TUGAS AKHIR
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA KOPERASI EKA BAKTI DINAS KOPERASI DAN UMKM
PROVINSI SUMATERA UTARA
Oleh :
AGUNG ISKANDAR G 122102041
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan begitu banyak rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dan shalawat beserta salam penulis berikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang berjudul “Sistem Pengendalian Internal Kas
Pada Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Utara”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhirnya masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan baik ditinjau dari segi materi maupun dari segi tata bahasa. Meskipun demikian, besar harapan Penulis semoga penyusunan tugas
akhir ini dapat bermanfaat bagi akademis atau Penulis, perusahaan maupun pihak-pihak yang membutuhkan. Proses penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut maka pada
kesempatan ini Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak, Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak, Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak. selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
4. Ibu, Dra. Nurzaimah, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak, Drs. Mohammad Zein, M.Si dan seluruh Staff dan Pegawai Dinas
Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Utaraatas kesediaannya dalam memberikan informasi yang diperlukan dan membantu Penulis untuk
melakukan Riset sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Teristimewa untuk orang selalu Penulis cintai, sayangi, dan hormati Ayahanda Drs. H. Mahlil Gultomdan Ibunda Hj. Arwaty Makidi, BA serta abang penulis,
Harry Syahputra Gultom, S.pd yang telah mendoakan dan memberikan semangat kepada Penulis.
7. Teman-teman grup magang penulis kelompok ; Ferry Satiandra, Edy Suranta,, Doni Damara Dlt dan Faisal Wiransyah Berutu terima kasih atas motivasi dan dorongannya.
8. Teman-teman D3 Akuntansi stambuk 2012 khususnya Grup A yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, penulis menyampaikan banyak terima kasih
karena telah banyak memberikan ide,semangat,dan dorongan positif dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
9. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan waktu, maka dengan kerendahan hati
penulis menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini.Semoga Allah selalu memberikan hidayah dan pertolongan –
Nya kepada kita semua. Dan penulis mengharapkan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat dalam pengembangan pendidikan.
Medan, Mei 2015 Penulis
122102041
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... viDAFTA R GAMBAR . ... vii
DAFTAR LAMPIRAN... viii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5
D. Rencana Penulisan... 6
1. Jadwal Survey/Observasi... 6
2. Rencana Isi... 7
BAB II :KOPERASIEKA BAKTIDINAS KOPERASI DANUMKM PROVINSI SUMATERA UTARA... 9
A. Sejarah Ringkas... 9
B. Struktur Organisasi ... 11
C. Job Description ... 13
E. Kinerja Usaha Terkini ... 17
F . Rencana Usaha ... 18
BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA KOPERASIEKA BAKTIDINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SUMATERA UTARA... 19
A. Pengertian Kas danPengendalian Internal... .. … 19
B. Tujuan Dan Fungsi Pengendalian Internal Kas ... …23
C. Sumber Penerimaan dan Pengeluaran Kas Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara……….. 26
D. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara…... 28
E. Unsur-unsur Pengendalian Internal Kas Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara……... 32
F. Sistem Pengendalian Internal Kas Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara……….. 36
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 38
A. Kesimpulan ... 38
B. Saran ... 39
LAMPIRAN ... 41
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
Gambar 2. 1Struktur Organisasi Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi yang terdapat dalam perusahaan memerlukan pengawasan dan pengendalian
dalam melaksanakan semua kegiatan perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan kegiatan dari perusahaan tersebut bisa mencapai tujuan
yang diinginkan perusahaan, dan bisa terhindar dari kecurangan/penyelewengan yang dilakukan pihak-pihak tertentu. Dengan adanya struktur pengendalian intern yang dapat menjaga kekayaan
perusahaan maupun kekayaan investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan.
Suatu kegiatan perusahaan menghasilkan informasi yang akan memberikan manfaat kepada para pemakainya apabila kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditentukan. Pengendalian Intern
Kas akan menghasilkan informasi yang berguna bagi para pemakainya apabila pengendalian intern tersebut sudah efektif
mengetahui kasalahan dengan cepat dan segera menanganinya, menekan serendah mungkin masalah-masalah tersebut.
Manajemen mempunyai tanggung jawab paling utama dalam menjaga keamanan harta milik perusahaan serta menemukan dan mencegah
terjadinya kesalahan dan penyelewengan ataupun pemborosan pada saat perusahaan beroperasi. Manajemen terhadap kas juga bertanggungjawab terhadap pembuatan perencanaan, melakukan prosedur atau otorisasi serta
menetapkan dan mengawasi suatu kegiatan melalui pengendalian internal. Pengendalian internal merupakan suatu teknik pengawasan dari
seluruh kegiatan operasional perusahaan yang bertujuan untuk membuat laporan keuangan bebas dari salah saji yang material, yang disebabkan oleh kesalahan maupun kecurangan, serta melindungi harta milik perusahaan
terutama yang paling likuid yaitu kas (Tuanakotta,2013). Menurut Wells (2007) kecurangan mengacu kepada kesalahan akuntansi yang dilakukan
secara sengaja dengan tujuan menyesatkan pembaca/pengguna laporan keuangan.
Tujuan ini dilakukan untuk mengambil keuntungan individu dari
pihak-pihak tertentu. Karena sifatnya yang sangat likuid, maka kas sebagai aset sangat mudah digelapkan atau dimanipulasi pencatatannya. Pengendalian
internal yang baik terhadap kas membutuhkan sistem dan prosedur yang memadai terhadap penyimpanan, eksekusi, dan pencatatan uang kas. Kas merupakan aktiva yang paling likuid yang terdiri dari pos-pos yang berlaku
media pertukaran kas merupakan aktiva yang paling mudah diselewengkan. Kas memiliki ciri-ciri yaitu: bentuknya kecil, sukar ditandai identitas
pemiliknya dan mudah dipindahtangankan. Untuk menjamin transaksi yang berhubungan dengan kas harus dilakukan dengan suatu pengendalian intern
kas.
