• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Tata Letak Bangunan Dan Irigasi Departemen Pekerjaan Umum Direktorat SumberDaya Air BBWS Citaru Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Tata Letak Bangunan Dan Irigasi Departemen Pekerjaan Umum Direktorat SumberDaya Air BBWS Citaru Bandung"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam fajar era baru ini perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga mendorong setiap perusahaan untuk dapat menggunakannya. Teknologi komputer dewasa ini telah memberikan bantuan yang sangat berarti untuk meningkatkan kegiatan usaha. Misalnya untuk aplikasi mengenai keuangan, akuntansi, personalia, serta teknik dan aplikasi proses pengolahan data yang lainnya.

Banyak perusahaan baik besar maupun kecil yang melibatkan peranan komputer di dalam kegiatannya. Sebagaimana halnya kegiatan yang dilakukan di Balai Besar Wilayah Sungai Citarum khususnya pada PPK Perencanaan dan Program Satuan Kerja tidak terlepas dari penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam pengelolaan data.

Dilihat dari aktivitas sehari-hari pada PPK Perencanaan Program Satuan Kerja ini dalam hal pengelolaan datanya sudah dilakukan secara komputer tetapi belum digunakan secara optimal, sehingga membutuhkan waktu dan informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak selalu dapat disajikan pada saat diperlukan.

(2)

a. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian singkat pada latar belakang masalah dan berdasarkan penilaian terhadap sistem pada Bagian Perencanaan dan Program Satuan Kerja di Balai Besar Wilayah Sungai Citarum saat ini, maka masalah yang dibahas dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Prosedur-prosedur kegiatan, formulir-formulir, dokumen-dokumen, serta laporan-laporan yang berhubungan dengan PPK Perencanaan dan Program Satuan Kerja di Balai Besar Wilayah Sungai Citarum. 2. Data-data struktur bangunan dan irigasi pada lokasi sebenarnya

dengan yang ada pada file komputer sering tidak sama.

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem perencanaan tata letak bangunan dan irigasi pada PPK Perencanaan dan Program Satuan Kerja di Balai Besar Wilayah Sungai Citarum

2. Apa yang menyebabkan terjadinya ketidaksamaan data pada file komputer dengan data pada lokasi sebenarnya.

1.3. Maksud dan Tujuan

a. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan yang membentuk kemampuan sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan program studi yang dipilih.

b. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap professional yang dibutuhkan pada saat memasuki lapangan kerja sesuai dengan bidangnya. c. Meningkatkan pengenalan pada aspek-aspek usaha potensial dalam

(3)

iklim lingkungan kerja yang sebenarnya, baik seperti pekerja menerima upah (employee) maupun sebagai pekerja mandiri (entrepreneur) terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja.

e. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan teknologi baru.

f. Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan sesuai dengan tujuan.

g. Memberikan peluang masuk, penempatan lulusan dan kerjasama.

1.4. Batasan Masalah

Dengan maksud agar pembahasan dan penyusunannya dapat dilakukan secara terarah dan tercapai sesuai dengan yang diharapkan maka perlu ditetapkan batasan-batasan dari masalah yang dihadapi, dalam hal ini yaitu masalah yang berkaitan pada Bagian Perencanaan Program Satuan Kerja di Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.

Adapun batasan-batasan masalah yang dimaksud tersebut adalah sebagai berikut :

1. Karena luasnya lingkup kerja di Bagian Perencanaan Program Satuan Kerja ini maka dibatasi hanya pengelolaan data tata letak tanah dan bangunan.

(4)

Pelaksanaan Penelitian untuk Kerja Praktek di Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Jl. Inspeksi Cidurian Soekarno-Hatta STA 5600 Bandung 40292 dilakukan dari tanggal 10 Agustus 2009 sampai dengan tanggal 5 September 2009.

