• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi:Rancang Bangun Sistem Pengambilan Keputusan Seleksi Pemain Sepakbola Untuk Posisi Tertentu Menggunakan Metode Profile Matching.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Skripsi:Rancang Bangun Sistem Pengambilan Keputusan Seleksi Pemain Sepakbola Untuk Posisi Tertentu Menggunakan Metode Profile Matching."

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PROFILE MATCHING ( Studi Kasus : Persebaya Surabaya )

Oleh :

Nama : M. Firmansyah

NIM : 02.41010.0147 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

Pada umumnya, pemilihan atau penyeleksian pemain sering kali terjadi polemik, karena ada kemungkinan penilaian subyektif manajer / pelatih terhadap seseorang pemain sehingga proses tidak berjalan dengan semestinya dan hasil yang dicapaipun kemungkinan tidak sesuai dengan target

Proses seleksi pemain untuk suatu posisi tertentu pada suatu klub sepak bola sering kali mengalami kesulitan karena pengajuan kandidat yang bisa menempati posisi tersebut dengan cara pencocokan profile pemain dengan profile posisi kurang terdefinisikan dengan baik. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang dapat menganalisa beberapa calon pemain yang sesuai atau mendekati profile posisi yang ada.

Sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode profile

matching ini dibuat berdasarkan data yang terdapat pada klub sepak bola

Persebaya Surabaya. Proses profile matching dilakukan untuk merekomendasikan calon pemain yang cocok untuk menempati suatu posisi yang kosong kepada pihak pengambil keputusan berdasarkan pada 3 aspek, yaitu kombinasi dari aspek teknikal, aspek mental kerja dan aspek fisik.

Hasil dari proses ini berupa ranking calon pemain yang dijadikan rekomendasi bagi pihak pengambil keputusan untuk memilih pemain yang cocok untuk menempati posisi yang sedang kosong.

Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Profile Matching, Analisa Gap, Penempatan Posisi

(3)

ABSTRAKSI ………. iv

KATA PENGANTAR ………... v

DAFTAR ISI ……….. vii

DAFTAR TABEL ………... ix

DAFTAR GAMBAR ………. xii

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ………... 1

1.2 Rumusan Masalah ………... 3

1.3 Batasan Masalah ………... 3

1.4 Tujuan ……….. 4

1.5 Sistematika Penulisan ……….. 4

BAB II LANDASAN TEORI ……….. 6

2.1 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia... 6

2.2 Sistem Pendukung Keputusan... 7

2.3 Kompetensi ... ... 9

2.4 Profile Matching ... 2.6.1 Penentuan Bobot Nilai Gap ... 10 15 2.6.2 Pengelompokan dan Perhitungan Core dan Secondary Factor ... 2.6.3 Perhitungan Nilai Total Tiap Aspek ... 15 16 2.6.4 Perhitungan Ranking ... 16

2.5 Analisa dan Perancangan Sistem ... 16

(4)

3.2 Perancangan Proses Sistem... 21

3.2.1 Pemetaan GAP Kompetensi... 22

3.2.2 Profile Matching... 29

3.3 Perancangan Sistem... 21

3.3.1 System Flow... 35

3.3.2 Diagram Berjenjang. ... 36

3.3.3 Data Flow Diagram... 37

3.3.4 Entity Relationship Diagram... 3.3.5 Struktur Basis Data ... 3.5 Desain Input dan Output ... 42 44 50 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI………... 60

4.1 Instalasi Program... 60

4.1.1 Perangkat Keras ... 60

4.1.2 Kebutuhan perangkat lunak ... 60

4.2 Implementasi Sistem... 61

4.3 Uji Coba dan Evaluasi Sistem ... 75

BAB V PENUTUP ……….. 83

5.1 Kesimpulan ……….……… 83

5.2 Saran ...……….……… 83

DAFTAR PUSTAKA ………... 84

LAMPIRAN ………...

(5)

Halaman

Tabel 2.1 Tabel Bobot Nilai Gap ... 11

Tabel 3.1 Tabel Profil Posisi Striker ... 27

Tabel 3.2 Tabel Profil Calon Pemain Aspek teknikal ... 28

Tabel 3.3 Tabel Profil Calon Pemain Aspek Fisik ... 29

Tabel 3.4 Tabel Profil Calon Pemain Aspek Mental kerja ... 29

Tabel 3.5 Tabel Perolehan Nilai Gap Aspek Teknikal... 30

Tabel 3.6 Tabel Perolehan Bobot Nilai Aspek Teknikal... 30

Tabel 3.7 Tabel Perolehan Nilai Gap Aspek fisik ... 30

Tabel 3.8 Tabel Perolehan Bobot Nilai Aspek fisik ... 30

Tabel 3.9 Tabel Perolehan Nilai Gap Aspek mental kerja ... 31

Tabel 3.10 Tabel Perolehan Bobot Nilai Aspek mental kerja ... 31 Tabel 3.11 Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Core Factor Aspek

Teknikal ... 32

Tabel 3.12 Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Secondary Factor Aspek Teknikal ...

32

Tabel 3.13 Tabel Perhitungan Core Factor dan Secondary Factor Aspek Teknikal ... ...

32

Tabel 3.14 Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Core Factor Aspek Fisik ...

32

Tabel 3.15 Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Secondary Factor Aspek Fisik ...

33

Tabel 3.16 Tabel Perhitungan Core Factor dan Secondary Factor Aspek Fisik ...

33

Tabel 3.17 Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Core Factor Aspek Mental Kerja ...

33

(6)

Tabel 3.19 Tabel Perhitungan Core Factor dan Secondary Factor Aspek Mental Kerja ...

33

Tabel 3.20 Nilai Total Aspek teknikal ... 34

Tabel 3.21 Nilai Total Aspek Fisik ... 34

Tabel 3.22 Nilai Total Aspek Mental kerja ... 34

Tabel 3.23 Hasil Akhir Proses Profile Matching ... 35

Tabel 3.24 Tabel hasil tes psikologi ... 45

Tabel 3.25 Struktur Tabel hasil tes teknik dan fisik ... 45

Tabel 3.26 Struktur Tabel Posisi ... 45

Tabel 3.27 Struktur Tabel Profil Posisi ... 46

Tabel 3.28 Struktur Tabel Calon_Pemain ... 46

Tabel 3.29 Struktur Tabel Profile ... 47

Tabel 3.30 Struktur Tabel Faktor Penilaian ... 47

Tabel 3.31 Struktur Tabel Profil_Hasil_Bobot ... 48

Tabel 3.32 Struktur Tabel Profil_Hasil_Matching ... 48

Tabel 3.33 Struktur Tabel Ranking ... 49

Tabel 3.34 Struktur Tabel Seleksi ... 50

Tabel 3.35 Struktur Tabel Login ... 50

Tabel 4.1 Profil Posisi Striker ... 76

Tabel 4.2 Profil Calon pemain Aspek Teknikal ... 76

Tabel 4.3 Profil Calon Pemain Aspek Fisik ... 77

Tabel 4.4 Profil Calon Pemain Aspek Mental Kerja ... 77

Tabel 4.5 Hasil Pemetaan Gap Aspek Teknikal ... 77

(7)

xi

Tabel 4.8 Hasil Pembobotan Gap Aspek Teknikal ... 79

Tabel 4.9 Hasil Pembobotan Gap Aspek Fisik ... 79

Tabel 4.10 Hasil Pembobotan Gap Aspek Mental Kerja ... 79

(8)

Halaman

Gambar 2.1 Kegiatan SDM (Mcleod.,2001) ... 7

Gambar 2.2 Unsur-unsur manajemen SDM di sekitar model kompetensi 10 Gambar 3.1 Document flow seleksi pemain manual …... 20

Gambar 3.2 Flowchart Alur Proses Sistem ...……… 21

Gambar 3.3 Diagram Berjenjang ……….………. 36

Gambar 3.4 System Flow Proses Seleksi Pemain Dengan Metode Profile Matching ... 37 Gambar 3.5 Context Diagram Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemain Untuk Posisi Tertentu Menggunakan Profile Matching ... 38 Gambar 3.6 DFD Level 0 Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemain Untuk Posisi Tertentu Menggunakan Profile Matching ... 39 Gambar 3.7 DFD Level 1 Proses Maintenance Data ... 39

Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses Profile Matching ……..……….. 41

Gambar 3.9 DFD Level 2 Proses Pengelompokan dan Perhitungan Core Factor dan Secondary Factor ……… 42 Gambar 3.10 ERD – CDM ... 43

Gambar 3.11 ERD – PDM ... 44

Gambar 3.12 Desain Form Login ... 51

Gambar 3.13 Desain Form Maintenance Posisi ... ... 51

Gambar 3.14 Desain Form Maintenance Calon Pemain ... 52

Gambar 3.15 Desain Form Maintenance Profile ... 53

Gambar 3.16 Desain Form Maintenance Profile Posisi ... 55

(9)

