• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika Dalam Akuntansi Keuangan docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Etika Dalam Akuntansi Keuangan docx"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

KATA

PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Etika dalam Akuntansi Keuangan :Etika dalam Akuntansi Keuangan Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan.

Dengan adanya Makalah ini kita bisa mengetahui bagaimana Etika yang berlaku di bidang akuntansi, sehingga kita dapat menghindari pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di bidang akuntansi. Dengan begitu kita bisa menjadi akuntan yang taat dan terhindar dari hukum

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kami khawatir dengan banyaknya pelanggaran yang terjadi di Indonesia,banyaknya pemberitaan mengenai tindak pidana korupsi,penyuapan, dan laim-lain. Membuat kami prihatin dengan keadaan yang ada di Indonesia,dimana tindak pidana korupsi dianggap hal yang biasa dilakukan di kalangan pejabat-pejabat. Mereka tidak merasa malu pada saat tertangkap dan terbukti bersalah, dengan kejadiaan ini kami mengambil inisiatif untuk membuat makalah ini dengan tema Etika dalam Akuntansi Keuangan

B. RUMUSAN MASALAH A. pengertin etika secara umum? B. Etika yang berlaku di Indonesia ?

C. Hukum apa yang mengatur etika di Indonesia ? D. Apa dan bagaimana tugas-tugas para akuntan ?

C. TUJUAN

(3)

Dalam bidang ekonomi pelanggaran terjadi bukan karna ketidaktauhan pelaku namun karna mereka tau caranya jadi mereka melakukan pelanggaran. Berikut adalah pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan di Indonesia

 Penyalahgunaan uang negara untuk kepentingan pribadi (korupsi)

 Pelanggaran terhadap wajib pajak

 Melakukan berbagai cara untuk menguntungkan diri sendiri walaupun merugikan orang lain ( Nepotisme )

Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan memiliki fakor-faktor sebagai berikut

 Penyalahgunaan kekuasaan yang melampaui batas kewajaran hukum oleh para pejabat negara

 Mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan publik oleh para pejabat yang bersangkutan.

 Kurangnya kesadaran para pemimpin terhadap tugas dan tanggung jawabnya.

 Kurang profesionalnya para aparatur negara dalam mengemban tugasnya.

 Kurang dijunjung tingginya hukum yang berlaku di Indonesia.

Setiap pelanggaran akan menyebabkan suatu kerugian bagi orang lain,begitu pula dengan pelanggaran yang telah di sebutkan di atas.

 Korupsi menyebabkan perbedaan yang tajam di antara kelompok sosial dan individu baik dalam hal pendapatan, prestis, kekuasaan dan lain-lain.

 Korupsi juga membahayakan terhadap standar moral dan intelektual masyarakat. Ketika korupsi merajalela, maka tidak ada nilai utama atau kemulyaan dalam masyarakat.

 Korupsi menyebabkan sikap individu menempatkan kepentingan diri sendiri di atas segala sesuatu yang lain dan hanya akan berfikir tentang dirinya sendiri semata-mata.

 Kemiskinan merajalela dalam negara dan terjadi ketidakstabilan dalam negara.

 Terjadi ketidak percayaan masyarakat terhadap aparatur negara

Setiap pelanggaran harus di hentikan dengan solusi-solusi yang tepat agar pelanggaran tidak terjadi dan memberikan efek jera bagi pelaku

 Hukum di Indonesia perlu ditegakkan dan dijunjung setinggi - tingginya.

 Perlunya seleksi yang ketat demi menjaring aparatur negara yang profesional, jujur, bijaksana, adil dan bertanggung jawab.

(4)

Dalam kongresnya tahun 1973, IAI untuk pertama kalinya menetapkan Kode Etik bagi profesi Akuntan di Indonesia. Pembahasan mengenai kode etik IAI ditetapkan dalam Kongres VIII tahun 1998.

Prinsip Etika Profesi Akuntan

1. Tanggung Jawab Profesi

Ketika melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang profesional, setiap anggota harus mempertimbangkan moral dan juga profesional di dalam semua kegiatan yang dilakukan.

2. Kepentingan Publik

Setiap anggota harus senantiasa bertindak dalam krangka memberikan pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan yang diberikan publik, serta menunjukkan komitmen nya sebagai profesional.

3. Integritas

Untuk meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota wajib memenuhi tanggung jawabnya sebagai profesional dengan tingkat integritas yang setinggi mungkin.

4. Obyektivitas

Setiap anggota berkwajiban untuk menjaga tingkat ke-obyektivitas-nya dan terbebas dari benturan-benturan kepentingan dalam menjalankan tugas kewajiban profesional.

5. Kompetensi dan sifat kehati-hatian profesional

Setiap anggota wajib menjalankan jasa profesional dengan kehati hatian, kompetensi dan ketekunan Juga berkewajiban untuk mempertahankan keterampilan profesional pada tingkatan yang dibutuhkan. Ini untuk memastikan bahwa klien mendapatkan manfaat dari jasa profesional yang diberikan dengan kompeten berdasar pada perkembangan praktik, legislasi serta teknik yang mutakhir.

6. Kerahasiaan

Anggota harus menghormati kerahasiaan informasi selama melaksanakan jasa profisional tidak boleh menggunakan atau mengungkapkan informasi tersebut jika tanpa persetujuan terlebih dahulu, Kecuali memiliki hak atau kewajiban sebagai profesional atau juga hukum untuk mengungkapkan informasinya.

7. Perilaku Profesional

(5)

8. Standar Teknis

Anggota harus menjalankan jasa profesional sesuai standar teknis dan standar profesional yang berhubungan/relevan. Setiap anggota wajib untuk melaksanakan penugasan dari klien selama penugasan tersebut tidak berseberangan dengan prinsip integritas dan prinsip objektivitas

Dalam kode etik yang telah disebutkan pada Etika Profesi Akuntansi sudah diatur bagaimana para akuntan harus bertindak. Namun pada kenyataan, penyimpangan oleh para akuntan banyak terjadi.Penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan tentu saja berdampak buruk terhadap nama baik maupun tingkat kredibilitas akuntan dimata publik.

1. BENGKULU - Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Tipikor kelas IA Bengkulu, menjatuhkan vonis kepada terdakwa tindak pidana korupsi, Gubernur Bengkulu nonaktif Ridwan Mukti beserta istrinya Lily Martiani Maddari dengan 8 tahun penjara dan denda Rp400 juta subsider dua bulan penjara, Kamis (11/1/2018).

Majelis hakim juga mencabut hak politik terdakwa Ridwan Mukti selama dua tahun. Itu lebih ringan tiga tahun dari tuntutan JPU KPK selama lima tahun.

Hukuman yang dijatuhkan kepada dua terdakwa itu lebih ringan dua tahun dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK yang menuntut selama 10 tahun penjara.

Kedua terdakwa dinyatakan bersalah dan melanggar Pasal 12 huruf a UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagai mana telah diubah dengan UU Nomor 20/2001.

"Dinyatakan bersalah dan terbukti secara sah, telah melakukan tindak pidana korupsi," kata Ketua Majelis Hakim, Admiral, saat membacakan vonis terdakwa Ridwan Mukti berserta istrinya, Kamis (11/1/2018).

Sementara itu, JPU KPK, Khaeruddin menyampaikan, belum mengambil sikap atas putusan majelis hakim. "Kita pikir-pikir. Apakah ada mengambil langkah hukum atau tidak," kata Khaeruddin.

Sementara dari kuasa hukum dua terdakwa, M Rujito menyampaikan, belum mengambil sikap atas putusan dari majelis hakim.

(6)

Uang suap proyek jalan di Bengkulu tersebut disita dari brankas rumah orang nomor wahid di provinsi Bengkulu ini. Uang yang dimasukkan dalam kardus tersebut dalam bentuk pecahan Rp100 ribu. KPK juga menyita uang dari tangan tersangka Jhony Wijaya senilai Rp260 juta. Uang itu diduga sebagai alat suap.

Dalam OTT pada Selasa 20 Juni 2017, KPK bukan hanya menangkap orang nomor satu di provinsi yang memiliki julukan "Bumi Rafflesia" ini beserta istrinya. KPK juga manangkap pengusaha Rico Dian Sari alias Rico Chan dan Jhoni Wijaya, Direktur PT Statika Mitra Sarana (PT SMS). Keempatnya resmi dijadikan tersangka kasus suap dua proyek jalan di Bengkulu.

Ridwan dan Lily diduga sebagai penerima suap, sedangkan Jhoni diduga pemberi suap dan Rico Chan diduga bertindak sebagai perantara suap. Setelah diperiksa 1x24 jam dan digelar perkaranya, KPK menyimpulkan adanya dugaan suap. Gubernur Bengkulu nonaktif menerima 'fee' proyek jalan tersebut. Sehingga KPK memutuskan menaikkan status mereka dari saksi jadi tersangka.

Dua proyek yang diduga menjadi bahan suap PT. SMS dengan Gubernur Bengkulu non aktif beserta istrinya. Yakni, proyek pembangunan atau peningkatan jalan Muara Aman, Kabupaten Rejang Lebong dengan nilai proyek Rp37 Miliar.

Proyek kedua, terkait pembangunan atau peningkatan jalan Curuk Air Dingin Kabupaten Rejang Lebong, dengan nilai total proyek Rp16 Miliar. Dua proyek tersebut apabila ditotal senilai Rp53 Miliar.

Atas perbuatannya, sebagai pihak yang diduga pemberi, Jhony Wijaya disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Tipikor Junto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

2. KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya Pemerintahan Presiden Jokowi bersih-bersih praktik korupsi sudah mulai membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari perbaikan indeks korupsi di sejumlah kota.

Mengutip data Transparency International, rata-rata Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2017 di 12 kota besar sebesar 60,8. Level Indeks Persepsi Korupsi ini membaik dari posisi 54,7 di 2015. IPK ini mengacu pada hasil survei yang digelar Transparency International berdasarkan persepsi pelaku usaha.

(7)

Yang menarik, hasil survei Transparency International mengungkapkan bahwa 17% pelaku usaha mengaku pernah gagal dalam mendapatkan keuntungan karena pesaing memberikan suap.

“Kota dengan persentase suap tertinggi adalah Bandung sebesar 10,8% dari total biaya produksi,” tulis Transparency International dalam siaran pers pada Jumat (12/1).Sementara itu, kota dengan persentase biaya suap terendah adalah Makassar sebesar 1,8% dari total biaya produksi.

Sektor usaha dengan potensi suap tertinggi adalah air minum, perbankan dan kelistrikan. Sementara instansi pemerintah yang paling terdampak korupsi adalah legislatif, peradilan, dan kepolisian.

Berdasarkan integritas layanan pusat, Kementerian ESDM menjadi lembaga pemerintahan pusat yang memiliki risiko tinggi korupsi atau dengan probabilitas korupsi 35%. Disusul Kementerian Agraria dan Tata Ruang dengan probabilitas korupsi 22% dan Kejaksaan Agung 16%. Disusul Kepolisian, Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Perdagangan.

Pada tahun 2017, survei dilaksanakan di 12 kota di Indonesia dengan total responden 1.200. Survei menghasilkan Indeks Persepsi Korupsi yang menggambarkan tingkat korupsi pada level kota berdasarkan persepsi pelaku usaha.

3. Pada 2016, CPI Indonesia di angka 37/100 dengan peringkat 90/178.

Jakarta (SIB) -Akhmad Zaini divonis hukuman pidana penjara selama 2,5 tahun dan denda Rp 50 juta subsider 3 bulan. Hakim menyatakan Zaini terbukti memberikan suap sebesar Rp 425 juta ke Tarmizi, eks panitera pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).

"Menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 tahun 6 bulan dan denda sebesar Rp 50 juta, dengan ketentuan apabila tidak dibayarkan akan diganti dengan kurungan selama 3 bulan," ucap ketua majelis hakim Ni Made Sudani ketika membacakan putusannya dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (11/1).

Zaini selaku pengacara PT Aqua Marine Divindo Inspection (AMDI) terbukti memberikan uang Rp 425 juta kepada Tarmizi. Ia juga disebut memberikan fasilitas berupa penginapan dan menyewakan mobil untuk keperluan liburan Tarmizi di daerah Batu, Malang.

(8)

Janji atau hadiah itu dimaksudkan agar Tarmizi mempengaruhi hakim untuk menolak gugatan yang diajukan Eastern Jason Fabrication Services Pte Ltd. Gugatan itu berkaitan dengan perkara perdata yang melibatkan PT AMDI sebagai tergugat.

Uang sejumlah Rp 425 juta itu diberikan Zaini secara bertahap. Pertama, Rp 25 juta pada 20 Juni 2017 via transfer ke Bank BCA atas nama Tedy Junaedi, yang merupakan petugas kebersihan PN Jaksel. Berikutnya, uang Rp 100 juta kembali ditransfer ke rekening Tedy. Tahap terakhir, Zaini menyerahkan Rp 300 juta via transfer ke rekening Tedy.

Vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa yang meminta Zaini dihukum bui 3 tahun 6 bulan dan denda Rp 50 juta subsider 3 bulan. Atas putusan itu, Zaini menyatakan akan pikir-pikir.

(9)

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ETIKA SECARA UMUM

Etika (Yunani Kuno: “ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)

Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab

berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. (Suseno, 1987)

Etika sebenarnya lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam

hubungan tingkah laku manusia. (Kattsoff, 1986)

Berdasarkan beberapa pemikiran diatas etika menurut Bartens sebagaiman dikutip oleh abdul

kadir,memberikan tiga arti etika yaitu

1) Etika dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.arti ini dapat juga disebut sistem nilai dalam hidup manusia perseorngan atau hidup bermasyrakat 2) Etika dipakai dalam arti kumpulan asas dan nilai moral,yang dimaksud disi adalah kode etik 3) Etika dipakai dalam arti ilmu tentang yang baik atau yang buruk .arti sini sama dengan filsafat moral

(10)

 Drs. OP. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku rujukan oleh ukuran dan nilai yang baik.

 Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.

 Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

B. ETIKA YANG BERLAKU DI INDONESIA

Etika dalam perkembangannya sangat memberikan pengaruh terhadap kehidupan manusia. Etika

memberi manusia orientasi bagaimana ia melalui hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam melalui hidup ini.

Dalam perkembangannya etika dapat dibagi dua yaitu etika perangai dan etika moral

a) Etika perangai adalah adatistiadat atai kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat didaerah tertentu dan pad waktu tertentu.etika perangai tersebut diakui dan berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil penelitian.contoh etika perangai adalah

1. Berbusana adat 2. Pergaulan muda mudi 3. Perkawinan semenda 4. Upacara adat

b) Sementara itu untuk etika moral adalah berkenaan dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia.apabila etika tersebut dilanggar timbullah kejahatan yaitu perbuatan yang tidak baik dan tidak benar,kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia yang disebut moral,contoh moral adalah

(11)

7 Prinsip Dasar Etika Profesi Akuntansi

Etika profesi akuntansi yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku atau perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai akuntan.

Seperti yang disebutkan di atas, etika ini mengatur bagaimana seorang akuntan melakukan pekerjaannya. Tanpa kode etik, seorang akuntan bisa saja langsung diberhentikan. Karena dalam profesi akuntansi, skandal yang bertentangan dengan kode etik merupakan masalah besar. Itulah sebabnya Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) megeluarkan kode etik yang harus dipatuhi oleh akuntan. Terdapat delapan prinsip dasar etika profesi akuntansi yang harus dipahami oleh setiap akuntan yang menjalankan pekerjaannya

Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi sebagai perwujudan tanggungjawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja, dan masyarakat umum. Dalam upaya memasarkan dan mempromosikan diri dan pekerjaan, akuntan professional sangat tidak dianjurkan mencemarkan nama baik profesi. Akuntan wajib mempunyai sikap jujur dan dapat dipercaya.

Tanggung Jawab Profesi

Seorang akuntan dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional, harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional terhadap semua kegiatan yang dilaksanakannya. Anggota memiliki tanggung jawab kepada pemakai jasa mereka dan tanggung jawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota demi mengembangkan profesi akuntansi serta memelihara kepercayaan masyarakat. Semua usaha tersebut diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

Standar Teknis

(12)

Kepentingan Publik

Anggota akuntan profesional berkewajiban untuk bertindak dalam rangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik serta menunjukkan sikap profesionalisme. Salah satu ciri dari profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan juga memegang peranan penting di masyarakat. Arti publik dari profesi akuntan meliputi klien, pemerintah, pemberi kredit, pegawai. Investor, dunia bisnis dan pihak-pihak yang bergantung kepada integritas dan objektivitas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis dengan tertib.

Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.

Kerahasiaan

Prinsip kerahasiaan mengharuskan setiap akuntan untuk tidak melakukan hal berikut ini.

a. mengungkapkan informasi rahasia yang diperolehnya dari hubungan profesional dan hubungan bisnis pada pihak di luar kantor akuntan atau organisasi tempat akuntan bekerja tanpa diberikan kewenangan yang memadai dan spesifik, terkecuali jika mempunyai hak dan kewajiban secara hukum atau profesional untuk mengungkapkan kerahasiaan tersebut.

b. Menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga. Informasi yang diperoleh baik melalui hubungan profesional maupun hubungan bisnis.

Objektivitas

(13)

Kompetensi & Kehati-hatian Profesional

Prinsip kompetensi dan kehati-hatian professional mengharuskan setiap anggota akuntan untuk:

a. Memelihara pengetahuan dan keahlian profesional yang dibutuhkan untuk menjamin pemberi kerja (klien menerima layanan yang profesional dan kompeten.

b. Bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan profssional yang berlaku ketika memberikan jasa profesional.

Etika profesi akuntansi sangat perlu diperhatikan oleh setiap akuntan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan memahami etika profesi dengan baik, maka akuntan seharusnya dapat bekerja dengan maksimal, salah satunya dengan membuat laporan keuangan yang terperinci.

Kini, akuntan dapat membuat laporan keuangan dengan mudah menggunakan software akuntansi seperti Jurnal. Dengan Jurnal, Anda sebagai seorang akuntan dapat membuat laporan keuangan tanpa khawatir ada kesalahan. Hanya dengan menginput transaksi pada Jurnal, Anda akan mendapatkan laporan keuangan secara instan sesuai dengan yang Anda butuhkan

Dilema Etika Pada Akuntan Publik

Dilema etika merupakan suatu situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia harus membuat keputusan tentang perilaku seperti apa yang tepat untuk dilakukannya.

Para auditor, akuntan, serta pelaku bisnis lainnya menghadapi banyak dilema etika dalam karir bisnis mereka. Melakukan kontak dengan seorang klien yang mengancam akan mencari seorang auditor baru kecuali jika auditor itu bersedia untuk menerbitkan sutu pendapat wajar tanpa syarat, akan mewakili suatu dilema etika yang serius terutama jika pendapat wajar tanpa syarat bukanlah pendapat yang tepat untuk diterbitkan. Memutuskan apakah akan berkonfrontasi dengan seorang atasan yang telah menyatakan nilai pendapatan departemennya secara material lebih besar daripada nilai yang sebenarnya agar dapat menerima bonus lebih besar merupakan suatu dilema etika yang sulit. Tetap menjadi bagian manajemen sebuah perusahaan yang selalu mengusik dan memperlakukan para pegawainya dengan tidak layak atau melayani para pelanggannya secara tidak jujur merupakan suatu dilema moral, khususnya jika ia memiliki keluarga yang harus dibiayai serta terdapat persaingan yang sangat ketat dalam lapangan pekerjaan.

(14)

perilaku tidak etis. Metode-metode rasionalisasi yang digunakan yang dengan mudah dapat menghasilkan tindakan tidak etis diantaranya :

1. Setiap orang melakukannya

a. Argumentasi bahwa merupakan perilaku yang wajar bila dapat memalsukan pajak penghasilan, atau menjual produk yang cacat umumnya berdasarkan pada rasionalisasi bahwa setiap individu lainnya pun melakukan hal tersebut dan hal tersebut merupakan perilaku yang wajar.

2. jika merupakan hal yang sah menurut hukum, hal itu etis

a. Menggunakan argumentasi bahwa semua perilaku yang sah menurut hukum adalah perilaku yang etis sangat bersandarpada kesempurnaan hukum. Dibawah filosofi ini, seseorang tidak memiliki kewajiban apapun untuk mengembalikan suatu obyek yang hilang kecuali jika pihak lainnya dapat membuktikan bahwa obyek tersebut miliknya.

3. 3.Kemungkinan penemuan dan konsekuensinya

a. Filosofi ini bersandar pada evaluasi atas kemungkinan bahwa individu lainnya akan menemukan perilaku tersebut. Biasanya pribadi itu akan menilai pula kerasnya tingkat penalti ( konsekuensi ) yang akan diterimanya bila hal tersebut terbongkar. Suatu contoh atas hal ini adalah memutuskan apakah akan mengoreksi suatu kelebihan tagihan yang tak disengaja dibuat pada seorang pelanggan saat pelanggan tersebut telah membayar seluruh tagihannya. Jika si penjual percaya bahwa pelanggan itu akan mendeteksi kesalahan itu dan sebagai responnya sang pelanggan tidak akan pernah membeli lagi kepadanya, maka sang penjual akan segera menginformasikan kesalahan yang terjadi pada sang pembeli, sebaliknya ia akan menunggu hingga pelanggan tersebut memberikan pengaduannya.

Dalam tahun-tahun terakhir, kerangka-kerangka kerja resmi telah dikembangkan untuk membantu masyarakat bahkan para akuntan publik (auditor) dalam menyelesaikan dilema etika. Tujuan dari suatu kerangka kerja adalah mengidentifikasikan berbagai isu etikadan memutuskan serangkaian tindakan yang tepat dengan menggunakan nilai-nilai yang dianut oleh individu itu. Pendekatan enam langkah berikut ini dimaksudkan agar dapat menjadi suatu pendekatan yang relatif sederhana untuk menyelesaikan dilema etika.

1. Memperoleh fakta-fakta yang relevan.

2. Mengidentifikasi isu-isu etika berdasarkan fakta-fakta tersebut.

(15)

4. Mengidentifikasikan berbagai alternatif yang tersedia bagi pribadi yang harus menyelesaikan dilema tersebut.

5. Mengidentifikasikan konsekuensi yang mungkin terjadi pada setiap alternatif.

6. Memutuskan tindakan yang tepat untuk dilakukan.

C. NORMA DAN HUKUM APA YANG MENGATUR ETIKA DI INDONESIA

A. NORMA

1. Norma Umum (General Standards)

Norma Umum adalah merupakan criteria yang berkaitan dengan persyaratan dari akuntan pemeriksa atau persyaratan seorang akuntan pemeriksa sebagai seorang yang menjalankan profesinya.

• Pemeriksaan harus dilaksanakan oleh seorang atau beberapa orang yang telah menjalani latihan teknis yang cukup dan memiliki keahlian sebagai akuntan

• Dalam segala hal yang berhubungan dengan penugasan nya akuntan harus senantiasa mempertahankan kebebasan tindak dan pendapatnya.

• Dalam melaksanakan pemeriksaan dan menyusun laporannya akuntan wajib menjalankan kemahiran jabatannya dengan seksama.

2. Norma Pelaksanaan (Standards Of Field Work)

Norma ini merumuskan kriteria yang harus dipenuhi oleh akuntan pemeriksa dalam melaksanakan suatu pemeriksaan dengan baik dan melalui perencanaan yang matang sehingga bukti yang dikumpulkan dapat diandalkan :

•Pemeriksaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan tenaga-tenaga pembantu, mereka harus dipimpin dan diawasi dengan baik.

• Harus ada penilaian atas sistem pengendalian intern untuk menentukan dapat atau tidaknya sistem tersebut dipercaya dan sebagai dasar penetapan luasnya pengujian yang harus dilakukan.

(16)

3. Norma Pelaporan Akuntan (Standards Of Reporting)

Norma ini merupakan ukuran yang harus dipenuhi oleh akuntan pemeriksa dalam menyusun laporannya yang berkaitan dengan apa yang telah ia laksanakan, dalam laporan tersebut harus mencakup tingkat ketaatan dalam penerapan Prinsip Akuntansi Indonesia dan harus informatif mengenai ikhtisar keuangan sebagai keseluruhan :

• Laporan akuntan harus menyatakan apakah ikhtiar keuangan telah disajikan sesuai Prinsip Akuntansi Indonesia.

• Laporan akuntan harus menyatakan apakah penerapan Prinsip Akuntansi Indonesia dalam ikhtiar keuangan tahun berjalan konsisten dibanding dengan tahun lalu.

• Penjelasan informatif di dalam ikhtiar keuangan harus dipandang cukup memadai, kecuali jika dinyatakan lain dalam laporan akuntan.

• Laporan akuntan harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai ikhtiar keuangan sebagai keseluruhan atau memuat suatu penjelasan bahwa penyataan demikian tidak dapat diberikan dimana nanti akuntan harus memuat dengan jelas dan tegas mengenai sifat pemeriksaan akuntan (jika pemeriksaan dilakukan), dan tanggung jawab atas apa yang dipikulnya.

Jadi, norma umum berkaitan dengan independensi,etika perilaku, dan pelaksanaan pemeriksaan yang hati- hati. Norma pelaksanaan berkaitan dengan konsep bukti. Norma pelaporan berkaitan dengan konsep penyajian yang wajar. Didalam norma itu juga mencakup, tanggungjawab akuntan publik, unsur-unsur norma pemeriksaan akuntan yang antara lain meliputi : pengkajian dan penilaian pengendalian intern, bahan penjelasan dan pembuktian informatif, serta pembahasan mengenai peristiwa kemudian, laporan khusus dan berkas penerimaan.

B. HUKUM

Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi

(17)

1. Asumsi Dasar Dalam Akuntansi

Asumsi-asumsi dasar merupakan aspek dari lingkungan tempat dimana akuntansi tersebut dilaksanakan. Asumsi-asumsi tersebut antara lain:

a. Kesatuan Usaha

b. Keuntungan Usaha

2. Konsep Dasar Dalam Akuntansi

Konsep dasar merupakan pedoman dalam menyusun akuntansi yang akan dilaksanakan. Konsp-konsep tersebut antara lain:

a. Asas Acrual Basic

b. Asas Cash Basic

c. Asas Pembanding Pengeluaran Beban Dengan Penghasilan

d. Harga Perolehan Historis

3. Tujuan Laporan Keuangan

a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan.

b. Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.

c. Menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen.

4. Unsur Laporan Keuangan

1. Unsur Neraca.

(18)

Adapun pembagian harta adalah sebagai berikut:a) Harta lancarb) Investasi Jangka panjangc) Harta Tetap.d) Harta Tak Berwujud.

b. Kewajiban.

Adapun pembagian kewajiban antara lain:a) Kewajiban jangka pendekb) Kewajiban jangka panjang.

c. Modal.

2. Unsur Laporan Laba Rugi.

a. Pendapatan.

Pendapatan dibagi menjadi Pendapatan Operasional dan Pendapatan Non-Operasional.

b. Beban.

Beban dibagi menjadi Beban Usaha dan Beban di Luar Usaha.

3. Unsur Laporan Perubahan Modal.

a. Saldo Awal

b. Laba atau rugi.

c. Pengambilan dan setoran modal dari pemilik

4. Unsur Laporan Arus Kas.

a. Arus kegiatan dari kegiatan operasi atau usaha.

b. Arus kas dari kegiatan investor.

c. Arus kas dari kegiatan pembelanjaan.

5. Kode Rekening.

(19)

1. Sistem Numerik.

2. Sistem Desimal.

3. Sistem Mnemorik.

4. Sistem Kombinasi Huruf dan Angka

D. TUGAS – TUGAS PARA AKUNTAN

Tugas Seorang Akuntan Secara Umum – Butuh Kamu kenali pada dasarnya akuntan bisa dikelompokkan jadi :

Akuntan Umum (public accountants), Pengertian akuntan umum tersebut adalah seseorang akuntan berdiri sendiri yang memberi jasa-jasanya atas basic pembayaran spesifik. Mereka bekerja dengan bebas, umumnya mereka membuat satu kantor. Serta termasuk juga orang yang bekerja di kantor barusan juga diberi nama akuntan umum. Namun untuk berpraktik jadi akuntan umum serta membangun kantor akuntan, seorang mesti memiliki izin dari departemen keuangan. Mengenai jasa2 yang diberikannya seperti :

1). layanan kontrol audit

2). layanan perpajakan (tax service)

3). layanan konsultasi manajemen (management advisory services)

4). layanan akuntansi (accounting services).

Akuntan manajemen atau dimaksud juga akuntan intern yaitu akuntan yang bekerja dalam satu perusahaan atau organisasi, Jabatan yang bisa diduduki dari mulai staf umum s/d kepala sisi akuntansi. Pekerjaan yang ditangani yaitu seperti :

1). pengaturan system akuntansi.

2). penyusuanan neraca keuangan akuntansi pada pihak-pihak diluar perusahaan.

3). pengaturan neraca keuangan akuntansi pada pihak manajemen.

4). pengaturan laporan biaya.

5). mengatasi problem perpajakan.

6). lakukan kontrol intern.

(20)

Akuntan pemerintah yaitu akuntan yang bekerja pada sebagian tubuh Pemerintahan, seperti di departemen2, Tubuh Pengawas Keuangan serta Pembangunan (BPKP), Tubuh Pengawas Keuangan (BEPEKA), Direktorat Jendral Pajak, dan lain-lain. Selain tiga kelompok akuntan yang sudah diterangkan, ada akuntan “pendidik” tugasnya adalah dalam mendidik pendidikan akuntansi yakni mengajar, membuat kurikulum pendidikan akuntansi serta lakukan riset di bagian akuntansi

tugas akuntan dalam perusahaan tugas seorang akuntan secara umum tugas akuntan keuangan pekerjaan akuntan di bank pekerjaan accounting seperti apa contoh pekerjaan accounting info tentang tugas tugas accounting staff tugas jubir presiden info tentang tugas tugas accounting staff tugas accounting officer tugas finance accounting staff tugas accounting hotel gaji accounting staff tugas seorang akuntan dalam perusahaan contoh job description accounting terbaru tugas staf pajak di perusahaan contoh tanggung jawab akuntan apa yang dikerjakan seorang accounting

BAB III

(21)

Indeks korupsi nasional membaik, Bandung malah jadi kota paling tinggi suap

http://tz.ucweb.com/1_3hjyq

Gubernur Bengkulu Non-Aktif Beserta Istri Divonis 8 Tahun Penjara http://tz.ucweb.com/1_3hi80

Pengacara yang Suap Eks Panitera PN Jaksel Divonis 2,5 Tahun Bui http://tz.ucweb.com/1_3kBgB

Supriadi,S.H.,M.HUM . 2006.etika dan tanggung jawab profesi hukum di indonesia Jakarta.SinarGrafika

Abdulkadir Muhammad.1991 .,etika profesi hukum .bandung.Citra Aditya Bakti

Liliana Tedjosaputro.2003etika profesi dan profesi hukum ,Semarang .Aneka Ilmu Darji Darmodiharjo dan Sidharta .1995.pokok-pokok filsafat hukum .Jakarta.Gramediapustaka utama

Magnis Suseno.1995.pokok-poko etika profesi hukum .Jakarta .Pradnya paramitha

https://www.google.co.id/amp/s/jhohandewangga.wordpress.com/2012/02/24/pengertian-etika/amp/

https://www.jurnal.id/id/blog/2017/8-prinsip-dasar-etika-profesi-akuntansi

http://nuvuzimoed89.blogspot.co.id/2010/01/dilema-etika-pada-akuntan-publik.html?m=1

http://akuntansi-id.com/60-dasar-hukum-akuntansi-di-indonesia

http://gjinxs.blogspot.com/2013/01/norma-norma-dalam-pemeriksaan-akuntansi.html

http://dhefriani27.wordpress.com/2011/11/14/hubungan-kode-etik-dengan-norma-pemeriksaan-akuntansi-2/

Referensi

Dokumen terkait

Laporan keuangan konsolidasian PT Perkebunan Nusantara XIII dan entitas anaknya yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015, serta

Untuk semua pihak yang telah membantu penulis baik dari segi moril maupun materil dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih, mohon maaf jika saya

penggunaan setiapfasilitas yang diberikan oleh perusahaan atau perusahaan terkendaii kepada komisaris, direktur, dan pemegang saham utama yang juga karyawan yang langsung

Untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh perbedaan pengaruh Ischaemic compression dan Transverse friction terhadap peningkatan fungsional pada myofascial trigger

Lepas dari hal tersebut, permasalahannya adalah produk yang beredar sering tidak memenuhi/tidak sesuai aturan batas kadar thiamin yang ditentukan oleh Farmakope

kendala berinvestasi ada beberapa poin penting yang sangat mempengaruhi pengusaha atau investor untuk menanamkan modalnya di suatu tempat, antara lain:

Place a large sheet with a centerline folds right in the middle of the mattress / bed, the top of the sheet is inserted under the mattress and then the top3. Adjust the side

1 Pengaruh Customer Relationship Management (CRM) Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk.) Sabam Junijar