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No Aktivitas Waktu

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

1 Input data dari lapangan X X X X X

Bimbingan input data dari lapangan X X 2 Pembuatan peta tata letak bangunan

dan irigasi

X X

Bimbingan pembuatan peta X X

3 Mengisi form data bangunan sadap dan irigasi

X X X

Bimbingan Pembuatan Laporan X X

(5)

5 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan elemen yang berhubungan, yang merupakan suatu kesatuan. Asal kata “system” berasal dari bahasa yunani yaitu systema, yang artinya menempatkan bersama”. Suatu sistem biasanya terdiri atas beberapa komponen (elemen) yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Menurut SUS [4], menyatakan bahwa: “Sistem adalah kumpulan/ group dari bagian/ komponen apapun baik fisik ataupun nonfisik yang saling

berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai

satu tujuan tertentu”.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Sistem adalah :

“Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau fungsi utama dari

(6)

2.1.1. Elemen Sistem

Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen :  Objek

Dapat berupa bagian, elemen, ataupun variable. Ia dapat berupa benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.

 Atribut

Menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.  Hubungan internal

Hubungan diantara objek-objek di dalamnya.  Lingkungan

Tempat di mana sistem berada. 2.1.2. Karakteristik Sistem

Sistem itu sendiri memiliki karakteristik atau beberapa sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran suatu tujuan (goal). Adapun penjelasan mengenai karakteristik dari suatu sistem adalah sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (Components)

(7)

b. Batas Sistem (Boundary)

Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lingkungannya atau dengan sistem lainnya. Batas sistem inilah yang membuat sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Segala sesuatu yang berada diluar sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan sistem atau merugikan sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Sesuatu yang dimasukkan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan. f. Keluaran Sistem (Output)

Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang dikeluarkan ke lingkungan. g. Pengolah Sistem (Process)

(8)

h. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Sasaran sistem adalah sesuatu yang menyebabkan mengapa sistem itu dibuat atau ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sudut pandang, antara lain sebagai berikut :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) yaitu sistem yang berisi gagasan atau konsep dan sistem fisik (physical system) yaitu sistem yang secara fisik dapat dilihat.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah yaitu sistem yang terjadi secara alamiah tanpa campur tangan manusia dan sistem buatan manusia (human made system) yaitu sistem yang dibuat oleh manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat dan sistem tak tentu (probabilistic system) yaitu sistem yang tidak dapat diprediksi dengan pasti karena mengandung unsure probabilitas.

(9)

2.2 Pengertian Informasi

Informasi dalam sebuah organisasi sangat penting dan vital peranannya, karena tanpa adanya informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dan organisasi pun akan menjadi vakum. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

Pengertian Informasi menurut HAR [2], menyatakan bahwa: “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti

bagi yang menerimanya”.

Sedangkan menurut SUS [4], menyatakan bahwa: “Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan bermanfaat”.

2.2.1 Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan dari beberapa hal yaitu:

a. Relevan (Relevancy)

Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini dan kejadian yang akan datang.

b. Akurat (Accuracy)

(10)

c. Tepat Waktu (Timeliness)

Berbagai proses dapat diselesaikan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

d. Ekonomis (Economy)

Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi.

e. Efisien (Efficiency)

Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantis), namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.

f. Dapat Dipercaya (Reliability)

Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya.

2.2.2 Nilai Informasi

(11)

Menurut HAR [2] nilai informasi (value of information) dikatakan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (Information system) atau disebut juga dengan processing system atau information processing system atau information generating system.

Menurut teori Robert A. Leitch/ K. Roscoe Davis dalam buku HAR [2], dinyatakan bahwa: “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu

organisasi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang

diperlukan”.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

(12)

Gambar 2.1 Lima Komponen Sistem Informasi [Sumber : Analisis dan Desain, Edisi Pertama, 1989]

1. Perangkat Keras (Hardware)

Yang dimaksud dengan perangkat keras disini adalah komputer yang berperan sebagai alat input, alat proses dan alat output.

2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan alat yang dipakai untuk menjalankan perangkat keras yang telah disebutkan diatas. Tanpa adanya perangkat lunak maka perangkat keras yang telah ada tidak akan dapat digunakan. Perangkat lunak ini dapat berupa sistem informasi maupun program aplikasi yang berhubungan dengan sistem informasi.

3. Data

Data merupakan bagian yang penting dari suatu sistem informasi, karena data adalah bahan baku untuk menghasilkan informasi.

4. Prosedur (Procedures)

(13)

5. Manusia (People)

Manusia merupakan bagian terpenting karena hanya manusia yang dapat menangani semua komponen yang telah disebutkan diatas. Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin.

b. People dan procedures yang merupakan manusia dan tata cara kerja menggunakan mesin.

c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

2.3.2 Detail Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen - komponen yang disebut dengan istilah Blok Bangunan (Building Block), seperti yang terlihat pada gambar 2.2

(14)

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data-data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu: teknisi, perangkat lunak, dan perangkat keras.

5. Blok Basis Data (Database Block)

(15)

6. Blok Kendali (Controls Block)

Agar sistem informasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka pelru diterapkan pengendalian - pengedalian didalamnya. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti human error, api, air, temperatur, debu, kegagalan sistem, sabotase,dan sebagainya.

2.4 Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang sangat penting, karena kesalahan di tahap ini akan menyebabkan kesalahan di tahapan selanjutnya. Analisis sistem dikerjakan oleh seorang analis sistem yang bertugas untuk menganalisis sistem dan menemukan kelemahan - kelemahan dari sistem tersebut sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Menurut HAR [2] “Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,

kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan - perbaikannya”.

2.4.1 Flow Map

(16)

system informasi dan kegiatan informasi yang berhubungan dengan system informasi.

Simbol yang Digunakan :

Daftar Simbol 2.4 Simbol-simbol FlowMap

Petunjuk-petunjuk pembuatan Flow Map :

 Buatlah kolom-kolom sesuai dengan jumlah entitas

 Entitas dalam adalah pelaku proses bisa berupa persolan, bagian, atau computer dalam suatu system yang melakukan kegiatan pemrosesan/transpormasi data menjadi informasi

 Entitas luar adalah suatu unit yang terletak dilingkingan luar system yang mengirim data ke system tersebut atau menerima informasi dari system  Logika diagram sebaiknya mengalir dari atas ke bawah dan dari kiri ke

kanan. Gunakan nak panah intuk menunjukan pemrosesan pada computer  Ketika menyebrangi garis yang memisahkan satu kolom dengan kolom

yang lain, gunakan symbol konektor

(17)

 Dalam setiap kolom entitas dalam, paling sedikit ada satu proses manual/computer

 Dokumen dengan dokumen dalam satu kolom, tidak dihubungkan secara langsung

 Prosedur kerja yang kejadiannya tidak bersamaan dapat digambarkan melalui flowmap yang terpisah.

2.4.2 Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah DFD tingkat paling atas dari sebuah system informasi yangmenggambarkan system dalam satu lingkaran yangn merepresentasikan keseluruhan proses dalam suatu system.

Menggembar konteks diagram terdiri dari :

 Gambar system berupa 1 (satu) lingkaran dan beri nama system  Gambar kotak entitas eksternal dan beri nama entitasnya

 Buatkan arus data dari setiap entitas eksternal Berikut adalah Hal- hal yang perlu diperhatikan :

 Eksternal Entity atau entitas eksternal atau terminator adalah kelompok pemakai, organisasi atau system lain yang merupakan sumber atau tujuan data dimana system yang dirancang melakukan komunikasi

 Data yang diterima adalah data dari lingkungan dan data yang dihasilkan diberikan pada tujuan system atau lingkungan

(18)

penyimpana dan proses tunggal yang merepresentasikan keselurujan system.

2.4.3 Data Flow Diaggram (DFD)

DFD adalah representasi grafik dari suatu system informasi yang menggambarkan komponen-komponen system, aliran data yang menggambarkan asal dan tujuan data tersebut serta menyimpan datanya.

DFD merupakan alat analisis dan perancangan system informasi yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang terstruktur, sehingga mudah dikomunikasikan oleh perancang system kepada pembuat program aplikasi maupun kepada pemakai.

(19)

19 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Balai Besar Wilayah Sungai Citarum adalah unit pelaksana teknis dan bidang konservasi Sumber Daya Air, pengembangan Sumber Daya Air, pendayagunaan Sumber Daya Air, dan pengendalian daya rusak air pada Wilayah Sungai Citarum yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Air. Fungsi Balai Besar Wilayah Sungai Citarum berdasarkan Permen PU No.12/PRT/M/2006 antara lain :

1. Melakukan penyusunan pola dan rencana pengelolaan SDA pada Wilayah Sungai Citarum.

2. Melakukan penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah Sungai Citarum.

3. Melakukan pengelolaan SDA yang meliputi Konservasi SDA, pengembangan SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air.

