Spirit of Transformation
IDX : BJBR
Laporan Tahunan
Annual Report
Dengan transformasi pada cara berbisnis kami
By transforming the way we do business
Transparansi Tata Kelola Perusahaan
Transparancy of Corporate Governance Practices
Aset
Citra Baru bank bjb New Identity
Report from the President Director
Profil Direksi
Board of Directors Profile
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan 2010
Responsible for 2010 Annual Report
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Ikhtisar Saham
Stock Highlights
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Institutions and Capital Market Supporting Professionals
Profil Perusahaan
Informasi Keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan
Financial Information Company and Subsidiary
80
Berubah Bersama Menjadi Lebih Baik
Changed for the Better Together
210
Profil Pemimpin Divisi bank bjb Head Division bank bjb Profile
Jaringan Kantor
PT Bank Jabar Banten Syariah
PT Bank Jabar Banten Syariah
Perusahaan Afiliasi
Affiliated Companies
218
223
Subsidiaries & Affiliates
Anak Perusahaan dan Perusahaan
Afiliasi
05
Laporan Keuangan
Financial Report
Dengan
transformasi
pada cara berbisnis kami
Perubahan yang diawali dari keinginan (
inside-out
)
memberikan hasil lebih baik daripada perubahan
yang dipaksa oleh kondisi eksternal (
outside-in
).
Keinginan dan kesadaran untuk berubah menjadi
modal bagi perusahaan untuk proses lebih lanjut.
“Transformasi” memiliki intensitas yang lebih dalam
dari “perubahan”, dimana dibutuhkan kontrol yang
lebih kuat oleh para pelaku terhadap skenario dan
proses “transformasi” yang dilakukan.
The change which is initiated from self motivation (inside out) gives better result than that forced by external
condition (outside in). The motivation and consciousness to change become an investment for a company
for further progress. “Transformation” has deeper intention than “change”, which requires stronger control
by the actor toward its scheme and process.
Tata Kelola
Perusahaan
Melalui prinsip keterbukaan, akuntabilitas,
independensi, serta kewajaran yang
dilakukan dengan tanggung jawab penuh
oleh manajemen, bank
bjb
melangkah
maju ke depan untuk mencapai tujuan
dan menyelaraskan perilaku perusahaan
sesuai dengan harapan masyarakat
By transparency, accountability, independency, and fairness
carried out with responsibility of its management, bank
bjb
move forward to reach its goal and adapt the company’s
behaviour in accordance with public’s expectation.
Aset
A s e t b a n k
b j b
y a n g m e n c a p a i
43,45 triliun atau tumbuh 34,05%
merupakan bukti keberhasilan bank
bjb
dalam mengimplementasikan
kebijakan dan strategi bisnis tahun 2010
bank bjb’s asset, which has reached 43,45 billion or 34,05% in
growth is a evidence of the success of the bank in implementing
business policies and strategies in the year of 2010 businesses year
Asset
Jumlah Aset
Total Asset
+10,51%
Aset Tetap
Fixed Asset
+34,71%
Aset Lainnya
Pelayanan
Prima
D a l a m r a n g k a m e m p e r l u a s d a n
mengembangkan bisnis usahanya di
kelas perbankan nasional, bank
bjb
hadir
semakin dekat dengan nasabah melalui
kehadirannya di berbagai kota di tanah air.
In order to expand and grow its business venture
in national banking, bank
bjb
exists closer with its
customers in various cities in Indonesia.
Service Excellent
+34,72
DPK
Third Party Fund
+33,34
Penghimpunan
Dana
Funding
+35,96
Penyaluran dana
Jaringan
Yang Luas
Melalui kehadiran jaringan kantor di
berbagai wilayah yang disertai dengan
pengembangan produk serta layanan,
bank
bjb
terus memperkuat eksistensinya
d i s e n t r a - s e n t r a p e r t u m b u h a n
ekonomi yang telah ada untuk meraih
peluang di seluruh wilayah Indonesia.
Through the presence of office network in various
regions, equipped by the development of products
and services, bank
bjb
continues to strengthen its
presence in existing center of economics growth in
order to seize opportunities in all areas in Indonesia
Extensive Service Network
Kantor Cabang
Branch Office
135
Kantor Cabang
Pembantu
Sub Branch Office
48
z
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten, Tbk.
yang dikenal dengan nama
bank
bjb
, adalah bank umum
yang sahamnya dimiliki oleh
Pemerintah Provinsi Jawa
Barat, Pemerintah Provinsi
Banten, pemerintah kota/
kabupaten se-Jawa Barat dan
Banten, serta publik.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. yang dikenal dengan nama bank bjb, adalah bank umum yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Banten, pemerintah kota/ kabupaten se-Jawa Barat dan Banten, dan publik.
Awal berdirinya bank bjb bermula dari NV DENIS (De Erste
Nederlansche Indische Shareholding), yang berkedudukan
di Bandung dan bergerak di bidang hipotek. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan milik Belanda yang dinasionalisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia (RI) Nomor 33 Tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan di Indonesia Milik Belanda yang dinasionalisasi.
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendirikan “PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat” dengan modal dasar dari kas daerah sebesar Rp 2.500.000, berdasarkan Akta Pendirian No.125 tanggal 19 November 1960 juncto. Akta Perubahan No.152 tanggal 21 Maret 1961 dan Akta Perubahan No.84 tanggal 13 Mei 1961, keduanya dibuat di hadapan Noezar, Notaris di Bandung. serta dikukuhkan dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 7/GKDH/BPD/61 tertanggal 20 Mei 1961 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,
Tbk which is known as bank bjb, is a commercial bank
owned by The Provincial Government West Java, Provincial Government of Banten, all cities and regencies government in West Java and Banten areas, and public.
The Establishment of bank bjb areinitialed from NV
DENIS (De Erste Nederlansche Indische shareholding), based in Bandung and is engaged in mortgage and is one of the Dutch-owned company that was nationalized under Government Regulation (PP) of the Republic of Indonesia (GoI) No. 33 of 1960 about the determination of Companies in Indonesia of Dutch that is being nationalized.
As a follow-up of the regulation, the Government of West Java Province has established PT Karja Development Bank capital base of local cash amounting to Rp 2,500,000, by Deed of notaris Noezar Number 152 Date March 21, 1961 and Number 184 dated May 13, 1961 and confirmed by the Decree (SK), West Java Province Governor No. 7/GKDH/BPD/61 dated May 20, 1961. Concering the establishment of regional PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat.
