• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Tipe Kepribadian Korban Cyberbullying Terhadap Harga Diri Peserta Didik Di MTS Nurul Huda Dan SMP Muhammadiyah 01 Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Tipe Kepribadian Korban Cyberbullying Terhadap Harga Diri Peserta Didik Di MTS Nurul Huda Dan SMP Muhammadiyah 01 Malang"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PE NDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Internet menjadi salah satu kebutuhan yang tidak bisa lepas untuk komunikasi sehari-hari, tetapi tanpa kita sadari internet dan jejaring sosial juga

dapat menjadi wahana baru bagi tindak kekerasan terutama bullying yang biasanya terjadi dikalangna remaja. Tindak bullying dalam media internet dikenal dengan cyberbullying. Cyberbullying adalah tindakan seorang secara sengaja mengintimidasi, mengancam, atau mempermalukan seseorang,

maupun sekelompok orang melalui teknologi informasi seperti media sosial atau mobile device (Rahayu, 2012).

Data Kementerian Komunikasi dan Informasi RI tahun 2011 menunjukkan terdapat 64%pengguna jejaring sosial di Indonesia adalah

kelompok remaja (Hariyanti, 2011; Santalina, 2013). Berdasarkan data dari

Word E conomic Forum tingginya pengguna internet di Indonesia karena adanya berbagai jejaring sosial yang mudah diakses dan sesuai untuk kebutuhan penggunannya seperti facebook dan twitter (Sunggiardi, 2010; Rahayu, 2012). Jumlah pengguna facebok di Indonesia saat ini sebesar 40,2 juta orang dan menduduki peringkat kedua pengguna facebook terbesar di dunia, sedangkan penguna twitter berada diperingkat keempat sebanyak 22% dari pennguna

twitter di dunia (Santalina, 2012). Fenomena cyberbullying telah terjadi di kalangan remaja kita, di Indonesia sendiri cyberbullying sudah banyak ditemukan meskipun belum didapatkan kasus yang sangat serius namun

(2)

Cyberbullying telah terjadi di beberapa negara, seperti Singapura, India, Inggris dan Amerika. Penelitian menunjukkan pada usia 12-14 tahun siswa mengalami cyberbullying dengan presentase yang cukup tinggi (13%-80%) melalui media seperti pesan singkat dan chatting (Hock 2004; kartika, 2014). Menurut Kowalski dan Liebert (2013) baru-baru ini survey di 40 negara

menemukan 26% remaja usia 11-15 tahun termasuk sebagai korban, pelaku atau keduanya.

Pemanfaatan penggunaan media teknologi informasi dan jejaring sosial dilihat dari segi pengguna cenderung memiliki karakteristik yang

berbeda. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki pengalaman, motif, sikap dan tipe kepribadian yang relatif berbeda dalam penggunaan media teknologi

komunikasi. Kepribadian bersifat unik dan konsisten sehingga dapat digunakan untuk membedakan individu satu dengan yang lainnya. Terkait

dengan perbedaan tipe kepribadian, Jung menggolongkan kepriadian menjadi dua tipe yaitu tipe kepribadian ekstrovert dan introvert (Suryabrata, 2008).

Friedman, 2007; Naisaban, 2008) mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi dinamis dsri sistem psikofisik individu yang menentukan

penyesuaina dirinya terhadap lingkungan. Tipe kepribadian juga menjelaskan posisi kecenderungan individu yang berhubungan dengan reaksi atau tingkah

lakunya (Suryabrata, 2008).

