• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PERCOBAAN FAKTORIAL 3 FAKTOR 6.1 Teori dan Analisis Data Secara Manual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB VI PERCOBAAN FAKTORIAL 3 FAKTOR 6.1 Teori dan Analisis Data Secara Manual"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

PERCOBAAN FAKTORIAL 3 FAKTOR

6.1 Teori dan Analisis Data Secara Manual

Modul sebelumnya adalah modul yang menjelaskan mengenai percobaan satu faktor dan dua faktor yang secara umum dinyatakan dengan perlakuan yang terdiri atas beberapa taraf. Sering terjadi ingin diteliti secara bersamaan pengaruh dari tiga faktor yang berlainan, misalnya pemupukan, jarak tanam dan varietas. Jika hal tersebut ingin dilakukan maka harus dilakukan dengan percobaan faktorial. Percobaan faktorial adalah suatu percobaan yang terdiri dari dua faktor atau lebih faktor yang masing-masing faktor terdiri dari atas dua level/taraf atau lebih. Percobaan faktorial dapat menggunakan rancangan acak lengkap, rancangan acak kelompok atau rancangan petak-petak terpisah sebagai rancangan lingkungannya. Percobaan faktorial dapat menggunakan atau menguji tiga faktor yang disebut percobaan faktorial tiga faktor.

(2)

Keuntungan dari percobaan faktorial antara lain adalah: lebih efisien dalam menggunakan sumber-sumber yang ada, informasi yang diperoleh lebih komprehensif karena dapat mempelajari berbagai interaksi yang ada, dan hasil percobaan dapat diterapkan dalam suatu kondisi yang lebih luas karena dipelajari kombinasi dari berbagai faktor. Namun konsekwensi dari beberapa keuntungan tersebut adalah análisis statistika menjadi lebih kompleks, terdapat kesulitan dalam menyediakan satuan percobaan yang lebih homogen, serta pengaruh dari kombinasi perlakuan tertentu mungkin tidak berarti apa-apa sehingga terjadi pemborosan sumberdaya yang ada.

Percobaan faktorial dapat terdiri atas dua faktor, tiga faktor, dan seterusnya, tergantung dari jumlah faktor yang dicobakan dan tingkat ketelitian yang diinginkan.

(3)

kedua dan faktor ketiga yang dilakukan secara seksama.

Percobaan faktorial tiga faktor biasa digunakan jika tingkat ketelitian ketiga faktor dianggap sama, namun jika tingkat ketelitian diantara ketiga faktor berbeda maka dapat digunakan rancangan petak-petak terpisah. Oleh sebab itu, percobaan faktorial tiga faktor dapat menggunakan rancangan lingkungan RAL, RAK, Split-split Plot Design.

Percobaan faktorial tiga faktor dengan rancangan dasar RAK adalah menggunakan rancangan acak kelompok sebagai rancangan lingkungannya, sedangkan faktor yang dicobakan terdiri dari dua faktor. Model yang digunakan pada percobaan faktorial tiga faktor dengan rancangan dasar RAK adalah:

Yijk = µ + Ci +Aj + Bk + Dl + (AB)jk + (AD)jl + (BD)kl + (ABD)jkl + εijk

dimana:

Yijk = nilai pengamatan pada baris ke-i, kolom ke-j yang mendapat perlakuan ke-t.

µ = nilai rata-rata umum Ci = pengaruh kelompok ke-i

(4)

(AD)jl = pengaruh interaksi taraf ke-j dari faktor

A dan taraf ke-l dari faktor D

(BD)kl = pengaruh interaksi taraf ke-j dari faktor

A dan taraf ke-l dari faktor B

(ABD)jk = pengaruh interaksi taraf ke-j dari

faktor A dan taraf ke-k dari faktor B dan taraf ke –l dari faktor D

εijkl = pengaruh galat dari suatu percobaan

ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan jkl

Contoh penelitian: Suatu percobaan untuk mengetahui Respon Beberapa Varietas Kedelai Pada Berbagai Jenis Alat

Pengolahan Tanah Terhadap Produksi Kedelai

Penelitian ini terdiri atas tiga faktor, dimana faktor pertama adalah jenis alat pengolahan tanah yang terdiri dari dua taraf, yaitu: a1dan a2, faktor kedua terdiri dari dua faktor, yaitu b1 dan b2 dan faktor ketiga terdiri dari dua faktor, yaitu c1, c2 dan c3 Ketiga faktor diinginkan mempunyai tingkat ketelitian yang sama.

(5)

Prosedur pembuatan denah percobaan adalah sebagai berikut:

a. Lokasi percobaan dibagi ke dalam blok sesuai jumlah kelompok, pembagian blok sesuai dengan perinsip local control sebanyak jumlah kelompok, yaitu 3 kali.

(6)

Setelah dilakukan pengacakan pada setiap kelompok, maka diperoleh hasil pengacakan sebagai berikut :

(7)

Tabel 6.1. Data Hasil Pengamatan

Tabel 6.2. Interaksi Faktor A dan Faktor B

(8)

Tabel 6.4. Interaksi Faktor B dan Faktor C

Berdasarkan data tersebut, dilakukan analisis, yang dapat dilihat pada Tabel 6.5

(9)
(10)

Hasil analisis, kemudian dijadikan Tabel Sidik Ragam, seperti terlihat pada Tabel 6.6

(11)

6.2 Analisis Dengan Menggunakan Program SPSS Data Yang akan dianlisis, dapat dilihat pada Tabel 6.7

(12)
(13)
(14)

4. Klik values, pada variabel Kelompok,

(15)

Add,secara berurutan, seperti terlihat pada tampilan :

(16)

7. Tulis 1, 2, 3 di kotak Value dan tulis 1, 2, A-3 di kotak Label, kemudian klik Add,secara berurutan, seperti terlihat pada tampilan

(17)

9. Tulis 1, 2 di kotak Value dan tulis B-1, B-2, di kotak Label, kemudian klik Add,secara berurutan, seperti terlihat pada tampilan

(18)

11. Tulis 1, 2, 3 di kotak Value dan tulis C-1, C-2, C-3 di kotak Label, kemudian klik Add,secara berurutan, seperti terlihat pada tampilan

(19)

13. Klik View, lalu Label View, sehingga terlihat tampilan :

(20)

15. Klik General Linear Model, sehingga muncul tampilan :

(21)

17. Masukkan KELOMPOK, FAKTOR A, FAKTOR B, FAKTOR C ke kotak Fixed Factor© dan HASIL ke kotak Dependent Variable, seperti terlihat pada tampilan :

(22)

19. Klik Custom, sehingga akan muncul tampilan

(23)

21. Klik Continue, sehingga akan muncul tampilan :

(24)

Hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut : karena nilai Sig untuk FAKTOR A; FAKTOR B; FAKTOR C; interaksi FAKTOR A*FAKTOR B; INTERAKSI FAKTOR A*FAKTOR C; INTERAKSI FAKTOR A*FAKTOR B*FAKTOR C < 0.05, maka H1

diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan

antara perlakuan FAKTOR A; FAKTOR B; FAKTOR C; interaksi FAKTOR A*FAKTOR B; INTERAKSI FAKTOR A*FAKTOR C; INTERAKSI FAKTOR A*FAKTOR B*FAKTOR C yang dicobakan

Khusus untuk INTERAKSI FAKTOR B*FAKTOR C karena sig > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Gambar

Tabel 6.3. Interaksi Faktor A dan Faktor C
Tabel 6.4. Interaksi Faktor B dan Faktor C
Tabel 6.6 . Sidik Ragam
Tabel 6.7 Data Yang Akan Dianalisis

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui besarnya penghematan energi listrik ini, penulis menghitung besarnya daya mula-mula yang di konsumsi beban-beban listrik yaitu dengan keadaan kapasitor

analysis ” oleh ketiga rater, diperoleh hasil yaitu dari 25 soal, terdapat 5 soal yang tergolong “sangat tinggi”, 13 soal dalam kategori “tinggi”, 4 soal dalam

Hasil analisis ini juga relevan dengan hasil distribusi tanggapan responden pada Kantor Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali pada variabel pengalaman kerja yang

1997 report that organic aerosol mass concentrations measured at Cape San Jun, a coastal site located on the extreme northeastern tip of Puerto Rico, significantly exceed

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, pendapatan, efisiensi usahatani jamur tiram ( Pleurotus ostreatus ) di Kabupaten

Mata Kuliah ini akan menyajikan dan mendiskusikan beberapa pokok bahasan; pengertian, ruang lingkup, pendekatan-metode-teknik, sejarah perkembangan ilmu-ilmu sosial,

Berdasarkan observasi pada bulan Juni 2016 yang dilakukan oleh guru disekolah SMK Negeri 1 Laguboti, jurusan tata busana pada mata pelajaran produktif (pembuatan

Undang-undang pengelolaan wilayah pesisir memberikan batasan Ruang lingkup pengaturan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagai landasan hukum pemerintah NKRI