Menjadi BPD Indonesia to run a dual banking system
1961 1972 1978 1991 1992 1999 2000 2007 2009 2010
Berubah menjadi Perusahaan Daerah (PD) Bank Kerja
Pembangunan Daerah Jawa Barat Completion of the legal position
and changed to PD Bank Karja Pembangunan Daerah
Jawa Barat
Menerbitkan Obligasi untuk pertama kalinya Issue its first bond
Berubah dari PD menjadi Perseroan Terbatas (PT) Forms of Bank Jabar law
changed from PD into a limited liability
company (PT)
Berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten Changes in Operating License to become Business
License on behalf of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and
Banten bank bjb didirikan dengan nama
PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat yang merupakan hasil nasionalisasi bank “NV DenIS” pada masa
pemerintahan Belanda bank bjb established with the name
of PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat which is
nationalizedfromnVDenIS,aDutch
Dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Undang-undang Republik Indonesia No.13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, bentuk hukum Perseroan diubah dari Perseroan Terbatas Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Djawa Barat No.11/PD-DPRD/1972 tanggal 27 Juni 1972 tentang Penyempurnaan Kedudukan Hukum Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa-Barat. Nama PD Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat selanjutnya diubah menjadi BPD Jabar sesuai Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 1/DP-040/PD/1978 Tanggal 27 Juni 1978. Pada tahun 1992 sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No.25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 status BPD Jabar meningkat menjadi bank umum devisa. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1995, BPD Jabar memiliki sebutan Bank Jabar dengan logo baru.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat No.22 Tahun 1998 tanggal 14 Desember 1998 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT). Bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat berubah yang semula Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas. Perda tersebut dituangkan lebih lanjut pada Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 juncto Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 keduanya dibuat di hadapan Popy Kuntari Sutresna, S.H., Notaris di Bandung yang telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman RI berdasarkan Surat Keputusan No.C2-7103.HT.01.01. TH.99 tanggal 16 April 1999, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kab/ Kodya Bandung di bawah No.871/BH.10.11/IV/99 tanggal 24 April 1999, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.39 tanggal 14 Mei 1999, Tambahan No.2811, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan syariah, sesuai dengan izin BI Nomor 2/18/ DpG/DPIP Tanggal 12 April 2000 maka sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar
menjadi BPD pertama di Indonesia yang menjalankan dual
banking system, yaitu memberikan layanan perbankan
dengan sistem konvensional dan sistem syariah.
To improve the legal status of West Java Regional Development Bank Work, issued Regional Regulation (Perda) No. 11/PDDPRD West Java province / 72 Date June 27, 1972 concerning the Status Law of the Bank’s work in West Java Regional Development as a local company (PD) which is engaged in banking. In further developments, the name of PD Regional Development Bank’s work turned into BPD Jabar through the West Java Provincial Laws No. 1/DP-040/PD/1978 Date June 27, 1978. Along with the increased activity and customer needs, then in 1992 the status of BPD Jabar was upgraded to a foreign exchange commercial bank based on the Decree of Bank Indonesia (BI) Number 25/84/KEP/DIR On 2 November 1992. Furthermore, based on Regulation No. 11 of 1995, this bank has the title of Bank Jabar with a new logo.
Pursuant to the West Java Provinsial Decree No. 22 dated 14 December 1998 about the change of legal status of Regional Development Bank of West Java from a regional corporation to be limited liability company, legal status of the Regional Development Bank of West Java were changed to be Limited Liability Company. The regional government decree were later authorised on Deed of Establishment No. 4 dated 8 April 1999 juncto Deed of Amandment No. 8 dated 15 April 1999, which were written before Popy Kuntari Sutresna, Notary in Bandung as approved by the Ministry of Law Republic of Indonesia by virtue of the Decree No. C2-7103.HT.01.01.TH.99 dated 16 April 1999, registered in the Company Registry Office No. 871/BH.10/11/IV/99 dated 24 April 1999, and announced on State Gazette No. 39 dated 14 May 1999, supplemental No. 2811, legal status Bank Jabar were changed from a Regional Cooperation to the Limited Liability Company.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 16 April 2001 menyetujui peningkatan modal dasar Bank Jabar menjadi Rp 1 triliun. Selanjutnya, berdasarkan hasil keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 14 April 2004 berdasarkan Akta Nomor 10 Tanggal 14 April 2004, modal dasar Bank Jabar dinaikkan dari Rp 1 triliun menjadi Rp 2 triliun. Melihat perkembangan prospek usaha yang terus membaik, hasil RUPS tanggal 5 April 2006 menetapkan kenaikan modal dasar Bank Jabar dari Rp 2 triliun menjadi Rp 4 triliun.
Pada bulan November 2007, sebagai tindak lanjut SK Gubernur BI Nomor 9/63/kep.gbi/2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,dilaksanakan penggantian call name dari “Bank Jabar” menjadi “Bank Jabar Banten”.
Sehubungan dengan kegiatan usaha perbankan syariah, Bank Jabar Banten melakukan pemisahan (spin off) unit usaha syariah menjadi bank syariah dengan nama PT Bank Jabar Banten Syariah. Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas, PT Bank Jabar Banten Syariah No.4 tanggal 15 Januari 2010, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, bank bjb memiliki penyertaan sebanyak 1.980.000.000 (satu miliar sembilan ratus delapan puluh juta) saham yang merupakan 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Anak Perusahaan. Bank Jabar Banten Syariah memperoleh izin usaha dari Bank Indonesia sesuai dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/35/KEP.GBI/2010 tanggal 30 April 2010 Tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank Jabar Banten Syariah.
Seiring dengan perkembangan jaringan kantor yang lebih luas maka berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Nomor 26 tanggal 21 April 2010 dan sesuai Surat Bank Indonesia No. 12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo, serta Surat Keputusan Nomor 1337/SK/DI(R-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka pada tanggal 8 Agustus 2010 nama Bank Jabar Banten resmi berubah menjadi bank bjb.
The result of the general meeting of shareholders (AGM) April 16, 2001 approved the increase in authorized capital of Bank Jabar to Rp 1 trillion for more flexibility
to execute its business expansion. Furthermore, based on the resolution at the AGM held on 14 April 2004 by Act No. 10 On 14 April 2004, the authorized capital of the Bank Jabar was increased from Rp 1 trillion to Rp 2 trillion. Seeing the development of business prospects continue to improve, the results of April 5, 2006 AGM set the authorized capital increase of Bank Jabar of Rp 2 trillion to Rp 4 trillion.
In November 2007, following the issuance of Decree No. 9/63/kep.gbi/2007 central bank governor on Amendment to Business License on Behalf PT West Java Regional Development Bank Become Business License on Behalf of PT Bank Regional Development of West Java and Banten, carried the title renaming Bank Jabar to Bank Jabar Banten.
In relation to Islamic banking business, the company made the separation (spin off) Sharia business unit into a Sharia bank with the name of the Bank Jabar Banten Sharia on May 20, 2010. Based on the Deed of Establishment of Limited Liability Company, Bank Jabar Banten Sharia bank No.4 January 15, 2010, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta, as many investment banks have
bank bjb 1.980.000.000 (one billion nine hundred eighty
million) shares representing 99% (ninety nine percent) of all shares issued and fully paid shares in the Subsidiary. Bank Jabar Banten Sharia has obtained a license from Bank Indonesia in accordance with the Decision of the Governor of Bank Indonesia No.12/35/KEP.GBI/2010 About Granting Licenses PT Bank Jabar Banten Syariah dated 30 April 2010.
