahan fisik yang terjadi bisa menyebabkan anak mengalami dampak yang negatif seperti malu, cemas, dan menghindar dari pergaulan teman-temannya, sehingga berdampak buruk bagi perkembangan anak. Hal ini disebabkan karena tingkat pengetahuan anak yang kurang tentang menarche yang berdampak nagatif pada anak.Penelitian yang telah dilakukan di Gorontalo, ditemukan bahwa pengetahuan mempengaruhi remaja putri dalam menghadapi menarche.Hasil yang didapatkan, tingkat pengetahuan yang baik berdampak positif pada kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche, dan tingkat pengetahuan yang kurang, berdampak negatif pada kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche. Perasaan takut, sedih, marah, bingung, dan merasa direpotkan merupakan bentuk ketidaksiapan remaja putri dalam menghadapi menarche (Indriani,Limbong, Puspita, 2008).

(3)

3

yang dimaksud disini adalah anak mulai dikenalkan mengenai identitas diri, mengenal organ tubuh secara biologis serta fungsinya, perubahan-perubahan yang terjadi ketika memasuki masa pubertas, serta bagaimana memahami pergaulan sehat dalam mencegah pengaruh buruk akibat pergaulan bebas yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi.

Edukasi berupa pemberian informasi akan semakin mudah terekam apabila disampaikan dengan merangsang berbagai indera manusia seperti pendengaran, perabaan dan penglihatan. Namun hal yang harus diingat bahwa tidak semua orang memiliki fungsi indera yang baik.Ada yang mengalami kelainan secara fisik seperti mata yang kurang berfungsi sehingga tidak bisa melihat, membaca dan menulis. Telinga yang kurang mendengar sehingga memerlukab bahasa isyarat, dan cacat fisik lain yang dapat menghambat proses pembelajaran. Selain kelainan fisik peserta didik ada juga yang mengalami kelainan mental yang rendah (idiot), emosi yang tidak stabil, pendiam atau tidak mau bersosialisasi, dan juga bisa kelainan intelektual sangat rendah maupun sangat tinggi. Kesemua hal tersebut sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran.

Proses komunikasi juga mengambil peranan penting dalam proses pembelajaran. Sebagian besar penyampaian informasi masih bersifat konvensional atau langsung dari guru ke murid, bahkan penggunaan tekhnologi dalam pembelajaran masih sangat minim. Fenomena bentuk pembelajaran kesehatan reproduksi secarakonvensional yang masih menjadi pilihan untuk proses belajar mengajar antara guru dan siswa tidak selalu berjalan lancar, bahkan proses komunikasi tersebut dapat menimbulkan kebingungan, salah pengertian bahkan salah konsep. Untuk mengatasi kesulitan tersebut perlu adanya media pembelajaran sebagai bentuk penyederhanaan atau pemodelan dari konsep-konsep yang abstrak sehingga konsep yang

disajikan lebih nyata dan dapat lebih dipahami.‘’ pada dasarnya anak belajar melalui hal-hal yang

(4)

Media pembelajaran berbasis multimedia hadir untuk menjadi solusi terhadap hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran. Penggunaan multimedia (audio visual) dapat menampilkan tidak hanya grafis , tetapi juga tampilan gambar, suara animasi, video dan materi teks pembelajaran yang diharapkan dapat memberikan efek positif pada hasil belajar siswa. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa multimedia sebagai salah satu media dalam pembelajaran mampu meningkatkan daya ingat seseorang. Penelitian Jacobs dan Schade (dalam Munir, 2008: 232) menunjukkan bahwa daya ingat orang yang hanya membaca saja memberikan persentase terendah, yaitu 1%. Daya ingat ini dapat ditingkatkan hingga 25%-30% dengan bantuan media lain, seperti televisi. Daya ingat makin meningkat dengan menggunakan media 3 dimensi seperti multimedia, hingga 60%.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SDN 01 Pakisaji pada 15 siswi yang diambil dari kelas IV, V dan VI dan belum mengalami menstruasi, ditemukan hasil bahwa 10 dari 15 siswi tersebut sudah mengetahui arti menstruasi namun 14 dari 15 siswi tersebut atau sekitar 93% siswi mengatakan tidak mengetahui tentang perubahan fisik yang terjadi, gejala serta bagaimana menjaga kesehatan organ reproduksi. Selain itu, 12 dari 15 atau 80% siswi menyatakan bahwa mereka merasa bingung dan cemas jika terjadi menstruasi pertama. Kurangnya informasi yang berhubungan dengan menstruasi disekolah juga menjadi alasan kuat bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini.Selain itu, beradasarkan informasi dari Kepala Sekolah SDN 01 Pakisaji bahwa disekolah tersebut belum pernah ada pemberian Pendidikan Kesehatan terutama tentang menstruasi pertama dengan metode video bagi siswinya.

