1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dampak dari berkembangnya teknologi informasi sangat luas sekali, ini bisa dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satu aspek yang terkena imbas dari kemajuan teknologi adalah bidang kesehatan. Bidang yang merupakan salah satu faktor penunjang kehidupan manusia, dan bisa dikatakan bahwa kesehatan merupakan faktor terpenting dalam kehidupan manusia. Berkaitan dengan hal tersebut maka setiap sarana-sarana kesehatan yang ada saat ini, baik itu berupa Rumah Sakit, puskesmas, Klinik, Rumah Bersalin, yang merupakan sarana kesehatan publik harus menentukan strategi yang jitu untuk bisa bersaing agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk melakukan pengobatan di instansinya.
Sistem atau cara pelayanan yang optimal yang bisa memberikan kepuasan kepada pasien yang melakukan pengobatan otomatis bisa memunculkan kepercayaan pasien pada instansi kesehatan tersebut. Dengan adanya perbaikan sistem pelayanan pasien, diharapkan bisa memenuhi salah satu strategi untuk bisa bersaing dan ini semua tertuang dalam salah satu Sistem Informasi Medical Record.
dikarenakan setiap orang yang akan melakukan interaksi dengan instansi tersebut maka pertama kali akan berhubungan dengan sisitem ini.
Puskesmas Ciumbuleuit merupakan salah satu instansi kesehatan umum yang memakai strategi perbaikan sistem untuk bisa bersaing dengan instansi lain. Sistem informasi pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record mencakup hal-hal yang terkait dengan proses yang ada di puskesmas ciumbuleiut diantaranya dimulai dari cara pendaftaran , jenis poli yang di tuju (BP, KIA, MTBS, gigi), jenis pelayanan (askes, bayar, gratis, jamkesmas), SKM(surat keterangan miskin), dan masalah biaya dari pasien yang melakukan pengobatan di UPT Puskesmas Ciumbuleuit.
Untuk mendukung hal tersebut orang yang menjalankan sistem informasi pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record ini harus bisa mengelola aliran data yang ada di puskesmas Ciumbuleuit supaya semua data bisa terorganisir dengan baik terutama masalah pasien yang datang berobat dengan keluhan penyakit baru, dengan sistem yang ada sekarang ini pengelolaan Sistem Informasi Medical Record masih dihadapkan pada beberapa masalah, diantaranya sistem yang diterapkan masih dikerjakan secara manual atau belum terdapat komputerisasi
Besar harapan bahwa dengan diterapkannya sistem yang baru maka akan lebih mengoptimalkan kinerja sistem agar bisa berjalan dengan lancar dengan demikian maka akan tercapai efektikitas kerja karyawan yang bertugas mengolah aliran data yang ada di puskesmas ciumbuleuit sehingga bisa mencapai target yaitu memberikan kepuasan kepada para pasien yang melakukan pengobatan ke puskesmas Ciumbuleuit dan mengidentifikasi adanya kasus penyakit yang paling sering di derita oleh masyarakat khususnya di kelurahan Hegarmanah, Ciumbuleuit dan Ledeng serta temuan adanaya jenis penyakit baru yang di derita oleh pada masyarakat.
Mengacu pada permasalahan tersebut maka penelitian yang dilakukan di puskesmas ciumbuluiet mengambil judul “SISTEM INFORMASI MEDICAL RECORD PAADA UPT PUSKESMAS CIUMBULEUIT”.
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, kami menemukan adanya masalah-masalah yang dihadapi pada UPT Puskesmas Ciumbuleuit ini. Dibawah ini telah kami identifikasi masalah-masalah yang ada beserta rumusan masalahnya.
a. Identifikasi Masalah
Masalah yang kami temukan pada UPT Puskesmas Ciumbuleuit ini ialah: 1. Belum terkomputerisasinya dan tidak efisiennya sistem informasi
medical record.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan pokok-pokok pikiran di atas dengan demikian penulis dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk rancangan sistem informasi pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record di puskesmas ciumbuluiet yang dapat digunakan secara efektif dan efisien.
2. Bagaimana bentuk program aplikasi yang dapat membantu proses Sistem Informasi pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record di puskesmas Ciumbuleuit.
1.3Batasan Masalah
1.4Maksud Dan Tujuan
Maksud dari penyusunan laporan penelitian ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan akademik pada mata kuliah Kerja Praktek dari program Studi Strata 1 (S1) Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.
Adapun tujuan dari pembuatan system informasi pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record puskesmas ciumbuleit antara lain:
1. Untuk mengetahui bentuk rancangan Sistem Informasi pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record yang dibutuhkan di puskesmas ciumbuluiet
2. Untuk mengetahui bentuk program aplikasi Sistem Informasi Administrasi pelayanan kesehatan di puskesmas ciumbuluiet.
1.5Metodologi Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada instansi yang dipilih untuk menyelesaikan tugas akhir ini menggunakan metode langsung (wawancara), observasi dan penelitian dengan menggunakan teori-teori (studi pustaka) .
1. Teknik Observasi
2. Wawancara
Teknik wawancara adalah cara langsung untuk mendapatkan informasi mendetail yang akurat dan dapat dipakai sebagai landasan pertama untuk melakukan penelitian yang lebih. Data dan informasi dari hasil wawancara dapat digunakan sebagai gambaran dari masalah-masalah yang diteliti.
3. Studi Pustaka
Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari landasan teori dari buku-buku yang sudah diajarkan di perkuliahan. Dengan tujuan untuk lebih menguatkan informasi dari hasil penelitian ini, untuk memberikan landasan yang kuat terhadap keputusan yang kita ambil dari hasil penelitian.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Studi Pustaka
Analisis dan perancangan sistem informasi, Sistem Informasi, Proses pengembangan Sistem, Pendekatan berorientasi objek, Dasar basis data, konsep data.
Pengembangan Sistem informasi
Implementasi
Pengolahan data dengan aplikasi yang telah
Evaluasi Analisa hasil dari
implementasi Kesimpulan dan Saran
Sumber : (Jogiyanto H.M, 1995:7)
1.6Waktu dan Lokasi
Penelitian yang dilakukan terhitung mulai pertengahan bulan Juli sampai hingga pertengahan bulan Agustus, bertempat di Puskesmas Ciumbuleuit Jl. Bukit Resik No. 1 Ciumbuleuit Kode Pos 40141.
Tabel 1.1 2. Meneliti aliran data dan
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang ada beserta dengan metodologi yang digunakan dalam perancangan sistem yang dipakai.
BAB III. ANALISIS SISTEM INFORMASI
Dalam bab ini berisi tentang analisis terhadap sistem yang sedang berjalan di puskesmas ciumbuluiet, arus dokumen yang mengalir, permasalahan yang dihadapi dan kinerja sistem yang diharapkan.
BAB IV. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Pada bab ini diuraikan tentenag perancangan sistem yang diusulkan beserta kebutuhan data, spesifikasi program, konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan, dan penulis akan menguraikan dan menerangkan bagaimana cara penggunaan dari sistem informasi yang dibuat dan pengimplementasiannya sehingga bisa digunakan secara mudah dan dimengerti oleh pengguna.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
10
2.1 Konsep Dasar Sistem
Dalam bab ini , kami akan menjelaskan apakah itu sistem dan bagaimana
sistem berkumpul lalu berinteraksi dalam melakukan suatu tujuan tertentu.
1. Pengertian Sistem
Menurut Burch dan Starter sistem dapat didefinisikan sebagai berikut :
”sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang saling bergantung
dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang saling melaksanakan dan
mempermudah”.
2. Jenis jenis Sistem
Gordon B Davis mengemukakan sistem dibagi dalam dua bagian yaitu :
a. Sistem yang menentukan dan sistem yang memungkinkan
Sistem yang menentukan adalah suatu sistem yang bekerja dengan
cara yang betul dan dapat diramalkan dan saling mempengaruhi
diantara bagian-bagian yang diketahui dengan pasti.
Sedangkan sistem yang memungkinkan dapat dipandang dari sudut
yang mungkin, tetapi suatu tingkat kesalahan tertentu selalu ada pada
ramalan tentang apa yang akan dilakukan oleh sistem tersebut.
b. Sistem Tertutup dan Terbuka
Sistem Tertutup adalah suatu sistem yang dapat berdiri sendiri atau
serba lengkap, sedangkan Sistem Terbuka adalah suatu sistem yang
lingkungannya. Pertukaran ini dapat mengandung masukan acak dan
tidak dapat ditentukan.
Sistem mengandung arti Kumpulan dari komponen komponen yang
memiliki unsur keterkaitan antara suatu bagian dengan bagian yang lainnya,
sedangkan informasi adalah suatu kumpulan data.
Adapun kelompok pendekatan sistem yang didefinisikan oleh Jerry Fitz
Gerald, Arda F Fitz Gerald. Waren D Stalling Jr. Yang disadur oleh Jogiyanto
H.M (1995:1) sebagai berikut : “suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berinteraksi, berkumpul, bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk mencapai suatu sasaran tertentu”.
Pendekatan sistem berdasarkan prosedur yang didefinisikan oleh Ricard F
Neuschel yang kemudian disadur oleh Jogiyanto H.M (1995:2) sebagai berikut :
“suatu prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi klerikal (tulis-menulis),
biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang
diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi bisnis yang
terjadi”.
Pendekatan sistem yang berdasarkan komponen atau elemennya
didefinisikan oleh Jogiyanto H.M sebagai berikut : “ Sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu ”.
Informasi merupakan hal yang penting dalam siklus kehidupan suatu
organisasi atau perusahaan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari
pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang
Suatu informasi agar dapat bermanfaat haruslah memiliki kualitas dan
menghasilkan informasi yang berkualitas mempunyai ketergantungan tiga hal,
ketiga hal tesebut adalah sebagai berikut :
1. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bias, tidak menyesatkan,
dan mencerminkan maksudnya.
2. Tepat Waktu
Berarti informasi yang sampai kepenerima tidak telambat, karena informasi
merupakan landasan untuk mengambil keputusan. Untuk itu diperlukan suatu
teknologi untuk mengolah dan mengirim dengan cepat dan tepat
3. Relevan
Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya. Karena
batas relevansi seseorang berbeda, maka informasi bisa dikatakan berguna jika
benar-benar bermanfaat dan dibutuhkan bagi pemakainya.
(Jogiyanto H.M, 1995:830)
Jadi pengertian sistem informasi menurut Jogiyanto H.M (1995:831)
adalah : “ Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
merupakan suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas, media, prosedur-prosedur
yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memberi sinyalk
kepada manajemen dan lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal
yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan
2.1.1. Elemen Sistem
Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), pengolah
(process) dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini bisa melakukan
satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai
dengan rencana yang telah direncanakan sebelumnya.
Ciri - ciri utama yang terdapat dalam suatu sistem adalah sebagai berikut :
1. Mengarah kepada suatu tujuan tertentu
2. Merupakan suatu keseluruhan
3. Sistem bersifat terbuka
4. Adanya proses
5. Adanya hubungan timbal balik (feed back) antara elemen sistem yang satu
dengan yang lainnya atau dengan lingkungan.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Sistem itu sendiri memiliki karakteristik atau beberapa sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar
sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran
(output), pengolah (process), dan sasaran suatu tujuan (goal). Adapun penjelasan
a. Komponen Sistem (Components)
Bagian sistem yang saling berinteraksi dan membentuk satu kesatuan.
Komponen atau elemen sistem dapat berupa subsistem atau beberapa bagian
sistem.
b. Batas Sistem (Boundary)
Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lingkungannya atau
dengan sistem lainnya. Batas sistem inilah yang membuat sistem dipandang
sebagai satu kesatuan.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Segala sesuatu yang berada diluar sistem yang mempengaruhi sistem.
Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan sistem atau merugikan
sistem.
d. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
lainnya. Penghubung inilah yang menyebabkan beberapa subsistem
berintegrasi dan membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem (Input)
Sesuatu yang dimasukkan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan.
f. Keluaran Sistem (Output)
Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang dikeluarkan ke lingkungan.
g. Pengolah Sistem (Process)
Bagian dari sistem yang mengubah masukan (input) menjadi keluaran
h. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Sasaran sistem adalah sesuatu yang menyebabkan mengapa sistem itu dibuat
atau ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau
tujuannya.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sudut pandang, antara lain
sebagai berikut :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem
fisik (physical system).
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia
(human made system).
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system).
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem
terbuka (open system).
2.2 Analisis Sistem
Analisis Menurut E Fino Dan T Witter Mans menurut kamus bahasa
Indonesi-Inggris berarti “penguraian, pengupayaan, analisa” dalam kamus istilah
yang disusun oleh Panitia Manajemen Lembaga (PML) analisa diterjemahkan
nanalisa dan berarti “penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya itu sendiri
Untuk itu pengertian analisis sistem adalah suatu pendekatan sistematis
untuk membantu pimpinan dalam mengambil keputusan untuk mengambil suatu
langkah tindak lanjut sistem dengan cara mengkaji seluruh persoalan serta
menemukan tujuan-tujuan alternatife, pencapaian tujuan tersebut dan
membandingkan alternatife-alternatife dengan konsekuensi-konsekuensinya.
2.3 Pengolahan Data
Data merupakan bentuk yang masih perlu diolah lagi menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih baik dari penyajiannya untuk memudahkan pihak yang
memerlukan data tersebut. Bentuk yang lebih baik misalnya bahwa data tersebut
telah terklasifikasi berdasarkan kriteria tertentu atau data telah ditampilkan dalam
bentuk yang siap dipergunakan.
Dari gambaran diatas maka pengolahan data merupakan serangkaian
kegiatan baik dengan menggunakan peralatan elektronik maupun mekanis,
ataupun manual dengan tujuan untuk mengolah data menjadi informasi yang
berguna dan bermanfaat untuk mencapai tujuan.
Hal ini ditegaskan Jogiyanto H.M (1995 : 5) bahwa :” Pengolahan data
adalah proses yang menerima data sebagai masukan (input), memproses
(processing), menggunakan program tertentu dan mengeluarkan hasil proses data
2.3.1 Pengertian Data
Data adalah bentuk jamak data item yang merupakan kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Data dapat berbentuk
simbol-simbol semacam huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara,
sinyal-sinyal, gambar dan sebagainya. Data didefinisikan oleh Ir. Harianto Kristanto
(1998:3) adalah : ” Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian
dan kesatuan nyata yang informasinya direkam”.
2.3.2 Sistem Pengolah Data
Dari beberapa keterangan diatas dapat menarik kesimpulan bahwa sistem
pengolah data merupakan seluruh rangkaian tata kerja dan prosedur kerja yang
membentuk kebulatan pola teratur didalam melaksanakan kegiatan pengolahan
data, yaitu memproses data menjadi informasi. Kegiatan pengolahan data dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 siklus pengolahan data Sumber : (Jogiyanto H.M, 1995:7)
2.3.3 Tahapan Pengolahan Data
Pada hakekatnya pengolahan data tersebut meliputi serangkaian kegiatan,
yang pada umumnya dapat dikelompokan dalam tahapan sebagai berikut :
1. Data Capturing (Pencatatan Data)
Proses pencatatan data dari suatu kejadian kedalam bentuk formulir, yang
berguna bagi masukan pengolahan data.
2. Verifying (Pemeriksaan data)
Proses pengecekan atau penelitian terhadap data masukan dengan tujuan agar
data yang ada di dokumen dapat dipindahkan kedalam komputer secara
cermat.
3. Classifying (Pengelompokan Data)
Proses pengelompokan data berdasarkan kategori tertentu dan tujuan untuk
memudahkan, atau memberi arti tertentu bagi pengolahan, misalnya data yang
dikelompokan berdasarkan sifat transaksi penerimaan barang.
4. Sorting (Penyusunan)
Proses penyusunan data berdasarkan peringkat atau susunan tertentu, misalnya
berdasarkan jenis barang yang diterima dan sebagainya.
5. Summarizing (Penjumlahan)
Proses penggabungan atau mengumpulkan transaksi sejenis sehingga dapat
dihasilkan laporan atau informasi secara keseluruhan dalam bentuk jumlah
6. Calculating (Perhitungan)
Dalam pengolahan data seringkali diperlukan perhitunga terhadap data agar
diperoleh hasil akhir yang diperlukan senagai laporan.
2.4 Sistem Informasi Medical Record
Sistem informasi pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record
merupakan suatu sistem yang berfungsi merekam, mencatat, dan menyimpan
berbagai transaksi yang terjadi dalam suatu organisasi atau perusahaan, melalui
sistem pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record ini dapat
diperoleh informasi tentang orang/data yang berhubungan dengan perusahaan,
dalam hal ini puskesmas ciumbulueit. Data yang dimaksud tersebut mencakup :
1. Biodata pasien yang melakukan pengobatan
a. Nama
b. Umur
c. Alamat
d. Jenis keluhan
2. Jenis pelayanan yang dilakukan
a. Pelayanan askes
b. Pelayanan bayar
c. gratis
d. jamkesmas
3. Poli yang dituju
a. BP
b. KIA
c. MTBS
d. gigi
4. Biaya pengobatan pasien
2.5 Sistem Database
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem
informasi, yang merupakan suatu kumpulan data terhubung (interrelatid data)
yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama
lain atau tanpa kerangkapan data (controlled redudancy) dengan cara-cara
sehingga :
1. Mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali
2. Dapat disimpan oleh satu atau lebih program
3. Data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan
digunakan
4. Data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan, dan
modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol
(Kristiantoro, 1998 : 15).
Pendekatan database mencoba memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
1. Duplikasi data (data redudandy) dikurangi karena database merupakan
kumpulan dari semua data secara umum, maka dapat dipergunakan
bersama-sama untuk semua aplikasi, sehingga duplikasi dapat dikurangi.
2. Hubungan data (data reliability) dapat ditingkatkan karena data
dikumpulkan bersama-sama maka hubungan dari data dapat ditingkatkan,
yang berarti di file tertentu dapat dihubungkan dengan data di file-file lain.
2.5.1 Fungsi Database
Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama
bentuk yang merupakan kumpulan entity yang seragam. Satu record terdiri dari
field-field yang saling berhubungan untuk menunjukan bahwa field tersebut dalam
satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record. Set program
pengelola merupakan satu paket program yang dibuat agar memudahkan dan
mengefisienkan pemasukan atau pemasukan informasi dan pengambilan atau
pembacaan informasi ke dalam database.
Penyusunan atau Database digunakan untuk mengatasi maslah-masalah
pada penyusunan data atau informasi, yaitu:
a. Redudancy atau Inconsistensi data
b. Kesulitan pengaksesan data
c. Isolasi data untuk standarisasi
d. Multiple user
e. Security
f. Masalah intergasi
2.6 Perancangan Database
Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting. Kesulitan
utama dalam merancang database adalah bagaimana merancang sehingga database
dapat memuaskan dan berguna untuk keperluan saat ini dan masa yang akan
datang.
Definisi perancangan database menurut George M. Scoot. Principle of
Management Information System (New York McGraw-Hill, 1986), hal 518 yang
disadurkan oleh Jogiyanto H.M (1999:196) adalah
“Perancangan database menentukan bagaimana satu sistem akan
menyelesaikan apa yang akan diselesaikan, tahap ini menyangkut
mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu sistem setelah instalasi dari sistem akan
benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap
analisis sistem”.
2.6.1 Normalisasi
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen
menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses
normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, seperti apakah ada kesulitan pada
saat menambah (insert), menghapus (delete), mengubah (update), membaca
(retrieve) pada proses database. Konsep dasar yang harus diketahui pada proses
normalisasi ini adalah mengenai field atau atribut kunci dan ketergantungan
fungsi (Fungsional depedency), dimana kedua hal tersebut sangat mendukung
Normalisasi dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Bentuk Tidak Normal (Unormalized form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang dapat direkam, tidak
ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak
lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan
kedatangannya.
2. Bentuk Normal Pertama (INF/ First Normal Form)
Bentuk ini sangat sederhana, aturannya sebuah table tidak boleh
mengandung kelompok yang terulang.
3. Bentuk Normal Kedua (2NF/ Second Normal Form)
Aturan Normalisasi kedua berbunyi bahwa bentuk data telah
memenuhi kriteria bentuk normal keastu dan setiap file yang tidak
bergantung sepenuhnya pada kunci primer harus dipindahkanke table
yang lain.
4. Bentuk Noraml Ketiga (3NF/ Third Normal Form)
Aturan Normalisasi yang ketiga berisi bahwa relasi haruslah dalam
bentuk normal kedua dan tidak boleh ada kebergantungan antara
2.6.2 Relationship
Model struktur data ini menjelaskan kepada pemakai (user) tentang
hubungan logik antar data dalam basis data dengan menggambarkan ke dalam
bentuk tabel-tabel yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom yang menunjukan
atribut tertentu.
Hubungan ini disebut model data logika (logical data modelling) yang terdefinisi sebagai satu bentuk teknik untuk menjelaskan dengan baik struktur
informasi dan aturan-aturan sebagai masukan pada proses perancangan database.
Sesuai dengan yang telah didefinisikan oleh David Maser : The Theory of
Relational Database; 1989, yang disadur oleh Ir. Harianto Kristanto (1998:45)
adalah “Model data Logika (Logical data modelling) adalah suatu teknik untuk
menjelaskan denga baik struktur informasi bisnis dan aturan-aturan sebagai
masukan pada proses perancangan database”.
Langkah-langkah dalam model data logika ditunjukan dalam satu set
kriteria untuk mendapatkan model data logika yang optimal.
a. Kebenaran struktur,konsistensi dengan jalur definis bisnis dan informasi
organisasi.
b. Kemudahan, mudah untuk dimengerti oleh orang yang tidak mempunyai
pendidikan khusus atau pemakai sistem yang bukan profesional dalam bidang
komputer.
c. Tidak redudancy, tidak mempunyai informasi yang berlebihan seperti ditulis
berkali-kali, usahakan untuk satu potong informasi hanyalah disimpan
d. Dapat dipakai bersama (sharability), kondisi data tidak sangat spesifik dan
hanya dapat dibaca oleh satu atau dua aplikasi atau teknologi, namun
diharapkan dapat diakses oleh beberapa aplikasi.
e. Mudah dikembangkan (extensibility), mampu untuk menerima kebutuhan baru
dengan akibat ringan terhadap perubahan data dasarnya.
f. Kesatuan (integrity), konsistensi dengan jalur bisnis yang digunakan dalam
pengelolaan informasi. (kristanto, 1998:46)
2. One to Many Relationship
Hubungan antara lain file pertama dan file kedua adalah satu
berbanding banyak atau dapat pula dibalik menjadi dua lawan satu.
3. Many to Many Relationship
Hubungan antara lain file pertama dan file kedua adalah banyak
berbanding banyak.
2.6.3 Diagram Alir Data (DFD)
Diagram alir data adalah alat pemodelan yang menggambarkan sistem
sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran
notasi berupa simbol-simbol yang mewakili proses-proses atau maksud-maksud
pada proses aliran data.
Chris Gane and Trish Sarsin, structured System Analisys: Tools and
Techniques, (Englewood Cliffs, NJ : Prectice-Hall, 1979:25) mengungkapkan
pendapatnya yang disadur oleh Jogiyanto H.M (1999:699) bahwa :
“penggunaan notasi dalam diagram arus data ini sangat membantu sekali
untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya”.
Manfaat DFD adalah :
a.Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai
suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan
alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
b.DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering
digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang
lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh
sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang
memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
c.DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur
data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran
analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh
2.6.4 Flow Map
Flow map atau bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang
menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
Bagan alir program ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang
digunakan dalam bagan alir sistem yang menggambarkan suatu prosedur dalam
sistem.
Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowmap, ada
beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti :
1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke
kanan.
2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan
definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan
deskripsi kata kerja, misalkan MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN.
5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus
ditelusuri dengan hati-hati.
Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang
digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama.
Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada
halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya
tidak berkaitan dengan sistem.
2.6.5 Struktur File
Struktur file merupakan struktur dari perancangan database yang akan
digunakan file file disusun berdasarkan kelas datanya agar dapat memudahkan
dalam penyimpanan data
2.6.6 Client Server
Client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan
fasilitas yang disediakan oleh server. Server adalah computer yang menyediakan
fasilitas Work Station bagi komputer-komputer lain didalam jaringan.
Konsep Client Server yang berbasis pada atuaran bahwa server hanya akan
mengirim data yang dibutuhkan oleh Client, dimana proses penyiapan data
dilakukan pada komputer server, proses tersebut sedikit banyak dapat mengurangi
beberapa permasalahan, baik dari segi lalu lintas data maupun sumberdaya dan
biaya komputerisasi, karena kini sebuah perusahaan dapat menggunakan
komputer berkemampuan rendah sebagai Client dan memberi alokasi dana lebih
besar untuk memperoleh komputer server dengan kemampuan lebih baik
2.6.7 TCP / IP
TCP / IP (Transmission Control Protokol / Internet Protocol) adalah
sekelompok komponen protocol yang mengatur komunikasi data computer di
intenet , komponen yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protocol
TCP/IP karena menggunakan bahasa yang sama, perbedaan jeneis komponen dan
windows dapat berkomunikasi dengan komputer Mancintosh atau dengan SPARC
yang menjalankan Solans, jadi jika sebuah computer menggunakan protocol
TCP/IP dan terhubung langsung ke Internet maka computer tersebut dapat
terhubung dengan computer dibelahan dunia manapun maupun yang juga yang
terhubung ke internet.
2.7 Perangkat Aplikasi
Perangkat lunak aplikasi atau lebih dikenal dengan nama Software.
Jogiyanto (1995:6) mendefinisikan bahwa : “Software atau perangkat lunak
adalah program yang diperlukan untuk menjalan sistem komputer, diantaranya
language software, operating software, dan application software”.
2.7.1 Program
Untuk menyusun suatu program, maka dibutuhkan suatu bahasa komputer.
Bahasa komputer adalah kumpulan dari karakter-karakter, kata-kata, dalam aturan
penulisan tertentu yang dapat digunakan untuk menulis sebuah program
Definisi program menurut Jogiyanto (1995:19) adalah : “program
komputer adalah kumpulan dari instruksi (instuction) atau deklarasi (declaration)
atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer
dapat memproses input data menjadi output”.
2.7.2 Pemograman
Pemograman merupakan suatu kegiatan melakukan penyusunan program
yang antara lain merencanakan secara terperinci dalam urutan langkah-langkah
prosedur yang dibuat dan menjalankan prosedur tersebut dengan baik. Hal
tersebut sama dengan apa yang dikemukakan Jogiyanto (1995:19) bahwa: “Proses
pembuatan program komputer disebut dengan pemograman dan orang yang
membuatnya disebut Programmer”.
2.8Mengenal SQL Server 2000
Microsoft SQL server 2000 adalah Sistem manajemen basis data yang
memakai erintah Transact-SQL untuk mengirim perintah dari Komputer client ke
Komputer server. Microsoft SQL Server 2000 dapat dijalankan pada NT 4.0
Server atau Microsoft Windows 2000 Server, selain itu dapat pula di install pada
personal desktop di Windows 2000 Profesional, Windows 98 Milenium.
Sistem akan dipergunakan oleh beberapa komputer (client-server) maka
database yang dibangun adalah merupakan database yang berfungsi untuk
menunjang hal tersebut untuk itu dalam penulisan ini dipakai database Microsoft
SQL Server 2000, selain itu database ini juga compatible dengan bahasa
pada komputer dapat menampung 32.767 database dan terdapat lebih dari 2 billion objek.
2.9 Sejarah Singkat SQL Server 2000
Pada tahun 1988 Microsoft mengeluarkan SQL Server yng ikembangkan
erama Sybase. Awalnya SQL Server dirancang untuk dapat berjalan pada platform
OS/2.
Selama awal tahun 1990-an, Microsoft mulai mengemangkan versi baru dari
SQL Server untuk dapat berjalan pada platform NT. Selama tahap pengembangan
ini, Microsoft memutuskan bahwa bahwa SQL Server bersifat tightly coupled
(tingkat interaksinya tinggi) dengan sistem operasi NT.
Pada tahun 1993, Microsoft dan Sybase secara resmi mengakhiri kerjasama
mereka. Pada tahun 1995, Microsoft mengeluarkian SQL Server 6.0. release ini
merupakan penulisan ulang teknologi utama SQL Server dengan peningkatan
pada kinerjanya, replikasi built-in, dan pengiriman administrasi yang terpusat.
Tahun 1996 Microsoft mengeluarkan SQl Server 6.5. Versi ini membawa
peningkatan dan perbaikan terhadap teknologi yang ada dengan menyediakan
fitur-fitur baru. Tahun 1997, Microsof mengeluarkan SQL Server 6.5 Enterprise
Edition. SQL Server 7.0 yang merupakan engine database yang ditulis ulang
secara lengkap dikeluarkan pada tahun 1998.
Tahun 2000, Microsoft mengeluarkan SQL Server 2000. Versi ini
dikembangkan berdasarkan SQL Server 7.0 Framework. Menurut pengembang
SQL Server, perubahan pada engine database SQL Server 2000 ini dirancang dan
2.10 PHP
PHP adalah teknologi yang diperkenalkan tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf.
