PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP lNTENSl KELUAR: MOTIV ASI SEBAGAl
V ARIABEL INTERVENING (Survai Pada PT. Bank Rakyat Indonesia)
Oleh
Mohamad Taufig Nugroho
104082002656
JURUSAN AKUNTANSl
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
PENGARUII KOMITMEN PROFESIONAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP INTENSI KEJLUAR: MOTIVASI SEBAGAI
V ARIABEL INTERVENING (Survai Pada PT. Bank Rakyat Indonesia)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing l
Oleh
Mohamad Taufig Nugroho
NIM: 104082002656
Dibawah Bimbingan
JURUSAN AKUNTANSI
Pembimbing 11
/{Y1
Amilin, SE., Ak., M.SiNIP. 150370232
FAKULTAS EKONOMJ DAN ILMll SOSIAL
Harl ini Kamis Tanggal Dua Belas Juni Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Mohamad Taufiq Nugroho NIM: 104082002656 dengan judul Skripsi "Pengaruh Komitmeu Profesional dan Komitmen Organisasi Terhadap Intensi Keluar: Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Survai PT. Pada Bank Ralcyat Indonesia)". Memperbatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 12 Juni 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
(.?.:SE., Ak.,
mNセ@
SekretarisHari ini Rabu Tanggal Tujuh Belas September Tahm1 Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Mohamad Taufiq Nugroho NIM:
104082002656 dengan judul Skripsi "Pengaruh Komitmen Organisasi dan Komitmen Profesional Terliadap Intensi Keluar: Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Survai Pada PT. Bank Rakyat Indonesia)". Memperhatikan penan1pila11 mahasiswa tersebut selama ujian berlangsU11g, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat U11tuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
r.
Jakarta, 17 September 2008
Tim Penguji Ujian Skripsi
(
:\milin, SE, Ak., M.si Anggota
DAFT AR RIW AYAT HIDUP
Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
Tempat/tanggal lahir Agama
Alam at
Telp Email
Pendidikan
: Mohamad Taufiq Nugroho : Jakarta, 18 Oktober 1986 : Islam
: Jl.Tanah Kusir II RT 003 RW 011 Kebayoran Lama Selatan
: (021) 98981986 / 0857224486 : mtaufiq_ nugroho@yahoo.co.id
1. Taman Kanak-kanak Puspa Jaya ll Jakarta(l991-1992)
2. Sekolah Dasar Negeri Kramat Pela 09 Pagi Jakarta (1992-1998). 3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Pagi Jakarta (1998-2001 ). 4. Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Jakarta (2001-2004).
5. Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Akuntansi Konsentrasi Akuntansi Manajemen (2004-2008).
Jakarta, 17 September 2008
Penulis
ABSTRACT
Mohamad Taujiq Nugroho. "Influence セヲ@ pイセヲ・ウウゥッョ。ャ@ Commitment and Organizational Commitment to Intention to /,eave With Motivation as Intervening Variable". (Survey on Bank Rakyat Indonesia). Stratum One (SJ) Study Program Accounting Faculty of Economics and Social Science State Islamic University (UJN) Syarif Hidayatullah .Jakarta, 2008.
This analyses used purposive sampling and were based on the responses of 52 staff accounting and management at Bank Rakyat Indonesia. The objective of this research is to empirically analyze the direct effect of professional commitment and organizational commitment to intention to leave and indirect effect of professional commitment and organizational commitment to intention on the le.ft trough motivation as intervening variable.
The result indicate that: (a) there is no significant direct effect and the coefficient was negative of professional commitment to intention to leave, but, there is a significant indirect effect with the coefficient was positive of professional commitment toward intention to leave trough motivation as
intervening variable. (b) there is not a significant direct effect and the coefficient was positive of organizational commitment to intention to leave, and there is a significant indirect effect with the coefficient was positive of organizational commitment toward intention to leave trough motivation as intervening variable. Therefore, motivation as intervening variable can be accepted.
ABSTRAK
Mohamad Taufiq Nugroho. "Pengaruh Komitmen Profesional dan Komitmen Organisasi Terhadap Intensi Keluar: Motivasi Sebagai V111iabel intervening". (Studi Kasus Pada Bank Rakyat Indonesia). Strata 1 (Sl) Program Studi Akuntansi Faknltas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.
Analisis ini menggunakan sampel bertujuan dan berdasarkan dari jawab1111 dari 52 responden yaitu karyawan bagi1111 aktmtansi dan m1111ajemen pada Bank Rakyat Indonesia. Tujuan dari peneliti1111 ini untitlc menganalisis secara empiris pengaruh 11111gsung
dari
komitmen profesional dan komitmen orgllllisasi terhadap intensi keluar dlll1 pengaruh tidak langsung dari komitmen profesional dan komitmen organisasi terhadap intensi keluar dengan motivasi sebagai variabel intervening.Hasil dari penelitian mengindikasikan: (a) tidak ada pengaruh langsung y1111g signifikan dan koefisiennya negatif
dari
komitmen profesional terhadap intensi keluar, tetapi ada pengaruh tidak langsung yang signifikan dengan koefisien yang positif dari profesional komitmen terhadap intensi keluar, (b) tidak ada pengaruh 11111gsung yang signifikan dan koefisiennya positif dari komitmen orgllllisasi terhadap intensi keluar, dan ada pengaruh tidak iangsung yang signifikan dengan koefisiennya positif dari komitmen organisasi terhadap inU:nsi keluar melalui sebagai variabel intervening. Jadi, motivasi sebagai variabel intervening bisa diterima.KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim.
Dengan memanjatkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan curahan kasih sayang-Nya yang tiada batas, dan tidak lupa shalawat dan salam kita panjatkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW karena bimbingan dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian dan syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Skripsi ini berjudul "Pengarnh Komitmen Profcsional dan Komitmen Organisasi Terhadap Intensi Kelnar: Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Snrvai Pada PT. Bank Rakyat Indonesia)". Semoga penulisan skripsi memberikan manfaat kepada semua pihak dan dapat menambah wawasan para pembacanya.
Pada kesempatan m1 penulis mgm mengucapkan terimakasih yang sebesar-besamya kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, untuk mama (Sri Supartini) yang telah bekerja keras, tak kenal lelah dan sabar dalam mendidik anak-anaknya walaupun mama telah clitinggal almarhum papa. Untuk Almarhum Papa (Rasimun) walaupun telah tiada, kasih sayang dan perhatianmu akan ada di hatiku untuk selamanya. Semoga keinginan kedua orangtuaku yang ingin melihat diriku sukses dapat terwujud.
2. Bapak Dr. Y ahya Hamja, MM selaku dosen pembimbing I dan bapak Amilin, SE, Ak., M.Si, selaku dosen pembimbing IT yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan pengarahan serta bimbingan dalam menyelesaikan skripsi
Ill!.
4. Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA., selaku ketua Jurusan Akuntansi dan Bapak Amilin, SE., Ak., M.Si, selaku sekretaris Jurusan Akuntansi.
5. Adikku satu-satunya yang tersayang Icha Rizqi Fitriah yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan semangat sekaligus pencerah suasana di kala stress ak:Jbat perkuliahan. Terima kasih ya.
6. Tante Nita yang bersedia membantu dan memberikan jalan untuk dapat menyebarkan kuesioner pada Bank Rakyat Indonesia. Kepada bapak Ilham yang telah membantu menyebarkan kuesioner pada bagian akuntansi dan manajemen Bank Rakyat Indonesia.
7. Terima kasih kepada seluruh jajaran karyawan dari Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, semoga kinerja bapak dam ibu sekalian dapat meningkat dari tahun ke tahun agar dapat melayani mahasiswa dengan baik dan akhimya membawa citra yang baik bagi Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Orang terdekat setelah keluarga tercinta yaitu "Nur Afniyati Khairunnisa" . Terima kasih atas kesabaran, pengertian, dorongan dan semangat kepadaku. Semoga hubungan kita dapat terjaga hingga nanti dengan ridho-Nya.
9. Sahabat-sahabatku, teman seperjuangan komprehensif dan skripsi Adi, Alfian, Irvan dan Taufik Hate. Alhamdulillah bila kita mau bekerja keras dan berdoa pasti kita akan sukses dalam hal yang positif.
10. Teman-temanku dikelas Akuntansi B angkatan 2004, terimakasih atas kebersamaaunya, maaf tidak dapat disebutkan satu persatu karena keterbatasan halaman, tetapi tidak mengurangi rasa persahabatan diantara kita semua. 11. Teman-temanku dikelas Akuntansi Manajemen angkatan 2004, Semoga kita
dapat menjadi akuntan manajemen yang ahli, handal dan tangguh dalam bekerja..
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu Icritik dan saran sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, 17 September 2008
Penulis
DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRJPSI.. ... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF ... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI ... iv
RIWAYATHIDUP ... v
ABSTRACT ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFT AR TST ... xi
DAFT AR GAMBAR ... xiv
DAFT AR T ABEL ... xv
DAFT AR LAMP IRAN ... xvi
Bab. I. Pendahuluan ... 1
A. La tar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
1. Tujuan Penelitian ... 4
2. Manfaat Penelitian ... 5
Bab. II. Tinjauan Pustaka ... 6
A. Komitmen Profesional ... 6
1. Hubungan Komitmen Profesional Dengan Intensi Keluar .... 6
2. Hubungan Komitmen Profesional Dengan Motivasi ... 7
B. Komitmen Organisasi ... 7
1. Hubungan Komitmen Organisasi Dengan Intensi Keluar .... 8
2. Hubungan Komitmen Organisasi Dengan Motivasi ... 8
C. Motivasi ... 9
F. Perumusan 1-Iipotesis ... 11
Bab. III. Metodelogi Penelitian ... 12
A. Ruang Lingkup Penelitian ... 12
B. Metode Penentuan Sampel ... 12
C. Metode Pengumpulan Data ... 12
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 13
1. Komitmen Profesional. ... 15
2. Komitmen Organisasi ... 15
3. Motivasi ... 16
4. Tntensi Keluar ... 16
E. Uji Kualitas Data ... 16
F. Metode Analisis Data ... 18
1. Uji Multikolinieritas ... 18
2. Uji Heteroskedastisitas ... 18
3. Uji Nonnalitas ... 19
G. Pengujian Hipotesis ... 19
Bab. IV. Penemuan dan Pembahasan ... 21
A. Gambaran Um um Objek Penelitian ... 21
1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) ... 21
2. Visi dan Misi BRI ... 23
a. Visi BRI ... 23
b. Misi BRI ... 23
B. Penemuan ... 24
1. Gambaran Umum Sampel Penelitian ... 24
2. Statistik DeskriptifPenelitian ... 25
3. Uji Kualitas Data ... 26
a. Uji Validitas ... 26
a. Uji Multikolinieritas ... 30
b. Uji Heteroskedastisitas ... 31
c. Uji Normalitas ... 34
5 .Pembahasan Path Analysis ... 36
a. Hasil Uji Hipotesisl ... 40
b. Pembahasan Uji Hipotesis 1.. ... 44
c. Hasil Uji Hipotesis 2 ... 46
d. Pembahasan Uji Hipotesis 2 ... 51
Bab. V. Kesimpulan dan Tmplikasi ... 54
A Kesimpulan ... 54
B. lmplikasi ... 55
DAFTAR PUST AKA ... 57
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Model Hubungan Komitmen Profesional Terhadap Intensi Keluar Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening ... 11 Gambar 2.2 Model Interak:si Komitmen Organisasi Terhadap Intensi
Keluar Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening ... 11 Gambar 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 25 Gambar 4.2. l Hasil Uji Heteroskedastisitas Komitmen Profesional
Terhadap Intensi Keluar Melalui Motivasi Sebagai
Variabel Intervening ... 32 Gambar 4.2.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Komitmen Organisasi
Terhadap lntensi Keluar Melalui Motivasi Sebagai
Variabel Intervening ... 33 Gambar 4.3.1 Hasil Uji Normalitas Komitmen Profesional
Terbadap Intensi Keluar Melalui Motivasi Sebagai
V ariabel Intervening ... 35 Gambar 4.3.2 Hasil Uji Normalitas Komitmen Organisasi
Terhadap Intensi Keluar Melalui Motivasi Sebagai
Variabel Intervening ... 36 Gambar 4.4. l Diagram Jalur Komitmen Profesional Terhadap Intensi
Keluar Melalui Motivasi Sebagai V ariabel Intervening ... 37 Gambar 4.4.2 Diagram Jalur Komitmen Organisasi Terhadap Intensi
Keluar Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening ... 38 Gambar 4.5 Diagram Jalur Pengaruh Komitmen Profesional
Terhadap lntensi Keluar Melalui Motivasi Sebagai
Variabel Intervening Dengan Nilai Tercantum ... 44 Gambar 4.6 Diagram Jalur Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap
lntensi Keluar Melalui Motivasi Sebagai Variabel
Tabel 1.1
Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4.1
Daftar Tabel
Perbedaan penelitian terdahulu yang dilakukan
Nurhayati dengan penel itian yang dilakukan peneliti ... 3
Operasional Variabel Penelitian ... 13
Statistik Deskriptif ... 25
Hasil Uji Validitas ... 28
Uji Reliabilitas ... 29
Hasil Uji Multikolinieritas Komitmen Profesional dan Motivasi ... 30
Tabel 4.4.2 Hasil Uji Multikolinieritas Komitmen Organisasi dan Motivasi ... 31
Tabel 4.5.l Output Regresi Uji flipotesis 1 Persamaan 1 ... 40
Tabel 4.5.2 Output Regresi Uji Hipotesis 1 Persamaan 2 ... 40
Tabel 4.6. l Output Regresi Uji Hipotesis 2 Persamaan l ... .46
Daftar Lampiran
Lampiran A Kuesioner dan Jawaban Kuesioner ... 59
Lampiran B Lampiran mengenai hasil uji kualitas data ... 66
Lampiran C Lampiran mengenai hasil uji multikolinieritas ... 68
Lampiran D Lampiran mengenai hasil uji heteroskedastisitas ... 70
Lampiran E Lampiran mengenai basil uji normalitas ... 74
A. Latar Belakang Penelitian
BABI
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi sekarang ini, pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama yang akan menentukan keberhasilan dunia usaha. Pentingnya manusia sebagai sumber daya telah banyak diakni oleh para manajer dan profesional. Dalam aktivitasnya, sumber daya manusia memiliki potensi untuk dikelola dengan baik dan benar, sehingga dengan pengelolaan yang tepat perusahaan dapat mempertahankan keuntungan kompetitifuya.
Perusahaan selalu mencari cara menurunkan tingkat perputaran karyawan, tingkat turnover yang tinggi dapat menimbulkan dampak negatif bagi organisasi, seperti menciptakan ketidakstabilan terhadap kondisi tenaga kerja dan peningkatan biaya sumber daya manusia (seperti; rekruitmen dan pelatihan). Keadaan tersebut menjadikan organisasi tidak efektif karena perusahaan kehilangan karyawan yang berpengalaman dan profesional selain itu perusahaan perlu melatih kembali karyawan baru yang membutuhkan tenaga, biaya, dan waktu ekstra. Turnover bisa berpengaruh terhadap operasional perusahaan terutama jika ha! itu terjadi pada posisi/jabatan tertentu, berakibat hilangnya satu aset intelektual perusahaan yang bisa dikatakan itangible asset perusahaan. Adanya orientasi profesional tampaknya berpengaruh terhadap lnotivasi kerja dan menimbulkan rasa ikut memiliki
clan kesuksesan perusahaan dalam menjalankan usahanya ditunjang oleh sejumlah faktor, beberapa diantaranya adalah komitmen organisasi, komitmen profesional, motivasi dan intensi keluar.
Komitmen organisasi menyangkut tiga sikap, yaitu tujuan organisasi, rasa keterlibatan dengan tugas organisasi clan rasa kesetiaan kepacla organisasi. Seperti yang dikemukakan oleh Ferris dan Aranya (1983) dalam Trisnaningsih (2003). Seseorang yang bergabung dengan suatu organisasi tentunya membawa keinginan-keinginan, kebutuhan clan pengalaman masa lalu yang membentuk harapan kerja baginya dan bersama-sama dengan organisasinya berusaha untuk mencapai tujuan bersama. Komitmen organisasi dapat tumbuh manakala harapan kerja dapat terpenuhi oleh organisasi dengan baik.
Terdapat beberapa keterbatasan clalam penelitian terdahulu tentang organizational professional conflict selanjutnya disingkat OPC. Harrel et,al.(1986) dalam Nurhayati (2005:3) menemukan kornitmen organisasi berpengaruh positif dengan OPC. Sementara itu, Ananya clan Fems (1984) dalam Trisnaningsih (2003) menemukan bahwa kornitmen organisasi dan profesional berpengaruh positif dengan OPC, sedangkan McGregor et,al. (1989) dalam Nurhayati (2005:3) menemukan bahwa komitmen profesional berpengaruh negatif dengan OPC dan komitmen profesional mempunyai hubungan yang ticlak signifikan dengan OPC.
tujuan. Dengan adanya komitmen organisasional pada seseorang akan menimbulkan motivasi untuk bekerja sebaik-baiknya pada organisasi sebagai upaya mewujudkan tujuan bersama.
[image:19.595.75.477.217.710.2]Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang tertuang dalamjudul "Pengarnh Komitmen Profesional Dan Komitmen Organisasi Terhadap Intensi Kelnar: Motivasi Sebagai Vmiabel Intervening (Survai pada PT. Bank Rakyat Indonesia)." Penelitian ini mengacu kepada penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2005), adapun perbedaan penelitian ini deng:m penelitian sebelumnya adalah:
Tabel 1.1
Perbedaan penelitian terdahuln yang dilaknkan Nnrhayati dengan penelitian yang dilakukan peneliti
Keterangan Nurhayati Penelitian Sekarang
(2005)
Subjek Fokus penelitian adalah Fokus penelitian adalah PT. Penelitian lembaga keuangan bank
dan
Bank Rakyat Indonesialembaga keuangan non bank di DKlJakarta
Variabel Penelitian mengarah Penelitian mengarah pada: Penelitian pada: Pengaruh Komitmen Pengaruh Komitmen
Profesional
dan
Komitmen Profesional dan Komitmen Organisasi Terhadap hltensi Organisasi Terhadap hltensi Keluar: Kepuasan Kerja Keluar: Motivasi Sebagai Sebagai V ariabel hltervening Variabel InterveningWaktu
Penelitian dilakukan pada Penelitian dilakukan padaPenelitian tahun2004 tahun2008
Tnstrumen Komitmen profesional Komitmen profesional
menggunakan modifikasi instrumen Sunarti, Intensi keluar menggunakan
modifikasi instrumen Lum, et. al, Kepuasan kerja
menggunakan modifikasi instrumen Sunarti
Sumber: Data diolah
B. Rumusan Masalah Penelitian
menggunakan modifikasi instrumen Hall, Intensi keluar menggunakan modifikasi instrumen Hunton et.al, lYlotivasimenggunakan
I
modifikasi instrumen Lum et.alPada penelitian ini, pembahasan akan ditekankan pada masalah pengaruh dari komitmen organisasi dan komitmen profesional terhadap intensi keluar dengan motivasi sebagai variabel intervening pada Bank Rakyat Indonesia. Masalah yang diteliti selffi\iutnya dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah komitmen karyawan pada profesinya mempunyai pengaruh terhadap intensi keluar melalui motivasi sebagai mediasi pada Bank Rakyat Indonesia?
2. Apakah komitmen karyawan pada organisasi tempat bekerja mempunyai pengaruh terhadap intensi keluar melalui motivasi sebagai mediasi pada Bank Rakyat Indonesia?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
a. Menguji pengaruh komitmen profesional dan komitmen organisasi secara langsung terhadap intensi keluar pada Bank Rakyat Indonesia. b. Menguji pengaruh komitmen profesional dan komitmen organisasi
terhadap intensi keluar secara tidak langsung melalui mediasi motivasi pada Bank Rakyat Indonesia.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak, diantaranya:
a. Bagi Perusahaan
Memberikan kontribusi praktis untuk PT. Bank Rakyat Indonesia dalam mengelola sumber daya manusianya.
b. Pihak Lain (Umum)
Memberikan kontribusi pada pengembangan teori terutama yang berkaitan dengan akuntansi keperilakuan.
c. Penulis
A. Komitmen Profesional
BABil
TINJAUAN PUSTAKA
Komitmen profesional didefinisikan sebagai tingkat loyalitas individu pada profesinya yang dipersepsikan oleh individu tersebut. Larkin (1990) dalam Trisnaningsih (2003), sedangkan menurut Barakat (2000) dalam Nurhayati (2005:8) komitmen profesional didefinisikan sebagai suatu dedikasi pada pekerja dan aspirasi untuk berkarir panjang. Komitmen profesional menurut Aranya dan Ferris (1984) dalam Lekatompessy (2005) didefinisikan sebagai: a) adanya keinginan yang kuat dan penerimaan atas tujuan dan nilai-nilai profesi, b) kesediaan untuk berusaha yang sebesar-besamya untuk profesi, dan c) adanya keinginan yang pasti untuk mempertahankan keikutsertaan dalam profesi.
1. Hnbungan Komitmen Profesional dengan Intensi Kelnar
2. Hubungan Komitmen Profesional dengan Motivasi
Menurut Trisnaningsih (2003) komitmen profesional sebagai gagasan yang mendorong motivasi seseorang dalam bekerja. Motivasi mernpakan suatu yang memulai gerakan yang membuat orang bertindak atau berperilaku dengan cara-cara te11entu.
B. Komitmen Organisasi
Menurut Mowday, Steers, dan Porter (1979) dalam Nurhayati (2005:11) berpendapat bahwa komitmen organisasi, pada umumnya dapat diartikan sebagai suatu keterkaitan afektif karyawan dengan organisasi dan merupakan suatu keinginan dari karyawan untuk berusaha atas nama organisasi tersebut. Mowday et,al. (1982) dalam Nurhayati (2005:11) mengemukakan bahwa komitmen organisasi bercirikan: (a) kuatnya keyakinan dan penerimaan seseorang akan tujuan dan nilai-nilai dati organisasi, (b) kerasnya keinginan untuk berusaha atas nama sebuah organisasi, dan ( c) kuatnya keinginan untuk tetap menjadi anggota dati sebuah organisasi. Anggota yang loyalitas dan kesetiaannya tinggi terhadap organisasi akan mempunyai keinginan yang tinggi terhadap organisasi dan membuat organisasi menjadi sukses. Collins et. al (1995) dalam Lekatompessy (2003).
adanya keinginan yang pasti untuk mempertahankan keikutsertaan dalam organisasi. Komitmen organisasi cenderung ditunjukkan dalam sikap, penerimaan keyakinan yang kuat terhadap nilai dan tujuan organisasi, begitu juga adanya dorongan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi demi tercapainya tujuan organisasi. Komitmen organisasi yang kuat akan mendorong individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi menurut Angel dan Perry (1981) dalam Sumarno (2005).