(5)

5 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka peneliti menemukan masalah yaitu bagaimana pengaruh metode pembelajaran berbasis multimedia terhadap tingkat pengetahuan dan kesiapan anak usia 9-13 tahun menjelang menarche sebelum dan sesudah diberikan pendidikan reproduksi dini.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh metode pembelajaran berbasis multimedia (Multimedia Learning) tentang pendidikan reproduksi dini terhadap tingkat pengetahuan dan kesiapan anak usia sekolah (9-13 tahun) menjelang menarche.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan anak usia 9-13 tahun sebelum dan sesudah diberikan pendidikan reproduksi dini.

2. Mengidentifikasi kesiapan anak usia 9-13 tahun menjelang menarche sebelum dan sesudah diberikan pendidikan reproduksi dini.

3. Membandingkan tingkat pengetahuan dan kesiapan anak usia 9-13 tahun sebelum dengan sesudah diberikan pendidikan reproduksi dini.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Sekolah

(6)

1.4.2 Bagi Siswi

Sebagai pelajaran untuk meningkatkan pengetahuan tentang pendidikan reproduksi dini dan kesiapan yang mempengaruhi siswi menjelang menarche.

1.4.3 Bagi Akademis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber data untuk penelitian berikutnya, serta pendorong bagi pihak yang berkepentingan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian pendidikan dengan metode Multimedia Learning terhadap perubahan tingkat pengetahuan dan kesiapan siswi menjelang menarche.

1.4.4 Bagi Peneliti

Merupakan wadah untuk memperluas wawasan dan pengetahuan dalam rangka penerapan teori yang telah diterima.Serta sebagai bahan untuk menambah pengalaman peneliti, juga untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan kesiapan siswi menjelang menarche sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan.

1.4.5 Bagi Praktisi Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk profesi keperawatan dalam melakukan asuhan keperawatan dan pengembangan keperawatan di bidang keperawatan maternitas.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah ada sebelumnya.Namun, dari segi variable dan subjek penelitian ini benar-benar asli dan belum pernah diteliti sebelumnya.

1. Menurut penelitian Handayani (2009) mengenai ‘’ Pengaruh Model Pembelajaran Kesehatan

(7)

7

factor resiko penyakit Jantung Koroner di kota Malang dan Yogyakarta’’. Penelitian ini

membuktikan bahwa model pembelajaran kesehatan menggunakan multimedia mampu merubah pengetahuan dan sikap siswa terkait factor resiko PJK. Intervensi menggunakan multimedia dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran siswa SLTP dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap kesehatan khususnya kesehatan jantung. Penelitian ini menyarankan pemanfaatan multimedia dalam kegiatan pembelajaran. Perbedaan dengan peneliti adalah variable, responden, tempat yang berbeda. Persamaan dengan peneliti adalah meneliti tentang pengaruh pembelajaran dengan multimedia terhadap perubahan pengetahuan siswa.

2. Menurut Nastiti ( 2013 ) mengenai ‘’Hubungan Tingkat Pengetahuan Menarche dengan

Kesiapan siswi kelas V dan VI menghadapi Menarche di SDN 1 Gedanganak’’. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa Terdapat hubungan antara pengetahuan menarche dengan kesiapan menghadapi menarche siswi kelas V dan VI di SD Negeri 1 Gedanganak. Perbedaan dengan peneliti adalah metode, variable serta tempat yang berbeda. Persamaan dengan peneliti adalah meneliti tentang kesiapan menghadapi menarche.

3. Menurut penelitian Gandhi (2009) mengenai ‘’ Pemanfaatan multimedia melalui model

pembelajaran CLIS untuk meningkatkan hasil belajar sains pada siswa kelas V SDN Pakis

Haji 02 Malang’’. Penelitian difokuskan pada peningkatan media belajar yaitu dengan

multimedia. Pembelajaran dengan multimedia diperoleh hasil belajar siswa meningkat yang ditunjukan dengan nilai rata-rata siswa 53,3 pada saat pra tindakan; 57,7 pada saat siklus pertama; dan 69,3 pada saat siklus kedua. Perbedaan dengan peneliti adalah adalah model pembelajaran yang digunakan dan variabel penelitian. Persamaan dengan peneliti adalah pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran.

