• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015)"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL

PEMODERASI

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015)

THE EFFECT OF PROFITABILITY AND THE SIZE OF THE COMPANY TO THE VALUE OF THE COMPANY WITH THE DISCLOSURE OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AS A MODERATING VARIABLE

(Empirical Study of Manufacturing Companies Listed on Indonesian Stock Exchange period 2013-2015)

Oleh

RISKA TAMARA SIAHAAN 201304020263

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

iv

Nama : Riska Tamara Siahaan Nomor Mahasiswa : 20130420263

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “PENGARUH PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR) SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2013-2015)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustak. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 21 April 2017

(3)

v

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu

telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu

berharap.”

(Alam Insyirah : 6-8 )

Barang siapa yang menempuh suatu perjalanan dalam rangka untuk

(4)

vi ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Untuk orangtuaku tercinta, Bapak Ahmad Ramadan Siahaan dan

Almarhumah Ibu saya Ibu Nurbaeti. Terima kasih pah untuk segala

kritikan, nasehat, motivasi dan doa yang selalu papah berikan, maafkan

anak papah yang satu ini yang selalu menunda menyelesaikan skripsi ini.

Mah, skripsi ini aku persembahkan untuk mamah di surga, terima kasih

mamah yang selalu setia mendengar keluh kesah anak mamah yang

cerewet ini, aku tahu mamah selalu ada di dekatku dan selalu merestui

setiap langkahku. Maafkan anakmu ini mah, karena tidak bisa menetapi

keinginan mamah yang terakhir untuk bisa wisuda dibulan Februari

kemarin.

2. Untuk kakakku yang tercinta, Tiara Sagita Siahaan. Terima kasih atas

segala dukungan, motivasi, nasehat dan doa yang telah diberikan. Terima

kasih udah menjadi pendengar yang baik, mau mendengarkan segala keluh

kesah yang aku rasakan, sudah menjadi kakak yang terbaik, ter-dabest,

yang bisa menjadi panutan dan selalu berusahan memberikan contoh yang

terbaik buat aku dan Arfhyan.

3. Ibu dosen pembimbing saya Arum Indrasari., Dra.,M.Buss.,Akt. Yang

senantiasa dengan penuh kesabaran mengingatkan, menasihati dan

membimbing saya hingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini.

4. Untuk Bondan Prasetio, terima kasih untuk segala bantuan, nasehat, dan

motivasi yang udah diberikan selama ini. Terima kasih udah selalu ada di

saat senang maupun susah, yang selalu setia menemani kapanpun aku

butuhkan, orang yang selalu terima setiap kali dimarahin tanpa sebab.

5. Terima kasih banyak Dian Riska Wulandari dan Denny Widjanarko, yang

udah setia selalu membantu dalam penyelesaikan skripsi ini, yang selalu

(5)

vii

untuk membantuku. Tanpa kalian, skripsiku hampa, tanpa kalian skripsiku

takkan jalan.

6. Terima kasih buat temenku sedari kecil yang sempat terpisahkan namun

dipertemukan kembali saat kuliah Endratna Kartika Agustin, sekecil

apapun bantuanmu kemarin, itu semua sangat-sangat membantuku dalam

menyelesaikan skripsi ini. Selain itu, makasih juga ya ntel udah selalu jadi

pendengar dan penasihat yang sangat baik buatku. Terkadang kau juga

udah kayak slogan asuransi yang “always listening always understanding”.

7. Teruntuk sahabat-sahabat seperjuanganku selama kuliah Yasinta

Nurmalasari, Merita Sukma F dan Tengku Sarifah Raisa, terima kasih

selama 4 tahun kuliah di Jogja kalian udah mau menerimaku jadi teman

kalian disaat yang lain menjauhiku tanpa alasan tapi kalian tetap mau

menerimaku dan kalian juga salah satu dari sekian banyaknya alasan aku

untuk tetap semangat kuliah.

8. Teruntuk sahabatku yang jauh dimata namun dekat dihati Nia Aprilia,

yang “always listening always understanding”. Biarpun terpisahkan oleh

jarak, tapi tetap selalu ada kapanpun aku butuhkan, selalu memotivasi,

memberi dukungan dan doa. Tetap selalu menjaga komunikasi dan

silahturahmi kita, yang selalu setia antar jemput ke bandara tiap kali balik

atau pun datang dari jogja. Yang selalu cerewet, yang selalu bisa jadi

tempat curahan hatiku.

9. Teruntuk anak-anak kost ex-zafira, Andari Giswara, Annisa Woro

Pramudita, Endratna Kartika Agustin, Claudia Akramy, Dede Restika Sari,

Soraya Dwi P dan Ibas. Kalian itu dabest banget, selama setahun ngekost

banyak banget suka duka kita sama-sama. Dari liburan bareng,

masak-masak, beresin kosan, bikin gaduh, ribut antar anak kosan, banyaknya

drama selama dikosan dan masih banyak lagi lainnya. Dari tiap-tiap

karakter dan sifat yang beda-beda, Alhamdulillah sampe sekarang masih

aja kita tetap kompak, berharap untuk selamanya tali silahturahmi kita

jangan sampe putus yaa gengs cabe. . Pokok e, kalau kita udah sama-sama

(6)

viii

yang digunakan adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data laporan keuangan, annual report perusahaan serta data harga saham. Pengukuran kinerja CSR adalah melalui laporan kegiatannya, yakni dengan cara pemberian skor pada pengukuran pengungkapan sosial laporan tahunan.

Berdasakan analisis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan siginifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas dengan pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel moderasi memperkuat dan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan dengan pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel moderasi memperlemah dan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

(7)

ix

ABSTRAK

This study aims to determine the effect of profitability and firm size on corporate value with the disclosure of corporate social responsibility as a moderating variable. In this study the sample used is all manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2013-2015.

The type of data used in this study is secondary data, namely financial statement data, company annual report and stock price data. The measurement of CSR's performance is through its activity report, by scoring the measurement of annual social disclosure report.

Based on the analysis that has been done, obtained the result that profitability has a positive and significant effect on the value of the company. Company size has negative and insignificant effect on firm value. Profitability with corporate social responsibility disclosure as a moderating variable strengthens and significantly affects company value. Firm size with corporate social responsibility disclosure as moderating variable weakens and does not have a significant effect on firm value.

Keywords: Profitability, Company Size, CSR Disclosure, Corporate Value.

(8)

x

Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate

Social Responsibility sebagai Variabel Pemoderasi.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat

memberikan masukan bagi organisasi dalam melaksanakan kinerja organisasi dan

memberikan ide pengembangan bagi penelitian selanjutnya.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang

telah memberikan petunjuk, bimbingan dan kemudahan selama penulis

menyelesaikan studi.

