• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HOME PHARMACY CARE TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT DERMATITIS (Asuhan Kefarmasian pada Penderita Dermatitis Rawat Jalan Di Puskesmas Dinoyo Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH HOME PHARMACY CARE TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT DERMATITIS (Asuhan Kefarmasian pada Penderita Dermatitis Rawat Jalan Di Puskesmas Dinoyo Malang)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skauma, likenifikasi) dan keluhan gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa (oligomorfik). Dermatitis cenderung sering kambuh kembali (residif) dan menjadi kronis (Sularsito, 2010).

Selama 30 tahun terakhir, peningkatan prevalensi dari penyakit Atopic Dermatitis (AD) di dunia mencapai 18 % pada anak-anak dan 5 % pada orang

dewasa . Selain itu Allergic Contact Dermatitis (ACD) terjadi sekitar 7% dari populasi umum, diantaranya 3-24 % pada anak dan 33 - 64 % pada lansia (Silny dkk, 2013).

Gambaran sepuluh (10) penyakit terbanyak pada penderita rawat jalan di Rumah Sakit Umum di Indonesia yang diperoleh dari Ditjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan tahun 2009, ditemukan jumlah kasus penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya yakni sebesar 247.256 kasus diantaranya 99.303 kasus pada laki-laki dan 147.953 kasus pada perempuan (Ahmad dkk,2009).Dan pada tahun 2010 terdapat 122.076 kasus diantaranya 48.576 kasus pada laki-laki dan 73.500 kasus pada perempuan (Ahmad dkk, 2010).

(2)

2

sebesar 27 kasus diantaranya terdapat 2 kasus pada laki-laki dan 25 kasus pada perempuan.

Dengan gambaran ini, kejadian tersebut merupakan kejadian yang cukup tinggi yang salah satu penyebabnya adalah pola hidup bersih yang buruk. Adapun faktor lain penyebab terjadinya dermatitis yaitu dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya bahan kimia (contoh:detergen, asam, basa, oli, semen), fisik (contoh:

sinar, suhu), “mikroorganisme” (bakteri, jamur); dapat pula dari dalam (endogen), misalnya berupa perilaku individu seperti kebersihan perorangan. Sebagian lain tidak diketahui etiologinya yang pasti (Sularsito, 2010). Jika seseorang telah menderita dermatitis, maka mau tak mau harus merubah pola hidup yang sehat dan bersih agar tidak memperburuk penyakitnya.

Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dan merupakan wujud pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian berdasarkan Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Saat ini paradigma pelayanan kefarmasian telah bergeser dari pelayanan yang berorientasi pada obat (drug oriented) menjadi pelayanan yang berorientasi pada pasien (patient oriented) yang

mengacu pada azas Pharmaceutical Care. Kegiatan pelayanan yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi bertambah menjadi pelayanan yang komprehensif berbasis pasien dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup pasien (Muchid dkk, 2008).

(3)

3

Home Pharmacy Care oleh farmasis adalah pendampingan pasien oleh

farmasis dengan persetujuan pasien atau keluarganya. Home Pharmacy Care oleh farmasis diharapkan dapat memberikan pendidikan dan pemahaman tentang pengobatan dan memastikan bahwa pasien yang telah berada di rumah dapat menggunakan obat dengan benar (Muchid dkk, 2008).

Home Pharmacy Care terutama untuk pasien yang tidak atau belum dapat

menggunakan obat dan atau alat kesehatan secara mandiri, yaitu pasien yang memiliki kemungkinan mendapatkan risiko masalah terkait obat misalnya komorbiditas, lanjut usia, lingkungan sosial, karateristik obat, kompleksitas pengobatan, kompleksitas penggunaan obat, kebingungan atau kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana menggunakan obat dan atau alat kesehatan agar tercapai efek yang terbaik (Muchid dkk, 2008).

Dengan adanya pemahaman tentang penggunaan obat dermatitis baik oral maupun topikal melalui home pharmacy care yang diterapkan oleh farmasis, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan penderita dermatitis sehingga dapat mengubah perilaku kesehatan penderita menjadi patuh dalam menggunakan obat. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Dinoyo Malang karena di Puskesmas tersebut berbasis klinik serta mempunyai pelayanan rawat jalan dan rawat inap selain itu tempatnya yang setrategis sehingga pasien banyak yang melakukan pengobatan di puskesmas tersebut.

Didalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah one group pre test dan post tes tdesign yaitu menggunakan perhitungan statistik t-test (uji-t). Dalam penelitian ini, uji-t digunakan untuk mengetahui apakah home pharmacy care dapat mempengaruhi pengetahuan tentang pengguanaan obat dermatitis oral

maupun topikal pada pasien penderita dermatitis rawat jalan di Puskesmas Dinoyo Malang.

1.2 Rumusan Masalah

(4)

4

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Memberikan informasi tentang penyakit dermatitis dan penyebab penyakit dermatitis serta penggunaan obat dermatitis oral maupun topikal yang tepat terhadap penderita dermatitis di Puskesmas Dinoyo.

1.3.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui bahwa home pharmacy care dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan tentang penggunaan obat dermatitis pada penderita dermatitis di Puskesmas Dinoyo.

1.4 Hipotesis Penelitian

Home Pharmacy Care dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan

tentang penggunaan obat dermatitis di Puskesmas Dinoyo. Dengan keterangan apabila nilai thitung>ttabel, maka Ho (tidak ada pengaruh) ditolak dan H1 (ada

pengaruh) diterima.

1.5 Manfaat Penelitian

(1) Memberikan informasi kepada pasien tentang penyakit dermatitis, penyebab penyakit dermatitis, gejala penyakit dermatitis dan penggunaan obat dermatitis.

(2) Memberikan gambaran untuk pengembangan home pharmacy care pada penderita dermatitis.

(3) Memberikan gambaran untuk pengembangan peran farmasis pada pelayanan kefarmasian yang berkaitan dengan home pharmacy care. (4) Memberikan gambaran untuk penelitian lebih lanjut mengenai home

pharmacy care.

(5)

SKRIPSI

TYAS WIDYANINGRUM

PENGARUH

HOME PHARMACY CARE

TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN

PENGGUNAAN OBAT DERMATITIS

(Asuhan Kefarmasian pada Penderita Dermatitis Rawat

Jalan Di Puskesmas Dinoyo Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(6)
(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Home Pharmacy Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat Dermatitis (Asuhan Kefarmasian pada Penderita Dermatitis Rawat Jalan Di Puskesmas Dinoyo Malang) ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini bukan semata-mata karena penulis, melainkan penulisan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik materi, moral dan spiritual. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan koreksi dan saran demi sempurnanya skripsi ini.

4. Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt. selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan koreksi dan saran demi sempurnanya skripsi ini.

5. Ibu liza Pristianty, MSi., MM., Apt. selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran serta memberikan dukungan semangat kepada penulis.

(9)

7. Bapak dr. Bayu Tjajahwibawa selaku Kepala Puskesmas Dinoyo Malang yang telah memberikan izin untuk melakukan pengmabilan data penelitian di Puskesmas Dinoyo Malang.

8. Ibu Arum Endah K, S.Farm., Apt. selaku apoteker di Apotek Puskesmas Dinoyo Malang yang telah memberikan izin, membantu dan membimbing penulis dalam melakukan pengambilan data penelitian di Puskesmas Dinoyo Malang.

9. Ibu Lutfiana Arifiyanti, Amd. Farm. Selaku asisten apoteker di Apotek Puskesmas Dinoyo Malang yang telah membantu dan membimbing penulis dalam melakukan pengambilan data penelitian di Puskesmas Dinoyo Malang. 10. Selurih pegawai di Puskesmas Dinoyo Malang yang telah membantu dan

membimbing penulis dalam melakukan pengambilan data penelitian di Puskesmas Dinoyo Malang.

11. Pasien-pasien dermatitis rawat jalan di Puskesmas Dinoyo Malang yang telah bersedia meluangkan waktunya di rumah untuk menjadi subyek penelitian. 12. Bapak dan Ibu Dosen, pegawai Tata Usaha, pegawai laboratorium Progam

Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan semua ilmu, jasa dan motivasi selama penulis menuntut ilmu Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

13. Ayahanda dan Ibunda tercinta, kakak-kakakku tersayang dan semua keluarga di Lampung yang selalu memberikan dukungan dalam segala hal baik moral, materi, spiritual serta doa dan kasih sayang yang tak terhingga.

14. Sahabat-sahabat tercinta yang telah memberikan dukungan dan selalu bersama. Semoga silahturahmi selalu terjaga.

15. Teman-teman mahasiswa Farmasi Angkatan 2010, suka dan duka yang pernah dilalui bersama dan terima kasih atas kebaikan kalian.

(10)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri terhadap saran dan kritik dari pembaca sekalian. Semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan yangbergna bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Allahumma amin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Malang, Juni 2014-08-14

(11)

RINGKASAN

Pengaruh Home Pharmacy Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat Dermatitis

(Asuhan Kefarmasian Pada Penderita Dermatitis Rawat Jalan Di Puskesmas Dinoyo Malang)

Dermatitis merupakan peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skauma, likenifikasi) dan keluhan gatal (Sularsito, 2010). Selama 30 tahun terakhir, peningkatan prevalensi penyakit Atopic Dermatitis (AD) di dunia mencapai 18 % pada anak-anak dan 5 % pada orang dewasa (Silny dkk, 2013). Selain itu, dermatitis merupakan salah satu dari sepuluh (10) penyakit terbanyak pada penderita rawat jalan di Rumah Sakit Umum di Indonesia. Ditemukan jumlah kasus penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya yakni sebesar 247.256 kasus diantaranya 99.303 kasus pada laki-laki dan 147.953 kasus pada perempuan (Ahmad dkk, 2009). Dan pada tahun 2010 terdapat 122.076 kasus diantaranya 48.576 kasus pada laki-laki dan 73.500 kasus pada perempuan (Ahmad dkk, 2010). Bentuk kepedulian farmasis dalam pelayanan kesehatan terhadap penderita dermatitis diwujudkan dalam bentuk home pharmacy care dengan pendampingan pasien oleh farmasis melalui persetujuan pasien atau keluarganya, yaitu melalui pendidikan dan konseling yang difokuskan pada pengetahuan tentang penggunaan obat dermatitis yang tepat. Kurangnya pengetahuan tentang penggunaan obat yang tepat akan mempengaruhi perilaku kesehatan dalam menggunakan obat tersebut. Oleh karena itu, sangat penting memberikan pengetahuan tentang penggunaan obat dermatitis. Dengan meningkatnya pengetahuan penderita dermatitis dapat mengubah perilaku penderita menjadi patuh dalam menggunakan obat dermatitis. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah home pharmacy care dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan penderita dermatitis tentang penggunaan obat dermatitis di Puskesmas Dinoyo. Sedangkan tujuan penelitiannya adalah mengetahui apakah home pharmacy care dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan penggunaan obat dermatitis.

Secara konseptual, peningkatan pengetahuan penderita dermatitis dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan dan usia. Dalam meningkatkan pengetahuan penderita tentang penyakit dermatitis maka diberikan asuhan kefarmasian berupa pendidikan dan konseling melalui home pharmacy care. Home pharmacy care yang dilakukan oleh farmasis difokuskan tentang penggunaan obat dermatitis yang meliputi penyakit dermatitis, gejala penyakit dermatitis, waktu pemakaian obat dermatitis, jenis terapi dermatitis, efek samping, cara pemakaian dan cara penyimpanan. Dengan pemberian home pharmacy care, pengetahuan penderita mengalami peningkatan sehingga mengubah perilaku kesehatan penderita menjadi patuh dalam menggunakan obat dermatitis.

(12)

pendidikan dan konseling tentang penggunaan obat dermatitis melalui booklet dan penjelasan. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan uji-t (t-test).

Dari penelitian ini diperoleh hasil, jumlah responden terbesar pada usia 15 – 24 tahun (38%). Pada distribusi frekuensi jenis kelamin diperoleh hasil jumlah responden terbesar jenis kelamin wanita (71%). Sedangkan pada tingkat pendidikan diperoleh jumlah responden terbesar pada Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 52%. Pada distribusi frekuensi pekerjaan diperoleh jumlah responden terbesar pada lain-lain (Ibu rumah tangga, purnawirawan dan tidak bekerja) sebesar 69%. Tingkat pengetahuan penderita dermatitis sebelum diberikan home pharmacy care memenuhi kriteria baik dengan prosentase sebesar 90% dan meningkat menjadi 100% setelah diberikan home pharmacy care. Hasil uji-t (t-test) menunjukkan thitung = 10,772 lebih dari harga ttabel = 2,021 dalam taraf

signifikansi 0,05.

