• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR RIAS WAJAH DASAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR RIAS WAJAH DASAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR RIAS WAJAH

DASAR SISWA KELAS X

SMK NEGERI 8 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh:

ISMAWATI SORMIN

NIM. 5123144015

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PENDIDIKAN TATA RIAS

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Ismawati Sormin, NIM. 5123144015. “Pengaruh penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Rias Wajah Dasar Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2017/2018”. Skripsi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Program Studi Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 2017.

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Rias Wajah Dasar Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X Tata Kecantikan Kulit Semester Genap yang bejumlah 64 siswa. Sampel penelitian ini ada 2 kelas berjumlah 64 siswa. Tehnik pengambilan sampel yaitu dengan tehnik total sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah Pre test- Post test Control Group Design. Instrumen atau pengumpulan data dalam penelitian ini adalah, tes hasil belajar dalam bentuk multiple choice sebanyak 42 soal yang valid. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji validitas reabilitas tes, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, data.

Dari pengujian ini diperoleh bahwa sampel berasal dari populasi yang memiliki varians yang homogen dan berdistribusi normal. Dari analisa data diperoleh skor rata-rata kontrol diperoleh sebesar 34,00 dengan Standar Deviasi 9,37. Dan pre-test pada kelas eksperimen dipeoleh sebesar 34,23 dengan Standar Deviasi 7,47. Dan analisa data pada kelas kontrol diperoleh sebesar 67,26 dengan Standar Deviasi 7,05 . Dan skor rata-rata post test pada kelas eksperimen (Model Pembelajaran Inkuiri) diperoleh sebesar 77,16 dengan Standar Deviasi 5,32 dari hasil analisis data dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 1,32 diperoleh thitung = 19,41 sedangkan ttabel =1,67. Ternyata thitung > ttabel (19,41>1,67) maka H0 ditolak dan Ha diterima atau hipotesis alternatif (Ha) diterima

Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran Dasar Kecantikan Kulit siswa yang diberi pengajaran dengan penerapan model pembelajaran Inkuiri lebih baik daripada menggunakan model konvensional pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2017/2018

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi pendidikan dijurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga Program Studi Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi “Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Rias Wajah Dasar Siswa

Kelas X SMK Negeri 8 Medan”.

Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar–besarnya kepada

Ayahanda Pangondian Sormin dan Ibunda Tirame br. Hutajulu yang selalu

memberikan limpahan kasih sayang, doa, motivasi, semangat dan pengorbanan

yang tak ternilai. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

2. Bapak/ibu Wakil Dekan I, II, III Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga Unimed dan sekaligus dosen pembimbing skripsi yang banyak

meluangkan waktu, pikirannya memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi.

4. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku ketua program studi Pendidikan Tata Rias

5. Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd, Selaku dosen Pembimbing Akademik

sekaligus dosen penguji yang telah membimbing selama menjalani program

akademik.

6. Ibu Dra. Riana Friska Siahaan, M.Pd, dan Ibu Dr. Farihah M.Si selaku dosen

(7)

iv

7. Bapak/ibu dosen staff pegawai jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.

8. Bapak Hidup Simanjuntak, M.Si selaku kepala sekolah SMK Negeri 8 Medan,

dan seluruh bapak/ibu beserta staff pegawai SMK Negeri 8 Medan.

9. Teristimewa abang dan adik tersayang Asvian Prengky Sormin, Mistar Kudus

Sormin, Betesdabaru Sormin, Melati Elfather Sormin, dan keluarga besar Op.

Moka Sormin yang selalu memberi doa, dan semangat yang tak ternilai.

10.Terkhusus untuk keluarga besar Op. Andre Pasaribu / Porman Tobing, Tante

Mentari, Uda Mentari, Mentari, Okio, Dini, Raja dan Samuel, terimakasih

untuk segala dukungan, motivasi, semangat, kasih sayang, dan doa.

