PENGARUH EKSTRAK BUAH CIPLUKAN (Physalis angulata
L.) TERHADAP KADAR SGPT DAN SGOT MENCIT PUTIH
JANTAN (Mus musculus) HYPERGLIKEMIA SEBAGAI
SUMBER BELAJAR BIOLOGI KELAS X
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
NUR LAILATUL FITRI 20111007031011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ii
PENGARUH EKSTRAK BUAH CIPLUKAN (Physalis angulata
L.) TERHADAP KADAR SGPT DAN SGOT MENCIT PUTIH
JANTAN (Mus musculus) HYPERGLIKEMIA SEBAGAI
SUMBER BELAJAR BIOLOGI KELAS X
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
DISUSUN OLEH :
NUR LAILATUL FITRI 20111007031011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Nur Lailatul Fitri Nim : 201110070311011 Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Pengaruh Ekstrak Buah Ciplukan (Physalis angulata) terhadap Kadar SGPT dan SGOT Mencit Putih Jantan (Mus musculus) Hiperglikemia Sebagai Sumber Belajar Biologi Kelas X.
Diajukan untuk dipertanggungjawabkan dihadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)
pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
iv
SURAT PERNYATAAN
Nama : Nur Lailatul Fitri Tempat/Tgl. Lahir : Malang, 09 Mei 1989
NIM : 201110070311011
Fakultas/Jurusan : KIP/Pendidikan Biologi
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Buah Ciplukan (Physalis angulata) terhadap Kadar SGPT dan SGOT Mencit Putih Jantan (Mus musculus) Hiperglikemia Sebagai Sumber Belajar Biologi Kelas X.” adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pertanyaan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan
apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi akademis.
Malang, 2 November 2015 Yang Menyatakan,
(Nur Lailatul Fitri)
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
v
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi
Sebagian dari Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi
Mengesahkan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 2 November 2015
Dekan
(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)
Dewan Penguji
1. Dr. Roro Eko Susetyarini, M.Si. 1...
2. Dr. Lud Waluyo, M.Kes. 2. ...
3. Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd. 3...
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
….Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya….(QS. Al-Baqarah: 286)
Cobaan bukanlah tanpa tujuan dan bukan arah yang tidak jelas. Melainkan semata apakah kita mampu menepisnya dengan tepisan
yang baik ataukah tidak. Lakukan yang terbaik sekarang. Karena akan lebih buruk bila menyesali yang sudah berlalu dan
mengkhawatirkan yang akan datang.
Kupersembahkan karya yang telah kuperjuangkan dengan penuh kesabaran, keikhlasan, hingga tetesan air mata ini untuk :
Ayahanda Nur Yasin dan Ibunda Nurul Aini Adikku Ilmatunnafi’ah dan Yusron Nur Rozaq Maftuh
Terimakasih atas segala doa, kasih sayang, nasehat dan motivasinya yang tak henti tercurah untukku
Para sahabat dan orang-orang terkasih, dan teman-teman yang dengan tidak mengurangi apresiasi saya tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Terima kasih untuk semua dukungan dan bantuannya selama ini., hanya Allah yang dapat membalas semua kebaikan kalian di kemudian
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan juga inayah-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan Judul “Pengaruh Ekstrak Buah Ciplukan (Physalis angulata) terhadap Kadar SGPT dan SGOT Mencit Putih Jantan (Mus musculus) Hiperglikemia Sebagai Sumber Belajar Biologi Kelas X”
Penulisan skipsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya
bantuan tenaga, informasi, bimbingan dan juga bantuan do’a dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terimakasih atas segala bantuan yang
telah diberikan. Terutama pada:
1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd. selaku ketua jurusan Pendidikan
Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Dr. Roro Eko Susetyarini, M.Si. selaku pembimbing I yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran yang
sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini, dan Bapak Dr. Lud Waluyo,
M.Kes. selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran memberikan
bimbingan kepada penulis sampai skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Ibu Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes. selaku kepala Laboratorium Kimia yang
telah memberikan izin penelitian serta dukungan moril.