Jadi, dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan penggunaan obat dermatitis pada pasien dermatitis rawat jalan di Puskesmas Dinoyo Malang mengalami peningkatan dari kriteria tingkat pengetahuan baik sebesar 90% meningkat menjadi 100%. Dilihat dari peningkatan prosentasenya, home pharmacy care memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan tentang penggunaan obat dermatitis dilihat dari hasil uji-t (t-test) menunjukkan thitung = 10,772 lebih dari harga ttabel = 2,021 dalam taraf signifikansi

(13)

ABSTRAK

Pengaruh Home Pharmacy Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat Dermatitis

(Asuhan Kefarmasian Pada Penderita Dermatitis Rawat Jalan Di Puskesmas Dinoyo Malang)

Dermatitis merupakan salah satu penyakit terbanyak pada penderita rawat jalan di Indonesia. Pada tahun 2009 ditemukan jumlah kasus penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya yakni sebesar 247.256 kasus (Ahmad dkk, 2009). Dan pada tahun 2010 terdapat 122.076 kasus (Ahmad dkk, 2010). Kurangnya pengetahuan tentang penggunaan obat yang tepat akan mempengaruhi perilaku kesehatan dalam menggunakan obat. Home pharmacy care yaitu pendampingan pasien oleh farmasis dalam pelayanan kefarmasian di rumah, terutama dalam memberikan konseling, informasi dan edukasi tentang penggunaan obat dermatitis yang tepat. Dengan meningkatnya pengetahuan diharapkan dapat mengubah perilaku pasien menjadi patuh dalam menggunakan obat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh home pharmacy care terhadap peningkatan pengetahuan tentang penggunaan obat dermatitis pada penderita dermatitis rawat jalan di Puskesmas Dinoyo Malang. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre Eksperimental Design jenis One Group Pre Test – Post Test Design. Sampel berjumlah 42 responden yang dipilih menggunakan teknik insidental. Variabel yang diamati adalah peningkatan pengetahuan penderita dermatitis. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu booklet dan kuesioner. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan uji-t (t-test).

Dari penelitian ini diperoleh hasil yaitu tingkat pengetahuan penderita dermatitis sebelum diberikan home pharmacy care memenuhi kriteria baik sebesar 90% dan meningkat 100% setelah diberikan home pharmacy care. Hasil uji-t (t-test) menunjukkan thitung = 10,772 lebih dari harga ttabel = 2,021 dalam taraf

signifikansi 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa home pharmacy care memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan tentang penggunaan obat dermatitis.

(14)

ABSTRACT

The Influence of Home Pharmacy Care to Increase The Knowledge Uses of Dermatitis Therapy

(Pharmaceutical Care for Dermatitis Patients in Puskesmas Dinoyo Malang) Dermatitis is one of the most diseases for outpatient care in Indonesia. At 2009, the number of skin diseases and other subcutaneous tissue disease was 247.256 cases (Ahmad et al, 2009). And at 2010, there were 122.076 cases (Ahmad et al, 2010). Less of knowledge can be influenced by the health attitude on using the therapy. Home pharmacy care is accompanied the patient by pharmacists at home to give the concelling, Information and education about using of dermatitis therapy. With the increased in knowledge can change the patient attitude become obey in using the therapy.

This study is about influencing of home pharmacy care to increase knowledge about using dermatitis therapy at Puskesmas Dinoyo Malang. This observation, used Pre Eksperimental Design type One Group Pre Test- Post Test Design. The Sample had 42 respondents that choose from incidental technical. Dependent variable was knowledge of patients could be increased. The instrument which was used in collecting data was a booklet and questioner.

The result of observation was analyzed by t-test. The result of knowledge level before getting home pharmacy care, has the good criteria by 90% and 100% after getting home pharmacy care. The result of t-test shows 10, 772 more than ttabel 2,021. So, the conclusion of home pharmacy care has significant influence to

increase knowledge about using of dermatitis therapy.

