UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III
ANALISIS RASIO KEUANGAN
PADA HOTEL MONA PLAZA PEKANBARU
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
AFNAN SALEH H HSB
082101172
DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III FakultasEkonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : AFNAN SALEH HALOMOAN HSB NIM : 082101172
JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA HOTEL MONA PLAZA PEKANBARU
TANGGAL ………. PEMBIMBING
(DR. YeniAbsah, SE, M.Si)
TANGGAL ……….. KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
(DR. YeniAbsah, SE, M.Si)
TANGGAL ………... DEKAN FAKULTAS EKONOMI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III
FakultasEkonomiUniversitas Sumatera Utara.
Penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua saya, yang telah begitu banyak pengorbanannya dalam memberikan dukungan moril dan materil serta kasih sayangnya yang tak terhingga kepada penulis.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yang juga sebagai Dosen Pembimbing terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penulisan tugas akhir ini.
4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
6. BuatKakak, Abang dan Adik saya yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasinya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Teman-temankuBang Tito Sinaga, Fernando Tarigan, Hanapi Sihombing, Firman, Rahmad Fauzi, Fadli dan juga kak Dhira yang telah memberikan semangat dan mendoakan penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.
8. Buat seluruh teman-teman jurusan keuangan stambuk 2008 dan teman-teman yang tak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu terima kasih banyak atas dorongan semangat, dan kebersamaannya yang telah diberikan selama ini.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan baik
pada waktu mengalami kesulitan maupun rintangan berupa amal dan pahala di
akhirat kelak. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih
banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang
akan datang.
Medan, 2013 Penulis
DAFTAR ISI
B. PerumusanMasalah ……… 3
C. TujuanPenelitian ……… 3
D. ManfaatPenelitian ……….. 3
BAB II. METODE PENELITIAN ……….. 5
A. SejarahSingkat Perusahaan ……… 7
B. StrukturOrganisasi Perusahaan ………. 9
C. LaporanKeuangan Perusahaan ……….. 23
1. PengertianLaporanKeuangan ……….. 23
2. TujuanLaporanKeuangan ……… 24
3. Jenis-jenisLaporanKeuangan……… 26
D. RasioKeuangan Perusahaan……… 33
1. PengertianRasioKeuangan……… 33
2. Jenis-jenisRasioKeuangan……… 34
BAB III. Analisis Dan Evaluasi………. 48
BAB IV. Kesimpulan Dan Saran A. Kesimpulan……….. 57
DaftarTabel
Tabel 2.1 Balance Sheet (Neraca) Tahun 2012 ……… 29
Tabel 2.2 Balance Sheet (Neraca) Tahun 2013 ……… 30
Tabel 2.3 Income Statement (LaporanLabaRugi) Tahun 2012 ……….. 31
Tabel 2.4 Income Statement (LaporanLabaRugi) Tahun 2013 ……….. 32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan yang didirikan dalam bentuk perusahaan dagang, jasa,
dan industri baik skala besar maupun kecil, mempunyai tujuan utama yakni untuk
mendapatkan keuntungan atau profit yang sebesar-sebesarnya kepada pemilik
perusahaan (pemegang saham) serta terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan
sampai masa yang akan datang. Untuk mengetahui sisi kekayaan yang dimiliki
perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangannya.
Laporan keuangan merupakan suatu gambaran dari keadaan perusahaan
pada waktu tertentu dan memberikan informasi tentang keuangan yang telah
dicapai oleh perusahaan dalam waktu tertentu, Keown et al (2005:75). Laporan
keuangan yang utama terdiri dari laporan neraca dan laporan laba-rugi. Neraca
memperlihatkan besarnya nilai keuangan dari aktiva, utang dan modal pada saat
tertentu. Laporan rugi laba memperlihatkan hasil-hasil yang dicapai dalam satu
tahun tertentu.
Untuk menganalisis serta mengadakan interpretasi posisi keuangan di
dalam suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio
keuangan. Rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil
perbandingan antara suatu pos yang ada di dalam laporan keuangan dengan
dapat memberikan gambaran baik buruknya kinerja perusahaan dan dapat
digunakan untuk menyusun rencana kerja perusahaan di masa yang akan datang.
Laporan keuangan juga bermanfaat bagi banyak pihak, baik pihak internal
yakni pemilik perusahaan, pimpinan/manajer perusahaan, karyawan. Maupun
eksternal yakni investor, kreditur/banker, pemerintah, bursa efek atau pasar
modal/pasar uang. Analisa Laporan keuangan diperlukan untuk mengetahui hasil
yang telah dicapai dan untuk memprediksi hasil yang hendak dicapai di masa
yang akan datang.
Bagi kreditur, laporan keuangan berguna untuk penilaian apakah pinjaman
yang diberikan kepada perusahaan dipergunakan seefisien mungkin, Sehingga
perusahaan mampu membayar setiap pinjaman yang telah jatuh tempo. Bagi
pemilik perusahaan, dipergunakan untuk melihat prospek keuntungan di masa
yang akan datang dan perkembangan perusahaan berikutnya. Bagi karyawan
laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan apakah gaji
yang diterimanya adil atau tidak. Permerintah berkepentingan terhadap laporan
keuangan perusahaan untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung
oleh perusahaan.
Mengingat pentingnya laporan keuangan bagi sebuah perusahaan maka
penulis merasa tertarik untuk menganalisis rasio keuangan. Sehubungan dengan
ini maka direncanakan penelitian dengan judul: “ANALISIS RASIO
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka perumusan masalah yang dikemukakan
dalam penelitian ini adalah: seberapa besar tingkat rasio likuiditas, rasio leverage,
rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas tahun 2012 dan 2013 pada Hotel Mona
Plaza Pekanbaru.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui posisi keuangan yang dimiliki Hotel Mona Plaza dan
melakukan analisis serta interpretasi melalui rasio keuangan.
Untuk mendapatkan gambaran secara jelas tentang kebijaksanaan dalam mengelola
laporan keuangan dalam perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
a. bagi penulis
Sebagai pengembangan pola piker penulis dengan cara mengimplementasikan
teori-teori yang di peroleh selama masa perkuliahan dengan praktik yang
terjadi sebenarnya di lapangan.
b. Bagi perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan rencana kerja yang
c. Bagi pihak lain
Sebagai masukan atau bahan referensi mengenai kondisi real keuangan dalam
BAB II
METODE PENELITIAN
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini uraian dan pembahasan didasarkan
dapa fakta aktual yang diperoleh dari penelitian langsung dari objek yang diteliti.
1. Lokasi penelitian
Hotel Mona Plaza Pekanbaru, Jl. H.R Soebrantas, KM 12, 5 (Jl. Raya
Pekanbaru-Bangkinang) tepatnya di depan jalan masuk Kampus Universitas Riau,
Simpang Panam, Kecamatan Tampan.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Penelitian lapangan (Field Reserch) merupakan penelitian yang dilakukan
dengan mendatangi langsung pada objeknya yaitu Hotel Mona Plaza untuk
memperoleh data primer yang dibutuhkan dalam judul penelitian. Adapun cara
yang dilakukan adalah:
1. Observasi yaitu: melakukan pengamatan langsung guna melihat dari dekat
kejadian-kejadian sesuai dengan objek yang diteliti.
2. Interview yaitu : dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak-pihak
berwenang di perusahaan yakni pihak Hotel Mona Plaza Pekanbaru.
3. Penelitian kepustakaan (library Reserch) merupakan penelitian yang dilakukan
literatur-literatur dan buku-buku bacaan yang sesuai dengan penelitian yang
dilakukan.
3. Sumber Data
a. Data Primer
Data Primer yaitu : data yang penulis peroleh secara langsung dari objek
penelitian yang belum diolah, seperti neraca keuangan, laporan laba rugi
Hotel Mona Plaza Pekanbaru.
b. Data sekunder
Berupa data kepustakaan yang di dapat untuk menunjang data primer.
4. Metode Analisis Data
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode deduktif yaitu
merupakan serangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara
menyusun terlebih dahulu masalah-masalah pokok dan memberikan penjelasan
sehingga diharapkan dapat menghasilkan gambaran yang jelas mengenai maslaah
yang dibahas. Data yang dieproleh kemudian dianalisis berdasarkan teori-teori
yang diterima pada masa perkuliahan.
A. Sejarah Singkat Hotel Mona Plaza
Hotel Mona Plaza didirikan oleh Haji Mohammad Nazir, seorang
pengusaha dari Sumatra Barat yang telah lama menetap di Pekanbaru. Nama
Nazir. Mona Plaza Hotel tepatnya berlokasi di Jl. HR Soebrantas km 12,5 (Jl.
Raya Bangkinang) atau di depan kampus Universitas Riau (UR) Kecamatan
Tampan. Ada beberapa titik komersial yang menjadi keuggulan Mona Plaza Hotel
seperti lokasinya yang terletak di lingkungan mahasiswa, dekat dari pusat
perbelanjaan, dekat rumah dengan sakit, dan mudah dijangkau oleh kendaraan
umum.
Awalnya Mona Plaza Hotel merupakan bangunan ruko 11 kapling. Untuk
kemajuan dari usaha tersebut, ada sebuah pemikiran akan pentingnya sebuah hotel
sebagai alternatif penunjang pesatnya perkembangan kota Pekanbaru khususnya
di daerah kecamatan Tampan dengan harapan memiliki prospek kedepannya.
Maka pada tahun 1989 dimulailah desain dan rancangan dari Mona Plaza Hotel
termasuk izin dan kelayakan sebuah hotel yang akan berkembang ke depannya.
Maka pada tanggal 24 Oktober 2003 dimulailah “Soft Opening” dari Mona
Plaza Hotel yang pertama kali diresmikan oleh Walikota Pekanbaru Bpk.
Herman Abdullah, dengan kapasitas hotel sebanyak 40 kamar. Pada awal Januari
2004 dibuka keseluruhan kamar sebanyak 80 kamar, yang reservasinya ditempati
oleh tamu-tamu yang mengadakan seminar dan rapat kerja.
Mona Plaza Hotel terdiri dari 3 lantai. Lantai dasar merupakan ruangan
penerimaan tamu, cofee shop, dan ruangan meeting berkapasitas 20 orang. Lantai
satu terdiri dari 40 kamar dengan dua ruangan meeting. Lantai dua hanya
atau meeting. Adapun jumlah tenaga kerja pada Mona Plaza Hotel adalah 53
orang.
Mona Plaza Hotel terdiri dari empat jenis kamar, yang mana tarif
penginapan dibedakan menurut jenis kamar tersebut. Adapun jenis-jenis kamar
pada Mona Plaza Hotel antara lain adalah:
1. Standar Room, dengan tarif penginapan sebesar Rp 195.000
2. Deluxe Room, dengan tarif penginapan sebesar Rp 225.000
3. Suite Room, dengan tarif penginapan sebesar Rp 250.000
Mona Plaza Hotel merupakan salah satu dari sekian banyak hotel bintang
dua yang ada di Pekanbaru, yang mana menurut Endar dan Sulistrianingsih,
salah satu syarat hotel bintang II adalah memiliki jumlah kamar 15, kamar mandi
terletak di dalam, luas kamar standar adalah 20m2.
B. Struktur Organisasi Mona Plaza Hotel
Organisasi dapat berjalan baik jika didukung dengan adanya kerjasama
yang baik antara atasan dan bawahan yang berkesinambungan dengan baik
instansi pemerintahan, perusahaan, perusahaan swasta maupun lembaga. Adanya
pembagian tugas dan wewenang dibutuhkan tanggung jawab yang besar untuk
melaksanakan tugas yang diberikan agar aktivitas yang dilakukan dapat berjalan
Hotel sebagai suatu perusahaan akomodasi yang bergerak di bidang jasa
yang memberikan pelayanan penginapan, makan, dan minum serta pelayanan
lainnya, sehingga tamu merasa bahwa tinggal di hotel seperti tinggal di rumah
sendiri.
Keberhasilan suatu hotel merupakan hasil dari keputusan dalam organisasi
yang dilaksanakan dengan baik oleh semua bawahan tanpa merasa tekanan dari
atasan sehingga timbul suasana kerja yang nyaman antara atasan dan bawahan
saling berkaitan dan tersusun dalam suatu organisasi yang dituangkan dalam
Struktur Organisasi.
Struktur organisasi mempunyai peranan penting baik suatu instansi
pemerintahan maupun lembaga lainnya. Karena tanpa adanya strutur organisasi
yang sistematis dan baik maka akan sulit bagi suatu instansi ataupun perusahaan
untuk menjalankan suatu aktivitas secara terarah dan teratur dalam pencapaian
tujuannya.
Manfaat lainnya yang terkandung dari struktur organisasi yang baik yaitu
sebagai alat untuk memperjelas tugas dan tanggung jawab masing-masing orang
yang menjadi anggota organisasi untuk duduki jabatan tersebut, serta agar dapat
tercapai kerja sama korrdinasi antar sesama.
Dalam strukutur organisasi selalu terdapat unsur-unsur sebagai berikut:
1. Adanya pimpinan dan sekelompok manusia yang dipimpin
3. Adanya wewenang dan tanggung jawab
Unsur pimpinan mengambil keputusan dalam organisasi yaitu sebagai
pejabat yang mempunyai tanggung jawab terhadap organisasi, menciptakan suatu
keadaan atau kondisi kepada bawahan agar merasa terikat dan senang hatinya
memberikan bantuan dalam mencapai tujuan organisasi. Adanya pembagian tugas
antara tenaga kerja yang ada didalam perusahaan, dituangkan dalam suatu gambar
yang disebut struktur organisasi, dimana kita dapat mengetahui siapa yang
melakukan pekerjaan dan kepada siapa dia bertanggung jawab, sehingga terlihat
jelas tugas dan tanggung jawab serta kedudukan masing-masing individu dalam
organisasi.
Menurut Siagian (1983:20) bahwa yang dimaksud dengan organisasi
adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama
untuk mencapai suatu ikatan hirarki dimana selalu terdapat hubungan antara
seseorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan juga bawahan.
Jadi organisasi merupakan faktor yang sangat menentukan dalam aktifitas
perusahaan karena didalamnya terdapat hubungan diantara orang-orang yang
menjalankan aktifitas tersebut. Untuk itu perlu dibuat suatu bagan yang
menggambarkan hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing
kegiatan atau fungsi-fungsi yang dinamakan bagan organisasi atau struktur
Mona Plaza Hotel dalam menjalankan aktivitasnya membagi tugas dan
wewenang kedalam beberapa departemen. Departemen-departemen tersebut
antara lain yaitu:
1. Accounting Department
2. Marketing Department
3. Room Department
4. Food and Beverage Department
5. Personal Department
6. Security Department
Departemen-departemen diatas memiliki tugas dan wewenang yang
berbeda-beda. Untuk lebih jelas mengenai struktur organisasi pada Mona Plaza
Bagan atau gambar di atas memberikan penjelasan adanya pembagian
tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda pada masing-masing departemen
dan bagian-bagian pelaksana lainnya. Berikut penulis sajikan mengenai tugas dan
tanggung jawab dari setiap departemen pada Mona Plaza Hotel Pekanbaru:
1. Manajer Unit
Manajer unit merupakan pimpinan tertinggi yang terdapat pada Mona
Plaza Hotel Pekanbaru, dimana manager unit membawahi seluruh departemen
yang ada. Adapun tugas atau wewenang yang diemban oleh seorang manager unit
adalah antara lain:
a. Bertanggung jawab lansung kepada direktur utama.
b. Mengusahakan dan meningkatkan efisiensi kepada tamu dan relasi hotel
untuk mencapai kepuasan tamu dan keuntungan maksimal dari operasional
hotel
c. Merencanakan dan melaksanakan tahapan usaha yang nantinya dapat
menyebabkan kenaikan volume bisnis dan keuntungan hotel
d. Menentukan tujuan dan kebijaksanaan operasional perusahaan secara
menyeluruh
e. Mencari semua sumber yang memungkinkan untuk menjadi bahan
f. Selalu melaksanakan teknik-teknik manajemen modern untuk mencapai
sasaran keuntungan maksimal dan perkembangan perusahaan
2. Accounting Department
Accounting Department merupakan departemen yang menangani
masalah-masalah keuangan dan pembukuan perusahaan. Tugas dan tanggung jawabnya
antara lain:
a. Mengelola keuangan perusahaan, baik pengeluaran maupun penerimaan
b. Membuat laporan keuangan setiap periode tertentu
c. Melaksanakan tugas penerimaan dan pengeluaran uang serta penerimaan
tagihan
3. Marketing Department
Marketing Department merupakan departemen yang bertugas
melaksanakan penjualan dan pemasaran seluruh produk yang dimiliki oleh hotel.
Marketing department diawasi lansung oleh Marketing Executive. Adapun tugas
dan tanaggung jawabnya antara lain:
a. Bertanggung jawab lansung kepada manager marketing
b. Membuat publikasi tentang hotel dan mencari hubungan dengan pihak luar
c. Melaksanakan pemasaran hotel dan membuat perjanjian kerjasama dengan
4. Room Department
Room Department merupakan departemen yang menangani
masalah-masalah yang berhubungan dengan kamar tamu, gedung hotel, restaurant dan
sebagainya. Room department ini dibagi atas 3 bagian dan diawasi oleh seorang
supervisor yaitu front office, house keeper, dan engineering.
5. Food and Beverage Department
Food and Beverage Departemen merupakan departemen yang menangani
masalah makanan dan minuman bagi para tamu. Food and Beverage Department
mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:
a. Pengadaan makanan dan minuman mulai dari bahan mentah sampai siap
dikonsumsi oleh para tamu
b. Melayani pemesanan makanan dan minuman bagi para tamu hotel
6. Personal Department
Personal Department merupakan departemen yang mengelola bagian
kepegawaian dan karyawan dalam perusahaan. Adapun tugas dan wewenang dari
personal department antara lain:
a. Mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah kepegawaian
dan karyawan
b. Menyusun peraturan dan tata tertib perusahaan yang berlaku bagi seluruh
7. Security Department
Security department merupakan departemen yang menangani masalah
keamanan hotel. Tugas dan tanggung jawab dari departemen ini antara lain
adalah:
a. Wajib menyelidiki setiap tamu yang datang
b. Menjaga lingkungan hotel
Seperti yang telah penulis jelaskan terdahulu, bahwa setiap departemen
mempunyai sub bagian kerja masing. Adapun sub bagian kerja
masing-masing departemen tersebut antara lain adalah:
1. Accounting Department
a. Chief Accounting
Tugas dan tanggung jawabnya antara lain adalah:
1). mengerjakan buku kas masuk
2). mengerjakan kartu-kartu biaya
b. General Cashier
Tugas dan tanggung jawabnya antara lain adalah:
1). Mengantar tamu hotel ke kamar yang telah disiapkan
3). Memeriksa seluruh kamar di setiap floor
c. House Man
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
1). Bertanggung jawab khusus terhadap kebersihan kamar para tamu dan
lingkungannya
2). Membersihkan alat-alat kerja dan menyimpan pada tempat yang telah
ditetapkan
3). Memberikan pelayanan terhadap tamu dan mengantarkan segala
keperluan tamu
2. Engineering Supervisor
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
1). Bertanggung jawab lansung kepada manager unit
2). Mengontrol cara kerja dan aktivitas dalam engineering dalam hal
technician dan driver
3). Engineering supervisor mengepalai :
a. Technician
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
2). Melakukan pergantian mesin apabila sudah diperlukan
b. Electric Technician
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
1). Merawat, memperbaiki dan memperhatikan jaringan
listrik yang terdapat di hotel
2). Mengganti peralatan listrik, baik bola lampu, wayar dan
sebagainya apabila sudah diperlukan
c. Building Technician
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
1). Merawat seluruh bagian gedung, baik bagian dalam
ataupun luar
2). Memperbaiki gedung yang rusak dan melakukan
renovasi gedung apabila diperlukan.
d. Gardener
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
1). Melakukan pemupukan, pembibitan bunga dan tanaman
2). Membersihkan halaman dan tanaman yang berada di
e. Driver
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
1). Mengatur dan menjemput karyawan jika ada keperluan
karyawan
3. Food and Beverage Department
a. Food and Beverage Supervisor
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
1). Mengatur jadwal waitress
2). Menyusun daftar menu tamu
3). Bertanggung jawab atas operasional restaurant
b. Cook
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
1). Memasak orderan tamu dan karyawan
c. Waitress
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
1). Melayani tamu restaurant
3). Melayani tamu saat sarapan
4). Membersihkan areal restaurant
5). Clear up (mengambil piring yang sudah kotor di kamar)
4. Security Restaurant
Security memiliki tugas dan tanggung jawab masalah keamanan
lingkungan hotel, yang mana pembagian kerja diatur menurut shift yang telah
ditentukan. Security tersebut memiliki 3 shift dalam bekerja, yaitu:
1). Shift I : pukul 07.00 WIB – 15.00 WIB
2). Shift II : pukul 15.00 WIB – 23.00 WIB
3). Shift III : pukul 23.00 WIB – 07.00 WIB
1. Aktivitas Mona Plaza Hotel
Mona Plaza Hotel Pekanbaru merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa perhotelan yang sekarang ini masih bertahan di
tengah-tengah kehidupan masyarakat Pekanbaru umumnya. Hotel yang beralamat
di Jl. H.R. Soebrantas ini telah berdiri selama tujuh tahun lamanya dan merupakan
cabang dari Hotel Mutiara Merdeka yang ada di Pekanbaru.
Menawarkan jasa yang maksimal merupakan tujuan utama berdirinya
a. Bidang Akomodasi
Bidang akomodasi merupakan produk utama dan menjadi usaha pokok
dari Mona Plaza Hotel. Bidang akomodasi ini antara lain berupa:
- Penyediaan kamar bagi keperluan tamu yang menginap secara fisik
- Keseluruhan dari bangunan hotel
- Ukuran serta jumlah kamar
- Fasilitas hotel
Fasilitas merupakan produk dari hotel yang ditawarkan untuk memberikan
kepuasan bagi tamu yang datang untuk menginap. Untuk memenuhi produk
tersebut, hotel harus mempunyai penampilan yang memikat baik itu dari segi
penampilan fisik maupun pelayanan terhadap tamu yang datang. Oleh karena itu,
hotel harus memperhatikan suasana yang sesuai dengan selera dan keinginan
pengunjung.
Akomodasi juga harus dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas lain untuk
memenuhi kebutuhan para pengunjung selama dalam perjalanan. Kendaraan yang
dimiliki oleh Mona Plaza Hotel sebagai bagian dari jasa akomodasi merupakan
salah satu fasilitas yang diberikan pihak hotel kepada tamu yang datang.
Kamar Mona Plaza Hotel terbagi menjadi 3 kelas, yaitu: standar room,
deluxe room dan suite room yang masing-masing memiliki perbedaan dalam segi
bagi para konsumen sesuai dengan selera dan kondisi keuangan dari konsumen
tersebut. Dan dalam penjualan jasa kamar, pihak hotel menerima kunjungan tamu
dalam bentuk perorangan ataupun rombongan.
b. Bidang Restaurant
Bidang Restaurant ini terpisah dari bidang akomodasi. Bidang ini adalah
bidang yang berfungsi menghasilkan dan menyiapkan makanan dan minuman,
baik untuk keperluan restaurant maupun untuk keperluan tamu yang menginap
dan sering disebut sebagai bidang food and beverage. Adapun makanan dan
minuman yang tersedia merupakan masakan dari dalam negri.
c. Bidang Opening Minor
Bidang ini merupakan bidang usaha yang mengelola pelayanan lain di luar
operasi kamar, yang merupakan usaha pihak hotel untuk memenuhi segala
kebutuhan yang diperlukan oleh para tamu. Yang termasuk kedalam bidang ini
adalah:
- Loundry service
- Meeting room
- Taxi
C. Laporan Keuangan Perusahaan
Laporan keuangan sangat dieprlukan bagi seorang analis sebagai
media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis
suatu perusahaan. Laporan keuangan inilah yang akan menjadi bahan
sarana informasi (screen) bagi analis dalam mengambil suatu keputusan.
Selain itu laporan keuangan dapat menjadi alat ukur dalam menilai kinerja
manajer di suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Oleh karena itu
laporan keuangan sangat diperlukan dalam suatu perusahaan.
1. Pengertian laporan keuangan
Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha
suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan
keuangan pada dasarnya merupakan suatu refleksi dari sekian banyak
transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Transaksi dan peristiwa yang
bersifat keuangan dicatat serta dogolong-golongkan dan diringkaskan
dengan cara setepat-tepatnya, dan kemudian diadakan penafsiran untuk
berbagai tujuan.
Menurut Sutrisno (2001:9) dalam bukunya yang berjudul Manajemen
Keuangan, pengertian laporan keuangan adalah:
“Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi
Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi
keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai
bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan...”
Menurut ikatan Akuntasi Indonesia (1996:2) pengertian laporan keuangan
yaitu, laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi Neraca, laporan laba-rugi,
laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Menurutn Weston (1996:20) dalam bukunya yang berjudul Manajemen
Keuangan, pengertian laporan keuangan adalah: laporan keuangan terutama
terdiri atas neraca dan perhitungan laba rugi yang berisi informasi tentang prestasi
perusahaan di masa lampau dan dapat dipakai sebagai dasar untuk penetapan
kebijaksanaan perusahaan di masa yang akan datang.
2. Tujuan laporan keuangan
Penyajian laporan keuangan perusahaan dalam garis besarnya mempunyai
maksud untuk memberikan informasi secara kuantitatif mengenai posisi keuangan
dalam suatu perusahaan pada suatu periode tertentu serta guna memperoleh
pengembalian tingkat investasi yang memuaskan atas dana yang telah
diinvestasikan.
Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (5) :
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
perusahaan.
Menurut prinsi Akuntansi Indonesia (1998) menyatakan bahwa tujuan
laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai aktiva dan kewajiban serta modal perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai
perubahan aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu
perusahaan yang timbul dari suatu kegiatan usaha dalam rangka
memperoleh laba.
c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para
pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam
menaksirkan laba.
d. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
dalam aktiva dan kewajiban perusahaan seperti aktivitas
pembiayaan dan aktivasi.
e. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang
berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk
kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan
APB Statement No.4 (AICPA), menggambarkan tujuan laporan keuangan
perusahaan dan membaginya menjadi:
a. Tujuan umum: “menyajikan laporan keuangan, hasil usaha, dan
perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang
diterima”.
b. Tujuan khusus memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban,
kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan kewajiban, serta
informasi biaya yang relevan.
3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan menurut Drs. Sutrisno MM, dalam bukunya yang
berjudul Manajemen Keuangan mengemukakan bahwa laporan keuangan yang
dikenal secara umum terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi
harta, hutang, modal pada periode tertentu. Harta (aktiva) disajikan dalam
kriteria harta lancar dan harta tidak lancar. Hutang (kewajiban) disajikan
sebagai hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek, tujuan neraca
untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perushaan pada suatu periode
tertentu, baisanya pada waktu tutup buku dan ditentukan sisanya apda
Di dalam menyajikannya, neraca dapat dibagi dalam 3 bentuk:
a). Bentuk vertikal (report form)
Neraca dalam bentuk vertikal disajikan dalam satu
halaman vertikal, di sebelah atas dicantumkan total aktiva dan di
sebelah bawah disajikan pos kewajiban dan pos modal.
b). Bentuk Skontro (Account Form)
Neraca dalam bentuk skontro aktiva disajikan di sebelah
kiri dan kewajiban serta modal ditempatkan disebelah kanan
sehingga penyajiannya berbentuk sebelah menyebelah (bentuk T).
c). Bentuk yang menyajikan posisi keuangan
Neraca dalam bentuk posisi keuangan ini tidak disajikan
dalam bentuk sebelumnya yang berpedoman pada persamaan
akuntansi. Dalam bentuk ini pertama-tama dicantumkan aktiva
lancar dikurangi hutang lancar dan pengurangannya dapat
diketahuisebagai modal kerjanya. Modal kerja ditambah aktiva
tetap dan lainnya kemudian dikurangi hutang jangka panjang maka
b. Laporan laba-rugi
Laporan laba-rugi adalah laporan keuangan yang menggambarkan
hasil yang diterima perusahaan selama satu periode tertentu serta
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut. Laporan
laba-rugi dapat disusul ke dalam dua bentuk yaitu:
a. Bentuk single step
Laporan laba rugi dalam bentuk ini yaitu menggabungkan
semua penghasilan menjadi satu kelompok dan menggabungkan
semua biaya ke dalam suatu kelompok, sehingga untuk
menghitung laba-rugi bersihnya hanya memerlukan satu langka
yaitu mengurangi jumlah total pendapatan terhadap jumlah
biaya-biaya yang dikeluarkan.
b. Bentuk multiple step
Laporan laba rugi dalam bentuk ini dilakukan melalui
pengelompokan yang lebih teliti sesuai dengan prinsip akuntansi
yang dipergunakan secara umum. Adapun neraca dan laporan laba
rugi pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru dapat dilihat dalam Tabel
Tabel 2.1
HOTEL MONA PLAZA PEKANBARU BALANCE SHEET
31 Desember 2012
ACTIVA 2013 PASSIVA 2013
current Asset: current liabilities
cash and cash equivalent 492.630.426 hutang usaha 863.722.730
Bank 687.071.552 hutang lainnya 446.375.970
piutang usaha 892.458.406 jumlah hutang lancar 1.310.098.700
Efek 703.696.052
Persediaan 614.507.437 hutang jangka panjang 6.000.000.000
Biaya dibayar dimuka 510.053.210 Total hutang 7.310.098.700
jumlah aktiva lancar 3.900.417.083
aktiva tetap Equity
Tanah 6.962.225.000 modal disetor 3.270.200.000
Bangunan 4.894.131.670 Capital stock 5.800.000.000
Kendaraan 43.695.790 laba di tahan (1.267.972.881)
akumulasi penyusutan (714.326.125) Total equity 7.802.227.119 Total aktiva tetap 11.185.680.550
Aset lainnya
Aset lain-lain 37.413.200
Amortization (11.230.500)
Total aset lain-lain 26.182.700
Jumlah aktiva 15.112.325.820 jumlah passiva 15.112.325.820
Tabel 2.2
HOTEL MONA PLAZA PEKANBARU BALANCE SHEET
31 Desember 2013
ACTIVA 2013 PASSIVA 2013
current Asset: current liabilities
cash and cash
equivalent 565.972.202 hutang usaha 896.746.647
Bank 738.446.713 hutang lainnya 460.078.334
Efek 872.499.120 jumlah hutang lancar 1.356.824.981
piutang usaha 287.445.703
Persediaan 688.136.005
hutang jangka
panjang 7.500.000.000
Biaya dibayar dimuka 490.233.000 Total hutang 8.856.824.981 jumlah aktiva lancar 3.642.682.743
aktiva tetap
Tanah 7.097.445.000 Equity
Bangunan 5.323.603.364 modal disetor 2.590.233.000 Kendaraan 69.704.503 Capital stock 5.255.479.503 akumulasi penyusutan (788.109.227) laba di tahan (1.331.681.603)
Total aktiva tetap 11.702.643.640 Total equity 6.514.030.900 Aset lainnya
Aset lain-lain 39.100.000
Amortization (13.570.500)
Total aset lainnya 25.529.500
Jumlah aktiva 15.370.855.880 jumlah passiva 15.370.855.880
Tabel 2.3
HOTEL MONA PLAZA Income Statement 31 Desember 2012
Uraian Tahun
Revenue
Room 3.123.278.116
Food and beverage sales 2.390.957.358
Telephone and fax sales 190.265.884
Laundry and valet 52.064.785
Other operational 210.070.243
Interest earned 2.100.630
Total Revenue 5.968.737.016
Operating Cost
Food and beverage sales 1.222.930.788
Telephone and fax sales 137.208.444
Laundry and valet 30.794.735
Other operational 24.359.230
salaries and wedges 1.563.273.115
department expenses 200.051.336
non department expenses 105.741.239
repair and maintenance 55.652.000
energy expences 229.427.000
Total operating cost 3.569.437.887
Gross operating profit 2.399.299.129 Non operating cost
Depreciation 940.735.640
Amortization 9.246.750
Total non operating cost 949.982.390
Earning before interest and tax 1.449.316.739
Interest 950.137.016
Earning before tax 499.179.723
Tax 49.821.250
Earning after tax 449.358.473
Tabel 2.4
Food and beverage sales 2.463.884.117
Telephone and fax sales 211.437.561
Laundry and valet 60.562.895
Other operational 240.674.775
Interest earned 2.108.270
Total Revenue 6.180.240.712
Operating Cost
Food and beverage sales 1.278.568.077
Telephone and fax sales 161.663.631
Laundry and valet 37.365.635
Other operational 5.559.145
salaries and wedges 1.845.381.010
department expenses 119.276.876
non department expenses 110.341.478
repair and maintenance 58.674.324
energy expences 236.782.891
Total operating cost 3.616.830.178
Gross operating profit 2.563.410.534
Non operating Cost
Depreciation 910.742.236
Amortization 8.243.513
Total non operating Cost 918.985.749
Earning before interest and tax 1.644.424.785
Interest 950.137.016
Earning before tax 694.287.769
Tax 53.095.217
Earning after tax 641.192.000
D. Rasio Keuangan Perusahaan
Rasio keuangan merupakan alat yang digunakan untuk
menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Pada dasarnya
untuk menghitung rasio keuangan perusahaan diperlukan angka-angka
yang ada dalam kolom neraca dan kolom laporan laba-rugi atau kombinasi
antara keduanya. Seorang manajer keuangan harus menyadari bahwa rasio
ekuangan pada dasarnya tidak memiliki nilai uang yang sebenarnya tetapi
merupakan perbandingan dua angka yang memiliki nilai.
1. Pengertian rasio keuangan
Menurut Harahap (2001:297) dalam bukunya yang berjudul
Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, pengertian rasio keuangan adalah:
“Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang memiliki hubungan yang relevan dan signifikan. Misalnya antara hutang dan modal, antara kas dan total aktiva, antara harga pokok penjualan dengan total penjualan dan sebagainya.”
Adapun cara yang digunakan dalam menganalisis rasio keuangan
perusahaan dapat menggunakan dua cara yaitu:
a. Time analysis approach
Yaitu suatu cara untuk menganalisis dengan cara membandingkan
rasio-rasio keuangan perusahaan dari suatu periode dengan periode
b. Cross sectional approach
Yaitu suatu cara untuk menganalisis dengan cara membandingkan
rasio-rasio keuangan perusahaan yang sejenis pada periode yang sama
ataupun membandingkannya dengan rata-rata industri yang ada.
2. Jenis-jenis rasio keuangan
Menurut Syahyunan (2004:84) dalam buku Manajemen Keuangan
membagi jenis rasio keuangan yang secara umum dipergunakan dalam suatu
perusahaan ada 4 (empat) jenis rasio diantaranya: Rasio Likuiditas, Rasio
Leverage, Rasio aktivitas, dan rasio Profitabilitas.
a. Rasio Likuiditas (Liquidity Rasio)
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya secara tepat waktu. Rasio ini dibagi atas:
1. Rasio Lancar (current ratio)
Rasio lancar digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva
lancar yang tersedia. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Rasio Lancar = Aktiva lancar
Hutang lancar
Rasio lancar tahun 2012 = 3.900.417.083
1.310.098.700
= 2.98 atau 297.7 %
Rasio lancar tahun 2013 =
Rasio cepat = Aktiva lancar- (persediaan + biaya dibayar dimuka)
Hutang lancar
Perhitungan rasio capat Hotel Mona Plaza Pekanbaru dalam kurun waktu 2 tahun
terakhir adalah sebagai berikut :
Rasio cepat tahun 2012 =
3.642.682.743 1.356.824.981 = 2.69 atau 268.4%
2. Rasio cepat (Quick ratio)
Rasio cepat digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan
dalammembayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan
aktiva yang paling lancar.
3.900.417.083 – (614.507.437+510.053.210)
1.310.098.700
= 2.11 atau 211.88 %
Rasio cepat tahun 2013 = 3.642.682.743 – (688.136.005+490.233.000)
1.356.824.981
3. Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio kas digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas
yang tersedia dan yang segera dapat diuangkan.
Rasio kas = Kas + Efek
Hutang Lancar
Perhitungan rasio kas pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru dalam kurun waktu 2 tahun yakni:
Rasio kas tahun 2012 = 492.630.426 + 703.696.052
1.310.098.700
= 0,91 atau 91,31%
Rasio kas tahun 2013 = 565.972.202 +872.499.120
1.356.824.981
= 1,06 atau 106,01%
4. Modal Kerja Bersih (Net Working Capital)
Modal kerja bersih digunakan untuk menghitung seberapa besar kelebihan
aktiva lancar dan hutang lancar.
Modal kerja bersih = Aktiva Lancar- Hutang Lancar
Perhitungan modal kerja bersih pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru adalah sebagai
Modal Kerja Bersih tahun 2012 = 3.900.417.083 - 1.310.098.700
= Rp. 2.590.318.383
Modal Kerja Bersih tahun 2013 = 3.642.682.743 – 1.356.824.981
= Rp. 2.285.857.762
b. Rasio Leverage (Leverage ratio)
Rasio leverage juga sering disebut dengan rasio solvabilitas. Rasio ini
digunakan untuk emngetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh
kewajiban-kewajibannya (hutangnya), atau dengan kata lain rasio ini digunakan
untuk mengetahui apakah operasional perusahaan lebih banyak di danai oleh
hutang atau modal sendiri. Rasio ini dibagi atas:
1. Rasio hutang atas Aktiva (Debt Ratio)
Rasio hutang atas aktiva digunakan untuk mengatur jumlah aktiva
perusahaan yang dibiayai oleh hutang atau modal sendiri. Rasio ini di hitung
dengan rumus sebagai berikut:
Rasio hutang atas aktiva = Total Hutang
Perhitungan rasio hutang atas aktiva pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru dalam 2
tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Rasio hutang aktiva pada tahun 2012 = 7.310.098.700
15.112.325.820
= 0.48 atau 48.37 %
Rasio hutang aktiva pada tahun 2013 = 8.856.824.981
15.370.855.880
= 0.58 atau 57.62 %
2. Rasio hutang atas Modal (Debt To Equity Ratio)
Rasio hutang atas modal digunakan untuk mengetahui jumlah
perbandingan antara hutang dan ekuitas di dalam perusahaan. Dan dapat
mengetahui kemampuan modal sendiri dalam memenuhi seluruh
kewajiban-kewajiban yang ada dalam perusahaan. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Rasio hutang atas modal = Total hutang
Total modal
Perhitungan rasio hutang atas modal pada Hotel Mona Plaza pekanbaru adalah
sebagai berikut:
Rasio hutang atas modal tahun 2012 = 7.310.098.700
Rasio hutang atas modal tahun 2013 = 8.856.824.981
6.514.030.900
= 1.36 atau 135.96 %
3. Jaminan atas beban bunga (time interest earned)
Jaminan atas beban bunga digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi beban tepatnya berupa bunga. Rasio ini di hitung
dengan rumus sebagai berikut:
Jaminan atas beban bunga = laba sebelum bunga dan pajak
Beban bunga
Perhitungan Jaminan atas beban bunga pada Hotel Mona Plaza pekanbaru adalah
sebagai berikut:
Jaminan atas beban bunga HMP tahun 2012 = 1.449.316.739 950.137.016
= 1,52 atau 152,53%
Jaminan atas beban bunga HMP tahun 2013 = 1.644.424.785
950.137.016
= 1,73 atau 173,07 %
c. Rasio Aktivitas (Activity ratio)
Rasio aktivitas digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva yang dimiliki perusahaan
1. Rata-rata hari pengumpulan hutang (Average collection
periode)
Rata-rata pengumpulan hutang dipergunakan untuk menghitung berapa
kali dana yang tertanam dalam piutang perusahaan berputar dalam setahun .
Rasio ini di hitung dengan rumus sebagai berikut:
Rata-rata hari pengumpulan hutang = jumlah piutang × 360
Penjualan
Perhitungan hari rata-rata pengumpulan piutang pada Hotel Mona Plaza
Pekanbaru selama 2 tahun adalah sebagai berikut:
Rata-rata hari pengumpulan hutang tahun 2012 = 892.458.406 ×360
5.968.737.016
= 53,82 hari
Rata-rata hari pengumpulan hutang tahun 2013 = 287.445.703 × 360
6.180.240.712
= 16,74 hari
2. Perputaran aktiva tetap (fixed asset turn-over)
Perputaran aktiva tetap digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen
perusahaan untuk menghasilkan tingkat penjualan. Rasio ini dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Perputaran aktiva tetap = penjualan
Total aktiva tetap
Perhitungan total aktiva tetap pada hotel Mona Plaza Pekanbaru selama dua tahun
adalah sebagai berikut:
Perputaran aktiva tetap tahun 2012 = 5.968.737.016
11.185.680.550
= 0, 53 kali
Perputaran aktiva tetap tahun 2013 = 6.180.240.712
11.702.643.640
= 0, 52 kali
3. Perputaran total Aktiva (total Assets turn-Over)
Perputaran total aktiva digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen
dalam menggunakan dana yang tertanam pada seluruh aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan untuk menghasilkan tingkat penjualan. Rasio ini di hitung dengan
Perputaran total aktiva = Penjualan
Total Aktiva
Perhitungan perputaran total aktiva pada Hotel Mona Plaza pekanbaru dalam
waktu 2 tahun terakhir adalah:
Perputaran total aktiva tahun 2012 = 5.968.737.016
15.112.325.820
= 0, 39 kali
Perputaran total aktiva tahun 2013 = 6.180.240.712
15.370.855.880
= 0, 40 kali
d. Rasio Profitabilitas (Profitability ratio)
Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan manajemen terhadap
sumber-sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini dibagi atas :
1. Marjin Laba Kotor (Gross profit Margin)
Marjin laba kotor digunakan untuk mengukur efisiensi pengendalian
terhadap harga pokok (biaya produksi), mengindikasikan kemampuan perusahaan
untuk berproduksi secara efisien. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai
Marjin Laba Kotor = Laba Kotor
Penjualan
Perhitungan marjin laba kotor pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru adalah sebagai
berikut:
Marjin laba kotor tahun 2012 = 2.399.299.129
5.968.737.016
= 0,40 atau 40,19%
Marjin laba kotor tahun 2013 = 2.563.410.534
6.180.240.712
= 0,41 atau 41,47%
2. Marjin Laba usaha (operating profit margin)
Marjin laba usaha digunakan untuk mengukur tingkat laba operasi yang
dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan volume penjualan. Rasio ini
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Marjin laba usaha = laba usaha
Penjualan
Perhitungan marjin laba usaha pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru adalah
Marjin laba usaha tahun 2012 = 1.449.316.739
5.968.737.016
= 0,24 atau 24,28%
Marjin laba usaha tahun 2013 = 1.644.424.785
6.180.240.712
= 0,26 atau 26,60%
3. Marjin laba bersih (net profit margin)
Marjin laba bersih digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak
yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan volume penjualan. Rasio
ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Marjin laba bersih = laba bersih
Penjualan
Berikut ini perhitungan marjin laba bersih Hotel Mona Plaza dalam 2 tahun:
Marjin laba bersih tahun 2012 = 449.358.473
5.968.737.016
= 0,07 atau 7,52%
Marjin laba bersih tahun 2013 = 641.192.000
6.180.240.712
4. Tingkat Pengembalian atas Investasi (Return on Investment)
ROI
Tingkat pengembalian atas investasi digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih sesudah pajak dari total
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini di hitung dengan rumus sebagai
berikut:
Tingkat pengembalian atas investasi = Laba bersih
Total aktiva
Perhitungan tingkat pengemabalian atas investasi pada Hotel Mona Plaza
Pekanbaru selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tingkat pengembalian investasi tahun 2012 = 449.358.473
15.112.325.820
= 0,02 atau 2,97 %
Tingkat pengembalian investasi tahun 2013 = 641.192.000 15.370.855.880
= 0,04 atau 4,17%
5. Tingkat Pengembalian Atas Modal (Return On Equity) ROE
Tingkat pengembalian atas modal digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi pemiliki perusahaan
Tingkat pengembalian atas modal = Laba Bersih
Total Modal
Perhitungan tingkat pengembalian atas modal pada hotel Mona Plaza pekanbaru
selama 2 tahun adalah sebgaai berikut:
Tingkat pengembalian atas modal tahun 2012 = 449.358.473
7.802.227.119
= 0,05 atau 5,75 %
Tingkat pengembalian atas modal tahun 2013 = 641.192.000
6.514.030.900
Tabel 2.5
HOTEL MONA PLAZA PEKANBARU
RASIO KEUANGAN
TAHUN 2012-2013
Rasio-Rasio
Keuangan Tahun 2012 Tahun 2013 Naik (Turun)
a. R.Likuiditas
1. Rasio Lancar 297,7 % 268,4 % (29,3 %)
2. Rasio cepat 211,88 % 181,62 % (30,26 %)
3. Rasio Kas 91,31 % 106,01 % 14,7 %
4. Modal Kerja bersih Rp. 2.590.318.383 Rp. 2.285.857.762 (Rp. 304.460.621)
b. Rasio Leverage
1. Rasio hutang atas
aktiva 48,37 % 57,62 % 9,25 %
2. Rasio hutang atas
BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI
Berdasarkan laporan keuangan yang diperoleh dari Jotel Mona Plaza
Pekanbaru, maka pada bab ini penulis akan melakukan analisis dan evaluasi
terhadap kondisi keuangan di dalam perusahaan yang telah berubah ke dalam
bentuk rasio-rasio keuangan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat dari hasil
perubahan-perubahan rasio keuangan tahun 2012 sampai tahun 2013.
A. Rasio Likuiditas
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar pada tahun 2012 sebesar 2,97 atau 297,7% ini berarti setiap
Rp.1 hutang lancar dapat dijamin dengan Rp. 2,97 aktiva lancar. Sedangkan rasio
lancar pada tahun 2013 sebesar 2,68 atau 268,4%, ini berarti setiap Rp.1 hutang
lancar dapat dijamin dengan Rp. 2,68 aktiva lancar.
Rasio lancar pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,29 atau
29% hal ini dikarenakan adanya kenaikan sejumlah aktiva lancar yang tidak
sebanding dengan naiknya jumlah hutang lancar di tahun 2013. Walaupun rasio
lancar mengalami Penurunan namun ini menunjukkan bahwa kondisi keuangan
perusahaan di tahun 2013 dalam keadaan baik), karena rasio lancar yang dimiliki
2. Rasio Cepat (Quick ratio)
Rasio cepat pada tahun 2012 sebebsar 2,11 atau 211,88%, ini berarti pada setiap
Rp.1 hutang lancar dapat dijamin dengan Rp. 2,11 atau 211,88% aktiva lancar
yang paling lancar. Rasio cepat pada tahun 2013 sebesar 1,81 atau 181,62% ini
berarti setiap Rp.1 hutang lancar dapat dijamin dengan Rp. 1,81 aktiva lancar
yang paling lancar.
Rasio cepat pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,30 atau
30,26 %. Hal ini disebabkan karena menurunnya jumlah aktiva lancar dan
meningkatnya jumlah hutang lancar pada tahun 2013.
3. Rasio Kas
Rasio kas pada tahun 2012 sebesar 0,91 atau 91,31%, ini berarti setiap
Rp.1 hutang lancar dapat dijamin dengan Rp. 0,91 kas dan yang segera menjadi
kas. Sedangkan rasio kas pada tahun 2013 sebesar 1,06 atau 106,01%, ini berarti
setiap Rp.1 hutang lancar dapat dijamin dengan Rp. 1,06 kas dan yang segera
menjadi kas.
Rasio kas pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 14,7 % hal ini
menunjukkan bahwa terjadi kenaikan jumlah kas menjadi lebih besar dan
turunnya jumlah hutang lancar yang menjadikan posisi kas menjadi seimbang dan
4. Modal kerja bersih
Modal kerja bersih pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 2.590.318.383, hal
ini menunjukkan bahwa kondisi likuiditas perusahaan baik, yang artinya ada
kelebihan jumlah aktiva lancar yang digunakan untuk membantu kelancaran
operasional perusahaan. Sedangkan modal kerja bersih pada tahun 2013 sebesar
Rp. 2.285.857.762.
Modal kerja bersih pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar
Rp. 304.460.621 hal ini disebabkan adanya penurunan jumlah aktiva lancar yang
lebih besar bila dibandingkan dengan turunnya jumlah hutang lancar yang lebih
kecil. Penurunan ini akibat adanya persaingan dari harga jual jasa yang semakin
ketat dan tingginya biaya operasional perusahaan, sehingga berpengaruh terhadap
kinerja manajer untuk menghasilkan volume penjualan yang sesuai dengan target
perusahaan.
B. Rasio Leverage
1. Rasio Hutang atas aktiva (Debt Ratio)
Rasio hutang atas aktiva pada tahun 2012 sebesar 0,48 atau 48,37%, ini
berarti setiap Rp.1 hutang dapat ditutupi dengan aktiva sebesar Rp. 0,48.
Sedangkan rasio hutang atas aktiva pada tahun 2013 sebesar 0,57 atau 57,62%, ini
berarti setiap Rp.1 hutang dapat ditutupi dengan aktiva sebesar Rp. 0,57.
Rasio hutang atas aktiva pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar
tahun 2013 meningkat bila dibandingkan jumlah hutang pada tahun 2012. Hal ini
terlihat dari kenaikan jumlah aktiva tahun 2013 yang mengalami kenaikan di
tahun 2013. Kenaikan ini menunjukkan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan
untuk menutupi hutang perusahaannya semakin besar. Rasio ini memperlihatkan
kondisi perusahaan yang kurang seimbang, karena di tahun 2013 hotel Mona
plaza mengalami kenaikan penggunaan hutang.
2. Rasio hutang atas Modal (Debt to Equity ratio)
Rasio hutang atas modal pada tahun 2012 adalah sebesar 1,24 atau
124,62%, ini berarti setiap Rp. 1,24 modal sendiri dapat menutupi hutang sebesar
Rp.1. sedangkan rasio hutang atas modal pada tahun 2013 sebesar 1,35 atau
135,96%, ini berarti setiap Rp. 1,35 sendiri dapat menutupi hutang sebesar Rp.1.
Rasio hutang atas modal pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar
0,11 atau 11%. Hal ini disebabkan terjadinya kenaikan jumlah hutang yang lebih
besar bila dibandingkan dengan kenaikan jumlah ekuitas. Kenaikan ini
menunjukkan bahwa kondisi perusahaan tidak likuid (tidak baik), karena semakin
besarnya modal sendiri yang digunakan untuk menutupi hutang-hutang yang ada
dalam perusahaan.
3. Jaminan atas beban bunga (Time Interest earned)
Jaminan atas beban bunga pada tahun 2012 sebesar 1,52 atau 152,53%, ini
berarti setiap Rp. 1,52 laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh
sedangkan jaminan atas beban bunga pada tahun 2013 sebesar 1,73 atau 173,1%,
ini berarti setiap Rp. 1,73 laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh
perusahaan hanya dapat digunakan untuk menutupi beban bunga sebesar Rp.1.
Jaminan atas beban bunga pada tahun 2013 mengalami peningkatan
sebesar 0,20 atau 20%. Hal ini disebabkan adanya peningkatan jumlah pendapatan
pada tahun 2013 sedangkan jumlah bunga yang harus dibayarkan tetap.
Peningkatan ini menunjukkan kondisi perusahaan yang likuid, karena semakin
tingginya laba sebelum bunga dan pajak perusahaan yang digunakan untuk
menjamin beban bunga yang ada.
C. Rasio Aktivitas
1. Rata-Rata Hari Pengumpulan Piutang (Average Collection Periode)
Rata-rata hari pengumpulan piutang pada tahun 2012 berjumlah 53,82
hari, ini berarti piutang berputar dan kembali ke dalam perusahaan menjadi uang
kas diperlukan waktu selama 53,82 hari dalam satu periode. Sedangkan rata-rata
hari pengumpulan piutang pada tahun 2013 berjumlah 16,74 hari, ini berarti
piutang kembali berputar dan kembali ke dalam perusahaan menjadi uang kas
diperlukan waktu selama 16,74 hari dalam satu periode.
Rata-rata hari pengumpulan hutang pada tahun 2013 mengalami
peningkatan selama 37,08 hari dibandingkan tahun 2012. Hal ini disebabkan
karena jumlah piutang perusahaan pada tahun 2013 lebih sedikit bila
2. Perputaran Aktiva Tetap
Perputaran aktiva tetap pada tahun 2012 sebesar 0,53 kali, ini berarti dana
yang tertanam dalam keseluruhan jumlah aktiva tetap berputar sebanyak 0,53 kali
dalam satu tahun. Sedangkan perputaran aktiva tetap pada tahun 2013 sebesar
0,52 kali, ini berarti dana yang tertanam dalam keseluruhan jumlah aktiva lancar
tetap berputar sebanyak 0,52 kali dalam satu tahun.
Perputaran aktiva tetap pada tahun 2013 mengalami penurunan sebanyak
0,01 kali. Hal ini disebabkan jumlah aktiva tahun 2012 lebih besar dibandingkan
dengan jumlah aktiva pada tahun 2013, penurunan ini menunjukkan kemampuan
perusahaan yang tidak stabil dalam mengelola jumlah aktiva yang dimiliki untuk
memperbesar volume penjualan.
D. Rasio Profitabilitas
1. Marjin Laba Kotor
Marjin laba kotor pada tahun 2012 sebesar 0,40 atau 40%, ini berarti setiap
Rp.1 pendapatan perusahaan dapa menghasilkan 0,40 laba kotor perusahaan.
Sedangkan marjin laba kotor pada tahun 2013 0,41 atau 41%. Ini berarti setiap
Rp.1 pendapatan perusahaan dapat menghasilkan Rp. 0,41 laba kotor perusahaan.
Marjin laba kotor pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,01 atau
1%. Hal ini disebabkan jumlah laba kotor perusahaan pada tahun 2013 lebih besar
Hal ini menunjukkan kondisi perusahaan yang mulai membaik
dibandingkan tahun 2012 untuk berproduksi dan menghasilkan laba kotor yang
lebih besar dibandingkan tahun 2012.
2. Marjin Laba Usaha
Marjin laba usaha pada tahun 2012 sebesar 0,24 atau 24,28%, hal ini
menunjukkan setiap Rp.1 pendapatan perusahaan dapat menghasilkan Rp. 0,24
laba sebelum bunga dan pajak. Sedangkan marjin laba usaha pada tahun 2013
sebesar 0,26 atau 26,60%, ini berarti setiap Rp. 1 pendapatan perusahaan dapat
menghasilkan Rp.0,26 laba sebelum bunga dan pajak.
Marjin laba usaha pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,02
atau 2%. Hal ini disebabkan karena jumlah laba sebelum bunga dan pajak
perusahaan pada tahun 2013 lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah laba
sebelum bunga dan pajak. Peningkatan ini menunjukkan semakin baiknya
kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien sehingga laba sebelum
bunga dan pajak yang dihasilkan tahun 2013 mengalami peningkatan.
3. Marjin Laba bersih
Marjin laba bersih pada tahun 2012 sebesar 0,08 atau 8%, ini berarti setiap
Rp.1 pendapatan perusahaan dapat menghasilkan Rp. 0,08 laba bersih sesudah
bunga dan pajak. Sedangkan marjin laba bersih pada tahun 2013 sebesar 0,10 atau
10%. Ini berarti setiap Rp.1 pendapatan perusahaan dapat menghasilkan Rp. 0,10
Marjin laba bersih pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 0,02
atau 2%. Hal ini disebabkan jumlah laba bersih sesudah bunga dan pajak
perusahaan pada tahun 2013 lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah laba
sesudah bunga dan pajak tahun 2012. Peningkatan ini menunjukkan semakin
baiknya kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien sehingga laba
bersih sesudah bunga dan pajak yang dihasilkan tahun 2013 mengalami
peningkatan.
4. tingkat pengembalian atas investasi
Tingkat pengembalian atas investasi pada tahun 2012 sebesar 0.03 atau
3% ini berarti setiap Rp.1 jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan dapat
menghasilkan Rp.0,03 laba bersih sesudah bunga dan pajak. Sedangkan tingkat
pengembalian atas investasi pada tahun 2013 sebesar 0,04 atau 4%, ini berarti
setiap Rp.1 jumlah seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan dapat menghasilkan
Rp. 0,04 laba bersih sesudah bunga dan pajak.
Tingkat pengembalian atas investasi pada tahun 2013 mengalami
peningkatan sebesar 0,01 atau 1%. Hal ini disebabkan jumlah seluruh aktiva yang
dimiliki perusahaan pada tahun 2013 lebih besar bila dibandingkan dengan
jumlah seluruh aktiva tahun 2012. Peningkatan ini menunjukkan semakin
efektifnya kemampuan perusahaan dalam menggunakan jumlah seluruh aktiva
5. Tingkat pengembalian investasi atas modal
Tingkat pengembalian investasi atas modal pada tahun 2012 sebesar 0,06
atau 6%, ini berarti setiap Rp.1 modal yang ditanamkan ke dalam perusahaan
dapat menghasilkan Rp. 0,06 laba bersih sesudah bunga dan pajak. Sedangkan
tingkat pengembalian atas modal tahun 2013 sebesar 0,10 atau 10% ini berarti
setiap Rp.1 modal yang ditanamkan ke dalam perusahaan dapat menghasilkan Rp.
0,10 laba bersih sesudah bunga dan pajak.
Tingkat pengembalian modal pada tahun 2013 mengalami peningkatan
sebesar 0,04 atau 4%. Hal ini disebabkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan
pada tahun 2013 lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah modal tahun 2012.
Peningkatan ini menunjukkan semakin efisiennya perusahaan dalam
menggunakan modal yang dimiliki untuk meningkatkan volume penjualan
sehingga laba bersih sesudah bunga dan pajak ditahun 2013 mengalami
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisa dan evaluasi atas rasio-rasio keuangan yang ada pada
Hotel Mona Plaza Pekanbaru, dapat diambil kesimpulan mengenai kondisi
keuangan yang dimiliki perusahaan. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik
adalah sebagai berikut:
1. Kondisi Likuiditas
Dilihat dari kondisi Rasio likuiditas, Hotel Mona Plaza Pekanbaru dalam
dua tahun terakhir mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena menurunnya
sejumlah nilai rasio pada tahun 2013, seperti rasio lancar dan rasio cepat.
Penurunan ini tidak berpengaruh besar terhadap kondisi keuangan yang dimiliki
perusahaan, karena dalam dua tahun terakhir jumlahnya berada di atas 1 atau
100%. Nilai ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu dengan menggunakan
aktiva lancar yang dimiliki.
2, Kondisi Leverage
Di lihat dari kondisi leverage, Hotel Mona Plaza Pekanbaru dalam dua
tahun terakhir mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena meningkatnya
sejumlah aktiva yang dimiliki perusahaan pada tahun 2013. Nilai ini menunjukkan
tepat waktu dengan menggunakan jumlah aktiva dan jumlah modal yang ada
didalam perusahaan tanpa harus menambah jumlah hutang jangka panjang yang
ada.
3. Kondisi aktivitas
Dilihat dari kondisi rasio aktivitas, Hotel Mona Plaza Pekanbaru dalam
dua tahun terakhir mengalami peningkatan. Peningkatan ini dapat dilihat dari
tingkat hari pengumpulan piutang yang semakin cepat 37,08 hari dan
bertambahnya volume penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal ini
menunjukkan semakin liquidnya (baik) kemampuan perusahaan dalam
menggunakan sumber daya yang dimiliki.
4. Kondisi Profitabilitas
Dilihat dari kondisi rasio profitabilitas, Hotel Mona Plaza Pekanbaru
dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena
meningkatnya jumlah laba dan penjualan pada tahun 2013 dibandingkan dengan
B. SARAN
Dengan melihat hasil yang diperoleh dari rasio-rasio keuangan yang ada
pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru, penulis merasa perlu memberikan beberapa
saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi kinerja perusahaan dimasa yang akan
datang:
1. Rasio Likuiditas
Kondisi likuiditas Hotel Mona Plaza Pekanbaru dapat dikatakan dalam
kondisi baik, namun sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan dan menambah
likuiditasnya untuk tahun yang akan datang dengan cara meningkatkan jumlah
aktiva lancar yang dimiliki melalui peningkatan volume penjualan tanpa harus
menambah jumlah hutang lancarnya.
2. Rasio Leverage
Kondisi leverage hotel Mona Plaza pekanbaru dapat dikatakan dalam
kondisi baik, hal ini dapat dilihat dari semakin kecilnya jumlah modal yang
digunakan untuk menutupi jumlah hutang yang dimiliki perusahaan. Untuk itu di
masa yang akan datang sebaiknya perusahaan tetap mempertahankan kondisi ini
3. Rasio aktivitas
Kondisi aktivitas Hotel Mona Plaza Pekanbaru dalam dua tahun terkhir
dapat dikatakan dalam kondisi baik, hal ini dapat dilihat tingkat hari pengumpulan
piutang yang semakin cepat 37,08 hari dan bertambahnya volume penjualan yang
dihasilkan oleh perusahaan. Untuk itu di masa yang akan datang sebaiknya
perusahaan tetap mempertahankan kondisi ini atau perusahaan dapat
meningkatkannya lagi.
4. Rasio Profitabilitas
Kondisi profitabilitas Hotel Mona Plaza Pekanbaru dalam dua tahun
terakhir hanya mengalami sedikit peningkatan. Untuk itu, di masa yang akan
datang sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan jumlah penjualan lagi untuk
DAFTAR PUSTAKA
Dukat, Erwan. Alat-alat Analisa Keuangan. Edisi revisi. Cetakan kedua:
Yogyakarta, Ak Group, 1987.
Djahidin, Farid Edric. Analisa Laporan Keuangan. Salemba Empat, Jakarta:2002.
Harahap, Syofyan Syafri. Analisis Kritis atas laporan Keuangan. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta, 2001.
Purba,Parantahen. Analisa dan perencanaan keuangan. Edisi pertama. Fakultas
Ekonomi USU, Medan, 2002.
Riyanto, bambang. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Edisi kelima, cetakan
kedelapan belas. Gajah Mada, Yogyakarta. 1997.
Sutrisno, Drs, MM. Manajemen Keuangan. Edisi pertama, ekonisia, yogyakarta,