• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PERAN PARTAI POLITIK DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN POLITIK (Studi Peran Partai PDIP Dan Hanura Kota Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SKRIPSI PERAN PARTAI POLITIK DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN POLITIK (Studi Peran Partai PDIP Dan Hanura Kota Malang)"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perkembangan partai politik di Indonesia menjadi warna dalam perkembangan demokrasi di Indonesia. Partai politik merupakan gambaran wajah percaturan politik nasional atau bisa dikatakan sebagai tolak ukur partisipasi politik masyarakat. Sebagai bentuk menuju perkembangan demokrasi, partai politik lahir dari berbagai aspirasi masyarakat yang berkeinginan bersatu dalam wadah kesatuan republik Indonesia.

Partai politik merupakan institusi yang menjadi penyangga bekerjanya demokrasi perwakilan. Selama demokrasi perwakilan masih dipandang sebagai cara yang paling masuk akal untuk mewujudkan kedaulatan rakyat maka kehadiran partai politik tidak akan terhindarkan. Partai politik telah mengubah relasi antara rakyat dengan penguasa. Untuk melihat seberapa jauh peran partai politik sebagai wadah penyalur aspirasi politik rakyat, sekali lagi harus dilihat dalam konteks perspektif sejarah perkembangan bangsa Indonesia itu sendiri.Pada awal kemerdekaan, partai politik belum berperan secara optimal sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi politik rakyat.Hal ini terlihat dari timbulnya berbagai gejolak dan ketidakpuasan di sekelompok masyarakat yang merasa aspirasinya tidak terwadahi dalam bentuk gerakan-gerakan separatis seperti proklamasi Negara Islam oleh Kartosuwiryo tahun 1949, terbentuknya negara negara boneka yang bernuansa kedaerahan.1

1

(2)

2 Pada fase berikutnya dalam sejarah perjalanan bangsa yaitu masa Orde Lama,peran partai politik sebagai wadah penyalur aspirasi politik rakyat juga belum terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.2Partai politik cenderung terperangkap oleh kepentingan partai atau kelompoknya masing-masing dan bukan kepentingan rakyat secara keseluruhan. Sebagai akibat terjadinya ketidak stabilan system kehidupan politik dan kemasyarakatan yang ditandai dengan berganti-gantinya kabinet,partai politik tidak berfungsi dan politik dijadikan panglima, aspirasi rakyat tidak tersalurkan akibatnya kebijaksanaan politik yang dikeluarkan saat itu lebih bernuansa kepentingan politik dari pada kepentingan ekonomi, rasa keadilan terusik dan ketidakpuasan semakin mengental, demokrasi hanya dijadikan jargon politik, tapi tidak disertaidengan upaya memberdayakan pendidikan politik rakyat.

Di zaman pemerintahan Orde Baru, peran partai politik dalam kehidupan berbangsa ditata melalui UU No. 3 Tahun 1973, partai politik yang jumlahnya cukup banyak ditata menjadi 3 kekuatan sosial politikyang terdiri dari 2 partai politik yaitu PPP dan PDI serta Golkar.3Namun penataan partai politik tersebut ternyata tidak membuat semakin berperannya partai politik sebagai wadah penyalur aspirasi politik rakyat.Partai politik yang diharapkan dapat mewadahi aspirasi politik rakyat yang terkristal menjadi kebijakan publik yang populis tidak terwujud.Hal ini terlihat dari kebijaksanaan publik yang dihasilkan pada pemerintahan Orde Baru ternyata kurang memperhatikan aspirasi politik rakyat dan cenderung merupakan sarana legitimasi kepentingan penguasa dan kelompok

2

Ibid:part ai polit ik t eori dan prakt ik di Indonesia;hal 8 3

(3)

3 tertentu.4Akibatnya pembangunan nasional bukan melakukan pemerataan dan kesejahteraan namun menimbulkan ketimpangan dan kesenjangan sosial di berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Hal ini dikarenakan peran partai politik sebagai wadah penyalur aspirasi politik rakyat oleh pemerintahan orde baru tidak ditempatkan sebagai kekuatan politik bangsa tetapi hanya ditempatkan sebagai mesin politik penguasa dan aksesoris demokrasi untuk legitimasi kekuasaan semata.Akibatnya peran partai politik sebagai wadah penyalur betul-betul terbukti nyaris bersifat mandul dan hampir-hampir tak berfungsi.

Era reformasi muncul sebagai gerakan korektif dan pelopor perubahan-perubahanmendasar di berbagai aspek kehidupan. Gerakan reformasi yang melahirkanproses perubahan dan melengserkan pemerintahan orde baru dan melahirkan UU No. 3Tahun 1999 tentang partai politik memungkinkan sistem multipartai kembalibermunculan. 5Harapan peran partai sebagai wadah penyalur aspirasi politik akansemakin baik, meskipun hingga saat ini belum menunjukkan kenyataan. Hal ini terlihatdari kampanye Pemilu yang masih diwarnai banyaknya partai politik yang tidakmengaktualisasikan aspirasi rakyat dalam wujud program partai yang akandiperjuangkan. Mirip dengan fenomena lama dimana yang ada hanya janji dan slogan-slogankepentingan politik sesaat. Meskipun rezim otoriter telah berakhir dan kerandemokrasi telah dibuka secara luas sejalan dengan bergulirnya proses reformasi, namun perkembangan demokrasi belum terarah secara baik dan aspirasi masyarakat belum terpenuhi secara maksimal. Aspirasi

4

Anasur baningr um,2009,TakdirDemokrasi’ Polit ik unt uk kesejaht eraan rakyat .Teraju.Jakart a.hal.267.

