• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN SINGKAT TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN SINGKAT TAHUN 2015"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1

LAPORAN SINGKAT TAHUN 2015

Laporan Keuangan Audited tahun 2015 ini merupakan pertanggungjawaban Direksi atas

pengelolaan Perusahaan dan jalannya pengurusan Perusahaan untuk periode tahun buku 1

Januari sampai dengan 31 Desember 2015 terhadap RKAP tahun 2015 yang sebelumnya telah

disahkan oleh Surat Kuasa Menteri Negara BUMN Nomor : SKU-15/MBU/1/2015 tanggal 08

Januari 2015 dengan hak substitusi kepada Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Industri

Srategis dan Sekretaris Kementerian BUMN serta sesuai keputusan RUPS RKAP dan RKA-PKBL

tahun 2015 Nomor : 13.00/RIS-RUPS/01/I/2015 tanggal 21 Januari 2015.

Laporan keuangan konsolidasian PT Perkebunan Nusantara XIII dan entitas anaknya yang terdiri

dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015, serta laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas

konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan

akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik

(KAP) Purwantono, Sungkoro & Surya (Ernest & Young) dengan Laporan No. RPC-1343

/PSS/2016 tanggal 15 April 2016

yang memberikan opini “Laporan Keuangan Konsolidasi

terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan

konsolidasian PT Perkebunan Nusantara XIII dan entitas anaknya tanggal 31 Desember

2015, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir

pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia”.

PT Perkebunan Nusantara XIII merupakan perusahaan agribisnis yang mengelola budidaya

kelapa sawit dan karet, terdiri dari kebun inti dan plasma dengan total luas areal tanaman seluas

159.414,68 Ha, yang terdiri dari kebun inti seluas 71.050,02 Ha (44,57%) dan plasma seluas

88.364,66 Ha (55,43%). Areal tanaman kelapa sawit seluas 116.410,22 Ha, dengan areal

tanaman kebun inti seluas 57.640,60 Ha (49,52%) dan areal tanaman kebun plasma seluas

58.769,62 Ha (50,48%). Areal tanaman karet seluas 43.004,46 Ha, dengan areal tanaman kebun

inti seluas 13.409,42 Ha (31,18%) dan kebun plasma seluas 29.595,04 Ha (68,82%).

Sampai dengan tahun 2015, PT Perkebunan Nusantara XIII memiliki 9 (sembilan) Pabrik Kelapa

Sawit dengan kapasitas terpasang mencapai 450 Ton TBS/jam. Saat ini 1 Unit PKS dengan

kapasitas sebesar 30 ton TBS/jam yaitu PKS Pamukan di Kalimantan Selatan direncanakan akan

dilakukan comissioning pada bulan April 2016. PTPN XIII memiliki 2 Pabrik Karet Remah (PKR)

dengan kapasitas terpasang 60 ton/KK/hari dan 1 Pabrik RSS dengan kapasitas terpasang 10

ton/KK/hari.

Perusahaan saat ini dalam kondisi krisis dan kritis, sehingga untuk melakukan penyelamatan,

perusahaan menetapkan 4 (empat) kebijakan strategis yang diyakini dapat meningkatkan kinerja

perusahaan dengan tetap memperhatikan faktor internal dan eksternal, 4 (empat) kebijakan

strategis tersebut :

a. Konsolidasi Internal

Kebijakan ini dimaksudkan untuk membangun budaya perusahaan yang lebih kuat dan positif

untuk mendukung tercapainya peningkatan produktivitas seluruh sumber daya secara efisien

demi mencapai profitabilitas yang lebih tinggi.

Inisiatif strategis :

-

Perubahan budaya perusahaan dengan membentuk Tim Pemandu Perubahan dan diikuti

dengan pembentukan Tim

Crisis Center

(3)

2

b. Penataan Portofolio Bisnis

Kebijakan ini ditujukan untuk menata portofolio bisnis kelapa sawit dan karet, reorganisasi

unit-unit kerja didalam perusahaan, termasuk penataan anak-anak perusahaan, agar portofolio dan

unit tersebut dapat berperan sebagai

profit centre

.

Inisiatif strategis :

-

Penataan dan perampingan struktur organisasi

-

Optimalisasi tenaga kerja

-

Penataan tata kelola unit usaha yang memberi kontribusi rugi

-

Penataan sistem pembelian TBS Kebun Plasma dan Pihak III

c. Cash In Without Interest

Kebijakan perolehan dana segar tanpa beban bunga (

cash in without interest

) ini harus

ditempuh karena beban hutang yang ada sudah sangat mencekik perusahaan dengan

kewajiban membayar angsuran pokok dan bunga yang sangat tinggi, sementara kinerja

operasional dan finansial sudah tidak mampu lagi menanggungnya.

Inisiatif strategis :

-

Kerja sama usaha pengelolaan batu bara

-

Kerja sama usaha dengan membentuk usaha patungan atas pengelolaan unit usaha di

wilayah Kalimantan Timur.

-

Divestasi saham Anak Perusahaan PT Kalimantan Agro Nusantara (KAN)

d. Financial Restructuring

Kebijakan financial restructuring ini ditempuh sebagai upaya untuk mendapatkan

sumber-sumber pendanaan dengan tingkat bunga yang lebih rendah, untuk mengganti pinjaman

dengan beban bunga tinggi yang sudah harus ditanggung selama ini sehingga kedepan dapat

dicapai efisiensi pembayaran bunga.

Inisiatif strategis :

-

Penerbitan Medium Term Notes (MTN)/Obligasi

-

Rescheduling

(Restrukturisasi) Hutang Perbankan

Situasi Makro

Kondisi perekonomian global hingga akhir tahun 2015 belum menunjukkan perbaikan, yang terjadi

saat ini adalah ketidakpastian global. Meskipun perekonomian Eropa diperkirakan mulai stabil,

ekonomi AS yang diharapkan membaik ternyata masih melambat, AS yang diharapkan bisa pulih

dan membantu perekonomian global, ternyata masih juga melambat. Namun demikian, Menkeu

meyakini pada tahun 2016 perekonomian global akan lebih baik dibandingkan kondisi tahun 2015.

Perekonomian global diperkirakan tumbuh pada kisaran 3,8% atau lebih tinggi dibanding tahun

2014 maupun 2015.

www.kemenkeu.go.id/Berita/2015-diliputi-ketidakpastian-ekonomi-global-2016-lebih-baik-0

Tahun 2015 merupakan tahun yang dilewati industri sawit dengan penuh tantangan, mulai dari

harga CPO global yang tidak bergairah sampai pada kasus kebakaran lahan perkebunan kelapa

sawit. Harga rata-rata per bulan CPO global sepanjang tahun 2015 tidak mampu mencapai US $

700 per metrik ton. Jatuhnya harga CPO global tidak terlepas dari pengaruh jatuhnya harga

minyak mentah dunia yang sempat jatuh sampai US $ 30 dolar per barel, yang kemudian

mempengaruhi harga-harga komoditas lainnya. Pertumbuhan ekonomi China dan yang melambat

dan stagnasi di Eropa juga menjadi faktor penyebab penurunan harga CPO global.

(4)

3

Harga karet hingga akhir tahun 2015 belum dapat menguat, kesepakatan dengan para

eksportir utama karet yakni Malaysia dan Thailand yang tergabung dalam International

Tripartite Rubber Council (ITRC) dimaksudkan untuk mendongkrak harga dan rencana

penyerapan karet di dalam negeri untuk mendukung proyek pembangunan infrastruktur

belum terlihat hasilnya.

https://m.tempo.co/read/news/2015/03/03/090646551/pengusaha-prediksi-harga-karet-stagnan

.

Kinerja Operasional

1. Kelapa Sawit

Total produksi TBS tahun 2015 di bawah anggaran sebesar 541.827 ton atau 27,54%

(realisasi 1.425.520 ton ; RKAP 1.967.347 ton), meliputi :

Produksi TBS kebun sendiri di bawah RKAP sebesar 171.270 ton atau 21,27% (realisasi

633.998 ton ; RKAP 805.268 ton)

Produksi TBS kebun plasma di bawah RKAP sebesar 57.530 ton atau 10,64% (realisasi

483.078 ton ; RKAP 540.608 ton)

Produksi TBS pihak III di bawah RKAP sebesar 313.027 ton atau 50,37% (realisasi 308.444

ton ; RKAP 621.471 ton).

Tidak tercapainya produksi TBS kebun sendiri terutama disebabkan :

Pemupukan 3 (tiga) tahun terakhir tidak berjalan sesuai rekomendasi, sehingga

menyebabkan rata-rata berat tandan (RBT) dan jumlah tandan di setiap pohon menurun.

Secara umum pemeliharaan tanaman 2 tahun terakhir tidak sesuai dengan rotasi, akibat

rendahnya kekuatan tenaga kerja yang ada pada setiap unit kerja dan kendala keuangan

sehingga menyulitkan kegiatan panen

.

Tanaman tua renta (umur > 20 tahun) seluas 19.220,48 Ha (41,24%) dari areal TM,

potensinya menurun secara signifikan (6-9 ton/Ha/tahun) dan tingkat kesulitan panen

pada areal tersebut cukup berat.

Tidak tercapainya produksi TBS kebun plasma dan pihak III disebabkan terjadinya

pembelian TBS oleh pihak swasta dengan harga di atas yang ditetapkan oleh Pemda di

sekitar wilayah kerja PTPN XIII khususnya wilayah Kalimantan Timur.

Produksi Minyak Sawit dan Inti Sawit s.d 31 Desember 2015 berada di bawah RKAP

sebesar 162.286 ton atau 31,12% (realisasi 359.117 ton ; RKAP 521.403 ton), hal ini sejalan

dengan tidak tercapainya produksi TBS secara keseluruhan, disamping itu tidak tercapainya

rendemen minyak sawit dari RKAP sebesar 0,37% (realisasi 22,16% ; RKAP 22,53%) dan

inti sawit sebesar 0,11% (realisasi 4,11% ; RKAP 4,22%)

Produktivitas TBS/Ha tahun 2015 kebun sendiri berada di bawah RKAP sebesar 3.676

kg/Ha atau 21,27% (realisasi 13.607 kg/Ha ; RKAP 17.283 kg/Ha).

Produktivitas Minyak Sawit dan Inti Sawit (MS + IS) kebun sendiri s.d 31 Desember 2015

berada di bawah RKAP sebesar 1.481 kg/Ha atau 29,39% (realisasi 3.559 kg/Ha ; RKAP

5.040 kg/Ha).

2. Karet

Pencapaian produksi karet kering tahun 2015 berada di bawah RKAP sebesar 17.312 ton KK

atau 73,82% (realisasi 6.140 ton KK ; RKAP 23.452 ton KK), yang meliputi :

Produksi

karet kebun sendiri di bawah RKAP sebesar 3.291 ton KK atau 35,21% (realisasi

6.057 ton KK ; RKAP 9.348 ton KK).

Produksi

karet kebun plasma di bawah RKAP sebesar 14.021 ton KK atau 99,41% (realisasi

83 ton KK ; RKAP 14.104 ton KK).

(5)

4

Tidak tercapainya produksi karet kebun sendiri dikarenakan :

Terjadinya lossis penyimpangan/pencurian produksi oleh penyadap maupun pihak luar dan

penyadapan yang tidak tuntas.

Terdapat lowong sadap yang disebabkan areal Tanaman Menghasilkan yang dikuasai oleh

masyarakat seluas 463,02 Ha di kebun Sintang serta kondisi pemeliharaan tanaman TM

dan TBM tidak sesuai norma yang berpotensi menghambat pelaksanaan panen dan

pertumbuhan tanaman.

Disamping itu

rendahnya Kapasitas per penyadap karena kondisi bidang sadap pada

tanaman Remaja dan Dewasa tahun tanam 1996 s.d. 2002 sudah rusak berat dimana

penyadapan sudah sampai percabangan yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat

kehadiran tenaga sadap.

Produktivitas Karet kebun sendiri s.d 31 Desember 2015 berada di bawah RKAP sebesar 322

kg/Ha atau 35,27% (realisasi 591 kg/Ha ; RKAP 913 kg/Ha).

Harga Pokok Produksi

Harga pokok FOB tahun 2015 untuk komoditi kelapa sawit mencapai Rp 6.629,54/kg, di atas

anggaran sebesar Rp 470,95/kg atau 7,65% disebabkan realisasi capaian produksi TBS yang

diolah sendiri hanya sebesar 70,15% dari RKAP. Harga pokok FOB komoditi karet mencapai

Rp 38.790,32/kg, di atas anggaran sebesar Rp 14.799,84/kg atau 61,69% disebabkan tidak

tercapainya produksi karet kering secara keseluruhan sebanyak 17.312 ton.

Hasil yang Dicapai

Hasil penjualan PTPN XIII tahun 2015 sebesar Rp 2.344,26 milyar, dibandingkan tahun 2014

sebesar Rp 3.031,13 milyar, mengalami penurunan sebesar Rp 686,87 milyar atau 22,66% dan

jika dibandingkan RKAP tahun 2015 sebesar Rp 4.123,36 milyar berada di bawah sebesar

Rp 1.779,10 milyar, hal ini disebabkan :

Realisasi volume penjualan karet, minyak dan inti sawit tahun 2015 berada di bawah RKAP

tahun 2015, masing-masing sebesar 13.076 ton atau 55,75%, 147.413 ton atau 33,57% dan

27.124 ton atau 32,95%.

Realisasi harga jual rata-rata karet, minyak sawit dan inti sawit tahun 2015 berada di bawah

RKAP tahun 2015, masing-masing sebesar Rp 4.099,08/kg atau 18,71%, Rp 1.023,05/kg

atau 13,69% dan Rp 57,28/kg atau 1,57%.

Realisasi rugi bersih PTPN XIII (induk) setelah pajak kini/tangguhan tahun 2015 sebesar

Rp 318,53 milyar, jika dibandingkan dengan anggaran memperoleh laba sebesar Rp 121,49

milyar, capaian laba di bawah anggaran sebesar Rp 440,02 milyar. Hal ini terutama disebabkan

rendahnya produktivitas TBS dan karet, disamping itu harga jual di bawah anggaran sehingga

mengakibatkan harga pokok FOB berada di atas anggaran, yang sangat dipengaruhi oleh fixed

cost.

Komoditi kelapa sawit memberikan kontribusi rugi sebesar Rp 279,30 milyar, di bawah anggaran

sebesar Rp 495,84 milyar (dianggarkan mendapat laba sebesar Rp 216,53 milyar). Demikian juga

komoditi karet mengalami kerugian sebesar Rp 136,90 milyar, capaian rugi ini di atas anggaran

sebesar Rp 82,36 milyar (dianggarkan rugi sebesar Rp 54,54 milyar).

Realisasi laba Komprehensif PTPN XIII tahun 2015 setelah memperhitungkan selisih nilai wajar

aset keuangan (revaluasi atas aset tanah) dan keuntungan (kerugian) aktuaria - penyesuaian

pajak tangguhan sesuai dengan PSAK 24 Revisi tahun 2013 adalah sebesar Rp 843,05 milyar.

(6)

5

Realisasi rugi bersih PTPN XIII dan entitas anak (konsolidasi) tahun 2015 adalah sebesar

Rp 324,84 milyar di bawah RKAP konsolidasian sebesar Rp 462,46 milyar (dianggarkan laba

sebesar Rp 137,62 milyar). Laba bersih komprehensif konsolidasian tahun 2015 setelah

memperhitungkan selisih nilai wajar aset keuangan (revaluasi atas aset tanah) dan keuntungan

(kerugian) aktuaria - penyesuaian pajak tangguhan sesuai dengan PSAK 24 Revisi tahun 2013

adalah sebesar Rp 888,13 milyar. Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas

induk sebesar Rp 321,57 milyar dan laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan kepada

pemilik entitas induk sebesar Rp 866,22 milyar.

Analisa Keuangan

Rasio keuangan berupa Rentabilitas, Likuiditas, Solvabilitas dan Debt to Equity Ratio (DER)

tahun 2015 masing-masing sebesar (9,07%), 32,03%, 141,30% dan 242,13%. Secara

keseluruhan rasio keuangan di bawah anggaran dan capaian periode yang sama tahun lalu,

dikarenakan kinerja operasional Perusahaan tidak tercapai seperti yang telah dipaparkan di atas.

Capital Expenditure

Realisasi

Capital Expenditure

tahun 2015 sebesar Rp 139,93 milyar di bawah anggaran sebesar

Rp 269,57 milyar. Hal ini disebabkan banyaknya pekerjaan-pekerjaan yang tidak direalisasikan

pelaksanaannya, terutama mesin dan instalasi (kebun/unit) mengingat kondisi finansial yang

cukup sulit dan Perusahaan membukukan kerugian.

Tanggung Jawab Sosial Perus

ahaan

PT Perkebunan Nusantara XIII melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Mitra binaan tahun 2015 berjumlah 113 mitra dengan dana pinjaman yang disalurkan sebesar

Rp 3,65 milyar dengan kegiatan antara lain pelatihan kewirausahaan dan teknis kepada mitra

binaan, publikasi/promosi produk mitra binaan, dan mengikutsertakan mitra ke berbagai pameran.

Sedangkan dana bina lingkungan dan CSR yang disalurkan tahun 2015 sebesar Rp 0,519 milyar

yang dipergunakan untuk bantuan bencana alam, pendidikan dan latihan, peningkatan

kesehatan, prasana dan sarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam dan pengentasan

kemiskinan.

