• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Ilustrasi Mengenai Ekologi Dalam kehidupan Sehari-Hari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Buku Ilustrasi Mengenai Ekologi Dalam kehidupan Sehari-Hari"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Semua makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Manusia, hewan dan tumbuhan hidup dalam sebuah kelompok, dimana masing-masing individu melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berbagai makhluk hidup dan tak hidup yang ada disekitar saling mempengaruhi sehingga terbentuklah hubungan timbal balik. Manusia termasuk faktor biotik yang memiliki akal dan cara berpikir paling tinggi dibanding dengan makhluk hidup lainnya. Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang alami dan akan berlangsung mulai manusia dilahirkan sampai meninggal dunia. Interaksi manusia terjadi karena manusia memerlukan daya dukung lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Akhandi, 2014 h.1).

Adanya interaksi manusia mengakibatkan ketidakseimbangan sistem dan tata lingkungan seperti pencemaran dan fenomena lingkungan lainnya. Manusia selalu berusaha untuk mengubah lingkungannya demi sebuah kepentingan dan seringkali mengganggu bahkan merusak komponen atau sumber alam demi memperoleh kebutuhannya. Manusia meruapakan faktor biotik yang memiliki akal paling tinggi dibanding dengan mahluk hidup lainnya. Ketua tim peneliti Universitas Adelaide, Corey Bradshaw seperti dimuat laman LiveScience mengatakan krisis lingkungan yang kini mencengkram bumi adalah akibat konsumsi berlebihan manusia.

(2)

2 disebabkan oleh aktivitas manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan. Aktivitas tersebut berawal dari kegiatan sehari-hari atau kebiasaan yang sering dilakukan dalam waktu yang sangat panjang dan perilaku konsumtif terhadap sumber daya alam yang sadar atau tidak sadar telah menyumbangkan terjadinya kerusakan lingkungan.

Aktivitas sehari-hari manusia menjadi dasar awal mula terjadinya kerusakan lingkungan. Untuk itu diperlukan adanya upaya konservasi untuk mejaga kelestarian lingkungan. Tak hanya kesadaran dan peran serta masyarakat namun perlu adanya usaha atau dorongan untuk menjaga lingkungan dengan cara memanfaatkan cara-cara mudah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ekologi merupakan ilmu baru dari cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hubungan timbal balik setiap mahluk hidup atau organisme terhadap lingkungannya terutama mempelajari bagaimana manusia memperlakukan alam. Pada tahun 1900 ekologi diakui sebagai cabang ilmu yang berkaitan dan mendasari kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesadaran terhadap lingkungan yaitu ketidaktahuan dan gaya hidup. Seseorang yang mengerti tentang arti pentingnya lingkungan maka dia akan menghargai apa yang dia perbuat dan gaya hidup yang diawali dengan kebiasan-kebiasaan buruk maka akan terus berlanjut bila tidak ada perubahan, sehingga perlu adanya cara baru untuk mengajak dan mendorong masyarakat agar lebih menjaga lingkungan dengan tindakan yang berkelanjutan, bijak dan ramah lingkungan yang bisa dimulai dengan melakukan hal-hal kecil yang terlupakan atau tidak disadari dalam aktivitas sehari-hari yang memberikan dampak atau manfaat besar bagi lingkungan.

(3)

3 menyelamatkan bumi dan diharapkan dengan cara-cara sederhana yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari mampu menciptakan kesadaran lingkungan yang berkelanjutan yang nantinya akan memberikan dampak yang baik dan besar terhadap lingkungan dimasa yang akan datang.

I.2 Identifikasi Masalah

 Kerusakan lingkungan berawal dari aktivitas harian manusia.

 Perilaku konsumtif manusia dan kurangnya kesadaran dalam menjaga lingkungan menjadi salah satu permasalahan kerusakan lingkungan.

 Sebagian besar masyarakat belum memahami ekologi dan tidak menyadari cara-cara sederhana yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dapat disimpulkan rumusan masalahnya adalah bagaimana memberikan pengetahuan ekologi dengan menyampaikan tindakan-tindakan kecil yang sering terlupakan atau tidak disadari dalam aktivitas harian yang ternyata bermanfaat bagi lingkungan.

I.4 Batasan Masalah

Batasan masalah difokuskan pada kegiatan sehari-hari yang berdampak terhadap keseimbangan ekologi atau bermanfaat bagi lingkungan.

I.5 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan media informasi ini adalah;

 Memberikan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya menerapkan ekologi di dalam kehidupan sehari-hari.

 Memberikan informasi tentang cara-cara sederhana dalam aktivitas harian yang bermanfaat bagi lingkungan.

 Membudayakan sikap ramah lingkungan, bijak dan berkelanjutan terhadap lingkungan.

(4)

4 BAB II

EKOLOGI DAN AKTIVITAS SEHARI-HARI

II.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah kemampuan untuk membentuk model mental yang menggambarkan objek dengan tepat dan merepresentasikannya dalam aksi yang dilakukan terhadap suatu objek (Martin & Oxman, 1988). Pengetahuan atau kognitif (kemampuan berpikir) merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour). Berdasarkan pengalaman ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2010).

II.2 Ekologi

II.2.1 Pengertian Ekologi

Ekologi berasal dari kata Yunani oikos yang berarti habitat dan logos yang berarti ilmu atau pengetahuan. Ekologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan timbal balik mahluk hidup atau organisme dengan lingkungannya terutama mempelajari bagaimana manusia memperlakukan alam.

Gambar II.1 Ernst Haekel (1834-1919)

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ernst_Haeckel diakses 13:50 20 Maret 2015

(5)

5 menggunakan istilah ekologi dalam bukunya yang berjudul Generelle Organismen der Morphologie (1866). Sekitar tahun 1900 ekologi diakui sebagai

cabang ilmu yang berkaitan dan mendasari kehidupan sehari-hari. Ekologi mendapat perhatian mendalam mulai tahun 1968 sejak timbulnya gerakan kesadaran lingkungan tentang penghematan sumber daya, energi dan masalah pencemaran di seluruh dunia.

II.2.2 Komponen Penyusun Ekologi

Komponen penyusun ekologi dibagi menjadi dua bagian yaitu komponen abiotik (benda tak hidup) dan komponen biotik (mahluk hidup);

A. Komponen Abiotik

Komponen benda tak hidup (abiotik) adalah komponen yang sangat mempengaruhi kehidupan semua mahluk hidup. Komponen abiotik meliputi;

1. Air, dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan dan penyebarab biji sedangkan bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai sarana kehidupan dan lainnya.

2. Suhu, merupakan syarat yang diperlukan oleh organisme untuk terus hidup dan berkembang.

3. Udara, merupakan komponen yang penting bagi mahluk hidup. Oksigen diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas dan karbon dioksida yang diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis.

4. Tanah, sarana habitat dan sumber makanan bagi tumbuhan dan hewan. Tanah yang subur akan dihuni oleh beraneka ragam organisme.

5. Cahaya Matahari, merupakan sumber energi utama semua mahluk hidup. Cahaya matahari mempengaruhi suhu lingkungan, semakin tinggi intensitas cahaya matahari yang diterima maka semakin tinggi suhu lingkungan.

(6)

6 B. Komponen Biotik

Komponen biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua mahluk hidup di bumi, baik tumbuhan, hewan dan manusia. Berdasarkan perannya komponen biotik dalam sebuah ekosistem dibagi menjadi tiga yaitu; produsen (penghasil) konsumen (pemakan) dan dekomposer (pengurai).

II.2.3 Pembagian Ekologi

Berdasarkan atas komposisi jenis organisme, maka ekologi dibedakan menjadi; 1. Autekologi, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara satu

individu atau spesies yang penekanannya terhadap sejarah hidup dan kelakuan dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

2. Sinekologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara kelompok organisme yang berasosiasi membentuk satu kesatuan bersama-sama dan saling berinteraksi sebagai satu unit dengan alam lingkungannya.

II.2 Objek Penelitian

Di Indonesia perhatian tentang lingkungan hidup telah lama muncul di media massa sejak tahun 1960-an. Pada tahun 1972, dimana setiap orang mulai memikirkan masalah pencemaran, daerah-daerah alami, hutan, perkembangan penduduk, masalah pangan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi akibat efek rumah kaca, menipisnya ozon telah memberikan efek mendalam terhadap ekologi. Suatu tonggak sejarah tentang permasalahn lingkungan di Indonesia ialah diselenggarakannya Seminar Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional oleh Universitas Padjajaran di Bandung pada tanggal 15-18 Mei 1972. Seminar tersebut merupakan seminar pertama yang diadakan di Indonesia dan dihadiri banyak ilmuwan dari berbagai universitas, pejabat pemerintahan, cendekiawan dan tokoh masyarakat (Otto Soemarwoto, 2004 h.1).

(7)

7 yang merupakan kebiasaan atau perilaku sehari-hari masyarakat yang sadar atau tidak sadar telah menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan lingkungan.

Gambar II.2 Sampah Kota Bandung

Sumber :

http://bandung.bisnis.com/m/foto/view/20121226/286931/foto-alat-berat-di-tpa-sarimukti-rusak-sampah-pun-menumpuk-di-bandung diakses 14:18 13 Maret 2015

Menurut World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Definisi lain dikemukakan oleh Hadiwiyono (1983), sampah adalah sisa-sisa bahan yang telah mengalami perlakuan baik telah diambil bagian utamanya, telah mengalami pengolahan dan sudah tidak bermain manfaat, dari segi ekonomi sudah tidak ada harganya serta dari segi lingkungan dapat menyebabkan pencemaran atau ganguan kelestarian alam. Penggolongan sampah berdasarkan bahan penyusunnya dibagi menjadi dua golongan yaitu sampah organik dan anorganik;

 Sampah organik adalah sampah yang mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan-hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan dan sebagainya. Contohnya sampah dapur, dedaunan dan lainnya.  Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari sumber daya yang tidak

(8)

8 Sebagian besar sampah di Kota Bandung berasal dari pemukiman, kawasan industri dan fasilitas umum. Pengolahan sampah di Kota Bandung masih menggunakan pengolahan yang sederhana yaitu pengumpulan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir tanpa memisahkan jenis sampah terlebih dahulu.

Gambar II.3 Sungai Cikapundung Bandung

Sumber : http://wikimapia.org/8604700/id/Jembatan-Sungai-Cikapundung diakses 14:21

13 Maret 2015

(9)

9 Gambar II.4 PLN Kota Bandung

Sumber :

http://wikimapia.org/1168880/id/Kantor-PLN-Distribusi-Jawa-Barat-dan-Banten-SUMUR-BANDUNG diakses 14:23 13 Maret 2015

Perilaku hemat listrik di Indonesia masih tergolong minim dan sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan listrik yang bersumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hasil Studi Indeks Perilaku Peduli Lingkungan (IPPL) pada tahun 2012 yang dilakukan di enam kawasan Indonesia, meliputi Jawa, Sumatera, Bali-Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, serta Maluku-Papua. Berdasarkan wilayah, penduduk di Pulau Bali dan NTT memiliki perilaku hemat listrik paling tinggi di banding dengan wilayah lainnya yakni 81,3 persen. Sementara perilaku hemat listrik dengan persentasi paling rendah 42,2 persen di Pulau Jawa. Faktor penyebab penduduk di Pulau Jawa berperilaku tidak hemat dikarenakan ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan peralatan yang menggunakan listrik cukup tinggi, sehingga konsumsi listrik menjadi tinggi pula.

(10)

10 kegiatan transportasi dan perilaku pembakaran. Selain itu, Pencemaran air Kota Bandung berpengaruh terhadap ketersedian air bersih. Air permukaan yang berada di sungai kini sudah tidak bisa menjadi cadanga air Kota Bandung, Sampah dan pembuangan limbah industri yang di buang langsung ke sungai menjadi penyebab terjadinya pencemaran air.

II.3 Tinjauan Media Informasi

II.3.1 Buku

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan (informasi/keterangan) atau kosong sedangkan menurut UNESCO (United Nation Education Scientific and Cultural Organization) buku adalah lembaran kertas yang dijilid minimal 49 halaman yang diterbitkan di dalam negeri dan tersedia untuk umum. Seiring perkembangannya kini dikenal pula dengan e-book (buku elektronik) yang menggunakan komputer dan internet.

I1.3.2 Struktur Buku

Pada umumnya, buku dibagi menjadi tiga bagian yang masing-masing terbagi lagi berdasarkan fungsinya masing-masing; (Rustan, 2009 h.123).

1. Bagian Depan

 Cover depan berisi judul buku, nama pengarang, nama atau logo penerbit, testimonial, elemen visual atau teks lainnya.

 Judul bagian dalam.

 Informasi penerbitan dan perizinan.

 Dedication, pesan atau ucapan terimakasih yang ditujukan oleh pengarang untuk orang lain atau pihak lain.

 Kata pengantar dari pengarang.

 Kata sambutan dari pihak lain, misalnya editor atau pihak ahli.  Daftar isi.

2. Bagian Isi

(11)

11

 Cover belakang yang berisi gambaran singkat mengenai isi buku, testimonial, harga, nama atau logo penerbit, elemen visual atau teks lainnya

I1.3.3 Elemen Visual Dalam Buku

Christine Suharto Cenadi (1999 h.5) menyebutkan bahwa elemen-elemen desain komunikasi visual diantaranya adalah tipografi, simbolisme, ilustrasi dan fotografi. Elemen-elemen tersebut dapat berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan penggunaan media. Berikut elemen-elemen visual yang terdapat dalam buku;

1. Tipografi

Menurut Jefkins (1997 h.248) tipografi merupakan seni memilih huruf dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia dan menandai naskah untuk proses typesetting menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda.

Gambar II.5 Contoh 3D Tipografi

Sumber: http://afirmin.com/2012/10/15/remember-the-compliments-you-receive-forget-the-insults/walk-nyc-advertising-creativity-3d/

(12)

12 Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam tulisan (visual) yang berfungsi untuk mengkomunikasikan ide, cerita, informasi melalui segala bentuk media dan mampu memberikan kesan atau nuansa tertentu, seperti lembut, cantik, berat dan nuansa lainnya.

2. Ilustrasi

Pengertian ilustrasi secara umum adalah gambar atau foto yang bertujuan menjelaskan teks dan sekaligus menciptakan daya tarik dan memahami pesan. Ilustrasi bisa berupa garis, bidang dan bahkan susunan huruf bisa disebut ilustrasi (Supriyono, 2010 h.50). Pudjiastuti (1997 h.70) menjelaskan fungsi ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat dan cepat serta mempertegas sebagai terjemahan dari sebuah judul, sehingga bisa membentuk suatu nuansa penuh emosi seakan-akan nyata. Ilustrasi sebagai gambaran pesan yang bisa mengurai cerita berupa gambar dan tulisan dalam bentuk grafis yang memikat.

Ilustrasi yang berhasil menarik perhatian pembaca pada umumnya memenuhi beberapa kriteria berikut; (Supriyono, 2010 h.51)

 Komunikatif,

 Mengubah perasaan dan hasrat untuk membaca,  Ide baru, orisinil, bukan merupakan plagiat atau tiruan.  Eye catcher yang kuat,

 Memiliki kualitas yang memadai baik dari segi aspek seni dan teknik

pagination, marginal allowances, center headings and side head, placement of

(13)

13 diharapakan. Kemudian layout juga meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi).

Gambar II.6 Contoh Layout Majalah

Sumber: http://cargocollective.com/blairhoward/Magazine-Layout diakses 2:43 26 Juni 2015

Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks menjadi komunikatif sehingga memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Ada empat prinsip dasar layout menurut Surianto Rustan (2009 h.74) yaitu;

 Sequence

Sequence adalah urutan perhatian. Setiap pesan atau informasi yang

disampaikan kepada target audiens perlu diatur urutan informasi mana dulu yang dilihat oleh pembaca hingga urutan pesan atau informasi mana yang dilihat atau dibaca belakangan.

 Emphasis

Emphasis adalah memberikan penekanan tertentu. Penekanan dimaksudkan

(14)

14 layout yang mengandung pesan yang unik, emosional atau kontroversial, efeknya akan lebih kuat dalam menarik orang untuk membacanya.

 Balance

Balance dimaksudkan kesepadanan dan keselarasan dalam keseluruhan

layout. Ada dua macam balance, yaitu keseimbang simetris dan keseimbangan asimetris. Keseimbangan simetris dapat dibuktikan dengan tepat dan matematis sedangkan yang asimetris keseimbangannya lebih bersifat optis.

 Unity

Kesatuan secara keseluruhan, semua elemen harus saling berkaitan dan disusun secara tepat. Tidak hanya dalam penampilan, kesatuan juga mencakup selarasanya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampikan dalam konsepnya.

4. Warna

Warna adalah salah satu dari dua unsur yang menghasilkan daya tarik visual dan memiliki daya tarik tinggi terhadap emosi (Danger, 1992 h.51). Warna dapat membantu menciptakan mood dalam sebuah media, contohnya warna-warna lembut dapat menyampaikan kesan lembut dan tenang begitu pula warna-warna kontras yang memberikan kesan meriah dan dinamis. (Supriyono, 2010 h.70)

I1.4 Profil Target Audience

Target audiens adalah sekumpulan individu yang memiliki potensi sebagai sasaran target dalam sebuah media informasi. Target audiens dibagi menjadi tiga yaitu secara demografis, geografis dan psikografis.

1. Demografis

Remaja dalam istilah psikologi diperkenalkan dengan istilah lain, seperti puberteit, adolescence dan youth. Dalam bahasa Indonesia sering pula diartikan

(15)

15 remaja dibagi kedalam tiga bagian yaitu remaja awal 12-14 tahun, remaja pertengahan 14-17 tahun dan remaja akhir 17-19 tahun. Secara demografis target audiens ditujukan kepada;

Kategori : Remaja akhir Usia : 17-19 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan dan laki-laki Pendidikan : Sekolah Menengah Atas SES : Menengah atas

Pemilihan target audiens terhadap remaja akhir dikarenakan pada masa tersebut remaja sudah mampu menentukan sikap atau tindakan baik dan buruk, memiliki keinginan untuk berbuat sosial dan menyukai hal-hal baru.

2. Geografis

Secara geografis ditujukan untuk semua remaja di wilayah kota-kota besar Indonesia, khususnya di wilayah Kota Bandung.

Gambar II.7 Peta Kota Bandung

(16)

16 3. Psikografis

Sasaran audiens secara psikografis mengarah kepada kategori remaja akhir yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, mengkoleksi buku dan menyukai hal-hal baru dan seru. Berikut karakteristik remaja akhir;

(17)

17 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Menurut Cuningham perancangan adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasikan dan memformulasikan hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaiannya. Strategi pembuatan media informasi ini dimulai dengan strategi atau arahan dengan menentukan gagasan, metode dan rencana solusi yang efektif.

Strategi perancangan dilakukan untuk mempermudah proses penyelesaian visual dan perancangan media informasi buku pengetahuan ekologi dimaksudkan untuk memberikan dorongan kepada seseorang dengan melakukan hal-hal kecil yang sering terlupakan atau tidak di sadari ternyata sangat bermanfaat bagi lingkungan.

III.1.1 Tujuan Komunikasi

 Menumbuhkan kepedulian remaja terhadap lingkungan  Mempengaruhi untuk melakukan hal-hal kecil bermanfaat

 Memberikan edukasi yang mudah dipahami dengan cara yang mudah diterapkan dalam aktivitas sehari-hari.

III.1.2 Pendekatan Komunikasi

Dalam penyampaian sebuah informasi dibutuhkan komunikasi yang mudah dimengerti oleh target audiens. Penyampaian komunikasi dibagi menjadi dua yaitu, visual ataupun bahasa verbal;

1. Pendekatan Komunikasi Verbal

(18)

18 a. Bahasa Prokem

Bahasa Prokem merupakan salah satu cabang dari Bahasa Indonesia sebagai bahasa dalam pergaulan anak-anak remaja. Pada akhir tahun 1980-an Bahasa Prokem dikenal sebagai bahasanya preman atau anak jalanan. Namun saat ini Bahasa prokem telah banyak terasimilasi dan menjadi umum digunakan sebagai bentuk percakapan sehari-hari. Contoh; “Tau dong kalo semua hal yang kita pakai

pasti akan menghasilkan sampah?”, “Nah, mulai sekarang kemasannya jangan

dibuang yah, toplesnya bisa kita gunain buat taro barang-barang lain kayak

buah-buahan atau aksesoris lainnya”.

b. Bahasa Inggris (Slang Word)

Slang word dalam Bahasa Inggris merupakan bahasa tidak baku yang digunakan

oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu. Contoh; “Hi fellas, green plants can absorb the heat from the sun and keep city & your house cool. C’mon make your house more green”.

2. Pendekatan Visual

Pendekatan visual pada media informasi ini yaitu menggunakan ilustrasi, ilustrasi dimaksudkan untuk membantu pembaca lebih berimajinasi dengan topik yang di ungkap, ilustrasi yang dibuat merupakan aktivitas harian sederhana yang bisa dan mudah dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekologi sedangkan gaya ilustrasi menyesuaikan dengan kalangan remaja. Ilustrasi yang digunakan adalah ilustrasi bergaya doodle art karena gaya ilustrasi tersebut sangat dekat dengan remaja. III.1.3 Materi Pesan

 Informasi mengenai pengetahuan ekologi berupa sejarah singkat ekologi  Faktor-faktor yang mempengaruhi ekologi (abiotik dan biotik).

 Informasi mengenai ide-ide atau cara yang dapat mengatasi masalah ekologi.

III.2 Strategi Kreatif

(19)

19 mengutamakan ilustrasi yang menarik sebagai cara untuk menarik perhatian target audiens, sehingga buku ini terlihat berbeda dengan buku lainnya. Rincian strategi kreatif buku ilustrasi Daily Ecology adalah sebagai berikut;

1. Cover dibuat dengan jilid hardcover doff dingin, bertujuan agar buku tahan lama dan doff dingin merupakan laminasi yang bertekstur membuat buku ini berbeda dengan lainnya. Pada cover buku menggunakan warna dominan yaitu biru dongker yang menggambarkan perasaan yang dalam dan memiliki sifat tenang selain itu warna biru dongker memberikan efek fokus. Sedangkan warna kuning memberikan menggambarkan keceriaan, motivasi dan imaginatif. Ilustrasi pada cover hanya menampilkan judul utama namun dikemas dalam bentuk ilustrasi yang memberikan kesan ilmu pengetahuan dengan menghadirkan elemen pendukung seperti ilustrasi star constallation yang mengartikan semua mahluk hidup saling terkoneksi dan mempengaruhi satu sama lain.

2. Pemilihan kertas menggunakan jenis kertas alkasia yang mempunyai tekstur unik sehingga buku memiliki kesan berbeda dan tidak murahan.

3. Isi buku lebih mengutamakan ilustrasi sebagai komunikasi inti teks dikemas dengan ringkas tetapi inti pesan tetap tersampaikan. Pada isi buku juga menampilkan elemen dekorasi pada lembaran isi buku seperti patternagar kesan buku tidak monoton dan kaku.

4. Penggunaan warna pada buku ilustrasi ini menggunakan warna kombinasi harmonis yaitu kombinasi antara warna-warna serumpun yang letaknya berdekatan dalam lingkaran warna. Wana-wana tersebut memberikan kesan tidak mudah lelah dan membuat nyaman.

5. Pada beberapa topik bahasan, isi buku dikemas dengan teknik flip sebagai bentuk bahwa tidak selamanya buku pengetahuan selalu membosankan dan terkesan kaku. Teknik flip pada buku juga membuat sedikit interaksi dengan pembaca agar tidak merasa jenuh dan memberikan kesan imaginatif.

(20)

20 7. Punggung buku dibuat dengan menghadirkan judul utama menggunakan warna kuning sebagai eye catching target audiens pada saat pencarian di rak buku dan dengan begitu mudah pembaca untuk menemukan bukunya.

III.3 Strategi Media

III.3.1 Media

Media akan menggunakan buku ilustrasi yang akan menjelaskan tentang sejarah ekologi, faktor-faktor yang berkaitan dengan ekologi dan cara-cara sederhana terkait aktivitas harian yang bermanfaat bagi lingkungan. Buku ilustrasi digunakan sebagai media utama karena buku ilustrasi saat ini sedang digemari oleh para remaja. Materi pesan yang dibahas dikemas sederhana tidak banyak kalimat yang harus dicerna karena visual menjadi sarama yang akan menjelaskan secara detail agar mudah dimengerti. Pemilihan media buku dikarenakan media buku merupakan media yang dapat menampung banyak informasi selain itu buku mudah ditemui, bentuk nyata sehingga dapat diberikan turun-temurun dan praktis dapat dibawa kemana-mana.

Adapun media pendukung yang akan digunakan sebagai media tambahan atau sebagai pendukung media utama agar lebih menarik serta pelengkap penyampaian informasi dari media utama. Berikut media pendukung yang digunakan;

a. Tahap Informasi  Poster

Poster sebagai media pendukung bersifat informatif yang memperkenalkan buku ilustrasi Daily Ecology kepada target audiens. Poster akan ditempatkan di toko buku dan sekolah di wilayah Bandung.

 X-Banner

X-Banner sebagai media pendukung bersifat promosi untuk memperkenalkan media utama secara jelas.

b. Tahap Persuasif  Tumbler

(21)

21  Tote Bag

Tote Bag sebagai media pendukung untuk menarik perhatian target audiens.  Kaos

Kaos sebagai media pendukung untuk menarik perhatian target audiens. c. Tahap Reminding

 Pin

Pin sebagai merchandise dari buku.  Note Book

Note book merchandise dari buku.

III.3.2 Distribusi Media

Strategi distribusi buku ilustrasi Daily Ecology bekerja sama dengan penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Gramedia merupakan toko buku yang sudah dikenal luas oleh masyarakat dan berlokasi di perkotaan yang menjadi segmentasi geografis dari target audiens.

Tahapan Media

Tahun 2015

Agustus September Oktober November

(22)

22 III.4 Konsep Visual

III.4.1 Format Desain

Format buku ilustrasi Daily Ecology dibuat dalam ukuran 15cm x 18cm, ukuran tersebut tidak terlalu panjang dan lebar memudahkan target audiens dalam membaca dan melihat elemen visual dan mudah dibawa kemana-mana.

Gambar III.1 Ukuran Buku Ilustrasi Daily Ecology Sumber: Dokumen Pribadi

III.4.2 Tata Letak (Layout)

(23)

23 Gambar III. 2 Tata Layout pada Buku

Sumber: Dokumen Pribadi

III.4.3 Tipografi

Huruf yang digunakan adalah jenis huruf yang memiliki kesan santai, unik serta dekat dengan dunia remaja tetapi tetap mudah dibaca. Perancangan buku ilustrasi Daily Ecology menggunakan font type Edo SZ pada title, FFAD Matro pada headline dan Din Next Lt Pro pada body text.

Pattern

Ilustrasi

Body Text

Ilustrasi

Ilustrasi

Body Text

Judul

(24)

24 1. Title

Font type yang digunakan pada judul adalah Edo SZ, font type ini termasuk

kedalam jenis font script, ciri khas font script adalah menyerupai tulisan tangan (handwriting) dan memiliki tebal tipis tulisan yang bervariasi dalam setiap tulisannya. Edo SZ termasuk dalam font script ke dalam jenis brush.

Gambar III.3 Edo SZ Font Type Sumber: Dokumen Pribadi

2. Headline

Font type yang digunakan pada headline adalah FFAD Matro. Font ini termasuk

dalam jenis font script yang menyerupai tulisan tangan namun berbeda dengan tulisan tangan biasanya, FFAD Matro memiliki karakter seperti gaya tulisan menggunakan brush.

(25)

25 3. Body Text

Font type yang digunakan pada body text adalah Din Next Lt Pro. Din Next Lt

Pro termasuk ke dalam jenis huruf sans serif yang memiliki sifat tegas, fungsional dan modern. Din Next Lt Pro memiliki karekateristik simple dan cocok di kombinasikan dengan huruf yang digunakan pada judul dan headline yaitu FFAD Matro dan Edo SZ.

Gambar III.5 Din Next Lt Pro Font Type Sumber: Dokumen Pribadi

III.4.4 Copywriting

(26)

26 Copywriting adalah teks yang digunakan untuk iklan atau memasarkan produk, jasa, tokoh, ide atau pendapat. Dalam buku ilustrasi Daily Ecology, copywriting dibagi kedalam tiga bagian, yaitu judul, headline dan tagline.

1. Judul/Title

Dalam buku ilustrasi Daily Ecology, copywriting dalam judul yaitu Daily Ecology. “Daily” yang berati sehari-hari dan “Ecology” adalah ilmu hubungan timbal balik. Copywriting tersebut dimaksudkan tindakan atau hubungan timbal balik dalam kehidupan sehari-hari yang mengacu kepada tindakan-tindakan kecil bermanfaat bagi lingkungan.

2. Headline

Headline berisikan kumpulan kata-kata atau visi dan misi yaitu

THINK-ACT-CHANGE yang bertujuan bahwa buku ilustrasi Daily Ecology memiliki pesan untuk lebih berpikir dan memberikan kepedulian terhadap lingkungan, melakukan hal-hal yang yang dapat melestarikan lingkungan dan merubah kebiasan-kebiasan buruk yang sadar atau tidak sadar telah merusak lingkungan.

3. Tagline

Tagline adalah rangkaian kalimat pendek untuk mengasosiasikan sebuah brand (merek) agar menarik perhatian dan mudah mengingat brand tersebut. Tagline

berisikan “your daily ecology action” yang bertujuan untuk memperkuat pesan buku ilustrasi yang membahas tentang kegiatan melindungi lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

III.4.5 Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan dengan teknik manual untuk bagian outline dan teknik

(27)

27 Gambar III. 7 (a) Ilustrasi Nan Lawson, (b) Asap Science, (c) Shanlyn Chew

Sumber: Dokumen Pribadi

III.4.6 Studi Visual

Gambar III.8 Karakter Ernest Haeckel Sumber: Dokumen Pribadi

Ilustrasi pada karakter Ernest Haeckl dibuat lebih simple namun tetap mempertahankan ciri khas dari seorang ilmuwan ekologi ini yaitu kumis dan janggutnya.

(28)

28 Tidak berbeda dengan karakter Ernest Haeckel, karakter Vladimir Vernadsky tidak lepas dari kacamata dan janggutnya.

Gambar III.10 Karakter Arthur Tansley Sumber: Dokumen Pribadi

Karakter Arthur Tansley melihat pada saat ilmuwan rusia ini masih muda dengan rambut klimisnya dan pakaiannnya yang formal yaitu jas lengkap dengan dasinya.

Gambar III.11 Karakter James Lovelock Sumber: Dokumen Pribadi

(29)

29

Gambar III.12 Studi Visual Faktor Abiotik Sumber: Dokumen Pribadi

Studi visual faktor abiotik, ilustrasi dibaut lebih simple dengan tida menghilankan ciri dari komponennya tetap pada garis besar komponen tersebut.

(30)

30 Berbeda dengan studi visual pada komponen abiotik, komponen biotik ilustrasi dibuat dengan hanya siluetnya saja, seperti ilustrasi burung, rusa ikan paus dan manusia. Pada komponen biotik setiap karakter mewakili setiap komponen yang termasuk dalam piramida ekologi seperti burung yang merupakan konsumer tersier tingkat III, rusa yang mewakili hewan yang hidup di darat dan mewakili konsumer sekunder tingkat I dan ikan paus mewakili mahluk hidup yang tinggal di laut sebagai konsumen sekunder tingkat II.

Gambar III.14 Studi Visual Human Waste Sumber: Dokumen Pribadi

(31)

31 Gambar III.15 Studi Visual Resize Your Plate

Sumber: Dokumen Pribadi

Elemen piring, sendok, garpu dan serbet dibaut seperti bentuk aslinya namun dengan tidak menghilangkan identitasnya.

Gambar III.16 Studi Visual Compact Fluorescent Lamp Sumber: Dokumen Pribadi

(32)

32 Gambar III.17 Studi Visual Eco House

Sumber: Dokumen Pribadi

Ilustrasi eco house dibuat tidak rumit dengan hanya menampilkan tanaman hijau pada rumah dan warna pada rumah dibuat dengan warna gelap agar memberikan kesan hidup pada ilustrasi tanaman hijau.

Gambar III.18 Studi Visual Handphone Sumber: Dokumen Pribadi

Handphone dibuat mirip seperti aslinya. Bentuk handphone diambil dari bentuk

(33)

33 Gambar III.19 Studi Visual Homemade Air Freshner

Sumber: Dokumen Pribadi

Ilustrasi pada topik homemade air freshner dibuat mirip, topik ini merupakan cara-cara membuat pengharum atau deodoran alami sehingga ilustrasi dibuat sama dengan bentuk aslinya agar pembaca dapat mengetahui isi pembahasan.

Gambar III.20 Studi Visual Terrarium Sumber: Dokumen Pribadi

(34)

34 (tanaman yang mampu menyimpan air) seperti apa sehingga tidak membingungkan pembaca ketika melihat bentuk aslinya.

Gambar III.21 Studi Visual Quick Tips Ecology Sumber: Dokumen Pribadi

Ilustrasi yang termasuk pada topik quick tips ecology merupakan bentuk yang sering dalam aktivitas sehari-hari. Ilustrasi yang termasuk dalam quick tips ecology dibuat lebih sederhana. Warna yang digunakanpun hanya menggunakan

(35)

35 Gambar III.22 Studi Visual Compost It

Sumber: Dokumen Pribadi

Compost it merupakan topik bagaimana membuat kompos yang memanfaatkan

dari limbah rumah tangga seperti sisa-sisa makanan. Alat-alat pada ilustrasi tersebut dibuat sama dengan bentuk aslinya tidak menghilangkan bentuk intinya namun berbeda dengan kotak kayu dibuat berbeda dengan aslinya namun tetap merepresentasikan bentuk kotak kayu pada umumnya.

III.4.7 Warna

Pemilihan warna yang digunakan pada buku “Daily Ecology” adalah warna-warna yang memberikan kesan yang menyenangkan menyesuaikan dengan target audiens remaja akhir yang ceria, aktif, dan imaginatif. Maka warna yang dipilih adalah warna-warnba solid yang tidak terlalu mencolok namun juga tidak terlalu soft. Warna-warna yang digunakan adalah kombinasi warna harmonis yaitu

(36)

36 Gambar III.23 Skema Warna

Sumber: Dokumen Pribadi

(37)

37 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA

IV.1 Proses Pembuatan Buku Ilustrasi

Proses pembuatan buku ilustrasi ini dimulai pengembangan dari pengembangan sinopsis yang kemudian dibuat menjad storyline yang mencakup deskripsi tema yang diangkat. Setelah storyline dibuat dan kemudian dikembangkan menjadi sketsa. Selanjtnya sketsa diberi outline menggunakan drawing pen ukuran 0,05 dan di scan untuk melakukan proses pewarnaan secara digital dengan menggunakan software Adobe Illustration CC. Setelah proses pewarnaan selesai kemudian mengatur tata letak (layout), setting ukuran, pemberian body teks atau isi buku dan finishing.

Gambar IV.1 Proses Pembuatan Ilustrasi Sumber: Dokumen Pribadi

(38)

38 IV.2 Media Utama

IV.2.1 Cover Depan

Gambar IV.2 Cover Depan Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 15cm x 18 cm

Material : Alkasia

Teknis Produksi : Cetak offset Finishing : Jilid Hard Cover

Pada bagian cover menampilkan judul buku yaitu “Daily Ecology” dengan tagline your daily ecology action yang berarti buku tersebut memberikan tips atau ide-ide

(39)

39 IV.2.2 Cover Belakang

Gambar IV.3 Cover Belakang Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 15cm x 18 cm

Material : Alkasia

Teknis Produksi : Cetak offset Finishing : Jilid Hard Cover

(40)

40 IV.2.3 Isi Buku

Gambar IV.4 Bab Ecology People Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 15cm x 18 cm

Material : Alkasia

Teknis Produksi : Cetak offset Bab (Chapter) : Ecology People

Pada buku ilustrasi ini terdapat 46 halaman. Pada halaman 7 sampai 13 menceritakan tentang sejarah singkat ekologi oleh para ilmuan ekologi bermula dari seorang ahli biologi bernama Ernest Haeckl pada tahun 1866, tahun 1926 Biogeochemistry asal rusia Vladimir Vernadsky yang menjelaskan tentang konsep

(41)

41 Gambar IV.5 Bab Abiotik & Biotik Faktor

Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 15cm x 18 cm

Material : Alkasia

Teknis Produksi : Cetak offset

Bab (Chapter) : Abiotic & Biotic Factors

(42)

42 Gambar IV.6 Additional Page

Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 15cm x 18 cm

Material : Alkasia

Teknis Produksi : Cetak offset Bab (Chapter) : Additional Page

(43)

43 Gambar IV.7 Human Waste

Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 15cm x 18 cm

Material : Alkasia

Teknis Produksi : Cetak offset

Bab (Chapter) : Abiotic & Biotic Factors

(44)

44 Gambar IV.8 Resize Your Plate

Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 15cm x 18 cm

Material : Alkasia

Teknis Produksi : Cetak offset Bab (Chapter) : Resize Your Plate

(45)

45 Gambar IV.9 CFL Lamp & Homemade Air Freshner

Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 15cm x 18 cm

Material : Alkasia

Teknis Produksi : Cetak offset

Bab (Chapter) : CFL Lamp & Homemade Air Freshner

(46)

46 Gambar IV.10 Green Plants

Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 15cm x 18 cm

Material : Alkasia

Teknis Produksi : Cetak offset Bab (Chapter) : Green Plants

(47)

47 Gambar IV.11 Bab Quick Tips Ecology

Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 15cm x 18 cm

Material : Alkasia

Teknis Produksi : Cetak offset

Bab (Chapter) : Quick Tips Ecology

(48)

48 Gambar IV.12 Apple Powered

Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 15cm x 18 cm

Material : Alkasia

Teknis Produksi : Cetak offset Bab (Chapter) : Apple Powered

Pada halaman 40 dan 41 menceritakan eksperimen tenaga listrik dari buah apel. Alessandro Volta mengatakan jika suatu deretan zat dimasukan ke larutan asam atau garam maka akan melepaskan muatan-muatan listrik. Dengan topik apple powered ini menjadi salah satu cara baru untuk memanfaatkan energi selain energi

(49)

49 Gambar IV.13 How to Make Terrarium

Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 15cm x 18 cm

Material : Alkasia

Teknis Produksi : Cetak offset

Bab (Chapter) : How to Make Terrarium

Pada halaman 42 merupakan halaman tambahan yang berisi kutipan “sky above me, earth below me” kutipan tersebut untuk membuat pembaca lebih sadar siapa

(50)

50 Gambar IV.14 Compost It

Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 15cm x 18 cm

Material : Alkasia

Teknis Produksi : Cetak offset Bab (Chapter) : Compost It

(51)

51 Gambar IV.15 Halaman Catatan

Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 15cm x 18 cm

Material : Alkasia

Teknis Produksi : Cetak offset

Bab (Chapter) : Catatan (Additional Page)

(52)

52 IV.3 Media Pendukung

IV.3.1 Pembatas Buku

Gambar IV.16 Pembatas Buku Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 5 cm x 13 cm

Material : Art Paper 260 gram Teknis Produksi : cetak offset

(53)

53 IV.3.2 Poster

Gambar IV.17 Poster Buku Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 42cm x 29,7cm

Material : Art Paper 260 gram Teknis Produksi : Cetak offset

(54)

54 IV.3.3 X-Banner

Gambar IV.18 X-Banner Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 60 cm x 160 cm

Material : Synthetic 170 gram Teknis Produksi : Print Digital

(55)

55 IV.3.4 Tumbler

Gambar IV.19 Tumbler Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 9cm x 19cm

Material : Plastik Teknis Produksi : Print Digital

(56)

56 IV.3.5 Kaos

Gambar IV.20 Kaos Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : M

Material : Cotton Combed

Teknis Produksi : DTG (Direct to Garment)

(57)

57 IV.3.6 Tote Bag

Gambar IV.21 Tote Bag

Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 35cm x 35cm

Material : Canvas

Teknis Produksi : DTG (Direct to Garment)

(58)

58 IV.3.7 Badge Pin

Gambar IV.22 Badge Pin Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 4,2cm x 4,2cm

Material : Plastik Teknis Produksi : Print Digital

(59)

59 IV.3.8 Notebook

Gambar IV.23 Notebook Sumber: Dokumen Pribadi

Ukuran : 10 cm x 15 cm

Material : HVS 80 gram

Teknis Produksi : -

Finishing : Hard Cover Ring

(60)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

BUKU ILUSTRASI MENGENAI EKOLOGI DALAM KEHIDUPAN

SEHARI-HARI

(Studi Kasus: Ekologi dan Aktivitas Sehari-Hari)

DK 38315/Tugas Akhir

Semester II 2014-2015

Oleh:

Thesa Kurnia Sary

51910074

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(61)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

BUKU ILUSTRASI MENGENAI EKOLOGI DALAM KEHIDUPAN

SEHARI-HARI

(Studi Kasus: Ekologi dan Aktivitas Sehari-Hari)

DK 38315/Tugas Akhir

Semester II 2014-2015

Oleh:

Thesa Kurnia Sary

51910074

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(62)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

BAB II EKOLOGI DAN AKTIVITAS SEHARI-HARI ... 4

II.1 Pengetahuan ... 4

II.2 Ekologi ... 4

II.2.1 Pengertian Ekologi ... 4

II.2.2 Komponen Penyusun Ekologi... 5

II.2.3 Pembagian Ekologi ... 6

II.2 Objek Penelitian ... 6

II.3 Tinjauan Media Informasi... 10

II.3.1 Buku ... 10

II.3.2 Struktur Buku ... 10

II.3.3 Elemen Visual dalam Buku ... 11

II.4 Profil Target Audiens ... 14

(63)

vii

III.1 Strategi Perancangan ... 17

III.1.1 Tujuan Komunikasi ... 17

III.1.2 Pendekatan Komunikasi... 17

III.1.3 Materi Pesan... 18

III.2 Strategi Kreatif ... 18

III.3 Strategi Media ... 20

III.3.1 Media ... 20

III.3.2 Distribusi Media... 21

III.4 Konsep Visual ... 22

III.4.1 Format Desain ... 22

III.4.2 Tata Letak (Layout)... 22

III.4.3 Tipografi ... 23

III.4.4 Copywriting... 25

III.4.5 Ilustrasi ... 26

III.4.6 Studi Visual ... 27

III.4.7 Warna ... 35

BAB IV TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA ... 37

IV.1 Proses Pembuatan Ilustrasi ... 37

(64)
(65)

ix DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Ernst Haeckl ... 4

Gambar II.2 Sampah Kota Bandung ... 7

Gambar II.3 Sungai Cikapundung Bandung ... 8

Gambar II.4 PLN Kota Bandung ... 9

Gambar II.5 Contoh 3D Tipografi ... 11

Gambar II.6 Contoh Layout Majalah ... 13

Gambar II.7 Peta Kota Bandung ... 15

Gambar III.1 Ukuran Buku Ilustrasi ... 22

Gambar III.2 Tata Letak Pada Buku ... 23

Gambar III.3 Edo SZ Font Type ... 24

Gambar III.4 FFAD Matro Font Type ... 24

Gambar III.5 Din Next Lt Pro Font Type... 25

Gambar III.6 Copywriting Pada Buku ... 25

Gambar III.7 Referensi Ilustrasi... 27

Gambar III.8 Karakter Ernest Haeckl ... 27

Gambar III.9 Karakter Vladimir Vernadsky ... 27

Gambar III.10 Karakter Arthur Tansley ... 28

Gambar III.11 Karakter James Lovelock ... 28

Gambar III.12 Studi Visual Faktor Abiotik ... 29

Gambar III.13 Studi Visual Biotik ... 29

Gambar III.14 Studi Visual Human Waste ... 30

Gambar III.15 Studi Visual Resize Your Plate ... 31

Gambar III.16 Studi Visual CFL Lamp ... 31

Gambar III.17 Studi Visual Eco House ... 32

Gambar III.18 Studi Visual Handphone ... 32

Gambar III.19 Studi Visual Homemade Air Freshner ... 33

Gambar III.20 Studi Visual Terrarium ... 33

Gambar III.21 Studi Visual Quick Tips Ecology ... 34

Gambar III.22 Studi Visual Compost It ... 35

(66)

x

Gambar IV.1 Proses Pembuatan Ilustrasi ... 37

Gambar IV.2 Cover Depan... 38

Gambar IV.3 Cover Belakang ... 39

Gambar IV.4 Bab Ecology People ... 40

Gambar IV.5 Bab Abiotic & Biotic Factors ... 41

Gambar IV.6 Additional Page ... 42

Gambar IV.7 Human Waste ... 43

Gambar IV.8 Resize Your Plate ... 44

Gambar IV.9 CFL Lamp & Homemade Air Freshner ... 45

Gambar IV.10 Green Plants ... 46

Gambar IV.16 Pembatas Buku ... 52

(67)

xi DAFTAR TABEL

(68)

60 DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Akhandi, Mukhlis. (2014). Isu Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Graha Ilmu Saktiyono. (2006). IPA Biologi SMP dan MTs Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Sarwono, W. Sarlito (2012). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Soemarwotto, Otto. (2004). Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan – Ed.

Ke-10. Jakarta: Djambatan

Sumarwan, Ujang. (2011). Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalia Indonesia Surianto, Rustan. (2009). Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta:Gramedia Syamsur, Istaman. (2007). IPA Biologi, Jakarta: Erlangga

INTERNET

Aisa Rahmawati (2013). Gas Rumah Kaca, Dampak dan Sumbernya. Tersedia di: http://basoarif10ribu.blogspot.com/2013/02/gas-rumah-kaca-adalah-gas-gas-yang.html diakses [02:35 03 Mei 2015]

BBC 2015 (30 Januari). #Trensosial: Masalah sampah, siapa yang salah?. Tersedia di:

http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2015/01/150130_trensosial_sam pah diakses [17:30/22 April 2015]

Erlangga 2011 (18 Agustus). Pencemaran air di sungai oleh limbah detergen. Tersedia di: http://erlangga-lintang.blogspot.com/2011/08/pencemaran-air-di-sungai-oleh-limbah.html diakses [23:43/22 April 2015]

Laksana Dwi 2011 (16 September). Elemen-Elemen Desain Komunikasi Visual. Tersedia di:

https://belajarmultimedia.wordpress.com/2010/09/16/elemen-elemen-desain-komunikasi-visual/ diakses [1:48/26 Juni 2015]

(69)

61 Punyavika 2011 (25 Desember). Tersedia di:

https://punyanyavika.wordpress.com/2011/12/25/dampak-penggunaan-detergen-sebagai-pembersih-pakaian-dalam-kehidupan/ diakses [3:56/03 Mei 2015]

Puwanti Asih Anna Levi 2012 (6 Oktober). Sampah dan dampaknya pada kehidupan kita. Tersedia di:

http://green.kompasiana.com/polusi/2012/10/06/sampah-dan-dampaknya-pada-kehidupan-kita-499498.html diakses [16:34/22 April 2015 ]

Sidiq SK 2013 (8 Februari). Masalah sampah. Tersedia di:

http://permasalahansampah.blogspot.com/ di akses [17:23/22 April 2015] Siti Rizkika Anisa 2014 (22 Maret). Orang Indonesia boros air. Tersedia di:

http://greenjournalist.net/green-style/orang-indonesia-boros-pakai-air/ diakses [00:15/23 April 2015]

Supriyono, S.KM,M. Kes 2012 (13 September). 7 Fakta berbahaya membakar sampah, tersedia di: http://majalahkesehatan.com/7-fakta-berbahaya-membakar-sampah/ diakses [18:03/22 April 2015]

Wikipedia 2015 (20 Februari). Limbah, tersedia di:

(70)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat baik berupa kekuatan dan semangat sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “Buku Ilustrasi Mengenai Ekologi Dalam Kehidupan Sehari-Hari”. Perancangan ini dilakukan untuk melengkapi mata kuliah Tugas Akhir pada Program Studi Desain Komunikasi Visual. Perancangan ini dimaksudkan untuk memberikan kesadaran dan menumbuhkan peran keikutsertaan dengan melakukan cara-cara sederhana terkait aktivitas harian yang dapat melestarikan lingkungan serta menjaga keseimbangan alam bagi generasi selajutnya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam tulisan ini, maka diharapkan saran dan kritik yang membangun guna menyempurnakan karya tulis ini. Dalam kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir ini. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan berguna bagi masyarakat, khususnya mahasiswa/i Program Studi Desain Komunikasi Visual.

Bandung, Agustus 2015 Penulis

(71)
(72)
(73)
(74)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Thesa Kurnia Sary Tempat, Tanggal Lahir : Riau, 25 Juli 1992 Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Dsn. Gentramanah RT. 01 RW. 02

Jatinangor – Sumedang 45363 No. Handphone : 082126407445 – (022) 7796659

Email : thesakurniasary@gmail.com

PENDIDIKAN

 Lulusan TK Murai 1998  Lulusan SDN Cikuda 2004  Lulusan SMP Al-Ma’soem 2007

Gambar

Gambar III.14 Studi Visual Human Waste Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar III.15 Studi Visual Resize Your Plate Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar III.19 Studi Visual Homemade Air Freshner Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar III.21 Studi Visual Quick Tips Ecology Sumber: Dokumen Pribadi
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Mencari tau gerak kuat dan lemah dalam tari dengan menggunakan musik sebagai iringan tari melalui membaca buku, majalah atau media lain yang ada disekolah.  Membuat

Perancangan yang akan diangkat sebagai solusi untuk masalah di atas berupa buku panduan dengan teknik pendekatan ilustrasi yang akan membahas tentang penyakit

Strategi kreatif pada media buku ilustrasi tentang tokoh si Kancil dalam dongeng binatang ini adalah berupa penyampaian informasi mengenai sifat dan karakter si kancil melalui

Oleh sebab itu penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan media dengan judul “Pengembangan Media Papan 2 Dimensi untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Aksara Jawa” di

Buku ini memuat berbagai ilustrasi, teks dan teknik lift the flap di dalamnya yang diharapkan dapat menjadikannya media utama dan media komunikasi visual untuk

Diharapkan assertive training dijadikan wahana pemahaman nilai-nilai positif bagi siswa, khususnya sikap konsep diri positif dibentuk yang tidak hanya dengan pendekatan

3.3 Model pembelajaran Direct Intruction atau model pengajaran langsung adalah model pembelajaran yang menggunakan pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa

Berdasarkan riset yang penulis lakukan di TK Al-Fauzi, Penulis menemukan bahwa buku cerita mengenai akhlak sopan santun terbilang sedikit di TK tersebut sedangkan