• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA ( 1 )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA ( 1 )"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HEPATITIS B PADA Ny S.T DI MALALAYANG 1 - LINGKUNGAN 1 I. Pengkajian

A.DATA UMUM

1. Nama KK: 2. Alamat KK:

3. Komposisi Keluarga: N

O

Nama Jenis Kelamin Umur Hubungan Pendidikan Pekerjaan

1 Tn S.D Laki-laki 59 Suami SMP Nelayan

2 Ny S.T Perempuan 45 Istri SD IRT

3 Tn H Laki-laki 28 Anak SMA Pegawai

4 An F Perempuan 14 Anak SMP Pelajar

Genogram:

4. Tipe keluarga: Tipe keluarga Tn.S.D adalah keluarga inti yang terdiri dari suami,istri dan anak

5. Suku : Ayah: Bantik Ibu:Minahasa 6. Agama: Islam

7. Status sosek keluarga

a. Pendapatan keluarga satu bulan: 1.500.000 – 2.000.000 b. Pengelola keuangan keluarga: keuangan dikelola istri

c. Bagaimana pandangan keuarga terhadap pendidikan angota keluarga :

Pendidikan suami SMP dan pendidikan istri SD, dan ingin meningkatkan pedidikan anak-anaknya.

(2)

8. Aktivitas rekereasi dalam keluarga : -Berkumpul bersama keluarga besar

-Keluarga menonton TV untuk menggunakan waktu senggangnya B. RIWAYAT

Keluhan utama: Ny ST mengeluh nyeri diperut bagian kanan

9. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:

10. Tahap perkembangan saat ini: keluarga dengan anak usia dewasa

11.Riwayat keluarga inti: Dalam keluarga: Ny. ST pernah memiliki riwayat hipertensi saat melahirkan anak kedua, suami dan kedua anaknya tidak ada riwayat pernah MRS dan Ny. ST keluar rumah sakit kurang lebih 2 minggu lalu

12.Riwayat keluarga sebelumnya : Ny. ST memiliki riwayat hipertensi dan dirawat di RS kurang lebih 2 minggu lalu

C. LINGKUNGAN Jenis rumah: Permanen Jenis bangunan: Beton Luas bangunan: 4×6 m2 Luas pekarangan:

-Status kepemilikan: milik orang lain Kondisi ventilasi: cukup

Kondisi pekarangan: cukup Kondisi lantai: kurang

(3)

Bagaimana pembagian ruangan didalam rumah:

1

Ket: 1: WC 2: Kamar

3: Ruang keluarga 4: Teras

5: Ruang tamu : Pantai

Pengelolaan sampah keluarga: dikelola Sumber air bersih dalam keluarga: PAM Kondisi jamban keluarga: kurang

Pembuangan limbah: dibuang di pantai 13. Karakteristik tetangga dan komunitas RW:

14. Mobilisasi geografi keluarga: tinggal di tanah yang ditempati sekarang

15. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: mengikuti pengkajian

16.Sistem pendukungan: didukung keluarga besar

4

5

2

(4)
(5)

D. STRUKTUR KELUARGA

17. Struktur komunikasi: hubungan antara Tn S.D dan Ny S.T berjalan dengan baik begitu juga dengan anak-anaknya komunikasi berjaln dengan baik.

18. Struktur kekuatan: kekuatan dalam keluarga yang dapat digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan adalah Ny ST cukup bijaksana dan sabar dalam menghadapi penyakit dan adanya dukungan dari anggota keluarga

19. Struktur peran: Tn SD sebagai kepala keluarga, Ny ST sebagai ibu rumah tangga, Tn H sebagai anak dan An F sebagai anak

20.Struktur nilai dan norma budaya:

E. FUNGSI KELUARGA

21. Fungsi afektif: Tn SD mengatakan selalu menjaga kejarmonisan antar anggota keluarga 22. Fungsi sosialisasi: keluarga Tn SD dan Ny ST saling berhubungan baik dengan anggota keluarga dan sebaliknya

23. Fungsi perawatan keluarga:

F. Stressor dan koping keluarga: 24. Sterssor yang dihadapi keluarga:

25. Stres jangka panjang: Ny ST cemas dengan status kesehatannya 26. Kemampuan keluarga merespon terhadap masalah:

27. Strategi koping yang digunakan: anggota keluarga banyak berdoa untuk Ny.ST 28. Strategi adaptasi fungsional:

G. Harapan Keluarga

(6)

Keterangan Tn S.D Ny S.T Tn H An F

110/90 mmHg 100/60mmHg 90 Hitam, tidak berketombe

Tidak ada keluhan

Hitam, tidak berketombe

Tidak ada keluhan

Hitam, tidak berketombe

Tidak ada keluhan

Hitam, tidak berketombe Konjungtiv

a Tidak anemis Anemis Tidak anemis Tidak anemis

Sklera Tidak ikterik Ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Telinga Simetris, tidak

ada keluhan

Simetris, tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Hidung Simetris, tidak

ada keluhan

Simetris, tidak ada keluhan

Simetris, tidak ada keluhan

Simetris, tidak ada keluhan

Mulut Mukosa bibir

lembab Mukosa bibir kering Mukosa bibir lembab Mukosa bibir lembab Dada Simetris ,tidak

ada nyeri Simetris, tidak ada nyeri Simetris, tidak ada nyeri Simetris, tidak adanyeri Perut Tidak ada nyeri Nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tangan Simetris ,tidak

ada edema

Simetris , edema Simetris, tidak ada edema

Simetris, tidak ada edema

Kaki Tidak ada nyeri, tidak ada keluhan

Edema Tidak ada nyeri,

tidak ada keluhan Tidak ada nyeri, tidak ada keluhan. Genetalia Tidak ada

keluhan

(7)

ANALISA DATA N

O

DATA ETIOLOGI MASALAH

1 DS: Klien mengatakan nyeri perut P: saat beraktivitas maupun tidak Q: seperti ditusuk-tusuk

R:perut bagian kanan S: 3 (ringan)

T: Kurang lebih 30 menit

DO: Klien tampak kurang nyaman Klien tampak memegang perutnya TTV:

TD:100/60 mmHg R: 20 kali/menit N:90 kali /menit S:36,5

Ketidakmampuan

keluargamerawat anggota keluarga yang menderita Hepatitis

Nyeri

2 DS: Klien mengatakan bahwa tempat makan digunakan bersama

DO: Kebersihan dan kerapihan rumah kurang

Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

Resiko penyebaran infeksi

Skoring masalah : 1.Nyeri berhubungan dengan keluarga merawata anggota keluarga yang Hepatitis.

NO Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah: Kurang sehat

3/3×1 1 Ny. ST masih menjalanai

pengobatan dan masih merasa nyeri

2 Kemungkinan masalah dapat dibubah:

Hanya sebagian

1/2×2 1 Ny. ST mengikuti pengobatan dari RS secara teratur namun sering mengabaikan pantangan makanan yang di tetapkan

3 Potensi masalah dapat dicegah: Cukup

2/3×1 2/3 Ny ST berpendidikan SD namun klien berupaya untuk mencegah masalah

4 Menonjol masalah: Masalah yang tidak perlu segera ditangani

1/2×1 1/2 Nyeri dirasakan Ny ST namun saat nyeri mulai dirasakan biasanya Ny ST langsung berbaring

(8)
(9)

Skoring masalah :2. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah: Ancaman kesehatan

2/3×1 2/3 Ny ST masih dalam keadaan sakit dan alat makan masih digunakan bersama

2 Kemungkinan masalah dapat diubah:

Hanya sebagian

1/2×2 1 Keluarga keluarga tau bahwa hepatitis adalah penyakit menular namun tidak mempedulikannya 3 Potensi masalah

untuk dicegah: Cukup

2/3×1 2/3 Ny ST berusaha untuk tidak makan makannan yang menjadi pantangan

4 Menonjolnya masalah :

Masalah yang tidak perlu segera

ditangani

1/2×1 1/2 Lingkungan keluarga kurang bersih namun keluarga berupaya untuk membersihkan

lingkunganannya

Hasil: 3 1/6

Prioritas Diagnosa

1. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan ketidakmampuan memodifikasi lingkungan

(10)

Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

N o

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Evaluasi Rencana

pengkajian

Umum Khusus Kriteria Standar

1 an keluarga memodifikasi n keluarga merawat anggota keluarga yang Hepatitis

Klien dan keluarga mampu mengenal hal-hal tentang resiko penyebaran infeksi.

Klien mempu mengatasi dan keluarga mampu membantu mengatasi nyeri yang derasakan klien

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan, diharapkan:

1.Keluarga mampu mengenal hal-hal tentang resiko penyebaran infeksi 2.Keluarga mampu menangani

penyebaran infeksi.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan diharapkan : 1.Nyeri berkurang 2.Klien dapat mengatasi nyeri klien dapat mengetahui cara untuk mengatasi nyeri yang dirasakan

- Observasi TTV -Berikan edukasi / penyuluhan tentang resiko penyebaran infeksi /

pencegahab dan diet untuk Hepatits -Edukasi untuk kebersihan lingkungan.

-Observasi TTV -Ajarkan teknik relaxasi

-Jelaskan pada keluarga dan klien tentang penyebab nyeri

-Anjurkan klien untuk

(11)

Implementasi dan Evaluasi Diagnosa

Keperawata n

(12)

1

-Mengkaji / mengobservasi TTV: TD:100/60 mmHg

R: 20×/menit N:90×/menit S: 36,5

-Memberikan edukasi tentang Hepatitis (pencegahan ,diet dan penyebaran infeksi)

-Memberikan edukasi untuk kesehatan lingkungan

-Mengajarkan teknik relaxasi untuk meminimalkan rasa nyeri

-Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi terapi obat yang ada:

Ricovir 300 mg 1×1 Sprinolactone 100 mg 1×1 Lanzoprazole 30 mg 3×1

S: -Klien mengatakan nyeri Perut disebelah kanan , namun berkurang saat dilakukan teknik relaxasi nafas dalam -Klien mengatakan mengeti tentang edukasi-edukasi dan teknik relaxasi yang diajarkan. O:-Klien tampak memegang dan mengelus-elus sisi perutnya yang terasa sakit -Klien tampak mengerti dengan apa yang telah diajarkan

A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi

Diagnosa Keperawatan

(13)

1

-Memberikan edukasi tentang Hepatitis

(pencegahan ,diet dan resiko

penyebaran infeksi)

-Mengedukasi keluarga tentang kesehatan lingkungan

-(Mahasiswa menjawab: Nyeri terjadi karena adanya

peregangan hati ) -Mengajarkan keluarga teknik relaxasiuntuk mengurangi rasa nyeri .

-Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi terapi obat yang ada:

Ricovir 300 mg 1×1

Sprinolactone 100 mg 1×1

Lanzoprazole 30 mg 3×1

-Keluraga menyimak tentang edukasi yang diberikan

-Keluarga menimak tentang edukasi yang diberikasi. bertanya cara untuk

mengurangi nyeri.

S: Keluarga mengatakan paham tentang apa yang didedukasikan tentang Hepatitis (pencegahan ,diet dan resiko penyebaran infeksi) dan tentang kesehatan lingkungan. O: Keluarga tampak pahan dengan apa yang

diedukasikan diajarkan dan yang dianjurkan tentang mengatasi Hepatitis

(14)

Diagnosa

Keperawatan Waktu /Tempat PerawatKegiatan / ImplementasiKeluarga Evaluasi 1 Tn.SD Pukul 10.00-sampai selesai

-Mengevalusi pengetahuan keluarga tentang Hepatitis

(pencegahan,diet dan resiko penyebaran infeksi).

-Mengevaluasi pengetahuan keluarga tentang kesehatan lingkungan

-Mengevaluasi pengetahuan keluarga tentang teknik relaxasi yang telah diajarkan

-Menganjurkan klien untuk minum terapi obat yang ada: Ricovir 300 mg 1×1 Sprinolactone 100 mg 1×1

Lanzoprazole 30 mg 3×1

-Keluarga menjawab apa yang ditanyakn mahasiswa tentang Hepatitis.

-Keluarga menjawab apa yang ditanyakan mahasiswa tentang seputar kesehatan lingkungan -Keluarga mengerti dan sudah tau apa yang harus dilakukan kepda klien jika klien mengeluh nyeri. -Keluarga sudah mengingatkan klien untuk terus minum obat agar cepat sembuh.

S:-Keluarga sudah tau dan mengerti tentang pencegahan, diet dan resiko penyebaran infeksi dari Hepatitis

(15)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) HEPATITIS B

Bidang Studi : Keperawatan Keluarga Topik : Hepatitis b

Hari/Tanggal : Kamis 23, November 2017 Waktu/Jam : kurang lebih 20 menit/ 14.00 Tempat : Rumah Keluarga Tn. SD

Peserta : Keluarga

Penyuluh : Yumichi P.B Tuppang

I. Tujuan

A. Tujuan umum

Setelah melakukan penyuluhan kesehatan tentang Hepatitis b selama 20 menit di harapkan peserta dapat memahami apa itu pengertian hepatitis b, peyebab hepatitis b, tanda dan gejala, komplikasi, pencegahan, dan perawatan apa yang dapat lakukakan dirumah untuk pasien dengan hepatitis b.

B. Tujuan khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat : 1. Memahami pengertian hepatitis b

2. Mengetahui faktor – faktor penyebab hepatitis b 3. Mengetahui tanda dan gejala penyakit hepatitis b

4. Memahami dan mengetahui cara pencegahan dari hepatitis b 5. Mengetahui pengobatan hepatitis b

6. Mengetahui dan menerapkan tentang diet hepatitis b II. Materi

1. Pengertian hepatitis b 2. Penyebab hepatitis b

3. Tanda dan gejala hepatitis b 4. Pencegahan hepatitis b

5. Pengobatan penyakit hepatitis b 6. Diet untuk hepatitis b

III. Media

Leaflet, Pliftchart, SAP, dan Lampiran Materi IV. Metode

(16)

V. Setting Tempat

VI. Pengorganisasian

A. Fasilitator : CI Lahan B. Moderator : Kasmiani

C. Penyuluh : Cicci Chairunisa Mas’um D. Peserta : Mahasiswa

VII. Kegiatan Penyuluhan

No Tahapan Waktu Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta 1 Pembukaan

(5 menit)

a. Memberi salam b. Memperkenalkan diri c. Kontrak waktu 20 menit d. Menjelaskan tujuan

pembelajaran

a. Menjawab

b. Mendengarkan dan memperhatikan c. Menyetujui

d. Mendengarkan dan memperhatikan 2 Kegiatan Inti

(10 menit)

a. Menjelaskan materi

penyuluhan secara berurutan dan teratur

Materi:

 Pengertian Hepatitis b  Penyebab Hepatitis b  Tanda dan Gejala

Hepatitis b

 Pencegahan Hepatitis b  Pengobatan Penyakit

Hepatitis b

(17)

 Diet Hepatitis b b. Memberikan kesempatan

peserta untuk bertanya 3 Penutup

(5 menit)

a. Mengevaluasi pengetahuan peserta

b. Kesimpulan dari pembelajaran c. Salam penutup

a. Menjawab

b. Mendengarkan dan memperhatikan c. Mendengarkan

VIII. Evaluasi

1. Evaluasi struktur

 Komitmen terhadap kontrak waktu, tempat dan peserta  Kontrak waktu dan tempat 1 hari sebelumnya

 Ketersediaan dan kesesuaian fungsi alat, bahan, dan media promosi kesehatan sesuai dengan yan dibutuhkan

2. Evaluasi proses

 Tim promosi kesehatan mampu memberikan informasi dengan jelas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

 Peserta bisa mendengarkan dan berpatisipasi aktif sampai akhir kegiatan 3. Evaluasi hasil

(18)

Lampiran Materi A. Pengertian

Hepatitis b adalah peradangan yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh infeksi atau toksin termasuk alkohol. (Elizabeth J. Corwin. 2001:573). Hepatitis b ada yang akut ada juga yang kronik. Hepatitis b akut adalah penyakit infeksi akut dengan gejala utama yang berhubungan erat dengan adanya nekrosis pada jaringan hati

Hepatitis b kronik adalah suatu sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi yang ditandai oleh berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada hati yang berlangsung terus-menerus tanpa penyembuhan dalam waktu palaing sedikit 6 bulan

B. Penyebab

1. Infeksi Virus seperti hepatitis b A, B, C. dan D 2. Obat-obatan, bahan kimia, dan racun.

3. Reaksi transfusi darah yang tidak terlindungi virus hepatitis b.

C. Tanda dan Gejala

Gejala dan tanda penyakit hepatitis b adalah sebagai berikut : - Selera makan hilang

- Rasa tidak enak di perut - Mual sampai muntah - Demam tidak tinggi

- Kadang-kadang disertai nyeri sendi

- Nyeri dan bengkak pada perut sisi kanan atas (lokasi hati) - Bagian putih pada mata (sklera) tampak kuning

(19)

D. Komplikasi

Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada alkoholik.

E. Pencegahan

Karena terbatasnya pengobatan hepatitis b, maka penekanan lebih diarahkan pada pencegahan diantaranya sebagai berikut :

Kini tersedia globulin imun HBV tertinggi (HBIG) dan vaksin untuk pencegahan dan pengobatan HBV, utamanya bagi petugas yang terlibat dalam kontak resiko tinggi misalnya pada hemodialisis, transfusi tukar dan terapi parenteral perlu sangat hati-hati dalam menangani peralatan parenteral tersebut.

Hindari kontak langsung dengan barang yang terkontaminasi virus hepatitis b akut. Pelihara personal hygiene dan lingkungan.

Gunakan alat-alat disposible untuk suntik. Alat-alat yang terkontaminasi disterilkan.

F. Perawatan dirumah Istrirahat yang baik Melakukan imunisasi

Menjaga kebersihan (personal hyginen) Makan makanan tinggi kalori

(20)

G. Diet untuk Hepatitis

1.Kalori tinggi, kandungan karbohidrat tinggi, lemak sedang dan protein disesuaikan dengan keadaan penderita.

2.Diet diberikan secara berangsur, disesuaikan dengan nafsu makan dan toleransi pendeita.

3.Cukup vitamin dan mineral.

4.Rendah garam atau cairan dibatasi bila terjadi penimbunan garam/air.

5.Mudah dicerna ..

(21)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KESEHATAN LINGKUNGAN

Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan

Sub Pokok Bahasan : SPAL yg memenuhi standar kesehatan Sasaran : Keluarga Binaan

Waktu : Kamis, 30 Mei 2013 Pukul : 10.00 Wib Tempat : Rumah keluarga Binaan.

I. A. Tujuan Instruksi Umum

· Setelah mengikuti penyuluhan ini keluarga mengetahui pentingnya kesehatan lingkungan, dan menciptakan lingkungan rumah, khususnya SPAL yang memenuhi standar kesehatan.

B. Tujuan Instruksi Khusus

· Menyebutkan pengertian kesehatan lingkungan · Menjelaskan ruang lingkup kesehatan lingkungan

· Menciptakan pengaruh kesehatan lingkungan rumah terhadap kesehatan

· Menciptakan lingkungan rumah, khususnya SPAL yang memenuhi standar kesehatan.

II. Materi Lampiran

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan 2. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

3. Pengaruh kesehatan lingkungan terhadap kesehatan keluarga 4. Syarat-syarat lingkungan rumah yang sehat.

III. Metode 1. Ceramah 2. Tanya Jawab

IV. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan

Pembukaan 5 Menit - Mengucapkan salam

- Memperkenalkan diri Penyajian 15 Menit Menyampaikan Materi :

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan 2. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

3. Pengaruh kesehatan lingkungan terhadap kesehatan keluarga

4. Syarat-syarat lingkungan rumah yang sehat

(22)

untuk bertanya

Penutup 5 Menit - Menyimpulkan materi yang telah diberikan - Mengevaluasi secara lisan

- Memberi salam penutup

VI. Alat – Alat Atau Media - Poster

- Leaflet

VII. Evaluasi

Setelah penyuluhan keluarga diharapkan mampu: · Menyebutkan pengertian kesehatan lingkungan · Menjelaskan ruang lingkup kesehatan lingkungan

· Menciptakan pengaruh kesehatan lingkungan rumah terhadap kesehatan

(23)

PEMBAHASAN MATERI

I. Pengertian Kesehatan Lingkungan

Kesehatan adalah suatu keseimbangan yang harus ada antara manusia dengan lingkungan agar dapat menjamin kesehatan manusia.

II. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

· Penyediaan air bersih dan pengendalian pencemaran air bersih serta pengolahan air limbah (SPAL) tertutup.

· Pengolahan sampah dan pemberantasan vector. · Pencegahan dan pengawasan pencemaran tanah. · Sanitasi makanan dan pengendalian pencemaran udara · Pengendalian kebisingan perumahan dan pemukiman.

· Tindakan pencegahan yang di perlukan untuk perlindungan lingkungan.

III. Pengaruh Kesehatan Lingkungan Terhadap kesehatan Keluarga

(24)

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATITIS

1. Definisi

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001)

2. Etiologi

Keparahan Tak ikterik dan asimto- matik

Parah Menyebar

luas, dapat berkem-bang sampai kronis

Peningkatan insiden kronis dan gagal hepar akut

(25)

Sumber Virus

Darah, feces, saliva

Darah, saliva, semen, sekresi vagina

Terutama melalui darah

Melalui darah

Darah, feces, saliva

b. Alkohol

Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis.

c. Obat-obatan

Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis akut.

3. Tanda dan Gejala

a. Masa tunas

Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari) Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari)

Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari) b. Fase Pre Ikterik

Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan infeksi virus berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun (pertama kali timbul), nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati) dirasakan sakit. Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang, bahu dan malaise, lekas capek terutama sore hari, suhu badan meningkat sekitar 39oC berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri persendian. Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis virus B.

c. Fase Ikterik

Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan disertai dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu I, kemudian menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai gatal-gatal pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2 minggu.

d. Fase penyembuhan

(26)

ikterik. Warna urine tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capai.

4. Patofisiologi

Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal.

Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.

Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut didalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi. Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin indirek), maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin.

(27)
(28)

5.

Pemeriksaan Diagnostik

a. Laboratorium

1) Pemeriksaan pigmen a) urobilirubin direk b) bilirubun serum total c) bilirubin urine d) urobilinogen urine e) urobilinogen feses 2) Pemeriksaan protein

a) protein totel serum b) albumin serum c) globulin serum 3) Waktu protombin

- respon waktu protombin terhadap vitamin K 4) Pemeriksaan serum transferase dan transaminase

a) AST atau SGOT b) ALT atau SGPT c) LDH

d) Amonia serum b. Radiologi

1) foto rontgen abdomen

2) pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal yang berlabel radioaktif

3) kolestogram dan kalangiogram 4) arteriografi pembuluh darah seliaka c. Pemeriksaan tambahan

(29)

6. Komplikasi

(30)

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan: dari hasil pengkajian asuhan keperawatan kesimpulan yang dapat di ambil yaitu pasien dan keluarga agar dapat mengerti tentang penyakit, komplikasi, beserta

hasil yang didapatkan pada evaluasi nyeri sudah berkurang skala 8, pasien sudah mengerti tantang penyakitnya, resiko infeksi tidak di dapatkan tanda tanda peradangan.. Kesimpulan :

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas An.A pada keluarga Tn N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi ISPA 2.. Resiko

Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga

Ketika ditanya apa itu pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta pencegahan dan perawatan tuberculosis hipertensi dan gastritis kepada keluarga. Keluarga hanya mengetahui

Setelah 1 x pertemuan keluarga memahami tentang cara pencegahan dan perawatan Diabetes Melitus Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit keluarga dapat melakukan

2.4 Konsep Solusi TB Paru Salah satu solusi untuk membantu proses penyembuhan penderita dengan penyakit TB Paru dan mengurangi faktor resiko penyebaran penyakit adalah memberikan

Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, ditandai dengan Tn.F maupun keluarga mengatakan sebagian mengerti tentang penyakit TB Paru,