• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN BRON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN BRON"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN

BRONKOPNEUMONIA

Disusun oleh :

NAMA

: NIKEN ARISKA RAHMADANI

NPM

: 1711513013

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

MITRA LAMPUNG

2018

(2)

PADA AN.H USIA 3 BULAN DENGAN BRONCHOPNEMONIA

DIRUANG ALAMANDA RSUD DR.H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

Nama : Niken Ariska Rahmadani Tanggal Masuk Rs : 24-10-017 Tanggal Praktik : 25 oktober 2017 Tggl Masuk Alamanda : 24-10-2017

Tempat Praktik : Ruang Alamanda Tanggal Pengkajian : 25-10- 2017

I. Identitas Pasien

Nama : An. H

TTL : Mesuji,29-07-2017 Nama ayah/ibu : Tn. R/ Ny.T Pekerjaan ayah/ibu : Wiraswata

Alamat : Wiralaga, Kec. Mesuji Agama : Islam

Suku bangsa : Palembang Pendidikan ayah/ibu : SMA

II. Keluhan Utama  Sesak

III. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat Kesehatan Masuk Rs

Ibu klien mengatakan sebelum masuk di ruang alamanda anaknya dirawat di RS mesuji selama 4 hari dengan keluhan sesak, kejang, dan batuk. Klien mempunyai riwayat ISPA pada tanggal 24 Oktober 2017 pukul 00.10 wib dibawa ke IGD RSUD Dr.H. Abdul Moeloek oleh keluarganya dikarenakan sesak semakin bertambah dan tidak ada perubahan. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan RR: 26 x/menit, suhu: 37 oc, nadi120 x/menit.

(3)

Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 25 oktober 2017 klien sesak dikarenakan terdapat sekret yang sulit dikeluarkan, sesak terjadi dibagian lapang dada terdapat retraksi dinding dada. Klien sesak setiap saat dan berkurang setelah diberikan ventolin, klien sesak sejak satu minggu yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan RR : 50 x/menit, suhu: 38,3 oc , nadi : 160 x/menit, bibir sianosis, akral teraba panas, CRT< 3 detik, mukosa bibir kering,

terdengar suara ronchi basah.

3. Riwayat Saat Kehamilan Dan Kelahiran

a. Prenatal : ibu klien mengatakan selama hamil an. H tidak ada keluhan kehamilan dan gizi terpenuhi ibu klien mengatakan selalu rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan.

b. Intranatal : ibu klien mengatakan an. H lahir dalam usia kandungan 9 bulan, dibidan dekat rumah nya secraa normal dengan bb 2800 kg dan panjang 50 cm. klien langsung menangis spontan. Klien merupakan anak dari 2 bersaudra.

c. Postnatal : ibu klien mengatakan an. H lahir dalam keadaan sehat, tidak ada kelainan. Klien lahir langsung menangis dan klien berikan ASI oleh ibunya. Klien dapat miring ke kanan dan ke kiri.

4. Riwayat Masa Lalu

a. Penyakit waktu kecil : ibu klien mengatakan klien memiliki riwayat ispa sejak usia 1 bulan serta batuk pilek.

b. Pernah dirawat di rs : ibu klien mengatakan klien pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan asma dan batuk pilek sejak 1 minggu yang lalu.

c. Obat-obatan yang digunakan : ibu klien mengatakan tidak mengetahui obat-obatann yang diberikan untuk anaknya.

d. Tindakan operasi : ibu klien mengatakan bahhwa klien belum pernah dilakukan tindkan pembedahan atau operasi.

e. Alergi : ibu klien mengatakan bahwa klien tidak memiliki riwayat alergi makanan, oabat-obatan.

(4)

g. Imunisasi :

I II III

BCG 1 bulan 2 bulan DPT 1 bulan 2 bulan Campak 1 bulan

Hepatitis B 0 bulan 2 bulan

IV. Riwayat Keluarga

a. Riwayat kesehatan keluarga : ibu klien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular ( TBC, hepatitis).

b. Genogram

Keterangan :

: Laki-Laki : Perempuan : Klien : Menikah : Anak

V. Riwayat Sosial

(5)

2. Hubungan dengan anggota keluarga : An. H merupakan An. R dan Ny. T, An. H merupakan anak keduan dari dua bersaudara.

3. Hubungan denagan teman sebaya :

4. Pembawaan secara umum : klien terlihat rewel dan gelisah

5. Lingkungan rumah : luas rumah 9 x 10 meter, ventilasi ruangan cukup baik, penerangan baik, jarak rumah dengan rumah tetangganya tidak terlalu jauh kira-kira 10 m.

VI. Kebutuhan Dasar

1. Makanan yang disukai / tidak disukai : klien saat ini hanya minum susu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi via NGT.

Selera : klien tidak muntah Alat makanan yang dipakai : spuit + selang NGT Pola makan : 10 cc/ 3 jam ASI 2. Pola tidur

Kebiasaan sebelum tidur : ibu klien mengatakan tidak ada kebiasaan khusus saat tidur

3. Mandi : ibu klien mengatakan An. H dimandikan 2x sehari dengan menggunakan waslap.

4. Aktualisasai bermain : ibu klien mengatakan An. H sangat aktif saat dirumah.

5. Eliminasi

 Bak saat sakit : ibu klien mengatakan klien BAK 8 kali/ hari

 Bak sebelum sakit : ibu klien mengatakan klien BAK 8 kali/ hari

 Bab saat sakit : ibu klien mengatakan klien BAB 3x/hari

 Bab sebelum sakit : ibu klien mengatakan klien BAB 2

x/hari

(6)

1. Diagnosa medis : bronkopneumonia 2. Tindakan operasi :

-3. Status nutrisi : ibu klien mengatakan klien tidak muntah, klien minum susu ASI 10 cc/ 3 jam.

4. Status cairan : ibu klien mengatakan klien minum ASI IWL = (30-0)x 3,9 kg = 117 cc

Jml cairan = 20 x 60 x 20 = 400 cc 60

Intake = minum + cairan infus + air metabolisme =80 + 400 + 31,2

= 511,2 cc

Output = urine + feses + iwl =200 + 150 + 117 = 467

Balance cairan = input – output = 511,2 – 467 = 144,2 cc/ 24 jam 5. Obat- obatan :

 Ceftazidine 200 mg/ 12 jam

 Gentamisin 16 mg/ hari

 Ranitidin 2,5 mg/ 12 jam

 Paracetamol injeksi 4 mg/ 6 jam

 Furosemid 1,5 mg/ 12 jam

 Inhalasi ventolin 1 respul/ 8 jam

6. Aktivitas : ibu mengatakan anak hanya terbaring ditempat tidur lemah dan sesak nafas.

7. Tindakan keperawatan

 Pantau ttv

 Kaji tanda-tanda sianosis

 Berikan posisi tidur kepala lebih tinggi dari posisi badan dan kaki

 Berikan O2 sesuai terapi = 4 liter sungkup

 Berikan kompres hangat dibagian axilla

 Ajarkan keluarga melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah pemberian ASI

 Lakukan fisioterapi dada

 Suction jika perlu

 Ceftadine : 200 mg/12 jam

(7)

 Furosemid : 1,5 mg/ hari

 Nebulizer ventolin : 1 ampul/ 6 jam 8. Hasil laboratorium

Tanggal 26-10-2017

Parameter Hasil Nilai rujukan Satuan

Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematrokrit Trombosit Mcv Mch Mchc Segmen Limfosit Monosit

9,3 14.500

3,3 28 72.000

86 28 33 72 20 8

L= 14,0- 18,0 4800- 10.800 L= 4,7 – 6,1

L= 42- 52 150.000- 450.000

79-99 27- 31 30- 35 17- 60 20- 70

1- 11

g/dl ut dula/ul

ut fl pg g/dl

9. Hasil rontogen :

 Pulmo : tampak bercak-bercak infiltrat parahilus kanan dan kiri

 Kesan : bronkopneumonia

(8)

VIII. Pemeriksaan Fisik

No Sistem Hasil

1.

2.

3.

Tanda-tanda vital

Suhu

Nadi

RR

BB

TB Kepala- leher

Bentuk kepala

Uub

Uuk

Mata

Sklera

Konjungtiva

Reflek pupil terhadap cahaya

Hidung

Mulut– tenggorokan

Vena jugularis Thoraks / paru-paru

38o C

160 x/menit

50 x/ menit

3900 gr 50 cm

Bentuk kepala mesochepal tidak terdapat lesi ataupun nyeri tekan,kulit kepala baersih.

Belum menutup.

Sudah menutup

Bentuk dan letak mata simetris, tidak ada gangguan penglihatan.

Terdapat sklera anikterik. Terdapat konjungtiva anemi.

Jika cahaya didekatkan ke mata pupil mengecil, jika cahaya dijauhkan pupil membesar.

Bentuk hidung simetris, reflek bersin baik. Terdapat penyumbatan jalan nafas karena produksi sekret yang berlebih, tidak ada polip, terpasang NGT dan terpasang oksigen 4 liter sungkup.

Kebersihan mulut kurang, warna bibir sianosis.

Tidak ada pembesaran vena jugularis.

(9)

4.

5.

6.

7.

8.

5.

Inspeksi

Palpasi

Auskultasi

Jantung

Inspeksi

Palpasi

Auskultasi Abdomen

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi

Genetalia Anus

Ekstremitas

Pengkajian neurologis

Status mental

Fungsi motorik

Fungsi sensorik

maksimal, hiperventilasi, terdapat retraksi dinding dada saat bernafas.

Torak kanan kiri simetris .

Terdapat suara tambahan ronchi paru kanan dan paru kiri.

Simetris antara kanan dan kiri. Tidak ada nyeri tekan.

Bunyi jantung reguler terdengar lupdup, tidak ada bunyi mu-mur.

Tidak terdapat pembesaran diperut.

Perut tidak kembung, tidak teraba pembesaran hati atau limfa, tidak ada nyeri tekan.

Suara abdomen timpani.

Bising usus 13 x/menit.

Tampak bersih.

Tidak tampak kemerahan pada anus dan tidak ada hemoroid.

Kekuatan otot 5 5 klien tampak lemah. 5 5

Orientasi terhadap orang asing baik, bayi mulai memberikan senyuman dan tertawa.

Klien belum mampu memegang mainan.

(10)

Reflek tendon

IX. Pemeriksaan Perkembangan

1. Kemandirian dan bergaul : Tidak Terkaji

2. Motorik halus : klien belum mampu memegang mainan, belum mampu memegang erat tangan yang menggandengnya, reflek menghisap baik. Klien sering memasukan tangganya ke dalam mulut, klien sering menekuk jari tangganya.

Reflek babinski (+), reflek moro(+).

3. Kognitif dan bahasa : klien belum mampu berbicara dengan jelas.klien hanya bisa menangis.

4. Motorik kasar : klien belum mampu merangkak ataupun berdiri. Klien hanya mampu miring ke kiri dan kekanan. Menggerakkan kai dan tangan saat berbaring, mengangkat kepala Saat telungkup.

(11)

-XI. Analisa Data

No Data Klien Masalah Keperawatan Etiologi

1.

2.

Ds : -

Do :

 Klien tampak gelisah

 RR 50x/ menit

 Suara nafas ronchi basah +/+

 Batuk produktif, reflek batuk kurang

 Terpasang O2 Simple

Mask 4 liter

 Terdapat retraksi dinding dada

 radiologi : photo thorax hasil bronchopneumonia

Ds :-Do :

 klien tampak lemah

 suhu 38oC

 Klien teraba panas

 mukosa bibir kering

 leukosit 14.500/ul

Bersihan jalan nafas tidak efektif .

Peningkatan Suhu Tubuh

Hipersekresi jalan nafas.

(12)

3.

 terpasang IVFD

 terpasang selang NGT

Ds :

 ibu klien mengatakan tidak mengetahui penyakit yang diderita anaknya dan merasa khawatir dengan keadaan anaknya saat ini.

Do:

 keluarga terlihat gelisah

 ibu sering bertanya

 klien dirawat selama 2 hari

(13)

XII. Diagnosa Prioritas

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d hipersekresi jalan nafas 2. Peningkatan suhu tubuh b/d proses penyakit (infeksi)

(14)

XIII. Rencana Asuhan Keperawatan

Nama Pasien : An. H Ruang : Alamanda No RM :

No Dx. Kep Disertai Data Penunjang

Tujuan Intervensi Rasional

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d hipersekresi jalan nafas.

