• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Pembelian Silinder pada Perusahaan Flexible Packaging PT. Panverta Cakrakencana.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Pembelian Silinder pada Perusahaan Flexible Packaging PT. Panverta Cakrakencana."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN SILINDER PADA PERUSAHAAN FLEXIBLE PACKAGING PT. PANVERTA

CAKRAKENCANA

Nama : Christian Theodorus Andrea Putra

Nim : 07.41010.0039

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

ABSTRAKSI

Sistem Informasi Pembelian Silinder adalah sebuah aplikasi yang

digunakan untuk melakukan prosedur pembelian dan maintenance data mengenai

suatu set silinder beserta detail dan sub-detail dari suatu set silinder tersebut.

Berdasarkan survey dan wawancara dengan pihak perusahaan, didapatkan

informasi bahwa sistem yang ada pada PT. Panverta Cakrakencana masih

menggunakan proses manual. Kelemahan proses manual ini tentu saja tidak

efektif, silinder disini memiliki maksimal sembilan set. Dalam satu set silinder

terdapat sebelas pilihan colour dan setiap colour tersebut terdapat sub-detail yang per detail harus terisi, sehingga seringnya terjadi kesalahan dalam melakukan

proses pencatatan stok serta pembuatan permintaan pembelian sangat tinggi dan

kemungkinan adanya penyimpangan aturan pencatatan yang dilakukan oleh pihak

karyawan perusahaan.

Pada proses input silinder terdapat beberapa aturan yang wajib

dijalankan. Aturan-aturan yang ada menjadi acuan dari proses pembangunan

sistem silinder yang akan dikomputerisasikan.

Dengan adanya sistem aplikasi yang baru maka perusahaan dapat

menerima keakuratan informasi tentang stok silinder, serta memastikan keamanan

data yang lebih terjaga.

Kata kunci: Aplikasi, Silinder, Pembelian, Efektif, Efisien

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 2

1.5 Manfaat ... 2

1.6 Sistematika Penulisan... 3

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 5

2.1 Uraian Tentang Perusahaan ... 5

2.1.1 Sejarah Singkat Software House Quantum Leap ... 5

2.1.2 Sejarah Singkat PT. Panverta Cakrakencana ... 7

BAB III. LANDASAN TEORI ... 8

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 8

3.1.1 Sistem ... 8

3.1.2 Sistem Informasi ... 8

3.2 Pembelian ... 9

3.3 Analisa dan Perancangan Sistem ... 9

3.4 Konsep Dasar Basis Data ... 15

3.4.1 Database ... 15

3.4.2 Sistem Basis Data ... 15

(4)

3.5 Interaksi Manusia dan Komputer ... 19

3.6 .NET ... 19

3.6 Bagan Alir... 21

BAB IV. PERANCANGAN SISTEM ... 23

4.1 Analisis Sistem ... 23

4.2 Perancangan Sistem ... 24

4.2.1 System Flow ... 24

4.2.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 27

4.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 31

4.2.4 Struktur Tabel... 32

4.2.5 Design Input/Ouput ... 41

BAB V. PENUTUP ... 59

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 61

Lampiran 1 Listing Program ... 61

Lampiran 2 Kartu Bimbingan Kerja Praktek ... 178

Lampiran 3 Acuan Kerja ... 179

Lampiran 4 Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 180

Lampiran 5 Log Harian dan Catatan Perubahan Acuan Kerja ... 181

Lampiran 6 Kehadiran Kerja Praktek ... 182

Lampiran 7 Lampiran Form Tambahan ... 183

(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Panverta Cakrakencana ... 7