Gambar 3.19 Desain Laporan Calon Pemain Mengikuti Seleksi ... 57

Gambar 3.20 Desain Laporan Hasil Tes Psikologi ... 58

Gambar 3.21 Desain Laporan Hasil Tes Teknik Dan Fisik ... 58

Gambar 3.22 Desain Laporan Ranking Kandidat ... 58

Gambar 3.23 Desain Laporan Detil Ranking Kandidat ... 59

Gambar 4.1 Form Login ... 60

Gambar 4.2 Form Menu Utama ... 61

Gambar 4.3 Form Maintenance Profile ... 62

Gambar 4.4 Form Maintenance Posisi ... 63

Gambar 4.5 Form Calon Pemain ... 63

Gambar 4.6 Form Maintenance Profile Posisi ... 64

Gambar 4.7 Form Maintenance Hasil Tes Teknik Dan Fisik ... 65

Gambar 4.8 Form Maintenance Hasil Tes Psikologi ………... 65

Gambar 4.9 Form Pemetaan Gap ... 66

Gambar 4.10 Form Pembobotan Gap ... 67

Gambar 4.11 Form Pengelompokan Factor ... 68

Gambar 4.12 Form Perhitungan Factor ... 68

Gambar 4.13 Form Perhitungan Nilai Total ... 69

Gambar 4.14 Form Perhitungan Ranking ... 70

Gambar 4.15 Form Laporan ... 70

Gambar 4.16 Contoh Laporan Calon Mengikuti Seleksi... 71

Gambar 4.17 Contoh Laporan Hasil Tes Psikologi ... 72

(10)

xiv

Gambar 4.20 Contoh Laporan Detil Ranking Kandidat Pemain Seleksi .. 73

Gambar 4.21 Hasil Evaluasi Perhitungan Proses Pemetaan Gap ... 77

Gambar 4.22 Hasil Evaluasi Pembobotan Nilai Gap ... 78

Gambar 4.23 Hasil Evaluasi Perhitungan Core dan Secondary Factor ... 80

Gambar 4.24 Hasil Evaluasi Perhitungan Nilai Total ... 81

(11)

Halaman Lampiran 1. Biodata Penulis ... 85 Lampiran 2. Listing Program ... 86

(12)

1.1. Latar Belakang

Salah satu elemen yang terpenting dalam sebuah klub sepak bola adalah peran serta seluruh pemain sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjalankan segala macam aktifitas demi kemajuan tim dan klub. Seorang manajer klub dituntut professional dalam menyelesaikan masalah dan mengerjakan sesuatu. Profesional yang dimaksud disini adalah ketepatan, kecepatan dan keakuratan dalam mengambil segala keputusan / tindakan disaat menghadapi masalah tersebut.

Oleh karena itu, Sumber Daya Manusia (SDM) harus dipelihara dan diseleksi dengan tepat agar menunjukkan kinerja yang baik dan optimal. Pada umumnya, pemilihan atau penyeleksian pemain sering kali terjadi polemik, karena ada kemungkinan penilaian subyektif manajer / pelatih terhadap seseorang pemain sehingga proses tidak berjalan dengan semestinya dan hasil yang dicapaipun kemungkinan tidak sesuai dengan target.

Persebaya Surabaya adalah sebuah klub sepak bola yang saat ini berlaga di divisi utama liga indonesia. Dalam klub sepak bola tersebut masih melakukan proses seleksi pemain secara manual dengan beberapa tahapan, yaitu: mengumpulkan rekomendasi agen pemain, training dan karantina singkat, melakukan uji coba pertandingan, melakukan tes fisik / kesehatan dan membuat kontrak pemain yang dianggap berpotensi.

(13)

Profile matching merupakan suatu proses yang sangat penting dalam manajemen SDM, dimana terlebih dahulu ditentukan kompetensi (kemampuan) yang diperlukan untuk mengisi suatu posisi. proses penerapan Profile matching

adalah membandingkan antara kompetensi individu ke dalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap). Kompetensi dalam sepak bola merupakan kombinasi dari aspek teknikal, aspek mental kerja dan aspek fisik yang dimiliki pemain agar dapat melakukan tugasnya secara efektif.

Beberapa sistem aplikasi yang telah dibuat yang digunakan sebagai acuan dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki kelemahan ,jurnal informatika (Yunita rachma,2003). Yaitu terjadi kesalahan perhitungan pada pemakaian rumus profile matching, sehingga output yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sistem aplikasi yang kedua (Leksono,2005) masih memiliki kelemahan perhitungan proses profile matching yang kurang mendetail. Sehingga masih kesulitan dalam melakukan analisis.

(14)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat diambil perumusan masalah, yaitu:

1. Bagaimana merancang dan membangun sistem pendukung keputusan seleksi pemain sepak bola untuk mengisi posisi tertentu secara cepat dan obyektif pada klub Persebaya Surabaya ?

2. Bagaimana membuat proses seleksi pemain sepak bola dengan menggunakan metode profile matching yang efektif?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data dari klub sepak bola

Persebaya Surabaya musim kompetisi 2005 / 2006.

2. Profile pemain dan profile posisi yang diperhitungkan meliputi kriteria dari aspek teknikal, aspek mental kerja dan aspek fisik dari masing-masing pemain dan posisi.

3. Sistem pendukung keputusan digunakan dalam analisis gap dan profile

matching.

4. Standar kriteria pemain dan posisi berdasarkan standar kriteria klub sepak bola Persebaya Surabaya.

5. Data atau nilai input didapat dari bagian personalia.Berupa hasil tes psikologi Pauli dan tes fisik selama masa seleksi.

(15)

1.4. Tujuan

Tujuan pembuatan program ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat sistem pendukung keputusan seleksi pemain sepak bola untuk mengisi posisi tertentu secara cepat dan obyektif pada klub Persebaya Surabaya.

2. Membuat aplikasi sistem pendukung keputusan seleksi pemain sepak bola dengan menggunakan metode profile matching yang efektif.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Akhir ini disusun dalam lima bab. Setiap bab terdiri dari beberapa sub bab.

BAB I PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan ini membahas tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan yang hendak dicapai dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bagian ini dibahas tentang sistem pendukung keputusan, pemetaan potensi karyawan (P2K), kompetensi, dan proses profile matching.

BAB III METODE PENELITIAN

(16)

entity relationship diagram (ERD), rancangan struktur database yang digunakan dalam aplikasi serta desain input dan output aplikasi.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pada bab ini dijelaskan tentang hasil dari pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan seleksi pemain untuk posisi tertentu menggunakan metode profile matching, yang meliputi penjelasan tentang penggunaan aplikasi per sistem serta evaluasi atau uji coba dari aplikasi yang telah dibuat.

BAB V PENUTUP

(17)

2.1. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) adalah sistem integrasi yang dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan Sumber Daya Manusia. SISDM melayani dua tujuan utama dalam organisasi yang pertama adalah meningkatkan efisiensi data tenaga kerja di mana kegiatan Sumber Daya Manusia (SDM) dikumpulkan. Sedangkan tujuan kedua lebih strategis dan berhubungan dengan perencanaan Sumber Daya Manusia. Tingkat efektivitas manajemen SDM dipandang turut mempengaruhi kinerja suatu organisasi, sebesar atau sekecil apapun organisasi tersebut.

Nilai Sumber Daya Manusia pada sebuah organisasi mempunyai nilai yang tinggi disebabkan oleh kemampuan yang mereka miliki. Sebagai peran strategis manajer Sumber Daya Manusia sering kali bertanggung jawab untuk mengembangkan kemampuan Sumber Daya Manusia. Saat ini penekanan difokuskan pada kompetensi yang dimiliki tenaga kerja dan kompetensi yang dibutuhkan organisasi untuk berkembang di masa datang.

Perkembangan kompetensi yang semakin luas dari praktisi SDM memastikan bahwa manajemen SDM memegang peranan bagi kesuksesan organisasi. Manajemen SDM harus memimpin pengembangan kompetensi tenaga kerja dengan berbagai cara. Pertama kemampuan yang dibutuhkan harus diidentifikasi dan dihubungkan dengan pekerjaan yang dilakukan dalam

(18)

organisasi. Pendekatan ini membutuhkan kompetensi dan kedalaman dari kompetensi tersebut diidentifikasi.

Selain manajemen SDM diperlukan juga suatu sistem perencanaan SDM, yang merupakan cara perusahaan-perusahaan menyelaraskan organisasi dengan orang-orangnya untuk mencapai tujuan-tujuan usaha (Robert ,2001).

2.2. Sistem Pendukung Keputusan

Sistem dapat didefinisikan sebagai kelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan.McLeod (1998:13).

Gambar 2.1. Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia

(19)

permasalahan dikatakan terstruktur jika ketiga elemen yaitu intelegensia, rancangan, dan pilihan secara jelas dapat teridentifikasi. Artinya, masih mungkin untuk menjelaskan algoritma atau pola pengambilan keputusan yang memungkinkan sebuah problema dapat dikenali dan dipahami, alternatif solusi dapat dicari dan dievaluasi, serta solusi dapat dipilih. Problema tidak terstruktur, sebaliknya, adalah suatu permasalahan dimana ketiga aspek di atas tidak dapat teridentifikasi sama sekali. Problema semi-terstruktur adalah bilamana salah satu atau dua dari ketiga aspek di atas jelas.

Tujuan dibuatnya SPK adalah:

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi-terstruktur. Dalam dunia nyata sulit sekali untuk menemukan permasalahan yang sangat terstruktur atau tidak terstruktur, sebagian besar permasalahan justru bersifat semi-terstruktur.

2. Memberikan dukungan bagi pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer. Komputer dapat ditugaskan untuk memecahkan bagian permasalahan yang terstruktur, sedangkan manajer lebih dituntut tanggung jawabnya untuk menghadapi porsi permasalahan yang tidak terstruktur. Manajer dan komputer bekerja bersama sebagai sebuah tim untuk memecahkan masalah yang sebagian besar berada di area semi-terstruktur.

(20)

sangat berarti dan karenanya tidak layak untuk disia-siakan, namun manfaat SPK yang terutama adalah sebuah keputusan yang lebih baik.

2.3. Kompetensi

Konsep kompetensi bukanlah hal baru. Di kalangan psikologi organisasi-industri Amerika khususnya, gerakan kompetensi telah muncul sejak akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Kompetensi atau kemampuan didefinisikan sebagai suatu sifat dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan degan pelaksanaan suatu pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil (Boyatzis. RE, 1992). Ketidaksamaan dalam kompetensi-kompetensi inilah yang membedakan seorang pelaku unggul dari pelaku yang berprestasi rata-rata .

Kompetensi dapat menunjukkan bahwa tujuan, perangai konsep-diri, dan kompetensi pengetahuan yang dibangkitkan oleh suatu keadaan dapat memperkirakan perilaku-perilaku yang baik yang kemudian dapat memperkirakan kinerja. Kompetensi mencakup niat, tindakan, dan hasil akhir. Kompetensi mencerminkan perilaku yang diperlukan untuk keberhasilan organisasi di masa depan.

(21)

Gambar 2.2. Unsur-unsur manajemen SDM di sekitar model kompetensi

2.4. Profile Matching

Profile matching merupakan suatu proses yang sangat penting dalam

manajemen SDM, dimana terlebih dahulu ditentukan kompetensi (kemampuan) yang diperlukan oleh suatu posisi. Kompetensi/kemampuan tersebut haruslah dapat dipenuhi oleh pemain.

Dalam proses profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu ke dalam kompetensi posisi sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap

yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk pemain menempati posisi tersebut.

Sistem program yang dibuat adalah software profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses matching antara profil posisi (soft kompetensi posisi) dengan profil pemain (soft kompetensi pemain) sehingga dapat memperoleh informasi lebih cepat, seperti untuk mengetahui gap

kompetensi antara posisi dengan pemain yang bermain dalam posisi

(22)

tersebut.Dalam permasalahan kali ini, terdapat 3 aspek yang menentukan dalam proses profile matching.

Tabel 2.1. Tabel bobot nilai gap

No Selisih Gap Bobot Nilai Keterangan

1 0 6 Kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan 2 1 5,5 Kompetensi individu kelebihan satu tingkat 3 -1 5 Kompetensi individu kekurangan satu tingkat 4 2 4,5 Kompetensi individu kelebihan dua tingkat 5 -2 4 Kompetensi individu kekurangan dua tingkat 6 3 3,5 Kompetensi individu kelebihan tiga tingkat 7 -3 3 Kompetensi individu kekurangan tiga tingkat 8 4 2,5 Kompetensi individu kelebihan empat tingkat 9 -4 2 Kompetensi individu kekurangan empat tingkat 10 5 1,5 Kompetensi individu kelebihan lima tingkat 11 -5 1 Kompetensi individu kekurangan lima tingkat 2.4.1. Aspek Teknikal

Aspek teknikal, yang menggambarkan semua kemampuan teknik individu dalam sepak bola, mempunyai aspek antara lain:

1. Passing

Merupakan kemampuan mengumpan bola secara akurat antar sesama pemain.

2. Dribbling

merupakan kelincahan membawa bola dan menghindari hadangan pemain lawan.

3. Tackling

merupakan kemampuan memotong pergerakan lawan dan merebut bola dari pemain lawan.

4. First Touch

(23)

5. Positioning

merupakan kecakapan dalam mencari dan menempati daerah kosong yang tidak dikawal pemain lawan.

6. Finishing

merupakan kemampuan melakukan tembakan kearah gawang.

7. heading

merupakan kelincahan mengontrol bola,mengumpan maupun melakukan tembakan menggunakan kepala.

8. marking

merupakan kelincahan membaca pergerakan pemain lawan dan menghadang arah bola.

9. Set Pieces

merupakan kemampuan mengumpan dan mengeksekusi tendangan bebas dan sepak pojok.

10.Penalties

Merupakan kemampuan mengeksekusi tendangan penalti.

11.Handling

Merupakan ketangkasan pemain saat menangkap dan menepis bola yang mengarah kearah gawang.

12.Reflexes

Merupakan kecepatan pemain untuk membaca dan menghadang arah bola.

13.Throwing

(24)

14.One on Ones

Merupakan kemampuan pemain untuk duel satu lawan satu di depan gawang.

2.4.2. Aspek Mental Kerja

Mental kerja yang menggambarkan daya tahan, ketekunan, dan ketelitian. kerja yang merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan, memiliki aspek sebagai berikut:

1. Energi psikis

mengungkap besarnya potensi energi kerja, terutama ketika dibawah tekanan. 2. Ketelitian dan Tanggungjawab

Menunjukkan adanya kesediaan bertanggung jawab, teliti, kepedulian, akan tetapi dapat berarti pula mudah dipengaruhi, labil, kurang waspada.

3. Kehati-hatian

menunjukkan adanya kecermatan, hati-hati, konsentrasi, kesiagaan dan kemantapan kerja terhadap pengaruh tekanan.

4. Pengendalian Perasaan

Menunjukkan adanya ketenangan, penyesuaian diri, keseimbangan dan sebaliknya dapat berarti menggambarkan penuh temperamen, mudah terangsang, dan cenderung egois.

5. Konsentrasi

merupakan kemantapan dalam memusatkan perhatian dalam memahami suatu persoalan

6. Antisipasi

(25)

7. Kestabilan

Menunjukkan kemampuan individu untuk mengerjakan tugas dengan irama kerja yang stabil.

8. Keberanian

Merupakan energi positif yang dimiliki individu yang muncul dari keberaniannya terhadap kapasitas pribadi.

9. Kerja tim

Menunjukkan kemampuan individu untuk bekerja secara berkelompok dengan individu yang lain untuk satu tujuan yang sama.

2.4.3. Aspek fisik

Aspek fisik, yang menggambarkan kemampuan fisik pemain, memiliki aspek sebagai berikut:

1. Speed

Merupakan kelincahan berlari pemain pada saat menggiring bola maupun mengejar pergerakan pemain lawan.

2. Jumping

Merupakan kemampuan melompat pada saat bola di udara.

3. Agility

merupakan kelincahan membaca pergerakan pemain lawan dan membaca arah bola.

4. Stamina

(26)

Kemudian aspek-aspek ini, dibagi menjadi 2 bagian untuk proses perhitungannya dengan memilahnya ke dalam dua kelompok, yaitu:

a. Core Factor (Faktor Utama)

Core factor merupakan aspek (kompetensi) yang paling menonjol/paling

dibutuhkan oleh suatu posisi yang diperkirakan dapat menghasilkan kinerja optimal.

Untuk menghitung Core factor digunakan rumus:

Keterangan:

NCT : Nilai rata-rata core factor teknikal NC : Jumlah total nilai core factor teknikal IC : Jumlah Item core factor

b. Secondary factor (Faktor Pendukung)

Secondary factor adalah item-item selain aspek yang ada pada core factor.

Untuk menghitung secondary factor digunakan rumus:

Keterangan:

NST : Nilai rata-rata secondary factor teknikal NS : Jumlah total nilai secondary factor teknikal IS : Jumlah Item secondary factor

Rumus diatas adalah rumus untuk menghitung core factor dan seconday

factor dari aspek teknikal. Rumus diatas juga digunakan untuk menghitung core

(27)

Berdasarkan hasil dari 2 proses perhitungan diatas nantinya akan dihitung lagi nilai totalnya yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profile. Untuk menghitung nilai total dari masing-masing aspek, digunakan rumus:

60% NCT + 40% NST = NT (Nilai Total Aspek Teknikal).

Hal yang sama juga dilakukan terhadap aspek mental kerja dan aspek fisik. Hasil akhir dari proses profile matching adalah ranking dari kandidat yang diajukan untuk mengisi suatu posisi tertentu. Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan yang ditunjukkan pada rumus di bawah ini:

Ranking = 20% NMK + 30% NF + 50% NT Keterangan:

NT : Nilai Teknikal. NMK : Nilai Mental kerja. NF : Nilai fisik.

Setelah tiap kandidat mendapatkan hasil akhir, maka dapat ditentukan peringkat atau ranking dari tiap kandidat dimana semakin besar nilai akhir, maka semakin besar pula kesempatan untuk menempati posisi yang diinginkan, dan begitu pula sebaliknya.Rumus – rumus diatas didapat dari rumus profile matching Jurnal

Informatika, 4 (2): 101-105. 2003 dan disesuaikan dengan studi kasus yang

dibuat.

2.5. Analisa dan perancangan sistem

(28)

menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Berikut ini adalah proses dalam analisis dan perancangan sistem: 2.5.1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram adalah gambaran pada sistem dimana didalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdifinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai attribute yang merupakan ciri entity tersebut. Sedangkan relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.

Adapun elemen-elemen dari ERD ini yaitu 1.Entitas 2. Atribut 3. Pengidentifikasi dan 4. Hubungan atau relasi

2.5.2. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu alat yang digunakan untuk

pemodelan atau menggambarkan sistem yang akan dirancang. Perancangan sistem dengan menggunakan DFD ini diawali dengan masuknya arus data kedalam proses dan dihasilkan arus data yang keluar dari proses. Dan setiap proses dilengkapi dengan penjelasan yang lengkap mengenai identifikasi proses dan nama proses.

(29)

N a m a P r o s e s N a m a f i l e

N a m a e n t i t a s 1 . A r u s d a t a

2 . S i m p a n a n d a t a

3 . K e s a t u a n l u a r

4 . P r o s e s

Arus data di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini digunakan untuk menunjukkan arah aliran data dari proses, kesatuan luar dan file yang dibuat.

Simpanan data merupakan nama file untuk menyimpan data atau untuk mengambil data sesuai proses apa yang sedang di kerjakan.

Kesatuan luarmerupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang akan keluar dari proses. Identifikasi proses dapat berupa angka yang ditulis pada bagian atas proses yang digunakan sebagai nomor acuan dari proses. Nama proses menunjukkan kegiatan yang dilakukan oleh proses tersebut dan diletakkan dibawah identifikasi proses.

(30)

3.1 Analisa Sistem

Dari latar belakang masalah yang telah diberikan serta dari hasil pengamatan, permasalahan yang terjadi pada Persebaya Surabaya yaitu pemilihan atau penyeleksian pemain sering kali terjadi polemik, karena ada kemungkinan penilaian subyektif manajer / pelatih terhadap seseorang pemain. Identifikasi permasalahan ini dilakukan untuk menemukan konsep-konsep dan teori-teori yang dapat mendukung untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada.

Ketika seseorang agen pemain menyerahkan data diri pemainnya pada bagian personalia, bagian personalia melakukan proses penyeleksian berdasarkan beberapa parameter seperti keadaan & ketahanan fisik, kemampuan dalam pengambilan keputusan atas masalah di lapangan, kreatifitas, disiplin kerja, latar belakang permainan di akademi / klub sepak bola, dan lain sebagainya. Jika terdapat calon pemain yang memenuhi beberapa kriteria tersebut, calon pemain tersebut akan dipanggil untuk melakukan tes teknik dan fisik. Apabila calon pemain tersebut lolos dalam tes teknik dan fisik, maka calon pemain tersebut akan dipanggil untuk melakukan tes kesehatan jika dalam diperlukan. Hasil dari seluruh tes akan dijadikan inputan pada proses penyeleksian pemain untuk suatu posisi sehingga diperoleh kandidat yang cocok untuk menempati posisi tertentu pada sebuah tim.

Gambar 3.1 adalah alur sistem manual proses penyeleksian pemain untuk suatu posisi tertentu yang berlaku pada Persebaya Surabaya pada saat ini:

(31)

Gambar 3.1.Document flow seleksi pemain manual

Dalam sepak bola, Seorang manajer sebagai pengambil keputusan memiliki tanggung jawab untuk menentukan standar persyaratan yang dibutuhkan dalam menempatkan seseorang pemain pada suatu posisi tertentu berdasarkan aspek teknikal, aspek mental kerja dan aspek fisik pemain tersebut dalam bermain bola.

(32)

merupakan metode pembantu bagi manajer untuk menempatkan seseorang pada posisi yang sedang kosong berdasarkan aspek teknikal, aspek mental kerja dan aspek fisiknya. Pada tugas akhir ini ditekankan bahwa bagian personalia mendapatkan data hasil penilaian calon pemain berdasarkan tes psikologi Pauli dan tes teknik dan fisik yang telah diikuti oleh calon pemain tersebut.

Dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi, dibutuhkan suatu program aplikasi yang mampu melakukan semua proses sehingga membantu manajer sebagai pengambil keputusan dalam menentukan calon pemain yang cocok untuk suatu posisi tertentu secara obyektif dan akurat.

3.2 Perancangan Proses Sistem

(33)

Gambar 3.2 Flowchart Alur Proses Sistem

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan pada aplikasi program yang akan dibuat:

3.2.1Pemetaan GAP Kompetensi

(34)

yang dipergunakan dalam pemetaan gap kompetensi tersebut terdiri dari beberapa aspek, yaitu:

1. Aspek Teknikal

Aspek teknikal, yang menggambarkan semua kemampuan teknik individu dalam sepak bola, mempunyai aspek antara lain:

a. Passing

Merupakan kemampuan mengumpan secara akurat antar sesama pemain.

b. Dribbling

Merupakan kelincahan membawa bola dan menghindari hadangan pemain lawan.

c. Tackling

Merupakan kemampuan memotong pergerakan lawan dan merebut bola dari pemain lawan.

d. First Touch

Merupakan kemampuan mengontrol bola saat menerima umpan sekaligus penempatan bola sebelum melakukan tembakan.

e. Positioning

Merupakan kecakapan dalam mencari dan menempati daerah kosong yang tidak dikawal pemain lawan.

f. Finishing

Merupakan kemampuan melakukan tembakan kearah gawang.

g. heading

(35)

h. Marking

Merupakan kelincahan membaca pergerakan pemain lawan dan menghadang arah bola.

i. Set piece

Merupakan kemampuan mengeksekusi dan mengumpan ke sesama pemain dari sepak pojok / tendangan bebas

j. Penalties

Merupakan kemampuan mengeksekusi tendangan penalti.

k. Handling

Merupakan ketangkasan pemain saat menangkap dan menepis bola yang mengarah kearah gawang.

l. Reflexes

Merupakan kecepatan pemain untuk membaca dan menghadang arah bola.

m. Throwing

Merupakan kemampuan pemain untuk melempar bola secara akurat kepada pemain yang berdiri bebas.

n. One on Ones

Merupakan kemampuan pemain untuk duel satu lawan satu di depan gawang.

2. Aspek mental kerja

(36)

a. Energi psikis

Mengungkap besarnya potensi energi kerja, terutama ketika dibawah tekanan.

b. Ketelitian dan Tanggungjawab

Menunjukkan adanya kesediaan bertanggung jawab, teliti, kepedulian, akan tetapi dapat berarti pula mudah dipengaruhi, labil, kurang waspada. c. Kehati-hatian

Menunjukkan adanya kecermatan, hati-hati, konsentrasi, kesiagaan dan kemantapan kerja terhadap pengaruh tekanan.

d. Pengendalian Perasaan

Menunjukkan adanya ketenangan, penyesuaian diri, keseimbangan dan sebaliknya dapat berarti menggambarkan penuh temperamen, mudah terangsang, dan cenderung egois.

e. Konsentrasi

Merupakan kemantapan dalam memusatkan perhatian dalam memahami suatu persoalan

f. Antisipasi

Merupakan kecakapan dalam memprediksi suatu kejadian (akibat) dan mampumengenali akan adanya gejala-gejala perubahan.

g. Kestabilan

Menunjukkan kemampuan individu untuk mengerjakan tugas dengan irama kerja yang stabil.

(37)

Merupakan energi positif yang dimiliki individu yang muncul dari keberaniannya terhadap kapasitas pribadi.

i. Kerja tim

Menunjukkan kemampuan individu untuk bekerja secara berkelompok dengan individu yang lain untuk satu tujuan yang sama.

3. Aspek fisik

Aspek fisik, yang menggambarkan kemampuan fisik pemain, memiliki aspek sebagai berikut:

a. Speed

Merupakan kelincahan berlari pemain pada saat menggiring bola maupun mengejar pergerakan pemain lawan.

b. Jumping

Merupakan kemampuan melompat pada saat bola di udara.

c. agility

Merupakan kelincahan membaca pergerakan pemain lawan dan membaca arah bola.

d. Stamina

Mengungkap besarnya potensi stamina pemain, terutama ketika bermain di lapangan.

(38)

Kemudian gap-gap tersebut dikumpulkan menjadi 2 tabel yang terdiri dari field ’(-)’ untuk menempatkan jumlah dari nilai gap yang bernilai negatif dan field ’(+)’

untuk nilai gap yang bernilai positif.

Lebih jelasnya akan dipaparkan dalam sebuah kasus penempatan pemain pada suatu posisi yang kosong seperti berikut ini.