(15)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ...x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1Latar Belakang ...1

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ...4

1.3.1 Tujuan Umum ...4

1.3.2 Tujuan Khusus ...4

1.4Hipotesis Penelitian ...4

1.5Manfaat Penelitian ...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...5

2.1 Dermatitis ...5

2.1.1 Pengertian Dermatitis ...5

2.1.2 Prevalensi Dermatitis ...5

2.1.3 Klasifikasi Dermatitis ...6

2.1.4 Patofisiologi Dermatitis ...8

2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi ...9

2.1.6 Gejala Klinik Dermatitis ...11

2.1.7 Diagnosis Dermatitis ...11

2.1.8 Terapi Dermatitis...12

2.2 Asuhan Kefarmasian ...23

2.2.1 Pengertian Asuhan Kefarmasian ...23

2.2.2 Perkembangan Asuhan Kefarmasian ...23

(16)

2.3 Home Pharmacy Care ...28

2.3.1 Pengertian Home Pharmacy Care ...28

2.3.2 Tujuan Home Pharmacy Care...28

2.3.3 Pentingnya Home Pharmacy Care ...28

2.3.4 Pelayanan Farmasis dalam Home Pharmacy Care ...29

2.4 Pengetahuan ...29

2.4.1 Pengertian Pengetahuan ...29

2.4.2 Tingkat Pengetahuan ...30

2.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan .31 2.4.4 Pengukuran Pengetahuan ...32

2.5 Penggunaan Obat Dermatitis ...32

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ...34

BAB IV METODE PENELITIAN ...35

4.1 Desain Penelitian ...35

4.2 Populasi Penelitian ...35

4.3 Sampel Penelitian ...36

4.3.1 Sampel ... 36

4.3.2 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ...36

4.3.3 Teknik Sampling ... 36

4.4 Klasifikasi dan Definisi Operasional Variabel ... 37

4.5 Kerangka Penelitian ... 40

4.6 Pengumpulan Data ...41

4.6.1 Instrumen Penelitian ...41

4.6.2 Teknik Pengumpulan Data ...42

4.6.3 Uji Validitas ...42

4.6.4 Uji Reliabilitas ...43

4.7 Analisa Data ...44

4.7.1 Analisa Deskriptif ...44

4.7.2 Analisa Statistik ...45

BAB 5 HASIL PENELITIAN ...46

5.1 Gambaran Umum Penelitian ...46

5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ...46

5.2.1 Uji Validitas ...46

(17)

5.3 Karakteristik Responden ...49

5.3.1 Usia ...49

5.3.2 Jenis Kelamin ...49

5.3.3 Tingkat Pendidikan ...51

5.3.4 Pekerjaan ...52

5.4 Analisa Deskripsi Jawaban dan Distribusi Frekuensi Skor Responden ...52

5.4.1Penyakit Dermatitis ...52

5.4.2 Gejala Penyakit Dermatitis ...54

5.4.3 Waktu Pemakaian Obat Dermatitis ...55

5.4.4 Golongan Obat Dermatitis ...56

5.4.5 Efek Samping Obat Dermatitis ...58

5.4.6 Cara Pemakaian ...59

5.4.7 Cara Penyimpanan ...60

5.5 Prosentase Skor dan Kriteria Tingkat Pengetahuan Responden ...62

5.5.1 Prosentase Skor Responden ...62

5.5.2 Kriteria Tingkat Pengetahuan Responden ...63

5.6 Analisa Data ...64

5.6.1 Pengolahan data dengan uji-t menggunakan rumus ...64

5.6.2 Pengolahan data dengan uji-t menggunakan SPSS versi 16.0 ...68

BAB 6 PEMBAHASAN ...70

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ...79

7.1 Kesimpulan ...79

7.2 Saran ...79

DAFTAR PUSTAKA ...81

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II. 1 Komponen Pemilihan Terapi Topikal ...13

II. 2 Penggolongan Kortikosteroid Topikal Berdasarkan Potensi ...16

II. 3 Terapi Oral ...17

II. 4 Kortikosteroid Sistemik ...20

II. 5 Antihistamin H1 ...21

IV. 1 Definisi Operasional ...37

IV. 2 Kisi-kisi kuesioner ...41

V. 1 Hasil Pengujian Validitas Pertama ...47

V. 2 Hasil Pengujian Validitas Kedua...48

V. 3 Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas ...48

V. 4 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ...49

V. 5 Distribusi Frekuensi Usia Responden ...50

V. 6 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden ...50

V. 7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden ...51

V. 8 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden ...52

V. 9.1 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Penyakit Dermatitis ...53

V. 10.1 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Gejala Penyakit Dermatitis ...54

V.11.1 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Waktu Pemakaian Obat Dermatitis ...56

V.12.1 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Golongan Obat Dermatitis ...57

V.13.1 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Efek Samping Obat Dermatitis ...58

V.14.1 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Cara Pemakaian ...59

V.15.1 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Cara Penyimpanan ...60

V. 16 Distribusi Frekuensi Prosentase Skor Kuesioner Responden ...62

V. 17 Distribusi Frekuensi Kriteria Tingkat Pengetahuan Responden ...63

(19)
(20)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2. 1 Komponen Pemilihan Terapi topikal ...12

3. 1 Kerangka Konseptual ...34

4. 1 Bagan Kerangka Penelitian ...40

5. 1 Distribusi Frekuensi Usia Responden (n=42) ...50

5. 2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden (n=42) ...51

5. 3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden (n=42) ...51

5. 4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden (n=42) ...52

5. 5 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Penyakit Derrmatitis...53

5. 6 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Penyakit Dermatitis ....54

5. 7 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Gejala Penyakit Dermatitis ...55

5. 8 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Waktu Pemakaian Obat Dermatitis ...56

5. 9 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Jenis Terapi Dermatitis ...57

5. 10 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Jenis Terapi Dermatitis ...58

5. 11 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Efek Samping Obat Dermatitis ...59

5. 12 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Cara Pemakaian ...60

5. 13 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Cara Penyimpanan ...61

5. 14 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Cara Penyimpanan ...62

5. 15 Distribusi Frekuensi Kriteria Tingkat Pengetahuan Responden ...64

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 84

2. Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ... 85

3. Surat Pengantar ijin Penelitian dari Prodi Farmasi ... 86

4. Surat Pengantar ijin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang ... 87

5. Surat Keterangan Penelitian dari Puskesmas Dinoyo Malang ... 88

6. Lembar Permohonan Menjadi Respoden ... 89

7. Lembar Persetujuan Menjadi Responden... 90

8. Kuesioner Penelitian Sebelum Validitas ... 91

9. Kuesioner Penelitian Sesudah Validitas... 93

10. Kisi-kisi Kuesioner Sebelum Validitas ... 94

11. Kisi-kisi Kuesioner Sesudah Validitas ... 95

12. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 96

13. Tabel Nilai-Nilai Dalan Distribusi T... 99

14. Tabulasi Skor Kuesioner dan Peningkatan Pengetahuan Responden Sebelum Diberikan Home Pharmacy Care ... 100

15. Tabulasi Skor Kuesioner dan Peningkatan Pengetahuan Responden Sesudah Diberikan Home Pharmacy Care ... 102

16. Booklet... 104

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, B, 2009. Dermatologi Pengetahuan Dasar dan Kasus di Rumah Sakit. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga (UAP), pp. 29-30.

Ahmad, S dkk., 2009. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Pusat Data Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia, p. 34.

Ahmad, S dkk., 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Pusat Data Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia, p. 42.

Anonim, 2001. Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas Berdasarkan Gejala. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, pp.37-42.

Anonim, 2009. British National Formulary. 57th Edition, London: BMJ Group and RPS Publishing, p. 628.

Ansel, H.C., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Ed. 4th. Jakarta: Universitas Indonesia Press, pp. 489-538.

Arikunto, S, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta, pp. 4 -389.

Arndt, K. A., et al., 2007. Manual of Dermatologic Therapeutics, Ed. 7th, USA: Lippincott Williams & Wilkins, a Wolters Kluwer business, pp. 284-324. Brown, R., G., dan Burns, T., 2005. Lecture Notes On Dermatology, Ed. 8th,

Jakarta: Erlangga, pp. 1-3.

Cohen, D. E., Jacob, S. E.. Allergic contact dermatitis. In: Fitzpatricks et al, editors. Dermatology in general medicine.Vol.1 7th ed. New York: Mc Graw Hill Medical;2008.pp.135-140.

Goldstein, B.G., Goldstein, A.O., 2001. In: Brahm U (Eds). Dermatologi Praktis. Jakarta: Hipokrates., pp. 15-17.

Gulo, W. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo, hal. 123.

Mansjoer, A., et al., 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius, pp. 86-92.

Mardalis. 2009. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara., pp. 54-55.

(23)

Muchid, A., dkk., 2008. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Rumah (Home Pharmacy Care). Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, pp. 11-16.

Mutschler, E., 1991. Dinamika Obat. Ed. 5th. Bandung: ITB, pp.355-401. Nazir, M., 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, pp. 54.

Neal, M.J., 2005. Medical Pharmacology at a Glance. 5th Edition, Jakarta: Erlangga, pp.72.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta, 81 – 132.

Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi ke-1. Jakarta: Salemba Medica, pp.96-124.

Nursalam, 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi ke-2. Jakarta : Salemba Medika, pp. 120.

Polano, M., K., 1987. Topical Skin Therapeutics. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran, pp. 140.

Silny, W., Bartoszak, L., Jenerowicz, D., Sobczak, W. ., and Go dziewska, M.,

2013. Prevalence of contact allergy in children suffering from atopic dermatitis, seborrhoeic dermatitis and in healthy controls. Annals of Agricultural and Environmental Medicine, Vol. 20 No.1, pp.55-60.

Soesilo, S., dkk., 1995. Farmakope Indonesia. Ed. 4th. Jakarta: Departemen Kesehatan. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.

Stevens, P., Schade, A., Chalk, B., and S, Oliver., 2005. Understanding Research: A Scientific Approach for Health Care Profesionals. Edinburgh: Campion Press Limited., pp. 164-168.

Sugiyono. 2012. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta, pp. 39- 224.

Sularsito, S. A., dan Djuanda, S., 2010. Dermatitis. Dalam: Adhi Djuanda, Mochtar Hamzah dan Siti Aisah (Eds). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Ed. 5th, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia., pp. 129-152. Swarjana, I.K. 2012. In: I. Nastiti (Eds). Metodologi Penelitian Kesehatan.

Yogyakarta: Penerbit Andi, hal 109-111.

Syarif, A., dkk., 2006. Histamin dan Antialergi. Dalam: Udin Sjamsudin dan Hedi R Dewanto (Eds). Farmakologi dan Terapi, Ed. 4th, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pp.248-261.

Taylor, J.S., Sood A., Amado A. Irritant contact dermatitis. Dalam: Fitzpatricks et al, editors. Dermatology in general medicine. vol.1 7th ed. New York: Mc Graw Hill Medical;2008.pp.395-401.

(24)

Tjay, T. H., dan Rahardja, K., 2008. Obat-obat Penting. Ed. 6th. Jakarta: Elex Media Komputindo Gramedia, pp.678-691.

Wawan, A., Dewi, M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika, hal. 16.

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Dalam alur proses produksi jamu Buyung Upik, bahan baku yang disimpan dalam gudang.. bahan baku selanjutnya ditimbang dan diracik sesuai dengan

Dari hasil analisis dan pembahasan yang dipaparkan oleh peneliti pada bab sebelumnya, maka kesimpulan hasil penelitian mengenai kebijakan pemasaran produk simpanan pada CU

Gambar 3 Pergeseran BMgs Kasus Pertama Sedangkan untuk kasus kedua dalam pergeseran BMgs adalah jika karakter terakhir m’ dari pattern P tidak cocok dengan karakter

Sebaiknya perlu dilakukan in-silico screening lebih lanjut menggunakan senyawa turunan flavonoid dengan model pendekatan modifikasi senyawa yang berbeda sehingga

Untuk mengetahui perkembangan Kopwan SU “Setia Budi Wanita” Malang, berikut disajikan kondisi laporan keuangan periode berupa neraca dan laporan laba rugi Kopwan SBW

Ethyl benzene mentah, benzene, dan etilen yang keluar sebagai produk atas kolom dealkilator dipompakan menuju settling tank untuk menetralkan etil benzene dan memisahkan benzen

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate governance dan kualitas audit terhadap kinerja keuangan pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa efek

Data yang bersifat rahasia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf b, hanya dapat disajikan untuk kepentingan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan