• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Risiko Usaha Bank Terhadap Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Risiko Usaha Bank Terhadap Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

SKRIPSI

PENGARUH RISIKO USAHA BANK TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN ATAS PERPUTARAN TOTAL AKTIVA (ROA) PADA BANK UMUM NASIONAL YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA

Oleh :

NAMA : LIDIA PUDIATI S

NIM : 050503133

DEPARTEMEN : AKUNTANSI

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini Penulis menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Pengaruh Risiko Usaha Bank Terhadap Tingkat Pengembalian Atas

Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud

belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi level program S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas, benar, apa adanya. Dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas.

Medan, Juni 2009

Yang membuat pernyataan

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya bagiMu, Yesusku, atas segala anugerah dan

tuntunan yang senantiasa Bapa berikan kepadaku dalam menyelesaikan skripsi ini. Penyertaan Bapa sungguh sempurna dan kekal dalam setiap gerak langkah hidupku. Banyak airmata dan sukacita yang telah kulalui dan aku percaya di atas semua itu rancangan dan waktuMu adalah yang berbaik bagiku. Terima kasih ya Yesusku untuk setiap kasihMu.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Risiko

Usaha Bank Terhadap Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva

(ROA) pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.”

Untuk menyelesaikan skripsi ini, penulis telah berusaha sebaik mungkin

dengan segenap kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Walaupun demikian, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan skripsi ini.

(4)

Penulis telah mendapat bantuan dan bimbingan baik moril maupun materil dari berbagai pihak dalam penyelesaian skripsi ini. Maka pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih dan pengharaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis, terutama kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Dra. Narumondang Bulan Siregar, M.M, Ak selaku dosen

pembimbing yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak selaku penguji I yang telah membantu penulis melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini dan Bapak Sambas Ade Kesuma, SE, M.Si, Ak selaku penguji II

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis.

(5)

7. Kedua orang tuaku yang sangat kucintai Bapak St. K. Saragih dan Mama H. Purba. Pa…Ma…makasih banyak untuk semua doa, dukungan, baik moril dan materil yang telah diberikan sejak aku lahir hingga saat ini. Dukungan dan motivasi yang Bapak dan Mama berikan mengajarkanku untuk semakin sabar dan berserah. Skripsi ini kupersembahkan khusus untuk Bapak dan Mama

8. Kakak dan Abang dan Seluruh Keluarga besarku yang sangat kusayangi, Makasih yah atas semua doa dan dukungan yang kalian berikan untuk ku. 9. Orang -Orang yang setia mendengar keluh kesahku, yang juga selalu

berdoa untukku, yang tak pernah lelah memberikanku motivasi untuk mengejar impianku. Aku yakin, semua akan terjawab dengan indah.

10. Kelompok Kecilku yang terkasih Kak Ning, Etos, Asti, Uchi. Adik-adikku Icha, Ichi, Ory dan Viona, yang bisa selalu menjadi teman untuk berbagi topik doa dan senantiasa bertanya kondisi skripsiku, yang begitu pengertian akan semua kesibukanku

11.Teman-temanku di Akuntansi yang setia menjadi tempatku bertanya dan berbagi keluh kesah, semua angkatan 05 yang penulis tidak bisa tuliskan satu per satu tetap semangat ya teman-teman.

(6)

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak . Semoga Tuhan yang senantiasa melimpahkan berkat dan karuniaNya. Amin

Medan, 19 Juni 2008

Penulis,

(7)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Risiko Usaha Bank baik parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia . Penelitian ini merupakan penelitian replikasi.

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan desain kausal dengan jumlah sampel sebanyak 22 Bank Umum Nasional yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia. Penelitian ini dilakukan untuk periode 2004 sampai dengan 2007. Data yang digunakan adalah data eksternal, yang diperoleh dari situs Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) dan variabel bebas adalah risiko usaha bank. Data yang dianalisis dalam penelitian ini diolah dari laporan keuangan tahunan Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia. Proses analisis data yang dilakukan terlebih dahulu adalah pengujian asumsi klasik, lalu kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana dengan uji t dan menggunakan regresi linier berganda dengan uji F.

Hasil analisis menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun simultan, risiko usaha bank berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Koefisien determinasi menunjukkan angka sebesar 0,472 mengindikasikan bahwa 47,2 % perubahan dalam ROA dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini.

(8)

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the significant impact of Bank

Business Risk toward Return On Assets in general national banks on Indonesia Stocks Exchange. This is a replica research.

The method of this research is a causal research design with 22 national banks registered in Jakarta Stock Exchange as sample. This research is done for 2004-2007 period. This research utilizes external data, those are taken from the website independent variable is Bank Business Risk. The data that is analyzed in this research are processed from annual financial reports national banks on Indonesia Stocks Exchange. The data which have already collected are processed with classic assumption test before hypothesis test. Hypothesis test in this research use simple linier regression with t test and use multiple linier regression with F test. The result of this research shows that Bank Business Risk, has a significant influence, partially or simultaneously toward Return On Assets in national banks on Indonesia Stocks Exchange. Adjusted R square that shows value 0,472 indicates that 47.2 % turning in ROA can be determined by the independent variable in this research.

(9)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I . PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... …… … 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II . TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ... 10

1. Bank ... 10

a. Definisi Bank ... 10

b. Pengelompokan Bank ... 10

c. Kegiatan Bank Umum ... 11

d. Laporan Keuangan Bank ... 12

e. Analisis Laporan Keuangan Bank ... 13

(10)

a. Definisi Risiko ... 13

b. Jenis-Jenis Risiko yang Dihadapi Bank Umum ... 14

c. Rasio Keuangan untuk Mengukur Risiko Bank Umum ... 16

3. Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva.... 20

a. Rasio Rentabilitas ... 20

b. Return On Assets (ROA) ... 21

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 22

C. Kerangka Konseptual ... 24

D. Hipotesis Penelitian ... 25

BAB III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian... 26

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

C. Variabel Penelitian ... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ... 31

E. Metode dan Teknik Analisis Data ... 31

1. Pengujian Asumsi Klasik ... 31

a. Uji Normalitas ... 31

b. Uji Multikolinearitas ... 32

c. Uji Autokorelasi ... 33

d. Uji Heteroskedastisitas ... 33

(11)

F. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian ... 37

1. Data Penelitian ... 37

2. Statistik Deskriptif ... 44

3. Pengujian Asumsi Klasik ... 45

a. Uji Normalitas... . ... 46

b. Uji Multikolinieritas ... 51

c. Autokorelasi…. .. ... 52

d. Heteroskedastisitas ... 53

4. Analisis Regresi ... 54

5. Pengujian Hipotesis... 58

a. Uji –t………... ... 58

b. Uji – F... ... 60

B. Pembahasan Hasil Penelitian.. ... .61

BAB V . KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66

B. Keterbatasan ... 68

C. Saran... ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

(12)

Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan ... 27

Tabel 3.2 Waktu Penelitiaan ... 36

Tabel 4.1 Daftar Sampel Penelitian... 37

Tabel 4.2 Data Penelitian masing-masing Variabel tahun 2004-2007 ... 38

Tabel 4.3 Descriptive Statistics ... 44

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas (1) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 47

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas (2)One-Sample Kolmogorov Smirnov Test setelah Transformasi Logaritma Natural ... 48

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas ... 51

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ... 52

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi ... 55

Tabel 4.9 Hasil Uji t (1) ... 59

(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 25

Gambar 4.1 Histogram ... 49

Gambar 4.2 Grafik Normal Plot... 50

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran 1 Daftar Bank Umum Nasional Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta2004-2007

Lampiran 2 Tabulasi Hasil Return On Assets Sampel Lampiran 3 Tabulasi Hasil Non Performing Loans Sampel Lampiran 4 Tabulasi Hasil Loans To Deposits Ratio Sampel Lampiran 5 Tabulasi Hasil Capital Adequacy Ratio Sampel Lampiran 6 Tabulasi Hasil Net Interest Margin Sampel Lampiran 7 Descriptive Statistic sebelum Transformasi

Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test sebelum Transformasi dan seletah Transformasi

Lampiran 9 Histogram sebelum Trasnformasi dan Setelah Transformasi Lampiran 10 Grafik Normal Plot sebelum Transformasi dan Setelah

Transformasi

Lampiran 11 Hasil Uji Multikolenieritas, Hasil Uji Autokorelasi dan Hasil Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 12 Hasil Analisis Regresi, Hasil Uji-t dan Hasil Uji- F Lampiran 13 Tabel t dengan Signifikansi 5 %

(15)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Risiko Usaha Bank baik parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia . Penelitian ini merupakan penelitian replikasi.

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan desain kausal dengan jumlah sampel sebanyak 22 Bank Umum Nasional yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia. Penelitian ini dilakukan untuk periode 2004 sampai dengan 2007. Data yang digunakan adalah data eksternal, yang diperoleh dari situs Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) dan variabel bebas adalah risiko usaha bank. Data yang dianalisis dalam penelitian ini diolah dari laporan keuangan tahunan Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia. Proses analisis data yang dilakukan terlebih dahulu adalah pengujian asumsi klasik, lalu kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana dengan uji t dan menggunakan regresi linier berganda dengan uji F.

Hasil analisis menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun simultan, risiko usaha bank berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Koefisien determinasi menunjukkan angka sebesar 0,472 mengindikasikan bahwa 47,2 % perubahan dalam ROA dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini.

(16)

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the significant impact of Bank

Business Risk toward Return On Assets in general national banks on Indonesia Stocks Exchange. This is a replica research.

The method of this research is a causal research design with 22 national banks registered in Jakarta Stock Exchange as sample. This research is done for 2004-2007 period. This research utilizes external data, those are taken from the website independent variable is Bank Business Risk. The data that is analyzed in this research are processed from annual financial reports national banks on Indonesia Stocks Exchange. The data which have already collected are processed with classic assumption test before hypothesis test. Hypothesis test in this research use simple linier regression with t test and use multiple linier regression with F test. The result of this research shows that Bank Business Risk, has a significant influence, partially or simultaneously toward Return On Assets in national banks on Indonesia Stocks Exchange. Adjusted R square that shows value 0,472 indicates that 47.2 % turning in ROA can be determined by the independent variable in this research.

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank dalam fungsinya memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia pada masa sekarang ini karena setiap aspek kegiatan operasionalnya memiliki kaitan yang erat dengan perekonomian nasional. Sesuai dengan Undang- undang No. 7/1992 sebagaimana diubah dengan Undang-undang No. 10/1998 bank dinyatakan sebagai “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak”. Hal ini sejalan dengan tujuan bank sebagai lembaga keuangan yang berperan mendukung pembangunan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan stabilitas nasional.

(18)

(deficit unit). Peranan inilah yang dilaksanakan oleh bank dalam rangka memperlancar lalu lintas pembayaran dan pelayanan jasa kepada masyarakat.

Adapun yang menjadi peran lain dari bank yaitu dalam memperlancar lalu lintas pembayaran dan pelayanan jasa kepada masyarakat, juga mengharapkan laba dari kegiatan operasionalnya. Kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan sering disebut sebagai kemampulabaan atau rentabilitas. Tingkat rentabilitas bank dapat memperlihatkan kinerja bank yang bersangkutan, karena tingkat rentabilitasnya merupakan salah satu alat ukur dalam menilai kesehatan dan kinerja bank. Semakin tinggi tingkat rentabilitasnya, maka akan semakin baik kinerja bank tersebut. Salah satu rasio yang umum digunakan dalam perbankan untuk menilai rentabilitasnya adalah Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA).

(19)

Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) standar yang ditentukan oleh Bank Indonesia untuk perbankan adalah ≥ 2 persen ( Manurung, 2004:161). Hal ini berarti bahwa laba yang dihasilkan dari pengelolaan total aktiva yang dimiliki oleh bank yang dikatakan sehat harus mencapai nilai minimum sebesar 2%. Namun fenomena yang terjadi pada bank-bank umum nasional yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (Bursa Efek Indonesia) , belum semua memiliki nilai ROA yang sesuai dengan standar minimum yang ditentukan oleh Bank Indonesia. Fenomena yang dimaksud seperti tahun 2004, ROA yang tertinggi dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia dan terendah dimilki Bank Eksekutif Internasional yang memiliki ROA negatif. Hal ini terjadi karena pada tahun tersebut Bank Eksekutif Internasional mengalami kerugian dari kegiatan operasionalnya.Tidak berbeda jauh dari tahun 2005 pada tahun 2006 dan 2007 ROA tertinggi dimilki oleh Bank Rakyat Indonesia dan terendah Bank Eksekutif Internasional. Secara keseluruhan, masih terdapat 5 Bank yang memilki ROA dibawah ketentuan minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia ( < 2 % ).

(20)

kredit, penempatan dana di bank lain, surat-surat berharga dan serta penyertaan modal) dan aktiva non produktif (antara lain terdiri dari alat-alat likuid bank, aktiva tetap bank dan inventaris kantor) Ali (2004:273).

Santoso dalam tulisannya yang berjudul Market Risk Asessment Di Perbankan Nasional, menyatakan bahwa bankir selalu berupaya memaksimalkan laba namun dengan konsekuensi risiko yang dihadapi semakin besar juga. Kedua pernyataan ini memberikan kesimpulan bahwa pada kenyataannya risiko dan laba merupakan dua hal yang erat kaitannya. Sementara menurut Ali (2004:41) “risiko berupa potensi terjadinya suatu peristiwa yang mampu memberikan pengaruh negatif, dapat menimpa siapa saja, apa saja, kapan saja dan dimana saja, tak terkecuali terhadap perbankan”. Satu diantara aktiva bank yang sarat akan risiko adalah kredit. Semakin besar keuntungan yang diharapkan bank dalam penyaluran kredit, maka semakin tinggi pula risiko kredit yang akan muncul. Menurut Ali (2004:70), “risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat gagalnya penerima kredit (debitur) dalam memenuhi perjanjian kredit untuk melunasi pembayaran angsuran pokok dan pembayaran bunga kredit pada bank”. Risiko kredit timbul karena adanya kredit bermasalah di bank yang bersangkutan. Semakin besar risiko kredit yang dimiliki bank berarti semakin besar kemungkinan bahwa aktiva bank tersebut tidak memberikan laba seperti yang diharapkan oleh bank, dan hal ini akan mempengaruhi nilai ROA bank tersebut.

(21)

dalam hal ini menghadapi risiko likuiditas. Alat-alat likuid bank yang terdiri dari kas maupun giro pada Bank Indonesia merupakan aktiva non produktif bagi bank, namun peranannya tidak kalah penting dalam mendukung kegiatan operasional bank. Risiko likuiditas didefinisikan Manurung (2004:149) sebagai risiko yang “terjadi bila bank tidak mampu menyediakan dana tunai untuk memenuhi kebutuhan transaksi para nasabah dan memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo lebih kecil dari satu tahun”. Semakin tingginya jumlah alat likuiditas bank memang mampu menghindarkan bank dari risiko likuiditas, namun hal ini justru membawa dampak negatif terhadap rentabilitas bank, karena bank semakin likuid semakin tidak profitable ( Muljono, 2002:139). Berarti risiko likuiditas memiliki pengaruh positif terhadap income bank karena semakin mampu bank tersebut dalam mengelola dana yang dimiliki sehingga tidak terdapat idle fund yang tinggi.

(22)

mempengaruhi laba dari bank tersebut sehingga akan mempengaruhi ROAnya juga.

Menurut Muljono risiko tingkat bunga (2002:133) adalah “kemungkinan interest yang diterima oleh bank lebih kecil dari interest yang dibayarkannya”Laba bank dari selisih bunga yang diterima dan dibayarkan dari dan oleh bank kepada nasabah memberi porsi yang besar jika dibandingkan dengan penghasilan bank dari non-interest income dan expense. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat bunga bank memiliki kaitan yang erat dengan laba yang diharapkan oleh bank. Peranan tingkat bunga ini juga ternyata memperhadapkan bank kepada risiko usaha yaitu risiko tingkat bunga. Risiko tingkat bunga (Interest Rate Risk) adalah risiko yang dihadapi bank umum karena perubahan tingkat bunga (Manurung, 2004 :149). Kondisi ini akan memberi pengaruh terhadap laba bank yang bersangkutan yang berarti juga berpengaruh terhadap ROA bank tersebut.

Rasio finansial yang umum digunakan oleh bank umum sebagai indikator atau alat pengawasan dalam menghadapi risiko-risiko usaha bank adalah Rasio Kredit Bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) untuk risiko kredit,Rasio Total Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga atau Loan To Deposit Ratio (LDR) untuk risiko likuiditas,Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) untuk risiko modal, dan Rasio Marjin Bunga Neto utau Net Interest Margin (NIM) untuk risiko tingkat bunga.

(23)

Mudharabah Terhadap Tingkat Profibilitas Bank Syariah. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa risiko kredit Mudharabah memiliki keeratan hubungan yang berlawanan arah dengan profitabilitas pada Bank Syariah. Penelitian Kotimah (2005) menunjukkan bahwa risiko kredit yang dinilai dari tingkat kredit bermasalah yang dimiliki bank menyatakan bahwa risiko kredit dan profitabilitas (ROA) bank cenderung berubah positif. Sukowati (2006) meneliti pengaruh Analisis Pengaruh CAR, NPL, NIM, BOPO dan LDR terhadap Profitabilitas (ROA & ROE) Bank Umum (studi kasus terhadap 40 Bank Umum), hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas bank dipengaruhi oleh biaya operasional, sedangkan ROE selain dipengaruhi oleh biaya operasional juga dipengaruhi cadangan kecukupan modal (CAR) dan laba bersih (NIM ). Dari penelitian ini juga memperlihatkan bahwa indikator yang digunakan tidak semuanya merupakan indikator yang baik dalam arti tidak mempengaruhi profitabilitas secara signifikan. Sementara Nofianti (2007) yang melakukan penelitian pengaruh risiko kredit terhadap renbatabilitas pada bank BNI 46 memperoleh hasil penelitian bahwa risiko kredit memiliki pengaruh yang berlawanan arah dengan rentabilitas bank secara signifikan.

(24)

to date. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dan menuangkannya dalam sebuah karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi yang berjudul Pengaruh Risiko Usaha Bank terhadap Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, maka permasalahan yang dibahas penulis adalah : apakah Risiko Usaha Bank baik parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui apakah Risiko Usaha Bank baik parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan adalah :

(25)

2. Bagi manajemen perbankan, sebagai bahan masukan untuk dapat meningkatkan Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) sehubungan dengan risiko yang dihadapinya.

3. Bagi investor, sebagai bahan informasi untuk dijadikan pertimbangan dalam menanamkan saham di suatu Bank dalam kegiatan usahanya.

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Bank

a. Definisi Bank

Berdasarkan Undang- undang No. 7/1992 sebagaimana diubah dengan Undang-undang No. 10/1998 bahwa “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak”.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004: 31,21) tentang Akuntansi Perbankan, Bank adalah: badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Irmayanto (2004:53) mengatakan bahwa ”bank merupakan lembaga keuangan yang menawarkan jasa keuangan seperti kredit, tabungan, pembayaran jasa dan melakukan fungsi-fungsi keuangan lainnya secara professional”.

b. Pengelompokan Bank

(27)

1) Bank Umum yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran,

2) Bank Perkreditan Rakyat yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensionaldan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Berdasarkan kepemilikannya bank dapat dikelompokkan atas :

1) Bank Pemerintah Pusat yang merupakan bank yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh pemerintah pusat,

2) Bank Pemerintah Daerah yang merupakan bank yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh pemerintah daerah,

3) Bank Swasta Nasional yang merupakan bank yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh pihak swasta nasional

4) Bank Asing yang merupakan bank yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh pihak asing, yang mengembangkan usahanya dengan membuka cabangnya di Indonesia,

5) Bank Campuran yang merupakan bank yang sahamnya sebagian dimiliki oleh pihak asing dan sebagian lagi oleh pihak swasta nasional.

c. Kegiatan Bank Umum

Ada tiga kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh bank umum (Irmayanto,2002:65), yaitu :

1) Penghimpunan dana (Giro, Deposito, Tabungan) dengan sasaran meminimumkan biaya perolehan dana.

2) Alokasi dana (Kredit dan Investasi) dengan sasaran memaksimumkan

(28)

3) Pelayanan jasa keuangan (transfer, Letter of Credit, cek perjalanan, money changer, bank garansi dan lain-lain) dan jasa non keuangan (pelatihan

pegawai, pergudangan, kotak pengamanan, jasa-jasa komputer) dengan sasaran memaksimumkan kepuasan nasabah.

d. Laporan Keuangan Bank

Bank umum dalam rangka peningkatan transparansi keuangan, berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor:3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, wajib menyusun dan menyajikan laporan kuangan dengan bentuk dan cakupan yang terdiri dari (Siamat, 2005:368) :

1) Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan

Laporan ini merupakan laporan lengkap mengenai kinerja suatu bank dalam kurun waktu satu tahun.

2) Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan

Laporan ini merupakan laporan yang disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku dan dipublikasikan setiap triwulan.

3) Laporan Keuangan Publikasi Bulanan

Laporan ini merupakan laporan keuangan yang disusun berdasarkan Laporan Bulanan Bank Umum yang disampaikan bank kepada Bank Indonesia dan dipublikasikan setiap bulan.

4) Laporan Keuangan Konsolidasi

(29)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku serta menyampaikan laporan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia.

e. Analisis Laporan Keuangan Bank

Menurut Bastian dan Suhardjono (2006:284), analisis laporan kuangan perbankan bertujuan antara lain :

untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja perusahaan bank, untuk

mengetahui perkembangan perbankan dari suatu periode ke periode

berikutnya, sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam

melaksanakan kegiatan operasional dan penyusunan rencana kerja

anggaran bank, untuk memonitor pelaksanaan dari suatu kebijakan

perusahaan yang telah ditetapkan, sehingga dapat diadakan perbaikan

penyempurnaan di masa yang akan datang, dan sebagainya. Metode

analisis laporan keuangan yang lazim dipergunakan dalam praktik

perbankan, diantaranya adalah analisi rasio (ratio analysis). Analisis

rasio adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara

membandingkan pos-pos tertentu dalam neraca maupun laba rugi.

1. Risiko Usaha Bank

a. Definisi Risiko

(30)

Risiko usaha atau business risk bank merupakan tingkat ketidakpastian mengenai pendapatan yang akan diterima. Pendapatan dalam hal ini adalah keuntungan bank. Semakin tinggi ketidakpastian pendapatan yang diperoleh suatu bank, semakin besar kemungkinan risiko yang dihadapi dan semakin tinggi pula premi risiko atau bunga yang diinginkan. Siamat (2005:279)

b. Jenis-Jenis Risiko yang Dihadapi Bank Umum

Dalam suatu kegiatan perbankan, secara umum bank setidak-tidaknya menghadapi lima macam risiko yang harus dikelola dengan benar agar tidak menimbulkan dampak negatif. Risiko tersebut adalah :

1) Risiko Kredit (Credit Risk)

Risiko kredit (Credit Risk) sering disebut juga risiko gagal tagih (default risk) yaitu risiko yang dihadapi karena ketidakmampuan nasabah membayar bunga kredit dan mencicil pokok pinjaman. Risiko ini semakin besar bila bank umum tidak mampu meningkatkan atau memperbaiki kualitas kredit yang disalurkan 2) Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)

Risiko likuiditas terjadi bila bank tidak mampu menyediakan dana tunai untuk memenuhi kebutuhan transaksi para nasabah dan memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo lebih kecil dari satu tahun.

3) Risiko Tingkat Bunga (Interest Rate Risk)

Risiko tingkat bunga (Interest Rate Risk) adalah risiko yang dihadapi bank umum karena perubahan tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga akan mempengaruhi biaya dana dan pendapatan bunga.

(31)

Risiko operasional (Operational Risk) adalah risiko yang berkaitan dengan kemampuan pengelolaan umum. Jika kemampuan manajemen pengelolaan semakin rendah, maka semakin besar risiko operasional yang dihadapi.

5) Risiko Modal (Capital Risk)

Risiko modal (Capital Risk) berkaitan dengan ketidakmampuan untuk memenuhi komitmen-komitmen usaha, karena ketidakmampuan modal yang mencukupi.

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral menetapkan ada delapan jenis risiko yang harus mampu dikelola oleh bank untuk memberikan dampak yang positif terhadap laba usahanya. Delapan risiko tersebut adalah :

1) Risiko Kredit

Risiko kredit merupakan kemungkinan kerugian yang timbul akibat gagalnya pihak debitur untuk mengembalikan pinjaman kredit beserta bunganya kepada pihak bank.

2) Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko akibat terjadinya perubahan tingkat bunga pasar, tingkat kurs valuta asing maupun akibat pengaruh tingkat inflasi yang melanda suatu Negara.

3) Risiko Operasional

(32)

4) Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas merupakan risiko yang mungkin muncul akibat ketidakmampuan bank dalam memenuhi pembayaran jangka pendek ataupun pembayaran tak terduga kepada nasabahnya.

5) Risiko Hukum

Risiko hukum merupakan risiko yang muncul akibat bank tidak mematuhi norma dan aturan hukum yang berlaku.

6) Risiko Reputasi

Risiko reputasi merupakan risiko yang berpotensi pada kehancuran nama baik perusahaan yang dapat terjadi karena kurangnya pengelolaan yang benar dalam komunikasi dan kinerja dengan pihak eksternal.

7) Risiko Strategik

Risiko strategik merupakan risiko yang mungkin muncul akibat ketidak mampuan bank dalam melaksanakan rencana strategiknya dalam melaksanakan usahanya, baik dari sisi internal maupun eksternalnya.

8) Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang mungkin muncul akibat ketidak-patuhan pihak bank terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral.

c. Rasio Keuangan untuk Mengukur Risiko Usaha Bank

(33)

1) Risiko Kredit

Formula yang digunakan sebagai indikator risiko kredit adalah perbandingan jumlah kredit bermasalah atau Non Performing Loann (NPL) terhadap total kredit yang diberikan oleh bank. Risiko kredit diproksikan dengan formula :

NPL = Kredit Bermasalah Total Kredit

Menurut Bastian dan Suhardjono (2006:247) yang termasuk dalam katergori kredit bermasalah adalah kredit yang kolektibilitasnya ada dalam kategori kurang lancar, diragukan dan macet. Klasifikasi kredit bermasalah tersebut adalah sebagai berikut (Manurung, 2004:196) :

a) Kredit Kurang Lancar

(1) Kredit non KPR ada tunggakan angsuran pokok yang lebih lama dari yang seharusnya. Misalnya masa angsuran bulanan, sudah terdapat tunggakan 1 bulan namun belum sampai 2 bulan.

(2) Kredit BPR ada tunggakan angsuran pokok yang telah melebihi 6 bulan namun belum sampai mencapai 9 bulan.

b) Kredit yang Diragukan

Kredit yang diragukan adalah kredit yang tidak memenuhi kriteria lancar dan kurang lancar, namun berdasarkan penilaiannya diperoleh kesimpulan sebagai berikut (Tangkilisan, 2003 : 55)

(34)

(2) Kredit yang tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih bernilai 100% utang peminjam.

c) Kredit macet

Kredit yang termasuk golongan kredit macet adalah kredit yang dalam waktu 21 bulan sejak digolongkan sebagai kredit yang diragukan belum ada pelunasan atau upaya penyelamatan kredit. Penyelesaian kredit ini diserahkan kepada Pengadilan Negeri atau Badan Urusan Piutang Negara (BUPN)

Kredit bermasalah yang dihitung dalam penelitian ini merupakan kredit bermasalah bersih atau kredit bermasalah setelah dikurangi dengan nilai penyisihan kerugian. Sementara total kredit (Sawir, 2005:31) merupakan total kredit yang diberikan bersih kepada pihak ketiga (tidak termasuk kredit pada bank lain). Menurut Peraturan Bank Indonesia No.6/9/PBI/2004, jumlah NPL tidak boleh melebihi 5% dari jumlah kredit yang diberikan bank. Semakin tinggi rasio NPL yang dimiliki oleh bank tersebut mengindikasikan bahwa risiko kredit yang dimilikinya semakin besar.

2) Risiko Likuiditas

Formula yang digunakan bank sebagai indikator risiko likuiditas adalah perbandingan total kredit yang diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga yang dimiliki bank atau Loans To Deposit Ratio (LDR). Risiko likuiditas diproksikan dengan formula:

LDR = Total Kredit

(35)

Menurut Sawir (2005:30) yang termasuk dalam total kredit merupakan total kredit yang diberikan bersih. Sementara yang termasuk dalam kategori dana pihak ketiga adalah seluruh dana yang bersumber dari Giro, Tabungan dan Deposito Berjangka (Sawir, 2005:29).

a) Giro

Giro merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan menggunakan cek, bilyet giro maupun surat-surat pembayaran lainnya (Irmayanto, 2004:68).

b) Tabungan

Tabungan merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu (Irmayanto, 2004:68)

c) Deposito Berjangka

Deposito merupakan simpanan berjangka dari masyarakat yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian (Irmayanto, 2004:69). Angka standar yang disepakati untuk LDR adalah 85%-110% (Manurung, 2004:151). Jika nilai LDR melebihi 85%-110%, berarti risiko likuiditas yang dihadapi semakin besar.

3) Risiko Modal

Formula yang digunakan bank sebagai indikator risiko modal adalah perbandingan antara jumlah modal dengan total aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Risiko modal doproksikan dengan formula :

(36)

Menurut Dendawijaya (2005:41), modal bank terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Sementara total ATMR diperoleh dengan menambahkan ATMR aktiva neraca dengan ATMR aktiva administrasi yang kemudian dikalikan dengna bobot risikonya masing-masing.

Menurut peraturan Bank Indonesia No.5/12/PBI/2003, angka standar yang disepakati untuk CAR adalah sebesar 8 %. Jika nilai CAR berada dibawah 8% berarti risiko modal yang dihadapi akan semakin besar.

4) Risiko Tingkat Bunga

Formula yang digunakan bank sebagai indikator risiko tingkat bunga adalah perbandingan antara selisih pendapatan bunga yang diterima bank dan beban bunga yang dibayarkan bank dengan total aktiva yang dimilikinya. Risiko tingkat bunga diproksikan dengan formula :

NIM = Pendapatan bunga-beban bunga Total Aktiva

Semakin besar angka NIM yang dihasilkan menunjukkan bahwa risiko tingkat bunga semakin kecil.

1. Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA)

a. Rasio Rentabilitas

(37)

1) Gross Profit Margin = (Pendapatan- beban)opersional Beban Opresasional

Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari kegiatan operasinya yang murni.

2) Net Profit Margin = Laba Bersih sebelum Pajak Laba Operasional

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak detinjau dari sudut laba operasionalnya.

3) Return On Equity = Laba Bersih Modal Ekuitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampulabaan bank ditinjau dari sudut modal ekuitas yang dimilikinya.

4) Return On Assets = Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan bank dalam mengelola aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan laba.

b. Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA)

(38)

dimilikinya. Nilai minimum ROA yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah minimal 2 %. Menurut Dendawijaya (2005:118) “semakin besar nilai Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) suatu bank, semakin besar pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset”. Return On Assets diformulasikan sebagai berikut :

ROA = Laba Bersih Total Aktiva

Formula yang digunakan untuk mengukur Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) berbeda secara teori dengan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Secara teoritis, laba yang diperhitungkan adalah laba setelah pajak, namun dalam sistem CAMEL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, laba yang digunakan adalah laba sebelum pajak (Dendawijaya, 2005:118).

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

(39)

2Husnul kasus dan dan metode analisis inferensial

dengan alat uju statistik regresi linier sederhana risiko kredit secara signifikan

berpengaruh

(40)

C. Kerangka Konseptual

ROA merupakan tingkat perhitungan keuntungan atas total aset yang dimiliki bank. Semakin tinggi nilai Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) maka semakin baik bank tersebut dalam mengelola aset untuk menghasilkan keuntungan.

Semakin tinggi risiko kredit yang dimiliki bank berarti semakin besar kemungkinan bahwa aktiva bank tersebut tidak memberikan laba seperti yang diharapkan oleh bank, dan hal ini akan mempengaruhi nilai Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) bank tersebut.

Semakin tinggi jumlah alat likuiditas yang dimiliki bank memang mampu menghindarkan bank dari risiko likuiditas, dengan demikian risiko likuiditas memiliki pengaruh terhadap Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) bank.

Semakin tinggi risiko modal yang dihadapi bank akan menyebabkan semakin tingginya kemungkinan bahwa bank yang bersangkutan tidak mampu mengelola aktivanya dengan modal sendiri. Hal ini akan berpengaruh terhadap Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA).

Semakin tinggi risiko tingkat bunga yang dihadapi bank, berarti bahwa semakin besar kemungkinan bahwa bunga yang diterima bank akan lebih kecil dibandingkan dengan bunga yang dibayarkannya.

(41)

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y) Risiko Usaha Bank

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber : Disusun Penulis, 2009

D. Hipotesis Penelitian

Bergerak dari uraian teori, penjelasan yang mendukungnya dan hasil-hasil penelitian sebelumnya (Jogianto, 2004:40), maka yang menjadi hipotesis pada penelitian ini adalah Risiko Usaha Bank baik parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada Bank Umum Nasional yang terdaftar di Bursa Efek indonesia.

BAB III Risiko Likuiditas (X2)

Risiko Modal (X3)

Risiko Tingkat Bunga (X4)

Return On Assets

(42)

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian menggunakan desain kausal untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu varibel dengan variabel lainnya dan bagaimana suatu veriabel mempengaruhi variabel lainnya Umar (2001:63). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko modal dan risiko tingkat bunga sebagai variabel bebas dan Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) sebagai variabel terikat.

B.Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono 2004:72). Populasi pada objek penelitian ini adalah bank umum nasional yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2004-2007. Jumlah populasi yang ada adalah 25 bank pada tahun 2004, 23 bank pada tahun 2005 dan 26 bank pada tahun 2006, dan 30 bank pada tahun 2007.

(43)

2004:79). Adapun yang menjadi kriteria berupa pertimbangan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut :

1.Bank-bank umum Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007.

2.Bank-bank tersebut tidak sedang dalam delesting.

3.Bank-bank tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap dan audited selama tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007.

Berdasarkan kriteria yang dikemukakan diatas, diperoleh 22 bank umum nasional memenuhi kreiteria. Bank-bank umum tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar Sampel Perusahaan

No Nama Bank Kriteria

2004 2005 2006 2007 Sampel

1 Bank Arta Graha Internasional X    -

2 Bank Agroniaga     1

3 Bank UOB Buana     2

4 Bank Bukopin x X X  -

5 Bank Bumi Arta X X  x -

6 Bank Bumi Putera     3

7 Bank Central Asia     4

8 Bank Century     5

9 Bank Danamon     6

10 Bank Capital Indonesia  X  x -

11 Bank Eksekutif Internasional     7

12 Bank Himpunan Saudara X X  x -

13 Bank Internasional Indonesia     8

(44)

15 Bank Kesawan     9

16 Bank Lippo     10

17 Bank Mandiri     11

18 Bank Mayapada     12

19 Bank Mega     13

20 Bank Negara Indonesia     14

21 Bank CIMG Niaga     15

22 Bank NISP     16

23 Bank Nusantara Parahyangan     17

24 Bank Pan Indonesia     18

25 Bank Permata     19

26 Bank Pikko  X  x -

27 Bank Rakyat Indonesia     20

28 Bank Swadesi     21

29 Bank Victoria Internasional     22

30 Bank Ekonomi Raharja X X  x -

Sumber : www.bej.go.id, ditabulasi Penulis, 2009

C. Variabel Penelitian

1. Klasifikasi Variabel

a. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas (Independent Variable) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya, yang dalam penelitian ini adalah Risiko Usaha bank yang terdiri dari risiko kredit, risiko likuiditas, risiko modal dan risiko tingkat bunga.

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

(45)

Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) yaitu angka yang menunjukkan berapa besar relatif laba bersih terhadap total aktiva yang dihasilkan bank dalam kegiatan operasionalnya (Manurung, 2004:152).

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional merupakan penjelasan-penjelasan variabel yang telah dipililih. Definisi operasional pada penelitian ini adalah :

a.Risiko Usaha Bank

Risiko usaha bank yang menjadi variabel bebas pada penelitian ini adalah : 1) Risiko Kredit

Risiko kredit merupakan risiko yang dihadapi karena ketidakmampuan nasabah membayar bunga kredit dan mencicil pokok pinjaman. Pengukuran risiko kredit diproksikan dengan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) dengan formula sebagai berikut :

NPL = Kredit Bermasalah Total Kredit

2) Risiko Likuiditas

(46)

LDR = Total Kredit Dana Pihak Ketiga

3) Risiko Modal

Risiko modal merupakan risiko yang berkaitan dengan ketidakmampuan untuk memenuhi komitmen-komitmen usaha, karena ketidakmampuan modal yang mencukupi. Pengukuran risiko modal diproksikan dengan rasio kecukupan modal dengan formula sebagai berikut :

CAR = Modal Bank Total ATMR

4) Risiko Tingka Bunga

Risiko tingkat bunga merupakan risiko yang dihadapi bank umum karena perubahan tingkat bunga. Risiko ini memungkinkan terjadinya kondisi bahwa bunga yang diterima bank lebih kecil daripada bunga yang dibayarkannya. Risiko ini diprosksikan dengan rasio margin bunga netto sebagai berikut :

NIM = Pendapatan bunga-beban bunga Total Aktiva

b.Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA)

(47)

relatiflaba bersih terhadap total aktiva yang dihasilkan bank dalam kegiatan operasionalnya. ROA diukur dengan menggunakan formula sebagai berikut :

ROA = Laba Bersih Total Aktiva

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data eksternal yaitu data yang dikumpulkan dari luar perusahaan (Umar, 2001:70). Prosedur pengambilan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berupa laporan keuangan bank umum nasional yang telah dipublikasikan secara terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dengan cara mendownload dari situs

pengamatan.

E.Metode dan Teknik Analisis Data

Metode dan teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis statistik yang menggunakan software statistik. Metode dan teknik analisis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1.Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji sebagai berikut :

a.Uji Normalitas

(48)

statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Untuk melakukan uji ini, didasarkan pada Kolmogorov_Smirnov Goodness of Fit Test terhadap model yang diuji (Ghozali, 2005:114). Pedoman untuk pengambilan keputusannya didasarkan pada:

1)Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka distribusi data normal.

2)Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka distribusi data tidak normal.

b.Uji Multikolinieritas

Uji Multikolonieritas betujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi antara variabel bebas. Jika terjadi relasi, berarti terjadi masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari:

1.nilai tolerence dan lawannya. 2.Variance Inflation Factor (VIF)

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai Tolerence yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/ tolerence). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerence < 0,10 atau sama dengan VIF > 10 (Ghozali,2005:91).

(49)

yang tinggi dari model regresi dan identifikasi variabel lainnya untuk membantu prediksi.

c.Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1(sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah

dalam autokorelasi diantaranya adalah dengan Uji Durbin Watson pada buku statistik relevan. Namun secara umum dapat diambil patokan sebagai berikut: 1. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.

3. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelsi negatif. (Santoso, 2002:219)

d.Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2005:105) menyatakan bahwa ”Uji Heteroskedastisitas memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pangamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas, jika berbeda disebut dengan heteroskedastisitas.

(50)

pola yang jelas serta titik menyebar ke atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.

2.Pengujian Hipotesis

a.Uji t (t-test)

Uji ini dilakukan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang sama atau tidak sama secara signifikan. Uji ini dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttable ketentuan sebagai berikut :

Jika t hitung > t tabel, maka HA diterima Jika t hitung < t tabel, maka HA ditolak b.Uji F (F-test)

Uji ini dilakukan untuk menilai pengeruh veariabel bebas secara bersama-sama terhadap varibel terikat.Hipotesis yang akan diuji adalah Risiko Usaha Bank (risiko kredit, risiko likuiditas, risiko modal, dan risiko tingkat bunga) baik parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada Bank Umum Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan dengan F tabel dengan ketentuan :

(51)

Data dianalisis dengan model persamaan analisis regresi linear berganda sebagai berikut :

Y =

α

+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +

ε

Dimana :

Y = Return On Assets

α

= Konstanta

β1,β2, β3, β4 = Koefisien Regresi

X1 = NPL mewakili Risiko Kredit

X2 = LDR mewakili Risiko Likuiditas

X3 = CAR mewakili Risiko Modal

X4 = NIM mewakili Risiko Tingkat Bunga

(52)

F. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada seluruh bank umum nasional yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta ( Bursa Efek Indonesia) yamg diakses melalui situs Waktu Penelitian yang direncanakan sebagai berikut :

Tabel 3.2 Waktu Penelitian

Sumber : Disusun Penulis, 2009

Tahapan Penelitian Desember Januari Februari Maret April Mei Juni

Penyelesaian Proposal

Pencarian Data awal

Pengajuan Proposal

Penyerahan proposal kepada

dosen pembimbing

Bimbingan dan perbaikan

proposal

Seminar Proposal

Pengumpulan data

Pengolahan data

Analisis data

Bimbingan dan penyelesaian

(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Data Penelitian

Adapun yang menjadi objek pada penelitian ini adalah bank umum nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dulunya bernama Bursa Efek Jakareta namun sejak tanggal 30 November 2007 telah berubah namanya menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah bergabung dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Daftar nama bank umum nasional, tanggal berdiri dan tanggal listing yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Daftar Sampel Penelitian

No Nama Bank Umum Nasional Tanggal Berdiri Tanggal Listing

1 Bank Arta Niaga Kencana Tbk. 18 September 1969 28 September 2000

2 Bank Bumiputera Tbk. 31 Juli 1989 27 Juni 2002

3 Bank Central Asia Tbk. 10 Agustus 1955 31 Mei 2000

4 Bank Century Tbk. 30 Mei 1989 25 Juni 1997

5 Bank Danamon Tbk. 16 Juli 1956 8 Desember 1989

6 Bank Eksekutif Internasional Tbk. 11 September 1992 22 Juni 2001

7 Bank Internasional Indonesia Tbk. 15 Mei 1959 21 November 1989

8 Bank Kesawan Tbk. 1 April 1913 31 Oktober 2002

9 Bank Lippo Tbk. 11 Maret 1948 10 November 1989

10 Bank Mandiri Tbk. 2 Oktober 1998 2 Juni 2003

11 Bank Mayapada Internasional Tbk. 7 September 1989 7 Agustus 1997

12 Bank Mega Tbk. 15 April 1969 17 Januari 2000

13 Bank Negara Indonesia Tbk. 5 Juli 1946 28 Oktober 1996

(54)

15 Bank NISP Tbk. 4 April 1941 16 September 1994

16 Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 18 Januari 1972 14 Desember 2000

17 Bank Panin Tbk. 17 Agustus 1971 28 Oktober 1982

18 Bank Permata Tbk. Tbk. 17 Desember 1954 15 Januari 1990

19 Bank Rakyat Indonesia 18 Desember 1968 31 Oktober 2003

20 Bank Swadesi Tbk. 28 September 1968 12 April 2002

21 Bank UOB Buana Tbk. 31 Agustus 1956 28 Juli 2000

22 Bank Victoria Internasional Tbk. 28 Oktober 1992 31 Desember 2006

Sumber : Bursa Efek Jakarta, 2009

Periode penelitian ini adalah tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 dengan sampel penelitian yaitu bank umum nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia seperti terdaftar di tabel 4.1 sehingga jumlah sampel keseluruhan selama Empat tahun adalah 88 sampel. Berikut ini merupakan data variabel penelitian yang diteliti pada penelitian ini :

Tabel 4.2

Bank Arta Niaga Kencana Tbk. (2004) 0.0139 0.0244 0.7047 0.2099 0.0389 2

Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 0.0118 0.0282 0.8213 0.0998 0.0579 3

Bank Eksekutif Internasional Tbk. 0.0119 0.0641 0.8560 0.1469 0.1183 7

Bank Internasional Indonesia Tbk. 0.0226 0.0277 0.4312 0.2024 0.0455 8

Bank Kesawan Tbk. 0.0034 0.0347 0.4970 0.1267 0.0385 9

(55)

11

Bank Mayadapa Internasional Tbk. 0.0196 0.0190 0.7159 0.1443 0.0486 12

Bank Mega Tbk. 0.0241 0.0149 0.4807 0.1350 0.0471 13

Bank Negara Indonesia Tbk. 0.0225 0.0147 0.5212 0.1709 0.0504 14

Bank Niaga Tbk. 0.0245 0.0189 0.8243 0.1029 0.0446 15

Bank NISP Tbk. 0.0221 0.0067 0.7623 0.1511 0.0359 16

Bank Nusantara Parahiyangan Tbk. 0.1730 0.0017 0.5047 0.1289 0.0357 17

Bank Pan Indonesia Tbk. 0.0524 0.0843 0.6686 0.3743 0.0508 18

Bank Permata Tbk. 0.0221 0.0162 0.5328 0.1139 0.0478 19

Bank Rakyat Indonesia Tbk. 0.0535 0.0420 0.6908 0.1619 0.1052 20

Bank Swadesi Tbk. 0.0195 0.0208 0.5129 0.2470 0.0420 21

Bank UOB Buana Tbk. 0.0252 0.0150 0.5781 0.2212 0.0535 22

Bank Victoria Internasional Tbk. 0.0144 0.0020 0.5139 0.1255 0.0441 23

Bank Arta Niaga Kencana Tbk. (2005) 0.0143 0.0213 0.7360 0.1857 0.0360 24

Bank Bumiputera Indonesia Tbk. -0.0151 0.0489 0.7740 0.1037 0.0392 25

Bank Eksekutif Internasional Tbk. -0.0440 0.1100 0.8011 0.1130 0.0547 29

Bank Internasional Indonesia Tbk. 0.0187 0.0209 0.5499 0.2174 0.0478 30

Bank Mayadapa Internasional Tbk. 0.0076 0.0132 0.8052 0.1424 0.0376 34

Bank Mega Tbk. 0.0105 0.0109 0.5057 0.1112 0.0294 35

Bank Negara Indonesia Tbk. 0.0153 0.0835 0.5056 0.1599 0.0467 36

Bank Niaga Tbk. 0.0179 0.0429 0.8340 0.1724 0.0415 37

Bank NISP Tbk. 0.0145 0.0187 0.7883 0.1971 0.0360 38

Bank Nusantara Parahiyangan Tbk. 0.0143 0.0080 0.5594 0.1078 0.0330 39

(56)

40

Bank Permata Tbk. 0.0117 0.0260 0.7530 0.0980 0.0475 41

Bank Rakyat Indonesia Tbk. 0.0457 0.0469 0.7162 0.1529 0.1013 42

Bank Swadesi Tbk. 0.0186 0.0114 0.5342 0.2406 0.0380 43

Bank UOB Buana Tbk. 0.0308 0.0166 0.7855 0.1986 0.0580 44

Bank Victoria Internasional Tbk. 0.0131 0.0035 0.3811 0.2028 0.0316 45

Bank Arta Niaga Kencana Tbk. (2006) 0.0131 0.0132 0.6415 0.2103 0.0366 46

Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 0.0023 0.0474 0.8576 0.1291 0.0445 47

Bank Eksekutif Internasional Tbk. -0.0142 0.0789 0.7245 0.0937 0.0295 51

Bank Internasional Indonesia Tbk. 0.0140 0.0385 0.5666 0.2330 0.0495 52

Bank Mayadapa Internasional Tbk. 0.0143 0.0021 0.8247 0.1382 0.0422 56

Bank Mega Tbk. 0.0072 0.0107 0.4208 0.1573 0.0241 57

Bank Negara Indonesia Tbk. 0.0156 0.0665 0.4604 0.1530 0.0435 58

Bank Niaga Tbk. 0.0200 0.0251 0.8292 0.1665 0.0475 59

Bank NISP Tbk. 0.0138 0.0199 0.8101 0.1707 0.0374 60

Bank Nusantara Parahiyangan Tbk. 0.0130 0.0303 0.5384 0.1664 0.0317 61

Bank Pan Indonesia Tbk. 0.0257 0.1011 0.7515 0.2947 0.0386 62

Bank Permata Tbk. 0.0120 0.0333 0.7965 0.1347 0.0525 63

Bank Rakyat Indonesia Tbk. 0.0382 0.0483 0.6632 0.1882 0.0891 64

Bank Swadesi Tbk. 0.0121 0.0118 0.5285 0.2655 0.0365 65

Bank UOB Buana Tbk. 0.0348 0.0325 0.8109 0.3036 0.0696 66

Bank Victoria Internasional Tbk. 0.0133 0.0001 0.4940 0.2027 0.0177 67

Bank Arta Niaga Kencana Tbk. (2007) 0.0384 0.0257 0.0072 0.0047 0.8576 68

(57)

69

Bank Eksekutif Internasional Tbk. 0.0489 0.0123 0.0257 0.0145 0.5666 73

Bank Internasional Indonesia Tbk. -0.0719 0.0624 0.0120 0.0143 0.6872 74

Bank Mayadapa Internasional Tbk. 0.0163 0.0207 0.0133 0.0186 0.4208 78

Bank Mega Tbk. 0.0107 0.0489 0.6884 0.0308 0.4604 79

Bank Negara Indonesia Tbk. 0.0366 0.0719 0.8560 0.0131 0.8292 80

Bank Niaga Tbk. 0.0238 0.0487 0.4312 0.0131 0.8101 81

Bank NISP Tbk. 0.0298 0.0306 0.4970 0.0023 0.5384 82

Bank Nusantara Parahiyangan Tbk. 0.0319 0.0467 0.2017 0.0343 0.7515 83

Bank Pan Indonesia Tbk. 0.0171 0.0802 0.4889 0.0035 0.7965 84

Bank Permata Tbk. 0.0319 0.0507 0.7159 0.0256 0.6632 85

Bank Rakyat Indonesia Tbk. 0.0730 0.0506 0.4807 -0.0142 0.5285 86

Bank Swadesi Tbk. 0.0370 0.0830 0.5212 0.0140 0.8109 87

Bank UOB Buana Tbk. 0.0104 0.0783 0.8243 0.0030 0.4940 88

Bank Victoria Internasional Tbk. 0.0250 0.0554 0.7623 0.0174 0.0072

Sumber : ICMD dan www.bei.go.id, diolah Penulis, 2009

(58)

Dilihat dari sisi risiko yang dihadapi oleh bank-bank umum nasional tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Risiko kredit tertinggi ditunjukkan dengan NPL yang tertinggi dimiliki oleh Bank Century sementara yang terendah, yang ditunjukkan dengan NPL terendah dimiliki oleh Bank Nusantara Parahiyangan.

b. Risiko likuiditas tertinggi dilihat dari LDR yang terendah, dimiliki oleh Bank Lippo sementara yang terendah, ditunjukkan dengan LDR yang tertinggi dimiliki oleh Bank Eksekutif Indonesia.

c. Risiko modal tertinggi dilihat dari CAR yang terendah dimiliki oleh Bank Century sementara yang terendah ditunjukkan dengan CAR yang tertinggi dimiliki oleh Bank Pan Indonesia. Namun secara keseluruhan masih berada di atas nilai CAR minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

d. Risiko tingkat bunga tertinggi dilihat dari NIM yang terendah dimiliki oleh Bank Century sementara yang terendah ditunjukkan dengan NIM yang tertinggi dimiliki oleh Bank Eksekutif Indonesia.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pada tahun 2005 ROA tertinggi dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia dan ROA terendah dimiliki oleh Bank Eksekutif Internasional, yang memiliki ROA negatif. Hal ini juga terjadi karena pada tahun 2005 Bank Eksekutif Internasional mengalami kerugian dari kegiatan operasionalnya. Secara keseluruhan, masih terdapat 5 bank yang memiliki ROA dibawah ( < 2%) ketentuan minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

(59)

a.Risiko kredit tertinggi ditunjukkan dengan NPL yang tertinggi dimiliki oleh Bank Kesawan sementara yang terendah, yang ditunjukkan dengan NPL terendah dimiliki oleh Bank Victoria Internasional.

b.Risiko likuiditas tertinggi dilihat dari LDR yang terendah, dimiliki oleh Bank Century sementara yang terendah, ditunjukkan dengan LDR yang tertinggi dimiliki oleh Bank Niaga.

c.Risiko modal tertinggi dilihat dari CAR yang terendah dimiliki oleh Bank Permata sementara yang terendah ditunjukkan dengan CAR yang tertinggi dimiliki oleh Bank Pan Indonesia. Namun secara keseluruhan masih berada di atas nilai CAR minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

d.Risiko tingkat bunga tertinggi dilihat dari NIM yang terendah dimiliki oleh Bank Century sementara yang terendah ditunjukkan dengan NIM yang tertinggi dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia.

Pada tahun 2006, berdasarkan tabel 4.2, bank yang memiliki ROA tertinggi adalah bank Rakyat Indonesia dan ROA terendah dimiliki oleh Bank Eksekutif Internasional, yang memiliki ROA negatif. Hal ini juga terjadi karena pada tahun 2006 Bank Eksekutif Internasional mengalami kerugian dari kegiatan operasionalnya.

(60)

Secara keseluruhan, masih terdapat 5 bank yang memiliki ROA dibawah ketentuan minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia ( < 2%).

2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata serta standar deviasi data yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 4.3

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation NPL (X1) 88 ,0002 ,3534 ,0550 ,0533856 LDR (X2) 88 ,4019 3,3318 ,6315 ,2859138

CAR (X3) 88 ,0807 ,5743 ,1790 ,0806982 NIM (X4) 88 -,0093 ,3183 ,0651 ,0408989

ROA (Y) 88 -,0817 ,3730 ,0387 ,0476932 Valid N

(listwise) 88

Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2009 (Lampiran7)

Berdasarkan data dalam tabel 4.5 dapat dilihat bahwa variabel NIM dan ROA memiliki nilai minimum negatif, namun hal ini tidak bisa dijadikan sebagai dasar untuk menyatakan bahwa perusahaan perbankan selalu merugi selama periode pengamatan. Perincian data deskriptif yang telah diolah adalah sebagai berikut :

a. Variabel NPL (X1) memiliki sampel (N) sebanyak 88, dengan nilai minimum (terkecil) 0,0002, nilai maksimum (terbesar) 0,3534 dan mean (nilai rata-rata) 0,0550. Standard Deviation (simpangan baku)

variabel ini adalah 0,0533856.

(61)

mean (nilai rata-rata) 0,6315. Standard Deviation (simpangan baku)

variabel ini adalah 0,2859138.

c. Variabel CAR (X3) memiliki sampel (N) sebanyak 88, dengan nilai minimum (terkecil) 0,0807, nilai maksimum (terbesar) 0,5743, dan mean (nilai rata-rata) 0,1790. Standard Deviation (simpangan baku)

variabel ini adalah 0,0806982.

d. Variabel NIM (X4) memiliki sampel (N) sebanyak 88, dengan nilai minimum (terkecil) -0,0093, nilai maksimum (terbesar) 0,3183, dan mean (nilai rata-rata) 0,0651. Standard Deviation (simpangan baku)

variabel ini adalah 0,0408980.

e. Variabel ROA (Y) memiliki sampel (N) sebanyak 88, dengan nilai minimum (terkecil) -0,0817, nilai maksimum (terbesar) 0,3730, dan mean (nilai rata-rata) 0,0387. Standard Deviation (simpangan baku)

variabel ini adalah 0,476932.

Berdasarkan hasil dari statistik deskriptif di atas dapat dinyatakan bahwa ada beberapa periode dimana bank mengalami kerugian sehingga menciptakan nilai ROA dan NIM minimum yang negatif.

3. Pengujian Asumsi Klasik

(62)

dilakukan dengan bantuan program statistik. Menurut Ghozali (2005:123) asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah:

a.Berdistribusi normal.

b.Non-Multikolonearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna.

c.Non-Autokorelasi, artinya kesalahan penganggu dalam model regresi tidak saling berkorelasi.

d.Homoskedastisitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.

a. Uji Normalitas

Uji data statistik dengan model Kolmogorov Smirnov dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah terdistribusi secara normal atau tidak, dengan membuat hipotesis sebagai berikut :

H0 : data residual terdistribusi normal HA : data residual terdistribusi tidak normal.

Santoso (2002:34) memberikan pedoman pengambilan keputusan untuk data-data yang mendekati atau telah terdistribusi secara normal.

1) Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka distribusi data normal.

2) Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka distribusi data tidak normal.

(63)

Tabel 4.4

Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2009 (Lampiran 8)

Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov Smirnov seperti yang terdapat dalam tabel 4.6, dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi tidak normal, yang berarti bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi unstandarized residual yang nilainya lebih kecil dari 0,05, yaitu sebesar 0,016. Jika data tidak terdistribusi secara normal, maka tidak dapat dilakukan pengujian lebih lanjut. Oleh sebab itu perlu dilakukan treatment untuk menormalkan data.

Menurut Jogianto (2004:172), ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menormalkan distribusi data, yaitu :

1)Dengan melakukan transformasi data, yaitu mengubah nilai-nilai observasi data ke dalam bentuk logaritma sehingga membentuk distribusi yang normal.

(64)

Penulis dalam penelitian ini melakukan cara treatment yaitu dengan melakukan transformasi data ke model Logaritma Natural (LN). ROA = f(NPL, LDR, CAR, NIM) menjadi LN ROA = f(LN NPL, LN LDR, LN CAR, LN NIM). Transformasi data yang dilakukan adalah model log-log karena baik variabel bebas maupun variabel terikat terdistribusi tidak normal (Nachrowi, 2006:68). Berikut ini merupakan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov Smirnov setelah dilakukan transformasi data :

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas (2)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test setelah Transformasi Logaritma Natural

Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2009 (Lampiran 8)

Table 4.5 menunjukkan bahwa hasil pengujian statistik dengan model Kolmogorov Smirnov telah terdistribusi secara normal. Hal ini dapat dilihat dari

nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (>0,05) yaitu sebesar 0,495. Jika diperhatikan dari nilai variabel per variabel dapat dilihat bahwa semua variabel telah memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, yaitu :

LN_NPL LN_LDR LN_CAR LN_NIM LN_ROA

Unstand

-3.851757 -.545725 -1.777729 -3.129240 -4.110894 .000000 0

Std.

Deviation 1.2048578 .3495802 .3447390 .3556848 .8188586

(65)

1) Nilai signifikansi LN NPL (X1) adalah 0,120. 2) Nilai signifikansi LN LDR (X2) adalah 0,243. 3) Nilai signifikansi LN CAR (X3) adalah 0,394. 4) Nilai signifikansi LN NIM (X4) adalah 0,352. 5) Nilai signifikansi LN ROA (Y) adalah 0,090.

Karena secara keseluruhan data telah terdistribusi secara normal, maka dapat dilakukan pengujian asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas, berikut ini ditampilkan grafik histogram dan plot data yang sudah terdistiribusi normal

Gambar 4.1 Histogram

Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2009 (Lampiran 9)

Grafik histogram di atas menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini dapat dilihat dari grafik histogram yang menunjukkan distribusi

(66)

data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng (skewness) kiri maupun menceng kanan. Hal ini juga didukung dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot sebagai berikut :

Gambar 4.2 Grafik Normal Plot

Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2009 (Lampiran 10)

Observed Cum Prob

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Gambar

Gambar 2.1      Kerangka Konseptual
Tabel 4.2                   Data Penelitian masing-masing Variabel tahun 2004-2007
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada tahun 2004, bank yang memiliki nilai
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas (1)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat pelayanan SIM yang masih sangat dibutuhkan masyarakat/ Ditlantas Polda DIY yang bekerja sama dengan Satlantas Polres Bantul akan melaksanakan pelayanan

NET yang dapat digunakan untuk beberapa bahasa pemrograman, seperti Visual... Apa bedanya dengan Visual Basic edisi sebelumnya

This paper briefly presents the results of a total factor productivity (TFP) study of South African commercial agriculture, for 1947–1997, and illustrates some potential pitfalls

menyampaikan materi pembelajaran, biasanya secara online, di luar kelas dan menjadikan aktifitas belajar yang biasanya dilakukan sebagai pekerjaan rumah, kedalam aktifitas

Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkat dengan SKPDLB adalah surat keputusan yang menunjukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena

Lulusan Berkualitas Tinggi yang memahami permasalahan Indonesia &amp; menjadi pemimpin untuk Indonesia yang lebih baik Teaching quality reasoning, problem solving,

Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkat dengan SKPDLB, adalah Surat Keputusan yang menunjukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena

[r]