• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Anak yang Berpotensi Menjadi Korban Perdagangan Manusia (Human Trafficking)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Anak yang Berpotensi Menjadi Korban Perdagangan Manusia (Human Trafficking)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK

YANG BERPOTENSI MENJADI KORBAN

PERDAGANGAN MANUSIA

(HUMAN TRAFFICKING)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum

Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Kristen Satya Wacana

Risabella Malinda Astrid Surya

NIM: 312013095

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO

Hidup bagaikan kanvas putih yang bersih,

Yang akan dapat terlihat indah dan menarik, jika kita dapat menghiasinya

dengan gambar dan warna yang indah pula,

(7)

KATA PENGANTAR

Studi tentang Hak Asasi Manusia mencakup beberapa bidang strategis, Salah

satunya adalah studi tentang Hak-hak Anak. Salah satu pokok bahasan penting dalam

studi tentang Hak-hak Anak, ialah studi tentang dan di seputar isu hukum mengenai

perdagangan manusia (human trafficking), khususnya perdagangan anak.

Dalam kenyataannya Indonesia masih harus berjuang keras mengatasi

masalah perdagangan anak hingga sekarang, karena angka dan tingkat perdagangan

anak masih saja tinggi. Hal ini benar-benar memprihatinkan karena senyatanya

Indonesia telah memiliki cukup banyak ketentuan hukum, misalnya telah ada UU RI

No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, UU. RI No. 21 Tahun 2007 trntang

Perdagangan Orang, dan UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI

No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Hasil Penilitian dan Analisa dalam Skripsi ini memperlihatkan masih banyak

kasus berdasarkan liputan atau dokumentasi media masa (dalam hal ini Kompas),

yang menunjukkan variasi dan tingginya tingkat perdagangan anak.

Khusus pada bagian Analisa, Penulis menyajikan 7 (tujuh) alasan bagi

pentingnya Perlindungan Hukum Terhadap Anak Yang Berpotensi Menjadi Korban

(8)

ABSTRAK

Skripsi ini membahas mengenai salah satu hak anak yang berpotensi menjadi korban

perdagangan orang. Dalam skirpsi ini lebih membahas tentang Perlindungan Hukum

Terhadap Anak yang dimana telah diatur dalam Undang-undang No. 35 Tahun 2014

atas perubahan Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,

Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, Undang-undang No. 21 Tahun

2007 tentang Perdagangan Manusia dan Hak-Hak Anak dalam Konvensi Hak Anak

yang telah di sepakati oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Tahun 1989 dan telah

diratifikasikan oleh Indonesia melalui Keputusan Presiden No. 36 Tahun 1990.

Terkait dengan topik ini, penulis mengamati beberpa dokumen pemberitaan terkait

dengan kasus perdagangan orang yang berpotensi menjadi korban khususnya anak.

Dalam hal tersebut, penulis menganalisa mengapa diperlukannya perlindungan

hukum terhadap anak yang berpotensi menjadi korban perdagangan manusia

khususnya anak.

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

ii

LEMBAR PENGESAHAN ...

... iii

LEMBAR HASIL UJIAN ...

... iv

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ...

(10)

1.6

...

M

etode Penelitian ... .... 17

1.7

...

S

istematika Penulisan ... ... 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, HASIL PENELITIAN

DAN ANALISA ...

20

A. Tinjauan Pustaka ...

20

A.1 KonsepHakAsasiManusia... 20

1.1Pengertian Hak Asasi Manusia ...

20

1.2Pengertian Kewajiban Asasi Manusia ...

21

1.3Pengertian Pelanggaran HAM ...

21

A.2 KonsepPerlindunganHukumdan Anak ... 21

2.1Pengertian Perlindungan Hukum ...

21

2.2Pengertian Anak dan Hak Anak ...

23

2.3Pengertian Perlindungan Anak ...

25

2.4Pengertian Perlindungan Khusus ...

26

2.5Prinsip Hukum Kepentingan Terbaik Anak ...

28

2.6 Pengertian Perlindungan Korban ...

(11)

A.3 KonsepPerdagangan Orang ...

29

3.1 Pengertian Diskriminasi ...

29

3.2PengertianPenyiksaan ...

29

3.3Pengertian Kekerasan ...

30

3.4Pengertian Perdagangan Orang ...

30

3.5Pengertian Tindak Pidana Perdagangan Orang

... 30

3.6 Pengertian Korban

... 31

B. Hasil Penelitian

... 31

1. Gambaran Umum Masalah Perdagangan Anak di Indonesia

... 31

2. Beberapa Contoh Doukumen Pemberitaan Perdagangan Anak

... 36

C. Analisa

... 68

1.

Anak Adalah Manusia

... 70

2.

Kepentingan Terbaik Anak Harus Diutamakan

... 73

3.

Anak Memiliki Kebutuhan Hidup

... 74

4.

Masih Tingginya Perdagangan Anak

(12)

5.

Hukum Formal Belum Bekerja Optimal

... 78

6.

Belum Maksimalnya Koordinasi Nasional

... 80

7.

Belum Maksimalnya Kerjasama Internasional

... 82

BAB III PENUTUP ...

84

A. Kesimpulan ...

84

B. Saran

... 85

DAFTAR PUSTAKA...

Referensi

Dokumen terkait

Upaya Perlindungan Saksi dan Korban Perdagangan Orang Sesuai dengan asas hukum Lex Specialis Derogate Lex Generalis (hukum yang khusus mengesampingkan hukum yang umum), maka

Kebijakan Hukum Pidana dalam memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang. Perlindungan hukum terhadap korban kejahatan

Adapun yang menjadi penulisan proposal ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaturan perlindungan hokum terhadap korban perdagangan orang (human

Analisa Yuridis Normatif Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang adalah hasil karya saya, dan dalam naskah Tugas

Oleh karena itu penulis memilih judul dalam skripsi ini , “ Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Perdagangan Orang Menurut Konvensi Hak Anak 1989 ”.

Adapun Undang- Undang No.21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang mengatur perlindungan korban sebagai aspek penting dalam penegakan

Dalam tesis ini penulis mengkaji mengenai pengaturan perlindungan hukum terhadap perempuan dan anak korban perdagangan manusia dan dasar pertimbangan Hakim dalam

Kesimpulan Upaya perlindungan hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap korban perdagangan anak sudah diatur dan dijamin dalam sistem perundang- undangan nasional Indonesia pada UUD 1945