Kode Posisi : ST Nama Posisi : Striker Profil Posisi :

Tabel 3.1 Profil Posisi Striker

Nama Profil Nilai Posisi Aspek Teknikal Aspek mental kerja

Energi Psikis 5

Ketelitian dan Tanggung

(39)

Nama Profil Nilai Posisi

Kehati-hatian 2 Pengendalian Perasaan 3

Konsentrasi 5

Antisipasi 2 Kestabilan 3 Keberanian 6

Kerja Tim 3

Nilai profil posisi diinputkan di tiap posisi sesuai dengan kondisi yang diperlukan oleh pihak klub.

Kandidat pemain yang akan menduduki posisi sebagai Striker memiliki profil calon pemain dan nilai gapnya seperti yang akan ditampilkan pada tabel 3.2 untuk aspek teknikal, tabel 3.3 untuk aspek fisik dan tabel 3.4 untuk aspek mental kerja. Pengisian nilai profil calon pemain ini didasarkan pada hasil tes dan nilai kompetensinya.

Tabel 3.2 Tabel Profil Calon Pemain Aspek teknikal

(40)

Tabel 3.3 Tabel Profil Calon Pemain Aspek Fisik

Tabel 3.4 Tabel Profil Calon Pemain Aspek Mental kerja

No ID 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Gap

3.2.2Profile Matching

Pada proses profile matching sendiri terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:

(41)

Dengan profil calon pemain seperti yang terlihat pada tabel 3.2, tabel 3.3 dan tabel 3.4 di atas dan dengan acuan pada tabel bobot nilai gap seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.1, maka tiap calon pemain akan memiliki nilai bobot tiap sub aspeknya seperti terlihat pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 3.5 Tabel Perolehan Nilai Gap Aspek Teknikal

No ID 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Salah satu calon pemain didapat hasil perhitungan nilai bobotnya sebagai berikut:

Tabel 3.6 Tabel Perolehan Bobot Nilai Aspek Teknikal

No ID 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 1107001 -2 -1 -2 -1 0 0 0 1 0 -1 0 1 1 -1

Penentuan nilai bobot ini dilakukan untuk masing-masing calon pemain pada aspek teknikal sehingga didapat bobot nilai dari masing-masing calon pemain.

Tabel 3.7 Tabel Perolehan Nilai Gap Aspek fisik

No ID 1 2 3 4

Salah satu calon pemain didapat hasil perhitungan nilai bobotnya sebagai berikut:

Tabel 3.8 Tabel Perolehan Bobot Nilai Aspek fisik

No ID 1 2 3 4

(42)

Penentuan nilai bobot ini dilakukan untuk masing-masing calon pemain pada aspek fisik sehingga didapat bobot nilai dari masing-masing calon pemain.

Tabel 3.9 Tabel Perolehan Nilai Gap Aspek mental kerja

No ID 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 1107001 1 -2 0 1 0 -2 -1 -1 -1

2 1107002 2 -1 -1 2 0 -3 0 -1 -2

3 1107003 1 0 -1 1 1 -1 -1 0 0

4 1107004 2 1 -2 1 0 -1 -1 -1 0

5 1107005 3 -1 0 2 1 -2 0 0 -1

Salah satu calon pemain didapat hasil perhitungan nilai bobotnya sebagai berikut:

Tabel 3.10 Tabel Perolehan Bobot Nilai Aspek mental kerja

No ID 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 1107001 1 -2 0 1 0 -2 -1 -1 -1

Penentuan nilai bobot ini dilakukan untuk masing-masing calon pemain pada aspek mental kerja sehingga didapat bobot nilai dari masing-masing calon pemain.

Langkah kedua adalah Pengelompokan dan Perhitungan Core Factor dan Secondary Factor. Setelah menentukan bobot nilai gap untuk ketiga aspek yaitu aspek teknikal, fisik dan mental kerja dengan cara yang sama, tiap aspek dikelompokan lagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok core factor dan secondary factor.

(43)

Tabel 3.11 Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Core Factor Aspek Teknikal

Nama Profile Type Profil Posisi Profil Pemain Gap Bobot Kapasitas Teknikal (CORE FACTOR)

Passing CF 5 3 -2 4

Tabel 3.12 Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Secondary Factor Aspek Teknikal

Nama Profile Type Profil Posisi Profil Pemain Gap Bobot Kapasitas Teknikal (SECONDARY FACTOR)

Set Piece SF 4 5 1 5.5

Penalty 5 5 0 6

Positioning SF 5 4 -1 5

Throwing SF 5 6 1 5.5

One on one SF 5 4 -1 5

Tabel 3.13 Tabel Perhitungan Core Factor dan Secondary Factor Aspek Teknikal

ID Nm_Calon_Pemain Core1 Sec1

1107001 Juan Pablo Rojas 5.27 5.40

Tabel 3.14 Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Core Factor Aspek fisik Nama Profile Type Profil Posisi Profil Pemain Gap Bobot

Fisik (CORE FACTOR)

Speed CF 5 3 -2 4

(44)

Tabel 3.15 Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Secondary Factor Aspek fisik Nama Profile Type Profil Posisi Profil Pemain Gap Bobot

Fisik (SECONDARY FACTOR)

Agility SF 4 4 0 6

Stamina SF 5 4 -1 5

Tabel 3.16 Tabel Perhitungan Core Factor dan Secondary Factor Aspek fisik

ID Nm_Calon_Pemain Core2 Sec2 1107001 Juan Pablo Rojas 4.5 5.5

Tabel 3.17 Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Core Factor Aspek mental kerja Nama Profile Type Profil Posisi Profil Pemain Gap Bobot

Mental kerja (CORE FACTOR)

Energi Psikis CF 3 4 1 5.5

Tabel 3.18 Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Secondary Factor Aspek mental kerja

Nama Profile Type Profil Posisi Profil Pemain Gap Bobot Mental kerja (SECONDARY FACTOR)

Antisipasi SF 6 4 -2 4

Kestabilan SF 5 4 -1 5

Keberanian SF 5 4 -1 5

Kerja Tim SF 5 4 -1 5

Tabel 3.19 Tabel Perhitungan Core Factor dan Secondary Factor Aspek mental kerja

(45)

Seperti dapat dilihat pada tabel di atas, terlebih dahulu telah ditentukan sub aspek mana saja yang menjadi core factor dari aspek teknikal, maka sub aspek sisanya akan menjadi secondary factor. Kemudian nilai core factor dan secondary factor ini dijumlahkan sesuai dengan rumus, sehingga didapatkan nilai untuk calon pemain ber- id “00001” memiliki nilai core factor aspek teknikal rata-rata = 5.27 dan nilai secondary factor aspek teknikal rata-rata = 5.40, nilai core factor aspek fisik rata-rata = 4.50 dan nilai secondary factor aspek fisik rata-rata = 5.50, dan nilai core factor aspek mental kerja rata-rata = 5.40 dan nilai secondary factor aspek mental kerja rata-rata = 4.75. Hal yang sama dilakukan terhadap tiap calon pemain.

Langkah ketiga adalah Perhitungan Nilai Total Tiap Aspek. Dari hasil perhitungan tiap aspek di atas, langkah berikutnya adalah menghitung nilai total dari tiap aspek berdasarkan prosentase dari core factor dan secondary factor yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap profil. Untuk lebih jelasnya perhitungan nilai total dapat dilihat pada contoh perhitungan pada aspek teknikal, fisik dan mental kerja berikut ini:

Tabel 3.20 Nilai Total Aspek teknikal

ID Nm_Calon_Pemain Core1 Sec1 NT 1107001 Juan Pablo Rojas 5.27 5.40 5.322

Tabel 3.21 Nilai Total Aspek Fisik

ID Nm_Calon_Pemain Core2 Sec2 NF 1107001 Juan Pablo Rojas 4.5 5.5 4.9

Tabel 3.22 Nilai Total Aspek Mental kerja

(46)

Langkah terakhir adalah Perhitungan Ranking Kandidat. Hasil akhir dari proses profile matching adalah ranking dari kandidat yang diajukan untuk mengisi suatu posisi tertentu. Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan tertentu. Sesuai dengan rumus perhitungan ranking kandidat yang terdapat pada bab II, maka hasil akhir dari proses penyeleksian kandidat pemain dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.23 Hasil Akhir Proses Profile Matching

Ranking ID Nm_Calon_Pemain Score NT NF NMK 1 1107002 Gustavo Chena 5.36 5.20 4.90 5.70 2 1107003 Battang Ba Issom 5.33 5.30 5.07 5.50

3 1107005 Anthony jomah ballah 5.24 5.50 4.73 5.45

4 1107004 Raymon nsangue 5.24 5.35 4.80 5.45 5 1107001 Juan Pablo Rojas 5.06 5.32 4.9 5.14

3.3 Perancangan Sistem

Dalam membuat program aplikasi, terlebih dulu dilakukan proses perancangan sistem. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya aplikasi yang dibuat dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan yaitu mampu membantu manajer dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, yaitu memilih pemain untuk ditempatkan pada posisi yang sedang kosong. Kemudian juga ditentukan model pendukung keputusan yang diterapkan dalam program aplikasi untuk dapat menyelesaikan permasalahan pengambilan keputusan tersebut.

Adapun tahapan-tahapan dalam perancangan sistem yang dilakukan adalah pembuatan System Flow, Diagram Berjenjang, Data Flow Diagram (DFD), Entity

Relationship Diagram (ERD) dan Struktur Basis Data yang digunakan dalam

(47)

3.3.1 System Flow

System Flow menunjukkan jalannya program aplikasi secara garis besar. Dalam system flow juga terlihat pengguna dari program aplikasi ini. System flow sangat membantu dalam pembuatan suatu program aplikasi, karena selain menunjukkan jalannya program aplikasi dan pengguna, system flow juga memperlihatkan database yang dibutuhkan oleh aplikasi.

System flow yang dibuat dalam aplikasi ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

(48)

3.3.2 Diagram Berjenjang

Diagram berjenjang merupakan alat perancangan sistem yang dapat menampilkan seluruh proses yang terdapat pada suatu aplikasi tertentu dengan jelas dan terstruktur. Secara garis besar dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

0

SPK SELEKSI PEMAIN UNTUK POSISI TERTENTU MENGGUNAKAN PROFILE PERHITUNGAN CORE DAN

SECONDARY FACTOR HASIL TES FISIK DAN TEKNIK

Gambar 3.3 Diagram Berjenjang

3.3.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) pada aplikasi ini terdiri atas Context Diagram

(49)

Gambar 3.4 menunjukkan context diagram. Context Diagram merupakan level paling awal dari suatu DFD. Dalam context diagram terlihat entity-entity yang berperan dalam program aplikasi ini, yaitu Calon Pemain, Bagian Personalia dan Manajer.

HASIL RANKING CALON PEMAIN DATA CALON PEMAIN

PROFIL TEKNIK DAN FISIK CALON PEMAIN PROFIL PSIKOLOGI CALON PEMAIN

FAKTOR PENILAIAN

HASIL PEMBOBOTAN

HASIL SELEKSI CALON PEMAIN DATA POSISI

SPK SELEKSI PEMAIN SEPAK BOLA

+

MANAGER PERSONALIA

Gambar 3.5 Context Diagram Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemain Untuk Posisi Tertentu Menggunakan Profile Matching

Gambar 3.6 merupakan DFD Level 0. Dalam DFD level 0 terlihat bahwa pengguna dengan hak otoritas sebagai administrator dapat melakukan proses-proses utama yang terdapat dalam proses-proses ini. Proses-proses-proses utama yang digunakan dalam program aplikasi ini antara lain Maintenance Data, Proses Analisa dan Cetak Laporan.

(50)

[HASIL RANKING CALON PEMAIN]

[PROFIL TEKNIK DAN FISIK CALON PEMAIN] [PROFIL PSIKOLOGI CALON PEMAIN]

DATA NILAI FAKTOR FAKTOR PENILAIAN [FAKTOR PENILAIAN]

SCORE DATA RANKING

DATA HASIL PROFILE MATCHING

HASIL PEMETAAN

HASIL PEMBOBOTAN

NILAI BOBOT [HASIL PEMBOBOTAN]

[KANDIDAT TERSELEKSI]

HASIL SELEKSI CALON PEMAIN]

DATA POSISI 1 PEMAIN SELEKSI

2 POSISI

3 PROFIL POSISI

4 PROFILE

5 HASIL PEMBOBOTAN 6 HASIL PROFILE MATCHING

7 RANKING KANDIDAT

8 FAKTOR PENILAIAN

18 HASIL TEST PSIKOLOGI PEMAIN 19 HASIL TEST TEKNIKAL DAN FISIK

Gambar 3.6 DFD Level 0 Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemain Untuk Posisi Tertentu Menggunakan Profile Matching

[DATA CALON PEMAIN]

[DATA NILAI TES] [DATA NILAI TES] [PROFIL TEKNIK DAN FISIK CALON PEMAIN]

[PROFIL PSIKOLOGI CALON PEMAIN]

DATA PROFILE PSIKO DATA PROFILE TEKNIK

DATA PEMAIN TES PSIKO DATA PEMAIN TES TEKNIK

HASIL TEST PSIKOLOGI HASIL TEST TEKNIK DAN FISIK

SETTING_PROFIL

19 HASIL TEST TEKNIKAL DAN FISIK

18 HASIL TEST PSIKOLOGI PEMAIN

(51)

1. Maintenance Profile

Proses ini digunakan untuk melakukan maintenance data profile. 2. Maintenance Posisi

Proses ini digunakan untuk melakukan maintenance data posisi. 3. Maintenance Profile Posisi

Proses ini digunakan untuk melakukan input profile posisi, dimana data yang diinputkan didapat dari kebijakan pihak perusahaan.

4. Maintenance Hasil Test Psikologi

Proses ini digunakan untuk melakukan input profile para calon pemain yang data hasil test psikologi pauli

5. Maintenance Hasil Test Fisik dan Teknik

Proses ini digunakan untuk melakukan input profile para calon pemain yang didapat dari data hasil test fisik dan teknik di lapangan

6. Maintenance Calon Pemain

Proses ini digunakan untuk melakukan maintenance data calon pemain.

Gambar 3.8 adalah DFD Level 1 dari proses Profile Matching. Dalam level ini terdapat 5 (lima) proses, yaitu:

1. Pemetaan Gap Kompetensi

Proses ini digunakan untuk mengetahui selisih gap antara profile pemain dan profile posisi.

2. Penentuan Bobot Nilai Gap

Proses ini digunakan untuk melakukan pembobotan nilai gap yang didapat dari proses Pemetaan Gap Kompetensi

(52)

Pada proses pengelompokan core factor dan secondary factor, tiap sub-aspek dikelompokkan menjadi core factor dan secondary factor. Setelah dilakukan pengelompokan tersebut, dilakukan perhitungan berdasarkan rumus yang terdapat pada Bab II.

4. Perhitungan Nilai Total Tiap Aspek

Proses ini digunakan untuk melakukan perhitungan nilai total pada tiap aspek. Input pada proses ini didapat dari hasil perhitungan core factor dan secondary factor.

5. Perhitungan Ranking Kandidat

Setelah didapat nilai total dari tiap aspek, maka proses terakhir adalah menghitung ranking kandidat, dimana hasil dari perhitungan ini adalah nilai calon pemain beserta rankingnya.

[DATA NILAI TES]

[DATA NILAI TES]

[FAKTOR PENILAIAN] FAKTOR PENILAIAN

DATA HASIL PROFILE MATCHING DATA NILAI FAKTOR

[DATA NILAI FAKTOR]

[DATA HASIL PROFILE MATCHING] [DATA RANKING]

[HASIL SELEKSI CALON PEMAIN] [FAKTOR PENILAIAN]

6 HASIL PROFILE MATCHING 7 RANKING

KANDIDAT

8 PENILAIANFAKTOR 2.1

PEMETAAN GAP KOMPETENSI

2.2

PENENTUAN BOBOT NILAI GAP

2.3

PENGELOMPOKAN DAN PERHITUNGAN CORE FACTOR DAN SECONDARY

FACTOR 19 HASIL TEST TEKNIKAL DAN FISIK

18 HASIL TEST PSIKOLOGI PEMAIN

(53)

Gambar 3.9 adalah DFD Level 2 dari proses pengelompokan dan perhitungan core dan secondary factor. Dalam level ini terdapat dua proses, yaitu: 1. Proses Pengelompokan Core dan Secondary Factor

Pada proses ini bagian personalia menginputkan data faktor yang terdiri dari Core Factor (CF) dan Secondary Factor (SF) pada tiap sub aspek di tiap posisi. Data faktor tersebut kemudian disimpan di tabel Faktor.

2. Proses Perhitungan Core dan Secondary Factor

Setelah dikelompokan, data factor kemudian akan dijadikan inputan untuk proses perhitungan core factor dan secondary factor. Pada proses ini juga membutuhkan inputan nilai hasil dari pembobotan dari tabel Profil_Hasil_Bobot. Dan hasil dari perhitungan ini akan disimpan di tabel Profil_Hasil_Matching.

6 HASIL PROFILE MATCHING CORE FACTOR DAN SECONDARY FACTOR

Gambar 3.9 DFD Level 2 Proses Pengelompokan dan Perhitungan Core Factor dan Secondary Factor

3.4.4 Entity Relationship Diagram

(54)

hubungan atau relasi antar tabel. ERD terdiri atas Conceptual Data Model (CDM)

dan Physical Data Model (PDM).

1. Conceptual Data Models(CDM)

CDM adalah penggambaran model data secara konseptual. CDM dari sistem aplikasi ini ditunjukkan pada gambar 3.10 di bawah ini:

2. Physical Data Models (PDM)

PDM adalah penggambaran model data secara fisik. PDM dari sistem aplikasi ini ditunjukkan pada gambar 3.11 di bawah ini:

id_pr ofil

id posisi id pemain

id posisi

T ANGGA L LAHIR T EL EPON AG AMA LUL US S SB PO SISI IDEAL FOT O pro file ma tching

core 1 tan ggal m ulai tan ggal selesai

sett ting p rofile id p rofil nam a pro fil asp ek

pro fil hasil bobo t nila i gap nila i bobo t fakt or pen ilaian

fakt or

hasil tes p sikolo gi

id t es psiko nila i

hasil tes t eknik d an fisik id t es tekn ik

nila i

(55)

ID_PROFIL = ID_PROFIL FOTO v arbinary (255) PROFILE_MATCHING 3.4.5 Struktur Basis Data

Struktur tabel merupakan uraian dari struktur fisik dari tabel-tabel yang terdapat pada database sistem yang berfungsi untuk menyimpan data-data yang saling berhubungan. Adapun tabel-tabel pada struktur basis data yang dibentuk untuk membangun aplikasi ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Tabel hasil tes psikologi

Primary Key : id_tes_psiko,id_pemain,id_profile Foreign Key : -

(56)

Tabel 3.24 Struktur Tabel hasil tes psikologi

Field Tipe Ukuran Keterangan Id_tes_psiko varchar 8 Not Null

nilai varchar 3 Not Null

Id_profile varchar 8 Not Null Id_pemain varchar 8 Not Null

b. Tabel hasil tes teknik dan fisik

Primary Key : Id_tes_teknik,id_pemain,id_profile Foreign Key : -

Fungsi : Tabel Divisi digunakan untuk menyimpan data-data hasil tes teknik dan fisik calon pemain.

Tabel 3.25 Struktur Tabel hasil tes teknik dan fisik

Field Tipe Ukuran Keterangan Id_tes_teknik varchar 8 Not Null

nilai varchar 3 Not Null

Id_profile varchar 8 Not Null Id_pemain varchar 8 Not Null

c. Tabel Posisi

Primary Key : id_posisi Foreign Key : -

Fungsi : Tabel Posisi digunakan untuk menyimpan data-data posisi dalam formasi tim

Tabel 3.26 Struktur Tabel Posisi

Field Tipe Ukuran Keterangan id_posisi Char 8

(57)

d. Tabel Profil_Posisi Primary Key :

Foreign Key : - id_posisi (Posisi.id_posisi) - id_profil (Profile.id_profil)

Fungsi : Tabel Profil_Posisi digunakan untuk menyimpan data-data nilai dari suatu posisi (profile posisi) sesuai dengan standard kebijakan klub.

Tabel 3.27 Struktur Tabel Profil Posisi

Field Tipe Ukuran Keterangan id_posisi varchar 5

Nilai integer 8

id_profil varchar 3

e. Tabel Calon_Pemain

Primary Key : id_pemain

Foreign Key : id_posisi (Posisi.id_posisi)

Fungsi : Tabel Calon_Pemain digunakan untuk menyimpan data-data calon pemain.

Tabel 3.28 Struktur Tabel Calon_Pemain

Field Tipe Ukuran Keterangan id_pemain char 8

nama varchar 15

Alamat varchar 20

kota varchar 10

tanggal_lahir datetime

telepon varchar 11

agama varchar 8

(58)

Field Tipe Ukuran Keterangan foto image

Nama agent char 8 Telepon

Agent varchar 15

f. Tabel Profile

Primary Key : id_profil Foreign Key :

Fungsi : Tabel Profile digunakan untuk menyimpan data-data profile.

Tabel 3.29 Struktur Tabel Profile

Field Tipe Ukuran Keterangan id_profil Char 5

nama_profil Varchar 20

g. Tabel Faktor penilaian Primary Key :

Foreign Key : - id_posisi (Posisi.id_posisi) - id_profil (Profile.id_profil)

Fungsi : Tabel Faktor digunakan untuk menyimpan data-data faktor penilaian.

Tabel 3.30 Struktur Tabel Faktor Penilaian

Field Tipe Ukuran Keterangan id_posisi Char 8

id_profil Char 5

(59)

h. Tabel Profil_Hasil_Bobot Primary Key :

Foreign Key : - id_posisi (Posisi.id_posisi)

- id_pemain (Calon_Pemain.id_pemain) - id_profil (Profile.id_profil)

Fungsi : Tabel Profil_Hasil_Bobot digunakan untuk menyimpan data-data hasil dari pembobotan nilai gap.

Tabel 3.31 Struktur Tabel Profil_Hasil_Bobot

Field Tiype Ukuran Keterangan

id_posisi char 8

id_pemain char 8

id_profil char 5

nilai_gap float 2

nilai_bobot float 2

Nilai hasil pembobotan

i. Tabel Profil_Hasil_Matching Primary Key : -

Foreign Key : - id_posisi (Posisi.id_posisi)

- id_pemain (Calon_Pemain.id_pemain)

Fungsi : Tabel Profil_Hasil_Matching digunakan untuk menyimpan data-data hasil dari perhitungan proses profile matching.

Tabel 3.32 Struktur Tabel Profil_Hasil_Matching

Field Tipe Ukuran Keterangan

id_posisi char 10

(60)

Field Tipe Ukuran Keterangan core1 float 6 Nilai core factor T seco1 float 6 Nilai secondary factor T core2 float 6 Nilai core factor F seco2 float 6 Nilai secondary factor F core3 float 6 Nilai core factor Mk seco3 float 6 Nilai secondary factor Mk

NT float 6 Nilai Total T

NF float 6 Nilai Total F

NMK float 6 Nilai Total MK

j. Tabel Ranking Primary Key : -

Foreign Key : - id_posisi (Posisi.id_posisi)

- id_pemain (Calon_Pemain.id_pemain)

Fungsi : Tabel Ranking digunakan untuk menyimpan data-data ranking kandidat.

Tabel 3.33 Struktur Tabel Ranking

Field Tipe Ukuran Keterangan

id_posisi Char 8

id_pemain Char 8

score Float 6 Nilai Akhir

tanggal datetime Tanggal Perankingan

k. Tabel Seleksi

Primary Key : -

Foreign Key : - id_posisi (Posisi.id_posisi)

- id_pemain (Calon_Pemain.id_pemain)

(61)

tanggal awal dan akhir dari periode tersebut.

Tabel 3.34 Struktur Tabel Seleksi

Field Tipe Ukuran Keterangan

id_posisi char 8

id_pemain char 8

Periode number 2

Tanggal_awal Date Tanggal_akhir Date

l. Tabel Login

Primary Key : - username - password

Fungsi : Tabel Login digunakan untuk menyimpan data user dan passwordnya.

Tabel 3.35 Struktur Tabel Login

Field Tipe Ukuran Keterangan username varchar 50

password varchar 50

3.5 Desain Input dan Output

Untuk menjalankan aplikasi ini dibutuhkan beberapa form yang digunakan sebagai sarana untuk melakukan proses yang dibutuhkan.

3.5.1 Desain Form Login

(62)

Dalam form login terdapat dua teks box untuk username dan password. Setelah user memasukkan username dan password yang benar, user tinggal menekan tombol enter. Apabila username dan password yang dimasukkan cocok dengan yang terdapat di dalam tabel login, maka proses akan masuk ke dalam form utama.

LOGIN

Password : Username :

Gambar 3.12 Desain Form Login

3.5.2 Desain Form Maintenance Posisi

Form Maintenance Posisi digunakan untuk melakukan proses maintenance data posisi. Pada form ini terdapat dua teks box untuk menampung data Id posisi dan nama posisi tersebut dan satu data list posisi untuk menampung data posisi yang ada dalam database. Pada form ini juga terdapat tiga tombol, yaitu:

Tutup form Batal

Simpan

Nama Posisi : :

Maintenance Posisi Id posisi :

Gambar 3.13 Desain Form Maintenance Posisi 1. Simpan

(63)

2. Batal

Tombol ini berfungsi untuk membatalkan semua proses dan membersihkan semua teks box.

3. Tutup

Tombol ini berfungsi untuk keluar dari form. 3.5.3 Desain Form Maintenance Calon Pemain

Form Maintenance Calon Pemain digunakan untuk melakukan proses maintenance data calon pemain. Pada form ini terdapat sebelas teks box dan sebuah Date Time Picker untuk menampung data yang terdapat pada tabel Calon_Pemain ataupun data yang akan disimpan pada tabel Calon_Pemain. Pada form ini terdapat lima tombol proses, yaitu:

Foto

Posisi ideal Asal ssb : Agama : Telepon : Tanggal lahir : Kota : :

Tutup form Batal

Simpan

Maintenance Calon Pemain

Nama pemain : :

Alamat : Id pemain :

(64)

1. Save

Tombol ini berfungsi untuk melakukan penyimpanan ke dalam tabel Calon_Pemain.

2. Edit

Tombol ini berfungi untuk melakukan penyimpanan ke dalam tabel Calon_Pemain setelah sebelumnya dilakukan perubahan terhadap data tersebut. 3. Cancel

Tombol ini berfungsi untuk membatalkan semua proses dan membersihkan semua teks box.

4. Delete

Tombol ini berfungsi untuk menghapus data di dalam database. 5. Exit

Tombol ini berfungsi untuk keluar dari form. 3.5.4 Desain Form Maintenance Profile

Jenis Tes :

Tutup form Batal

Simpan Nama Profile :

Maintenance Posisi Id profile :

Gambar 3.15 Desain Form Maintenance Profile

(65)

box yang menampung data yang terdapat pada tabel Profile. Pada form ini juga terdapat tiga tombol, yaitu:

1. Simpan

Tombol ini berfungsi untuk melakukan penyimpanan ke dalam database. 2. Batal

Tombol ini berfungsi untuk membatalkan semua proses dan membersihkan semua teks box.

3. Tutup

Tombol ini berfungsi untuk keluar dari form.

3.5.5 Desain Form Maintenance Profile Posisi

Form Maintenance Profile Posisi digunakan untuk melakukan proses maintenance data profile posisi. Pada form ini terdapat teks box id posisi dan nama posisi yang akan dinilai oleh bagian personalia, kemudian pada form ini terdapat juga teks id profile, nama profile dan nilai, dimana teks tersebut berfungsi sebagai inputan untuk proses profile matching. Tombol Simpan pada form ini berfungsi untuk menginputkan data profile posisi ke dalam listView sekaligus disimpan ke database.

1. Simpan

Tombol ini berfungsi untuk melakukan penyimpanan ke dalam database. 2. Batal

Tombol ini berfungsi untuk membatalkan semua proses dan membersihkan semua teks box.

3. Tutup

(66)

Gambar 3.16 Desain Form Maintenance Profile Posisi

Tutup form Batal

Simpan

Maintenance Profile Posisi Id Posisi :

Gambar 3.16 Desain Form Maintenance Profil Posisi 3.5.6 Desain Form Maintenance Hasil Tes Psikologi

(67)

Tutup form Batal

Simpan

Maintenance Hasil Tes Psikologi

Nama Posisi : :

Id Posisi :

Nilai Tes : Nama Profile : Id profile :

Gambar 3.17 Desain Form Maintenance Hasil Tes Psikologi 3.5.7 Desain Form Maintenance Hasil Tes Teknik Dan Fisik

Nilai Tes : Nama Profile : Id profile :

Tutup form Batal

Simpan

Maintenance Hasil Tes Teknik Dan Fisik Id Posisi :

Nilai Tes : Nama Profile : Nama Posisi : :

Id profile :

(68)

Form Maintenance Hasil Tes Teknik Dan Fisik digunakan untuk melakukan proses maintenance data profile pemain berdasarkan kriteria Teknikal dan Fisik. Pada form ini terdapat teks box id posisi dan nama posisi yang akan dinilai oleh bagian personalia, kemudian pada form ini terdapat juga teks id profile, nama profile dan nilai, dimana teks tersebut berfungsi sebagai inputan untuk proses profile matching. Tombol Simpan pada form ini berfungsi untuk menginputkan data profile posisi ke dalam listView sekaligus disimpan ke database.

3.5.8 Desain Output

Desain Output adalah bagian dari perencanaan laporan-laporan yang akan dibangun untuk mendukung pembuatan program aplikasi ini. Berikut adalah desain dari laporan-laporan tersebut:

A. Desain Laporan Calon Pemain Mengikuti Seleksi

laporan calon pemain mengikuti seleksi

persebaya surabaya

id

pemain nama alamat kota tgl lahir no. telp asal ssb posisi

00001 juan pablo rojas ngagel jaya selatan 2 surabaya 31/08/82 5555555 IM striker 00002 battang ba issom ngagel jaya selatan 3 surabaya 31/08/83 5555555 IM striker 00003 uston nawawi ngagel jaya selatan 4 surabaya 31/08/82 5555555 IM winger 00003 eki baadillah ngagel jaya selatan 5 surabaya 31/08/84 5555555 IM kiper 00004 bejo sugiantoro ngagel jaya selatan 6 surabaya 31/08/80 5555555 IM back 00005 reinald pieterz ngagel jaya selatan 7 surabaya 31/08/81 5555555 IM striker

(69)

B. Desain Laporan Hasil Tes Psikologi

laporan hasil tes psikologi berdasarkan calon pemain

persebaya surabaya

nama pemain kestabilan Energi psikis ketelitian Kehati- dst

juan pablo rojas 5 4 3 5 4

battang ba issom 3 3 2 4 5

reinald pieterz 2 3 4 5 3

Gambar 3.20 Desain Laporan Hasil Tes Psikologi C. Desain Laporan Hasil Tes Teknik Dan Fisik

laporan hasil tes teknik & fisik berdasarkan calon pemain

persebaya surabaya

nama pemain passing dribbling tackle marking dst

juan pablo rojas 5 4 3 5 4

battang ba issom 3 3 2 4 5

reinald pieterz 2 3 4 5 3

Gambar 3.21 Desain Laporan Hasil Tes Teknik Dan Fisik D. Desain Laporan Ranking Kandidat

laporan rangking pemain seleksi

persebaya surabaya

Rangking Id pemain nama pemain nama posisi score

1 00001 juan pablo rojas Striker 4.25

2 00002 battang ba issom Striker 4.22

3 00005 reinald pieterz Striker 4.17

(70)

E. Desain Laporan Detil Ranking Kandidat

laporan detil rangking pemain seleksi

persebaya surabaya

Rangking Id pemain nama pemain Posisi Teknikal fisik mental kerja score

1 00001 juan pablo rojas Striker 5.33 4.52 3.9 4.25

2 00002 battang ba issom Striker 5.21 4.31 3.78 4.22

3 00005 reinald pieterz Striker 5.1 4.25 3.56 4.17

(71)

4.1 Instalasi Program

Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses harus sudah terpasang.

4.1.1 Perangkat Keras

Perangkat lunak yang digunakan harus memenuhi persyaratan minimum sebagai berikut:

a. CPU Pentium II 333 Mhz atau lebih. b. Memori minimal 128 MB.

c. Harddisk minimal 10 GB.

d. Monitor VGA/SVGA dengan resolusi 1024 x 768. e. CD ROM, keyboard, mouse, dan printer.

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Kebutuhan perangkat lunak untuk aplikasi ini adalah sebagai berikut: a. Sistem Operasi minimal Windows 98 / Windows Xp.

b. Power Designer 6.0.

c. Microsoft Visual Basic 6.0. d. Microsoft SQL Server 2000. e. Microsoft Visio 2002. f. Seagate Crystal Report 8.5.

(72)

4.2 Implementasi Sistem

Setelah semua komponen komputer yang mendukung aplikasi ini terpasang, proses selanjutnya adalah implementasi sistem. Dalam implementasinya, didapatkan sistem flow, data flow diagram serta diagram relasi antar entity (ERD) yang sesuai dengan sistem pendukung keputusan ini.

Berikut ini adalah implementasi program yang telah dibuat:

4.2.1 Form Login

Form ini akan muncul pada saat aplikasi pertama kali dijalankan. Form ini berfungsi agar user dapat masuk dan dapat mengakses program aplikasi ini.

Gambar 4.1 Form Login

4.2.2 Form Utama

(73)

Gambar 4.2 Form Menu Utama

Adapun menu-menu yang ada pada Form Utama adalah sebagai berikut:

A. Menu File berfungsi untuk mengakses menu form login, menu Log Out dan menu Exit.

B. Menu Maintenance, berfungsi untuk mengakses form Setting Profile, Data Pemain, Data Posisi, Input Hasil Tes Teknik Dan Fisik, Input Hasil Tes Psikologi dan Profil Posisi.

C. Menu Proses Seleksi, berfungsi untuk mengakses form proses yang terdiri dari form Pemetaan Gap, Pembobotan, Pengelompokan Factor dan Perhitungan Factor, Perhitungan Nilai Total dan Perhitungan Ranking.

(74)

4.2.3 Form Profile

Form Profile digunakan untuk menunjukkan profile-profile yang digunakan dalam proses profile matching. Proses yang ada di form ini adalah menginputkan data baru serta menghapus dan mengedit data yang telah ada.

Gambar 4.3 Form Maintenance Profile

4.2.4 Form Maintenance Posisi

Gambar

Gambar 3.2  Flowchart Alur Proses Sistem
Tabel 3.1  Profil Posisi Striker
Tabel  3.3  Tabel Profil Calon Pemain Aspek Fisik
Tabel  3.6  Tabel Perolehan Bobot Nilai Aspek Teknikal
+7

Referensi

Dokumen terkait

dengan judul “ Sistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Pemain Basket Terbaik Menggunakan Algoritma Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Profile Matching.. Diharapkan

Berdasarkan dari penelitian sebelumnya keterkaitan dengan penelitian ini adalah menggunakan metode Profile Matching dalam metode pengambil keputusan ini untuk

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah pengelolaan data kompetensi karyawan tetap untuk promosi jabatan dengan menggunakan metode profile matching yang

Hasil dari proses seleksi berupa skor akhir karyawan sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang cocok pada jabatan yang kosong tersebut..

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Profile Matching suatu mekanisme pengambilan keputusan dengan membandingkan nilai data actual dari suatu profil yang akan

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah pengelolaan data kompetensi karyawan tetap untuk promosi jabatan dengan menggunakan metode profile matching yang

Alur dari flowchart perhitungan profile matching yang ada pada sistem, pertama input nilai bobot setiap aspek dan nilai profil calon karyawan, setelah itu

Hasil dari proses seleksi berupa skor akhir karyawan sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang cocok pada jabatan yang kosong tersebut..