• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lycopene: Senyawa Fitokimia Pada Tomat dan Semangka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Lycopene: Senyawa Fitokimia Pada Tomat dan Semangka"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

121 T

TTIIINNJNJJAAAUUUAANANN PPPUUSUSSTTTAAAKKAKAA

LYCOPENE: SENYAWA FITOKIMIA PADA TOMAT

DAN SEMANGKA

Albiner Siagian

Staf Pengajar Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Lycopene is the predominant carotenoid in tomatoe and watermelon. It contributes to the brilliant hueespecially redof many fruits and vegetables. It gives the red colour of tomato, watermelon, and pink grapefruit. Growing evidence suggests that lycopene has significant antioxidant potential. Other studies showed that low concentration of serum lycopene associated with the increased risk of atherosclerosis. Also, clinical and epidemiological evidence have showed that lycopene inhibited proliferation of tumor and cancer cells. This article reviews scientific evidences associated with the role of lycopene in human health.

Key words: Lycopene, Carotenoid, Cardiovascular disease, Cancer cell proliferation

1. PENDAHULUAN

Tomat adalah salah satu jenis buah yang populer di masyarakat. Sehari-hari orang mengonsumsi tomat dalam berbagai bentuk sajian. Tomat segar sering menjadi pendamping sayur lalap atau selada. Tomat juga sering menjadi bagian dari sambal yang membuat warna dan rasa makanan menjadi menarik. Selain itu, tomat dapat dikonsumsi dalam bentuk saus. Tomat dikenal sebagai pangan sumber vitamin A dan vitamin C. Selain sumber vitamin A dan vitamin C, dewasa ini, tomat diketahui sebagai sumber utama lycopene, suatu komponen aktif yang berperan sebagai antioksidan.

Lycopene adalah suatu karotenoid yang berada satu kelompok dengan beta-karoten. Lycopene merupakan pigmen yang memberi warna merah pada tomat, jambu biji, dan semangka. Lycopene, dengan rumus kimia C40H56, dan berbobot molekul 536,89, adalah senyawa fitokimia (disintesa oleh tumbuhan dan mikroorganisme) yang larut dalam lemak. Tubuh manusia tidak dapat mensintesa lycopene, sehingga untuk memenuhi kebutuhannya, manusia harus mendatangkannya dari luar tubuh melalui makanan. Di dalam tubuh, lycopene

disimpan di hati, paru-paru, kelenjar prostat, dan kulit. Konsentrasi lycopene di dalam tubuh cenderung lebih tinggi daripada konsentrasi karotenoid lain (Anonymous, 2003).

Lycopene merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh rantai terbuka yang mengandung 11 ikatan ganda terkonjugasi. Sebagai polyene, lycopene mengalami reaksi isomerisasi cis-trans yang didorong oleh cahaya atau energi panas. Di dalam tanaman, lycopene berada pada konfigurasi all-trans, bentuk paling stabil dari lycopene. Sedangkan di dalam plasma darah, lycopene hadir sebagai campuran isomer, dengan setengahnya sebagai cis-isomer (Anonymous, 2003).

2. LYCOPENE: ANTIOKSIDAN YANG MENAKJUBKAN

2.1. Lycopene dan Kanker

Dewasa ini, perhatian yang besar diberikan kepada lycopene bukan karena perannya dalam memberi warna pada buah tetapi karena kemampuannya yang menakjubkan untuk memadamkan radikal oksidatif yang

(2)

Lycopene: Senyawa Fitokimia pada Tomat dan Semangka (121–124)

Albiner Siagian 122

Tabel 1. Kandungan lycopene beberapa produk pangan

Jenis Pangan Kandungan Lycopene (mg)

Tomat segar (ukuran sedang) 3,7

Saus tomat (120 ml) 19,4

Tomat pasta (30 ml, 2 sendok makan) 13,8

Saus cabe (30 ml, 2 sendok makan) 6,7

Semangka (1 iris; ukuran 25x2 cm) 14,7

Saus ikan laut (30 ml, 2 sedok makan) 5,9

Saus spaghetti (120 ml) 28,1

Sumber: USDA/NCC Carotenoid Database for U.S. Foods (1998) & Tomato Research Council

berperan dalam proses penuaan dan beberapa penyakit degeneratif. Zhang dan kawan-kawan, yang melakukan studi perbandingan kadar retinoid dan beta-retinoid pada jaringan adiposa payudara dan pada penderita kanker payudara, menunjukkan adanya kaitan antara kadar retionoid dan karotenoid (termasuk lycopene) dengan menurunnya risiko kanker payudara (Zhang, dkk, 1997). Sementara itu, Levy dan koleganya dari Bagian Biokimia Klinis, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ben-Gurion, menemukan bahwa lycopene berperan sebagai penghambat proliferasi sel kanker pada manusia (Levy, 1995).

Hal senada juga ditemukan oleh Sharoni, dan kawan-kawan pada penelitian efek pemberian tomat yang diperkaya lycopen pada perkembangan tumor pada tikus percobaan. Mereka menemukan bahwa tikus yang mendapatkan pakan yang diperkaya dengan lycopene mengalami perkembangan tumor yang lebih lambat daripada tikus yang tidak memperoleh pakan yang diperkaya lycopene. Hal ini menunjukkan bahwa lycopene memiliki efek penghambat pada perkembangan sel tumor (Sharoni, dkk, 1997).

Beberapa studi menunjukkan bahwa lycopene dapat mencegah kanker prostat, kanker payudara, dan penyakit yang berkaitan dengan arteri koroner. Lycopene dapat mengurangi oksidasi low density lipoprotein dan membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Lycopene dapat mengurangi risiko penyakit degenerasi macular (gangguan penglihatan yang berkaitan dengan bertambahnya usia); oksidasi serum lipid; dan mencegah kanker paru, kandung kemih, cervix (leher rahim), dan kulit.

2.2 Lycopene dan Penyakit Kardiovaskuler

Penelitian dewasa ini menunjukkan bahwa peran antioksidan lycopene adalah

yang tertinggi di antara karotenoid yang sudah dikenal. Lycopene memiliki kemampuan untuk menetralkan radikal bebas, terutama yang dihasilkan oleh reaksi metabolisme selular (suatu jenis radikal bebas yang sangat reaktif di dalam tubuh). Sebagai antioksidan, lycopene memiliki kemampuan mencegah reaksi oksidasi oleh radikal bebas masing-masing dua kali dan sepuluh kali kemampuan beta-karoten (vitamin A) dan alpha-tokoferol (vitamin E).

Sesso dan kawan-kawan melakukan studi prospektif kaitan antara lycopen plasma dengan risiko penyakit kardiovaskuler pada wanita paroh baya dan usia lanjut. Penelitian merekaWomen’s Health Studymengamati

39.876 orang wanita yang sebelumnya tidak menderita penyakit kardiovaskuler atau kanker. Mereka menyimpulkan bahwa kadar lycopene plasma yang lebih tinggi berkaitan dengan risiko menderita penyakit kardiovaskular yang rendah (Sesso, dkk, 2004).

Studi epidemiologis dewasa ini menunjukkan bhawa konsentrasi serum lycopene yang beredar (bersama-sama dengan darah) berkaitan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskuler. Melalui the Kuoplo Ischaemic Heart Disease Risk Factor Study, Rissanen dan kawan-kawan malakukan penelitian kaitan antara konsentrasi serum lycopene dan carotid atherosclerosis. Mereka menduga bahwa intima-media thickness dari common carotid artery (CCA-IMT) lebih besar pada pria yang memiliki konsentrasi serum lycopene yang rendah. Rissanen dan kawan-kawan mengamati 1028 pria usia paroh baya (46-64 tahun) di bagian Timur Finlandia pada tahun 1991-1993. Konsentrasi serum lycopene dikelompokkan menjadi 4 (kuarter). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kosentrasi serum lycopene yang rendah secara bermakna berkaitan dengan ketebalan rata-rata intima-media. Rissanen dan kawan-kawan menyimpulkan bahwa

(3)

Lycopene: Senyawa Fitokimia pada Tomat dan Semangka (121–124)

Albiner Siagian

123 konsentrasi serum lycopene yang rendah

berkaitan dengan CCA-IMT yang lebih tinggi pada pria Finlandia di bagian Timur. Temuan ini mengungkapkan bawa konsentrasi serum lycopene dapat memainkan peran pada tahap awal perkembangan aterosklerosis. Meningkatnya ketebalan intima-media telah diketahui dapat memprediksi kejadian penyakit jantung koroner, oleh karena itu, asupan lycopene dan konsentrasi serum dapat memiliki relevansi klinis dan kesehatan masyarakat (Rissanen, dkk, 2003).

Willcox dan kawan-kawan melalu publikasinya pada Critical Review of Food Science and Nutrition tahun 2003 menyatakan bahwa tomat memiliki efek perlindungan terhada penyakit kardiovaskuler. Salah satu komponen aktif yang memiliki efek cardioprotective tersebut adalah lycopne (Willcox, dkk, 2003).

3. JUS TOMAT VERSUS SAUS TOMAT

Stahl dan Sies dari Universitas Heinrich Heine di Dusseldorf telah membuktikan bahwa penyerapan lycopene dalam tubuh lebih efektif apabila tomat dikonsumsi dalam bentuk pasta daripada bentuk tomat segar. Stahl dan Sies menemukan bahwa lycopene berada di dalam chylomicron (bentuk terangkut dari lipoportein dalam darah). Mereka memfokuskan perhatian pada chylomicron karena lipoprotein ini dapat mencerminkan penyerapan lycopene dalam usus (Stahl dan Sies, 1996). Temuan yang sama juga diperlihatkan oleh para ahli melalui publikasinya di American Journal of Clinical Nutrition edisi Juli 2002. Konsentrasi serum lycopene darah lebih tinggi 1,9 sampai 2,5 kali setelah mengonsumsi tomat yang berbentuk pasta daripada tomat segar. Setelah 6 jam, penyerapan lycopene dari tomat pasta enam kali lebih tinggi daripada tomat segar.

Mengapa mengonsumsi saus tomat memberi lebih banyak lycopene daripada mengonsumsi tomat segar? Sies dan kawan-kawan menduga bahwa pengolahan secara mekanis (penggilingan) dalam proses pembuatan saus tomat membebaskan lebih banyak karotenoid, sehingga lebih banyak karotenoid yang terlarut di dalam lemak. Ketika berada di dalam tubuh, karotenoid menunggangi lemak dalam chylomocron

untuk selanjutnya diserap dan diangkut oleh darah. Proses penggilingan juga berakibat pada bertambahnya luas permukaan kontak substrat dengan enzim-enzim yang terlibat dalam pencernaan dan penyerapan. Hasilnya adalah lycopene lebih mudah dicerna dan, karenanya, lebih banyak yang diserap. Pemanasan tomat dalam proses pembuatan pasta juga menghasilkan efek yang sama terhadap pembebasan lycopene. Stahl dan Sies menunjukkan bahwa meminum jus tomat yang sudah dipanaskan dengan minyak jagung dapat melipatgandakan konsentrasi serum lycopene darah. Temuan mereka juga menunjukkan tidak terjadi peningkatan konsentrasi serum lycopene yang berarti pada relawan yang meminum jus tomat segar (Stahl dan Sies, 1996).

Bagaimana dengan jus tomat sebagai sumber lycopene? Jus tomat, pada jumlah yang sama, mengandung lycopene tiga kali lebih banyak daripada yang dikandung tomat segar yang diiris-iris, dan satu setengah kali lebih banyak daripada kandungan tomat dalam bentuk pasta. Namun, jus tomat tidak banyak menyumbang serum lycopene darah. Sies dan timnya menemukanyang juga taat

azas dengan temuan para peneliti di Universitas Harvardbahwa tidak ada efek

antikanker yang berarti pada orang yang meminum jus tomat secara teratur.

4. KESIMPULAN

ƒ Fakta klinis dan epidemiologis telah membuktikan bahwa lycopene sangat baik untuk kesehatan. Lycopene melindungi jantung, melebarkan pembuluh darah, atau menghambat proliferasi sel kanker.

ƒ Melalui peran anti-oksidannya, lycopene memadamkan radikal bebas yang dapat merusak sel.

ƒ Penelitian menunjukkan bahwa lycopene pada tomat diserap lebih mudah dan lebih efisien apabila tomat diolah menjadi jus, saus, atau pasta.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2003. “Lycopene: An antioxidant for good health” dalam http://www.lycopene.org/global/templa tes/cda/frontdoor.html

(4)

Lycopene: Senyawa Fitokimia pada Tomat dan Semangka (121–124)

Albiner Siagian 124

Levy, J., Bosin, E., Feldman, B., Giat, Y., Miinster, A., Danilenko, M. and Sharoni Y. 1995. Lycopene is a more potent inhibitor of human cancer cell proliferation than either alpha-carotene or beta-carotene. Nutr Cancer, 1995;24(3):257-266

Rissanen, TH., Voutilainen, S., Nyyssonen, K., Salonen, R., Kaplan, GA. And Salonen JT. 2003. Serum lycopene concentrations and carotid atherosclerosis: the Kuoplo Ischaemic Heart Disease Risk Factor Study. Am J Clin Nutr, 2003;7(1):133-138

Sesso, HD., Buring, JE., Norkus, EP. And Gaziano, JM. Plasma lycopene, other carotenoids, and retinol and the risk of cardiovascular disease in women. Am J Clin Nutr, 2004;79(1):47-53

Sharoni, Y., Giron, E., Rise, M. and Levy, J. Effects of lycopene-enriched tomato oloresin on

7,12-dimethyl-ben(a)anthracene-induced rat mammary tumors. Cancer Detect Prev,

1997;1(2):118-123

Stahl, W. and Sies, H. 1996. Lycopene: a biologically important carotenoid for humans? Arch Biochem Biophys, 1996; 336:1-9

USDA/NCC. 2003. Carotenoid Database for U.S. Foods (1998) & Tomato Research Council

Willcox, JK., Catignani, GL. And Lazarus, S. 2003. Tomatoes and cardiovascular health. Crit Rev Food Sci Nutr, 2003;3(1):1-18

Zhang, S., Tang, G., Russel, RM., Mayzel, KA., Stamfer, MJ., Willet, WC and Hunter, DJ. 1997. Measurement of retinoids and carotenoids in breast adipose tissue and comparison of concentrations in breast cancer cases and control subjects. Am J Clin Nutr, 1997;66(3):626-632

Gambar

Tabel 1. Kandungan lycopene beberapa produk pangan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan kelas ibu hamil adalah meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu hamil dan balita tentang kehamilan yang sehat serta agar memahami kesehatan balita bagi ibu

Spora berwarna krem hingga kekuningan, atau kemerahmudaan, berbentuk ellip, permukaan licin , berukuran 6–8 x 3–3,5 mikron.Habitat: pada hutan cemara atau kayu lapuk, hidup

Berdasarkan hasil penelusuran dan inventarisasi yang telah dilakukan sebelumnya di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan perpustakaan Program Studi Magister

,dalam manual mutu ini berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014, tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sehingga

Seperti telah dijelaskan di atas, hakikat baptisan air memiliki cakupan yang luas dan bukan hanya pertobatan, namun juga pengampunan dosa oleh dan percaya dalam nama Yesus,

Tingkat konsentrasi belajar subjek sebelum diberi perlakuan pada kelompok eksperimen me- miliki rerata yang termasuk dalam kategori se- dang (ME = 57.00)), sedangkan pada kelompok

Museum Patung Batu di Desa Batubulan, Bali, merupakan suatu fasilitas yang ingin mengangkat kebudayaan lokal Desa Batubulan dalam bidang seni pahat patung batu,

Dari hasil observasi siklus 2 tentang keterampilan tolak peluru gaya samping terdiri dari enam aspek yang meliputi ; (1) tehnik memegang peluru, (2) Teknik meletakkan peluru pada