• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV RBNP APLIKASI INTERVENSI MUSIK MURATTAL AL-QUUR’AN UNTUK MENGURANGI KECEMASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB IV RBNP APLIKASI INTERVENSI MUSIK MURATTAL AL-QUUR’AN UNTUK MENGURANGI KECEMASAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Karakteristik responden

Pelaksanaan intervensi Research Based Nursing Practice (RBNP) dilaksanakan pada waktu yang sama, yaitu hari kamis 4 juni 2015, dengan intervensi pemberian terapi musik/audio morattal Al-qur’an pada pasien pre operasi dilakukan pada 2 sample dengan kriteria yang sama. Pasien Ny.R berusia 23 tahun dan pasien Ny.W berusia 25 tahun dengan diagnosa medis yang sama yaitu kista ovari, tetapi dengan prosedur operasi yang berbeda. Ny.R yang akan melaksanakan operasi Laparascopy sementara Ny.W akan melaksanakan operasi Laparatomy. Kedua sample dilakukan pengukuran tanda vital terlebih dahulu kemudian diukur skala kecemasan yang dialami oleh kedua sample pelaksanaan intervensi menggunakan skala HARS. Pengukuran skala HARS menggunakan 14 aspek mengenai gejala kecemasan, dimana masing masing aspek penilaian memiliki rentang 1 sampai 4.

2. Pelaksanaan intervensi

Setelah dilakukan pengukuran tanda vital dan skala kecemasan dari kedua sample pelaksanaan intervensi terapi musik/audio murattal Al-quran diadapatkan hasil sebagai berikut:

Nama Tekanan

Darah

Nadi Pernafasa n

Skala Kecemasan (HARS)

Ny.R 118/87 mmHg 112x/m 27 x/m 38 (31-45 cemas sedang) Ny.W 112/67 mmHg 98 x/m 25 x/m 31 (31-45 cemas sedang)

(2)

menggunakan musik mp3 lewat handphone samsung dengan disambungkan headset musik diperdengarkan pada kedua klien dalam rentang waktu 10-15 menit. Setelah klien mendengarkan terapi audiomurattal Al-Qur’an surah Ar-Rahman perawat kemudian mengexplore perasaan pasien, serta melakukan pengukuran tanda vital pasien serta skala kecemasan dengan menggunakan kuesioner yang sama. Dimana diadapatkan hasil sebagai berikut:

Nama Tekanan

Darah

Nadi Pernafasa n

Skala Kecemasan (HARS) Ny.R 110/85 mmHg 92x/m 22 x/m 29 (16-30 cemas ringan) Ny.W 108/78 mmHg 78 x/m 20 x/m 22 (16-30 cemas ringan)

Melihat hasil diatas, terdapat skala penurunan kecemasan dan tanda-tanda vital yang cukup signifikan setelah kedua pasien diberikan intervensi terapi musik/audio murattal Al-Qur’an. Meskipun penurunan skala kecemasan tidak berubah menjadi tidak cemas atau dalam rentan nilai 0-16, tetapi mampu membuat pasien lebih rileks dan merasa tenang.

B. PEMBAHASAN

(3)

membuat klien khawatir. Ny.W merupakan wanita yang sudh 2 tahun menikah dan belum mempunyai anak.

Hawari (2011) menyatakan bahwa mekanisme terjadinya cemas yaitu psiko-neuro-imunologi atau psiko-neuro-endokrinolog. Stressor psikologis yang menyebabkan cemas adalah perkawinan, orangtua, antarpribadi, pekerjaan, lingkungan, keuangan, hukum, perkembangan, penyakit fisik, faktor keluarga dan trauma. Akan tetapi tidak semua orang yang mengalami stressor psikososial akan mengalami gangguan cemas hal ini tergantung pada struktur perkembangan kepribadian diri seseorang tersebut yaitu usia, tingkat pendidikan, pengalaman, jenis kelamin, dukungan sosial dari keluarga, teman dan masyarakat.

(4)

Pada hasil pengukuran skala kecemasan sebelum dan sesudah diberikan intervensi terapi musik/audio murattal Al-Qur’an Surah Ar-Rahman pada kedua pasien didapatkan hasil penurunan skala kecemasan dari cemas sedang (dalam rentan 31-45) terjadi penurunan skala kecemasan pada kedua klien menjadi cemas ringan (dalam rentan 16-30). Hal ini membuktikan terdapat pengaruh setelah kedua klien mendapatkan intervensi pemberian terapi musik/audio murattal Al-Qur’an Surah Ar-Rahman. Sesuai pendapat Asty (2009), yang menyatakan murottal mampu memacu sistem saraf parasimpatis yang mempunyai efek berlawanan dengan sistem saraf simpatis. Sehingga terjadi keseimbangan pada kedua sistem saraf autonom tersebut. Hal inilah yang menjadi prinsip dasar dari timbulnya respon relaksasi, yakni terjadi keseimbangan antara sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Efek dari murottal dan zikir antara lain dapat menurunkan kecemasan sebelum operasi. Selain itu juga Al-Qur’an memiliki pengaruh yang mampu merelaksasi ketegangan urat syaraf tersebut. Fakta ini secara tepat terekam dalam system detector elektronik yang didukung komputer guna mengukur perubahan apapun dalam fisiologi(organ) tubuh (Mahmudi, 2011).

(5)

kepasrahan kepada Allah SWT, dalam keadaan ini otak berada pada gelombang alpha, merupakan keadaan energi otak pada frekuensi 7-14HZ. Ini yang optimal dan dapat menyingkirkan stres dan menurunkan kecemasan (MacGregor, 2001). Dalam keadaan tenang otak dapat berpikir dengan jernih dan dapat melakukan perenungan tentang adanya Tuhan, akan terbentuk koping, atau harapan positif pada pasien (Khrisna, 2001).

Selain dari penurunan skala kecemasan dari kedua klien,didapatkan juga adanya perubahan pada tanda-tanda vital dari kedua klien. Dimana terdapat perubahan pada tekanan darah, pola nafas, serta denyut nadi yang berubah, meskipun tidak terjadi perubahan yang signifikan, tetapi mampu merubah tanda-tanda vital dari klien lebih rileks dari sebelum mendapatkan intervensi terapi musik/audio murattal Al-Qur’an Surah Ar-Rahman. Penggunaan audio murrotal Al-Qur’an sebagai terapi intervensi spiritual telah banyak diteliti. Salah satu penelitian menunjukkanbahwa stimulan Al-Qur’an bisa dijadikan sebagai terapi relaksasi bahkan lebih baik dibandingkan dengan stimulan terapi suara lainnya karena gelombang delta sejumlah 63,11% yang muncul pada saat diperdengarkan. Pemberian terapi audio Al Qur’an akan mendatangkan gelombang delta padaarea frontal dan sentral pada otak bagian kanan dan kiri. Gelombang delta yang muncul menandakansuatu kondisi seseorang yang berada dalam keadaan yang sangat tenang dan emosi yang stabil. Area frontal pada otak berfungsi sebagai pusat intelektual dan pengaturan emosi, sedangkan areasentral berfungsi sebagai pusat pengaturan gerakan, sehingga disimpulkan bahwa intervensi audio murrotal Al-Qur’an dapat memberikan ketenangan dan relaksasi (Abdurrahman, 2008).

(6)

(Mayrani, 2013). Surat ini memiliki 1 ayat yang diulang sebanyak 31 kali memberikan penekanan atau penegasan alunan suara bagi pendengarnya yang berbunyi , “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?” dimana ayat ini menegaskan pada manusia tentang pemberian nikmat oleh Allah pada umatNya, serta limpahan karunia yang diberikan sehingga manusia seharusnya senantiasa bersyukur (Sayyid,2004). Durasi pada saat diperdengarkandengan tempo lambat, akan terjadi resonansi dan entraiment pada sel-sel tubuh secara perlahan.Pada ritme, irama, dan tempo audio murrotal Al Qur’an, akan terjadi sinkronisasi pada detak jantung, pernapasan, dan pada aktivitas gelombang otak. Sehingga memunculkan perasaan dan ingatan yang baik (Mayrani, 2013).

Referensi

Dokumen terkait

Data pre tes dilakukan untuk mengetahui keterampilan berbicara anak autis kelas II di SLB Autis Mutiara Hati Sidoarjo sebelum diberikan intervensi melalui

4.6 Menyusun teks interaksi transaksional, lisan dan tulis, pendek dan sederhana, yang melibatkan tindakan unsur dan meminta informasi terkait keadaan/tindakan/ kegiatan/

Hasil wawancara dengan salah satu anak kelas XI menunjukan bahwa di antara mereka jarang sekali ikut berkumpul bersama dengan anak- anak kelas lain atau dengan jurusan

Dimulai dari UUD 1945 hasil amandemen I-IV sampai Peraturan Daerah, kita hanya akan menemukan bahwa masyarakat hukum adat akan diakui sepanjang masih hidup dan sesuai

Dari hasil perhitungan dan analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa KLSRWHVLV \DQJ EHUEXQ\L ³$GD hubungan yang sangat signifikan secara bersama-sama antara

Artinya, mengkreasikan musik-musik tradisi merupakan sebuah alternatif yang cukup baik dalam upaya mempertahankan musik tradisi di satu sisi dan tetap mengikuti

Asam lemak esensial sangat penting bagi perkembangan otak, namun tubuh tidak dapat memproduksi sendiri asam lemak ini sehingga perlunya pemenuhan nutrisi yang baik,

BPR Bank Karanganyar, (2) mengetahui pengaruh program pengembangan sumber daya manusia terhadap kualitas kinerja karyawan pada PD BPR Bank Karanganyar, dan (3) mengetahui