Pengendalian internal kas tersebut digunakan untuk menghindari manipulasi oleh berbagai pihak karena manipulasi hanya dapat terjadi apabila
tidak adanya pengawasan intern yang baik khususnya pada saat penerimaan sampai pada saat pengeluaran kas. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu sistem
pengawasan intern yang baik sesuai dengan prosedur yang berlaku, guna menjaga ketelitian dan keandalan catatan bagian administrasi serta mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Pengendalian intern kas merupakan alat yang penting dan berguna bagi manajer keuangan untuk menilai kinerja yang telah dicapai perusahaan, yang
pada umumnya dapat dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen khususnya pengendalian intern kas.
Pengendalian intern kas merupakan salah satu aktivitas yang
berhubungan dengan penentuan atau evaluasi mengenai apa yang telah dicapai, sampai seberapa jauh pelaksanaan sesuai dengan rencana dan
kebijakan dari pimpinan perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut harus didukung oleh adanya kesatuan dan keselarasan dari keseluruhan komponen yang ada dalam perusahaan yang mampu memberikan tanggapan positif
Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara merupakan koperasi yang bergerak di bidang usaha mikro kecil dan
menengah yang melakukan penjualan barang dan penjualan jasa, penjualan jasa yang dilakukan oleh koperasi ini adalah unit simpan pinjam. Banyaknya
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi setiap harinya menyebabkan sangat diperlukan adanya pengawasan internal atas penerimaan dan pengeluaran kas. Pengendalian internal kas yang dilaksanakan oleh
perusahaan adalah pengendalian yang didasarkan atas catatan bagian administrasi dan pengawasan langsung terhadap penerimaan dan pengeluaran
kas.
Mengingat pentingnya peranan pengendalian internal kas dalam perusahaan dalam rangka menjalankan operasinya agar tujuan perusahaan
dapat tercapai, sehingga penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai masalah tersebut dan mencoba membahasnya dalam Tugas Akhir Penulis
dengan judul “SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA KOPERASI EKA BAKTI DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SUMATERA UTARA”.
B. Rumusan Masalah
Dalam kesempatan ini penulis akan membahas tentang sistem pengendalian internal kas koperasi sesuai dengan judul tugas akhir ini,
Pengendalian internal akan dapat dilaksanakan apabila di dalam perusahaan telah memiliki sistem dan prosedur akuntansi. Hal ini disebabkan karena
pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan. Dari latar belakang yang di kemukakan di atas, dapat diambil permasalahan pokok yaitu :
1. Bagaimana penerapan sistem pengendalian internal atas penerimaan dan pengeluaran kas pada Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Sumatera Utara?
2. Apakah sistem pengendalian internal atas penerimaan dan pengeluaran kas koperasi yang diterapkan sudah dapat menjamin keamanan dalam
pengelolaan kas koperasi?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem pengendalian internal atas penerimaan dan pengeluaran kas pada Koperasi Eka Bakti Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara.
b. Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian internal atas penerimaan dan pengeluaran kas koperasi yang diterapkan sudah dapat
menjamin keamanan dalam pengelolaan kas koperasi?
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis tetapi juga bermanfaat bagi perusahaan/instansi dan peneliti lainnya.
a. Bagi Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Digunakan sebagai masukan yang bermanfaat dalam membuat perbaikan kebijakan atau keputusan pengendalian internal kas koperasi
di masa yang akan datang. b. Bagi peneliti
Memberikan pengetahuan dalam memperluas wawasan penulis mengenai pengendalian internal kas koperasi.
c. Bagi pembaca
Memberikan informasi guna peneliti lain dalam menambah wawasan tentang penelitian mengenai pengendalian internal kas koperasi yang
akan datang.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survey/Observasi
[image:18.595.107.478.585.745.2]Jadwal penelitian akan dilakukan di Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara. Jln. Jend. Gatot Subroto No.218 Km.5,5 Medan-20123.
Tabel 1.1
Jadwal Survey/Observasi
NO KEGIATAN
MARET 2015
APRIL 2015
MEI 2015
IV IV III IV
1 Pengesahan Tugas Akhir
NO KEGIATAN
MARET 2015
APRIL 2015
MEI 2015
IV IV III IV
3 Permohonan Izin Riset
4 Pengajuan Dosen Pembimbing
5 Pengumpulan Data
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
8 Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi minor ini, penulis
membuat rencana isi dalam empat bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhan penulis. Secara garis besar pokok
pembahasannya adalah sebagai berikut :
BAB I :PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaatpenelitian, rencana penulisan yang mencakup
BAB II : KOPERASI EKA BAKTI DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SUMATERA UTARA
Pada bab ini meliputi sejarah ringkas instansi, struktur
organisasi , job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini dan rencanausahaKoperasi Eka Bakti Dinas
Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Utara.
BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS KOPERASI EKA BAKTI DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SUMATERA UTARA
Pada bab ini penulismenguraikan mengenai pengertian
kas dan pengendalian internal tujuan dan fungsi pengendalian internal kas, sumber penerimaan dan pengeluaran kas, prosedur penerimaan dan pengeluaran
kas, dan juga mengenai unsur-unsur pengendalian internal kas, serta sistem pengendalian internal kas yang
diterapkanKoperasi Eka Bakti Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Utara.
BAB IV :KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis mencoba menguraikan kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah pada BAB I, dan
BAB II
KOPERASI EKA BAKTI DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SUMATERA UTARA
A. Sejarah Ringkas
Koperasi Eka Bakti dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Sumatera berdiri pada tahun 1964 pada Instansi Inspektorat Koperasi yang
sekarang bernama Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara. Terbentuknya koperasi ini diprakarsai oleh Raja Tindil Manik yang
merupakan Kepala Inspektorat Koperasi pada masa itu.