5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah
viii
6. Orang tuaku Bapak Nur Yasin dan Ibu Nurul Aini tercinta, Adikku Ilmatunnafi’ah dan Yusron Nur Rozak terima kasih atas kasih sayang dan bantuan moril mapun spiritual yang selama ini telah diberikan.
7. Segenap Sahabat Ohana Biologi A yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
yang telah menjadi keluarga saya di malang, selalu memberikan motivasi,
bimbingan, nasehat, dan doa hingga terselesaikannya tugas akhir ini.
8. Asisten Laboratorium Kimia yang telah banyak membantu khususnya Andri
Rudi Yanto.
9. Bapak Miftachur Rochman Farmakologi dan Bapak Joko Trisilo Wahono
Biomedik yang telah membantu dalam proses penelitian.
Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, Amin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 02 November 2015 Penulis,
ix ABSTRAK
Pengaruh Ekstrak Buah Ciplukan (Physalis angulata L.) Terhadap Kadar SGPT dan SGOT Mencit Putih Jantan (Mus musculus) Hiperglikemia
Sebagai Sumber Belajar Biologi Kelas X Oleh : Nur Lailatul Fitri (201110070311011)
Ciplukan (Physalis angulata) digunakan masyarakat sebagai obat antidiabetes. Efek antidiabetes dari ciplukan disebabkan tumbuhan ini memiliki
kandungan kimia terutama flavonoid. Tumbuhan ciplukan (Physalis angulata L.)
terutama pada bagian buah kaya akan zat aktif flavonoid dengan persentase ekstrak buah300 μg/ml adalah84%. Flavonoid merupakan salah satu senyawa antioksidan yang berfungsi mengatasi atau menetralisir radikal bebas sehingga diharapkan dengan pemberian antioksidan tersebut kerusakan sel tubuh dapat dihambat serta dapat mencegah terjadinya kerusakan tubuh dan timbulnya penyakit degeneratif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis terhadap kadar SGPT dan SGOT mencit putih jantan Hiperglikemia setelah pemberian ekstrak buah ciplukan (Physalis angulata L.), menentukan dosis ekstrak buah ciplukan (Physalis angulata L.) yang paling efektif dalam menurunkan kadar SGPT dan SGOT mencit putih dan mengembangkan hasil penelitian ini menjadi sumber belajar biologi kelas X. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni (True Experimental Research). Desain penelitian menggunakan The Posttest-Only Control Group Design. Rancangan penelitian digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan yaitu P1 (0,5 ml/kgBB), P2 (1 ml/kgBB), P3 (2 ml/kgBB), P4 (kontrol positif), P5 (kontrol negatif) dan P6 (Kontrol normal). Analisis data menggunakan analisis varians satu arah pada taraf signifikansi 0,05 dan uji BJND.
Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar SGPT dan SGOT pada kelompok kontrol positif yaitu SGPT 160.40 U/L dan SGOT 76.74 U/L adalah yang paling tinggi diantara semua kelompok, sedangkan kelompok kontrol normal SGPT 52,91 U/L dan kelompok P3 SGOT 17.5 U/L paling rendah dari kelompok lainnya. Uji anava menunjukkan ada pengaruh pemberian ekstrak buah ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap penurunan kadar SGPT dan SGOT mencit putih hiperglikemia. Hasil uji BJND menunjukkan setiap perlakuan mempunyai perbedaan rata-rata yang signifikan. Dosis ekstrak buah ciplukan yang paling efektif dalam menurunkan kadar SGPT dan SGOT adalah 2 ml/kgBB. Hasil penelitian ini dapat dikembangkan menjadi LKS sebagai sumber belajar biologi SMA kelas X.
Kata Kunci: Dosis, Ekstrak Buah Ciplukan (Physalis angulata L.), Kadar SGPT dan SGOT, Hiperglikemia
x ABSTRACT
Effect of Extracts Fruit Ciplukan (Physalis angulata) SGPT and SGOT Levels Against the White Male Mice (Mus musculus) Hyperglycemia As a
Learning Resource Class X Biology By : Nur Lailatul Fitri (201110070311011)
Ciplukan (Physalis angulata) used by the community as antidiabetic drugs. Antidiabetic effects of ciplukan caused this plant contain chemicals mainly flavonoids. Ciplukan plant (Physalis angulata L.), especially in the fruit rich in flavonoids active substances with the percentage of fruit extract 300 mg / ml was 84%. Flavonoids are one antioxidant compounds that function to treat or neutralize free radicals by administering antioxidants so expect the damage to body cells can be inhibited and can prevent damage to the body and the onset of degenerative diseases.
This study aims to determine the effect of various doses of the SGPT and SGOT levels of male white mice hyperglycemia after administration ciplukan fruit extract (Physalis angulata L.), determines the dose ciplukan fruit extract (Physalis angulata L.) are most effective in lowering SGPT and SGOT levels of mice white and develop the results of this research into the biology classroom learning resources X. This study is pure experimental (True Experimental Research). The study design using The Posttest-Only Control Group Design. The study design used completely randomized design (CRD) with 6 treatments and 4 replicates ie P1 (0.5 ml / kg), P2 (1 ml / kg), P3 (2 ml / kg), P4 (positive control), P5 (negative control) and P6 (normal control). Analysis of data using one-way analysis of variance at significance level of 0.05 and test BJND.
xi
2.1.2Faktor-Faktor Penyebab Hiperglikemia ... 10
2.1.3Patologi Hiperglikemia ... 11
2.1.4Hubungan Hiperglikemia dengan SGPT dan SGOT ... 11
2.2 Ciplukan (Physalis angulata) ... 14
2.2.1Klasifikasi Ciplukan ... 14
xii
2.2.4Pengaruh Buah Ciplukan dalam Menurunkan Kadar SGPT dan SGOT ... 19
2.5.1Pengertian Sumber Belajar ... 24
2.5.2Klasifikasi Sumber Belajar ... 26
2.5.3Fungsi Sumber Belajar ... 27
2.5.4Lembar Kerja Siswa ... 28
2.5.5Penerapan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Bentuk Lembar Kerja Siswa ... 32
2.6 Kerangka Konsep ... 34
2.7 Hipotesis ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30
3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian ... 30
3.2.1Jenis Penelitian ... 30
3.2.2Rancangan Penelitian ... 30
3.3 Populasi ... 32
3.4 Sampel ... 32
3.5 Teknik Sampling ... 32
3.6 Jenis dan Devinisi Operasional Variabel ... 33
xiii
3.6.1.1 Variabel Bebas ... 33
3.6.1.2 Variabel Terikat ... 33
3.6.1.3 Variabel Kendali ... 34
3.6.2Definisi Operasional Variabel ... 34
3.7 Prosedur Penelitian... 35
3.7.1 Persiapan Penelitian ... 35
3.7.1.1 Alat Penelitian ... 35
3.7.1.2 Bahan Penelitian ... 36
3.7.2 Pelaksanaan Penelitian ... 37
3.7.2.1 Tahap Pembuatan Ekstrak Buah Ciplukan ... 37
3.7.2.2 Pemeliharaan Mencit Putih Jantan ... 37
3.7.2.2 Pengambilan Darah Dan Serum ... 38
3.8 Prosedur Pengambilan Data ... 41
3.8.1Data dan Sumber Data ... 41
3.8.2Metode Pengambilan Data ... 41
3.9 Teknik Analisis Data ... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4.1 Hasil Penelitian ... 43
4.1.1 Kadar SGPT dan SGOT Mencit Putih Jantan yang Diberi Ekstrak Buah Ciplukan (Physalis angulata L.) ... 43
4.1.2 Hasil Uji Asumsi ... 45
4.1.3 Hasil Uji One Way Anova ... 46
4.1.4 Hasil Uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) ... 47
4.2 Hasil Analisis Data ... 48
4.3 Pembahasan ... 48
4.3.2 Pengaruh Ekstrak Buah Ciplukan Terhadap Kadar SGPT dan SGOT Mencit Putih Jantan Hiperglikemia ... 48
4.3.3 Pengembangan Hasil Penelitian Menjadi Lembar Kerja Siswa (LKS) Biologi Kelas X ... 51
xiv
5.2 Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1. Data Rerata dan SD Kadar SGPT dan SGOT (U/L) Mencit Putih
Jantan yang Diberi Ekstrak Buah Ciplukan ... 43
Tabel 4.2. Ringkasan Hasil Uji Asumsi ... 45
Tabel 4.3. Ringkasan Hasil One Way Anova ... 46
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1. Tumbuhan Ciplukan (Physalis angulata) ... 15
Gambar 2.2. Kerangka C6 – C3 – C6 Flavonoid ... 17
Gambar 2.3. Struktur Kimia Vitamin C ... 17
Gambar 2.4. Struktur Kimia Aloksan. ... 21
Gambar 2.5. Mencit (Mus musculus) ... 23
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Hasil Penelitian Sesungguhnya ... 60
Lampiran 2: Hasil Analisis Data ... 62
Lampiran 3: Dokumentasi Penelitian ... 67
Lampiran 4: Silabus ... 69
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Akhilender Naidu, 2003. Vitamin C in human health and disease is still a mystery? An overview. Journal Nutrition. No. 1 Vol. 2. Juli 2003.
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.
Badriyah, Lailatul. 2010. Pengaruh Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang Jakarta Selatan.Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Ilmu negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalimartha Setiawan. 2005. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Diabetes Mellitus. Penebar Swadaya: Jakarta.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Departemen Pendidikan Nasional & Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah ada Atas. Jakarta. Darmodjo, Hendro dan Jenny R.E. Kaligis. (1992). Pendidikan IPA II.
Jakarta: Depdikbud.
Desminarti Susi, dkk. 2012. Efek Bubuk Tempe Instan Terhadap Kadar Malonaldehid (Mda) Serum Tikus Hiperglikemik. Jurnal Kedokteran Hewan. No. 2 Vol. 6 September 2012.Hal. 72-74.
Gharib Amir, Faezizadeh Zohreh dan Godarzee Masoud. 2015. Preparation and Characterization of Nanoliposomal Beta- Cryptoxanthin and its Effect on Proliferation and Apoptosis in Human Leukemia Cell Line K562. Tropical Journal of Pharmaceutical Research. No. 2 Vol. 14 Februari 2015.Hal 187-194.
Guyton, Arthur C. 1985. Fisiologi Manusia Dan Mekanisme Penyakit. Jakarta:Buku Kedokteran EGC.
Guyton AC dan Hall JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi 11). Terjemahan Oleh Iraati, dkk. 2007. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia, Edisi ke dua, ITB, Bandung.
xix
Hidayat Arif, dkk. 2013. Pengaruh Vitamin E Terhadap Kadar SGPT dan SGOT Tikus Putih Galur Wistar yang Dipapar Timbal. No. 1 Vol. 2 Hal 16-21.
Jawi IM, DN Suprapta, IWP Sutirtayasa. 2007. Efek Antioksidan Ekstrak Umbi Jalar Ungu Terhadap Hati Setelah Aktivitas Fisik Maksimal Dengan Melihat Kadar ALT dan AST Pada Darah Mencit. Dexa Media No. 3 Model Hepatotoksik (Etanol). No. 2 Vol. 5. Mei 2011.
Kronenberg, Henry M., dkk. 2005. Williams textbookof endocrinology. Saunders Elsevier.
Lufri., Arlis, Y. Yunus., dan Sudirman. 2007 . Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP Press.
Malole dan Pramono. 2006. Penggunaan Hewan Coba di Laboratorium. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dirjen Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB.
Martono, nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Penerbit rajawali Pers
Murali Krishna T, Dkk. 2013. In Vitro Determination Of Antioxidant Activity Of Physalis Angulata Lnn. International Journal Of Pharma And Bio Sciences.No. 3 Vol. 4.Juli 2013. hal. 541 – 549.
Nugroho AE. 2006.Review Hewan Percobaan Diabetes Mellitus : Patologi Dan Mekanisme Aksi Diabetogenik. Jurnal Biodiversitas. No. 4 Vol. 7 Oktober 2006.hal. 378-382.
Perkeni. 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia.Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB. PERKENI).
Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.Jogjakarta : Penerbit Diva Press.
xx
Reddy PA, dkk. 2014. Anti-diabetic and Hypolipidemic Effect of Aqueous and Methanolic Root Extracts of Physalis angulata in Streptozotocin (STZ) Induced Diabetic Rats. No.1Vol.3 Februari 2014 Hal. 402-409.
Redha, Abdi. 2010. Flavonoid: Struktur, Sifat Antioksidatif Dan Peranannya Dalam Sistem Biologis. No. 2 Vol. 9 September 2010 Hal. 196-202.
Rees, D, A and Alcolado, J. C., 2005, Animal models of diabetes mellitus, Diabetic Medicine, 22 : 359-370.
Rimbawan dan Siagan, Albiner. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rofieq, Ainur. 2001. Metodologi Penelitian. Malang: UMM Press.
Sardini S. 2007. Penentuan Aktifitas Enzim GOT dan GPT dalam Serum dengan metode kinetic enzimatik sesuai IFFC (Interna Tional Federation Of Clinical Chemistry andLaboratory Medicine). Prosiding Perlemuan dan Presenlasi I1miah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir I. Desember 2007: Jakarta.
Sharma N, dkk. 2015. Perspectives and Possibilities Of Indian Species Of Genus Physalis (L.) – A Comprehensive Review. European Journal of Pharmaceutical and Medical Research. No. 2 Vol. 2 Februari 2015 Hal. 326-353.
Shetti, A.A. Sanakal, R.D. & Kaliwal, B.B. 2012 Diabetic effect of ethanolic leaf extract of Phyllanthus amarus in alloxan induced diabetic mice, Asian Journal of Plant Science and Research. 2 (1), 11-15.
Soeparman, dkk. 2007. Ilmu penyakit dalam. Jakarta : Balai penerbit FKUI.
Soeparman, dkk. 1987. Ilmu penyakit dalam. Jakarta : Balai penerbit FKUI.
Soebagio B., Rusdiana T., Khairudin. 2007. Pembuatan Gel Dengan Aqupec HV-505 dari Ekstrak Umbi Bawang Merah (Allium cepa L. ) Sebagai Antioksidan. Disampaikan dalam Seminar Penelitian Dosen di Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran Dalam Rangka Pengembangan Bidang Ilmu, 5 Desember 2007.
Suhartono T. 2009. Diabetik Neuropati: Manajemen Terapi Fokus Cinula. Dalam:
Lestariningsih, Nugroho KH, editor. Symposium “The NewManagement
in Diabetes Mellitus & Diabetic Polineuropati”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
xxi
Sulaiman, dkk. 1997. Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta: CV Sagung Seto. Sulistyowati,Y., Dkk. 2013. Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Herba Ciplukan
(Physalis Angulata L.) Terhadap Histologi Ginjal Tikus Jantan Galur Sprague Dawley Hiperglikemia. Prosiding Seminar NasionalMenuju Masyarakat Madani dan Lestari 2013. Yogyakarta.
Sulistyowati Yeni, Dkk. 2014. The Difference Between Physalin Standardized Extract From Pysalis Angulata. Land Control On Pancreatic Function Of Sprague Dawley Rat Induced By Streptozotocin-Nicotinamide. Scholars Journal Of Applied Medical Sciences (SJAMS). No. 4B Vol. 2 Hal. 1297-1301.
Szkudelski, T., 2001, The Mechanism Of Alloxan And Streptozotocin Action In β Cells Of The Rat Pancreas, Physiology Research, 50: 536-54.
Tammu Jyothibasu dan Ramana K.Venkata. 2014. Pharmacological Review On Physalis Species: A Potential Herbal Cure – All. World Journal Of Pharmaceutical Research. Vol. 4 No. 2. Desember 2014. Halaman 247-256.
Tampubolon SR, dkk. 2014. Aktivitas Alanin Aminotransferase dan Aspartat Aminotransferase Pada Mencit yang Diberikan Jamu Temulawak. No. 3 Vol. 3 hal. 200-205.
Tim PenyusunKamus Bahasa Indonesia. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Pusat Bahasa.
Tolman, Keith G., dkk. 2006. Spectrum Of Liver Disease in Type 2 Diabetes And Management Of Pattient With Diabetes And Liver Disease. http://care.diabetesjournals.org/cgi/content/full/30/3/734, diakses 6 Juli 2015.
Ungerer. 2005. Biologi Reproduksi Hewan Laboratorium. Jakarta: Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
xxii
Blabak Sebagai Sumber Belajar Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Kehidupan Organisme bagi Siswa SMA. Skripsi. IKIP Yogyakarta, Yogyakarta.
Winarsi Hery. 2007. Antioksidan alami dan radikal bebas potensi dan aplikasinya dalam kesehatan. Yogyakarta: Kanisius.
Wilson, G.L., Patton, N.J., McCord, J.M., Mullins, D.W., Mossman, B.T., 1984, Mechanisms of streptozotocin- and alloxan-induced damage in rat β cells, Diabetologia., 27(6):587-591.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
World Health Organization (WHO) memprediksi kenaikan jumlah
penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia tahun 2000 sebanyak 8,4 juta orang
menjadi 21,3 juta pada tahun 2030 (Perkeni, 2006). Data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan prevalensi nasional diabetes mellitus adalah
5,7%, dan masih ada sebanyak 13 provinsi mempunyai prevalensi diabetes
mellitus di atas prevalensi nasional. Berdasarkan empat kelompok penyebab
kematian, tampak bahwa selama 12 tahun (1995-2007) telah terjadi transisi
epidemiologi yang diikuti dengan transisi demografi. Proses ini diprediksi akan
berjalan terus. Proporsi kematian karena penyakit tidak menular semakin
meningkat (DepKes, 2008 dalam Sulistyoati, 2013).
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin, atau kedunya yang berhubungan dengan kerusakan jangka panjang,
disfungsi, atau kegagalan beberapa organ tubuh (Soeparman, dkk. 2007).
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit yang melibatkan
hormon endokrin pankreas, antara lain insulin dan glukagon. Manifestasi
utamanya mencakup gangguan metabolisme lipid, karbohidrat, dan protein yang
2
tersebut akan berkembang menjadi diabetes mellitus dengan berbagai macam
bentuk manifestasi komplikasi (Nugroho, 2006).
Hiperglikemia mengakibatkan peningkatan radikal bebas di dalam sel dan
pada jumlah yang berlebihan dapat bersifat toksik yang mendorong terjadinya
stres oksidatif (Desminarti, dkk. 2012). Hal tersebut disebabkan karena proses
peroksidasi lebih banyak dari kemampuan tubuh untuk membersihkan radikal
bebas oleh antioksidan dalam sel. Stres oksidatif yang terjadi memegang peranan
penting dalam proses terjadinya komplikasi vaskuler, baik mikrovaskuler maupun
makrovaskuler (Sulistyowati. 2013).
Patogenesis pada hiperglikemia yaitu kerusakan spesifik pada sel β
Langerhans yang mengakibatkan terjadinya penurunan drastis pada sekresi
insulin, biasanya kerusakan tersebut diperantarai imunologi. Senyawa toksin
seperti streptozotosin dan aloksan dapat mengakibatkan kerusakan sel β
Langerhans (Nugroho, 2006). Sebagai diabetogenik, aloksan dapat digunakan
secara intravena, intraperitoneal dan subkutan. Dosis intravena yang digunakan
biasanya 65 mg/kg BB, sedangkan intraperitoneal dan subkutan adalah 2-3
kalinya(Szkudelski, 2001; Rees dan Alcolado, 2005).
Menurut Soeparman, dkk (1987), degenerasi sel β langerhans pankreas
merupakan efek dari pembentukan radikal bebas dalam tubuh yang dapat
menimbulkan beberapa komplikasi, adapun komplikasi yang sering terjadi yaitu,
hepatitis yang dapat timbul sebagai akibat proses kolestasis ekstrahepatik.
Keadaan ini ditandai dengan naiknya kadar glukosa darah (Hiperglikemia) dan
3
Kerusakan organ hati dapat dideteksi melalui pemeriksaan biokimia hati.
Salah satu pemeriksaan biokimia hati yang digunakan adalah pemeriksaan enzim
golongan transaminase, yaitu enzim aspartat aminotransferase (AST) atau sering
disebut glutamat oksaloasetat transaminase (GOT) dan enzim alanin
aminotransferase (ALT) atau sering disebut glutamat piruvat transaminase (GPT).
Kedua enzim ini akan keluar dari sel hati apabila sel hati mengalami kerusakan
sehingga dengan sendirinya akan menyebabkan peningkatan kadarnya dalam
serum darah (Hidayat, dkk., 2013). Tubuh memerlukan suatu substansi penting
yakni antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal
bebas dengan meredam dampak negatifnya. (Winarsi, 2007).
Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir
radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas
terhadap sel normal, protein, dan lemak (Tampubolon, 2014). Antioksidan
merupakan zat yang dapat menetralkan radikal bebas, atau suatu bahan yang
berfungsi mencegah sistem biologi tubuh dari efek yang merugikan yang timbul
dari proses ataupun reaksi yang menyebabkan oksidasi berlebihan (Juwita, 2011).
Salah satu tujuan utama terapi medis bagi penderita hyperglikemia atau
diabetes mellitus meliputi pengontrolan kadar glukosa darah dengan pemberian
obat hipoglikemik oral/agen antihiperglikemik dan insulin. Namun, obat diabetes
melitus maupun insulin harganya relatif mahal dan menimbulkan efek samping
yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu masyarakat lebih tertarik menggunakan obat
herbal atau obat alami yang berasal dari tumbuhan sebagai alternatif dalam
4
(Dalimartha, 2006). Tumbuhan yang bisa dijadikan alternatif dalam mengobati
hyperglikemia dan menurunkan kadar SGPT dan SGOT salah satunya adalah
buah ciplukan (Physalis angulata L.).
Ciplukan digunakan masyarakat sebagai obat antidiabetes. Menurut
Sulistyowati (2014) Efek antidiabetes dari ciplukan disebabkan tumbuhan ini
memiliki kandungan kimia seperti asam lemak tak jenuh, alkaloid, flavonoid,
saponin, polifenol, steroid dan triterpenoid, monoterpenoid, dan seskuiterpenoid.
Menurut Murali, (2013) tumbuhan ciplukan (Physalis angulata L.)
terutama pada bagian buah kaya akan zat aktif flavonoid dengan persentase
ekstrak buah 300 μg/ml adalah 84%. Flavonoid merupakan salah satu senyawa
antioksidan yang berfungsi mengatasi atau menetralisir radikal bebas sehingga
diharapkan dengan pemberian antioksidan tersebut kerusakan sel tubuh dapat
dihambat serta dapat mencegah terjadinya kerusakan tubuh dan timbulnya
penyakit degenerative (Winarsi, 2007). Menurut Juwita, dkk., (2011) minyak
jintan hitam (Nigella sativa) dapat menurunkan kadar SGPT dan SGOT tikus
putih dengan dosis 0,5 ml/kg BB, 1 ml/kg BB dan 2 ml/kg BB per oral selama 7
hari.
Informasi potensi ciplukan ini dapat digunakan oleh guru sebagai alternatif
penggunaan tumbuhan yang berpotensi sebagai obat hyperglikemia dan
antioksidan pada mata pelajaran biologi kelas X SMA. Adapun konsep mengenai
upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia dan pemanfaatannya
dipelajari pada materi pembelajaran biologi di SMA pada Kompetensi inti 4.
5
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan, Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis
data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis
dan ekosistem) di Indonesia. Informasi ini diharapkan memudahkan siswa
memahami materi pelajaran, karena spesies tanaman yang diambil merupakan
spesies tanaman yang sudah lama dikenal dan banyak terdapat di lingkungan
sekitar.
Berdasarkan fakta-fakta yang telah disebutkan diatas dapat diketahui
bahwa zat-zat fitokimia yang terkandung dalam tumbuhan ciplukan seperti
flavonoid dapat menurunkan kadar gula darah dan sebagai antioksidan. Hal inilah
yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Ekstrak Buah Ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap Kadar SGPT dan
SGOT Mencit Putih Jantan (Mus musculus) Hyperglikemia sebagai Sumber
Belajar Biologi Kelas X”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah
yang dapat diambil adalah :
1. Adakah pengaruh berbagai dosis ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap
kadar SGOT dan SGPT mencit putih jantan?
2. Berapakah dosis pemberian ekstrak ciplukan (Physalis angulata L.) yang
paling efektif dalam menurunkan kadar SGPT dan SGOT mencit putih
6
3. Bagaimana hasil penelitian ini dimanfaatkan Sumber Belajar biologi SMA
kelas X materi upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia dan
pemanfaatannya?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis ciplukan (Physalis angulata
L.) terhadap kadar SGOT dan SGPT mencit putih jantan.
2. Untuk mengetahui dosis pemberian ekstrak ciplukan (Physalis angulata
L.) yang paling efektif dalam menurunkan kadar SGPT dan SGOT mencit
putih jantan.
3. Untuk memanfaatkan hasil penelitian ini menjadi Sumber Belajar biologi
SMA kelas X materi upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia
dan pemanfaatannya
1.4Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
sumbangan bagi perkembangan ilmu biologi dan kesehatan tentang potensi
buah ciplukan dalam menurunkan kadar SGPT dan SGOT penderita
hyperglikemia sehingga manfaat ciplukan dapat dikembangkan lebih luas
7
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
sumbangan kepada masyarakat tentang manfaat buah ciplukan sebagai
obat penurun kadar SGPT dan SGOT pada penderita hyperglikemia
dengan biaya yang murah.
3. Manfaat untuk pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengayaan dalam belajar
pada siswa SMA kelas X pada Kompetensi inti 4. Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan, Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis data
hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis
dan ekosistem) di Indonesia.
1.5Batasan Penelitian
Agar penelitian tidak melebar, perlu adanya batasan penelitian
sebagai berikut :
a. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah buah ciplukan
(Physalis angulata L.) yang digunakan yaitu buah yang sudah tua
yang berwarna kuning kehijauan.
b. Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit putih
jantan yang berumur 2 bulan dengan bobot 25 gram dari galur swiss.
c. Induksi diabetes pada mencit menggunakan Aloksan 130 mg / kg BB
8
d. Ekstrak buah ciplukan (Physalis angulata) diberikan selama 21 hari
dengan dosis 0,5 ml/kg BB, 1 ml/kg BB dan 2 ml/kg BB per oral.
1.6Definisi Istilah
1. Pengaruh adalah daya yang ada / timbul dari sesuatu, benda yang berkuasa
(Kamus Bahasa Indonesia, 2008).
2. Ekstrak adalah sediaan farmasi yang diperoleh dari jaringan hewan atau
tumbuhan dengan berbagai cara, sari tanaman yang dikeringkan atau
dipekatkan (Kamus Bahasa Indonesia, 2008).
3. Serum Glutamate Pyruvate Transaminase (SGPT), Serum Glutamate
Oxaloacetate Transaminase (SGOT) adalah enzim intrasel yang terutama
berada di jantung, hati dan jaringan skelet; yang dilepaskan dari jaringan
yang rusak (seperti nekrosis atau terjadinya perubahan permeabilitas sel)
(Price SA, dkk., 2005).
4. Hiperglikemia adalah kadar glukosa puasa yang lebih tinggi dari 110