Tingkat Kesehatan Perusahaan

Pencapaian kinerja Perusahaan tahun 2015 berdasarkan SK Menteri Badan Usaha Milik Negara

No : Kep-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, menunjukkan tingkat kesehatan Perusahaan

Kurang sehat (BB) dengan nilai 47,85 poin, di bawah capaian tahun lalu dan anggaran,

masing-masing sebesar 2,60 poin (capaian tahun 2014 dengan nilai 50,45 atau kurang sehat ”BBB”) dan

22,90 poin (tahun 2015 dianggarkan dengan nilai 70,75 poin atau Sehat “A”). Penurunan ini

terkait dengan beberapa aspek operasional dan keuangan yang belum tercapai dikarenakan

penurunan kinerja Perusahaan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Kontrak Manajemen /

Key Performance Indicator

(KPI) pada tahun 2015 mencapai bobot sebesar

68,86% di bawah capaian tahun 2014 dan anggaran, masing-masing sebesar 3,13% (KPI tahun

2014 sebesar 71,99%) dan 31,14% dari yang dianggarkan sebesar 100%.

(7)

6

Meskipun kinerja operasional dan keuangan belum optimal, Direksi menyampaikan penghargaan

atas dedikasi, loyalitas dan kerja keras seluruh karyawan serta pengawasan/arahan Dewan

Komisaris/Pemegang Saham dan dukungan Stakeholder lainnya di tengah kondisi yang sulit saat

ini. Kepada seluruh keluarga besar PTPN XIII, marilah kita tingkatkan komitmen dan daya juang

kita dalam rangka melewati masa-masa sulit yang penuh tantangan ini.

Demikian Laporan Tahunan PT Perkebunan Nusantara XIII tahun buku 2015 (setelah audit) ini

kami sampaikan sebagai pertanggungjawaban atas pengelolaan Perusahaan.

(8)

7

Lampiran Ringkasan Untuk Pimpinan

Uraian Satuan Realisasi 2015 RKAP 2015 % Capaian

1 2 3 4 5 (3 : 4) 1 Revenue Rp/Kg 2.344,26 4.123,36 56,85 2 Harga Jual - TBS Rp/Kg 1.374,92 1.536,49 89,48 - Minyak Sawit Rp/Kg 6.449,95 7.473,00 86,31 - Inti Sawit Rp/Kg 3.579,72 3.637,00 98,43 - Karet Rp/Kg 17.805,86 21.904,94 81,29

3 Harga Pokok Penjualan Miliar 2.259,59 3.600,61 62,76

4 Harga Pokok Af Pabrik Kelapa Sawit Rp/Kg (M+I) 5.427,26 5.578,18 97,29

5 Harga Pokok Af Pabrik Karet Rp/Kg KK 27.535,42 21.511,80 128,00

6 Net Profit Margin % -13,59 2,95 (460,68)

7 Laba Sebelum PPh Miliar (418,93) 184,72 (226,79)

8 Laba (Rugi) bersih tahun berjalan Miliar (324,84) 137,62 (236,05)

9 Laba (Rugi) bersih Komprehensif Miliar 888,13 137,62 645,37

10 Return On Equity % -15,76 9,13 (172,62)

11 Return On Investment % -2,30 7,63 (30,14)

12 Likuiditas % 32,03 60,98 52,53

13 Solvabilitas % 141,30 137,43 102,82

14 Debt Equity Ratio % 242,13 267,17 90,63

15 Total Asset Miliar 6.816,08 5.600,88 121,70

16 Aktiva Lancar Miliar 760,73 1.092,24 69,65

17 Aktiva Tetap dan Lain-lain Miliar 6.055,34 4.508,64 134,31

18 Kewajiban Jangka Pendek Miliar 2.230,68 1.705,81 130,77

19 Kewajiban Jangka Panjang Miliar 2.585,99 2.338,12 110,60

20 Equity Miliar 1.999,41 1.556,95 128,42

21 Produktivitas Kebun Sendiri

- Kelapa Sawit (TBS) Ton/Ha 13,61 17,28 78,73

- Kelapa Sawit (Minyak + Inti Sawit) Ton/Ha 3,56 5,04 70,61

- Karet Kering Ton/Ha 0,59 0,91 64,73

22 Peraihan Produksi Plasma

- Kelapa Sawit (TBS) diolah Ton 465.443 537.058 86,67

- Karet Kering Ton 83 14.104 0,59

23 Areal

Kebun Inti

- Kelapa Sawit (Total) Ha 57.640,60 58.486,60 98,55

- TM (Tanaman Menghasilkan) Ha 46.592,50 46.592,50 100,00

- TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) Ha 11.048,10 11.098,10 99,55

- TB/TU (Tanaman Baru/Ulang) Ha - 796,00

-- Karet (Total) Ha 13.409,42 13.409,42 100,00

- TM (Tanaman Menghasilkan) Ha 10.240,84 10.240,84 100,00

- TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) Ha 3.168,58 3.168,58 100,00

- TB/TU (Tanaman Baru/Ulang) Ha 0 0

Kebun Plasma

- Kelapa Sawit (Total) Ha 58.769,62 58.773,62 99,99

- TM (Tanaman Menghasilkan) Ha 57.637,62 57.637,62 100,00

- TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) Ha 1.132,00 1.136,00 99,65

- TB/TU (Tanaman Baru/Ulang) Ha - 1.358,00

-- Karet (Total) Ha 29.595,04 29.595,04 100,00

- TM (Tanaman Menghasilkan) Ha 29.595,04 29.595,04 100,00

24 Rendemen - Kelapa Sawit

Rata-rata

- CPO % 22,16 22,53 98,34

- Inti Sawit % 4,11 4,22 97,36

25 Tingkat Kesehatan Score 47,85 70,75 67,63

Category BB A

(9)

8

RINGKASAN

LAPORAN MANAJEMEN TAHUN 2015

I.

PENDAHULUAN

Perkembangan kinerja PTPN XIII s.d 31 Desember 2015, diuraikan sebagai berikut :

1.1. Bidang operasional

1.1.1. Produksi

Realisasi produksi Karet s.d 31 Desember 2015 berada di bawah RKAP

sebesar 17.312 ton KK atau 73,82% (realisasi 6.140 ton KK ; RKAP 23.452

ton KK), hal ini disebabkan :

Produksi karet kebun sendiri di bawah RKAP sebesar 3.291 ton KK atau

35,21% (realisasi 6.057 ton KK ; RKAP 9.348 ton KK). Tidak tercapainya

produksi karet kebun sendiri dikarenakan :

Terjadinya lossis penyimpangan/pencurian produksi oleh penyadap

maupun pihak luar dan penyadapan yang tidak tuntas.

Terdapat lowong sadap yang disebabkan areal Tanaman Menghasilkan

yang dikuasai oleh masyarakat seluas 463,02 Ha di kebun Sintang serta

kondisi pemeliharaan tanaman TM dan TBM tidak sesuai norma yang

berpotensi menghambat pelaksanaan panen dan pertumbuhan tanaman.

Disamping itu

rendahnya Kapasitas per penyadap karena kondisi bidang

sadap pada tanaman Remaja dan Dewasa tahun tanam 1996 s.d. 2002

sudah rusak berat dimana penyadapan sudah sampai percabangan

seperti kebun Dasut, Dasel, Balin dan Kumai, yang pada gilirannya

mempengaruhi tingkat kehadiran tenaga sadap. Keterlambatan rotasi

pemeliharaan TM terutama jalur tanam sehingga kondisi gulma kategori

cukup berat.

Produksi karet kebun plasma di bawah RKAP sebesar 14.021 ton KK atau

99,41% (realisasi 83 ton KK ; RKAP 14.104 ton KK). Tidak tercapainya

produksi karet kebun plasma dikarenakan adanya persaingan harga yang

sangat ketat dari kolektor pabrik swasta di sekitar wilayah kerja PTPN XIII,

sehingga petani lebih cenderung memilih menjual karet kepada pihak

swasta.

Produksi TBS s.d 31 Desember 2015 berada di bawah RKAP sebesar

541.827 ton atau 27,54% (realisasi 1.425.520 ton ; RKAP 1.967.347 ton), hal

ini disebabkan :

Produksi TBS kebun sendiri di bawah RKAP sebesar 171.270 ton atau

21,27% (realisasi 633.998 ton ; RKAP 805.268 ton), hal ini terutama

disebabkan :

Pemupukan 3 (tiga) tahun terakhir tidak berjalan sesuai rekomendasi,

dengan rata-rata realisasi pemupukan NPK 3,5 kg/pokok sedangkan

seharusnya menurut rekomendasi 7 kg/pokok dan untuk pupuk Dolomite

rata-rata realisasi 2 kg/pokok, menurut rekomendasi 3,25 kg/pokok yang

menyebabkan rata-rata berat tandan (RBT) dan jumlah tandan di setiap

pohon menurun.

(10)

9

Disamping itu secara umum pemeliharaan tanaman 2 tahun terakhir tidak

sesuai dengan rotasi, akibat rendahnya kekuatan tenaga kerja yang ada

pada setiap unit kerja dan kendala keuangan sehingga menyulitkan

kegiatan panen

.

Selain itu tanaman tua renta (umur > 20 tahun) seluas 19.220,48 Ha

(41,24%) dari areal TM, potensinya menurun secara signifikan (6-9

ton/Ha/tahun) dan tingkat kesulitan panen pada areal tersebut cukup berat.

Produksi TBS kebun plasma di bawah RKAP sebesar 57.530 ton atau

10,64% (realisasi 483.078 ton ; RKAP 540.608 ton), hal ini disebabkan

terjadinya pembelian TBS oleh pihak swasta dengan harga di atas yang

ditetapkan oleh Pemda di sekitar wilayah kerja PTPN XIII khususnya

wilayah Kalimantan Timur.

Produksi TBS pihak III di bawah RKAP sebesar 313.027 ton atau 50,37%

(realisasi 308.444 ton ; RKAP 621.471 ton).

Produksi Minyak Sawit dan Inti Sawit s.d 31 Desember 2015 berada di bawah

RKAP sebesar 162.286 ton atau 31,12% (realisasi 359.117 ton ; RKAP

521.403 ton), hal ini disebabkan :

Produksi TBS secara keseluruhan di bawah anggaran sebesar 541.827 ton

atau 27,54% (realisasi 1.425.520 ton ; RKAP 1.967.347 ton) seperti yang

telah dijelaskan sebelumnya, disamping itu sebagian produksi TBS dijual

kepada pihak III sebesar 58.626 ton.

Tidak tercapainya rendemen minyak sawit dari RKAP sebesar 0,37%

(realisasi 22,16% ; RKAP 22,53%) dan inti sawit sebesar 0,11% (realisasi

4,11% ; RKAP 4,22%).

1.1.2. Produktivitas

Produktivitas Karet kebun sendiri s.d 31 Desember 2015 berada di bawah

RKAP sebesar 322 kg/Ha atau 35,27% (realisasi 591 kg/Ha ; RKAP 913

kg/Ha).

Produktivitas TBS kebun sendiri s.d 31 Desember 2015 berada di bawah

RKAP sebesar 3.676 kg/Ha atau 21,27% (realisasi 13.607 kg/Ha ; RKAP

17.283 kg/Ha).

Produktivitas Minyak Sawit dan Inti Sawit (MS + IS) kebun sendiri s.d 31

Desember 2015 berada di bawah RKAP sebesar 1.481 kg/Ha atau 29,39%

(realisasi 3.559 kg/Ha ; RKAP 5.040 kg/Ha).

1.1.3. Rendemen

Rendemen total Minyak Sawit s.d 31 Desember 2015 berada di bawah RKAP

sebesar 0,37% (realisasi 22,16% ; RKAP 22,53%), dan Rendemen Inti sawit

s.d 31 Desember 2015 berada di bawah RKAP sebesar 0,11% (realisasi

4,11% ; RKAP 4,22%) , hal ini disebabkan :

Mutu panen yang dikirim dari kebun ke pabrik masih rendah terutama

karena masih tingginya fraksi 00 dan 0 serta rendahnya persentase

brondolan yang masuk ke pabrik.

(11)

10

Bervariasinya umur tanaman muda yang cukup banyak dari pihak III sejalan

dengan semakin berkembangnya tanaman kelapa sawit yang dikelola

swadaya oleh masyarakat yang cenderung bermunculan buah/TBS jenis

dura yang potensi rendemen minyak rendah.

1.2. Bidang Keuangan

Kerugian bersih konsolidasian dari aktivitas komersial perusahan sampai dengan 31

Desember 2015 sebesar Rp 324,84 milyar, yang dianggarkan laba sebesar

Rp 137,62 milyar, atau di bawah RKAP sebesar Rp 462,46 milyar. Hal ini terutama

disebabkan :

1. Produksi kelapa sawit dan karet berada di bawah RKAP yaitu :

% tase

Realisasi RKAP Capaian

1 2 3 4 (2 : 3)

TBS Diolah Sendiri (Ton) :

- Kebun Sendiri 593.007 804.026 73,75

- Kebun Plasma 465.443 537.058 86,67

- Pihak III 308.444 607.446 50,78

Jumlah TBS diolah sendiri 1.366.894 1.948.530 70,15 TBS Dijual pihak III (Ton) :

- Kebun Sendiri 40.991 1.242 3.300,40

- Kebun Plasma 17.635 3.550 496,76

- Pihak III - 14.025 0,00

Jumlah TBS dijual pihak III 58.626 18.817 311,56

Jumlah TBS 1.425.520 1.967.347 72,46

Rendemen Rata-rata

- Minyak Sawit 22,16 22,53 98,34

- Inti Sawit 4,11 4,22 97,36

Minyak + Inti Sawit 26,27 26,76 98,19 Minyak dan Inti Sawit (Ton)

Minyak Sawit 302.903 439.096 68,98

Inti Sawit 56.214 82.307 68,30

Jumlah Minyak + Inti Sawit *) 359.117 521.403 68,88 Karet (Ton)

Kebun Sendiri 6.057 9.348 64,79

Kebun Plasma 83 14.104 0,59

Jumlah 6.140 23.452 26,18

U r a i a n S.d Des 2015

2. Penjualan komoditi kelapa sawit dan karet berada dibawah RKAP yaitu :

% tase

Realisasi RKAP Capaian

1 2 3 4 (2 : 3)

Volume penjualan (Ton) Kelapa Sawit - TBS 58.626 18.817 311,56 - Minyak Sawit 291.683 439.096 66,43 - Inti Sawit 55.183 82.307 67,05 Karet 10.377 23.453 44,25 Harga Jual (Rp/Kg) Kelapa Sawit - TBS 1.374,92 1.536,49 89,48 - Minyak Sawit 6.449,95 7.473,00 86,31 - Inti Sawit 3.579,72 3.637,00 98,43

Rata-Rata Minyak + Inti Sawit 5.993,32 6.867,46 87,27

Karet 17.805,86 21.904,94 81,29

Nilai penjualan (Rp. Juta) Kelapa Sawit

- TBS 80.606 28.912 278,80

- Minyak Sawit 1.881.342 3.281.364 57,33

- Inti Sawit 197.540 299.351 65,99

Jumlah Kelapa Sawit 2.159.488 3.609.627 59,83

Karet 184.774 513.734 35,97

Jumlah Penjualan 2.344.262 4.123.361 56,85

S.d Des 2015 U r a i a n

(12)

11

Volume penjualan s.d 31 Desember 2015 tidak tercapai sesuai RKAP,

disamping itu harga jual juga dibawah RKAP. Sehingga secara keseluruhan nilai

penjualan hanya mencapai 56,85% dari RKAP atau di bawah sebesar

Rp 1.779,10 milyar (realisasi Rp 2.344,26 milyar ; RKAP Rp 4.123,36 milyar).

3. Realisasi biaya produksi berada di bawah RKAP, namun harga pokok produksi

FOB komoditi kelapa sawit berada di atas RKAP dan harga pokok produksi

komoditi karet yaitu biaya af Kebun, af Pabrik maupun FOB di atas RKAP. Hal ini

terutama disebabkan realisasi produksi TBS maupun karet berada di bawah

RKAP, sebagai berikut :

% tase

Realisasi RKAP Capaian

1 2 3 4 (2-3) 5 (2 : 3)

Kelapa Sawit

Biaya Produksi (Rp. Juta)

Biaya Produksi af. Kebun 752.784 1.089.454 (336.670) 69,10

Biaya produksi af. Pabrik 2.016.628 3.081.135 (1.064.508) 65,45

Biaya Produksi FOB 2.448.390 3.383.763 (935.372) 72,36

Harga Pokok Minyak + Inti (Rp/Kg)

Harga Pokok Af Kebun 4.295,58 4.467,76 (172,18) 96,15

Harga Pokok Af Pabrik 5.427,26 5.578,18 (150,92) 97,29

Harga Pokok FOB 6.629,54 6.158,59 470,95 107,65

Karet

Biaya Produksi (Rp. Juta)

Biaya Produksi af. Kebun 166.260 213.322 (47.062) 77,94

Biaya produksi af. Pabrik 169.079 504.514 (335.435) 33,51

Biaya Produksi FOB 238.189 562.646 (324.457) 42,33

Harga Pokok Karet (Rp/Kg)

Harga Pokok Af Kebun 27.450,16 22.819,02 4.631,14 120,30

Harga Pokok Af Pabrik 27.535,42 21.511,80 6.023,62 128,00

Harga Pokok FOB 38.790,32 23.990,48 14.799,84 161,69

U r a i a n S.d Des 2015 Selisih

Komoditi kelapa sawit

Capaian realisasi harga jual minyak dan inti sawit sebesar 87,27% dari RKAP,

sedangkan harga pokok FOB sebesar 107,665% dari RKAP. Hal ini terutama

disebabkan realisasi capaian produksi TBS kebun sendiri yang diolah sebesar

73,75% dari RKAP, walaupun realisasi pemakaian biaya FOB sebesar 72,36%

dari RKAP.

Komoditi karet

Capaian realisasi harga jual karet sebesar 81,29% dari RKAP, sedangkan harga

pokok FOB sebesar 161,69% dari RKAP. Hal ini terutama disebabkan realisasi

capaian produksi karet kebun sendiri sebesar 64,79% dari RKAP, walaupun

realisasi pemakaian biaya FOB sebesar 42,33% dari RKAP.