11.Teman – teman istimewa Nurdiana, Anum, Intan Sinaga, Anggre, Yaki, Elen,

Sanni, Santy, Rini, Maria Ohana Purba , Dahlia Pardede, Siti, Lisma

Pasaribu, Chandra Sarumpaet, Loli Hutapea, Roni.B, Sudarman Situmorang,

Lolita Sitohang yang telah memberi semangat dan bantuan serta dukungan.

12.Teman – teman PPLT SMP Negeri 6 Kisaran ( Khairul Sipahutar, S.Pd,

Nurdiana Nasution, S.Pd, Siti Khalifah, Latifah Anum, Dewi Ratna Sitepu,

Desi Nasution, Onny Samosir, S.Pd, Janita Sembiring, S.Pd, Yosa Sitepu,

Dhila Siregar, Nova Nasution, Nidawati, S.Pd yang sama – sama berjuang

dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis tidak dapat membalas semua jasa, bantuan, dan kebaikan. Kiranya

Tuhan membalas semua kebaikan.

Medan, Januari 2017 Penulis,

(8)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

2. Identifikasi Masalah ... 5

3. Pembatasan Masalah ... 6

4. Rumusan Masalah ... 6

5. Tujuan Penelitian... 7

6. Manfaat Penelitian... 7

BAB II (KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN) A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Hakikat Model Pembelajaran ... 8

a. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri ... 9

b. Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri ... 11

c. Sintak Pembelajaran Inkuiri ... 15

d. Prinsip – prinsip Penggunaan Model Inkuiri ... 16

2. Hakikat Hasil Belajar Rias Wajah... 18

a. Hasil Belajar ... 18

b. Materi Pembelajaran Rias Wajah Dasar ... 24

(9)

vi

1). Macam – macam Bentuk Wajah ... 26

2). Rias Wajah Koreksi ... 30

3). Jenis Kosmetik dan Peralatan Rias Wajah ... 38

B. Kerangka Berpikir ... 48

C. Penelitian yang Relevan ... 50

D. Hipotetsis Penelitian ... 52

BAB III (METODOLOGI PENELITIAN) A. Desain Penelitian ... 53

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 54

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 55

D. Prosedur Penelitian ... 56

E. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 59

F. Teknik Analisis Data ... 66

BAB IV (HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN) A. Deskripsi data penelitian ... 73

B. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ... 75

C. Uji Persyaratan Analisis ... 77

D. Pengujian Hipotesis ... 78

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bentuk Wajah Oval ... 26

2. Bentuk Wajah Bulat ... 27

3. Bentuk Wajah Persegi ... 27

4. Bentuk Wajah Pear ... 28

5. Bentuk Wajah Panjang ... 28

6. Bentuk Wajah Heart ... 29

7. Bentuk Wajah Diamond ... 29

8. Wajah Bentuk Oval ... 31

9. Wajah Bentuk Diamond ... 32

10. Wajah Bentuk Heart ... 33

11. Wajah Bentuk Pear ... 34

12. Wajah Bentuk Bulat ... 35

13. Wajah Bentuk Panjang ... 36

14. Wajah Bentuk Persegi ... 37

15. Milk Cleanser ... 38

16. Face Tonic ... 38

17. Moisturizer ... 39

18. Foundation Stick ... 39

19. Bedak Tabur ... 40

20. Bedak Padat ... 40

(11)

viii

Gambar Halaman

22. Eyeliner ... 41

23. Maskara ... 42

24. Blush On ... 42

25. Pensil Bibir ... 43

26. Lipstik ... 43

27. Lipgloss ... 44

28. Spons Bedak ... 44

29. Power Puff ... 44

30. Kuas Eyeshow ... 45

31. Kuas Blush On ... 45

32. Kuas Powder ... 46

33. Kuas Liner ... 46

34. Sikat Alis ... 46

35. Kuas Lipstik ... 47

36. Pisau Cukur Alis ... 47

37. Pinset ... 48

38. Gunting ... 48

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri... 14

3. Tahap Pembelajaran Inkuiri ... 15

4. Bagan Prosedur Penelitian ... 53

5. Sampel Penelitian ... 54

6. Kisi – kisi tes Hasil Belajar Rias Wajah Dasar ... 64

7. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Pada kelas Eksperimen dan Kontrol……73

8. Distribusi Frekuensi Postes Kelas Eksperimen (X1)……… ... ………..74

9. Distribusi Frekuensi Postes Kelas Kontrol (X2) ... ………..75

10. Tingkat Kecenderungan Data Postes Hasil Belajar ... ………..76

11. Uji Normalitas Data ... ……….78

12. Uji Homogenitas ... ……….79

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1.