Latar belakang berdirinya koperasi ini adalah keinginan dari para pegawai negeri di lingkungan Inspektorat Koperasi untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota sekaligus sebagai pegawai di lingkungan Inspektorat Koperasi. Selain itu sebagai instansi yang membina koperasi di sumatera
utara, Inspektorat Koperasi memiliki tanggung jawab untuk membangun ekonomi rakyat yang berbentuk Koperasi. Disamping itu juga adanya pemikiran bahwa sudah sewajarnya kantor pemerintah yang membina
koperasi di Sumatera Utara memiliki koperasi sendiri bagi para pegawainya. Pada tanggal 22 Desember 1984 Badan Hukumnya telah diubah yaitu dengan nomor : 557/PAD/KWK.2/VII/96, tanggal 12 Agustus 1996.
adalah pegawai negeri di lingkungan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara.
Visi dan Misi Visi
Visi Koperasi Eka Bakti adalah untuk membangun semangat organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan koperasi Unit Usaha Simpan Pinjam untuk mencapai keunggulan di masa yang akan datang. Pada hakekatnya
visi Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara mengandung beberapa makna, yaitu :
a. Gambaran target kerja yang jelas.
b. Keunggulan yang menjadi standar atau ideal.
c. Orientasi atau tujuan yang akan diwujudkan oleh organisasi
KSP/Koperasi melalui inti usaha simpan pinjam.
d. Mengembangkan visi berdasarkan pengalaman yang telah ada,
menampung berbagai informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen Koperasi Eka Bakti untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
e. Terus melangkah sebagai penggerak ekonomi rakyat yang pantang menyerah untuk membangun citra terbaik dan menghapus persepsi
negatif gerakan koperasi. Misi
Misi Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera
a. Memberikan pelayanan yang terbaikuuntk anggota / calon anggota. b. Meningkatkan kesejahteraan anggota/calon anggota.
c. Mengemban amanah anggota.
d. Menjunjung tinggi keputusan rapat anggota.
e. Menciptakan tenaga kerja yang handal, jujur dan ilmu teknologi yang memadai demi lancarnya pelayanan kepada anggota, calon anggota dan masyarakat.
Koperasi Eka Bakti sebagai badan usaha memiliki beberapa unit usaha perdagangan dan jasa. Bidang usaha tersebut melayani anggota maupun non
anggota, antara lain sebagai berikut : 1. Usaha Simpan Pinjam
2. Usaha Pertokoan
3. Usaha Katering
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi mempunyai peran yang sangat penting dalam
memperlancar jalannya operasi atau kegiatan usaha. Untuk menjalankan suatu operasi atau kegiatan usaha diperlukan personil atau individu yang
memegang jabatan tertentu dimana masing-masing personil diberikan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya. Struktur organisasi merupakan gambaran sistematis tengtang hubungan kerja dari
orang-orang yang menggerakkan organisasi pada koperasi dalam usaha mencapai tujuan. Bentuk dan struktur organisasi Koperasi Eka Bakti Dinas
Gambar 2. 1
STRUKTUR ORGANISASI
Koperasi Eka Bakti dan UMKM Provinsi Sumatera Utara
Sumber : Koperasi Eka Bakti dan UMKM Provinsi Sumatera Utara
RAPAT ANGGOTA
DEWAN PENASEHAT
DEWAN PENGURUS
KETUA SEKRETARIS BENDAHARA
BADAN PENGAWAS
UNIT USAHA SIMPAN PINJAM
UNIT USAHA KECIL UNIT USAHA
REKANAN/ ATK UNIT USAHA
PERTOKOAN
KARYAWAN
ANGGOTA
KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN
ANGGOTA ANGGOTA
ANGGOTA
C. Job Desription
Berikut ini akan disajikan uraian tugas pada Koperasi Eka Bakti
Kantor Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Sumatera Utara terdiri dari :
1. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi didalam koperasi, dimana setiap anggota mempunyai hak untuk menghadirinya. Rapat
anggota yang diadakan sekurang-kurangnya satu kali setahun. Pengambilan suara dilakukan secara tertulis apabila hal ini dikehendaki
oleh sekurang-kurangnya 5 (lima) orang anggota yang berhak suara di dalam rapat. Jikalau tidak, maka diambil dengan cara mengangkat tangan dan anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakili suaranya kepada orang
lain.
2. Dewan Penasehat
Pengangkatan dan pembubaran dewan penasehat disampaikan kepada yang bersangkutan dengan sepucuk surat pengangkatan yang ditandatangani oleh ketua dan sekretaris pengurus koperasi. Dewan
penasehat tidak menerima gaji, akan tetapi dapat diberi uang jasa, yang disetujui oleh rapat anggota. Dewan penasehat memberi saran atau
anjuran pada pengurus koperasi, baik diminta maupun tidak. 3. Ketua
Ketua bertugas memimpin Rapat-rapat Anggota dan Rapat
yang berkaitan dengan penyelenggaraan keuangan, menjalankan tugas-tugas lainnya yang lazim dikerjakan oleh seorang ketua, atau yang
dibebankan kepadanya oleh keputusan pengurus tanpa menyimpang dari ketentuan dalam Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga
Koperasi. 4. Sekretaris
Bertugas untuk membuat serta memelihara berita acara yang asli
dan lengkap dari Rapat-rapat Pengurus. Sekretaris bertanggungjawab atas pemberitahuan kepada para anggota sebelum rapat diadakan, sesuai
dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga. Sekretaris menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan keputusan pengurus dengan tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan
Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga.
5. Bendahara
Bertugas untuk merencanakan anggaran belanja dan pendapatan koperasi, kemudian mencari dana dengan jalan memupuk simpanan-simpanan anggota, mencari sumber-sumber dana dari luar dengan syarat
lunak, mengatur dan mengawasi penggunaan dana seefisien dan seefektif mungkin.