4. Melakukan penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan SDA pada Wilayah Sungai Citarum.

5. Melakukan Operasi dan Pemeliharaan SDA pada Wilayah Sungai Citarum.

6. Melakukan pengelolaan sistem hidrologi pada Wilayah Sungai Citarum.

7. Melakukan penyelenggaraan data dan informasi SDA pada Wilayah Sungai Citarum.

(20)

9. Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan SDA pada Wilayah Sungai Citarum.

10.Melakukan pelaksanaan ketatausahaan pada Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.

3.1 Struktur Organisasi

Berikut adalah struktur Organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Citarum

Gambar 3.4 Struktur organisasi perusahaan

3.2 Deskripsi Kerja

Hubungan serikat dengan pimpinan terjalin cukup baik dan selama ini belum pernah terjadi persoalan yang serius, hal ini merupakan penunjang utama keberhasilan perusahaan disamping perangkat keras yang dimiliki perusahaan.

(21)

kekeluargaan, agar setiap pekerjaan mampu menghadapi hambatan yang akan merusak atau mengganggu perusahaan.

Deskripsi Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Citarum adalah sebagai berikut : 1. Kepala Balai

2. Bagian Tata Usaha

 Melaksanakan administrasi kepegawaian, keuangan, penyelenggaraan rumah tangga, perlengkapan dan Barang Milik/Kekayaan Negara

 Melaksanakan penyusunan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kepegawaian dan administrasi serta pengelolaan organisasi dan tatalaksana

 Pelaksanaan penyiapan penyusunan rencana pengelolaan anggaran dan administrasi keuangan

 Melaksanakan pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBWS Citarum

 Menyusun laporan berkala BBWS Citarum 3. Sub Bagian Administrasi Umum

 Melakukan pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga serta inventarisasi Barang Milik/Kekayaan Negara.

4. Sub Bagian Kepegawaian

 Melakukan administrasi penyusunan perencanaan, pengembangan, evaluasi kepegawaian dan pengelolaan organisasi tatalaksana.

5. Kepala Sub Bagian Keuangan

 Mengelola administrasi keuangan. 6. Bidang Program dan Evaluasi

 Menyusun pola dan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai

(22)

 Menyusun program kegiatan dan anggaran

 Melaksanakan evaluasi kinerja, manfaat dan dampak kegiatan pengelolaan sumber daya air

7. Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air

 Melaksanakan perencanaan teknis sungai, pantai, danau dan waduk dalam rangka konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air

 Melaksanakan konstruksi sungai, pantai, danau dan waduk  Menyusun rencana persiapan operasi dan pemeliharaan

sungai, pantai, danau dan waduk.

8. Bidang Pelaksanaan dan Jaringan Pemanfaatan Air

 Melaksanakan perencanaan teknis irigasi dan air baku dalam rangka pendayagunaan sumber daya air

 Melaksanakan konstruksi irigasi dan air baku

 Menyusun rencana persiapan operasi dan pemeliharaan irigasi dan air baku

9. Bidang Operasi dan Pemeliharaan

 Melaksanakan operasi dan pemeliharaan sungai, danau, waduk serta sarana dan prasarananya termasuk bendungan, irigasi, air baku dan pantai

 Memantau dan mengevaluasi kelayakan operasi pada sarana dan prasarana sungai, danau, waduk, bendungan, irigasi, air baku, rawa dan pantai

 Menyiapkan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai

(23)

 Memfasilitasi kegiatan Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah sungai

 Memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air

10.Seksi Program

 Melakukan penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air serta program kegiatan dan anggaran.

11.Seksi Evaluasi

 Melakukan evaluasi kelayakan kinerja, manfaat dan dampak pengelolaan sumber daya air.

12.Seksi Pelaksanaan Sungai dan Pantai

 Melakukan perencanaan pelaksanaan konstruksi, konsevasi sumber daya air dan pengendalian daya rusak air serta persiapan operasi dan pemeliharaan di bidang sungai dan pantai.

13.Seksi Pelaksanaan Danau dan Waduk

 Melakukan perencanaan, pelaksanaan konstruksi konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air serta persiapan operasi dan pemeliharaan di bidang danau dan waduk.

14.Seksi Pelaksanaan Irigasi

 Melakukan perencanaan, pelaksanaan konstruksi serta rencana persiapan operasi dan pemeliharaan konstruksi irigasi.