In line with the development of a wider service and based on the results of General Meeting Extraordinary Shareholders of PT Bank Pembangunan West Java and Banten No. 26 dated April 21, 2010, in accordance with the Letter of Bank Indonesia. 12/78/APBU/Bd June 30, 2010 regarding the Plan Amendment Logo and Decree No. 1337/SK/DI (R-PPN/2010 dated July 5, 2010, the
company’s name officially changed to bank bjb on August
bank bjb menawarkan saham kepada publik sejumlah 2.424.072.500 lembar saham Seri B (termasuk EMSA) dengan harga penawaran Rp 600,- per saham dimana dana yang diperoleh dari IPO sekitar Rp 1,4 triliun. Pelepasan saham ke masyarakat ini setara dengan 25% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini dipergunakan oleh bank bjb untuk penguatan modal perusahaan dalam rangka mendukung ekspansi kredit, terutama sektor UMKM, perluasan jaringan, dan pengembangan teknologi informasi. Penawaran Umum Perdana Saham bank bjb memperoleh minat yang relatif besar dari investor domestik maupun luar negeri. Dalam Penawaran Umum kepada masyarakat tanggal 1, 2 dan 5 Juli 2010, permintaan saham bank bjb mengalami
oversubscribed sebesar 11,2 kali untuk porsi pooling.
Dengan perjalanan panjang yang sudah ditempuh, bank
bjb mengajak bersama stakeholdernya menuju era baru perbankan nasional.
bjb offers shares to the public of 2,424,072,500 Series B
shares,(including EMSA) by offering price of Rp 600, - per share with the proceeds from the IPO of about 1.4 trillion. Disposal of shares to the public this is equivalent to 25% of the total issued and fully paid.
The funds from the Offering were used by banks bjb
to strengthening the company’s capital to support credit expansion, especially the SME sector, expansion of network and information technology development.
Future bank bjb plans to focus growth in the SME sector
with the support of existing consumer sector at this time.
Initial Public Offering bank bjb obtained a relatively large
interest from domestic and foreign investors. In the Initial Public Offering of 1.2 and 5 July 2010, the demand for
bank shares suffered bjb oversubscribed by 11.2 times
for the portion of pooling.
With a long journey that has been taken, the bank invite
bjb together national stakeholders to go into a new era
Tonggak Sejarah
MilestonesSejarah Pendirian – 1961
Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat diawali oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan di Indonesia Milik Belanda yang Dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV DENIS (De Erste
Nederlansche Indische Shareholding) yang sebelumnya
bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1960, Pemerintah Propinsi Jawa Barat berdasarkan Akta Pendirian No.125 tanggal 19 November 1960 juncto Akta
Nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan Akta Nomor 84 tanggal 13 Mei 1961 seluruhnya dibuat Notaris Noezar dan sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Jawa Barat nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961 mendirikan Perusahaan Daerah ”PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat” dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar Rp 2.500.000.
Perubahan Badan usaha – 1978
Untuk menyempurnakan kedudukan hukum PT Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat sebagai Perusahaan Daerah yang berusaha di bidang perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978, nama PD Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.
Establishment – 1961
The establishment of Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat was triggered by the Indonesian Government Regulation number 33 Year 1960 regarding the nationalisation of Dutch-owned companies in Indonesia. One of the Dutch-owned companies based in Bandung that was nationalised was NV DENIS (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) which was previously engaged in mortgage banking. As a follow-up of the Government Regulation number 33 Year 1960 the Provincial Government of West Java with Noezar Deed number 152 dated 21 March, 1961 and number 184 dated 13 May, 1961 and confirmed by the Decree of the Governor of West Java Province number 7/GKDH/BPD/61 dated 20 May 1961, established the PD Bank Karya Pembangunan with authorized starting capital of Rp 2.500.000 from the regional government treasury.
Changes of business entities - 1978
Peningkatan Aktivitas – 1992
Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992. Berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995 BPD Jawa Barat mempunyai call name “Bank Jabar“ dengan logo baru.
Perubahan Bentuk Hukum – 1998
Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Perluasan Bentuk Usaha – Dual Banking System
2000
Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No. 2/18/DpG/ DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah.
Perubahan Nama dan Call Name Bank Jabar Banten – 2007
Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3 Juli 2007 di Bogor, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/63/ KEP.GBI/2007 tanggal 26 November 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, serta SK Direksi Nomor 1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29 November 2007, maka nama Perusahaan berubah menjadi ”PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten” dengan sebutan (call name) Bank Jabar Banten.
Increasing Activities - 1992
In 1992 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat was upgraded to a Commercial Bank based on the Decree of Bank Indonesia Number 25/84/KEP/DIR dated 2 November, 1992, and based on Provincial Regulation No. 11 Year 1995 the name was changed to Bank Jabar with a new logo.
Change of Legal Status - 1998
In order to follow the development of economy and banking, and based on Provincial Regulation No. 22 Year 1998 and the Deed of Establishment No. 4 dated 8 April 1999 following further amendment No. 8 dated 15 April 1999 dated on 16 April 1999 which was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia the legal status of Bank Jabar was changed from a Regional enterprise (PD) to LLC.
Expanding Business entity - Dual Banking System 2000
In order to meet public demand for services based on
Islamic law and in accordance with the consent of Bank Indonesia No. 2/18/DpG/DPIP dated 12 April 2000, Bank Jabar became the first Bank Pembangunan Daerah running a dual banking system. Since 15 April 2000 Bank Jabar provides banking services with conventional system and the Islamic system.
Change of Name and Call Name Bank Jabar Banten - 2007
Spin Off
Pemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah menjadi anak perusahaan yang berdiri sendiri dengan nama Bank Jabar Banten Syariah berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/35/KEP.GBI/2010 tertanggal 30 April 2010 tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank Jabar Banten Syariah.
Berdasarkan Surat dari Ketua Bapepam dan LK No. S-5901/BL/2010 Pada tanggal 29 Juni 2010 tentang Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran Bank Jabar Banten melaksanakan penawaran umum perdana saham dengan harga penawaran sebesar Rp 600,00 (enam ratus Rupiah) setiap saham yang dicatatkan dalam Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juli 2010.
Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Nomor 26 tanggal 21 April 2010, Surat Bank Indonesia No.12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo, serta Surat Keputusan Direksi Nomor 1337/SK/DIR-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka call name ”Bank Jabar Banten” telah resmi diubah menjadi ”bank bjb” pada tanggal 2 Agustus 2010.
Spin Off
Bank Jabar Banten sharia banking unit was separated and became a independent subsidiary called Bank Jabar Banten sharia based on the business license from Bank Indonesia and in accordance with the Governor of Bank Indonesia Decree No.12/35/KEP.GBI/2010 dated 30 april 2010 regarding business license for PT Bank Jabar Banten sharia.
On 29 June, 2010, the bank bjb obtained Registration
Statement from the Chairman of Bapepam and LK based on Letter No. S-5901/BL/2010 to carry out initial public offering (IPO) of shares at a nominal value of Rp 600, which were listed in Indonesia Stock Exchange on 8 July, 2010.
Based on Results of the Extraordinary General Shareholders Meeting PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten No. 26 dated 21 April, 2010, and in accordance with Bank Indonesia letter no.12/78/APBU/Bd letter dated 30 June, 2010 regarding the planned logo change and the Board of Directors Decree No. 1337/SK/DIR-PPN/2010 dated 5 July, 2010, the bank has officially turned its call name into
visi
vision
Menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia.
“Merupakan penjabaran dari keinginan yang kuat dari segenap
stakeholder
bank
bjb untuk
membawa bank bjb tumbuh berkembang menjadi salah satu 10 bank terbesar dan berkinerja
baik di kancah nasional.”
One of the 10 largest banks with high performance in Indonesia.
”Is an expression of the strong motivation of all bank stakeholder to bring bank bjb to grow into one of the largest 10 banks with highest performance in sphere.”
misi
mission
•PenggerakdanPendorongLajuPembangunandiDaerah.
•MelaksanakanPenyimpananUangDaerah.
•SalahSatuSumberPendapatanAsliDaerah.
• MoverandMotivatorforAcceleratingProvincialDevelopment. • ProvincialCashDepository.
• ASourceofProvincialIncome.
nilai-nilai perusahaan
Corporate ValuesG O
S P I R I T
S
ervice Excelence
P
rofessionalism
I
ntegrity
R
espect
I
nteligence
T
rust
Corporate Values PerilakuUtama Main Behavior
Service Excellence 1. Ramah, tulus, kekeluargaan
2. Selalu memberikan pelayanan prima
1. Friendly, sincere, familiar
2. Always provide excellent service
Professionalism 3. Cepat, Tepat, Akurat
4. Kompeten dan bertanggung jawab
5. Memahami dan melaksanakan
ketentuan perusahaan
3. Quick, precisely, accurate
4. Competent and responsible
5. Understand and follow company
provisions
Integrity 6. Konsisten, disiplin, dan penuh semangat
7. Menjaga citra Bank melalui perilaku
terpuji dan menjunjung tinggi etika
6. Consistent, disciplined, and
exuberant
7. Keeping the image of the bank
through ethical behavior and respect
Respect 8. Fokus pada nasabah
9. peduli pada lingkungan
8. Focus on customer
9. Care for the environment
Inteligence 10. Selalu memberikan solusi yang terbaik
11. Berkeinginan kuat unutk mengembangkan diri 12. Menyukai perubahan positif
10. Always give best solution
11. Strong desire to develop themselves
12. Like positive change
Trust 13. Menumbuhkan Transparansi,
Kebersamaan dan Kerja sama yang sehat
14. Menjaga rahasia bank dan perusahaan
13. Growing transparency, togetherness, and a good relationship
20 Mei
MoU Penerapan Kartu PegawaiElektronik di lingkungan Pemerintahan Jawa Barat
The MoU for application of Electronic Employee Cards in Governanmental of West Java
2 Maret
Grand Opening Bank Jabar Banten Syariah
20 Mei
8 Juli
Go Public di Bursa Efek Indonesia
Go Public
(Initial Public Offering) at The Indonesian Stock Exchange
11 Maret
Penandatangan Kredit Sindikasi PT Priamanaya Energy Syndicated Loan Signing For PT Priamanaya Energy
22 Oktober
Pelaksanaan Analyts Meeting di Hotel Mandarin OrientalAnalyts Meeting Mandarin Oriental Hotel
2 Agustus
Sosialisasi Perubahan
Call Name & logo
Socialization of Call Name & Logo Changes
10 November
Penandatanganan Perjanjian Kerja sama dengan PT Taspen, Tbk
Signing of a Cooperation Agreement with PT Taspen, Tbk
Grand Opening Bank Jabar Banten Syariah
20 Mei
HUT bank bjb ke-49 dan HUT
SEKAR bank bjb ke-3
Anniversary of bank bjb 49th
Penghargaan 2010
2010 Awards“THE BEST OF BANDUNG SERVICES EXCELLENCE
CHAMPION” Category : Conventional Banking
Dari Markplus . INC pada 25 Agustus 2010
“THE BEST OF BANDUNG SERVICES EXCELLENCE
CHAMPION” Category : Conventional Banking
From Markplus . INC on 25 August 2010
“Investor Award, Top Regional Bankers“ dari
Majalah Investor tanggal 14 Desember 2010
“Investor Award, Top Regional Bankers“ From
Investor Magazine on 14 December 2010
6 Mei
Soft Opening Bank Jabar Banten Syariah
Soft Opening of Bank Jabar Banten Syariah
1 Juli
Sosialisasi Kartu Pegawai Elektronik di lingkungan PNS Kota/Kab. se-Jawa Barat
Socialization of Employee Card Electronic within the City / District West Java
Penandatanganan Kredit Sindikasi Pringsewu
Signing of a Syndicated Loan for Pringsewu
23 September
31 Maret
Rapat Umum Pemegang Saham di Hotel Hilton, Bandung
General Meeting of Sharesholders
Hilton Hotel in Bandung
29 Agustus
Safari Bazaar bank bjb 27-29 Agustus 2010
bank bjb Safari Bazaar on 27-29 August 2010
14 Juni
Penawaran Umum dan Perdana saham bank bjb
dan Public Expose
Lex Laksamana Zainal Lan
Komisaris Utama
Setelah krisis keuangan global yang terjadi di semester ke-empat tahun 2008, perekonomian global mengalami tren pertumbuhan yang positif di tahun 2009 yang kemudian berlanjut di tahun 2010. Dimotori oleh raksasa-raksasa ekonomi baru seperti China, India dan Brasil, serta negara-negara emerging market lainnya, pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2010 adalah 3,8%. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi dunia tidak terjadi secara simetri, dimana negara-negara yang tergabung dalam OECD maupun negara maju lainnya mengalami pertumbuhan ekonomi yang kecil bahkan beberapa diantaranya mengalami stagnansi dan pertumbuhan negatif.
Melambatnya derap langkah ekonomi negara-negara maju adalah berlanjutnya krisis yang terjadi di Eropa yang menimpa Yunani dan Irlandia. Berita baiknya adalah krisis Eropa tersebut tidak bersifat menular sehingga efek domino dapat dihindari.
Sentimen ekonomi yang positif dan kondusif tersebut dimanfaatkan sebagai oportunitas yang baik bagi perkembangan ekonomi Indonesia yang berhasil tumbuh sebesar 6 persen dengan inflasi yang terjaga sebesar 6,9 persen. Sektor-sektor telekomunikasi, transportasi,
After the global financial crisis that occurred in the fourth semester of 2008, the global economy experienced a positive growth trend in 2009 which then continued in the year 2010. Powered by the new economic giants like China, India and Brazil, as well as the other emerging market countries, world economic growth in 2010 was 3.8%. However, world economic growth does not occur symmetrically, where the countries that joined in OECD and other developed countries experienced economic growth of small and even some of them experiencing stagnation and negative growth.
The slowing economic pace of the developed countries continued with the crisis in Europe that hit Greece and Ireland. The good news is that Europe’s crisis is not transmitted and therefore the domino effect of the crisis can be avoided.
The positive and conducive economic sentiment taken as a good opportunity for a successful economic development in Indonesia that was successfully grew by 6 percent with inflation of 6.9 percent awake. The Telecommunication sectors, transportation, property and finance became an
Dalam menjalankan bisnisnya, bank
bjb
telah
melaksanakan prinsip-prinsip bisnis perbankan yang sehat
dan dilandasi prinsip kehati-hatian dengan memperhatikan
perkembangan
environment
internal maupun eksternal
secara seksama dan sistematis.
properti dan keuangan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan spektakuler dicatat oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yang pada tahun 2010 mampu tumbuh lebih dari 40 persen. Prinsip ‘allocational effeciency’ dari para pemilik modal telah membawa investor global untuk berinvetasi di berbagai instrument keuangan di Indonesia. Selain menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), arus modal masuk ini telah meningkatkan cadangan devisa Indonesia yang di bulan Desember 2010 melampaui angka 90 miliar Dollar Amerika. Kecukupan cadangan devisa ini telah dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, khususnya terhadap Dollar Amerika, yang ditahun 2010 berkisar antara Rp 8.900 sampai Rp 9.100. Dengan adanya inflasi yang terjaga serta nilai tukar Rupiah yang stabil, fundamental ekonomi Indonesia menjadi kondusif untuk berusaha dan berdagang, tidak terkecuali dalam bisnis perbankan. Indikator-indikator perbankan di tahun 2010 menunjukkan perkembangan yang positif baik pada sisi pemberian kredit mapun penggalangan dana, dimana keduanya meningkat lebih dari 20 persen.
Kondisi yang kondusif tersebut dimanfaatkan oleh bank
bjb untuk berekspansi dan memperluas usaha dengan tetap memperhatikan sifat ‘prudent’ dari bisnis perbankan. Penambahan kantor cabang dilakukan di beberapa daerah diantaranya, di kota Medan dan Batam. Upaya utama perluasan perusahaan khususnya dari sisi pendanaan, tercermin dari dilakukannya Penawaran Saham Perdana
(Initial Public Offering) yang telah sukses dilakukan bank
bjb pada 2010. Pada waktu IPO dilaksanakan, harga penawaran adalah 600 Rupiah per lembar, dengan nominal 250 Rupiah, dengan jumlah lembar saham yang dijual adalah (seri B) sebanyak 2.424.072.500 lembar. Dari IPO tersebut bank bjb berhasil menghimpun dana sebesar 1,4 triliun Rupiah.
Dalam menjalankan bisnisnya, bank bjb telah melaksanakan prinsip-prinsip bisnis perbankan yang sehat dan dilandasi prinsip kehati-hatian dengan memperhatikan perkembangan internal maupun eksternal environment secara seksama dan sistematis.
market surveilance dilakukan secara komprehensif
dengan penekanan pada peningkatan daya saing serta
customer relationship. Corporate Social Responsibility
(CSR) dilakukan secara fokus, terarah, efektif dan efisien sehingga azas manfaat dana perusahaan yang digulirkan
advanced driving force of economic growth in Indonesia. The spectacular growth recorded by the Indonesian Stock Exchange (BEI), which in 2010 was able to grow more than 40 percent. The principle of ‘allocational effeciency’ from the owners of capital have led global investors to invest in various financial instruments in Indonesia. Besides strengthening Composite Stock Price Index (CSPI), capital inflows have increased foreign exchange reserves of Indonesia at the month of December 2010 surpassed 90 billion U.S. dollars. Adequacy of reserves has been put into a good use by the government to maintain stability in the rupiah, especially against the U.S. dollar, which in 2010 ranged from Rp 8,900 to Rp 9,100. With inflation and also maintained a stable exchange rate of rupiah, Indonesia’s economic fundamentals become a conducive environment to trade and do the other business, including the banking business. Banking indicators in 2010 showed a positive development both on the lending and in fundraising, which both rose by more than 20 percent.
The conducive conditions is used by bank bjb to expand
its business with due regard to the nature of ‘prudent’ of the banking business. The addition of branch offices conducted in several areas, such as, in the city of Medan and Batam. Company’s major expansion efforts, especially from the funding side, reflected in the stock offering (Initial Public Offering) which has been successfully performed
by bank bjb in 2010. At the time when the IPO being
done, the offering price was 600 rupiah per share, with nominally 250 rupiah, with the number of shares being sold is (series B) of 2,424,072,500 shares. From the IPO,
bank bjb managed to raise at 1.4 trillion rupiah.
In conducting its business, the bank bjb implement the
dapat dirasakan oleh masyarakat dan mencapai sasaran target yang dikehendaki. Dengan demikian, tugas ganda yang diemban oleh bank bjb berdasarkan amanat Pemegang Saham yaitu peningkatan kinerja bank khususnya profitabilitas serta mendorong perkembangan ekonomi regional dapat terus diupayakan.
Pengembangan usaha bisnis perbankan bank bjb tidak hanya dilakukan melalui upaya identifikasi bisnis yang ada (existing) tetapi juga ekstensifikasi usaha dengan melakukan penajaman diversifikasi bisnis. Dalam kaitan ini, upaya peningkatan aktivitas fee-based, serta peningkatan efisiensi usaha telah dilakukan. Antisipasi membaiknya kondisi perekonomian nasional telah dilakukan secara seksama dan sistematis di dalam entitas bank bjb. Oleh karena itu, seluruh jajaran bank bjb berada pada kondisi yang positif serta dibekali rasa percaya diri yang tinggi dan optimisme dalam menatap masa depan. Dewan Komisaris terus memantau kepengurusan maupun perkembangan Perusahaan sesuai arah dan strategi yang telah diterapkan dengan dibantu oleh komite-komite Dewan Komisaris yang saat ini terdiri dari (i) Komite Audit, (ii) Komite Pemantau Risiko dan (iii) Komite Remunerasi dan Nominasi. Sejalan dengan peran dan fungsi masing-masing komite Dewan Komisaris, bank bjb memiliki komitmen serta menjunjung tinggi prinsip-prinsip dasar
Good Corporate Governance yang mencakup transparan,
akuntabilitas, tanggung jawab dan kewajaran.
Di tahun 2010 capaian bisnis menunjukkan hasil yang menggembirakan, diantaranya dapat terlihat pada besaran-besaran berikut yang antara lain mencakup:
• Aset yang meningkat 34,05% menjadi Rp 43,45
triliun
• Labasebelumpajakyangmeningkat23,77%menjadi
Rp 1,22 triliun
• Penghimpunan dana naik sebesar 33,34% menjadi
Rp 37,07 triliun dan
• Kredit yang diberikan yang berkembang sebesar
20,57% menjadi Rp 23,67 triliun.
Capaian-capaian usaha tersebut diraih pada kondisi ekonomi nasional yang relatif membaik yang diindikasikan oleh pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, inflasi terjaga, serta nilai tukar yang stabil.
Dewan Komisaris pada kesempatan ini menyampaikan penghargaan dan terimakasih yang sebesar-besarnya
target. Thus, the dual task that carried by the bank based on the mandate of the shareholders, namely to increase the bank’s performance, in particular profitability, and
encourage regional economic development can be pursued.
bank bjb business development is not only be done
through the identification of existing business, but also extending the business by doing the sharpened business diversification. In this regard, efforts to increase fee-based activities, as well as the increased of efficiency efforts have been made. Anticipation of an improving national economy has been done carefully and systematically in the banking entity. Therefore, the whole range of bank
bjb is in the positive condition and equipped with high
self confidence and optimism in the future. Board of Commissioners continues to monitor the management and development of the Company according to the direction and strategies that have been implemented with the assistance of committees of the Board of Commissioners currently consists of (i) Audit Commit, (ii) Risk Oversight Committee and (iii) Remuneration Committee and Nomination Committee. In line with the role and functions of each committee of the Board of
Commissioners, bank bjb has a commitment and uphold
basic principles of good corporate governance including transparent, accountability, responsibility and fairness.