Ds : -Do :

 Klien tampak gelisah

 RR 50 x/ menit

 Suara nafas ronchi

basah +/+

 Batuk produktif, reflek batuk kering

 Terpasang O2 Simple

Mask 4 liter

 Terdapat retraksi

dinding dada

Setelah dilakukan tind. Kep selama 1x 24 jam diharapkan jalan nafas efektif dengan kriteria hasil :

 Batuk berkurang

 Reflek batuk +

 Tidak terpasang O2

 Tidak ada retraksi dinding dada

2. Pantau tanda-tanda sianosis

3. Pantau reflek batuk.

4. Auskultasi bunyi nafas.

5. Ukur TTV.

6. Kolaborasi dalam pemberian

1. untuk mengetahui pola nafas.

2. Untuk mengetahu i

kekuranga n oksigen. 3. Untuk

mengetahui pengeluaran sekret. 4. Untuk

mengetahui suara nafas. 5. Mengetahui

intervensi selanjutnya. 6. Membantu

(15)

2. Peningkatan suhu tubuh b.d

proses penyakit ( infeksi) Ds

:-Do :

 Klien tampak lemah

 Suhu 38,3 oC

 Klien teraba panas

 Mukosa bibir kering

 Leukosit 14.500 ul

 Terpasang IVFD

 Terpasang selang

NGT

Setelah dilakukan tind. Kep selama 1x 24 jam diharapkan suhu tubuh dalam batas normal (36,5 o C-37 OC) dengan kriteria hasil :

 Klien tampak

 Leukosit dalam batas normal 4.800-10.800 u/

 Infus tidak flebitis

oksigen.

7. Kolaborasi pemberianfisi oterapi dada.

8. Kolaborasi dalam pemberian inhalasinebuli zer.

1. Pantau tanda-tanda infeksi.

2. Ukur suhu tubuh.

3. Anjurkan ibu cuci tangan 6 langkah sebelum dan sesudah memberikan ASI.

4. Lakukan perawatan iv line.

an sekret. 7. Mengurangi

distres pernafasan. 8. Membantu

mengeluark an sekret.

1. Untuk mengetahui keadaan klien.

2. Mengetahui suhu klien.

3. Agar terhindar dari infeksi.

(16)

3.

4.Ansietas b.d kurang terpapar

informasi Ds :

 Ibu klien mengatakan

tidak mengetahui penyakit yang diderita anaknya dan merasa

khawatir dengan

keadaan anaknya saat ini.

Setelah dilakukan tind.kep selama 1x 24 jam diharapkan cemas berkurang dengan kriteria hasil :

 Keluarga tampak tenang

 Ibu mengerti tentang penyakit anaknya

5. Berikan kompres

7. Pertahankan suhu

lingkungan tetap sejuk.

8. Kolaborasi dalam pemberian antipiretik.

1. Kaji tingkat kecemasan.

2. Berikan pendidikan

5. Menurunka n panas.

6. Mengurangi penguapan cairan tubuh.

7. Menurunka n suhu tubuh secara radiasi.

8. Membantu menurunkan demam.

(17)

 Keluarga terlihat gelisah

 Ibu sering bertanya

 Klien dirawat selama 2 hari

3. Memberikan support dan dukungan kepada keluarga. 4. Anjurkan

keluarga untuk berobat atau kontrol kesehatan secara rutin di pelayanan kesehatan terdekat.

3. Untuk mengurangi kecemasan.

(18)

XIV. Catatan Perkembangan

Nama pasien : An. H Ruang : Alamanda No RM :

No Tgl No. Dx Kep Jam Implementasi Evaluasi Paraf

1. 25-10-2017

1. Bersihan jalan nafas b.d hipersek resi jalan nafas.

1. Mengakaji bersihan jalan nafas, kedalaman, dan frekuensi nafas.

2. Memantau tanda-tanda sianosis. 3. Memantau

reflek batuk 4. Mengauskult

asi bunyi nafas

5. Mengukur TTV 6. Berikan

oksigen Simple mask 4 liter/menit 7. Kolaborasi

dalam gelisah

RR 50x/mnt

Suara nafas ronchi basah +/+

Batuk produktif

Reflek batuk berkurang

Terpasang o2

simple mask 4 lt/ mnt

Terdapat retraksi dinding dada

CRT < 3dtk

Bibir tampak kering

A: bersihan jalan nafas belum teratasi.

P: lnjutkan intervensi

(19)

2. 25 8. Kolaborasi

dalam pemberian inhalasi ventolin1 ampul/8jam

1. Memantau tanda-tanda inpeksi 2. Mengukur

suhu tubuh setiap 4 jam 3. Mengajarka

n ibu cuci tangan 6 langkah

jalan nafas pola nafas, dan frekuensi nafas. 2. Pantau

tanda-tanda infeksi. 3. Pantau reflek

batuk.

4. Ukur tanda-tanda vital 5. Auskultasi bunyi nafas 6. Berikan oksigen

simple mask 4 lt/menit

7. Kolaborasi pemberian fisioterapi dada 8. Kolaborasi

pemberian inhalasi ventolin I ampul/8 jm

S:-teraba hangat

 Mukosa bibir

(20)

3. 25 Ansietas b.d

4. Melakukan perawatan iv line 5. Memberikan

kompres hangat 6. Menganjurk

an ibu untuk memakaikan pakaian yg tipis

7. Mempertaha nkan suhu lingkungan tetap sejuk 8. Memberikan

pct injeksi 4mg/6jam

1. Mengkaji

Melakukan perawatan iv line

 Memberikan kompres hangat

 Leukosit 14.500u/

A :Masalah hipertermi belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

1. Anjurkan ibu cuci tangan sebelum dan sesudah

menyusui 2. Ukur suhu

tubuh setiap 4 jam

3. Lalukan

perawatan iv line

4. Berikan

kompres hangat 5. Kolaborasi

dalam

pemberian pct injeksi/6j

(21)

2017 terpapar

informasi 13.20

13.35

13.50

kecemasan 2. Memberikan

pendidikan kesehatan tentang bronkopneu monia 3. Memberikan

support dan dukungan kepada keluarga 4. Menganjurk

an untuk berobat atau kontrol kesehatan secara rutin di pelayanan kesehatan terdekat

penyakit yg di derita anaknya

O:

 Keluarga terlihat tenang

 Ibu klien mengerti

tentang penyakit anaknya

A:Masalah ansietas teratasi

(22)

No Tgl No Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi Paraf

1. 26-10-17

1.Bersihan jln nafas tdk efektif b.d hipersekresi jalan nafas.

09.00

1. mengkaji kersihan

jalan nafas,

kedalaman dan

frekuensi.

2. Memantau tanda-tanda sianosis. 3. Memantau reflek

batuk

4. Mengauskultasi bunyi nafas 5. Mengukur TTV

6. Berikan oksigen simple mask 4liter/menit 7. Kolaborasi dalam

pemberian fisioterapi dada 8. Kolaborasi dalam

pemberian inhalasi ventolin1 ampul/8jam

S: -O:

Nafas masih

terlihat sesak RR 44x/mnt

Suara nafas

ronchi basah +/ +

Batuk produktif

Reflek batuk

berkurang Terpasang o2

nasal kanul lt/mnt

Terdapat

retraksi dinding dada

CRT < 3dtk

Bibir tampak

pucat

A: Masalah

bersihan jalan

nafas belum

teratasi P:Lnjutkan intervensi

(23)

tanda-2. 26-10-17

Peningkatan suhu tubuh b.d proses

1. Mengukur suhu tubuh setiap 4 jam 2. Mengajarkan

ibu cuci tangan 6 langkah sebelum dan sesudah

memberikan ASI

3. Melakukan perawatan iv

tanda infeksi. 3. Pantau reflek

batuk.

4. Ukur tanda-tanda vital 5. Auskultasi bunyi nafas 6. Berikan

oksigen simple mask 4lt/menit 7. Kolaborasi

dalam pemberian fisioterapi dada 8. Kolaborasi

dalam teraba hangat 4. Mukosa bibir

kering 5. Terpasang

(24)

12.10

12.25

line

4. Memberikan kompres hangat

5. Kolaborasi dalam

pmberian pct inj 4mg/6jm

(micro) A:Masalah hipertermi belum teratasi

P: lanjutkan

intervensi

1. Ukur suhu tubuh

2. Lakukan perawatan iv line

3. Berikan kompres hangat 4. Kolaborasi

pemberian pct inj 4 mg/6jm

No Tgl No.

Diagnosa

Jam Implementasi Evaluasi Paraf

1. 27-10-17

Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d

hipersekresi jalan nafas

09.00

09.15

1. mengkaji kebersihan 2. memantau

reflek batuk

S: O:

 nafas klien maih terlihat sesak

 RR:40x/mnt

 suara nafas ronchi basah

(25)

2. 27-kit (infeksi)

09.30

3. mengukur TTV

4. mengauskult asi bunyi nafas

5. memberikan oksigen nasal kanul 2 lt/mnt

6. kolaborasi pemberian inhalasi 1 ampul/8 jm

1. ukur suhu tubuh

2. melakukan perawatan iv

dinding dada

 CRT >3dtk

 bibir terlihat kemerahan

A:Masalah sudah teratasi sebagian

P:Lanjutkan intervensi

1. Kaji kebersihan jalan nafas,pola nafas, frekuensi nafas

2. Ukur TTV

3. Auskultasi bunyi nafas 4. Berikan oksigen

kanul 2 lt/mnt 5. Berikan

(26)

11.10

kompres hangat 4. memberikan

pct inj 4 mg/ 6 jm

teraba hangat

 mukosa bibir terlihat lembab

 terpasang selang ngt

 IVFD D5 6 tts/ mnt(micro)

A:Masalah

hipetermia sudah teratasi sebagian

P:Lanjutkan intervensi

1. Ukur susu tubuh

2. Berikan pct inj 4mg/8jm

EVALUASI SUMATIF :

Setelah dilakukanpengkajian keperawatan pada an. H dengan diagnosa medis bronkopnemonia ditemukan masalah keperawtan.

1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d Hipersekresi Jalan Nafas Data Do :

- Klien tampak gelisah

- Pernafasan klien cepat dan dangkal - Rr 50 x/mnt

- Suara nafas ronchi basah +/+

- Batuk produktif, reflek batuk berkurang - Terdapat retraksi dinding dada

- Radiologi : photo thorax hasil: bronkopneumonia

(27)

Data Do:

- Klien tampak lemas - Suhu 38oc

- Klien teraba panas - Mukosa biir kering - Leukosit 14.500/ul - Terpasang IVFD

- Terpasang NGT

3. Ansietas b.d Kurang Terpapar Informasi

Data Ds: - ibu klien mengatakan tidak mengetahui penyakit yang diderita anaknya dan merasakwatir engan keaadaan anaknya saat ini.

Do :

- Keluarga terlihat gelisah - Ibu sering bertanya

- Klien dirawat selama 2 hari

Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x 24 jam, diagnosa yang teah teratasi yaitu diagnosa keperawtan peningkatan suhu tubuh dan ansietas. Diagnosa yang belumteratasi yaitu bersihan jalan nafas.

Rencana tindak lanjut:

Referensi

Dokumen terkait

Ortega-Toro et al (2016) telah melakukan pengujian pada lapisan kanji-gliserol yang diplastisasi dengan PEG, dimana diperoleh hasil uji FTIR pada kanji murni yang nilai

Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan (p = 0,935) dan pengetahuan tentang zat pewarna berbahaya (p = 0,283)

Pada penelitian ini hanya ditentukan kisaran ukuran sel udara saja, hasil pengukuran menunjukkan bahwa diameter partikel udara dari sampel sangat kecil (0,91 –

vulgaris dengan pemberian beberapa konsentrasi 2,4-D dapat disimpulkan bahwa pemberian konsentrasi 2,4-D 0,25-1,5 mg/L mampu menginduksi kalus A.vulgaris, dengan tekstur

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL KARYAWAN TERHAD AP BUD AYA PERUSAHAAN D I KANTOR PUSAT PT TELEKOMUNIKASI IND ONESIA BAND UNG, JAWA BARAT.. Universitas Pendidikan Indonesia

(Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi dalam Standar Kompetensi Memahami Koperasi di Kelas X SMA N 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, masing-masing perlakuan terdiri dari lima ulangan. Ransum terdiri dari

Permainan bolavoli pada dasarnya adalah permainan memantul-mantulkan bola (to volley) oleh tangan atau lengan dari dua regu yang bermain di atas lapangan yang