• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA GASTRITIS DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGSAL MOJOKERTO NITA PURWANTI NIM. 1312010020 SUBJECT : Asuhan Keperawatan, Keluarga, Gastritis DESCRIPTION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA GASTRITIS DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGSAL MOJOKERTO NITA PURWANTI NIM. 1312010020 SUBJECT : Asuhan Keperawatan, Keluarga, Gastritis DESCRIPTION"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA GASTRITIS DIWILAYAH KERJA

PUSKESMAS BANGSAL MOJOKERTO

NITA PURWANTI NIM. 1312010020

SUBJECT : Asuhan Keperawatan, Keluarga, Gastritis

DESCRIPTION

Seiring perkembangan zaman, kesibukan dan tingkat stress semakin meningkat sehingga masyarakat cenderung memilih makanan cepat saji yang dapat meningkatkan asam lambung seperti makanan yang pedas, asam, ber alkohol, dan waktu makan yang tidak tepat yang menyebabkan gastritis atau yang dikenal orang awam maag. Tujuan studi kasus ini adalah melakukan asuhan keperawatan keluarga pada anggota keluarga gastritis.

Desain penelitian ini adalah studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi dengan menggunakan format asuhan keperawatan keluarga pada 2 responden dengan anggota keluarga yang mengalami gastritis.

Pada saat pengkajian klien 1 didapat data, klien mengatakan tidak mengetahui banyak tentang penyakit maag, klien hanya mengetahui bahwa maag adalah orang yang sering telat makan. Sedangkan pada klien 2 didapat data, klien mengatakan makan sedikit terasa kenyang, perut kembung dan nyeri pada ulu hati. Terdapat nyeri tekan abdomen, nyeri seperti diremas dan hilang timbul, dengan skala nyeri 4. Pada pengkajian fungsi perawatan kesehatan didapatkan 2 responden tidak mampu mengenal masalah kesehatan. Intervensi dan implementasi yang dilakukan adalah health education kepada keluarga tentang gastritis dan perawatan gastritis dirumah serta mengajarkan cara relaksasi non farmakologi (kompres hangat). Pada evaluasi di dapat keluarga mampu melaksanakan 5 tugas keluarga yaitu pada responden 1 adanya peningkatan pengetahuan tentang gastritis sedangkan pada responden 2 nyeri berkurang atau hilang.

(2)

ABSTRACT

As the times, activity and level of stress increased so people tend to choose fast food which can increase stomach acid such as spicy foods, acid, air of alcohol and meals that are not right which cause gastritis or known to layman ulcers. The purpose of this case study was conducted nursing care at the family members who suffered from gastritis.

The study design was a case study. The data collection methods used were interviews, observation and documentation using the form of the family nursing care at the 2 respondents with family members who are experiencing gastritis.

During the assessment of the client 1 obtained data, the client said don’t know much about the disease maag, the client just know that maag is often late to eat. While in the client 2 available data, the client said eat little feels full, the stomach bloating, and the pain in solar plexus. There are the press abdomen, pain as a pin and lost arise, with the pain scale 4. On the assessment of health care functions obtained both respondents are not able to recognize health problems. Intervention and implementation of health education is committed to the families of gastritis and gastritis treatment at home and teach non-pharmacological methods of relaxation (warm compresses). In the evaluation in the family can afford to implement 5 family duties, the first respondent is their increased knowledge about gastritis while the second respondent is the pain diminished or disappeared.

The family's ability to implement five family duties can affect the health of each family member. Conclusion this case study results from the two respondents or a family that is able to perform five tasks of the family in the provision of health so that problems can be resolved.