Komitmen organisasi didefinisikan sebagai dorongan dari dalam individu untuk melakukan sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi. Wiener (1982) dalam Sumarno (2005).
1. Hubungan Komitmen Organisasi dengan Intensi keluar
Rivai (2001) dalam penelitiannya menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh negatif Iangsung terhadap intensi keluar karyawan. Apabila seseorang memiliki komitmen organisasi yang tinggi, maka orang tersebut memiliki keinginan untuk berpindah yang rendah dari tempat bekerjanya.
2. Hubungan Komitmen Organisasi dengan Motivasi
organisasi, dan rasa kesetiaan terhadap organisasi. Ferris dan Aranya (1983) dalam Trisnaningsih (2003), sedangkan motivasi adalah sesuatu yang memulai gerakan, sesuatu yang membuat orang bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu. Amstrong (1994) dalam Trisnaningsih (2003). Menurut Robbins (1996) dalam Trisnaningsih (2003) motivasi merupakan basil interaksi antara individu dan situasinya, sehingga setiap manusia mempunyai inovasi yang berbeda antara satu dengan yang lain. Dengan adanya komitmen organisasi pada seseorang akan menimbulkan motivasi untuk bekerja sebaik-baiknya pada suatu organisasi.
C. Motivasi
D. Intensi Keluar
Keinginan berpindah merupakan variabel yang paling berhubungan dan lebih banyak menerangkan perilaku
turnover.
Arnold & Feldman (1982). Dalam Nurhayati (2005:17).Turnover
lebih mengarah pada kenyataan akhir yang dihadapi oleh organisasi berupa jumlah karyawan yang meninggalkan organisasi pada periode tertentu, sedangkan intensi keluar mengacu pada hasil evaluasi individu mengenai kelanjutan hubungannya dengan organisasi dan belum ditunjukkan dalam tindakan pasti meninggalkan organisasi.Tntensi keluar mencakup pengertian keseluruhan tindakan penarikan diri. Tindakan penarikan diri individu terdiri dari individu dengan beberapa komponen yang secara simultan atau bersama-sama muncul, yaitu adanya pemikiran untuk keluar, keinginan untuk mencari lowongan pekerjaan lain, mengevaluasi kemungkinan menemukan pekerjaan yang lebih layak di tempat lain dan keinginan untuk meninggalkan organisasi. Abelson (1987) dalam Lekatompessy (2003).
[image:26.595.79.472.188.570.2]E. Model Penelitian
/
/ MOTIVASI
[image:27.595.71.472.95.549.2]KOMITMEN PROFESIONAL - - - + INTENSI KELUAR GAMBAR2.1
Model Hubungan Komitmen Profeslonal Terhadap lntensi Keluar Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening
MOTIVASI
セ@
KOMTTMEN ORGANTSASI INTENST KELUAR
GAMBAR2.2
Model Hubungan Komitmen Organisasi Terhadap Tntensi Keluar Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening
F. Perumusan Hipotesis
berdasarkan pemikiran di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Hai,
Komitmen profesional berpengamh secara signifikan terhadap intensi keluar melalui motivasi sebagai variabel interveningBAB ID
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini unit analisis yang digunakan adalah karyawan bagian akuntansi dan manajemen Bank Rakyat Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara dua variabel atau Jebih, ada atau tidaknya korelasi antar variabel atau membuat prediksi berdasr-rkan korelasi antar variabel.
B. Metode Penentuan Sampel
Pengambilan sampel dengan menggunakan purposive Sampling dengan kriteria responden yaitu karyawan bagian akuntansi clan manajemen yang mempunyai pengalaman kerja 2 tahun dan lebih, ha! ini dilakukan untuk mendapatkan data yang tidak bias dan mendapatkan hasil penelitian yang berkualitas.
C. Metode Pengumpulan Data
Penyebaran kuesioner dilakukan secara. langsung dengan menyebarkan kuesioner ke bagian akuntasi dan manajemen Bank Rakyat Indonesia. Hal lain dapat dilakukan dengan menghubungi responden lewat telepon untuk memproses lebih lanjut.
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dan masing··masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. Penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian antara lain:
No Variabel 1. Komitmen
[image:29.595.73.475.260.710.2]Profesional Sumber: Meyerdan Allen (1984) dalam Nurhayati (2005) Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian Sub Variabel IndLlcator
1. Dedikasi terhadap 1. Meningkatkan profesi keterampilan profesi
2. Senang bercerita tentang profesi 3. Setia terhadap profesi 4. Menjunjung tinggi
profesi
2. Kewajiban 5. Nilai-nilai profesi Sosial 6. Manfaat terhadap diri
sendiri
7. Bangga terhadap
3. Otonomi profesi
8. Ide atau gagasan untuk mencapai prestasi kerja 9. Pemberian
kesempatan 4. Keyakinan 10. Antusias dengan
terhadap pekerjaan
peraturan 11. Intervensi
5. Hubungan 12. Mengikuti peraturan dengan sesama yang berlaku
profesi 13. Penerapar1 standar
aktif
15. Berpartisipasi dalam pertemuan seprofesi
2. Komitmen l. Afeksi 1. Merasa ikut memiliki Interval
Organisasi organisasi
Sumber: 2. Merasa terikat secara Hall (1968) emosional
dalam
3. Arti organisasi bagi Trisnaningsih
(2003) diri sendiri
4. Merasa menjadi bagian organisasi 5. Mudah terikat/tidak
dengan organisasi lain 6. Berusaha
mensukseskan program organisasi 7. Ikut merasakan 2. Berkelanjutan masalah organisasi
8. Tetap tinggal di perusahaa11
9. .Masalah yang hams dipecahka11 bila keluat dari organisasi l 0. Sangat beresiko bila
meninggalkan organisasi
3. Motivasi 1. Intrinsik 1. Alasan kebutuhan Interval
Sumber: ekonomi
Hunton et.al 2. alasan mendapat (1996) dalam kesempatan
Trisnaningsih
(2003) 3. Berkembang
4. Pengakuan
diri
5. Tanggungjawab6.
Pekerjaan itu sendiri 2. Ekstrinsik 7. Gaji atau upah8. Kondisi kerja 9. Hubungan antar
pribadi
10. Keselamatan dan keamanan kerja 11. Jaminan Hari Tua
4. Tntensi 1. Tntrinsik I. Meninggalkan Interval
(1998) dalam 3. Gaji
I
Nurhayati
4.
Faktor keluarga(2005)
5.
Jaminan Ke!jaSumber: Data diolah dari berbaga1 referens1
1. Komitmen Profesional
Komitmen profesional merupakan tingkat loyalitas individu pada profesinya dimana adanya kekuatan individu itu sendiri yang berkaitan dengan organisasi. Instrumen yang digunakan adalah instrument yang dikembangkan oleh Mayer dan Allen (1984) dalam Nurhayati (2005:22) yang terdiri dari 15 butir pertanyaan dengan mengi,>unakan skala interval yang berkaitan dengan 5 (lima) pilihan yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Netral, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju.
2. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi adalah komitmen seseorang terhadap suatu perusabaan. Dimana adanya ikatan secara emosional maupun adanya rasa memiliki organisasi. Dalam penelitian ini komitmen organisasi diukur oleh instrumen yang dikembangkan oleh Hall (1968) dalam Trisnaningsih (2003 ). Instrumen ini terdiri dari 10 pertanyaan dengan Iima poin skala interval. Pilihan jawaban: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Kurang Setuju, ( 4) Setuju, ( 5) Sangat Setnju.
3. Motivasi
Motivasi adalah kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing individu yang mendorong orang yang bersangkutan untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Motivasi diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Hunton et.al. (1996) dalam Trisnaningsih (2003) dengan 11 item pertanyaan. Metode pengukuran sikap yang digunakan adalah skala interval yang menggunakan 5 poin penilaian yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Netral, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju.
4. Intensi Kelnar
Intensi keluar di ukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Lum et.al (1998) dalam Nurhayati (2005:23). Metode pengukuran sikap menggunakan skala interval yang terdiri dari lima poin penilaian. Pilihan jawaban: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Kurang Setuju, ( 4) Setuju, ( 5) Sangat Setuju.
E. Uji Kualitas Data
signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom ( df)= n - 2, dalam ha! ini n adalah j umlah sampel. Untuk menguji apakah masing-masing indikator valid atau tidak, kita dapat melihat tampilan Cronbach Alpha pada kolom Correlated Item - Total Correlation dan membandingkannya dengan hasil perhitungan r tabel dan nilai
positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Ghozali (2001:45).
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja: disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan, SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
>
0,60 Nmmally (1967) dalam Ghozali (2001:42).F. Metocle Analisis Data
Metode analisa melalui statistik deskritif mengenai karakteritik responden digunakan tabel frekuensi absolut yang menunjukkan angka rata-rata, kisaran teoritis, kisaran sesunggnhnya dan standar deviasi.
1. Uji Multikoliniearitas
Untuk menguji apakah ada korelasi antara variabel bebas yaitu komitmen profesional, komitmen organisasi, dan motivasi. Model regresi yang baik sehamsnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)
variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VTF (karena VTF
=l!Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance < 0;10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Ghozali (2001:92).
2. Uji Heteroskedastisitas
'
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance tersebut tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
mendeteksi uji heteroskedastisitas antara lain: (a) jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, maka terjadi heteroskedastisi•as, dan (b) jika tidak ada pola yangjelas, serta titik menyebar di atas dan
di
bawah angka 0 (no!) pada sum bu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali (2001: 105).3. Uji
NormalitasUji normalitas dilaknkan untuk rnelihat penyebaran data yang normal atau tidak, karena data diperoleh langsung dari pihak pertama melalui kuesioner. Pengujian norrnalitas dilakukan dengan uji normal probability plot ysng mernbsndingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi nonnal akan mernbentuk satu garis diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Ghozali (2001:110)
G. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji pengaruh komitmen profesional dan kornitmen organisasi terhadap intensi keluar dengan motivasi sebagai intervening. Alat uji yang
ュGGᆱBセ|@
digunakan dengan menggunakan teknik/analisis jalur (path analysis) . . Jalur
' "'/
Uji hipotesis I:
Y1
=a+
b1X1+
&1. ... (1)Y2
=a+
b1X1+
b2X2+
&2 ... (2)Uji hipotesis II:
Y1
=a+
bJXJ
+
sl ... (1)
Y2
=a+
b3X3+
b2X2+
&2 ... (2)Dimana:
Y1 : Motivasi
b1X1 : Komitmen Profesional b2X2 : Motivasi
Y2 : Intensi Keluar
b3X3 : Komitmen Organisasi a : Konstanta
6 :
Unexplained Variance (Error TermY)
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarab Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Pada awalnya Bank Rak.)'at Indonesia (BR!) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarhank der lnlandsche Bestuurs Ambtenaren a1au Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahimn BR!.
diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nanm Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan ( eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Tmpor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Ummn.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah.
Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran Kredit Usaha Kecil (KUK) pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,l milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjmnlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor lnspeksi/SPI, 170 Kantor Cabang (Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, I New York Agency, I Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI UNIT, dan 357 Pos Pelayanan Desa.
2. Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia (BRI) a. Visi BRI
Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.
b. MisiBRI
yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate
governance.
3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
B. Penemuan
1. Gambaran Umum Sampel Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dengan cara mengirimkan kuesioner sebanyak 60 kuesioner kepada karyawan bagian akuntansi dan manajemen Bank Rakyat Indonesia (BRI). Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan
purposive sampling dan jumlah sampel didapatkan dengan menggunakan rumus Slovin. Jumlah yang didapat pada rumus Slovin sebanyak 52 sampel. Agar sampel tersebut dapat merepresentasikan penelitian yang dimaksud, maka jumlah sampel ditingkatkan menjadi 60 sampel.
dimaksudkan agar data yang diperoleh dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian.
lllll
13 33%)1111[ Kembali
ゥセ@ Tidak Kembali
[image:42.595.71.539.137.709.2]11.186,67%
Gambar. 4.1
Tingkat Pengembalian Knesioner
Sumber: Hasil Pengolahan Data2. Statistik Deskriptif Penelitian
Sebelum melakukan olah data penelitian, terlebih dahulu disajikan statistik deskriptif yang didasarkan pada jawaban responden yang diperoleh dalarn kuesioner. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan garnbaran awal mengenai karakteristik data, seperti nilai rata-rata, standar deviasi, dan sebagainya. Berikut ini gambaran mengenai statistlk deskriptif dari variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini.
N
KP 52
KO 52
M 52
IK 52
\J .... 1;.., "' 11; ... h • .: ... ,..\ Mセ@
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Minimum Maximum
53 74 33 50 35 55
15 25
Mean
61.85 39.25 43.08
19.81
Std. Deviation
Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu tentukan hipotesis, Ho: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Setelah menentukan hipotesis
Ho
dan Ha, kemudian uji dengan membandingkan r hitung (tabel Corrected Item-Total Correlation) dengan r tabel (tabel Product Moment dengan signifikansi 5%) untuk degree of freedom (df)= n-2. Dalam penelitian ini 'n' adalah jumlah sampel penelitian sebanyak 52 responden. Dengan n= 53 maka r tabel untuk df= 52-2 atau nilai df dari 50 adalah 0,2306. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila r hinmg > r tabel Ghozali (2001:45).Hasil pengolahan statistik deskriptif SPSS dalam tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah responden (N) yang valid dan dapat diproses lebih Janjut sebanyak 52 responden. Pada variabel komitmen profesional, minimum jawaban responden sebesar 53 dan maksimum 74, dengan rata-rata total jawaban responden sebesar 61,85 dengan standar deviasi sebesar 5,058. Pada variabel komitmen organisasi, minimum jawaban responden sebesar 33 dan maksimum 50, dengan rata-rata total jawaban responden sebesar 39,25 dengan standar deviasi sebesar 3,480. Variabel motivasi memiliki minimum jawaban responden sebesar 35 dan maksimum sebesar 55, dengan rata-rata total jawaban responden sebesar 43,08. Sedangkan variabel intensi keluar menunjukkan minimum jawaban responden sebesar 15 dan maksimum sebesar25, dengan rata-rata totaljawaban 19,81 dengan standar deviasi sebesar 2,318.
3. U ji Kualitas Data
a. Uji Validitas
b. Uji Reliabilitas
Hasil dari pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang dipakai dapat digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Reliabilitas sebenamya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang mernpakan indika,or dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan teknik cronbach alpha, dimana suatu instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai
cronbach alpha> 0,60. Nunnally (1967) dalam Ghozali (2001:42).
Cronbach's
[image:45.595.93.468.202.562.2]Aloha
Tabel. 4.3 Uji Re!iabilitas
Cronbach's
Alpha Bllsed on Standardized
Iten1s
.931 .934
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
·--N of Items 41
·-Tabel 4.3 menunjukkan basil perhitungan nilai cronbach 's alpha
atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Secara
general pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner memiliki nilai
reliabel. Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan babwa pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini adalab reliabel.
4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas
Untuk menguji apakab ada korelasi antarn variabel bebas yaitu komitmen profesional, komitmen organisasi, dan motivasi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kornlasi diantara variabel bebasnya. Multikolinieritas dapat dilihat dari: (l) nilai tolerance dan lawannya, (2) variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel Jainnya. Jadi nilai tolerance yang rnndab sama dengan nilai VIF (karena VIF= I/Tolerance). Nilai cuto.ffyang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance < 0, JO atau sama dengan nilai VTF > 10. (Ghozali, 2001 :92).
Dalam penelitian ini nilai VIF, tolerance, dan koefisien korelasi terlihat dalam tabel berikut.
Tabel 4.4.1
Hasil U ji Multikolinieritas Komitmen Profesional dan Motivaili
Model Collinearit ,, Statisti cs
Tolerance VIF
1 (Constant)
[image:46.595.83.472.169.723.2]Dari tabel 4.4.1 menjelaskan VIF
untuk:
komitmen profesional dan motivasi dibawah angka 10 yaitu 2,015. Tolerancekomitmen profesional dan motivasi juga dibawah angka 1 yaitu 0,496 dengan demikian persamaan regresi bebas dari problem multikolinieritas.
Tabel 4.4.1.
Basil Uji Multikolinieritas Komitmen Organisasi dan Motiva:ii
Model
1 (Constant)
KO
M
a Dependent Vanable: IK
Collinearit, Stati sties
Tolerance
.479
.479
I /IF
2.087 2.087
Dari tabel 4.4.2 menjelaskan VIF untuk komitmen organisasi dan motivasi dibawah anga 10 yaitu 2,087. Tolerance komitmen organisasi dan motivasi mendekati angka 1 yatu 0,479 dengan demikian persamaan regresi bebas dari problem multikolinieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas
[image:47.595.98.470.202.576.2]Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat melihat grafik plot. Deteksinya dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual yang telah di-standardized (Santoso, 2000:210). Pedoman dalam mendeteksi uji heteroskedastisitas antara lain: (a) jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, d11) maka terjadi heteroskedastisitas, dan (b) jika tidak ada pola yang jelas, serta titik rnenyebar di atas dan di bawah angka 0 (no!) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali (2001: I 05). Grafik plot pada penelitian ini terlihat sebagai berikut:
Scatterplot
Dependent Variable: IK
2
0 0
°"
0 <ea, 0
0 Oa O
0 Q) e 0
00 0 00 0 0
Cb 0 0
0 00
0 0
0 <l>o
0 0
00
0
GMMセセセMセセセセセセセセセセMLMᄋセセLNMMj@
セ@ 4 0 1 2 3
[image:48.595.96.466.186.696.2]Regression Standardized Predicted Value
Gambar 4.2.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.2.1 menunjukkan tidak terjadi pola tertentu yang teratur
seperti bergelombang, melebar, dll. Sesuai dengan pedoman uji
·7·
heteroskedastisitas, maka daJam uji heteroskedastisitas komitmenprofesional terhadap intensi keluar melalui motivasi sebagai variabel intervening tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini dibuktikan dengan grafik plot diatas yang tidak membentuk pola tertentu yang teratur sehingga penelitian
ini
layak dilakukan pengujian lebih lanjut.Scatterplot
Dependent Variable: IK
2
0 0
0
°o
00
o o'b 'b 00 00 'b
0 Qi
00
0 0 0
0 00 Qi
0 0%
0
0 0 0
0 00
0
Oo
0
GMMセセセセセセセセセセセMᄋNMMセセセNLMMMG@
4 0 2 4
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 4.2.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Komitmen Organisasi Terhadap Intensi Keluar l\'lelalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening
[image:49.595.94.473.218.602.2]organisasi terhadap intensi keluar melalui motivasi sebagai variabel intervening tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini dibuktikan dengan grafik plot diatas yang tidak membentuk pola tertentu yang teratur sehingga penelitian ini layak dilakukan pengujian lebih lanjut.
c. Uji Normalitas
Menguji suatu model regresi yaitu variabel dependen, variabel independen maupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak Ghozali (200I:110). Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau paling tidak mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat menggunakan analisa grafik dengan melihat grafik normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual. Deteksinya dengan me!ihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.
Pada penelitian ini uji normalitas terlihat dalam grafik berii..'Ut yang merupakan hasit output pengujian normalitas dengan media bantuan program SPSS seri 12.
Dasar pengambitan keputusan dari analisa grafik tersebut adalal1: a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
[image:50.595.97.471.216.543.2]b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka ュッ、ャ・セ@ regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Normal p.p Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Vari•blm: IK
QLPLMイMMMMMMMMMMMMセ@
0.8
0.2
02 o.4 o.e o.a to
[image:51.595.94.471.201.534.2]Observed Cuni Prob
Gambar 4.3.1 Hasil Uji Normalitas
Komitmen Profesional Terhadap Intensi Keluar Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening
Normal P·P Plot of Regression Standanlized Re•idual
0.0
Dependent Variable: IK
0.2 o.4 o.a o_a
[image:52.595.97.470.116.566.2]Observed Cum Prob
Gambar 4.3.2 Hasil Uji Normalitas
1.0
Komitmen Organisasi Terhadap Intensi Keluar Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening
Gambar 4.3.2 menunjukkan adanya persebaran data (titik) pada sumbu diagonal yang sangat mendekati garis diagonal. Pedoman uji normalitas mengatakan bahwa jika persebaran data (titik) mengikuti atau mendekati garis normal maka suaiu penelitian dapat dikatakan normal. Melihat
dari
hal tersebut, penelitianini
bisa disimpulkan memenuhi uji normalitas.5. Pembabasan Path Ana{vsis
satu atau lebih variabel perantara Sarwono (2007:147). Pada dasamya analisis jalur merupakan bagian dari analisis regresi linear berganda yang diperluas unmk menaksir secara eksplisit hubungan kausalitas diantara variabel-variabel yang akan diuji yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalarn setiap penelitian yang menggunakan anal.isis jalur, penentuan model diagram jalur merupakan tahap pertama yang sangat penting dalam memulai analisis ini.
Dalam penelitian ini diagram jalurnya tergambarkan dalam gambar berikut:
MOTIVASI
P2
KOMITMEN
Pl_I
[image:53.595.80.471.221.587.2]セMpr⦅o⦅f⦅\e⦅ウ⦅イッ⦅n⦅al⦅セ@
---·-i
Gambar 4.4.1
P3
\
intenセ@
62keluセMM
KOMlTMEN ORGANISASI
P5
sl
MOTIVASI
P6
P4
セャ@
__
IN-TENSl- - - . . . . i KELUAR
'---'
MMセ@Gambair 4.4.2
62
Diagram Jalnr Komitmen Organisasi Terhadap Intensi Kelnar Melalni Motivasi Sehagai Variabel Intervening
Dari kedua gambar diatas dapat dijelaskan bahwa komitmen profesional dan komitmen organisasi dapat berpengaruh Jangsung terhadap intensi keluar. Tetapi dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu melalui variabel motivasi terlebih dahulu baru kemudian secara bersama mempengaruhi intensi keluar.
Uji hipotesis I:
Y1 =a+ b1X1
+
&1 ... (1)Y2 =a+ b1X1
+
bzX2+
e2 ... (2) Uji hipotesis II:Y1=a+bW+sl ... (l)
Y2 =a+ b3X3
+
bzX2+
el. ... (2) Dimana:Y1 : Motivasi
b1X1 : Komitmen Profesional
bzXz : Motivasi Y2 : Intensi Keluar
b3"3 : Komitmen Organisasi a : Konstanta
8 : Unexplained Variance (1'.:rror Terms)
a. Hasil Uji Hipotesis 1
Tabel 4.5 .1
Output Regresi Uji Hipotesis
1
Pe1rsamaau1
Variables Entered/Removed(b)
Variables Variables Model Entered Removed
1 KP( a)
a All requested vannbles entered. b Dependent V ariablc: M
Mctl1od Enter
Mode! Summary
AdjustedR Model R RSauare Square
1 .7JO(a) .504 .494
a Predictors: (Constant), KP
ANOVAlb)
Sum of
Std. Error of tl1e Estimate
2.866
·-Model Smmres Df Mean Sauare F I Regression 416.991 1 416.991 50.766
Residual Total
a Predictors: (Constant), KP b Dependent Variable: M
Model
1 (Constant) KP
a Dependent V nrinble: M
410.702 50 827.692 51
Coefficients( a)
Unstandardized
Coefficients
B Std. Error 8.114 4.923
.565 .079
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Tabel 4.5.2 8.214
-Standardized Coefficients Beta .710Output Regresi Uji Hipotesis 1 Persamaan 2 Variables EnteredlRemoved(b)
Variables Variables
Model Entered Removed Method
I M,KP(a) Enter
[image:56.595.120.335.647.696.2]Model Summuy
-Adjusted R Model R RSauarc
I .603(a) .363
n Predictors: (Constant), M, KP
ANOVA(b)
I
Sum of Model SnnnrcsI Regression 99.589
Residual 174.488
Total 274.077
a Predictors: (Const.1nt), M, KP b Dependent Variable: IK
df 2 49 51 Coefficient•(•) Unstandardized Model Coefficients
B Std. EtTor
I (Constant) 6.158 3.328
KP -.050 .0741
M .389 .o93
I
a Dependent Variable: IK
Sumber:Hasil Pengolahan SPSS
Sauare
.3371
Mean Sau arc
-49.794 3.561
·-Slandard;l Coefficients Beta ··.109 .675·-Std. Error of
th-:i
セ@
Estimate
1.8
F Sig.
13.983 .OOO(a)
t Sig.
1.850 .070
-.673 .504
4.173 .000
Tabel 4.5. l dan tabel 4.5.2 mengggambarkan hasil output regresi uji hipotesis l pada persamaan l memberikan nilai Standardized Coefficients Beta untuk komitmen profesional terhadap motivasi sebesar 0,710 atau 71% dan pada tingkat signifikansi 0,000. Hal
ini
berarti pengaruh ko1nitmen profesional terhadap motivasi sebesar 71
%.
Nilai Standardized Coefficients Beta sebesar 0.710 merupakan nilai Path atau jalur P2.
[image:57.595.100.467.83.552.2]-10,9% pada tingkat signifikansi 0,504 dan untuk motivasi sebesar 0,675 atau 67,5% pada tingkat signifikansi 0,000. Nilai Standardized Coefficients Reta komitmen profesional sebesar -0, 109 merupakan nilai jalur Pl dan nilai Standardized Coefficients Beta motivasi sebesar 0,675 merupakan nilai jalur P3.
Nilai koefisien-koefisien tersebut jika dimasukkan kedalam persamaan struktural adalah sebagai berikut:
Y1= 8,114
+
0,710X1
+
el ... (1)
Y2=
6,158
+
(--0,109X1)
+
0,675X2
+
e2 ... (2)
Keterangan:
Y1
X1 Y2
X2
a
=Motivasi
= Komitmen profesional = Intensi keluar
=Motivasi =Konstanta
= Unexplained variance (Error Terms)
Pad a persamaan ( 1) dapat diartikan j ika variabel komitmen profesional (Xl) bertambah 1 satuan, maka variabel motivasi akan bertambah sebesar 0.710. Sedangkan nilai konstanta sebesar 8,114 menyatakan bahwa jika variabel dianggap konstan, malca nilai variabel motivasi akankonstan sebesar 8,114.
keluar akan berkurang sebesar -0,109. Jika variabel motivasi (X2) bertambah 1 satuan, maka variabel intensi keluar akan bertambah sebesar 0,675. Sedangkan nilai konstanta sebesar 6, 158 menyatakan bahwa jika variabel dianggap konstan, maka nilai variabel intensi keluar akan konstan sebesar 6, 156.
Selain nilai jalur 'P', dalam diagram jalur juga terdapat nilai s yaitu 61 dan s2. Nilai E menunjukkan besamya nilai jumlah variance yang
tidak dapat dijelaskan (unexplained variance) oleh variabel itu Besarnya nilai EI= {(l-R2
)2}
menggambarkan jumlah variance variabel motivasi yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel komitmen profesional. Sedangkan besarnya nilai s2= サHャセr R IRス@ menggambarkan jumlah variance variabel intensi keluar yang lidak dapat dijelaskan oleh variabel komitmen profesional dan motivasi..menggambarkan jumlah variance variabel intensi keluar yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel komitmen profesional dan motivasi sebesar 0,4058 atau 40,58%.
Setelah mendapatkan nilai-nilai yang terdapat dalam diagram jalur tersebut, nilai itu dapat dimasukkan ke dalam diagram jalur. Setelah nilai-nilai tersebut dimasukkan, maka diagram jalur tersebut akan tampak sebagai berikut:
d=0.2460
MOTIVASI
P2=0,710 P3= 0,675
KOMITMEN
PROFESIONAL
\\
Pl=-0,109
セセQ@ ]]セ]]lエセセMMセQセ@
e2=0,4058Gambar4.5 Diagram Jalur
Pengaruh Komitmen Profesicnal Terhadap Intensi Keluar Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening Dengan Nilai Tercantum b. Pembahasan Uji Hipotesis 1
[image:60.595.82.470.209.555.2]karyawan bagian akuntansi dan manajemen Bank BRT tidak mempunyai pengarub terhadap intensi keluar d:ui karyawan dengan demikian penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lekatompessy (2003) yang menyatakan bahwa komitmen profesional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap intensi keluar.
Pengaruh tidak langsung te1jadi ketika komitmen profesional mempengaruhi motivasi (nilai P2), kemudian motivasi mempengaruhi intensi keluar (nilai P3). Total pengarub tidak langsung didapat dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu P2 X P3. Nilai P2= 0,710 dan nilai P3= 0,675 sehingga total pengarub tidak langsung adalah 0,710 X 0,675= 0,479 atau 47,9%, dengan hasil yang signifikan dibawah 0,05 antara komitmen profesional dengan motivasi begitupun motivasi dengan intensi keluar. Menurut Trisnaningsih (2003) komitmen profesional sebagai gagasan yang mendorong motivasi seseorang dalam bekerja. Sedangkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen profesional karyawan bagian akuntansi dan manajemen Bank BRT berpengaruh secara signitikan dengan motivasi mereka dalam bekerja yang pada akhimya berpengarub terhadap keinginan berpindah atau intensi keluar dari para. karyawan.
terhadap intensi keluar bila melalui motivasi sebagai variabel intervening ha! ini ditunjukkan dengan pengaruh sebesar 47,9%. Atas kesimpulan tersebut malca hipotesis 1 yang ada dalam penelitian ini yaitu Ha1, Komitmen profesional berpengaruh s0cara signifikan terhadap intensi keluar melalui motivasi sebagai variabel intervening, diterima.
c. Hasil Uji Hipotesis 2
Tabel 4.6.1
Output Regresi Uji Hipotesis 2 Persamaan 1
Variables Entered/Removed(b)
Variables Variables Model Entered Removed
1 KO( a)
a All requested variables entered. b Dependent Variable: M
Method Enter
Model Summary
AdjustedR Model R RSm•nre Sm1are
1 .722(a) .521 .511 a Predictors: (Constant), KO
ANOVA(b)
'
Model ' Sum of Squares Df 1 Regression
Residual Total
a Predictors: (Constant), KO b Dependent Variable: M
431.009 I
396.683 50 827.692 51
Sld. E the Es
ゥ[ッQセNッヲ@
lllllate2.817
Mean
Squar<;'_ F
431.009 54.327 7.934
[image:62.595.75.471.190.668.2]Coefficients(a)
Unstandardized Model Coefficients
B Std. Eirnr 1 (Constant) 10.292 4.465
KO .835 .113
a Dependent V artable: M
Sumber:Hasil Pengolahan SPSS
[image:63.595.100.469.116.698.2]Stnndarcli' zed nls Coefficie Beta 722 Tabel 4.6.2 t 2.305 7.371
Output Regresi Uji Hipotesis 2 Persamaan 2 Variables Entered/Removed(b)
Variables Variables Model Entered Removed
I M,KO(a)
a All requested vnnnbles enrered. b Dependent V nriable: TK
Method Enrer
Model Sumnrnry
AdjustcdR Std. Erroi Model R RSauare Sm1are the Estim
」セヲ@
ate1 .603(n) .364
a Predictors: (Constant), M, KO
ANOVA(b)
Model
l
Smnof
Sou ares df
I Regression 99.757
Residual 174.320 Total 274.077
a Predictors: (Constant), M, KO b Dependent V nriable: IK
Coefficients( a)
Unstandardized Model Coefficients
B Std. Error
I (Constant) 4.025 3.145
.338 l
-Mean Sou are 2 49.879 49 3.558 51
Standardized Coefficients
Beta
-
.
KO .078 .llO .ll6
M .296
a Dependent Variable: IK
Sumber:Hasil Pengolahan SPSS
Tabel 4.6.1 dan 4.6.2 menggambarkan Hasil output regresi uji hipotesis 2 pada persamaan 1 memberikan nilai Standardized Coefficients Beta untuk komitmen organisasi terhadap motivasi sebesar 0,722 atau 72,2% dan pada tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti pengaruh komitmen organisasi terhadap motivasi sebesar 72,2%. Nilai Standardized Coefficients Beta sebesar 0. 722 merupakan nilai Path atau jalur P5.
Pada output regresi persamaan 2 uji hipotesis 2, nilai Standardized Coefficients Beta untuk komitmen organisasi sebesar 0,116 atau 11,6% pada tingkat signifikansi 0, 4 82 dan untuk motivasi sebesar 0 ,514 a tau 51,4% pada tingkat signifikansi 0,003. Nilai Standardized Cofifficients Beta komitmen organisasi sebesar 0,116 merupakan nilai jalur P4 dan nilai Standardized Coefficients Beta motivasi sebesar 0,514 mernpakan nilai jalur P6.
Nilai koefisien-koefisien tersebut jika dimasukkan kedalam persamaan struktural adalah sebagai berikut:
Y
1=
10,292
+
0,722X3
+
&1 ... (1)
Y
2=
4,025
+
0,
116X
3+
0,514X
2+
e2 ...(2)
Keterangan:
Y1 = Motivasi
XJ
= Komitmen organisasi [image:64.595.98.472.183.650.2]a = Konstanta
6 = unexplained variance (Error Terms)
Pada persamaan (1) dapat diartikan jika variabel komitmen organisasi (X3) bertambah 1 satuan, maim variabel motivasi akan bertambah sebesar 0.722., sedangkan nilai konstanta sebesar 10,292 menyatakan bahwa jika variabel dianggap konstan, maka nilai variabel motivasi akan konstan sebesar 10,292.
Sedangkan pada persamaan (2) dapat diartikan jika variabel komitmen organisasi (X3) bertambah I satuan, malca variabel intensi keluar akan bertambah sebesar 0, 116. Jika variabel motivasi (X2) bertambah 1 satuan, maka variabel intensi keluar akan bertambah sebesar 0,514, sedangkan nilai konstanta sebesar 4,025 menyatakan bahwa jika variabel dianggap konstan, maka nilai variabel intensi keluar akan konstan sebesar 4,025.
Se lain nilai jalur 'P', dalam diagram jalur juga terdapat nilai E yaitu
El dan s2. Nilai g menunjukkan besamya nilai jurnlah variance yang tidak dapat dijelaskan (unexplained variance) oleh variabel itu. Besarnya nilai El= {(1-R2
)2}
menggambarkan jurnlah varianceBesarnya nilai el= {(1-R2
)2}.
Nilai R2 untuk eX didapat dari model summary pada output persamaan I. Nilai R2 pada persamaan 1 sebesar 0,521 sehingga nilai el= {(1-0,521)2}. Dengan rnmus tersebut didapat nilai el= 0,2294. Nilai el sebesar 0,2294 menggambarkan jumlahvariance variabel motivasi yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel komitmen organisasi sebesar 0,2294 atau 22,94%. Begitu pula dengan nilai e2 didapat dengan rumus e2= {(1-R2
)2}.
Nilai R2 untuk e2 didapat dari model summary pada output persamaan 2. Nilai R2 pada persamaan 2 sebesar 0,364 sehingga nilai i;2= {(1-0,364)2}. Dengan rumus tersebut didapat nilai e2= 0,4045. Nilai e2 sebesar 0,4045 menggambarkan jumlah variance variabel intensi keluar yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel kornitmen organisasi dan motivasi sebesar 0,4045 atau 40,45%.KOMITMEN ORGANISASI
l
cl=0.2294 MOTIVASIP5=0,722
P4=0.116
iol_INT_,ENSI
MMMセセセMQ^Q@
KELUAR
Mセ@
Gambar4.6 Diagram Jalur
e2=0,4045
Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap iョエ・ョセゥ@ Kelnar Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening Dengan Nilai Tercantum
d. Pembahasan Uji Hipotesis 2
Hasil analisis jalur uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa hubungan langsung antara komitmen organisasi terhadap intensi keluar (nilai P4) bernilai positif yaitu 0,116 namun ーエセョァイオオィ@ tersebut tidak signifikan ditunjukkan dengan nilai signifikant 0,482 ( diatas 0,05). Hasil セョ・ャゥエゥ。ョ@ ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi dari karyawan bagian akuntansi dan manajemen Bank BRI 「・セョァ。イオィ@
[image:67.595.86.470.92.574.2]Pengaruh tidak langsung terjadi ketika komitmen organisasi mempengaruhi motivasi (nilai P5), kemudian motivasi mempengaruhi intensi keluar (nilai P6). Total pengaruh tidak la.'lgsung didapat dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu P:5 X P6. Nilai P5= 0,722 dan nilai P6= 0,514 sehingga total pengaruh tidak langsung adalah 0,722 X 0,514= 0,37 atau 37%. Dengan hasil yang signifikan dibawah 0,05 antara komitmen organisasi dengan rnotivasi begitujuga motivasi dengan intensi keluar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi pada seseorang akan menimbulkan motivasi untuk bekerja sebaik-baiknya sebagai upaya untuk
ュ・セェオ、ォ。ョ@ tujuan bersama. Reksohadiprojo (1990) dalam Trisnaningsih (2003). Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi karyawan bag