4. Anak perusahaan masih mengalami kerugian untuk komoditi kelapa sawit dan karet

masing-masing sebesar Rp 4,01 milyar dan Rp 2,67 milyar, sedangkan rumah sakit

memberikan kontribusi laba sebesar Rp 0,364 milyar.

5. Rasio Keuangan s.d 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut : Current Ratio

sebesar 32,03%, Solvabilitas sebesar 140,79%, DER sebesar 245,14% (Rasio

DER telah memperhitungkan liabilitas imbalan kerja sebesar Rp 432,77 milyar,

sesuai penerapan PSAK 24 dan keuntungan (kerugian) aktuaria, pendapatan

selisih atas revaluasi aset tanah sebesar Rp 1.207,56 milyar atas induk

perusahaan).

(13)

12

6. Laba komprehensif tahun 2015 setelah memperhitungkan selisih nilai wajar aset

keuangan, keuntungan (kerugian) aktuaria dan penyesuaian pajak tangguhan

adalah sebesar Rp 888,13 milyar, berada di atas RKAP sebesar Rp 750,51 milyar.

II.

AREAL STATEMENT

2.1. Areal Statement PT

Perkebunan Nusantara XIII

A. Kebun Sendiri

Areal Statement kebun sendiri PT Perkebunan Nusantara XIII

tahun 2015 dan tahun

2014 diuraikan sebagai berikut :

2015 2014 2015 2014 2015 2014 2 3 4 5 6 = (2+4) 7 = (3+5) 10.240,84 9.352,78 46.592,50 45.066,90 56.833,34 54.419,68 3.168,58 4.089,14 11.048,10 12.573,70 14.216,68 16.662,84 - - - - -13.409,42 13.441,92 57.640,60 57.640,60 71.050,02 71.082,52 2.369,37 2.510,91 882,61 882,61 3.251,98 3.393,52 36,70 37,70 115,13 115,13 151,83 152,83 15.815,49 15.990,53 58.638,34 58.638,34 74.453,83 74.628,87 9.570,22 9.395,18 8.802,28 8.802,28 18.372,50 18.197,46 25.385,71 25.385,71 67.440,62 67.440,62 92.826,33 92.826,33 ATP *) Bibitan Jlh Areal Tanaman Lain-lain **) Total PTPN XIII

Luas (Ha) per Budidaya

Karet Kelapa Sawit Jumlah

Uraian 1 TM TBM TU/TK/TB JUMLAH

Luas Areal kebun sendiri PT Perkebunan Nusantara XIII tahun 2015 seluas

92.826,33 Ha, lokasi tersebut tersebar di Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan

Timur dan Kalimantan Selatan/Tengah.

Keterangan : *) ATP

: Areal TM yang telah dikeluarkan dari areal produktif,

pelaksanaan panen dikerjakan oleh tenaga pemborong

dan pemeliharaan tidak dilaksanakan lagi.

**) Lain-lain : Areal emplasment, kantor, pabrik, jalan, rawa, sungai,

perengan/rendahan garapan/diklaim masyarakat dan

sarana sosial lainnya.

B. Kebun Plasma

Areal Statement kebun plasma PT Perkebunan Nusantara XIII tahun 2015 dan

tahun 2014 diuraikan sebagai berikut :

2015

2014

2015

2014

2015

2014

2

3

4

5

6 = (2+4)

7 = (3+5)

29.595,04

29.595,04

57.637,62

56.944,98

87.232,66

86.540,02

-

1.132,00

1.608,62

1.132,00

1.608,62

-

-

220,00

-

220,00

29.595,04

29.595,04

58.769,62

58.773,60

88.364,66

88.368,64

Uraian

Luas (Ha) per Budidaya

Karet

Kelapa Sawit

Jumlah

1

TM

TBM

TU/TK/TB

(14)

13

Luas Areal kebun plasma PT Perkebunan Nusantara XIII tahun 2015 seluas

88.364,66 Ha, lokasi tersebut tersebar di Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan

Timur dan Kalimantan Selatan/Tengah.

2.2. Komposisi Umur Tanaman Karet dan Kelapa Sawit

A.

Kebun Sendiri Tanaman Karet

Ha % Ha % Ha % A. TM - Muda 3.461,78 12,60 4.186,34 16,49 4.143,70 16,32 - Remaja 3.725,93 13,56 3.462,44 13,64 3.270,53 12,88 - Dewasa 917,00 3,34 1.305,00 5,14 2.427,61 9,56 Jumlah A 8.104,71 29,50 8.953,78 35,27 9.841,84 38,77 B. TUA - Tua 399,00 1,45 399,00 1,57 339,00 1,34 - Tua Renta - - - - 60,00 0,24 Jumlah B 399,00 1,45 399,00 1,57 399,00 1,57 Jumlah A+B 8.503,71 30,95 9.352,78 36,84 10.240,84 40,34 C. LAIN-LAIN - ATP 2.441,97 8,89 2.510,91 9,89 2.369,37 9,33 - Pembibitan 33,20 0,12 37,70 0,15 36,70 0,14 - Lain-lain *) 11.145,61 40,57 9.395,18 37,01 9.570,22 37,70 Jumlah C 13.620,78 49,58 11.943,79 47,05 11.976,29 47,18 Jumlah A+B+C 22.124,49 80,53 21.296,57 83,89 22.217,13 87,52 D. TBM/TU/TK - TBM 5.350,15 19,47 4.089,14 16,11 3.168,58 12,48 - TU/TK - - - - - Jumlah D 5.350,15 19,47 4.089,14 16,11 3.168,58 12,48 Jumlah A+B+C+D 27.474,64 100,00 25.385,71 100,00 25.385,71 100,00 Komposisi 2013 2014 2015 Realisasi tahun

GRAFIK KOMPOSISI UMUR TANAMAN KARET KEBUN SENDIRI

3.461,78 4.186,34 4.143,70 3.725,93 3.462,44 3.270,53 917,00 1.305,00 2.427,61 399,00 399,00 339,00 - - 60,00 5.350,15 4.089,14 3.168,58 0,00 1.000,00 2.000,00 3.000,00 4.000,00 5.000,00 6.000,00 2013 2014 2015

(15)

14

B. Kebun Plasma Tanaman Karet

Ha

%

Ha

%

Ha

%

A. TM

- Tua

3.048,05

10,30

1.609,04

5,44

927,24

3,13

- Renta

26.546,99

89,70

27.986,00

94,56

28.667,80

96,87

Jumlah A

29.595,04

100,00

29.595,04

100,00

29.595,04

100,00

B. TBM/TU/TK

- TBM

-

-

-

-

-

- TU/TK

-

-

-

-

-

Jumlah B

-

-

-

-

-

-Jumlah A+B

29.595,04

100,00

29.595,04

100,00

29.595,04

100,00

Komposisi

2013

2014

2015

Realisasi tahun

GRAFIK KOMPOSISI UMUR TANAMAN KARET KEBUN PLASMA

3.048,05 1.609,04 927,24 26.546,99 27.986,00 28.667,80 0,00 5.000,00 10.000,00 15.000,00 20.000,00 25.000,00 30.000,00 35.000,00 2013 2014 2015 Tua Renta

C. Kebun Sendiri Tanaman Kelapa Sawit

Ha % Ha % Ha % A. TM - Muda 5.664,35 8,47 6.384,36 9,47 7.155,50 10,61 - Remaja 5.863,55 8,77 5.739,23 8,51 6.197,59 9,19 - Dewasa 16.911,29 25,29 14.162,23 21,00 14.018,93 20,79 Jumlah A 28.439,19 42,54 26.285,82 38,98 27.372,02 40,59 B. TUA - Tua 3.446,58 5,15 4.480,00 6,64 3.611,40 5,35 - Renta 12.713,50 19,02 14.301,08 21,21 15.609,08 23,14 Jumlah B 16.160,08 24,17 18.781,08 27,85 19.220,48 28,50 Jumlah A+B 44.599,27 66,71 45.066,90 66,82 46.592,50 69,09 C. LAIN-LAIN - ATP 882,61 1,32 882,61 1,31 882,61 1,31 - Pembibitan 115,13 0,17 115,13 0,17 115,13 0,17 - Lain-lain *) 7.156,03 10,70 8.802,28 13,05 8.802,28 13,05 Jumlah C 8.153,77 12,20 9.800,02 14,53 9.800,02 14,53 Jumlah A+B+C 52.753,04 78,90 54.866,92 81,36 56.392,52 83,62 D. TBM/TU/TK - TBM 13.866,63 20,74 12.573,70 18,64 11.048,10 16,38 - TU/TK 240,00 0,36 - - - Jumlah D 14.106,63 21,10 12.573,70 18,64 11.048,10 16,38 Jumlah A+B+C+D 66.859,67 100,00 67.440,62 100,00 67.440,62 100,00 Komposisi Realisasi tahun 2013 2014 2015