6. Badan Pemeriksa
Koperasi berkewajiban untuk mengadakan pemeriksaan atas dirinya sendiri. Pemeriksaan itu dilakukan oleh suatu badan pemeriksa
golongan pengurusan dan dipilih oleh Rapat Anggota untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun. Adapun fungsi dan tugas Badan Pemeriksa antara lain :
a. Melakukan pemeriksaan langsung secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
b. Melakukan pemantauan pada setiap kegiatan pelayanan sesuai dengan aturan dan jadwal yang telah direncanakan.
c. Mengkoordinasikan setiap jadwa pengawasan kepada ketua Dewan
pimpinan.
d. Menginventarisasi temuan-temuan atas pengawasan dan
menjabarkannya sebagai dasar pemberian saran kepada dewan pimpinan.
7. Manajer
Koperasi dalam memperlancar kegiatan operasional dalam suatu organisasi perlu satu orang manajer untuk mewujudkan suatu tujuan yang
ditetapkan organisasi. Pada dasarnya peranan manajer adalah mengarahkan koperasi kearah pencapaian tujuan dan sasarannya. Pada umumnya organisasi didirikan berdasarkan tujuan, dan para manajer
bertugas untuk menggunakan serta menggabungkan semua sumber-sumber daya koperasi untuk mencapai tujuan. Manajemen menjalankan
8. Karyawan Koperasi
Karyawan atau pegawai adalah orang yang diangkat atau dipilih
oleh Pengurus Koperasi untuk sebagai tenaga kerja pada koperasi.
9. Anggota
Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi, anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan koperasi. Setiap anggota mempunyai
kewajiban dan hak yang sama terhadap koperasi sebagaimana dalam Anggaran Dasar.
D. Jaringan Usaha
Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara bergerak di bidang usaha mikro kecil dan menengah yang melakukan
penjualan barang dan penjualan jasa, penjualan jasa yang dilakukan oleh koperasi ini adalah unit simpan pinjam,dan koperasi ini juga bertujuan untuk mengsejahterakan seluruh anggota yang tergabung di dalamnya. Adapun
jaringan usaha dalam Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara adalah:
1. Mengadakan Pendidikan dan Pelatihan.
2. Menyelenggarakan Unit Usaha Fotocopy dan ATK.
3. Mengadakan Pinjaman ke BNI untuk di salurkan ke anggota. 4. Menyelenggarakan Unit Simpan Pinjam bagi anggota. 5. Mengadakan Penagihan Piutang Macet secara Intensif.
E. Kinerja Usaha
Kinerja usaha Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi Dan UMKM
Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
1. Bidang Kelembagaan
Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas anggota yang aktif dan tidak aktif akan dilakukan seleksi keanggotaan. Keadaan keanggotaan Koperasi Eka Bakti per 31 desember 2014.
Tergambar sebagai berikut :
Jumlah anggota akhir tahun 2014 : 128 orang
Jumlah anggota yang pensiun tahun 2014
Sisa : 117 orang
: 11 orang
Jumlah angoota yang masuk selama tahun 2014
Jumlah anggota akhir tahun 2014 : 120 orang : 3 orang
2. Bidang Usaha
a. Unit Toko JL.Gatot Subroto b. Unit Toko Helvetia
c. Unit Usaha Resto
d. Unit Usaha Simpan Pinjam
3. Bidang Permodalan
b. Simpanan pokok anggota baru tetap dikenakan RP. 500.000 dan rencana peminjaman ke bank BNI dibatalkan karena di cannelling
kena bunga 1,5% per bulan.
4. Kesehatan Anggota a. Tunjangan THR/Natal b. Dana Sosial
F. Rencana Usaha
Rencana usaha Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut :
1. Supaya diberikan fasilitas tempat sebagai ruangan secretariat Koperasi
Eka Bakti ole*h Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara. 2. Mengangkat seorang karyawati yang mempunyai latar pendidikan
minimal SMK jurusan Akuntansi atau SMA yang terampil pembukuan, komputer dan waktu kerja 4 (empat) kali dalam sebulan.
3. Setiap peminjam harus mengajukan permohonan, dan mengisi formulir
yang sudah disiapkan.
4. Setiap anggota yang menghadiri RAT menerima uang transport Rp.
50.000,-
BAB III
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA KOPERASI EKA BAKTI DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SUMATERA
UTARA
A. Pengertian Kas dan Pengendalian Internal Pengertian Kas
Kas ( Cash) adalah aktiva lancar yang meliputi uang kertas/logam dan
benda-benda lain yang dapat digunakan sebagai media tukar/alat pembayaran yang sah dan dapat diambil setiap saat.Kas adalah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari aset.
Yang termasuk dalam kas adalah seluruh alat pembayaran yang dapat digunakan dengan segera seperti uang kertas, uang logam, dan saldo rekening
giro di bank.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mengungkapkan pengertian kas adalah “Kas terdiri atas saldo kas (Cash On Hand), rekening giro, atau setara
kas (Cash Equivalent) adalah sebuah investasi yang bersifat sangat likuid, berjangka pendek dan bisa dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu
tanpa menghadapi resiko atas perubahan nilai yang signifikan”.Ini menandakan bahwa perusahaan memiliki resiko yang relatif lebih kecil untuk tidak bisa memenuhi kewajiban (hutang) finansialnya. Namun hal ini tidak
artinya makin besar dana yang menganggur (tidak digunakan) dan nantinya akan memperkecil laba perusahaan yang akan didapat.
MenurutGarbutt(1994:11) pengertian kas secara umum yaitu kas adalah uang yang dimiliki oleh perusahaan. Sedangkan Menurut Gito
Sudarmo(1995 : 61)mengemukakan pengertian kas adalah sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang ada dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan
financial, yang mempunyai sifat paling tinggi tingkat likuiditasnya dan menurut Djarwanto,Ps (1996 : 37)mengemukakan bahwa kas adalah uang
tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.
