• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN KURIKULUM BERBASIS LEARNING OUTCOME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBELAJARAN KURIKULUM BERBASIS LEARNING OUTCOME"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN KURIKULUM BERBASIS

LEARNING OUTCOME

Setyawan P Sakti

(2)

Perjanjian Bologna

 Pada bulan Juni 999, perwakilan dari Menteri

Pendidikan negara-negara anggota UE bertemu di Bologna, Italia untuk merumuskan Perjanjian

Bologna yang mengarah pada pembentukan

European Higher Education Area (EHEA).

 Tujuan keseluruhan dari Perjanjian Bologna adalah

untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

pendidikan tinggi di Eropa.

 Perjanjian tersebut dirancang sedemikian rupa

sehingga kemerdekaan & otonomi universitas

dan pendidikan tinggi memastikan bahwa

pendidikan tinggi dan penelitian di Eropa

(3)

The Bologna Process

(4)

Education in the 2030 Agenda

(5)
(6)

Outcome Based Education

 Focused: OBE is a learning approach that focuses

entirely on student competency.

 Duration: No matter how long it takes, what

approach is required, or what assessment activity is

best, success for each student is the only goal

 How to measure: success is measured by the

student's ability to meet the established outcome

(7)

Learning Outcomes

 Merupakan satu bentuk transparansi dalam system

pendidikan tinggi dan kualifikasi

 Learning outcomes dinyatakan sebagai:

 Pernyataan tentang apa yang direncanakan

(diharapkan) untuk diketahui, difahami dan atau dapat dilakukan oleh pembelajar pada akhir periode

(8)

Komponen Utama

 Pernyataan eksplisit tentang hasil pembelajaran

(LO) yang merefleksikan tujuan, sasaran dan nilai-nilai pendidikan yang akan dicapai

 Strategy (Proses) untuk memastikan bahwa tujuan

pembelajaran dapat dicapai dan ditunjukkan melalui kurikulum, pengajaran, pembelajaran, penilaian,

dukungan dan metode

 Kriteria untuk menilai hasil pembelajaran sesuai

dengan LO yang ditetapkan

(9)

139-Perubahan dlm pengajaran

Penekanan pada pendidikan yang membuat siswa mampu

menunjukkan “yang

diketahui, yg dapat dilakukan, yang di inginkan.”

Penekanan pada proses pendidikan

(10)

Peraturan-Peraturan

 Peraturan Presiden No. 8/2012: KKNI

 UU No. 12/2012: UU DIKTI

 PP no. 14/2013 : Pengelolaan Pendidikan Tinggi

 Permendikbud 73/2013 tentang implementasi KKNI

 Permendikbud SNPT – 49/2014 tentang SNPT

(11)

Standard Dalam Pengembangan

Pendidikan

(12)

OBE

NOT WHAT WE TEACH

(13)
(14)

Standar Kompetensi Lulusan

 Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria

minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan

yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan.

 Rumusan capaian pembelajaran lulusan wajib:

 a. mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI

 b. memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.

(15)

Dept. of Physics – Brawijaya University

Perpres No 8 Tahun 2012: Pasal 1

 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang

selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka

penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan

mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja

dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

 Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang

diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, ketrampilan, kompetensi, dan akumulasi

(16)

2011

Pengembangan KKNI Kementrian Diknas dan Kementrian Nakertrans

2010

Studi literatur dan komparasi: Australia, New Zealand, UK, Germany, France, Japan, Thailand, Hongkong, European Commission of Higher Education 2009 2003 2006 UU 20-2003 PP no.31 -2006 – dasar dari KKNI

Implementasi KKNI, sinkronisasi antar sektor, pengakuan oleh

berbagai sektor atas kualifikasi KKNI.

2012

2016

Penyetaraan antara kualifikasi lulusan dengan kualifikasi KKNI, PPL, Pendidikan multi entry dan multi exit, Pendidikan sistem terbuka SDM asing SDM Indonesia Penilaian kesetaraan dan pengakuan kualifikasi

(17)

Jenjang Kualifikasi KKNI

KKNI terdiri dari 9 (sembilan) jenjang

kualifikasi, dimulai dari Kualifikasi 1

sebagai kualifikasi terendah dan Kualifikasi – 9 sebagai kualifikasi tertinggi

Jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian

pembelajaran yang disepakati secara

nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/atau pelatihan yang

diperoleh melalui pendidikan formal,

nonformal, informal, atau pengalaman kerja 1 2 3 4 5 7 8 9 6

(18)

PROFESI :

SERTIFIKAT PROFESI (PII)

INDUSTRI :

FUNGSI JABATAN KERJA

PENDIDIKAN : GELAR AKADEMIS OTODIDAK : PENGALAMAN KEAHLIAN KHUSUS S M P S M A D1 D2 D3 S1 P R O S2 S3 9 U 8 M D 7 M 6 5 4 3 2 1

OPERATOR ANALIS AHLI

Pencapaian Level pada KKNI Melalui

Berbagai Jalur

(19)

Capaian Pembelajaran (learning

outcomes): internasilisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan praktis,ketrampilan, afeksi, dan

kompetensi yang dicapai melalui

proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman

kerja.

Deskripsi Kualifikasi pada KKNI

merefleksikan capaian pembelajaran

(learning outcomes) yang peroleh

seseorang melalui jalur • pendidikan

• pelatihan

• pengalaman kerja

• pembelajaran mandiri

The share of Science, Knowledge,

Knowhow and Skills in each IQF level may vary according to the national qualification assessment established by all concerned parties.

(20)

Apa itu Kompetensi ?

 Kompetensi (competency): akumulasi kemampuan

seseorang dalam melaksanakan suatu deskripsi kerja secara terukur melalui asesmen yang

terstruktur, mencakup aspek kemandirian dan tanggung jawab individu pada bidang kerjanya.

(21)

Learning OUTCOME & Jenjang

Kualifikasi

(22)

Deskripsi Umum

Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem pendidikan

nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di

Indonesia pada setiap level kualifikasi mencakup proses yang menumbuhkembangkan afeksi sebagai berikut :

 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

 Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya  Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung

perdamaian dunia

 Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi

terhadap masyarakat dan lingkungannya

 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta

pendapat/temuan orisinal orang lain

 Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan

(23)

1 2 3 4 5 7 8 9 6 PROGRAM PROFESI AHLI TEKNISI/ ANALIS OPERATOR AHLI TEKNISI/ ANALIS OPERATOR S2 S1 S3 SMU PROFESI SPESIALIS 2 DIII DII DI SMK DIV/ S1T S3T S2T SPESIALIS 1

(24)

Level 6 (S1, D4)

 Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan

memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.

 Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu

secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah

prosedural.

 Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan

analisis informasi dan data, dan mampu memberikan

petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.

 Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat

diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

(25)

Dept. of Physics – Brawijaya University

Level 7 (Profesi)

 Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya

di bawah tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan

memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan/atau seni untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.

 Mampu memecahkan permasalahan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan

monodisipliner.

 Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan

strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah

(26)

Level 8 (Magister/Spesialis 1)

 Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi,

dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga

menghasilkan karya inovatif dan teruji.

 Mampu memecahkan permasalahan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam

bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner.

 Mampu mengelola riset dan pengembangan yang

bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan

(27)

Dept. of Physics – Brawijaya University

Level 9 (Doktor/Spesialis 2)

 Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi,

dan/atau seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji.

 Mampu memecahkan permasalahan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam

bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, dan transdisipliner.

 Mampu mengelola, memimpin, dan

mengembangkan riset dan pengembangan yang

bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan

(28)

Badan Kualifikasi

Nasional Indonesia

(29)

Schools, universities, training providers Development of national standard for education and profession International Qualification and Assessment Model Credit Transfer or RPL System Development National Qualification and Assessment Model Information and Assistance Center Company and professional associations, government employees International qualification agencies Accreditation and certification agencies, individuals and society at large

National Accreditation Board, National Board for Professional Certification, National Board for

Education Standard

Kebutuhan untuk melakukan

penyelarasan antar sektor

(30)

Rambu-rambu yang harus dipenuhi

Di tiap jenjang perlu dapat membedakan:

1. Learning Outcomes

2. Jumlah sks

3. Waktu studi minimum

4. Mata Kuliah Wajib : untuk mencapai hasil

pembelajaran dengan kompetensi umum

5. Proses pembelajaran yang berpusat pada

mahasiswa

6. Akuntabilitas asesmen

7. Perlunya Diploma Supplement (surat keterangan

(31)

Disain & MONEV

KURIKULUM

(32)

Penentuan Kurikulum untuk

Pencapaian Kompetensi

 Susun tandard keahlian yang dimasukkan dalam

kurikulum dalam bentuk kompetensi utama,

kompetensi pendukung dan kompetensi khusus, sumber informasi

 Organisasi profesi

 Benchmarking

 Hindarkan kepentingan individu dosen dalam

(33)

Lengan Kiri Muka Kiri Kerah Lengan Kanan Muka Kanan Saku Belakang

Analogi kurikulum berorientasi

Dosen

(34)

Kemeja Lengan Panjang Warna Biru

Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm) 58 cm 38 cm 83 cm 92 cm 86 cm

Lengan Kiri Muka Kiri Belakang Muka Kanan Lengan Kanan saku

kerah

Analogi kurikulum yang memiliki arah

jelas

(35)

Kerangka Disain

 Memuat standard yang ditetapkan secara nasional

sehubungan dengan pendidikan

 Memuat capaian kompetensi yang diinginkan (KKNI

=> Diploma, S1, S2, S3)

 Memiliki arah yang jelas pada satu tingkat keahlian

tertentu

 Disusun dalam satu kesatuan yang diperuntukkan

bagi peserta didik yang mampu memberikan

keahlian & ketrampilan secara spesifik tetapi juga memberikan kemampuan untuk berkembang

 Pertimbangan pada efisiensi sumberdaya (lintas

(36)

KOGNITIF

PSIKOMOTOR AFEKTIF

(37)

Standar kompetensi S1

 Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan

memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau

seni pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta

mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.

 Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu

secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta

mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

 Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan

analisis informasi dan data, dan mampu memberikan

petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara

mandiri dan kelompok.

 Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat

diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

(38)

Kurikulum Berbasis Kompetensi

 Menyatakan kompetensi secara jelas dari proses

pembelajaran bidang studinya ;

 Proses pembelajaran memberi bekal kepada tercapainya kompetensi dan berfokus pada mahasiswa;

 Lebih mengutamakan kesatuan penguasaan ranah

kognitif, psikomotorik, dan afektif ,secara utuh;

 Proses penilaian hasil belajar lebih ditekankan pada kemampuan untuk mendemonstrasikan kognitif,

(39)

The International Bureau of Education UNESCO ( The International Commission on Education for the 21st

Century )

Learning to know

Learning to do

Learning to be

(40)
(41)
(42)

Konsep & Strategi pembelajaran Pemilihan bahan kajian : Tingkat keluasan, Tingkat kedalaman, Tingkat kemampuan yang

ingin dicapai Konsep mata

kuliah terintegrasi Matriks bhn kajian -capaian pembelajaran Konsep mata kuliah dan besarnya sks

Struktur kurikulum & Rancangan pembelajaran DOKUMEN KURIKULUM BARU Kebijakan Universitas & Program Studi Peta keilmuan Program Studi Kelompok Studi/ Bidang studi / Laboratorium Keterlibatan semua dosen Tugas Tim Pengembang Kurikulum Prodi Masukan Asosiasi & Stake holders Ketetapan Program studi Konsep kurikulum 4 pilar pendidikan UNESCO Tugas Tim Pengembang Kurikulum Prodi Analisis SWOT (University values) (Scientific vision Prodi)

Tracer study (Need assessment) (Market signal) PROFIL LULUSAN RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning Outcomes)

TAHAPAN PENYUSUNAN

KURIKULUM

(43)

Konsep & Strategi Pbljrn Pemilihan bahan kajian : Tingkat keluasan, Tingkat kedalaman, Tingkat kemampuan yang

ingin dicapai Konsep mata

kuliah terintegrasi Matriks bhn kajian -capaian pembelajaran Konsep mata kuliah dan besarnya sks

Struktur kurikulum & Rancangan pembelajaran DOKUMEN KURIKULUM BARU Peta keilmuan Program Studi Konsep kurikulum 4 pilar pendidikan UNESCO RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN 4 PILAR PENDIDIKAN Learning to know Learning to do Learning to be

Learning to live together

Tim Belmawa DIKTI 2013 CP di SNPT

(44)

Tingkat Penguasaan

(Bloom’s Update –

1990’s)

Bloom (1956) Anderson et al (1990’s) - Bloom’s student - noun to verb http://www.odu.edu/educ/roverbau/Bloom/blooms_taxonomy.htm Higher Thought Processes Noun Verb Lo w In ter me di a te High

(45)
(46)

Continuous Improvements

Continuous Improvements

(47)
(48)

KKNI & Capaian Pembelajaran

Lulusan/Standard Kompetensi

(49)
(50)

University

Mission

Faculty Mission Department Mission Goals & Objectives and/or

Graduate Competencies Programme Learning Outcomes

Course Learning Outcomes

Lesson Learning Outcomes

(51)

Learning Outcomes

 Pernyataan tentang apa yang dapat dilakukan

setelah melalui proses pembelajaran

 Dari perspektif mahasiswa

Dinyatakan dalam bentuk kata kerja (action verb)

yang dapat terukur dan dapat diakses

 Berhubungan dengan kriteria untuk melakukan

(52)

63

Action Verbs: Cognitive (Bloom

Taxonomy)

(53)
(54)
(55)

Konstruksi Penyusunan &

Pencapaian

(56)

6/25/2019 17

(57)
(58)
(59)

Contoh: Program Learning outcomes (Physics)

1. Mampu menunjukkan pengetahuan tentang konsep-konsep fisika klasik dan fisika

modern melalui identifikasi sifat-sifat fisis dari suatu sistem fisis.

2. Dapat memformulasi sistem fisis standar ke dalam model fisis dengan

menggunakan matematika.

3. Dapat memecahkan masalah suatu sistem fisis standar secara komprehensif

menggunakan matematika dan perangkat komputasi.

4. Dapat menganalisis sistem fisis dengan mengaplikasikan matematika dan

perangkat komputasi/ICT.

5. Dapat mendesain dan melaksanakan eksperimen dalam bidang fisika atau bidang

lain terkait fisika, serta dapat mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data yang diperoleh.

(60)

Dari Learning Outcomes ke Matakuliah (Fisika)

• Fisika Dasar • Mekanika • Listrik Magnet • Fisika Modern • Termodinamika • Gelombang • Fisika Kuantum • Fisika Matematika • Fisika Zat Padat • Fisika Inti • Elektronika • Teknik Pengukuran • Fisika Komputasi • Bahasa Indonesia • Bahasa Inggris • Komposisi • Scientific communication

(61)

Program Structure

Matkul 1, 2, 3 Matkul 4, 5, 6 Matkul 10, 11, 12 Matkul 16, 17, 18 Matkul 13, 14, 15 Matkul 19, 20, 21 Matkul 22, 23, 24 Fisrt year Second year Third year Fourth year

(62)
(63)

Mapping of the courses that support the program learning outcomes (PLO)

No Code Course Name CU PLO1 PLO2 PLO3 PLO4 PLO5 PLO6 PLO7 PLO8 PLO9 PL10 1 FI1101 Fisika Dasar IA 4 (1) X X X X X

2 KI1101 Kimia Dasar IA 3 X

3 KU1011 Bahasa Indonesia 2 X

4 KU1101 Olahraga 2 X

5 MA1201 Mathematika IIA 4 X X X X

6 FI1201 Fisika Dasar IIA 4 (1) X X X X X

7 KI1201 Kimia Dasar IIA 3 X

8 KU102x Bahasa Inggris 2 X

9 FI2101 Fisika Matematika I 4 X X X X

10 FI2102 Mekanika 4 X X X X

11 FI2103 Elektronika 4 X

12 FI2201 Fisika Matematika II 4 X X X X 13 FI2202 Listrik Magnet 4 X X X X 14 FI2203 Fisika Modern 3 X

(64)

Outcomes Matakuliah

Masing-masing matakuliah memiliki course outcomes (CO).Setiap CO harus inline dengan PLO

 Setiap CO harus mendukung PLO yang terkait

 Setiap Matakuliah bisa memiliki LO knowledge/skill/competence saja,

(65)

PLO 1 Course 2 Course 1 Course 3 Course 4 Course 5 Course 6 Course 7 Course 8 PLO 2 PLO 3 PLO 4 PLO 5

(66)

Contoh CLO

1. Ability to demonstrate knowledge of Newtonian

mechanics of a single particle and system particles

2. Ability to solve a standard problem in Newtonian

mechanics such as in particle dynamics, oscillating system, central forces, and simple coupled system

3. Ability to analyze motion of particle in Newtonian

mechanics

4. Ability to identify, formulate and answer problems on

Newtonian mechanics in non-inertial frame

5. Ability to formulate and apply Lagrange’s and

Hamilton’s equations to simple physical systems

6. Ability to solve dynamical problems involving particles

and system of particles by using the Lagrangian and Hamiltonian formulation.

(67)
(68)
(69)

Dept. of Physics – Brawijaya University

Kaidah Umum

1. Mengerti capaian pembelajaran program study

2. Kuasai dengan baik deskripsi capaian pembalajaran

matakuliah (identifikasi kunci utama CPMK)

3. Mengetahui tingkat penguasaan pengetahuan, minat,

tujuan & kekuatan yang dimiliki siswa

4. Gunakan metode-metode pembalajaran yang sesuai

dengan capaian pembelajaran matakuliah yang mampu:

1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman,

ketrampilan siswa

2. Membuat siswa terlibat dalam pencarian materi

pembelajaran

3. Mendukung dan memperluas cara siswa belajar

(70)

Strategy Pembelajaran

Mengembangkan berfikir

kritis (mengembangkan & memanfaatkan karakteristik)

 Menggunakan contoh sehari-hari

 Collaborative learning

 Review journal (tulisan)

 Menciptakan disonansi

Meningkatkan ketrampilan

membaca & focus (mengatasi weakness)

 Problem-posing

 Framing

 Question-generating

 Believing and doubting

 Evidence-finding

 Case

 Norming session

 “Rough draft workshop”  Metacognitive

 etc

Memanfaatkan teknologi &

fasilitas IT (memanfaatkan karakteristik pembelajar generasi Z)

 Penugasan online

 Merekam & membuat video presentasi

(71)

Matriks Rencana Pembelajaran

Topics Course outcome

Delivery method

Assessment Indicator Students contact time

Instructors contact time

(72)

OBE - DELIVERY MODES

Delivery Modes Face-to-Face Active Cooperative/ Collaborative Technology-Based Delivery Experiential Method Work-Based Learning (WBL)PresentationTutorialSeminarColloquiumProblem-BasedCase StudyProject-BasedOnline learningTeleconferenceSimulationPracticalIndustrial TrainingWork AttachmentField TripVisitLabDemonstrationWorkshopLectureGuest speaker

(73)

OBE Philosophy:

Two loops processes

(74)

Strategy Karakteristik siswa Dosen Sarpras Kurikulum

Strategy:

Tidak Ada Strategy Yang Umum dapat Berlaku Agar Proses Pembelajaran menjadi Effektif

(75)

Yang Dapat Dilakukan

menggunakan kemampuan professional untuk

menentukan strategi pembelajaran yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan siswa dan memberikan

(76)

Strategies

 We must understand learners

 Accept differences among students and between students

and faculty

 Engage students in setting goals and expectations

 Be flexible, creative and try not to be surprised by anything

that happens in the classroom!

Sumber: “Creative Teaching and Learning Strategies”, Lisa M. Sullivan, Associate Dean for Education, Boston University School of Public Health

(77)

Teaching Strategies

 Set context

 Tie topics together continually

 Pre-assignments

 In class lectures and activities

 Opportunity to practice – with feedback  Audience response system “clickers”  Short but realistic examples

 Assessments

Sumber: “Creative Teaching and Learning Strategies”, Lisa M. Sullivan, Associate Dean for Education, Boston University School of Public Health

(78)

Be Flexible

 Check-in

 Are students learning?

 How do you know?

 What could be improved?

Sumber: “Creative Teaching and Learning Strategies”, Lisa M. Sullivan, Associate Dean for Education, Boston University School of Public Health

(79)

Strategies

 Use different methods

 In-class

 Outside of class (must link to

course objectives)

 Encourage critical thinking and synthesis

 Create opportunities for reflection

 Pre-class “assignments”

Sumber: “Creative Teaching and Learning Strategies”, Lisa M. Sullivan, Associate Dean for Education, Boston University School of Public Health

(80)

Set The Tone

 Create an environment that supports learning

 Encourage different points of view

 Recognize (discuss) your own biases

 Maintain rigor

 Excite students about content

Sumber: “Creative Teaching and Learning Strategies”, Lisa M. Sullivan, Associate Dean for Education, Boston University School of Public Health

(81)

Pembelajaran dalam Masa Pandemi,

apakah LO relevan ?

(82)
(83)

Referensi

Dokumen terkait

Komite audit dalam penelitian ini diukur menggunakan skala rasio melalui presentase anggota komite audit yang berasal dari luar komite audit terhadap seluruh anggota komite

Dari ketiga variabel pengukuran tumbuh kembang mandibula pada penelitian ini, hanya variabel rotasi mandibula yang menunjukkan adanya korelasi antara tumbuh kembang

Kedua bahan tersebut kemudian dilakukan proses aktivasi melalui proses roasting , yang dimaksudkan untuk memecah ikatan-ikatan dalam mineral felspar dan leusit sehingga diharapkan

Simulasi turbin diawali dengan membuat model turbin serta mesh yang akan digunakan sebagai domain komputasi di dalam CATIA dan ANSYS ICEM CFD.. Setelah itu simulasi dilanjutkan

Saya menyambut baik tersusunnya Panduan Praktik klinis ini agar dapat diterapkan sebagai standar pelayanan kedokteran di fasilitas kesehatan tingkat pertama/primer

pembangunan rumah berbasis keswadayaan masyarakat belum terbangun Terbentuknya pola pembiayaan untuk perbaikan dan pembangunan rumah baru yang berbasis

Dari uraian diatas, maka disimpulkan bahwa penelitian ini akan menggunakan return on asets, leverage, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional dan kompensasi

Pencahayaan darurat digunakan saat keadaan darurat terjadi. Biasanya digunakan saat lampu utama padam, atau keadaan darurat lain seperti gempa yang dengan demikian akan