• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian Keluarga

1. Data Umum

Tn. S (48th) adalah kepala keluarga dari Ny. S (46th) dan anak F (17th). Pendidikan terakhir Tn. S adalah SD dan sekarang bekerja sebagai buruh bangunan. Keluarga Tn. S tinggal di Desa Trimulyo RT.01 RW.III Genuksari Semarang.

No Nama JK Hub Umur Pend.

Status Imunisasi BCG

POLIO DPT Hepaptitis Campak Ket. I II III IV I II III I II III 1. Tn. S L Suami 48 th SD - - - - 2. Ny. S P Istri 46 th SD - - - - 3. An. F P Anak I7 th SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

TBC lengkap

(2)

Asma Jantung

a. Genogram

Keterangan :

= laki-laki = tinggal satu rumah

= perempuan = hubungan dengan keluarga

= meninggal = klien

b. Tipe keluarga

Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga inti (Nuclear Family) karena di dalam satu rumah terdapat ayah, ibu dan anak.

c. Suku dan bangsa

Bahasa yang digunakan keluarga Tn. S adalah bahasa Jawa karena Ny. S 46th Tn. S 48th An. F 17 th TBC Jatuh TBC

(3)

dibawa ke Puskesmas. Biasanya sebelum dibawa ke Puskesmas / ke dokter terdekat, biasanya dibelikan obat di warung terlebih dahulu. d. Agama

Keluarga Tn. S beragama Islam semua. Tapi anggota keluarga dalam melakukan ibadah jarang ataupun terkadang-kadang. Kalaupun melakukan ibadah, itupun dilakukan secara sendiri-sendiri.

e. Status sosial dan ekonomi keluarga

Tn. S bekerja sebagai buruh bangunan. Penghasilan per bulan ± Rp. 300.000,-. Sedangkan pengeluaran ± Rp. 400.000,- per bulan.

f. Aktivitas rekreasi

Aktivitas rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Aktivitas rekreasi di luar rumah jarang mereka lakukan.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Remaja

a. Tahap perkembangan keluarga dengan remaja

Pada saat ini keluarga Tn. S sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak remaja. Dimana tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja antara lain:

a) Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan memiliki otonomi.

(4)

c) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Kindarkan terjadinya perdebatan, kecurigaan dan permusuhan. d) Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota)

keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga

b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

1) Mempertahankan keintiman pasangan karena Tn. S lebih cenderung diam dan menyendiri. Tn. S dan Ny. S sudah pisah ranjang tetapi masih rukun dan tinggal satu rumah.

2) Membantu suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua. c. Riwayat keluarga

Saat ini Ny. S mengeluh dadanya sakit ketika Ny. S sedang batuk. Ny. S mengatakan dahaknya sulit keluar. Ketika Ny. S periksa ke RSI Sultan Agung Semarang pada tanggal 24 Oktober 2007. Ny. S di diagnosa oleh dokter menderita TB Paru. Ny. S mendapat terapi dan mengikuti pemeriksaan rontgen sebanyak 4 kali ketika foto rontgen terakhir pada tanggal 4 Juli 2008 klien telah dinyatakan sembuh oleh dokter. Sejak saat itu sampai sekarang klien tidak pernah mengontrolkan diri ke puskesmas atau rumah sakit. Ny. S mengatakan kadang terasa sesak saat batuk. Tetapi Ny. S melakukan istirahat lebih banyak dan biasanya bisa sembuh.

(5)

3. Pengkajian Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Rumah Tn. S terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, ruang gudang, ruang dapur, ruang kamar mandi.

Cara pengaturan perabot rumah kurang rapi, kebiasaan merawat rumah disapu 1 kali sehari. Ukuran rumah 12 x 8 m2, tipe rumah semi permanen, atap terbuat dari genting, lantai berubin, tetapi sudah bercampur dengan tanah,karena ubin sudah banyak yang rusak. Rumah Tn S terdapat ventilasi berupa 2 jendela di ruang tamu, 1jendela di kamar tidur, dan 1 pintu utama. Kondisi ruangan sangat pengap, karena jendela yang ada di rumah Tn. S tidak pernah dibuka. Keluarga Tn. S menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari seperti mandi, mencuci, dan masak.

b. Denah rumah

c. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli Trimulyo, hubungan antar tetangga cukup baik. Tapi Tn. S cenderung menutup diri dengan