4. Menurut penelitian Munir, Nurdin, & Wandasari (2011) mengenai ‘’ efektifitas penggunaan

(8)

mata pelajaran TIK (studi kasus eksperimen di SMAN 2 Cimahi). Penelitian tersebut disimpulkan bahwa penggunaan multimedia menyebabkan perbedaan peningkatan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, kelas eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas control. Hal ini terlihat dari perolehan indeks gain sebesar 0,739 pada kelas eksperimen dengan criteria tinggi. Kelompok siswa pada kelas eksperimen memberikan respon positif terhadap penggunaan media pembelajaran multimedia. Respon positif siswa terlihat dari pendapat siswa dalam angket respon siswa yang menyatakan bahwa multimedia yang digunakan cukup membantu proses pembelajaran dan dapat menigkatkan motivasi belajar siswa. Perbedaan dengan peneliti adalah variabel, responden/sample serta lokasi yang berbeda. Persamaan dengan peneliti adalah sama-sama meneliti tentang penggunaan multimedia dalam pembelajaran.

5. Menurut penelitian Irianto (2009) mengenai ‘’ Penerapan Pembelajaran Multimedia untuk

meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa kelas VIII SMPN 1 Rembang Tahun Pelajaran

2007/2008’’. Hasil rata-rata tes awal tindakan diperoleh 72,5% (59,5) anak belum mencapai

(9)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

AYU HARYATI TAWAINELLA NIM. 201110420311065

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA TENTANG PENDIDIKAN REPRODUKSI DINI TERHADAP PENGETAHUAN

DAN KESIAPAN ANAK USIA 9-13 TAHUN MENJELANG MENARCHE DI SDN PAKISAJI 01

(10)
(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, berkat pertolongan serta kemudahan dariNya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ‘’ Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Multimedia tentang Pendidikan Reproduksi Dini Terhadap Pengetahuan dan Kesiapan Anak Usia 9-13 tahun menjelang Menarche di SDN Pakisaji 01 Kabupaten Malang’’. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Ibu Ririn Harini, S.Kep,Ns.M.Kep selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, masukan, serta dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Faqih Ruhyanudin, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.MB selaku pembimbing II yang senantiasa memberikan dorongan, motivasi serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Nurul Aini, S.Kep. Ns selaku ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Ibu Henny Dwi Susanti selaku dosen wali Program Studi Ilmu Keperawatan 2011 khususnya kelas B yang telah memberikan motivasi dan bimbingan.

(12)

telah memberikan izin penelitian dalam penelitian ini.

7. Adik-adik siswi SDN Pakisaji 01 Kabupaten Malang yang telah bersedia menjadi responden penelitian

8. Teman-teman PSIK B 2011 semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh ALLAH SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan, kemampuan, dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran bersifat membangun sangat penulis harapkan.Semoga ALLAH SWT senantiasa memudahkan langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayangNya untuk kita semua.

Malang, Januari 2015

(13)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv

Motto ... v

Lembar Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... ix

Abstract ... xi

Abstrak ... xii

Daftar Isi ... xiii

Daftar Tabel ... xvi

Daftar Bagan ... xvii

Daftar Gambar ... xviii

Daftar Lampiran ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 TujuanPenelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti... 5

1.4.2 Manfaat Bagi Institusi ... 5

1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat ... 5

1.4.4 Manfaat Bagi Keperawatan ... 5

1.5 Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Konsep Pembelajaran ... 9

2.1.1 Definisi ... 9

2.1.2 Komponen-Komponen ... 9

2.1.3 Prinsip-prinsip ... 10

2.1.4 Inovasi Pembelajaran ... 10

2.2 Konsep Multimedia ... 11

2.2.1 Pengertian Multimedia ... 11

2.2.2 Manfaat Multimedia... 12

2.2.3 Komponen Multimedia ... 12

2.3 Konsep Pendidikan Reproduksi ... 13

2.3.1 Pengertian Reproduksi ... 13

2.3.2 Anatomi dan Fisiologis Organ Reproduksi wanita ... 14

2.3.3 Perubahan-perubahan memasuki masa pubertas ... 15

2.3.4 Manfaat Pendidikan Reproduksi Dini ... 17

2.3.5 Cara menjaga kesehatan organ reproduksi ... 18

(14)

