• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A.

PENGKAJIAN KELUARGA

1.

Data Umum

a. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. K b. Usia : 48 tahun c. Pendidikan : SMP d. Pekerjaan kepala keluarga : -

e. Alamat : Ds. Sambiroto RT 7 /II, Semarang f. Komposisi keluarga :

Status Imunisasi

POLIO DPT Hepaptitis Campak Ket. No Nama JK Hub Umur Pend.

BCG

I II III IV I II III I II III 1 Ny. S P Istri 46 th SD - - - - -

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ TBC

2 An. F L Anak 17 th Klas 2 SMA lengkap

g. Genogram

Keterangan :

= laki-laki = tinggal satu rumah

= perempuan = hubungan dengan keluarga

Jantung Asma

TBC TBC

(2)

= meninggal = klien h. Tipe keluarga

Keluarga Tn. K termasuk tipe keluarga inti (Nuclear Family) karena di dalam satu rumah terdapat ayah, ibu dan anak.

i. Suku dan bangsa

Bahasa yang digunakan keluarga Tn. K adalah bahasa Jawa karena berasal dari Jawa. Dalam keluarga tidak ada pantangan makanan apapun, tapi apabila ada anggota yang sakit cukup parah, biasanya dibawa ke Puskesmas. Biasanya sebelum dibawa ke Puskesmas/ke dokter terdekat, biasanya dibelikan obat di warung terlebih dahulu.

j. Agama

Keluarga Tn. K beragama Islam semua. Tapi anggota keluarga dalam melakukan ibadah jarang ataupun terkadang-kadang. Kalaupun melakukan ibadah, itupun dilakukan secara sendiri-sendiri.

k. Status sosial dan ekonomi keluarga

Tn. K tidak bekerja, kebutuhan sehari-hari dicukupi oleh Ny. S yang bekerja menjadi buruh (pembantu rumah tangga). Gaji per bulan ± Rp. 300.000,-. Sedangkan pengeluaran ± Rp. 400.000,- per bulan. Biasanya kalau kebutuhan kurang, An. S senantiasa membantu Ny. S untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

l. Aktivitas rekreasi

Aktivitas rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Aktivitas rekreasi di luar rumah jarang mereka lakukan.

(3)

2.

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Pada saat ini keluarga Tn. K sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), karena anak memisahkan diri dari keluarga, sudah menikah (memiliki keluarga sendiri).

Dari ketiga tugas perkembangan keluarga menurut Durall dan Miller pada keluarga Tn. K yang dapat terpenuhi tugasnya adalah :

1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar 2) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat 3) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga. b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

1) Mempertahankan keintiman pasangan karena Tn. K lebih cenderung diam dan menyendiri. Tn. K dan Ny. S sudah pisah ranjang tetapi masih rukun dan tinggal satu rumah.

2) Membantu suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua. c. Riwayat keluarga saat ini

Ny. S mengatakan nafasnya kadang terengah-engah. Namun ketika pengkajian, keadaan Ny. S baik-baik saja tidak ada keluhan.

d. Riwayat keluarga sebelumnya

Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa ayah dari Ny. S meninggal karena sakit flek paru. Ibu dari Ny. S meninggal karena penyakit jantung. Ibu dari Tn. K meninggal karena penyakit Asma. Ny. S ketika periksa ke RSU Kota

(4)

Semarang pada tanggal 4 Juli 2005, Ny. S enggan didiagnosa menderita TBC paru. Ny. S mendapat terapi dan mengikuti pemeriksaan rontgen sebanyak 4 kali ketika foto rontgen terakhir pada tanggal 14 Juli 2007, klien dinyatakan sudah sembuh sejak saat itu sampai sekarang klien dinyatakan sudah sembuh. Sejak saat itu sampai sekarang klien tidak pernah mengontrolkan diri ke Puskesmas/RS. Ny. S mengatakan kadang merasa terengah-engah maupun batuk, tapi Ny. S melakukan istirahat yang lebih dan biasanya bisa sembuh.

3.

Pengkajian Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Rumah Tn. K terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 3 kamar tidur, ruang gudang, ruang dapur, ruang kamar mandi.

Cara pengaturan perabot rumah kurang rapi, kebiasaan merawat rumah disapu 1 kali sehari. Ukuran rumah 9 x 6 m2, tipe rumah semi permanen, atap terbuat dari genting, lantai berubin dan terdapat ventilasi cuma di depan ruang tamu. Kondisi ruangan agak pengab dan keluarga kalau mandi pakai air sumur dan minum kadang pakai air sumur.

b. Denah rumah Kamar An. F Kamar Ibu R. Keluarga Gudang R. tamu Dapur KM WC U B T S Kamar Ayah

(5)

c. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli Sambiroto, hubungan antar tetangga cukup baik. Tapi Tn. K cenderung menutup diri dengan tetangga maupun orang lain. Lain halnya dengan Ny. S yang selalu mengikuti acara perkumpulan maupun acara yang lain di lingkungan sekitar rumah.

d. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Tn. K adalah penduduk asli di daerah Sambiroto. Ny. S dan Tn. K adalah penduduk asli di daerah Sambiroto. Ketika Ny. S dan Tn. K menikah sampai dengan sekarang yang sudah mempunyai 2 anak, mereka tetap tinggal di desa Sambiroto.

e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Di dalam masyarakat Ny. S selalu mengikuti arisan dan perkumpulan bersama masyarakat. Sedangkan Tn. K cenderung berdiam diri di rumah dan tidak banyak bicara. Ny. S dan An. F dapat bersosialisasi dengan orang lain secara baik. Ny. S bekerja sebagai pembantu rumah tangga di perumahan Graha Wahid. Sosialisasi Ny. S dengan tuannya berjalan dengan baik. An. F juga dapat bergaul dengan baik dengan teman-teman sebayanya di rumah. An. F juga dapat bersosialisasi dengan baik dengan masyarakat lain.

(6)

Anggota keluarga biasanya kalau sakit parah diperiksakan ke Puskesmas/ke dokter terdekat Ny. S sering tolong menolong begitu juga dengan lingkungan sekitar.

4.

Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka, kecuali Tn. K. Tn. K hanya menyendiri di kamarnya Ny. S dan An. F dapat mengungkapkan pendapatnya masing-masing.

b. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga kalau ada masalah, yang memutuskan masalah adalah Ny. S yang dibantu oleh anak sulungnya (An. F).

c. Struktur peran

Tn. K yang berperan sebagai kepala keluarga, belum bisa melaksanakan perannya dengan baik. Tn. K yang seharusnya bertugas memberi nafkah keluarga, lebih cenderung menghabiskan waktu sehariannya di rumah sambil menonton TV. Di rumah, Tn. K juga jarang membantu istrinya untuk mengurusi pekerjaan rumah tangga. Ny. S yang berperan ganda. Ny. S bertugas mencari nafkah dan mengurusi pekerjaan rumah tangga. An. F dapat berperan dengan baik di dalam keluarga An. F yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA, bisa melaksanakan peran sebagai anak usia sekolah dengan cukup baik.

(7)

Keluarga Tn. K apabila sakit, dibelikan obat di warung dahulu. Kalau dibelikan obat di warung belum sembuh, maka diperiksakan ke Puskesmas/pelayanan kesehatan terdekat.

5.

Fungsi Keluarga

a. Fungsi afektif

Keluarga Tn. K kurang mengetahui tentang penyakit flek paru/TB paru yang diderita oleh Ny. S. Tapi, Ny. S sewaktu sakit mau memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan. Sedangkan ketika sudah dibilang sembuh oleh dokter, Ny. S tidak pernah mengontrolkan diri ke pelayanan kesehatan.

b. Fungsi sosialisasi

Tn. K belum/sosialisasinya kurang dengan tetangga, saudara, maupun orang lain. Ny. S mengajarkan kepada anak-anaknya untuk hidup mandiri dan hidup nerima apa adanya, dapat hidup dengan sabar.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit TB Paru. Hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari/mengetahui pengertian, penyebab serta tanda dan gejala dari penyakit TB Paru. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas karena kurang pengetahuannya keluarga tentang penyakit yang pernah diderita oleh Ny. S..

(8)

Keluarga Ny. S menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga setiap hari. Ny. S mengatakan penghasilannya jarang ada sisa tiap bulannya, malah sebaliknya kadang masih kekurangan.

6.

Stres Jangka Pendek dan Panjang

a. Stresor jangka pendek dan panjang

Ny. S merasakan ketakutan akan risiko terjadi, kekambuhan lagi akan penyakit TB Paru yang pernah dialami setahun yang lalu.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

Apabila ada masalah, Ny. S biasanya selalu bersabar dan menyuruh anggota keluarga yang lain untuk bersabar pula serta menyerahkan semua kepada Allah SWT.

c. Startegi koping yang digunakan

Dalam menghadapi suatu masalah, biasanya Ny. S berunding dengan anak pertama dan keduanya. Ny. S memberikan pengertian kepada angota keluarganya yang lain. Kadang Ny. S bercerita dengan Tn. K tentang masalah yang terjadi, tapi sangat jarang Ny. S takut cerita kepada Tn. K karena Ny. S takut apabila Tn. K semakin stres dan depresi.

7.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Tn. K Ny. S An. F TD BB TB Nadi RR 120/80 mmHg 52 kg 158 cm 78 x/mnt 16 x/mnt 100/60 mmHg 38 kg 153 cm 80 x/mnt 22 x/mnt 120/70 mmHg 54 kg 161 cm 76 x/mnt 20 x/mnt

(9)

Kepala Rambut Mata Hidung Telinga Mulut & Tenggorokan Leher Dada Abdomen Ekstremitas Kulit Bentuk mesochepal Warna hitam ada ubannya, cukup bersih, lurus. Tidak ada gangguan penglihatan, tidak ada ikterik. Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.

Tampak kotor, ada serumen, tidak ada luka.

Bibir cukup lembab tidak ada stomatitis

Tidak ada pem-besaran kel. Tiroid. Simetris, vesikuler

Datar, tidak ada luka

Berfungsi dengan baik tidak ada kelainan

Sawo matang, tidak ada alergi, bersih

Bentuk mesochepal Warna hitam ke-merahan, agak ikal, kering, kotor.

Tidak ada gangguan, tidak anemis, tidak ikterik

Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.

Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka.

Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

Tidak ada pem-besaran kel. Tiroid Simetris, tidak terdengar bunyi gallop, vesikuler

Datar, bising usus, terdengar normal, tidak ada luka Berfungsi dengan baik, tidak ada kelainan

Hitam, kering, tidak ada alergi, bersih

Bentuk mesochepal Warna hitam, lurus, bersih.

Tidak anemis, tidak ikterik.

Bersih, tidak ada sekret tidak ada polip

Kotor, ada serumen, tidak ada luka

Bibir lembab, tidak ada nyeri telan

Tidak ada pem-besaran kel. Tiroid Vesikuler, simetris, tidak terdengar bunyi gallop

Datar, bising usus terdengar normal

Sawo matang, bersih, tidak ada

(10)

Genital - -

alergi -

8.

Harapan Keluarga

Ny. S menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin melakukan kegiatan pengobatan/penyuluhan terhadap warga khususnya di lingkungan RW. II.

B.

ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Penyebab

1 DS: Ny. S mengatakan kalau dirinya menderita flek paru pada tahun 2005. Tepatnya tanggal 4 Juli 2005, Ny. S mengalami nyeri seperti ditusuk-tusuk kemudian langsung diperiksakan ke Puskesmas dan RSU Kota Semarang dan dokter ,engatakan kalau dirinya menderita TB Paru. Ny. S tahunya mempunyai flek paru. Ny. S mengatakan tidak mengetahui apa sebenarnya flek paru. Ny. S mengatakan tidak tahu kalau penyakitnya bisa menular. Kurang pengetahuan tentang penyakit TB Paru Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah TB Paru pada Ny. S

(11)

DO: Ny. S tampak bingung ketika ditanya tentang TB Paru, Ny. S diam, Ny. S tampak kooperatif

2 DS:

DO:

Ny. S mengatakan dokter sudah mengatakan kalau dirinya sudah sembuh ketika periksa terakhir pada tanggal 4 Juli 2007. Sampai sekarang Ny. S tidak pernah mengontrolkan diri ke Puskesmas/Rumah Sakit. Ny. S mengatakan rumahnya pengap.

Ny. S makan seadanya, belum memenuhi gizi yang diperlukan oleh tubuh setiap harinya. Ada beberapa jendela tapi jarang sekali dibuka. Sirkulasi udara kurang baik/ventilasi kurang, pencahayaan di siang hari juga kurang. Risiko terjadinya serangan TB berulang Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Ny. S.

(12)

C.

SKORING

Kurang pengetahuan tentang penyakit TB Paru berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah TB Paru pada Ny. S.

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah Aktual 2. Kemungkinan masalah dapat diubah sebagian 3. Potensi dicegah cukup 4. Menonjolnya masalah segera ditangani 3/3 x 1 = 1 1/2 x 2 = 1 2/3 x 1 = 2/3 2/2 x 1 = 1/2

Klien ketika ditanya tentang TB Paru mengatakan tidak tahu dan lebih cenderung diam ketika ditanya masalah TB Paru

Pendidikan Ny. S adalah SD. Penangkapan atau pemahaman keluarga Tn. K kurang ketika ditanya tentang suatu masalah kesehatan, menjawabnya agak lama.

Dengan pemberian informasi tentang TB Paru yang cukup jelas, kemungkinan masalah yang akan muncul dapat dicegah.

Masalah kurang pengetahuan adalah masalah aktual yang harus ditangani agar tidak menimbulkan masalah-masalah yang lain.

Total Skor 3 2/3

Risiko terjadi serangan TB Paru berulang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Ny. S.

(13)

Kriteria Skor Pembenaran 1. Sifat masalah Risiko 2. Kemungkinan masalah dapat diubah Sebagian 3. Potensi masalah dapat dicegah Rendah 4. Menonjolnya masalah

Ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani

2/3 x 1 = 2/3

1/2 x 2 = 1

1/3 x 1 = 1/3

1/2 x 1 = 1/2

Ny. S pernah menderita penyakit TBC tapi belum mengenal masalah samapi saat ini

Masalah penyakit TBC berulang dapat dicegah dengan cara meningkatkan pengetahuan cara memodifikasi lingkungan rumah yang benar

Ekonomi keluarga dari kalangan ke bawah, makanan sehari-hari adalah nasi dan sayur, kadang makan dengan lauk kadang juga tidak. Ny. S kurang makanan yang tinggi protein dan tinggi kalori.

Ny. S mengatakan kalau anggota keluarga ada yang sakit biasanya dibelikan obat di warung terlebih dahulu, kalau belum ada perubahan segera diperiksakan. Total Skor 2 ½

D.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kurang pengetahuan tentang penyakit TB Paru berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal TB Paru pada Ny. S

Risiko terjadi serangan TB Paru berulang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Ny. S.

(14)

E.

PRIORITAS MASALAH

Kurang pengetahuan tentang penyakit TB Paru berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal TB Paru pada Ny. S.

F.

RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

Evaluasi No Diagnosa Keperawatan Keluarga Tujuan Umum (TUM) Tujuan Khusus

(TUK) Kriteria Standar

Intervensi Keperawatan 1 Kurang pengetahu-an tentpengetahu-ang penyakit TB Paru berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal TB Paru pada Ny. S. Setelah dilaku-kan penyuluhan pada keluarga masalah kesehatan dapat teratasi 1.Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny. S) Verbal ƒ Keluarga dapat men-jelaskan pengertian TB Paru ƒ Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala TB Paru ƒ Keluarga dapat menjelas-kan perawatan keluarga yang menderita TB Paru 1. Kaji pe-ngetahuan keluarga tentang TB Paru 2. Jelaskan pada keluarga tentang pengertian, tanda/gejala tindakan yang dilakukan bila salah satu anggota keluarga menderita TB Paru

(15)

Evaluasi No Diagnosa Keperawatan Keluarga Tujuan Umum (TUM) Tujuan Khusus

(TUK) Kriteria Standar

Intervensi Keperawatan 3. Bimbing keluarga untuk mengulang yang dijelaskan 4. Beri pujian atas jawaban 2.Keluarga mampu mengambil keputusan tentang yang tepat 3.Ny. S ber-sama anggota keluarga mampu me-manfaatkan pelayanan kesehatan yang ada Verbal Psikomo-tor ƒ Keputus-an keluarga untuk rutin mengontrol-kan Ny. S ke pelayanan kesehatan ƒ Keluarga Tn. K senantisa memeriksak an diri/me-ngontrol kesehatan diri ke pelayanan kesehatan Puskesmas 1. Beri pen-jelasan tentang penyakit TB Paru yang dapat terjadi kekambuh-an & komplikasi 1. Menganjur-kan keluarga untuk mengontrol kesehatan di Puskesmas/ RS

(16)

Evaluasi No Diagnosa Keperawatan Keluarga Tujuan Umum (TUM) Tujuan Khusus

(TUK) Kriteria Standar

Intervensi Keperawatan 2 Risiko terjadi serangan TB Paru berulang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Ny. S. Setelah dilakukan kunjungan keluarga diharapkan mampu memelihara lingkungan rumah yang sehat 1.Keluarga dapat memenuhi makanan yang bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh terutama tinggi kalori tinggi protein (TKTP) 2.Keluarga dapat me-nyebutkan beberapa syarat rumah sehat 3.Keluarga dapat me-nyebutkan kembali verbal Verbal Verbal ƒ Dapat menyebutkan pengertian makanan yang bergizi ƒ Dapat menyebutkan jenis makanan yang tinggi kalori tinggi protein ƒ Dapat menyebutkan manfaat dari makanan yang bergizi ƒ Keluarga mampu menyebutkan 3 syarat rumah yang sehat ƒ Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 3 manfaat 1. Jelaskan kepada keluarga tentang syarat rumah yang sehat 2. Jelaskan kepada keluarga tentang hal-hal yang

(17)

dampak dari lingkungan rumah yang tidak sehat rumah yang bersih dapat terjadi akibat rumah yang kurang sehat (lembab, kurang sinar matahari, banyak lalat, perabotan yang tidak teratur) 4. Keluarga dapat menjaga kebersihan lingkungan rumah Non Verbal

(18)

Evaluasi No Diagnosa Keperawatan Keluarga Tujuan Umum (TUM) Tujuan Khusus

(TUK) Kriteria Standar

Intervensi Keperawatan 5. Keluarga dapat mem-bersihkan lingkungan rumah secara teratur 2.Membersih-kan rumah tiap hari 3. Member-sihkan kamar mandi dan dapur secara teratur 3. Diskusikan dengan keluarga tentang pembagian tugas dalam menjaga kebersihan rumah 4. Anjurkan kepada untuk membuka jendela, melipat baju yang ber-gantungan 5. Anjurkan kepada keluarga untuk kebersihan lingkungan rumah 6. Beri pujian untuk tindakan yang tepat.

(19)

G.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF

Tanggal. Jam No. Dx. Kep. Tujuan Khusus (TUK)

Implementasi Evaluasi Formatif Paraf Senin, 23-6-08 19.00 1 Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga Mengkaji pengetahuan keluarga tentang penyakit TB Paru S: O:

Ny. S mengatakan kalau dirinya men-derita flek paru pada tahun 2005. Tepatnya tanggal 4 Juli 2005, klien mengalami nyeri seperti ditusuk-tusuk kemudian langsung di-periksakan ke Puskesmas dan RSU Kota Semarang dan didiagnosa menderita TB Paru. Klien tahunya mempunyai flek paru. Klien mengatakan tidak mengetahui apa sebenarnya flek paru. Klien mengata-kan tidak tahu kalau penyakitnya bisa menular.

Klien tampak bingung ketika ditanya tentang TB Paru, klien diam, klien tampak kooperatif 19.20 2 Keluarga dapat menjaga kebersihan lingkungan rumah Mengkaji lingkungan di rumah Ny. S

S : Ny. S mengatakan rumahnya pengap dan kotor. Ny. S memperbolehkan untuk keliling melihat setiap ruangan di rumahnya.

(20)

Tanggal. Jam No. Dx. Kep. Tujuan Khusus (TUK)

Implementasi Evaluasi Formatif Paraf O: Ada beberapa jendela tapi

jarang sekali dibuka. Nampak baju bergantungan, sirkulasi udara/ventilasi kurang. Di dapur dan gedung tampak tumpukan barang/penataan barang yang tidak teratur

19.30 2 Keluarga dapat menyebutkan beberapa syarat rumah yang sehat Menanyakan syart rumah yang sehat S : O :

Ny. S mengatakan rumah yang bersih dan tidak kotor Ny. S tampak tenang, Tn. K hanya diam. 19.35 2 Keluarga dapat menyebutkan syarat rumah yang sehat Memberitahu beberapa syarat rumah yang sehat S : O : Ny. S mengatakan jendelanya jarang sekali dibuka, rumah dipel seminggu 2 kali, ada genting kaca hanya di ruang dapur Rumah Tn. K menghadap ke Selatan, diapit oleh rumah tetangganya, jendela hanya ada 1 di ruang tamu dan di kamar An. F, kamar Tn. K dan Ny. S tidak ada jendela dan ventilasi, ventilasi rumah Tn. K kurang, Ny. S cukup paham tentang pemberitahuan itu.

(21)

Tanggal. Jam No. Dx. Kep. Tujuan Khusus (TUK)

Implementasi Evaluasi Formatif Paraf 19.45 2 Keluarga dapat menjaga kebersihan lingkungan rumah Memotivasi keluarga untuk mem-buka jendela setiap hari dan mem-bersihkan rumah setiap hari agar terhindar dari debu dan kuman S : O:

Ny. S mengatakan selalu menyapu tiap hari tapi jarang membuka jendela. Ny. S mengatakan terima kasih atas masukan yang telah diberikan untuk keluarga

Ny. S tampak kooperatif, Tn. K kurang kooperatif, Tn. K lebih banyak diam

19.55 2 ƒ Keluarga dapat me-nyebutkan kembali dampak dari ling-kungan rumah yang tidak sehat Memberitahu kalau rumah yang tidak sehat dapat mempe-ngaruhi kesehatan keluarga S : O:

Ny. S mengatakan akan membuka jendela setiap kali setelah dirinya pulang kerja serta akan merapikan baju-baju yang bergantungan. Ny. S tampak paham

Tanggal. Jam No. Dx. Kep. Tujuan Khusus (TUK)

(22)

ƒ Keluarga dapat mem-bersihkan lingkung-an rumah secara teratur 19.05 1 Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny. S) Memberitahu kalau TB Paru bisa terjadi kekambuhan dan menular S : O:

Ny. S mengatakan tidak mengetahui kalau TB Paru bisa menular

Klien tampak kurang paham

19.15 1 ƒ Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny. S) ƒ Keluarga dapat me-ngambil Mengontrak keluarga Tn. K untuk diberi pengetahuan kesehatan tentang TB Paru S: O:

Ny. S mengatakan bersedia, waktunya sehabis magrib saja

Ny. S tampak setuju, telah mendapatkan kesepakatan waktu setelah magrib hari Kamis besok Tanggal. Jam No. Dx. Kep. Tujuan Khusus (TUK)

(23)

keputusan tentang tindakan yang tepat Kamis, 26-6-08 15.30 1 ƒ Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny. S) ƒ Keluarga dapat me-ngambil keputusan tentang tindakan yang tepat Mengontrak keluarga ulang untuk diberi pengetahuan kesehatan tentang TB Paru S: O :

Ny. S mengatakan bersedia diberi penyuluhan untuk diajukan pukul 16.00 WIB Ny. S tampak menyapu lantai rumahnya 16.15 1 ƒ Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny. S) Memberi penyuluhan kesehatan tentang penyakit TB Paru S: O:

Ny. S mengatakan cukup jelas

Ny. S memperhatikan dan cukup aktif dalam mengikuti

pendidikan kesehatan tentang TB Paru Tanggal. Jam No. Dx. Kep. Tujuan Khusus (TUK)

(24)

16.50 17.05 2 2 ƒ Keluarga dapat me-ngambil keputusan tentang tindakan yang tepat ƒ Keluarga dapat memenuhi makanan yang bergizi yang dibutuhka n oleh tubuh terutama tinggi kalori tinggi protein (TKTP) ƒ Keluarga dapat memenuhi makanan yang bergizi yang dibutuhka Memberi informasi tentang apa itu makana bergizi dan kegunaan bagi tubuh manusia Memberikan pengetahuan bahwa makanan yang bergizi tidaklah mahal S: O: S: O:

Ny. S mengatakan kalau makanan yang bergizi adalah makanan yang terdiri dari 4 sehat 5 sempurna. Ny. S mengatakan kalau keluarganya tidak mempunyai cukup uang

untuk membeli, makanan yang bergizi.

Ny. S tampak tersenyum dan kooperatif

Ny. S mengatakan sudah paham.

Ny. S tampak sudah mengerti.

(25)

n oleh tubuh terutama TKTP Jum’at, 27-6-08 18.30 1 ƒ Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny. S) ƒ Keluarga dapat me-ngambil keputusan tentang tindakan yang tepat Mengkaji ulang pengetahuan Ny. S tentang penyakit TB Paru S: O:

Ny. S mengatakan TB Paru

merupakan penyakit menular karena adanya kuman. Ciri-ciri/gejala yang saya ingat adalah batuk, ada sesak dan nyeri dada. Saya ingatnya cuma itu.

Ny. S tampak mengingat-ingat pelajaran yang telah didapatnya kemarin. 18.40 1, 2 Keluarga mampu me-manfaatkan pelayanan kesehatan yang ada Memotivasi Ny. S untuk mengontrolk an diri ke Puskesmas/ RS apabila

S : Ny. S mengatakan setuju dan ingin bilang ke anak sulungnya terlebih dahulu

Tanggal. Jam No. Dx. Kep. Tujuan Khusus (TUK)

(26)

terjadi gejala-gejala kekambuhan

O: Ny. S tersenyum, Ny. S kooperatif dan tampak paham 19.05 2 Keluarga dapat menyebutkan beberapa syarat rumah sehat Mengkaji ulang syarat rumah yang sehat S: O:

Ny. S mengatakan masih ingat diantaranya rumah harus bersih, bebas debu, cahaya cukup sinar matahari bisa masuk, jendela dibuka agar udara bisa keluar masuk.

Ny. S tampak paham 19.15 2 ƒ Dapat menjaga kebersih-an ling-kungan rumah ƒ Keluarga mampu me-ngambil keputusan tentang tindakan yang tepat Memotivasi Ny. S untuk menjaga diri, anggota keluarga dan lingkungan S: O:

Ny. S mengatakan setiap haris udah membersihkan lingkungan dan membuka jendela

Ny. S menuruti nasehat penyuluh. 19.30 2 ƒ Keluarga dapat me-njaga ke-bersihan Memberitahu manfaat rumah yang sehat dan

S: Ny. S mengatakan sudah paham kalau rumah yang sehat akan berpengaruh dengan kesehatan orang

Tanggal. Jam No. Dx. Kep. Tujuan Khusus (TUK)

(27)

lingkung-an rumah ƒ Keluarga dapat merapikan baju yang ber-gantungan ƒ Keluarga dapat mem-bersihkan ling-kungan rumah secara teratur mengobser-vasi ruangan rumah O: yang menempati

Baju yang bergantungan cuma 1 celana di kamar An. F, rumah cukup rapi

(28)

H.

EVALUASI SUMATIF

No Tanggal Jam Evaluasi Sumatif TT 1 2 Minggu, 29-6-08 13.00 13.15 S: O: A: P: S: O: A: P:

Ny. S dapat menyebutkan pengertian, penyebab, cara pencegahan penularan penyakit TB Paru hanya bisa menyebutkan 1 saja, cara pengobatannya tidak tahu (Ny. S lupa). Ny. S ingat betul bahwa apabila ada tanda-tanda kekambuhan harus segera memeriksakn diri ke dokter. Ny. S dapat menyebutkan 4 tanda dan gejala TB Paru.

Ny. S tampak cukup paham, pengetahuan Ny. S bertambah

Masalah teratasi sebagian Lanjutkan intervensi

Ny. S mengatakan sudah mengerti kalau makanan yang bergizi sangat berguna bagi kesehatan. Ny. S dapat menyebutkan apa saja yang termasuk dalam makanan yang bergizu serta dapat menyebutkan syarat rumah yang sehat dan manfaat rumah yang sehat. Ny. S paham kalau lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya penyakit.

Ny. S kooperatif, di meja makan keluarga Tn. K tampak ada nasi, sayur bayam, tempe goreng, dan ada pepaya. Jendela yang ada di rumah dibuka semua.

Masalah teratasi sebagian Lanjutkan intervensi

Referensi

Dokumen terkait

Diplomasi kebudayaan merupakan salah satu cara pelaksanaan diplomasi dengan menggunakan pendekatan kebudayaan, yang antara lain berarti mencoba untuk meningkatkan

Segala puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kekuatan, keyakinan dan semangat sehingga dengan pertolonganNya akhirnya peneliti

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan ini, berdasarkan Surat Kepala Eksekutif Pengawasan IKNB No.S-66/D.05/2016 tanggal 10

[r]

Hasil eksperimen Alvia menyimpulkan bahwa investor individual akan mengalami recency effect karena lebih mempercayai informasi yang terakhir diperoleh, sehingga dapat

Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat terbiasa manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana

Salah satu sistem yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) dimana informasi akan dikalikan secara langsung dengan pseudo-noise

a) Dengan hati-hati disemprot dengan larutan ninhidrin. Asam asetat yang ditambahkan dimasukkan untuk menjaga pH sekitar 5, juga apababila fase gerak yang dipakai