• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metafora dalam surah Ali-Imran dan Al Jumu'ah : analisis terjemahan al-qur'an Mahmud Yunus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Metafora dalam surah Ali-Imran dan Al Jumu'ah : analisis terjemahan al-qur'an Mahmud Yunus"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

METAFORA DALAM SURAH ALI-IMRAN DAN AL JUMU'AH (Analisis Terjemahan AI-Qur'an Mahmlld Yunus)

Skripsi

Diajllkan Kepada Fakultas Adab dan Humaniol'a Guna Memenuhi Syarat Mencapai

GelarSarjana Sast/'a

OIeh: ERIKDIKWAN NIM:I02024024412

JURUSAN TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMAN][ORA

DIN SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

METAFORA DALAM SURAH ALI-IMRAN DAN AL JUMU' AH

(Analisis Terjemahan AI-Qur'an Mahmud Yunus)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Hlllmaniora

Guna Memenuhi Syarat Mencapai

Gelar

Sarjana Sastra

Oleh:

Erik Dikwan

NIM: 102024024412

Dibawah Bimbingan,

/i

DR. H. A. Syatori Ismail

MA

NIP:150 274 620

JURUSAN TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIEF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METAFORA DALAM SURAH ALI IMRAN DAN AL JUMU' AH (Analisis Terjemahan AI-qur'all Mahll1lUd YUIIUS) telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 Maret 2007. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program

pada Jurusan t。セェ。ュ。ィN

Strata I (S I)

Jakarta. 12 Maret 2007

Sidallg Muuaqasyah

Ketua Merallgkap Allggota

セセ[ヲ

NIP. 150231 354

Pellgllji

DR. H. A. Sayllti A. NaslItioll, MA NIP. 150268589

Sekretllris Merangkap AIIggOt8

!\hmad Syaekhlldc1.in. M.At.: NIP. 150303001

Auggota

Pe:mbhnbRng

セセMエQR

Dr. H,A. Syatori Ismail
(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah swt pencipta semua makhluk yang mengetahui apa-apa yang ada di langit dan di bumi, yang nyata maupun yang tersembunyi, baik dalam keadaan terang benderang maupun keadaan gelap gulita. Kami memuji, memohan pertolongan, ampunan dan perlindungan kepada-Nya dad kejahatan jiwa dan keburukan amal perbuatan kami. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada rasulullah saw, yang telah membawa manusia kepada kesempumaan akhlak, juga bagi keluarganya, para sahabat dan para pengikut beliiau dari masa terdalmlu hingga masa yang akan datang.

(5)

Penulis menyadari, penulisan shipsi inipun tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu hanya ucapan terima kasih yang sebesar-besamya yang dapat penulis ucapkan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bapak Ikhwan Azizi Selaku ketua Jurusan Tarjamah yang telah banyak meluangkan waktunya dalam membimbing dan sebagai konsultan bagi penulis selama menempuh studi di Jmusan Tarjamah.

3. Bapak Dr. B.A. Syatori IsmaiL Selaku dosen pembimbing dalanl menyusun shipsi ini yang telah meluangkan waktU11ya untuk mengoreksi, membimbing serta mengarahkan penulis guna mendapatkan skripsi yang lebih baik.

4. Segenap dosen yang telah membimbing dengan ilmunya kepada penulis selama menempuh perkuliahan di Jurusan Tmjamah Fakultas Aclab dan Hmuaniora UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta.

5. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan Aclab dan Humaniora yang telah membantu penuis untuk menclapatkan reierensi berupa kepustakaan dengan mengizinkan untuk memakai fasilitasnya.

6. Ayahancla bapak Nana Putrawan clan Decleh Hemi Ibuncla yang telah membesarkan, menyayangi, mendididk penulis clengml ikhlas.Langkahmu adalah

sejarah masa depanku. Perjuanganmu adalah teladan masa hidupku. Kakanda

(6)

do'a yang tiada henti-hentinya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

bangktt perkuliahan.

7. Ternan-ternan sepetjuangan, keluarga Besar Tarjamah lmgkatan 2002, Cerita perjalanan kita tidak alran pernah berakhir.

Symoga amal danjasa baik mereka diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan

pahala yang berlipat ganda, Amiin ya robbal 'alamin. Selanjutnya penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca

pada umumnya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 1 Februari 2007

(7)

DAFTAR lSI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR lSI iv'

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .

B. Pcmbahasan dan Pcrumusan Masalah 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 7

D. Mctodologi Pcnelitian 7

E. Sistematika Penulisan 9

BAB II KERANGKA TEORI

A. Teori Terjemah Secara Umum

1. Dcfinisi Terjcmah 1

f

2. Klasifikasi Terjemahan 12

3. Prinsip-prinsip Penerjemahan 13

B. Penerjemahan AI-Qur'an

1. Definisi Terjemahan AI-Qur'an 15

2. Macam-macam Terjemah AI-Qur'an 16

a. Tcrjcmah Harfiyah 16

(8)

1). Kcabsahan t」セェ」ュ。ィ Hafsiriyyah 18 2). Kcabsahan Tcrjcmah Tafsiriyyah 19 3. Syarat -syarat PcnCljcmahan AI-Qur'an 20 4. TCljcmah AI-qur'an kc da1am Bahasa-bahasa Dunia 22 C. Mctafora dalam AI-Qur'an

1. Dcfinisi Mctafora (' Amstal) Sccara Umum 24 2. Kcdudukan Mctafora dalam AI-Qur'an 26

3. Facdah-facdah 'Amstal.. 27

BAB III BIOGRAFI MAHMUD YUNUS DAN KARYA PENERJEMAHAN

A. Riwayat Mahmud yunus , ,.. 30

B. Karya-karya Mahmud Yunus 33

C. Latar Bclakang Mcncrjcmahkan AI-Qur'an 37

BAB IV ANALISIS PENERJEMAHAN AYAT-AYAT METAFORA DALAM

SURAH ALI-IMRAN DAN AL-JUMU'AlI 38

BAB V PENUTUP

A. Kcsimpulan 46

(9)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belalmng Masalah

AI-Qur'an merupakan risalah Allah kepada seluruh manusia melalui perantaraan

rasul-Nya dengan lafadz dan maknanya. AI-qur'an adalah mukjizat yang paling besar

yang merupakan petunjuk manusia. AI-qur'an juga merupakan sumber ilmu pengetahuan

yang tidak akan kering walaupun digali seCal'a terus menerus, termasuk dala1l1 bidang

pendidikan dan peneJjemahan.1

AI-Qur'an akan memberi nilai positif dala1l1 kehidupan kita, jika kita akrab dall

mencintainya, yaitu dengan membaca, berusaha memahami kandungarmya dan

mengaplikasikan dalam kehidupan sesuai dengan ketentuannya. Karena al-qur'an

merupakan sumber ilmu pengetahuan yang tidak akan kering walaupun kita menggali

terus-menerus.

AI-Qur'an merupakan mukjizat yang diturunkan oleh Allah swt kepada Nabi

Muha1l1mad saw yang terkandung didalalnnya petunjuk dan rahrnah bagi ala1l1 semesta.

Siapa yang berpegang teguh padanya pasti baginya memperoleh kebahagiaan dan

kemulian baik didunia maupun diakhirat.

Selain itu, al-qur'all sebagai acuan konstitusi kehidupan bagi manusia sekaligus

pembeda bagi yang haq dan yang bathil malm mau tidak man rnanusia harus rnengkaji

dan mengaplikasikan dalarn aktivitas sehari-hari, derni terwujudnya cita-cita kodrati

(10)

Hakikat manusia daIam pandangan aI-qur'an adalah amalnya, karyanya yang

tertuang dalam nilai-nilai kemanusiaan. Manusia menampakkan dirinya dengan hasil

karya yang tercipta melalui kebudayaan. Kebudayaan merupakan penjelmaan kesatuan

eksistensi diri manusia sebagai hamba Allah adalah karya nyata dari manusia sebagai

khalifah Allah dimuka bumi. Salah satu karya manusia adalah terjemah bahasa.

Sebagai petnnjuk bagi umat manusia, al-qur'an harns dipanami oleh seluruh umat

manusia baik bangsa Arab maupun 'Ajam (bukan Arab). Untuk mengatasi masalah ini

maka al-qur'an perlu diterjemahkan dalam bahasa lain. Ini bertujuan agar manusia

mengerti dan memahami isi yang terkandung di dalamnya, tetapi teIjemahan al-qur'an

keindahan bahasa aslinya yaitu bahasa Arab.

Kesukaran dalam memahami al-qur'an yang ditulis dengan menggunakan bahasa

Arab, memberikan motivasi dan inspirasi pada sebagian ulama dim para pakar bahasa di

dunia umtuk mengalihbahasakan al-qu'ran ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa

Indonesia.

Di Indonesia telah banyak teIjemahan al-qur'an yang dicetak dan dikembangkan

oleh para ahIi bahasa, semuanya mempunyai tujuan yang sarna, yaitu agar aI-qur'an dapat

dipahami dan dimengelii pesan dan makna yang terkandung didalanmya oleh kaum

muslim yang tidak mengerti bahasa al-qur'an.

Diantara terjemahan al-qur'an yang telah beredar yaitu Tafsir al-qur'an oleh Prof.

H. Mahmud Yunus (I950),Tafsir al-Furqan oleh A. Hasan (1956), Tafsir al-qur'an oleh

(11)

Agama RI (1982), Bacaan Mulia oleh H.BJassin (1975), dan masih banyak lagi yang

Iamnya.. 2

Ragam penerjemahan Mahmud Yunus adalah ragam peneljemahan harfiah. Gaya

penerjemahan Mahmud Yunus lebih sesuai dan tepat sebagaimana aslinya, jadi sama

sekali tidak berbeda dengan kalimat aslinya. Beliau juga ingin mencoba memberikan

penerjemahan yang terbilang tekstual' jadi sesuai dan tidak merubah arti dari teks aslinya.

Dengan cara menyerupalcan sesuatu yang ghaib dengan yang nyata, yang abstrak

dengan yang kongkrit, dan dengan menganalogikan sesuatu dengan hal yang serupa.

Betapa banyak makna menjadi indah, menarik dan mempesona olehtamtsil. Karena itu maImtamtsillebih mendorong jiwa untuk menerima malma yang dimaksud dan membuat akal merasa puas dengarmya. Dan tamtsil adalah salah satu Uslub Quran dalam mengungkapkan berbagai penjelasan dan segi-segi kemukjizatannya.3

Hakikat yang tinggi makna dan tujumlliya akan lebih menarik jika dituangkan

dalam kerangka ucapan yang baik dan mendekatkan kepada pemahaman, melalui analogi

dengan sesuatu yang telah diketahui secara yakin. Tamtsil (membuat perumpamaan,

permisalan) merupakan kerangka yang dapat menampilkan makna-makna dalam bentuk

hidup dan mantap dalam pikiran.

Didalam aI-qur'an, Allah membuat tamtsil bagi manusia dari diri mereka sendiri bukan dari diri-Nya. Agm' mereka dapat mengetahui apa yang mereka belum ketahui,

sebab dari situlah akan ditemukan suatu kebenaran yang hakiki mengenai kekuasaan

Allah, yang Maha Pencipta lagi Maha Kuasa atas segala sesuatu. Disamping itu tamtsil

2Muhammad Amin Suma,Study Ilmu-ilmu Alquran,(Jakarta; Pustaka Firdaus, 2000), Cet, ke-I,

h.150-151

(12)

juga sebagai sarana untuk meginterpretasikan permasalahan atau peristiwa yang belum

dipahami oleh manusia.4

Sebagaimana Allah berfirman dalam ayat dibawah ini :

Artinya:"dan janganlah seperti perempuan yang menguraikan pintalan menjadi benang cerai berai, sesudah (tadinya dipintalnya dengan) kuat. Kamu gunakan sumpahmu untuk melakukan penipuan diantara kamu "(An-Nahi: 92)

Perumpamaan orang yang ingkar janji adalah ibarat tenunan yang diurai oleh

perempuan bodoh itu. Orang yang ingkar diumpamakan seorang perempuan bodoh yang

mengurai tenunannya, seperti ia tidak akan mengambil manfaatnya.

,:!«;;J " ..

... セiG[ᄋGャセ

Artinya: "perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya taurat, kemudiaan mereka tidak memikulnya, adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang teba!' Amatlah buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu "(Al-Jumuah:5)

(13)

Perumpamaan orang yang diberikan petunjuk, namun mereka tidak mengamalkan isinya

antm'a lain tidak membenm'kan kedatangan Muhammad saw. Mereka diumpamakan

keledai yang membawa kitab-kitab tebal keledai adalah binatang bodoh.

Dalam bahasa Arab, metafora (perumpamaan) sering disebut dengan kata syibh.

Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung5contoh

Pemuda adalah bunga bangsa. Sedangkan metafora dalam ilmu Balaghah sering juga disebut sebagai tasbih tamtsU6atau bisa diartikan dengan pemakaiml kata-kata bukan arti sebenamya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.

ContohRakyat adalah tiang negara.7 Dikatakan tasybih tamtsilapabila wajah syibehnya berupa gambaran yang dirmlgkai dari keadaml beberapa hal. Contohnya:

"Dan seakan-akan bulan sabit itu hurufnun dari perak yang tenggelam dari piring besar yang biru. "

As-smi menyerupakan keadaan bulan sabit yang berkilau yang berbentuk

melengkung dan terletak dilangit yang bim dalam keadaan huruf nuun yang terbuat dari

perak dan disimpan didalam piring besar biru. Wajah sibeh nya adalah gambaran yang

diambil dari beberapa hal, yakni adanya sesuatu yang putih berbentuk melengkung

terletak di suatu tempat yang berwama biru.

Sedangkan dalam al-qur'an metafora sering disebut sebagai 'Amtsal al-qur'an

yang berarti perumpamaml-perumpmaan yang disajikan dalam bentuk kisah-kisah orang

5Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa,(Jakarta: Gramedia, 1984), h.139.

6Ali AI-Jarim dan Musthafa Usman,Ai-Ba/gatu Wadhihah, (Bandung: Sinar Bam Algensindo,

(14)

terdahulu, sifatnya informative dan bagaimana Allah menjelaskan sesuatu ajaran melalui

perumpamaan dengan tujuan agar lebih mudah dicema.8

Karena pembahasan ini membahas terjemahan al-qur'an Mahmud Yunus dalam

surah Ali-Imran dan AI-Jumuah, maka penulis akan menguraikarl secara global tentang

surah Ali-Imran. Ali-Imran terdiri dari 200 ayat, termasuk golongan surat Madaniyyah.

Surah ini dinamakan surat Ali-Imran karena memuat kisah keluarga 'Imran yang didalam

kisah disebutkan kelahiran Nabi Isa a.s. persamaan kejadiaunya dengan Nabi Adam a.s.,

kenabian dan beberapa mu'jizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam putri 'Imran,

ibu dari Nabi Isa a.s.

Sedangkan isi pokok dari kandungan surah Ali Imran adalah keimanan, dalil-dalil

dan aIasan-alasan yang membantah orang Nasrani yang mempertuhankan Nabi Isa a.s.,

ketauhidan adalah dasar yang dibawa oleh seluruh Nabi. Hukum, musyawarah, larangan

melakukan riba. Kisah-kisah, kisah keluarga lnu'an, perang Badar dan perang Uhud dan

pelajaran yang dapat diambil daripadanya.

Surah Al Jumu' ah terdiri dari 11 ayat, termasuk golongan surat Madaniyah,

naman surah Al jumuah diambil dari kata Al Jumu'ah yang terdapat pada ayat 9 pada

surat ini yang artinya "hari Jum'at". Kandungan surat ini adalah menjelaskan sifat orang

munafik dan sifat-sifat buruk pada umll1nnya, diantaranya berdusta, bersumpah palsu dan

penakut, menagjak orang-orang mukmin supaya taat dan patuhkepada Allah dan

Rasulnya dan supaya bersediamenafkahkan harta untuk menegakkan agamanya sebelum

(15)

Dengan adanya penerjemahaan al-qur'an yang sangat berbeda itu, maka penulis

sangat tertarik melakukan penelitian dan mempelajari lebih dalam mengenai Metafora

dalam Surat Al-Jumu'ah dan Ali-Irnran khususnya terjemahan Mahmud Yunus.

Mengacu pada ungkapan diatas, penulis menganalisa Alquran surat Al-Jumu'ah yang

mengandung Metafora. Dengan judul METAFORA DALAM SURAH AL-JUMU'AH

DAN ALI-IMRAN (Analisis Terhadap Terjemahan Alquran Prof. H. Mahmud Yunus)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Setelah mengungkap latar belakang masalah diatas, maka Penulis merasa perlu

untuk memberikan pembatasan dan pemmusan masalah agar skripsi ini tidak terlampau

meluas dari pembahasan, yaitu ayat-ayat metafora yang ada dalam al-qur'an. Hal ini juga

disesuaikan dengan metodologi dan keterbatasan penulis.

Sedangkan pemmusannya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana eksistensi terjemahan ayat-ayat metafora Mahmud Yunus?

2. Apa karakteristik penerjemallan ayat-ayat metafora Mahmud Yunus?

3. Apa keistimewaan penerjemahan ayat-ayat metafora Mahmud Yunus?

C.Tujuan dan Kegunaan Penulisan.

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui keistimewaan ayat-ayat metafora.

2. Untuk mempetjelas makna yang tersirat dan tersurat.

(16)

Adapun kegunmaan dalam penelitian iui adalah:

a. secara teoritis

selain memperkaya, penelitian ini bertujuan untuk mencarl manfaat yang dapat

menambah pengetahuan bagi penulis khususnya, para mahasiswa dan bagi masyrakat

luas pada umunya, khususnya tentang ayat-ayat metafora yang terdapat dalam surah Ali

lmran dan Al Jumu'ah.

a). Memberi motivasi untuk lebih mengenal bentuk-bentuk penterjemahan al-qur'an.

b. Secara Praktis.

a). Sumbangan Literatur untuk Fakultas Adab khususnya untuk perpustakaan Adab.

b). Sebagai acuan atau referensi untuk mahasiswali Fakultas Adab dan Humaniora pada

umunya, untuk jurusan bahasa pada khususnya.

D. Metode Penelitian.

I. Metode Pembahasan

Pembahasan ini menggunakan metode diskriptif, yaitu dengan cara

mengumpulkan data-data dari Alquran dan membaca terjemahcm Alquran yang dibuat

oleh Mahmud Yunus berulang-ulang serta mengumpulkan ayat-ayat metafora daIam

Surat AI-Jumu'ah dan Ali-lmran terjemahan Mahmud Yunus.

2. Metode Pengumpulan Data.

Skripsi ini merupakan pembahasan naskah yang datanya diperoleh melalui

sumber literer (library research) yaitu kajian literature melalui kepustakaan. Yaitu

(17)

terjemahan AI-qur'an Mahmud Yunus kemudian menganalisa. Sedangkan untuk bahan

sekunder adalah dengan mengumpulkan dari berbagai literature yang relevan dengan

pokok permasalahan, baik dari arikiel, majalah, internet maupun buku-buku lain yang

berkaitan.

3. Metode Penulisan

Metode penulisan skripsi mangacu pada buku pedoman penulisan skripsi, tesis

dan desertasi yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press bekerja sarna dengan Logos, cet. I,

tahun 2000.

a. Mengumpulkan dan mengeluarkan ayat-ayat metafora yang terdapat dalam surah Al

Jumu'ah dan Ali hnran terjemahan al-qur'an Mahmud Yunus.

b. Menganalisa ayat-ayat metafora yang terdapat dalam surah Ali lmran dan Al Jumu'ah

teljemahan Mahmud Yunus.

4. Metode Analisa

Langka-Iangkah penulis dalarn menganalisa ayat-ayat metafora yang terdapat

dalarn surah Ali lmran dan Al Jumu'ah teljemahan Mahmud Yunus menggunalcan

analisis semantik.

E. Sistematika Penulisan.

Dalarn penulisan skripsi ini, Penulis menyusunnya dalam beberapa bab dan sub

bab. Untuk mempemudall pemaharnan malca Penulis membuat sistematika penulisan

sebagai berikut:

Bab Pertama terlebih dahulu diuraikan pendahuluan yang memuat latar belalcang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penulisan, metode

(18)

Bah Kedua berisikan Kerangka teori yaitu meliputi: pengertian teljemah, berisikan definisi, macam-macam terjemahan al-qur'an, syarat penerjemah al-qur'an,

peneIjemahan al-qur'an kedalam bahasa Asing. Metafora dalam surah AI-Jumu'ah

berisikan definisi, kedudukan metafora dalam al-qur'an dan lain-lain.

Bah KetigaBiografi Mahmud Yunus dan Karya-karya Malnnud Yunus.