Gambar 4.1 System Flow Input Silinder ... 25

Gambar 4.2 System Flow Pembelian Silinder ... 26

Gambar 4.3 Context Diagram ... 27

Gambar 4.4 DFD Level 0 ... 28

Gambar 4.5 DFD Level 1 Maintenance Data Master Silinder ... 29

Gambar 4.6 DFD Level 1 Maintenance Data Transaksi PR ... 29

Gambar 4.7 DFD Level 1 Maintenance Data Transaksi PO ... 30

Gambar 4.8 DFD Level 1 Maintenance Data BPB ... 30

Gambar 4.9 Entity Relationship Diagram Conceptual Data Model ... 31

Gambar 4.10 Entity Relationship Diagram Physical Data Model ... 32

Gambar 4.11 Desain Input Login ... 42

Gambar 4.12 Desain Input Master Silinder ... 43

Gambar 4.13 Desain Form PR ... 44

Gambar 4.14 Desain Form PO ... 45

Gambar 4.15 Desain Form BPB ... 46

Gambar 4.16 Form Login ... 47

Gambar 4.17 Form Menu Utama ... 48

Gambar 4.18 Form Master Silinder (tab List) ... 49

Gambar 4.19 Form Master Silinder (tab Form) ... 50

Gambar 4.20 Laporan Silinder ... 51

Gambar 4.21 Form PR (tab List) ... 52

Gambar 4.22 Form PR (tab Form) ... 52

Gambar 4.23 Form PR Approval ... 53

Gambar 4.24 Laporan PR ... 53

Gambar 4.25 Form PO (List) ... 54

Gambar 4.26 Form PO (Form) ... 55

(6)

Gambar 4.27 Form PO Approval ... 55

Gambar 4.28 Laporan PO (Rincian Biaya) ... 56

Gambar 4.29 Form BPB (List) ... 57

Gambar 4.30 Form BPB (Form) ... 57

Gambar 4.31 Laporan BPB ... 58

Gambar 4.32 Laporan Rekap Silinder Belum Terima... 58

Gambar 5.1 Kartu Bimbingan Kerja Praktek ... 178

Gambar 5.2 Form KP-5 halaman 1 ... 179

Gambar 5.3 Form KP-5 halaman 2 ... 180

Gambar 5.4 Form KP-6 ... 181

Gambar 5.5 Form KP-7 ... 182

Gambar 5.6 Lampiran Form Tambahan ... 183

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Flowchart ... 22

Tabel 4.1 Struktur Tabel Mstmat ... 33

Tabel 4.2 Struktur Tabel Mstcylinder ... 34

Tabel 4.3 Struktur Tabel Mstcylinderdtl ... 34

Tabel 4.4 Struktur Tabel Prmst ... 35

Tabel 4.5 Struktur Tabel Prdtl ... 36

Tabel 4.6 Struktur Tabel Pomst ... 36

Tabel 4.7 Struktur Tabel Podtl ... 38

Tabel 4.8 Struktur Tabel Poprdtl ... 39

Tabel 4.9 Struktur Tabel Trnbpbmst ... 39

Tabel 4.10 Struktur Tabel Trnbpbdtl ... 40

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Quantum Leap merupakan software house yang terbilang masih muda,

tapi meskipun demikian Quantum Leap telah menerima banyak project software

yang cukup besar. Salah satu project yang sedang ditangani oleh Quantum Leap

adalah PT. Panverta Cakrakencana.

Berdiri pada tahun 1989, PT. Panverta Cakrakencana adalah sebuah

perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi flexible packaging. Produk-produk PT. Panverta telah digunakan sebagai bahan baku kemasan fleksibel untuk

beragam merek komersial yang telah dikenal secara nasional maupun

internasional.

Dalam proses pencatatan informasi set silinder beserta detail-detailnya

yang nantinya akan digunakan untuk melakukan transaksi pembelian ke supplier masih dilakukan secara manual. Proses pencatatan silinder yang harus unique dan standard antara satu dengan yang lainnya, serta banyaknya informasi detail dan

sub-detail dari suatu set silinder menyebabkan tingginya kesalahan fatal saat

pencatatan stok silinder yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Sehubungan dengan hal tersebut dan dari analisa yang dilakukan maka

akan dibuat suatu perangkat lunak untuk silinder yang dapat membantu

permasalahan yang dihadapi oleh PT. Panverta Cakrakencana dalam kerja praktek

kali ini.

(9)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, perumusan masalah pada

aplikasi ini adalah:

1. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi pembelian

silinder pada PT. Panverta Cakrakencana?

2. Bagaimana membuat laporan pembelian silinder yang cepat dan akurat?

1.3 Batasan Masalah

Dari uraian latar belakang dan rumusan permasalahan di atas maka

pembatasan masalah dalam pembuatan aplikasi ini adalah:

1. Sistem hanya membahas tentang sistem informasi silinder dari pencatatan

data silinder, pembuatan surat permintaan pembelian, pembuatan Purchase Order, serta Bukti Penerimaan Barang.

2. Sistem ini tidak membahas masalah produksi silinder yang bersangkutan.

3. Sistem ini menggunakan bahasa pemrograman ASP.NET dengan database

SQL Server 2008.

1.4 Tujuan

Sesuai dengan permasalahan yang ada, tujuan dari aplikasi ini adalah:

1. Merancang dan membangun sistem informasi pembelian silinder pada PT.

Panverta Cakrakencana.

2. Membuat laporan pembelian silinder yang cepat dan akurat.

(10)

1.5 Manfaat

Sesuai dengan tujuan dari perancangan sistem informasi ini manfaat yang

diperoleh bagi pengguna adalah sebagai berikut:

1. Pengguna dapat lebih mudah melakukan proses pembelian silinder.

2. Pengguna dapat melakukan pengawasan/pemantauan informasi stok

silinder dengan cara yang jauh lebih efektif dan efisien.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan di dalam memahami persoalan dan pembahasannya,

maka penulisan laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai

berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, kontribusi serta sistematika

penulisan laporan kerja praktek ini.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini membahas tentang gambaran umum PT. Panverta

Cakrakencana, struktur organisasi, dan deskripsi tugas setiap bagian.

(11)

BAB III : LANDASAN TEORI

Pada bab dibahas teori yang berhubungan dengan pembuatan perangkat

lunak yaitu antara lain teori tentang Konsep Dasar Sistem Informasi, Konsep

Dasar Basis Data, dan Definisi Pembelian.

BAB IV : DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Pada bab ini dibahas mengenai gambaran sistem yang sedang berjalan

dalam bentuk System Flow, Data Flow Diagram, dan Entity Relationship

Diagram mengenai perancangan sistem yang dibuat. Selain itu juga disertai desain struktur tabel database, desain I/O, hingga implementasi sistem.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari perancangan dan

pembuatan perangkat lunak silinder pada PT. Panverta Cakrakencana terkait

dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan

sistem dimasa mendatang.

(12)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem

Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua

pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen.

Berdasarkan pendekatan prosedur , sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari

beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan

pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen

yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua

jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem

yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen

pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan

dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

3.1.2 Sistem Informasi

Menurut Herlambang (2005:121), data adalah fakta-fakta atau

kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih

belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti, data

diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil

pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas informasi

adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga

(13)

sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan

untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.

3.2 Pembelian

Pembelian adalah usaha pengadaan barang-barang untuk perusahaan.

Dalam perusahaan dagang pembelian dilakukan dengan dijual kembali tanpa

mengadakan perubahan bentuk barang, sedangkan pada perusahaan manufaktur,

pembelian dilakukan dengan merubah kembali bentuk barang.

Pembelian (purchases) adalah harga pembelian (harga pokok) barang

dagang yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu (Aliminsyah dan Padji,

2003:450).

Menurut Soemarso (1994:5) kegiatan pembelian dalam perusahaan dagang

adalah:

1. Membeli barang dagang secara tunai atau kredit.

2. Membeli aktiva produksi untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan.

3. Membeli barang dan jasa sehubungan dengan kegiatan perusahaan.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelian merupakan perkiraan

yang digunakan untuk mencatat semua pembelian barang dagang dalam satu

periode tertentu.

3.3 Analisa dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,

sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

(14)

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang

utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi

terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari maslah

tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam

membangun aplikasi.

Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan

untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan

peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem

informasi terkomputerisasi.

Berikut ini adalah proses dalam analisis dan perancangan sistem:

1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta reasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan

nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai attribute yang merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.

Menurut Marlinda (2004:28), attribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam attribute yaitu:

a. Simple Attribute

Attribute ini merupakan attribute yang unik dan tidak dimiliki oleh attribute lainnya, misalnya entity mahasiswa yang attribute nya NIM. b. Composite Attribute

(15)

Attribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).

c. Single Value Attribute

Attribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan attribute-nya Umur (tanggal lahir).

d. Multi Value Attribute

Multi value attribute adalah attribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan attribute nya pendidikan (SD, SMP, SMA).

e. Null Value Attribute

Null value attribute adalah attribute yang tidak memiliki nilai harga, misal entity tukang becak dengan attribute nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).

Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity

dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh

perancang database. Untuk itu Entity Relationship Diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:

a. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.

b. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.

(16)

2. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram atau yang sering disebut Bubble Chart atau diagram,

model proses, digram alur kerja atau model fungsi adalah alat pembuatan model

yang memungkinkan pofesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai

suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alir

data baik secara manual maupun komputerisasi. DFD merupakan alat pembuat

model yang sering digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan

transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluaran. Untuk

memudahkan proses pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun

berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu :

1. Context Diagram

Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram

konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam

suatu proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam Context Diagram adalah hubungan antar terminator dan data source.

2. Diagram Zero (Level 0)

Merupakan diagram yang berbeda diantara diagram konteks dan diagram

detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan

dalam Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan entity, proses, alur data dan data source.

3. Diagram Detail (Primitif)

Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero. Diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.

(17)

Data Flow Diagram (DFD) memiliki empat komponen, yaitu :

1. Terminator

Terminator atau External Entity atau kesatuan luar mewakili entitas external

yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan. Terminator

merupakan kesatuan di lingkungan sistem yang dapat berupa orang atau

sistem yang berada di lingkungan luar sistem yang memberikan inputan

maupun yang menerima output dari sistem serta berupa bagian atau divisi

diluar sistem yang berkomunikasi dengan sistem. Terminator ini sering juga

disebut entitas (external), sumber atau tujuan (source and sink).

2. Proses

Proses sering dikenal dengan Bubble, fungsi atau informasi. Komponen

proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke

output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan

transformasi satu inputan atau lebih menjadi output dari sistem.

Dilambangkan dengan lingkaran atau empat persegi panjang tegak dengan

sudut tumpul. Proses diberi nama untuk menerangkan proses atau kegiatan

apa yang sedang atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Dan setiap proses

harus diberi penjelasan lengkap sebagai berikut :

a. Identifikasi Proses

Umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor dari proses dan ditulis

pada bagian atas simbol.

b. Nama Proses

Menunjukkan apa yang sedang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama

proses harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya.

(18)

3. Data Store

Data Store digunakan sebagai sarana untuk pengumpulan data. Data Store disimbolkan dengan dua garis horizontal yang paralel dimana tertutup pada

satu ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada

data store menunjukkan nama dari filenya. Data Source biasanya berkaitan

dengan penyimpanan file atau database yang dilakukan secara

terkomputerisasi. Data Store dihubungkan dengan alur data hanya pada

komponen proses pengertiannya sebagai berikut :

a. Alur data dari store yang berarti sebagai pengaksesan data untuk suatu

proses.

b. Alur data ke proses berarti meng-update data seperti menambah data, mengurangi data maupun mengubah data.

4. Alur Data

Alur data dapat digambarkan dengan anak panah yang menuju ke dalam

proses maupun ke luar proses. Alur data digunakan untuk menerangkan

perpindahan data atau informasi dari suatu bagian ke bagian lainnya.

5. Syarat-syarat sebuah DFD :

a. Pemberian nama untuk setiap komponen DFD.

b. Pemberian nomor pada proses DFD.

c. Penggambaran DFD serapi mungkin.

(19)

3.4 Konsep Dasar Basis Data 3.4.1 Database

Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang

berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara

database Relasional dan Non-Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah

database hanya merupakan sebuah file.

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data

operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola

dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu

menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang

diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah

pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan

pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi, dan masalah data independence (kebebasan data).

3.4.2 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem

menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk

menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah

organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang

diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

(20)

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu

perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basis data, sistem (aplikasi atau perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS), pemakai (user), dan aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional).

Keuntungan sistem basis data adalah:

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas

data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.

2. Mencegah ketidakkonsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang

tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama.

6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi.

8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus

akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan

data dan pemeliharaan keselarasan data.

Kerugian sistem basis data adalah:

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

3. Perangkat lunaknya mahal.

4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.

(21)

3.4.3 Database Management System

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS)

merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya.

Basis data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri

dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data,

dan melaporkan data dalam basis data.

Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah:

1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang

diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi

perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang

disebut data dictionary/directory. 2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data

sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian

DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.

2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk

mengakses data.

(22)

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.

4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis

data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan

sebagainya.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila

satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada

saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary.

(23)

3.5 Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Rizky (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah

sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem

komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang

faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.

Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan

dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga

manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga

bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan

kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta

keterbatasan yang terdapat dalam sistem.

Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai faktor antara lain

organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala,

dan produktifitas.

3.6 .NET

.NET framework adalah suatu platform baru di dalam pemrograman untuk

lingkungan yang terdistribusi luas (internet). Istilah .NET sering diasosiasikan

dengan proses yang berjalan pada platform .NET.

Salah satu bentuk keunggulan dari platform ini terefleksi pada kompilasi

sumber kode program, dimana semua sumber kode program akan dikompilasi

menjadi Microsoft Intermediate Language (MSIL). Selanjutnya MSIL akan

dikompilasikan oleh .NET Compiler menjadi bahasa mesin pada saat akan

digunakan.

(24)

.NET merupakan alat untuk mewujudkan visi Microsoft pada jaringan

internet dengan membentuk jaringan global yang saling berinteraksi agar dapat

memberi pelayanan dan pertukaran data dengan cara yang lebih efisien dan

terjamin dari segi keamanan.

Microsoft .NET Framework adalah produk software yang merupakan inti

dari teknologi .NET. Produk ini bekerja secara terintegrasi dengan produk

Microsoft lainnya, misalnya IIS. Ia terdiri dari beberapa modul seperti salah satu

contohnya ASP.NET.

ASP.NET merupakan hasil pengembangan lebih lanjut dari ASP (Active

Server Page), tetapi ia berbeda dari ASP, karena ASP.NET dibuat dengan dasar pemikiran yang berbeda sehingga program ASP tidak dapat dijalankan sebagai

program ASP.NET. VBScript tidak lagi digunakan pada ASP.NET, sebagai

gantinya anda dapat menggunakan VB.NET, C#, atau bahasa pemrograman

lainnya. Penggunaan bahasa yang berbeda ini dimungkinkan karena ASP.NET

mengadopsi konsep multi-language dalam pengembangan aplikasi program.

ADO.NET sebagai modul yang bekerja pada ‘lingkungan terputus’

(disconnected fashion), seperti pada layanan web adalah komponen kunci untuk mengakses sumber data (database) untuk memperoleh baris data atau

memanipulasi database. Ia merupakan pengembangan lebih lanjut dari ADO

(ActiveX Data Objects). Bersama dengan ASP.NET, ia memungkinkan terbentuknya halaman web yang dinamis (halaman web yang berubah-ubah

tergantung pada inputan pengguna).

Pada dasarnya ASP.NET (.NET framework) adalah (dapat

dipresentasikan) sebagai suatu tingkatan (hierarchy) Classes yang menyediakan

(25)

layanan dasar. Program ASP.NET mengandalkan pernggunaan NameSpace

sebagai API (Application Program Interface). NameSpace adalah skema

penamaan untuk mengelompokkan tipe yang saling berhubungan.

3.7 Bagan Alir

Bagan alir (flowchart) merupakan bagan alir yang menunjukkan gambaran arus data dengan menggunakan simbol seperti pada tabel 3.1 berikut:

NO SIMBOL NAMA SIMBOL

FLOWCHART

FUNGSI

1. Dokumen Untuk menunjukkan

dokumen input dan

output baik untuk

proses manual,

mekanik, atau

komputer.

2. Proses Komputerisasi Menunjukkan kegiatan

dari operasi program

komputer.

3. Database Untuk menyimpan

data.

4. Penghubung Menunjukkan

hubungan di halaman

yang sama.

(26)

5. Penghubung

Halaman Lain

Menunjukkan

hubungan di halaman

lain.

6. Terminator Menandakan awal

/akhir dari suatu sistem.

7. Decision Menggambarkan

logika keputusan

dengan nilai true atau false.

8. Input Simbol inputan

keyboard,

menunjukkan data yang

diinputkan melalui

keyboard.

9. Simpanan Offline Untuk menunjukkan

file non komputer yang

diarsip urut angka .

10. Catatan Menunjukan data

catatan

Tabel 3.1 : Flowchart

(27)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil kerja praktek pada PT Panverta Cakrakencana dapat diambil beberapa

kesimpulan yaitu:

a. Sistem informasi pembelian silinder yang telah dibangun dapat membantu proses

pembelian silinder yang sebelumnya masih dilakukan secara manual, serta memberikan

konstribusi yang efektif dan efisien terhadap perusahaan.

b. Laporan pembelian silinder yang dihasilkan terbukti dapat memberikan hasil yang lebih

cepat dan akurat.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan untuk Rancang Bangun Sistem Informasi

Pembelian Silinder pada perusahaan flexible packaging ini adalah agar aplikasi berbasis web ini dapat dikembangkan lagi menjadi aplikasi berbasis mobile sehingga user dapat mengakses dengan mudah kapanpun dan dimanapun. Selain itu, diharapkan aplikasi ini dapat

dikembangkan pada Java agar aplikasi ini menjadi aplikasi yang multi-platform.

Gambar

Tabel 3.1 : Flowchart

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai alternatif Ibu atau bapak bisa mencoba membaca sebuah buku yang ditulis oleh dr Rosdiana Ramli, SpOG, yang membahas tentang cara cepat hamil, penyebab susah hamil,

4) fotokopi sertifikatldaftar hasil akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau Surat Keterangan status akreditasi yang dimiliki yang

pembeli.. Berbeda dengan sistem transaksi di kedai wedangan watu lumbung yang sengaja dikonsep dengan sistem yang unik. Mereka kembali menggunakan sistem barter

Untuk lebih jelasnya nilai magnetisasi saturasi, medan koersivitas dan magnetisasi remanen dari masing-masing sampel dapat dilihat pada Tabel 4.3. Sehingga partikel

Keterangan : Untuk kelancaran kegiatan Proses Belajar Mengajar sekolah, kami mohon kepada Bp/Ibu/Orang tua/Wali peserta didik yang sampai pada saat sekarang masih punya

a) The use of relevant historical data to identify events or situations which have occurred in the past and hence be able to extrapolate the probability of their occurrence in

hasil pertanian dan peternakan untuk produk makanan olahan berbahanbaku lokal. Untuk generasi muda terutama yang belum memiliki pekerjaan tetap di Desa Srimulyo..

Integrasi Model Pembelajaran Problem-Based Learning dengan Appreciative Inquiry Approach dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa..