• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Sebagai Sumber Bahan Bakar Alternatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengembangan Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Sebagai Sumber Bahan Bakar Alternatif"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN TANAMAN JARAK PAGAR

(Jatropha curcas

L.

)

SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKAR ALTERNATIF

Charloq

Staf Pengajar Fakultas Pertanian USU

Abstract

The experiment was conducted at the area Faculty of Agriculture, North Sumatera University, Medan from Maret 2007 to July 2007. The objective of the experiment was to evaluate the effect of cutting type and the concentration of Rapid Root on the vegetative propagation of the jatropha plant. The Randomized Block Design was used with two factors (cutting type and Rapid Root concentration). The parameters observed were: the time of shoot proliferate, the percentage of shoot proliferated cutting, the of shoot, the number of leaves, the diameter of shoot, the length of root, the number of root, the volume of root, the fresh weight of shoot. The results showed that the type of cutting type significantly affected the length of shoot, the number of leaves, the diameter of stem, the number of root, the volume of root, the fresh weight of shoot. The interaction between the cutting type and the concentration of Rapid Root significantly affected the percentage of shoot proliferated cutting.

Keywords:Jatropha plant, cutting

PENDAHULUAN

Di Indonesia terdapat berbagai jenis tanaman jarak antara lain jarak kepyar (Ricinus communis), jarak bali (Jatropha podagrica), dan jarak pagar (Jatropha curcas). Diantara tanaman tersebut yang memiliki potensi sebagai sumber bahan bakar alternatif adalah jarak pagar (Jatropha curcas) dalam bahasa Inggris disebut “ Physic Nut”.

Pertengahan tahun 2004, Daimler Chrysler, salah satu perusahaan otomotif terkemuka, berhasil mengujicobakan penggunaan bahan bakar BTI (Biomass to Liquid) pertama di dunia pada mobil Mercedes-Benz seri C (Mercedes-Benz C220,red.), menempu jarak 5900 km dalam kondisi ekstrim di India. Bahan bakar tersebut kemudian diberi nama dagang Sun Diesel, diperoleh dari minyak jarak dan merupakan salah satu program Daimler Chrysler dalam mengembangkan Biodiesel.

Menghadapi krisis BBM dan kenaikan harga BBM di Indonesia, Pemerintah mulai menggali sumber-sumber energi alternatif. Minyak jarak inipun mulai mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah

Ada satu optimisme peluang pasar minyak jarak ini cukup terbuka dengan munculnya pernyataan Direktur Utama Pertamina yang menyebutkan bahwa Pertamina menampung minyak jarak dari masyarakat untuk diproses lebih lanjut sebagai Biodiesel (www.pertamina.com,18/8/2005).

Kyoto bersiap-siap membeli produk energi alternatif dari minyak jarak ini (Republika, 18/5/2005).

Jarak pagar (Jatropha curcas) seringkali salah diidentifikasikan dengan tanaman jarak kepyar (Ricinus communis) atau “Castor Bean”. Keduanya tanaman ini dapat diperoleh ekstrak minyak dari bijinya. Hanya saja tanaman jarak Ricinus communis seringkali terkait dengan produksi “ricin” yaitu racun yang berbahaya dan banyak digunakan untuk penelitian terapi penyakit kanker, sedangkan tanaman Jatropha curcas menghasilkan racun “krusin” tetapi lebih banyak terkait dengan informasi “biodiesel” atau “biofuel”. Kedua tanaman ini berbeda baik dalam bentuk morfologi tanaman maupun minyak yang dihasilkannya.

Bahan tanaman dapat berasal dari stek cabang atau batang, maupun benih. Jika menggunakan stek dipilih cabang atau batang yang telah cukup tua yaitu diambil dari buah yang telah masak biasanya berwarna hitam.

Stek cabang yang cukup baik pertumbuhannya adalah stek yang berdiameter 2 cm, berkayu, berwarna hijau keabu-abuan, sedangkan untuk panjang stek yang menjadi pertimbangan adalah efisiensi pemakaiannya. Stek yang lebih panjang memerlukan pemakaian cabang lebih banyak dibandingkan stek pendek, sedang yang terlalu pendek sulit untuk tumbuh. Panjang stek 25 cm sudah cukup memadai.

(2)

berasal dari biji dan stek batang berbeda. Setiap bahan tanam (bibit) memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Cara lain yang bisa digunakan adalah stek pucuk dengan kelebihan sebagai berikut:

A. Penggandaannya lebih cepat.

B. Perakaran lebih baik daripada perakaran stek batang.

C. Biaya yang dikeluarkan relatif murah.

Perhatian besar dalam pemakaian zat pengatur tumbuh datang dari suatu kepercayaan dari sejumlah besar ahli fisiologi tanaman dan ahli-ahli pertanian bahwa kenaikan produksi sudah mencapai puncaknya dengan teknologi yang ada. Zat pengatur tumbuh tanaman akan merubah pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan meningkatkan bagian tanaman yang dipanen.

Rapid Root merupakan zat pengatur tumbuh auksin, berbentuk bubuk berwarna putih yang mengandung fungisida; zat pengatur tumbuh ini berguna untuk merangsang pertumbuhan bibit. Zat pengatur tumbuh auksin bermanfaat dalam proses pemanjangan sel pada jaringan tunas muda, di samping itu juga berpengaruh dalam pembentukan akar.

TUJUAN

Berdasarkan latar belakang di atas dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh asal stek dan konsentrasi Rapid Root pada pembiakan vegetatif tanaman jarak pagar (Jatropha curcas).

MANFAAT

Hasil dari penelitian ini dapat dipakai sebagai informasi pengembangan sumber bahan bakar alternatif.

HIPOTESIS

1. Ada pengaruh asal stek pada pembiakan vegetatif tanaman jarak pagar.

2. Ada pengaruh konsentrasi Rapid Root pada pembiakan vegetatif tanaman jarak pagar.

3. Ada interaksi antara asal stek dan konsentrasi Rapid Root pada pembiakan vegetatif tanaman jarak pagar.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian USU, bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah stek jarak pagar, Rapid Root, top soil, pasir, kompos, air bersih, fungisida Dithane M-45, dan insektisida Sevin.

Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor yaitu: asal stek (A) dengan 3 taraf: A0: pucuk sembarang; A1: pucuk terminal; dan A2: pucuk aksilar

Konsentrasi Rapid Root (R) dengan 5 taraf: R0: 0 ppm, R1: 10 ppm, R2: 100 ppm, R3: 1000 ppm, dan R4: 10000 ppm

Parameter yang diamati meliputi: umur bertunas, persentase stek bertunas, panjang tunas, panjang tunas, jumlah daun, diameter tunas, panjang akar, volume akar, dan diameter akar primer.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan dan analisis data disajikan pada Tabel Lampiran 1–6.

Peranan Asal Stek

Dari hasil analisis data secara statistik terlihat bahwa perlakuan asal stek berpengaruh nyata terhadap: panjang tunas, jumlah daun, diameter tunas, jumlah akar, volume akar dan berat basah tunas. Perlakuan A2 yaitu pucuk aksilar memperlihatkan hasil yang lebih tinggi dari perlakuan lainnya pada seluruh parameter pertumbuhan. Diduga hal ini disebabkan setiap pucuk memiliki kemampuan tumbuh yang berbeda. Sesuai dengan pendapat Mukherji dan Ghosh (2001) bahwa pucuk dan kuncup merupakan batang yang bersifat embrionik, namun tidak semua pucuk tumbuh secara aktif, banyak yang terhalang pertumbuhannya bahkan dorman.

(3)

Peranan Rapid Root

Hasil analisis data secara statistik menunjukkan bahwa perlakuan Rapid Root tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter yang diamati. Pada perlakuan konsentrasi Rapid Root yang rendah (10 ppm) menghasilkan pertumbuhan stek yang kurang baik. Diduga hal ini disebabkan kandungan auksin yang terdapat di dalam Rapid Root kurang optimal menstimulir pertumbuhan tunas, akibat senyawa auksin yang diabsorbsi oleh stek relatif sangat sedikit. Demikian juga pada konsentrasi Rapid Root yang tinggi juga menghasilkan respon pertumbuhan yang kurang baik. Diduga konsentrasi yang tinggi menyebabkan kerusakan pada jaringan tanaman. Mukherji dan Ghosh (2001) menyatakan bahwa konsentrasi zat pengatur tumbuh yang terlalu tinggi dapat merusak stek serta mencegah tumbuhnya tunas dan akar.

Peranan Interaksi Jumlah Ruas dan Rapid Root

Interaksi perlakuan asal stek dengan konsentrasi Rapid Root memberikan pengaruh nyata terhadap parameter persentase stek bertunas. Hal ini diduga sebagai akibat pertumbuhan tanaman yang baik yang didukung oleh perkembangan volume akar yang baik dengan perlakuan Rapid Root. Mukherji dan Ghosh (2001) mengemukakan terbentuknya sistem perakaran yang baik akan mendukung pertumbuhan yang lebih baik pula, karena akar berfungsi sebagai penyerap air dan mineral dari dalam tanah dan juga sebagai alat pernafasan bagi tanaman. Senyawa-senyawa Indole seperti Indol Propionat dan Asam Indol Butirat memiliki keaktifan biologis dan digunakan sebagai hormon akar untuk mendorong pembentukan akar pada stek.

Hasil analisis data secara statistik menunjukkan bahwa interaksi asal stek dengan konsentrasi Rapid Root berpengaruh tidak nyata terhadap umur bertunas, panjang tunas, jumlah daun, diameter batang, panjang akar, jumlah akar, volume akar dan berat basah tunas. Berarti kedua perlakuan belum menunjukkan pengaruh yang baik untuk memacu pertumbuhan. Mukherji dan Ghosh (2001) berpendapat bahwa pengaruh interaksi antara zat pengatur tumbuh dengan perlakuan lain akan menghasilkan pengaruh yang positif atau negatif.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Asal stek berpengaruh nyata terhadap panjang tunas, jumlah daun, diameter tunas, jumlah akar, volume akar, berat basah tunas, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap umur bertunas, persentase stek bertunas dan panjang akar. 2. Konsentrasi Rapid Root berpengaruh tidak nyata

terhadap seluruh parameter yang diamati.

3. Interaksi antara asal stek dengan konsentrasi Rapid Root berpengaruh nyata terhadap persentase stek bertunas, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap umur bertunas, panjang tunas, jumlah daun, diameter tunas, panjang akar, jumlah akar, volume akar dan berat basah tunas.

4. Perlakuan asal stek yang terbaik adalah A3 (pucuk aksilar).

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terutama dalam perbanyakan tanaman jarak melalui perbanyakan vegetatif lainnya dengan aplikasi zat pengatur tumbuh lain.

DAFTAR PUSTAKA

Agrocarb, 2002. Brosur Rapid Root. PT Agrocarb Indonesia.

Davies, P.J. 1987. Plant Hormone and Their Role in Plant Growth and Development. New York State College of Agriculture and Life Science. Cornell University. USA.

Hariyadi, M. S. 2005. Budidaya Tanaman Jarak (Jathropha curcas L.) sebagai Sumber Bahan Bakar Alternatif Biofuel. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Hartmann, T. H. and D. E. Kester. 2003. Plant Propagation. Principles and Practices. 6th Ed. University of California. Prentice Hall. Englewood. Cliffs. New Jersey.

Mukherji, S and A. K. Ghosh. 2001. Plant Physiology. Tata Mc. Graw Hill Publ. Co, Ltd. New Delhi.

Setyahadi,A. 2006. Jalan Panjang Menuju Alternatif Biodiesel. Harian Kompas tanggal 11 Juli 2006.

(4)

Tabel Lampiran 1

Parameter Perlakuan

Jumlah Daun 10 MST

Jumlah Daun 12 MST

Jumlah Daun 14 MST

Jumlah Daun 16 MST

A1 1,33 b 2,00 c 3,33 c 4,00 c A2 1,58 b 3,08 b 4,58 b 5,92 b

A3 3,42 a 5,50 a 7,08 a 8,75 a

R1 tn tn tn tn

R2 tn tn tn tn

R3 tn tn tn tn

R4 tn tn tn tn

A1R1 tn tn tn tn

A1R2 tn tn tn tn

A1R3 tn tn tn tn

A1R4 tn tn tn tn

A2R1 tn tn tn tn

A2R2 tn tn tn tn

A2R3 tn tn tn tn

A2R4 tn tn tn tn

A3R1 tn tn tn tn

A3R2 tn tn tn tn

A3R3 tn tn tn tn

A3R4 tn tn tn tn

Keterangan: Angka yang diikuti dengan notasi huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan.

Tabel Lampiran 2

Parameter Perlakuan

Umur Bertunas %-tase Bertunas Berat Basah Tunas

A1 tn tn 5,14 b

A2 tn tn 8,44 b

A3 tn tn 20,72 a

R1 tn tn tn

R2 tn tn tn

R3 tn tn tn

R4 tn tn tn

A1R1 tn 75,00 a tn

A1R2 tn 58,33 ab tn

A1R3 tn 33,33 cd tn

A1R4 tn 25,00 d tn

A2R1 tn 58,33 ab tn

A2R2 tn 41,67 bcd tn

A2R3 tn 66,67 ab tn

A2R4 tn 66,67 ab tn

A3R1 tn 58,33 ab tn

A3R2 tn 50,00 abc tn

A3R3 tn 58,33 ab tn

A3R4 tn 58,33 ab tn

(5)

Tabel Lampiran 3

Parameter Perlakuan

Diameter Tunas 10 MST

Diameter Tunas 12 MST

Diameter Tunas 14 MST

Diameter Tunas 16 MST

A1 1,48 b 2,82 b 3,27 b 3,40 b

A2 3,10 a 3,94 ab 4,05 ab 4,16 ab

A3 4,17 a 4,41 a 4,73 a 4,84 a

R1 tn tn tn tn

R2 tn tn tn tn

R3 tn tn tn tn

R4 tn tn tn tn

A1R1 tn tn tn tn

A1R2 tn tn tn tn

A1R3 tn tn tn tn

A1R4 tn tn tn tn

A2R1 tn tn tn tn

A2R2 tn tn tn tn

A2R3 tn tn tn tn

A2R4 tn tn tn tn

A3R1 tn tn tn tn

A3R2 tn tn tn tn

A3R3 tn tn tn tn

A3R4 tn tn tn tn

Keterangan: Angka yang diikuti dengan notasi huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan.

Tabel Lampiran 4

Parameter Perlakuan

Umur Bertunas %-tase Bertunas Berat Basah Tunas

A1 tn tn 5,14 b

A2 tn tn 8,44 b

A3 tn tn 20,72 a

R1 tn tn tn

R2 tn tn tn

R3 tn tn tn

R4 tn tn tn

A1R1 tn 75,00 a tn

A1R2 tn 58,33 ab tn

A1R3 tn 33,33 cd tn

A1R4 tn 25,00 d tn

A2R1 tn 58,33 ab tn

A2R2 tn 41,67 bcd tn

A2R3 tn 66,67 ab tn

A2R4 tn 66,67 ab tn

A3R1 tn 58,33 ab tn

A3R2 tn 50,00 abc tn

A3R3 tn 58,33 ab tn

A3R4 tn 58,33 ab tn

(6)

Tabel Lampiran 5

Parameter Perlakuan

Panjang Akar Jumlah Akar Volume Akar

A1 tn 5,42 c 0,68 b

A2 tn 7,75 b 0,88 b

A3 tn 11,08 a 1,70 a

R1 tn tn tn

R2 tn tn tn

R3 tn tn tn

R4 tn tn tn

A1R1 tn tn tn

A1R2 tn tn tn

A1R3 tn tn tn

A1R4 tn tn tn

A2R1 tn tn tn

A2R2 tn tn tn

A2R3 tn tn tn

A2R4 tn tn tn

A3R1 tn tn tn

A3R2 tn tn tn

A3R3 tn tn tn

A3R4 tn tn tn

Keterangan: Angka yang diikuti dengan notasi huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan.

Tabel Lampiran 6

Parameter Perlakuan

Panjang Tunas 10 MST

Panjang Tunas 12 MST

Panjang Tunas 14 MST

Panjang Tunas 16 MST

A1 13,54 b 19,43 c 25,14 c 30,50 c A2 19,28 b 29,34 b 37,21 b 44,87 b

A3 36,05 a 52,83 a 63,63 a 79,09 a

R1 tn tn tn tn

R2 tn tn tn tn

R3 tn tn tn tn

R4 tn tn tn tn

A1R1 tn tn tn tn

A1R2 tn tn tn tn

A1R3 tn tn tn tn

A1R4 tn tn tn tn

A2R1 tn tn tn tn

A2R2 tn tn tn tn

A2R3 tn tn tn tn

A2R4 tn tn tn tn

A3R1 tn tn tn tn

A3R2 tn tn tn tn

A3R3 tn tn tn tn

A3R4 tn tn tn tn

Gambar

Tabel Lampiran 1
Tabel Lampiran 3
Tabel Lampiran 5

Referensi

Dokumen terkait

Uji kadar kolestrol total darah merupakan uji biologi yang digunakan untuk membuktikan adanya kandungan antioksidan pada ekstrak daun kedondong (Spondias dulcis)

Sedangkan faktor yang mempengaruhi perfeksionisme pada remaja gifted adalah ekspektasi yang tinggi – baik dari diri sendiri maupun orang lain; keyakinan diri yang tinggi

calon anggota yang ditemui tentang produk-produk BMT Al-Hikmah terutama produk Sihaji (Simpanan Haji). Memberikan bagi hasil/hadiah yang cukup membuat para nasabah

Sebagaimana yang telah diungkapkan dalam Keterbukaan Informasi ini, tujuan utama dilakukannya Transaksi Pengalihan Aset adalah untuk memastikan bahwa Perseroan mendapat jaminan

Berdasarkan hasil pemodelan yang telah didapatkan yaitu pemodelan inversi 2D dan visualisasi 3D yaitu reservoir panasbumi berada pada kedalaman berkisar antara 746 m hingga

Peningkatan setiap aktivitas keterampilan berpikir kreatif dapat diketahui dari hasil skor tes yang diperoleh siswa pada tiap butir soal yang diberikan pada tes awal dan tes

Beberapa temuan menjelaskan bahwa suasana yang nyaman di tempat kerja adalah iklim mendukung dengan metode pimpinan redaksi dalam menyampaikan pesan kepada bawahan