• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

Tn. S (48th) adalah kepala keluarga dari Ny. S (46th) dan anak F (17th). Pendidikan terakhir Tn. S adalah SD dan sekarang bekerja sebagai buruh bangunan. Keluarga Tn. S tinggal di Desa Trimulyo RT.01 RW.III Genuksari Semarang.

No Nama JK Hub Umur Pend.

Status Imunisasi

BCG

POLIO DPT Hepaptitis Campak Ket.

I II III IV I II III I II III

1. Tn. S L Suami 48 th SD - - - -

2. Ny. S P Istri 46 th SD - - - -

3. An. F P Anak I7 th SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

TBC

lengkap

(2)

Asma Jantung

a. Genogram

Keterangan :

= laki-laki = tinggal satu rumah

= perempuan = hubungan dengan keluarga

= meninggal = klien

b. Tipe keluarga

Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga inti (Nuclear Family) karena di dalam satu rumah terdapat ayah, ibu dan anak.

c. Suku dan bangsa

Bahasa yang digunakan keluarga Tn. S adalah bahasa Jawa karena

Ny. S 46th

Tn. S 48th

An. F 17 th

TBC

(3)

dibawa ke Puskesmas. Biasanya sebelum dibawa ke Puskesmas / ke dokter terdekat, biasanya dibelikan obat di warung terlebih dahulu. d. Agama

Keluarga Tn. S beragama Islam semua. Tapi anggota keluarga dalam melakukan ibadah jarang ataupun terkadang-kadang. Kalaupun melakukan ibadah, itupun dilakukan secara sendiri-sendiri.

e. Status sosial dan ekonomi keluarga

Tn. S bekerja sebagai buruh bangunan. Penghasilan per bulan ± Rp. 300.000,-. Sedangkan pengeluaran ± Rp. 400.000,- per bulan.

f. Aktivitas rekreasi

Aktivitas rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Aktivitas rekreasi di luar rumah jarang mereka lakukan.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Remaja a. Tahap perkembangan keluarga dengan remaja

Pada saat ini keluarga Tn. S sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak remaja. Dimana tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja antara lain:

a) Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan memiliki otonomi.

(4)

c) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Kindarkan terjadinya perdebatan, kecurigaan dan permusuhan. d) Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota)

keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga

b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

1) Mempertahankan keintiman pasangan karena Tn. S lebih cenderung diam dan menyendiri. Tn. S dan Ny. S sudah pisah ranjang tetapi masih rukun dan tinggal satu rumah.

2) Membantu suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua. c. Riwayat keluarga

(5)

3. Pengkajian Lingkungan a. Karakteristik rumah

Rumah Tn. S terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, ruang gudang, ruang dapur, ruang kamar mandi.

Cara pengaturan perabot rumah kurang rapi, kebiasaan merawat rumah disapu 1 kali sehari. Ukuran rumah 12 x 8 m2, tipe rumah semi permanen, atap terbuat dari genting, lantai berubin, tetapi sudah bercampur dengan tanah,karena ubin sudah banyak yang rusak. Rumah Tn S terdapat ventilasi berupa 2 jendela di ruang tamu, 1jendela di kamar tidur, dan 1 pintu utama. Kondisi ruangan sangat pengap, karena jendela yang ada di rumah Tn. S tidak pernah dibuka. Keluarga Tn. S menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari seperti mandi, mencuci, dan masak.

b. Denah rumah

c. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli Trimulyo, hubungan antar tetangga cukup baik. Tapi Tn. S cenderung menutup diri dengan

U B T

S Kamar

An. F Kamar

Ibu

Gudang

R. tamu

T e r a s Dapur

Kamar Ayah

(6)

tetangga maupun orang lain. Lain halnya dengan Ny. S yang selalu mengikuti acara perkumpulan maupun acara yang lain di lingkungan sekitar rumah.

d. Mobilitas geografis keluarga

Rumah merupakan daerah perkampungan tidak jauh dari jalan raya, mudah dijangkau oleh sepeda motor. Ny. S kalau membeli perlengkapan masak, membeli di pasar yang berjarak 200 meter dari rumahnya. Rumah Ny. S berada di pinggir jalan raya.

e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Di dalam masyarakat Ny. S selalu mengikuti arisan dan perkumpulan bersama masyarakat. Sedangkan Tn. S cenderung berdiam diri di rumah dan tidak banyak bicara. Ny. S dan An. F dapat bersosialisasi dengan orang lain secara baik. Ny. S bekerja sebagai penjual nasi pecel. Sosialisasi Ny. S dengan para pembeli berjalan dengan baik. An. F juga dapat bergaul dengan baik dengan teman-teman sebayanya di rumah. An. F juga dapat bersosialisasi dengan baik dengan masyarakat lain.

f. Sistem pendukung keluarga

(7)

4. Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi yang digunakan di keluarga Tn.S adalah komunikasi terbuka. Mereka dapat mengungkapkan pendapatnya masing-masing. b. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga kalau ada masalah, yang memutuskan masalah adalah Tn. S. Keputusan diambil dengan cara bermusyawarah bersama.

c. Struktur peran

Tn. S yang berperan sebagai kepala keluarga, sudah bisa melaksanakan perannya dengan baik. Ny. S yang berperan sebagai ibu rumah tangga, juga membantu Tn.S untuk mencari nafkah dengan berjualan nasi pecel. An. F dapat berperan dengan baik di dalam keluarga An. F yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA, bisa melaksanakan peran sebagai anak usia sekolah dengan cukup baik. d. Nilai atau norma keluarga

Keluarga Tn. S apabila sakit, dibelikan obat di warung terlebih dahulu. Jika dibelikan obat di warung belum sembuh, maka diperiksakan ke Puskesmas/pelayanan kesehatan terdekat.

5. Fungsi Keluarga a. Fungsi afektif

(8)

b. Fungsi sosialisasi

Tn. S belum/sosialisasinya kurang dengan tetangga, saudara, maupun orang lain. Ny. S mengajarkan kepada anak-anaknya untuk hidup mandiri dan hidup menerima apa adanya, dapat hidup dengan sabar. c. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit TB Paru. Hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari / mengetahui pengertian, penyebab serta tanda dan gejala dari penyakit TB Paru. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas karena kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit respiratori.

d. Fungsi ekonomi

Keluarga Tn. S menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga setiap hari. Ny. S mengatakan penghasilannya jarang ada sisa tiap bulannya, sebaliknya kadang masih kekurangan. 6. Stres Jangka Pendek dan Panjang

a. Stresor jangka pendek dan panjang

(9)

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

Apabila ada masalah, Tn. S biasanya selalu bersabar dan menyuruh anggota keluarga yang lain untuk bersabar pula serta menyerahkan semua kepada Allah SWT.

c. Strategi koping yang digunakan

Dalam menghadapi suatu masalah, biasanya Tn.S berunding dengan istri dan anaknya.

7. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Tn. S Ny. S An. F

120/80 mmHg 52 kg 158 cm 78 x/mnt 16 x/mnt Bentuk mesochepal Warna hitam ada ubannya, cukup bersih, lurus. Tidak ada gangguan

penglihatan, tidak ada ikterik. Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.

Tampak kotor, ada serumen, tidak ada luka.

Bibir cukup lembab tidak ada stomatitis Tidak ada pem-besaran kel. Tiroid. Simetris, vesikuler

100/60 mmHg 38 kg 153 cm 80 x/mnt 22 x/mnt Bentuk mesochepal Warna hitam ke-merahan, agak ikal, kering, kotor. Tidak ada gangguan penglihatan, anemis, tidak ikterik

Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.

Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka.

Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

Tidak ada pem-besaran kel. Tiroid Simetris, tidak terdengar bunyi gallop, terdengar bunyi whezing

120/70 mmHg 54 kg 161 cm 76 x/mnt 20 x/mnt Bentuk mesochepal Warna hitam, lurus, bersih.

Tidak anemis, tidak ikterik.

Bersih, tidak ada sekret tidak ada polip

(10)

Abdomen

Ekstremitas

Kulit Genital

Datar, tidak ada luka

Berfungsi dengan baik tidak ada kelainan

Sawo matang, tidak ada alergi, bersih -

Datar, bising usus, terdengar normal, tidak ada luka Berfungsi dengan baik, tidak ada kelainan

Hitam, kering, tidak ada alergi, bersih -

Datar, bising usus terdengar normal

Sawo matang, bersih, tidak ada alergi

8. Harapan Keluarga

Tn. S menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin melakukan kegiatan pengobatan/penyuluhan terhadap warga khususnya di lingkungan RW. III Trimulyo.

B. ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Penyebab

1 DS:

DO:

Keluarga mengatakan kalau Ny. S menderita flek paru pada tanggal 24 Oktober 2007, Ny. S mengalami sesak nafas dan nyeri dada seperti di tusuk – tusuk. Kemudian keluarga memeriksakan Ny. S ke RS. Islam Sultan Agung Semarang dan dokter mengatakan bahwa setelah dilakukan uji BTA, ternyata Ny. S positif menderita TB Paru. Keluarga mengatakan tahunya mempunyai flek paru. Keluarga mengatakan tidak tahu kalau penyakitnya bisa menular.

Ny. S batuk tetapi tidak bisa

Bersihan jalan nafas tidak efektif

(11)

Ny. S tampak menggunakan otot bantu pernafasan, saat dilakukan auskultasi terdengar suara whezing. 2 DS:

DO:

Keluarga mengatakan bahwa pada tanggal 4 Juli 2008 klien telah dinyatakan sembuh oleh dokter. Namun sampai sekarang klien tidak pernah mengontrolkan diri ke puskesmas atau rumah sakit. Klien mengatakan setiap malam tubuhnya berkeringat, klien mengatakan tubuhnya lemas saat bangun tidur. Nafsu makan klien cukup bagus, makan 3x/hari habis 1 porsi dengan nasi, sayur, lauk, dan minum air putih. Berat badan klien sebulan terakhir 45kg. Namun pada saat dilakukan pengkajian berat badan klien turun menjadi 43kg, LILA : 19cm, tubuh klien kurus, kulit kering bersisik, rambut merah, konjungtiva anemis

Resiko perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

(12)

C. SKORING

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru terutama pada Ny. S

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah Aktual

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

Sebagian

3/3 x 1= 1

1/2 x 2 = 1

Dalam menentukan sifat masalah bobot yang paling besar diberikan kepada keadaan sakit atau yang mengancam kehidupan keluarga yaitu keadaan sakit atau pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan usia, kemudian baru diberikan kepada hal-hal yang mengancam kesehatan keluarga dan selanjutnya kepada situasi krisis dalam keluarga dimana terjadi situasi yang menuntut penyesuaian dalam keluarga. Pada kasus Ny. S ketika keluarga ditanya tentang perawatan TB Paru mengatakan tidak tahu dan lebih cenderung diam ketika ditanya masalah perawatan TB Paru.

(13)

4. Menonjolnya masalah

Segera ditangani

2/2 x 1 = 1

sudah dan sedang dijalankan, adanya kelompok resiko tinggi dalam keluarga atau kelompok. Pada kasus Ny. S dengan pemberian informasi tentang perawatan TB Paru yang cukup jelas, kemungkinan masalah yang akan muncul dapat dicegah. Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif adalah masalah aktual yang harus ditangani agar tidak menimbulkan komplikasi.

Total Skor 3 2/3

2. Resiko perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah nutrisi pada orang sakit terutama pada Ny. S

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah Resiko

(14)

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

Sebagian

3. Potensi masalah dapat di cegah Rendah

4. Menonjolnya masalah

Ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani

1/2 x 2 = 1

1/3 x 1 = 1/3

1/2 x 1 = 1/2

konjungtiva anemis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah data diubah adalah pengetahua, teknologi dan tindakan-tindakan untuk menangani masalah, sumberdaya keluarga, sumberdaya perawatan dan sumberdaya masyarakat. Pada kasus Ny. S masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat diatasi dengan pemenuhan nutrisi yang adekuat dan nutrisi pada taraf gizi seimbang sesuai kebutuhan tubuh yang mencakup 4 sehat 5 sempurna.

Hal-hal yang perlu

(15)

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru terutama pada Ny. S

2. Resiko perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah nutrisi pada orang sakit terutama pada Ny.S

E. PRIORITAS MASALAH

(16)

2)

RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Keperawatan

Keluarga Tujuan Umum (TUM)

Tujuan Khusus (TUK)

Evaluasi Intervensi

Keperawatan Kriteria Standar

1 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan Keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru terurtama pada Ny. S

Setelah dilakukan tindakan keperawatan bersihan jalan nafas menjadi efektif.

1. Keluarga dapat mengenal masalah TB Paru.

Verbal Keluarga dapat menjelaskan pengertian TB Paru

Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala TB Paru

Keluarga dapat menjelaskan perawatan keluarga yang menderita TB Paru

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang TB Paru

2. Jelaskan pada keluarga tentang pengertian, tanda/gejala tindakan yang dilakukan bila salah satu anggota keluarga

menderita TB Paru 3. Bimbing keluarga

untuk mengulang kembali apa yang dijelaskan oleh perawat.

(17)

2. Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat.

3.Keluarga mampu melakukan perawatan kesehatan

4. Ny. S bersama anggota keluarga mampu

memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

Verbal

Psikomotor

Psikomotor

Keputusan keluarga untuk rutin

dapat melakukan perawatan kesehatan diri ke pelayanan kesehatan

1. Beri penjelasan tentang penyakit TB Paru yang dapat terjadi kekambuh-an & komplikasi 1. Ajarkan kepada

keluarga untuk latihan nafas dalam dan batuk efektif agar bersihan jalan nafas menjadi efektif dan tidak terjadi komplikasi. 2. Beri kesempatan

kepada keluarga untuk

mempraktekkan cara nafas dalam dan batuk efektif. 3. Beri pujian positif

atas partisipasi keluarga. 1. Menganjurkan

(18)

2 1. Resiko perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah nutrisi pada orang sakit terutama pada Ny.S

Setelah dilakukan kunjungan keluarga diharapkan mampu memenuhi nutrisi sesuai kebutuhan tubuh.

1. Keluarga dapat memenuhi makanan yang bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh terutama tinggi kalori, tinggi protein (TKTP)

2. Keluarga dapat menyebutkan beberapa contoh makanan yang mengandung

Verbal

Verbal

Verbal

Dapat menyebutkan pengertian makanan yang bergizi

Dapat menyebutkan jenis makanan yang tinggi kalori, tinggi protein

Dapat menyubutkan manfaat dari

makanan yang bergizi

Keluarga mampu menyebutkan 3 contoh makanan yang mengandung kalori dan protein

1.kaji pengetahuan keluarga tentang pengertian makanan bergizi.

2.Jelaskan pada keluarga tentang pengertian makanan bergizi, jenis

makanan tinggi kalori dan tinggi protein,manfaat makanan bergizi bagi tubuh. 3.Bimbing keluarga

untuk mengulang kembali

4.Beri pujian atas jawaban yang di sampaikan oleh keluarga.

(19)

3. Keluarga dapat menyebutkan manfaat nutrisi bagi tubuh.

Verbal Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 5 manfaat nutrisi bagi tubuh.

1. Jelaskan kepada keluarga tentang hal – hal yang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi. 4. Keluarga dapat

menyebutkan kembali akibat dari kekurangan nutrisi

5. Keluarga dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh setiap hari.

Verbal

Psikomo tor

Keluarga mampu menyebabkan 3 dari 5 akibat dari

kekurangan nutrisi

Menyajikan makanan bergizi setiap hari

1. Jelaskan kemballi tentang hal-hal yang dapat tejadi jika tubuh kekurangan nutrisi.

1. Diskusikan dengan keluarga tentang makanan bergizi yang harus dipenuhi setiap hari, terutama yang mudah di dapatkan dan harga relatif terjangkau. 2. Anjurkan kepada

keluarga untuk selalu memenuhi nutrisi yang bergizi setiap hari. 3. Beri pujian atas

(20)

3)

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF

Tujuan Khusus

(TUK) Implementasi Evaluasi Formatif Paraf Sabtu, salah satu anggota penyakit TB Paru. mengalami batuk terus menerus, sesak nafas dan nyeri dada seperti di tusuk – tusuk. Kemudian keluarga memeriksakan Ny. S ke RS. Islam Sultan Agung. Dan dokter mengatakan bahwa setelah dilakukan uji BTA, mengetahui apa sebenarnya flek paru itu, penyebab, tanda dan gejala serta komplikasinya. Keluarga mengatakan tidak tahu kalau penyakit TB Paru bisa menular.

Keluarga diam saja, ketika ditanya tentang TB Paru, keluarga kooperatif dan mendengarkan penjelasan perawat dengan baik.

11.20 2 Keluarga dapat memenuhi makanan yang bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh

Mengkaji pengetahuan umum keluarga Tn. S tentang makanan

S :

O:

(21)

11.30 2 Keluarga dapat menyebutkan beberapa contoh

makanan yang mengandung kalori dan protein. kalori dan protein

S :

O:

Keluarga Tn.S mengatakan makanan yang mengandung kalori adalah makanan dari padi-padian, sedangkan makanan yang mengandung protein adalah makanan dari bahan kacang-kacangan. Keluarga menjawab dengan tenang dan kooperatif. 11.45 2 Keluarga dapat

memenuhi nutrisi yang bergizi setiap hari.

Memotivasi keluarga untuk selalu memenuhi nutrisi yang bergizi setiap hari.

S :

O:

Keluarga Tn S mengatakan akan memenuhi nutrisi yang bergizi setiap hari.

Keluarga Tn. S kooperatif,

11.55 2 Keluarga

dapat menyebutka n kembali akibat dari kekurangan nutrisi.

Memberitahu kepada keluarga jika tubuh

kekurangan nutrisi akan mengakibatk an tubuh menjadi lemas, tidak berenergi

Keluarga Tn. S mengatakan akan selalu memenuhi makan yang bergizi setiap hari.

Keluarga Tn. S kooperatif.

12.05 1 Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny. S) dan menular

S :

O:

Keluarga Tn. S mengatakan tidak mengetahui kalau TB Paru bisa menular

(22)

12.15 1 Keluarga dapat mengenal masalah

kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny. S) Keluarga dapat me-ngambil keputusan tentang

tindakan yang tepat

Mengontrak keluarga Tn. S untuk diberi pengetahuan kesehatan tentang TB Paru

S:

O:

Keluarga Tn. S mengatakan bersedia, waktunya sehabis magrib saja

Keluarga Tn. S setuju, telah mendapatkan kesepakatan waktu setelah magrib hari Minggu besok

Minggu, salah satu anggota yang tepat

Mengontrak ulang keluarga untuk diberi pengetahuan kesehatan tentang TB Paru

S:

O:

Keluarga Tn. S mengatakan bersedia diberi penyuluhan untuk diajukan pukul 16.00 WIB

Keluarga Tn. S sedang membersihkan lantai rumahnya salah satu anggota penyakit TB Paru

S: O:

Keluarga Tn. S mengatakan cukup jelas

Keluarga Tn. S

(23)

16.50 2 yang tepat Keluarga

dapat memenuhi makanan yang bergizi yang

dibutuh kan oleh tubuh terutama tinggi kalori tinggi bergizi dan manfaat bagi tubuh

S :

O :

Keluarga Tn. S mengatakan kalau makanan yang bergizi adalah makanan yang terdiri dari 4 sehat 5 sempurna. Keluarga mengatakan tidak mempunyai cukup uang untuk memenuhi makanan yang bergizi

Keluarga Tn. S tersenyum dan kooperatif

Senin, keluarga Tn. S untuk latihan nafas dalam dan batuk efektif serta mampu menyediakan tempat dahak beserta belum bisa cara nafas dalam dan batuk efektif, keluarga juga mengatakan belum menyediakan tempat dahak desinfektan.

Keluarga Tn. S

memperhatikan perawat saat mengajari nafas dalam dan batuk efektif, keluarga mampu menyediakan tempat dahak desinfektan.

18.40 1, 2 Keluarga mampu me-manfaatkan pelayanan kesehatan yang ada mengatakan setuju.

terjadi gejala-gejala

(24)

19.05 2 Keluarga dapat menyebutkan contoh

makanan yang mengandung kalori dan protein. kalori dan protein

S:

O:

Keluarga Tn. S mengatakan masih ingat diantaranya makanan dari padi-padian, kentang , jagung, kacang kedelai, telur, daging dan ikan.

Keluarga mampu

menyebutkan contoh makanan yang mengandung kalori dan protein.

19.15 2 Keluarga kalori dan protein yang bergizi seimbang menghidangkan makanan bergizi tinggi kalori dan protein.

Di meja makan tersaji nasi, sayur bayam, ikan asin, tempe goreng, pepaya dan susu kedelai

19.30 2 Keluarga manfaat dari makanan yang bergizi seimbang

S:

O:

Keluarga Tn. S mengatakan sudah paham kalau makanan yang bergizi akan berpengaruh dengan kesehatan seseorang.

Keluarga mampu

(25)

4)

EVALUASI SUMATIF

No Tanggal Jam

Evaluasi Sumatif TT

1

2

Selasa, 30-12-08 13.00

13.15

S:

O:

A: P: S:

O:

A: P:

Keluarga Tn. S mengatakan dapat menyebutkan pengertian, penyebab, cara pencegahan penularan penyakit TB Paru hanya bisa menyebutkan 1 saja, cara pengobatannya tidak tahu (Ny. S lupa). Ny. S ingat betul bahwa apabila ada tanda-tanda kekambuhan harus segera memeriksakan diri ke dokter. Ny. S dapat menyebutkan 4 tanda dan gejala TB Paru. Keluarga mengatakan sudah mampu melakukan nafas dalam dan batuk efektif.

Keluarga Tn. S sudah paham, keluarga Tn.S mampu menyebutkan penjelasan yang telah disampaikan oleh perawat. Keluarga Tn. S mampu mempraktekan nafas dalam dan batuk efektif, keluarga Tn. S mampu menyediakan tempat dahak desinfektan.

Masalah teratasi Hentikan intervensi

Keluarga Tn. S mengatakan sudah mengerti kalau makanan yang bergizi sangat berguna bagi kesehatan. Ny. S dapat menyebutkan apa saja yang termasuk dalam makanan bergizi serta dapat menyebutkan syarat rumah yang sehat dan manfaat rumah yang sehat. Ny. S paham kalau lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya penyakit.

Keluarga Tn. S kooperatif, dimeja makan keluarga tersedia nasi, sayur bayam, tempe goreng, dan ada pepaya. BB Ny. S = 43,5 Kg, LILA = 19,5 cm. Konjungtiva tidak anemis Jendela yang ada di rumah dibuka semua Masalah teratasi sebagian

Gambar

Tabel. 2. Komposisi Keluarga Tn. S

Referensi

Dokumen terkait

Perbuatan berupa model collaborative learning tipe group grid kepada kelas eskperimen 1 pada perlakuan kedua, kelas eksperimen 2 pada perlakuan pertama, dan kelas eksperimen

Bagian MIS/IT akan menginput surat pesanan ke dalam sistem dan membuat laporan penjualan - Surat pesanan - Laporan penjualan Perjanjian jual beli Bagian marketing

Semakin tinggi tingkat keuntungan ( earning per share ) maka laba yang diperoleh perusahaan semakin baik. Perusahaan yang memiliki nilai EPS yang tinggi akan menarik

- Jumlah kendaraan terakhir yang keluar dari suatu jalur jalan pada satu siklus arus lalu lintas (JOUT) - Delay Lampu Hijau Terakhir (DHT) yang menyatakan.. delay lampu hijau

Kemudian Sumanto (1984: 32) berpendapat bahwa, perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai

Pada pengukuran gula darah yang lebih signifikan terjadi pada hari ke-14, namun kadar gula darah tikus dengan perlakuan ekstrak secara signifikan masih lebih

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI pada siswa kelas VI SDN 1 Kalitengah melalui pendekatan kontekstual

Penelitian ini bertujuan untuk mengenali bagaimana pasien Poliklinik Eye Center Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang mengevaluasi jasa yang diberikan oleh pihak