• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Remaj

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Remaj"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.H DENGAN TAHAP

PERKEMBANGAN ANAK USIA REMAJA PADA An.A DI WAY HITAM

KOTA PALEMBANG

Dosen Pembimbing : Jaji S.kep.,Ns., M.Kep

Tugas ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan keluarga

Disusun oleh :

Devi Eka Safitri 04121003006 Kiki Rezeki Oktaviani 04121003007

Intan Gandini 04121003013

Innur Rahmaline Zarina 04121003019 Mitra Yuni Ratnasari 04121003029 Indah Prahitaningtias 04121003034

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.H DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA REMAJA PADA An.A DI WAY HITAM

KOTA PALEMBANG

A. PENGKAJIAN 1. Data Umum

a. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Tn.H Pendidikan : S1 Umur : 51 Th Pekerjaan : PNS

Agama : Islam Alamat : Jl. Musi 5A Way Hitam Plg Suku : Komering Nomor HP : 081367267934

b. Komposisi Keluarga :

No Nama L/ P

Umur Hubungan keluarga Pekerjaan Pendidikan

1. 2. 3. 4. 5.

Ny.S An.M An.A An.Am An.P

P P L L P

42 20 19 13 11

Istri Anak Anak Anak Anak

IRT

Mahasiswa Mahasiswa Pelajar Pelajar

DIII SMA SMA SD SD

(3)

Keterangan :

= laki-laki = laki-laki meninggal = anggota keluarga yang sakit

= perempuan = perempuan meninggal = anggota yang tinggal serumah

d. Tipe keluarga

Keluarga Tn. H memiliki tipe keluarga inti, karena keluarga Tn.H terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah. Tidak ada masalah dalam keluarga Tn.H.

e. Suku bangsa

Keluarga Tn. H dan Ny.S semenjak dari orang tua berasal dari suku Komering Sumatera Selatan Indonesia. Jika sakit Tn. H dan Ny. S terkadang menggunakan obat – obatan tradisional seperti jamu.

f. Agama dan kepercayaan

Anggota keluarga Tn.H beragama islam. Tn.H dan Ny. S selalu mengajarkan anakya untuk selalu dekat dengan Allah S.W.T, mengingatkan anak-anaknya sholat 5 waktu, sering mengusahakan untuk sholat berjamaah, setiap malam jumat seluruh anggota keluarga membaca yasin bersama.

g. Status sosial ekonomi keluarga

(4)

h. Aktivitas rekreasi keluarga

Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah menonton TV, makan bersama di luar dan sesekali bertamasya ke luar kota. Kadang-kadang berkumpul dengan sanak saudara saat ada acara keluarga dan lebaran.

An.A mengatakan jika merasa bosan dan stress dia sering keluar malam untuk sekedar nongkrong bersama temannya. An.A juga mengatakan bahwa dia pernah keluar malam dan pulang jam 3 subuh. Namun, sekarang dia mengatakan bahwa dia hanya keluar pada malam minggu dan pulang jam 12 malam. An.A mengatakan bahwa dia sangat menyukai otomotif sehingga terkadang dia menghibur diri dengan memodifikasi motornya atau bahkan menonton dan ikut berpartisipasi dalam balapan motor.

2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tn.H memiliki 4 orang anak, 2 laki-laki dan 2 perempuan. Saat ini anak pertama keluarga Tn.H (An.M) berumur 20 tahun, belum berkeluarga dan masih kuliah. Anak ke-2 Tn.H (An.A) berumur 19 tahun, belum berkeluarga dan juga masih kuliah. Anak ke-3 (An.Am) berumur 13 tahun, masih sekolah SMP. Dan anak ke-4 (An.P) berumur 11 tahun, masih sekolah SMP.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga Tn.H masih belum terpenuhi karena Tn.H harus membiayai 4 orang anaknya. Anak pertama dan kedua Tn.H masih dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja, yang saat ini anak pertama (An.M) kuliah semester 6, anak kedua (An.A) kuliah semester 4. Anak ketiga (An.Am) sekolah kelas 2 SMP dan anak keempat (An.P) sekolah kelas 1 SMP yang saat ini masih dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah (families with children school).

c. Riwayat kesehatan keluarga inti : 1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini

(5)

TD Tn.H turun, dia meminum susu cair. Ny.S beranggapan bahwa sakit Tn.H hanya biasa dan tidak terlalu serius.

Ny.S menderita hipertensi. Dia mulai terkena hipertensi setelah melahirkan anak ketiga. Ny.S mengatakan bahwa dia biasa mengkonsumsi obat yang dibelinya di apotik. Dia juga mengatakan bahwa obat itu pernah diresepkan oleh dokter pada saat penyakitnya kambuh, sehingga Ny.S tidak lagi berobat ke dokter dan langsung mengkonsumsi obat hipertensi apabila dia merasa tekanan darahnya naik. Ny.S juga mengatakan dia tidak mengkonsumsi obat hipertensi setiap hari, hanya jika sangat diperlukan saja. Ny.S mengatakan bahwa dia biasa meminum obat herbal setiap hari untuk menstabilkan tekanan darah. Ny.S juga sering memodifikasi obat herbalnya dengan obat lain yaitu air rebusan daun alpukat. Ny.S mengatakan bahwa resep itu dia dapatkan dari temannya yang juga menderita hipertensi.

An.M menderita gastritis, An.M mengatakan bila dia merasa sakit, An.M mengkonsumsi obat penurun asam lambung. Namun, bila penyakit dirasa cukup serius, An.M pergi ke Puskesmas atau dokter. Karena pendidikan yang dia dapat di bangku kuliah yang sedang dia jalani, An.M banyak mengetahui tentang gejala-gejala penyakit yang sering timbul di rumahnya, dan juga tau cara pencegahan agar penyakit tersebut tidak datang kembali. Sehingga, sampai saat ini penyakitnya sudah jarang kambuh.

An.A juga menderita gastritis, An.A lebih memilih periksa ke dokter langganan daripada puskesmas ketika sakit. Dia beranggapan bahwa obat dari puskesmas tidak ampuh untuk menyembuhkan penyakitnya. An.A juga mengatakan bahwa dia jarang makan teratur, sering begadang dan keluar malam. Bahkan dia sering merasakan pusing dan mata berkunang-kunang apabila sehabis begadang. An.A juga mengatakan bila maagnya kambuh, maka dia akan mengurangi aktivitasnya di luar. Namun, jika penyakitnya sudah sembuh, maka dia akan kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. An.A mengatakan bahwa akhir-akhir ini dia tidak nafsu makan karena sering mual dan sakit perut.

(6)

marah. Sehingga Ny.S hanya dapat berupaya mengatur asupan gula An.Am dan mencegah terjadinya cedera yang dapat menyebabkan luka pada An.Am.

Ny.S mengatakan bahwa An.P juga menderita gastritis. Ny.S akan segera memberikan obat apabila gejala mulai dirasakan An.P. Jika penyakit tak kunjung sembuh atau berkurang, An.P akan dibawa Ny.S ke Puskesmas.

2. Riwayat penyakit keturunan

Orang tua dari Tn.H tidak memiliki riwayat penyakit serius. Ayah dari Tn.H sudah lama meninggal pada saat menunaikan ibadah haji. Serta ibu dari Tn.H saat ini masih ada dan tidak memiliki riwayat penyakit serius. Namun, Orang Tua dari Ny.S memiliki riwayat hipertensi. Ayah dari Ny.S telah meninggal 2 tahun yang lalu akibat HHD (Hypertension Heart Disease). Serta ibu dari Ny.S memiliki riwayat hipertensi serta menderita penyakit DM (Diabetes Melitus). Ibu dari Ny.S saat ini masih menjalani pengobatan dengan rawat jalan.

3. Riwayat kesehatan masing-masing anggota kelurga :

No Nama Umur BB Keadaan kesehatan

Imunisasi (BCG/Polio/D PT/HB/Camp ak)

Masalah kesehatan

Tindakan yang telah dilakukan

1. Tn.H 51 Dia juga merasa pusing jika kecapean

Lengkap Hipotensi Tn.H minum susu encer atau jamu bila kecapean. 2.

.

Ny.I 42 Ny.S

merasa kepalanya sangat pusing jika ada sesuatu yang sangat dipikirkann ya. Dia juga mengatakan kepalanya

Lengkap Hipertensi Ny.S rutin meminum obat herbal (air rebusan daun

alpukat)

Ny.S

(7)

pusing jika mengkonsu msi daging.

kepalanya sangat pusing. 3. An.M 20 46 Bila jadwal

makannya mulai tidak teratur, An.M merasa nyeri di ulu hati.