5

(4)

4 rakyat belum tertangkap, terartikulasi, dan teragregasikan secara transparan dan konsisten.Distorsi atas aspirasi, kepentingan, dan kekuasaan rakyat masih sangat terasa dalam kehidupan politik, baik distorsi yang datangnya dari elit politik, penyelenggara negara, pemerintah, maupun kelompok-kelompok kepentingan. Di lain pihak, institusi pemerintah dan negara tidak jarangberada pada posisi yang seolah tidak berdaya menghadapi kebebasan yang terkadang melebihi batas kepatutan dan bahkan muncul kecenderungan yang mengarah anarkhis walaupun polanya tidak melembaga dan lebih banyak bersifat kontekstual.

Dari hasil diatas setelah kita semua melihat sejarah perjalanan adanya partai politik di Indonesia, bahwa partai politik sebenarnya memiliki posisi yang sangat strategis dalam proses Demokratisasi bangsa ini.partai politik adalah edukator bagi masyarakat untuk mendidik warga Negara mengapa mereka harus mengambil posisi kebijakan tertentu. Sesuai dengan konseptualisasi V.O,Key6 berpendapat tentang tiga bagian bagian partai,yaitu partai di pemilih (party in electorate),pada bagian ini fungsi partai menunjuk pada penampilan partai politik dalam menghubungkan individu dalam proses demokrasi. Label partai menyediakan kunci informasisingkat tentang bagaimana “orang-orang seperti saya seharusnya memilih”agar hal ini mampu membantu masyarakat untuk melihat sebuah persoalan dan berprilaku ketika pemilihan. Partai sebagai sebuah organisasi (party organization),pada fungsi ini menunjuk pada fungsi-fungsi yang melibatkan partai politik sebagai organisasi politik,atau proses organisasi di dalam partai itu sendiri, dan partai di institusi pemerintah (party in the government).Pada

6

(5)

5 fungsi ini,partai bermain pada pengelolaan dan penstrukturan persoalan-persoalan pemerintahan.7

Semua itu distribusi yang seharusnya dijalankan oleh partai politik sudah nampak jelas,akan tetapi secara implementasiapakah hal itu suda terlaksana dengan baik. Sesuai dengan konstalasi politik saat ini bahwa Kota Malang sendiri dalam waktu dekat akanmelakukan pesta demokrasi.Partai politik yang seharusnya memberikan pendidikan politik pada masyarakat apakah sudah menjalankan perannya dengan baik untuk menarik masyarakat menjadi seorang pemilih yang cerdas (smart voters).Program kerja apa saja yang dilakukan partai politik khusunya di Kota Malang apakah partai-partai di Kota Malang hanya memberikan pendidikan politik pada saat menjelang pesta demokrasi. Disaat itulah kita akan melihat berjalannya pesta demokrasi diaras local serta fungsi partai politik di aras local apakah sudah berjalan sesuai dengan fungsinya.

Partisipasi anggota masyarakat dalam memilih pemimpin mereka dalam pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Dewan Perwakilan Daerah (DPD),ataupun dalam pemilihan bupati,walikota adalah gejala yang masih langka dan semua lapiasan masyarakat belum tentu untuk mengikuti sebuah pesta Demokrasi. Banyak kalangan menyatakan bahwa pemilu tersebut cukup memenuhi norma–norma pemilihan umum yang demokratis. Dimana setiap warga Negara diakui dan dilindungi hak-hak politiknyasepertihak-hakuntukberpendapat dan berserikat.Wujud dari hak-hak politik ini adalah adanya kebebasan bagi setiap warga Negara untuk menyatakan pendapat dan

7

(6)

6 berkumpul.Wujud dari kebebasan berkumpul dan berserikat ini adalah kebebasan untuk mendirikan partai politik,dan kebebasan untuk mendukung atau menolak partai politik tertentu sesuai dengan keinginan mereka.Dengan kata lain,pemilihan umum dan pemilihan gubernur ataupun,walikota tersebut memiliki makna untuk dianalisis lebih lanjut dalam menjawab pertanyaansudah mapankah pendidikan politik yang diberikan oleh partai politik sehingga itu mampu mempengarui prilaku pemilih,karena itu adalah bagian dari ”perilaku pemilih”(voting behavior).

Partisipasi dalam pemillihan umum(voter turnout) adalah salah bentuk dari partisipasi yang paling elementer dalam demokrasi.Di sini diharapkan partai politik mampu memerankan perannya untuk memberikan pendidikan politik.karena keikutsertaan warga dalam pemilu demokratis (voter turnout)merupakan elemen dasar dari sebuah rezim demokrasi.”Dukungan warga“ tersebut diterjemahkan ke dalam keikutsertaan dalam pemilihan umum guna memilih orang atau partai untuk mengisi jabatan-jabatan publik tersebut.

(7)

7 Pembangunan politik adalah syarat politik berlangsungnya pertumbuhan ekonomi. Ketika para ahli diminta mengidentifikasi apa persoalan yang dihadapi oleh pertumbuhan ekonomi, jawaban mereka adalah bahwa kondisi sosial dan politik yang harus bisa lebih berperan. Kalangan ini meyakini pembangunan politik sebagai kondisi kepolitikan yang harus memfasilitasi pertumbuhan ekonomi. Cara pandang seperti ini memiliki persoalan karena lebih mudah memprediksi kemungkinan sistem politik melindungi pembangunan ekonomi yang sudah dicapai (misalnya dengan mempertahankan stabilitas) daripada memfasilitasi (merintis) pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

Kota Malang yang dikenal sebagai kota Pendidikan. Kota Malang memiliki jumlah penduduk 820.243 di tahun 2010 dengan tingkat pertumbuhan 3,9% per tahun,8 memiliki anggota DPRD sebanyak 45 orang anggota. Dengan melihat kondisi Kota Malang yang mulai terus tumbuh,ini semakin membuat partai politik untuk terus tumbuh dalam memberikan pendidikan politiknya.Harapan tersebut harusnya menjadi pelecut semangat para partai politik ataupun anggotaDPRD Kota Malang untuk maksimal dalam kinerja. Mewujudkan Peraturan Daerah (Perda) yang partisipatif, mendorong anggaran yang berbasis sektor publik serta melakukan pendidikan politik untuk mewujudkan pemilih cerdas (smart footers).