Individu dengan tipe kepribadian ek strovert adalah individu dengan karakteristik utama yaitu mudah bergaul, impulsif, gembira, aktif, cakap, optimis serta sikap-sikap lain yang mengidentifikasikan penghargaan atas

(3)

3 kepribadian ekstrovert,yang cenderung bersifat pendiam, pasif, tidak mudah

bergaul, teliti, pesimis, tenang dan terkontrol (Feist & Feist, 2010). Individu dengan tipe kepribadian introvert cenderung pemalu, tertutup dan cenderung

mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain (Pervin, 2005). Seseorang dengan tipe kepribadian ekstrovert cenderung

memiliki harga diri yang tinggi dan seseorang dengan tipe kepribadian introvert memiliki harga diri yang cukup (Jonsson, 2006).

pengalaman remaja dengan cyberbullying memiliki efek negatif terhadap perkembangan remaja (Patchin dan Hinduja, 2010). Salah satu hubungan

yang ditemukan adalah efek cyberbullying pada harga diri. Downs, 1998; Patchin, 2010 menggaris bawahi fakta bahwa harga diri adalah sebuah

persepsi, keyakinan pertama sebagai nilai dirinya dan dipengaruhi oleh partisipasi seseorang didunia sosial, dimana disini juga sering terjadi konflik

interpersonal yang menyebabkan perilaku seperti cyberbullying. Orang-orang yang menjadi korban cyberbullying kemungkinan akan menderita depresi, kurang percaya diri dan kesulitan untuk bergaul (John, 2004). Literatur mengenai cyberbullying dan harga diri menemukan bahwa korban dari

cyberbullying cenderung memiliki harga diri rendah dari pada yang bukan korban. Pengalaman menjadi korban memungkinkan mereka memiliki harga

diri rendah atau mereka yang memiliki harga diri yang rendah sebelumnya rentan menjadi korban (Bauman, 2012).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada bulan Desember 2014, kepada 50 siswa dan siswi di MTS Nurul Huda dan SMP Muhammadiyah 01

(4)

media sosial seperti Facebook atau Twitter, 85% memiliki akun Facebook, dan 10% memiliki akun Facebook dan Twitter, dan 5%menggunakan aplikasi

BBM, WA , L ine dll. Selain ponsel 80% orang dari mereka memiliki laptop atau notebook dan 25% mengaku memiliki Tablet. Ketika ditanya kepada siswa/siswi apakah mereka pernah mendapat pesan yang berisi ancaman atau

yang menjelek-jelekan mereka ketika mereka online, 40 orang mengaku mempunyai pengalaman menerima pesan yang berisi amarah baik dari teman

maupun orang lain, 15 orang juga pernah menjadi korban pembajakan akun media sosial mereka oleh orang lain yang kemudian mempositing gambar

yang tidak pantas. Pernah terjadi pertengkaran antara siswi karena merasa tidak terima gambarnya diposting oleh temannya dan kemudian menjadi

bahan lelucon teman-teman yang lainnya. Ketika ditanya bagaimana perasaan mereka ketika mendapat pesan ataupun postingan tersebut mereka

mengatakan bahwa hal tersebut sangat mengganggu terlebih lagi apabila mereka tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab mereka bisa menjadi

target, mereka merasa sedih dan kecewa ketika teman-temanya menertawakan atau mengejek mereka karena sesuatu yang tidak mereka inginkan.

Peran perawat komunitas sebagai pelaksana asuhan keperawatan disekolah mempunyai peran untuk mengkaji masalah kesehatan baik fisik

maupun mental siswa, mengumpulkan data, analisis data, dan merumuskan prioritas masalah. Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan, peranan perawat

kesehatan dalam memberikan penyuluhan kesehatan dapat dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Dalam fungsinya perawat dapat

(5)

5 kontribusi untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik dan

mental serta kesehatan lingkungan (E fendi & Makhfudli, 2009).

Berdasarkan dari uraian diatas maka peneliti merasa tertarik untuk

melakukannya penelitian mengenai hubungan tipe kepribadian korban

cyberbullying terhadap harga diri peserta didik di MTS Nurul Huda dan SMP Muhammadiyah 01 Malang.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan penjelasan diatas rumusan masalah yang ditetapkan

dalam penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui apakah ada hubungan tipe kepribadian korban

cyberbullying terhadap harga diri peserta didik di MTS Nurul Huda dan SMP Muhammadiyah 01 Malang?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Sesuai dengan rumusan masalah yang sudah ditetapkan, maka tujuan

umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tipe kepribadian korban cyberbullying terhadap harga diri peserta didik di MTS Nurul Huda dan SMP Muhammadiyah 01 Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

Dari penjelasan di atas, tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1.3.2.1 Untuk mengidentifikasi korban cyberbullying pada peserta didik di MTS

(6)

1.3.2.2 Untuk mengetahui tipe kepribadian korban cyberbullying pada peserta didik di MTS Nurul Huda dan SMP Muhammadiyah 01 Malang.

1.3.2.3 Untuk mengetahui harga diri korban cyberbullying pada peserta didik di MTS Nurul Huda dan SMP Muhammadiyah 01 Malang.

1.3.2.4 Untuk mengetahui hubungan tipe kepribadian korban cyberbullying

terhadap Harga diri pada peserta didik di MTS Nurul Huda dan SMP Muhammadiyah 01 Malang.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan

pengetahuan peneliti, serta menjadi pengalaman berharga untuk peneliti yang kemudian menjadi sumber referensi pada peneliti berikutnya.

1.4.2 Manfaat Bagi Peserta Didik

Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi para

peserta didik berkaitan tentang cyberbullying dan dampak yang ditimbulkan. 1.4.3 Manfaat Bagi Sekolah

Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat untuk pihak sekolah karena akan menjadi bahan acuan untuk pendidikan dan pembinaan bagi para

guru-guru dalam mengatasi cyberbullying pada peserta didik. 1.4.4 Manfaat Bagi Instansi Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi instansi kesehatan guna mengetahui masalah kesehatan jiwa/mental pada remaja, dan untuk

(7)

7 1.4.5 Manfaat Bagi Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber dan referensi bagi keperawatan komunitas dalam sekolah guna mempertahankan dan

meningkatkan kesehatan fisik, kesehatan mental, dan kesehatan lingkungan.

1.5 Keaslian penelitian

1.5.1 Penelitian Patchin (2010) tentang cyberbullying dan harga Diri. Penelitian ini menggunakan sampel acak dari 1963 murit SMP (rata-rata umur 12.6 tahun) dari distrik sekolah terbesar di Amerika, mereka menyelesaikan self-report survey

tentang penggunaan internet dan cyberbullying. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ditemukan bahwa siswa dengan pengalaman cyberbullying, baik sebagai korban atau pelaku, secara signifikan memiliki harga diri rendah dari pada mereka yang tidak memiliki pengalaman terhadap cyberbullying.

1.5.2 Penelitian Rahayu (2012) tentang Cyberbullying Sebagai Dampak Negatif Penggunaan Tekhnologi Informasi. Penelitian ini dilakukan pada remaja yang

berusia 12-19 tahun (tingkat SMP da SMU di Jawa Tengah) menggunakan kuesioner yang disebarkan pada 500 remaja. Dari hasil kuesioner yang

dibagikan di dapatkan informasi bahwa 28% dari 363 siswa mengalami

cyberbullying. Pelaku cyberbullying kebanyakan adalah teman sekolah dan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (50%). Sarana teknologi informasi yang banyak digunakan untuk cyberbullying ini adalah dengan menggunakan situs jejaring sosial (35%) dan pesan teks (SMS) (33%). Sedangkan perlakuan

(8)

teman-teman mereka (51,3%). Kepada semua siswa ditanyakan apakah mereka

pernah mendengar atau mengetahui orang lain mengalami cyberbullying,

hasilnya 60% responden mengatakan pernah mendengar atau mengetahuinya,

32% siswa mengatakan pernah melakukan cyberbullying dan sarana yang paling populer untuk melakukan aksinya adalah dengan menggunakan situs jejaring

sosial. Alasan mereka melakukan cyberbullying kepada teman-teman mereka sebagian besar menjawab hanya karena iseng saja (49%). E fek dari cyberbullying

bila dibandingkan dengan bullying tradisional. Hasilnya lebih banyak siswa (38%) mengatakan cyberbullying memilik efek yang lebih besar terhadap korban.

1.5.3 Penelitian Santalina (2013) tentang Kecenderungan perilaku Cyberbullying Ditinjau dari Tipe Kepribadian E kstrovert dan Introvert Penelitian ini menggunakan metode kausal-komparatif dengan menggunakan alat tes

kepribadian E PI-A dan skala perilaku cyberbullying. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling dan didapatkan 165 siswa

SMAN 1 Purwosari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan kecenderungan perilaku cyberbullying ditinjau dari tipe kepribadian ( t= 0,019,

p= 0,05).

1.5.4 Penelitian Nurjanah (2014) tentang Pengaruh penggunaan media sosial

Facebook Terhadap Perilaku Cyberbullying Pada Siswa SMAN 12 Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini

sebanyak 195 responden degan menggunakan teknik random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan media sosial facebook

(9)

9 dengan koefisien regresi Y= 2.954+ 0.267 X dengan level signifikan 0.035 kurang dari α=0.05.

1.5.5 Penelitian Nugroho (2014) tentang Hubungan Antara Sensation Seek ing

Dengan Intensitas Melakukan Cyberbullying Pada Remaja. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan pendekatan kuantitatif

korelasional. Sampel dari penelitian ini adalah 223 siswa SMA di Kota Malang menggunakan teknik simple random sampling. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa tidak tedapat hubungan antara sensation seek ing dengan intensi melakukan cyberbullying. Hasil temuan tambahan menunjukkan bahwa terdapat positif antara dimensi disinhibition dengan intensi melakukan

cyberbullying dan hubungan negatif antara dimensi boredom susceptibility dengan intensi melakukan cyberbullying.

1.5.6 Penelitian Widiantari dan Yohanes (2013) tentang Perbedaan Intensitas Komunikasi Melalui Jejaring Sosial Antara Tipe Kepribadian E kstrovert dan Introvert pada Remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

metoda komparasi, teknik sampling yang digunakan yaitu stratified proporsional random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri di Denpasar,denganresponden sebanyak218 orang. Dari analisis data menggunakan independent sampel t-test, hasil menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan intensitas komunikasi melalui jejaring sosial antara tipe kepribadian introvert dan ekstrovert pada remaja, yaitu tipe kepribadian ekstrovert

mempunyai intensitas komunikasi yang tinggi dibandingkan dengan tipe kepribadian introvert. Selain itu, dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan

(10)

sosial, serta tidak terdapat perbedaan intensitas komunikasi melalui jejaring

sosial antara laki-laki dan perempuan.

Perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah pada variabel yang digunakan, tempat, dan waktu penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah Tipe kepribadian korban cyberbullying

sebagai variabel independen dan Harga diri sebagai variabel dependen. Tempat dan waktu penelitian disini adalah pada bulan Januari 2015 di MTS

(11)

i

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN KORBAN

CYBERBULLYING

TERHADAP HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI

MTS NURUL HUDA DAN SMP MUHAMMADIYAH 01 MALANG

SKRIPSI

Oleh:

HARUM PUSPA KUSUMA

201010420311061

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(12)
(13)
(14)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawahini :

Nama : HARUM PUSPA KUSUMA

NIM : 201010420311061

Program Studi : IlmuKeperawatan

JudulSkripsi : HubunganTipe Kepribadian Korban Cyberbullying Terhadap Harga Diri

Peserta Didik Di MTS Nurul Huda Dan SMP Muhammadiyah 01 Malang

MenyatakandengansebenarnyabahwaTugasAkhir yang

sayatulisinibenar-benarhasilkaryasayasendiri, bukanmerupakanpengambilalihantulisanataupikiran orang lain

yang sayaakuisebagaitulisanataupikiransayasendiri.

ApabiladikemudianharidapatdibuktikanbahwaTugasAkhiriniadalahhasiljiplakan,

makasayabersediamenerimasanksiatasperbuatantersebut.

Malang, Januari 2015

Yang MembuatPernyataan

(15)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat

menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Hubungan Tipe Kepribadian Korban Cyberbullying Terhadap Harga Diri Peserta Didik di MTS Nurul Huda dan SMP

Muhammadiyah 01 Malang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan

dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih

yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Yoyok Bekti Prasetyo, M.kep, Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, S.kep.Ns, M.kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa

memberikan bimbingan, pengarahan kepada peneliti.

4. Nur Lailatul Masruroh, S.Kep, Ns, MNS selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan hingga terselesaikannya skripisi ini.

5. Semua keluarga saya, yang telah memberikan semangat, doa, dan bantuannya

baik dalam moral, material, spiritual, kepada saya selama menempuh pendidikan.

6. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing

selama masa belajar.

(16)

8. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Dan semuapihak yang telahmembantumenyelesaikanskripsiini.Semoga Allah SWT.

Senantiasamemudahkanlangkah-

langkahkitamenujukebaikandanselalumenganugrahkankasihsayang-Nyauntukkitasemua.Amin.

Wassalamualaikum.Wr.wb.

Malang, Januari 2015

(17)

vii

DAFTAR ISI

HalamanJudul ... i

LembarPersetujuan ... ii

Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iii

Kata Pengantar ... iv

Abstrak ... vi

Daftar Isi ... viii

DaftarTabel... xi

DaftarGambar ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang ... 1

1.2 RumusanMasalah ... 5

1.3 TujuanPenelitian ... 5

1.3.1 TujuanUmum ... 5

1.3.2 TujuanKhusus ... 5

1.4 ManfaatPenelitian ... 6

1.4.1 ManfaatBagiPeneliti ... 6

1.4.2 ManfaatBagi Peserta Didik ... 6

1.4.3 ManfaatBagiInstitusi ... 6

1.4.4 ManfaatBagiInstansiKesehatandanDinasPendidikan ... 6

1.4.5 ManfaatBagiKeperawatan ... 7

1.5 KeaslianPenelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KonsepRemaja ... 11

2.1.1 DefinisiRemaja ... 11

2.1.2 KarakteristikRemaja ... 11

2.1.3 Proses PerkembangandanPerubahan padaMasaRemaja ... 12

2.2 Konsep Tipe Kepribadian ... 15

2.2.1 Definisi Kepribadian ... 15

2.2.2 Karakteristik Kepribadian... 15

2.2.3 Faktor-faktor Yang Memepengauhi Kepribadian ... .16

2.2.4 Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert ... 17

2.2.5 Pengukuran Tipe Kperibadian ... 18

2.3 Konsep Cyberbullying ... 19

2.3.1 Definisi Cyberbullying ... 19

2.3.2 Penyebab Cyberbullying ... 20

2.3.3 Korban Cyberbullying ... 21

2.3.4 Macam-macam Cyberbullying ... 22

2.3.5 Dampak Cyberbullying. ... 23

(18)

2.4.1 Definisi Harga Diri ... 24

2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri...25

2.4.3 Karakteristik Harga Diri ... 26

2.4.4 Pengukuran Harga Diri ... 27

2.5 Hubungan Tipe Kepribadian Korban Cyberbullying Terhadap Harga Diri Peserta Didik ... 28

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 KerangkaKonsep ... 30

3.2 HipotesisPenelitian ... 31

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 DesainPenelitian ... 32

4.2 KerangkaPenelitian ... 32

4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling, ... 34

4.3.1 Populasi ... 34

4.3.2 Sampel ... 34

4.3.3 Teknik Sampling ... 34

4.4 VariabelPenelitian ... 35

4.4.1. Variabel Independen (bebas) ... 35

4.4.2 Variabel Dependen (terikat) ... 35

4.5 DefinisiOperasional ... 36

4.6 TempatdanWaktuPenelitian ... 37

4.7 InstrumenPenelitian ... 37

4.8 ProsedurPengumpulan DatadanAnalisa Data ... 38

4.8.1 Pengumpulan Data ... 38

4.8.2 Analisa Data ... 40

4.9 EtikaPenelitian ... 42

BAB V HASIL DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Korban Cyberbullying ... 45

5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Korban Cyberbullying ... 46

5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe KepribadianKorban Cyberbullying ... 47

5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Harga DiriKorban Cyberbullying ... 48

5.5 Pengujian Hubungan Tipe Kepribadian Korban Cyberbullying Terhadap Harga Diri Peserta Didik ... 49

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Gambaran Responden Berdasarkan Tipe Kepribadian Korban Cyberbullying ... 50

(19)

ix

6.5 Implikasi Keperawatan. ... 54

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan... 56

7.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(20)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Intepretasi Skor Tipe Kepribadian ... 19

Tabel2.2 Penilaian harga diri menurut RSES ... 27

Tabel4.1 Definisi Operasional ... 36

Tabel 4.2 Kisi-kisi Kuesioner Tipe Kepribadian ... 37

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Korban Cyberbullying ... 45

(21)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangkakonsep... 30 Gambar 4.1 KerangkaPenelitian ... 33 Gambar 5.1 KarakteristikRespondenBerdasarkanJenisKelamin

Korban Cyberbullying ... 46 Gambar 5.2 KarakteristikRespondenBerdasarkan Tipe Kepribadian

(22)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 . Angket Persetujuan ... 65

Lampiran 2. Lembar Konsultasi Lampiran 3. Surat Permohonan Studi Pendahuluandan Penelitian ... 66

Lampiran 4. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 68

Lampiran 5. Lembar Permohonan Izin Menjadi Responden ... 70

Lampiran 6. Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 71

Lampiran 7. Kuesioner Penelitian ... 72

Lampiran 8. Data Hasil Penelitian ... 75

Lampiran 9. Hasil Analisis Uji Chi-Square ... 95

(23)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Accordino, D.B., & M.P. Accordin. (2011). An Exploratory Study of Face to Face and Cyberbullying in Sixth Grade Students. American Secondary Education, 40(1), p14-30.

Adisti, Prisna (2010). Personality Plus for Teen.Jogjakarta. PustakaGrhatama.

Agustiani, Hendrianti. (2006). PsikologiPerkembangan:

PendekatanEkologiKaitannyadenganKonsepDiridanPenyesuaianDiriRemaja. Bandung.

RefikAditama.

Alwisol.(2004). PsikologiKepribadian. Malang. UMM Press.

Aricak T, Siyahhan S, Memmedov C, et al. (2008). CyberbullyingAmong Turkish Adolescents. CyberpsycholBehav; 11, p53-61.

Arikunto, Suharsimi (2006). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta. RinekaCipta.

Baron, R. A &Bryne, D. (2004). PsikologiSosialJilid 1 (penerjemah. Djuwita, R, dkk). Jakarta. Erlangga.

Bauman, S. (2012).Cyberbullying.Encyclopedia of Diversity in Education. Sage Publications, Inc Borneo Post 21.

Brecht, G. (2005). KiatJituMeningkatkanHargaDiri. Jakarta. Delapratasa.

Campfield, Delia, Carrol. (2006). Cyber Bullying and Victimization: Psychosocial Characteristics of Bullies, Victims, and Bully/Victims.Montana. The University Of Montana.

Che Noh, CheHasniza., AsyrafHj, AbRahman. (2013). Cyber Bullying: A General Islamic Outlook and Response.Journal Of Social Development, 7(3), p215-220, ISSN 1995-0772.

Chomariah, Nurul (2008). AkuSudahGede (NgobrolinPubertasBuatRemaja Islam). Solo. Samudera.

Efendi, Ferry &Makhfudli (2009). KeperawatanKesehatanKomunitas: TeoridanPraktikdalamKeperawatan. Jakarta. SalembaMedika.

Elkind, D. (2005). Formal Education and Early Childhood Education An Essential Difference. Phi Delta Kappan.

(24)

Faryadi, Qais, Dr,.(2011). Cyberbullying and Academic Performance.Journal of Computational Engineering Research, 1(1), p0023-0030.

Feist, J., &Feist, G.J. (2010).Teorikepribadian.(Terj. Handriatno). Jakarta. SalembaHumanika.

Goddard, C. (2008). Cyber World Bullying.Education Diges, 73(7), p4-9.

Goebert, Deborah.,Iwalani, Else., Courtenay, Matsu., Jane, Chung-Do., & Janice, Y. Chang. (2010). TheImpack of Cyberbullying on Substance Use and Mental Health in a Multiethnic Sample. Journal of Matern Child Health.DOI 10.1007/s10995-010-0672-x.

Hidayat, A Aziz Alimul (2007). MetodePenelitianKeperawatandanTeknikAnalisis Data. Jakarta. SalembaMedika.

Hinduja, S. &Patchin, J. W. (2010). Bullying, Cyberbullying, and Suicide.Archives of Suicide Research, 14(3), p206-221.

Jahja, Yudrik (2011). PsikologiPerkembangan. Jakarta. Kencana.

John, D. & MacArthur, C.T. (2004).Self-Esteem.Journal of Behavior Medicine, 18, p 355-376.

Jonsson, G. (2006). Relation Between Self-esteem, Personality dimentions of Extraversion and Emotionaly and Real Time Paterrning of Social Interaction. Netherlands. L.P.J.J.

Kartika, Risna (2013). Efektifitas Assertive Training dalammenangganiKorbanCyberbullying (PenelitianEksperimenKuasiTerhadapSiswaKelas VIII SMP Negeri 5

Bandung).UniversitasPendidikan Indonesia Bandung (TidakDiterbitkan).

Khera. (2006). KiatJituMenjadiPemenang: You Can Win. Jakarta. PT Prinhallindo Dan Pearson Education Asia.

Kowalski, Robin. M., & Susan P. Limber. (2013). Psycological, Physical, and Academic Correlates of Cyberbullying and Traditional Bullying.Journal of Adolescent Health, 53, S13-S20.

Lanner, R. M. (2009).Adolescent Development A Life Span Perspectif.Toronto. McGraw Hill. Book Company.

Larsen, Randy J. & Buss, David M. (2009).Personality psychology. Domain of Knowledge About Human Nature. New York: McGraw Hill.

Marden, N.e. (2010). Exposing the Cyberbullying.Retrieved Oktober

2014.http://library.wcsu.edu/dspace/bitstream/0/526/1/CYBERBULLYING_TH

(25)

xv

Naisaban, Lasdislaus. (2008). Psikologi Jung-TipeKepribadianManusiadanRahasiaSuksesdalamHidup (TipeKebijaksanaan Jung). Jakarta. Grasindo.

Notar, Charles E., Sharon, Padgett.,Jesica, Roden. (2013). Cyberbullying: A Review of the Literature. Universal Journal OfEdducational Research, 1(1): 1-9, DOI: 10.13189/ujer.2013.010101.

Nugroho, Rio (2014). HubunganAntara Sensation Seeking DenganIntensiMelakukanCyberbullyingPadaRemaja.JurnalPsikologi, 1(1), hal25-35.

Nurjanah, Siti (2014). PengaruhPenggunaan Media Sosial Facebook TerhadapPerilakuCyberbullyingPadaSiswa SMAN 12 Pekanbaru.JurnalIlmuKomunikasi, 1(2), hal01-08.

Nursalam (2006).Konsep&PenerapanMetodologiPenelitianIlmuKeperawatan: PedomanSkripsi, Tesis, danInstrumenPenelitianKeperawatan/Nursalam. Jakarta. SalembaMedika.

Papalia, D. E. & Olds, S.W. (2004).Human Development (9th Edition).Boston. McGraw Hill.

Patchin, J. W., &Hinduja, S. (2010). Cyberbullying and Self-esteem.Journal of School Health,

80, p616-623.

Pervin, L.A. (2005). The Science of Personality. USA. John Wiley & Sons.

Piaget, Jean (2010). PsikologiAnak: The Psikologi of the Child. Yogyakarta.PustakaPelajar.

Purwanto (2011).Statistic untukPenelitian.Yogyakarta.PustakaPelajar.

Purwanto, M., Ngalim.(2006). Psikolosipendidikan. Jakarta. RemajaRosdakarya.

Rahayu, FlourensiaSapty. (2012). CyberbullyingSebagaiDampakNegatifPenggunaanTeknologiInformasi.JurnalTekhnikInf ormatika, 43, hal 22-29.

Retnowati, S., &Haryanthi, L.P.S (2005).KecenderunganKecanduan Cybersex DitinjaudariTipeKepribadian.JurnalPsikologi. Universitas Gajah Mada.

Saam, Zulfan, S. (2012). PsikologiKeperawatan. Jakarta. Rajawali Pers.

Sandrianny, I. (2004). PerbedaanHargaDiriAntaraAnakyang TinggalBersamaKeluargadanAnak yang Tinggal di PantiAsuhan. PsikologiUniversitasAtma Jaya Jakarta (TidakDiterbitkan).

Santalina, Dina. (2013).

KecenderunganPerilakuCyberbullyingDitinjaudariTipeKepribadianEksrtovertdan Introvert.JurnalIlmiahPsikologiTerapan, 2(2), hal290-305.

(26)

Santrock, John W (2007). Adolescence PerkembanganRemaja. Jakarta. SalembaHumanika.

Sarwono, Sarlito W (2004). PsikologiRemaja. Jakarta. Rajawali Pres.

Shaffer, D., R. (2008). Developmental Psychology: Childhood and Adolescents, (6th ed.).Belmonth, Wadsworth, CA.

Sugiyono (2013).StatistikuntukPenelitian. Bandung. Alfabeta.

Suryabrata, S. (2008).PsikologiKepribadian. Jakarta. PT Raja GrafindoPersada.

Walker, C.M., Sockman& S. Koehn. (2011). An Exploratory Study of Cyberbullying With Undergraduate University Students. Tech Trend: Linking Research &Practice to Improve Learning, 55(2), p31-38.

Widiantari, Komang&Yohanes.(2013). PerbedaanIntensitasKomunikasiMelaluiJejaringSosialantaraTipeKepribadianEkstrover tdan Introvert padaRemaja.JurnalPsikologi, 1(1), hal 106-115.

Willard, N. E. (2007). Cyberbullying and Cyberthreats: Responding to the Challenge of Online Social Aggression, Threats, and Distress. Champaign, IL. Research Press.

Referensi

Dokumen terkait

Informasi Home Input Data Anak Pilih Karakteristik Proses Diagnosa Menggunakan Metode Dempster Shafer Hasil Diagnosa Informasi Artikel Informasi Tentang Sistem Input Usename

Objektif kajian ini adalah membezakan kesensitifan and kekhususan setiap definisi miopia yang dipilih, iaitu -0.50 D, -0.75 D dan -1.00 D dan untuk mengenal pasti kebolehan

Lombok Utara SEJARAH VII

Penggunaan vegetasi disarankan untuk tidak menanam bibit yang akan tumbuh hingga menjadi pohon dengan diameter besar pada bagian struktur, karena akan menimbulkan bahaya

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi campuran terbaik biobriket dari bahan baku arang kulit kacang tanah dan arang kulit kacang mete yang

[r]

Pada titik ini kita dapat melihat bahwa dengan menyangkal aspek ke-guna-an sebuah obyek estetik, Croce mencoba untuk memaknai ekspresi sebagai sesuatu yang intuitif –

Berdasarkan Analisis SWOT, terdapat beberapa hal yang telah teridentifikasi sebagai kondisi eksisting IKM dalam Sentra Industri Rajut Binong Jati. • W3: Tidak adanya