PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR RIAS WAJAH
DASAR SISWA KELAS X
SMK NEGERI 8 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh:
ISMAWATI SORMIN
NIM. 5123144015
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
PENDIDIKAN TATA RIAS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i ABSTRAK
Ismawati Sormin, NIM. 5123144015. “Pengaruh penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Rias Wajah Dasar Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2017/2018”. Skripsi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Program Studi Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 2017.
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Rias Wajah Dasar Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X Tata Kecantikan Kulit Semester Genap yang bejumlah 64 siswa. Sampel penelitian ini ada 2 kelas berjumlah 64 siswa. Tehnik pengambilan sampel yaitu dengan tehnik total sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah Pre test- Post test Control Group Design. Instrumen atau pengumpulan data dalam penelitian ini adalah, tes hasil belajar dalam bentuk multiple choice sebanyak 42 soal yang valid. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji validitas reabilitas tes, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, data.
Dari pengujian ini diperoleh bahwa sampel berasal dari populasi yang memiliki varians yang homogen dan berdistribusi normal. Dari analisa data diperoleh skor rata-rata kontrol diperoleh sebesar 34,00 dengan Standar Deviasi 9,37. Dan pre-test pada kelas eksperimen dipeoleh sebesar 34,23 dengan Standar Deviasi 7,47. Dan analisa data pada kelas kontrol diperoleh sebesar 67,26 dengan Standar Deviasi 7,05 . Dan skor rata-rata post test pada kelas eksperimen (Model Pembelajaran Inkuiri) diperoleh sebesar 77,16 dengan Standar Deviasi 5,32 dari hasil analisis data dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 1,32 diperoleh thitung = 19,41 sedangkan ttabel =1,67. Ternyata thitung > ttabel (19,41>1,67) maka H0 ditolak dan Ha diterima atau hipotesis alternatif (Ha) diterima
Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran Dasar Kecantikan Kulit siswa yang diberi pengajaran dengan penerapan model pembelajaran Inkuiri lebih baik daripada menggunakan model konvensional pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2017/2018
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi pendidikan dijurusan Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga Program Studi Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi “Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Rias Wajah Dasar Siswa
Kelas X SMK Negeri 8 Medan”.
Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar–besarnya kepada
Ayahanda Pangondian Sormin dan Ibunda Tirame br. Hutajulu yang selalu
memberikan limpahan kasih sayang, doa, motivasi, semangat dan pengorbanan
yang tak ternilai. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak/ibu Wakil Dekan I, II, III Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga Unimed dan sekaligus dosen pembimbing skripsi yang banyak
meluangkan waktu, pikirannya memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi.
4. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku ketua program studi Pendidikan Tata Rias
5. Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd, Selaku dosen Pembimbing Akademik
sekaligus dosen penguji yang telah membimbing selama menjalani program
akademik.
6. Ibu Dra. Riana Friska Siahaan, M.Pd, dan Ibu Dr. Farihah M.Si selaku dosen
iv
7. Bapak/ibu dosen staff pegawai jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.
8. Bapak Hidup Simanjuntak, M.Si selaku kepala sekolah SMK Negeri 8 Medan,
dan seluruh bapak/ibu beserta staff pegawai SMK Negeri 8 Medan.
9. Teristimewa abang dan adik tersayang Asvian Prengky Sormin, Mistar Kudus
Sormin, Betesdabaru Sormin, Melati Elfather Sormin, dan keluarga besar Op.
Moka Sormin yang selalu memberi doa, dan semangat yang tak ternilai.
10.Terkhusus untuk keluarga besar Op. Andre Pasaribu / Porman Tobing, Tante
Mentari, Uda Mentari, Mentari, Okio, Dini, Raja dan Samuel, terimakasih
untuk segala dukungan, motivasi, semangat, kasih sayang, dan doa.
11.Teman – teman istimewa Nurdiana, Anum, Intan Sinaga, Anggre, Yaki, Elen,
Sanni, Santy, Rini, Maria Ohana Purba , Dahlia Pardede, Siti, Lisma
Pasaribu, Chandra Sarumpaet, Loli Hutapea, Roni.B, Sudarman Situmorang,
Lolita Sitohang yang telah memberi semangat dan bantuan serta dukungan.
12.Teman – teman PPLT SMP Negeri 6 Kisaran ( Khairul Sipahutar, S.Pd,
Nurdiana Nasution, S.Pd, Siti Khalifah, Latifah Anum, Dewi Ratna Sitepu,
Desi Nasution, Onny Samosir, S.Pd, Janita Sembiring, S.Pd, Yosa Sitepu,
Dhila Siregar, Nova Nasution, Nidawati, S.Pd yang sama – sama berjuang
dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis tidak dapat membalas semua jasa, bantuan, dan kebaikan. Kiranya
Tuhan membalas semua kebaikan.
Medan, Januari 2017 Penulis,
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
2. Identifikasi Masalah ... 5
3. Pembatasan Masalah ... 6
4. Rumusan Masalah ... 6
5. Tujuan Penelitian... 7
6. Manfaat Penelitian... 7
BAB II (KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN) A. Kerangka Teoritis ... 8
1. Hakikat Model Pembelajaran ... 8
a. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri ... 9
b. Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri ... 11
c. Sintak Pembelajaran Inkuiri ... 15
d. Prinsip – prinsip Penggunaan Model Inkuiri ... 16
2. Hakikat Hasil Belajar Rias Wajah... 18
a. Hasil Belajar ... 18
b. Materi Pembelajaran Rias Wajah Dasar ... 24
vi
1). Macam – macam Bentuk Wajah ... 26
2). Rias Wajah Koreksi ... 30
3). Jenis Kosmetik dan Peralatan Rias Wajah ... 38
B. Kerangka Berpikir ... 48
C. Penelitian yang Relevan ... 50
D. Hipotetsis Penelitian ... 52
BAB III (METODOLOGI PENELITIAN) A. Desain Penelitian ... 53
B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 54
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 55
D. Prosedur Penelitian ... 56
E. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 59
F. Teknik Analisis Data ... 66
BAB IV (HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN) A. Deskripsi data penelitian ... 73
B. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ... 75
C. Uji Persyaratan Analisis ... 77
D. Pengujian Hipotesis ... 78
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Bentuk Wajah Oval ... 26
2. Bentuk Wajah Bulat ... 27
3. Bentuk Wajah Persegi ... 27
4. Bentuk Wajah Pear ... 28
5. Bentuk Wajah Panjang ... 28
6. Bentuk Wajah Heart ... 29
7. Bentuk Wajah Diamond ... 29
8. Wajah Bentuk Oval ... 31
9. Wajah Bentuk Diamond ... 32
10. Wajah Bentuk Heart ... 33
11. Wajah Bentuk Pear ... 34
12. Wajah Bentuk Bulat ... 35
13. Wajah Bentuk Panjang ... 36
14. Wajah Bentuk Persegi ... 37
15. Milk Cleanser ... 38
16. Face Tonic ... 38
17. Moisturizer ... 39
18. Foundation Stick ... 39
19. Bedak Tabur ... 40
20. Bedak Padat ... 40
viii
Gambar Halaman
22. Eyeliner ... 41
23. Maskara ... 42
24. Blush On ... 42
25. Pensil Bibir ... 43
26. Lipstik ... 43
27. Lipgloss ... 44
28. Spons Bedak ... 44
29. Power Puff ... 44
30. Kuas Eyeshow ... 45
31. Kuas Blush On ... 45
32. Kuas Powder ... 46
33. Kuas Liner ... 46
34. Sikat Alis ... 46
35. Kuas Lipstik ... 47
36. Pisau Cukur Alis ... 47
37. Pinset ... 48
38. Gunting ... 48
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri... 14
3. Tahap Pembelajaran Inkuiri ... 15
4. Bagan Prosedur Penelitian ... 53
5. Sampel Penelitian ... 54
6. Kisi – kisi tes Hasil Belajar Rias Wajah Dasar ... 64
7. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Pada kelas Eksperimen dan Kontrol……73
8. Distribusi Frekuensi Postes Kelas Eksperimen (X1)……… ... ………..74
9. Distribusi Frekuensi Postes Kelas Kontrol (X2) ... ………..75
10. Tingkat Kecenderungan Data Postes Hasil Belajar ... ………..76
11. Uji Normalitas Data ... ……….78
12. Uji Homogenitas ... ……….79
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1.
Silabus ... 852.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional ... 883.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri ... 1084.
Struktur Kurikulum ... 1235.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 1256.
Soal ... 1277.
Perhitungan Uji Validitas, Reliabilitas ... 1388.
Rekapitulasi Nilai Pretes dan Postes ... 1469.
Perhitungan rata- rata, Simpangan Baku, Varians ... 14710.
Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 15311.
Uji Normalitas Data ... 15612.
Uji Homogenitas ... 16213.
Uji Hipotesis Pretes Eksperimen dan Kontrol ... 16414.
Uji Hipotesis Postes Eksperimen dan Kontrol ... 16615.
Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 16816.
Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 16917.
Perhitungan rata – rata Hasil Belajar Siswa ... 17018.
Uji Normalitas Data ... 17419.
Perhitungan Homogenitas Data ... 178xi
21.
Uji Hipotesis Nilai Postes Eksperimen dan Kontrol ... 1821 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan formal di sekolah memiliki peranan penting dalam mencapai
berbagai tujuan dalam rangka memenuhi berbagai standar kompetensi yang harus
dicapai peserta didik. Setiap jenjang pendidikan formal memiliki tujuan yang
berbeda – beda berdasarkan kemampuan yang akan dikembangkan, sesuai dengan
ketentuan umum UU RI No.12 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
bahwa “Jenjang Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang diterapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan di capai, dan
kemampuan yang dikembangkan”.
Pendidikan menengah diselengggarakan untuk menyiapkan peserta didik
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi atau siap memasuki
lapangan pekerjaan. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah
umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan Menengah Kejuruan
(SMK) mengutamakan penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja
serta mengembangkan sikap professional dalam bidang tertentu.
SMK Negeri 8 Medan sebagai lembaga pendidikan dan latihan untuk
tingkat menengah kejuruan memiliki tujuan, yaitu menghasilkan lulusan yang
berakhak mulia, memiliki kompetensi dan professional dibidang kecantikan
rambut dan kulit. Demi terwujudnya tujuan tersebut, SMK Negeri 8 Medan
memiliki visi, yaitu mewujudkan SMK Negeri 8 Medan sebagai lembaga diklat
2
kecantikan yang mampu bersaing dibidang keahlian, terutama bidang tata
kecantikan yang mampu bersaing dipasar global.
SMK Negeri 8 Medan terdiri dari kejuruan tata kecantikan. Jurusan
kecantikan terbagi 2 yaitu kecantikan kulit dan kecantikan rambut. Pada kelas X
untuk jurusan tata kecantikan kulit terdapat salah satu mata pelajaran yang
berkaitan dengan jurusan produktif yaitu Rias Wajah Pagi Hari.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi
Dasar Kecantikan Kulit yang dilakukan bulan Mei 2016 di SMK Negeri 8 Medan
yang terletak di Jalan Dr.Mansyur/SMTK menunjukkan bahwa hasil belajar Rias
Wajah Pagi hari siswa masih di bawah standart rata-rata yang di tetapkan oleh
Depdiknas untuk mata diklat Produktif yaitu 70 dan nilai rata- rata yang di
peroleh siswa berdasarkan dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X
SMK Negeri 8 Medan. Khususnya Koreksi Rias Wajah. Hal ini dikarenakan
sebagian siswa berada di bawah standart kompetensi. Dan pada saat guru
menerangkan tentang materi pembelajaran peserta didik kurang bersemangat
untuk mempelajari materi pelajaran sehingga pada saat guru menerangkan peserta
didik kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru dan malu untuk
bertaya mengenai materi pelajaran yang belum jelas. Pada saat menjelaskan
koreksi wajah rias wajah pagi hari, peserta didik terlihat kurang percaya diri
dalam mengajukan pendapatnya dan peserta didik kurang percaya dirinya dalam
mengaplikasikan pemakaian alas bedak dan pemakaian shade dan tint untuk rias
3
Berdasarkan data dokumentasi terlihat nilai belajar siswa 3 tahun terakhir
yaitu ajaran 2013/2014 dari 36 siswa yang mendapat nilai kategori baik hanya 3
siswa, tahun 2014/2015 dari 36 siswa yang mendapat nilai kategori baik hanya 3
siswa dan di tahun 2015/2016 dari 36 siswa yang mendapatkan nilai kategori baik
hanya 3 siswa. Pada pelaksanaan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru
bidang studi yaitu pembelajaran konvensional sehingga siswa cenderung merasa
jenuh dan kurang tertarik.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut adalah model
pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Dengan guru sebagai fasilitator tidak
hanya menerapakan pembelajaran yang awalnya hanya mengedepankan interaksi
satu arah menjadi pembelajaran yang mempunyai interaksi dua arah, yaitu ada
timbal balik antara guru dan siswa, serta suasana belajara yang menyenangkan
dan menarik sehinggga siswa mampu mengembangkan ide – ide atau gagasan dan
mereka dan berani untuk mempersentasekan didepan kelas.
Oleh sebab itu, diperlukan adanya variasi model pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar rias wajah pagi hari siswa kelas X SMK Negeri 8
Medan. Karena, dalam pembelajaran Rias Wajah Pagi Hari diketahui bahwa
model mengajar yang digunakan adalah ceramah, dan mengerjakan soal dan
pembelajaran hanya berlangsung satu arah, sehingga siswa menjadi kurang efektif
dalam belajar. Kalaupun siswa diberi kesempatan untuk bertanya, sedikit sekali
yang melakukanya hal ini dikarenakan siswa takut ataupun bingung mengenai apa
4
idenya didalam memecahkan masalah. Siswa masih minder atau pasif, belum
mampu berpikir kritis dan berani mengemukakan pendapat.
Salah satu model pembelajaran yang mampu menggiatkan siswa untuk
berpikir kritis di dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran inkuiri.
Model pembelajaran inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual
tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan
pengembangan keterampilan. Pembelajaran inkuiri akan melatih siswa berani
mengemukakan pendapat dan menemukan sendiri pengetahuannya yang berguna
untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Dengan demikian, upaya yang
dilakukan untuk melibatkan keterampilan, pemahaman, minat, dan hasil belajar
Rias Wajah Pagi Hari, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian denngan judul “Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Rias Wajah Dasar Siswa
Kelas X SMK Negeri 8 Medan”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
1) Pemanfaatan model pembelajaran masih kurang bervariasi, sehingga guru
masih mengajar dengan konvensional.
2) Hasil belajar Rias wajah pagi hari siswa SMK Negeri 8 Medan masih
5
3) Siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan, masih kurang aktif belajar
4) Model pembelajaran yang bervariasi masih sangat jarang dimanfaatkan
guru yang menarik dan meningkatkan keaktifan siswa
5) Proses pembelajaran dasar kecantikan kulit masih dilakukan dengan cara
menulis materi yang disalin oleh guru dan menjelaskan materi pelajaran
tersebut dengan ceramah.
6) Model pembelajaran inkuiri belum pernah digunakan oleh guru
7) Guru masih sering melakukan remedial.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya pembahasan pada identifikasi masalah diatas, serta
keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti untuk meneliti secara keseluruhan
permasalahan yang ada, maka perlu dibatasan masalah sebagai berikut :
1. Model Pembelajaran yang digunakan yaitu Model Inkuiri untuk kelas
Eksperimen
2. Materi yang di ajarkan dalam Penelitian ini adalah Koreksi Rias Wajah
Pagi Hari pada Shade dan Tint kelas X semester 1 SMK Negeri 8 Medan
3. Hasil Belajar Rias Wajah Pagi Hari pada siswa kelas X di SMK Negeri 8
Medan.
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1) Bagaimanakah hasil belajar rias wajah pagi hari yang diajar dengan
menggunakan model konvensional siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan?
2) Bagaimana hasil belajar rias wajah pagi hari yang dibelajarkan dengan
model inkuiri siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan?
3) Apakah ada pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar
rias wajah pagi hari siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar rias wajah pagi hari yang dibelajarkan
dengan model konvensional siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan.
2. Untuk mengetahui hasil belajar rias wajah pagi hari yang dibelajarkan
dengan model inkuiri siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model inkuiri terhadap hasil
7
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas di harapkan hasil penelitian
ini memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Penelitian Untuk Siswa:
1) Untuk meningkatkan aktivitas dan kreatifitas siswa dalam penggunaan
kosmetik dan teknik koreksi rias wajah mata pelajaran dasar kecantikan
kulit.
2) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar
kecantikan kulit.
2. Manfaat Penelitian Untuk Instansi yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa PKK program studi tata rias
Universitas Negeri Medan Untuk menambah wawasan.
2. Sebagai bahan bacaan di Perpustakaan Prodi Tata Rias Jurusan PKK
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
3. Sebagai syarat menyelesaikan program sarjana Pendidikan di Jurusan PKK
Prodi Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
3. Manfaat Penelitian Untuk Guru:
1. Untuk memberikan masukan kepada pihak sekolah dan para Guru di SMK
Negeri 8 Medan Menggunakan Model yang bervariasi salah satunya
Model pembelajaran Inkuiri guna Meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Untuk memberikan masukan pada Guru di SMK Negeri 8 Medan, dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri diterapkan disekolah guna
82
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.Kesimpulan
1. Hasil belajar siswa pada materi rias wajah pagi hari dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional cenderung cukup dengan rata-rata 67,26.
2. Hasil belajar siswa pada materi rias wajah pagi hari dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri cenderung tinggi dengan rata-rata 77,16.
3. Ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran inkuiri
terhadap hasil belajar Rias Wajah Pagi Hari Kelas X SMK Negeri 8 Medan.
Dengan demikian, bahwa hasil belajar siswa pada materi rias wajah pagi hari
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri lebih tinggi dibandingkan
hasil belajar siswa dengan menggunakan model konvensional.
B.Implikasi
Implementasi model pembelajaran inkuiri pada kegiatan belajar mengajar
yang ada di SMK Negeri 8 Medan ini sangat efektif karena dapat meningkatkan
motivasi dan kreatifitas siswa di dalam meningkatkan kompetensi yang akan dicapai.
Kondisi belajar yang digunakan di SMK Negeri 8 Medan masih menggunakan
metode ceramah, yang menyebabkan suasana belajar menjadi pasif dan mononton.
Proses belajar akan lebih baik jika para guru melibatkan siswa dalam kegiatan
belajarnya. Guru tidak lagi bertindak sebagai informan tetapi sebagai fasilisator yang
83
pembelajaran inkuiri diharapkan mampu meningkatkan kompetensi menguraikan rias
wajah pagi hari.
C.Saran
1. Hasil belajar siswa pada materi rias wajah pagi hari dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri cenderung tinggi, maka diharapkan model inkuiri
ini bisa menjadi salah satu alternative model pembelajaran yang dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Tingkat kecenderungan hasil belajar siswa rata-rata masih banyak dalam
kategori cukup, oleh karena itu sebaiknya guru dapat membuat variasi
mengajar yang menarik perhatian dan dapat memotivasi siswa sehingga
proses belajar mengajar akan lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
3. Dari hasil penelitian ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar
siswa sehingga diharapkan guru dapat menggunakan model pembelajaran
sesuai dengan materi pelajaran yang akan dibahas dengan model
pembelajaran yang lebih bervariatif sehingga siswa dapat meningkatkan
84
DAFTAR PUSTAKA
Aunurahman, 2009. Belajaran dan Pembelajaran. Bandung: Alpabeta Cipta
Arikunto. (2010). Dasar-Dasar Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik. (2007). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.Jakarta: Bumi Aksara.
Hutagalung. 2014. Hubungan Pemakaian Kosmetik dengan Hasil Rias Ibu- ibu
Koor Ina HKBP Pardamean. Skripsi, Universitas Negeri Medan. Medan.
Jihat. (2012). Pengertian Model Konvensional. Jakarta: Bumi Aksara
Kunandar. 2010. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali
Pers.
Kusumawardhani, Reni. 2009. Let’s Make – Up. Jakarta : PT . Gramedia Pustaka
Utama
Kusumadewi. (2002). Rambut Anda, Masalah, Perawatan Dan Penataannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kusantati, Herni. 2008. Tata kecantikan Kulit untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Nafiah. 2008. Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar
85
Narni. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Sikap Ilmiah Dan
Hasil Belajar Keterampilan. Skripsi, Univerasitas Negeri Medan.
Samosir . 2012. Hubungan Penguasaan Rias Wajah dengan Penampilan Rias
Wajah pada Polisi Wanita di Polresta Medan. Skripsi, Universitas Negeri
Medan. Medan.
Sagala. 2003. Konsef dan Makna Pembelajaran . Bandung: Alpabeta
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sudjana. (2005). Belajar dan Faktor- factor yang Mempengaruhi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
. (2012), Metode Penelitian Pendekatan Kuantatif, Kualitatif. Bndung: Alfabeta
Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Tilaar, Martha. (2009). Make-up 101: Basic Personal Make-up. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Tresna, Pipin. 2010. Modul Tata Rias Wajah Sehari – Hari. Bandung: Alfabeta.
Trianto. 2007. Model – Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistis.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif . Jakarta:
Kencana Prenada Media.
Pattayasa. (2009). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT. Bumi Aksara
86
Yohana. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tife Student
Team-Achievement Devisions ( STAD) Terhadap Hasil Belajar Bidang Studi Dasar Kecantikan Kulit Siswa SMK Negeri 8 Medan. Skripsi, Universitas
Negeri Medan.
Wati. 2000. Pembelajaran Learning Cycle 5 E Berbantuan Model Pada Materi
Reaksi Oksidasi Reduksi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas
X SMAN 3 Malang. (online) Diakses pada 28 juli 2016 dari http://repository.umum.edu/skripsiview.php?no. skrip
Dewi. 2012. Jurnal Rias Praktis (online). http://riaspraktis.dewi blogspot.co.id/2012_07_01_archive.html. Diakses pada 30 juni 2016. Donna, fujii. 2010. Jurnal Warna Kulit Manusia (online).