Silabus ... 85

2.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional ... 88

3.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri ... 108

4.

Struktur Kurikulum ... 123

5.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 125

6.

Soal ... 127

7.

Perhitungan Uji Validitas, Reliabilitas ... 138

8.

Rekapitulasi Nilai Pretes dan Postes ... 146

9.

Perhitungan rata- rata, Simpangan Baku, Varians ... 147

10.

Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 153

11.

Uji Normalitas Data ... 156

12.

Uji Homogenitas ... 162

13.

Uji Hipotesis Pretes Eksperimen dan Kontrol ... 164

14.

Uji Hipotesis Postes Eksperimen dan Kontrol ... 166

15.

Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 168

16.

Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 169

17.

Perhitungan rata – rata Hasil Belajar Siswa ... 170

18.

Uji Normalitas Data ... 174

19.

Perhitungan Homogenitas Data ... 178

(14)

xi

21.

Uji Hipotesis Nilai Postes Eksperimen dan Kontrol ... 182

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan formal di sekolah memiliki peranan penting dalam mencapai

berbagai tujuan dalam rangka memenuhi berbagai standar kompetensi yang harus

dicapai peserta didik. Setiap jenjang pendidikan formal memiliki tujuan yang

berbeda – beda berdasarkan kemampuan yang akan dikembangkan, sesuai dengan

ketentuan umum UU RI No.12 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

bahwa “Jenjang Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang diterapkan

berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan di capai, dan

kemampuan yang dikembangkan”.

Pendidikan menengah diselengggarakan untuk menyiapkan peserta didik

melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi atau siap memasuki

lapangan pekerjaan. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah

umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan Menengah Kejuruan

(SMK) mengutamakan penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja

serta mengembangkan sikap professional dalam bidang tertentu.

SMK Negeri 8 Medan sebagai lembaga pendidikan dan latihan untuk

tingkat menengah kejuruan memiliki tujuan, yaitu menghasilkan lulusan yang

berakhak mulia, memiliki kompetensi dan professional dibidang kecantikan

rambut dan kulit. Demi terwujudnya tujuan tersebut, SMK Negeri 8 Medan

memiliki visi, yaitu mewujudkan SMK Negeri 8 Medan sebagai lembaga diklat

(16)

2

kecantikan yang mampu bersaing dibidang keahlian, terutama bidang tata

kecantikan yang mampu bersaing dipasar global.

SMK Negeri 8 Medan terdiri dari kejuruan tata kecantikan. Jurusan

kecantikan terbagi 2 yaitu kecantikan kulit dan kecantikan rambut. Pada kelas X

untuk jurusan tata kecantikan kulit terdapat salah satu mata pelajaran yang

berkaitan dengan jurusan produktif yaitu Rias Wajah Pagi Hari.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi

Dasar Kecantikan Kulit yang dilakukan bulan Mei 2016 di SMK Negeri 8 Medan

yang terletak di Jalan Dr.Mansyur/SMTK menunjukkan bahwa hasil belajar Rias

Wajah Pagi hari siswa masih di bawah standart rata-rata yang di tetapkan oleh

Depdiknas untuk mata diklat Produktif yaitu 70 dan nilai rata- rata yang di

peroleh siswa berdasarkan dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X

SMK Negeri 8 Medan. Khususnya Koreksi Rias Wajah. Hal ini dikarenakan

sebagian siswa berada di bawah standart kompetensi. Dan pada saat guru

menerangkan tentang materi pembelajaran peserta didik kurang bersemangat

untuk mempelajari materi pelajaran sehingga pada saat guru menerangkan peserta

didik kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru dan malu untuk

bertaya mengenai materi pelajaran yang belum jelas. Pada saat menjelaskan

koreksi wajah rias wajah pagi hari, peserta didik terlihat kurang percaya diri

dalam mengajukan pendapatnya dan peserta didik kurang percaya dirinya dalam

mengaplikasikan pemakaian alas bedak dan pemakaian shade dan tint untuk rias

(17)

3

Berdasarkan data dokumentasi terlihat nilai belajar siswa 3 tahun terakhir

yaitu ajaran 2013/2014 dari 36 siswa yang mendapat nilai kategori baik hanya 3

siswa, tahun 2014/2015 dari 36 siswa yang mendapat nilai kategori baik hanya 3

siswa dan di tahun 2015/2016 dari 36 siswa yang mendapatkan nilai kategori baik

hanya 3 siswa. Pada pelaksanaan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru

bidang studi yaitu pembelajaran konvensional sehingga siswa cenderung merasa

jenuh dan kurang tertarik.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut adalah model

pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Dengan guru sebagai fasilitator tidak

hanya menerapakan pembelajaran yang awalnya hanya mengedepankan interaksi

satu arah menjadi pembelajaran yang mempunyai interaksi dua arah, yaitu ada

timbal balik antara guru dan siswa, serta suasana belajara yang menyenangkan

dan menarik sehinggga siswa mampu mengembangkan ide – ide atau gagasan dan

mereka dan berani untuk mempersentasekan didepan kelas.

Oleh sebab itu, diperlukan adanya variasi model pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar rias wajah pagi hari siswa kelas X SMK Negeri 8

Medan. Karena, dalam pembelajaran Rias Wajah Pagi Hari diketahui bahwa

model mengajar yang digunakan adalah ceramah, dan mengerjakan soal dan

pembelajaran hanya berlangsung satu arah, sehingga siswa menjadi kurang efektif

dalam belajar. Kalaupun siswa diberi kesempatan untuk bertanya, sedikit sekali

yang melakukanya hal ini dikarenakan siswa takut ataupun bingung mengenai apa

(18)

4

idenya didalam memecahkan masalah. Siswa masih minder atau pasif, belum

mampu berpikir kritis dan berani mengemukakan pendapat.

Salah satu model pembelajaran yang mampu menggiatkan siswa untuk

berpikir kritis di dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran inkuiri.

Model pembelajaran inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual

tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan

pengembangan keterampilan. Pembelajaran inkuiri akan melatih siswa berani

mengemukakan pendapat dan menemukan sendiri pengetahuannya yang berguna

untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Dengan demikian, upaya yang

dilakukan untuk melibatkan keterampilan, pemahaman, minat, dan hasil belajar

Rias Wajah Pagi Hari, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran

inkuiri.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian denngan judul “Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Rias Wajah Dasar Siswa

Kelas X SMK Negeri 8 Medan”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah dapat diidentifikasi sebagai

berikut :

1) Pemanfaatan model pembelajaran masih kurang bervariasi, sehingga guru

masih mengajar dengan konvensional.

2) Hasil belajar Rias wajah pagi hari siswa SMK Negeri 8 Medan masih

(19)

5

3) Siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan, masih kurang aktif belajar

4) Model pembelajaran yang bervariasi masih sangat jarang dimanfaatkan

guru yang menarik dan meningkatkan keaktifan siswa

5) Proses pembelajaran dasar kecantikan kulit masih dilakukan dengan cara

menulis materi yang disalin oleh guru dan menjelaskan materi pelajaran

tersebut dengan ceramah.

6) Model pembelajaran inkuiri belum pernah digunakan oleh guru

7) Guru masih sering melakukan remedial.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya pembahasan pada identifikasi masalah diatas, serta

keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti untuk meneliti secara keseluruhan

permasalahan yang ada, maka perlu dibatasan masalah sebagai berikut :

1. Model Pembelajaran yang digunakan yaitu Model Inkuiri untuk kelas

Eksperimen

2. Materi yang di ajarkan dalam Penelitian ini adalah Koreksi Rias Wajah

Pagi Hari pada Shade dan Tint kelas X semester 1 SMK Negeri 8 Medan

3. Hasil Belajar Rias Wajah Pagi Hari pada siswa kelas X di SMK Negeri 8

Medan.

(20)

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimanakah hasil belajar rias wajah pagi hari yang diajar dengan

menggunakan model konvensional siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan?

2) Bagaimana hasil belajar rias wajah pagi hari yang dibelajarkan dengan

model inkuiri siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan?

3) Apakah ada pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar

rias wajah pagi hari siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar rias wajah pagi hari yang dibelajarkan

dengan model konvensional siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar rias wajah pagi hari yang dibelajarkan

dengan model inkuiri siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model inkuiri terhadap hasil

(21)

7

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas di harapkan hasil penelitian

ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Penelitian Untuk Siswa:

1) Untuk meningkatkan aktivitas dan kreatifitas siswa dalam penggunaan

kosmetik dan teknik koreksi rias wajah mata pelajaran dasar kecantikan

kulit.

2) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar

kecantikan kulit.

2. Manfaat Penelitian Untuk Instansi yaitu sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa PKK program studi tata rias

Universitas Negeri Medan Untuk menambah wawasan.

2. Sebagai bahan bacaan di Perpustakaan Prodi Tata Rias Jurusan PKK

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Sebagai syarat menyelesaikan program sarjana Pendidikan di Jurusan PKK

Prodi Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Manfaat Penelitian Untuk Guru:

1. Untuk memberikan masukan kepada pihak sekolah dan para Guru di SMK

Negeri 8 Medan Menggunakan Model yang bervariasi salah satunya

Model pembelajaran Inkuiri guna Meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Untuk memberikan masukan pada Guru di SMK Negeri 8 Medan, dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri diterapkan disekolah guna

(22)

82

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa pada materi rias wajah pagi hari dengan menggunakan

model pembelajaran konvensional cenderung cukup dengan rata-rata 67,26.

2. Hasil belajar siswa pada materi rias wajah pagi hari dengan menggunakan

model pembelajaran inkuiri cenderung tinggi dengan rata-rata 77,16.

3. Ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran inkuiri

terhadap hasil belajar Rias Wajah Pagi Hari Kelas X SMK Negeri 8 Medan.

Dengan demikian, bahwa hasil belajar siswa pada materi rias wajah pagi hari

dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri lebih tinggi dibandingkan

hasil belajar siswa dengan menggunakan model konvensional.

B.Implikasi

Implementasi model pembelajaran inkuiri pada kegiatan belajar mengajar

yang ada di SMK Negeri 8 Medan ini sangat efektif karena dapat meningkatkan

motivasi dan kreatifitas siswa di dalam meningkatkan kompetensi yang akan dicapai.

Kondisi belajar yang digunakan di SMK Negeri 8 Medan masih menggunakan

metode ceramah, yang menyebabkan suasana belajar menjadi pasif dan mononton.

Proses belajar akan lebih baik jika para guru melibatkan siswa dalam kegiatan

belajarnya. Guru tidak lagi bertindak sebagai informan tetapi sebagai fasilisator yang

(23)

83

pembelajaran inkuiri diharapkan mampu meningkatkan kompetensi menguraikan rias

wajah pagi hari.

C.Saran

1. Hasil belajar siswa pada materi rias wajah pagi hari dengan menggunakan

model pembelajaran inkuiri cenderung tinggi, maka diharapkan model inkuiri

ini bisa menjadi salah satu alternative model pembelajaran yang dapat

meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan meningkatkan hasil belajar

siswa.

2. Tingkat kecenderungan hasil belajar siswa rata-rata masih banyak dalam

kategori cukup, oleh karena itu sebaiknya guru dapat membuat variasi

mengajar yang menarik perhatian dan dapat memotivasi siswa sehingga

proses belajar mengajar akan lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

3. Dari hasil penelitian ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar

siswa sehingga diharapkan guru dapat menggunakan model pembelajaran

sesuai dengan materi pelajaran yang akan dibahas dengan model

pembelajaran yang lebih bervariatif sehingga siswa dapat meningkatkan

(24)

84

DAFTAR PUSTAKA

Aunurahman, 2009. Belajaran dan Pembelajaran. Bandung: Alpabeta Cipta

Arikunto. (2010). Dasar-Dasar Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik. (2007). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.Jakarta: Bumi Aksara.

Hutagalung. 2014. Hubungan Pemakaian Kosmetik dengan Hasil Rias Ibu- ibu

Koor Ina HKBP Pardamean. Skripsi, Universitas Negeri Medan. Medan.

Jihat. (2012). Pengertian Model Konvensional. Jakarta: Bumi Aksara

Kunandar. 2010. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali

Pers.

Kusumawardhani, Reni. 2009. Let’s Make – Up. Jakarta : PT . Gramedia Pustaka

Utama

Kusumadewi. (2002). Rambut Anda, Masalah, Perawatan Dan Penataannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kusantati, Herni. 2008. Tata kecantikan Kulit untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Nafiah. 2008. Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar

(25)

85

Narni. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Sikap Ilmiah Dan

Hasil Belajar Keterampilan. Skripsi, Univerasitas Negeri Medan.

Samosir . 2012. Hubungan Penguasaan Rias Wajah dengan Penampilan Rias

Wajah pada Polisi Wanita di Polresta Medan. Skripsi, Universitas Negeri

Medan. Medan.

Sagala. 2003. Konsef dan Makna Pembelajaran . Bandung: Alpabeta

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sudjana. (2005). Belajar dan Faktor- factor yang Mempengaruhi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

. (2012), Metode Penelitian Pendekatan Kuantatif, Kualitatif. Bndung: Alfabeta

Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Tilaar, Martha. (2009). Make-up 101: Basic Personal Make-up. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Tresna, Pipin. 2010. Modul Tata Rias Wajah Sehari – Hari. Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2007. Model – Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistis.

Jakarta: Kencana Prenada Media.

. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif . Jakarta:

Kencana Prenada Media.

Pattayasa. (2009). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar

yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT. Bumi Aksara

(26)

86

Yohana. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tife Student

Team-Achievement Devisions ( STAD) Terhadap Hasil Belajar Bidang Studi Dasar Kecantikan Kulit Siswa SMK Negeri 8 Medan. Skripsi, Universitas

Negeri Medan.

Wati. 2000. Pembelajaran Learning Cycle 5 E Berbantuan Model Pada Materi

Reaksi Oksidasi Reduksi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas

X SMAN 3 Malang. (online) Diakses pada 28 juli 2016 dari http://repository.umum.edu/skripsiview.php?no. skrip

Dewi. 2012. Jurnal Rias Praktis (online). http://riaspraktis.dewi blogspot.co.id/2012_07_01_archive.html. Diakses pada 30 juni 2016. Donna, fujii. 2010. Jurnal Warna Kulit Manusia (online).

Gambar

Gambar
Gambar
Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh NVakil Tetap untuk PBS.. UNTUK PEMERINT AH KERAJAAN

Penentuan taraf terbaik didasarkan pada hasil analisis pengaruh pemberian tepung keong mas dengan taraf berbeda terhadap tingkat konsumsi bahan kering dan protein, bobot

Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat lingkar kampus mengenai manajemen yang baik dan profesional serta pembuatan proposal

atau KP2KP belum menerbitkan SKT dan kartu NPWP, KPP atau KP2KP harus segera menerbitkan SKT dan kartu NPWP dengan tanggal mulai terdaftar adalah hari kerja berikutnya

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu penahanan celup Tembaga pada proses elektroplating Tembaga, Nikel dan Krom terhadap ketebalan lapisan

Keadaan seperti ini membuat siswa beranggapan bahwa biologi merupakan pelajaran yang membosankan akibatnya siswa tidak termotivasi untuk mempelajari biologi dengan baik sehingga

Tolak ukur yang digunakan untuk menganalisis kinerja angkutan umum penumpang adalah kecepatan perjalanan, waktu sirkulasi, faktor muat (load factor), waktu antara kendaraan (time