PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM
PADA PROYEK DI CV. PRIMA GALFINDO SEMESTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
PIPIT ADHI IRANI
10111743
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
v
ABSTRAC ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR PERSAMAAN ... xvi
DAFTAR SIMBOL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 3
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Metodologi Penelitian ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 11
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 13
2.1 Profil Instansi ... 13
2.1.1 Sejarah Instansi ... 13
2.1.2 Logo Instansi ... 13
2.1.3 Visi dan Misi Instansi ... 14
2.1.4 Struktur Organisasi ... 14
2.1.5 Deskripsi Kerja... 15
2.2 Landasan Teori ... 16
2.2.1 Pengertian Sistem Informasi ... 16
2.2.3 Pengertian Pengetahuan ... 17
2.2.4 Siklus Knowledge ... 17
2.2.5 KnowledgeTaxonomy ... 19
vi
2.2.6.1 Siklus Manajemen Pngetahuan ... 21
2.2.6.2 Tujuan Knowledge Management ... 23
2.2.6.3 Manfaat Knowledge Management ... 23
2.2.7 Pengertian Knowledge Management System ... 24
2.2.8 Metodologi 10 Step Knowledge Management System ... 25
2.2.9 Manajemen Strategi ... 29
2.2.9.1 Perumusan Strategi ... 29
2.2.9.3 Pemilihan Strategi ... 29
2.2.10 Pengertian Sistem Pakar ... 32
2.2.11 Metode Case Based Reasoning ... 32
2.2.12 Pengertian PHP(PHP Hypertext Preprocessing) ... 34
2.2.13 Pengertian MySQL... 35
BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM ... 37
3.1 Analisis Sistem ... 37
3.1.1 Analisis Masalah ... 37
3.1.2 Analisis Sistem yanng Sedang Berjalan ... 38
3.1.2.1 Prosedur Pemberian Pengetahuan Pada Pegawai Baru ... 38
3.1.2.2 Prosedur Pelatihan Pegawai Welder, Fitter, Painter ... 40
3.1.2.3 Prosedur Pergantian Pegawai ... 42
3.1.3 Analisis Aturan Bisnis Pada Sistem yang Sedang Berjalan ... 44
3.1.4 Analisis Aturan Bisnis yang Akan Dibangun ... 45
3.2 Model Knowledge Management ... 47
3.2.1 Fase 1 Evaluasi Infrastruktur ... 48
3.2.1.1 Tahap 1 Analisis Infrastruktur ... 49
3.2.1.2 Tahap 2 Penyelarasan Knowledge Management dengan Strategi Bisnis .. 55
3.2.2 Fase 2 Analisis Knowledge Management System, Desain dan Pengembangan ... 62
3.2.2.1 Tahap 3 Mendesain Arsitektur Knowledge Management dan Mengintegrasi Knowledge Management ... 62
3.2.2.2 Tahap 4 Audit dan Analisa Pengetahuan ... 68
vii
3.3.3 Perancangan Antarmuka ... 144
3.3.4 Perancangan Pesan ... 181
3.3.4 Perancangan Jaringan Semantik ... 182
3.3.6 Perancangan Prosedural ... 183
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 193
4.1 Implementasi Sistem ... 193
4.1.1 Implementasi Perangkat Lunak ... 193
4.1.2 Implementasi Perangkat Keras ... 193
4.1.3 Implementasi Basis Data ... 194
4.1.4 Implementasi Antarmuka... 203
4.2 Pengujian Sistem ... 205
4.2.1 Skenario Pengujian Black Box ... 206
4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 207
4.2.3 Kesimpulan Pengujian Black Box ... 228
4.2.4 Pengujian Beta ... 228
4.2.5 Skenario Pengujian Beta ... 228
4.2.6 Kesimpulan Pengujian Beta ... 232
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 233
5.1 Kesimpulan ... 233
5.2 Saran ... 234
235
DAFTAR PUSTAKA
[1] Prof. Dr. Sugiono. (2013). “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mixed Methods)”, Edisi Keempat, Bandung : ALFABETA. [2] Hartono, Jogiyanto. (2005). Sistem Teknologi Informasi.Yogyakarta: Andi Yogyakarta
[3] Probst, Gilbert., Raub, Steffen, & Romhardt, Kai. (2001). Managing
Knowledge Building Blocks for Success. New York: John Wiley & Sons.
[4] Munir, Ningki. (2008). Knowledge Management Audit. Jakarta : PPM. [5] Tobing, Paul L. (2007). Knowledge Management: Konsep, Arsitektur dan
Implementas. Yogyakarta Graha Ilmu.
[6] Dalkir, Kimiz. (2011). Knowledge management in Theory and Practice.
Massachusetts Insitute of Technology.
[7] Tiwana, A. (2002). the knowledge management toolkit: orchestrating IT,
srategy and knowledge platform (2nd edition). Upper saddle river, NJ:
prenetice Hll.
[8] Bhatt, D. (n.d.). EFQM - Excellence Model and Knowledge Management
Implications. Retrieved April 8, 2012.
[9] Turban, Efraim. Volonino.Linda (2010). Transforming Organizations in the Digital Economy.
[10] Ahlawat, S. S., & Ahlawat, S. (2006). Competing in the Global Knowledge
Economy ; Implication for Business Education. Journal of American
Academy of Business , 8 (1).
[11] Maier, Ronald. (2007). Knowledge Management Systems Information and Communication Technologies for Knowledge Management. 3rd Edition.
Springer. German.
[12] Tiwana, Amrit (1999) . The Knowledge Management Toolkit. New Jersey: Prentice Hall PTR.
[14] Lundberg, D.E., M.H. Stavenga, M. Krishnamoorthy. 1997. Ekonomi Pariwisata. dalam: I Wayan Geriya, Diplomasi Keunggulan Budaya. PT. GramediaPustaka Utama. Jakarta.
[15] Sule, Ernie Tisnawati, Kurniawan Saefullah, 2005, Pengantar Manajemen, Prenada Media Group, Jakarta
[16] Kusumadewi, 2003. Artficial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu, Ed.1, Yogyakarta, ISBN : 979-3289-19-8.
[17] Armengol, E., Onta, S., dan Plaza, E., Explaining similarity in CBR Eva
Armengol, Artificial Intelligence Research Institute (IIIA-CSIC). Campus
UAB, 08193 Bellaterra, Catalonia.
[18] Aamodt A., & Plaza, E., 1994, Case Based Reasoning: Foundation Issues,
Methodological Variations, and System Approaches, AI Com – Artifcial
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
CV. Prima Galfindo Semesta (PGS) merupakan perusahaan konstruksi yang berdiri pada tahun 2010 oleh Bapak Parjito selaku manajer mengerjakan jenis pekerjaan oil & gas service yang ditangani oleh bagian welder, fitter, painter dan
helper. CV. PGS menggunakan sistem kontrak untuk para pegawainya dengan
perjanjian kontrak masa kerja antara 6 bulan atau per pekerjaan. Pegawai CV. PGS memiliki pengetahuan yang berhubungan dengan proyek berdasarkan bidangnya masing-gmasing yang didapat dari berbagai sumber, yaitu pengalaman kerja, pelatihan dan modul standard operational procedure (SOP). Pelatihan diadakan oleh client yang diikuti olehsupervisor, welder, fitter dan painter sedangkan pada pegawai baru bagian welder, fitter, painter dan helper pengetahuan didapat dari modul SOP yang diberikan secara langsung oleh supervisor. Supervisor memiliki pengetahuan penjadwalan, penyebab dan penanggulangan terhadap kerusakan atau cacat pada bidang pengelasan, penyetingan dan pengecatan serta pengetahuan yang dimiliki oleh welder, fitter, painter. Welder memiliki pengetahuan desain proyek, pengetahuan material baja, pipa dan teknik pengelasanya. Fitter memiliki pengetahuan desain proyek, pengetahuan material baja, pipa dan teknik penyetingannya. Painter memiliki pengetahuan material cat, teknik pengecatan dan
helper memiliki pengetahuan kebutuhan supervisor, welder, fitter, painter.
Pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai tidak disimpan dengan baik oleh perusahaan, sehingga membuat pengetahuan tersebut ikut terbawa keluar oleh pegawai yang keluar dari perusahaan.
Contohnya, cacat pin hole pada pengelasan, pegawai welder yang tidak memiliki solusi untuk mengatasi masalah yang dialaminya ketika sedang bekerja dilapangan harus bertanya kepada pegawai welder berpengalaman atau kepada supervisor untuk mencari solusi dalam mengatasi masalah / kasus tersebut berdasarkan kasus sebelumnya.
Mekanisme maupun media yang kurang memadai dalam kegiatan sharing
knowledge menyebabkan pegawai tidak memanfaatkan kegiatan sharing
knowledge secara maksimal, sehingga pengetahuan yang dimiliki setiap pegawai
tidak sama rata. Contohnya, pada saat pengembangan proyek yang dialihkan dari pegawai lama kepada pegawai baru dapat membuat pegawai harus mengeluarkan usaha lebih untuk memahami konsep pengembangan proyek tersebut baik dari segi struktur kerangka kerja, metode yang digunakan maupun material yang digunakan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan aset atau kekayaan penting bagi perusahaan, karena berkembangnya suatu perusahaan tidak lepas dari pengetahuan yang dimiliki oleh pegawainya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem informasi manajemen pengetahuan yang membantu pegawai mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan proyek dan membantu pegawai melakukan
sharing knowledgedengan judul “Penerapan Knowledge Management System Pada
Proyek Di CV. Prima Galfindo Semesta”.
1.2Rumusan Masalah
3
1.3Maksud dan Tujuan
Maksud dari penetilian yang dilakukan adalah untuk membangun knowledge
managementsystem pada proyek di CV. Prima Galfindo Semesta. Adapun tujuan
yang akan dicapai dalam penelitian dan pembangunan knowledge management
system adalah:
1. Membantu pegawai mencari solusi terbaik berbasis kasus, berdasarkan kasus proyek sebelumnya untuk mengatasi permasalah proyek saat ini.
2. Membantu pegawai melakukan kegiatan sharing knowledge dalam bertukar informasi pengetahuan proyek antar pegawai.
1.4Batasan Masalah
Batasan masalah dimaksudkan untuk menghindari penyimpangan dan kesalahan dari permasalahan utama serta tujuan yang dicapai. Adapun batasan maslaah pada penelitian dan pembangunan sistem ini adalah:
1. Data masukan ke sistem adalah pengetahuan tacit yang berdasarkan pengalaman kerja pegawai, keahlian kerja pegawai dan pengetahuan eksplisit berupa laporan proyek, SOP yang diterapkan di CV. Prima Galfindo Semesta. 2. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data welder (pengelasan). 3. Proses knowledge management (KM) terdiri dari penciptaan pengetahuan
melalui proses konversi pengetahuan menggunakan model konseptual SECI (Nonaka, Takeuci). Pembagian pengetahuan memanfaatkan teknologi informasi menggunakan sharingknowledge melalui forum.
4. Hasil keluaran berupa informasi yang terkait dengan proyek, yaitu laporan , prosedur dan solusi dalam memecahkan masalah.
5. Tahapan penerapan knowledgemanagement menggunakan metodologi 10 step
knowledge management roadmap. Dibatasi mulai dari fase 1 sampai fase 2,
tahap 1 sampai tahap 7.
6. Format file dokumen yang dapat diunggah adalah .doc, .docx, .xls, .xlsx, .ppt, .pptx, .pdf, .rar, .zip dan besar file dokumen maksimal 10 MB.
7. Case based reasoning untuk melakukan perhitungan pencarian solusi terbaik
8. Pencarian solusi terbaik berdasarkan masalah atau kasus yang sebelumnya telah terjadi.
9. Mengatur pengetahuan dalam struktur bahasa Indonesia.
10. Bobot nilai menggunakan direct weight dengan batasan nilai 1, 3 dan 5. 11. Model analisis yang digunakan adalah analisis terstruktur.
12. Sistem informasi knowledgemanagementsystem (KMS) berbasis website. 1.5Metodologi Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu [1]. Data yang diperoleh melalui penelitian ini adalah data empiris. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian deskriptif-kualtitatif. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses penelitian dapat dilihat pada gambar 1.1, 1.2 flowchart alur penelitian knowledge management system CV. Prima Galfindo Semesta. Gambaran umum alur penelitian tersebut terdiri dari tahap studi pendahuluan, pengumpulan data, analisisi Infrastruktur, penyelarasan KM dengan strategi bisnis, perancangan desain infrastruktur, audit dan analisis pengetahuan, pembentukan tim KM, perancangan blue print, membangun KMS, perancangan sistem, implementasi sistem, pengujian sistem, kesimpulan dan saran sistem, aplikasi KMS CV. Prima Galfindo Semesta.
A. Studi Pendahuluan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam proses penelitian. Tahapan ini melakukan identifikasi masalah, sehingga dapat diketahui permasalahan yang ada di perusahaan CV. Prima Galfindo Semesta.
B. Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Pengumpulan data pada penelitian ini mneggunakan 3 teknik, yaitu:
1. Wawancara
5
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan didalam lingkungan CV. Prima Galfindo Semesta dengan mengamati secara langsung proses kerja dilapangan. 3. Studi Pustaka
Studi literatur diperoleh dari sumber bacaan berupa dokumen tertulis maupun elektronik seperti: buku, jurnal dan tugas akhir yang dijadikan referensi. C. Analisis Sistem
Tahap analisis sistem yang akan dibangun memberikan gambaran umum mengenai sistem seperti apa yang akan dibangun. Tahap analisis sistem meliputi: 1. Analisis masalah
Analisis masalah yang ada berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan. 2. Analisis sistem yang sedang berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan terdiri dari: prosedur pemberian pengetahuan pegawai baru bagian helper, prosedur pelatihan pegawai bagian
welder, fitter, painter dan supervisor, prosedur pergantian pegawai.
3. Analisis aturan bisnis yang sedang berjalan
Analiis aturan bisnis yang sedang berjalan terhdap sistem yang sedang berjalan. 4. Analisis aturan bisisnis yang akan dibangun
Analisis aturan bisnis yang akan dibangun terhadap sistem yang sedang berjalan.
D. Analisis Infrastruktur
Analisis infrastruktur dilakukan untuk mengetahui kebutuhan non fungsional dalam membangun kms CV. Prima Galfindo Semesta. Analisis infastruktur terdiri dari analisis jaringan, hardware, software dan pengguna.
1. Analsis Jaringan
2. Analisis Hadware
Menganalisis hardware (perangkat keras) yang ada diperusahaan untuk mengathui apakah hardware yang yang dimiliki CV. Prima Galfindo Semesta telah memenuhi kebutuhan minimum dalam penerapan KMS.
3. Analisis Software
Menganalisis software (perangka lunak) yang ada diperusahaan untuk mengetahui apakah software yang yang dimiliki CV. Prima Galfindo Semesta telah memenuhi kebutuhan minimum dalam penerapan KMS.
4. Analisis Pengguna
Menganalisis pengguna KMS untuk mengetahui apakah pengguna yang terdiri dari seluruh anggota perusahaan dapat menjalankan KMS dengan baik.
E. Menyelaraskan KM dengan Strategi Bisnis
Penyelarasan KM dengan strategi bisnis dilakukan menggunakan analisis SWOT. Hasil dari analisis SWOT tersebut adalah alternatif startegi yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam perkembangan dan kemajuan perusahaan tersebut.
F. Perancangan Desain Infrastruktur KM
Merancang model KMS yang akan dibangun dan mengintegrasikan model KM terhadap hasil infrastruktur yang telah dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasu website.
G. Audit dan Analisis Sistem
Gambaran pengetahuan yang dimiliki oleh setiap pegawai dan disusun menggunkan taksonomi jenis hirarki, sehingga diketahui pengetahuan yang ada diperusahaan. Analisis pencarian solusi terbaik menggunakan metode berbasis kecerdasan buatan, yaitu case based reasoning yang terdiri dari tahap retrieve,
reuse, revise dan retain.
H. Membentuk Tim KM
Pembentukan tim KM akan mempermudah dalam menerapkan knowledge
7
I. Membuat Blue Print
Pembuatan blue print knowledgemanagament pada CV. Prima Galfindo akan diimplementasikan oleh tim knowledge managament yang dibentuk pada tahapan membentuk tim knowledge managment. Pembuatan blue print meliputi sumber daya manusia, konfigurasi sistem, proses analisis knowledge, arsitektur knowlede
management system serta analisis basis data dan analisis kebutuhan fungsional.
J. Membangun KMS
Tahapan terakhir dalam metode 10 step KM road map, yaitu membangun aplikasi knowledge managament system.
I. Perancangan Sistem
Tahapan perancangan sistem merupakan tahap merancang sistem setelah melakukan analisis sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem terdiri dari: 1. Perancangan tabel relasi
2. Perancangan struktur tabel 3. Perancangan struktur menu 4. Perancangan anatarmuka 5. Perancangan pesan
6. Perancangan jaringan semantik 7. Perancangan prosedural
K. Implementasi Sistem
Tahap implementasi merupakan tahap menerapkan sistem yang telah dirancang dan dapat dioperasikan secara optimal sesuai kebutuhan. Implementasi sistem terdiri dari:
L. Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan dengan tujuan untuk meniadakan kesalahan – kesalahan pada sistem yang dibangun, selain itu untuk menilai sistem apakah sistem yang dibangun. Pengujian sistem meliputi:
1. Pengujian black box
2. Pengujian beta
M. Kesimpulan dan Saran
Tahap ini merumuskan kesimpulan yang ditarik dari tujuan penelitian dan saran terhadap sistem yang telah dibangun. Penelitian dianggap berhasil apabila kesimpulan yang dirumuskan telah sesuai dengan tujuan penelitian.
N. Aplikasi KMS CV. Prima Galfindo Semesta
9
10 step knowledge mnagement road map
Penerapan knowledge management menggunakan metodolgi 10 step knowledge management road map (Amrit Tiwana, 1999) dimulai dengan fase 1 sampai fase 2 dengan tahap 1 sampai tahap 7.
Pengumpulan Data
Membuat Blue Print KM
1. ERD
Merancang desain arsitektur KM dan mengintegrasikan model KM dengan hasil infrastruktur yang telah dilakukan
2. Analisis sistem yang sedang berjalan 3. Analisis aturan bisnis yang sedang berjalan 3. Analisis aturan bisnis yang dibangun
Analisis sistem yang sedang berjalan menggunakan tool
BPMN
A
A
Selesai Perancangan Sistem
1. Perancangan tabel relasi 2. Perancangan struktur tabel 3. Perancangan struktur menu 4. Perancangan antarmuka 5. Perancangan pesan 6. Perancangan Prosedural
Implementasi Sistem
1. Implementasi perangkat lunak 2. Implementasi perangkat keras 3. Implementasi basis data 4. Implementasi antarmuka
Pengujian Sistem
1. Pengujian blackcox
2. Pengujian beta
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan 2. Saran
Aplikasi Knowledge
Management System CV. Prima Galfindo Semesta
11
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan disusun untuk memberikan penjelasan umum mengenai kegiatan penelitian yang dilakukan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah:
BAB 1 PENDAHULUAN
Memaparkan mengenai kerangka berfikir melalui latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, alur peelitian dan sistematika penelitian.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Menjelaskan mengenai teoi-teori yang berhubungan dengan penerapan knowledge management pengetahuan pada proyek di CV. Prima Galfindo Semesta terdiri dari profil CV. Prima Galfindo Semesta, sejarah instansi, logo instansi, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab serta landasan teori.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Membahas mengenai analisis sitem dari hasil penelitian di CV. Prima Galfindo Semesta meliputi analisis masalah, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis aturan bisnis yang sedang berjalan, analisis aturan bisnis yang dibangun, analisis model KM menggunakan 10 step knowledge management road map, perancangan sistem yang terdiri dari: perancangan basis data, perancangan struktur menu, perancangan antarmuka, perancangan pesan, perancangan jaringan semantik dan perancangan prosedural.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Menjelaskan hasil implementasi dan pengujian dari hasil analisis sistem dan perancangan yang telah dibuat pada bab 3, sehingga dapat diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi kebutuhan perusahaan.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
13 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Instansi
CV. Prima Galfindo Semesta merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang jasa kontraktor umum yang berlokasi di Jalan Swadaya nomor 20 Bekasi, Jawa Barat.
2.1.1 Sejarah Instansi
CV. Prima Galfindo Semesta didirikan oleh Bapak Parjito warga asli Yogyakarta pada tahun 2010 dengan menangani jenis pekerjaan mechanics
enginering dan civilenginering. Sampai saat ini proyek yang dikerjakan oleh CV.
Prima Galfindo Semesta, yaitu oil & gas service seperti: fabrikasi pipe line, separator, pressure vessel, storage tank, burner, srubber vessel, surge tank, slick
line equipment, fabrikasi & instalasi conveyor, ducting, test tank, steel structure
dengan permintaan dari negara Indonesia, Australia, Amerika dan Jepang sebagai pemasok maupun kontraktor.
2.1.2 Logo Instansi
CV. Prima Galfinso Semesta memeiliki logo, yaitu CV. Prima Galfindo Semesta dengan garis lengkung setengah lingkaran diatasnya dan lingkaran kecil yang terletak antara garis lengkung setengah lingkaran dan tulisan CV. Prima Galfindo Semesta, dimana logo tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.
2
1
3
Makna yang terdapat pada logo CV. Prima Galfindo Semesta adalah:
1. Lambang kurva setengah lingkaran memiliki arti tujuan besar yang akan dicapai oleh CV. Prima Galfindo Semesta.
2. Lambang lingkaran kecil mencerminkan langkah awal CV. Prima Galfindo Semesta.
3. Lambang nama perusahaan memiliki arti nama perusahaan yaitu CV. Prima Galfindo Semesta.
2.1.3 Visi dan Misi Instansi
CV. Prima Galfindo Semesta sama seperti perusahaan pada umumnya, yatu memiliki visi dan misi dalam mengembangkan dan memajukan perusahaan kedepanya. Visi dan misi CV. Prima Galfindo Semesta sebagai berikut:
Visi:
Visi CV. Prima Galfindo Semesta adalah menjadi perusahaan mechanical
enginering dan konstruksi bangunan yang terkemuka di Indonesia
Misi:
CV. Prima Galfindo Semesta memiliki cara untuk mencapai visi. Misi CV. Prima Galfindo, diantaranya:
1. Memberikan pelayanan, mutu dan kepuasan yang terbaik kepada pelanggan. 2. Membangun serta menciptakan citra terbaik perusahaan.
3. Turut berpartisipasi dalam pembangunan negara Republik Indonesia. 2.1.4 Struktur Organisasi
15
Owner/ Manager
Fittier Welder Painter
Supervisor
Helper
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi CV. Prima Galfindo Semesta
2.1.5 Deskripsi Kerja
Deskripsi tugas menjelaskan mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang berada pada struktur organisasi. Adapun deskripsi tugas pada CV. Prima Galfindo Semesta adalah:
1. Manajer
Manajer merupakan jabatan tertinggi yang diduduki oleh pendiri CV. Prima Galfindo Semesta. Manajer bertugas merencanakan anggaran dan jadwal pelaksanaan, merancang desain proyek, menandatangani perencanaan biaya.,, mmenyetujui jadwal pelaksanaan proyek.engontrol tugas setiap pegawai, merencanakan ketersediaan material.
2. Supervisor
Supervisor bertanggung jawab untuk mengelola bawahan, yaitu bagian fitter,
welder, helper dan driver. Supervisor bertugas merencanakan penjadwalan
3. Fitter
Fitter merupakan bagian yang melakukan pengerjaan tahap awal. Fitter
bertugas memotong bahan material, menyetel material.
4. Welder
Welder merupakan bagian yang melakukan pekerjaan yang telah dikerjakan
sebelumnya oleh fitter. Welder bertugas mengelas material yang telah di stel oleh fitter .
5. Painter
Painter merupakan bagian tahap akhir yang bertugas untuk mengecat material
yang telah distel oleh fitter dan dilas oleh welder.
6. Helper
Helper merupakan bagian yang membantu fitter, welder, painter dan driver
dalam memenuhi kebutuhan sesuai yang dibutuhkan masing-masing bidang. 2.2 Landasan Teori
Landasan teori merupakan dasar yang kuat dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan. Landasan teori ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh. Teori yang dibahas pada bagian ini adalah teori-teori tentang pengetahuan yang mendukung pembangunan pengembangan program.
2.2.1 Pengertian Sistem Informasi
17
2.2.3 Pengertian Pengetahuan
Keunggulan suatu perusahaan salah satunya disebabkan oleh kemampuan dalam menciptakan dan memanfaatkan pengetahuan. Knowledge atau pengetahuan adalah keseluruhan bagian dari pengetahuan yang ada dan keterampilan individu yang digunakan untuk memecahkan masalah. Pengetahuan tersebut terbagi dalam teori dan praktek yang pada umumnya berupa aturan dan petunjuk untuk mengambil keputusan. Pengetahuan bergantung pada data dan informasi yang dimiliki oleh suatu personal yang merefleksikan tentang suatu pendapat. Penambahan pengetahuan dalam persepektif manajemen pengetahuan pada dasarnya berorientasi pada penambahan pengetahuan. Misalnya dengan mendapatkan, mencari, melahirkan, menciptakan, menangkap dan berkolaborasi [3].
Tingkatan pengetahuan digunakan dalam pemetaan dan manajemen pengetahuan di organisasi. Tingkatan pengetahuan menjadi 3 kategori sesuai tingkatanya. Berikut tingkatan pengetehauan adalah: [4]
1. Pengetahuan inti adalah tingkatan dan cakupan pengetahuan yang dibutuhkan hanya untuk sekedar dapat beroperasi dalam industri atau lingkungan dimana organisasi berada.
2. Pengetahuan lanjut adalah pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi yang ingin mempunyai kinerja prima.
3. Pengetahuan inovatif adalah pengetahuan yang membuat organisasi mampu menjadi pimpinan dalam persaingan.
2.2.4 Siklus Knowledge
Polanyi seorang ahli kimia merupakan orang pertama yang memperkenalkan bahwa knowledge terdiri dari dua jenis yaitu tacit knowledge dan explicit
knowledge. Tacit knowledge merupakan knowledge yang diam di dalam benak
manusia dalam bentuk instuisi, judgement, skill, values dan beliefe yang sangat sulit diformalisasikan dan di share dengan orang lain. Explicit knowledge adalah
knowledge yang dapat atau sudah terkodefikasi dalam bentuk dokumen atau bentuk
dengan menggunakan berbagai media. Explicit knowledge dapat berupa formula, kaset / cd video dan audio, spesifikasi produk atau manual.
Kedua jenis knowledge tersebut, oleh Nonaka dan Takeuchi (1995) dapat dikonversikan melalui empat jenis proses konversi, yaitu: sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi dan internalisasai. Keempat jenis proses konversi ini disebut SECI Process ( S: socialzation, E: externalization, C: combination, dan I: internalization) seperti yang dilukiskan pada gambar 2.3.
Sosialisasi Eksternalisasi
Internalisasi Kombinasi
Tacit Knowledge Explicit Knowledge
ke
Tacit Knowledge
Explicit Knowledge
dari
Gambar 2. 3 Empat Model Konversi Knowledge [5]
Penjelasan mengenai model konversi pengetahuan model SECI adalah: [5] 1. Sosialisasi merupakan proses sharing dan penciptaan tacit knowledge melalui
interaksi dan pengalaman langsung.
2. Ekdternalisasi merupakan pengartikulasian tacit knowledge menjadi explicit
knowledge melalui proses dialog dan refleksi.
3. Kombinasi merupakan proses konversi explicit knowledge menjadi explicit
knowledge yang baru melalui sistemasi dan pengaplikasian explicitknowledge
dan informasi
19
2.2.5 KnowledgeTaxonomy
Knowledge taxonomy atau taksonomi pengetahuan merupakan sebagai
bangunan dari suatu pengetahuan dan keahlian. Taksonomi adalah suatu skema klasifikasi kelompok yang saling terkait bersama-sama, sering dinamai sebagai suatu jenis konsep hubungan kepada satu sama lain dan memberikan pengertian tentang kategori secara umum dibandingkan contoh atau kasus khusus. Taksonomi dapat diartikan juga sebaga sistem atau aplikasi dasar yang berguna untuk memaparkan konsep-konsep dalam bentuk hierarchical model. Semakin tinggi suatu konsep diletakan, maka semakin umum dan dapat dirincikan. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah suatu konsep, maka semakin spesifik nama dari satu
subclass. Konsep penting yang menggaris bawahi takxonomi adalah gagasan
tentang turunan. Setiap node merupakan suatu sub kelompok dari kelas atasnya, itu mengartikan bahwa simpul yang lebih tinggi akan di pindahkan dari kelas induk ke anak. Contoh knwoledge taxonomy dapat dilihat pada gambar 2.4. [6]
Plants
Landscaping Plants
House Plants Native / Wild Plants
Ground Cover Trees
Flowering Follage
Cacti
Evergreen Deciduous
2.2.6 Knowledge Management (KM)
Pengertian mengenai manajemen pengetahuan adalah pengelolaan pengetahuan organisasi untuk menciptakan nilai dan menghasilkan keunggulan bersaing atau kinerja prima. Melalui manajemen pengetahuan, secara sadar organisasi mengidentifikasikan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki dan memanfaatkanya untuk meningkatkan kinerja dan menghasilkan berbagai inovasi. [7]. Penerapan knowledge management tidak lepas dari 3 komponen, yaitu people,
process dan technology. Komponen knowledge management tersebut dapat dilihat
pada gambar 2.5.
Data store & formats Network, Internet,
Gambar 2. 5 Komponen Knowledge Management [8]
Ketiga komponen tersebut saling terkait satu sama lainnya. Setiap komponen ini memiliki peran dan persentase yang berbeda. Komponen – komponen manajemen pengetahuan tersebut adalah: [8]
1. People
21
mengetahui dengan jelas peran dan tanggung jawab nya didalam mengelola pengetahuan dan menjalankan proses KM yang ada didalam organisasi atau perusahaan.
2. Process
Suatu KM yang memiliki proses yang jelas dapat mempermudah dalam pembuatan suatu inovasi dalam pengetahuan dan mempermudah untuk menyalurkan pengetahuannya. Oleh karena itu, perlu dibuatnya suatu proses transfer dan aliran pengetahuan yang baik melalui identifikasi dan pemetaan pengetahuan.
3. Technology
Dalam mempermudah penerapan KM, diperlukan sebuah teknologi yang dapat membantu dalam aliran informasi dan data yang terjadi dalam proses KM, diantaranya dengan menangkap, menyimpan, dan mempermudah dalam penggunaan informasi dalam organisasi atau perusahaan. Adapu teknologi yang dibangun dapat berupa : Forum, Portal, SharePoint, dll.
2.2.6.1 Siklus Manajemen Pngetahuan
Siklus manajemen pengetahuan menggambarkan proses/siklus yang terjadi pada manajemen pengetahuan. Siklus tersebut digambarkan sebagai siklus yang dinamis. Berikut suklus manajemen pengetahuan dapat dilhat pada gambar 2.6.
Knowledge
Create
Capture
Refine
Store Manage
Disseminate
Penjelasan mengenai gambar 2.6 siklus manajemen pengetahuan sebagai berikut: [9]
1. Create
Create atau penciptaan, yaitu pengetahuan diciptakan dimana manusia
menentukan cara baru dalam melakukan sesuatu atau mengembangkan tindakan (know-how).
2. Capture
Capture atau penangkapan adalah pengetahuan baru yang harus
diidentifikasi sesuai dengan nilainya dan dipresentasikan dalam suatu cara yang layak.
3. Refine
Refine atau penyaringan merupakan pengetehuan baru harus ditempatkan
dalam suatu makna secara kontekstual sehingga dapat ditindak lanjuti.
4. Store
Store atau Penyimpanan merupakan pengetahuan yang berharga harus
disimpan dengan format yang sistematis dalam knowledge respository
sehingga anggota organisasi lain dapat mengaksesnya.
5. Manage
Manage atau pengelolaan, yaitu pengetahuan harus tetap baru dan dapat di
tinjau kembali untuk memastikan bahwa pengetahuan tersebut relevan dan akurat.
6. Disseminate
Disseminate atau penyebaran adalah pengetahuan pengetahuan harus dibuat
23
2.2.6.2 Tujuan Knowledge Management
Penerapan KM akan memberikan pengaruh terhadap proses bisnis organisasi. Adapun tujuan manajemen pengetahuan sebagai berikut:
1. Penghematan Waktu dan Biaya
Adanya sumber pengetahuan yang terstruktur dengan baik, maka organisasi akan mudah untuk menggunakan pengetahuan tersebut untuk konteks yang lainnya, sehingga organisasi akan dapat menghemat waktu dan biaya. 2. Peningkatan Aset Pengetahuan
Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahaan kepada setiap karyawan untuk memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di lingkungan organisasi akan meningkat, yang akhirnya proses kreatifitas dan inovasi akan terdorong lebih luas da setiap karyawan dapat meningkatkan kompetensinya.
3. Kemampuan Beradaptasi
Organisasi akan dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang terjadi.
4. Peningkatan Produktfitas
Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk proses atau produk yang akan dikembangkan, sehingga produktifitas dari organisasi akan meningkat.
2.2.6.3 Manfaat Knowledge Management
Manajemen pengetahuan dapat bermanfaat bagi individu, komunitas dari praktek, maupun dalam organisasi. Manfaat manajemen pengetahuan sebagai berikut: [6].
1. Individu
Manfaat manajemen pengetahuan dapat dirasakan bagi individu, yaitu: a. Membantu individu dalam pekerjaanya dan menghemat waktu untuk
pembuatan keputusan yang lebih baik dan penyelesaian masalah. b. Membangun ikatan komunitas dalam organisasi.
2. Komunitas dari Praktek
Manajemen pengetahuan dapat membantu dalam komunitas. Manfaat manajemen pengetahuan pada komunitas dari praktek, yaitu:
a. Mengembangkan kemampuan profesional. b. Menyediakan proses belajar mengajar.
c. Fasilitas lebih baik dalam jaringan dan berkolaborasi.
d. Mengembangkan kode etik yang dapat dipatuhi oleh anggota. e. Mengembangkan suatu bahasa umum.
3. Organisasi
Manfaat Manajemen tidak hanya dirasakan bagi individu atau komunitas dari praktek namun dapat dirasakan juga pada organisasi, yaitu:
a. Membantu dalam menjalankan strategi organisasi b. Menyelesaikan suatu masalah lebih cepat.
c. Menjalankan prakter terbaik ( best practice)
d. Meningkatkan pengetahuan dalam suatu produk dan pelayanan.
e. Menyatukan ide dengan mengumpulkan gagasan dan meningkatkan kesempatan dalam inovasi.
f. Memajukan organisasi dalam eksternal, yaitu persaingan. g. Membangun ingatan organisasi.
2.2.7 Pengertian Knowledge Management System
Sistem manajemen pengetahuan adalah penggunaan teknologi informasi modern untuk sisematisasi, meningkatkan dan mempercepat pengelolaan pengetahuan di dalam dan antar organisasi [10]. Tujuan utama dari knowledge
management system adalah untuk mendukung dinamika pembelajaran
25
penciptaan. Konteks eksternal berkaitan dengan pemulihan dan penerapan pengetahuan. Konteks tersebut mengkategorikan pengetahuan, yang berhubungan dengan pengetahuan lain, menjelaskan hak akses, pembatasan penggunaan, dan keadaan serta umpan balik dari penggunaan kembali. [11].
2.2.8 Metodologi 10 Step Knowledge Management System
Knowledge Management merupakan kegiatan dalam manajemen
pengetahuan. Merumuskan kerangka konseptual serta kerangka penerapan manajemen pengetahuan secara umum pada perusahaan dibutuhkan 10 langkah peta perjalanan dari penerapan manajemen pengetahuan. 10 langkah itu mencakup identifikasi pengetahuan apa yang dibutuhkan organisasi, mendesain, mengembangkan dan menata sebuah sistem manajemen pengetahuan yang terpadu dengan strategi bisnis di atas kapabilitas infrastruktur yang sudah ada, memilih dan melakukan perubahan kultural dan organisasional yang menjadikan manajemen pengetahuan berfungsi dengan baik dalam sebuah organisasi, serta mengevaluasi efektivitas peranan penerapan manajemen pengetahuan dan sumbangannya terhadap return of investment (ROI) suatu perusahaan [12]. Berikut gambar 10 step
Analyze exizting infrastructure
Aligning knowledge management and business strategy
Auditing and analyzing existing knowledge
Deploy using result driven incremental method
Manage change, culture and reward structure
27
Fase dan tahapan pada metode ini terdapat 4 fase dan 10 tahapan. Gambaran umum penjelasan metode 10 step knowledge management roadmap dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2. 1 Step Knowledge Management Roadmap
Fase Tahap
Fase 1 Analisis Infrastruktur
1. Analisis implementasi infrastruktur yang berjalan.
2. Menghubungkan knowledge management dan
strategi organisasi.
Fase 2 Analisis, Perancangan dan Pengembangan Sistem
3. Merancang Infrastruktur teknologi informasi.
4. Audit pengetahuan
5. Merancang tim untuk knowledgemanagementem.
6. Membuat blueprint
7. Implementasi sistem manajemen pengetahuan
Fase 3 Penyebaran 8. Penyebaran sistem knowledge management
9. Pengaturan budaya dan struktur reward
Fase 4 Evaluasi 10.Evaluasi dan pengukuran kinerja portal KM
a. Fase Pertama: Analisis Infrastruktur
Melakukan analisis pada penelitian dengan mengidentifikasi infrastruktur dan strategi bisnis yang berjalan.
1. Tahap 1 Infrastruktur yang Berjalan
Kegiatan menganalisa infrastruktur untuk menggali pemahaman mengenai komponen yang membangun strategi dan kerangka teknologi informasi yang berjalan guna untuk merancang infrastruktur yang akan digunakan dalam manajemen pengetahuan.
2. Tahap 2 Strategi dan Bisnis
Menyelaraskan manajemen pengetahuan dengan strategi bisnis dilakukan untuk menghasilkan sistem manajemen pengetahuan yang sesuai dengan tujuan organisasi.
b. Fase Kedua: Analisis, Perancangan dan Penerapan Sistem
Fase kedua meliputi tahapan infrastruktur teknologi informasi, analisis audit pengetahuan, membangun tim manajemen pengetahuan, membuat blueprint
1. Tahap 3 Infrastruktur Teknologi Informasi
Memilih, menyeleksi untuk menentukan omponen infrastruktur teknologi informasi yang menunjang sistem manajemen pengetahuan.
2. Tahap 4 Analisis Audit Pengetahuan
Menganalisis mengenai sesuatu yang telah diketahui oleh organisasi. Untuk melakukan analisis tersebut maka diperlukan audit pengetahuan.
3. Tahap 5 Membangun Tim Manajemen Pengetahuan
Membangun tim manajemen pengetahuan untuk menangani tugas dalam mendisain, membangun, mengimplementasi dan menempatkan msistem manajemen pengetahuan.
4. Tahap 6 Membuat Blueprint Manajemen Pengetahuan
Pembuatan blueprint manajemen pengetahuan, yaitu menerapkan tahap 1 sampai tahap 5 untuk menyediakan renncana membangun sistem manajemen pengetahuan.
5. Tahap 7 Penerapan Sistem Manajemen Pengetahuan
Mengembangkan aplikasi portal manajemen pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi informasi.
c. Fase Ketiga: Penyebaran
Fase ketiga meliputi 2 tahapan, yaitu uji coba dan pelaksanaan sisten serta pengaturan perubahan budaya dan pembangunan struktur reward. Berikut penjelasnnya:
1. Tahap 8 Uji Coba dan Pelaksanaan Sistem
Uji coba sistem pada lingkungan yang sesungguhnya. Apabila terdapat kesalaan pada yji coba, yatu apa yang dibangun dan ketika pada pelaksanaan tidak sama sistem akan diidentifikasi keslahannya dan segera diperbaiki. 2. Tahap 9 Pengaturan Perubahan Budaya dan Pembangunan Struktur Reward
29
d. Fase Keempat: Evaluasi
Fase evaluasi merupakan fase terakhir pada metode 10 step knowledge
management roadmap. Fase evaluasi memiliki 1 tahapan, yaitu
1. Tahap 10 Evaluasi dan Pengukuran Kinerja
Mengukur nilai penambahan hasil dari implementasi manajemen pengetahuan terkait dengan menghitung hasil kerja terkait dengan pengetahuan.
2.2.9 Manajemen Strategi
Manajemen strategi berkaitan dengan upaya memutuskan persoalan strategi dan perencanaan, dan bagaimana strategi tersebut dilaksanakan dalam praktek. Manajemen strategi dapat dipandang sebagai hal yang mencakup tiga macam elemen utama. Terdapat adanya analisis strategi dimana penyusun strategi yang bersangkutan berupaya untuk memahami posisi strategi organisasi yang bersangkutan, adanya pilihan strategi serta implementasi strategi. Manajemen strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. [13]
2.2.9.1 Perumusan Strategi
Tahapan manajemen strategi diawali dengan perumusan strategi. Perumusan strategi adalah proses memilih strategi untuk mewujudkan visi organisasi. Proses pengambilan keputusan untuk menetapkan strategi seolah merupakan konsekuensi mulai dari penetapan visi-misi-tujuan jangka panjang-swot-strategi. Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) mencangkup analisis mengenai lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Analisis eksternal akan memberikan gambaran tentang peluang dan ancaman (OT) sedangkan analisis lingkungan internal akan memberikan tentang keunggulan dan kelemahan (SW) dari perusahaan.
2.2.9.3 Pemilihan Strategi
menyelesaikan suatu misi. Misi itu harus direncakan dalam parameter-parameter
strength (S, kekuatan) dan weakness (W, kelemahan) dari organisasi, opportunities
(O, kesempatan) dan threats (T, ancaman) dalam lingkungan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(stengths), dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). SWOT matriks merupakan machinetool yang membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi, matriks ini dinilai mampu menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh organisasi harus disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yang dapat dilihat pada gambar 2.8.
Peluang
Ancaman
Kelemahan Kekuatan
I
Aggresive strategy
III
Turn Around strategy
II
Diversification strategy
IV
Defensive strategy
Gambar 2. 8 Diagram Analisis SWOT [15]
Kuadran I : kuadaran I merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi tersebut memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
31
Kuadran III : kuadran III organisasi menghadapi peluang yang sangat besar, akan tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala /kelemahan internal.
Kuadran IV : kuadran IV merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, organisasi tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. SWOT matriks menggambarkan berbagai alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh organisasi yang didasarkan pada hasil analisis SWOT.
Dalam analisa SWOT dapat menghasilkan 4 (empat) kemungkinan strategi alternatif yang dikenal dengan Strategi Strength-Opportunities (SO), Strategi
Weaknesses-Opportunities (WO), Strategi Strength-Threats (ST), Strategi
Weaknesses-Threats (WT).
1. Kuadran I strategi SO; adalah strategi yang digunakan organisasi dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki/Strengths (S) untuk memanfaatkan berbagai peluang/Opportunity (O).
2. Kuadran III strategi WO; adalah strategi yang digunakan organisasi dengan seoptimal mungkin meminimalisir kelemahan/Weaknesses (W) yang ada untuk memanfaatkan berbagai peluang/Opportunity (O).
3. Kuadran II strategi ST; adalah strategi yang digunakan organisasi dengan meanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan/Strengths (S) untuk mengurangi berbagai ancaman/Threats (T) yang mungkin melingkupi organisasi.
4. Kuadran IV strategi WT; adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi kelemahan/Weaknesses (W) dalam rangka meminimalisir ancaman/Threats
(T). [14]
Analisis lingkungan eksternal dalam SWOT digunakan external factor
evaluation (EFE), analisis lingkungan internal dalam SWOT digunakan internal
factor evaluation (IFE), Adapun matriks alternatif strategi tersebut dapat dilihat
INTERNAL FACTORS (IFAS)
EXTERNAL FACTOR (EFAS)
Oportunities (O)
Threats (T)
Strengths (S) Weaknesses (W)
Strategi SO mengguanakn kekuatan dalam meraih peluang
Strategi ST memanfaatkan kekuatan dalam menghadapi ancaman
Strategi WT meminimalkan kelemahan dalam menghadapi ancaman
Strategi WO meminimalkan kelemahan dalam meraih
peluang
Gambar 2. 9 Matrik SWOT [15]
2.2.10 Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awam juga dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat dilakukan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. [16]
2.2.11 Metode Case Based Reasoning
Case Based Reasoning (CBR) adalah teknik penyelesaian masalah
berdasarkan knowledge pengalaman yang lalu [17]. Gambaran tipe CBR sebagai suatu proses melingkar yang terdiri dari the four Res [18]:
1. Retrieve
33
kasus yang ingin dicari solusinya telah ditemukan serupa dengan kasus yang telah ada. Tahapan yang ada pada retrieve ini antara lain:
a. Identifiksai masalah b. Memulai pencocokan c. Menyeleksi
2. Reuses
Menggunakan kembali kasus-kasus yang ada dan dicoba untuk menyelesaikan suatu masalah sekarang. Reuses suatu kasus dalam konteks kasus baru terfokus pada dua aspek yaitu: perbedaan antara kasus yang ada dengan kasus yang baru dan bagian mana dari retrievecase yang dapat digunakan untuk me-reuses kasus yang telah ada yaitu: reuses solusi dari kasus yang telah ada (transformatial reuses) atau
reuses metode kasus yang ada untuk membuat solusi (derivtional reuses).
3. Revise
Merubah dan mengadopsi solusi yang ditawarkan jika perlu. Terdapat dua tugas dari tahapan ini, yaitu:
a. Evaluasi solusi adalah bagaimana hasil yang didapatkan setelah membandingkan solusi dengan keadaan yang sebenarnya. Hal ini biasanya tahapan diluar dari sistem CBR. Pada tahapan evaluasi ini sering memerlukan waktu yang panjang tergantung dari aplikasi apa yang sedang dikembangkan. b. Memperbaiki kesalahan merupakan perbaukan suatu kasus meliputi pengenalan
kesalahan dari solusi yang dibuat dan mengambil atau membuat penjelasan tentang kesalahan tersebut.
4. Retain
Tetap memakai solusi yang terakhir sebagai bagian dari kasus baru. Pada tahap ini terjadi suatu proses penggabungan dari solusi kasus yang baru yang benar ke knowledge yang telah ada.
Simililarity (problem,case)
[ � ∗ � + � ∗ � + � ∗ � + ⋯ + ��∗ �� ]
� + � + � + ⋯ + ��
Persamaan 2. 1 Similaritas Metode Case Based Reasoning
Keterangan pada persamaan diatas adalah S sebagai similaritas memiliki nilai sama 1 dan similaritas beda memiliki nilai 0, W sebagai weight (bobot yang diberikan). Pemberian bobot dilakukan secara langsung atau direct weight dengan batasan nilai 1, 3 dan 5.
Siklus case based reasoning terdapat pada gambar 2.10 dimana memiliki 4 tahapan yang telah dijelaskan sebelumnya.
New Case
Learned case
Tested repaired
case Solved case
New case Retrived
case RETRIEVE
REUSES
REVISE RETAIN
PAST CASOS
General Knowledge
Gambar 2. 10 Siklus Case Based Reasoning
2.2.12 Pengertian PHP(PHPHypertext Prepocessor)
35
yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnya yang dikirim ke
client, tempat pemakai menggunakan browser.
A. Keunggulan PHP
PHP memiliki keunggulan dibanding dengan bahasa pemograman lainnya, diantaranya:
a. PHP dapat dijalankan pada berbagai Operating System, Misalnya: Window, LINUX, dan Mac OS;
b. PHP dapat dijalankan diberbagai webserver Misalnya: Apache, Microsoft IIS, Caudium, PWS;
c. Database yang dapat digunakan: MySQL, PostgreSQL, Oracle Microsoft Access, Interbase;
d. PHP 5 support Object Oriented Programming (OOP). B. Kelemahan
Selain memiliki keunggulan, PHP juga memiliki kelemhan. Berikut kelemahan dari PHP:
a. PHP bukan bahasa yang ideal untuk pengembangan berskala besar; b. PHP tidak bisa memisahkan antara tampilan dengan logic dengan baik;
c. PHP tidak memiliki sitem pemrograman berorientasi objek yang sesungguhnya. 2.2.13 Pengertian MySQL
MySQL merupakan database yang paling digemari dikalangan Programmer Web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data. Sebagai sebuah database server yang mampu untuk memanajemen database dengan baik, MySQL terhitung merupakan database yang paling digemari dan paling banyak digunakan dibandingkan database lainnya.
233 BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5. Kesimpulan Dan Saran
Kesimpulan berisi hasil yang diperoleh setelah melakukan analisis, perancangan sistem dan implementasi dari perangkat lunak yang dibangun dan saran yang memberikan catatan penting untuk pengembangan perangkat lunak selanjutnya. 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan analisis dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan terhadap knowledge management system
pada proyek di CV. Prima Galfindo Semesta sebagai berikut :
1. Knowledge management system pada proyek di CV. Prima Galfindo Semesta
sudah cukup membantu pegawai dalam melakukan sahring knowledge untuk mendapatkan pengetahuan baru dari pegawai lain dimana pegawai yang kurang memiliki pengetahuan yang berhubungan dengan proyek mendapatkan tambahan pengetahuan sehingga setiap pegawai tidak mengalami kesulitan salah satunya dalam pengerjaan pengembangan proyek.
2. Knowledge management system pada proyek di CV. Prima Galfindo Semesta
5.2 Saran
Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam membangun knoweldge
management system pada proyek di CV. Prima Galfindo Semesta, hal yang
diharapkan kedepannya dapat dikembangkan lebih luas antara lain:
1. Penggunaan data kasus proyek yang lebih luas pada semua bidang sehingga dapat digunakan oleh semua bidang serta dapat meningkatkan keakuratan proses pencarian solusi terbaik.
BIODATA PENULIS
IDENTITAS PRIBADI
Nama Lengkap : Pipit Adhi Irani Nama Panggilan : Pipit
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 17 April 1993
Agama : Islam
Status : Belum Menikah/Mahasiswa
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Jl. Cimuncang Gang Tangkeban 1 blk no 38 RT 06 RW 03 Kelurahan Padasuka Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota
Bandung
Nomor Telepon : 089662133190
E-mail : pipitadhi93@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
1999 – 2005 : SDN Cimuncang Bandung 2005 – 2008 : SMP PGII 1 Bandung 2008 – 2011 : SMA Pasundan 2 Bandung
Pipit Adhi Irani1
1Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia
Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung E-mail : pipitadhi93@gmail.com1
ABSTRAK
CV. Prima Galfindo Semesta (PGS) merupakan perusahan yang bergerak dibidang jasa konstruksi. Pengerjaan proyek ditangani oleh pegawai dengan status kontrak dan pegawai status tetap. Adanya jenis pegawai berstatus kontrak mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai selama bekerja di CV. PGS ikut terbawa keluar oleh pegawai yang telah habis kontrak.hal tersebut mengakibatkan hilangnya pengetahuan proyek yang akan digunakan dilain waktu sebagai solusi dalam mengatasi masalah proyek. Kegiatan
sharing knowledge pegawai yang tidak maksimal karena kurnagnya wadah maupun mekanisme, mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki setiap pegawai tidak terintegrasi.
Hal-hal mengenai kehilangan pengetahuan
proyek dan kegiatan sharing knowledge pada
perusahaan CV. PGS dibutuhkan Knowledge
Management System (KMS). Sistem KMS ini dibangun menggunakan metodologi fase 1 sampai fase 2 dari tahap 1 sampai tahap 7 dari fase 1 sampai
fase 3 dan tahap 1 sampai tahap 10. Metode yang
digunakan dalam pencarian solusi teebaikyang dalam
mengatas permasalahan proyek adalah metode case
based reasoning (CBR) dengan tahapan case based reasoning, yaitu retrieve, reuses, revise dan retain
dalam menyelesaikan kerusakan proyek. Perhitungan
pendeteksian keruskan proyek menggunakan
persamaan similaritas yang memiliki nilai bobot dan nilai similaritas.
Berdasarkan hasil pengujian black box dan
pengujian beta yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem ini sudah lulus uji fungsionalitas dan mampu membantu pihak pegawai
untuk mencari solusi untuk menyelesaikan
permasalah proyek dan melakukan kegiatan sharing
knowledge antar pegawai.
Kata Kunci : Knowledge management system
(KMS), 10 step KM road map, case based reasoning
(CBR).
1. PENDAHULUAN
CV. Prima Galfindo Semesta (PGS) merupakan perusahaan konstruksi yang berdiri pada tahun 2010
oleh Bapak Parjito selaku manajer mengerjakan jenis
pekerjaan oil & gas service yang ditangani oleh
bagian welder, fitter, painter dan helper. CV. PGS
menggunakan sistem kontrak untuk para pegawainya dengan perjanjian kontrak masa kerja antara 6 bulan atau per pekerjaan. Pegawai CV. PGS memiliki pengetahuan yang berhubungan dengan proyek berdasarkan bidangnya masing-gmasing yang didapat dari berbagai sumber, yaitu pengalaman kerja,
pelatihan dan modul standardoperationalprocedure
(SOP). Pelatihan diadakan oleh client yang diikuti
oleh supervisor, welder, fitter dan painter sedangkan
pada pegawai baru bagian welder, fitter, painter dan
helper pengetahuan didapat dari modul SOP yang
diberikan secara langsung oleh supervisor.
Supervisor memiliki pengetahuan penjadwalan, penyebab dan penanggulangan terhadap kerusakan atau cacat pada bidang pengelasan, penyetingan dan pengecatan serta pengetahuan yang dimiliki oleh
welder, fitter, painter. Welder memiliki pengetahuan desain proyek, pengetahuan material baja, pipa dan
teknik pengelasanya. Fitter memiliki pengetahuan
desain proyek, pengetahuan material baja, pipa dan
teknik penyetingannya. Painter memiliki
pengetahuan material cat, teknik pengecatan dan
helper memiliki pengetahuan kebutuhan supervisor,
welder, fitter, painter. Pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai tidak disimpan dengan baik oleh perusahaan, sehingga membuat pengetahuan tersebut ikut terbawa keluar oleh pegawai yang keluar dari perusahaan.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Parjito selaku pendiri dan manajer CV. PGS, perusahaan belum mengelola dengan baik pengetahuan yang dimiliki pegawai selama bekerja di CV. PGS sehingga menyebabkan pengetahuan tersebut hilang terbawa oleh pegawai yang telah keluar dari
perusahaan karena pegawai tersebut tidak
menyimpan pengetahuannya di perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan pengetahuan berupa solusi untuk mengatasi maslaah proyek harus kembali
dicari. Contohnya, cacat pin hole pada pengelasan,
pegawai welder yang tidak memiliki solusi untuk
mengatasi masalah yang dialaminya ketika sedang bekerja dilapangan harus bertanya kepada pegawai
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
Mekanisme maupun media yang kurang memadai
dalam kegiatan sharing knowledge menyebabkan
pegawai tidak memanfaatkan kegiatan sharing
knowledge secara maksimal, sehingga pengetahuan yang dimiliki setiap pegawai tidak sama rata. Contohnya, pada saat pengembangan proyek yang dialihkan dari pegawai lama kepada pegawai baru dapat membuat pegawai harus mengeluarkan usaha lebih untuk memahami konsep pengembangan proyek tersebut baik dari segi struktur kerangka kerja, metode yang digunakan maupun material yang digunakan.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah
dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan merupakan aset atau kekayaan penting bagi perusahaan, karena berkembangnya suatu perusahaan tidak lepas dari pengetahuan yang dimiliki oleh pegawainya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem informasi manajemen pengetahuan yang membantu pegawai mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan proyek
dan membantu pegawai melakukan sharing
knowledge.
Oleh karena itu maksud dari penulisan tugas akhir
ini adalah untuk membangun knowledgemanagement
system pada proyek di CV. Prima Galfindo Semesta. Adapun tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian dan pembangunan knowledgemanagement
system adalah:
1. Membantu pegawai mencari solusi terbaik
berbasis kasus, berdasarkan kasus proyek sebelumnya untuk mengatasi permasalah proyek saat ini.
2. Membantu pegawai melakukan kegiatan sharing
knowledge dalam bertukar informasi pengetahuan proyek antar pegawai.
2. ISI PENELITIAN
2.1Landasan Teori
Landasan teori ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh. Landasan teori pada penulisan tugas akhir ini menerangkan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penerapan
knowledge management system pada proyek di CV. Prima Galfindo Semesta.
2.1.1Knowledge Management System (KMS)
Sistem manajemen pengetahuan adalah
penggunaan teknologi informasi modern untuk
sisematisasi, meningkatkan dan mempercepat
pengelolaan pengetahuan di dalam dan antar
organisasi [1]. Tujuan utama dari knowledge
management system adalah untuk mendukung
dinamika pembelajaran organisasional dan
keefektifan organisasi tersebut. sistem manajemen
pengetahuan diterapkan untuk mengelola
pengetahuan yang dijelaskan sebagai informasi personal terkait dengan fakta, prosedur, konsep, interpretasi, ide, observasi, dan penilaian.
2.1.2Metodologi 10 StepKnowledge Management
System
Knowledge Management merupakan kegiatan
dalam manajemen pengetahuan. Merumuskan
kerangka konseptual serta kerangka penerapan manajemen pengetahuan secara umum pada perusahaan dibutuhkan 10 langkah peta perjalanan dari penerapan manajemen pengetahuan. 10 langkah itu mencakup identifikasi pengetahuan apa yang dibutuhkan organisasi, mendesain, mengembangkan dan menata sebuah sistem manajemen pengetahuan yang terpadu dengan strategi bisnis di atas kapabilitas infrastruktur yang sudah ada, memilih dan melakukan
perubahan kultural dan organisasional yang
menjadikan manajemen pengetahuan berfungsi dengan baik dalam sebuah organisasi, serta
mengevaluasi efektivitas peranan penerapan
manajemen pengetahuan dan sumbangannya
terhadap return of investment (ROI) suatu perusahaan
[2]. Metodologi 10 step knowledge management
system digambarkan melalui gambar 1.
Analyze exizting infrastructure
Aligning knowledge management and business strategy
Auditing and analyzing existing knowledge
Deploy using result driven incremental method
Manage change, culture and reward structure
Gambar 1. 10 Step Knowledge Management Road
Map
2.1.3Case Based Reasoning (CBR)
Case Based Reasoning (CBR) adalah teknik
penyelesaian masalah berdasarkan knowledge
pengalaman yang lalu [3]. Gambaran tipe CBR sebagai suatu proses melingkar yang terdiri dari the