• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI(Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI(Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA

BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA

TEMU REJEKI(Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo

Kabupaten Malang)

Oleh: SAMAHUDI ( 03720037 )

Agribisnis

Dibuat: 2008-05-06 , dengan 3 file(s).

Keywords: Beras Poles Medium, Beras Poles Super, Pengeluaran dan penerimaan pendapatan dan Efisiensi.

Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Beras merupakan salah satu komoditas pertanian penghasil karbohidrat sudah tidak disangsikan lagi bagi masyarakat kita. Selain itu, beras merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup baik bagi tubuh manusia, sebab didalamnya terkandung bahan-bahan yang mudah diubah menjadi energi.

UD. Putra Temu Rejeki merupakan usaha dagang penggilingan padi terbesar di kecamatan Poncokusumo yang berorientasi pada profit oriented. Seiriing dengan kemajuan teknologi yang dimiliki oleh pengusaha tersebut, maka usaha ini semakin maju. Salah satu faktor keberhasilan mereka dikarenakan persaingan usaha penggilingan padi di kecamatan Poncokusumo tidak terlalu ketat. Disisi lain keberhasilannya dikarenakan beras merupakan kebutuhan primer yang dikonsumsi sebagian besar penduduk Indonesia pada umumnya.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1). Berapa besar yang diterima oleh UD. Temu Rejeki yang meliputi biaya, Penerimaan dan pendapatan antara beras poles medium dengan beras poles super. 2) Apakah ada perbedaan biaya, penerimaan dan pendapatan antara beras poles medium dengan beras poles super. 3). Berapa besarnya nilai efisiensi usaha penggilingan padi antara beras poles medium dengan beras poles super di UD. Temu Rejeki.

Tujuan dan kegunaan dari penelitian ini adalah: tujuannya 1). Untuk mengetahui biaya,

penerimaan dan pendapatan antara beras poles medium dengan super. 2). Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara biaya, penerimaan dan pendapatan dari dua macam beras tersebut 3). Untuk mengetahui efisiensi dalam usaha dagang tersebut. Sedangkan kegunaannya adalah: 1). Kegunaan penelitian bagi peneliti adalah mengaplikasikan teori yang ada dalam kampus dengan yang ada dalam lapang. 2). Kegunaan bagi pengusaha adalah menerapkan teori yang didapat dari peneliti dengan aplikasi yang selama ini diterapkan dan diharapkan agar lebih dapat

mengefisiensikan usaha yang digelutinya, baik dalam hal pengeluaran biaya, penerimaan serta pendapatannya.

Daerah penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) yaitu didaerah Poncokusumo dengan metode pengumpulan data menggunakan data primer. Sedangkan teknik pengambilan responden juga menggunakan purposive (kesengajaan).

Analisis data menggunakan analisis deskriptif yaitu data yang diperoleh berdasarkan pengamatan secara langsung, berdasarkan fakta yang ada dilapang agar memperoleh gambaran secara jelas proses penggilingan antara beras poles medium dengan beras poles super dengan bantuan diagram alir

(2)

analisis biaya, penerimaan, pendapatan dan efisiensi.

Dari hasil penelitian beras poles medium diperoleh bahwa rata-rata biaya pengeluaran per produksi sebesar Rp. 64.851.956,- dengan rata-rata penerimaan per produksi sebesar Rp. 70.780.618,- rata-rata pendapatan per produksi sebesar Rp. 5.928.662,- dengan R/C Ratio sebesar 1.091 artinya bahwa setiap penggunaan biaya sebesar 1 kali maka akan mendapatkan 1.091 kalinya. jadi, jika pemilik pengusaha penggilingan padi menggunakan biaya sebesar Rp. 1.000.000,- maka pengusaha tersebut akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp. 1.091.000,-. Hal ini berarti usaha penggilingan beras UD. PUTRA TEMU REJEKI perlu dipertahankan serta diusahakan, karena R/C Ratio lebih besar dari satu, maka usaha ini dikatakan efisien.

Pada penelitian beras poles super diperoleh rata-rata biaya pengeluaran per produksi sebesar Rp. 19.798.853,- rata-rata penerimaan per produksi sebesar Rp. 21.721.052,- dan rata-rata

pendapatan per produksi sebesar Rp. 1.922.199,- dengan R/C Ratio sebesar 1.097 artinya bahwa setiap penggunaan biaya sebesar 1 kali maka akan mendapatkan 1.097 kalinya. jadi, jika pemilik pengusaha penggilingan padi menggunakan biaya sebesar Rp. 1.000.000,- maka pengusaha tersebut akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp. 1.097.000,-. Hal ini berarti usaha

penggilingan beras UD. PUTRA TEMU REJEKI perlu dipertahankan serta diusahakan, karena R/C Ratio lebih besar dari satu, maka usaha ini dikatakan efisien.

Berdasarkan hasil uji beda rata-rata antara beras poles medium dengan beras poles super antara biaya, penerimaan dan pendapatan maka dapat diketahui untuk biaya Z hitung 24.04 > Z tabel 1.96, Pada hasil uji beda rata-rata penerimaan Z hitung 23.70 > Z tabel 1.96. Sedangkan pada hasil uji beda rata-rata pendapatan Z hitung > Z tabel yaitu 19.84 > 1.96. dengan demikian antara biaya pengeluaran, penerimaan dan pendapatan antara beras poles medium dengan beras poles super dapat disimpulkan Z hitung > Z tabel artinya antara biaya pengeluaran, penerimaan dan pendapatan antara beras poles medium dengan beras poles terdapat perbedaan.

Dari hasil penelitian antara beras poles medium dengan beras poles super dapat disimpulkan bahwa keduanya efisien untuk dikembangkan dan diusahakan. Selain itu juga pada uji beda rata-rata terdapat perbedaan biaya pengeluaran, penerimaan dan pendapatan antara beras poles medium dengan beras poles super.

Rice is a food material. This food material is the major food for most of Indonesian people. Rice is one farm commodity which produce carbohydrate, there's no doubt to consume it for our society. Besides, rice is one food material which has good and strong nutrient for human body, since there's ingredients which is easy to change into energy.

U.D. Putra Temu Rejeki is the largest commercial company in Poncokusumo sub-district which oriented on development. Along the development of technology, the company get forward. One of their successful factor because of the un-tight commitment. The progress is caused by the rice is a primary needs, consumed by most of all Indonesian village.

Statement of problem in the research were : (1) How much received by UD Temu Rejeki, including income and expenditure between "Poles Medium" rice and "Poles Super" rice ; (3) How much the efficiency of rice mill between 'poles supermedium" with "Poles Super" rice at UD Temu Rejeki;

(3)

were : (1) to apply theory from the campus and fit it with field condition ; (2) for entrepreneur, the research could be applied so that the business could be more efficient, whether in cost, income, and revenue.

The location was chosen purposively, it was in Poncokusumo with data collection by primary data. Respondents were also chosen by purposive sampling.

Data analysis used descriptive analysis, where the data collected from direct observation, according to the field data, so that there was clear description about hulling between "poles medium" rice with "poles super" rice by flowchart.

To find the average different between "poles medium" rice with "poles super", the researcher used z-test. To find out cost, income, revenue, and efficiency, the researcher used cost analysis, income, revenue, and efficiency.

From the research of "poles medium" rice, there could be found that average cost per production was Rp 64.851.956,- with income per production was Rp 70.780.618,- ; per production income was Rp 5.928.662,- with R/C ratio 1.091, means that each cost would get the multiple 1.091. So if the rice hull used Rp 1.000.000,- for cost, the owner would get Rp 1.091.000 revenue. It means that the rice hull at UD PUTRA TEMU REJEKI needs to be developed since R/C ratio was larger than one, so the business could be said efficient.

In "Super poles" rice research, there was per production average cost Rp 19.798.853,-; average income per production was Rp 1.922.199,- with 1.097 R/C ratio means that every 1 cost, would get 1.097 in multiple. So, if the owner used

Rp 1.000.000,- cost, the owner would get Rp 1.097.000,- income. It means that UD PUTRA TEMU REJEKI rice hull should be defended since the R/C ratio was larger than 1. This business could be concluded as efficient business.

According to the different average test between "poles medium" rice with "poles super" rice among cost, income, and revenue, so there could be concluded that Z count cost 24.04 > z table 1.96. In different average test between Z count 23.70 > Z table 1.96. While the average income different test, Z count > Z table which means that between cost, income and revenue of "poles medium" rice with "poles super" rice has significant difference.

From the research between "poles medium" rice with "poles super" rice, could be concluded that both of them efficient to be developed and worth tried for. Beside, in average test, there was significant different between cost, income, and revenue between "poles medium" rice and "poles super" rice.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru fisika terhadap perilaku sosial siswa SMP Negeri

In order to extract pupils and their teachers from the on- going cycle of failure, and to promote pupils cognitively and emotionally, four steps were taken: defining significant

Selain itu, pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) juga diajarkan hanya sebatas teori saja tidak dibarengi dengan kegiatan observasi, eksperimen yang

Hasil penelitian adalah 1) Perlakuan media tanam sangat berbeda nyata terhadap saat tumbuh tunas, panjang akar, jumlah akar, berat basah akar tapi tidak berbeda nyata

Karena analisis perubahan tutupan lahan ini membutuhkan pengambilan data yang repetitif, citra pengideraan jauh yang berasal dari Enhanced Thematic Mapper/Thematic Mapper

Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik

23 Kalender menjadi system yang membagi tahun dalam beberapa bagian dan memberi manfaat bagi manusia, baik kelompok maupun individu, yang membutuhkan. Kalendea adalah

Jumlah planet dalam Tata Surya berkurang menjadi 8 benda besar yang berhasil “membersihkan lingkungannya” (Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus),