• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL DAN KINERJA PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL DAN KINERJA PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu indikator pencapaian Indonesia Sehat 2010 adalah

adanya peningkatan status gizi terutama pada balita yang ditandai dengan

menurunnya angka gizi kurang dan gizi buruk (Depkes RI, 2000). Sebaran

status gizi balita tersebut harus diketahui agar dinas kesehatan dapat

melakukan perbaikan-perbaikan yang berkaitan dengan upaya peningkatan

status gizi, untuk keperluan tersebut dinas kesehatan perlu melakukan suatu

kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) pada balita.

Pada era komputerisasi ini kemajuan teknologi informasi tidak bisa

dipisahkan dari segala bidang, karena dengan adanya aplikasi komputer

tersebut dapat meningkatkan kinerja sistem informasi, misalnya data yang

diolah menjadi lebih lengkap, akurat, mudah dan tepat waktu. Dengan

demikian informasi yang dihasilkan akan dapat mendukung pengambilan

keputusan yang berkaitan dengan kegiatan manajemen mulai dari

perencanaan sampai pada evaluasi program gizi. Selain itu melihat informasi

status gizi balita berdasarkan kewilayahan dalam hal ini menurut wilayah

kecamatan sangat diperlukan untuk memudahkan pelaksanaan intervensi di

tiap-tiap kecamatan.

Fokus dari pengembangan sistem informasi kesehatan di kabupaten

diarahkan untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen yang

diperlukan dalam rangka perbaikan pelayanan dan program kesehatan

(3)

2

dilakukan melalui informasi rutin oleh pemegang program atau melalui survei

khusus namun data atau informasi tersebut tidak dianalisis secara memadai

atau tidak dapat diakses secara tepat waktu dan untuk unit pemakai yang

benar (Depkes RI, 2001).

Hasil pengembangan sistem yang dilakukan oleh Mutalazimah dan

Handaga (2005) di Kabupaten Sleman menunjukkan adanya perbedaan

kinerja sebelum dan sesudah dikembangkan sistem informasi berbasis

komputer pada kegiatan pemantauan garam beryodium. Dengan demikian

penelitian ingin dikembangkan pada kegiatan lain yakni pemantauan status

gizi balita yang berbasis SIG.

Sistem Informasi Manajemen adalah sistem informasi yang sudah

terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia

dengan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat keras dan perangkat

lunak agar berfungsi baik maka SIM mendukung spektrum tugas-tugas

organisasional yang lebih luas termasuk analisis keputusan dan pembuatan

keputusan. Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data

biasa. Basis data menyimpan data-data dan model yang membantu

pengguna menginterpretasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM

menghasilkan output informasi yang digunakan untuk membuat keputusan

(Kendall, 2003).

Suatu sistem informasi manajemen kesehatan termasuk diantaranya

sistem informasi PSG di kabupaten sangat penting untuk:

a. Penyusunan kebijakan kesehatan dan perencanaan kesehatan

/perbaikan status gizi, terutama dalam hubungannya dengan

(4)

3

b. Pemantauan pelayanan dan program kesehatan/gizi

c. Penilaian dampak dalam perbaikan status kesehatan dan status gizi serta

pemerataannya.

Di Kabupaten Sukoharjo kegiatan PSG dilaksanakan di setiap

wilayah yakni pada 21 wilayah puskesmas dari 12 kecamatan dengan jumlah

desa keseluruhan sebanyak 167 desa. Dari hasil PSG tahun 2004 ditemukan

ada 177 anak balita menderita gizi buruk. Teknis pelaksanaan kegiatan PSG

ini dilakukan oleh petugas gizi puskesmas selanjutnya data diolah di dinas

kesehatan. Keterbatasan sistem informasi saat ini adalah pengolahan dan

analisis data hasil kegiatan PSG belum menggunakan pendekatan teknologi

informasi, mulai dari proses input data, proses penghitungan status gizi,

interpretasi pengkategorian status gizi sampai pada pembuatan pelaporan

dan penyajian data yang tentu saja ini membutuhkan waktu yang relatif lebih

lama, belum lagi kemungkinan kesalahan input data dan kesalahan

penghitungan yang akan dapat mempengaruhi hasil analisis dan

pengambilan keputusan. Selain itu sistem informasi PSG yang ada saat ini

belum berdasarkan Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) sehingga masih

dijumpai adanya redundansi dan disintegrasi data, serta kesulitan melakukan

perubahan data seperti penambahan, penghapusan dan peremajaan data.

Dalam upaya meningkatkan performance dan kinerja dari sistem

informasi PSG tersebut maka diperlukan pengembangan sistem informasi

berbasis komputer dengan pendekatan spasial (kewilayahan) yakni dengan

membuat software yang secara spesifik dapat digunakan untuk memudahkan

input data, proses pengolahan dan analisis data, pembuatan pelaporan hasil

(5)

4

pemetaan wilayah berdasarkan indikator distribusi cakupan gizi baik, gizi

kurang dan gizi buruk. Kelebihan dikembangkannya sistem informasi

berbasis komputer dengan pendekatan geografis ini ialah dapat disajikan

data-data status gizi balita berupa peta yang lebih mudah dipahami dan lebih

informatif sehingga lebih memudahkan pelaksanaan evaluasi kegiatan dan

perencanaan intervensi gizi disesuaikan dengan kondisi wilayah.

Dengan dukungan sistem informasi berbasis SIG ini diharapkan

kegiatan PSG menjadi lebih baik terutama dari sisi proses pengolahan,

analisis data, penyajian data dan pelaporan agar lebih mudah, cepat, lengkap

dan tepat waktu serta sesuai dengan kondisi setiap wilayah. Dengan

demikian segala pengambilan keputusan yang terkait dengan kebijakan

penanganan gizi buruk dan perbaikan gizi menjadi lebih cepat dan tepat.

Pada aplikasi penanganan gizi dan kesehatan, SIG bisa digunakan

untuk memutuskan kebijakan berdasarkan atas data-data kependudukan.

Selanjutnya, berdasarkan sistem informasi tersebut kita dapat menarik

informasi dari peta yang tersedia dalam aplikasi SIG tersebut, atau

sebaliknya, memperoleh informasi mengenai peta kawasan tertentu manakah

yang akan muncul, jika kita menggunakan informasi tertentu sebagai kriteria

pencariannya, sehingga pengambilan keputusan akan lebih mudah dan tepat

sasaran.

B. Perumusan Masalah

Bagaimana model pengembangan sistem informasi pemantauan

(6)

66

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama .Jakarta

Anonim, 2005. Geographic Information System : Mapping Solution, http://www. Scomptec.htm, 12 April 2005.

Depkes RI. 2000. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Depkes RI. Jakarta

Depkes RI. 2001. Dukungan Informasi Untuk Manajemen Kesehatan di Kabupaten/Kotamadya, Pusat Data Kesehatan Depkes RI, Jakarta.

Depkes RI. 2002. Pedoman Pemantauan Status Gizi. Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI. Jakarta.

Davis, B. Gordon. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, PT Pustaka Binawan Pressindo, Jakarta.

Jogiyanto, HM.2003. Sistem Teknologi Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Kendall, K and Kendall, J. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem, Terjemahan oleh Al Hamdany, TAH.PT Prenhallindo, Jakarta.

Mutalazimah; Handaga, Bana, 2005, Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemantauan Status Gizi Balita, Laporan Penelitian, UMS

Mutalazimah; Handaga, Bana, 2006, Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer Pada Kegiatan Pemantauan Garam Beryodium, Laporan Penelitian, UMS

Pohan, HI dan Bahri. 1997 KS. Pengantar Perancangan Sistem, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Prayitno, Tri Agus. 2005. Sistem Informasi Geografis. http;//www.wikimedia.htm. 12 April 2005.

Supariasa, I Nyoman Dewa. Bakri, Bachyar. Fajar, Ibnu. 2002. Penilaian Status Gizi. EGC Penerbit Buku kedokteran, Jakarta.

Umar, Husein. 2002. Evaluasi Kinerja Perusahaan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

(7)

RINGKASAN

MODEL DAN KINERJA PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Mutalazimah*, Bana Handaga**, Agus Anggoro Sigit***

*Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ** Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

*** Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Penelitian ini dirancang untuk mengembangkan model pemantauan status gizi

balita berbasis system informasi geografis (SIG) untuk mendukung fungsi manajemen

terutama untuk evaluasi dan perencanaan program perbaikan gizi di Dinas Kesehatan

Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode

observasi dan wawancara kepada seluruh subyek dan obyek yang terkait dengan

struktur dan prosedur sistem pemantauan status gizi balita.

Data hasil observasi mengenai struktur dan prosedur sistem yang meliputi

proses pengumpulan data sampai dengan pelaporan dan penyajian data status gizi

balita dianalisis secara deskriptif. Alat yang digunaka untuk mengembangkan sistem

informasi pemantauan status gizi balita berbasis SIG ini adalah Diagram Aliran Data

(DAD) dan Entity Relationship Diagram.

Berdasarkan analisis permasalahan ditemukan mulai dari manajer puncak, taktis

dan operasional menyatakan bahwa titik penyebab masalah sistem pemantauan status

gizi balita adalah kecepatan, kelengkapan, kemudahan dan aksesibilitas. Ruang lingkup

da entitas yang terkait adalah puskesmas, seksi gizi, sub dinas kesehatan keluarga,

kepala dinas kesehatan kabupaten, kepala dinas kesehatan provinsi dan pihak lintas

sektor. Melalui hasil analisis kebutuhan dan keputusan, maka telah dikembangkan

software berbasis SIG yang berperan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi

evaluasi dan perencanaan sehingga dapat meningkatkan kualitas program perbaikan

gizi.

Saran yang diberikan adalah agar institusi pemerintah khususnya dinas

kesehatan untuk menggunakan data spasial atau terrestrial untuk memetakan seluruh

kegiatan program kesehatan yang berbasis wilayah. Dengan demikian informasi berupa

pemetaan tersebut menjadi lebih informative dan mudah dipahami.

(8)

SUMMARY

MODEL AND PERFORMANCE NUTRITION STATUS OF CHILD MONITORING BASED ON GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM

Mutalazimah*, Bana Handaga**, Agus Anggoro Sigit***

*Nutrition Department of Health Science Faculty **Electro Department of Technic Faculty

***Geography Faculty

Muhammadiyah University of Surakarta

The research was conducted to develop the information system model on

nutrition status of child monitoring based on geographical information system (GIS) to

support the plan of increasing the nutrition improvement at the District Health Office,

Sukoharjo Regency. This descriptive research was carried out by implementing interview

to subjects who were involved in the activity of the monitoring. Observation was also

performed to two objects, namely the structure and the procedure of information.

The collected data were analysed descriptively by applying result of structure and

the procedure analysis. The system development was designed by using the approach

of FAST (Framework for the Application of System Techniques) and by using the tools of

Data Flow Diagram and Entity Relationship Diagram.

The observation to the problem, its scope and property as well as the interview

with the subjects indicate that the research subjects at all levels from top managers to

persons in the transactional level as well as those who are at cross section department

support the development of monitoring system to the improvement of nutrition status

program, and this system is reliable to maping perform of nutrition status of child based

on the category as severe malnutrition, under nutrition, normal and overweigt. In the

future nutrition information based on GIS have the benefits of the new system in

supporting the monitoring activity toward the nutrition improvement program and it also

supports the plan.

Suggestions based on the conclusion might go to the goverment health institution

to develop spatial or terrestrial data on the health programs so could designed GIS for

the each other program. Moreover, the other model should be developed GIS in the

other spatial data and information can be accessed by informative map.

Keywords: GIS, monitoring, nutrition status, children

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembuatan User Interface sistem pakar ada beberapa langkah atau tahapan-tahapan diantarannya adalah identifikasi masalah, problem yang cocok, pertimbangkan

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan bagaimana pemanfaatan modal sosial yang dilakukan oleh kelompok tani Sido Makmur dalam pembangunan jalan menuju

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan

Geologi lingkungan merupakan pengetahuan alam yang mempelajari bumi meliputi bagian komposisi, keterbentukan, dan sejarahnya. Pemahaman mengenai geologi lingkungan sebagai salah

Oleh karena itu, untuk memahami sifat sesungguhnya dari kesadaran dan masyarakat manusia, sebagaimana diungkapkan oleh Marx sendiri, persoalannya adalah "bukan

dalam proses komunikasi terapeutik perawat terhadap pasien disampaikan dalam bentuk verbal dan nonverbal yang dapat dilihat pada proses saat pasien masuk, saat

Formula terbaik dari sediaan deodoran roll-on minyak jeruk purut adalah formula III dengan konsentrasi thickening agent (HPC-m) sebesar 3% yang menghasilkan tampilan fisik

Hasil uji analisis dengan independent sample T-test menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara beda rerata kadar NO pada individu. obesitas dengan tidak