2.4.1 Definisi Menarche ... 22

2.4.2 Gejala saat Menarche ... 23

2.4.3 Usia terjadi Menarche ... 24

2.5 Konsep Pengetahuan ... 24

2.5.1 Defini Pengetahuan ... 24

2.5.2 Tingkatan Pengetahuan dalam domain kognitif ... 25

2.5.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 26

2.6 Konsep Kesiapan ... 28

2.6.1 Pengertian Kesiapan ... 28

2.6.2 Aspek-aspek Kesiapan ... 29

2.6.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan ... 30

2.7 Konsep Anak Usia Sekolah ... 34

2.7.1 Definisi Anak Usia Sekolah ... 34

2.7.2 Karakteristik Anak Usia Sekolah ... 34

2.7.3 Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah ... 35

2.8 Pengaruh metode pembelajaran berbasis multimedia tentang pendidikan reproduksi dini terhadap pengetahuan dan kesiapan anak usia sekolah menjelang menarche ... 36

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 38

3.1 Kerangka Konsep ... 38

3.2 Hipotesis Penelitian ... 41

BAB IV METODE PENELITIAN ... 42

4.1 Desain Penelitian ... 42

4.2 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel ... 43

4.3.1 Populasi Penelitian ... 43

4.3.2 Sampel Penelitian ... 44

4.3.3 Sampling ... 46

4.4 Variabel Penelitian ... 47

4.5 Definisi Operasional ... 47

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 49

4.7 Instrumen Penelitian ... 49

4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 49

4.9 Prosedur Penelitian ... 52

4.8.1 Pengumpulan Data ... 52

4.10 Pengolahan dan Analisa Data ... 57

4.9.1 Pengolahan Data ... 57

4.9.2 Analisa Data ... 58

4.11 Etika Penelitian ... 59

4.11.1 Penjelasan secara rinci ... 59

4.11.2 Informed Consent ... 59

4.11.3 Tanpa Nama (Anonomity) ... 59

(15)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 61

5.1 Karakteristik Responden ... 61

5.1.1 Karakteristik Responden Menurut Usia ... 61

5.1.2 Karakteristik Responden Menurut Tingkatan Kelas ... 62

5.1.3 Karakteristik Responden Berdasararkan Sumber Informasi ... 62

5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang menstruasi ... 63

5.2 Hasil Penelitian ... 63

Hasil Analisa Pengaruh metode pembelajaran berbasis multimedia tentang pendidikan reproduksi dini terhadap pengetahuan dan kesiapan menjelang menarche. ... 63

BAB VI PEMBAHASAN ... 66

6.1 Karakteristik Responden ... 66

6.1.1 Karakteristik Responden Menurut Usia ... 66

6.1.2 Karakteristik Responden Menurut Tingkatan Kelas ... 67

6.1.3 Karakteristik Responden Berdasararkan Sumber Informasi ... 68

6.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang menstruasi ... 68

6.2 Identifikasi pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan reproduksi dini dengan metode berbasis multimedia ... 69

6.3 Identifikasi kesiapan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan reproduksi dini dengan metode berbasis mulktimedia ... 73

6.4 Identifikasi pengaruh pembelajaran berbasis multimedia tentang pendidikan reproduksi dini terhadap pengetahuan dan kesiapan ... 76

6.5 Keterbatasan Penelitian ... 79

6.6 Implikasi Keperawatan ... 79

BAB VII PENUTUP ... 82

7.1 Kesimpulan ... 82

7.2 Saran ... 83

Daftar Pustaka ... 85

(16)

Lampiran 1. Lembar Angket Persetujuan ... 88

Lampiran 2. Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 89

Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 90

Lampiran 4. Lembar Konsultasi Pembimbing 1 ... 91

Lampiran 5. Lembar Konsultasi Pembimbing 2 ... 93

Lampiran 6. Surat Persetujuan Menjadi Responden ... 95

Lampiran 7. SAP Pendidikan Reproduksi Dini ... 97

Lampiran 8. Kuesioner Penelitian ... 103

Lampiran 9. Analisa Uji Validitas dan Reliabilitas ... 111

Lampiran 10. Hasil Perbandingan Pretest dan Posttest ... 119

Lampiran 11. Analisa Paired T-Test ... 122

Lampiran 12. Dokumentasi ... 126

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Al Muchtar (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung : PT Imperial Bhakti Utama Ariesta (2012). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Menstruasi Terhadap Pengetahuan

Remaja Putri Dalam Menghadapi Menarche di SD 01 Papahan. Surakarta. Universitas Sebelas Maret

Arifin, Zainal.(2009). Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Arifin, Mulyati.dkk.(2000). Strategi belajar mengajar kimia. Bandung : jurusan Pendidikan Kimia FPM PA UPI

Azwar.(2013).Sikap Manusia Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Budiman (2012). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.

Chaplin, J. P. (2006).Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Darvill, W & Powell, K. 2003. The Puberty Book, Panduan Untuk Remaja. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Ezra E,S, Paulina F.(2003). Konstitusional Psikologi Remaja Putri yang Telah Mengalami Menarche di SLTP Negeri 1 Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

Fatoni, T. & Riyana,C.(2009). ‘’Komponen-Komponen Pembelajaran’’, dalam kurikulum dan

pembelajaran. Bandung: jurusan Kurtekpen FIP UPI

Yeni Fitkarida.(2014). Perbedaan tingkat kesiapan remaja putri usia 10-12 tahun dalam menghadapi menarche sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan di SDN 1 Sucen Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung.

Hamid, A.Y.S. (2008). Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC. Handayani Ristrini.(2009). Pengaruh Model Pembelajaran Kesehatan menggunakan

Multimedia terhadap perubahan pengetahuan dan sikap siswa SLTP terkait factor risiko penyakit jantung. Yogyakarta,Malang.

Hartatin.(2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan remaja putrid dalam menghadapi menarche di SMP Negeri 4 Parepare. Makasar.

Hurlock, E. B. (2002). Psikologi perkembangan : suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan.

(18)

Politeknik Kesehatan Makassar

Kumalasari, Andhyantoro (2012). Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Leliana, (2010). Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Kesiapan Dalam Menghadapi Menarche di SD AL-Azhar Medan. Universitas Sumatra Utara: Karya Tulis Ilmiah.

Marmi.(2013).Kesehatan reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. (2007). Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mangajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Muriyana, S.D. (2008). Studi kualitatif tantang kesiapan remaja putri sekolah dasar dalam menghadapi menarche pada usia 10-12 tahun. Semarang: Universitas Muhamadiyah Semarang.

Munir.(2013).Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan.Bandung : Alfabeta

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. Nirwana.(2011).Psikologi Kesehatan Wanita. Yogyakarta : Nuha Medika.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nurngaini, S. (2003). Kesiapan remaja putri sekolah dasar dalam menghadapi menarche dini

studi kualitatif pada siswa SD Islam Al-Azhar 14 Semarang tahun 2002.

Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan. Jakarta: Info Medika Oemar Hamalik. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Cipta Aditya Bakti

Ruhiat, J. (2012). Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Operasi Hitung Jumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Realistik. Skripsi Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Sanjaya.(2012)..Media Komunikasi Pembelajaran.Jakarta : Kencana

Sarwono, S. W. (2004). Psikologi remaja. Edisi revisi 8. Jakarta : Raja Grafindo Pustaka, Sudarmita. (2002). Epistemologi Dasar : Pengantar Filsafat Pengetahuan. Yogyakarta : Kanisius. Sumantri. dkk (2005). Perkembangan Peserta Didik , Jakarta, Universitas Terbuka

Suryani, E., & Widyasih, H. (2008). Psikologi ibu dan anak. Yogyakarta : Fitramaya.

Syamsu Yusuf LN. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

(19)

Wiknjosastro, Hanifa. (2007). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Referensi

Dokumen terkait

Data dikumpulkan melaui metode observasi, selanjutnya metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk mengolah beberapa kriteria, yakni nilai akademik, tes

Warna yang cocok digunakan pada kamar resort yaitu pada pallete yang ditunjukkan pada gambar di atas1. Warna warna tersebut

Membantu Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dalam menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan koperasi dan

7 KOMLA CONSULTING ENGINEERS TIDAK LULUS 8 PT PROSPERA CONSULTING ENGINEERS TIDAK LULUS 9 PT INTIMULYA MULTIKENCANA TIDAK LULUS 10 PT RASICIPTA CONSULTAMA TIDAK LULUS..

Jual beli limbah sudah sesuai dengan dalil-dalil Al-Quran maupun Hadis, sehingga hasil penjualan yang dapat memberikan pendapatan keluarga yang berasal dari limbah

4 Sumber data primer berupa kata-kata dan tindakan terkait dengan fokus penelitian yang diperoleh secara langsung dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses penelitian,

(III.3b) Penyelesaian persamaan (III.3a) dan (III.3b) di atas untuk lima buah mode pertama secara berurutan dari gerak aksial dan lentur diberikan pada tabel III.3a dan III.3b

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan kepemimpinan adalah menggantikan Nabi n dalam menjaga agama dan mengatur kemaslahatan hidup umat dengan syariat Islam.