15.Seksi Pelaksanaan Air Baku

 Melakukan perencanaan, pelaksanaan konstruksi serta rencana persiapan operasi dan pemeliharaan konstruksi air baku. 16.Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air

(24)

17.Seksi Data dan Informasi Sumber Daya Air

(25)

25 4.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan suatu tahap pemahaman proses yang bertujuan untuk mengetahui proses apa saja yang terlibat dalam sistem dan berhubungan satu proses dengan proses lainnya.

Dari pemahaman proses tersebut maka dapat dilakukan suatu evaluasi dan usulan terhadap sistem yang ada, untuk dikembangkan lebih lanjut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tahap analisis merupakan tahap yang cukup kritis, sebab kesalahan dalam analisis akan mempengaruhi pada tahap selanjutnya. Sistem yang diamati adalah sistem informasi Tata Letak Bangunan Dan Irigasi di BBWS Citarum Bandung, sistem ini adalah system untuk memudahkan user dalam menghitung tata letak tanah dan bangunan serta irigasi.

Sistem ini diawali dengan menginput data bangunan dan irigasi, pemeriksa pada jaringan sampai dengan pembuatan peta.

4.1.1 Analisis prosedur

Prosedur yang sedang berjalan di BBWS Citarum Bandung adalah sebagai berikut:

1. Petugas BBWS menagmbil data dari lapangan lalu manginputkannya pada form.

2. Setelah petugas menginput data dari lapangan, lalu petugas tersebut melaporkanya kebagian konsultan

3. Bagian konsultan mengelola data tersebut untuk dijadikan sebuah peta jaringan dan peta bangunan.

4. Apabila kesalahan pada saat penginputan, maka konsultan akan menyerahkan kembali data yang dikelola kepada petugas.

5. Konsultan mengesahkan data yang sudah diperbaiki oleh petugas..

(26)

menandatangani buku kontrak dan menyerahkan kembali kepada petugas balai.

8. Petugas balai menginput data warga ke Database warga dan mencetak bukti kontrak sebanyak 3 rangkap, rangkap pertama diberikan pada pelanggan, rangkap kedua diberikan pada konsultan dan rangkap ketiga diberikan pada ketua balai..

9. Petugas Balai membuat laporan untuk diserahkan kepada pimpinan.

(27)

Flow Map adalah diagram yang menunjukkan aliran data berupa formulir-formulir ataupun keterangan berupa dokumentasi yang mengalir atau beredar dalam suatu sistem. Diagram ini berfungsi untuk mengetahui hubungan antara entity melalui aliran dokumen yang ada terhadap seluruh dokumen yang berasal dari struktur sampai dokumen tersebut diterima oleh penerima dokumen.

(28)

Gambar 4.1 Flow Map

Data Lap

Data lap

Input data

Irigasi

Data Warga

Bagunan

Cek data Data

Lap

Laporan Laporan

Laporan

Data Warga

Input data

Bagunan

Buat Laporan

Laporan Laporan

(29)

Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan yang mewakili semua proses yang terjadi dan menggambarkan bagaimana hubungan antara proses utama dan entitas yang terlibat dalam perancangan sistem penjualan tersebut.

Gambar 4.2 Diagram Kontek

- Data Lapangan - Data Warga

- Laporan

- Data lapangan

SI TLBI Petugas

(30)

Data Warga

Gambar 4.3 Data Flow Diagram

4.2 Usulan Perancangan Sistem

Di dalam sub bab ini penulis akan menjelaskan dan menggambarkan flow map sistem informasi tata letak bangunan dan irigasi yang diusulkan. Perbedaan sistem ini dengan sistem yang lama terletak pada procedure pengelolaan tata letak bangunan dan irigasi yang lebih efisien dan penyempurnaan tugas yang dilakukan oleh setiap entitas yang terlibat.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

(31)

kinerja pada saat proses berlangsung.

4.2.2 Perancangan Prosedur yang diusulkan

Prosedur sistem informasi tata letak bangunan dan irigasi yang diusulkan adalah sebagai berikut:

1. Petugas BBWS menagmbil data dari lapangan lalu manginputkannya pada form.

2. Setelah petugas menginput data dari lapangan, lalu petugas tersebut melaporkanya kebagian konsultan

3. Bagian konsultan mengelola data tersebut untuk dijadikan sebuah peta jaringan dan peta bangunan.

4. Apabila kesalahan pada saat penginputan, maka konsultan akan menyerahkan kembali data yang dikelola kepada petugas.

5. Konsultan mengesahkan data yang sudah diperbaiki oleh petugas..

6. Petugas membuat surat perihal pembebasan tanah dan meminta warga untuk menyerahkan persyaratan (KTP, Kartu Keluarga, materai 6000 2 buah, dll).