Beberapa versi awal yang tidak dipublikasikan digunakan pada situs pribadinya
untuk mencatat siapa saja yang mengakses daftar riwayat hidup onlinennya. Versi
pertama digunakan oleh pihak lain pada awal tahun 1995 dan dikenal sebagai
Personal Home Page Tools. Terkandung didalamnya sebuah parser engine (mesin
pengurai) yang sangat disederhanakan, yang hanya mampu mengolah macro
khusus dan beberapa utilitas yang sering digunakan pada pembuatan home
page,seperti buku tamu, pencacah, dan hal semacamnya. Parser tersebut ditulis
ulang pada pertengahan 1995 dan dinamakan PHP/FI Versiaon 2. FI(Form
Interprenter) sendiri berasal dari kode lain yang ditulis juga oleh Rasmus, yang
menterjemahkan HTML dari data. Ia menggabungkan script Personal Home Page
Tools dengan Form Interprenter dan menambahkan dukungan terhadap server
database yang menggunakan format mSQL sehingga lahirlah PHP/FI. PHP/FI
tumbuh dengan pesat, dan orang-orang mulai menyiapkan kode-kode programnya
supaya bisa didukung oleh PHP.
Sulit memberikan data statistic yang akurat, namun diperkirakan pada akhir
1996 PHP/FI sudah digunakan sedikitnya pada 15.000 situs web di seluruh dunia.
Pada pertengahan 1997, angka tersebut berubah menjadi 50.000. Pada saat itu
juga terdapat perubahan di dalam pengembangan PHP. PHP berubah dari proyek
pribadi Rasmus menjadi sebuah tim yang lebih terorganisasi. Parsernya ditulis
ulang dari bentuk rancangan awal oleh Zeev Suraski dan Andi Gutmans, dan
berasal dari PHP/FI diport ke PHP3, dan banyak diantaranya sudah selesai ditulis
ulang secara lengkap.
Pada pertengahan 1998, baik PHP/FI maupun PHP3 dikemas bersama
dengan produk-produk komersial seperti server web StrongHold buatan C2 dan
Linux RedHat, dan menurut survei yang dilakukan oleh NetCraft, kemungkinan
PHP digunakan pada lebih dari 150.000 situs web di seluruh dunia. Sebagai
pembanding, angka tersebut lebih banyak daripada pengguna server web
Enterprise server buatan netscape di Internet .
Apa itu PHP
PHP singkatan dari Personal Home Page Tools, adalah sebuah bahasa
scripting yang dibundel dengan HTML, yang dijalankan disisi server. Sebagian
besar perintahnya berasal dari C, Java dan Perl dengan beberapa tambahan fungsi
khusus PHP. Bahasa ini memungkinkan para pembuat aplikasi web menyajikan
halaman HTML dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah, yang dihasilkan
server. PHP juga dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama seperti CGI
(Common Gateway Interface)
PHP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada.
Developer bisa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu program
CGI di server web lain. Fleksibilitas ini amat bermanfaat bagi pemilik situs-situs
web yang besar dan sibuk, karena pemilik masih bisa mempergunakan
aplikasi-aplikasi yang sudah terlanjur dibuat di masa lalu dengan CGI, ISAP, atau dengan
dibuat dengan PHP. Ini mempermudah dan memperluas peralihan antara
teknologi lama dan teknologi baru.
Beberapa Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain:
a. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak
melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
b. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling
mudah karena referensi yang banyak.
c. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai
mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime
melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah
system.
d. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana
dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan configurasi yang
relatif mudah.
e. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis -
milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
35
PROFIL & BENTUK PERUSAHAAN
3.1 Tahun Pendirian & Letak
Tahun pendirian adalah sangat penting untuk diketahui, karena dari tahun
itu kita dapat mengatahui telah berapa lama UPT Puskesmas Ciumbuleuit telah
bergerak dalam bidang kesehatan ini dan juga tata letak tempat UPT Puskesmas
Ciumbuleuit beroperasi.
3.1.2 Tahun Pendirian
Puskesmas Ciumbuleuit didirikan pada tanggal 17 Agustus 1962 dengan
nama Puskesmas 17 Agustus, tetapi pada sekitar tahun 1970 namanya diubah
dengan Puskesmas Ciumbuleuit.
3.1.3 Letak
Gambar 3.1 Peta wilayah kerja puskesmas Ciumbuleuit.
UPT Puskesmas Ciumbuleuit terletak di kelurahan Hegarmanah RT 04 RW 01
Kecamatan Cidadap, dengan luas tanah 660 m² dan luas bangunan 330 m².
Adapun luas wilayah kelurahan Hegarmanah : 125,493 ha.
Dan luas wilayah kelurahan Ciumbuleuit : 297,74 ha.
1. Batas wilayah kelurahan Hegarmanah :
a. Sebelah Utara : Kelurahan Ledeng
b. Sebelah Selatan : Kelurahan Cipaganti
c. Sebelah Barat : Gegerkalong/ Isola
2. Batas wilayah kelurahan Ciumbuleuit :
a. Sebelah Utara : Kelurahan Pagerwangi
b. Sebelah Selatan : Kelurahan Hegarmanah
c. Sebelah Barat : Kelurahan Ledeng
d. Sebelah Timur : Kelurahan Dago
3.2 Visi & Misi
Visi dan misi sangat penting untuk sebuah perusahaan karena akan
menentukan kinerja sebuah perusahaan serta menentukan tujuan jangka pendek
dan jangka panjang perusashaan tersebut. Dibawah ini akan kami jabarkan
mengenai Visi dan Misi pas UPT Puskesmas Ciumbuleuit.
3.2.1 Visi :
Mewujudkan Masyarakat Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat di wilayah
Kerja UPT Puskesmas Ciumbuleuit
3.2.2 Misi :
1) Meningkatkan kemandirian individu, keluarga, dan masyarakat dalam
masalah kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Ciumbuleuit
2) Membangun peran serta masyarakat dan lintas sektor secara sinergis,
berhasil guna dan berdaya guna dalam bidang kesehatan.
3) Meningkatkan sumber daya manusia, khususnya profesionalisme petugas
Puskesmas dengan sistem pelayanan prima sesuai kompetensi di wilayah
3.3Fungsi & Tugas Puskesmas
Fungsi sebuah puskesmas sangatlah banyak begitu pula dengan
tugas-tugasnya, karena itu, kami selaku penulis disini akan menjelaskan tentang
fungsi dan tugas pada UPT Puskesmas Ciumbuleuit.
Fungsi Puskesmas:
a. Fungsi Prekuentif : Unit pelayanan tingkat dasar di wilayah kerja
kecamatan cicadap yang berwawasan kesehatan.
b. Fungsi Kuratif : Unit strata 1 yang berwawasan kesehatan
membawahi 1 Puskesmas Jejaring atau puskesmas pembantu
c. Fungsi Promotif : Melaksanakan pemberdayaan masyarakat di
wilayah kerja di bidang kesehatan.
Tugas :
a. Pelayanan pengobatan di wilayah kerja.
b. Berkoordinasi mensosialisasikan advokasi (ajuan, rundingan &
persetujuan) di lintas sektor.
c. Pemberdayaan masyarakat dengan memberikan pelatihan kepada kader
kesehatan yang mau bekerja secara sukarela untuk membina masyarakat di
wilayahnya.
d. Melatih guru UKS dalam hal penanganan P3K dan pendidikan kesehatan
40
Gambar 3.2 Struktur organisasi pada puskesmas ciumbulueit
Catatan : Tenaga Fungsional adalah semua pegawai yang ada di Tenaga Operasional kecuali “Pelaksana Imunisasi”.
Fitri Yuliani Irine Sulistiane Indrianti Windianingsih Totong Hidayat Herawati Drg. Tetty Herawati
41
ANALISIS SISTEM
4.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Setelah dilakukan Observasi dan Wawancara dapat diketahui sistem yang
sedang berjalan saat ini dalam hal pengolahan datanya masih manual, sehingga
masih banyak ditemukan human error dan system error dalam melakukan
pemrosesan data dan informasi, seperti dalam pencarian data dan pembuatan
laporan masih sangat sulit mengingat banyaknya dokumen yang tidak tersusun
secara rapi.
Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya efektifitas dan efisiennya suatu
pekerjaan dikarenakan proses yang dilakukan bisa memakan waktu yang cukup
lama. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu diadakan komputerisasi
pengolahan data agar pelaksanaan sistem dapat dikerjakan lebih cepat.
4.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Sistem yang berjalan pada puskesmas selama ini adalah sistem manual,
sehingga permasalahannya yang timbul jelaslah banyak. Seperti pada saat pasien
baru akan melakukan pendaftaran, maka bagian pendaftaran membutuhkan waktu
cukup lama untuk mencatat dan sebagainya dan juga untuk penyimpanan
data-pasien yang masih manual sehingga ditakutkan data hilang. Sehingga muncullah
4.2.1 Flow map yang sedang berjalan
Diagram alir dokumen (flow map) merupakan gambaran hubungan antara
entity yang terlibat, berupa aliran-aliran dokuman yang ada. Bagian alir dokumen
disebut juga bagian alir formulir yang merupakan bagian alir yang menunjukan
arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya. Untuk lebih jelas bisa
Prosedur yang sedang berjalan di puskesmas Ciumbuleuit adalah sebagai
berikut :
1. Proses pendaftaran:
Pasien mendaftarkan diri ke bagian pendaftaran, dengan
ketentuannya adalah pasien memberikan biodatanya secara lengkap
terutama data kepala keluarga, lalu pada bagian pendaftaran tersimpanlah
data pasien. Dari data tersebut maka dibuatkan kartu pasien dan buku
status pasien, yang kemudian kartu pasein diserahkan kepada pasien dan
buku status dipegang oleh bagian penanggung jawab.
2. Proses pemeriksaan:
Pasien datang ke bagian pendaftaran dan menyerahkan kartu pasien
dan memberi tahu keluhan penyakit. Bagian pendaftaran lalu menentukan
poli yang akan dituju beserta pelayanannya. Lalu, bagian pendaftaran
memberikan nomer urut kepada pasien dan memberikan riwayat kesehatan
pasien kepada bagian poli dan dokter, sehingga dokter yang akan
memeriksa mengetahui riwayat kesehatan pasien yang akan diperiksa.
Setelah itu nomer urut pasien di panggil dan pasien menuju poli yang
terdapat dokter yang telah ditentukan. Kemudian dokter memeriksa pasien
dan mengeluarkan resep yang diberikan kepada pasien, dan hasil diagnosa
tersebut dicatat kedalam buku status serta bagian poli melaporkan kepada
bagian penanggung jawab yang menjadi buku status pasien ter-update dan
3. Proses pembuatan laporan:
Bagian penanggung jawab membuka buku status pasien ter-update
lalu melakukan proses dengan merekap jenis penyakit yang menghasilkan
reg.harian dan bulanan, sensus harian dan laporan LB.I yang kemudian
semua dokumen tersebut di berikan kepada Kepala UPT Puskesmas
Ciumbuleuit.
4.2.2 Analisis dokumen
Dokumen yang terdapat di UPT Puskemas Ciumbuleuit, antara lain :
1. Biodata Pasien, dokumen ini digunakan oleh bagian pendaftaran bagi para
pasien baru yang akan melakukan pendaftaran dan pengobatan baru.
2. Kartu pasien , dokumen ini digunakan untuk pendaftaran pengobatan
pasien ke bagian pendaftaran.
3. Buku Status Pasien, dokumen ini digunakan oleh bagian pendaftaran yang
diteruskan kepada bagian Poli&Dokter untuk pasien yang akan melakukan
pengobatan.
4. Resep, dokumen ini digunakan untuk mengambil obat pasien dibagian
obat yang diberikan bidan setelah dilakukan diagnosa.
5. Buku Status Terupdate, dokumen ini digunakan oleh bagian pendaftran
untuk melakukan pencatatan data kunjungan pasien perhari
6. Register Harian, dokumen yang dibuat oleh bagian pendaftaran untuk
Petugas Penanggung Jawab yang akan direkap menjadi laporan register
bulanan.
7. Laporan Register Bulanan, dokumen yang telah direkap oleh tugas
8. Laporan Bulanan I (LB I), dokumen yang telah direkap oleh Kasubag yang
dilaporkan dan diserahkan kepada Kepala UPT.
4.2.3 Diagram Konteks
Diagram Konteks merupakan gambaran sistem secara garis besar atau
secara keseluruhan. Pada diagram konteks ini, sistem informasi yang dibuat akan
menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan informasi yang
dihasilkan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
4.2.4 DFD Sistem yang sedang berjalan
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan
sistem yang terstruktur berfungsi untuk menggambarkan arus dalam sistem yang
sedang berjalan. Pembuatan DFD yang sedang berjalan ini bertujuan untuk
menggambarkan sistem yang sedang berjalan sebagai jaringan kerja antar proses
yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dat yang ada dalam sistem . DFD
yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar berikut :
4.3 Perancangan Sistem
Sistem yang kami usulkan ialah menambahkan sistem terkomputerisasi
mulai dari pendaftaran pasien, kunjungan pasien, penggolongan penyakit hingga
pada laporan bulanan dan laporan lainnya Keunggulannya jelas terlihat, yaitu
untuk membantu kegiatan-kegiatan di puskesmas agar lebih cepat dan praktis,
yang dapat menghemat waktu didalam proses yang sedang berjalan tersebut
4.3.1 Perancangan Proses
Di dalam perancangan proses akan dibuat Flow Map (diagram alir
dokumen), DFD ( data flow diagram/diagram arus data) dan kamus data yang
akan menguraikan bagaimana proses sistem yang akan dibuat.
4.3.2 DAD (Flow Map) yang Diusulkan
Diagram alir dokumen (flowmap) merupakan gambaran hubungan antara
entity yang terlihat berupa aliran-aliran dokumen yang ada. Diagram alir dokumen
/ diagram alir formulir ini menunjukan arus laporan dari formulir seperti yang
4.3.3 Diagram Konteks yang Diusulkan
Diagram konteks merupakan alat-alat untuk struktur analisa.Pendekatan
terstruktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau
keseluruhan. Pada diagram konteks ini sistem infomasi yang dibuat akan
menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan informasi akurat.
4.3.4 DFD yang diusulkan
Data Flow Diagram adalah sistem secara logical, gambar ini tidak
tergantung pada perangkat lunak, struktur data atau organisasi file. Keuntungan
menggunakan DFD adalah untuk memudahkan pemakaian (user) yang akan
dikembangkan atau dikerjakan proses pada DFD dapat merupakan perkumpulan
program, bisa juga merupakan transformasi data juga secara manual.
Penyimpanan data dapat berupa disket, pita magnetic ataupun hardisk.
Diagram alur data dibuat dengan tujuan membantu analisis sistem untuk
meringkas informasi tentang sistem. Berikut ini diagram alir data yang diajukan
untuk sisem baru, dapat dilihat pada gambar berikut:
4.4 Kamus Data
Kamus data atau data dictionary adalah katalog data dan
kebuthan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi untuk memudahkan pembuatan
dari sistem (program) ini perlu dibuat sebuah kamus data. Kamus data program
yang diusulkan adalah sebagai berikut
1. Data Kepala Keluarga Pasien
Nama Arus Data : Data Kepala Keluarga
Alias : Kepala Keluarga Pasien
Bentuk data : Dokumen
Penjelasan : Data dari Kepala Keluarga pasien yang terdaftar di
Puskesmas
Periode : Setiap kali terjadi proses Pendaftaran Kepala
Pasien Baru oleh bagian Pendaftaran. Struktur data diambil dari
tabel Kepala:
Tabel 4.1 Stuktur Data Kepala Keluarga Pasien
No Nama Field Type Keterangan
1 Tgl_daftar Date Tanggal Pendaftaran KK
2 no_kartu Int No Status Pasien
3 nama_kk Varchar Nama Kepala Keluarga
4 Jenis_Kelamin Varchar Jenis Kelamin KK
5 Tgl_lahir Date Tanggal Lahir KK
6 Alamat Varchar Alamat KK
8 Umur Otomatis dihitung dari Tanggal
Lahir
2. Data Anggota Keluarga Pasien
Nama Arus Data : Data Anggota Kepala Keluarga
Alias : Anggota Keluarga Pasien
Bentuk data : Dokumen
Penjelasan : Data dari Anggota Keluarga pasien yang terdaftar
di Puskesmas
Periode : Setiap kali terjadi proses Pendaftaran Anggota
Pasien Baru oleh bagian Pendaftaran. Struktur data diambil dari
tabel Pasien:
Tabel 4.2 Stuktur Data Anggota Keluarga Pasien
No Nama Field Type Keterangan
1 no_kartu Int No Status Pasien
2 nama_pasien Varchar Nama Pasien
3 Jenis_Kelamin Varchar Jenis Kelamin Pasien
4 Nama_kk Varchar Nama Kepala Keluarga Pasien
5 Alamat Varchar Alamat Pasien
6 kelurahan varchar Kelurahan Pasien
7 Tgl_lahir Date Tanggal Lahir Pasien
1. Data Kunjungan Pasien
Nama Arus Data : Data Kunjungan
Alias : Kunjungan
Bentuk data : Dokumen
Penjelasan : Data Kunjungan pasien yang melakukan
pemeriksaan di puskesmas
Periode : Setiap kali terjadi proses Pemeriksaan Pasien oleh
bagian Pemeriksa
Struktur data diambil dari tabel kunjungan:
Tabel 4.3 Stuktur Data Kunjungan Pasien
No Nama Field Type Keterangan
1 Tgl_periksa Date Tanggal Pemeriksaan
2 No_kartu Int Nomor Status Pasien
3 Nama_pasien Varchar Nama Pasien
4 Jenis_kelamin Varchar Jenis Kelamin Pasien
5 Umur Int Umur Pasien
6 Jenis_umur Varchar Jenis Umur Pasien
7 Jenis_pasien Varchar Jenis kunjungan pasien
8 Namakk Varchar Nama KK Pasien
9 Alamat Varchar Alamat Pasien
10 Kelurahan Varchar Kelurahan pasien
11 Pelayanan Varchar Jenis Pelayanan
12 Poli Varchar Poli Yang Dituju
14 Keluhan Varchar Keluhan Pasien
15 Kode_penyakit Varchar Kode Penyakit Pasien
16 Nama_penyakit Varchar Nama Penyakit Pasien
17 Jenis_penyakit Varchar Jenis Penyakit Pasien
(Baru/Lama)
18 Perlu Varchar Tindakan Yang diperlukan
(Rujukan/Terapi)
19 Resep Varchar Resep obat Pasien
2. Data Penyakit
Nama Arus Data : Data Penyakit
Alias : Penyakit
Bentuk data : Dokumen
Penjelasan : Data Penyakit yang Tercatat di puskesmas
Periode : Setiap kali ada penambahan penyakit baru
Struktur data diambil dari tabel penyakit:
Tabel 4.4 Stuktur Data Kunjungan Pasien
No Nama Field Type Keterangan
1 Kategori Varchar Kategori Penyakit
2 Kode_penyakit Varchar Kode ICD-10 Penyakit
4.5 Perancangan Basis Data
Database merupakan kumpulan file yang saling berkaitan satu sama lain
dimana data relational atau hubungan antar file direlasikan dengan kunci
relasi(relasoin key) yang merupakan kunci primer dari masing-masing file.
Database tersimpan pada simpanan luar computer dan digunakan perangkat lunak
tertentu untuk menanipulasikan data. Tujuan dari perancangan database adalah
untuk menentukan data-data yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi
yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik.
Perancangan basis data merupakan perancangan dari sekumpulan data ynag
saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa
pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenui berbagai kebutuhan.
Unsur-unsur yang mempengaruhi dalam merancang sebuah database, yaitu
diagram relasi entitas, normalisasi, relasi antar tabel dan struktur file
4.5.1 Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokan atribut-atribut dari suatu relasi
sehingga membentuk WELL STRUCTURED RELATION (sebuah relasi yang
jmlah kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount Of Redundancy), serta
memberikan kemungkinan bagi user untuk melakukanINSERT, DELETE,
MODIFY terhadap baris-baris data pada relasi tersebut, yang tidak berakibat
terjadinya error atau INKONSISTENSI DATA, yang disebabkan oleh
4.5.1.1.1 Tabel Kepala
Tabel Kepala sudah memiliki bentuk yang normal ke Dua/2 NF karena ada
record yang unik pada table ini. Record unik tersebut akan menjadi foreign key
untuk semua table yang ada pada database supaya data pada table yang memiliki
redudansi akan dikelompokkan oleh record unik tersebut. Berikut ini beberapa
ketergantungan fungsional pada relasi/tabel Kepala, relasi/table Pasien dan
relasi/tabel Kunjungan :
a. Relasi/Tabel Kepala terdiri dari atribut- atribut :
no_kartu, nama_kk, Kelurahan tgl_daftar, jenis_kelamin, tgl_lahir,
alamat_kk, (no_kartu , nama_kk,Kelurahansebagai primary key)\
b. Relasi/Tabel Pasien terdiri dari atribut- atribut :
no_kartu, kelurahan, alamat nama_pasien, jenis_kelamin, tgl_lahir
(no_kartu, kelurahan, alamat sebagai foreign key)
c. Relasi/Tabel Kunjungan terdiri dari atribut- atribut :
no_kartu, kelurahan, alamat tgl_periksa, nama_pasien,
jenis_kelamin, umur, jenis_umur, namakk, alamat, pelayanan, poli,
pemeriksa, keluhan, kode_penyakit, nama_penyakit, jenis_penyakit,
Berikut ini adalah tabel-tabel tambahan yang tidak diperoleh dari hasil
normalisasi. Tabel-tabel ini digunakan sebagai tabel yang membantu dalam proses
sistem antara lain sebagai berikut:
1. Tabel Kategori = memiliki atribut kategori. Table ini berfungsi untuk
membagi jenis-jenis penyakit yang ditampilkan pada laporan LB1.
2. Tabel Pasien = memiliki atribut no_kartu, kelurahan, alamat, nama_pasien,
jenis_kelamin, tgl_lahir. Atribut no_kartu dan kelurahan untuk
mengelompokkan pasien per kelurahan, jadi walaupun ada no_kartu yang
sama pasien tersebut akan dibedakan dengan kelurahan.
3. Tabel Kunjungan = memiliki atribut no_kartu, kelurahan, alamat,
tgl_periksa, nama_pasien, jenis_kelamin, umur, jenis_umur, namakk,
alamat, pelayanan, poli, pemeriksa, keluhan, kode_penyakit,
nama_penyakit, jenis_penyakit, perlu, resep. Atribut no_kartu dari table
kepala digunakan untuk membagi-bagi laporan pemeriksaan pada
masing-masing pasien.
4. Tabel penyakit = memiliki atribut kategori, kode_penyakit,
nama_penyakit. Table ini digunakan untuk membantu pembuatan laporan
4.5.2 Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram / ERD)
ERD adalah notasi grafik dari sebuah model jaringan yang menjelaskan
tentang data yang tersimpan dalam sistem secara abstrak.
Tabel 4.5 Entity Relationship Diagram
Pada gambar table 4.5 terdapat 5 tabel yang mempengaruhi sistem kerja
program, dan semua tabelnya memiliki relasi.
4.5.3 Spesifikasi Table
Spesifikasi tabel berisi informasi lebih lanjut tentang field-field yang
ada pada tabel dan tipe datanya.
3 Nama_kk Varchar 255
4 Jenis_kelamin Varchar 255
5 Tgl_lahir Date
6 Alamat_kk Varchar 255
7 Kelurahan Varchar 255
Pada table 4.6, terdapat 7 field dengan 1 field bertipe Integer, 4 field
bertipe Varchar dan 2 field bertipe Date.
Table 4.7 Tabel pasien
No Nama Field Tipe Data Ukuran
1 No_kartu int 30
2 Nama_pasien Varchar 255
3 Jenis_kelamin Varchar 255
4 Tgl_lahir Date
5 Nama_kk Varchar 255
6 Alamat Varchar 255
7 Kelurahan Varchar 255
Pada table 4.7, terdapat 7 field dengan 1 field bertipe integer, 5 field
Table 4.8 Tabel kunjungan
15 Kode_penyakit Varchar 255
16 Nama_penyakit Varchar 255
17 Jenis_penyakit Varchar 255
18 Perlu Varchar 255
19 Resep Varchar 255
Pada table 4.8, terdapat 19 field dengan 16 field bertipe Varchar, 1 field
Table 4.9 Tabel kategori
No Nama Field Tipe Data Ukuran
1 kategori Varchar 255
Pada table 4.9, terdapat 1 field dengan 1 field bertipe Varchar.
Table 4.10 Tabel penyakit
No Nama Field Tipe Data Ukuran
1 Kategori Varchar 255
2 Kode_penyakit Varchar 255
3 Nama_penyakit Varchar 255
Pada table 4.10, terdapat 3 field dengan 3 field bertipe Varchar.
4.5.4 Implementasi Sistem
Implementasi sistem ialah bagaimana hasil daripada program yang telah
kita rancang untuk sebuah perusahaan, dan juga dengan menampilkan
batasan-batasan pada implementasi. Pada laporan ini, kami menampilkan implementasi
daripada program yang kami buat, yaitu Sistem Informasi Medical Record pada
UPT Puskesmas Ciumbuleuit.
4.5.4.1Batasan Implementasi
Program yang dirancang berbasis WEB dengan menggunakan syntax PHP
Berikut batasan-batasan implementasi Sistem :
1. Program hanya mengolah proses pendaftaran dan pemeriksaan pasien serta
hanya mencetak laporan LB1, Register Harian dan Bulanan, dan Laporan
Sensus Harian.
2. Tidak ada proses transaksi obat.
4.5.4.2Implementasi
a. Form Login: Sistem akan meminta anda untuk memasukkan username
dan password telebih dahulu.
Gambar 4.7 Form Login
b. Tampilan awal: Terdapat Menu Pendaftaran, Lihat Data Kepala
keluarga pasien, pencarian pasien, dan cetak laporan LB1, register
Gambar 4.8 Tampilan Awal
c. From pendaftaran kepala keluarga pasien baru: Form ini untuk
menambahkan Kepala Keluarga Pasien Baru:
d. Print kartu pasien: Ini adalah tampilan kartu pasien setelah user
berhasil menambahkan kepala keluarga pasien baru.
Gambar 4.10 Print Kartu Pasien
e. Tampilan Data Kepala Keluarga: Pada menu Data Kepala keluarga
user dapat melihat data yang berhasil disimpan saat pendaftaran kepala
keluarga pasien baru data kepala keluarga yang ditampilkan
dikelompokkan berdasarkan kelurahan. Pada masing-masing baris
terdapat tombol “View” dan “Kartu Berobat”. Tombol “view” untuk
melihat data lengkap beserta anggota keluarga pasien. Tombol “Kartu
Gambar 4.11 Data Kepala Keluarga
f. Tampilan data anggota keluarga pasien: Tampilan dibawah ini adalah
tampilan data anggota keluarga pasien. Tombol “Tambah Anggota
Keluarga” untuk menambah anggota keluarga, tombol “Buku Status”
digunakan untuk melihat Medical Record/rekaman dari data
pemeriksaan pasien, tombol “Periksa” untuk menampilkan form
pemeriksaan untuk memasukkan data pemeriksaan.
g. Form penambahan anggota keluarga pasien: Data yang berhasil
disimpan akan ditampilkan di bagian Data Anggota Keluarga Pasien.
Gambar 4.13 Pendaftaran anggota keluarga pasien
h. Form pemeriksaan pasien: User harus menginput data-data
pemeriksaan. Data yang berhasil disimpan akan menjadi medical
record pasien yang tidak bisa dihapus dan akan menjadi data yang
sangat penting dalam pembuaan laporan LB1, register bulanan dan
harian serta pembuata laporan sensus harian, medical record tersebut
Gambar 4.14 Form pemeriksaan pasien
i. Buku status: Menampilkan Medical record/data pemeriksaan dari
seorang Pasien.
j. Laporan sensus harian: Laporan ini menunjukkan jumlah kunjungan
pasien baru dan lama pada hari tertentu yang dibagi berdasarkan 4
(empat) daerah kelurahan.
Gambar 4.16 Tampilan sensus harian
k. Register harian dan Bulanan: User memilih terlebih dahulu jenis
register bulanan atau harian, kemudian memasukkan date yang dicari.
Gambar 4.17 Tampilan register harian dan Bulanan
l. Laporan register:
Gambar 4.18 Tampilan laporan register
m. Pembuatan laopran Bulanan (LB 1): Form ini untuk pembuatan
Gambar 4.19 Pembuatan Laporan LB 1
n. Laporan LB 1:Laporan LB1 menampilkan jumlah kasus penyakit baru
dan lama yang ditemukan pada bulan pembuatan Laporan LB1.
Setelah pemilihan diatas, maka tampilan selanjutnya seperti di bawah
ini:
4.5.5 Analisis Kinerja Sistem
Sistem pembuatan laporan LB1 yang dilakukan UPT Puskesmas
Ciumbeuleuit masih awalnya bersifat manual dengan mencari medical record
pasien pada buku status, setelah itu datanya dipindahkan ke table laporan yang
dibuat dengan MS Excel, para karyawan harus melakukan hal tersebut setiap
bulan.
Tentunya dengan berjalannya waktu medical record-medical record yang
ada buku status yang masih belum terkomputerisasi maka dokumen-dokumen
akan semakin bertumpuk dan hal ini akan memperlambat pembuatan laporan LB1
karena karyawan akan kesulitan mencari kasus penyakit yang dicari.
Berdasarkan analisis kebutuhan system, system yang dirancang dapat
mempercepat pencarian medical record yang sebelumnya dicari lewat
dokumen-dokumen dan dapat membuat laporan LB1, register harian dan bulanan serta
Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Progam strata satu Program Studi Sistem Informasi
Oleh:
Deni Andriansah NIM. 10507624
Muh. Iqbal Rizal NIM. 10507642
Nuraini Ansyari NIM 10507633
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
ii
iii
2.4 Sistem Informasi pendaftaran pasien dan SI Medical Record ... 19
2.5 Sistem Database ... 20
BAB III PROFIL DAN BENTUK PERUSAHAAN 3.1 Tahun Pendirian dan Letak ... 35
3.1.1 Tahun Pendirian ... 35
3.1.2 Letak ... 35