1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Koping merupakan tindakan mengubah kognitif secara konstan dan usaha tingkah laku untuk mengatasi tuntutan internal atau eksternal yang dinilai membebani atau melebihi sumber daya yang dimiliki oleh individu (Lazarus & Folkman, 1984 dalam Nasir & Muhith, 2009 : 93). Terbentuknya mekanisme koping dapat diperoleh melalui proses belajar (Nursalam & Kurniawati, 2007 : 25). Pada saat seseorang mengalami stress, mereka akan menggunakan koping tertentu untuk mengatur emosi mereka (van der Veek, Kraaij & Garnefski, 2009 : 295). Terdapat berbagai tipe koping dalam koping kognitif. Koping kognitif diartikan sebagai usaha kognitif untuk mengelola suatu kejadian yang menimbulkan rangsangan emosi (Legerstee et.al, 2011 : 320). Tipe koping kognitif dibedakan menjadi sembilan, yaitu Self-blame, Other-blame, Rumination, Catastrophizing, Putting Into Perspective, Positive Refocusing, Positive Reappraisal,
Acceptance dan Planning (Garnefski & Kraaij, 2006a : 1660).
2
dapat membantu seseorang untuk mengelola emosi mereka (Garnefski & Kraaij, 2006a : 1659-1660).
Koping dapat membantu individu untuk menyelesaikan masalah yang menimbulkan stress (Gholamzadeh, Sharif & Rad, 2011 : 2). Koping dapat dipakai oleh perawat sebagai salah satu metode menyelesaikan masalah yang menimbulkan stress khususnya bagi perawat unit gawat darurat yang mempunyai tingkat stress yang tinggi (Gholamzadeh, Sharif & Rad, 2011 : 2 & Oman, McLain & Scheetz, 2008 : 57). Tingkat stress yang tinggi ini dikaitkan dengan banyaknya stressor yang dirasakan oleh perawat unit gawat darurat itu sendiri. Stressor yang biasanya dirasakan oleh perawat unit gawat darurat diantaranya adalah (1) jumlah pasien yang tidak terduga; (2) menghadapi perubahan situasi pasien yang cepat dan keadaan traumatik, seperti kematian mendadak; (3) masalah yang berhubungan dengan lingkungan fisik; (4) beban kerja; (5) dituntut untuk berurusan dengan pasien dan keluarga pasien serta menangani keluhan mereka; (6) terinfeksi penyakit resiko kesehatan dan keselamatan kerja; (7) kurangnya dukungan dari rekan kerja; (8) tidak adanya dokter dokter yang jaga di ruang emergensi dan (9) kurangnya peralatan (Gholamzadeh, Sharif & Rad, 2011 : 1-2).
3
(N=29 responden) mengalami stress kerja sedang dan 17,2% perawat mengalami stress ringan.
Gholamzadeh, Sharif dan Rad (2011) menemukan koping yang biasanya dipakai oleh perawat unit gawat darurat adalah self-controlling, positive reappraisal dan
accepting responsibility. Rante (2013) mendapatkan adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam pemilihan koping yang digunakan untuk menurunkan stress. Perawat laki-laki biasanya menggunakan emotional focused coping sedangkan perawat perempuan biasanya menggunakan problem focused coping, tetapi saat perawat perempuan mengalami kelelahan emosional dan terlarut dalam dalam perasaan maka mereka akan menggunakan emotional focused coping sebagai koping mereka.
Untuk menghadapi masalah yang menimbulkan stress pada perawat unit gawat darurat, perawat dapat menggunakan berbagai tipe koping. Dari beberapa tipe koping yang ada perawat dapat memilih salah satu tipe koping untuk menghadapi masalahnya. Setiap orang berbeda dalam menentukan koping yang akan mereka gunakan (Gholamzadeh, Sharif & Rad, 2011 : 2). Tipe-tipe koping kognitif dapat dipilih sebagai cara untuk menghadapi masalah yang menimbulkan stress. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa koping kognitif dianggap sebagai mediator dan moderator dari hubungan antara stress dan kesehatan psikologis dan dapat membantu seseorang untuk mengelola emosi mereka (Garnefski & Kraaij, 2006a : 1659-1660 dan Legerstee et.al, 2010 : 143).
4
multiple trauma; (4) mengurus prosedur pasien PBJS yang rumit; dan (5) menghadapi keluhan dari pasien dan keluarga.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan banyak stressor yang dirasakan oleh perawat unit gawat darurat yang menyebabkan tingkat stressnya tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Gholamzadeh, Sharif dan Rad (2011) dan Utomo & Sulastri (2009) menyatakan bahwa perawat unit gawat darurat mempunyai tingkat stress yang tinggi. Tingkat stress yang tinggi dapat mempengaruhi penampilan kerja dan daya konsentrasi perawat (Oman, McLain & Scheetz, 2008 : 57). Berdasarkan Gholamzadeh, Sharif dan Rad (2011) dan Rante (2013) ada berbagai tipe koping yang digunakan perawat unit gawat darurat untuk menurunkan stress yang mereka rasakan. Penelitian ini akan meneliti tentang hubungan tipe koping kognitif dengan tingkat stress yang dirasakan oleh perawat unit gawat darurat. Di Malang, penelitian dengan tujuan tersebut belum pernah dilakukan sehingga penelitian ini penting untuk dilakukan dengan judul “analisis
hubungan tipe koping kognitif dengan tingkat stress pada perawat unit gawat darurat”.
1.2. Rumusan Masalah
5
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan tipe koping kognitif dengan tingkat stress pada perawat di ruang unit gawat darurat.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin,
usia dan lama bekerja di UGD.
2. Mengidentifikasi tipe koping kognitif yang digunakan oleh perawat
unit gawat darurat.
3. Mengidentifkasi tingkat stress yang dirasakan oleh perawat unit gawat
darurat.
4. Menganalisis hubungan tipe koping kognitif dengan tingakt stress
pada perawat unit gawat darurat.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat mengaplikasikan koping kognitif untuk menghadapi masalah yang menimbulkan stress.
1.4.2 Bagi Pendidikan
6
1.4.3 Bagi Perawat
Penelitian dapat dijadikan perawat sebagai bahan informasi tentang bagaimana koping untuk menghadapi masalah yang menimbulkan stress dan informasi tentang tipe koping kognitif ini dapat diberikan sebagai bahan edukasi kepada pasien sebagai informasi koping untuk menghadapi masalah yang menimbulkan stress yang dirasakan pasien. 1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang koping kognitif dan tingkat stress pada perawat unit gawat darurat penurunan stress.
1.5. Keaslian Penelitian
1. Danang Prasetyo dan Sulastri (2009) dengan judul penelitian hubungan stress
kerja dengan adaptasi pada perawat di instalasi gawat darurat RSUD Panda Arang Boyolali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik stress, deskripsi stress dan adaptasi perawat, hubungan antara stress kerja dan adaptasi perawat di instalasi gawat darurat RSUD Panda Arang Boyolali. 2. Tsukasa Kato (2014) dengan judul penelitian coping with interpersonal stress and
7
penelitian ini dapat dilakukan di Indonesia khususnya di Malang karena kultur Jepang dengan kultur Indonesia mempunyai perbedaan.
3. Sakinah Gholamzadeh, Sharif dan Rad et. al (2011) dengan judul penelitian
source of occupational stress and coping strategies among nurse who work in admission and
Emergency Department of hospital related to Shiraz University of Medical Sciences. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi stressor pekerjaan dan koping perawat yang bekerja di unit gawat darurat. Hal yang perlu ditekankan dalam penelitian ini adalah bahwa stressor utama pada perawat unit gawat darurat adalah berkaitan dengan masalah lingkungan fisik dan koping yang paling banyak digunakan oleh perawat unit gawat darurat adalah koping self-controlling dan positive reappraisal. Penelitian ini dilakukan di Iran dan di Indonesia khususnya Malang belum ada yang meneliti sehingga penelitian perlu dilakukan di daerah Malang.
Dari hasil beberapa penelitian di atas, ada beberapa hal yang bisa dijadikan acuan dalam pelaksanaan penelitian ini, diantaranya adalah.
1. Tempat
Dua penelitian di atas (nomor 2 dan 3) dilakukan di luar negeri, yaitu Jepang dan Iran sedangkan penelitian nomor 1 dilakukan di Boyolali.
2. Tujuan
a. Tujuan penelitian nomor 1 adalah untuk mengetahui adanya hubungan
antara stress kerja dengan adaptasi perawat.
b. Penelitian nomor 2 bertujuan untuk membandingkan koping yang
8
c. Tujuan penelitian nomor 3 adalah menginvestigasi stressor yang di dapat
perawat di unit gawat darurat dan koping yang dipakai oleh perawat tersebut.
i
ANALISIS HUBUNGAN TIPE KOPING KOGNITIF DENGAN
TINGKAT STRESS PADA PERAWAT DI UNIT GAWAT
DARURAT
SKRIPSI
Oleh :
FARAHUL JANNAH
201110420311008
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
ANALISIS HUBUNGAN TIPE KOPING KOGNITIF DENGAN
TINGKAT STRESS PADA PERAWAT DI UNIT GAWAT
DARURAT
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
FARAHUL JANNAH
201110420311008
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya
dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Analisis Hubungan Tipe Koping
Kognitif dengan Tingkat Stress Pada Perawat Di Unit Gawat Darurat”. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep)
pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan,
arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis
menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan sekaligus selaku Dosen
Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi
dalam penyusunan skripsi ini.
2. Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Edi Purwanto, S.Kep., Ns., M.Ng., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
4. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan moril dan materil bagi terselesaikanya proposal ini.
5. Teman-teman PSIK 2011 dan semua pihak yang telah membantu
penyelesaian proposal skripsi ini.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan
v
kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca.
Malang, Mei 2015
vi DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ... iii
Kata Pengantar ... iv
Intisari ... vi
Abstract ...vii
Daftar Isi ... viii
Daftar Tabel ... xi
Daftar Gambar ... xii
Daftar Lampiran ...xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat Penelitian... 5
1.4.1 Bagi Peneliti ... 5
1.4.2 Bagi Pendidikan ... 5
1.4.3 Bagi Perawat ... 6
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 6
1.5 Keaslian Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Tipe Koping Kognitif ... 9
2.1.1 Strategi Koping ... 9
2.1.2 Tipe Koping Kognitif ... 10
2.1.2.1 Self-Blame ... 11
2.1.2.2 Acceptance ... 12
2.1.2.3 Rumination ... 13
2.1.2.4 Positive Refocusing ... 14
2.1.2.5 Planning... 14
2.1.2.6 Positive Reappraisal ... 15
a. Pengertian Positive Reappraisal ... 15
b. Respon Tubuh Terhadap Pikiran ... 15
c. Positive Reappraisal sebagai Strategi Koping ... 16
2.1.2.7 Putting Into Perspective ... 18
2.1.2.8 Catastrophizing ... 18
2.1.2.9 Other-Blame ... 19
2.2 Konsep Stress pada Perawat ... 20
2.2.1 Pengertian Stress ... 20
2.2.2 Stress Kerja ... 20
2.2.3 Stress Kerja pada Perawat ... 22
vii
2.3.1 Faktor Pemicu Stress ... 25
2.3.2 Appraisal ... 26
2.3.3 Koping ... 28
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ... 30
3.2 Hipotesis Penelitian ... 31
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 32
4.2 Kerangka Kerja ... 32
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 34
4.3.1 Populasi ... 34
4.3.2 Sampel ... 34
4.3.3 Teknik Sampling ... 34
4.4 Variabel Penelitian ... 35
4.4.1 Variabel Independent... 35
4.4.2 Variabel Dependent ... 35
4.5 Definisi Operasional ... 35
4.6 Tempat Penelitian ... 38
4.7 Waktu Penelitian ... 38
4.8 Instrumen Penelitian ... 38
4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 40
4.10 Analisis dan Pengolahan Data ... 41
4.10.1 Analisis Univariat ... 41
4.10.2 Analisis Bivariat ... 41
4.11 Etika Penelitian ... 42
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 5.1 Identifikasi Karakteristik Sampel ... 43
5.2 Identifikasi Tipe Koping Kognitif yang Digunakan Oleh Perawat Unit Gawat Darurat ... 44
5.3 Identifikasi Tingkat Stress Pada Perawat Unit Gawat Darurat ... 45
5.4 Analisa Normalitas Data ... 46
5.5 Analisis Hubungan Tipe Koping Kognitif dengan Tingkat Stress Pada Perawat Unit Gawat Darurat ... 46
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Responden 6.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47
6.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 48
6.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Di Unit Gawat Darurat ... 48
6.2 Tipe Koping Kognitif yang Digunakan Oleh Perawat Unit Gawat Darurat ... 49
6.3 Tingkat Stress Pada Perawat Unit Gawat Darurat ... 50
6.4 Hubungan Tipe Koping Kognitif dengan Tingkat Stress Pada Perawat Unit Gawat Darurat ... 51
6.5 Implikasi Keperawatan ... 52
viii BAB VII KESIMPULAN
7.1 Kesimpulan ... 55
7.2 Saran ... 55
7.2.1 Bagi Keperawatan ... 55
7.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 56
Daftar Pustaka ... 57
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 36
Tabel 4.2 Sistem Penilaian Kuesioner The Workplace Stress Scale ... 39
Tabel 4.3 Interpretasi Kuesioner The Workplace Stress Scale ... 39
Tabel 4.4 Interpretasi Hasil Uji Korelasi Pearson ... 40
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karaktersitik Responden Pada Perawat Unit Gawat di Rumah Sakit Wava Husada, Rumah Sakit Islam Malang UNISMA dan Rumah Sakit Tk II dr. Seopraoen Malang Pada Tanggal 9 Maret – 1 April 2015 (N=45) ... 43
Tabel 5.2 Tipe Koping Kognitif yang Digunakan Oleh Perawat Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit Wava Husada, Rumah Sakit Islam Malang UNISMA dan Rumah Sakit Tk II dr. Seopraoen Malang Pada Tanggal 9 Maret – 1 April 2015 (N=45) ... 45
Tabel 5.3 Tingkat Stress Perawat Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit Wava Husada, Rumah Sakit Islam Malang UNISMA dan Rumah Sakit Tk II dr. Seopraoen Malang Tahun 2015... 45
Tabel 5.4 Analisa Normalitas Data ... 46
x
DAFTAR GAMBAR
[image:18.595.131.495.229.588.2]xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent
Lampiran 3 Kuesioner The Workplace Stress Scale
Lampiran 4 Kuesioner The Cognitive Emotion Regulation Questionnaire Lampiran 5 Tabulasi Data Variabel Tipe Koping Kognitif
Lampiran 6 Tabulasi Data Variabel Tingkat Stress Lampiran 7 Hasil Uji Normalitas Data
Lampiran 8 Hasil Uji Korelasi Pearson
Lampiran 9 Surat Telah Menyelesaikan Penelitian di Rumah Sakit Wava Husada Lampiran 10 Surat Telah Menyelesaikan Penelitian di Rumah Sakit Islam Malang
UNISMA
Lampiran 11 Surat Telah Menyelesaikan Penelitian di Rumah Sakit Tk.II dr.Seopraoen
Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian
xii
DAFTAR PUSTAKA
Aldao, A., & Nolen-Hoeksema, S. (2010). Specificity of Cognitive Emotion Regulation Strategies: A Transdiagnostic Examination. Behaviour Research and Therapy, 48(10), 974-983
Araújo-Soares, V., McIntyre, T. & Sniehotta, F.F. (2009). Predicing Changes in Physical Activity Among Adolescents: The Role of Self-Efficacy, Intention, Action Planning and Coping Planning. Oxford Journal Health Education Research, 24(1), 128-139
Arnetz, B.B. & Ekman, R. (2006). Stress in Health and Disease. Weinheim: Wiley-VCH
Baumeister, R.F. & Vohs, K.D. (2007). Encyclopedia of Social Psychology. Thousand Oaks, CA: SAGE Publications
Bennett, K.K., Compas, B.E., Beckjord, E., & Glinder, J.G. (2005). Self-Blame and Distress Among Women With Newly Diagnosed Breast Cancer. Journal of Behavioral Medicine, 28(4), 313-323
Bidlan, J.S. (2013). Occupational Stress Among Healthcare Professional. Indian Journal of Health and Wellbeing, 4(8), 1558-1562
Borders, A., McAndrew, L.M., Quigley, K.S. & Chandler, H.K. (2012). Rumination Moderates The Association Between PTSD and Depressive Symptoms and Risky Behaviors in US Veteran. Journal of Traumatic Stress, 25(5), 583-586
Boyd, M.A. (2008). Psychiatric Nursing: Contemporary Nursing 4th Edition. Philadelphia:
Wolters Kluwer Health | Lippincott Willams & Wilkins
Circenis, K. & Millere, I. (2012). Stress Related Work Environment Factors: Nurses Survey Result. International Journal of Collaborative Research on Internal Medicine & Public Health, 4(6), 1150-1157
Corwin, E.J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Darity, W.A. (2008). International Encyclopedia of The Social Scienes 2nd Edition. Detroit:
Macmillan Reference USA
Dahlan, M.S. (2009). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS. Jakarta: Salemba Medika
xiii
Extremera, N. & Rey, L. (2014). Health-Related Quality of Life and Cognitive Emotion Regulation Strategies in The Unemployed: A Cross-Sectional Survey. Health and Quality of Life Outcomes, 12(172), 1-9
Folkam, S. (2010). The Oxford Handbook of Stress, Health and Coping. Oxford: Oxford University Press
Garland, E., Gaylord, S., & Park, J. (2009). The Role of Mindfulness in Positive Reappraisal. National Institutes of Health Public Access, 5(1), 37-44
Garland, E.L., Gaylord. S.A., & Fredrickson, B.L. (2011). Positive Reappraisal Mediates the Stress-Reductive Effects of Mindfulness: An Upward Spiral Process. Springer Science+Business Media, 2(1), 59-67
Garnefski, N., Baan, N. & Kraaij, V. (2005). Psychological Distress and Cognitive Emotion Regulation Strategies Among Farmers Who Fell Victim to The Foot-and-Mouth Crisis. Personality and Individual Differences, 38(6), 1317-1327
Garnefski, N. & Kraaij, V. (2006a). Relationship Between Cognitive Emotion Regulation Strategies and Depressive Symptoms: A Comparative Study of Five Specific Samples. Personality and Individual Differences, 40(8), 1659-1669
Garnefski, N. & Kraaij, V. (2006b). Cognitive Emotion Regulation Questionnaire-Development of a Short 18-item Version (CERQ-short). Personal and Individual Differences, 41, 1045-1053
Garnefski, N., Grol, M., Kraaij, V. & Hamming, J.F. (2009). Cognitive Coping and Goal Adjustment in People With Peripheral Arterial Disease: Relationships With Depressive Symptoms. Patient Education and Counselling, 76(1), 132-137
Gatot, D.B & Adisasmito, W. (2005). Hubungan Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja Perawat Di Instalasi Rawat Inap RSUD Gunung Jati Cirebon, Makara Journal of Health Research, 9(1), 1-8
Gholamzadeh, S., Sharif, F., & Rad, F.D. (2011). Source of Occupational and Coping Strategies Among Nurse who Work in Admission and Emergency Departments of Hospitals Related to Shiraz University of Medical Sciences. Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research, 16(1), 41-46
Gross, J.J. (2014). Handbook of Emotion Regulation. New York: The Guilford Press
xiv
Haryanti, Aini, F., & Purwaningsih, P. (2013). Hubungan antara Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Semarang. Jurnal Managemen Keperawatan, 1(1), 48-56
Hidayat, A.Z. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
Insel, P.M. & Roth, W.T. (2008). Core Concept in Health. New York: McGraw-Hill
Jamieson, J.P., Mendes, W.B., & Nock, M.K. (2012). Improving Acute Stress Responses: The Power of Reappraisal. Association for Psychological Science, 20(10), 1-6
Jehangir, M., Kareem, N., Khan, A. & Jan, M.T. (2011). Effects of Job Satisfaction. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business, 3(7), 453-465
Jones, G., Hocine, M., Salomon, J., Dab, W. & Temime, L. (2014). Demograpic and Occupational Predictors of Stress and Fatigue Intensive-Care Registred Nurses and Nurses’ Aides: A Cross-Sectional Study. International Journal of Nursing Studies, 52(1), 250-259
Kavitha, G. (2009). Occupational Stress and Coping Strategies. New Delhi: Discovery Publishing House PVT. LTD
Khan, A.P. (2006). The Encyclopedia of Stress and Stress-Related Diseases. New York: Facts on File Inc
Khosia, M. (2006). Positive Affect and Coping with Stress. Journal of the Indian Academy of Psychology, 32(3), 185-192
Koole, S.L. (2009). The Psychology of Emotion Regulation: An Integrative Review. Psychology Press, 23(1), 4-41
Kuppens, P. & Van Mechelen, I. (2007). Interactional Appraisal Models For The Anger Appraisal of Threatened Self-Esteem, Other-Blame and Frustration. Psychology Press, 21(1), 56-77
Larson, L.L. (2004). Internal Auditors and Job Stress. Managerial Auditing Journal, 19(9), 1119-1130
xv
Legerstee, J.S., Garnefski, N. Verhulst, F.C., & Utens, E.M.W.J. (2011). Cognitive Coping in Anxiety-Disordered Adolescents. Journal of Adolescents, 34(2), 319-326
Martin, R.C., & Dahlen, E.R. (2005). Cognitive Emotion Regulation in The Prediction of Depression, Anxiety, Stress and Anger. Personality and Individual Differences, 39(7), 1249-1260
Michael, T., Halligan, S.L., Clark, D.M. & Ehlers, A. (2007). Rumination in Posttraumatic Stress Disorder. Depression and Anxiety, 24(5), 307-317
Morrison, R. & O’Connor, R.C. (2005). Predicting Psychological Distress in College Students: The Role of Rumination and Stress. Journal of Clinical Psychology, 61(4), 447-460
Nalaskowska, M. dan Cierpialkowska, L. (2014). Social And Psychological Functioning Of Opiate Dependent Patients In Methadone Maintenance Treatment – Longitudinal Research Report. Alcoholism and Drug Addiction, 27(3), 237-253
Nasir, A., & Muhith, A. (2011). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika
Nayab, R. & Kamal, A. (2010). Terrorism Catastrophizing Perceived Stress and Death Anxiety Among University Students. Pakistan Journal of Social and Clinical Psychology, 8(2), 132-144
Nursalam & Kurniawati N.D. (2007). Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Olshevski, J.L., Katz, D.A., & Knight, B.G. (2012). Stress Reduction for Caregivers. London : Routledge
Oman, K.S., McLain, J.K., & Scheetz, L.J. (2008). Panduan Belajar Keperawatan Emergensi. Jakarta: EGC
Pasca, R. & Wagner, S.L. (2011). Occupational Stress in Multicultural Workplace. Journal of Immigrant and Minority Health, 13(4), 697-705
xvi
Pincus, D.B., Ehrenreich, J.T. & Mattis, S.G. (2008). Mastery of Anxiety and Panic for Adolescents. New York: Oxford University Press
Pradiansyah, A. (2007). Cherish Every Moment. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Pratisti, W.D. & Prihartanti, N. (2012). Konsep Mawas Diri Suryomentaram dengan Regulasi Emosi. Jurnal Penelitian Humaniora, 13(1), 16-29
Priyoto. (2014). Konsep Manajemen Stress. Yogyakarta: Nuha Medika
Purvanova, R.K. & Muros, J.P. (2010). Gender Differences in Burnout: A Meta-Analysis. Journal of Vocational Behavior, 77(2), 168-185
Rante, D.I. (2013). Pemilihan Strategi Penyelesaian Masalah Dalam Menghadapi Kelelahan Emosional pada Perawat Bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah AW. Syahranie Samarinda Ditinjau Dari Jenis Kelamin. eJournal Psikologi, 1(2), 230-240
Robbins, G., Powers, D. & Burgess, S. (2009). A Wellness Way of Life. New York: McGraw-Hill
Robbins, S.P. & Judge, T.A. (2008). Perilaku Organisasi, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat
Schroevers, M., Kraaij, V. & Garnefski, N. (2007). Goal Disturbance, Cognitive Coping Strategies and Psychological Adjustment To Different Types of Stressful Life Event. Personality and Individual Differences, 43(2), 413-423
Shirey, M.R., McDaniel, A.M., Ebright, P.R., Fisher, M.L. & Doebbeling, B.N. (2010). Understanding Nurse Manager Stress and Work Complexity. Journal of Nursing Administration, 40(2), 82-91
Shivaprasad, A.H. (2013). Work Related Stress of Nurse. Journal of Psychiatric Nursing, 2(2), 33-72
Sufren & Natanael, Y. (2014). Belajar Otodidak SPSS Pasti Bisa. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Ulfah, N. (2011). Tingkat Stress Kerja pada Perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumater Utara Tahun 2011. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
xvii
van der Veek, S.M.C., Kraaij, V., & Garnefski, N. (2009). Cognitive Coping Strategies and Stress in Parents of Children With Down Syndrome: A Prospective Study. Intellectual and Development Disabilities, 47(4), 295-306
Verhaeghen, P. & Hertzog, C. (2014). The Oxford Handbook of Emotion Social Cognition and Problem Solving in Adulthood. New York: Oxford University Press
Wade, C., & Tavris, C. (2008). Psikologi Edisi Kesembilan, Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Westermann, S., Boden, M.T., Gross, J.J., dan Linclon, T.M. (2013). Maladaptive Cognitive Emotion Regulation Prospectively Predicts Subclinical Paranoia. Cognitive Therapy Research, 37(4), 881-885
Yokuş, T., Yokuş, H. dan Kalaycioğlu, S.G. (2013). The Analysis of Cognitive Emotion Regulation Skills of Pre-Service Music Teacher In Terms of Different Variables. International Journal of New Trends in Arts, Sports & Science Education, 2(1), 27-36