Dari semua kisaran diatas, perluasan kesejahteraan dengan derajat partisipatif masyarakat yang tinggi adalah generalisasi dari semuanya. Dimensi pembangunan politik lokal ialah kesejahteraan masyarakat dimana garis triangulasi antara 3 aktor penting yakni masyarakat, pemerintah dan swasta

8

(8)

8 terletak dalam garis keseimbangan yang stabil. Ketiganya saling mengontrol dan melengkapi dalam kerja sama dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan.

Pembangunan politik lokal adalah modernisasi politik wilayah lokal, dengan maksud memberikan kebutuhan politik yang sesuai dengan aras lokal. Pandangan ini mirip dengan konsep sebelumnya yakni masih berkaitan dengan prestasi ekonomi. Prestasi ekonomi terutama dalam hal industrialisasi-isme dianggap sebagai kondisi puncak yang menyelesaikan semua masalah, dan harapan yang sama dibebankan pada pembangunan politik. Konsep seperti ini sudah dikritik oleh penganut relativisme kultural yang mempertanyakan Barat sebagai ukuran standar dan universal untuk semua sistem politik di dunia ini. Pertanyaan yang pertama kali perlu dijawab adalah apakah pembangunan politik ditujukan untuk meningkatkan kapasitas sebuah negara dalam kepolitikannya seperti parpol, administrasi sipil yang rasional, dan badan legislatif? Kalau jawabannya adalah iya, maka muncul persoalan etnosentrisme Barat di sini, karena semua unsur itu memang menjadi karakter Barat. Kalau jawabannya hanya sebatas tercapainya tujuan-tujuan dari elemen politik tersebut, maka akan banyak persoalan lokal yang muncul.

(9)

9 bahaya adanya emosionalisme warganegara yang diolah oleh demagog. Karenanya penting menyeimbangkan gelora, sentimen warganegara dengan tertib politik. Inilah proses demokrasi yang sesungguhnya.

Pembangunan politik sebagai bentuk stabilitas dan perubahan sosial. Mereka yang berpendapat bahwa demokrasi tidak konsisten dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat, memahami pembangunan semata-mata soal ketertiban ekonomi dan sosial, karenanya konsep kapasitas untuk perubahan yang teratur menjadi penting dalam pandangan ini. Pembangunan politik adalah mobilisasi dan kekuasaan. Pengakuan bahwa sistem politik harus bermanfaat bagi masyarakat membawa kita pada pemahaman soal kapabilitas sistem politik. Kalau ada argumen bahwa demokrasi akan mengurangi efisiensi, berarti tingkat efisiensi politik bisa diukur. Artinya lagi, sistem politik dapat dievaluasi dari bagaimana kekuasaan absolute bekerja memobilisasi. Sistem yang tidak stabil akan beroperasi dengan margin kekuasaan yang rendah, dan para pengambil keputusan adalah lembaga-lembaga impoten untuk mampu mencapai tujuan-tujuan politik.

(10)

10 terbukanya kesempatan bagi warga negara dalam proses rekrutmen jabatan-jabatan publik dengan menggunakan standar obyektif, dan bukan subyektif.

Kapasitas Sistem Politik, kapasitas berkaitan dengan output dalam proses politik. Kapasitas juga berartikondisi yang mempengaruhi performa dan kondisi proses pemerintahan, efektifitas dan efisiensi dalam penerapan kebijakan publik, dan kapasitas yang berkaitan dengan rasionalitas dalam proses administrasi dan orientasi kebijakan, baik yang populis maupun yang tidak populis.

Alhasil, mengalir dari deskripsi singkat di atas, pembangunan politik lokal dapat dirumuskan sebagai proses linear, yang dimulai dari pendekatan ekonomi sebagai pondasi awal dari syarat menuju terciptanya stabilitas politik lokal dengan peran partisipatif masyarakat untuk menghidupkan demokrasi di aras lokal. Jadi, upaya menciptakan stabilitas dan pencapaian prestasi ekonomi yang signifikan dalam mensejahterahkan masyarakat adalah dua kata kunci yang menjadi ambisi kajian pembangunan politik.

(11)

11 pendidikan sangat penting dalam memenuhi hak asasi manusia,seperti hak atas pekerjaaan,kesehatan,dan partisipasi politik.Hak atas pendidikan dilandasi kenyataan bahwa pendidikan universal adalah salah satu tujuan pembangunan milleniumyang harus dicapai pada tahun 2015.

Pilkada langsung yang dilakukan sebagian besar kabupaten/kota dan provinsi merupakan salah satu bentuk dari proses demokratisasi di Indonesia, termasuk pelaksanaan pilkada di Kota Malang.Dengan adanya pilkada menjadi bagian yang sangat penting untuk memperkenalkan figur dari partai politik.maupun non partai dalam memberikan pendidikan politik. Dalam penelitian ini,peneliti ingin mengetahui secara mendalam program kerja apa saja yang dilakukan partai politik dalam memberikan pendidikan politik masyarakat, serta untuk melihat apakah pendidikan yang diberikan oleh partai PDIP dan Hanura mampu meningkatkan popularitas partai politik mereka sehingga untuk membangun politik local yang sesuai dengan peran dan fungsinya.Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui faktor pendorong dan penghambat apa yang dialami partai politik dalam memberikan pendidikan politik masyarakat. Maka untuk itu saya selaku peneliti mengangkat judul “Peran Partai Politik dalam Memberikan Pendidikan Politik (Studi Partai PDIP dan Hanura di Kota

(12)

12 Alur pemikiran penelitian ini adalah adanya permasalahan dalam pemilu yang sering terjadi money politik, kerusuhan, serta hasil pemilu yang tidak sesuai dengan masyarakat. Kondisi tersebut menunjukan pendidikan politik masyarakat yang masih rendah. Seharusnya sesuai dengan undang-undang partai politik pasal 11 ayat (1) undang-undang no 2 tahun 2008 yang kemudian direvisi menjadi undang-undang no 2 tahun 2011tentang partai politik merupakan sarana pendidikan politik bagi masyarakat luas agar WNI sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, selain itu partai politik berfungsi sebagai sarana penciptaan iklim yanng kondusif bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan aturan konstitusi yang menjadi dasar acuan untuk melihat sejauh mana pendidikan politik yang dilakukan partai politik, bagaimana bentuk kegiatan partai politik kepada masyarakat serta faktor pendorong dan penghambatnya. Pendidikan politik bertujuan agar masyarakat dapat menentukan pilihan politiknya secara cerdas dan untuk menjamin kualitas hasil pemilu. Dengan begitu akan mampu membuat bentuk pendidikan politik yang dapat diaplikasikan pada masyarakat.

B.Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, peneliti menarik rumusan masalah penelitian, yakni : 1. Bagaimana kegiatan partai PDIP dan Hanuradalam memberikan

pendidikan politik terhadap masyarakat?

2. Apa saja faktor pendorong dan penghambat partai politik dalam memberikan pendidikan politik masyarakat?

(13)

13

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana program-program partai politik dalam memberikan pendidikan politik serta dapat menjadi bahan acuan partai politik sebagai perbaikan partai politik kedepan.

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis

a. Untuk mengetahui sejauh mana partai politik dalam memberikan pendidikan politik masyarakat.

b. Dapat di jadikan bahan evaluasi dan penyusunan program perbaikan partai politik dalam memberikan pendidikan politik masyarakat.

2. Manfaat teoritis

a. Dapat menambah wawasan penulis khususnya dan mahasiswa lain pada umumnya pada kajian partai politik dalam memberikan pendidikan politik masyarakat.

b. Dapat dijadikan rujukan empirik terhadap pengembangan ilmu social khususnya dalam peran partai politik.

E.Definisi Konseptual

(14)

14 penjelasan mengenai beberapa pengertian atau istilah yang berkaitan dengan upaya untuk menyeragamkan pemahaman terhadap pokok pembahasan dengan maksud untuk menciptakan keseragaman atau kesamaan pemahaman terhadapn pengertian masing-masing konsep yang terkandung dalam pengertian tersebut, serta dapat memperoleh kejelasan tentang arti dari peneliti ini sehingga mempermudah dalam peneliti terhadap variable-variabel (konsep) yang hendak diukur,diteliti, dan digali datanya.9

1. Partai Politik

Partai politik adalah suatu organisasi yang dibentuk untuk mempengaruhi bentuk dan karakter kebijaksanaan publik dalam kerangka prinsip-prinsip dan kepentingan ideologi tertentu melalui praktek kekuasaan secara langsung atau partisipasi rakyat dalam pemilihan.10 Dengan demikian,partai politik merupakan perantara yang besar yang menghubungkan kekuatan-kekuatan dan ideologi- ideologi sosial dengan lembaga-lembaga pemerintah yang resmi dan mengkaitkannya dengan aksi politik di dalam masyarakat yang lebih luas.Partai politik juga memiliki kedudukan yang pertama salah satu wadah atau sarana partisipasi politik rakyat,kedua perantara antara kekuatan–kekuatan sosial dengan pemerintah.

Menurut Max Weber, partai politik sebagai organisasi publik yang bertujuan untuk membawa pemimpinnya berkuasa dan memungkinkan para

9

Hamidi.2010.penelit ian dan t eori komunikasi.UM M Press.M alang.Hal .141 10

(15)

15 pendukungnya (politisi) untuk mendapat keuntungan dari dukungan tersebut11. Sedangkan menurut Ranney (1990), mendefinisikan partai politik berdasarkan karakteristik-karakteristik dasar yang dimiliki oleh partai politik.Pertama, berwujud kelompok-kelompok masyarakat yangberidentitas, kedua, terdiri dari beberapa orang yang terorganisir, yang dengan sengaja bertindak bersama-sama untuk mencapai tujuan, ketiga, masyarakat mengakui partai politik memiliki legitimasi berupa hak-hak untuk mengorganisasikan dan mengembangkan diri mereka, keempat, beberapa tujuannya yaitu mengembangkan aktivitas-aktivitas, partai bekerja melalui mekanisme pemerintahan yang mencerminkan pilihan rakyat dan yang kelima, aktivitas ini partai politik adalah menyeleksi kandidat untuk jabatan publik.12

Peran partai politik dalam sistem perpolitikan nasional merupakan wadah seleksi kepemimpinan nasional dan daerah. Pengalaman dalam rangkaian penyelenggaraan seleksi kepemimpinan nasional dan daerah melalui pemilu membuktikan keberhasilan partai politik sebagai pilar demokrasi. Dengan semakin matangnya partai politik ini diharapkan mampu membawa sistem perpolitikan nasional untuk mulai sejalan dengan penataan kehidupan berbangsa dan bernegara yang di dalamnya mencakup penataan partai politik.Partai politik memiliki peran yang sangat penting bagi bangsa inikarena partai politik merupakan tempat penghasil para pemimpin-pemimpin bangsa.

11

Ahmad Hariant o Silaban, Sist em kepart aian Dan Sist em Pemilu Yang Ideal Di Indonesia , Lihat ht t p:/ / ahmadhariant osilaban.blogspot .com/ / 2012/ / 08/ sist em-kepart aian-dan-sist em

pemilu.ht ml. 12

(16)

16 Dari pendapat para ahli diatas, partai politik menjadi alat atau sarana untuk mendapatkan kekuasaan di parlemen maupun di pemerintahan dengan cara menarik simpati dari rakyat untuk memilih partai tersebut guna memenangkan pemilu. Dengan banyaknya simpati dan dukungan rakyatmaka semakin besar pula kesempatan partai politik atau parlemen mampu menguasai parlemen atau pemerintahan.Oleh karena itu, partai politik harus punya komitmen dan tetap menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik dan benar sesuai dengan garis haluan partai, karena partai partai yang tidak menjalankan fungsinya dengan baik maka partai tersebut akan ditinggalkan oleh pendukung dan konstituennya.

2. Perilaku Politik

Perilaku politik atau political behavior dapat didefinisikan sebagai perilaku yang dilakukan oleh seorang atau kelompok untuk memenui hak dan kewajibannya sebagai insan politik.Konstitusi Negara mewajibkan seseorang atatu kelompok untuk melakukan kewajibannyasebagai manifesatasi perilaku politiknya,sebagai contoh adalah sebagai berikut.

a. Melakukan pemilihan untuk wakil rakyat atau pemimpin.

b. Mengikuti dan berhak menjadi insane politikyang mengikuti suatu partai politik,mengikuti ormas atau lembaga swadaya masyarakat.

c. Ikut serta dalam pesta politik

(17)

17 f. Berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik guna melakukan perilaku politik yang telah di susun secara baik oleh undang-undang dasar dan perundang-undangan hukum yang berlaku.

Dalam penelitian ini peneliti mengasumsikan bahwa pendidikan politik yang bersandar pada pengayaan pengetahuan akan hak dan kewajibanwarganegaradalam berpolitik akan mempengarui perilaku politik masyarakat, maka dianggap penting untuk menggali bagaimana pendidikan politik itu dilakukan oleh lembagai politik seperti partai politik. Tentu banyak faktor lainnya sebagai pendorong partisipasi politik masyarakat,akan tetapi perilaku politisi,perilaku partai politikitu sendiri merupakan bahan ajaran pada rakyat untuk melihat politik secara nyata.

3. Partisipasi Politik

Partisispasi poltik bukanlah hal yang abstrak seperti banyak kalangan selama ini yakini. Wujud partisipasi politik bisa dengan mudah kita lihat dan rasakan. Misalnya dalam mengikuti pemilihan umum, melakukan demonstrasi, dan sebagainya. Kevin R. Hardwick dalam Deden Faturohman & Wawan Sobari (2003)13 menjelaskan partisipasi politik sebagai upaya member perhatian pada cara-cara warga negara dalam berinteraksi dengan pemerintah, dimana warga Negara berupaya menyampaikan kepentingan-kepentingan mereka terhadap pejabat-pejabat publik agar kepentingan tersebut bisa terwujud. Indikatornya ialah terdapat interaksi antara warga negara dengan pemerintah serta terdapat usaha

13

(18)

18 warga Negara untuk mempengaruhi pejabat publik. Sedangkan Miriam Budiarjo14 mengatakan bahwa partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, dengan jalan memilih pimpinan negara, dan secara langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah. Indikatornya ialah berupa kegiatan individu atau kelompok dan bertujuan ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, memilih pimpinan publik atau mempengaruhi kebijakan publik.

Sedangkan menurut menurut Herbet McClosky yang dikutip oleh Damsar di dalam “Pengantar Sosiologi Politik” partisipasi politik diartikan sebagaikegiatan kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umum. Menurut Max Weber, masyarakat melakukan aktivitas politik karena, pertama alasan rasional nilai, yaitu alasan yang didasarkan atas penerimaan secara rasional akan nilai-nilai suatu kelompok. Kedua, alasan emosional afektif, yaitu alasan didasarkan atas kebencian atau sukarela terhadap suatu ide, organisasi, partai atau individu. Ketiga, alasan tradisional, yaitu alasan yang didasarkan atas penerimaan norma tingkah laku individu atau tradisi tertentu dari suatu kelompok sosial. Keempat, alasan rasional instrumental, yaitu alasan yang didasarkan atas kalkulasi untung rugi secara ekonomi.15

14

Miriam Budiarjo,1994. Demokrasi di Indonesia: Demokrasi Parlementer dan Demokrasi Pancasila. Jakarta, Gramedia. HLM 183

15

(19)

19 Ramlan Surbakti16 mengemukakan batasan-batasan konsep partisipasi politik. Pertama, partisipasi politik ialah kegiatan-kegiatan luar individu warga negara yang bisadiamati.Kedua, kegiatan itu diarahkan untuk mempengaruhi proses perumusan sampai pelaksanaan kebijakan oleh pemerintah.Ketiga, konsep partisipasi politik juga termsuk kegiatan yang berhasil atau gagal.Keempat, partisipasi politik bisa dilakukan secara langsung mapun tidak.Kelima, partisispasi politik dilakukan dalam prosedur yang wajar.

4. Pendidikan Politik

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia dengan upaya pengajaran dan pelatihan.17Tingkat pendidikan sangat berperan dalam daya penyerapan serta kemampuan komunikasi.Selanjutnya istilah politik berasal dari bahasa Yunani polis yang artinya kota atau Negara yang kemudian muncul kata-kata politiesyang artinya warga Negara dan kata politiko’s yang artinya kewarganegaraan.18

Berangkat dari pengertian diatas, pendidikan politik adalah aktivitas yang bertujuan untuk membentuk dan meumbuhkan orientasi-orientasi politik pada setiap individu yang meliputi keyakinan konsep yang memiliki muatan politis, loyalitas, dan perasaan politik, serta pengetahuan dan wawasan politik yang membuat seseorang memiliki kesadaran terhadap persoalan dan sikap politik.Disamping itu, pendidikan politik bertujuan agar setiap individu mampu memberikan partisipasi politik yang aktif di masyarakatnya. Pendidikan politik merupakan aktivitas manusia dan itu tidak mungkin terwujud secara utuh kecuali

16

Ramlan Surbakti, 1992. Memahami Ilmu Politik, Gramedia. Jakarta. Hlm 141-142.

17

M .M arbun.2002.Kam us Polit ik.Hlm.416 18

(20)

20 dalam sebuah masyarakat yang bebas. Dengan demikian, pendidikan politik memiliki tiga tujuan yakni, membentuk kepribadian politik, kesadaran politik, dan partisipasi politik.19

F.Definisi Operasional

Secara umum operasional dipahami sebagai batasan jangkauan atau ruang lingkup kaitannya dengan penelitian. Menurut Sanapiah Faisal,bukanlah keperluan mengkomunikasikan semata-mata kepada pihak lain,sehingga tidak menimbulkan salah tafsir,tetapi juga menuntun penelitian itu sendiri di dalam menangani rangkaian proses penelitian,misalnya dalam menyusun instrumenatau pengaturan variable-variabel yang hendak diteliti,dan juga dalam menetapkan populasi,sampel,serta di dalam menginterpretasikan hasil penelitian.20

Dengan demikian, definisi operasional merupakan penetapan dari indikator-indikator yang akan dipelajari dan dianalisa,sehingga nantinya dapat diperoleh gambaran yang jelas.Penelitian ini membahas tentang sejauhmana peran partai politik dalam memberikan pendidikan politik,program-program apa saja yang dilakukan partai politik dalam melakukan pendidikan politik diukur dengan kriteria di antaranya sebagai berikut 21:

a. Penguatan ideologi ( party identification) b. Loyalitas

a. Pemantapan berorganisasi

19

Firmansyah, M engelola Part ai Polit ik, Jakart a, Buku Obor, 2008, Hal: 60 20

Ibid .Hal.6 21

(21)

21

G.Metode penelitian

Metode ialah prosedur untuk mengetahui sesuatu yag mempunyai langkah-langkah sistemetis,dalam hal ini metode penelitian ialah suatu pengkajian tentang peraturan-peraturan suatu metode dalam penelitian.22

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitiaan deskriptif dengan pendekatan kualitatif.23Metode penelitian deskriptif dengan maksud berusaha untuk memberikan gambaran keadaan obyek atau permasalahan tanpa ada maksud membuat kesimpulan atau generalisasi. Gambaran tersebut dielaborasi dengan teori-teori yang memadai agar diperoleh analisas kritis yang seilmiah mungkin tanpa bermaksud mengklaim ini sebagai kebenaran tunggal.24

Pendekatan kualitatif menurut Bogdandan Taylor (1975: 5) dalam buku Moleong adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.Sedangkan menurut Denzim dan Lincoln (1987) dalam buku Moleong juga menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.25

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di KPUD Kota Malang untuk memperoleh data pemilih. DPC Partai PDIP dan Hanura untuk mengetahui program kerja apa

22

Sanapiah f aisal Ibid .hal.107 23

Sanapiah faisal.opcit .hal .109 24

Endang Poerwanti.1998. Dimensi-Dimensi Riset Ilmiah. Malang, UMM Press. Hlm 27

25

(22)

22 saja yang di akukan partai tersebut dalam memberikan pendidikan politik,wilayah basis masa partai PDIP dan Hanura untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya pendidikan politik yang dilakukan partai PDIP dan Hanura.

H.Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang nantinya akan memberikan informasi dalam penelitian ini adalah merupakan orang-orang yang bersangkutan dengan partai politik yang menjadi bahan studi kasus penelitian ini.Maka dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah :

1. Anggota KPUD kota Malang

2. DPC Partai PDIP(khususnya yang menangani pendidikan perkaderan) 3. DPC Partai HANURA(khususnya yang menangani pendidikan

perkaderan)

4. Konstituen yang menjadi basis masa masing-masing partai

I. Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis memperoleh sumber data yang digunakan adalah: a. Data primer yaitu data yang diperoleh peneliti atau didapatkan langsung

dari obyek yang diteliti adalah program kerja Partai PDIP dan Hanura dalam memberikan pendidikan politik sehingga memberikan pengaruh pada perilaku pemilihKota Malang.

(23)

23

J.Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan,yang ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan.Untuk mengumplkan data diperlukan instrumen atau alat.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik atau metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumnetasi yang akan diuraikan sebagai berikut:

a.Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang di selidiki.26Dalam arti yang lebih luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.Dengan menggunakan metode ini dapat memberi informasi kepada peneliti mengenai fakta yang terjadi pada sebuah instansi atau organisasi dalam menjalankan aktifitasnya atau kinerjanya yang kemudian melakukan pencatatan mengenai fakta tersebut.

b. Interview / Wawancara

Interview atau yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuisioner lisan merupakan teknik dengan melakukan tanya jawab secara langsung terkait pokok permasalahan terhadap objek penelitian. Wawancara dipergunakan agar memudahkan peneliti dalam mendapatkan data atau informasi yang akuratdengan didasarkan pada permasalahan yang sedang diteliti.Dalam hal ini, peneliti memperoleh data langsung pada sumber informasi atau responden yang

26

(24)

24 bersangkutan untuk memperoleh kejelasan mengenai bagaimana sebenarnya peran partai politik dalam memberikan pendidikan politik.

c. Dokumentasi

Teknik atau cara dengan dokumentasi adalah yang diperoleh dari dokumen-dokumen seperti buku,peraturan-peraturan,koran,dan arsip arsip yang tentunya masih sangat erat kaitannya dengan topikpenelitian.

d. Teknik dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan pengumpulan data-data yang tertulis, seperti catatan,arsip-arsip atau dokumen dan bahan-bahan yang ada kaitannya dengan obyek penelitian seperti yang dikemukakan oleh WinarnoSurachman. Dokumentasi sebagaimana laporan tertulis dari suatu perisriwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiranterhadap peristiwa itu dan tertulis dengan sengaja untuk menyimpan atau meneruskan keterangan-keterangan mengenai peristiwa-peristiwa tersebut,pengelolaan data dengan cara mengklasifikasikan dalam bentuk uraian.27

a. Pengembangan dan pengambilan alternatif

Pengembangan dan pengambilan alternatif yaitu setelah data diolah maka diambil alternatif yang terbaik untuk dijadikan bahan penyampaian informasi pengambilan keputusan.Dengan demikian, proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang kemudian dilakukan reduksi data (memformulasikan teori ke dalam seperangkat konsep)

27

(25)

25 yang dilakukan dengan membuat rangkuman inti dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini data dianalisis bersifat kualitatif dalam bentuk deskripsi atau uraian.

K. Teknik analisa data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.28Analisa data yang dipergunakan dalam penelitian kali ini adalah deskriptif kualitatif.Dari penelitian ini, maka data akan dianalisa dengan menggambarkan keadaan obyek berdasarkan data obyektif,sehingga data-data yang ada dapat di simpulkan setelah analisa. Adapun tahapan dalam menganalisa data sebagai berikut :

a. Pengumpulan data,dengan cara mengedit data,yaitu memeriksa data yang terkumpul berkenaan dengan kelengkapan-kelengkapan dan kebenaran sehingga siap untuk di proses lebih lanjut.Mengkode data,yaitu data yang terkumpul diberi kode tertentu dan dikelompokkan serta klasifikasi data,yaitu mengadakan seleksi data yang terkumpul sesuai dengan sumber dan masing-masing.

b. Pengelolaan data penyajian data dilakukan setelah data terkumpul diklasifikasikan dengan beberapa kebutuhan,kemudian dilakukan pengelolaan data dengan cara mengklasifikasikaan dalam bentuk uraian.

c. Pengembangan dan pengambilan alternatif yaitu setelah data diolah maka diambil alternatif yang terbaik atau dijadikan dalam penyampaian informasi dalam mengambil keputusan.

2828

(26)

26 d. Dengan demikian proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersediadari berbagaisumber yang kemudian dilakukan reduksi data(menformulasikan teori ke dalam seperangkat konsep) yang dilakukan dengan membuat rangkuman inti penelitian tersebut. Dalam penelitian ini, data dianalisis secara normatif melaui studi literatur dan hasil analisi secara normatif melaui studi literatur dan hasil analisis bersifat kualitatif dalam bentuk deskripsi atau uraian.

Dalam upaya mendapatkan data yang valid atau sahih peneliti memperpanjang waktu kehadiran.Posisi peneliti sebagai instrumen utama dalam proses pengumpulan data,membuat peran serta untuk terjun langsung dalam komunitas masyarakatsangat membantu peneliti untuk meminimalisir distorsi data.Dalam waktu peneliti tersebut peneliti lebih bisa menyelami bagaimana pertain politik dalam memberikan pendidikan politik agar dapar terkupas sedalam-dalamnya sehingga distorsi yang berupa subyektivitas peneliti sedikit demi sedikit berkurang,yang secara otomatis berdampak pada obyektivitas sebagian salah satu standar validitas data.

L.Pengecekan Keabsahan Data

Dalam upaya mendapatkan data yang valid atau sahih peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Memperpanjang waktu kehadiran.

(27)

27 data.Dalam waktu peneliti tersebut peneliti lebih bisa menyelami kebijakan pemekaran daerah sedalam-dalamnya sehingga distorsi yang berupa subyektivitas peneliti sedikit demi sedikit berkurang,yang secara otomatis berdampak pada obyektivitas sebagian salah satu standar validitas data.

b. Triangulasi

Triangulasi adalah tekik pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan,pengecekan atau sebagai pembanding data.29Hal ini merupakan cara paling popular dalam penelitian kualitatif. Dengan triangulasi, peneliti mampu menarik kesimpulan tidak hanya dari satu cara pandang sehingga kebenaran data lebih diterima.

Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda (nasution, 2003: 115) yaitu wawancara, observasi, dan dokumen. 30Membedakan empat macam tringulasi, diantaranya dengan,memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.Dari keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber.Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik kepercayaan suatu informasi yang diperoleh.

29

M oel eong Lexev.2005,M et odologiPenelit ian Kualit at if,Bandung :Remaja Rosdkaria.Hal : 330 30

(28)

SKRIPSI

PERAN PARTAI POLITIK DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN

POLITIK

(Studi Peran Partai PDIP Dan Hanura Kota Malang)

Oleh :

SARININGTIYAS

(09230073)

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(29)

BERITA ACARA

SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

Pada hari ini Sabtu, tanggal 4 April 2013, telah dilaksanakan seminar proposal skripsi mahasiswa :

Nama : SARININGTIYAS

NIM : 09230073

Judul Skripsi : PERAN PARTAI POLITIK DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN POLITIK

‘’Studi Partai PDIP Dan Hanura Kota Malang’’

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Asep Nurjaman, M.Si Dr. Vina Salviana, DS, M.Si

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

(30)

BERITA ACARA BIMBINGAN

Nama : SARININGTIYAS NIM : 09230073

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul : PERAN PARTAI POLITIK DALAM MEMBERIKAN

PENDIDIKAN POLITIK

( Studi Partai PDIP Dan Hanura Kota Malang)

Pembimbing : 1. Ds.Asep Nurjaman, M.Si 2. Dr. Vina Salviana. DS, M.Si

Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing I Paraf Pembimbing II Keterangan Bimbingan

17-10-2011 Pengajuan Proposal

29-10-2011 Revisi Proposal

23-12-2011 ACC Seminar Proposal

04-01-2012 Pengajuan BAB II &

BAB III

08-02-2012 Revisi BAB II & BAB III

27-02-2012 ACC BAB II & BAB III

05-03-2012 Pengajuan BAB IV

24-03-2012 ACC BAB IV

04-04-2012 Pengajuan BAB V

04-04-2012 ACC BAB V

Tanggal Selesai Bimbingan Skripsi: 11 April 2013

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr.Asep Nurjaman, M.Si Dr. Vina Salviana, DS. M.Si

Mengetahui, Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

(31)

PERNYATAAN ORISINILITAS Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : SARININGTIYAS Tempat, tanggal lahir : Madiun, 24 Mei 1991 Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

PERAN PARTAIPOLITIK DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN POLITIK MASYARAKAT (Studi Partai PDIP dan Hanura Kota Malang) , adalah bukan karya tulis ilmiah atau skripsi orang lain, baik sebagian atau seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan dengan benar. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnyadan apabila pernyataan ini tidak benar , saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang 11, februari 2013 Yang menyatakan ,

(32)

KATA PENGANTAR

Bismiilahirrahmanirrahiim

Puji dansyukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah berjuang demi tegaknya agama islam. Sehingga dengan ini penulis dapat menyeleseikan skripsi yang berjudul Peran Partai Politik Dalam Memberikan Pendidikan Politik Masyarakat.( studi Partai PDIP Dan Hanura Kota Malang).

Pada kesempatan ini, penulis ingin menghaturkan pujian sekaligus terima kasih terhadap orang-orang istimewa yang memiliki kekayaan intelektual, yang dengan semangat dan pengabdian telah memberikan yang terbaik sejak awal pendidikan hingga akhir penulisan skripsi ini.

1. Bpk.Dr. H. Muhajir effendi, M.AP selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Bpk.H. wahyudi, Msi selaku dekan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik 3. Ibu. Tri sulistyaningsih, M.Si selaku ketua jurusan ilmu pemerintahan 4. serta para dosen yang telah mengajar saya dan teman-teman angkatan Demikian ucapan terima kasih penulis dan semoga apa yang telah dilalui bersama menjadi kenangan yang berharga selama menjalani pendidikan di universitas Muhammadiyah Malang.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang, 11 februari 2013 Penulis,

(33)
(34)
(35)

DAFTAR PUSTAKA

Bottomore, T.B. 2006. Elite dan Masyarakat (terj). Jakarta: Akbar Tanjung Institute.

Budiarjo, Miriam.1994. Demokrasi di Indonesia: Demokrasi Parlementer dan Demokrasi Pancasila. Jakarta: Gramedia

Damsar, 2010. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Said, Mas’ud. Arah Baru Otonomi Daerah di Indonesia. Malang : UMM Press. Suseno, Magnis 2007 ( cet 7). Etika Politik. Jakarta: Gramedia.

Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.

Herbert Mc.Closky, International Encyclopaedia of the Social Sciences, dalam Damsar, 2010. Pengantar Sosiologi Politik, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Hamidi, 2010. Penelitian Dan Teori Komunikasi, Malang, UMM Pres.

Pamungkas, Sigit, 2011, PartaiPolitikTeoriDanPraktik Di Indonesia, institute for Democracy ad welfarism,yogjakarta.

P.Huntington,Samuel dan Nelson, Joan Nelson,1990, Partisipasi Politik Di Negara Berkembang, Jakarta, Rineka Cipta.

Muhamimin,Yahya& Colin MacAndrews (ed),1988 (cet 5),Masalah-masalah Pembangunan Politik, Yogyakarta, Gajah Mada University Press.

Munjani, saiful, 2011, kuasa Rakyat, Jakarta: mizan publika.

Michels, Robert, 19984, Partai politik Kecenderungan Oligarkis Dalam Birokrasi, Cvjakarta:Rajawali.

Faturohman, Deden&sobari, Wawan, 2003, Pengantar Ilmu Politik, Malang, UMM Press.

Firmansyah, 2008, Mengelola Partai Politik, Jakarta,Yayasan Obor.

Gafan, Afar, 2004, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi , Djogjakarta, Pustaka Pelajar.

(36)

Sumber Lain :

Undang–undang pemilu dan partai politik 2008, Gradient Meditama, Yogyakarta.2008.

Internet

http://www.undang-undang partai politik.go.id/doc/50994862/17, diakses pada tanggal 17 November 2011 pukul 07.57 Wib.

UU No 27 Tahun 2009 Tentang Majelis Permusyawaran Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Ahmad Harianto silaban, Sistem Kepartaian Dan Sistem Pemilu Yang Ideal Di Indonesia,

http://ahmadhariantosilaban.blogspot.com//2012//08/Sistem-Kepartaian-dan -sistem-pemilu.html

The Function Of Political Parties, diakses 18 maret 2012 dari http//cliffsnotes.com.pukul: 18.00

Wadah tulisan seputar dinamika kehidupan masyarakat, di kutip darihttp//roedijambi.wordpress.com/2012/02/27/ mengenai hubungan patron klien/, di akses pada tanggal 01 maret 2013 pukul 21.00

Melihat Partai Politik Dan Demokrasi, Jimly asshiddiqie, jimly.com/makalah/namafile/22

Lihat Tri Ratnawati dan Syamsuddin Haris, Political Parties In Indonesia, Crese Working Paper No.61 December 2009, centre and research on inequality, Human security and ethnicity.Halm 13

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki sistem yang ada dengan harapan agar pengolahan yang selama ini masih dilakukan secara manual, dapat dipermudah dan

Penilaian subyektif didapatkan melalui kuesioner yang diisi oleh responden atlit yang telah mendapatkan penanganan cedera lutut di Sport Clinic, baik konservatif.. maupun

Evaluasi yang merupakan langkah akhir dari model desain pembelajaran ASSURE. dapat digunakan, baik untuk mengetahui kualitas hasil belajar maupun

Transformasi nilai menjadi efektif tidak terlepas dari waktu yang digunakan oleh lembaga untuk mencapai tujuan. Mengapa terjadi perbedaan capaian pembelajaran antara

Tak terkecuali dengan guru PPKn, dalam penelitian Fitriany Indri Sapitri (2015) disebutkan bahwa guru mengalami hambatan dalam implementasi kurikulum 2013 pada

[r]

yang menginfeksi ikan patin, pada salinitas 0 ppt diperoleh sebesar 7,38 ind/ekor, sedangkan pada 10 ppt 1,00 ind/ekor, intensitas tertinggi terdapat pada salinitas 0

Adapun untuk tanah yang berasal dari lelang, maka syarat yang harus dipenuhi adalah: (a) Kutipan otentik berita acara lelang yang dibuat oleh Kantor Lelang; (b) Sertifikat hak