Kas tidak hanya disimbolkan pada uang tunai saja, contohnya pada
koperasi Eka Bakti sumber-sumber penerimaan kas muncul dari transaksi-transaksi seperti penerimaan dari pengumpulan piutang, tabungan, simpanan
berjangka, simpanan-simpanan lain, bunga, penjualan aktiva tetap, dan penghasilan lain-lain. Sedangkan pengeluaran kasnya bisa muncul dari berbagai pembayaran tunai, misalnya untuk penyaluran pinjaman,
pembayaran kembali tabungan, upah tenaga kerja, biaya-biaya tunai, pembelian aktiva tetap untuk periode yang bersangkutan, pajak dan
pembayaran SHU (Sisa Hasil Usaha). Dari pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kas adalah modal kerja yang sifatnya paling likuid/ lancar. Semakin besar jumlah nominal kas yang terdapat pada suatu
Pengertian Pengendalian Internal
Dalam teor
internal controldidefinisikan sebagai suat
ole
untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi,
dan mengukur
mencegah dan mendeteksifraud) dan melindungi sumber daya
organisasi baik yang berwujud (seperti
berwujud (seperti
Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadika
perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap
tingkata
pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan.
Lebih rinci lagi, kebijakan da dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan
laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan
informasi keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.
Sebagaimana diketahui bahwa definisi Pengendalian Internal yang dikemukakan commite on Auditing Procedur American Institute of Carified
Public Accountant (ICPA) adalah Pengendalian internal mencakup rencana
organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan
keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan
pimpinan.
Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) Pengendalian Internal di definisikan sebagai “Sistem Pengendalian Internal meliputi
organisasi serta semua metode dan ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta miliknya, mencek
kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha, dan mendorong di taatinya kebijakan manajemen yang telah digariskan.”
Menetapkan pengendalian internal yang diterapkan dalam suatu
perusahaan sangat penting sekali untuk mengetahui bagaimana kerangka prosedur-prosedur yang berhubungan dan disusun dengan suatu skema yang
menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan oleh fungsi utama dari perusahaan dan urutan yang berkesinambungan serta melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam
Dari beberapa definisi yang diungkapkan di atas tersebut, dapat disimpulkan bahwa, Pengendalian Intern merupakan suatu “Pengendalian”
yang terdiri dari berbagai macam unsur dengan tujuan untuk melindungi harta ,benda perusahaan, meneliti ketetapan dan seberapa jauh dapat dipercayai
data akuntansi, mendorong efisien operasi dan menunjang dipatuhinya kebijaksanaan Pimpinan.
B. Tujuan Dan Fungsi Pengendalian Internal Kas Tujuan Pengendalian Internal Kas
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 85) “Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum
perusahaan”.Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi perusahaan
yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Oleh karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya pengendalian intern
(internal control) yang baik atas kas dan bank. Sistem pengendalian kas (cash
control system) adalah prosedur yang dianut untuk menjaga dana kas
perusahaan. Sistem ini membentuk pengendalian intern yang memadai terhadap kas.
Pengendalian internal kas merupakan salah satu cara untuk menjaga
agar dana kas perusahaan tidak diselewengkan. Meskipun penyelewengan itu tidak mungkin untuk dihilangkan tetapi dengan pengendalian intern kas
Pengendalian internal kas ada 2 yaitu:
1. Pengendalian internal untuk Penerimaan Kas
a) Semua penerimaan kas harus segera dicatat
b) Hendaknya semua penerimaan kas pada hari itu juga harus disetor ke bank
c) Adanya pemisahan fungsi antara petugas yang menangani penerimaan kas dilakukan dengan mesin cash register
2. Pengendalian internal untuk Pengeluaran Kas
a) Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek,
kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil yang tidak efisien jika dilakukan menggunakan cek dapat dilakukan dengan menggunakan dana kas kecil.
b) Cek harus ditandatangani minimal 2 orang pejabat
c) Cek yang batal digunakan/salah tulis harus diasir dengan rapi
d) Hendaknya diberikan cap lunas untuk bukti dan cek yang sudah dikeluarkan
Tujuan umum dari pengendalian internal kas adalah sebagai berikut:
1. Adanya pemisahan tugas.
Pemisahan tugas ini harus dilakukan supaya kas dapat lebih terjaga
keamanannya dari segala persekongkolan.
2. Semua transaksi kas diotorisasi dan dicatat dengan tepat.
Pengendalian internal kas bertujuan supaya transaksi yang telah terjadi
tepat sehingga manajemen dapat mengevaluasi semua informasi terhadap transaksi dengan benar
3. Meyakinkan adanya uang kas yang cukup.
Dengan uang kas yang cukup perusahaan dapat menggunakan uang kas
tersebut untuk membayar utang yang telah jatuh tempo. Dan apabila terdapat kelebihan uang kas maka perusahaan dapat menggunakan uang kas yang menganggur tersebut untuk investasi perusahaan.
4. Mencegah hilangnya uang kas akibat kecurangan.
Dengan pengendalian internal kas diharapkan segala penyalahgunaan kas
dapat ditekan serendah mungkin. Pengendalian internal yang berfungsi dengan baik dan efektif akan membantu manajemen dalam mengambil keputusan.
Pengendalian internal kas merupakan salah satu cara untuk menjaga agar dana kas perusahaan tidak diselewengkan. Meskipun penyelewengan itu
tidak mungkin untuk dihilangkan tetapi dengan pengendalian internal kas penyelewengan ini dapat dihindari. Pengendalian internal dalam perusahaan sangat diperlukan untuk mengawasi dan memberikan jaminan terhadap
keamanan harta perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut untuk mengawasi kondisi perusahaannya dengan menjaga seluruh aktivitas
Fungsi Pengendalian Internal Kas
Fungsi pengendalian internal kas secara umum antara lain ialah untuk
menjamin terselenggaranya pencatatan kas yang akurat, tersimpannya kas dengan aman dan adanya pengeluaran kas yang dilakukan dan disahkan oleh
personil dan yang berwenang dan dengan jumlah yang benar. Beberapa hal pokok fungsi pengendalian internal kas antara lain :
1. Menjaga asset perusahaan dari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya
pencurian, pembobolan, manipulasi, dan korupsi dilakukan (fraud) oleh pihak-pihak tertentu, serta penggunaaan harta kekayaan perusahaan yang
tidak diotorisasi.
2. Meningkatkan akurasi dan kepercayaan dari catatan akuntansi dengan cara mengurangi resiko kesalahan dalam proses akuntansi.
3. Mendorong dicapainya efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen tentang kas.
C. Sumber Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Utara
1. Sumber PenerimaanKas Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi Dan UMKM
Provinsi Sumatera Utara antara lain : a. Penerimaan simpanan pokok.
b. Penerimaan simpanan wajib (PUK, APBD, KCK).
c. Penerimaan setoran simpanan berupa tabungan atau simpanan berjangka anggota.
d. Penerimaan cicilan pinjaman, baik pokok maupun bunga. e. Penerimaan dana dari bank berupa pinjaman.
f. Penerimaan pendapatan operasional berupa provisi dan administrasi. g. Penerimaan pendapatan bunga bank.
i. Penerimaan Hibah
Penerimaan kas yang berasal dari kegiatan usaha Koperasi Eka Bakti
antara lain :
a. Penerimaan Kas dari Usaha Simpan Pinjam
b. Penerimaan Kas dari Usaha Kredit Candak Kulak (KCK)
c. Penerimaan Kas dari Unit Usaha Pembinaan Usaha Kecil (PUK) d. Penerimaan Kas dari Unit Simpan Pinjam APBD
e. Penerimaan Kas dari Usaha Borongan Makanan (SIUP) f. Penerimaan Kas dari Unit Usaha Katering
2. Sumber Pengeluaran Kas Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Utara antara lain :
a. Pemberian pinjaman
b. Penarikan simpanan berupa tabungan atau simpanan berjangka anggota. c. Penyetoran ke bank.
d. Pembayaran simpanan pokok dan simpanan wajib untuk anggota yang keluar.
e. Penyertaan (investasi) pada koperasi lain, bank atau surat berharga. f. Pembayaran pinjaman.
g. Pembayaran pajak (PPh Pasal 21) h. . Honor Pengurus/Pengelola PUK/KCK i. Paket Natal/THR
j. Paket RAT (Rapat Anggota Tahunan) k. Pembelian aktiva.
l. Pembayaran SHU (Sisa Hasil Usaha).
Pembayaran biaya-biaya usaha dan organisasi antara lain : a. Biaya Pengawas
b. Biaya Rapat Pengurus/Khusus
c. Biaya Cendramata Pengurus d. Biaya Insentif Bendahara
D. Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Utara
Prosedur Penerimaan Kas
Salah satu penerimaan kas Koperasi Eka Bakti Dinas koperasi dan UMKM
Provinsi Sumatera Utara adalah penerimaan dari piutang adapun prosedurnya penerimaan angsuran piutang di lakukan oleh bendahara yang didasarkan daftar angsuran piutang. Bendahara membuat kwitansi kas masuk rangkap dua lembar
sebagai bukti penerimaan kas. Lembar 1 diserahkan ke bendahara, sedangkan lembar 2 diserahkan pada bendahara kantor bersamaan dengan penerimaan
angsuran. Otorisasi kwitansi kas masuk dilakukan oleh bendahara dan ketua. Sebagai bukti pembayaran angsuran oleh debitur, debitur juga menandatangani kwitansi tersebut.
Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang
antara lain :
1. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan dan
pembukuan yang dibutuhkan serta membuat laporan keuangan yang dipaparkan dalam RAT.
2. Fungsi Administrasi
Fungsi ini bertanggung jawab dalam pengarsipan dalam hal surat menyurat. Fungsi administrasi dilaksanakan oleh bagian administrasi.
Fungsi ini bertanggung jawab dalam penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari anggota.
4. Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab dalam hal tagihan atau piutang dari anggota
dan melaporkan ke bagian akuntansi agar dibukukan dan dicatat.Fungsi ini dilakukan oleh bagian penagihan sendiri terpisah dari bagian kas.
5. Fungsi Piutang
Fungsi ini bertanggung jawab dalam pengelolaan piutang yang diterima dari angsuran anggota dan bertanggung jawab dalam pembuatan daftar
piutang.
Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan pada sistem akuntansi penerimaan kas dari
piutang adalah sebagai berikut: 1. Surat Pemberitahuan
Dokumen ini digunakan untuk memberitahukan kepada anggota beberapa jumlah saldo piutang mereka dan jumlah angsuran yang harus dibayar pada bulan tersebut.
2. Bukti penerimaan kas
Dokumen ini merupakan bukti dari pembayaran angsuran yang melakukan
pembayaran secara langsung kepada penagih perusahaan.Dokumen digunakan sebagai bukti penerimaan kas.
Dokumen ini merupakan bukti dari pengeluaran kas pada Koperasi Eka Bakti.
4. Kartu piutang
Kartu piutang digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat jumlah
piutang yang dimiliki oleh koperasi.Kartu piutang ini digunakan oleh fungsi akuntansi sebagai dasar dalam pembuatan jurnal penerimaan kas. Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan pada sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang adalah sebagai berikut:
1. Jurnal penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh bagian akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber diantaranya dari penerimaan piutang.
2. Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan yang dibuat oleh fungsi akuntansi
yang ada pada koperasi makmur abadi yang menunjukkan tentang posisi keseimbangan keuangan Koperasi Eka Bakti.
3. Laporan harian kas
Laporan harian ini mencatat jumlah penerimaan kas selama sehari pada Koperasi Eka Bakti penerimaan kas yang berasal dari piutang akan
tercantum dalam laporan harian kas dari piutang. 4. Laporan keuangan
Laporan keuangan dibuat dengan tujuan memberikan informasi mengenai
Prosedur pengeluaran kas
Salah satu pengeluaran kas Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi Dan
UMKM Provinsi Sumatera Utara adalah pemberian pinjaman kepada anggota, adapun prosedur-prosedurnya antara lain :
1. Prosedur pemberian pinjaman a) Permohonan dari anggota :
Prosedur permohonan pinjaman dimulai dengan kedatangan pemohon
pinjaman ke Koperasi Eka Bakti yang ditemui oleh bendahara. Pemohon kredit kemudian mengisi surat permohonan kredit,kecuali rincian gaji
karena yang berhak mengisinya adalah bendahara gaji kantor Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara.
b) Verifikasi permohonan
Di bagian ini calon pemohon kredit akan melakukan verifikasi dulu untuk ditetapkan sebagai calon pemohon kredit, verifikasi yang dilakukan adalah
mengisi formulir yang di berikan oleh pengurus , dan pengurus memeriksa perlengkapan berkas calon pemohon kredit yang harus sesuai dengan persyaratan.
c) Penetapan calon peminjam
Setelah calon peminjam melakukan verifikasi, di tahap inilah calon
pemohon kredit ditetapkan sebagai calon pemohon kredit yang sah oleh pengurus karena telah melengkapi persyaratan kelengkapan berkas.
Keputusan pemberian kredit didasarkan pada rincian gaji pemohon kredit yang dimintakan bendahara ke bendahara kantor. Jika pemohon kredit
dapat membayar angsuran kredit, maka pemberian kredit akan disetujui. e) Realisasi pinjaman
Prosedur realisasi pencairan kredit dilakukan oleh bendahara. Otoritas kwitansi kas keluar dilakukan oleh bendahara dan ketua. Sebagai bukti atas pemberian kredit oleh koperasi, debitur juga menandatangani kwitansi
tersebut. Bendahara melakukan perhitungan pemberian kredit. Penghitungan pemberian kredit dilakukan dengan cara mengurangi jumlah
pinjaman yang diberikan dengan sisa pinjaman sebelumnya dan potongan-potongan yang harus di bayar oleh debitur. Potongan-potongan-potongan itu adalah simpanan wajib kredit dan dana resiko kredit. Setelah perhitungan
dilakukan , bendahara membuat kwitansi kas keluar rangkap dua lembar, lembar 1 diserahkan untuk bendahara sedangkan lembar 2 untuk debitur
bersamaan dengan penyerahan uang. Surat permohonan kredit dan rincian gaji di arsip oleh bendahara.
E. Unsur – unsur Pengendalian Internal Kas Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Utara
Adapun unsur-unsur pengendalian internal kas yang di terapkan oleh Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Utara
Pelaksanaan yang kompeten dan dapat dipercaya merupakan unsur paling penting, orang-orang jujur, bekerja secara efesien, selalu mampu bekerja
dengan segala kesungguhan meskipun kelima unsur lainnya begitu kuat, tetapi orang-orang yang tidak berkompeten serta tidak memiliki kejujuran
dalam dirinya akan lebih mudah membuat sistem pengendalian tersebut menjadi tidak teratur. Agar sistem pengendalian dapat berjalan sebagaimana mestinya dan penyelenggaraan pekerjaan dilaksanakan
sebaik-baiknya, harus ditetapkan pertanggungjawabannya dari orang-orang tertentu. Orang yang diberi pertanggungjawaban tersebut akan
bekerja lebih giat, hati-hati dan manajemen dapat lebih mudah mengawasinya.
2. Pembagian tugas yang jelas
1. Tujuan pembagian tugas yang jelas untuk mencegah kekeliruan yang sengaja atau tidak sengaja. Untuk itu ada empat pedoman yang
dilakukan, yaitu:Pemisahan penanganan aktiva serta akuntansinya apabila fungsi ini dipegang oleh satu orang, sangat besar kemungkinan akan terjadi aktiva tersebut untuk kepentingan pribadi, dan
memanipulasi pembukuannya untuk menghindarkan diri dari pertanggungjawaban.
2. Pemisahan otorisasi dari penanganan setiap aktiva sebaiknya orang yang memberi otorisasi transaksi tidak ikut partisipasi dalam pengendalian terhadap aktiva.
Dengan cara ini, akan terbuka banyak kesempatan bagi karyawan yang bekerja dalam sistem untuk melakukan pemeriksaan silang.
4. Pemeriksaan otorisasi yang tepat. a. Prosedur otorisasi yang tepat
Agar pengendalian dapat berjalan dengan baik, setiap transaksinya harus diotorisasi dengan semestinya. Otorisasi ini dapat berbentuk umum maupun khusus. Otorisasi umum berarti
bahwa manajemen menetapkan kebijaksaan yang dirumuskan untuk dilaksanakan di dalam organisasi. Setiap orang
melaksanakan kebijaksaan ini dengan diberikan otorisasiuntuk setiap transaksi dalam batasan yang telah ditetapkan oleh kebijakantersebut. Sedangkan otorisasi khusus hanya berlaku pada
transaksi saja.
b. Dokumen dan catatan yang memadai
Dokumen berfungsi sebagai penerus informasi di lingkungan organisasi atau di antara organisasi yang berbeda. Dokumen ini harus cukup memadai untuk memberikan jaminan bahwa aktiva
telah berada dalam pengawasan yang semestinya dan setiap transaksi telah dicatat dengan benar.
c. Verifikasi internal
Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Utara menghasilkan suatu pengendalian internal yang
dirancang dan diimplementasikan manajemen guna membentuk kepastian yang layak bahwa tujuan pengendalian internalnya akan
tercapai. Seperti yang telah dijelaskan bahwa pengendalian internal kas sangat penting peranannya dalam melindungi harta perusahaan
dari ancaman-ancaman yang dapat merugikan perusahaan, terutama dari tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab yang datangnya dari dalam perusahaan itu sendiri. Kas yang
tersedia pada Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Utara digunakan untuk membayar biaya operasi
perusahaan, baik pembayaran biaya non rutin yang dipakai untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari suatu kegiatan usaha yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat
dari kegiatan tersebut, maupun untuk membayar rutin perusahaan yaitu biaya gaji, biaya operasional, dan lain-lain. Sehingga
Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Utara menetapkan suatu sistem pengendalian internal kas dalam perusahaannya guna memperlancar semua kegiatan
organisasi serta untuk menghindari berbagai macam tindakan yang tidak wajar atau kecurangan-kecurangan. Hal ini dapat dihindari
F. Sistem Pengendalian Internal Kas Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Utara
Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Utara menetapkan suatu sistempengendalian internal kas dalam instansinya
guna memperlancar semua kegiatan organisasi serta untuk menghindari berbagai tindakan-tindakan yang tidak wajar dan kecurangan. Pengendalian dapat dilakukan secara aktif melalui pemeriksaan dan laporan. Bagian
keuangan bertanggung jawab penuh atas pengendalian posisi kas. Salah satunya dengan memeriksa laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran kas
yang biasanya berbeda dengan rencana seperti yang ditunjukkan dalam rencana laba koperasi, hal ini disebabkan oleh :
1. Perubahan variabel-variabel yang mempengaruhi kas.
2. Kejadian-kejadian yang mendadak dan tidak diharapkan yang mempengaruhi operasi usaha simpan pinjam.
Hal tersebut dapat menyebabkan kurangnya pengendalian terhadap kas. Sistem pengendalian kas yang efektif sangat penting mengingat akibat-akibat potensial yang mungkin terjadi. Koperasi dituntut untuk bisa
menghadapi situasi yang bisa menyebabkan kesulitan kas, adapun pengendalian kas yang dilakukan Koperasi Eka Bakti jika sedang mengalami
kesulitan kas antara lain:
1. Meningkatkan usaha pengumpulan piutang. 2. Mengurangi biaya-biaya kas.
4. Menunda pembayaran utang.
5. Mengubah waktu operasi yang mempengaruhi kas.
Dengan asumsi bahwa perencanaan telah dilaksanakan dengan efektif, maka selanjutnya pengendalian kas dilakukan dengan dua prosedur antara lain :
1. Evaluasi terus menerus ( continuous evaluation).
Evaluasi ini dilakukan secara terus menerus dan memperhitungkan kemungkinan posisi kas di masa yang akan datang. Hal ini meliputi
evaluasi periodik dan laporan rutin (biasanya bulanan) dan estimasi posisi kas yang akan datang (periode sisa).
2. Pengendalian kas dengan catatan data harian atau mingguan.
Tujuan pencatatan harian atau mingguan adalah untuk meminimalkan biaya bunga serta mempertahankan jumlah kas yang cukup. Cara ini digunakan
oleh usaha simpan pinjam yang memiliki permintaan kas yang sangat tidak teratur (berfluktuasi). Laporan harian dapat digunakan pada usaha simpan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitianyang dilakukan penulis terhadap sistem pengendalian internal kas pada Koperasi Eka Bakti Dinas koperasi dan
UMKM Provinsi Sumatera Utara maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas sudah sepenuhnya dilaksanakan dengan baik dimana, bukti-bukti transaksi, dokumen yang digunakan serta prosedur penerimaan dan pengeluaran kas telah dilakukan sesuai kebijakan
manajemen.
2. Sistem pengendalian internal kas yang diterapkan Koperasi Eka Bakti
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utarasudah efektif. Evaluasi terhadap posisi kas rutin dilakukan, dan adanya langkah antisipasi manajemen disaat mengalami kesulitan kas.
3. Stuktur organisasi pada Koperasi Eka Bakti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara terstruktur dengan baik serta pos-pos pembagian
tugas terlihat jelas dari jabatan teratasyang diisi oleh Rapat Anggota kemudian Dewan Penasehat sampai pos paling bawah yang ditempati oleh anggota.
4. Buku Kas dikerjakan dengan tertib dan saldo kas setiap bulan terpantau dengan baik sehingga badan pengawas dapat memeriksa keadaan kas
5. Tanggal pembayaran angsuran pinjaman setiap bulannya ada yang tidak tepat waktu, hal ini berakibat terkendala dalam pemberian pinjaman
kepada anggota berikutnya.
6. Buku Kas pembantu seperti: USP, KCK, PUK dan APBD administrasi
belum sepenuhnya dilengkapi seperti kwitansi pengeluaran dan kwitansi penerimaan.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap sistem pengendalian internal kas pada Koperasi Eka Bakti Dinas koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Buku kas pembantu seharusnya dilengkapi dengan kwitansi pengeluaran
dan kwitansi penerimaan.
2. Pemberian pinjaman kepada anggota hendaknya berpedoman pada putusan rapat pengurus setiap bulannya.
3. Surat peringatan (SP) bagi anggota penunggak tetap dilaksanakan.
4. Perlunya mengangkat seorang karyawati yang berlatar pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Soekrisno , 2004, AUDITING, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.
Arfan Ikhsan, 2009 Buku Kuntansi Manajemen Perusahaan, Graha Ilmu: Yogyakarta.
Boynton, William C, dkk. 2002. Modern Auditing, 7th. Erlangga: Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Salemba Empat, Jakarta.
Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 96/Kep/M.KUKM/IX/2004 , 2002 Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan
Pinjam Koperasi, Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah
Republik Indonesia Deputi Bidang Pembiayaan.
Mulyadi, 2002. Auditing (Buku 1), Salemba Empat: Jakarta.