Lengkap Gastritis An.M segera minum obat antasida

4. An.A 19 50 An.A merasa mual dan muntah. Dia juga malas untuk makan. Perutnya juga sering terasa sakit

Lengkap Gastritis Awalnya An.A akan

membiarkan sakit perut yang

dirasakannyan ya, namun jika sakit itu mulai mengganggu, An.A segera minum obat antasida dan jika masih merasa sakit, dia langsung bergegas ke dokter

5. An.Am 13 - Lengkap -

-6. An.P 11 32 Apabila telat dari jadwal seharusnya makan, An.P

Lengkap Gastritis Ny.S

(8)

mengeluh sakit dibagian perutnya.

4. Sumber pelayanan kesehatan yang di manfaatkan

Karena keluarga Tn.H memiliki askes, keluarga Tn.H memanfaatkan pelayanan kesehatan dari Puskesmas/ Dokter keluarga / Rumah sakit untuk memeriksaan kesehatan, konsultasi ataupun mencari informasi tentang kesehatan.

5. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Keluarga Tn.H tidak memiliki riwayat penyakit yang cukup serius. Namun, Ibu dari Ny.S memiliki riayat hipertensi dan DM. Ny.S merupakan ibu yang siaga. Dia tanggap terhadap kondisi keluarganya yang sakit.

3. PENGKAJIAN KELUARGA

a. Karakteristik rumah

(9)

Ket :

= Lt. 1

= Lt. 2

= Pintu

/ = Jendela / Penchayaan = Septic Tank

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

(10)

c. Mobilitas geografi keluarga

Keluarga Tn.H sudah menempati rumah itu sejak 23 Desember 2006 sampai sekarang. Tn.H lahir dan besar di Palembang, sedangkan Ny.S lahir di campang tiga dan pada umur 7 tahun pindah ke tugu mulyo. Ny.S kemudian merantau ke Palembang untuk melanjutkan sekolah ke tingkat perguruan tinggi. Setelah menikah, Tn.H dan Ny.S memutuskan untuk tetap tinggal di Palembang. Kebanyakan anggota keluarga Tn.H dan Ny.S berjauhan dan jarang berkunjung kerumah. Tn.H memiliki 1 saudara yang dekat (masih 1 kota).

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Biasanya Ny.S ikut arisan RT sebulan sekali sekali, dan arisan kelurahan sebulan sekali sedangkan Tn.H selalu ikut serta bila ada acara kerja bakti RT maupun RW.

An.A mengatakan bahwa dia memiliki banyak teman dari berbagai tingkatan sosial, mulai dari penjual koran, tukang tambal ban, mahasiswa, genk motor dan mobil dll. An.A juga mengatakan bahwa hampir semua temannya merokok, beberapa ada yang suka minum alkohol, ada juga yang memakai narkoba dan ada yang pernah dipenjara karena mencuri. Namun, An.A berusaha untuk tidak mengikuti tindakan negatif teman-temannya, karena An.A mengerti bahaya dari tindakan tersebut. An.A juga mengatakan bahwa Ibunya Ny.S sering memberikan wejangan kepadanya.

An.M jarang bersosialisasi dengan tetangga disekitar rumah karena jadwal kuliah yang cukup padat dan jarak rumah-kmpus yang sangat jauh. Namun, An.M mengatakan jika ada kegiatan remaja masjid di hari libur, maka dia berusaha untuk meluangkan waktu. Ny.S mengatakan An.P sering mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolahnya.

e. Sistem pendukung keluarga

(11)

4. Struktur keluarga

a. Pola/cara komunikasi keluarga

Keluarga Tn.H dalam kesehariannya baik berkomunikasi langsung/ tidak langsung menggunakan bahasa Palembang, dalam keadaan emosi keluarga Tn.H menggunakan kalimat yang positif. Ny.S selalu berusaha membangun komunikasi yang baik dengan anak-anaknya terutama An.A, karena dia rentan dengan perilaku menyimpang jika dilihat dari teman-temannya. An.M dekat dengan adik-adiknya, biasanya An.M selalu dijadikan tempat curhat oleh adik-adiknya.

b. Struktur kekuatan keluarga

Saudara-saudara dari Ny.S dan Tn.H selalu siap membantu apabila keluarga Tn.H membutuhkan pertolongan. Mereka tidak memikirkan jarak yang harus dilalui, bagi mereka saudara tetaplah saudara dan saudara harus saling tolong menolong.

c. Struktur peran (peran masng-masing anggota keluarga)

 Tn.H :

Peran formal : sebagai suami dari istri, sebagai kepala keluarga, ayah, pelindung dan pemberi rasa aman dalam keluarga, sebagai anggota masyarakat.

Peran informal : pengambil keputusan tertinggi di rumah.

 Ny.S :

Peran formal : sebagai istri dari suami, ibu, mengurus rumah tangga, mendidik anak-anak, bendahara PKK di RT

Peran informal : sebagai pendamai antar anggota keluarga.

 An.M :

Peran formal : menjadi anak, pengurus remaja masjid di RT, mahasiswa Peran informal : sebagai penyelaras dan sebagai tempat bercerita

adik-adiknya.

 An.A :

Peran formal : menjadi anak, sebagai anggota masyarakat, mahasiswa Peran informal : sebagai pelindung adik dan kakaknya.

 An.Am :

(12)

 An.P :

Peran formal : menjadi anak, sebagai anggota masyarakat, pelajar Peran informal : sebagai penghibur dirumah.

d. Nilai dan norma keluarga

Tn.H menganut agama Islam dan norma yang berlaku di masyarakat dan adat istiadat orang Palembang. Keluarga Tn.H sangat mematuhi peraturan yang ada di rumah, seperti anak perempuannya tidak boleh keluar setelah magrib tanpa di dampingi keluarga laki-laki. Tn.H dan Ny.S juga mengajarkan pentingnya bersikap/ sopan santun dengan orang lain.

Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga mempercayai bahwa ini adalah cobaan yang Allah berikan agar keluarga dapat lebih kuat. Keluarga selalu berusaha dan bertawakal saat menghadapi musibah apapun.

5. Fungsi keluarga

a. Fungsi afektif

Keluarga Tn.H dan Ny.S selalu menyayangi dan perhatian kepada anak-anaknya, Ny.S dan Tn.H juga selalu mendukung dan mengarahkan segala sesuatu yang dilakukan oleh anak-anaknya selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar norma dan etika sopan santun.

b. Fungsi sosialisasi

Interaksi Tn. H dengan anak istrinya terjalin dengan sangat baik, saling mendukung, bahu membahu, dan saling ketergantungan. Tn.H memiliki peran yang besar dalam mengambil keputusan, namun Tn.H selalu adil kepada keluarganya.

Masing masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan sopan santun dalam berperilaku. Keluarga mengajarkan dan menanamkan prilaku sosial yang baik, keluarga cukup aktif di dalam masyarakat. Di waktu senggang biasanya keluarga berkumpul.

c. Fungsi keperawatan kesehatan

1) Kemampuan keluarga mengenal kesehatan

(13)

maupun pencegahan dan perawatannya. Ny.S mengatakan bahwa dirinya belajar banyak dari pengalaman serta pengobatan-pengobatan yang pernah dilakukan. Anak-anak dari Tn.P dan Ny.S juga sedikit mengenal penyakit yang sering mereka derita. An.M tahu betul tentang penyakitnya, baik itu pengertian, etiologi, tanda dan gejala maupun pencegahan dan perawatan. Namun, An.A dan An.P mengatakan mereka sering tidak mendengarkan nasihat dari orang tuanya, sehingga penyakit mereka sering kembali. Sedangkan Tn.H mengetahui jika tekanan darahnya selalu rendah. Tn.H langsung beristirahat jika merasa kepalanya pusing

2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat

Keluarga mengetahui tentang masing-masing penyakit yang pernah mereka derita, sehingga apabila mereka mulai merasakan tanda dan gejala, mereka langsung mengkonsumsi obat yang biasa mereka konsumsi. Apabila sakit tak kunjung sembuh, mereka segera pergi ke puskesmas atau dokter.

3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Ny.S mengatakan bila kepalanya terasa pusing, maka Ny.S langsung meminum obat antihipertensi dan langsung beristirahat. An.M juga melakukan hal yang sama jika perutnya terasa mual dan sakit. Namun, An.A dan An.P akan melaporkan gejala yang mereka rasakan kepada Ny.S dan Ny.S langsung memberikan obat. Ny.S juga mengatakan bahwa dia selalu berusaha mengontrol jadwal makan anak-anaknya apalagi jika sedang dirumah. Tn.H mengatakan jika dia mulai merasa pusing dan kliyengan, maka dia tau jika tekanan darahnya turun. Tn.H langsung minta dibelikan susu encer dan Ny.S menyuruh Tn.H untuk istirahat.

4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

(14)

5) Kemampuan keluarga mengguanakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat Tn.H dan Ny.S mengatakan sudah mengetahui fasilitas pelayanan kesehatan, Selama ini keluarga mendapakan pelayanan yang baik oleh puskesmas. Keluarga juga percaya dengan informasi yang di berikan oleh puskesmas.

d. Reproduksi

Jumlah anak yang dimiliki Tn.H dan Ny.S ada 4 orang, 2 anak laki - laki dan 2 anak perempuan. Ny.S masih mengalami haid 1 bulan sekali dan tidak merasakan nyeri saat haid. Ny.S menggunakan KB berupa pil.

e. Fungsi ekonomi

Tn.H mengatakan mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya sehari -hari dari pendapatan yang diterima ditambah dengan usaha sampingannya. Tn.H menyisihkan sebagian pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga dan biaya sekolah anaknya nanti.

6. STRES DAN KOPING KELUARGA

a. Stresor Jangka Panjang

Tn.H dan Ny.S memikirkan biaya untuk melanjutkan sekolah bagi anak-anaknya.

b. Stresor Jangka Pendek

Tn.H takut kondisi tekanan darahnya yang sering rendah dapat mempengaruhi kerjanya di kantor. Ny.S juga khawatir dengan kondisi An.A yang sering begadang dan keluar malam sehingga gastritisnya sering kambuh. Tn.H dan Ny.S khawatir dengan pergaulan An.A. Tn.H dan Ny.S juga mulai khawatir dengan anak-anaknya yang masih SMP yaitu An.Am dan An.P yang mulai beranjak menuju remaja. Tn.H dan Ny.S takut anaknya salah dalam bergaul dan terjerumus ke pergaulan yang negatif.

(15)

Untuk stress jangka panjang Tn.H berusaha untuk mencukupi kebutuhan sekolah anak-anaknya dengan bekerja keras. Sedangkan Ny.S berusaha membantu Tn.H mencari uang untuk memenuhi keperluan lain yang mendadak.

Untuk stress jangka pendek, Tn.H berusaha untuk tidak stress dan beristirahat agar tekanan darahnya tetap stabil. Sedangkan Ny.S selalu mengontrol keadaan An.A walaupun sedang di luar rumah untuk mengingatkannya makan dan pulang cepat. Ny.S sering memberikan pengertian dan wejangan kepada An.A bahwa mana yang baik untuk dilakukan mana yang harus ditinggalkan. Ny.S juga sering mengontrol An.A dari teman-teman yang dikenalnya. Tn.H dan Ny.S juga memantau kegiatan anak ketiga dan keempatnya, serta teman-teman mereka. Ny.S juga selalu mengontrol anak-anaknya lewat telpon jika sedang berada diluar. Tn.H dan Ny.S juga membangun hubungan yang harmonis dirumah agar anak-anaknya tetap betah walau berada dirumah.

d. Strategi koping

Strategi koping yang digunakan Tn.H dan Ny.S baik, Bila ada permasalahan, Tn. H dan Ny.S berusaha untuk selalu menyelesaikannya dengan bermusyawarah dan tetap tenang dalam berfikir. Namun, keputusan tertinggi tetap berada di tangan Tn.H sebagai kepala rumah tangga.

e. Strategi adaptasi disfungsional

Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam kepada anak ataupun istrinya ataupun memberikan ancaman-ancaman dalam menyelesaikan masalah.

7. KEADAAN GIZI KELUARGA

Ny.S merasa kebutuhan gizi keluarganya sudah cukup baik, hampir setiap hari Ny.S masak sayur dengan lauk pauk dengan berganti-ganti menu yang sehat, seperti tempe, tahu, ikan, ayam, telur dll. Sesekali Ny.S membeli lauk di luar.

8. HARAPAN KELUARGA

(16)

saja yang membutuhkan. Tidak membeda-bedakan seseorang dalam memberikan pelayanan kesehatan, miskin maupun kaya.

9. PEMERIKSAAN INDIVIDU TIAP ANGGOTA KELUARGA (Pemeriksaan Fisik )

Jenis

Hipotensi Hipertensi Gastritis Gastritis - Gastritis

Keluhan yang di rasakan

Pusing Pusing seperti di tarik-tarik

Mual, Sakit di ulu hati

Mual, Nyeri di ulu hati

(17)

riwayat

KEPALA Rambut hitam, uban jarang lurus, panjang dan bersih

Rambut hitam, lurus, pendek dan bersih

Rambut hitam, lurus, pendek anemis, sklera tidak ikterik,

Kedua mata simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik,

(18)

ikterik, pupil positif (+)

simetris, tidak ada polip, tidak sinusitis, penciuman baik.

Hidung

simetris, tidak ada polip, tidak sinusitis, penciuman baik.

Hidung

simetris, polip sebelah kanan, tidak sinusitis, penciuman baik.

Hidung

simetris, tidak ada polip, tidak sinusitis, penciuman baik.

Hidung

simetris, tidak ada polip, tidak sinusitis, penciuman baik.

Hidung

simetris, tidak ada polip, tidak sinusitis, penciuman A : Vesikuler

I : A : Vesikuler

I : A : Vesikuler

I : A : Vesikuler

I : A : Vesikuler

I : A : Vesikuler Abdome

n

I : Simetris A : Refluk

I : Simetris A : Refluk

I : Simetris A : Refluk

I : Simetris A : Refluk

I : Simetris A : Refluk

I : Simetris A : Refluk kateter, tidak terdapat

Tidak terpasang kateter, tidak terdapat

Tidak terpasang kateter, tidak terdapat

Tidak terpasang kateter, tidak terdapat

Tidak terpasang kateter, tidak terdapat

(19)

hemoroid hemoroid hemoroid hemoroid hemoroid hemoroid Ekstremi

tas

Pada ekstremitas atas dan bawah tidak ada pembengkakan , pergerakan aktif

Pada ekstremitas atas dan bawah tidak ada pembengkakan , pergerakan aktif

Pada ekstremitas atas dan bawah tidak ada pembengkakan , pergerakan aktif

Pada ekstremitas atas dan bawah tidak ada pembengkakan , pergerakan aktif

Pada ekstremitas atas dan bawah tidak ada pembengkakan , pergerakan aktif

Pada ekstremitas atas dan bawah tidak ada pembengkakan , pergerakan aktif

(20)

No Data Problem Etiologi 1. DS :

- Tn. H mengatakan kepalanya sering pusing jika kecapean

- Ny.S mengatakan bahwa Tn.H tidak pernah memeriksakan dirinya ke dokter atau puskesmas jika sakit - Ny.S mengatakan bahwa penyakit

Tn.H hanya karna kelelahan saja dan tidak terlalu serius.

- Tn.H mengatakan dia sering meminum susu encer jika mulai kliyengan.

- Skala nyeri yang dirasakan Tn.H yaitu 4

DO :

- TTV :

TD : 80/90 mmHg RR : 18X / menit N : 80X / menit S : 36 C

- Wajah tampak pucat - Tn.H terlihat lemah

Kurangnya pengetahuan

Keluarga tentang penyakit Tn.H

Ketidakmampuan keluarga mengenali dan memahami penyakit Tn.H

2 DS :

- An.A mengatakan bahwa dia sering pulang malam dan begadang

- An.A mengatakan bahwa dia sering kelelahan

- An.A juga mengatakan bahwa kepalanya sering terasa pusing dan matanya berkunang-kunang sewaktu bangun tidur.

DO :

- An.A tampak pucat

Gangguan pola tidur An.A pada Keluarga Tn.H

(21)

- Konjungtiva anemis - TTV An.A :

TD : 80/60 mmHg RR : 19X / menit N : 78X / menit S :36,4 oC

3. DS:

- Mual dan muntah dirasakan oleh An.A, An.M dan An.P

- An.A dan An.M mengatakan bahwa mereka tidak nafsu makan jika mulai merasakan mual

- An.A mengatakan jika kelelahan dia langsung tidur

- Jadwal makan An.A tidak teratur

- An.A terkadang makan diluar jika lapar

DO:

- An.A tampak pucat - BB : 50kg

- TB : 177cm

- Nyeri pada saat perut atas ditekan

Gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi keluarga Tn.H

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

4. DS:

- An.A mengatakan bahwa jika merasa bosan dan stress dia sering keluar malam untuk nongkrong bersama teman-temannya.

- An.A mengatakan bahwa dia memiliki banyak teman dari berbagai tingkatan sosial (penjual koran, tukang tambal ban, mahasiswa, anggota club mobil dan motor serta anak pengusaha)

- An.A mengatakan hampir semua

Resiko terjadi penyimpangan perilaku oleh An.A

Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi

(22)

temannya merokok, beberapa ada yang suka minum alkohol, ada juga yang memakai narkoba bahkan ada yang pernah di penjara karena mencuri.

DO :

-5. DS :

- Tn.H meminum susu cair jika kepalanya terasa pusing dan tubuhnya terasa lemas

- Ny.S rutin meminum obat herbal untuk tetap menstabilkan tekanan darahnya.

- An.M membatasi aktivitas yang berlebih di luar untuk mencegah kekambuhan penyakit.

- Ny.S tau mengenai obat yang harus diberikan kepada anaknya atau dirinya sendiri jika penyakit anggota keluarganya mulai kambuh - Ny.S selalu berusaha memanfaatkan

sumber pelayanan kesehatan yang mereka dapat

DO:

- Ny.S dapat menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara pencegahan penyakit yang dideritanya (Hipertensi)

- Ny.S juga dapat menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara pencegahan dan pengobatan dari penyakit yang diderita anak-anaknya (Gastritis) - An.M mengetahui penyakit yang

Potensial peningkatan pengetahuan

kesehatan keluarga Tn.H

(23)

diderita oleh keluarganya serta memahami cara penanganan dan pencegahannya.

- Keluarga Tn.H sangat tertarik dengan informasi yang perawat sampaikan mengenai penyakit-penyakit yang beresiko timbul dalam keluarga mereka.

- Keluarga Tn.H memperhatikan setiap informasi yang disampaikan perawat

SKORING DAN PRIORITAS MASALAH

Diagnosa Keperawatan :

1. Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang penyakit Tn.H b/d Ketidakmampuan keluarga mengenali dan memahami penyakit Tn.H

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1 Sifat Masalah : ancaman kesehatan

2 1 2/3 x 1 = 2/3 Kurang mengetahui tentang penyakit Tn.H yaitu Hipotensi

(24)

masalah dapat dirubah : sebagian.

ke dokter dan cukup minum susu encer saja.

3 Potensi masalah dapat dicegah : tinggi.

3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah hipotensi dapat diatasi oleh keluarga, terutama bila Tn.H dapat mengatur aktivitas dan istirahatnya.

4 Menonjolnya masalah : ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani

1 1 1/2 x 1 = 1/2 Keluarga menanggapi penyakit Tn.H ini tidak terlalu mengganggu asal selalu di kontrol aktivitas Tn.H

TOTAL 3 1/6

Diagnosa Keperawatan :

2. Gangguan pola tidur An.A pada Keluarga Tn.H berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenali dan mengontrol aktivitas anggota keluarganya

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran 1 Sifat Masalah :

ancaman kesehatan

2 1 2/3 x 1 = 2/3 An.A sering terlihat pucat dan merasa pusing setelah bangun tidur, namun An.A masih belum bisa meninggalkan kebiasaannya keluar malam dan begadang

2 Kemungkinan masalah dapat dirubah : mudah.

2 2 2/2 x 2 =2 Memberikan informasi mengenai dampak terburuk akibat terlalu sering begadang dan keluar malam.

3 Potensi masalah dapat dicegah : cukup.

2 1 2/3 x 1 = 2/3 An.A mau berusaha untuk mengurangi kebiasaannya keluar malam dan begadang. 4 Menonjolnya

masalah : berat, harus segera di tangani.

2 1 2/2 x1 = 1 Keluarga tahu bahwa banyak penyakit yang akan timbul jika An.A terlalu sering begadang,

(25)

Diagnosa Keperawatan :

3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga Tn.H berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran 1 Sifat Masalah :

aktual

3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah sudah sangat sering terjadi, An.A, An.M dan An.P sering merasakan mual dan nyeri abdomen

2 Kemungkinan masalah dapat dirubah : mudah.

2 2 2/2 x 2 =2 Ny.S selalu tanggap memberikan obat jika anak-anaknya mulai merasakan sakit.

3 Potensi masalah dapat dicegah : tinggi

3 1 3/3 x 1 = 1 Ny.S banyak tahu tentang penyebab dan cara menghindari faktor pencetus untuk terjadi gastritis.

4 Menonjolnya masalah : berat, harus segera di tangani.

2 1 2/2 x1 = 1 Keluarga menanggapi bahwa penyakit gastritis ini dapat mengganggu aktivitas dan selera makan.

TOTAL 5

Diagnosa Keperawatan :

4. Resiko terjadi penyimpangan perilaku oleh An.A b/d Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan pergaulan An.A yang rentan dengan perilaku menyimpang

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran 1 Sifat Masalah :

Resiko

2 1 2/3 x 1 = 2/3 An.A memiliki pergaulan yang rentan terhadap perilaku menyimpang.

2 Kemungkinan masalah dapat dirubah : mudah.

(26)

dapat dicegah : tinggi

kegiatan anaknya melalu handphone.

4 Menonjolnya masalah : masalah tidak dirasakan

0 1 0/2 x1 = 0 Masalah tidak dirasakan, karena setelah beberapa tahun bergaul dengan teman-temannya, An.A tidak menunjukkan gejala perilaku yang menyimpang

TOTAL 3 2/3

5. Potensial peningkatan pengetahuan kesehatan keluarga Tn.H berhubungan dengan informasi yang mudah ditangkap dan diserap oleh Ny.S dan An.M sebagai anggota keluarga

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran 1 Sifat Masalah :

Potensial

1 1 1/3 x 1 = 1/3 Ny.S mengetahui mengenai penyakit-penyakit yang sering di derita oleh keluarganya terutama dirinya sendiri

2 Kemungkinan masalah dapat dirubah : mudah.

2 2 2/2 x 2 = 2 Ny.S selalu mencari informasi lain mengenai penyakit yang sering ada di rumahnya dengan bertanya kepada ahli kesehatan maupun kepada tetangga yang memiliki sakit yang sama 3 Potensi masalah

dapat dicegah : tinggi

3 1 3/3 x 1 = 1 Ny.S senang jika diberikan informasi baru mengenai cara pencegahan dan pengobatan terkait penyakit yang di derita anggota keluarganya terutama penyakit Tn.H yang masih belum banyak dia tahu

4 Menonjolnya masalah : masalah tidak dirasakan

0 1 0/2 x1 = 0 Ny.S merasa tidak terlalu banyak menemukan kesulitan dalam melakukan pengobatan terhadap anak dan suaminya.

(27)

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Prioritas Diagnosis keperawatan (PES) Skor

1. Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang penyakit Tn.H b/d Ketidakmampuan keluarga mengenali dan memahami penyakit Tn.H

3 1/6

2. Gangguan pola tidur An.A pada Keluarga Tn.H berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengontrol aktivitas anggota keluarganya

4 1/3

3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga Tn.H berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

5

4. Resiko terjadi penyimpangan perilaku oleh An.A b/d Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan pergaulan An.A yang rentan dengan perilaku menyimpang

3 2/3

5. Potensial peningkatan pengetahuan kesehatan keluarga Tn.H berhubungan dengan informasi yang mudah ditangkap dan diserap oleh Ny.S dan An.M sebagai anggota keluarga

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Namun masih banyak masyarakat yang belum mengerti bahakan tidak tahu mengenai gejala-gejala yang timbul dari penyakit. Tujuan : untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien

penyakit gastritis meliputi, pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor. pencetus dari gastritis sehingga dapat di analisa bahwa nyeri akut

Etiologi diambil dari 5 tugas keluarga dalam fungsi kesehatan, tindakan pasien yang menolak pengobatan dan juga tampak tanda/gejala penyakit, seperti kadar gula darah yang tinggi,

Pada kedua responden dilakukan intervensi yang sama dengan kriteria hasil berbeda yaitu menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan,

Tn. S mengatakan tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk rekreasi. Rekreasi biasanya diisi dengan nonton TV bersama anak-anaknya. Atau mengunjungi saudaranya yang

Ny N mengatakan tidak pernah membaca buku tentang ibu hamil, maupun buku pink (pemeriksaan antenatal).. belum mempersiapkan persalinan dan tidak mengetahui tanda-tanda

S:-Keluarga sudah tau dan mengerti tentang pencegahan, diet dan resiko penyebaran infeksi dari Hepatitis -Keluarga sudah tau pentingnya kesehatan lingkungan agar

1) Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan Anggota keluarga serta Ny. S mengatakan mengetahui menderita darah tinggi sejak puluhan tahun yang lalu.  Namun