Bah Keempat Analisa terjemahan Mahmud Yunus terhadap ayat-ayat Metafora dalam Surat AI-Jumu'ah dan Ali-Imran.

(19)

BABII

KERANGKA TEORI

A. Teori Terjemah Secara Umum

1. Definisi terj emah

Eugene A. Nida dab Charles R. Taber, dalam buku mereka The Theory

and Practice of Translation, mendefinisikan penerjernahan sebagai berikut:

Meneljemahkan merupakan kegiatan menghasilkal1 kembali di dalarn bahasa penerima

barang yang sedekat-dekatnya dan sewajarnya, sepadan del1gan pesan dalarn bahasa

sumber, pertarna-tarna menyangkut maknanya dan kedua menyangkut gayanya.9

Savory (1968) mengemukakan halcikat penerjemahan didalarn bukunya

The Art of Translation dengan menerjemah menjadi mungkin dengan adanya gagasan

yang sepadan dibalik ungkapan verbal yang berbeda.lo

Newmark, sepelti yang dikutip oleh Rochyah Machali, mengatakan, bahwa yang

dimaksud dari peneIjemahan: Rendering the meaning of a text into another language in

the way that the author intended the text. (MeneIjemahkan makl1a suatu teks kedalarn

bahasa lain sesuai dengan yang dimaksudkan pengarang).II

Catford dalarn bukunya A Linguistic Theory ofTranslation juga mengutarakan

definisi penerjemahan tersebut: The replacement oftextual material in one language (Sl)

9A, Widysmsrtsys,Seni Menerjemahkan, (Yogyakarta: Kanisius, 1989), h.ll

toZuchridin Smyawinata dan SugengHaeiyanto,Translation Bahasan teori dan penuntun Praktis

Meneljemahkan, (Yogyakarta: Kanisius, 2003), h. 11

(20)

by equivalent material in another language (FI) (mengganti bahan teks dalam bahasa

snmber dengan bahan teks yang sepadan dengan bahasa sasaran).12

J. Levy, agak berlainan dari catford dalam menyatakan definisi penerjemahan. Yang

ia tonjolkan adalah terjemah sebagai salah satu keterampilan, dimana kejelasan dari

penerjemah tampak tercel1nin dalam opininya. Dalam bukunya Translation as A Decision

process, seperti yang dikutip Nurachman Hanafi ia menyatakan: Translatian is a creative

process with always leaves the translater a freedom of choice betwen several

approximately equivalent passibilities of realizing situational meaning. (Teljemahaan

merupakan proses kreatif yang memberikan kebebasan bagi penerjemah buat memilih

padanan yang dekat dalam mengungkapkan makna yang sesuai dengan situasi).13

Menerjemahkan dapat diartikan sebagai memindahkan suatu amanat yang berasal

dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, dengan memperhatikan maksud yang terdapat

dalam bahasa sumber.

Bisa dikesimpulkan bahwa apa yang dikemukakan oleh para ahli linguistik terdapat

adanya tiga persamaan, yaitu:

a. adanya perubahan dari bahasa satu ke bahasa lain.

b. adanya makna atau pesan yang dipertahaukan.

c. adanya kewajiban bagi penterjemah untuk mempeltahaukan padanan.

2. Klasifikasi Penerjemahan

Pada dasamya, kegiatan peneljemahan dibagi menjadi dua bagian,

kegiatan terjemah Iisan dan tulisan. Terjemah lisan (live translation) dan terjemah tulisan

12J.C. Calford,A Linguistic Theory o/Transtation,(London: Oxfi)rd University Press, J979), cet.

Ke-4, h. 20

(21)

(written translation) adalah dua kegiatan yang sangat berbeda dan memerlukan

keterampilan khusus yang berlainan pula.

Pada penerjemahan lisan, sang penerjemah dituntut untuk terampil dalam

mengalih bahasa dan ujaran secara langsunng, cepat dan tepat tanpa dibeti kesempatan

sekejappun untuk memperbaiki unsur-unsur bahasa dan ujaran yang salah atau yang tidak

tepat padanan katanya. Seorang teljemah lisan disyaratkan memiliki kemampuan

berbicara yang lancar dan fasih, baik dalam bahasa sumber maupun bahasa sasaran,

berpengatahuan luas, dan mampu menafsirkan apa-apa yang diujarkan oleh penutur yang

diterjemahkan.

Pada terjemahan tulisan, sang penerjemah masih diberi kesempatan untuk

memperbaiki kembali unsur-unsur bahasa yang salah atau yang menurut anggapannya

kurang tepat padanan terjemahannya. Kefasihan berbicara seorang peneJjemah tulisan

tidaklah meJ1iadi syarat mutlak. Penguasaan kedua bahasa sumber dan bahasa sasaran

secara fasifpun tidak menjadi hambatan untuk menjadi penerjemah tilisan yang baik.14

3. Prinsip-Prisip Peneljemahan

Para ahli terjemah memberikan prinsip-ptinsip dasar bagi seorang

penerjemah secara berbeda, namun penulis lebih cendrung memilih pendapat Ian Finlay,

seperti yang dikutif Suhendra Yusuf sebagai landasan teoritis karena pendapatnya lebih

komperehensif dibandingkan dengan yang lain. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

a. Memiliki pengetahuan bahasa sumber yang sempurna dan

up-to date.

(22)

b. memahami materi yang akan diterjemahkan.

c. Mengetahui telminologi-temlinologi padanan terjemahan di dalam bahasa

sasaran.

d. Berkemampuan mengekpresikan, mengaresiasikan, dan merasalean gaya, irama,

nuansa, danregisterkedua babasa sumber dan bahasa sasaran. Hal demikian alean sangat membantu menciptalean mood atau keadaan yang diinginkan penulis

aslinyaY

Keempat prinsip tersebut penulis anggap sudab mewaleili prinsip-prinsip

penerjemahan yang ditawarkan oleh para palear lainnya. Karena tanpa pengetahuan yang

up-to date seorang peneljemah alean kesulitan dalam memabami objek-objek terjemab

apalagi bila objek itu merupakan studi-studi baru. Namun begitu, walau seorang

penerjemab memiliki banyak pengetahuan tapi tidak memahami objek teljemabarmya

juga alean mustahil teljadi proses penerjemaban. Ditambah lagi, apalagi ia mengetabui

padanan telminologi-terminologi objek penerjemabarmya malm hasil teljemaban alean

makin sempuma. Karena diantara masalab-masakab yang sering dihadapi oleh seorang

penerjemah adalab ketika ia menerjemabkan istilab-istilah atau terminologi objek

penerjemaban, bila ia menguasai maka proses penerjemaban akan berjalan lancar dan bila

tidale menguasai alean sebaliknya. Akhimya, walau seorang peneljemab memiliki ketiga

prinsip penerjemaban sebelumnya, tapi ia tidale mampu mengapresiasikan dalam bentuk

tulisan (terjemahan) maka semua kerja kerasnya juga alean sis-sia. ltulah kiranya yang

dibutuWcan seorang penerjemab dalanl proses menerjemaWcan.

(23)

B. Penerjemahan al-qur'an

1. Definisi Terjemah al-Qur'an

Secara harfiyah, terjemah berarti menyalin atau memindahkan sesuatu

pembicaraan dari suatu bahasa ke bahasa yang lain, atau singkatnya mengalih bahasakan

dari satu bahasa ke bahasa yang lain.16

Menurut Muhammad Husain al-Dzahabi, kata terjemah digunakan untuk dua

macam pengertian, yaitu:

a. mengalih atau memindahkan suatu pembicaraan dari satu bahasa ke

bahasa lain, tanpa menerangkan makna bahasa asal yang diterjemaWmn.

b. menafsirkan suatu pembicaraan dengan menenmgkan maksud yang

terkandung di dalanmya, dengan menggunakan bahasa lain.17

Apa yang telah diungkapkan diatas dapat disimpulkan bahwa terjemah adalah

memindaWcan bahasa sumber ke bahasa sasaran dengan memperhatiakan maksud yang

terkandung didalam bahasa sumber atau dengan kata lain mengalih ballasakan

serangkaian pembicaraan dari bahasa satu ke bahasa lain, dengan tujuan memahami

maksud yang terkandung di dalam bahasa asal.

Kata teljemah dalam bahasa Arab juga umum diartikan dengan biografi (riwayat

hidup seseorang). Misalnya dalam ungkapan tarjamah ai-imam al-Bukhari dan

tarjamahan ai-Imam Hanafi, yang masing-masing bermii Imam Bukhari dan biografi

Imam Bukhari.

16Tim Penyususn Kamus Pusat Pembinaan Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan,Kamus Besal' Bahasa Indonesia, (J'\iarta: Balai Pustaka, 1989), h. 938

(24)

2. Macam-macam Terjemah al-qur'an

a. Terjemah Harfiyah

Sesnai pengertian terjemah yang telah dijabarkan, maka pembagian terjemahan

dibagi kedua bagian, yaitu: Terjemah harfiyah juga disebut dengan teljemahall lafziyyah

adalah terjemahan yang mengacu kepada teIjemahan secara literal, kata demi kata,

kemudian mengacu kepada pegalihan kata-kata dad bahasa asli ke bahasa lain yang

sepadan, susunan kata-kata harns sesuai dengan bahasa lain dan begitupun gaya

bahasanya disesuaikan dengan bahasa lain.IS

Muhammad Husain a1-Dzahabi, membedakan teljemah harfiyah kedalarn dua

bentuk:

I. Terjemah harfiyah bi al-Mitsl adalall teIjemahan yang dilakukan apa adanya, terkait dengan SUSlillan dan struktm bahasa asal yang

diterjemahkan.

2. Terjemahanbi Ghair al-MUsIadalah terjemahan yang pada dasarnya sarna dengan teljemahan harfiyyah Bi al-MUsI, hanya saja sedikit lebih longgar

ketedkatannya dengan susunan dan struktur bahasa asal yang

d·IterJem. ahkan.19

l'Manna Khalil AI-Qattan,Mabahitsfi Ulum A/-Qur'an,(Beirut:Muassasah Al-Risalah, 1983), h.

313

(25)

b. Teljemah Tafsiriah

Menurut Amir Abdul Aziz, teljemah tafsiriyyah adalah penafsiran atau ilustrasi terjemahan. Kemudian mengaeu pada penjelasan arti kata dalam bahasa-bahasa lain tanpa

membatasi susunan kata-kata asli atau perimbangan organisasi bahasanya20

Teljemahan Tafsiriyyah bisa disebut juga dengan terjemahan maknawiyah yaitu tetjemahan yang dilakukan oleh mutarjim (seorang penerjemah) dengan lebih

mengutamakan maksud atau isi yang terkandung dalam bahasa asal yang diterjemahkan.