2. Ibu Dra., Arum Indrasari., M.Buss.,Akt. yang dengan penuh kesabaran

telah memberikan masukan dan bimbingan selama proses penyelesaian

karya tulis ini.

3. Ayah dan Ibu serta saudara-saudaraku yang senantiasa memberikan doa,

semangat dan perhatian kepada penulis hingga dapat menyelesaikan studi.

4. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, kemudahan, doa

dan semangat dalam proses penyelesaian tugas akhir (skripsi) ini.

Sebagai kata akhir, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam

skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran dan pengembangan penelitian selanjutnya

sangat diperlukan untuk kedalaman karya tulis dengan topik ini.

Yogyakarta,

(9)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJAUN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ...v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

INTISARI... viii

ABSTRAK ... ix

KATA PENGANTAR ...x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ...xv

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah Penelitian ... 8

C. Rumusan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian... 9

E. Manfaat Penelitian... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...12

A. Landasan Teori ... 12

1. Teori Stakeholders ... 12

2. Nilai Perusahaan... 13

(10)

xii

1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan ... 21

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan ... 22

3. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam Memoderasi Profitabilitas dengan Nilai Perusahaan ... 23

4. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam Memoderasi Ukuran Perusahaan dengan Nilai Perusahaan ... 25

C. Kerangka Penelitian ... 26

BAB III MODEL PENELITIAN ...28

A. Populasi dan Sampel ... 28

B. Jenis Data ... 28

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ... 29

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 30

a. Variabel Independen ... 30

b. Variabel Dependen ... 31

F. Metode Analisis Data ... 32

1. Statistik Deskriptif ... 32

2. Uji Asumsi Klasik ... 33

G. Uji Hipotesis ... 37

1. Analisis Regresi Berganda ... 37

2. Analisis Data ... 38

(11)

xiii

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 41

B. Uji Kualitas Data ... 42

1. Uji Statistik Deskriptif ... 42

C. Uji Asumsi Klasik ... 44

1. Uji Normalitas ... 44

2. Uji Autokorelasi ... 46

3. Uji Multikolinieritas ... 47

4. Uji Heteroskedastisitas ... 49

D. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)... 51

1. Uji Koefisien Determinasi (adjusted R2) ... 51

2. Uji Pengaruh Simultan (Uji F) ... 52

3. Uji t ... 54

E. Pembahasan ... 57

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ...62

A. Simpulan... 62

B. Saran ... 63

C. Keterbatasan Penelitian ... 64

(12)

xiv

4.2 ... Statistik

Deskriptif (Model 1) ... 42

4.3 ... Statistik Dskriptif (Model 2) ... 43

4.4 ... Uji Normalitas (Model 1) ... 44

4.5 ... Uji Normalitas (Model 2) ... 45

4.6 ... Uji Autokorelasi (Model 1) ... 46

4.7 ... Uji Autokorelasi (model 2) ... 46

4.8 ... Uji Multikolinieritas (Model 1) ... 47

4.9 ... Uji Multikolinieritas (Model 2) ... 48

4.10 Uji Heteroskedastisitas (Model 1) ... 49

4.11 Uji Heteroskedatisitas (Model 2) ... 50

4.12 Koefisien Determinasi (Model 1) ... 51

4.13 Koefisien Determinasi (Model2) ... 51

4.14 Uji Simultan (Model1) ... 52

4.15 Uji Simultan (Model2) ... 53

4.16 Uji t (Model 1) ... 54

4.17 Uji t (Model 2) ... 54

(13)

xv

DAFTAR GAMBAR

(14)
(15)
(16)

viii

yang digunakan adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data laporan keuangan, annual report perusahaan serta data harga saham. Pengukuran kinerja CSR adalah melalui laporan kegiatannya, yakni dengan cara pemberian skor pada pengukuran pengungkapan sosial laporan tahunan.

Berdasakan analisis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan siginifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas dengan pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel moderasi memperkuat dan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan dengan pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel moderasi memperlemah dan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

(17)

ix

ABSTRAK

This study aims to determine the effect of profitability and firm size on corporate value with the disclosure of corporate social responsibility as a moderating variable. In this study the sample used is all manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2013-2015.

The type of data used in this study is secondary data, namely financial statement data, company annual report and stock price data. The measurement of CSR's performance is through its activity report, by scoring the measurement of annual social disclosure report.

Based on the analysis that has been done, obtained the result that profitability has a positive and significant effect on the value of the company. Company size has negative and insignificant effect on firm value. Profitability with corporate social responsibility disclosure as a moderating variable strengthens and significantly affects company value. Firm size with corporate social responsibility disclosure as moderating variable weakens and does not have a significant effect on firm value.

Keywords: Profitability, Company Size, CSR Disclosure, Corporate Value.

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya, setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk

memakmurkan pemiliknya dan juga memperoleh keuntungan yang

maksimal dengan cara meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan

yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham,

sehingga para pemegang saham akan menginvestasikan modalnya kepada

perusahaan tersebut (Tendi Haruman, 2008). Nilai perusahaan dijadikan

sebagai suatu ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam prospek

operasi di masa mendatang sehingga dapat mewujudkan kepercayaan bagi

pemegang saham perusahaan. Karena apabila kesejahteraan para

pemegang saham sudah mampu terpenuhi, maka sudah pasti keadaan

tersebut mencerminkan nilai perusahaan yang tinggi pula.

Bagi perusahaan yang masih bersifat private atau belum go

public, nilai perusahaan ditetapkan oleh lembaga penilai atau apprisial

company (Suharli 2006). Bagi perusahaan yang akan go public nilai

perusahaan dapat diindikasikan atau tersirat dari jumlah variabel yang

melekat pada perusahaan tersebut. Misalnya saja aset yang dimiliki

perusahaan dan keahlian manajemen dalam mengelola perusahaan.

Ketersediaan aset yang banyak yang dimiliki oleh perusahaan akan

(19)

2

menggunakannya secara optimal, penggunaan aset yang optimal oleh

manajerial akan meningkatkan nilai perusahaan. Hal lainnya adalah

perusahaan besar akan cenderung lebih stabil dalam menghadapi

permasalahan ekonomi, sehingga para investor mempunyai harapan yang

tinggi terhadap perusahaan besar untuk bisa mendapatkan return di masa

yang akan datang.

Menurut Analisa (2011), nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi

oleh besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan.

Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan

laba selama periode tertentu. Prospek perusahaan yang baik menunjukan

profitabilitas yang tinggi, sehingga para investor akan merespon positif

dan nilai perusahaan juga akan meningkat. Apabila profitabitas perusahaan

baik maka para stakeholders yang terdiri dari kreditur, supplier, dan juga

investor akan melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba

dari penjualan dan investasi perusahaan.

Hubungan antara profitabilitas perusahaan dengan pengungkapan

tanggungjawab sosial perusahaan telah menjadi postulat (anggapan dasar)

untuk mencerminkan pandangan bahwa reaksi sosial memerlukan gaya

manajerial. Sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan

maka semakin besar pengungkapan informasi sosial (Bowman & Haire,

1976 dan Preston, 1978, Hackston & Milne, 1996 dalam Anggraini,

(20)

Selain profitabilitas, ukuran perusahaan juga dapat mempengaruhi

nilai perusahaan. Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi

nilai perusahaan. Karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan

maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber

pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal.

Semakin besar ukuran perusahaan tersebut, menunjukan bahwa

aset yang dimiliki perusahaan juga semakin besar dan dana yang

dibutuhkan oleh perusahaan untuk mempertahankan kegiatan

operasionalnya juga semakin banyak. Semakin besarnya ukuran

perusahaan akan mempengaruhi keputusan manajemen dalam

memutuskan sebuah pendanaan apa yang akan digunakan oleh perusahaan

agar keputusan pendanaan tersebut dapat mengoptimalkan nilai

perusahaan.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Gill dan Obradovich

(2012) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap niali perusahaan. Namun penelitian yang dilakukan

oleh Naceur dan Goaied (2002) memiliki hasil yang bertolak belakang,

dimana hasil penelitian menyatakan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Menurut Gill dan Marthur

(2011) juga menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh

yang negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur di

(21)

4

Peneliti memasukkan pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR) sebagai variabel moderasi yang diduga ikut

memperkuat atau memperlemah pengaruh yang ada. Verecchia (dalam

Basamalah dan Jermias, 2005), dari sudut pandang ekonomi, perusahaan

akan mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut akan

meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Kiroyan (dikutip dari Sayekti

dan Wondabio, 2007), perusahaan berharap jika dengan menerapkan

Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan

akan memperoleh legitimasi sosial dan akan memaksimalkan ukuran

keuangan untuk jangka waktu yang panjang. Hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan yang menerapkan Corporate Social Responsibility berharap

akan direspon positif oleh para pelaku pasar seperti investor dan kreditur

yang nantinya akan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Sementara itu,

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah gagasan yang

berpijak triple bottom lines (financial, social, dan invironment). Hal ini

muncul karena adanya kondisi keuangan yang tidak cukup menjamin nilai

perusahaan untuk tumbuh secara berkelanjutan.

Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan yang semakin

menyadari akan pentingnya menerapkan program Corporate Social

Responsibility (CSR) sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Suatu

perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi akan melaksanakan

tanggung jawab social perusahaan secara transparan. Pada penelitian yang

(22)

satu alasan manajemen melakukan pelaporan sosial adalah untuk alasan

strategis.

Di Indonesia pendapat mengenai kesadaran akan pentingnya

menjaga lingkungan dan tanggung jawab sosial telah diatur dalam UU

Perseroan Terbatas No 40 pasal 74 tahun 2007 yang menjelaskan bahwa

perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha yang berhubungan dengan

sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan

lingkungan. Namun sebelumnya menurut Rika Nurlela dan Islahuddin

(2008) ada beberapa perusahaan yang telah menjalankan CSR tapi sangat

sedikit yang mengungkapkannya ke dalam sebuah laporan. Alasan kenapa

hal itu bisa terjadi mungkin karena, belum adanya mempunyai sarana

pendukung seperti: standar pelaporan, tenaga terampil baik penyusun

laporan maupaun auditor. Selain itu di sektor pasar modal Indonesia belum

terdapat penerapan indeks untuk saham-saham perusahaan yang telah

menerapkan CSR.

CSR diharapkan dapat memengaruhi hubungan antara profitabilitas

terhadap nilai perusahaan. Dalam rangka untuk meningkatkan nilai

perusahaan secara berkelanjutan (sustainable), perusahaan harus

memperhatikan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan (Kusumadilaga,

2010). Tingkat profitabilitas yang tinggi tidak selalu menjadi jaminan atas

peningkatan nilai suatu perusahaan. Hal ini disebabkan masyarakat saat ini

cenderung memilih perusahaan yang bertanggung jawab dan peduli

(23)

6

tersebut secara tidak langsung masyarakat pun ikut berpartisipasi dalam

memelihara lingkungan sekitar (Susanti dan Santoso, 2011). Selain itu,

perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dianggap lebih

memperhatikan prospek kinerja perusahaan di masa depan sehingga akan

dinilai positif oleh investor. Oleh sebab itu, perusahaan dengan tingkat

profitabilitas yang tinggi akan selalu berusaha untuk meningkatkan

pengungkapan kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan sebagai

usaha untuk menyakinkan investor bahwa perusahaan tidak hanya

memperhatikan tujuan jangka pendek (profit), namun juga tujuan jangka

panjang yaitu peningkatan nilai perusahaan (Yuniasih dan Wirakusuma,

2007).

Semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin

mudah pula perusahaan dalam memperoleh sumber dana baik bersifat

internal maupun eksternal. Selain itu, perusahaan yang besar dianggap

relatif lebih stabil dalam menghasilkan profit (laba) sehingga menarik bagi

para investor (Chen Li dan Chen Shun, 2011). Namun, masih terdapat

research gap dimana diperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan belum

tentu dapat memengaruhi investor untuk berinvestasi. Masih terdapat

faktor lain yang dapat memengaruhi keputusan investor dalam menilai

suatu perusahaan. Dalam hal ini, CSR dinilai sebagai variabel yang dapat

memoderasi (memperkuat) hubungan antara ukuran perusahaan dengan

(24)

Menurut (Tilt, 1994, dalam Haniffa et al, 2005) menegaskan bahwa

CSR berpengaruh dalam penilaian seorang calon investor selain ukuran

perusahaan yang menjanjikan return saham yang stabil. Semakin besar

ukuran perusahaan maka, semakin besar tekanan dan tanggung jawabnya

terhadap stakeholders (Adam dan Hardwick, 1998 dalam Susanti dan

Santoso, 2011), dan ketika perusahaan tersebut melaksanakan CSR

sebagai bentuk dari tanggungjawab sosialnya maka, keberlangsungan

perusahaan dapat terjaga dan investor akan semakin tertarik untuk

berinvestasi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Imron

dkk (2013) dan Sudana dan Arlindania (2011) yang membuktikan bahwa,

CSR sebagai variabel moderasi mampu memperkuat hubungan antara

ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini merupakan pengembangan dan replikasi dari

penelitian yang dilakukan oleh Susanti dan Santoso (2011) dengan judul

yaitu Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan dengan

Pengungkapan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel

Pemoderasi. Variabel CSR sebagai pemoderasi mampu mempengaruhi

hubungan antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan seeara positif.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti ingin melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai penelitian tersebut. Namun terdapat

perbedaan dalam variabel yang digunakan yaitu peneliti menambahkan

(25)

8

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti

dalam melakukan penelitian akan mengambil judul “Pengaruh

Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Variabel Pemoderasi”.

B. Batasan Masalah Penelitian

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah karakteristik

perusahaan yang akan diteliti terdiri dari Profitabilitas dan Ukuran

Perusahaan. Sedangkan sampel yang digunakan adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI 2013-2015.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka, dapat disimpulkan

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan?

3. Apakah pengungkapan corporate social responsibility memperkuat

pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan?

4. Apakah pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh

(26)

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah, adapun

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk menguji apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

2. Untuk menguji apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif

terhadap nilai perushaan.

3. Untuk menguji apakah pengungkapan corporate social responsibility

memperkuat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

4. Untuk menguji apakah pengungkapan corporate social responsibility

berpengaruh terhadap hubungan ukuran perusahaan dengan nilai

perusahaan.

E. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

seluruh pihak di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini hasilnya dapat digunakan

sebagai wawasan, ilmu pengetahuan dan informasi terkait dengan

akuntansi pada umumnya, khususnya menambah pemahaman

mengenai pengaruh profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai

perusahaan dengan corporate social responsibility sebagai variable

(27)

10

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini bagi manajemen diharapkan dapat

memberikan informasi yang digunakan untuk sebagai bahan

pertimbangan bagi pihak manajemen perusahaan dalam

peningkatan kualitas pengawasan, pelaporan, dan tata kelola

perusahaan agar kinerja perusahaan dapat lebih baik dan nilai

perusahaan semakin baik. Diharapkan juga dapat memberikan

informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan agar

keputusan dan perencanaan yang dilakukan dapat memberikan

manfaat di masa datang.

b. Bagi Investor

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai

indikasi bagi perusahaan yang memiliki kompetitif, advantage

yang lebih dari perusahaan lainnya. Dapat juga digunakan sebagai

iformasi awal untuk melihat kondisi sebuah perusahaan dengan

melihat laporan keuangan, sebagai bahan pertimbangan yang

bermanfaat dalam pengambilan keputusan investasi, sehingga

(28)

c. Bagi Regulator

Hasil dari penelitian ini diharapkan membantu untuk

mengembangkan, mengubah, menjelaskan standar yang berlaku

guna mencapai pasar modal yang efisien dan perlunya informasi

(29)

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Teori Stakeholders

Stakeholders merupakan hal yang sangat penting untuk

mendukung keberlangsungan suatu perusahaan, sebab tanpa

stakeholders suatu perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Karena

itu, hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah memperhatikan

dan peduli kepada semua pihak yang telah mendukung

keberlangsungan atas meningkatnya suatu perusahaan dan tidak hanya

berfokus pada kepentingan perusahaan saja.

Menurut (Purwanto, 2011 dalam Rosiana, Dkk. 2013),

menyatakan bahwa stakeholders merupakan semua pihak yang

keberadaannya sangat mempengaruhi dan dipengaruhi perusahaan,

seperti karyawan, masyarakat, perusahaan pesaing dan pemerintah.

Asumsi teori stakeholder dibangun atas dasar pernyataan bahwa

perusahaan berkembang menjadi sangat besar dan menyebabkan

masyarakat menjadi sangat terkait dan memerhatikan perusahaan,

sehingga perusahaan perlu menunjukkan akuntabilitas maupun

responsibilitas secara lebih luas dan tidak terbatas hanya kepada

pemegang saham. Hal ini berarti, perusahaan dan stakeholder

(30)

Jensen (2001) menyatakan bahwa keputusan manajemen harus

memperhatikan stakeholder-nya untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Stakeholders juga mempunyai hak terhadap tindakan-tindakan yang

dilakukan oleh manajemen perusahaan, seperti halnya pemegang

saham (Waryanti, 2009).

2. Nilai Perusahaan

Dalam mengambil sebuah keputusan keuangan, manajer

keuangan perlu menentukan tujuan yang ingin dicapai. Keputusan

keuangan yang tepat, dapat memaksimumkan nilai perusahaan

sehingga mampu meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan.

Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan. Dengan

baiknya nilai perusahaan maka perusahaan akan dipandang baik oleh

para calon investor, demikian pula sebaliknya nilai. Memaksimalkan

nilai perusahaan mempunyai makna yang lebih luas, tidak hanya

sekedar memaksimalkan laba perusahaan. (Weston dan

Copeland,1995).

Samuel (2000) menjelaskan bahwa enterprise value (EV) atau

dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep

penting bagi investor, karena hal itu merupakan indikator bagi pasar

untuk menilai perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan menurut

Untung Wahyudi dan Hartini (2005) menyebutkan bahwa, nilai

(31)

14

apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan merupakan

persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering

dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Harga

saham yang tinggi akan membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai

perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya, tidak hanya pada

kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di

masa depan.

Nilai perusahaan pada dasarnya diukur dari beberapa aspek

salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan, karena harga

pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian investor atas

keseluruhan ekuitas yang dimiliki (Wahyudi dan Pawestri, 2006) .

Menurut Van Horne (dikutip Diyah dan Erman, 2009) “Value is

respresented by the market price of the company’s commom stock

which in turn, is afunction of firm’s investement, financing and

dividend decision.

Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara

pembeli dan penjual disaat adanya terjadi transaksi disebut nilai pasar

perusahaan, karena harga pasar saham merupakan cerminan dari nilai

asset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk

melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh adanya

peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat

memberikan sinyal yang positif tentang pertumbuhan perusahaan

(32)

saham, dengan meningkatnya harga saham tersebut maka nilai

perusahaan pun juga akan meningkat.

3. Profitabilitas

Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang diperoleh

oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya (Hardiyanti, 2012).

Profitabilitas perusahaan yang tinggi akan mencerminkan prospek

perusahaan yang baik. Semakin tinggi profitabilitas yang dimiliki oleh

suatu perusahaan, maka hal itu akan mencerminkan tingkat efisiensi

perusahaan yang tinggi juga, sehingga akan terlihat kinerja perusahaan

yang baik pula.

Tujuan dari didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk

memperoleh laba (profit), maka wajar apabila profitabilitas menjadi

perhatian utama bagi para analis dan investor. Tingkat profitabilitas

yang konsisten akan mampu bertahan dalam bisnisnya dengan

memperoleh return yang memadai dibanding dengan resikonya (Toto,

2008).

Apabila kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba

meningkat, maka harga saham juga akan meningkat. Dengan begitu,

analisis mengenai profitabilitas ini memiliki pengaruh yang sangat

besar bagi para investor. Karena alasan tesebut juga, maka perusahaan

(33)

16

untuk mencapai profit yang sudah di targetkan oleh perusahaan, guna

memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham.

Profitabilitas adalah faktor yang memberikan kebebasan dan

fleksibelitas kepada manajemen untuk melakukan dan mengungkapkan

kepada pemegang saham program tanggung jawab sosial secara lebih

luas (Heinze, 1976 dalam Florence, et al., 2004). Menurut Ang (1997)

dalam Wahidahwati (2002) menyatakan bahwa rasio profitabilitas atau

rasio rentabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada

pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin

besar keuntungan yang diperoleh semakin besar kemampuan

perusahaan untuk membayarkan dividennya. Para manajer tidak hanya

mendapatkan dividen, tapi juga akan memperoleh power yang lebih

besar dalam menentukan kebijakan perusahaan.

Menurut Kusumawati (2005), profitabilitas merupakan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa

mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi

perusahaan. Horne dan John (2005) mengatakan bahwa, rasio

profitabilitas terdiri atas dua jenis yaitu, rasio yang menunjukkan

profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan (margin laba kotor

dan margin laba bersih), dan profitabilitas dalam kaitannya dengan

(34)

4. Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan adalah salah satu variabel yang

dipertimbangkan dalam menentukan nilai suatu perusahaan. Ukuran

perusahaan merupakan cerminan total dari aset yang dimiliki suatu

perusahan. Semakin besar ukuran perusahaan tersebut, menunjukan

bahwa aset yang dimiliki perusahaan juga semakin besar dan dana

yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mempertahankan kegiatan

operasionalnya juga semakin banyak. Semakin besarnya ukuran

perusahaan akan mempengaruhi keputusan manajemen dalam

memutuskan sebuah pendanaan apa yang akan digunakan oleh

perusahaan agar keputusan pendanaan tersebut dapat mengoptimalkan

nilai perusahaan.

Ukuran perusahaan dianggap mampu memengaruhi nilai

perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset yang

dimiliki oleh suatu perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar

mencerminkan bahwa perusahaan tersebut sedang mengalami

perkembangan dan pertumbuhan yang baik sehingga nilai dari suatu

perusahaan tersebut meningkat. Meningkatnya nilai perusahaan dapat

ditandai atau dilihat dengan total aktiva perusahaan yang mengalami

kenaikan dan lebih besar dibandingkan dengan jumlah hutang

(35)

18

Perusahaan sendiri dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu

perusahaan berskala kecil dan perusahaan berskala besar. Dalam hal ini,

ukuran perusahaan dapat dilihat dari total assets yang dimiliki oleh suatu

perusahaan tersebut, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi

perusahaan. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar, maka pihak

manajemen akan lebih leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di

perusahaan tersebut. Kebebasan yang dimiliki manajemen ini sebanding

dengan kekhawatiran yang dilakukan oleh pemilik atas asetnya. Jumlah

aset yang besar akan menurunkan nilai perusahaan jika dinilai dari sisi

pemilik perusahaan. Akan tetapi jika dilihat dari sisi manajemen,

kemudahan yang dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan akan

meningkatkan nilai perusahaan.

Bagi perusahaan yang menggunaan asset yang besar akan lebih

menguntungkan, dibandingkan perusahaan yang mempunyai asset

akan tetapi tidak dimanfaatkan. Dari penggunaan asset tersebut dalam

kegiatan produksi akan memberikan peluang perusahaan dalam

memperoleh keuntungan. Apabila seorang manajer dapat

memanfaatkan asset yang dimiliki, maka perusahaan akan mempunyai

peluang bersaing yang lebih besar dengan competitor dan bisa

mendapatkan keuntungan yang lebih dari penggunaan asset tersebut.

(36)

Pengungkapan tanggung jawab sosial atau sering disebut

sebagai corporate social responsibility adalah proses

pengkomunikasian efek-efek sosial dan lingkungan atas

tindakan-tindakan ekonomi perusahaan pada kelompok-kelompok tertentu

dalam masyarakat dan pada masyarakat secara keseluruhan (Gray et.

Al., 1987) dalam Rosmasita (2007). Menurut (Priyanto, 2008)

tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Sosial

Responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan atau dunia

bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang

berkelanjutan dengan menitikberatkan pada keseimbangan antara

perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. ACCA

(dalam Retno, 2006), pertanggungjawaban sosial perusahaan

diungkapkan di dalam laporan yang disebut Sustainability Reporting.

Sustainability Reporting adalah pelaporan mengenai kebijakan

ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan

produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable

development). Sustainability Reporting meliputi pelaporan mengenai

ekonomi, lingkungan dan pengaruh sosial terhadap kinerja organisasi.

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah wacana

yang menjadikan perusahaan tidak hanya berkewajiban atau beroperasi

untuk pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai

(37)

20

pertanggungjawaban perusahaan terhadap lingkungan dan sosial

dimana perusahaan tersebut berada.

Dampak negatif perusahaan terhadap lingkungan sekitar

mengakibatkan hilangnya kepercayaan masyarakat. Untuk

meminimalisir dampak negatif tersebut adalahdengan mengungkapkan

informasi-informasi mengenai operasi perusahaan sehubungan dengan

lingkungan sebagai tanggung jawab perusahaan.

Dengan adanya CSR diharapkan perusahaan dapat

meningkatkan perhatian terhadap lingkungan, kondisi tempat kerja,

hubungan perusahaan masyarakat, investasi sosial perusahaan, dan

citra perusahaan di mata publik bisa menjadi baik, meningkatkan

kinerja keuangan perusahaan dan akses kapital. Dalam aktifitasnya

setiap perusahaan akan beinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

Akibat dari interaksi itu menuntut adanya timbal balik antara

perusahaan dan lingkungan sosialnya yang berimplikasi pada

timbulnya dampak-dampak sosial atas kegiatan operasi perusahaan

pada lingkungannya. CSR akan menjadi strategi bisnis yang yang tidak

dapat dipisahkan dalam perusahaan. Pengungkapan CSR dalam

laporan tahunan merupakan salah satu cara perusahaan untuk

membangun, mempertahankan, dan melegitimasi kontribusi

perusahaan dari sisi ekonomi dan politis (Guthrie dan Parker, 1990).

Corporate Social Responsibility dihitung berdasarkan jumlah

(38)

berdasarkan GRI-G4. GRI-G4 menyediakan rerangka kerja yang

relevan secara global untuk mendukung pendekatan yang

terstandarisasi dalam pelaporan, yang mendorong tingkat transparansi

dan konsistensi yang diperlukan untuk membuat informasi yang

disampaikan menjadi berguna dan dapat dipercaya oleh pasar dan juga

masyarakat. Fitur yang ada di GRI-G4 membuat pedoman ini menjadi

lebih mudah untuk digunakan, baik bagi pelapor yang berpengalaman

maupun bagi mereka yang baru dalam pelaporan keberlanjutan dari

sektor apapun dan didukung oleh bahan-bahan dan layanan GRI

lainnya.

B. Penurunan Hipotesis

1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi para

pemegang saham. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka

semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayarkan

dividennya, dan hal ini akan berdampak pada kenaikan nilai

perusahaan. Dengan rasio profitabilitas yang tinggi yang dimilki oleh

sebuah perusahaan akan menarik minat para investor untuk

menanamkan modalnya diperusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Santika dan Kusuma (2002)

(39)

22

berpengaruh positif terhadap perusahaan. Karena dengan

meningkatnya kinerja perusahaan akan meningkatkan ROA yang

merupakan contoh proksi dari rasio profitabilitas.

Prospek perusahaan yang baik menunjukan profitabilitas yang

tinggi, sehingga akan membuat investor merespon positif dan nilai

perusahaan juga akan meningkat. Penelitian Kesuma (2009)

menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan. Begitu juga dengan penelitian yang

dilakukan oleh Hermuningsih (2013), Susanti dan Santoso (2011) yang

menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat diajukan hipotesis

penelitian sebagai berikut :

H1: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan

Ukuran perusahaan dianggap dapat memengaruhi nilai

perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset yang

dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar

mencerminkan bahwa perusahaan tersebut sedang mengalami

perkembangan dan pertumbuhan yang baik sehingga nilai dari suatu

perusahaan tersebut meningkat. Meningkatnya nilai perusahaan dapat

(40)

kenaikan dan lebih besar dibandingkan dengan jumlah hutang

perusahaan.

Penelitian Gill dan Obradovich (2012) menyatakan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan. Pernyataan tersebut juga didukung oleh beberapa peniliti

seperti Maryam (2014), Prasetyorini (2013) dan Rachmawati, dkk

(2007) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat diajukan hipotesis

penelitian sebagai berikut :

H2: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

3. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam Memoderasi Profitabilitas dengan Nilai Perusahaan

Profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh

laba (Kartini dan Arianto, 2008). Kamil dan Herusetya (2012)

berpendapat bahwa tingkat profitabilitas yang semakin besar

menunjukkan perusahaan mampu mendapatkan laba yang semakin

besar, sehingga perusahaan mampu untuk meningkatkan aktivitas

tanggung jawab sosial, serta mengungkapkan tanggung jawab

sosialnya dalam laporan tahunan dengan lebih luas.

Pengungkapan sosial perusahaan diwujudkan melalui kinerja

(41)

24

perusahaan didalam memperbaiki lingkungannya (kinerja ekonomi,

lingkungan dan sosial), maka nilai perusahaan semakin meningkat

sebagai akibat dari para investor yang menanamkan sahamnya pada

perusahaan. Hal tersebut dikarenakan para investor lebih tertarik untuk

menginvestasikan modalnya pada korporasi yang ramah lingkungan.

Menurut Bowman & Haire (1976) dan Preston (1978) dalam Hackston

& Milne (1996) dalam Anggraini (2006) menyatakan maka semakin

tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar

pengungkapan informasi sosial yang dilakukan perusahaan. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa, Corporate Social Responsibility akan

meningkatkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas perusahaan

meningkat.

Hasil penelitian Dahli dan Siregar (2008) juga

mengindikasikan bahwa perilaku etis perusahaan berupa

tanggungjawab sosial terhadap lingkungan sekitarnya memberikan

dampak positif, yang dalam jangka panjang akan tercermin pada

keuntungan perusahaan (profit) dan peningkatan kinerja keuangan. Hal

tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Servaes

dan Tamayo (2013), Orlitzky (2003), Harjoto dan Jo (2011), Indriyani

dkk (2012) dan Zuraedah (2010) dimana CSR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat diajukan hipotesis

(42)

H3: Pengungkapan corporate social responsibility memperkuat

pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

4. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam Memoderasi Ukuran Perusahaan dengan Nilai Perusahaan

Dengan mengutip Lerner (1991), Siregar (2010) menyatakan

bahwa semakin besar aset sebuah perusahaan maka semakin besar

tanggung jawab sosialnya, dan hal ini akan dilaporkan dalam laporan

tahunan, sehingga pengungkapannya juga semakin luas. Cowen et al.

(1987) dalam sembiring (2005) menyatakan bahwa perusahaan yang

lebih besar dengan aktivitas operasi dan pengaruh yang lebih besar

terhadap masyarakat akan memiliki pemegang saham yang mungkin

memperhatikan program sosial yang dibuat perusahaan, oleh karena itu

laporan tahunan akan digunakan untuk menyebarkan informasi tentang

tanggungjawab sosial perusahaan.

Dalam penelitian Siregar (2010), dinyatakan bahwa luasnya

tanggung jawab sosial juga dapat dipengaruhi oleh ukuran perusahaan

(size) yang diproksi dengan besarnya aset yang dimiliki oleh

perusahaan. Perusahaan yang memiliki aset besar tentu lebih luas

aktivitas yang dilakukan termasuk aktivitas tanggung jawab sosial dan

lingkungan. Dengan demikian ukuran perusahaan juga dapat diprediksi

mempengaruhi luasnya pengungkapan tanggung jawab sosial dan

lingkungan oleh perusahaan yang dapat meningkatkan nilai

(43)

26

Penelitian yang dilakukan oleh Imron dkk (2013) dan Sudana

dan Arlindania (2011) menemukan bahwa CSR mampu memperkuat

hubungan antara ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.Peneliti

menggunakan pengungkapan CSR sebagai variabel pemoderasi dengan

pemikiran bahwa semakin besarnya ukuran perusahaan tersebut,

menunjukan jika aset yang dimiliki perusahaan juga semakin besar.

Karena itu perusahaan perlu melakukan adanya pengungkapan

tanggung jawab sosial , yang nantinya akan meningkatkan nilai

perusahaan.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat diajukan hipotesis

penelitian sebagai berikut :

H4: Pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh

terhadap ukuran perusahaan dengan nilai perusahaan.

C. Kerangka Penelitian

Berdasarkan uraian landasan teori di atas dalam tinjauan pustaka

yang telah diuraikan sebelumnya yaitu meneliti pengaruh profitabilias dan

ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan mengindikasikan terdapat

variabel lain yang ikut mempengaruhi. Untuk itu dalam hal ini penulis

memasukkan variabel CSR yang nantinya mungkin dapat dilihat apakah

variabel CSR akan mempengaruhi hubungan profitabilitas dan ukuran

perusahaan terhadap nilai perusahaan atau tidak. Oleh karena itu dapat

(44)

Model Penelitian

[image:44.595.83.552.185.582.2]

Gambar 2.1

Kerangka Penelitin Corporate Social Responsibility(CSR)

Nilai Perusahaan Profitabilitas

Ukuran Perusahaan

(45)

28

BAB III

MODEL PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

yang mempunyai karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah bagian

dari populasi yang digunakan sebagai objek penelitian (Indriantoro dan

Supomo, 2002). Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan

dalam kelompok industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2015.

B. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yakni data penelitian

yang diperoleh secara tidak langsung, melainkan melalui media perantara.

Data sekunder tersebut berupa laporan tahunan perusahaan yang telah

diaudit dan dipublikasikan. Data–data ini diperoleh dari situs BEI yaitu www.bursa efek indonesia.co.id.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Pemilihan sampel dalam penelitian ditentukan berdasarkan

purposive sampling yang berarti pemilihan sampel berdasarkan kriteria

tertentu. Adapun kriteria perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel

(46)

1) Ter di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015 dalam kelompok

industry manufaktur yang menerbitkan laporan tahunan (annual

report) secara berturut-turut.

2) Ada pengungkapan CSR dalam laporan tahunan secara berturut-turut

selama tahun 2013-2015.

3) Tersedia laporan keuangan perusahaan secara lengkap selama tahun

2013-2015, baik secara fisik maupun melalui website www.idx.co.id

atau pada website masing-masing perusahaan.

4) Perusahaan sampel memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder,

maka metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode dokumentasi. Metode ini digunakan dengan cara

mempelajari catatan-catatan perusahaan yang diperlukan yang terdapat

didalam annual report perusahaan yang menjadi sampel penelitian.

Pengukuran kinerja CSR adalah melalui laporan kegiatannya, yakni

dengan metode content analysis yang merupakan suatu cara pemberian

skor pada pengukuran pengungkapan sosial laporan tahunan yang

dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya suatu item

informasi yang ditentukan dalam laporan tahunan, apabila item informasi

tidak ada dalam laporan keuangan maka diberi skor 0, dan jika item

(47)

30

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel a. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain (Supomo dan Indianto,1999).

Penelitian ini menggunakan variabel profitabilias dan ukuran

perusahaan sebagai variabel independen.

1) Profitabilitas (ROA)

Menurut Kusumawati (2005), profitabilitas merupakan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa

mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi

perusahaan. Profitabilitas adalah Return on Assets (ROA) yang

didapatkan dari laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur,

selama periode penelitian. ROA menunjukkan perbandingan net

income dan total assets perusahaan (Husnan, 2005).

2) Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset yang

dimiliki oleh perusahaan (Suharli,2006). Ukuran perusahaan

merupakan cerminan total dari aset yang dimiliki suatu perusahan.

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dinyatakan dengan total

(48)

maka akan semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Dalam ini

ukuran perusahaan dinilai dengan log of total assets. Log Of Total

Assets ini digunakan untuk mengurangi perbedaan signifikan

antara ukuran perusahaan yang terlalu besar dengan ukuran

perusahaan yang terlalu kecil, maka nilai total asset dibentuk

menjadi logaritma natural, konversi kebentuk logaritma natural ini

bertujuan untuk membuat data total asset terdistribusi normal.

Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan log natural dari

total asset (Klapper dan Love, 2002 dalam Darmawati, 2005).

SIZE = log of total assets

b. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel independen (Supomo dan Indiarto,1999).

Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai

perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham

secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat

(Hasnawati, 2005). Nilai perusahaan dapat diukur dengan PBV

(price to book value) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk

mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai. Ang (1997)

(49)

32

c. Variabel Pemoderasi

Variabel moderasi adalah variabel yang mempunyai

pengaruh ketergantungan (contingent effect) yang kuat dengan

hubungan variabel terikat dan variabel bebas (Sekaran, 2006).

Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR). Pengungkapan CSR adalah

pengungkapan informasi yang berkaitan dengan tanggung jawab

perusahaan di dalam laporan tahunan.

Standar GRI dipilih karena lebih memfokuskan pada

standar pengungkapan berbagai kinerja ekonomi, sosial, dan

lingkungan perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan

kualitas, dan pemanfaatan sustainability reporting. Dalam standar

GRI-G4 (2013) indikator kinerja dibagi menjadi 3 komponen

utama, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial mencakup praktik

ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja, hak asasi manusia,

masyarakat, tanggung jawab atas produk dengan total kinerja

indikator mencapai 91 indikator.

CSRDIj x 100%

F. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif mempunyai tujuan untuk

mengetahui gambaran umum dari semua variabel yang digunakan

(50)

menunjukkan hasil pengukuran mean, nilai minimal dan maksimal,

serta standar deviasi semua variabel tersebut.

2. Uji Asumsi Klasik

Penggunaan uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui dan

menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan pada penelitian

ini. Tujuan lainnya untuk memastikan bahwa di dalam model regresi

yang digunakan memiliki data yang terdistribusikan normal atau

mendekati normal dan juga bebas dari asumsi klasik (autokorelasi,

multikolinieritas serta heterokedistisitas).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal (Ghozali, 2007). Terdapat dua cara untuk

menguji normalitas data yaitu dengan melihat grafik normal

probability plot dasar pengambilan keputusan dari tampilan grafik

normal probability plot yang mengacu pada Imam Ghozali (2005),

yaitu:

1. Jika data menyebar disekitar diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan / tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak

(51)

34

Pengujian normalitas yang lebih baik juga bisa dengan

menggunakan analisis grafik dan analisis statistik. Pengujian ini

digunakan untuk menguji apakah residual terdistribusi normal atau

tidak. .Karena analisis grafik dapat menyesatkan, maka dipilih uji

statistik Kolmogorov-Smirnov dengan melihat tingkat

signifikansinya. Uji ini dilakukan sebelum data diolah. Dalam uji

Kolmogorov-Smirov, suatu data dikatakan normal apabila nilai

Asympotic Significant lebih dari 0,05 (Hair et.al 1998). Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah:

1. Apabila probabilitas nilai 2 uji K-S tidak signifikan < 0,05

secara statistik maka Ho ditolak, yang berarti data terdistribusi

tidak normal.

2. Apabila probabilitas nilai 2 uji K-S signifikan > 0,05 secara

statistik Ho diterima, yang berarti data terdistribusi normal.

b. Uji heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

observasi yang lain. Apabila varians dari residual satu observasi ke

observasi yang lain tetap disebut homokedastisitas. Sedangkan

apabila varians dari residual satu observasi ke observasi lain

(52)

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas,

yaitu jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lainnya tetap. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji

grafik plot dan uji statistik. Uji statistik Glejser dipilih karena lebih

dapat menjamin keakuratan hasil dibandingkan dengan uji grafik

plot yang dapat menimbulkan bias. Uji Glejser dilakukan dengan

meregresikan variabel bebas terhadap nilai absolute residualnya

(Gujarati, 2003).

Metode uji park yaitu dengan meregresikan nilai logaritma

natural dari residual kuadrat (Lne2) dengan variabel independen

(X1 dan X2). Uji park dilakukan dengan cara

mentransformasikan data menjadi logaritma natural kemudian

diregresikan.

Interpretasi heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat

signifikansi ROA terhadap nilai absolute residual. Gangguan

heteroskedastisitas terjadi jika terdapat pengaruh yang signifikan

antara ROA terhadap absolute residualnya. Apabila tingkat

probabilitas signifikansi ROA < 0.05, maka dapat dikatakan

mengandung heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi terjadi apabila terdapat penyimpangan

(53)

36

korelasi diantara obserasi menurut waktu dan tempat. Pengujian ini

bertujuan untuk menguji apakah didalam suatu model regresi linier

terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2005).

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi

adanya autokorelasi, salah satunya dengan uji dusbinwaston

(DW-Test). Uji Dusbin-waston hanya digunakan untuk autokorelasi

tingkat satu (first order autocoorelation) dan mensyaratkan adanya

konstanta atau intercept dalam model regresi serta tidak ada

variabel lagi diantara variabel independen (Ghozali,2005). Kriteria

pengambilan keputusan dalam uji Dusbin waston adalah

[image:53.595.129.498.468.652.2]

(Ghozali,2005)

Tabel Autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif

Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi positif

No decision dl ≤ d ≤ du

Tidak ada korelasi negatif

Tolak 4 – dl < d < 4

Tidak ada korelasi negatif

No decision 4 –du ≤ d ≤ 4 - dl

Tidak ada autokorelasi positif atau negatif

Tidak ditolak du < d < 4 - du

d. Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana satu atau

(54)

lainnya atau suatu variabel bebas merupakan fungsi linier dari

variabel bebas lainnya. Uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel bebas atau independen (Ghozali, 2005).

Jika terjadi gejala multikolonieritas yang tinggi maka

standar eror koefisien regresi akan semakin besar, akibatnya

convidence interal untuk pendugaan parameter semakin lebar. Ada

beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mendeteksi

multikolinearitas diantaranya menggunakan Variance Inflation

Factor. Apabila nilai VIF (Variance Inflation Factor) adalah lebih

besar dari 10, maka ada korelasi yang tinggi diantara variabel

independen atau dapat dikatakan terjadi multikolinier sedangkan

jika VIF kurang dari 10 maka dapat diartikan tidak terjadi

multikolinier.

G. Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara variabel bebas dalam mempengaruhi variabel tidak

bebas secara bersama-sama ataupun secara parsial Hasil dari analisis

regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel

independen. Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini

(55)

38

Q = α + β1ROA + β2SIZE + β3CSR + e Q = α + β4ROA.CSR + β5SIZE.CSR + e

Keterangan :

Q = Nilai Perusahaan

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

ROE = Profitabilitas

SIZE = Ukuran Perusahaan

CSR = Corporate social responsibility

ROE.CSR = Interaksi antara Profitabilitas dengan Corporate

Social Responsibility

SIZE.CSR = Interaksi antara Ukuran Perusahaan dengan

Coporate Social Responsibility

e = Kesalahan Residual

2. Analisis Data a. Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara

bersama-sama apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau

tidak terhadap variabel terikat (Ghozali, 2009). Kriteria pengujian

(56)

1. Hipotesis diterima dan Ha ditolak apabila sig F > 0,05. Artinya

variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel terikat.

2. Hipotesis diterima dan Ha ditolak apabila sig F < 0,05. Artinya

variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap variabelvariabel terikat.

b. Uji t

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan

pengujian secara pasial (uji t). Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui secara parsial variabel bebas berpengaruh secara

signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian

yang digunakan sebagai berikut :

1. Hipotesis diterima dan Ha ditolak apabila sig t > 0,05. Artinya

variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel tersebut.

2. Hipotesis diterima dan Ha ditolak apabila sig t < 0,05. Artinya

variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

(57)

40

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai

Adjusted R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen. Dalam kenyataan nilai adjusted R2 dapat

bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif.

Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai

adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R2

= 1, maka Adjusted R2 = R2 +1 sedangkan jika nilai R2 = 0, maka

(58)

41

BAB IV ANALISIS DATA

Bab ini menjelaskan gambaran hasil penelitian mengenai hipotesis dengan

pembahasan pada bagian akhir. Penelitian ini menggunakan SPSS versi 22.0.

Adapun penjelasan hasil penelitian dan pembahasan masing-masing hipotesis

adalah sebagai berikut :

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh

perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun

penelitian mencakup data pada tahun 2013 sampai dengan 2015, hal ini

dimaksudkan agar hasil penelitian lebih menggambarkan kondisi saat ini.

Berdasarkan pada metode purposive sampling diperoleh 143 data perusahaan

manufaktur yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian pada

model penelitian pertama.

[image:58.595.111.540.549.741.2]

Berikut rincian proses pengambilan sampel dapat dilihat pada Tabel 4.1 :

Tabel 4.1

Proses Pengambilan Sampel

No Keterangan Jumlah

Perusahaan

Jumlah Data 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013- 2015 143 429 2. Perusahaan yang tidak mengungkapkan CSR dalam laporan

tahunan secara berturut-turut selama periode pengamatan tahun 2013-2015

(15) (45)

3. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan secara lengkap selama tahun 2013-2015

(46) (138)

4. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel 82 246

5. Data yang outlier (Model 1) (8) (24)

6. Total perusahaan yang dijadikan sampel 74

Gambar

Kerangka PenelitinGambar 2.1
Tabel Autokorelasi
Tabel 4.1 Proses Pengambilan Sampel
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengungkapan corporate social responsibility (CSR) dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan. Nilai

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

Sarwindah Utami (2011) Pengaruh Kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan corporate social responsibility dan good corporate governance sebagai

Predictors: (Constant), Kebijakan Deviden, Ukuran Perusahaan, Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance b. Dependent Variable:

melakukan penelitian dengan mengambil judul : “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi. Sasongko

Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan corporate social responsibility dan good corporate governance sebagai variabel pemoderasi (studi

Pengaruh Kinerja keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance sebagai Variabel