(16)

15

GRAFIK KOMPOSISI UMUR TANAMAN KELAPA SAWIT KEBUN SENDIRI

5.664,35 7.189,32 7.155,50 5.863,55 6.321,91 6.197,59 16.911,29 15.804,39 14.018,93 3.446,58 3.262,00 3.611,40 12.713,50 14.301,08 15.609,08 14.106,63 11.827,20 11.048,10 0,00 2.000,00 4.000,00 6.000,00 8.000,00 10.000,00 12.000,00 14.000,00 16.000,00 18.000,00 2013 2014 2015

Muda Remaja Dewasa Tua Renta TBM/TU/TK

D. Kebun Plasma Tanaman Kelapa Sawit

Ha % Ha % Ha % A. TM - Muda 4.068,14 6,91 4.068,69 6,92 4.214,87 7,17 - Remaja 13.920,67 23,65 10.600,45 18,04 7.564,99 12,87 - Dewasa 8.766,76 14,89 12.468,49 21,21 16.050,41 27,31 Jumlah A 26.755,57 45,45 27.137,63 46,17 27.830,27 47,35 B. TUA - Tua 12.346,98 20,97 5.916,00 10,07 2.249,48 3,83 - Renta 17.542,71 29,80 23.891,35 40,65 27.557,87 46,89 Jumlah B 29.889,70 50,77 29.807,35 50,72 29.807,35 50,72 Jumlah A+B 56.645,27 96,22 56.944,98 96,89 57.637,62 98,07 C. TBM/TU/TK - TBM 2.006,70 3,41 1.608,62 2,74 1.132,00 1,93 - TU/TK 220,00 0,37 220,00 0,37 - Jumlah C 2.226,70 3,78 1.828,62 3,11 1.132,00 1,93 Jumlah A+B+C 58.871,97 100,00 58.773,60 100,00 58.769,62 100,00 Realisasi tahun 2013 2014 2015 Komposisi

GRAFIK KOMPOSISI UMUR TANAMAN KELAPA SAWIT KEBUN PLASMA

4.068,14 4.068,69 4.214,87 13.920,67 10.600,45 7.564,99 8.766,76 12.468,49 16.050,41 12.346,98 5.916,00 2.249,48 17.542,71 23.891,35 27.557,87 2.226,70 1.828,62 1.132,00 0,00 5.000,00 10.000,00 15.000,00 20.000,00 25.000,00 30.000,00 2013 2014 2015

(17)

16

III.

PRODUKSI

Produksi s.d 31 Desember 2015 dapat digambarkan sebagai berikut :

Realisasi RKAP 1 2 3 4 = 2/3 5 = 2/1 Produksi : a. Karet Kebun Sendiri : - Produksi (ton) 7.512 6.057 9.348 64,79 80,63 - Produktivitas (Kg/Ha) 803 591 913 64,73 73,60 Plasma - Produksi (ton) 1.581 83 14.104 0,59 5,25

Kebun Sendiri + Plasma (ton) 9.093 6.140 23.452 26,18 67,52

b. Kelapa Sawit

Kebun Sendiri :

- Produksi (ton)

- T.B.S.

- Diolah sendiri 690.438 593.007 804.026 73,75 85,89

- Dijual ke pihak III 6.179 40.991 1.242 3.300,40 663,39

696.617 633.998 805.268 78,73 91,01

- Minyak Sawit (MS) 163.498 139.777 199.341 70,12 85,49

- Inti Sawit (IS) 29.788 26.026 35.476 73,36 87,37

193.286 165.803 234.817 70,61 85,78

- Produktivitas (Kg/Ha)

- T.B.S. 15.457 13.607 17.283 78,73 88,03

- Minyak Sawit (MS) 3.628 3.000 4.278 70,12 82,69

- Inti Sawit (IS) 661 559 761 73,36 84,51

4.289 3.559 5.040 70,61 82,97

- Rendemen (%)

- Minyak Sawit (MS) 23,68 23,57 24,79 95,07 99,54

- Inti Sawit (IS) 4,31 4,39 4,41 99,47 101,73

27,99 27,96 29,21 95,74 99,88

Plasma

- Produksi (ton)

- T.B.S.

- Diolah sendiri 467.882 465.443 537.058 86,67 99,48 - Dijual ke pihak III 19.657 17.635 3.550 496,76 89,71

487.539

483.078 540.608 89,36 99,08

- Minyak Sawit (MS) 97.844 97.396 110.167 88,41 99,54 - Inti Sawit (IS) 18.341 17.959 21.988 81,68 97,92

116.185

115.355 132.155 87,29 99,29

- Rendemen (%)

- Minyak Sawit (MS) 20,91 20,93 20,51 102,01 100,06

- Inti Sawit (IS) 3,92 3,86 4,09 94,24 98,43

24,83 24,78 24,61 100,72 99,81

Pihak Ketiga

- Produksi (ton)

- T.B.S.

- Diolah sendiri 451.737 308.444 607.446 50,78 68,28

- Dijual ke pihak III 0 0 14.025 0,00 0,00

451.737 308.444 621.471 49,63 68,28

- Minyak Sawit (MS) 95.152 65.730 129.588 50,72 69,08

- Inti Sawit (IS) 18.334 12.229 24.843 49,23 66,70

Jumlah MS + IS 113.486 77.959 154.431 50,48 68,69

- Rendemen (%)

- Minyak Sawit (MS) 21,06 21,31 20,85 102,20 101,17

- Inti Sawit (IS) 4,06 3,96 4,00 99,18 97,69

Jumlah MS + IS 25,12 25,27 24,85 101,71 100,61

Kebun Sendiri+Plasma+Pihak III

- Produksi (ton)

- T.B.S.

- Diolah sendiri 1.610.057 1.366.894 1.948.530 70,15 84,90

- Dijual ke pihak III 25.836 58.626 18.817 311,56 226,92

1.635.893 1.425.520 1.967.347 72,46 87,14

- Minyak Sawit (MS) 356.494 302.903 439.096 68,98 84,97

- Inti Sawit (IS) 66.463 56.214 82.307 68,30 84,58

Jumlah MS + IS 422.957 359.117 521.403 68,88 84,91

- Rendemen (%)

- Minyak Sawit (MS) 22,14 22,16 22,53 98,34 100,08

- Inti Sawit (IS) 4,13 4,11 4,22 97,36 99,63

Jumlah MS + IS 26,27 26,27 26,76 98,18 100,01 Jumlah TBS 2014 2015 Perbandingan U r a i a n Jumlah TBS Jumlah MS + IS Jumlah MS + IS Jumlah MS + IS Jumlah TBS Jumlah MS + IS Jumlah MS + IS % Jumlah TBS

(18)

17

3.1. Produksi Kebun Sendiri

3.1.1. Karet

Pencapaian produksi Karet tahun 2015 berada di bawah RKAP sebesar 3.291

ton KK atau 35,21% (realisasi 6.057 ton KK ; RKAP 9.348 ton KK), hal ini

disebabkan :

Terjadinya lossis penyimpangan/pencurian produksi oleh penyadap maupun

pihak luar dan penyadapan yang tidak tuntas.

Terdapat lowong sadap yang disebabkan areal Tanaman Menghasilkan

yang dikuasai oleh masyarakat (klaim lahan yang disertai penjarahan

produksi) seluas 463,02 Ha di kebun Sintang.

Kondisi pemeliharaan tanaman TM dan TBM tidak sesuai norma yang

berpotensi menghambat pelaksanaan panen dan pertumbuhan tanaman.

Produktivitas tanaman karet tahun 2015 berada di bawah RKAP sebesar 322

kg/Ha atau 35,27% (realisasi 591 kg/Ha ; RKAP 913 kg/Ha) dan dibanding

produktivitas tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 212 kg/Ha atau

26,40% (realisasi tahun 2014 sebesar 803 kg/Ha ; realisasi tahun 2015

sebesar 591 kg/Ha).

3.1.2. Kelapa Sawit

Pencapaian produksi TBS s.d 31 Desember 2015 berada di bawah RKAP

sebesar 171.270 ton atau 21,27% (realisasi 633.998 ton ; RKAP 805.268 ton),

hal ini disebabkan :

Tanaman tua – tua renta (umur > 20 tahun) seluas 19.220,48 Ha (41,24 %)

dari areal TM, potensinya menurun secara signifikan (6-9 ton/Ha/tahun) dan

tingkat kesulitan panen pada areal tersebut cukup berat.

Tanaman muda yang ditargetkan TM I : 9 ton/Ha/Th dan TM II : 11

ton/Ha/Th tidak tercapai akibat homogenitas tanaman tidak terpenuhi.

Kondisi areal tanaman tua seluas 3.611,40 Ha tidak dipupuk sejak tahun

2011, sehingga potensi produksi rendah.

Secara umum pemeliharaan tanaman 2 tahun terakhir tidak sesuai dengan

rotasi akibat rendahnya kekuatan tenaga kerja yang ada pada setiap unit

kerja dan akibat kendala keuangan sehingga menyulitkan kegiatan panen.

