• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PABRIK KARET PTPN XIII (PERSERO) KEBUN TAMBARANGAN BANJARMASIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PABRIK KARET PTPN XIII (PERSERO) KEBUN TAMBARANGAN BANJARMASIN"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PABRIK KARET PTPN XIII

(PERSERO) KEBUN TAMBARANGAN BANJARMASIN

Oleh: DOSO EKO YANTO ( 02720077 )

Agribisnis

Dibuat: 2007-09-24 , dengan 3 file(s).

Keywords: Crumb rubber, Wet Rubber, EOQ.

ABSTRAKSI

Perkembangan dunia usaha saat ini telah memperlihatkan kemajuan dengan ditandai banyaknya perusahaan-perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar. PT.PN XIII (Persero) Kebun Tambarangan adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan bahan baku karet basah menjadi bahan baku setengah jadi atau kering. Bahan baku karet yang setengah jadi disebut dengan Crumb Rubber, produk crumb rubber yang dihasilkan adalah SIR (Standart Indonesia Rubber) 20, produksinya dijual didalam dan diluar negeri.

Penelitian yang dilakukan di PT.PN XIII (Persero) Kebun Tambarangan, memiliki tujuan: 1. Untuk mengetahui pengelolaan persediaan bahan baku dan kegunaan yang dilaksanakan pada pabrik Tambarangan. 2. Untuk menganalisis biaya di pabrik Tambarangan. 3. Untuk melakukan simulasi analisis EOQ sebagai pembanding biaya bahan baku pada pabrik Tambarangan

Diketahui pada perhitungan analisis Trend dan kebutuhan bahan baku untuk tahun 2006, bahwa nilai a adalah sebesar 13.821.048,9 dan nilai b sebesar -541.245,3 oleh karena nilai b < 0, maka slope kemiringannya adalah negatif yang berarti bahwa setiap penambahan satu periode (waktu), maka jumlah kebutuhan bahan baku akan mengalami penurunan sebesar 541.245,3 Kg.

Persamaan yang sama melalui fungsi kecenderungan dengan menggunakan Ŷ = a+bx, maka akan

diketahui kebutuhan bahan baku untuk tahun 2006 yaitu sebesar 10.573.577.

Penerapan EOQ (Economi Order Quantity) dalam rangka melihat sejauh mana efisiensi suatu perusahaan, maka dilakukan pembahasan mengenai pembanding hasil dari EOQ serta nilai yang diperoleh dari perusahaan. Analisis EOQ (Economi Order Quantity) digunakan untuk

mengetahui jumlah pemesanan bahan baku yang paling ekonomis. Frekuansi pemesanan per tahun digunakan untuk mengetahui berapa kali perusahaan atau pabrik melakukan pemesanan bahan baku berupa karet beku dengan lead time 2 hari, untuk mengatasi ketidakpastian bahan baku perusahaan perlu mengadakan persediaan pengaman. Persediaan minimum yang dalam hal ini adalah persediaan pengaman untuk menentukan reorder point, dan juga memerlukan

penentuan waktu tunggu (lead time) yang optimal.

Referensi

Dokumen terkait

2) Banyaknya pendanaan dari pemerintah danasing untuk pembinaan dan peningkatan pendidikantenaga pendidik. 3) Kerjasama dengan instansi/lembaga yang terkait dengan disiplin

Pada Siklus II dapat disimpulkan bahwa setelah diadakan supervisi akademik, seluruh guru yang diteliti (5 orang guru) memiliki kemampuan yang sangat baik dalam

Bapak dan Ibu dosen Sekolah Tinggi ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalankan studi dibangku

Defect poor repair merupakan cacat yang disebabkan oleh repair cacat yang tidak sempurna yang berasal dari defect flow out, defect top coat, defect touch up dan defect

Intensitas penggembalaan yang rendah diduga menyebabkan aktivitas kerbau yang kurang di zona tersebut sehingga teratai dapat tumbuh lebih tersebar dibandingkan pada zona

Mantan Walikota Jakarta Utara ini menyampaikan, jumlah tenaga kerja kontrak yang akan direkrut di masing- masing kelurahan bervariasi antara 40-70 orang, tergantung dari luasan

(2) Tarif Layanan Akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 untuk mahasiswa sebelum angkatan tahun 20 14/20 15 ditetapkan dengan Keputusan Rektor Badan Layanan