Business performance in 2010 showed an encouraging results, which can be seen in the following quantities which include:
• Assetsincreased34.05%toRp43,45trillion • Profit before tax increased 23.77% to Rp 1,22
trilion
• Raising funds rose by 33.34% to Rp 37,07 trillion
and
• Loansof20.57%toRp23,67Trillion
These business achievements gained in national economic conditions improved, as indicated by relatively high economic growth, inflation is maintained, and a stable exchange rate.
kepada Direksi, segenap pegawai, nasabah, serta para pemangku kepentingan bank bjb, yang telah bekerja keras dan bekerja sama secara padu dan harmonis, karena tanpa kerja keras dan dukungan bersama tersebut adalah sulit bagi bank bjb untuk mencapai hasil sebagaimana dikemukakan di atas.
Secara khusus, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada:
− Bapak Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ibu Gubernur Provinsi Banten, Bapak dan Ibu Bupati, Walikota se-Jawa Barat dan Banten yang telah memberikan dukungan, kepercayaan dan arahan-arahan kepada kami dalam menjalankan fungsi dan peran sebagai Dewan Komisaris bank bjb.
− Bank Indonesia, Departemen Keuangan RI, Otoritas Pasar Modal, para Pejabat Legislatif baik pusat maupun daerah yang senantiasa mendukung pertumbuhan Perseroan selama ini.
Semoga Allah SWT meridhoi upaya kita bersama untuk terus berkembang dan berinovasi secara terus menerus dan berkesinambungan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja bank bjb dan memberikan apa yang diharapkan para pemangku kepentingan di tahun-tahun mendatang.
Billahitaufik walhidayah
Wassalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Directors, all employees, customers and stakeholders of
bank bjb, which has been working hard and working
together in a coherent and harmonious, because without having the hard work and support of the joint, bank
bjb will be very difficult to achieve the results as stated
above.
In particular, the Board of Commissioners wishes to thank:
− The Governor of West Java Province, The Governor of Banten, and all the Mayors and The Regents of West Java and Banten who have lent their support, trust and directives to us in doing the function and the role as the Board of Commissioners.
− Bank Indonesia, Ministry of Finance, Capital Market Authority, Legislative Officials at both the central and local levels continues to support the growth of the Company so far.
May Allah Almighty bless our efforts together to continue the development and innovate constantly and continuously, which in turn will increase the performance
of bank bjb and give what was expected of the
stakeholders in the coming years.
Billahitaufik walhidayah
Wassalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Lex Laksamana Zainal Lan Komisaris Utama
3
1
2
4
2 Muhadi Komisaris Commissioner
4 Muryanto
Komisaris Independen Independent Commissioner 1 Lex Laksamana Zainal Lan
Komisaris Utama President Commissioner
5 Klemi Subiyantoro Komisaris Independen Independent Commissioner
3 Achmad Baraba Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 56 tahun.
Lahir di Boyolali tahun1954. Menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana di bidang Perencanaan Wilayah dan Kota dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1990.
Menjabat sebagai Komisaris bank bjb sejak tahun 2009. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain :
• SekretarisDaerahProvinsiBanten(2008-Sekarang); • PltSekretarisProvinsiBanten(2008);
• KepalaDinasPengelolaaKeuangandanAsetDaerahProvinsi
Banten (2008).
Indonesian citizen, age 56 years
Born in Boyolali on 1954. Holds Master’s degree in Urban and Regional Planning from Bandung Institute of Technology in 1990.
Commissioner at bank bjb since 2008. Other positions previously or currently held:
•SecretaryofBantenProvince(2008-Present); •ActingSecretaryoftheProvinceofBanten(2008);
• Head of Finance and Asset management agency Banten Province (2008).
Muhadi
Komisaris / Commissioner
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 58 tahun.
Lahir di Bandung tahun 1952. Menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana di bidang Land and Water Dev dari IHE Delft, Belanda pada tahun 1980.
Menjabat sebagai Komisaris bank bjb sejak tahun 2005. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain:
• SekretarisDaerahProvinsiJawaBarat(2006-sekarang); • AsistenPerekonomianSekretariatDaerahProvinsiJawaBarat
(2004-2006);
• KepalaBadanPengendalianLingkunganHidupProvinsiJawaBarat
(2001-2004).
Indonesian citizen, age 58 years
Born in Bandung on 1952. Holds Master’s degree in the field of Land and Water Dev from IHE Delft, the Netherlands in 1980.
Commissioner since 2005. Other positions previously or currently held:
• WestJavaProvincialSecretary(2006-present);
• EconomicAssistantforRegionofWestJavaprovincesecretariat (2004-2006);
• Head of Environmental Management Agency of West Java province (2001-2004).
Lex Laksamana Zainal Lan
Komisaris Utama / President Commissioner
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 55 tahun.
Lahir di Solo tahun1955. Menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun 2010.
Menjabat sebagai Komisaris Independen bank bjb sejak tahun 2007. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain:
• Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2006-sekarang);
•Director Senior Manajer di Ernst And Young(2002-2007); • Anggota Tim Pengkajian Asosiasi Emiten Indonesia
(2000-2006).
Indonesian citizen, age 55 years.
Born in Solo on 1955. Holds Master’s degree in Accounting from the University of Indonesia Year 2010.
Independent Commissioner at bank bjb Since 2007 i. Other positions previously or currently held:
•LecturerattheFacultyofEconomics,UniversityofIndonesia (2006-present);
•DirectorSeniorManageratErnstAndYoung(2002-2007); •Assessment Team Members Emiten Association Indonesia
(2000-2006). Achmad Baraba
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 61 tahun.
Lahir di Yogyakarta tahun 1949. Menyelesaikan Sarjana di bidang Ekonomi Perusahaan dari Universitas Muhammadiyah Jakarta pada tahun 1996.
Menjabat sebagai Komisaris Independen bank bjb sejak tahun 2007. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain:
•Assistant Vice President Hub Manager Bank Mandiri Jakarta
PasarRebo;
•Spoke Manager KC Bank Mandiri Jakarta Juanda
(2002-2003);
•SpokeManager KC Bank Mandiri Jakarta Pulomas (1999-2002).
Indonesian citizen, age 61 years.
Born in Yogyakarta on 1949. Bachelor degree in Economic from the University of Muhammadiyah Jakarta in 1996.
Independent Commissioner at bank bjb Since 2007. Other positions previously or currently held:
• AssistantVicePresidentHubManagerBankMandiriJakarta PasarRebo;
• Spoke Manager KC Bank Mandiri Jakarta Juanda (2002-2003);
• Spoke Manager KC Bank Mandiri Jakarta Pulomas (1999-2002).
Muryanto
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 44 tahun.
Lahir di Sukoharjo tahun 1966. Menyelesaikan pendidikan Diploma IV di bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada tahun 1994.
Menjabat sebagai Komisaris Independen bank bjb sejak tahun 2009. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain yaitu:
• Komisaris Independen PT Adhi Karya (Persero) Tbk (2006-2008);
• Ketua Komite Audit PT Adhi Karya (Persero) Tbk (2006-2008);
• KomiteAuditPTSemenGresik(Persero)Tbk(2006-2007).
Indonesian citizen, age 44 years.
Born in Sukoharjo on 1966. Graduated Diploma IV in Accounting from State Accounting College (STAN) in 1994.
Independent commissionary at bank bjb since 2008, Other positions previously or currently held:
• Independent Commissioner of PT Adhi Karya (Persero) Tbk (2006-2008);
• ChairmanoftheAuditCommitteeofPTAdhiKarya(Persero) Tbk(2006-2008);
• Audit Committee of PT Semen Gresik (Persero) Tbk (2006-2007).
Klemi Subiyantoro
Komisaris Independen / Independent Commissioner
•AnggotaTimPewawancaraFit and Proper Test (New Entry)
pada Bank Indonesia
•DirekturBankMuamalatIndonesia(1996-1999)
•Group Head Line of Business PT Bank Bukopin (1995-1997)
•PemimpinCabangBukopinBandaAceh(1992-1993) • Pjs.KepalaBiroPengendalianJaminanKreditPerum.Jamkrindo
(1989-1990)
•KepalaBagianPengendalianJaminanKreditProgramPerum.
Jamkrindo (1985-1989)
• Staf Biro Pengendalian Jaminan Kredit Perum. Jamkrindo
(1982-1985).
• MemberofteamInterviewFitandProperTest(NewEntry)at bank Indonesia (2000-2006)
•DirectorofBankMuamalatIndonesia(1996-1999) • GroupHeadLineOfBusinessBukopin(1995-1997) • BukopinBandaAcehBranch(1992-1993)
• Controll Bureau Chief Credit Guarantee Perum. Jamkrindo (1989-1990)
• HeadofCreditControlProgramPerum.Jamkrindo (1985-1989)
Agus Ruswendi
Direktur Utama
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang atas perkenan-Nya bank bjb bisa melalui tahun 2010 dengan kinerja yang cukup membanggakan. Dalam kesempatan ini saya atas nama Direksi ingin menyampaikan ringkasan pencapaian kinerja perseroan kepada para pemegang saham dan stakeholder.
Perekonomian Nasional
Akhir tahun 2010 ditandai dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian Indonesia yang tercermin dari berbagai indikator di antaranya pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,1% dan inflasi sebesar 6,96%. Membaiknya kondisi ekonomi juga terlihat dari semakin stabilnya nilai Rupiah pada kisaran level Rp 9.000 per dolar AS. Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 ditopang oleh kuatnya permintaan domestik terutama konsumsi dan investasi.
Pertumbuhan ekonomi tersebut juga didukung oleh semakin pulihnya kinerja ekspor dan mulai meningkatnya kegiatan investasi. Membaiknya ekspor sejalan dengan perbaikan perekonomian global terutama negara-negara maju. Meningkatnya permintaan eksternal dan menguatnya permintaan domestik telah mendorong dunia usaha untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Praise we prayed to Allah SWT that upon His permission
that bank bjb could pass the year 2010 with stunning
performance. I take this opportunity on behalf of the Board of Directors wish to convey a summary of the achievement of company performance to shareholders and other stakeholders.
National Economy
At the end of the year 2010, It was marked by increasingly improving economic conditions in Indonesia as reflected in the variety of indicators including economic growth that reached 6.1% and inflation of 6.96%. The improving economic conditions had also been seen in the increasing stability of the rupiah in the range of Rp 9,000,- per U.S. dollar level. Economic growth in 2010 bolstered by strong domestic demand, especially consumption and investment.
Economic growth is also supported by the recovery in export performance and begin to increase investment activity. The improvement in exports in line with the
improvement of the global economy, especially in developed countries. The increase in external demand and the strengthening of domestic demand has encouraged businesses to increase production capacity.
Implementasi kebijakan dan strategi bisnis yang telah kami
tempuh pada tahun 2010 telah membuktikan pencapaian
kinerja keuangan yang lebih baik lagi.
Membaiknya kinerja perekonomian tahun 2010 juga didukung kondisi pasar modal Indonesia yang memasuki era baru dimana IHSG Indonesia menjadi indeks saham yang terbaik di Asia Pasifik. Nilai kapitalisasi pasar modal sepanjang tahun 2010 mencatat nilai Rp 3.247 triliun, meningkat 60,63% dari raihan tahun 2009 Rp 2.019 triliun. Selain nilai kapitalisasi pasar, peningkatan juga terjadi pada nilai transaksi pasar modal yang naik mencapai Rp 1.253 triliun dibandingkan nilai transaksi 2009 sebesar Rp 975 triliun sedangkan nilai transaksi harian rata-rata mencapai Rp 5,12 triliun atau meningkat dibandingkan tahun 2009 yaitu Rp 4,05 triliun.
Industri Perbankan Nasional
Membaiknya kondisi perekonomian nasional seiring dengan membaiknya stabilitas sistem keuangan yang didukung oleh kondisi sektor perbankan yang sehat dan kuat. Sepanjang tahun 2010, wajah industri perbankan nasional mencerminkan kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan tahun 2009. Indikator aset, laba, perolehan dana pihak ketiga maupun penyaluran kredit menunjukan tren peningkatan yang lebih baik, dimana masing-masing pertumbuhannya sebesar 18,73%, 26,77%, 18,50% dan kredit sebesar 22,80%.
Di tengah berbagai peningkatan kinerja perbankan nasional tahun 2010, dengan melihat tingkat CAR perbankan nasional yang sebesar 17,18% maka ruang ekspansi bisnis perbankan terlihat masih terbuka lebar melalui berbagai strategi peningkatan fungsi intermediasi dengan tetap memperhatikan prinsip prudential
banking. Untuk meningkatkan fungsi intermediasi
tersebut pada akhir tahun 2010, Bank Indonesia telah mengeluarkan 23 butir kebijakan yang meliputi lima aspek, yakni kebijakan penguatan stabilitas moneter, kebijakan mendorong peran intermediasi perbankan, kebijakan meningkatkan ketahanan perbankan, kebijakan penguatan makroprudensial, serta kebijakan penguatan fungsi pengawasan.
Strategi dan Kinerja bank bjb
Kondisi perekonomian dan perbankan nasional yang lebih baik pada tahun 2010 tersebut di sisi lain telah mendorong iklim persaingan perbankan yang sangat ketat dengan tingkat risiko yang semakin tinggi pula pada tahun 2010. Untuk menghadapi peluang dan tantangan tersebut maka
The improving economic performance in 2010 also supported the Indonesian capital market conditions which entered a new era in which JCI Indonesia became
the best stock index in Asia Pacific. Value of equity market capitalization during the year 2010 recorded the value of Rp 3,247 trillion, an increase of 60,63% of the achievement in 2009 to Rp 2,019 trillion. In addition to market capitalization, the increase also occurred in the capital market transaction value rose to reach Rp 1,253 trillion compared to the value of public and 2009 amounting to Rp 975 trillion while the value of average daily transactions reached Rp 5.12 trillion, an increase compared to the year 2009 is Rp 4.05 trillion.
National Banking Industry
The improving national economy in line with the improving stability of the financial system that is supported by the banking sector which is sound and strong. During the year 2010, the national banking industry faces reflect better conditions compared to the year 2009. Indicators of assets, earnings, acquisitions of third party funding and lending, showed a better trend of improvement, which the respective growth of 18.73%, 26.77%, 18.50% and a credit of 22.80%.
In the midst of a national banking performance improvement in 2010, considering the level of national banking CAR of 17.18%, the expansion oppotunity of banking business is still wide open look through a various of strategies to improve intermediation functions with due regard to principles of prudential banking. To improve the intermediation function at the end of 2010, Bank Indonesia has issued a 23 point policies that includes five aspects, namely strengthening the stability of monetary policy, policies to encourage the role of bank intermediation, improve the resilience of the banking policy, the policy of strengthening macroprudential, and strengthening policy oversight functions.
Strategy and Performance of bank bjb
Economic conditions and a better national banking condition in 2010 was on the other side has pushed the banking climate is very tight competition with the higher risk level also in 2010. To respond these opportunities
bank bjb telah menetapkan dan melaksanakan berbagai kebijakan dan strategi bisnis utama sebagai berikut :
1. Peningkatan pangsa pasar, penataan struktur dana dan peningkatan fungsi intermediasi serta penguatan permodalan
Pencapaian visi menjadi 10 bank terbesar ditempuh dengan kebijakan peningkatan pangsa pasar melalui berbagai strategi antara lain perluasan jaringan kantor baik di wilayah pulau Jawa maupun luar pulau Jawa yang diikuti dengan strategi pengembangan produk dan layanan serta dukungan teknologi informasi yang terus ditingkatkan. Peningkatan pangsa pasar dan pengembangan bisnis tersebut pada akhirnya akan membutuhkan permodalan yang kuat guna menyerap berbagai risiko yang mungkin timbul. Untuk itu bank
bjb pada tahun 2010 ini telah menetapkan kebijakan penguatan permodalan melalui penawaran umum saham perdana (IPO)
2. Pengembangan bidang penunjang untuk mendukung pertumbuhan bisnis
Seiring dengan kebijakan pengembangan bisnis, bank bjb juga terus berupaya memperkuat bidang penunjang antara lain melalui pengembangan organisasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia serta upaya-upaya peningkatan kualitas layanan. Sistem teknologi informasi yang dimiliki terus diperbaiki dan dikembangkan guna mendukung upaya pengembangan produk dan layanan bank bjb di masa mendatang.
3. P e n g u a t a n i m p l e m e n t a s i G C G d a n r i s k management
Berbagai kebijakan dan perbaikan proses internal terkait bidang GCG dan risk management terus kami lakukan dalam tahun 2010 untuk dapat memastikan bank bjb telah melaksanakan praktik-praktik terbaik dan memenuhi berbagai ketentuan dalam bidang GCG dan risk management.
Berbagai kebijakan dan strategi yang telah bank bjb
tempuh pada tahun 2010 tersebut telah berhasil mengantarkan bank bjb menuju era transformasi bisnis yang lebih baik. Dengan mengacu kepada kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan dalam rencana bisnis tahun 2010, bank bjb telah berhasil melaksanakan beberapa aksi
implementing various policies and strategies of the main business as follows:
1. Increased market shares, the arrangement of funding structures and improvement of intermediation function and the strengthening the capital.
Achievement the vision of becoming the largest 10
banks is taken by the policy of increasing market share through various strategies including expansion of branch network both within and outside Java Island followed by a strategy of product development and information technology services and support that continues to be improved. the increased of market share and business development will eventually need a strong capital to absorb the various risks that may
arise. For that bank bjb in 2010 has set a policy of
strengthening the capital through an Initial Public Offering (IPO).
2. Supporting field development to support business growth
Along with business development policy, bank bjb
also continues to strengthen areas of supporting, consisting of organizational development, improving the quality of human resources and efforts to raise the quality of service. The information technology systems continue to be improved and developed to support
the development of products and services bank bjb
in the future.
3. Strengthening the implementation of Good Corporate Governance and risk management Various policies and improvement of internal processes related to the GCG and our risk management continues carried out in the year 2010 in order to
ensure bank bjb has implemented best practices
and complied with various provisions in the area of Corporate Governance and risk management.
Various policies and strategies that have taken by bank bjb
in 2010 has been successfully delivering bank bjb towards
the era of better business transformation. With reference to the policies and strategies that have been established
in the year 2010 business plan, bank bjb have managed
korporasi yang mendukung pencapaian visi menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia.
Beberapa aksi korporasi yang dilaksanakan pada tahun 2010 adalah sebagai berikut :
1. Spin Off Unit Usaha Syariah
Dalam rangka meningkatkan kinerja unit syariah, maka berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/35/KEP.GBI/2010 tanggal 30 April 2010 tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank Jabar Banten Syariah, bank bjb (pada saat itu masih bernama Bank Jabar Banten) telah melaksanakan pemisahan (spin off) unit syariah menjadi bank syariah dengan nama PT Bank Jabar Banten Syariah. Pemegang saham PT Bank Jabar Banten Syariah terdiri dari bank bjb dengan kepemilikan sebesar 99% dan sisanya sebesar 1% dimilik oleh PT Banten Global Development, sebuah BUMD yang dimiliki oleh Provinsi Banten. Dengan pendirian Bank Jabar Banten Syariah, maka diharapkan akan memberikan kontribusi peningkatan bisnis bank bjb dan secara umum akan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perkembangan bisnis perbankan syariah di Indonesia.
2. Perubahan logo dan call name
Sejalan dengan tuntutan persaingan perbankan dan dalam rangka meningkatkan corporate image menuju bank berskala nasional dan berdasarkan surat Bank Indonesia No. 12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Perubahan Logo, bank bjb telah melakukan perubahan logo dan call name. Dengan logo baru tersebut kami bertekad untuk terus mengembangkan sayap-sayap pelayanan bank bjb pada pasar yang lebih luas lagi.
3. Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO)
Dalam rangka memperkuat permodalan, bank bjb
telah melaksanakan IPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juli 2010 dengan jumlah saham yang dijual ke publik sebanyak 25%. Persiapan yang terencana dengan baik dan kondisi pasar modal yang kondusif mampu meningkatkan kepercayaan investor kepada bank bjb dimana pada saat penawaran perdana saham terjadi kelebihan permintaan sebesar 4,1 kali. Dengan harga perdana
achievement of its vision to become the largest 10 banks
and performing well in Indonesia.
Some corporate actions are implemented in the year 2010 is as follows:
1. Spin Off Business Units Sharia
In order to improve the performance of Islamic unit, then based on the Decree of the Governor of Bank Indonesia. 12/35/KEP.GBI/2010 April 30, 2010 on the Granting of business license of PT Bank Jabar Banten
Sharia, bank bjb (at that time still named Bank Jabar
Banten) has carried out the spin off its sharia units into Islamic banks under the name Bank Jabar Banten Sharia. The shareholders of PT Bank Jabar Banten
Sharia consists of bank bjb with ownership of 99%
and 1% is owned by PT Banten Global Development, a regional corporation owned by the Province of Banten. By the establishment of Sharia Bank Jabar Banten, it is hoped that it will contribute in increasing the bank’s business in general and will provide a greater contribution to the development of Islamic banking business in Indonesia.
2. Change the logo and call name
In line with the demands of banking competition and in order to enhance the corporate image to the bank’s national scale and based on the letter of Bank Indonesia. 12/78/APBU/Bd June 30, 2010 concerning
Amendment Logo, bank bjb have changed their logo
and call name. By the new logo, we are commit to
continually develop the wings bank bjb services in the
broader market.
3. Initial Public Offering (IPO)
In order to strengthen its capital, bank bjb has
conducted an IPO and listed its shares on the Indonesia Stock Exchange on July 8, 2010 with the number of shares sold to the public as much as 25%. Preparation which was well-planned and capital conducive market conditions increased investor confidence to
bank bjb at which time an initial offering of shares
is oversubscribed by 4.1 times. By initial price of Rp 600.- at the time of listing shot up to Rp 900,-