Terdapat areal TM yang berubah status menjadi areal lain-lain karena

okupasi sengketa, Kolam limbah, Pemda dan lain-lain seluas 361,30 Ha.

Realisasi pemupukan 3 tahun terakhir (tahun 2012, 2013, dan 2014) tidak

sesuai standar, masing-masing :

Dosis pupuk NPK : 63,73 %, 46,49 %, dan 40,83 % dari rencana

Dosis pupuk Dolomit : 65,99 %, 63,38 %, dan 32,44 % dari rencana

Pencapaian produksi Minyak Sawit s.d 31 Desember 2015 berada di bawah

RKAP sebesar 59.564 ton atau 29,88% (realiasi 139.777 ton ; RKAP 199.341

ton), hal ini disebabkan :

Sejalan dengan produksi TBS yang diolah di bawah anggaran sebanyak

211.019 ton atau 26,25% (realisasi 593.007 ton ; RKAP 804.026 ton).

Pengoperasian di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) belum optimal.

(19)

18

Pencapaian produksi Inti Sawit s.d 31 Desember 2015 berada di bawah RKAP

sebesar 9.450 ton atau 26,64% (realisasi 26.026 ton ; RKAP 35.476 ton), hal

ini disebabkan :

Sejalan dengan produksi TBS yang diolah di bawah anggaran sebanyak

211.019 ton atau 26,25% (realisasi 593.007 ton ; RKAP 804.026 ton).

Tidak tercapainya rendemen inti sawit.

Pencapaian produksi Minyak Sawit dan Inti Sawit (MS+IS) s.d 31 Desember

2015 berada di bawah RKAP sebesar 69.014 ton atau 29,39% (realisasi

165.803 ton ; RKAP 234.817 ton).

Produktivitas TBS s.d 31 Desember 2015 berada di bawah RKAP sebesar

3.676 kg/Ha atau 21,27% (realisasi 13.607 kg/Ha ; RKAP 17.283 kg/Ha).

Produktivitas Minyak Sawit dan Inti Sawit (MS + IS) s.d 31 Desember 2015

berada di bawah RKAP sebesar 1.481 kg/Ha atau 29,39% (realisasi 3.559

kg/Ha ; RKAP 5.040 kg/Ha).

3.2.

Produksi Plasma dan Pihak Ketiga

3.2.1. Karet

Pencapaian realisasi produksi karet plasma s.d 31 Desember 2015

berada di bawah RKAP sebesar 14.021 ton KK atau 99,41% (realisasi 83 ton

KK ; RKAP 14.104 ton KK), hal ini disebabkan :

Adanya persaingan harga yang sangat ketat dari kolektor pabrik swasta di

sekitar wilayah kerja PTPN XIII, sehingga petani lebih cenderung memilih

menjual karet kepada pihak swasta.

3.2.2. Kelapa Sawit

Pencapaian realisasi pembelian produksi TBS kelapa sawit kebun plasma s.d

31 Desember 2015 berada di bawah RKAP sebesar 57.530 ton atau 10,64%

(realisasi 483.078 ton ; RKAP 540.608 ton) hal ini disebabkan :

Terjadinya pembelian TBS oleh pihak swasta dengan harga di atas yang

ditetapkan oleh Pemda di sekitar wilayah kerja PTPN XIII khususnya

wilayah Kalimantan Timur.

Produktivitas TBS Plasma s.d 31 Desember 2015 berada di bawah RKAP

sebesar 998 kg/Ha atau 10,64% (realisasi 8.381 kg/Ha ; RKAP 9.379 kg/Ha).

Produktivitas Minyak Sawit dan Inti Sawit (MS + IS) Plasma s.d 31 Desember

2015 berada di bawah RKAP sebesar 292 kg/Ha atau 12,72% (realisasi

2.001 kg/Ha ; RKAP 2.293 kg/Ha).

Pencapaian produksi Minyak Sawit Plasma s.d 31 Desember 2015 berada di

bawah RKAP sebesar 12.771 ton atau 11,59% (realisasi 97.396 ton ; RKAP

110.167 ton).

(20)

19

Pencapaian produksi Inti Sawit Plasma s.d 31 Desember 2015 berada di

bawah RKAP sebesar 4.029 ton atau 18,32% (realisasi 17.959 ton ; RKAP

21.988 ton).

Pencapaian realisasi pembelian produksi TBS kelapa sawit pihak ketiga s.d

31 Desember 2015 berada di bawah RKAP sebesar 313.027 ton atau 50,37%

(realisasi 308.444 ton ; RKAP 621.471 ton), hal ini disebabkan :

Untuk wilayah Kalimantan Timur terjadi persaingan harga pembelian TBS

antara pihak swasta dengan harga yang ditetapkan oleh Pemda.

Untuk wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan yang sebelumnya

harga pembelian TBS mengikuti harga penetapan Disbun Provinsi, namun

sejak bulan Oktober harga pembelian TBS pihak III mengikuti harga

penetapan PTPN XIII. Harga pembelian TBS PTPN XIII dengan swasta

bersaing, namun kecenderungan pihak ketiga lebih memilih menjual kepada

pihak swasta dengan alasan metode pembayaran secara kontan.

Pencapaian produksi Minyak Sawit Pihak ketiga s.d 31 Desember 2015

berada di bawah RKAP sebesar 63.858 ton atau 49,28% (realisasi 65.730 ton ;

RKAP 129.588 ton).

Pencapaian produksi Inti Sawit Pihak ketiga s.d 31 Desember 2015 berada di

bawah RKAP sebesar 12.614 ton atau 50,77% (realisasi 12.229 ton ; RKAP

24.843 ton).

Pencapaian produksi Minyak Sawit dan Inti Sawit (MS+IS) Plasma dan

Pihak ketiga s.d 31 Desember 2015 berada di bawah RKAP sebesar 93.272

ton atau 32,55% (realisasi 193.313 ton ; RKAP 286.586 ton).

IV.

BEBAN PRODUKSI

Beban produksi per kg di luar penyusutan, Kebun Sendiri dan Pihak Ketiga dapat

digambarkan sebagai berikut :

( Rp / Kg ) Realisasi RKAP 1 2 3 4 = 2/3 5 = 2/1 Karet - Kebun Sendiri 19.361,70 21.232,10 18.777,91 113,07 109,66 - Kebun Plasma 29.408,34 33.708,77 20.645,37 163,28 114,62 Rata-rata kebun Sendiri + Plasma 21.110,08 21.403,57 19.901,76 107,55 101,39 Kelapa Sawit

- Kebun Sendiri 3.854,32 3.640,31 3.967,46 91,75 94,45 - Kebun Plasma & Pihak III 7.987,75 6.397,88 6.488,01 98,61 80,10

Rata-rata kebun Sendiri + Plasma 6.248,94 5.124,72 5.352,87 95,74 82,01

Perbandingan

U r a i a n 2014 %

2015

4.1. Beban Produksi Kebun Sendiri

4.1.1. Karet

Realisasi beban produksi karet kebun sendiri di luar penyusutan s.d 31

Desember 2015 berada di atas RKAP sebesar Rp 2.454,19/kg atau 13,07%

(realisasi Rp 21.232,10/kg ; RKAP Rp 18.777,91/kg) hal ini disebabkan antara

lain :

(21)

20

Produksi karet kebun sendiri di bawah anggaran sebesar 3.291 ton KK

atau 35,21% (realisasi 6.057 ton KK ; RKAP 9.348 ton KK), sehingga

fixed

cost

sangat dominan mempengaruhi harga pokok Rupiah per kilogram,

beban pokok produksi karet yang di atas anggaran adalah :

Beban pemeliharaan TM di atas RKAP sebesar Rp 370,10/kg atau

21,60% (realisasi Rp 2.083,22/kg ; RKAP Rp 1.713,12/kg).

Beban panen dan pengangkutan ke pabrik di atas RKAP sebesar

Rp 1.312,94/kg atau 13,64% (realisasi Rp 10.939,04/kg ; RKAP

Rp 9.626,10/kg).

4.1.2. Kelapa Sawit

Realisasi beban produksi kelapa sawit kebun sendiri di luar penyusutan s.d

31 Desember 2015 berada di bawah RKAP sebesar Rp 327,15/kg atau 8,25%

(realisasi Rp 3.640,31/kg ; RKAP Rp 3.967,46/kg), hal ini disebabkan antara

lain :

Biaya pemupukan belum terlaksana sesuai dengan anggaran sebesar

Rp 188,62 milyar atau setara dengan Rp 1.137,57/kg Minyak dan Inti Sawit.

Namun masih ada beban pokok produksi yang di atas anggaran adalah :

Beban pemeliharaan TM di atas RKAP sebesar Rp 10,69/kg atau

2,05% (realisasi Rp 532,40/kg ; RKAP Rp 521,71/kg).

Beban panen di atas RKAP sebesar Rp 140,61/kg atau 23,67%

(realisasi Rp 734,55/kg ; RKAP dan Rp 593,94/kg).

Beban pengangkutan ke pabrik di atas RKAP sebesar Rp 24,44/kg

atau 5,68% (realisasi Rp 454,83/kg ; RKAP Rp 430,39/kg).

4.2. Beban Pembelian Produksi Plasma dan Pihak Ketiga

4.2.1. Karet

Realisasi beban pembelian produksi karet plasma s.d 31 Desember 2015

berada di atas RKAP sebesar Rp 13.063,40/kg atau 63,28% (realisasi

Rp 33.708,77/kg ; RKAP Rp 20.645,37/kg), hal ini disebabkan :

Biaya overhead di atas RKAP sebesar Rp 15.480,09/kg (realisasi

Rp 15.677,29/kg ; RKAP Rp 197,20/kg) terkait dengan

fixed cost

yang

sangat dominan yaitu

gaji karyawan dan tunjangan

.

Biaya olah pembelian hasil di atas RKAP sebesar Rp 1.168,53/kg (realisasi

Rp 4.028,55/kg ; RKAP Rp 2.860,02/kg) disebabkan tidak tercapainya

kapasitas pabrik akibat adanya kekurangan bahan baku (kebun plasma)

karena persaingan harga dengan tengkulak/swasta.

4.2.2. Kelapa Sawit

Realisasi beban pembelian produksi TBS plasma dan Pihak III s.d 31

Desember 2015 berada di bawah RKAP sebesar Rp 90,13/kg atau 1,39%

(realisasi Rp 6.397,88/kg ; Rp 6.488,01/kg) sebagai konsekuensi turunnya

harga jual CPO dan inti sawit.

(22)

21

V.

PEMASARAN

5.1.

Volume Penjualan

Volume penjualan masing-masing komoditi s.d 31 Desember 2015 dibanding dengan

RKAP s.d 31 Desember 2015 dan realisasi s.d 31 Desember 2014 diuraikan sebagai

berikut :

( Ton ) Realisasi RKAP 1 2 3 4 = 2/3 5 = 2/1 Ekspor Karet 1.145 2.131 - 0,00 186,11 Lokal Karet 5.729 8.246 23.453 35,16 143,93 Kelapa Sawit TBS 25.836 58.626 18.817 311,56 226,92 Minyak Sawit 332.535 291.683 439.096 66,43 87,71 Inti Sawit 63.456 55.183 82.307 67,05 86,96 Jumlah MS + IS 395.991 346.866 521.403 66,53 87,59

Jumlah Ekspor & Lokal

Karet 6.874 10.377 23.453 44,25 150,96 Kelapa Sawit TBS 25.836 58.626 18.817 311,56 226,92 Minyak Sawit 332.535 291.683 439.096 66,43 87,71 Inti Sawit 63.456 55.183 82.307 67,05 86,96 Jumlah MS + IS 395.991 346.866 521.403 66,53 87,59 U r a i a n 2014 2015 Perbandingan %

5.1.1. Karet

Realisasi volume penjualan karet s.d 31 Desember 2015 berada di bawah

RKAP sebesar 13.076 ton atau 55,75% (realisasi 10.377 ton ; RKAP 23.453

ton), hal ini disebabkan :

Capaian produksi karet secara keseluruhan di bawah anggaran sebanyak

17.312 ton KK atau 73,82 % (realisasi 6.140 ton KK ; RKAP 23.452 ton KK).

5.1.2. Kelapa Sawit

Realisasi volume penjualan kelapa sawit untuk TBS s.d 31 Desember 2015

berada di atas RKAP sebesar 39.809 ton atau 211,56% (realisasi 58.626 ton ;

RKAP 18.817 ton), hal ini disebabkan :

Dalam RKAP produksi TBS yang dijual hanya dari kebun Batulicin sebanyak

18.817 ton, namun realisasinya produksi TBS yang dijual terdapat di kebun

Batulicin sebanyak 35.944 ton, Pelaihari sebanyak 1.026 ton, Longkali

sebanyak 14.219 ton dan Tabara sebanyak 7.437 ton.

Realisasi volume penjualan Minyak Sawit s.d 31 Desember 2015 berada di

bawah RKAP sebesar 147.413 ton atau 33,57% (realisasi 291.683 ton ; RKAP

439.096 ton), hal ini disebabkan :

Tidak tercapainya produksi TBS dibandingkan dengan RKAP sebesar

541.827 ton atau 27,54% (realisasi 1.425.520 ton ; RKAP 1.967.347 ton),

disamping itu rendemen minyak sawit berada di bawah RKAP sebesar

0,37% (realisasi 22,16% ; RKAP 22,53%).

Realisasi volume penjualan Inti Sawit berada di bawah RKAP sebesar 27.124

ton atau 32,95% (realisasi 55.183 ton ; RKAP 82.307 ton), yang disebabkan

tidak tercapainya produksi TBS dan rendemen Inti Sawit berada dibawah

(23)

22

5.2. Hasil Penjualan

Realisasi hasil penjualan ekspor dan lokal s.d 31 Desember 2015 dibanding dengan

RKAP s.d 31 Desember 2015 diuraikan sebagai berikut :

( Rp Juta ) 2013 2014 Realisasi RKAP 1 2 3 4 5 = 3/4 6 = 3/2 Ekspor Karet 72.400 20.932 39.000 - 0,00 186,32 Lokal Karet 270.189 111.564 145.774 513.734 28,38 130,66 Kelapa Sawit TBS 46.080 47.160 80.606 28.912 278,80 170,92 Minyak Sawit 2.479.347 2.564.440 1.881.342 3.281.364 57,33 73,36 Inti Sawit 186.700 287.034 197.540 299.351 65,99 68,82

Jumlah Ekspor & Lokal

Karet 342.589 132.496 184.774 513.734 35,97 139,46

Kelapa Sawit

TBS 46.080 47.160 80.606 28.912 278,80 170,92 Minyak Sawit 2.479.347 2.564.440 1.881.342 3.281.364 57,33 73,36 Inti Sawit 186.700 287.034 197.540 299.351 65,99 68,82

Jumlah Kelapa Sawit 2.712.127 2.898.634 2.159.488 3.609.627 59,83 74,50 Total Penjualan 3.054.716 3.031.130 2.344.262 4.123.361 56,85 77,34

U r a i a n

2015 Perbandingan

Tahun

%

GRAFIK HASIL PENJUALAN

342.589 132.496 184.774 513.734 2.712.127 2.898.634 2.159.488 3.609.627 3.054.716 3.031.130 2.344.262 4.123.361 -500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 4.000.000 4.500.000 2013 2014 2015 RKAP 2015

Karet Sawit Total Penjualan

Realisasi total hasil penjualan ekspor dan lokal s.d 31 Desember 2015 berada di

bawah RKAP sebesar Rp 1.779,10 milyar atau 43,15% (realisasi Rp 2.344,26 milyar ;

RKAP Rp 4.123,36 milyar), hal ini disebabkan :

Produksi minyak sawit di bawah anggaran sebanyak 136.193 ton (realisasi s.d 31

Desember 2015 sebanyak 302.903 ton ; RKAP s.d 31 Desember 2015 sebanyak

439.096 ton).

Produksi inti sawit di bawah anggaran sebanyak 26.093 ton (realisasi s.d 31

Desember 2015 sebanyak 56.214 ton ; RKAP s.d 31 Desember 2015 sebanyak

82.307 ton).

Produksi karet di bawah anggaran sebanyak 17.312 ton (realisasi s.d 31 Desember

2015 sebanyak 6.140 ton ; RKAP s.d 31 Desember 2015 sebanyak 23.452 ton).

Gambar

GRAFIK KOMPOSISI UMUR TANAMAN KARET KEBUN SENDIRI                                             3.461,78  4.186,34  4.143,70 3.725,93 3.462,44  3.270,53  917,00  1.305,00  2.427,61  399,00  399,00  339,00  - - 60,00 5.350,15 4.089,14  3.168,58  0,00 1.000,00
GRAFIK KOMPOSISI UMUR TANAMAN KARET KEBUN PLASMA
GRAFIK KOMPOSISI UMUR TANAMAN KELAPA SAWIT KEBUN PLASMA
GRAFIK HASIL PENJUALAN
+2

Referensi

Dokumen terkait

Secara sederhana bentuk ideal dari tekanan dan kecepatan aliran pada ujung pipa pemasukan dan kedudukan katup limbah selama satu siklus kerja pompa hidram

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian Universitas Sumatera dan entitas anak terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31

Pemahaman pasien tentang penggunaan obat masih rendah dan ada hubungan yang bermakna antara faktor demografi jenis kelamin dan umur pasien dengan tingkat pemahaman

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Sumberdaya Sewatama dan Entitas Anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian

PT M CASH INTEGRASI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2020 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015. (Disajikan dalam

Selain itu keterlibatan langsung dalam kegiatan selain dapat pulang kampung, juga dapat dijadikan sebagai media untuk lebih mengenal, memahami dan kemudian mengetahui

Kami telah mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk dan Entitas Anak yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian