PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN
BERBASIS
PARTISIPATIF
INTERAKTIF
UNTUK
MENINGKATKAN
KEBERDAYAAN TENANT
Suranto
Teknik Industri
-
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah SurakartaJl. A. Yani Tromol Pos
I
Pabelan Kartasura 57 102 Telp 0271717417 Email : ranto [email protected]Abstrak
Penelitian
ini
bertujuan untuk mengembangkan sebuah model pembelajaran kewirausahaan berbasis partisipatif interaktif guna meningkatkan keberdayaan tenant (peserta didik). Model pembelajaran kewirausahaan berbasis partisipatif interaktd denganpembinaan pendamping dengan cara fasilitasi dan pembinaqn yqng dikembangkan secara terintegrasi
dan
berlapis. Struktur model pembelajaranini
terdiri
dori
:
1)pendampingan/pengajar, 2) tenant (peserta didik) dan, 3) pembelajaran kewirausahaan. Di
dalam validasi model ini, data di ambil secqra random dari 70 tenant (peserto didik) yang telah mendapat pendampingan pembelajaran kewirausqhaan partisipatif interoktif di dua program studi. Instrumen yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini dengan angket. Metode yang di gunakan dalam uji coba lapangan adalah el<sperimen semu dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (pretest-postest control group design). Subjek
uji
coba sebarryak 30 tenantdi
dua progrqm studi yang telah memperolehpembelajaran kewirausahaan partisipatif interaktif,, Jumlah sampel ditentukan dengan
Nomogram Harry King yang diambil secara random. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wctwancara, angket dan observasi. Teknik analisis data penerapan model yang digunakan adalah AKANOVA. Kecenderungan perilaku tenant (peserta didik) dalam
pembelajaran kewirausahaan dalam meningkatkan keberdayaan diamati secara periodik. Pengambilan data untuk mengukur kecenderungan perilaku keberdayaan tenant adalah observasi, dan trend analysis dari 8 tenant. Hasil validasi penerapan model dengan nilai
probability (p) 0.0866, Goodness offit model
(Gil)
0.8240, Adjusted Goodness of Fil lndac(AGFI) 0.8822, Comparative
Fit
Index(CF\
0.9228 dan Root Mean Square Errorof
Approximation (RMSEA) 0.0297. Angka tersebut memiliki makna bahrva model pembelajaran kewirausahaan berbasis partisipatif
interaktif'
dapat diterapkan di ,lapangan. Hasil penerapan model pembelajaran kewirausahaan berbasis partisipatif interaktif sebagai model, terbukti ef"kt,f meningkatkan keberdayaan tenant. Hasil
ke ce nderungan t ers e but m eningkat s esu a i formu I a Yt : 3, 2 3 6 + 0, 2 7 6* t.
Kata kunci
:
pembelajaran parlisipatif interaktif, kewirausqhaan, keberdayaan tenantA.
PendahuluanMencermati
realita
yang ada
di
Indonesia saatini,
para lulusan
pendidikankejuruan
baik
di
tingkat
menengah maupunpendidikan
tinggitujuan
pendiCika:mental
atau
pribadi
seperti
yang
menjadikejuruan,
artinya masih
terdapatlulusan pendidikan kejuruan
yang
bekeriamandiri
atau berharap padapihak
lain.
Masih
banyak lulusanyang
belumdalam dunia kerja secara mandiri, bahkan masih banyak lulusan sekolah kejuruan atau
terutama pendidikan
belum
menunjukkanPembelajaran Kew'irausahaan Berbasis Parrisipatif lnteraktif l,Jntuk ...(Suranto)
pendidikan kejuruan yang menganggur. Berdasarkan data dari BPS (2009)
(lstiningsih
:2010),
bahwa angkatan
kerja
di
Indonesia
113,83juta.
dijelaskan bahwa
tingkatpengangguran
didominasi
oleh
SMK
dan Diploma. Untuk lulusan
SMK
sebanyak14,59yo, angka
ini
lebih besar dibandingkan lulusanSMA
sebanyak 14,50Yo. Sedangkan untuk diploma sebesar 13,66yo, dan lebih banyak dibandingkan lulusan Sarjana 13,08yo.Kalau
kita
cermati,
ketidakberhasilan mencetaklulusan yang mandiri,
bukandikarenakan
tidak
tercapainyaskill
atat keterampilanteknis
semata.Hal
ini
terbukti bahu'a lulusan pendidikan kejuruandi
Indonesia banyakyang
bekerjadi
negara lainatau
di
luar negeri.
Padahal lulusan pendidikan kejuruandi
Indonesialayak
bekerja secaramandiri.
Lalu
apa yang menjadi
permasalahanbahwa lulusan
pendidikan kejuruan tidak atau belum mampu mandiri?Berdasarkan
uraian
di
atas, dapat diasumsikan bahwa permasalahan terletak padamental
pesertadidik. Mental
yang
dimaksudkan adalahmental
berwirausaha,mental untuk
mandiri.
Menurut Istiningsih (2010) mental berwirausaha dapat diuraikandi
antaranyaadalah
:
keberanian,percaya
diri,
mandiri,
pantang
menyerah, ulet,terampil, dan
lain
sebagainyayang
sejenis. Dengankata lain
mental
berwirausahaadalah mental yang
positif
yang mendukung terjadinya usaha secara mandiri.Inti
permasalahan, mengapa pendidikankejuruan
di
Indonesia
tidak
mampu menjadikan pesertadidik
memiliki
mental
berwirausaha. Diasumsikan metode ataustrategi
yang
digunakan
dalam
pembelajaran
kurang
tepat,
sehingga
orientasimenjadikan peserta
didik
mandiri tidak tercapai.Berbagai metode pembelajaran
di
Indonesiatelah
banyak dikembangkan olehpara pakar pendidikan.
Di
era saatini,
di
mana masyarakat telah mengalami perubahan,tentu
menuntut
pula
adanya perubahanparadigma
dalam
metode,
teknik
maupunstratgei pembelajaran.
Model
pembelajaran lama sepertidelivery
system, model bank,model ceramah dan
lainnyayang
sejenis yang sifatnya memberi atau menyuapi pesertadidik
sudah tidak relevan lagi.!
It l!
,,.tx
adl
5/\
t(
Sebagai negara yang demokratis, tentu model pembelajaran yang dikembangkan
:
;:donesia
adalahmodel
pembelajaran yang memerdekakan pesertadidik.
Merdeka:,..rm
pengertianmemiliki
kebebasan untukberpikir
dan bertindak. Diharapkan dengan:.:;niliki
kebebasan, pesertadidik
akanmemiliki
kemampuanberpikir
kreatif,
berani::r
mandiri.
Lalu
model
pembelajaran seperti apakah yang dapat mencapai tujuan di::rs?
Peneliti
berasumsi
bahwa model yang partisipatif interaktif akdn
mampu:i3nJ iadikan a peserta didi
ik
memiiliki
mental kewiirausahaan sepertiyang
disebutkan diIstilah partisipatif dan istilah
interaktif,
sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di:erbagai bidang. Tidak terkecuali, bidang pendidikan
juga
sangatfamiliar
dengan istilahini.
Menurut
Djamarah
(2000) istilah partisipatif
sering digunakan
sebagai sebuahreknik atau metode pembelajaran. Sedangkan
istilah interaktif
digunakan sebagai suatudinamika proses pembelajaran.
Istilah interaktif
dalam pendidikanbukan
merupakanmetode pembelajaran.
Istiningsih (2010)
menjelaskan secara
sederhana diartikansebagai suatu
peran
aktif
dalam
proses pembelajaran. Partisipasidari
pesertadidik
berarti peran
aktif
pesertadidik
dalam proses pembelajaran. Sedangkanistilah Interaktif
dalam proses pembelajaran biasanya diartikan sebagai suatu hubungan antar'manusia.
Inti
proses pembelajaran sebenarnya adalahterjadinya interaksi
antara pesertadidrk (tenant) denganbahan ajar dan pengajar. Belajar adalah membangun
ilmu,
dengandemikian
peserta
didik
mampu
membangun
ilmu
dan
mampu
melakukankonsepsualisasi.
Melihat
pentingnya
model
ini
untuk
diaplikasikan, maka
menjadi sesuatuyang urgen untuk
dilakukan penelitian
terkait
denganmetode atau
teknikpembelajaran yang mampu menjadikan peserta
didik aktif, kreatif
dan mandiri sehinccamemiliki
keberdayaan.P e m be I aj aran Kew irausahaart B errrj. -i
B.
Teori
l.
Pen gertia n Pem belajaran
Partisipatif
Interaktif
Pembelqiaran partisipatif dapat diartikan sebagai upaya pendidik untuk mengikut
sertakan pesena
didik (tenant)
dalam kegiatan pembelajaran dalam tahap perencanaanprogram.
pelaksanaanprogram
dan
penilaian program. Partisipasi pada
tahapperencanaan
adalah keterlibatan peserta
didik
dalam
kegiatan'
mengidentifikasi kebutuhanbelajar,
permasalahanatau potensi
yang
tersedia
dan
hambatan dalampembelajaran
(lstiningsih
:
2010).
Partisipasi
dalam tahap
pelaksanaan programkegiatan pembelajaran adalah keterlibatan peserta
didik
dalam menciptakaniklim
yangkondusif
untuk
belajar. Dimana salah satuiklim
yangkondusif untuk
kegiatan belajaradalah pembinaan hubungan
antara pesertadidik,
peserta
didik
(tenant)
dengan pendidik sehingga tercipta hubungan kemanusiaan yang terbuka, akrab, terarah, salingmenghargai, saling membantu dan saling belajar
(Istiningsih
: 2010), (Mulyasa:2004)
(Djamarah, 2000).
Menurut Usman (2000), Sudjana (1989) proses pembelajaran merupakan suatu
proses yang mengandung serangkaian proses pembelajaran merupakan interaksi semua
komponen atau unsur
yang
terdapat dalam pembelajaranyang
satu samalain
salingberhubungan
dalam
sebuahrangkaian
untuk
mencapaitujuan. Menurut
Istiningsih(2010)
pembelajaran
interaktif
membantu
individu
untuk
memahami
peran
yangdimainkan
orang
lain
sambil
mengerti
perasaan,sikap dan
nilai
yang
mendasari sehingga pembelajaran merupakan usaha untuk memecahkan masalah melalui peragaan,serta langkah-langkah
identifikasi
masalah, analisis, pemeranan,diskusi
dan sekaligusmenjadi komunikator yang baik.
2.
Pembelajaran Kewirausahaan
Sudjana
(2004)
menjelaskan kewirausahaan
ad:lah sikap
dan
perilakuwirausaha. Wirausaha adalah orang yang
inovatif. inisiarit.
ar::siralii.
pengambil resikoKaunia , Vol. VI, No. 2, Oktober 2010: 83-93
kewirausahaan
diartikan
sebagai semangat, sikap,perilaku
dan kemampuan seseorangdalam
menanganiusaha
dan atau
kegiatan
yang
mengarahpada upaya
mencari,menciptakan, menerapkan
cara
kerja,
teknologi
dan
produksi
baru
denganmeningkatkan
efisiensi
dalam rangka
memberikan pelayananyang lebih baik
danmendapat keuntungan yang besar.
Pemberian mata pelajaran kewirausahaan dimaksudkan untuk memberikan nilai
lebih kepadapara lulusan, agar mereka bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri atau
menjadi seorang entrepreneur muda kelak
jika
telah menyelesaikan pendidikan. Denganpembelajaran kewirausahaan diharapkan tumbuh (Qomarun
:
2000);
a)
sikap perilakubisnis sejak
dini
bagi
pesertadidik, b)
semangat keberdayaan, kemandirian, tangguh,kuat,
berdiri
sendiri, penggali potensi
diri,
bakat, dan
kecerdasan pesertadidik.
c)semangat dan sikap, perilaku, kemampuan usaha
di
kalangan pesertadidik
yang handaldan
unggul.
d)
semangat profesionalismediri
pesertadidik
agartidak
mengandalkanorang lain dan mampu menggali kecerdasan demi kemakmuran hidupnya.
3. Keberdayaan
Tujuan akhir dalam kegiatan pembelajaran
ini
nantinya adalah keberdayaan ataupemberdayaan tenant. Pemberdayaan bertujuan menjadikan peserta didrk (tenant), calon
wirausahawan
memiliki
dayauntuk
melakukan usaha atau bisnisnya. Pemberdayaandalam hal
ini
adalah mengkapasitasi pesertadidik
(tenant), calon wirausahawan. Dalampernbelajaran kewirausahaan
ini,
pendampingdan
metode pembelajaranpartisipatif
interaktif
dimaknai
sebagaistrategi.
Strategiini
merupakan suatu metodeuntuk
diujikan
sebagai cara pemberdayaan calon wirausahawan agarlebih
berdaya. Sehingg:keberdayaan
nantinya
mampu mengangkatharkat
manusiadalam
hal
perekonLrni::.dalam rangka peningkatan mutu hidupnya.
Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Partisrpati-'/nreroktif L)ntuk...(Sttranro)
4. Konsep
Model
Pengembangan model merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan
dihasilkan (Sugiyono
:
2010),
(Soenarto
:
2006) (lstiningsih
:
2008).
Modelpengembangan
dalam penelitian
ini
berupamodel
konseptualdan teoritik.
Model konseptual adalah model yang bersifat analitis, yang menyebutkan komponen produk,men"analisis secara
rinci,
menunjukkan hubungan antar komponen secararinci
yangakan dikembangkan. Sedangkan secara
teoritik
artinya model yang
menggambarkankerangka
pikir
yang didasarkan ada teori yang relevan dan didukung oleh data empirik.Berdasarkan kajian, maka paradigma penelitian
ini
digambarkan dalam gambar-
L
Gamb ar
-l
. Paradigma Penelitian5. Desain model
Di
dalam
pengembanganmodel, maka dibutuhkan
desainmodel yang
akandikembangkan. Desain model sesuai dengan gantbar
-2:
@
@
@
@
ffi
I
, ,fi(qh Menyeiah'
I
ffi
qYP
rnteraksi (
\
Evaluasi
[image:6.595.199.436.588.735.2]Perltrerdayaan & Fasilitating
, -- .r . Vol. VI, No. 2, Oktober 2010: 83-93
Di
dalam penelitian
ini
terdapatempat
unsur
sebagi konsep
pembelajaran.::eraktif-Partisipatif.
Keempat unsur tersebut adalah sebagai beikut : (1)materi
belajarrurikulum),
yang
merupakan unsur utama dalam proses pembelajaran.(2)
Pendidik:endamping),
merupakanunsur
yang dituntut
mampu
memahami keadaan pesertajidik.
(3)
Tenant (pesertadidik)
yang harusdi
bina,di
bimbing, diarahkan dan dilayani.rnruk
lebih maju
dan berday a.(4)
Capaianhasil
adalahtujuan akhir
dalam penelitianini. yaitu keberdayaan mental peserta
didik
sehingga lulusan mampu berdaya dalam artimemiliki
mental lebih baik tentang : kreatif&
inisiatif,
mandiri&
tangguh, percayadiri,
nefworking, siap tekanan dan tidak menyerah, berkarya dan terampil.
C.
Analisis
DataDi
dalam penelitian menguji validasi model terlebih dahulu, kemudianuji
cobaketerterapan model.
Validasi
model digunakan untuk mengukur goodnessof
fit
modelyang
dikembangkan.Uji
ketertelapanmodel untuk menguji efektifitas model
danobservasi kecenderungan
perilaku
tenant.Validasi
model
menggunakanteknik
CFA(Confirmatory
Factor
Analysis) karena
diasumsikan
model
telah
tersusun
danterstruktur. Analisis
ini
bertujuan untuk menguji apakah model pembelajaranpartisipatif
interaktif yang dikembangkan mampu meningkatkan keberday aan t enant'
1. Data
Validasi Model
Data validasi model awal (original) dalam rangka melakukan goodness
offit
test. diambil dari pesertadidik
yang telah mendapat mata kuliah kewirausahaan.Tabel-l.
Data Validasi ModelAwal
No Indek Cut Of Value
orrroruffi'
1 P > 0.05
2 GFI > 0.80 0.4695 (tidak terpenuhi) 3
AGFI
> 0.80 0.403 8 (tidak terpenuryD4 CFI > 0.80 0.1610 (tidak terpenuhr )
Pada
tahel
-l.
bahu'a
angka parametermodel vans
diuraikan
diatas, dapatdikatakan masih
buruk
atau goodnes offit
/esf belum tercapai. Dengan demikian perlu dilakukan rerisi
terhadap desain model yang dikembangkan. Beberapa cara dilakukandalam r
aliJasi
model. 1'aitu dengan peninjauan ulang instrumen yang digunakan, ataupeniniauan responden
penelitian, atau indikator variabel yang
digunakan.Di
dalam penelriia;rini
70
responden,dimana konsep
SEM
responden5-10 indikator
(10x6indrsal.-':r
=
60
orang, masih sisa 10 orang sebagai antisipasi data angket yang tidakker:rba.i. kemudian
merujuk kembali
konsep
yang
dibangun
oleh peneliti.
Setelah,jiisrukan
pendalaman, makadilakukan
penyebaran angketkembali dan
di
dapatkan::-.il
sesuai tabel-2.Tabel -2. Data Validasi Model Hasil Revisi No Indek Cut Of Value Hasil (Makna)
I P
>
0.05 0.0866 (terpenuhi)2 GFI
>
0.80 0.8240 (terpenuhi)a
J
AGFI
>
0.80 0.8 822 (terpenuhi)4 CFI > 0.80 4.9228 (terpenuhi) 5 RMSEA < 0.80 0.0297 (terpenuhi) Sumber : data yang diolah
Berdasar data dalam tabel-Z, dapat dimaknai
dikembangkan telah mencapai " goodness
of
"fit test " untuk dilakukan
uji
coba lapangan.bahwa
lima
parameter model yangartinya model dapat dapat diterima
2.
Uji
CobaModel
di
Lapangan
Data
tentang pengujian
penggunaan
model
pembelajaran
kervirausahaanberbasis
partisipatif interaktif
menggunakan metode quasy eksperintert tlesign, modelnon equivalent
control group.
Dalam quosy experiment terdapat kelompok eksperimendan
kontrol,
pengambilan sampeldilakukan
secara purposire
vaitu
kelompok
yangmendapat
model
pembelajaran
kewirausahaan
b'erL,asisp:rrisipasif
interaktif
[image:8.595.104.512.349.445.2]rrunia, Vol. VI, No. 2, Oktober 2010: 83-93
:nteraktif
pendampingan.Hasil
uji
efektifitas model
terhadap
keberdayaan
danprofesionalisme tenanr ditunjukkan dalam tabel
-
3.Tabel-3. Hasil
uji
efektifitas model terhadap keberdayaan tenantBerdasarkan
hasil
analisis diperolehnilai
rata-ratakelompok
eksperimen I 1,06dan kelompok
kontrol
10,23,ini
berarti
nilai
kelompok
lebih tinggi
dibandingkan dengannilai
kelompok
kontrol.
HargaF
hitung
:
5,238 danF
tabel 4,1700, derajatsignifikansi 0.019
dengannilai P
<
5yo,jadi
kesimpulannyamodel
pembelajaran kewirausahaan berbasispartisipatif
interahf
dapat meningkatkan keberdayaan tenant.Data keberdayaan merupakan data komposit dari
indikator
:
1, Keterampilan teknis, 2. Kesadaran berwirausaha, 3.Motivasi
berusaha, 4. Kelebihandiri,
5. Kekurangandiri,
6.Akses ke pihak
lain,7.
Networking.3. Kecenderungan
Perilaku
TenantKemampuan
tenant dalam
melakukan usahamandiri
dalam
pembuatan hasilkarya nyata ditinjau keberdayaan yang
di wakili
perilaku tenant tentang kreatifitas nyatadalam membuat
produk
nyata. Perubahan kemampuan tenant dalam melakukan usahasebagai akibat
dari
model pembelajaran kewirausahaan berbasispartsisipatif interaktif
yang
diamati
secaraperiodik dari waktu ke
waktu, pengamatanini
disebut observasi.Hasil
observasidi
catat, selanjutnya diperoleh datakualitatif
dankuantitatif.
Adapungrafik
kecenderungan keberdayaan dalam melakukan usahariil
yang diamati
pada Stenant yang telah lulus adalah sesuai gambar-3.
il
ffii lfli fli tii
fft
ilt ill {i
fli lii
rl!
iti
ii
rii rl
Kegiatan
N
Rata-rataSD F hitung
df
F tabel SignifikanstEksoerimen 30 1 1.06
t.453
5,238 1 3,034 0.019 signifikansiKontrol 30 10.23 1.429 Sumber
:
datayangdi
olahPerilaku Keberdayaan tenant
-Yt=3.236+O.276*t
4.5
4 3.5 3
E
2.s[2
1.5
1
0.5 0
12345678
te na nt
Pernbelajaran Kewirausalreetl Berhasis Portisipatif lnteraktif Untuk ...(Suranto)
Gamb ar-3. Observasi Keber day aan Tenant
Berdasarkan gambar-3 diatas, dapat dideskripsikan
bahwa tenant
mengalamipeningkatan keberdayaan
dari
rata-rata8
tenant(X)
dan
rata-rata kemampuan usahamandiri
(Y)
mengalami kenaikan.
Berdasarkandata
tersebut
disimpulkan
bahwakecenderungan kemampuan
tenant
dalam
meningkatkan keberdayaan(6
indikator) meningkatawal
skor 3,01 dalam kategori sedang, keadaan akhir tenant menjadi 4,54.dengan
demikian
kecenderungan tenantmenjadi lebih
berdayatelah
terbukti
denganadanya
pembeiajaran
partisipatif
interaktif
kewirausahaan,
besamya
perubahankemampuan t e nont adalah Y f-3,23 6+0,27 6* t.
D.
Kesimpulan
Berdasar
hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa
model
pembelajaran kewirausahaanberbasis
partisipasit
interaktif mampu
meningkatkan
keberdayaantenant,
hal
ini
dilihat
dari
keefektifan kerja model dan kecenderunganperilaku
tenantsetelah mengikuti kuliah kewirausahaan.
Berdasarkan
hasil
analisis diperolehnilai
rata-rata kelompok eksperimen I 1,06dan kelompok
kontrol
10,23,ini
berarti
nilai
kelompok
lebih
tinggi
dibandingkan dengannilai
kelompok
kontrol.
Harga
F
hitung
:
5.238dan
F
tabel4,170,
derajatt
t
n
Kaunia , Vol. VI, No. 2, Oktober 2010: 83-93
kewirausahaan berbasis
partisipatif interaktif
dapat meningkatkan keberdayaan tenant.Hasil
penerapanmodel
pembelajaran kewirausahaan berbasispartisipatif
interaktif
sebagai model,
terbukti efektif
meningkatkan keberdayaan tenant.Hasil
kecenderungantersebut meningkat sesuai formula Y t:3,23 6+0,27 6* t.
Daftar
PustakaDjamarah,
Bahri,
Syaiful. 2000. Guru
danAnak
Didik
dalam Interalrsi Edukati.,
PT Rineka Cipta. JakanaIstiningsih, 2010,
TechnopreneurshipSebagai
Pemberdayaandan
PendampinganPetani, Makalah Fakultas Tarbiyah
UIN
Sunan Kalijaga. Yogyakarta.Istiningsih.2008. Model Pendampingan Berbasis Among Dalam Penyuluhan Pertanian Padi Organik di Sleman Yogtakarta. Disertasi, PPs
Doktor.
I-INY Yogyakarta.Istiningsih. 2010. Proposal
Model
PembelajaranInteraktif Partisipatif
Berorientasi Wirausaha.UIN
Sunan Kalijaga, Yogyakarta.Mulyasa,
E.
2004.
Implementasi
Kurikulum 2004:
Panduan Pembelaiaran
KBK.Remaj a Rosdakarya. Bandung
Qomarun, 2000. BPK Kewirausahaan Jurusan Arsitektur. FT.
UMS.
Surakarta.Soenarto. 2006.
Metodologi Penelitian dan
PengembanganKejuruan.
Materi
Kuliah
Doktor.
UNY
Yogyakarta.Sudjana S.,
D.
2004. Metode&
Teknik PembelajaranPartisipatif.
Falah Production. BandungSudjana, Nana dan
lbrahim,
1989. PenelitianPendidikan
Sinar Baru. BandungSugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan
Alfabeta. Bandung.Suherman. Eman. 2008. Desain Pembelajaran Kewirausahaan. Alfabeta. Bandung.
Usman, lJzer.2000.Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosda Karya. Bandung