LAPORAN KERJA PRAKTEK
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN SILINDER PADA PERUSAHAAN FLEXIBLE PACKAGING PT. PANVERTA
CAKRAKENCANA
Nama : Christian Theodorus Andrea Putra
Nim : 07.41010.0039
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
ABSTRAKSI
Sistem Informasi Pembelian Silinder adalah sebuah aplikasi yang
digunakan untuk melakukan prosedur pembelian dan maintenance data mengenai
suatu set silinder beserta detail dan sub-detail dari suatu set silinder tersebut.
Berdasarkan survey dan wawancara dengan pihak perusahaan, didapatkan
informasi bahwa sistem yang ada pada PT. Panverta Cakrakencana masih
menggunakan proses manual. Kelemahan proses manual ini tentu saja tidak
efektif, silinder disini memiliki maksimal sembilan set. Dalam satu set silinder
terdapat sebelas pilihan colour dan setiap colour tersebut terdapat sub-detail yang per detail harus terisi, sehingga seringnya terjadi kesalahan dalam melakukan
proses pencatatan stok serta pembuatan permintaan pembelian sangat tinggi dan
kemungkinan adanya penyimpangan aturan pencatatan yang dilakukan oleh pihak
karyawan perusahaan.
Pada proses input silinder terdapat beberapa aturan yang wajib
dijalankan. Aturan-aturan yang ada menjadi acuan dari proses pembangunan
sistem silinder yang akan dikomputerisasikan.
Dengan adanya sistem aplikasi yang baru maka perusahaan dapat
menerima keakuratan informasi tentang stok silinder, serta memastikan keamanan
data yang lebih terjaga.
Kata kunci: Aplikasi, Silinder, Pembelian, Efektif, Efisien
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL... xi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 2
1.5 Manfaat ... 2
1.6 Sistematika Penulisan... 3
BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 5
2.1 Uraian Tentang Perusahaan ... 5
2.1.1 Sejarah Singkat Software House Quantum Leap ... 5
2.1.2 Sejarah Singkat PT. Panverta Cakrakencana ... 7
BAB III. LANDASAN TEORI ... 8
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 8
3.1.1 Sistem ... 8
3.1.2 Sistem Informasi ... 8
3.2 Pembelian ... 9
3.3 Analisa dan Perancangan Sistem ... 9
3.4 Konsep Dasar Basis Data ... 15
3.4.1 Database ... 15
3.4.2 Sistem Basis Data ... 15
3.5 Interaksi Manusia dan Komputer ... 19
3.6 .NET ... 19
3.6 Bagan Alir... 21
BAB IV. PERANCANGAN SISTEM ... 23
4.1 Analisis Sistem ... 23
4.2 Perancangan Sistem ... 24
4.2.1 System Flow ... 24
4.2.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 27
4.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 31
4.2.4 Struktur Tabel... 32
4.2.5 Design Input/Ouput ... 41
BAB V. PENUTUP ... 59
5.1 Kesimpulan ... 59
5.2 Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
LAMPIRAN ... 61
Lampiran 1 Listing Program ... 61
Lampiran 2 Kartu Bimbingan Kerja Praktek ... 178
Lampiran 3 Acuan Kerja ... 179
Lampiran 4 Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 180
Lampiran 5 Log Harian dan Catatan Perubahan Acuan Kerja ... 181
Lampiran 6 Kehadiran Kerja Praktek ... 182
Lampiran 7 Lampiran Form Tambahan ... 183
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Panverta Cakrakencana ... 7
Gambar 4.1 System Flow Input Silinder ... 25
Gambar 4.2 System Flow Pembelian Silinder ... 26
Gambar 4.3 Context Diagram ... 27
Gambar 4.4 DFD Level 0 ... 28
Gambar 4.5 DFD Level 1 Maintenance Data Master Silinder ... 29
Gambar 4.6 DFD Level 1 Maintenance Data Transaksi PR ... 29
Gambar 4.7 DFD Level 1 Maintenance Data Transaksi PO ... 30
Gambar 4.8 DFD Level 1 Maintenance Data BPB ... 30
Gambar 4.9 Entity Relationship Diagram Conceptual Data Model ... 31
Gambar 4.10 Entity Relationship Diagram Physical Data Model ... 32
Gambar 4.11 Desain Input Login ... 42
Gambar 4.12 Desain Input Master Silinder ... 43