U B T S Kamar An. F Kamar Ibu Gudang R. tamu T e r a s Dapur Kamar Ayah KM WC

(6)

tetangga maupun orang lain. Lain halnya dengan Ny. S yang selalu mengikuti acara perkumpulan maupun acara yang lain di lingkungan sekitar rumah.

d. Mobilitas geografis keluarga

Rumah merupakan daerah perkampungan tidak jauh dari jalan raya, mudah dijangkau oleh sepeda motor. Ny. S kalau membeli perlengkapan masak, membeli di pasar yang berjarak 200 meter dari rumahnya. Rumah Ny. S berada di pinggir jalan raya.

e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Di dalam masyarakat Ny. S selalu mengikuti arisan dan perkumpulan bersama masyarakat. Sedangkan Tn. S cenderung berdiam diri di rumah dan tidak banyak bicara. Ny. S dan An. F dapat bersosialisasi dengan orang lain secara baik. Ny. S bekerja sebagai penjual nasi pecel. Sosialisasi Ny. S dengan para pembeli berjalan dengan baik. An. F juga dapat bergaul dengan baik dengan teman-teman sebayanya di rumah. An. F juga dapat bersosialisasi dengan baik dengan masyarakat lain.

f. Sistem pendukung keluarga

Anggota keluarga biasanya kalau sakit parah diperiksakan ke Puskesmas/ke dokter terdekat. Ny. S sering tolong menolong begitu juga dengan lingkungan sekitar.

(7)

4. Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi yang digunakan di keluarga Tn.S adalah komunikasi terbuka. Mereka dapat mengungkapkan pendapatnya masing-masing. b. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga kalau ada masalah, yang memutuskan masalah adalah Tn. S. Keputusan diambil dengan cara bermusyawarah bersama.

c. Struktur peran

Tn. S yang berperan sebagai kepala keluarga, sudah bisa melaksanakan perannya dengan baik. Ny. S yang berperan sebagai ibu rumah tangga, juga membantu Tn.S untuk mencari nafkah dengan berjualan nasi pecel. An. F dapat berperan dengan baik di dalam keluarga An. F yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA, bisa melaksanakan peran sebagai anak usia sekolah dengan cukup baik. d. Nilai atau norma keluarga

Keluarga Tn. S apabila sakit, dibelikan obat di warung terlebih dahulu. Jika dibelikan obat di warung belum sembuh, maka diperiksakan ke Puskesmas/pelayanan kesehatan terdekat.

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi afektif

Keluarga Tn. S kurang mengetahui tentang penyakit flek paru/TB paru yang diderita oleh Ny. S. Tapi, Ny. S sewaktu sakit mau memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.

(8)

b. Fungsi sosialisasi

Tn. S belum/sosialisasinya kurang dengan tetangga, saudara, maupun orang lain. Ny. S mengajarkan kepada anak-anaknya untuk hidup mandiri dan hidup menerima apa adanya, dapat hidup dengan sabar. c. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit TB Paru. Hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari / mengetahui pengertian, penyebab serta tanda dan gejala dari penyakit TB Paru. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas karena kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit respiratori.

d. Fungsi ekonomi

Keluarga Tn. S menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga setiap hari. Ny. S mengatakan penghasilannya jarang ada sisa tiap bulannya, sebaliknya kadang masih kekurangan.

6. Stres Jangka Pendek dan Panjang

a. Stresor jangka pendek dan panjang

Ny. S merasakan ketakutan jika penyakitnya tidak bisa sembuh dan harus mengulang pengobatan dari awal.

(9)

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

Apabila ada masalah, Tn. S biasanya selalu bersabar dan menyuruh anggota keluarga yang lain untuk bersabar pula serta menyerahkan semua kepada Allah SWT.

c. Strategi koping yang digunakan

Dalam menghadapi suatu masalah, biasanya Tn.S berunding dengan istri dan anaknya.

7. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Tn. S Ny. S An. F

TD BB TB Nadi RR Kepala Rambut Mata Hidung Telinga Mulut & Tenggorokan Leher Dada 120/80 mmHg 52 kg 158 cm 78 x/mnt 16 x/mnt Bentuk mesochepal Warna hitam ada ubannya, cukup bersih, lurus. Tidak ada gangguan penglihatan, tidak ada ikterik. Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.

Tampak kotor, ada serumen, tidak ada luka.

Bibir cukup lembab tidak ada stomatitis Tidak ada pem-besaran kel. Tiroid. Simetris, vesikuler 100/60 mmHg 38 kg 153 cm 80 x/mnt 22 x/mnt Bentuk mesochepal Warna hitam ke-merahan, agak ikal, kering, kotor. Tidak ada gangguan penglihatan, anemis, tidak ikterik

Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.

Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka.

Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

Tidak ada pem-besaran kel. Tiroid Simetris, tidak terdengar bunyi gallop, terdengar bunyi whezing 120/70 mmHg 54 kg 161 cm 76 x/mnt 20 x/mnt Bentuk mesochepal Warna hitam, lurus, bersih.

Tidak anemis, tidak ikterik.

Bersih, tidak ada sekret tidak ada polip

Kotor, ada serumen, tidak ada luka Bibir lembab, tidak ada nyeri telan Tidak ada pem-besaran kel. Tiroid Vesikuler, simetris, tidak terdengar bunyi gallop

(10)

Abdomen

Ekstremitas

Kulit Genital

Datar, tidak ada luka

Berfungsi dengan baik tidak ada kelainan

Sawo matang, tidak ada alergi, bersih -

Datar, bising usus, terdengar normal, tidak ada luka Berfungsi dengan baik, tidak ada kelainan

Hitam, kering, tidak ada alergi, bersih -

Datar, bising usus terdengar normal

Sawo matang, bersih, tidak ada alergi

8. Harapan Keluarga

Tn. S menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin melakukan kegiatan pengobatan/penyuluhan terhadap warga khususnya di lingkungan RW. III Trimulyo.

B. ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Penyebab

1 DS:

DO:

Keluarga mengatakan kalau Ny. S menderita flek paru pada tanggal 24 Oktober 2007, Ny. S mengalami sesak nafas dan nyeri dada seperti di tusuk – tusuk. Kemudian keluarga memeriksakan Ny. S ke RS. Islam Sultan Agung Semarang dan dokter mengatakan bahwa setelah dilakukan uji BTA, ternyata Ny. S positif menderita TB Paru. Keluarga mengatakan tahunya mempunyai flek paru. Keluarga mengatakan tidak tahu kalau penyakitnya bisa menular.

Ny. S batuk tetapi tidak bisa

Bersihan jalan nafas tidak efektif Ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan TB Paru terutama pada Ny. S

(11)

Ny. S tampak menggunakan otot bantu pernafasan, saat dilakukan auskultasi terdengar suara whezing. 2 DS:

DO:

Keluarga mengatakan bahwa pada tanggal 4 Juli 2008 klien telah dinyatakan sembuh oleh dokter. Namun sampai sekarang klien tidak pernah mengontrolkan diri ke puskesmas atau rumah sakit. Klien mengatakan setiap malam tubuhnya berkeringat, klien mengatakan tubuhnya lemas saat bangun tidur. Nafsu makan klien cukup bagus, makan 3x/hari habis 1 porsi dengan nasi, sayur, lauk, dan minum air putih. Berat badan klien sebulan terakhir 45kg. Namun pada saat dilakukan pengkajian berat badan klien turun menjadi 43kg, LILA : 19cm, tubuh klien kurus, kulit kering bersisik, rambut merah, konjungtiva anemis Resiko perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah nutrisi pada orang sakit terutama pada Ny. S

(12)

C. SKORING

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru terutama pada Ny. S

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah Aktual 2. Kemungkinan masalah dapat diubah Sebagian 3/3 x 1= 1 1/2 x 2 = 1

Dalam menentukan sifat masalah bobot yang paling besar diberikan kepada keadaan sakit atau yang mengancam kehidupan keluarga yaitu keadaan sakit atau pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan usia, kemudian baru diberikan kepada hal-hal yang mengancam kesehatan keluarga dan selanjutnya kepada situasi krisis dalam keluarga dimana terjadi situasi yang menuntut penyesuaian dalam keluarga. Pada kasus Ny. S ketika keluarga ditanya tentang perawatan TB Paru mengatakan tidak tahu dan lebih cenderung diam ketika ditanya masalah perawatan TB Paru.

Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah data diubah adalah pengetahua, teknologi dan tindakan-tindakan untuk menangani masalah, sumberdaya keluarga, sumberdaya perawatan dan sumberdaya masyarakat. Pada kasus Ny. S pendidikan Ny. S adalah SD. Pemahaman keluarga Tn. S kurang ketika ditanya tentang masalah TB Paru, menjawabnya agak lama.

(13)

4. Menonjolnya masalah

Segera ditangani

2/2 x 1 = 1

sudah dan sedang dijalankan, adanya kelompok resiko tinggi dalam keluarga atau kelompok. Pada kasus Ny. S dengan pemberian informasi tentang perawatan TB Paru yang cukup jelas, kemungkinan masalah yang akan muncul dapat dicegah. Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif adalah masalah aktual yang harus ditangani agar tidak menimbulkan komplikasi.

Total Skor 3 2/3

2. Resiko perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah nutrisi pada orang sakit terutama pada Ny. S

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah

Resiko

2/3 x 1= 2/3 Dalam menentukan sifat masalah bobot yang paling besar diberikan kepada keadaan sakit atau yang mengancam kehidupan keluarga yaitu keadaan sakit atau pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan usia, kemudian baru diberikan kepada hal-hal yang mengancam kesehatan keluarga dan selanjutnya kepada situasi krisis dalam keluarga dimana terjadi situasi yang menuntut penyesuaian dalam keluarga. Pada kasus Ny. S berat badan klien sebulan terakhir 45 Kg, namun saat dilakukan pengkajian berat badan klien 43 Kg, LILA : 19 cm. Tubuh klien kurus, kulit kering,

(14)

2. Kemungkinan masalah dapat diubah Sebagian 3. Potensi masalah dapat di cegah Rendah 4. Menonjolnya masalah

Ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani 1/2 x 2 = 1 1/3 x 1 = 1/3 1/2 x 1 = 1/2 konjungtiva anemis. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah data diubah adalah pengetahua, teknologi dan tindakan-tindakan untuk menangani masalah, sumberdaya keluarga, sumberdaya perawatan dan sumberdaya masyarakat. Pada kasus Ny. S masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat diatasi dengan pemenuhan nutrisi yang adekuat dan nutrisi pada taraf gizi seimbang sesuai kebutuhan tubuh yang mencakup 4 sehat 5 sempurna.

Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam melihat potensi pencegahan masalah adalah kepelikan, lamanya masalah, tindakan yang sudah dan sedang dijalankan, adanya kelompok resiko tinggi dalam keluarga atau kelompok. Pada kasus Ny. S ekonomi keluarga dari kalangan bawah. Makanan sehari-hari adalah nasi dan sayur. Kadang makan dengan lauk kadang juga tidak. Ny. S mengatakan kalau ada anggota keluarga yang sakit biasanya dibelikan obat di warung terlebih dahulu, jika belum ada perubahan baru diperiksakan ke puskesmas atau rumah sakit.

(15)

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru terutama pada Ny. S

2. Resiko perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah nutrisi pada orang sakit terutama pada Ny.S

E. PRIORITAS MASALAH

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan Keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru terurtama pada Ny. S

(16)

2)

RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Keperawatan

Keluarga Tujuan Umum (TUM)

Tujuan Khusus (TUK)

Evaluasi Intervensi Keperawatan Kriteria Standar

1 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan Keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru terurtama pada Ny. S

Setelah dilakukan tindakan keperawatan bersihan jalan nafas menjadi efektif.

1.Keluarga dapat mengenal masalah TB Paru.

Verbal Keluarga dapat menjelaskan pengertian TB Paru

Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala TB Paru Keluarga dapat menjelaskan perawatan keluarga yang menderita TB Paru 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang TB Paru 2. Jelaskan pada keluarga tentang pengertian, tanda/gejala tindakan yang dilakukan bila salah satu anggota keluarga

menderita TB Paru 3. Bimbing keluarga

untuk mengulang kembali apa yang dijelaskan oleh perawat.

4. Beri pujian atas jawaban yang disampaikan oleh keluarga.

(17)

2.Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat. 3.Keluarga mampu melakukan perawatan kesehatan 4. Ny. S bersama anggota keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada Verbal Psikomotor Psikomotor Keputusan keluarga untuk rutin mengontrolkan Ny. S ke pelayanan kesehatan Keluarga Tn. S dapat melakukan perawatan kesehatan Keluarga Tn. S senantisa memeriksakan diri/mengontrol kesehatan diri ke pelayanan kesehatan 1. Beri penjelasan tentang penyakit TB Paru yang dapat terjadi kekambuh-an & komplikasi 1. Ajarkan kepada keluarga untuk latihan nafas dalam dan batuk efektif agar bersihan jalan nafas menjadi efektif dan tidak terjadi komplikasi. 2. Beri kesempatan

kepada keluarga untuk

mempraktekkan cara nafas dalam dan batuk efektif. 3. Beri pujian positif

atas partisipasi keluarga. 1. Menganjurkan keluarga untuk mengontrol kesehatan di Puskesmas/ RS

(18)

2 1. Resiko perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah nutrisi pada orang sakit terutama pada Ny.S

Setelah dilakukan kunjungan keluarga diharapkan mampu memenuhi nutrisi sesuai kebutuhan tubuh. 1.Keluarga dapat memenuhi makanan yang bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh terutama tinggi kalori, tinggi protein (TKTP) 2. Keluarga dapat menyebutkan beberapa contoh makanan yang mengandung Verbal Verbal Verbal Dapat menyebutkan pengertian makanan yang bergizi Dapat menyebutkan jenis makanan yang tinggi kalori, tinggi protein Dapat menyubutkan manfaat dari makanan yang bergizi Keluarga mampu menyebutkan 3 contoh makanan yang mengandung kalori dan protein

1.kaji pengetahuan keluarga tentang pengertian makanan bergizi. 2.Jelaskan pada keluarga tentang pengertian makanan bergizi, jenis makanan tinggi kalori dan tinggi protein,manfaat makanan bergizi bagi tubuh. 3.Bimbing keluarga untuk mengulang kembali

4.Beri pujian atas jawaban yang di sampaikan oleh keluarga. 1. Jelaskan kepada keluarga tentang contoh makanan yang mengandung kalori dan protein.

(19)

3. Keluarga dapat menyebutkan manfaat nutrisi bagi tubuh.

Verbal Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 5 manfaat nutrisi bagi tubuh.

1. Jelaskan kepada keluarga tentang hal – hal yang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi. 4.Keluarga dapat

menyebutkan kembali akibat dari kekurangan nutrisi

5.Keluarga dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh setiap hari. Verbal Psikomo tor Keluarga mampu menyebabkan 3 dari 5 akibat dari kekurangan nutrisi Menyajikan makanan bergizi setiap hari 1. Jelaskan kemballi tentang hal-hal yang dapat tejadi jika tubuh kekurangan nutrisi. 1. Diskusikan dengan keluarga tentang makanan bergizi yang harus dipenuhi setiap hari, terutama yang mudah di dapatkan dan harga relatif terjangkau. 2. Anjurkan kepada keluarga untuk selalu memenuhi nutrisi yang bergizi setiap hari. 3. Beri pujian atas

tindakan yang tepat

(20)

3)

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF

Tanggal. Jam No. Dx. Kep. Tujuan Khusus

(TUK) Implementasi Evaluasi Formatif Paraf Sabtu, 27-12-08 11.00 1 Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang penyakit TB Paru. S: O: Keluarga Tn. S mengatakan kalau Ny. S menderita flek paru mulai tanggal 24 Oktober 2007, Ny. S mengalami batuk terus menerus, sesak nafas dan nyeri dada seperti di tusuk – tusuk. Kemudian keluarga memeriksakan Ny. S ke RS. Islam Sultan Agung. Dan dokter mengatakan bahwa setelah dilakukan uji BTA, Ny. S dinyatakan positif menderita TB Paru. Keluarga Tn. S mengatakan tahunya Ny. S mempunyai flek paru, keluarga tidak mengetahui apa sebenarnya flek paru itu, penyebab, tanda dan gejala serta komplikasinya. Keluarga mengatakan tidak tahu kalau penyakit TB Paru bisa menular.

Keluarga diam saja, ketika ditanya tentang TB Paru, keluarga kooperatif dan mendengarkan penjelasan perawat dengan baik.

11.20 2 Keluarga dapat memenuhi makanan yang bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh Mengkaji pengetahuan umum keluarga Tn. S tentang makanan S : O: Keluarga Tn. S mengatakan makanan bergizi adalah makanan yang mengandung empat sehat lima sempurna. Keluarga Tn. S kooperatif dan tenang dan saat

(21)

11.30 2 Keluarga dapat menyebutkan beberapa contoh makanan yang mengandung kalori dan protein. Memberitahu beberapa contoh makanan yang mengandung kalori dan protein S : O: Keluarga Tn.S mengatakan makanan yang mengandung kalori adalah makanan dari padi-padian, sedangkan makanan yang mengandung protein adalah makanan dari bahan kacang-kacangan. Keluarga menjawab dengan tenang dan kooperatif. 11.45 2 Keluarga dapat memenuhi nutrisi yang bergizi setiap hari. Memotivasi keluarga untuk selalu memenuhi nutrisi yang bergizi setiap hari. S : O: Keluarga Tn S mengatakan akan memenuhi nutrisi yang bergizi setiap hari.

Keluarga Tn. S kooperatif, 11.55 2 Keluarga dapat menyebutka n kembali akibat dari kekurangan nutrisi. Memberitahu kepada keluarga jika tubuh kekurangan nutrisi akan mengakibatk an tubuh menjadi lemas, tidak berenergi dan mudah terserang penyakit. S : O: Keluarga Tn. S mengatakan akan selalu memenuhi makan yang bergizi setiap hari. Keluarga Tn. S kooperatif. 12.05 1 Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny. S) Memberitahu kalau TB Paru bisa terjadi kekambuhan dan menular S : O: Keluarga Tn. S mengatakan tidak mengetahui kalau TB Paru bisa menular

Keluarga Tn. S diam saja ketika ditanya oleh perawat.

(22)

12.15 1 Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny. S) Keluarga dapat me-ngambil keputusan tentang tindakan yang tepat Mengontrak keluarga Tn. S untuk diberi pengetahuan kesehatan tentang TB Paru S: O: Keluarga Tn. S mengatakan bersedia, waktunya sehabis magrib saja

Keluarga Tn. S setuju, telah mendapatkan kesepakatan waktu setelah magrib hari Minggu besok Minggu, 28-12-08 15.30 1 Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny. S) Keluarga dapat me-ngambil keputusan tentang tindakan yang tepat Mengontrak ulang keluarga untuk diberi pengetahuan kesehatan tentang TB Paru S: O: Keluarga Tn. S mengatakan bersedia diberi penyuluhan untuk diajukan pukul 16.00 WIB Keluarga Tn. S sedang membersihkan lantai rumahnya 16.15 1 Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny. S) Memberi penyuluhan kesehatan tentang penyakit TB Paru S: O: Keluarga Tn. S mengatakan cukup jelas Keluarga Tn. S

memperhatikan dan cukup aktif dalam mengikuti pendidikan kesehatan tentang TB Paru.

(23)

16.50 2 Keluarga dapat me-ngambil keputusan tentang tindakan yang tepat Keluarga dapat memenuhi makanan yang bergizi yang dibutuh kan oleh tubuh terutama tinggi kalori tinggi protein (TKTP) Memberi informasi tentang makanan bergizi dan manfaat bagi tubuh S : O : Keluarga Tn. S mengatakan kalau makanan yang bergizi adalah makanan yang terdiri dari 4 sehat 5 sempurna. Keluarga mengatakan tidak mempunyai cukup uang untuk memenuhi makanan yang bergizi Keluarga Tn. S tersenyum dan kooperatif Senin, 29-12-08 18.30 1 Keluarga dapat melakukan perawatan kesehatan TB Paru. Mengajarkan kepada keluarga Tn. S untuk latihan nafas dalam dan batuk efektif serta mampu menyediakan tempat dahak beserta cairan desinfektan. S: O: Keluarga Tn. S mengatakan belum bisa cara nafas dalam dan batuk efektif, keluarga juga mengatakan belum menyediakan tempat dahak desinfektan.

Keluarga Tn. S

memperhatikan perawat saat mengajari nafas dalam dan batuk efektif, keluarga mampu menyediakan tempat dahak desinfektan. 18.40 1, 2 Keluarga mampu me-manfaatkan pelayanan kesehatan yang ada Memotivasi Ny. S untuk mengontrol kan diri ke Puskesmas/ RS apabila S : Keluarga Tn. S mengatakan setuju. terjadi gejala-gejala O: Keluarga Tn. S tersenyum, dan kooperatif

(24)

19.05 2 Keluarga dapat menyebutkan contoh makanan yang mengandung kalori dan protein. Mengkaji ulang beberapa contoh makanan yang mengandung kalori dan protein S: O: Keluarga Tn. S mengatakan masih ingat diantaranya makanan dari padi-padian, kentang , jagung, kacang kedelai, telur, daging dan ikan.

Keluarga mampu

menyebutkan contoh makanan yang mengandung kalori dan protein.

19.15 2 Keluarga dapat menyajikan makanan yang mengandung kalori dan protein protein. Memotivasi Ny. S untuk selalu menyajikan makanan yang bergizi seimbang terutama yang mengandung protein. S: O: Keluarga Tn. S mengatakan setiap hari sudah menghidangkan makanan bergizi tinggi kalori dan protein.

Di meja makan tersaji nasi, sayur bayam, ikan asin, tempe goreng, pepaya dan susu kedelai 19.30 2 Keluarga dapat menyajikan makanan bergizi seimbang. Memberitahu manfaat dari makanan yang bergizi seimbang S: O: Keluarga Tn. S mengatakan sudah paham kalau makanan yang bergizi akan berpengaruh dengan kesehatan seseorang.

Keluarga mampu

menyebutkan manfaat makanan bergizi, keluarga kooperatif.

(25)

4)

EVALUASI SUMATIF

No Tanggal Jam Evaluasi Sumatif TT 1 2 Selasa, 30-12-08 13.00 13.15 S: O: A: P: S: O: A: P:

Keluarga Tn. S mengatakan dapat menyebutkan pengertian, penyebab, cara pencegahan penularan penyakit TB Paru hanya bisa menyebutkan 1 saja, cara pengobatannya tidak tahu (Ny. S lupa). Ny. S ingat betul bahwa apabila ada tanda-tanda kekambuhan harus segera memeriksakan diri ke dokter. Ny. S dapat menyebutkan 4 tanda dan gejala TB Paru. Keluarga mengatakan sudah mampu melakukan nafas dalam dan batuk efektif.

Keluarga Tn. S sudah paham, keluarga Tn.S mampu menyebutkan penjelasan yang telah disampaikan oleh perawat. Keluarga Tn. S mampu mempraktekan nafas dalam dan batuk efektif, keluarga Tn. S mampu menyediakan tempat dahak desinfektan.

Masalah teratasi Hentikan intervensi

Keluarga Tn. S mengatakan sudah mengerti kalau makanan yang bergizi sangat berguna bagi kesehatan. Ny. S dapat menyebutkan apa saja yang termasuk dalam makanan bergizi serta dapat menyebutkan syarat rumah yang sehat dan manfaat rumah yang sehat. Ny. S paham kalau lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya penyakit.

Keluarga Tn. S kooperatif, dimeja makan keluarga tersedia nasi, sayur bayam, tempe goreng, dan ada pepaya. BB Ny. S = 43,5 Kg, LILA = 19,5 cm. Konjungtiva tidak anemis Jendela yang ada di rumah dibuka semua Masalah teratasi sebagian

Lanjutkan intervensi : motivasi keluarga untuk selalu memenuhi makanan yang bergizi.

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian Sumanto (1984: 32) berpendapat bahwa, perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI pada siswa kelas VI SDN 1 Kalitengah melalui pendekatan kontekstual

Penelitian ini bertujuan untuk mengenali bagaimana pasien Poliklinik Eye Center Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang mengevaluasi jasa yang diberikan oleh pihak

Bagian MIS/IT akan menginput surat pesanan ke dalam sistem dan membuat laporan penjualan - Surat pesanan - Laporan penjualan Perjanjian jual beli Bagian marketing

Semakin tinggi tingkat keuntungan ( earning per share ) maka laba yang diperoleh perusahaan semakin baik. Perusahaan yang memiliki nilai EPS yang tinggi akan menarik

- Jumlah kendaraan terakhir yang keluar dari suatu jalur jalan pada satu siklus arus lalu lintas (JOUT) - Delay Lampu Hijau Terakhir (DHT) yang menyatakan.. delay lampu hijau

Perbuatan berupa model collaborative learning tipe group grid kepada kelas eskperimen 1 pada perlakuan kedua, kelas eksperimen 2 pada perlakuan pertama, dan kelas eksperimen

Pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kesiapan untuk menghadapi kemajuan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan