• Tidak ada hasil yang ditemukan

162 PENDAYAGUNAAN HASIL PERTANIAN DAN PETERNAKAN MELALUI DIVERSIFIKASI PRODUK MAKANAN DALAM UMKM BERBASIS BAHAN PANGAN LOKAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "162 PENDAYAGUNAAN HASIL PERTANIAN DAN PETERNAKAN MELALUI DIVERSIFIKASI PRODUK MAKANAN DALAM UMKM BERBASIS BAHAN PANGAN LOKAL"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia 2Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Email: 883130101@uii.ac.id, Jamaludin.ghafur@uii.ac.id

ABSTRAK

Desa Srimulyo sebagai salah satu desa yang berada di Kecamatan Piyungan yang didesain sebagai salah satu kawasan industri di Kabupaten Bantul yang seka ligus merupakan pusat pertumbuhan ekonomi. Desa Srimulyo berada di kawasan strategis yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul. Hal ini menjadikan Desa Srimulyo mempunyai posisi penting dalam pertumbuhan ekonomi di wilayah per batasan 3 (tiga) kabupaten dan merupakan wilayah strategis yang berada di lereng pegunungan seribu dengan potensi alam pertanian yang baik.

Wilayah Desa Srimulyo memiliki banyak produk pangan lokal yang dihasilkan para pelaku UKM yang pada gilirannya mampu mewujudkan ketahanan pangan yang salah satu pilarnya adalah tersedianya aneka sumber pangan yang melimpah terutama dari bahan baku lokal. Terwujudnya ketahanan pangan rumah tangga dapat ditopang melalui diversifika si pangan sehingga terjamin keamanan pangan.

Perencanaan pengembangan UKM di Desa Srimulyo memerlukan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan penunjang kemampuan produksi. Untuk mewujudkan komunitas para pelaku usaha industri rumah tangga (UKM) salah satunya dengan saling membentuk jaringan usaha bersama dan mengembangkan kemampuan menciptakan pasar bersama dengan mengembangkan berbagai varian produk yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing usaha.

Peningkatan peran dan daya dukung UKM dengan melibatkan pemerintah desa dan kecamatan sebagai pendukung kebijakan ekonomi wilayah sehingga proses penumbuhan potensi pangan local sebagai andalan kemampuan daerah secara lebih baik. Dalam upaya mewujudkan hal ini dilakukan usaha yang salah satunya adalah pendampingan. Proses pendampingan dan pemberdayaan para UKM diarahkan untuk menggali dan memanfaatkan potensi bahan pangan lokal guna memberikan nilai tambah bagi rekayasa produk pangan yang pada akhirnya mampu meningkatkan nilai ekonomi yang tinggi.

Kata Kunci : UMKM, perencanaan bisnis terpadu, rekayasa produk bahan pangan local

ABSTRACT

Srimulyo village as one of the villages in Sub Piyungan was designed as one of the industrial areas in Bantul district which is also the center of economic growth. Srimulyo village is located in a strategic area, located in the border district of Sleman and Gunung Kidul Regency. It makes Srimulyo village has an important position in the economic growth in the border region three (3) districts as strategic area on the Pegunungan Seribu wich have good agricultural natural potential. Srimulyo Village has a lot of locally produced food products for SMEs, which in turn is able to achieve food security is one of the pillars is the availa bility of a variety of food sources are abundant mainly from local raw ma terials. Realization of household food security can be sustained through diversification to guarantee food safety.

Planning the development of SMEs in the village Srimulyo requires capacity building of human resources and supporting production capabilities. To realize the community of the perpetrators of domestic industrial enterprises (SMEs) one of them with each other form a network of joint ventures and develop the ability to create a common market by developing various products needed to improve business competitiveness.

Increasing the role and the carrying capacity of SMEs to engage village and district government as a supporter of regional economic policies so that the growth potential of local food as a mainstay of the region's ability to better. In a n effort to make this attempt, one of which is PENDAYAGUNAAN HASIL PERTANIAN DAN PETERNAKAN MELALUI DIVERSIFIKASI PRODUK MAKANAN DALAM UMKM BERBASIS BAHAN

PANGAN LOKAL

▸ Baca selengkapnya: jelaskan dua hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan produk pangan hasil peternakan dan perikanan!

(2)

mentoring. The process of mentoring and empowerment of SMEs directed to explore and exploit the potential of local food in order to give added value to the engineering of food products thereby increasing the high economic value.

Keywords: SMEs, integrated business planning, product engineering local foodstuffs

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

merupakan secara geografis terletak di sisi timur kota Yogyakarta berbatasan dengan

Kabupaten Gungkidul. Jumlah penduduk tahun 2014 sebanyak 16.902 jiwa yang terdiri dari

laki-laki sebanyak 8.266 jiwa dan perempuan sebanyak 8.636 jiwa. Secara rinci penduduk

berdasarkan kelompok umur dan gender disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Kelompok Umur

No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

1 0 – 4 727 653 1.380

Sumber: Data Desa Srimulyo 2014

Berdasarkan sebaran penduduk dan jumlah kelompok umur produktif menjadikan potensi

pengelolaan sumberdaya ekonomi menjadi optimal. Salah satu sumberdaya yang perlu dalam

(3)

yang terdiri dari lahan sawah seluas 507,45 ha, lahan bukan sawah seluas 490 ha, dan lahan non

pertaanian seluas 459 ha. Secara umum penggunaan lahan diperuntukkan budidaya tanaman

pangan yang meliputi lahan padi sawah seluas 942,75 ha, lahan padi ladang seluas 5 ha, lahan

jagung 39,05 ha, lahan ubi kayu seluas 63,50, lahan kacang tanah seluas 186 ha, dan lahan

kedelai seluas 5 ha. Dari aspek peternakan kegiatan yang banyak dilakukan penduduk adalah

memelihara sapi potong sebanyak 1.755 ekor, sapi perah sebanyak 5 ekor, ayam petelur

sebanyak 9.125 ekor, ayam pedaging sebanyak 44.094 ekor, ayam buras sebanyak 11.963 ekor,

itik sebanyak 3.207 ekor (Desa Srimulyo, 2014). Berdasarkan paparan data tersebut

menunjukkan bahwa kondisi riil Desa Srimulyo secara sosial ekonomi masyarakat merupakan

masyarakat agraris yang taraf penghidupan ekonominya sangat ditopang oleh hasil-hasil

pertanian.

Dalam konteks ketahanan pangan yang salah satu pilarnya adalah tersedianya aneka

sumber pangan yang melimpah terutama dari bahan baku lokal, maka Desa Srimulyo

mempunyai potensi besar untuk menyediakan berbagai varian produk olahan. Terwujudnya

ketahanan pangan rumah tangga dapat ditopang melalui diversifikasi pangan sehingga terjamin

keamanan pangan. Salah satu langkah terobosan yang perlu dilakukan adalah upaya

mengembangkan sumber pangan lokal menjadi produk olahan yang menarik serta menggugah

selera dan menawarkan asupan gizi masyarakat yang memadai.

Ketersediaan pangan di tingkat desa yang terdiri berbagai varian produk olahan yang

menjamin tersedianya gizi secara memadai dapat dicukupi mulai dari tingkat pedukuhan. Jika

kondisi tersebut dapat terwujud maka ketahan pangan mulai dari tingkat pedusunan, pedesaan,

kabupaten sampai tingkat nasional. Pada tingkat nasional, adanya berbagai keanekaragaman

potensi, produk dan berbagai varian produk olahan di masing masing-masing daerah maka

keterwujudan ketahanan pangan akan diwarnai keanekaragaman ketercukupam pangan yang

berkaitan dengan budaya masyarakat setempat.

Dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan khususnya aspek ketersediaan pangan maka

sangat dibutuhkan peran teknologi. Salah satu teknologi yang berperan penting adalah teknologi

pangan. Teknologi pangan berperan penting dalam meningkatkan keanekaragaman pangan,

meningkatkan nilai gizi pangan dan meningkatkan keamanan pangan serta menekan

kehilangan. Khususnya di bidang keanekaragaman pangan, teknologi pangan n dapat berperan

dalam meningkatkan nilai tambah produk pangan lokal. Sehingga produk pangan lokal yang

dihasilkan menarik minat konsumen

Beberapa potensi lokal tersebut dapat diberikan nilai tambah ke dalam unit usaha lain

(4)

warga pedusunan. Produk yang diolah penduduk menjadi produk olahan yang memiliki nilai

jual tinggi diantaranya pemanfataan jagung, kedelai, ketela, dan nangka. Untuk olahan produk

peternakan berupa pemanfaatan telur bebek, telur ayam, dan daging sebagai subtitusi dari

produk usaha yang sudah ada.

Dalam upaya mendorong banyak pangan lokal dengan kandungan gizi yang beragam,

maka perlu upaya pemanfaatan menjadi olahan pangan yang menarik dan memiliki nilai jual

kompetitif. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan pelatihan penerapan teknologi tepat

guna dalam pengolahan pangan lokal dengan memperhatikan prinsip pangan Beragam, Bergizi,

Seimbang dan Aman - Halal (B2SA-H). Hal ini menjadi salah satu upaya dalam rangka

Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Pangan Lokal.

2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang ada di lokasi:

a. Kegiatan usaha rumah tangga (UMKM) sudah memiliki usaha turunan produk pertanian,

namun pengolahannya terkendala alat yang kurang memadai dan belum optimalnya

kemampuan SDM sehingga pengelolaan usahanya berjalan apa adanya.

b. Jumlah usaha rumah tangga dengan memanfaatkan hasil pertanian dan peternakan di desa

Srimulyo telah melakukan upaya dengan melakukan aktifitas produksi turunannya dari

hasil pertanian dan perkebunan serta peternakan, dan kecenderungan paling banyak

dilakukan oleh 3 (tiga) dusun di desa Srimulyo, yaitu Ngijo, Jasem dan Jolosutro dengan

jumlah pelaku usaha secara keseluruhan 55 orang.

c. Masih dibutuhkannya alat-alat atau./fasilitas pendukung produksi untuk pengembangan

pengolahan produk makan hasil industri rumah tangga.

3. Tujuan

Target yang akan dicapai melalui KKN PPM adalah sebagai berikut:

a. Masyarakat memiliki pemahaman pentingnya melakukan diversifikasi terhadap turunan

hasil pertanian dan peternakan untuk produk makanan olahan berbahanbaku lokal.

b. Untuk generasi muda terutama yang belum memiliki pekerjaan tetap di Desa Srimulyo

dapat memanfaatkan peluang usaha untuk mendapatkan pekerjaan secara mandiri.

c. Warga masyarakat dari keluarga petani sekalipun dapat memiliki kemampuan untuk

menghasilkan produk turunan dari hasil pertaniannya dan ternaknya untuk meningkatkan

(5)

d. Warga masyarakat memahami metode pemasaran yang sederhana dan efektif melalui

tersedianya : (1) Tenaga pemasar yang kompeten, (2) leaflet, (3) papan nama kelompok

pengrajin

e. Adapun luaran yang diharapkan melalui KKN PPM adalah sebagai berikut :

a) Tersedianya mesin pengolah emping jagung guna memenuhi standar ukuran dan

ketebalan minimal (renyah). sebagai bahan dasar produk.

b) Tersedianya 3 (tiga) jenis alat pencetak produk makanan.

c) Tersedianya 3 jenis alat pemasak yang sehat dan anti lengket (hangus)

d) Tersedianya 6 alat seller untuk packing produk

e) Tersedianya oven untuk pematangan produk makanan

METODE PELAKSANAAN

1. Tahapan dalam Pelaksanaan Kegiatan

Untuk mengatasi permasalahan di atas, rencana tahapan pelaksanaan kegiatan tahapan

adalah sebagai berikut:

a. Persiapan dan Pembekalan yang meliputi:

1) Rekruitmen mahasiswa

2) Sosialisasi ke masyarakat pengguna program KKN-PPM

3) Persiapan mahasiswa dengan mengadakan pembekalan KKN-PPM yang terkait dengan

tema Pengolahan Sabut kelapa dan empon-empon.

4) Penerjunan mahasiswa ke lokasi KKN-PPM

b. Pelaksanaan kegiatan meliputi:

a. Penyuluhan Pangan Lokal melalui Penyusunan Kandungan produk pangan berdasarkan

Prinsip Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)

b. Penyuluhan Teknologi pengolahan pangan lokal yang sehat, higenis dan aman bagi

kesehatan.

c. Melakukan identifikasi sebaran penjualan usaha pangan lokal dan Strategi pemasaran

d. Praktek pembuatan pangan lokal berbasis keberagaman, bergizi, seimbang dana aman

(B2SA).

e. Pelatihan disain kemasan produk pangan untuk hasil produk olahan secara sehat dan

aman.

f. Pelatihan pemasaran produk yang efektif, meliputi : (1) pelatihan sumber daya

(6)

g. Penyediaan fasilitas produksi untuk mendukung pengolahan berbahan produk seperti

oven, blender, pencetak, pemotong criping dan seller.

2. Volume Pekerjaan Mahasiswa

Mahasiswa yang akan dilibatkan dalam KKN PPM sebanyak 30 yaitu program studi

Farmasi (F) 6 orang, Teknik Industri (TI) 6 orang, Teknik Kimia (TK) 3 orang, Teknik Mesin

(TM) 3 orang, Ekonomi Manajemen (FEM) 3 orang, Ekonomi Akuntansi (FEA) 3 orang dan

Kedokteran (KD) sebanyak 3 orang. Rincian kegiatan yang akan dilaksanakan ditunjukkan

dalam tabel 4.

Tabel 1. Volume Pekerjaan Mahasiswa dalam bentuk JKEM

No Nama Pekerjaan Program JK

penguatan jaringan lokal untu

mendapatkan daya dukung

masyarakat (Karang taruna,

PKK. Kelompok ternak,

kelompok tani) agar ada

pengembangan ekonomi kreatif

terlaksana secara terpadu

Melaksanakan rembug dusun

dengan para UKM dan tokoh

masyarakat di 3 unit = 3 x 4

ada dan bahan local unggulan

bersama kelompok UMKM

untuk menciptakan difersifikasi

produk baru.

Identifikasi produk unggulan

lama dan identifikasi bahan

pangan untuk produk baru di

9 tempat = 9 x 3 JKEM

27 Semua mhs

3

Melaksanakan pengembangan

melalui transfomasi pengetahuan

usaha dan skill untuk mendorong

usaha rumah tangga yang baru

tumbuh / sedang tumbuh agar

Penyuluhan Pangan Lokal

melalui Penyusunan

Kan-dungan produk pangan

ber-dasarkan Prinsip Beragam,

Bergizi, Seimbang dan Aman

9 3 FEA + 3

FEM + 3 F

(7)

mampu bertahan dalam

sehat, higenis dan aman bagi

kesehatan di 3 unit = 3 x 3

an berbahan produk seperti

36 FTM + FTI

(8)

kemampuan produksi, baik

kualitas dan kuantitasnya

oven, blender, pencetak,

pe-motong criping dan seller 3

unit = 3 x 12 JKEM

Jumlah JKEM setiap mahasiswa 222

Total Volume Kegiatan (n x JKEM) 6660 n= jml mhs

3. Rencana Keberlanjutan Program

a. Potensi yang ada di Desa Srimulyo diharapkan menjadi unggulan desa

b. Kelompok UMKM yang sudah dibina dapat meningkatkan kemitraan dengan pihak lain,

baik pihak swasta ataupun pihak pemerintah

c. KKN PPM ini dapat meningkatkan akselerasi usaha yang sudah dirintis dan dikembangkan

masyarakat Desa Srimulyo.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Realisasi Kegiatan

Program kegiatan KKN UII dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap

persiapan, tahap pelaksanaan serta tahap evaluasi dan pelaporan.

a. Tahapan Persiapan

Untuk pelaksanaan KKN selalu diawali dengan tahapan persiapan, yaitu mempersiapkan

calon mahasiswa KKN dan mempersiapkan pembekalan bagi mahasiswa.

b. Seleksi Mahasiswa

Tahap persiapan awal adalah menyeleksi mahasiswa pendaftar KKN melalui seleksi

administrasi serta test kesiapan pengetahuan dan kecakapan. Seleksi ini dimaksudkan untuk

mendapatkan mahasiswa yang dibutuhkan sesuai dengan tema program KKN PPM. Tujuan

seleksi ini dilakukan untuk menemukan mahasiswa yang sesuai harapan program. Seleksi

dilakukan pada waktu 21 s/d 23 Juni 2016.

c. Pembekalan Mahasiswa

Pelaksanaan pembekalan ini bertujuan untuk mendekatkan pemahaman mahasiswa

terhadap kebutuhan tema program yang akan dilaksanakan mahasiswa. Tahapan pembekalan

mahasiswa KKN PPM disesuaikan kebutuhan tema program, yaitu pembekalan materi ilmu

terapan sesuai disiplin ilmu mahasiswa. Mulai materi umum, administrasi, kemasyarakatan,

(9)

menggunakan materi 5 bidang, namun isi materi disesuaikan ”tema yang diangkat dalam program suatu wilayah”. Pelaksanaannya dilakukan pada 23 s/d 24 Juli 2016, meliputi :

1. Bidang ” Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif Berbasis Wirausaha dan Etika Global”.

2. Bidang ”Pengembangan Virtual Environment (VE) untuk pendidikan, pemerintahan dan

bisnis desa”

3. Bidang ”Pengembangan Kawasan Pedesaan untuk peningkatan Kesejahteraan

Masyarakat”.

4. Bidang ”Pengembangan Lingkungan dan Permikuman yang Cerdas, Lestari dan Berbasis

Potensi wilayah”

5. Bidang ”Kemasyarakatan dan Kewilayahan”

Gambar 1: Pembekalan Program KKN PPM Pembekalan Kemasyarakatan dan Kewilayahan

4. Pengarahan, Pelepasan dan Penerjunan Mahasiswa

Pelaksanaan pengarahan, pelepasan dan penerjunan mahasiswa ini dimaksudkan untuk

pembekalan umum oleh pejabat Rektorat untuk memberikan motivasi, dukungan dan arahan

selama pelaksanaan KKN, diharapkan mahasiswa mampu menjaga diri, bersosialisasi dan

bertugas menyelesaikan kegiatan KKN dengan baik dan benar. Pelaksanaanya pada Selasa 2

Agustus 2016 di Kampus Terpadu UII.

(10)

5. Tahapan Realisasi Program

Untuk pelaksanaan KKN telah dilakukan sosialisasi program-program kepada

masyarakat sasaran, yaitu mempersiapkan masyarakat sasaran untuk terlibat kegiatan yang

disepakati bersama masyarakat.

Mahasiswa KKN menjalankan program kegiatan dimulai dari proses pertemuan bersama

masyarakat sasaran, dimaksud mewujudkanatau membangun kesepahaman dan kesepakatan

dalam kerjasama. Program yang disosialisasikan merupakan pedoman pelaksanaan KKN bagi

mahasiswa.

Gambar 3: Rembug warga tentang Program KKN PPM

Berdasarkan program kewirausahaan yang dipaparkan dan disetujui oleh DPL maka

direalisasikan satu rangkaian kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan criping ketelah

secara modern atau menggunakan alat Teknologi Tepat Guna. Dilaksanakan tanggal 2 Agustus

2016 pada jam 19.30 WIB dibalai RW.

6. Tahapan Penyuluhan dan Pelatihan Criping Ketela

Untuk pelaksanaan KKN telah dilakukan sosialisasi program-program dan salah satunya

adalah penyuluhan kewirausahaan yaitu sebagai cara membuka wawasan bagi para UKM dari

berbagai elemen masyarakat. Dilanjutkan pengenalan pembuatan Criping secara modern

menggunakan alat-alat yang tidak lagi manual. Tujuan kegiatan ini untuk memotivasi

masyarakat agar lebih memiliki visi kedepan untuk meningkatkan produksinya dengan

(11)

Gambar 4 :

a. Penyuluhan Pangan Lokal dengan Kandungan produk pangan berdasarkan Prinsip

Bera-gam, Bergizi, Seimbang dan Aman. b. Training pembuatan criping

Kegiatan ini juga untuk mendorong para wirausaha baru agar lebih mengedepankan

pemanfaatan potensi lokal seperti ketela untuk memproduksi makanan lokal sebagai salah satu

alternatif usaha masyarakat. Adapun keterlibatan elemen masyarakat cukup baik dimana

keterlibatan ibu-ibu kelompok PKK, posdaya dan wanita tani juga mengambil peran dalam

kegiatan ini. Dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2016 pada 16.00 WIB.

7. Tahapan Penyuluhan dan Pelatihan Emping Jagung

Demikian halnya untuk memperkaya pemanfaatan potensi local yaitu dengan melakukan

pengolahan bahanbaku Jagung hasil panen masyarakat setempat. Hasil pertanian berupa Jagung

manis yang menjadi andalan desa Srimulyo hasil panennya cukup banyak, namun harganya

belum optimal jika hanya dijual mentah. Maka melalui KKN ini warga masyarakat tergerak

setelah mendapat stimulus berupa mesin maka tergerak untuk bekerjasama secara kelompok

untuk menumbuhkan variasi produk makanan lokal.

(12)

Gambar 5:

1. Serah terima alat produksi.

2. Penyuluhan Teknologi pengolahan pangan lokal yang sehat, higenis dan aman bagi

kesehatan

3. Praktek Mesin Pemipih Jagung. Jagung dirubah menjadi Emping Jagung

Training pembuatan pangan lokal berbasis hasil pertanian merupakan suatu proses yang

memanfaatkan hasil produksi pertanian yang jumlahnya cukup banyak. Emping Jagung

merupakan bahan pangan yang memiliki muatan lokal yang baik, diharapkan masyarakat dapat

menangkap peluang menjadi aktifitas ekonomi yang lebih baik, terutama bagi keluarga yang

masih tergolong pra sejahtera dan sejahtera 1 (versi BKKBN). Dilaksanakan pada tanggal 5

Agustus 2016 pada 19.00 WIB.

8. Tahapan Praktek Pembuatan Pangan Lokal

Tahapan berikut merupakan tahapan untuk memperkaya variasi produk dengan

pemanfaatan bahan pangan dari potensi lokal. Produk makanan ini memanfatkan telur ayam

peliharaan untuk mendukung pembuatan makanan-makanan yang menggunakan telur sebagai

salah satu bahahn bakunya. Produk makanan atau jajanan berbahan lokal diolah sesuai dengan

standar sehat dan bergizi. Kegiatan ini memotivasi kelompok UKM agar menumbuhkan

usahanya lebih maju dubandingkan sebelumnya.

Gambar 6: Praktek pembuatan pangan lokal berbasis keragaman bergizi, seimbang dan aman.

Beberapa kegiatan dilakukan dalam kurun waktu 3 hari (6,7 dan 8 Agustus 2016) untuk

mempercepat proses pelatihan agar masyarakat bisa mencoba secara mandiri, dan dapat

dilakukan pendampingan untuk tiap UKM (hari yang berbeda). Selain itu percepatan ini

dimaksudkan karena masih ada tahapan lain yang juga harus dilakukan berupa pemanfaatan

(13)

Gambar 7:Praktek pembuatan pangan lokal berbasis keragaman bergizi, seimbang dan aman.

Kegiatan pengembangan ekonomi melalui UKM merupakan suatu proses pembelajaran

secara kelompok dan saling belajar satu sama lain. Proses menjadi penting sebagai wahana

untuk saling berbagai ide dalam penciptaan produk makanan dan mengetahui proses pembuatan

yang sehat, aman, bergizi dan proses yang lebih efektif dan efisien.

9. Tahapan Pengembangan dasar-dasar pemasaran bagi para UMKM

Tahapan berikut merupakan tahapan peningkatan wawasan dan skill bagi para pelaku

UMKM dalam upaya meningkatkan serapan produk kepada konsumen (pasar). Upaya ini

sekaligus untuk mendorong UMKM untuk berani melakukan terobosan dalam pemasaran

(14)

Gambar 8: Salah satunya training desain packing produk

10.Tahapan Packing Produk (Kemasan)

Tahapan packing produk menjadi bagian penting dalam pemasaran produk, sehingga

diperlukan penyegaran dan sedikit latihan kepada para UMKM untuk mengembangkan

kemasan secara lebih baik.

Kegiatan pengemasan dilakukan dengan pelatihan membuat kemasan yang menarik,

salah satunya dengan menyablon kemasan plastic produk makanan criping pisang. Kegiatan

pendampingan terhadap UMKM untuk mendorong melakukan pengemasan produk menjadi

kegiatan pendampingan yang cukup efektif. Hal ini dilaksanakan dari tanggal 9 Agustus hingga

15 Agustus 2016

Gambar 9: Praktek Penyablonan Kemasan kepada para pemuda

Dan beberapa diantaranya pendampingan terhadap produk yang perlu diberikan kemasan

(15)

Gambar 9: Pendampingan packing produk lokal untuk pasar lokal

11.Tahapan Pemasaran

Tahapan promosi produk juga menjadi bagian yang penting dalam pemasaran produk,

maka diperlukan upaya penyebaran informasi terhadap produk makanan olahan local tersebut

secara lebih luas, baik melalui papan nama usaha, leaflet hingga promosi lewat momen acara

kebudayaan desa. .

Gambar 10: Beberapa Papan Nama Usaha pada UMKM yang masih Kecil

Untuk penyebaran informasi usaha para UKM dilakukan dengan menyediakan beberapa

leaflet yang terkait usahanya. Diharapkan dengan adanya leaflet dapat meningkatkan serapan

(16)

Gambar 11: Beberapa Leaflet Produk Makanan Lokal

Dari beberapa sebaran informasi ini dilakukan di berbagai kesempatan, even dusun dan

desa serta kecamatan. Sedangkan yang diluar Kecamatan dilakukan melalui pemetaan potensi

pasar.

(17)

Produk siap dipasarkan Uji pasar melalui toko

swalayan

Produk ada di rak toko

Swalayan

Kegiatan pemasaran yang dilakukan pada masa KKN ini merupakan rangkaian kegiatan

yang meliputi beberapa tahapan yaitu pemahaman tenntang arti pasar, konsep pemasaran,

produk, proses produksi, packing produk, penentuan HPP hingga penjualan produk kepasaran.

KESIMPULAN

Program kegiatan KKN UII yang telah dilaksanakan pada tahap awal kegiatan dari mulai

seleksi mahasiswa hingga pelaksanaan kegiatan KKN merupakan rangkaian pelaksanaan KKN

PPM. Pelaporan kegiatan masih merupakan bagian proses interaksi kegiatan pemberdayaan.

1. Kegiatan persiapan pembinaan untuk pelaksanaan program sudah dilaksanakan guna

mewujudkan hasil yang diharapkan.

2. Kegiatan penyuluhan usaha dan beberapa kegiatan ketrampilan usaha yang sudah

dilaksanakan merupakan rangkaian kegiatan KKN PPM yang sudah berjalan sesuai dengan

arah dan sasaran program.

3. Beberapa luaran mencakup:

a. adanya pemahaman tentang pentingnya melakukan diversifikasi terhadap turunan

hasil pertanian dan peternakan untuk produk makanan olahan berbahanbaku lokal.

b. terlatihnya kelompok usaha masyarakat dalam pembuatan makanan olahan berbahan

lokal.

c. adanya pemahaman tentang produk berkualitas yaitu berbasis keragaman, bergizi,

seimbang dan aman bagi konsumen.

d. tersedianya mesin pengolah emping jagung, alat pembuat criping, oven dan beberapa

alat pendukung lainnya.

e. adanya pemahaman terhadap prinsip-prinsip Pemasaran yang melipuyti kualiutas

produk, kemasan produk yang baik, dan distribusi penjualan yang lebih terarah sesuai

(18)

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini diucapkan terimakasih kepada Kemenristek DIKTI yang telah

mensuport pendanaan pelaksanaan KKN PPM dan DPPM UII yang telah memberikan

menempatkan mahasiswa KKN untuk mensuport pelaksanaan KKN PPM.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Bimas Ketahanan Pangan – Departemen Pertanian. 2002. Kebijakan Pengembangan

Pangan Lokal dan Makanan Tradisional Khas Nusantara Dalam Pemantapan Ketahanan

Pangan. Lokakarya Penumbuhan Pusat Kajian Pangan Lokal dan Makanan Tradisional

Khas Nusantara, Semarang 4 Nopember 2002

Anonymous. 2007. 22 Peluang Bisnis Makanan untuk Home Industry. PT AgroMedia Pustaka,

Jakarta

Anwar, Y. 2010.38 Inspirasi Usaha Makanan Minuman untuk Home Industry. PT AgroMedia

Pustaka,Jakarta

Gambar

Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Kelompok Umur
Tabel 1. Volume Pekerjaan Mahasiswa dalam bentuk JKEM
Gambar 1: Pembekalan Program KKN PPM Pembekalan Kemasyarakatan dan Kewilayahan
Gambar 3: Rembug warga tentang Program KKN PPM
+7

Referensi

Dokumen terkait

e. Siradjo, lste Inl. Jang didjadikan l3estuursleden hendaklah mer&a jang tidak berpe, ngaroeh dalam djabatan onderwijs, soepaja, mer&a dapat dinasihatt oleh jang

Mual muntah terus menyebabkan #anita lemah, tidak mau makan, berat badan turun dan rasa nyeri di epigastrium, nadi sekitar (00 kali/ menit, tekanan darah turu, turgor kulit

Serta display keselamatan kerja dan kesehatan kerja 4 4 3 3.667 Pengangkutan besi anyaman ke lapangan (dengan crane) Terjepit anyaman tulangan, tertusuk tulangan, menginjak

April 2014 - Maret 2015 Menunjang kegiatan Pastori April 2014 - Maret 2015 Menjamin kesejahteraan Vikaris Sesuai peraturan.. GPIB April 2014 - oktober 2014 Vikaris mendapat

Seperti halnya pada motivasi belajar, mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dengan komunikasi pembelajaran bermedia komputer memiliki kemampuan aplikasi komputer yang

Dari batasan masalah penelitian ini yaitu memfokuskan kebijakan pemerintah daerah dalam mengimplementasikan kebijakan publik pada peraturan daerah nomor 7 tahun 2009 tentang

Putrayasa (2014) berpendapat, “deiksis adalah kata yang tidak memiliki referen atau acuan yang tetap.” Lalu, menurut Alwi, Lapoliwa, dan Darmowijojo (2003),

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa waktu muncul tunas stek pucuk jeruk kacang lebih cepat tumbuh pada 4 perlakuan yaitu; menggunakan komposisi media campuran tanah dan