Gambar 4.13 Desain Form PR ... 44
Gambar 4.14 Desain Form PO ... 45
Gambar 4.15 Desain Form BPB ... 46
Gambar 4.16 Form Login ... 47
Gambar 4.17 Form Menu Utama ... 48
Gambar 4.18 Form Master Silinder (tab List) ... 49
Gambar 4.19 Form Master Silinder (tab Form) ... 50
Gambar 4.20 Laporan Silinder ... 51
Gambar 4.21 Form PR (tab List) ... 52
Gambar 4.22 Form PR (tab Form) ... 52
Gambar 4.23 Form PR Approval ... 53
Gambar 4.24 Laporan PR ... 53
Gambar 4.25 Form PO (List) ... 54
Gambar 4.26 Form PO (Form) ... 55
Gambar 4.27 Form PO Approval ... 55
Gambar 4.28 Laporan PO (Rincian Biaya) ... 56
Gambar 4.29 Form BPB (List) ... 57
Gambar 4.30 Form BPB (Form) ... 57
Gambar 4.31 Laporan BPB ... 58
Gambar 4.32 Laporan Rekap Silinder Belum Terima... 58
Gambar 5.1 Kartu Bimbingan Kerja Praktek ... 178
Gambar 5.2 Form KP-5 halaman 1 ... 179
Gambar 5.3 Form KP-5 halaman 2 ... 180
Gambar 5.4 Form KP-6 ... 181
Gambar 5.5 Form KP-7 ... 182
Gambar 5.6 Lampiran Form Tambahan ... 183
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Flowchart ... 22
Tabel 4.1 Struktur Tabel Mstmat ... 33
Tabel 4.2 Struktur Tabel Mstcylinder ... 34
Tabel 4.3 Struktur Tabel Mstcylinderdtl ... 34
Tabel 4.4 Struktur Tabel Prmst ... 35
Tabel 4.5 Struktur Tabel Prdtl ... 36
Tabel 4.6 Struktur Tabel Pomst ... 36
Tabel 4.7 Struktur Tabel Podtl ... 38
Tabel 4.8 Struktur Tabel Poprdtl ... 39
Tabel 4.9 Struktur Tabel Trnbpbmst ... 39
Tabel 4.10 Struktur Tabel Trnbpbdtl ... 40
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Quantum Leap merupakan software house yang terbilang masih muda,
tapi meskipun demikian Quantum Leap telah menerima banyak project software
yang cukup besar. Salah satu project yang sedang ditangani oleh Quantum Leap
adalah PT. Panverta Cakrakencana.
Berdiri pada tahun 1989, PT. Panverta Cakrakencana adalah sebuah
perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi flexible packaging. Produk-produk PT. Panverta telah digunakan sebagai bahan baku kemasan fleksibel untuk
beragam merek komersial yang telah dikenal secara nasional maupun
internasional.
Dalam proses pencatatan informasi set silinder beserta detail-detailnya
yang nantinya akan digunakan untuk melakukan transaksi pembelian ke supplier masih dilakukan secara manual. Proses pencatatan silinder yang harus unique dan standard antara satu dengan yang lainnya, serta banyaknya informasi detail dan
sub-detail dari suatu set silinder menyebabkan tingginya kesalahan fatal saat
pencatatan stok silinder yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Sehubungan dengan hal tersebut dan dari analisa yang dilakukan maka
akan dibuat suatu perangkat lunak untuk silinder yang dapat membantu
permasalahan yang dihadapi oleh PT. Panverta Cakrakencana dalam kerja praktek
kali ini.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, perumusan masalah pada
aplikasi ini adalah:
1. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi pembelian
silinder pada PT. Panverta Cakrakencana?
2. Bagaimana membuat laporan pembelian silinder yang cepat dan akurat?
1.3 Batasan Masalah
Dari uraian latar belakang dan rumusan permasalahan di atas maka
pembatasan masalah dalam pembuatan aplikasi ini adalah:
1. Sistem hanya membahas tentang sistem informasi silinder dari pencatatan
data silinder, pembuatan surat permintaan pembelian, pembuatan Purchase Order, serta Bukti Penerimaan Barang.
2. Sistem ini tidak membahas masalah produksi silinder yang bersangkutan.
3. Sistem ini menggunakan bahasa pemrograman ASP.NET dengan database
SQL Server 2008.
1.4 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang ada, tujuan dari aplikasi ini adalah:
1. Merancang dan membangun sistem informasi pembelian silinder pada PT.
Panverta Cakrakencana.
2. Membuat laporan pembelian silinder yang cepat dan akurat.
1.5 Manfaat
Sesuai dengan tujuan dari perancangan sistem informasi ini manfaat yang
diperoleh bagi pengguna adalah sebagai berikut:
1. Pengguna dapat lebih mudah melakukan proses pembelian silinder.
2. Pengguna dapat melakukan pengawasan/pemantauan informasi stok
silinder dengan cara yang jauh lebih efektif dan efisien.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan di dalam memahami persoalan dan pembahasannya,
maka penulisan laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini dikemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, kontribusi serta sistematika
penulisan laporan kerja praktek ini.
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini membahas tentang gambaran umum PT. Panverta
Cakrakencana, struktur organisasi, dan deskripsi tugas setiap bagian.
BAB III : LANDASAN TEORI
Pada bab dibahas teori yang berhubungan dengan pembuatan perangkat
lunak yaitu antara lain teori tentang Konsep Dasar Sistem Informasi, Konsep
Dasar Basis Data, dan Definisi Pembelian.
BAB IV : DESKRIPSI KERJA PRAKTEK
Pada bab ini dibahas mengenai gambaran sistem yang sedang berjalan
dalam bentuk System Flow, Data Flow Diagram, dan Entity Relationship
Diagram mengenai perancangan sistem yang dibuat. Selain itu juga disertai desain struktur tabel database, desain I/O, hingga implementasi sistem.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari perancangan dan
pembuatan perangkat lunak silinder pada PT. Panverta Cakrakencana terkait
dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan
sistem dimasa mendatang.
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem
Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua
pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen.
Berdasarkan pendekatan prosedur , sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari
beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan
pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen
yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem
yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen
pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan
dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.
3.1.2 Sistem Informasi
Menurut Herlambang (2005:121), data adalah fakta-fakta atau
kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih
belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti, data
diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil
pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas informasi
adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga
sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan
untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.
3.2 Pembelian
Pembelian adalah usaha pengadaan barang-barang untuk perusahaan.
Dalam perusahaan dagang pembelian dilakukan dengan dijual kembali tanpa
mengadakan perubahan bentuk barang, sedangkan pada perusahaan manufaktur,
pembelian dilakukan dengan merubah kembali bentuk barang.
Pembelian (purchases) adalah harga pembelian (harga pokok) barang
dagang yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu (Aliminsyah dan Padji,
2003:450).
Menurut Soemarso (1994:5) kegiatan pembelian dalam perusahaan dagang
adalah:
1. Membeli barang dagang secara tunai atau kredit.
2. Membeli aktiva produksi untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan.
3. Membeli barang dan jasa sehubungan dengan kegiatan perusahaan.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelian merupakan perkiraan
yang digunakan untuk mencatat semua pembelian barang dagang dalam satu
periode tertentu.
3.3 Analisa dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,
sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi
terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari maslah
tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam
membangun aplikasi.
Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan
untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan
peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem
informasi terkomputerisasi.
Berikut ini adalah proses dalam analisis dan perancangan sistem:
1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta reasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan
nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai attribute yang merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.
Menurut Marlinda (2004:28), attribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam attribute yaitu:
a. Simple Attribute
Attribute ini merupakan attribute yang unik dan tidak dimiliki oleh attribute lainnya, misalnya entity mahasiswa yang attribute nya NIM. b. Composite Attribute
Attribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).
c. Single Value Attribute
Attribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan attribute-nya Umur (tanggal lahir).
d. Multi Value Attribute
Multi value attribute adalah attribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan attribute nya pendidikan (SD, SMP, SMA).
e. Null Value Attribute
Null value attribute adalah attribute yang tidak memiliki nilai harga, misal entity tukang becak dengan attribute nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).
Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity
dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh
perancang database. Untuk itu Entity Relationship Diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:
a. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
b. Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.
2. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram atau yang sering disebut Bubble Chart atau diagram,
model proses, digram alur kerja atau model fungsi adalah alat pembuatan model
yang memungkinkan pofesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai
suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alir
data baik secara manual maupun komputerisasi. DFD merupakan alat pembuat
model yang sering digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan
transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluaran. Untuk
memudahkan proses pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun
berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu :
1. Context Diagram
Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram
konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam
suatu proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam Context Diagram adalah hubungan antar terminator dan data source.
2. Diagram Zero (Level 0)
Merupakan diagram yang berbeda diantara diagram konteks dan diagram
detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan
dalam Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan entity, proses, alur data dan data source.
3. Diagram Detail (Primitif)
Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero. Diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.
Data Flow Diagram (DFD) memiliki empat komponen, yaitu :
1. Terminator
Terminator atau External Entity atau kesatuan luar mewakili entitas external
yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan. Terminator
merupakan kesatuan di lingkungan sistem yang dapat berupa orang atau
sistem yang berada di lingkungan luar sistem yang memberikan inputan
maupun yang menerima output dari sistem serta berupa bagian atau divisi
diluar sistem yang berkomunikasi dengan sistem. Terminator ini sering juga
disebut entitas (external), sumber atau tujuan (source and sink).
2. Proses
Proses sering dikenal dengan Bubble, fungsi atau informasi. Komponen
proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke
output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan
transformasi satu inputan atau lebih menjadi output dari sistem.
Dilambangkan dengan lingkaran atau empat persegi panjang tegak dengan
sudut tumpul. Proses diberi nama untuk menerangkan proses atau kegiatan
apa yang sedang atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Dan setiap proses
harus diberi penjelasan lengkap sebagai berikut :
a. Identifikasi Proses
Umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor dari proses dan ditulis
pada bagian atas simbol.
b. Nama Proses
Menunjukkan apa yang sedang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama
proses harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya.
3. Data Store
Data Store digunakan sebagai sarana untuk pengumpulan data. Data Store disimbolkan dengan dua garis horizontal yang paralel dimana tertutup pada
satu ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada
data store menunjukkan nama dari filenya. Data Source biasanya berkaitan
dengan penyimpanan file atau database yang dilakukan secara
terkomputerisasi. Data Store dihubungkan dengan alur data hanya pada
komponen proses pengertiannya sebagai berikut :
a. Alur data dari store yang berarti sebagai pengaksesan data untuk suatu
proses.
b. Alur data ke proses berarti meng-update data seperti menambah data, mengurangi data maupun mengubah data.
4. Alur Data
Alur data dapat digambarkan dengan anak panah yang menuju ke dalam
proses maupun ke luar proses. Alur data digunakan untuk menerangkan
perpindahan data atau informasi dari suatu bagian ke bagian lainnya.
5. Syarat-syarat sebuah DFD :
a. Pemberian nama untuk setiap komponen DFD.
b. Pemberian nomor pada proses DFD.
c. Penggambaran DFD serapi mungkin.
3.4 Konsep Dasar Basis Data 3.4.1 Database
Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang
berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara
database Relasional dan Non-Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah
database hanya merupakan sebuah file.
Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data
operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola
dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu
menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang
diperlukan pemakainya.
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah
pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan
pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi, dan masalah data independence (kebebasan data).
3.4.2 Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem
menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk
menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah
organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang
diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu
perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basis data, sistem (aplikasi atau perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS), pemakai (user), dan aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional).
Keuntungan sistem basis data adalah:
1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas
data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.
2. Mencegah ketidakkonsistenan.
3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang
tidak berwenang.
4. Integritas dapat dipertahankan.
5. Data dapat dipergunakan bersama-sama.
6. Menyediakan recovery.
7. Memudahkan penerapan standarisasi.
8. Data bersifat mandiri (data independence).
9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus
akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan
data dan pemeliharaan keselarasan data.
Kerugian sistem basis data adalah:
1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.
3. Perangkat lunaknya mahal.
4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.
3.4.3 Database Management System
Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS)
merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya.
Basis data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri
dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data,
dan melaporkan data dalam basis data.
Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah:
1. Data Definition Language (DDL)
Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang
diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi
perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang
disebut data dictionary/directory. 2. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data
sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.
3. Query
Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian
DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.
DBMS memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Data Definition
DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.
2. Data Manipulation
DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk
mengakses data.
3. Data Security dan Integrity
DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.
4. Data Recovery dan Concurrency
a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis
data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan
sebagainya.
b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila
satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada
saat yang bersamaan.
5. Data Dictionary
DBMS harus menyediakan data dictionary.
3.5 Interaksi Manusia dan Komputer
Menurut Rizky (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah
sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem
komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang
faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.
Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan
dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga
manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga
bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan
kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta
keterbatasan yang terdapat dalam sistem.
Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai faktor antara lain
organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala,
dan produktifitas.
3.6 .NET
.NET framework adalah suatu platform baru di dalam pemrograman untuk
lingkungan yang terdistribusi luas (internet). Istilah .NET sering diasosiasikan
dengan proses yang berjalan pada platform .NET.
Salah satu bentuk keunggulan dari platform ini terefleksi pada kompilasi
sumber kode program, dimana semua sumber kode program akan dikompilasi
menjadi Microsoft Intermediate Language (MSIL). Selanjutnya MSIL akan
dikompilasikan oleh .NET Compiler menjadi bahasa mesin pada saat akan
digunakan.
.NET merupakan alat untuk mewujudkan visi Microsoft pada jaringan
internet dengan membentuk jaringan global yang saling berinteraksi agar dapat
memberi pelayanan dan pertukaran data dengan cara yang lebih efisien dan
terjamin dari segi keamanan.
Microsoft .NET Framework adalah produk software yang merupakan inti
dari teknologi .NET. Produk ini bekerja secara terintegrasi dengan produk
Microsoft lainnya, misalnya IIS. Ia terdiri dari beberapa modul seperti salah satu
contohnya ASP.NET.
ASP.NET merupakan hasil pengembangan lebih lanjut dari ASP (Active
Server Page), tetapi ia berbeda dari ASP, karena ASP.NET dibuat dengan dasar pemikiran yang berbeda sehingga program ASP tidak dapat dijalankan sebagai
program ASP.NET. VBScript tidak lagi digunakan pada ASP.NET, sebagai
gantinya anda dapat menggunakan VB.NET, C#, atau bahasa pemrograman
lainnya. Penggunaan bahasa yang berbeda ini dimungkinkan karena ASP.NET
mengadopsi konsep multi-language dalam pengembangan aplikasi program.
ADO.NET sebagai modul yang bekerja pada ‘lingkungan terputus’
(disconnected fashion), seperti pada layanan web adalah komponen kunci untuk mengakses sumber data (database) untuk memperoleh baris data atau
memanipulasi database. Ia merupakan pengembangan lebih lanjut dari ADO
(ActiveX Data Objects). Bersama dengan ASP.NET, ia memungkinkan terbentuknya halaman web yang dinamis (halaman web yang berubah-ubah
tergantung pada inputan pengguna).
Pada dasarnya ASP.NET (.NET framework) adalah (dapat
dipresentasikan) sebagai suatu tingkatan (hierarchy) Classes yang menyediakan
layanan dasar. Program ASP.NET mengandalkan pernggunaan NameSpace
sebagai API (Application Program Interface). NameSpace adalah skema
penamaan untuk mengelompokkan tipe yang saling berhubungan.
3.7 Bagan Alir
Bagan alir (flowchart) merupakan bagan alir yang menunjukkan gambaran arus data dengan menggunakan simbol seperti pada tabel 3.1 berikut:
NO SIMBOL NAMA SIMBOL
FLOWCHART
FUNGSI
1. Dokumen Untuk menunjukkan
dokumen input dan
output baik untuk
proses manual,
mekanik, atau
komputer.
2. Proses Komputerisasi Menunjukkan kegiatan
dari operasi program
komputer.
3. Database Untuk menyimpan
data.
4. Penghubung Menunjukkan
hubungan di halaman
yang sama.
5. Penghubung
Halaman Lain
Menunjukkan
hubungan di halaman
lain.
6. Terminator Menandakan awal
/akhir dari suatu sistem.
7. Decision Menggambarkan
logika keputusan
dengan nilai true atau false.
8. Input Simbol inputan
keyboard,
menunjukkan data yang
diinputkan melalui
keyboard.
9. Simpanan Offline Untuk menunjukkan
file non komputer yang
diarsip urut angka .
10. Catatan Menunjukan data
catatan
Tabel 3.1 : Flowchart
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil kerja praktek pada PT Panverta Cakrakencana dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu:
a. Sistem informasi pembelian silinder yang telah dibangun dapat membantu proses
pembelian silinder yang sebelumnya masih dilakukan secara manual, serta memberikan
konstribusi yang efektif dan efisien terhadap perusahaan.
b. Laporan pembelian silinder yang dihasilkan terbukti dapat memberikan hasil yang lebih
cepat dan akurat.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan untuk Rancang Bangun Sistem Informasi
Pembelian Silinder pada perusahaan flexible packaging ini adalah agar aplikasi berbasis web ini dapat dikembangkan lagi menjadi aplikasi berbasis mobile sehingga user dapat mengakses dengan mudah kapanpun dan dimanapun. Selain itu, diharapkan aplikasi ini dapat
dikembangkan pada Java agar aplikasi ini menjadi aplikasi yang multi-platform.