Terjemahan tafsiriyyah atau terjemah maknawiyyah tidak terkait dengan struktur atau susunan gaya bahasa yang diterjemahkan.

Perlu diketahui teljemah tafsiriyyah atau maknawiyyah berbeda dengan tafsir.

Menurut Muhammad Husayn al-Dzahabi, perbedaan antara エ・セェ・ュ。ィ tafsiriyyah dengan

tafsir terietak pada dua hal:

Pertama: terietak pada bahasa yang digunakan. Bahasa tafsir dimungkinkan sarna

dengan bahasa asli (al-qur'an yang diterjemahkan), sedangkan terjemah tafsiriyyah

menggunakan bahasa yang berbeda dari bahasa asli yang diterjemahakan.

Kedua: dalam tafsir, pembaea kitab (bnku tafsir) dimungkinkan melaeak teks

aslinya jika terdapat keraguan di dalamnya. Berbeda dengan teljemahan tafsiriyyah yang tidak mudah untnk mengeeek keasliaunya jika terdapat keraguan atau kesalahan yang

dijumpai pembaea.21

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terjemah harfiyyah begitu identik

dengan terjemahan leterlek atau dalam bahasa Inonesia disebut dengan terjemahan IUnls,

yakni teljemahan yang dilakukan dengan eara menyalin kata demi kata atauword ofword

20Amir Abdul Aziz,Dirasat Fi 'Ulum Alquran, (Beimt: Daar AI-Furqan, 1983), h.231

(26)

translation. Terjemahan harfiyah terikat dengan struktur dan SUSl1nan bahasa asal yang diterjemahkan dan bersifat kaku. Sedangkan terjemah tafsiriyah sama persis dengan

terjemahan bebas dan bersifat luwes. Kekakuan terjemah harfiyyah dan keluwesan

tarjamah tafsiryah akan semakin terasa jika digunakan clalam menerjemahkan Alquran.

Sebagai eontoh ayat dibawah ini:

Artinya: "Janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulur kannya, karena itu kamujadi tercela dan menyesal" AI-Israa:29.

Jika diteljemahkan seeara harfiyyah, maka pengertiannya berarti Allah melarang

seseorang membelenggu atau mengikat tangan diatas punclaknya. Padahal yang climaksud

clengan ayat ini adalah larangan bersifat pelit clalam membelanjakan harta clijalan Allah

clan melarang bersifat boros.

I). Keabsahan Terjemah Harfiah

Kemukjizatan al-qur'an terletak pacla ballasa al-qur'an yakni bahasa Arab

merupalmn alctivitas ketaatan, hanya clengan membaea kalimat-·kalimat, huruf-huruf serta

susunan katanya yang sesuai dalam al-qur'an. Para ulama memandang bahwa ilmu

al-qur'an telah cliwahyukan keclalam bahasa Arab, terjemahan mana saja ticlak dapat

menandingi bahasa al-qur'an. Maim dari terjemahan kata demi kata tidak dibenarkan

clikarenakan tidak adanya idiom-idiom dan frase-frasenya yang digunakan, maka akan

menyimpang dari aspek-aspek kemukjizatan al-qur'an. Berclasarkan pembahasan ini,

(27)

AI-Qur'an adalah kalam Allah swt yang tidak ada bandingannya, yang merupakan

firman-Nya, dan membacanya adalah ibadah. Tidak ada seorangpun yang mengklaim

bahwa terjemahan ai-qur'an sesuai dengan firman Allah s,iVt yang sebenarnya.

Sesungguhnya Allah swt tidak berfirman kecuali apa yang dapat kita pahami melalui

bahasa Arab.22

2). keabsahan Terjemah Tafsiriah

Tarjamah tafsiriyyah adalah pokok kajian yang tidak mudah dilaksanakan, karena tidak ada suatu bahasapun yang sesuai benar dengan bahasa Arab, baik istilah-istilah

maupun kata-katanya yang dijelaskan oleh ulama balaghah (retorika) dan ahli-ahli bahasa lainnya.23

AI-Syatibi menyebutkan adanya kesesuaian makna asal dengan makna kedua.

Menurut pandangannya, penafsiaran Alquran adalah asli dan otentik serta penjelasan

maknanya bagi masyarakat umum dan bagi mereka yang belum memahami Alquran dan

belum mampu menangkap malma-makna yang dikandungnya.24 cara ini diperbolehkan,

menurut kesepakatan ulama. Kesepakatan dan persetujuan menjadi otoritas untuk

mementukan kredibilitas dan kevalidan terjemah menurut maknanya yang asli.

Walaupun begitu, terjemahan makna yang orisinil tidak akan bebas dari pergeseran

(distorsi), karena kata tertentu dalam al-qur'an cendrung mempunyai dua pengertian atau

lebih. Penerjemahan mungkin saja menempatkan kata yang mengisaratkan suatu

pengertian, padallal ia tidak menemukan suatu kata yang tepat de:ngan bahasa Arab yang

kemungkinan mempunyai malu1a ganda.

22Amir Abdul Aziz,Dirasat Fi 'Ulum Alquran,(Beirut: Dar al-Furqan, 1983), h.231

23Manna Khalil al-qattan,Mabahits

fi

'Ulum Alquran. (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1983), h.
(28)

AI-Qur'an kadang-kadang menggunakan kata-kata tertentu dalam mengartikan

metaforis (majazi). Penerjemah dapat mengajukan kata yang sinonim dengan kata Arab dalam malenanya yang asli. Kesimpulan ada kemungkinan tel:jadi kesalahan-kesalahan

malena.

Menurut sebagian pendapat, terjemahan malma al-qur'an telall dilakukan pada masa

Nabi Muh=ad saw sebagai solusi bagi mereka yang tidak mengerti bahasa

al-qur'an.25 ini terbukti, khsusnya dari peristiwa sejarah, ketika nabi menyampaikan misi ke

Bizantium dibawah kekuasaan hiraklius, ayat-ayat al-qur'an juga disertakan dalam misi

itu, tetapi ayat-ayat tersebut tidak diterjemahkan. Abu SofYan ketika menceritakan hal itu,

mengatakan bahwa para penerjemall diundang ke istana ketika pembicaraan berlangsung

antara raja dan Abu SofYan.

3. Syarat-syarat penerjemahan al-qur'an

Kegiatan menerjemah, apalagi menerjemahkan al-qur'an kedalam bahasa Asing,

bukan merupakan perbuatan mudah yang dilakukan oleh sembarangan orang kecuali

orang-orang yang berminat dan berbakat untuk menjadi seorang penerjemall. Untuk

meerjemahkan al-qur'an dalam bahasa-bahasa lain, seorang mutarjim harns memenuhi

beberapa syarat.

Syarat-syarat mutarjim yang dikemukakan oleh al-Dzahabi26adalah sebagai berikut:

a. Mutarjim al-qur'an haruslah memenuhi prasyarat yang dimiliki oleh para mufasir,

seperti: i'tikad baik, niat yang tulus ( husn al-niyyah), menguasai ilmu-ilmu yang

25Ahmad Von Denffer,'VI"m Alquran. The Islamic Foundation, (Leicester: {Ip}, 1983),

(29)

diperlukan diantaranya; ilmu kalam, ilmu fikih, ushul fiqih, ilmu akhlak, dll. Agar

terhindar dari kesalahan dan kekeliman dalam meneljemahkan.

b. Mutarjim al-qur'an hams memiliki akidah islamiyyah yang kuat dan lums (shihat

al-i'tikad)

c. Mutarjim hams menguasai dengan baik dua bahasa yang bersangkutan, yakni

bahasa asal yng diterjemahkan dan bahasa terjemah itu sendiri.

d. Sebelum meneljemahkan al-qur'an, penerjemah hams lebih dulu menulis ayat-ayat

al-qur'an yang akan diterjemahkan agar memudahkan pembaca mengecek makna

yang sesunggguhnya apabila terdapat kesalahan dalam teljemahan al-qur'an yang

diragukan kebenarannya dan dalam rangka mempertahankan otentisitas leks

aI-qur'an.

Dibanding ketiga syarat yang disebutkan diatas, malca syarat keempatlah yang lebih

mendapat perhatian oleh para mutaljim.

Sedangkan syarat-syarat yang dikemukakall oleh Ali aI-Shabuni yallg hams

dipenuhi oleh mutarjim al-qur'an baik secara literal maupun tematik, sebagai berikut:

a.Seorang penerjemah haiuS menguasai secara benar gaya dall karakteristik

bahasa-bahasa yallg alcan diterjemahkan.

b. penerjemah hams menguasai dua bahasa: bahasa asli dan bahasa terjemah.

Versi terjemahan harus otentik dan sedapat mungkin sesuai dengan bahasa aslinya.

a). Untuk menyempumakan terjemah beserta selumh makna asli dan

tujuan-tujuan yang terkandung di dalamnya, maka ada dna syarat yang hams

dipenuhi;

1). Eksislensi kata-kata dalam bahasa terjemah sesuai dengan kala-kata tunggal yang

(30)

2). Penggabungan dua bahasa dalam ucapan-ucapan yang tersembunyi dan hubungan erat antar kalimat untuk melahirkan kontruksi kalimat sempurna. Apa yang telah diuraikan diatas oleh al-Dzahabi dan Ali al-shabuni masing-masing mempunyai persamaan, yaitu bahwa penerjemah harus menguasai dua bahasa yakni, bahsa sumber dan bahasa sasaran.

4. Teljemahan al-qur'an ke dalam bahasa-bahasa Dunia

Hampir semua bahasa yang dipakai oleh umat islanl di dunia memiliki teljemahan alquran. Jika ballasa tidalc berkembang, banyak kata-kata Arab diambil alih secara emplisit kedalam terjemah untuk disesuaikan dengan kata-kata bahasa lain. Bahkan bahasa yang SUdall berkembang, seperti bahasa Persia, Turki atau 'urdu. Pengenalan istilah dari bahasa melahirkan sejumlah kata-kata yang sudah urnum dikenal diseluruh dunia Islam. Kata-kata Arab dipinjam dan digunakan secara leluasa dalam bahasa-bahasa lain.27

Menjadi keinginan setiap muslim untuk dapat membaca dan memahami a1-qur'an dalam bahasa aslinya (bahasa Arab). Tetapi tidak semua orang mampu memallami dan mengerti bahasa tersebut. Untuk dapat memahaminya maka dapat dicapai dengan cara menteljemah al-qur'an.

Pada tahun 1689 Marraci telah membuat terjemah al-qur'an versi bahasa latin dengan teks Arab, dan dipilih sedemikian rupa untuk ュ・ュ「・イゥォセュ kesan buruk tentang islam di Eropa. Marraci adalah seorang Roma Khatolik yang sangat pandai dan terpelajar.28Dalam meneljemahkan al-qur'an itu jelas tujuarmya ialah untuk ュ・セ・ャ・ォM

jelekan Islam dikalangan Eropa, dengan mengambil pendapat ulama-ulanla Islam sendiri

27Abdullah Yusuf' Ali,Holy Quran: Translation and commentmy, (U.S.A: Amana Corporation,

1983, h.xii

(31)

-yang menurut pendapatnya menunjukkan kerendahan Islam. Tel:jemahan al-qur'an ini

dipersembahkan kepada "Emperor Romawi" dan dia memperkenalkannya dengan sebuah

pengantar yang mengandung "Bantahan terhadap al_qur'an".29

Mengingat Marraci bertujuan untuk menjekek-jelekan Islam. Maim ini sangat

menarik perhatian dan dianggap sebagai terjemahan yang paling baik dalam bahasa

Inggris dan dimasukkan dalam seri "Chandos Classices" serta mendapat pujian dan restu

dari Sir E. Deniso.3o

J.M. Rodwel untuk menyusun surah-Surall al-qur'an dalam urutan berdasarkan

turunnya terjemahan itu terbit pada tahun 1861. Dia berusaha untuk memberi

ungkapan-ungkapan secara jujur tetapi catatannya merupakan pikiran-pikiran seseorang "Pendeta"

Kristen yang lebih memperlihatkan pendapatnya kekeurangan-kekurangan aI-qur'an dari

pada kelebihan al-qur'an.

Tel:jemahan E.H. Palmer diterbitkan pada tahun 1876 dan dinilai kurang bennutu

ballasanya. Ia tidak memahami keindahan dan keagungan gaya bahasa al-qur'an yang

ditulis dalam bahasa Arab. Bagi dia gaya bahasa Arab itu kasar dan tidak teratur, oleh

karena itu orang-orang menilai bahwa tel:jemahannya sangat sembrono dan tidak teliti.

Karena luasnya tujuan-tujuan yang tidak balk yang dilakukan oleh Orientalist Barat

yang bukan Islam dalam penterjemahan al-qur'an, ini menyebabkan penulis Muslim

berusaha untuk menerjemahkan al-qur'an kedalam Bahasa Inggris. Diantaranya adalah,

Dr. Muhammad Abdul Hakim Chan dari Patiala pada tahun 1905. Mirza Heirat dari

Delhi pada tahun 1919. Ahmadiyah Lahore menel:jemahkan terjemahan Maulvi

Muhantmad Ali pada tahun 1917.

(32)

Terjemahan-terjemahan itu adalah terjemahan ilmiah yang diberi catatan-catatan

yang luas, pendahuluan, dan indeks yang cukup. Tetapi bahasa Inggrisnya sangat lemah

dan kurang menarik bagi mereka yang kurang mengerti bahasa Arab.

Al-Qur'an juga ditetjemahkan kedalam bahasa Urdu, Persia, Turki, Tamil, Pastho,

Beggali, Indonesia, dan berbagai kepulauan Timur serta beberapa bahasa Afrika,

Tionghoa dan Jepang.

Terjemahan Urdu pertama dibuat oleh Syah Abdul Qadir dati Delhi. Sedangkan

terjemahan al-qur'an dalam bahasa Indonesia dibuat pada pertengan abad ke-17 oleh

abdul Ra'uf Al-Fansuri dengan gaya bahasa Melayu. Walaupun dalam terjemahan itu

belum sempuran dari sudut kebahasaan akan tetapi merupakan pekerjaan mulia bagi

perintisnya.

C. Metafora dalam al-Qur'an

1, Definisi Meta/ora (Amtsal) Secara Umum

Dalam bahasa Arab, metafora ( perumpamaan) sering disebut dengan kata

'amtsal. Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara

langsung,31 Contohnya"dunia ini panggung sandiwara".

'Amtsal adalah bentuk jamak dari "matsala", Kata matsala, mitsl, dan matsil

adalah sama dengan katasyabaha, syibh, dan syabih, baik lafadz maupun malmanya. Jadi arti lughawi "amtsal"adalah membuat perbandingan, perumpamaan, dan permisalan,32

31Gorys Keraf,Diksi dan Gaya Bahasa,(Jakarta: Gramedia, 1984), h.139

(33)

Sedangkan menurut Abduraluuan an-Nahlawi, am/sal adalah sifat sesuatu yang dapat menjelaskan dan menyingkap halcikat sesuatu itu, atau apa yang dimaksud untuk

menjelaskan, baik sifat maupun karalcteristik.

Dalam sastra "matsal" adalah suatu ungkapan yang dihikayatkan dan sudah populer dengan malcsud menyerupalcan keadaan yang terdapat dalam perkataan itu

dengan keadaan sesuatu yang karenanya perkataan itu diuc.apkan.33 Malcsudnya,

menyerupalcan sesuatu (seseorang, keadaan) dengan apa yang terkandtmg dalam

perkataan itu, misalnya:

Seperti pengembala yang berteriak kepada binatang yang hanya mendengar

panggilan dan teriakan, mereka tuli, bisu, dan buta mereka tiada mempunyai pikiran.34

Malcsudnya, perumpamaan orang yang menyem orang-orang kafir kepada kebenaran

adalah seperti pengembala yang terialc. Rasul dan para da'i diibaratkan dengan

pengembala, sedangkan para pengikut tradisi usang (orang kafir) itu seperti binatang.

Mereka mendengar panggilan dan terialcan tetapi tidalc memahami atau tidak dapat

memanfaatkan suara panggilan itu.

Menurut Zamakhsari dalam al-Kasysyafuya, matsal berarti al-Milsl atau an-Nazir

(yang serupa atau sebanding). Kemudian setiap perkataan yang berlaku dan populer

untuk menyerupalcan sesuatu (orang, keadaan atau sebagainya) dengan mauridnya

perkataan itu disebut sebagai matsa!. Kemudian matsal dipalcai atau dipinjam jika

perkataan itu dianggap penting dan mempunyai keanehan.

33Manna Khalil al-Qattan,SilldyIlmu-ilmu Alquran,(Bogar: Pustaka Litera Antal' Nusa, 1996),

402

(34)

Amtsal juga dapat berarti menonjolkan sesuatu makna yang abstrak dalam bentuk

indrawi agar mel\iadi indah dan menarik. Dengan pengertian ini matsal tidak diharuskan

mempunyairnauridsebagaimana tidak diharuskan pula bagi rnqjaz murakkab.

Dari definisi-definisi yang telah disebutkan diatas penulis menarik kesimpulan

bahwa metafora atau 'amtsal adalah suatu analogi perbandingan antara yang abstrak dan

yang kongkrit agar mencapai makna yang abstrak dalam bentuk iudrawi agar mencapai

indah dan menarik.

2. kedudukan Arntsal dalarn Al-Qur 'an

Ibnu Qayyim mendefinisikan arntsal Alquran dengan menyerupakilll sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hal hukumnya, dan mendekatkan sesuatu yang abstrak

(rna 'qui) dengan yang indrawi (kongkrit, rnahksus), atau mendekatkan salah satu dari dua makhsus yang lain dan mengilllggap salah satunya sebagai yang lain.

Matsal-matsal al-qur'an yang disebutkan oleh para pangarang dan peneljemah, kita

a1(an menemui bahwa mereka mengemukakan ayat-ayat yang berisi penggambaran

keadaall sesuatu hal dengan keadaan lain, baik penggambaran itu dengan cara isti 'arah

maupun dengan tasybih sarih (penyerupaan yang jelas), ayat-ayat yang menunjukkan malma yang menarik, singkat, dan padat. Lain kata ayat-ayat yillig dapat dipergunakan

bagi sesuatu yang menyerupai dengan ayat yang berkaitan dengan ayat itu. Sebab Allah

swt mengungkapkan ayat itu secara langsung, tanpa sumber yang lllendahulninya.

Dengan delllikian, maka arntsal al-qur 'an tidak dapat diartikan secara etimologis, Juga tidak tepat diartikan dengan kitab-kitab kebahasaan yang dipakai oleh para

(35)

arti matsal menumt ulama Bayan, karena diantara amtsal al-qur' an ada yang bukan

isti' arah dan penggunaan tidak begitu populer.

Penulis berkesimpulan untuk mendefinisikan mengenai 'amtsal al-qur'an adalah

menonjolkan makna dalam bentuk perkataan yang memllik dan padat selia mempunyai

pengaruh mendalam terhadap jiwa, baik bempatasybih maupun perkataan bebas (lepas,

bukan tasybih).

3. Hilanah-hilanah Amtsal

Amtsal memberiakn konteribusi yang cukup besar dalam daya pikir bagi

umat islam dalam mendalami pemahaman terhadap al-qur'an. Untuk mengetahui betapa

besar urgensi amtsal al-qur'an maka penulis utaralcan beberapa faedah amtsal, Manna'

Qattan mengemukakan dalam kitabnya Mabahits fi 'ulumil Quran sebagai berikut:

1. Menonjolkan sesuatu yang ma'bul (yang hanya bisa dijangkau akal, abstrak)

dalam bentuk kongkret yang dapat dirasalcan indra manusia, sehingga akal dapat

menerimanya, sebab pengertian abstralc tidak akan tertal1am dalam benah kecuali

jika ia dituangkan dalam bentuk il1drawi yang dekat dengan pemahaman.

Misalnya firman Allah mengenai keadaan orang yang menafkahkan harta dengan

riya; ia tidak akan mendapatkan pahala sedikitpun dari perbuatannya. (Q.S. 2:262)

2. Menyingkap hakikat-hakikat dan mengemukakan yang tidak nampak seakan-akan

sesuatu yang tampak. Misalnya dalam (Q.S. 2:275)

3. Mengumpulkan makna yang menerik lagi indah dalam ungkapan yang padat.

4. mendorong orang yang diberi matsal untuk berbuat sesuai dengan isi matsal, jika

ia merupakan sesuatu yang disenangi jiwa. Misalnya firman Allah SWT mengenai

orang yang menafkahkan halia dijalan Allah, ia akan memberikan kebaikan yang

(36)

5. Untuk menjauhkan (tanfir, kebalikan no.4), jika isi matsal berupa sesuatu yang

dibencijiwa. Misalnya fimlan Allah swt tentang larangan bergunjing (Q.S. 49:12)

6. Untuk memuji orang yang diberi matsal. Sepelii firman-Nya tentang para sahabat,

artinya: demikianlah perumpamaan mere1ca dalam Taurat dan perumpamaan (matsal) mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah ia dan tegak IUrlis di atas pokoknya. Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya, karena Allah menjengkelkan hati orang kafir, (dengan kekuatan orang-orang mukmin). "QS. 48:29) demikianlah keadaan para sahabat. Pada mulanya mereka hanya golongan minoritas, kemudian tumbuh berkembang hingga

keadaannya semakain Imat dan mengagumkan hati karena kebesaran mereka.

7. Untuk menggambarkan dengan matsal itu sesuatu yang mempunyai sifat yang

dipandang buruk oleh orang banyak. Misalnya tentang keadaan orang yang

dikaaruniai kitabullah tetapi ia tersesat jalan sehingga tidak menganlalkannya.

(QS.7:175-176)

8. Amtsal lebih berpengaruh pada jiwa, lebih efektif dalam memberikan nasehat,

lebih kuat dalam memberikan peringatan dan lebih dapat memuaskan hati:

Misalnya firman Allah dalam QS. 39:27

Demikianlah beberapa faedah yang terdapat dalam mempelajari amtsal ini sehingga

kita dapat menemukan urgensi dalam al-qur'an. Dari uraian diatas dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

Amtsal merupakan salah satu cara untuk menyampaikan isi kandungan al-qur'an

kedalam hati sanubari pembacanya.

(37)

Penggumaan amtsal itu disamping untuk memudahkan pemahaman juga untuk memudahkan mengingatnya.

(38)

RAHIll

RIOGRAFIMAHMUD ¥UNUS

A. Riwayat Hidup Mahmud ¥unus

Mahmud ¥unus dilahirkan "di Sungayang Batu Sangkar, Sumatra Bat'at, pada

hari Sabtu 10 Februari 1899 (10 RaJ.lladhan 1316)". Ayahnya bemaJ.lla ¥unus bin Incek

dan ibunya bemaJ.lla Hafsah binti Muhammad Thahir. Buyutnya dari pihak ibu adalah

"seorang ulaJ.lla besar di Sungayang Batu Sangkar, bernaJ.lla Muhatumad Ali gelar Angku

Kolok".35

Batu sangkar, SumatraBarat, 10 Februari 1899 Jakatia, 16 Januari 1982. tokoh

muslim Indonesia yang banyak mengemukakatl ide-idenya untuk memajukan agama

islaJ.ll di Indonesia, khususnya dibidang pendidikan agaJ.lla Islam. Ayahnya bernaJ.lla

Hafsah binti Muhammad Tahir. Dari silsilah keturunatmya, Mahmud ¥unus dalah

keturunan seorang ulaJ.lla besar di desanya, yakni dari pihak buyutnya yaJ.lg bemaJ.lla

Buya Muhatumad Ali dengan gelatO Angku Kolok.36

Sejak usia tujuh tahun Mahmud Yunus mulai mengenal dan mendalaJ.lli Alquran

dan bahasa arab secara sungguh-sungguh dari kakeknya. MuhaJ.llmad Tahir. Pada masa

itu tingkat sekolalah dasar barn mencapai kalas tiga dan Mahmud ¥unus sempat

menempuh pendidikan sekolah dasar ini saJ.llpai kelas tiga tersebut. Dengan bekal ilmu

pengetahuan agama yang diperoleh oleh kakeknya, Mahmud Yunus meneruskan ke

Madrasah Diniyah yang dipimpin oleh syekh H M. Thaib Vmar. Berkat ketekunan dan

35H. Harun Naslltion,Ensiklopedia Islam Indonesia. (Djarnbatan: Jakarta, 1992, h. 592

36Dahlan, Abdul Azis,Ensiklopedia }Jukum Islam, (Ichtial' BaruV,rnHoeve, Jakarta, 1996,

(39)

keuletan belajar, dalam waktu hanya empat tahun ia telah dapat mengajarkan ilmu yang diperoleh kepada orang lain. Khususnya kepada santri yang belajar di surau tersebut. Ia sanggup mengajarkan kitab-kitab mutakhir seperti Mahalli, Alfiyah Ibn Malik, dan

Jamal-Jawami, ketika gurunya (syekh H m. Thaib Umar) tersebut berhenti mengajar

karena sakit, ia ditunjuk sebagai gantinya.

Setelah mengabdi beberapa tahun di madarasah tersebut, pada tahu 1924 Mahmud Yunus memperoleh kesempatan untuk memperdalam ilmu pengetahuannya ke Universitas aI-Azhar, Cairo, dan memperoleh ijazah setahun berikutnya. Kemudian ia melanjutkan studinya ke Univeritas Darul Hum Ulya, Cairo. Dengan mengambil spesialisasi tadris, hingga berhasil memperoleh ijazah pada ta'hun 1930. ia tercatat sebagai orang indonesia pertama yang belajar di Universitas tersebut.

Ketika ia kembali dari Timur Tengah, Waktunya bertepatan dengan bangkitnya semangat pembaharuan Islam di Minangkabau. Iapun mengabdi diri diberbagai perguruan Islam antara lain al-Jami'ah al-IslamiyaIl di Batu Sangkar(1931-1932),Kuliah Mu'alimin Islamiyah (atau NormaIlslam) di Padang (1943-1946). Ia ikut mendirikan Majlis Islam Tinggi (MIT) Sumatra Barat (1946) dan pemah mengajar agama di Akademi Pamongpraja di Bukit tinggi (1948-1949). Tahun 1957 ia mendirikan Akademi Dinas Hmu Agama (ADIA), yang sekarang bemama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian pada tahun 1960-1963 ia menjadi dekan Fakultas Tarbiyah lAIN Syarif Hidayatullah Jak311a dan tahlm 1966-1971 menjadi rector lAIN Imam Bonjol di Padang. Atas jasa-jasanya dibidang pendidikan agama ini. lAIN syarif Hidayatullah Jakarta menganugrahkan gelardoktor honoris causakepadanya pada taImn 1977.37

(40)

Ia pernah memangku beberapa jabatan dilembaga pemerintahan untuk bidang

pendidikan. Tahun 1945-1946 ia terpilih menjadi anggota Komite Nasiona1 untuk

Sumatra Barat dan pemeriksa agama Sumatra Barat dan pemeriksa agama pada jawatan

Pengajaran agama Sumatra Barat. Pada 1946-1949 ia memegang jabatan kepa1a bagian

Islam Propinsi Sumatra di Pematang Siantar (sekarang masuk dalam propinsi Sumatra

Utara). Tahun 1947 ia menjabat sebagai inspektur agama padajawatan PP &K (sekarang

Kanwil Departemen Pendidikan Nasional) Propinsi Sumatra di Bukitinggi. Iapun pemah

dipercaya untuk menjabat sebagai sekretaris menteri agama pada masa pemerintah

Darurat Republik Indonesia (1949). Tahun 1950 ia diserahi tugas sebagai pegawai tinggi

diperbatukan pada Kementerian Agama di Yogyakarta, setahun kemudian ia diangkat

sebagai kepala penghubung pendidikan agama pada 1956 ia diangkat sebai kepala

lembaga pendidikan agama pada jawatan Pendidikan Agama.

Beliau sering juga berkunjung ke luar negeri, baik sebagai tugas yang diberikan

pemerintall kepada beliau maupun atas undangan untuk menghadiri berbagai muktamar,

sebagai berikut: ke Singapura sebagai salah seorang utusan MIT untuk menghadiri

Muktamar Ali Ulama (1943), ke sembilan Negara Islam: Mesir, Arab Saueli, Suriah ,

Libanon, Yordan, Irak, Turki, Tunisia dan Maroko elalam rangka rnempelajari pendidikan

agama (1961), ke Arab Saudi untuk menghadiri Sidang Majlis A'ia Istisyari AI- Jamiyah

AI-Islamiyah eli Medinah Munawarah (1962 dan 1969), ke Mesir memenuhi undangan

Majma Buhutsul Islamiyah Universitas AI-Azhar untuk menghaeliri muktamar yang

kesatu (1964) yang kedua (1965) yang ketiga (1966) dan yang keempat (1967), dimana

(41)

Mahmud Yunus juga dikenal sebagai pendiri organisasi Sumatra Thawalib, yang

menerbitkan majalah Islam al-Basyir (1920) dan pendiri persatuan Guru-guru Agama

Islam (PGAI). Tahun 1952-1956 ia menjadi anggota Minangkabau Raad dan berhasil

memasukkan pendidikan agama ke sekolah-sekolah umum.

Akhirnya pada tanggal 16 januari 1982, dalam usia 83 tahun, Mahrnud Yunus

berpulang ke rahmatullah di kediamannya, kelurahan kebon kosong, kemayoran, Jakarta

pusat. Sehari kemudian ia dimakamkan pada pemakaman lAll\[ Syarif Hidayatullah

Jakarta.

B. Karya-karya MAHMUD YUNUS

Sebagaimana yang telah dijelaskaan diatas, selain seorang yang alctif dalam dunia

pendidikan, beliau juga seorang penulis yang handal, yakni menuangkan gagasan dan

pemikiran dalam bentuk tulisan. Karya -karyanya berbagai cabang ilmu, antara lain.

Tauhid, fiqh, perbandingan agama, tafsir, hadis, bahasa Arab, politik, IImu jiwa

pendidikan dan sebagainya. Karya-karyanya ada yang berbentuk bahasa Arab dan ada

juga dalam bahasa Indonesia. Paling tidak sudah 76 karya yang telah dibubukan, dan 27

diantanya dalam bahasa Arab.

Dibawah ini hasil buah pemikiran Mahmud Yunus:

1. Bidang Alquran atau Tafsir

a. Tafsir Alquran ai-Karim.

b. Terjemah Alquran tanpa tafsir, untuk memudahkan dan. memahami alquran. c. Marilah ke Alquran, pelajaran untuk tingkat Tsanawiyah dan PGA. Buku ini

ditulis bersama H. I1yas M. Ali

(42)

e. Allah dan makhluknya. Buku ini berisi tentang ilmu tauhid. f. Ta'Iim untuk Ilmu Alquran,untuk ibtida'iyah, sebanyak 2 jiJ.id. g. AlifBa Ta 'wa Juz,Amma, sebanyak I jilid untmk ibtidaiyah. h. Juz 'amma wa tarjamatuhu,untuk tingkat tsanawiyah.

I. Mudkhal

fi

Taftir Alquran, untuk Perguman Tinggi.

J. Tafsir Al-Fatihah, untuk perguman tinggi. Ditulis bersama temannya.

k. Muhadharah

fi

Ii "Al- Isma'iliyah

fi

al-Tafsir wa al-Hadirs, untuk perguman tinggi.

1. Tafsir Ayat Al-Akhlak, tmtuk SLTA dan perguruan tinggi.

2. BidangFiqh

a. Marilah sembahyang, pelajara shalat untuk anak-anak SD, sebanyak empat jilid. b. Puasa dan Zakat, untuk anak-anak SD.

c. Haji ke Mekkah, cara-cara mengerjakan haji untuk anak-anak SD. d. Hukum Warisan dalam Islam, untuk tingkat 'Aliyah.

e. Kumpulan Doa-doa Rasulullah saw, untuk tingkat 'Alyah. f. Doa-doa Rasulullah saw, untuk tingkat Tsanawiyah.

g. Kajian Sembahyang (Shalat), untuk tingkat 'Aliyah, Mahasiswa, dan Umum

h. Hukum Perkawinan dalam Islam Menurut empat mazhab.

i. Soal Jawab Hukum Islam dalam Empat Mazhab.

J. Manasik Haji, untuk orang dewasa.

k. Al-Figh al-Wadhiib, untuk tingkat tsanawiyah.

(43)

m. Mabadi' al-Figh al-Wadhiib, untuk ibtidaiyah. n. Mudzakirat Ushul Fiqh, untuk tingkat Aliyah. o. Tarikh al-Figh al-Islami, untuk perguruan tinggi.

3. Bidang Tauhid

a. Keimanan dan Akhlak, untuk anak-anak SD, sebanyak 4 jilid. b. Beriman dan Budi Pekerti,unmtuk tingkat anak-anak SD c. Perbandingan Agama, untuk tingkat Aliyah.

d. Daru al-Tauhic/, untuk tingkat Ibtidaiyah dan Tsanawiyah. e. Al-Adyah, untuk Perguruan Tinggi

4. Bidang Bahasa Arab

a. Metodik Khusus Bahasa 'Arab, untuk Fakultas Tarbiyah \ PGTA

b. Darul Al-Lughah al- 'Arabiyah, untuk tingkat Ibtidaiyah dan Tsanawiyah, sebanyak 4 jilid.

c. Al-Muhadatsah al- 'Arabiyah, untuk Tsanawiyah, ditul:is bersama temannya bernama Mukhtar Yahya.

d. Al-MukhtaratIial-Muthala'al wa al-MahJudzat, untuk tingkat' Aliyah. e. Qomus 'Arabi Indunisi, untuk 'Aliyah dan Perguruan tinggi

5. Bidang Pendidikan

a. Pemimipin Pelajaran Agama, untuk agama.

b. Pelajaran Umum Ilmu Mendidik, ditulis bersama st. M. Sa'id.

(44)

d. Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, untuk Fakultas Tarbiyah\PGA

e. Sejarah Pendidikan Islam dari Zaman Rasullah, Khalifah Rasyidin, Bani Umayyah, Bani 'Abbasiyah, sampai zaman Mamluk dan Utsmani, Turki, untuk Fakultas Tal'biyah.

f. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia.

g. Perbandingan Pendidikan Mendalam di Negara-negara Islam dan Intisari Pendidikan Barat.

h. Ilmu Jiwa Anak-anak, untuk kuliah dan kursus-kursus.

I. Ilmu an-NaJs,untuk Mahasiswa Fakultas Tarbiyah.

J. At-tarbiyah wa al-ta'lim, untuk Fakultas Tarbiyah, buku Illi ditulis bersama

temaunya, Muhammad Qasyim Bakri.

k. Akhlak, untuk tingkat ' Aliyall.

1. Moral Pembangunan dalam Islam, untuk tingkat' Aliyah. m. Beberapa Kisah Pendek, untuk anak-anak SD.

n. Riwayat Rasul Dua Puluh Lima, ditulis bersama Rasyidin dan Zubaer Ustman.

o. Sejarah Islam Minangkabau Dalam Penyelidikan.

p. AI-Syukur al- 'Arabiyah

fi

al- 'Arabiyah, untuk 'Aliyah.

q. Khulasha Tarikh Nayat Ustdz Mahmud Yunus.

6. Lain-lain

a. Lagu-Iagu Baru \Not Angka-angka, ditulis bersanla Kasim 51.M. Syah. b. Ilmu Musthalahat ai-Nadirs, ditulis bersama Malnnud ' Aziz.

(45)

Kmya-karya Mahmud Yunus diatas menunjukkan bahwa beliau memang seorang

tokoh yang mempunyai kompetensi keilmuan yang komprehensif. Artinya kemahiran

beliau mencakup berbagai cabang ilmu agmna. Namun demikian, dari semua karya-karya

beliau jika dilihat dm'i fungsi dan tujuannya, temyata sebagian besar karyal1ya kalau

boleh dikatakan keseluruhannya tennasuk bidang pel1didikan agama Islam di sekolah dari

tingkat SD\MI sampai ketingkat Perguruan Tinggi. Oleh sebab itu, maka sangatlah wajar

dan tepat jika lAIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkenan menganugrahkan buku Rektor

Honoris Causa (Rektor KehOimatan) kepada mahmud Yunus daImn bidang ilmu

Tarbiyah (Pendidikan).

c. Latar Belakang Mencrjemahkan al-Qur'an.

Untuk kegiatan penerjemahan Alquran, telah banyak dilakukml oleh ulmna di

Indonesia, bukan saja kedalmn bahasa Indonesia melainkan kebahasa daerah seperti

Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Makasar, dan lain-lain. Pada awaI abad kedua puluh,

terjemah yang terbit adaIah "tafsir alguran al-karim berbahasa indonesia yang ditulis oleh

Mahmud YunuS.,,39 ia menulis tafsirnya dengml tulis3l1 Jawa y3l1g umum digunaIcan pada

awal abad keduapuluh, yaitu kedalam bahasa Melayu atau bahasa Indonesia y3l1g

ditulisk3l1 dalmn bentuk tulisan Arab.

Latar belak3l1g MallffiUd Yunus menerjemahkan alqur3l1 adaIah ketika beliau

menjadi mahasiswa di Universitas Islam al-Azhar, Mesir. Ia memperoleh dorongan dari

seor3l1g dosen yang mengajar disana. Dosen tersebut menga.talcan bal1wa dengan

penerjemahan dapat membantu muslim non Arab untuk ュ・ュ。ィュセョゥ ajar3l1-ajaran Islmn.

(46)

Dan usahanya untuk menerjemahkan alquranjuga merupalean leegiatan ymmg bermanfaat

dan mabmud Yunus mengemuleakan bahwa "interpretasi dosennya tersebut telah

membuat beliau untuk melanjutkan penulisannya dalaIll menerjemahlean alquran,,,40

karena penerjemahan alqurml ini dapat membantu mereka ymlg SaIlla sekali tidak

memahaIlli bahasa Arab. Pada bulan November 1922, Mahmud Yunus telah memulai

menulis tafsimya secara berangsur-angsur saIllpai pada juz lee tiga. Bimbingan Mahmud

Yunus sendiri. Namun penulisan tersebut berhenti pada Juz ke empat saja. Kemudian

pada tahun 1935 penulisan tersebut kembali dibuatmoleh H.M. Karim Bakry. Penulisan

ini saIllpai merampungkan juz ke delapan belas, sedangkan sisanya dirampungkan sendiri

oleh Mahmud Yunus saIllpai tahun 1938.

Usaha untuk memahami kandungan alquran adalah lewat tetjemahan leitab suci ini

kedalaIll bahasa sasaran, inilah usaha untuk memajulean pendidikan pengajarml agaIlla

Islam, termasuk juga bagi masyarakat Islmn yang tidak memahami bahasa Arab, yang

menjadi salah satu faktor yang memotifasi Mahmud Yunus untule menerjemahkan

alquran.

Obsesi untuk menerjemahkan alquran juga dilatarbelakaI1gi oleh terjemahan

alquran ke bahasa Inggris oleh Abdullah Yusuf Ali, seorang penerjemahan dm'i India

pada tahun 1930-an, yang berjudul "The Holy Quran,,41 terjemahml tersebut haIllpir dapat

dikatakan bergaya puitis dengan kalimat-kalimat yang indah yang memberikan makna

keindahan dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Arab.

Minatnya terhadap studi bahasa alquran serta bahasa Arab, telah memberikan

hasrat besar dalam diri Mahmud Yunus untuk menuliskan tafsir selia teljemahan alqurml

40Ibid.h. 593

41Howard M. Federspiel,Kajian Al-Quran Di IndonesiaDari Mahmucl Yunus sampai Qurays

(47)

yang kemudian karta yang monumental sendiri yang tetap populer sampai saat inL Penulisan ini dimulai pada November 1922 yang dilakukan berangsur-angsur, juz demi juz, sampai selesai tiga puluh juz.

(48)

BABIV

ANALISIS TERHADAP AYAT-AYAT METAFORA SURAT AL-JUMU'AH dan

ALI-IMRAN DALAM AL-QUR'AN TERJEMAHAN MAHMUD YUNUS

Pada bab terdahulu telah dijelaskan tentang definisi terjemah al-quran dan

biografi Mahmud Yunus seoranng sastrawan Indonesia yang telah menerjemablcan

alquran. Dalam menerjemabkan alquran, Malunud Yunus meneljernabkan seeara barfiah,

lebib sesuai dan tepat sebagaimana kalimat aslinya. Beliau juga ingin meneoba

memberikan penerjemahan yang terbilang tekstnal, jadi sesuai dan tidalc mernbah arti dari

teks aslinya.

Karena banyak ayat-ayat yang membiearakan metafora atau perumpamaan, maka

dalam bab ini penulis akan menganalisis alquran terjemahan Mahmud Yunus tentang

ayat-ayat metafora, banya pada beberapa bagian saja, sesuai deng,m rnang lingkup yang

telab ditentukan pada bab terdahulu, yaitn Amtsal dalam Surah Al ]umu'all.

Diantara tamtsil yang dibadirkan al-qur'an mengilustrasilcan fenomena alam,

tinglcab laku, statns, amalan, siksa, pahala, dan ideologi umat manusia selama hidup di

dunia. Oleb karena itu, alquran membuat segala maeam pernmpanlaan dari berbagai visi.

Semua itu adalah untuk lcepentingan umat manusia, agar mereka menyadari kalau

lcebenaran yang hakiki banyalab datang dari sisi_Nya.42 Adapun ayat-ayat metafora yang

terdapat dalam surat al-jumu' ah dan Ali Imran diantaranya sebabagai berikut:

42Fuad Kauma, Tamtsil AI-Quran, Memahami Pesan-pesan Moral Dalam ayat-ayat Tamtsil,

(49)

GiセG

,

"-Irlli:,f

' I ' ; "

Ui

QセGR

lj,1''';;·'.1 ,,{

セBセjiゥQGセ

11

GiセG

u--"

u 4 )

-:!

セ セ

r

r->

Jy セ <,):'., (.)-'-"

... .:;; .... " '" "",JI / J'$i.... is-;;I'" -' ..- J -:: -' '" . -::,.. .... .,.'"

qセi

ゥセQ

\NN^セ

:14lllj

セi\[Bjセ

I.}!

£

オANセiセセQ

Artinya:"Umpama orang·orang yang dipikulkan Taurat kepadanya (diberati, supaya mengamalkan isinya), kemudian merekat tiada memikulnya (mengikuti perintahnya), adalah mereka seperti Hemar (kuda beban) yang memikul kitab. (itulah) sejahat-jahat contoh bagi kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Allah tidak menunjuki kaum yang aniaya. (Al-Jumuah: 5)

ANALISIS

Pada ayat ini Allah swt menyatakan kemurkaanNya kepada orang-orang Yahudi

yang telah diturunkan kepada mereka kitab Taurat untuk diamalkan, tetapi mereka tidalc

melaksanakan isinya. Mereka itu tidak mengetahui apa yang dipikulnya itu. Bahkan

mereka lebih bodoh dari keledai, karena keledai memang tidak mempunyai akal untuk

memahaminya sedangkan mereka itu dipergunakan untuk menyelewengkan Taurat

dengan mengurangi, menambah atau merubahnya kepada arti yang mereka inginkan.

Alangkah buruknya perumpamaan yang diberikan kepada mereka. ltu tidak lain,

karena mereka itu mendustakan ayat-ayat Allah yang dibawa aleh Rasul mereka. Allah

awt tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim terhadap dirinya

sendiri, yang bergelimang dosa sehingga matanya tidalc dapat melihat cahaya kebenaran,

hatinya merana tidak dapat merasakan hal·hal yang benar, bahkan dia berada dalam

kegelapan yang menyebabkan tidak dapat melihat jalan samapai tujuan.

Dalam ayat ini penulis pikir tidak ada perbedaan tmjemahan Mahmud Yunus

dengan terjemahan Depag. Artinya perbedaan disisni adalah bukmmya perbedaan yang

(50)

Dalam terjemahan Mahmud Yunus "menggunakan kata "Hemar" sedangkan dalarn

terjemahan Depag menggunakan Kata "keledai". lni merupakan perbadaan dalarn

menerjemahkan dengan menggunakan sinonim yang lain. Contoh lain, Mahmud Yunus

"sejahat-jahat contoh",Depag "buruknya perumpamaan".

Hal ini sarna juga dengan orang-orang islam yang memegang dan menaruh kitab

Alquran diatas rumahnya, tetapi mereka tidak mengerti membacanya dan tidak menurut

peraturannya. janganlah leita seperti keledai itu. Mudah-mudahan Allah menunjuki kita,

Amin.

Artinya:Engkau masukkan malam kedalam siang (lebih lama malam) dan engkau masukkan siang kedalam malam (lebih lama siang). Engkau keluarkan yang mati dari yang mati (anak burung dari telurinduknya) dan engkau keluarkanyang mati dari pada yang hidup (telur dari perut burung) dan engkau beri rezeki siapa yang engkau

kehendaki tanpa terhitung. (Ali Imran: 27)

ANALISIS

Kalimat metafora yang terdapat pada ayat tersebut diatas yaitu "masukkan malam

kedalam siang, masukkan siang ke dalam malam, keluarkan yang mati dari yang hidup

dan keluarkan yang mati dari yang hidup". Kata masukkanmerupakan metafora, karena

kata masukkan pada kalimat tersebut adalah kata yang tidak memiliki arti yang

(51)

Indonesia adalah datang/pergi kedalam, contoh ruang, kamar dl1.43 Jadi makna masuk

pada konteks ayat tersebut adalah mengeluarkan anak ayam dati telur dan telur dari

ayam. Dan juga dapat diartikan bergeliriran kekuasaan diantam bangsa-bangsa dan

timbul tenggelamnya sesuatu umat adalah menurut hukum Allah.

Terjemahan Mahmud Yunus dalam surat Ali-Imran khususnya pada ayat metafora

Illi tidak ada perbedaan yang mencolok akan tetapi Mahmud Yunus menambahkan

"masukkan malam kedalam siang (lebih lama malam), masukkam malam kedalam siang

(lebih lama siang).

Ini dikuatkan dengan al-qur'an dan Tafsirnya. Memasukkan bagian malam kepada

siang, lalu menjadi pendeklah waktu malam itu dibanding dengan siang yang lebih

panjang. Dan Allah masukkan bagian siang kedalam bagian malam, yang menyebabkan

waktu malam menjadi panjang dan waktu siang menjadi pendek.44

Dalam ayat ini juga Allah menyatakan bahwa dia mengeluarkan yang hidup dari

yang mati seperti mengeluarkan batang kelapa dari bijinya, mengeluarkan manusia dari

nutfah, atau mengeluarkan burung dari telur. Demikiall Allah mellgeluarkan yang mati

dari yang hidup seperti mengeluarkan orang bodoh dari orang yang alim, orang kafir dari

orang yang mukmin, biji kelapa dari pohon kelapa, atau mengeluarkan telur dari burung.

Allah menggunakall lafaz "yang hidup" dalam arti law,m "yang mati". Baik yang

hidup itu seperti hidup hewan dan tumbuh-tumbuhan ataupun maknawiyah sepelti ilmu

dan iman. Firman Allah"Allah mengeluarkan yang hidup dari yang mati", adalah suatu kenyataan kellyataan, bahwa Allahlah yang memiliki pemerintahan yang dia berikan

kepada orang-orang yang dikehendakiNya.

43Tim Penyusun Kamus Pusal Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,Kamus

Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Puslaka , 1988). Cel-I, h. 972

(52)

Artinya: Umpama barang yang mereka najkahkan waktu hidup di dunia, seumpama angin yang mengandung (dingin/panas) yang (berhembus) menimpa tanaman satu kaum yang menganiaya dirinya, lalu dibinasakannya. Allah tiada menganiaya mereka, tetapi

mereka menganiaya dirinya. (Ali-Imran: II7)

ANALISIS

Perhatikan bahwa temyata kita berada dihadapan kebun yang siap panen. Tetapi,

tiba-tiba angin dingin bersalju berhembus kencang menerpa dan membakarnya (menjadi

kering) membakar kebun itu dengan hawanya yang sangat dingin. Tiba-tiba saja tanaman

dikebwl itu sudah hancnr luluh.

lni adalah pandangan sekilas yang tergambar padanya segala sesuatu secara

lengkap, tampak kehancnran dan kebinasaan, dan terbayang oleh kita seakan-akan kebun

itu berada didepan pintu! Begitulah nafkah yang dibelanjakan oleh orang-orang kafir di

dunia, walaupun tampaknya harta itu dibelajakan untuk kebajikan. Demikian pula

perumpamaan kenikmatan ditangan mereka yang berupa harta kekayaan dan anak-anak.

Semuanya akan musnah dan hilang sima kecuali kekayaan hakiki yang ada balasamlya

nanti.

Mahmud Yunus menerjemahkap "barang" kalau dalam KBBI kata "barang"

pengertiannya adalah segala sesuatu yang berwujud. Sedang dalam terjemahan Depag

menerjemahkan "harta". Dalam KBBI harta, barang-barang yang menjadi kekeyaan. Jadi

jelas bahwa Mahmud Yunus tidak melenceng dari maksud Alquran, karena antara barang

(53)

Artinya: Maka apabila telah ditunaikan sembahyang, bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia (rezeki) Allah dan ingatlah akan Allah sebanyak-banyaknya, mudah-mudahan kamu menang (sukses). (Al-Jumuah: I 0).

ANALISIS

Kalimat metafora yang terdapat pada ayat tersebut diatas yaitu "bertebaranlah di muka bumi". Kata beliebaranlab merupakan metafora, karena kata bertebaranlab pada kalimat tersebut adalah kata yang tidak memiliki alii yang sebenamya. Perlu kita ketahui

babwa alii kata "tebar" dalmn kamus besar babasa Indonesia adalab sesuatu yang

ditebar.45 Jadi makna tebar pada konteks ayat tersebut bukanlah sesuatu yang ditebar

seperti apa yang didefinisikan menurut KBBI, yaitu bertebaranlah. Tetapi disini Allab

mengumpamakan kepada manusia untuk mencal'i rejeki yang halal untuk kelangsungan

hidup di dunia.

Terjemaban Mabmud Yunus dalmn surab AI-Jumu'ah khususnya pada ayat

metafora ini smna sekali tidak ada pelencengan, hanya sa

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari hasil rancang bangun Aplikasi TOEFL berbasis Desktop menggunakan Java Netbeans maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang dibangun sangat membantu

Kesimpulan yang bisa didapat adalah Perancangan model matematis yang tepat untuk peramalan inflasi di kota Gorontalo adalah menggunakan metode deret waktu ( time series ).Hasil

perhitungan risiko dan lain sebagainya (Tim Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada, 2009). Oleh karena itu, maka diperlukan suatu kajian tentang kesiap-

Pendataan pelaksanaan dan masalah-masalah yang diangkat dalam forum merupakan rangkaian pekerjaan dalam pelaporan bulanan oleh Seksi Komunikasi. Pendataan ini bertujuan

Langkah tersebut mencakup program pengurangan energi, program penanaman pohon di jalan-jalan, penggantian (konversi) lampu-lampu jalan dengan teknologi yang lebih

Perubahan. Terwujudnya organisasi PPSDM POM yang efektif. Indeks Reformasi Birokrasi PPSDM POM. Nilai AKIP PPSDM POM. Tersedianya SDM PPSDM POM yang Indeks Profesionalitas

Sebagai platform kopi berkelanjutan yang berkolaborasi dengan 44 Anggota dan 35 Mitra serta daerah kerja di 15 provinsi, SCOPI menggunakan berbagai media komunikasi

Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan kajian eksperimental dengan menambahkan variasi lebar CFRP yang diletakkan di bagian tarik balok beton bertulang sebagai