• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA: Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika Di SMK Negeri 12 Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA: Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika Di SMK Negeri 12 Kota Bandung."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Metode Penelitian ... 6

G. Hipotesis Penelitian ... 6

H. Asumsi Dasar ... 7

I. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 7

J. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran ... 9

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 9

2. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 10

3. Fungsi Media Pembelajaran ... 11

4. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran ... 13

B. Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) ... 14

C. E-Learning ... 15

(2)

2. Pengertian E-Learning... 16

3. Karakteristik E-Learning ... 17

4. Konsep E-Learning ... 18

5. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning ... 20

6. Pengertian yang Terkait E-Learning ... 21

D. Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Moodle ... 23

1. Pengertian Moodle ... 23

2. Kelebihan Moodle ... 24

3. Fitur-fitur Moodle ... 25

E. Penyusunan E-Learning Berbasis Moodle Sebagai Media Pembelajaran... 32

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 38

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

C. Definisi Operasional ... 39

D. Variabel Penelitian ... 40

E. Paradigma Penelitian ... 41

F. Instrumen Penelitian ... 41

1. Instrumen Tes ... 41

a. Validitas ... 42

b. Reliabilitas ... 43

c. Tingkat Kesukaran ... 44

d. Daya Pembeda ... 45

G. Teknik Pengumpulan Data ... 46

H. Teknik Analisis Data ... 47

1. Analisis Data Pretest, Posttest dan Gain Siswa ... 47

2. Uji Normalitas ... 49

3. Uji Hipotesis ... 51

I. Prosedur dan Alur Penelitian ... 52

1. Tahap Persiapan ... 54

(3)

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data ... 55

J. Waktu Penelitian ... 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Penelitian ... 56

1. Studi Pendahuluan ... 56

2. Gambaran Umum Penelitian ... 57

B. Analisis dan Pembahasan Data ... 61

1. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 61

a. Uji Validitas Instrumen ... 61

b. Uji Reliabilitas Instrumen ... 62

c. Uji Daya Pembeda ... 62

d. Uji Tingkat Kesukaran ... 63

2. Hasil Uji Normalitas Data ... 64

3. Hasil Uji Gain ... 65

4. Gain Normalisasi ... 67

5. Hasil Uji Hipotesis ... 68

C. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

1. Temuan Dalam Proses Pembelajaran Menggunakan E-Learning Berbasis Moodle ... 69

2. Temuan Hasil Analisis ... 70

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 70

E. Kelemahan Penggunaan E-Learning Berbasis Moodle Sebagai Media Pembelajaran ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 79

B. Rekomendasi ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(4)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design ... 39

Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal ... 43

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal ... 45

Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 46

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda ... 47

Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 48

Tabel 3.7 Kreteria Gain Normalisasi ... 50

Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi ... 52

Tabel 3.9 Waktu Penelitian ... 56

Tabel 4.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 59

Tabel 4.2 Kehadiran Siswa Dalam Forum dan Group Chating ... 60

Tabel 4.3 Validitas Butir Soal ... 62

Tabel 4.4 Daya Pembeda Butir Soal ... 63

Tabel 4.5 Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 64

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data ... 64

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Gain Tiap Pertemuan ... 65

(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Elemen Sistem ... 16

Gambar 2.2 Konsep E-learning ... 19

Gambar 2.3 Site Administration ... 33

Gambar 2.4 Add New Category ... 33

Gambar 2.5 Ketegori X KPU II... 34

Gambar 2.6 Halaman Course ... 34

Gambar 2.7 Add a Resource ... 35

Gambar 2.8 Add an Activity ... 35

Gambar 2.9 Pengaturan Bahasa Moodle ... 36

Gambar 2.10 Add a New User ... 37

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 42

Gambar 3.2 Kurva Normal Baku dan Kurva Distribusi Data ... 51

Gambar 3.3 Alur Proses Penelitian ... 54

Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Siswa... 65

Gambar 4.2 Diagram Persentase Nilai dan Gain Rata-Rata ... 66

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Lampiran A-1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba

Lampiran A-2 Instrumen Uji Coba

Lampiran A-3 Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba

Lampiran A-4 Hasil Uji Validitas

Lampiran A-5 Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran A-6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran

Lampiran A-7 Hasil Uji Daya Pembeda

LAMPIRAN B

Lampiran B-1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Lampiran B-2 Instrumen Pretest Posttest 1

Lampiran B-3 Instrumen Pretest Posttest 2

Lampiran B-4 Instrumen Pretest Posttest 3

Lampiran B-5 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian

Lampiran B-6 RPP Pertemuan 1 (MULTIMETER)

Lampiran B-7 RPP Pertemuan 2 (VOLTMETER)

Lampiran B-8 RPP Pertemuan 3 (AMPERMETER)

LAMPIRAN C

Lampiran C-1 Hasil Belajar Pertemuan 1

Lampiran C-2 Hasil Belajar Pertemuan 2

Lampiran C-3 Hasil Belajar Pertemuan 3

Lampiran C-4 Hasil Belajar Keseluruhan

Lampiran C-5 Gain Setiap Pertemuan

Lampiran C-6 Hasil Uji Normalitas Pretest

Lampiran C-7 Hasil Uji Normalitas Posttest

LAMPIRAN D

Lampiran D-1 Silabus MAULE

Lampiran D-2 Perhitungan Manual Uji Validitas

(7)

Lampiran D-4 Perhitungan Manual Uji Tingkat Kesukaran

Lampiran D-5 Perhitungan Manual Uji Daya Pembeda

Lampiran D-6 Perhitungan Manual Uji Normalitas

Lampiran D-7 Perhitungan Manual Uji Pihak Kanan

Lampiran D-8 Perhitungan Manual Gian Normalisasi

Lampiran D-9 Foto Dokumentasi Penelitian

Lampiran D-10 Tampilan Moodle

LAMPIRAN E

Lampiran E-1 Tabel Konsultasi

Lampiran E-2 Lembar Bimbingan Skripsi

(8)

Muhammad Suryadinata, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia pendidikan tidak lepas dari proses belajar

mengajar yang efektif. Proses belajar mengajar ditandai dengan interaksi

antara guru sebagai pentransfer materi dan siswa sebagai penerima materi.

Terjadinya interaksi dan komunikasi yang baik dapat mewujudkan suasana

belajar yang dinamis. Akhir-akhir ini, konsep belajar banyak

menggunakan pendekatan teori konstruktivisme. Menurut teori

konstruktivisme, belajar merupakan hasil konstruksi sendiri (pembelajar)

sebagai hasil interaksinya terhadap lingkungan belajar. Selaras dengan itu

belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman

(Sanjaya, 2010). Pengalaman disini dapat berupa pengalaman secara

langsung maupun secara tidak langsung. Pengalaman langsung dapat

memberikan efektifitas ingatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan

pengalaman secara tidak langsung (Sanjaya, 2010).

Kerucut pengalaman (cone of experience) Edgar Dale (1969)

menggambarkan bahwa semakin konkret siswa mempelajari bahan

pelajaran, maka semakin banyaklah pengalaman yang didapatkan. Tetapi

sebaliknya jika semakin abstrak siswa mempelajari bahan pelajaran, maka

semakin sedikit pula pengalaman yang didapatkan. Namun pada

kenyataannya, pengalaman secara langsung sangatlah sulit dilaksanakan

dalam proses pembelajaran, itu disebabkan karena tidak semua bahan

pelajaran dapat dihadirkan secara langsung dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka media pembelajaran

menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan proses

belajar secara optimal. Proses belajar yang optimal merupakan salah satu

indikator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal pula.

Hasil belajar yang optimal juga merupakan salah satu gambaran hasil

pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas memerlukan

(9)

Muhammad Suryadinata, 2013

dalam lingkungan sekolah dan masyarakat (Heinich et al., 2002; Ibrahim,

1997; Ibrahim et al., 2001).

Di tingkat SMK terdapat mata pelajaran Menggunakan Alat Ukur

Listrik dan Elektronika (MAULE). Dimana mata pelajaran ini tergolong

penting dan membutuhkan pemahaman yang baik untuk menunjang

keterampilan menggunakan alat ukur listrik, sehingga menuntut adanya

keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa SMK. Namun dalam

pelaksanaan proses pembelajaran yang diberikan, ternyata masih terdapat

beberapa kendala baik secara internal maupun eksternal.

Berdasarkan hasil pengamatan dan survey peneliti selama

melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 12

Bandung, dalam mata pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan

Elektronika (MAULE) masih terdapat beberapa kendala dan

permasalahan. Diantaranya sebagai berikut :

1. Kurangnya referensi sumber belajar mata pelajaran

Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE)

yang siswa miliki.

2. Tidak adanya tempat untuk bertanya kepada guru atau yang

lebih tahu akan meteri yang bersangkutan apabila siswa

kesulitan dalam belajar di luar jam sekolah.

3. Kurangnya variasi metode pembelajaran yang terkadang

membuat suasana pembelajaran menjadi lebih mudah jenuh

dan bosan bagi siswa.

4. Pada standar kompetensi ini dilakukan pula praktikum. Pada

praktikum terdapat beberapa kendala yang dihadapi yaitu

seringkali terjadi kesalahan dalam hal teknis pada siswa, seperti

kesalahan membuat rangkaian dan melakukan pengukuran.

Selain itu juga masih terbatasnya penggunaan alat ukur yang

ada, kondisi ini akan berakibat tidak seimbangnya jumlah alat

ukur dan jumlah siswa yang ada, jumlah siswa 34 orang,

(10)

Muhammad Suryadinata, 2013

hal ini menjadi permasalahan sendiri bagi siswa dan guru

dalam melakukan pembelajaran. Padahal peralatan-peralatan

tersebut berperan sebagai media pembelajaran serta memiliki

pengaruh dan peran yang sangat penting dalam upaya

meningkatkan hasil belajar siswa pada standar kompetensi

tersebut.

5. Masih kurangnya hasil belajar siswa (kognitif) terhadap mata

pelajaran alat ukur listrik dan elektronika (MAULE). Hal ini

dibuktikan dengan nilai UTS siswa yang hanya 38% mencapai

nilai KKM.

Dari pemaparan permasalahan yang ditemukan maka diperlukan

adanya sebuah solusi untuk menekan permasalahan yang dihadapi.

Dikaitkan dengan kedudukan media pembelajaran yang sudah diuraikan

diatas, salah satu solusi yang memungkinkan adalah penggunanaan media

pembelajaran sebagai alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran

pada mata pelajaran MAULE agar lebih efektif.

Dalam perkembangannya, penggunaan media pembelajaran

sebagai alat bantu ajar semakin beragam. Hal ini didukung juga oleh

adanya teknologi baru seperti keberadaan media ajar online E-Learning

yang berkembang cukup pesat. Pengetahuan akan perkembangan teknologi

komputer baik software maupun hardware akan sangat membantu

pelaksanaan tugas-tugas dengan hasil yang lebih baik dan dalam waktu

yang lebih cepat. Salah satunya terdapat media ajar online E-Learning

berbasis Moodle yang dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang dapat

menunjang proses belajar secara optimal serta dapat menghilangkan

batasan ruang dan waktu dalam proser belajar.

Diharapkan dengan penggunaan media pembelajaran ini selain

guru dan siswa tidak terpaku pada keterbatasan alat yang tersedia, siswa

dapat meningkatan daya analisis dan memudahkan siswa dalam proses

memahami materi yang disampaikan oleh guru sehingga perbedaan

(11)

Muhammad Suryadinata, 2013

dilakukan di dalam kelas melaikan dapat dilakukan kapanpun dan

dimanapun. Maka, secara tidak langsung hal ini akan berdampak pada

hasil belajar dan prestasi siswa. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian hal yang terkait dengan judul: “Penggunaan Media

Pembelajaran E-Learning Berbasis Moodle Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Menggunakan

Alat Ukur Listrik dan Elektronika Di SMK Negeri 12 Kota

Bandung)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan media

pembelajaran E-Learning berbasis Moodle dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dilihat dari ranah kognitif pada pembelajaran Menggunakan

Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE)?”.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini ditujukan ke arah penggunaan media pembelajaran

E-Learning berbasis Moodle pada mata pelajaran menggunakan alat ukur

listrik dan elektronika. Masalah pada penelitian ini dibatasi oleh beberapa

hal, diantaranya:

1. Penggunaan E-Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran

hanya bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang ditinjau

dari hasil belajar ranah kognitif.

2. Kegiatan pembelajaran E-Learning berbasis Moodle mencakup

mengakses materi, pemberian tugas, forum diskusi, group chating dan

mengakses hasil belajar siswa. Sedangkan pelaksanaan Pretest dan

Posttest tetap dilakukan di dalam kelas.

3. Penelitian hanya dilakukan terhadap materi pembelajaran Multimeter,

Voltmeter, dan Amperemeter yang merupakan sebagian materi pada

Standar Kompetensi Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika.

4. Penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas X Program Keahlian

(12)

Muhammad Suryadinata, 2013 D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang

hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

pemahaman siswa dilihat dari hasil belajar ranah kognitif siswa pada

pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE)

dengan menggunakan media pembelajaran E-Learning berbasis Moodle.

E. Manfaat Penelitian

Jika tujuan penelitian ini tercapai, manfaat atau kegunaan hasil

penelitian yang dapat dirasakan adalah sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif

penggunaan media pembelajaran bagi guru dan siswa pada mata

pelajaran menggunakan alat ukur listrik dan elektronika dalam

proses kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) dengan mengetahui efektivitas

penggunaannya.

2. Bagi guru, sebagai alternatif penggunaan media pembelajaran

dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa di SMK

sekaligus memberikan keterampilan dan wawasan tersendiri

tentang penggunaan media pembelajaran E-Learning berbasis

Moodle.

3. Bagi siswa, penggunaan media pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran E-Learning berbasis Moodle dapat

mempermudah pemahaman siswa, menghilangkan kejenuhan dan

meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, sebagai alternatif

media belajar yang dapat digunakan dimanapun tanpa harus

terbatas dengan ruang dan waktu.

4. Bagi pengelola lembaga pendidikan, pembelajaran berbasis

multimedia interaktif ini diharapkan dapat dijadikan inspirasi untuk

mengambil kebijakan dalam mengadakan dan memanfaatkan

(13)

Muhammad Suryadinata, 2013

5. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan modal awal untuk

dapat mengembangkan dan menggunakan media pembelajaran

E-Learning berbasis Moodle.

F. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

kuantitatif dengan pre-experimental design (one group pretest-posttest

design). Tahapan pada metode ini yaitu sebelum diberi perlakuan terlebih

dahulu kelas eksperimen diberi tes awal (pretest) untuk mengetahui

kemampuan awal siswa. Setelah diberi pretest selanjutnya kelas

eksperimen diberi perlakuan (treatment) yaitu dengan menggunakannya

E-Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. Kemudian setelah

itu kelas eksperimen diberi tes akhir (posttest) untuk mengetahui ada atau

tidaknya peningkatan hasil belajar siswa setelah digunakannya E-Learning

berbasis Moodle sebagai media pembelajaran.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah hipotesis

deskriptif yaitu dugaan tentang nilai variabel mandiri, tidak membuat

perbandingan atau hubungan. Maka hipotesis pada penelitian ini adalah:

H0 : Tidak terdapat peningkatan hasil belajar siswa

dalam penggunaan media pembelajaran E-Learning berbasis Moodle pada

mata pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika

(MAULE).

Ha : Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dalam

penggunaan media pembelajaran E-Learning berbasis Moodle pada mata

pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE).

Penggunaan media pembelajaran E-learning barbasis Moodle

dianggap tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa jika rata-rata

peningkatan hasil pembelajaran dalam bentuk gain normalisasi pada

kategori rendah (g 0,3). Media pembelajaran E-learning barbasis

(14)

Muhammad Suryadinata, 2013

peningkatan hasil pembelajaran dalam bentuk gain normalisasi di atas

kategori rendah ( 0,3 < g ).

H0 = g 0.3

Ha = g > 0.3

(Hake:1997)

H. Asumsi Dasar

Asumsi dasar pada penelitian ini adalah :

1. Siswa memahami penggunaan komputer dan internet secara umum.

2. Siswa tahu dan telah memahami media pembelajaran E-learning

berbasis Moodle.

3. Siswa dapat menggunakan media pembelajaran E-learning

berbasis Moodle.

4. Media pembelajaran E-learning berbasis Moodle sebagai

supplemen (tambahan), komplemen (pelengkap), dan substitusi

(pengganti) terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas

(classroom instruction).

I. Lokasi, Sampel Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 12 Bandung Kota

Bandung, sebagai lokasi pengembangan media pembelajaran E-Learning

berbasis Moodle dan diuji coba secara terbatas.

Subyek utama dalam penelitian pengembangan media

pembelajaran berbasis E-Learning berbasis Moodle ini adalah siswa kelas

X SMK dengan program keahlian Kelistrikan Pesawat Udara II semester

ganjil tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 12 Bandung, yang

beralamat di Jl. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173.

Jawa Barat.

Waktu penelitian berlangsung selama 10 minggu (9 Oktober 2012 -

5 Desember 2012) dari mulai tahap persiapan, tahap pelaksanaan sampai

tahap akhir penelitian. Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan studi

pendahuluan dan pengamatan selama empat minggu (9 Oktober 2012 - 5

(15)

Muhammad Suryadinata, 2013

minggu (6 November 2012 – 27 November 2012), dan tahap akhir

dilakukan selama dua minggu (28 November 2012 – 5 Desember 2012).

J. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai

pedoman penulis agar penulisannya lebih sistematis dan terarah dalam

rangka menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah,

pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode

penelitian, hipotesis penelitian, lokasi penelitian dan struktur organisasi

skripsi.

BAB II berisi kajian pustaka yang berkaitan dengan konsep belajar,

pembelajaran, hasil belajar, media pembelajaran, mata pelajaran MAULE,

dan E-Learning berbasis Moodle.

BAB III membahas tentang metode dan desain penelitian, populasi

dan sempel penelitian, difinisi operasional, variabel penelitian, paradigma

penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis

data, prosedur dan alur penelitian serta waktu penelitian.

BAB IV menjelaskan uraian tentang hasil penelitian dan

pembahasan hasil penelitian.

BAB V berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

kuantitatif dengan pre-experimental design yang merupakan salah satu

bentuk desain eksperimen. Desain penelitian ini tergolong sederhana,

karena subjek penelitian yaitu kelompok tunggal atau jamak dan tidak

memiliki kelompok kontrol, sehingga sering disebut sebagai single group

experiment.

Secara lebih terperinci pada penelitian ini, peneliti menggunakan

Pre-Experimental Design dengan bentuk One Group Pretest-Posttest

Design yang merupakan pengembangan dari one-shot case study.

Pengembangannya yaitu dengan cara melakukan satu kali pengukuran

sebelum adanya perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Alur dari

penelitian ini adalah kelas yang digunakan kelas penelitian (kelas

eksperimen) diberi pretest kemudian dilanjutkan dengan pemberian

perlakuan (treatment) yaitu penggunaan E-Learning berbasis Moodle

sebagai media pembelajaran, setelah itu diberi posttest.

Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

(Sugiyono, 2011)

Keterangan :

O1 : Tes awal (pretest) dilakukan sebelum digunakannya E-Learning

berbasis Moodle sebagai media pembelajaran.

X : Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan menggunakan E-

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran.

O2 : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning

(17)

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X

Program Keahlian Kelistrikan Pesawat Udara di SMK Negeri 12 Bandung

periode 2012-2013 yang sedang menempuh mata pelajaran Menggunakan

Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE).

Adapun teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini sangat cocok untuk

digunakan dalam penelitian ini karena jumlah sampel yang diambil hanya

pada siswa kelas X Program Keahlian Kelistrikan Pesawat Udara di SMK

Negeri 12 Bandung periode 2012-2013. Sampel penelitian ini yaitu kelas

X KPU II yang berjumlah 34 orang.

C. Definisi Operasional

Adapun beberapa penjelasan definisi yang digunakan dalam judul

penelitian ini, sebagai berikut:

1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu baik dalam bentuk

perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang

dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan

kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses

belajar pada diri peserta didik.

2. E-Learning

E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang

memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan

menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer

lain. (Nursalam, 2008). E-Learning merupakan dasar dan konsekuensi

logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

3. Moodle

Moodle adalah sebuah nama dari salah satu aplikasi Course

Management System (CMS), sering juga disebut sebagai Learning

(18)

(VLE). Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Onject

Oriented Dynamic Learning Environment. Moodle ini merupakan

salah satu aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar mengajar yang

memanfaatkan teknologi informasi berbasis web, yang sering dikenal

dengan konsep E-learning.

Moodle merupakan salah satu aplikasi yang gratis (open source) dan

dapat didownload, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja

dengan lesensi secara GNU (General Public License). Selain itu juga

Moodle adalah salah satu aplikasi E-Learning yang banyak digunakan

oleh orang diseluruh dunia khususnya universitas, sekolah atau

lembaga pendidikan dan juga para praktisi pengajar.

4. Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronik

(MAULE)

Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronik

(MAULE) adalah suatu mata pelajaran yang ada di SMK Jurusan

Elektronika yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan maupun

keterampilan terhadap siswa mengenai penggunaan alat ukur listrik

dan elektronika.

5. Hasil Belajar

Perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang mungkin disebabkan

oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan

atau sikapnya (Arsyad, 2007).

D. Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam

penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan E-Learning

(19)

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel

terikatnya adalah hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi

Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika

E. Paradigma Penelitian

Adapun gambaran paradigma penelitian yang digunakan adalah

sebagai berikut:

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari instrumen tes

hasil belajar berupa soal-soal (pretest-posttest). Instrumen tes hasil belajar

digunakan untuk pengambilan data primer (hasil belajar ranah kognitif).

1. Instrumen Tes

Sebelum instrumen tes digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji

coba terhadap instrumen tes. Uji coba instrumen tes dilakukan untuk

mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda

soal. Adapun tahapan yang dilakukan untuk uji coba instrumen adalah

sebagai berikut:

Penggunaan E-Learning

Hasil Belajar

Pretest Treatment Posttest

Kognitif Subjek

Variabel X

(20)

a. Validitas

Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa

yang hendak diukur (Arikunto, 2010). Dengan kata lain, suatu

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkannya dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti

secara tepat.

Untuk mengetahui tingkat validitas dari butir soal, digunakan rumus

korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto,

2010) :

r

xy

=

nΣXY− ΣX ΣY

nΣX2− ΣX 2 nΣY2− ΣY 2 . . . (3.1)

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua

variabel yang dikorelasikan

∑X : jumlah skor tiap siswa pada item soal

∑Y : jumlah skor total seluruh siswa n : banyaknya siswa

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan

nilai validitas ditunjukkan oleh tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,81 – 1,00

Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji

signifikansi untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji

signifikansi dihitung dengan menggunakan uji t, yaitu sebagai berikut

(21)

t

hitung

=

r n−2

1−rxy2

. .

. (3.2)

Keterangan :

t hitung : hasil perhitungan uji signifikasi

rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua

variabel yang dikorelasikan

n : banyaknya siswa

Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada

derajat kebebasan (dk) = n – 2 dan taraf signifikansi (α) = 0,05.

Apabila thitung > ttabel, maka item soal dinyatakan valid. Dan apabila

thitung < ttabel, maka item soal dinyatakan tidak valid.

b. Reliabilitas

Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat ajeg

memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Reliabilitas suatu tes

adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama

(Arikunto, 2010). Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan

menggunakan rumus Kuder-Richardson 21 (K-R.20) sebagai berikut

(Sugiyono, 2012) :

r

i

=

k

k−1

st2−Σpq

st2 . . . (3.3)

Keterangan :

ri : reliabilitas tes secara keseluruhan

p : proporsi subjek yang menjawab benar

q : proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 – p)

Σpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q k : banyaknya item

st2 : varians total

Harga varians total dapat dicari dengan menggunakan rumus

(22)

s

t2

=

xt

rtabel, maka instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila ri <

rtabel, instrumen dinyatakan tidak reliabel.

Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan

oleh tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,81 – 1,00

Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui

apakah soal tersebut mudah atau sukar. Indeks kesukaran

(difficulty index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan

mudahnya suatu soal (Arikunto, 2010). Untuk menghitung tingkat

kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan (Arikunto, 2010) :

P =

B

JS

. . .

(3.6)

Keterangan :

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab benar

(23)

Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sesuai dengan Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Klasifikasi

membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan

siswa bodoh (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2010). Angka

yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks

diskriminasi. Untuk mengetahui daya pembeda soal perlu

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang

tertinggi sampai yang terendah.

2) Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok

bawah.

3) Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing

kelompok pada tiap butir soal.

4) Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus

sebagai berikut (Arikunto, 2010) :

D =

BA

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab

benar

JA : banyaknya peserta tes kelompok atas

JB : banyaknya peserta tes kelompok bawah

(24)

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Klasifikasi

0,00 – 0,20

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan

penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan,

antara lain:

1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian

dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari studi pendahuluan ini adalah

untuk mengetahui beberapa hal antara lain: keadaan pembelajaran,

metode pembelajaran serta penggunaan media dalam pembelajaran

pada Standar Kompetensi Menggunakan Alat Ukur Listrik dan

Elektronika.

2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan

memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu

dengan cara membaca, mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat

dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet dan sumber

lainnya.

3. Tes, penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif

berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk

mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada

saat pretest dan posttest. Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan

mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest

atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan hasil

belajar siswa ranah kognitif setelah digunakannya E-Learning

berbasis Moodle sebagai media pembelajaran pada Standar

(25)

Untuk lebih ringkasnya mengenai teknik pengumpulan data yang akan

dilakukan, dapat dilihat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data

No. Teknik Instrumen Jenis data Sumber

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah

berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data. Karena data

yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum

memiliki makna yang berarti, maka data tersebut harus diolah terlebih

dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.

Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, maka cara

pengolahannya dilakukan dengan teknik statistik.

1. Analisis Data Pretest, Posttest dan Gain Siswa

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah

kognitif sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ranah

kognitif setelah diberikan perlakuan (posttest), serta melihat ada atau

tidaknya peningkatan (gain) hasil belajar ranah kognitif setelah

(26)

pembelajaran. Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk

menganalisis data pretest, posttest dan gain siswa:

a. Pemberian skor dan merubahnya kedalam bentuk nilai

Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode

rights only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban

salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor

setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban

yang benar. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah

menjadi nilai dengen ketentuan sebagai berikut :

Nilai siswa =  skor siswa

skor maksimum x 100 . . . (3.8)

b. Menghitung gain semua subjek penelitian (siswa)

Gain adalah selisih antara nilai posttest dan nilai pretest. Secara

matematis dituliskan sebagai berikut:

Gain = Nilai posttest Nilai pretest . . . (3.9)

Data gain tersebut dijadikan sebagai data peningkatan hasil

belajar siswa ranah kognitif. Adapun hasil belajar ranah kognitif

ini dikatakan meningkat apabila terjadi perubahan yang positif

sebelum dan sesudah pembelajaran (gain bernilai positif).

c. Menghitung rata-rata gain setiap pertemuan

Nilai rata-rata (mean) dari gain tiap seri pembelajaran

ditentukan dengan menggunakan rumus:

x= Σ �� siswa

banyaknya siswa . . . (3.10)

d. Menghitung rata-rata gain seluruh pertemuan

Nilai rata-rata (mean) dari gain untuk seluruh pertemuan

ditentukan dengan menggunakan rumus:

xtotal = Σ �� seluruh pertemuan

banyaknya pertemuan . . . (3.11)

Data gain ini dihitung untuk mengetahui rata-rata peningkatan

hasil belajar siswa ranah kognitif pada kelas yang telah diberi

(27)

e. Analisis Gain Normalisasi

Analisis gain normalisasi digunakan untuk mengetahui kriteria

gain yang diperoleh. Gain didapat dari data skor pre-test dan

post-test yang kemudian diolah untuk menghitung rata-rata gain

normalisasi. Rata-rata gain normalisasi dihitung menggunakan

rumus (Hake, 1998) :

< > = % < � > % <� > �� =

% < � > − % <� >

100 %−% < � > . . . (3.12)

Keterangan :

<g> = Rata-rata gain normalisasi

<G> = Rata-rata gain aktual

<Gmax> = Rata-rata gain maksimum yang mungkin terjadi

%<Sf> = Persentase rata-rata posttest

%<Si> = Persentase rata-rata pretest

Tabel. 3.7 Kriteria Gain Normalisasi

Batasan Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang g < 0,3 Rendah

2. Uji Normalitas

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau

tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian

normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

rumus chi-kuadrat (χ2). Uji normalitas data dengan chi-kuadrat

dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal baku/standar (a)

dengan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul

(b).

34,13% 34,13% 13,53%

13,53%

(28)

Gambar 3.2 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan

diuji normalitasnya

Untuk menghitung besarnya nilai chi-kuadrat, maka terlebih dahulu

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas

dengan chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan

Kurva Normal Baku).

b. Menentukan panjang kelas interval (PK), yaitu:

. . . (3.13)

c. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi

d. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)

e. Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus

menghitung harga-harga (fo – fh) dan

(fo− fh)2 fh

dan

menjumlahkannya. Harga (fo− fh)

2

fh merupakan harga

chi-kuadrat ( χ2).

f. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat

tabel dengan ketentuan :

Jika :

�2 hitung 2 tabel maka data terdistribusi normal

�2 hitung > 2 tabel maka data terdistribusi tidak normal

? ?

? ?

? ?

(29)

Tabel 3.8 Tabel Distribusi Frekuensi

Interval fo fh fo– fh (fo– fh)2

��−�� �

��

Keterangan :

fo : frekuensi/jumlah data hasil observasi

fh : frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase

luas tiap bidang dikalikan dengan n)

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menguji apakah

hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, diterima atau ditolak.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0 : Tidak terdapat peningkatan hasil belajar siswa dalam

penggunaan media pembelajaran E-Learning berbasis Moodle pada

mata pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika

(MAULE).

Ha : Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dalam

penggunaan media pembelajaran E-Learning berbasis Moodle pada

mata pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika

(MAULE).

Penggunaan media pembelajaran E-learning barbasis Moodle

dianggap tidak dapat meningkatkan pemahaman siswa jika rata-rata

peningkatan hasil pembelajaran dalam bentuk gain normalisasi pada

kategori rendah (g 0,3). Media pembelajaran E-learning barbasis

Moodle dianggap dapat meningkatkan pemahaman siswa jika rata-rata

peningkatan hasil pembelajaran dalam bentuk gain normalisasi di atas

kategori rendah ( 0,3 < g ).

H0 = g 0.3

Ha = g > 0.3

(30)

Uji pihak kanan dilakukan apabila : Ha berbunyi “lebih besar ”

(>) dan H0 Berbunyi “lebih kecil atau sama dengan” (≤). (Sugiyono,

2010).

=� − µ0

/ . . . (3.14)

Keterangan : t = Nilai t hitung

� = Nilai data yang diperoleh µ0 = Nilai yang dihipotesiskan

s = Simpangan Baku

n = Jumlah Sampel

- Rumus untuk menghitung rata-rata data ( ) (Sugiyono, 2012) :

. . . . . (3.15)

- Rumus menghitung simpangan baku (s) (Sugiyono. 2012) :

. . . (3.16)

Keterangan :

xi : nilai pada tiap siswa

x : nilai rata-rata

n : jumlah siswa

s : simpangan baku

I. Prosedur dan Alur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2)

tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Secara

garis besar kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan dapat

(31)

 Pretesst  Treatment  Posttest

 Pretesst  Treatment  Posttest  Pretesst

 Treatment  Posttest

Tahap Persiapan

Studi Pendahuluan

Studi Literatur

Penentuan Materi & Sampel

Penyusunan Instrumen Penelitian

Tes

Uji Coba Instrumen

Pertemuan I

Pengolahan Data

Kesimpulan

Pembuatan Laporan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Akhir

Gambar 3.3 Alur Proses Penelitian Mempelajari Kurikulum

(32)

Adapun penjelasan dari tahapan penelitian yang akan dilaksanakan

sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilakukan

meliputi beberapa hal, diantaranya :

a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan

melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari

keadaan pembelajaran, metode, serta penggunaan media

pembelajaran pada Standar Kompetensi Menggunakan Alat Ukur

Listrik dan Elektronika yang ada di sekolah tempat penelitian

akan dilaksanakan.

b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori

yang menjadi landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti.

c. Mempelajari kurikulum untuk menentukan materi pembelajaran

dalam penelitian serta untuk mengetahui tujuan dan kompetensi

dasar yang hendak dicapai.

d. Menentukan sampel penelitian.

e. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen tes, instrumen tes.

f. Melakukan uji coba instrumen tes.

g. Menganalisis hasil uji coba instrumen tes dan kemudian

menentukan soal yang layak digunakan untuk memperoleh hasil

belajar ranah kognitif siswa.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah kegiatan pada tahap persiapan dilakukan, selanjutnya dilakukan

kegiatan tahap pelaksanaan yang meliputi:

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar

siswa ranah kognitif sebelum diberikan perlakuan.

b. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan cara

menggunakan E-Learning berbasis Moodle sebagai media

(33)

c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar

siswa ranah kognitif setelah digunakannya E-Learning berbasis

Moodle sebagai media pembelajaran.

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Setelah kegiatan pada tahap pelaksanaan dilakukan, tahapan selanjutnya

adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Pada tahapan ini

kegiatan yang dilakukan antara lain:

a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.

b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan

perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat apakah

terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari

pengolahan data.

d. Membuat laporan penelitian.

Untuk lebih jelasnya, alur penelitian yang dilakukan dapat digambarkan

sebagai berikut:

J. Waktu Penelitian

Adapun waktu kegiatan selama melakukan penelitian dapat dilihat pada tabel

3.9.

Penelitian berlangsung selama 10 minggu dari mulai tahap persiapan, tahap

pelaksanaan sampai tahap akhir penelitian. Pada tahap persiapan dilakukan

kegiatan studi pendahuluan dan pengamatan selama empat minggu. Kemudian

tahap pelaksanaan dilakukan selama empat minggu, dan tahap akhir dilakukan

(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Hasil penelitian mengenai penggunaan E-learning berbasis Moodle

sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Menggunakan Alat Ukur

Listrik dan Elektronika (MAULE) menunjukkan bahwa :

1. Setelah menggunakan E-Learning berbasis Moodle sebagai

media pembelajaran pada mata pelajaran Menggunakan Alat

Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE), hasil belajar siswa

(gain) setiap pertemuan mengalami peningkatan dengan

ketegori sedang. Hal ini dikarenakan seluruh siswa aktif dalam

mengakses meteri yang telah disediakan dalam media

pembelajaran E-Learning berbasis Moodle. Peningkatan hasil

belajar siswa paling tinggi terjadi pada pertemuan kedua

dengan materi ajar voltmeter, hal ini dikarenakan interaksi

murid dan guru dalam Moodle sedikit lebih banyak dari

pertemuan yang lain. Sedangkan hasil belajar siswa paling

rendah didapat pada pertemuan ketiga dengan materi ajar

ampermeter, hal ini dikarenakan terjadi penurunan interaksi

siswa dan guru pada media pembelajaran E-Learning berbasis

Moodle.

2. Penggunaan media pembelajaran E-Learning berbasis Moodle

belum digunakan secara maksimal oleh siswa, hal ini

dikarenakan aspek penting dalam E-Learning berbasis Moodle

yaitu forum diskusi dan group chating tidak digunakan

sebagaimana mestinya.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka terdapat

beberapa saran untuk siswa maupun semua pihak yang berkepentingan.

(35)

1. Untuk pengajar, penulis menyarankan untuk menggunakan media

pembelajaran E-learning sebagai variasi dalam pelaksanaan

pembelajaran dalam mengunakan media selain papan tulis.

2. Untuk peneliti, penulis menyarankan agar dapat mengembangkan

media pembelajaran E-learning berbasis Moodle untuk digunakan

pada subjek dan kajian yang berbeda, sehingga dapat digunakan

sebagai media pembelajaran yang lebih baik dan bermanfaat.

3. Media pembelajaran harus digunakan sebaik mungkin dan selalu

update materi dengan menambahkan elemen-elemen video dan

animasi yang memperagakan materi menggunakan alat ukur listrik

dan elektronika.

4. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, perlu dilakukan

persiapan perancangan Moodle yang lebih matang, persiapkan asumsi

yang telah dikuatkan dengan data yang sebenarnya.

5. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang kongkret perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut pada media pembelajaran E-learning berbasis

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik

Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Dale, E.(1969).Audiovisual Methods in Teaching. Tersedia:Error! Hyperlink

reference not valid [September 2012]

Efendi, Nursalam. (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Hariyono, (2010).Pemanfaatan Internet Sebagai Alternatif Sumber Belajar Dan

Media Pendidikan Jarak Jauh. [Online] Tersedia :

http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/07/pemanfaatan-internet-sebagai-alternatif sumber-belajar-dan-media-pendidikan-jarak-jauh/ [24 september

2012]

Heinich, R., Molenda, M., Russell, J. D., & Smaldino, S.E. (2002). Instructional

media and technology for learning, 7th edition. New Jersey: Prentice Hall,

Inc.

Kurniawan, Rulianto. (2009). Membangun Media Ajar Online Untuk Orang

Awam. Palembang : Maxikom.

Purbo, Onno W. (2002). Buku pintar internet teknologi E-Learning berbasis PHP

dan MySQL merencanakan dan mengimplementasikan sistem E-Learning.

Jakarta : Elex Media Komputindo.

R. Hake, Richard. (1997). “Interactive-engagement versus traditional methods : A six thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics

courses”. Am. J. Phys. 66, (1), January 1998. [Online]. Tersedia :

web.mit.edu/rsi/www/2005/misc/minipaper/papers/Hake.pdf

Rafi, Adnan. (2012). Efektivitas Penggunaan Software Proteus Sebagai Media

(37)

Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika Di Smk Negeri 1 Kota

Cimahi. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.

Sadiman, Arief S. (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo.

Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sari, Ria Permata. (2012). Efektivitas Penggunaan Multimedia Interaktif sebagai

Media Pendidikan Ditinjau dari Hasil Belajar Siswa pada Program Diklat

Menguasai Peralatan Ukur Listrik dan Elektronika di SMK Negeri 6

Bandung. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak

diterbitkan

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA

Susilana, R dan Riyana, Cepi. (2008). Media Pembelajaran. Bandung : Jurusan

Kutekpend FIP UPI.

Susilana, R dan Riyana, Cepi. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung :

Jurusan Kutekpend FIP UPI.

Tung, Khoe Yao. (2002). Teknologi Jaringan Intranet. Yogyakarta : ANDI

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: UPI.

Utari, Gita. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia

Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa mengenai Dasar-Dasar

Mikrokontroler. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.

Zaki, Ahmad. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis

Gambar

Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal
Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR

Penelitian ini dilakukan di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap

[r]

 Selain ketentuan tersebut di atas, Penyedia Barang/Jasa untuk pekerjaan konstruksi, mampu menyediakan tenaga ahli dan/atau peralatan yang diperlukan dalam

Jenis data yang digunakan didalam penelitian ini, yaitu data sekunder yang yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya tetapi melalui sumber lain yang mempunyai

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan keuangan pemerintah daerah se-Jawa Tengah dengan menggunakan analisis rasio keuangan dalam rangka mendukung