SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP
DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS
SKRIPSI
NUR KHOLILAH HASIBUAN
071401005
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer
NUR KHOLILAH HASIBUAN 071401005
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul : SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS
Kategori : SKRIPSI
Nama : NUR KHOLILAH HASIBUAN
Nomor Induk Mahasiswa : 071401005
Program Studi : SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER
Departemen : ILMU KOMPUTER
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, 17 Juni 2011 Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Syahril Effendi, S.Si, MIT Prof. Dr. Muhammad Zarlis NIP. 196711101996021001 NIP. 195707011986011003
Diketahui/Disetujui oleh
Program Studi S1 Ilmu Komputer Ketua,
iii PERNYATAAN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 11 Juni 2011
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan limpahan kasih dan karunia-Nya kertas kajian ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Muhammmad Zarlis dan Bapak Syahril Effendi, S.Si, MIT, selaku pembimbing pada penyelesaian skripsi ini yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada penulis untuk menyempurnakan kajian ini. Panduan ringkas, padat dan profesional telah diberikan kepada penulis, agar penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Selanjutnya kepada Bapak Dr. Poltak Sihombing,M.Kom selaku pembanding I sekaligus sebagai Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer dan Ibu Dian Rachmawati,S.Si,M.Kom selaku pembanding II sekaligus sebagai Kepala Laboratorium TA. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Sekretaris Program Studi S1 Ilmu Komputer, Ibu Maya Silvi Lydia,B.Sc,M.Sc,. Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada Program Studi S1 Ilmu Komputer FMIPA USU, serta semua pegawai di Departemen S1 Ilmu Komputer dan FMIPA USU.
Tidak terlupakan kepada kedua orangtua, ayahanda Monang Hasibuan dan ibunda Rongga Nasution yang selalu sabar dalam mendidik serta memotivasi penulis. Serta seluruh keluarga tercinta yang berjasa dalam memberikan dorongan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini. Kepada teman-teman terbaik yang selalu memberikan dukungan, Fahreza Akbar, Joko Irwansyah, M.Rusdi Hakim, Eka Patma Rahmansyah, teman-teman stambuk 2007 yang sedang berjuang tanpa patah semangat dan tiada putus asa. Terima kasih pula kepada semua pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas ide, saran, dan kerjasama yang baik.
v ABSTRAK
Dewasa ini banyak merek laptop dengan beragam spesifikasi yang dijual dipasaran membuat pengguna menjadi kesulitan dalam menentukan pilihan yang sesuai dengan keinginan dan anggaran mereka. Sejalan dengan itu juga penggunaan komputer juga meningkat, salah satunya adalah penggunaan komputer dalam memberikan keputusan terbaik pada suatu masalah, dalam hal ini adalah masalah pemilihan laptop. Sehubungan dengan hal diatas, maka dirancanglah sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan laptop agar pengguna dapat menentukan pilihan laptop dengan tepat sesuai dengan keinginan dan anggarannya. Metode yang digunakan untuk Sistem Pendukung Keputusan pemilihan laptop adalah dengan menggunakan metode
Analitical Hierarcy Process (AHP) dan Technique Order Preference by Similarity To Ideal Solution (TOPSIS). Metode ini dipilih karena mampu memilih alternatif terbaik
dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah laptop terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Hasil dari proses pengimplementasian metode AHP dan TOPSIS dapat mengurutkan alternatif dari nilai yang terbesar ke nilai yang terkecil.
USING AHP AND TOPSIS METHOD
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Abstrak v
Abstract vi
Daftar Isi vii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1Latar Belakang 1
1.2Rumusan Masalah 2
1.3Batasan Masalah 2
1.4Tujuan Penelitian 3
1.5Manfaat Penelitian 3
1.6Metode Penelitian 3
1.7Sistematika Penulisan 4
Bab 2 Landasan Teori 6
2.1 Sistem Pendukung Keputusan 6
2.1.1 Ciri-Ciri Decision Support System (DSS) 6 2.1.2 Karakteristik,Kemampuan dan Keternatasan SPK 7 2.1.3 Komponen-Komponen Sistem Pendukung Keputusan 8 2.1.4 Tahapan Proses Pengambilan Keputusan 9 2.2 Analytical Hierarchy Process (AHP) 10 2.2.1 Langkah-Langkah Analytical Hierarchy Process 11 2.2.2 Prinsip-Prinsip Analytical Hierarchy Process 12
2.2.3 Kelebihan AHP 13
2.3 Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution 14 2.3.1 Langkah-Langkah Metode TOPSIS 15
Bab 3 Analisis dan Perancangan Sistem 17
3.1 Analisis Permasalahan dan Pemecahan Masalah dengan metode AHP
dan TOPSIS 17
3.2 Perancangan Sistem 30
3.2.1 Diagram Aliran Data 30
3.2.2 ERD (Entity Relationship Diagram) 33
3.2.3 Kamus Data 34
3.2.4 Perancangan Antarmuka Pengguna 36
Bab 4 Implementasi dan Pengujian 47
4.1 Implementasi 47
4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras 47
4.2 Pengujian 48
4.2.1 Pengujian Sistem 48
Bab 5 Kesimpulan dan Saran 57
5.1 Kesimpulan 57
5.2 Saran 57
DAFTAR PUSTAKA 58
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan 13
3.1 Matriks Berpasangan Untuk Kriteria Pemilihan Laptop 18
3.2 Hasil Matriks Normalisasi 19
3.3 Skor Kriteria 30
3.4 Data awal setiap alternatif 21
3.5 Matriks Keputusan 21
3.6 Hasil Perhitungan Matriks Keputusan 22
3.7 Matriks Keputusan Ternormalisasi 23
3.8 Hasil Perhitungan Matriks Keputusan Ternormalisasi 23 3.9 Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot 24 3.10 Hasil Perhitungan Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot 24
3.11 Solusi Ideal Positif 25
3.12 Hasil Penentuan Solusi Ideal Positif 26
3.13 Solusi Ideal Negatif 26
3.14 Hasil Penentuan Solusi Ideal Negatif 26
3.15 Separasi Positif 27
3.16 Hasil Perhitungan Separasi Positif 27
3.17 Separasi Negatif 28
3.18 Hasil Perhitungan Separasi Negatif 28
3.19 Nilai C+ 29
3.20 Hasil Perhitungan Kedekatan Relatif 29
3.21 Hasil Pengurutan Alternatif 29
Halaman
3.1 Komponen – komponen DFD 30
3.2 DFD Level 0 31
3.3 DFD Level 1 31
3.4 DFD Level 2 Proses 1 Input Data Laptop 31
3.5 DFD Level 2 Proses 2 Perhitungan Metode AHP dan TOPSIS 32
3.6 Komponen – komponen ERD 33
3.7 ERD SPK Pemilihan Laptop 34
3.8 Tampilan Form Utama Sistem 37
3.9 Tampilan Input Data Laptop 38
3.10 Tampilan Edit Data Laptop 39
3.11 Tampilan Metode AHP 1 40
3.12 Tampilan Metode AHP 2 40
3.13 Tampilan Metode TOPSIS I 41
3.14 Tampilan Metode TOPSIS II 42
3.15 Tampilan Metode TOPSIS III 42
3.16 Tampilan Pengurutan Alternatif 43
3.17 Flowchart metode AHP dan TOPSIS 44
4.1 Menu Utama Sistem 48
4.2 Tampilan Input Data laptop 49
4.3 Tampilan Edit Data laptop 49
4.4 Tampilan Implementasi Antarmuka AHP 50
4.5 Tampilan Implementasi Antarmuka AHP lanjutan 51
4.6 Pengujian Konversi Data 52
4.7 Pengujian Perhitungan Matriks Keputusan Ternormalisasi 54 4.8 Pengujian Perhitungan Solusi Ideal dan Separasi Measure 55
v ABSTRAK
Dewasa ini banyak merek laptop dengan beragam spesifikasi yang dijual dipasaran membuat pengguna menjadi kesulitan dalam menentukan pilihan yang sesuai dengan keinginan dan anggaran mereka. Sejalan dengan itu juga penggunaan komputer juga meningkat, salah satunya adalah penggunaan komputer dalam memberikan keputusan terbaik pada suatu masalah, dalam hal ini adalah masalah pemilihan laptop. Sehubungan dengan hal diatas, maka dirancanglah sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan laptop agar pengguna dapat menentukan pilihan laptop dengan tepat sesuai dengan keinginan dan anggarannya. Metode yang digunakan untuk Sistem Pendukung Keputusan pemilihan laptop adalah dengan menggunakan metode
Analitical Hierarcy Process (AHP) dan Technique Order Preference by Similarity To Ideal Solution (TOPSIS). Metode ini dipilih karena mampu memilih alternatif terbaik
dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah laptop terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Hasil dari proses pengimplementasian metode AHP dan TOPSIS dapat mengurutkan alternatif dari nilai yang terbesar ke nilai yang terkecil.
USING AHP AND TOPSIS METHOD
ABSTRACT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin maju seperti sekarang ini membuat kebutuhan masyarakat semakin meningkat pula. Terlebih lagi didorong dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat. Sebagai contoh, dengan adanya laptop/notebook segala kegiatan dapat dilakukan dengan cepat dan resiko kesalahan dapat dikurangi.
Setiap orang sering dihadapkan pada suatu keadaan dimana dia harus memutuskan untuk memilih satu dari beberapa pilihan yang ada. Suatu masalah dalam kehidupan dapat diselesaikan dengan berbagai cara yang mungkin saja memberikan pemecahan masalah secara langsung atau memberi beberapa alternatif solusi untuk pemecahan masalah.
Sekarang ini laptop merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat baik untuk pendidikan maupun aktifitas bisnis. Namun, memilih laptop/notebook yang tepat sesuai kebutuhan dan anggaran keuangannya bukan hal mudah. Banyaknya pilihan tersedia di pasaran bisa jadi membuat tambah bingung memilihnya [2].
Oleh karena itu penelitian ini akan membahas sistem pendukung keputusan yang diharapkan dapat membantu masyarakat dalam pemilihan laptop yang sesuai dengan mereka. Metode yang dipakai dalam pengambilan keputusan pemilihan laptop adalah
Analitical Hierarchy Process (AHP) dan Technique For Order Preference by
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Kedua metode tersebut dipilih karena metode
Sedangkan metode TOPSIS merupakan suatu bentuk metode pendukung keputusan yang didasarkan pada konsep bahwa alternatif yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif tetapi juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif yang dalam hal ini akan memberikan rekomendasi pemilihan laptop yang sesuai dengan yang diharapkan.
1.2Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas di dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana merancang dan membangun SPK dalam pemilihan laptop yang sesuai dengan keinginan dan anggaran konsumen sehingga konsumen memperoleh barang dengan spesifikasi terbaik dan sesuai kemampuannya. 2. Bagaimana penerapan dua metode yaitu metode AHP dan TOPSIS dalam
pemilihan laptop yang sesuai dengan keinginan dan anggaran konsumen.
1.3Batasan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, maka diperlukan batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah:
1. Kriteria-kriteria yang menjadi prioritas perangkingan laptop adalah:
harga, layar, processor, memori (kapasitas dan type ), harddisk, accesories (Bluetooth dan webcam).
2. Processor yang di masukkan hanya intel saja.
3. Tidak membahas mengenai perbedaan metode AHP dan TOPSIS dengan metode SPK lainnya dan tingkat kepercayaan menggunakan sistem.
4. Sistem akan dirancang dengan bahasa pemrograman Delphi 2010 Data Base
3
1.4Tujuan Penelitian
1. Merancang dan membangun SPK yang berguna dalam pemilihan laptop yang sesuai dengan keinginan dan anggaran konsumen.
2. Menerapkan gabungan dua metode yaitu metode AHP dan TOPSIS sebagai metode SPK.
1.5Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berupa sistem yang bermanfaat sebagai salah satu alternatif untuk membantu dalam pemilihan laptop yang sesuai dengan keinginan dan anggaran konsumen.
1.6Metode Penelitian
Dalam menyusun skripsi ini penulis melakukan beberapa penerapan metode penelitian untuk menyelesaikan permasalahan. Adapun metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara:
1. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku referensi atau sumber-sumber yang berkaitan dengan skripsi ini, baik dari text book maupun internet. 2. Pengumpulan Data
Pada tahap ini, akan dilakukan pengumpulan data spesifikasi laptop. 3. Perancangan
Pada tahap ini dilakukan pembuatan Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, perancangan antarmuka, dan perancangan prosedural sistem.
4. Implementasi Program (Coding)
5. Pengujian (Testing)
Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem untuk mengetahui apakah sistem sudah sesuai dengan kebutuhan.
6. Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan skripsi bertujuan untuk dijadikan sebagai dokumentasi hasil peneliti.
1.7Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama sebagai berikut:
BAB 1: PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas teori-teori yang berkaitan dengan sistem pendukung keputusan, metode Analytical Hierarchy Process (AHP), Technique For Order
Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), dan laptop.
BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini akan membahas tentang analisis dan perancangan sistem pendukung keputusan pemilihan laptop dengan metode AHP dan TOPSIS.
BAB 4: IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
5
BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pendukung Keputusan
Pada dasarnya Sistem Pendukung Keputusan ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi yang dirancang sedemikian rupa sehigga bersifat interaktif dengan pemakainya. Sifat interaktif ini dimaksudkan untuk memudahkan integrasi antara berbagai komponen dalam proses pengambilan keputusan seperti prosedur, kebijakan, teknik analisis, serta pengalaman dan wawasan manajerial guna membentuk suatu kerangka keputusan yang bersifat fleksibel [4].
Menurut Litlle Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem informasi bebasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model. Kata berbasis komputer merupakan kata kunci, karena hampir tidak mungkin membangun SPK tanpa memanfaatkan komputer sebagai alat bantu, terutama untuk menyimpan data serta mengelola model [1].
2.1.1 Ciri-ciri Decision Support System (DSS)
Menurut Kosasi [3] adapun ciri-ciri sebuah DSS seperti yang dirumuskan oleh Alters Keen adalah sebagai berikut:
1. DSS ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan-keputusan yang kurang terstruktur dan umumnya dihadapi oleh para manajer yang berada di tingkat puncak.
7
3. DSS memiliki fasilitas interaktif yang dapat mempermudah hubungan antara manusia dengan komputer.
4. DSS bersifat luwes dan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
2.1.2 Karakteristik, Kemampuan dan Keterbatasan SPK
Sehubungan banyaknya definisi yang dikemukakan mengenai pengertian dan penerapan dari sebuah DSS, sehingga menyebabkan terdapat banyak sekali pandangan mengenai sistem tersebut. Selanjutnya Turban (1996), menjelaskan terdapat sejumlah karakteristik dan kemampuan dari DSS [3] yaitu:
a. Karakteristik DSS
1. Mendukung seluruh kegiatan organisasi
2. Mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi 3. Dapat digunakan berulang kali dan bersifat konstan 4. Terdapat dua komponen utama, yaitu data dan model 5. Menggunakan baik data eksternal dan internal
6. Memiliki kemampuan what-if analysis dan goal seeking analysis 7. Menggunakan beberapa model kuantitatif
b. Kemampuan DSS
1. Menunjang pembuatan keputusan manajemen dalam menangani masalah semi terstruktur dan tidak terstruktur
2. Membantu manajer pada berbagai tingkatan manajemen, mulai dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah
3. Menunjang pembuatan keputusan secara kelompok maupun perorangan 4. Menunjang pembuatan keputusan yang saling bergantung dan berurutan 5. Menunjang tahap-tahap pembuatan keputusan antara lain intelligensi,
desain, choice, dan implementation
6. Menunjang berbagai bentuk proses pembuatan keputusan dan jenis keputusan
9. Meningkatkan efektivitas dalam pembuatan keputusan daripada efisiensi 10.Mudah dikembangkan oleh pemakai akhi
11.Kemampuan pemodelan dan analisis pembuatan keputusan
12.Kemudahan melakukan pengaksesan berbagai sumber dan format data
Di samping berbagai Karakteristik dan Kemampuan seperti dikemukakan di atas, SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah [1]:
1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
2. Kemampuan suatu SPK terbatas pada pembendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
3. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh SPK biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakannya.
4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki oleh manusia. Karena walau bagaimana pun canggihnya suatu SPK, hanyalah sautu kumpulan perangkat keras, perangakat lunak dan sistem operasi yang tidak dilengkapi dengan kemampuan berpikir.
2.1.3 Komponen - Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari tiga komponen utama atau subsistem [1] yaitu:
1. Subsistem Data (Data Subsystem)
Subsistem data merupakan komponen SPK penyedia data bagi sistem. Data dimaksud disimpan dalam data base yang diorganisasikan oleh suatu sistem dengan sistem manajemen pangkalan data (Data Base Management
System/DBMS). Melalui pangkalan data inilah data dapat diambil dan
diekstrasi dengan cepat.
2. Subsistem Model (Model Subsystem)
9
Model merupakan peniruan dari alam nyata. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat, sehingga pengguna atau perancang:
1) Mampu membuat model yang baru secara mudah dan cepat. 2) Mampu mengakses dan mengintegrasikan subrutin mode.l
3) Mampu menghubungkan model dengan model yang lain melalui pangkalan data.
4) Mampu mengelola model base dengan fungsi manajemen yang analog dengan manajemen data base (seperti mekanisme untuk menyimpan, membuat dialog, menghubungkan, dan mengakses model).
3. Subsistem Dialog (User System Interface)
Keunikan lain dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem terpasang dengan pengguna secara interaktif. Melaui subsistem dialog inilah sistem diartikulasikan dan diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang. Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem ini dapat dibagi menjadi tiga komponen [1], yaitu:
1) Bahasa aktif (Action Language), perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sistem, seperti keyboard, joystick, panel-panel sentuh lain, perintah suara atau key function lainnya.
2) Bahasa tampilan (Presentation Language), perangkat yang digunakan sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu, seperti printer, grafik display,
plotter, dan lainnya.
3) Basis pengetahuan (Knowladge Base), perangkat yang harus diketahui pengguna agar pemakaian sistem bisa efektif.
2.1.4 Tahapan Proses Pengambilan Keputusan
1) Penelusuran (intelligence)Tahap ini merupakan tahap pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang di hadapi serta keputusan yang akan di ambil.
2) Perancangan (design)
Tahap ini merupakan tahap analisa dalam kaitan mencari atau merumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah.
3) Pemilihan (choise)
Yaitu memilih alternatif solusi yang diperkirakan paling sesuai. 4) Implementasi (implementation)
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil.
2.2 Analytical Hierarchy Process (AHP)
AHP merupakan salah satu metode untuk membantu menyusun suatu prioritas dari berbagai pilihan dengan menggunakan berbagai kriteria. Karena sifatnya yang multikriteria, AHP cukup banyak digunakan dalam penyusunan prioritas. Sebagai contoh untuk menyusun prioritas penelitian, pihak manajemen lembaga penelitian sering menggunakan beberapa kriteria seperti dampak penelitian, biaya, kemampuan SDM, dan waktu pelaksanaan [7]
Di samping bersifat multikriteria, AHP juga didasarkan pada suatu proses yang terstruktur dan logis. Pemilihan atau penyusunan prioritas dilakukan dengan suatu prosedur yang logis dan terstuktur. Kegiatan tersebut dilakukan oleh ahli-ahli yang representatif berkaitan dengan alternatif-alternatif yang disusun prioritasnya [8].
11
Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah memilih suatu alternatif. Peralatan utama AHP adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur dipecahkan ke dalam kelompok-kelompoknya. Kemudian kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi suatu bentuk hirarki.
Suatu tujuan yang bersifat umum dapat dijabarkan dalam beberapa subtujuan yang lebih terperinci dan dapat menjelaskan maksud tujuan umum. Penjabaran ini dapat dilakukan terus hingga diperoleh tujuan yang bersifat operasional. Pada hierarki terendah dilakukan proses evaluasi atas alternatif-alternatif yang merupakan ukuran dari pencapaian tujuan utama dan pada hierarki terendah ini dapat ditetapkan dalam satuan apa suatu kriteria diukur.
Dalam penjabaran hirarki tujuan, tidak ada suatu pedoman yang pasti mengenai seberapa jauh pembuat keputusan menjabarkan tujuan menjadi tujuan yang lebih rendah. Pengambil keputusanlah yang menentukan saat penjabaran tujuan ini berhenti, dengan memperhatikan keuntungan atau kekurangan yang diperoleh bila tujuan tersebut diperinci lebih lanjut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan proses penjabaran hirarki tujuan [4] yaitu:
1. Pada saat penjabaran tujuan ke dalam subtujuan yang lebih rinci harus selalu memperhatikan apakah setiap tujuan yang lebih tinggi tercakup dalam subtujuan tersebut.
2. Meskipun hal tersebut dapat dipenuhi, juga perlu menghindari terjadinya pembagian yang terlampau banyak baik dalam arah horizontal maupun vertikal. 3. Untuk itu sebelum menetapkan tujuan harus dapat menjabarkan hierarki tersebut
sempai dengan tujuan yang paling lebih rendah dengan cara melakukan tes kepentingan.
2.2.1 Langkah-Langkah Analytical Hierarchy Process
2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan subtujuan-subtujuan kriteria dan kemungkinan alternatif-alternatif pada tingkatan kriteria yang paling bawah.
3. Menentukan matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya.
4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga sehingga diperoleh judgment seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan.
5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya ,jika tidak konsisten maka pengambilan data diulangi.
6. Mengulang langkah 3, 4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.
7. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan. 8. Memeriksa konsistensi hirarki. jika nilainya lebih dari 10%maka penilaian data
judgment harus diperbaiki.
2.2.2 Prinsip - Prinsip Analytical Hierarchy Process
Menurut Mulyono Dalam menentukan proiritas AHP menggunakan prinsip - prinsip [3] sebagai berikut:
1. Decomposition
Setelah persoalan didefenisikan, maka perlu dilakukan Decomposition yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi unsur – unsurnya.
2. Comparative judgment (penilaian kriteria dan alternatif)
13
Tabel 2.1 Skala penilaian perbandingan berpasangan Intensitas
Kepentingan Keterangan
1 Kedua elemen sama pentingnya
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya
5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen yang lainnya
7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya
9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang
berdekatan
Kebalikan Jika untuk aktifitas i mendapat satu angka dibanding dengan aktifitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding nilai i
3. Synthesis of priority (Menentukan Prioritas)
Dari setiap matriks pairwise comparison kemudian dicari eigenvectornya untuk mendapatkan local priority.
4. Logical Consistency (konsistensi logis)
Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objek-objek serupa yang dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua, menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.
2.2.3 Kelebihan AHP
Adapun yang menjadi kelebihan dengan menggunakan metode AHP dibandingkan yang lainnya adalah [4] :
2. Memperhatikan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan.
3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan keluaran analisis sensitivitas pembuat keputusan.
Selain itu metode AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang multiobjektif dan multikriteria yang berdasar pada perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hierarki. Jadi, metode AHP merupakan suatu bentuk pemodelan pembuatan keputusan yang sangat komprehensif.
2.3 Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981). TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean untuk menentukan kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal [6]. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi negatif-ideal terdiri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut.
15
2.3.1 Langkah-langkah metode TOPSIS
1. Membangun normalized decision matrix
Elemen rij hasil dari normalisasi decision matrix R dengan metode Euclidean
length of a vector adalah:
Dimana:
rij = Hasil dari normalisasi matriks keputusan R
i=1,2,3,…,m; j=1,2,3,…,n
2. Membangun weighted normalized decision matrix
Dengan bobot W= (w1, w2,...,wn), maka normalisasi bobot matriks V adalah:
3. Menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif.
Solusi ideal positif dinotasikan dengan A+ dan solusi ideal negatif dinotasikan dengan A-, sebagi berikut :
Menentukan Solusi Ideal (+) & (-)
(
)
(
)
J ={j=1,2,3,…,n dan j berhubung dengan benefit criteria} J’ ={j=1,2,3,…,n dan j berhubung dengan cost criteria}
4. Menghitung separasi
Separation measure ini merupakan pengukuran jarak dari suatu alternatif ke solusi
Separation measure untuk solusi ideal positif
J={j=1,2,3,…,n dan j merupakan benefit criteria} J’={j=1,2,3,…,n dan j merupakan cost criteria}
Separation measure untuk solusi ideal negatif
∑
=J={j=1,2,3,…,n dan j merupakan benefit criteria} J’={j=1,2,3,…,n dan j merupakan cost criteria}
5. Menghitung kedekatan relatif terhadap solusi ideal
Kedekatan relatif dari alternatif A+ dengan solusi ideal A- direpresentasikan dengan:
6. Merangking Alternatif
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Permasalahan dan Pemecahan Masalah dengan Metode AHP dan TOPSIS
Kegiatan memilih laptop/notebook merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh calon konsumen yang ingin membeli laptop. Namun, memilih laptop/notebook yang tepat sesuai kebutuhan dan anggaran keuangannya bukan hal mudah. Banyaknya pilihan tersedia di pasaran bisa jadi membuat tambah bingung memilihnya [2].
Oleh karena itu penelitian ini akan membahas sistem pendukung keputusan yang diharapkan dapat membantu konsumen dalam pemilihan laptop yang sesuai dengan mereka. Metode yang dipakai dalam pengambilan keputusan pemilihan laptop adalah
Analitical Hierarchy Process (AHP) dan Technique For Order Preference by
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Kedua metode tersebut dipilih karena metode
AHP merupakan suatu bentuk model pendukung keputusan dimana peralatan utamanya adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia, yakni dalam hal ini adalah orang yang mengerti permasalahan laptop. Sedangkan metode TOPSIS merupakan suatu bentuk metode pendukung keputusan yang didasarkan pada konsep bahwa alternatif yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif tetapi juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif yang dalam hal ini akan memberikan rekomendasi pemilihan laptop yang sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Menyusun kriteria-kriteria pemilihan laptop dalam matriks berpasangan seperti Tabel 3.1
Tabel 3.1 Matriks Berpasangan Untuk Kriteria Pemilihan Laptop
Kriteria Harga Layar Processor Memori Harddisk Accessories kapasitas type bluetooth webcam
Harga 1 5 3 5 5 3 9 9
Layar 0.2 1 3 3 3 3 5 5
Processor 0.3333 0.3333 1 5 5 1 9 9
Kapasitas
Memori 0.2 0.3333 0.2 1 5 1 5 5
Type
Memori 0.2 0.3333 0.2 0.2 1 3 3 3
Harddisk 0.3333 0.3333 1 1 0.3333 1 9 9
Bluetooth 0.1111 0.2 0.1111 0.2 0.3333 0.1111 1 1
Webcam 0.1111 0.2 0.1111 0.2 0.3333 0.1111 1 1
Jumlah 2.4888 7.7332 8.6222 15.6 19.999 12.222 42 42
Cara pengisian elemen-elemen matriks pada Tabel 3.1, adalah sebagai berikut: a. Elemen a[i,j] = 1, dimana i = 1,2,3,...n. Untuk penelitian ini, n = 8. b. Elemen matriks segitiga atas sebagai input.
c. Elemen matriks segitiga bawah mempunyai rumus
[ ] [ ]
j i a i j a
, [
1
, = Untuk i ≠j. 3. Menjumlah setiap kolom pada Tabel 3.1.
Dari nilai elemen matriks kriteria diatas maka jumlah elemen setiap kolom adalah: Jumlah Kolom 1 : 1 + 0.2 + 0.3333 + 0.2 + 0.2 + 0.3333 + 0.1111 + 0.1111 = 2.4888 Jumlah Kolom 2 : 5 + 1 + 0.3333 + 0.3333 + 0.3333 + 0.3333 + 0.2 + 0.2 = 7.7332 Jumlah Kolom 3 : 3 + 3 + 1 + 0.2 + 0.2 + 1 + 0.1111 + 0.1111 = 8.6222
Jumlah Kolom 4 : 5 + 3 +5 +1 + 0.2 + 1 + 0.2 + 0.2 = 15.6
Jumlah Kolom 5 : 5 + 3 + 5 + 5 + 1 + 0.3333 + 0.3333 + 0.3333 = 19.9999 Jumlah Kolom 6 : 3 + 3 + 1 + 1 + 3 + 1 + 0.1111+ 0.1111= 12.2222
Jumlah Kolom 7 : 9 + 5 + 9 + 5 + 3 + 9 + 1 + 1 = 42 Jumlah Kolom 8 : 9 + 5 + 9 + 5 + 3 + 9 + 1 + 1 = 42
4. Membagi setiap elemen pada kolom dengan jumlah per kolom yang sesuai. Dari nilai-nilai elemen matriks tabel 3.1.
19
sesuai, misalnya untuk menghitung matriks normalisasi pada kolom 1 dan baris 1 maka dapat dihitung sebagai berikut.
Kolom baris1= Nilai matrix perbandingan kriteria baris 1 kolom 1
Jumlah Kolom 1
= 1 = 0.4018 2.4888
Tabel 3.2 Hasil Matriks Normalisasi
5. Setelah matriks normalisasi didapatkan, langkah selanjutnya menjumlahkan tiap baris pada matriks tersebut. Jumlah masing – masing baris pada tabel 3.2 dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.
Jumlah Baris 1 = 0.4018 + 0.6465 + 0.3479 + 0.3205 + 0.25 + 0.2454 + 0.2142 + 0.2142 = 2.6405, dan seterusnya.
6. Setelah didapatkan jumlah pada masing-masing baris, selanjutnya dihitung bobot masing-masing kriteria dengan cara membagi masing-masing jumlah baris dengan jumlah elemen atau jumlah kriteria (n = 8), sehingga bobot masing-masing kriteria dapat dihitung seperti berikut:
Bobot Kriteria Harga = 2.6405/8 = 0.3301 Bobot Kriteria Layar = 1.3832/8 = 0.1729 Bobot Kriteria Processor = 1.3735/8 = 0.1716 Bobot Kriteria kapasitas memori= 0.7803/8 = 0.0975 Bobot Kriteria type memori = 0.5974/8 = 0.0746 Bobot Kriteria Harddisk = 0.8837/8 = 0.1104
Kriteria Harga Layar Processor
Memori
Harddisk
Accessories Jumlah
Baris Kapasitas type bluetooth webcam
Harga 0.4018 0.6465 0.3479 0.3205 0.25 0.2454 0.2142 0.2142 2.6405
Layar 0.0803 0.1293 0.3479 0.1923 0.15 0.2454 0.119 0.119 1.3832
Processor 0.1339 0.043 0.1159 0.3205 0.25 0.0818 0.2142 0.2142 1.3735
Kapasitas
Memori 0.0803 0.043 0.0231 0.0641 0.25 0.0818 0.119 0.119 0.7803 Type
Memori 0.0803 0.043 0.0231 0.0128 0.05 0.2454 0.0714 0.0714 0.5974 Harddisk 0.1339 0.043 0.1159 0.0641 0.0166 0.0818 0.2142 0.2142 0.8837
bluetooth 0.0446 0.0258 0.0128 0.0128 0.0166 0.009 0.0238 0.0238 0.1692
Bobot Kriteria Bluetooth = 0.1692/8 = 0.02115 Bobot Kriteria Webcam = 0.1692/8 = 0.02115
Tabel 3.3 Skor Kriteria
Kriteria Data Awal Data Konversi
Harga
>15 - 23 Juta 1 8,5 - 15 Juta 2 7 - 8,5 Juta 3 5,5 - 7 Juta 4 <4 - 5,5 Juta 5
Layar
15 1
17 1
11 2
12 2
13 3
10 4
14 5
Processor
Pentium 1
Atom 2
Core 2 Duo 2
Dual Core 2
Core i3 3
Core i5 4
Core i7 5
kapasitas memori
1 Gb 1
2 Gb 2
3 Gb 3
4 Gb 4
8 Gb 5
Type memori DDR 2 3
DDR 3 5
Harddisk
250 Gb 1
320 Gb 2
500 Gb 3
640 Gb 4
>640 Gb 5
Bluetooth Ada 5
Tidak ada 3
Webcam Ada 5
21
Tabel berikut menunjukkan data awal dari setiap alternatif untuk setiap kriteria. Tabel 3.4 Data awal setiap alternatif
Alternatif Harga Ukuran Layar
Processor Kapasitas Memori
Type Memori
Harddisk Bluetooth Webcam
ACER
Catatan: pemisalan perbandingan empat buah data
7. Setelah didapatkan bobot masing-masing kriteria, selanjutnya dimulai perhitungan metode TOPSIS dengan membangun sebuah matriks keputusan. Pada matriks keputusan, kolom matriks menyatakan atribut yaitu kriteria-kriteria yang ada, sedangkan baris matriks menyatakan alternatif yaitu merek_type laptop yang mungkin. Matriks keputusan mengacu terhadap m alternatif yang akan dievaluasi berdasarkan n kriteria. Matriks keputusan dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Matriks Keputusan
Catatan: pemisalan perbandingan empat buah data
Pada tabel 3.5, rumus x ,…,11 x menyatakan performansi alternatif dengan acuan 48
kriteria adalah data skor kriteria untuk setiap alternatif. Dimana:
ij
x adalah performansi alternatif ke i untuk kriteria ke j. i
a ( i = 1, 2, 3, . . . , m ) adalah alternatif-alternatif yang mungkin,
Harga Ukuran Layar
Processor Kapasitas Memori
Type Memori
Harddisk Bluetooth Webcam
j
x ( j =1, 2, 3, . . . , n ) adalah kriteria dimana performansi alternatif diukur. Dalam penelitian ini, nilai j adalah sebagai berikut:
j=1 untuk kriteria harga
j=2 untuk kriteria ukuran layar j=3 untuk kriteria processor
j=4 untuk kriteria kapasitas memori j=5 untuk kriteria type memori j=6 untuk kriteria harddisk j=7 untuk kriteria bluetooth j=8 untuk kriteria webcam
Hasil matriks keputusan yang dibentuk dari tabel data awal untuk setiap alternatif dapat disajikan pada contoh berikut.
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Matriks Keputusan
Merek / Type
Harga Ukuran
Layar Processor
Memori
Harddisk
Accessories
Kapasitas Type Bluetooth Webcam
ACER Aspire 4738-
372G50Mn 4 5 3 2 5 3 3 5
HP Probook 4421s
(0-9AV) 4 5 3 2 5 2 5 5
TOSHIBA Satellite L640-
1181U 4 5 3 1 5 3 5 5
TOSHIBA Satellite L630-
1078U 4 3 3 1 5 2 5 5
Catatan: pemisalan perbandingan empat buah data
8. Setelah matriks keputusan dibuat, selanjutnya adalah membuat matriks keputusan yang ternormalisasi R yang fungsinya untuk memperkecil range data, dengan tujuan untuk mempermudah perhitungan TOPSIS dan penghematan penggunaan memory. Adapun elemen-elemennya ditentukan dengan rumus berikut ini:
…..……….…………(3.1) dimana rij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisai R,
ij
23
Matriks keputusan ternormalisasi dapat dilihat pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Matriks Keputusan Ternormalisasi
Alternatif Harga Ukuran Layar Processor Kapasitas Memori
1
Alternatif Type Memori Harddisk Bluetooth Webcam
1 Catatan: pemisalan perbandingan empat buah data
Hasil perhitungan matriks keputusan ternormalisasi dapat dilihat pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Matriks Keputusan Ternormalisasi Merek / Type Harga Ukuran Layar Processor Kapasitas
Memori ACER Aspire
4738-372G50Mn 0.5 0.545544725 0.5 0.632455532 HP Probook 4421S
(0-9AV)
0.5 0.545544725 0.5 0.632455532 TOSHIBA Satellite
L640-1181U 0.5 0.545544725 0.5 0.31627766 TOSHIBA Satellite
L630-1078U
0.5 0.327326835 0.5 0.31627766
Merek / Type Type Memori
Harddisk Bluetooth Webcam ACER Aspire
4738-372G50Mn
0.5 0.588348405 0.327326835 0.5 HP Probook 4421S
9. Setelah matriks keputusan ternormalisasi dibuat, selanjutnya adalah membuat matriks keputusan ternormalisasi terbobot V yang elemen-elemennya ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:
v
ij=
w
jr
ij …...………(3.2) Dimana:ij
v adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisai terbobot V, bobot wj( w , 1 w , 2 w , . . . , 3 w ) adalah bobot dari kriteria ke-j n
ij
r adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisai R. dengan i = 1, 2, 3, . . . , m; dan j = 1, 2, 3, . . . , n.
Matriks keputusan ternormalisasi terbobot dapat dilihat pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot
Alternatif Harga Ukuran Layar
Processor Kapasitas Memori
Type Memori
Harddisk Bluetooth Webcam
1
a w1.r11 w2.r12 w3.r13 w4.r14 w5.r15 w6.r16 w7.r17 w8.r18 2
a w1.r21 w2.r22 w3.r23 w4.r24 w5.r25 w6.r26 w7.r27 w8.r28
3
a w1.r31 w2.r32 w3.r33 w4.r34 w5.r35 w6.r36 w7.r37 w8.r38
4
a w1.r41 w2.r42 w3.r43 w4.r44 w5.r45 w6.r46 w7.r47 w8.r48 Catatan: pemisalan perbandingan empat buah data
Hasil perhitungan matriks keputusan ternormalisasi terbobot dapat dilihat pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot
Merek / Type Harga Ukuran
Layar
Processor Kapasitas Memori
ACER Aspire 4738-372G50Mn
0.16505 0.094324682 0.0858 0.061664414
HP Probook 4421S (0-9AV)
0.16505 0.094324682 0.0858 0.061664414 TOSHIBA Satellite
L640 -1181U 0.16505 0.094324682 0.0858 0.030832207 TOSHIBA Satellite
L640-1181U
0.5 0.588348405 0.545544725 0.5 TOSHIBA Satellite
25
TOSHIBA Satellite L630-1078U
0.16505 0.056594809 0.0858 0.030832207 Merek / Type Type
Memori
Harddisk Bluetooth Webcam ACER Aspire
4738-372G50Mn 0.0373
0.064953663 0.006922962 0.010575 HP Probook
4421S (0-9AV) 0.0373
0.043302442 0.01153827 0.010575 TOSHIBA Satellite
L640-1181U 0.0373 0.064953663 0.01153827 0.010575 TOSHIBA Satellite
L630-1078U 0.0373
0.043302442 0.01153827 0.010575 Catatan: pemisalan perbandingan empat buah data
10. Selanjutnya menentukan matriks solusi ideal positif (A ) dan solusi ideal negatif +
(A ). Rumus yang digunakan untuk menentukan solusi ideal positif adalah: − =
+
A {(max vij | j € J ), (min vij | j € J’ ), i = 1, 2, 3, . . . , m} = { 1,
+ v 2,
+ v 3,
+
v . . . , vn+} ..………(3.3) dan persamaan untuk menentukan solusi ideal negatif adalah:
= −
A {(min vij | j € J ), (max vij | j € J’ ), i = 1, 2, 3, . . . , m}
= { v1−,v2−,v3−,. . . , vn−} ..………(3.4) J = { j = 1, 2, 3, . . . , n dan J merupakan himpunan kriteria keuntungan (benefit
criteria)}.
J’ = { j = 1, 2, 3, . . . , n dan J’ merupakan himpunan kriteria biaya (cost criteria)}. Dimana: vij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisai terbobot V, v ( j =1, 2, 3, . . . , n ) adalah elemen matriks solusi ideal positif, +j
v ( j =1, 2, 3, . . . , n ) adalah elemen matriks solusi ideal negatif. −j
Tabel 3.11 merupakan penentuan matriks solusi ideal positif untuk masing-masing kolom.
Tabel 3.11 Solusi Ideal Positif
+
A max(v11,v21,v31,v41) max(v12,v22,v32,v42) max(v13,v23,v33,v43) max(v14,v24,v34,v44)
Hasil penentuan matriks solusi ideal positif untuk masing-masing kolom dapat dilihat pada tabel 3.12.
Tabel 3.12 Hasil Penentuan Solusi Ideal Positif
A+ 0.16505 0.094324682 0.0858 0.061664414 0.0373 0.064953663 0.01153827 0.010575
Tabel 3.13 merupakan penentuan matriks solusi ideal negatif untuk masing-masing kolom.
Tabel 3.13 Solusi Ideal Negatif
−
A min(v11,v21,v31,v41) min(v12,v22,v32,v42) min(v13,v23,v33,v43) min(v14,v24,v34,v44)
Catatan: pemisalan perbandingan empet buah data
Hasil penentuan matriks solusi ideal negatif untuk masing-masing kolom dapat dilihat pada tabel 3.14.
Tabel 3.14 Hasil Penentuan Solusi Ideal Negatif
A- 0.16505 0.056594809 0.0858 0.030832207 0.0373 0.043302442 0.006922962 0.010575
11.Selanjutnya menghitung jarak alternatif dari solusi ideal positif (S ) dan jarak +
alternatif dari solusi ideal negatif (S−). Persamaan untuk menghitung jarak alternatif dari solusi ideal positif (S+) adalah:
∑
=
+
+ = n −
j
j ij
i v v
s
1
2
)
( , dengan i = 1, 2, 3, . . . , m ………..(3.5) dan persamaan untuk menghitung jarak alternatif dari solusi ideal negatif (S−) adalah:
∑
=
−
− = n −
j
j ij
i v v
s
1
2
)
( , dengan i = 1, 2, 3, . . . , m ………..………..(3.6)
−
A max(v15,v25,v35,v45) max(v16,v26,v36,v46) max(v17,v27,v37,v47) max(v18,v28,v38,v48)
−
27
Perhitungan jarak alternatif dari solusi ideal positif (S ) dapat dilihat pada Tabel 3.15 +
Tabel 3.15 Separasi Positif
Alternatif S+
Catatan: pemisalan perbandingan empat buah data
Hasil perhitungan jarak alternatif dari solusi ideal positif (S+) dapat dilihat pada Tabel 3.16.
Tabel 3.16 Hasil Perhitungan Separasi Positif
Alternatif S +
Perhitungan jarak alternatif dari solusi ideal negatif (S−) dapat dilihat pada Tabel 3.17 Tabel 3.17 Separasi Negatif
Alternatif S−
Catatan: pemisalan perbandingan empat buah data
Hasil perhitungan jarak alternatif dari solusi ideal positif (S−) dapat dilihat pada Tabel 3.18.
Tabel 3.18 Hasil Perhitungan Separasi Negatif
12. Setelah menghitung jarak alternatif dari solusi ideal positif (S+) dan jarak alternatif dari solusi ideal negatif (S−), selanjutnya adalah menghitung kedekatan relatif terhadap solusi ideal positif dengan menggunakan rumus di bawah ini: dimana ci+ adalah kedekatan relatif dari alternatif ke-i terhadap solusi ideal positif, si+ adalah jarak alternatif ke-i dari solusi ideal positif,
si− adalah jarak alternatif ke-i dari solusi ideal negatif.
Perhitungan kedekatan relatif terhadap solusi ideal positif dapat dilihat pada Tabel 3.19
Alternatif S−
29
Catatan: pemisalan perbandingan empat buah data
Hasil perhitungan kedekatan relatif terhadap solusi ideal positif C+ dapat dilihat pada Tabel 3.20.
Tabel 3.20 Hasil Perhitungan Kedekatan Relatif
Alternatif C+
ACER Aspire 4738-372G50Mn 0.920335836 HP Probook 4421S (0-9AV) 0.69331059 TOSHIBA Satellite L640-1181U 0.586573089 TOSHIBA Satellite L630-1078U 0.079664167
13. Berikutnya alternatif diurutkan dari nilai C+ terbesar ke nilai C+ terkecil. Alternatif dengan nilai C+ terbesar merupakan solusi yang terbaik.
Tabel 3.21 Hasil Pengurutan Alternatif
Alternatif Nilai
ACER Aspire 4738-372G50Mn 0.920335836 HP Probook 4421s (0-9AV) 0.69331059 TOSHIBA Satellite L640-1181U 0.586573089 TOSHIBA Satellite L630-1078U 0.079664167
Pada Tabel 3.21, dapat dilihat bahwa alternatif yang menempati urutan pertama yaitu laptop dengan merek/type ACER Aspire 4738-372G50Mn dengan nilai 0.920335836 , alternatif yang menempati urutan kedua yaitu laptop dengan merek/type HP Probook
laptop dengan merek/type TOSHIBA Satellite L640-1181U dengan nilai 0.586573089, dan alternatif yang menempati urutan terakhir adalah laptop dengan merek/type TOSHIBA Satellite L630-1078U dengan nilai 0.079664167. Berdasarkan hasil pengurutan, maka pilihan terbaik adalah laptop dengan merek/type ACER Aspire 4738-372G50Mn.
3.2 Perancangan Sistem
Perancangan adalah tahapan untuk menspesifikasikan proyek yang akan dibuat. Pada perancangan SPK pemilihan laptop, ada beberapa tahapan yang akan dibuat, yaitu: 1. Data Flow Diagram
2. Entity Relationship Diagram 3. Kamus Data
4. Perancangan antarmuka 5. Perancangan prosedural sistem
3.2.1 Diagram Aliran Data
Diagram Aliran Data/Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknis grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output.
Beberapa komponen - komponen yang digunakan dalam menggambar suatu DFD, dapat dilihat pada gambar 3.1.
31
DFD dari sistem yang dibuat adalah:
User
SPK Pemiihan
Laptop
Data Laptop
Prioritas Laptop
Gambar 3.2 DFD Level 0 SPK Pemilihan Laptop dengan Metode AHP dan TOPSIS
DFD level 0 biasanya menunjukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem.
Pada DFD Level 1 memiliki dua proses yaitu proses Input data Laptop, dan proses Hitung SPK.
User
P.1 Input Data
Laptop
Data Laptop Data Laptop Baru
P.2 Hitung nilai masing-masing alternatif dengan
AHP dan TOPSIS
Data Laptop
Prioritas Laptop
Data Laptop_Konversi Merek/Type
Bobot Kriteria
Nilai AHP
Gambar 3.3 DFD Level 1
Data Flow Diagram level 2 proses input data laptop.
User
P.1.1 Input Data
Laptop
Data Laptop Merek/Type P.1.2
Cek Data Laptop
Data Laptop
Merek / Type
Data Laptop Baru
Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses 1 Input Data Laptop
P.2.1 Normalisasi
Matriks Keputusan
P.2.2 Pembobotan
Matriks
P.2.6 Mengurutkan
Pilihan P.2.5 Hitung Kedekatan
Relatif P.2.3 Menentukan
Solusi Ideal Positif dan negatif
P.2.4 Menghitung
Separasi Measure
Data Laptop
Bobot Kriteria
User
Matriks Normalisasi
Nilai AHP
Prioritas Laptop Data Laptop Konversi
Matriks Bobot
Solusi Ideal
Separasi Measure
Kedekatan Relatif
Prioritas Laptop
Prioritas Laptop Prioritas Laptop
33
3.2.2 ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD (Entity-relationship Diagram ) adalah notasi yang digunakan untuk melakukan aktivitas pemodelan data .atribut pada objek data digambarkan dengan menggunakan deskripsi objek data.
Beberapa komponen - komponen yang digunakan dalam menggambar suatu ERD, dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar berikut ini merupakan ERD dari SPK pemilihan laptop dengan metode AHP dan TOPSIS.
Data
Laptop Konversi
Ukuran Layar
Merk/Type
M
M
Harga Processor
Kapasitas Memori
Webcam Harddisk
Type Memory
Bluetooth
Bobot Kriteria
Ukuran Layar
Kode_Kriteria Harga
Processor Kapasitas
Memori
Webcam Harddisk
Type Memory
Bluetooth Ambil
M
M
Hitung
Prioritas Laptop
M
Prioritas
Merk/Type
Nilai Pengurutan
Gambar 3.7 ERD SPK Pemilihan Laptop
3.2.3 Kamus Data
35
Tabel 3.22 Kamus data untuk data laptop Nama Field Type Data Ukuran Keterangan
merk_type Varchar 50 Merek_type laptop yang
akan dibandingkan sekaligus sebagai primery
key
Harga Varchar 10 Harga laptop
ukuran_layar Varchar 3 Ukuran layar laptop
processor Varchar 15 Nama processor laptop
kapasitas_memori Varchar 5 Kapasitas memori laptop
type_memori Varchar 5 Type memori laptop
harddisk Varchar 5 Kapasitas harddisk laptop
bluetooth Varchar 10 Keterangan bluetooth
laptop ada atau tidak
webcam Varchar 10 Keterangan webcam
laptop ada atau tidak harga_konversi Varchar 10 Harga laptop yang sudah
dikonversi
ukuran_layar_konversi Int 11 Ukuran_layar laptop yang sudah dikonversi
processor_konversi Int 11 Processor laptop yang
sudah dikonversi
kapasitas_memori_konversi Int 11 Kapasitas_memori laptop yang sudah dikonversi type_memori_konversi Int 11 Type_memori laptop yang
sudah dikonversi
harddisk_konversi Int 11 Kapasitas harddisk laptop yang sudah dikonversi
bluetooth_konversi Int 11 Bluetooth laptop yang
sudah dikonversi
webcam_konversi Int 11 Webcam laptop yang
Tabel 3.23 Kamus data untuk bobot kriteria
Kode_Kriteria Varchar 1 Primery key
harga Double 10 Bobot kriteria harga
ukuran_layar Double 10 Bobot kriteria ukuran_layar processor Double 10 Bobot kriteria processor
kapasitas_memori Double 10 Bobot kriteria kapasitas memori
type_memori Double 10 Bobot kriteria type_memori
harddisk Double 10 Bobot kriteria harddisk
bluetooth Double 10 Bobot kriteria bluetooth
webcam Double 10 Bobot kriteria webcam
Tabel 3.24 Kamus data untuk prioritas laptop
Prioritas varchar 3 Prioritas/perankingan alternatif laptop
merk_type varchar 50 Merek_type laptop yang sudah diurutkan sekaligus sebagai Primery key
Nilai double 20 Nilai masing - masing
merek_type laptop
3.2.4 Perancangan Antarmuka Pengguna
37
Gambar 3.8 Tampilan Form Utama Sistem Keterangan angka pada gambar diatas:
Gambar 3.9 Tampilan Input Data Laptop
Keterangan angka pada gambar diatas:
1 = Label
2, 4, 5, 6, 10, 11, 12, 13 dan 14 = ComboBox 3 dan 7 = Edit
8, 9, 16, 17 dan 18 = Button
39
Gambar 3.10 Tampilan Edit Data Laptop
Keterangan angka pada gambar diatas: 1, 3, 4, 8, 9, 10, 11 dan 12 = ComboBox
2 dan 5 = Edit
Gambar 3.11 Tampilan Metode AHP I
Keterangan angka pada gambar diatas: 1 = Label
2 = Label 3 = Button
41
Keterangan angka pada gambar diatas: 1, 2, 4, 5 dan 6 = Label
3 = Button
Gambar 3.13 Tampilan Metode TOPSIS I
Keterangan angka pada gambar diatas: 1 , 2, 3 dan 4 = Label
Gambar 3.14 Tampilan Metode TOPSIS II
Keterangan angka pada gambar diatas: 1 , 2 dan 4 = Label
3 dan 5 = DBGrid
6 = Button
43
Keterangan angka pada gambar diatas: 1 dan 3 = Label
2 dan 4 = DBGrid 5 = Button
Gambar 3.16 Tampilan Pengurutan Alternatif
Keterangan angka pada gambar diatas: 1 = Label
2 = DBGrid
3 dan 4 = Button
3.2.4 Perancangan Algoritma
Start
Input Jlh_kriteria
i=0; i<Jlh_Kriteria
Pembagi [ i ] = 0
J=0; J<Jlh_Kriteria
If ( J> i)
Input mat_kriteria
[i,j] mat_kriteria [i,j]=1
mat_kriteria [j,i]= i . Mat_kriteria [i,j]
pembagi [ i ]= pembagi [ i ]+mat_kriteria [j,i]
J=J+1
i=i+1
i=0; i<Jlh_Kriteria
row [ i ] = 0
J=0; J<Jlh_kriteria
mat_kriteria_norm [ i,j]= mat_kriteria_norm [ i,j ] / pembagi [ i ] row [ i ] = row [ i ]+mat_kriteria_norm [ i,j ]
J=J+1
Ahp [ i ] = row [ i ] / jlh_kriteria
i = i + 1
A
N
45
A
Input Jlh_alternatif
i=0; i<Jlh_alternatif
J=0; J<Jlh_Kriteria
Input data [i,j]
[ i,j ]
Data_konversi=konversi (data [i,j])
pembagi [ J ]= pembagi [ J ]+sqr (data_konversi [j,i])
J=J+1
i=i+1
J=0; J<Jlh_Kriteria
X_pembagi [ j ]=sqrt (pembagi [ j ])
J=J+1
i=0; i<Jlh_alternatif
J=0; J<Jlh_kriteria
data_norm [ i,j ]=data_konversi [ i,j ] / x_pembagi [ j ] data_norm_bobot [ i,j ]=data_norm [ i,j ]*ahp [ j ]
J=J+1
i=i+1
B
max[ j ]=0 min[ j ]=1
J=0; J<Jlh_Kriteria
k=0; k<Jlh_alternatif
max [ j ]<data_norm_bobot [ k,j ]
max [ j ]=data_norm_bobot [ k,j ]
min [ j ]>data_norm_bobot [ k,j ]
min [ j ]=data_norm_bobot [ k,j ]
k=k+1
J=J+1
i=0; i<Jlh_alternatif
J=0; J<Jlh_Kriteria
sep_pos [ i ] = sqr (data_norm_bobot [ i,J ] - max [ J ]) sep_neg [ i ] = sqr (data_norm_bobot [ i,J ] - min [ J ])
J=J+1
Sep_pos [ i ] = sqrt (sep_pos [ i ] ) Sep_neg [ i ] = sqrt (sep_neg [ i ] ) C [ i ]= sep_neg [ i ] . sep_neg [ i ] + sep_pos [ i ]
Output C [ i ]
i=i+1
END
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Tahap implementasi perangkat lunak merupakan kelanjutan dari tahap perancangan, sehingga implementasi ini harus didasarkan pada perancangan yang telah dilaksanakan sebelumnya dan pengujian dilakukan untuk melihat apakah setiap proses yang ada berjalan dengan baik dan output yang dihasilkan sudah sesuai dengan yang diharapkan.
4.1 Implementasi
Implementasi SPK pemilihan laptop dengan metode AHP dan TOPSIS dibuat menggunakan bahasa pemrograman Delphi 2010, dan menggunakan Database
Management System MySQL.
4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras
Pada pengimplementasian SPK pemilihan laptop dengan metode AHP dan TOPSIS, penulis menggunakan sebuah notebook yang mempunyai spesifikasi perangkat keras sebagai berikut:
4.2Pengujian
Setelah melakukan proses implementasi proses selanjutnya adalah uji coba dengan tujuan untuk mengetahui bahwa aplikasi yang telah dibuat sesusai dengan kebutuhan.
4.2.1 Pengujian Sistem
Gambar 4.1 merupakan tampilan menu utama dari sistem pendukung keputusan pemilihan laptop dengan metode AHP dan TOPSIS.
Gambar 4.1 Menu Utama Sistem
49
Gambar 4.2 Tampilan Input Data laptop
Jika tombol Edit pada tampilan input data laptop diklik, maka akan muncul tampilan seperti Gambar 4.3.
Pada tampilan edit data laptop, pengguna terlebih dahulu harus memasukkan merek / type laptop yang akan dicari baru bisa diedit. Jika tombol Cari dikllik, maka akan muncul data laptop dengan merek / type yang sudah dimasukkan. Jika merek laptop tidak ada atau tidak lengkap, maka akan muncul kotak dialog “ Data Laptop yang Anda Cari Tidak Ada “. Jika tombol Simpan dikllik, maka akan muncul kotak dialog “Data Berhasil Diedit “. Jika tombol Batal dikllik, maka akan kembali ke form input data laptop / pembatalan pengeditan, dan Jika tombol Hapus dikllik, maka data laptop yang ingin kita edit akan terhapus dan akan muncul kotak dialog “Data Berhasil Dihapus “. Jika tombol Simpan pada form input data laptop dikllik, maka akan muncul kotak dialog “Data Laptop Berhasil Disimpan “. Tapi jika data laptop sudah ada sebelumnya, maka akan muncul kotak dialog ” Data Laptop Telah ada Sebelumnya”. Jika tombol kembali diklik, maka tampilan akan kembali ke tampilan menu utama. Jika tombol Hapus Semua Data diklik, maka akan muncul kotak dialog “Database Telah Dikosongkan”. dan jika tombol Keluar diklik, maka aplikasi akan tertutup. Jika menu Metode dengan submenu Metode AHP dan topsis pada tampilan utama diklik, maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Tampilan Implementasi Antarmuka AHP
51
Gambar 4.6 Pengujian Konversi Data
53
Tabel berikut merupakan hasil konversi data laptop Tabel 4.1 Hasil Konversi Data
Kriteria Data Awal Data
Konversi
Harga
>15 - 23 Juta 1
8,5 - 15 Juta 2
7 - 8,5 Juta 3
5,5 - 7 Juta 4
<4 - 5,5 Juta 5
Layar
15 1
17 1
11 2
12 2
13 3
10 4
14 5
Processor
Pentium 1
Atom 2
Core2 Duo 2
Dual Core 2
Core i3 3
Core i5 4
Core i7 5
kapasitas memori
1 Gb 1
2 Gb 2
3 Gb 3
4 Gb 4
8 Gb 5
Type memori
DDR 2 3
DDR 3 5
Harddisk
250 Gb 1
320 Gb 2
500 Gb 3
640 Gb 4
>640 Gb 5
Bluetooth Ada 5
Tidak ada 3
Webcam Ada 5
Jika tombol Proses diklik, maka hasil perhitungan matriks keputusan ternormalisasi dapat dilihat seperti yang ditampilkan pada Gambar 4.7.
55
Gambar 4.8 Pengujian Perhitungan Solusi Ideal dan Separasi Measure Jika tombol lanjut diklik, maka hasil perhitungan Penentuan laptop yang akan dipilih dapat dilihat pada tabel hasil pengurutan data, seperti yang ditampilkan pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9 Tampilan Hasil Pengurutan Data
Gambar 4.9 merupakan hasil pengurutan data yang menunjukkan nilai prioritas laptop. Laptop dengan merek/type ACER Aspire 4738-372G50Mn merupakan laptop yang memiliki nilai prioritas paling tinggi yaitu 0.920335836 menempati urutan pertama,
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan evaluasi dari bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode AHP dan TOPSIS yang merupakan metode sistem pendukung keputusan yang bisa memecahkan berbagai masalah pengambilan keputusan multikriteria dapat juga digunakan untuk memecahkan masalah pemilihan laptop.
2. Hasil perhitungan metode AHP dan TOPSIS yang didapatkan secara manual sama dengan hasil perhitungan yang didapatkan secara komputerisasi.
5.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut terhadap penelitian skripsi ini:
1. Metode AHP dan TOPSIS diharapkan dapat diimplementasikan ke dalam perangkat lunak yang lebih userfriendly, dimana user dapat lebih mudah menggunakannya.
2. Perlunya penambahan data kriteria, misalnya sistem operasi, platform, resolusi maksimum layar, dll.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Daihani, Dadan Umar. 2001. Komputerisasi Pengambilan Keputusan. Jakarta: Elex Media Komputindo.
[2] Hidayatullah, Mochammad. 2008. Most Wanted Laptop/Notebook. Yogyakarta: Andi.
[3] Kosasi, Sandy. 2002. Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System). Pontianak.
[4] Suryadi, Kadarsah dan Ramdhani, Ali. 1998. Sistem Pendukung Keputusan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
[5] Supriyono, dkk. 2007. Sistem pemilihan pejabat struktural dengan metode ahp.
Sdm Teknologi Nuklir: hal. 1-12. Seminar Nasional III.
[6] Yunitarini, Rika. TOPSIS (Technique for Others Reference by Similarity to
Ideal Solution).
http://www.liyantanto.files.wordpress.com/2009/09/ahp-dan-topsis1.ppt. Diakses tanggal: 12 februari, 2011.
[7] Susila, Wayan R dan Munadi, Ernawati. 2007. Penggunaan Analytical
Hierarchy Process untuk Penyusunan Prioritas Proposal Penelitian.
Diakses tanggal: 25 Februari 2011.
[8] Kuazril. 2005. Sistem Pendukung Keputusan dengan Analytical Hierarchy
Process
LAMPIRAN A: DAFTAR UKURAN LAYAR LAPTOP
Daftar ukuran layar laptop yang paling diminati di pasaran dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Nama toko Urutan Ukuran layar (inchi) Notebook store
Plaza medan fair Lt.IV no.4-5
1 14
2 10
3 13
4 11 dan 12
5 15 dan 17
Hercules computer Plaza medan fair
Lt.IV. fcc no.34
1 10
2 14
3 13
4 11 dan 12
5 15,16 dan 17
Notebook store ETC plaza madan fair
Lt. IV no.4-5-26
1 14
2 10
3 13
4 11 dan 12
5 15,16 dan 17
Famicom Computer center
No. 36
1 10
2 14
3 11 dan 12
4 13
5 15 dan 17
Acer point Lt. IV no.58
1 14
2 10
3 13
4 11 dan 12
LAMPIRAN B: DAFTAR URUTAN PROCESSOR MENURUT TAHUN KELUARAN
Intel Pentium Processor : 1993
Saat itu Intel 486 marak di pasaran. Juga orang-orang terbiasa dengan skema nama prosesor 80x86. Ketika Intel sedang sibuk bekerja pada generaso prosesor berikutnya, nama 80586 tidak dapat dipakai. Ada beberapa isu hukum seputar merek dagang nomor 80586 oleh Intel. Jadi, sebagai gantinya, Intel mengubah nama prosesor ke Pentium, sebuah nama yang dengan mudah menjadi trademark. Intel merilis Pentium pada tahun 1993. Performa Pentium asli bekerja pada 60MHz dan 100 MIPS. Juga disebut P5 atau P54, chip yang terkandung 3.210.000 transistor dan bekerja pada 32-bit. Memiliki bus eksternal 64-bit data yang dapat beroperasi dua kali kecepatan 486.
Pentium bertahan cukup lama. Ia dirilis pada berbagai kecepatan serta jenis yang berbeda. Bahkan, Intel menerapkan “s-spec” rating yang ditandai pada setiap CPU Pentium yang memberitahu pemilik beberapa data tentang prosesor untuk meyakinkan mereka telah men-set motherboard dengan tepat. Prosesor ini mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.
Intel Pentium MMX : 1997