Keyword : Nursing Care, Family, Gastritis

Contributor : 1. Dwiharini Puspitaningsih, M. Kep 2. Yudha Laga Hadi Kusuma, M. Kes Date : 23-26 juli 2016

Type material : Laporan Penelitian Identifier : -

Right : Open Document Summarry :

LATAR BELAKANG

(3)

cepat saji (fast food) yang tidak diketahui tingkat gizi dari makanan tersebut. Selain itu, karena semakin tingginya tingkat stress sehingga masyarakat memilih makanan yang dapat meningkatkan asam lambung seperti makan makanan yang pedas, asam, ber alkohol, dan tidak teraturnya waktu makan yang pada akhirnya menyebabkan penyakit gastritis atau yang dikenal orang awam dengan maag. Gastritis berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik, difus atau lokal. (Ardiansyah, 2012)

Dalam hal ini keluarga berperan penting dalam merawat dan mencegah kekambuhan gastritis karena keluarga merupakan orang terdekat dan sering bersama dengan klien. Keluarga mempunyai fungsi keluarga dalam menangani klien dengan gastritis meliputi 5 tugas keluarga yang harus dilaksanakan seluruh anggota keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan yang ada pada klien gastritis, memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga yang mengalami gastritis, memberikan perawatan kesehatan pada keluarga yang gastritis dengan membatasi diet dan minum obat teratur, memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga dengan gastritis dan menggunakan pelayanan kesehatan yang ada jika ada kekambuhan pada keluarga yang gastritis. (Suprajitno, 2004)

Di Indonesia prevalensi gastritis sebanyak 0,99% dan insiden gastritis sebesar 115/100.000 penduduk. Faktor ini dipengaruhi antara lain oleh pola makan, kebiasaan merokok, konsumsi Nonsteroidal Antiinflamatory Drugs (NSAID) dan kopi. Dari hasil penelitian para pakar, didapatkan jumlah penderita gastritis lebih banyak terjadi pada wanita dan dapat menyerang sejak usia dewasa muda hingga lanjut usia. ( Putri, Agustin, Wulansari, 2010) Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2009, gastritis merupakan salah satu penyakit dalam sepuluh besar penyakit terbanyak pada pasien rawat inap dirumah sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%). (Gustin, 2011)

Dari hasil studi pendahuluan di Puskesmas Bangsal Mojokerto pada tahun 2016, di dapatkan jumlah pasien penderita gastritis selama 3 bulan terakhir yaitu pada bulan April sebanyak 67 orang, bulan Mei 67 orang, dan pada bulan Juni meningkat menjadi 72 orang yang datang kepuskesmas untuk memeriksakan dirinya.

Dukungan positif dapat membantu upaya perawatan dan pencegahan kekambuhan gastritis. Menurut Taylor tahun 2000, seseorang dengan dukungan yang tinggi akan lebih berhasil menghadapi dan mengatasi masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan. Keluarga mempunyai peran penting dalam merawat dan mecegah kekambuhan gastritis karena keluarga merupakan orang yang paling dekat dan sering bersama dengan pasien. (Handayani, Kosasi, Priambodo, 2012 )

(4)

makan dengan porsi kecil tapi sering, makan teratur dan tepat waktu, banyak minum kurang lebih 8 gelas/hari, minum obat antasida jika gastritis kambuh, istirahat cukup, kurangi kegiatan fisik, hindari makanan yang pedas, asam dan ber akohol, merokok dan hindari stress. Untuk pencegahan itu peran pelaksanaan kesehatan sangat penting yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua warga masyarakat tentang gastritis, baik cara mencegahnya maupun cara menanganinya. Peran keluarga dan lingkungan juga mendorong penurunan terjadinnya gastritis, yaitu dengan cara hidup sehat. Penderita gastritis juga diharapkan dapat mencari informasi dari media cetak, media elektronik, mengikuti penyuluhan dan mencari informasi dari tenaga kesehatan sehingga dapat menerapkan pola makan yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-harinya sehingga meminimalkan kekambuhan (Wahyu, Supono, Hidayah, 2015)

METEDOLOGI

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus. Partisipan dalam studi kasus ini adalah 2 keluarga dengan anggota keluarga gastritis di wilayah kerja Puskesmas Bangsal Mojokerto.

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan pada klien dan keluarga. Observasi yang dilakukan menggunakan pemeriksaan fisik dengan metode persistem. Dokumentasi yaitu mencatat hasil wawancara dan observasi dengan klien, dengan menggunakan format asuhan keperawatan keluarga.

Uji keabsahan data menggunakan 2 sumber data utama yaitu klien dan keluarga. Analisa data yang digunakan yaitu dari analisa data hasil pengkajian, dari analisa data ditegakkan diagnosa keperawatan. Kemudian dibuat intervensi keperawatan dan dilakukan implementasi. Setelah selesai implementasi dilakukan evaluasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengkajian

Pada pengkajian tanggal 23 juli 2016 keluhan yang muncul dari 2 responden yaitu pada responden 1 muncul masalah kurang pengetahuan tentang penyakit gastritis, pada responden 2 muncul masalah nyeri akut dengan skala nyeri 4. Pada responden 1 munculnya masalah ketika klien telat makan, kelelahan dan stress, responden 2 muncul ketika telat makan, makan-makananan pedas dan asam, kelelahan, stress.

Menurut penelitian Zilmawati (2007), pengetahuan mempunyai hubungan yang bermakna terhadap gejala gastritis dengan adanya pengetahuan tentang proses terjadinya gastritis maka faktor penyebab, rawatan yang tepat serta masalah gejala gastritis yang dihadapi oleh individu dapat diatasi.

(5)

yang dimiliki responden maka semakin baik pula tingkat pengetahuan tentang penyakit gastritis, sehingga dengan dimilikinya pengetahuan yang tinggi tersebut dapat mengetahui pula pengertian dari gastritis itu sendiri, mereka juga akan mengetahui tentang penyebab, tanda dan gejala, penanganan, perawatan dan pengobatan gastritis. Pengetahuan juga diperoleh melalui informasi yaitu kenyataan melihat dan mendengar sendiri serta melalui komunikasi seperti mendengarkan penyuluhan atau radio, membaca surat kabar/majalah, melihat televisi. (Zakaria, 2013)

Salah satu tanda dan gejala gastritis adalah nyeri ulu hati yang terletak di abdomen kuadran kiri yang diakibatkan karena terjadi peningkatan asam lambung yang mengakibatkan terjadi inflamasi pada dinding lambung sehingga penderita merasa nyeri atau ketidaknyamanan pada abdomen. (Brunner& Suddarth, 2013)

Berdasarkan hasil pengkajian keluhan yang muncul dengan teori terdapat kesesuaian salah satu tanda gejala pada gastritis yaitu kurang pengetahuan dan nyeri ulu hati.

Pada pengkajian fungsi perawatan kesehatan keluarga responden 1 keluarga mengetahui bahwa Tn. K mempunyai gastritis dan menganggap itu penyakit yang lazim dialami oleh orang yang sering telat makan dan tidak pernah melakukan hal khusus untuk mengatasinya, hanya membawa ke puskesmas terdekat saat sakit. pada responden 2 keluarga membawa Ny. A ke dokter atau puskesmas terdekat saat sakit.

Tugas kesehatan keluarga menurut Effendy, (2009) adalah memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit ketika memberikan perawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, keluarga harus mengetahui hal-hal sebagai berikut: keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosis, dan perawatannya). Sifat dan perkembangan yang dibutuhkan, keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan. Sumber-sumber yang ada pada keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan atau finansial, fasilitas fisik, psikososial dan sikap keluarga terhadap yang sakit, untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, yang perlu dikaji sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakit (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosa dan cara perawatannya).

(6)

Berdasarkan pengkajian dan teori pada fungsi perawatan kesehatan pada keluarga didapatkan kedua responden keluarga mengalami ketidakmampuan dalam salah satu tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.

1. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan responden 1 adalah Kurang pengetahuan tentang penyakit gastritis berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan dan diagnosa keperawatan responden 2 adalah Nyeri akut berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.

Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan. Melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan, dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat (Setiawati, 2008).

Berdasarkan pengkajian dan teori responden 1 dan 2 keluarga tidak mampu melaksanakan tugas keluarga mengenal masalah kesehatan, faktor kesibukan pekerjaan dapat menjadi keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan yang muncul pada anggota keluarga dengan gastritis.

Dari kedua responden memiliki diagnosa keperawatan dan etiologi yang berbeda dari pemeriksaan 5 tugas kesehatan keluarga.

2. Intervensi

Intervensi yang dilakukan pada kedua responden sama dengan kriteria hasil berbeda yaitu:

Pada responden 1 setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 x 24 jam diharapkan pengetahuan keluarga meningkat dengan kriteria hasil keluarga mengerti tentang proses penyakit, keluarga dan klien mampu melakukan tindakan relaksasi yang diajarkan (kompres hangat), klien mampu memodifikasi pola gaya hidup gastritis, klien mampu mengatasi kekambuhan gastritis. Sedangkan pada responden 2 setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 x 24 jam diharapkan nyeri berkurang atau hilang dengan kriteria hasil keluarga mengerti tentang proses penyakit, skala nyeri berkurang, keluarga dan klien mampu melakukan tindakan relaksasi yang diajarkan (kompres hangat),klien mampu memodifikasi pola gaya hidup gastritis, klien mampu mengatasi kekambuhan gastritis.

(7)

Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenal masalah-masalah kesehatan, menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada (Murwani, 2007)

Berdasarkan intervensi yang direncanakan dan teori terdapat kesesuaian yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit dan perawatan mandiri pada anggota keluarga dengan gastritis dirumah saat nyeri kambuh.

3. Implementasi

Implementasi yang dilakukan pada kedua respondendengan masalah kurang pengetahuan dan nyeri akut pada tanggal 23-26 juli 2016 adalah menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan dan pengobatan. Mengajarkan kepada keluarga dan klien teknik relaksasi (kompres hangat pada daerah abdomen yang nyeri). Menganjurkan klien mengkonsumsi makanan sesuai dengan diit gastritis. Menganjurkan klien untuk meningkatkan istirahat tidur.

Salah satu tindakan non farmakologis untuk meghilangkan nyeri adalah kompres hangat. Kompres hangat bermanfaat untuk meningkatkan suhu kulit lokal, melancarkan sirkulasi darah dan menstimulasi pembuluh darah, mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang nyeri, memberikan ketenangan dan kenyamanan. (Simkin, 2005).

Berdasarkan implementasi dan teori ditemukan kesesuaian yaitu mengajarkan tindakan mandiri kompres hangat, keluarga mampu melakukan kompres hangat dengan baik saat diajarkan dan mengerti tentang pendidikan kesehatan yang diberikan.

4. Evaluasi

Responden 1 keluarga mengerti tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan dan pengobatan gastritis, kompres hangat, diit gastritis serta mengatasi kekambuhan gastritis.Tn. K mengatakan memahami pendidikan kesehatan yang diberikan.Klien sudah membatasi makanan pedas dan asam serta menyarankan kepada Tn. K untuk istirahat cukup.

Responden 2 keluarga mengerti tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan dan pengobatan gastritis, kompres hangat, diit gastritis serta mengatasi kekambuhan gastritis. Ny. A mengatakan sakit pada abdomen terutama ulu hati berkurang atau hilang dengan skala nyeri 0. Keluarga sudah melaksanakan beberapa yang telah diajarkan seperti tidak mengurangi makan makanan pedas dan asam terlalu sering. Ny. A tampak rileks.

(8)

suhu kulit lokal, melancarkan sirkulasi darah dan menstimulasi pembuluh darah, mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang nyeri, memberikan ketenangan dan kenyamanan. (Simkin, 2005).

Hasil evaluasi menunjukkan pada responden 1 yaitu adanya peningkatan pengetahuan mengenai gastritis sedangkan pada responden 2 yaitumengalami penurunannyeri sesuai kriteria hasil yang ditetapkan. Hasil penelitian Malissa (2011) pada nyeri pre test terjadi nyeri skala sedang (53,3%) setelah dikompres 70% responden tidak mengalami nyeri.

Simpulan

1. Pengkajian

Dari data hasil pengkajian keluhan yang ditemukan pada kedua responden berbeda yaitu kurang pengetahuan dan nyeri akut.

2. Diagnosa

Klien 1 dan 2 memiliki masalah keperawatan dan etiologi yang berbeda . Responden 1 yaitu Kurang pengetahuan tentang penyakit gastritis berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan. Responden 2 yaitu Nyeri akutberhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.

3. Intervensi

Pada kedua responden dilakukan intervensi yang sama dengan kriteria hasil berbeda yaitu menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan dan pengobatan, mengajarkan kepada keluarga dan klien teknik relaksasi (kompres hangat pada daerah abdomen yang nyeri), menganjurkan kepada klien untuk mengkonsumsi makanan sesuai diit gastritis, danmenganjurkan kepada keluarga untuk meningkatkan istirahat tidur pada klien.

4. Implementasi

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada keluarga Tn. K dan Tn. A yaitu 1x24 jam selama 4 hari sesuai dengan intervensi yang sudah dibuat. 5. Evaluasi

(9)

Rekomendasi

Di harapkan kepada keluarga mampu mempertahankan dan tetap menerapkan asuhan keperawatan keluarga dengan anggota keluarga gastritis dengan masalah kurang pengetahuan dan nyeri akut abdomen.

Daftar Pustaka

Ardiansyah, Muhamad. 2012. Medical Bedah untuk Mahasiswa. Yogyakarta: DIVA Press.

Arita, Muwarni. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga konsep dan aplikasi kasus. Jogjakarta: Mitra Cendekia Press.

Brunner & Suddarth. 2013. Keperawatan Medikal Bedah, edisi 3. EGC: Jakarta.

Efendi, Ferry , Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Gustin, R. K. 2011. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gastritis Pada Pasien yang berobat jalan di Puskesmas Gulai Gancah Kota Bukit Tinggi tahun 2011.

Handayani, Kosasih, Priambodo. 2012. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kekambuhan Pasien Gastritis Di Puskesmas Jatinangor. FIK UNPAD.

Putri, Agustin, Wulansari. 2010. Hubungan Pola Makan Dengan Timbulnya Gastritis Pada Pasien Di Universitas Muhammadiyah Malang Medical Center (UMC). Volume 1, Nomor 2: 156-164

Simkin, Penny & Ancheta, Ruth. 2005. Buku Saku Persalinan. Jakarta: EGC

Setiawati, Santun & Dermawan agus citra. 2008. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Trans Info Medika.

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.

Wahyu, Supono, Hidayah. 2015. Pola Makan Sehari-hari Penderita Gastritis. Jurnal Infomarsi Kesehatan Indonesia (JIKI), Volume 1, No. 1: 17-24.

Alamat Corespondensi :

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Keharmonisan Keluaga Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas XI MAN Krecek Pare Kabupaten Kediri, Psikologi Islam, Ushuluddin dan Ilmu Sosial, STAIN Kediri, 2017..

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada mereka semua, karena penulis sangat menyadari bahwa dukungan dan keberadaan mereka sangat berarti bagi perjalanan

Dengan keindahan alam yang dimiliki, Kecamatan Sijuk merupakan daerah yang potensial untuk pengembangan wisata pantai dan bahari (RIPPARKAB, 2009-2019). Beberapa

Setelah mendapatkan pelatihan tersebut, diharapkan kader dapat memberikan konseling kepada para pengasuh mengenai pengasuhan, perawatan anak, dan pemberian makan

[r]

Ilmu falak adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang lintasan benda-benda langit seperti, Bumi, Bulan, Matahari dan bintang-bintang agar dapat diketahui arah dan waktu

Hasil dari audit IS adalah tersusunnya dokumen laporan audit yang terkait pada keamanan teknologi informasi yang digunakan di ling- kungan organisasi tersebut.. 1.2

Obat Sipilis Ampuh Herbal Sembuhkan Sipilis Dalam Waktu Singkat ~ Penyakit sifilis ditandai dengan gejala munculnya luka pada daerah kelamin, bisa juga mulut