7. Setelah persyaratan dari warga lengkap, warga mengisi dan menandatangani buku kontrak dan menyerahkan kembali kepada petugas balai.

8. Petugas balai menginput data warga ke Database warga dan mencetak bukti kontrak sebanyak 3 rangkap, rangkap pertama diberikan pada pelanggan, rangkap kedua diberikan pada konsultan dan rangkap ketiga diberikan pada ketua balai..

9. Konsultan mengelola data yang sudah disetujui untuk dijadikan peta jaringan dan bangunan..

(32)

Berdasarkan analisis dari flow map yang sedang berjalan, kami dapat mengusulkan flow map berdasarkan prosedur diatas.

(33)
(34)

Gambar 4.5 Diagram Kontek

- Data Lapangan -Laporan Data Lap

- Data Warga -Laporan Data Peta

- Laporan Data Warga

- Lap Data lapangan - Lap Data Peta - Lap Data Warga

SI TLBI Petugas

(35)

Data Lapangan

Gambar 4.6 Data Flow Diagram

4.2.2.4Kamus Data

(36)

dikembangkan :

1. Kamus Data Lapangan

Nama Arus Data : Data lapangan Bentuk Data : Berupa dokumen

Arus Data : - Entitas petugas – proses 1

- Proses 1 – File bangunan dan irigasi - File bangunan dan irigasi – proses 3 - Proses 3 – proses 1

- File bangunan dan irigasi – proses 4

Struktur Data : no_id, nama, posisi_bangunan, posisi_irigasi, luas_bangunan, panjang_irigasi.

2. Kamus Data Warga

Nama Arus Data : Data Warga Bentuk Data : Dokumen / Struk Arus Data : - Petugas – proses 2

- Proses 2 – File warga - File warga – proses 5

(37)

3. Kamus Laporan Data Lapangan

Nama Arus Data : Laporan Lapangan Bentuk Data : Dokumen

Arus Data : Proses 4 - Pimpinan

Struktur Data : no_id, luas_bangunan, panjang_irigasi.

4. Kamus Laporan Data Warga

Nama Arus Data : Laporan warga Bentuk Data : Dokumen

Arus Data : Proses 5 - Pimpinan Struktur Data : no_id, nama

5. Kamus Data Peta

Nama Arus Data : Data Peta Bentuk Data : Dokumen

Arus Data : File Bangunan dan Irigasi – Proses 6 Struktur Data : No_id peta, nama_letak, nama_bangunan,

(38)

Nama Arus Data : Lap Data Peta Bentuk Data : Dokumen

Arus Data : Proses 6 - Pimpinan

Struktur Data : No_id peta, nama_letak, nama_bangunan, nama_daerah, Warna_letak_daerah

4.2.3. Evaluasi Sistem yang diusulkan

Adapun beberapa keunggulan dari system yang diusuklkan adalah sebagai berikut :

1. Prosedur yang diusulkan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan prosedur yang berjalan

2. Penyediaan database yang dirancang dapat mempermudah kinerja sistem baik pada saat penginputan data , pencarian data dan pencetakan data

3. Kinerja pada bagian Petugas Data Langganan menjadi lebih efisien sehingga tidak terjadi penumpukan data.

4. Data pelanggan menjadi lebih valid.

(39)

39 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai kesimpulan dan saran. Penulis mengambil dari hasil pengamatan selama mengikuti kerja praktek yang penulis lakukan di Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.

5.1 Kesimpulan

Dari pelaksanaan kerja praktek ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Sistem pengeloalaan data tata letak bangunan dan irigasi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efisien.

2. Perancangan yang diusulkan mempermudah prosedur pelaksanaan kerja untuk setiap entitas yang terlibat didalamnya.

3. Dengan adanya perancangan sistem yang baru maka dapat mempermudah pekerjaan petugas dalam menginput data.

4. Pada setiap pelaksanaan kerja masing-masing Petugas Balai, dan Petugas Dalang dilakukan pada sistem sehingga data yang dihasilkan menjadi lebih akurat.

5. Tidak terjadi penumpukan arsip, sehingga apabila akan melakukan proses pencarian atau pemeriksaan data tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengetahui data pelanggan beserta alamat dan data historisnya. 6. Menambah ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman yang lebih luas

bagi penulis yang sebelumnya tidak pernah di jumpai di kampus. 5.2 Saran

(40)

yang dinginkan. Adapaun beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan database lebih besar yang dapat menampung atau menyimpan lebih banyak data.

(41)

BANDUNG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Kerja Praktek Program S1 Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Ervan Rd. Helmet 10504507 Ferial Fahri M 10504495

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(42)

ii Lembar Pengesahan

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii-iv

Daftar Tabel v

Daftar Gambar vi

Daftar Simbol vii

Daftar Lampiran viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah 2

1.3. Maksud dan Tujuan 2

1.4. Batasan Masalah 3

1.5. Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek 4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sitem 5

(43)

iii

2.2. Pengertian Informasi 9-11

2.3. Pengertian Sistem Informasi 11-15

2.4. Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur 15

2.4.1. Flow Map 15

2.4.2. Diagram Kontek 17

2.4.3. Data Flow Diagram 18

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 19-20

3.2. Struktur Organisasi 20

3.3. Deskripsi Kerja 20-24

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK

4.1. Analisis Sistem 25

4.1.1. Analisis Prosedur 25

4.1.2 Flow Map 27

(44)

iv

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem 30

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan 31

4.2.2.1. Flow Map 32

4.2.2.2. Diagram Kontek 34

4.2.2.3. Data Flow Diagram 35

4.2.2.4. Kamus Data 35

4.2.3. Evaluasi Sistem yang Diusulkan 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 39

5.2. Saran 40

Daftar Pustaka

(45)

[FAT99] Fathansyah, Ir.Basis Data, Informatika, Bandung.1999.

[HAR94] Kristianto, Harianto. Konsep dan Perancangan Database, ANDI, Yogyakarta.1994.

(46)

i Assalamu’alaikumWr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Laporan akhir kerja praktek ini merupakan laporan hasil kerja praktek kami selama melakukan kerja praktek di Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Jln. Inspeksi Cidurian Soekarno-Hatta STA 5600 Bandung 40292, Jawa Barat.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan di kemudian hari.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pihak yang membaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Oktober 2009

(47)

BANDUNG BARAT

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Kerja Praktek Progarm diploma tiga Jurusan Manajemen Imformatika

Oleh :

Ervan Raden Helmet NIM. 10504507 Ferial Fahri Majid NIM. 10504495

Bandung, 8 Oktober 2009

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

Wartika, S. Kom Mira Mutiara, S.E NIP.4127.70.26.002 NIK.110035638

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

(48)

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1  Lima Komponen Sistem Informasi [Sumber : Analisis dan Desain, Edisi Pertama, 1989]
Gambar 2.2 Blok Sistem Informasi yang Berinteraksi [Sumber : Analisis dan Desain, Edisi Pertama, 1989]
Gambar 3.4 Struktur organisasi perusahaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu ( quasi-eksperimen ). Populasinya semua siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tawangmangu. Sampel diambil dengan teknik

Jika auditor selalu ditekan dengan adanya anggaran waktu yang cepat maka auditor akan bertindak terburu-buru dan tidak hati-hati atas pemeriksaan bukti-bukti yang

Selain itu, inspirasi yang mendorong kemunculan modul ini ialah hasrat Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia yang menginginkan generasi masa depan Malaysia ini muncul sebagai

Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan mengunakan mesin Los Angeles. Alat-alat yang dipergunakan adalah:..

Penggunaan R untuk analisis statistika multivariat khususnya untuk inferensi vektor mean dan inferensi matriks kovariansi masih menggunakan CLI dalam R console

Dari hasil percobaan pengendalian level pada tangki dengan menggunakan software DCS Centum CS 3000 dapat disimpulkan bahwa berapapun besar nilai setpoint yang

Menurut Sutan Remy Sjahdeini bahwa keabsahan berlakunya perjanjian baku tidak perlu dipersoalkan oleh karena perjanjian baku eksistensinya sudah merupakan kenyataan, yaitu

Berdasarkan uraian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa, komposisi yang tepat pada produk ini adalah dengan volume tepung jagung yang lebih banyak