II. DATA DIRI
Nama Lengkap : Sri Muryati Nama Panggilan : Rhie
Tempat, Tanggal Lahir : Mentok, 26 April 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Hobi : Membaca, Menulis
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jalan Jenderal Sudirman Kp Sinar Menumbing Mentok Kab. Bangka Barat
Bangka Belitung
No. Telp : 081313660910
1 2010 - Sekarang
Mahasisiwi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM Bandung) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Manajemen Informatika Semester 4 (Angkatan 2010 Konversi)
Sedang menempuh
study
2 2008-2009 Mahasiswi STMIK ATMA LUHUR Pangkalpinang-Bangka Belitung
Cuti/Pindah
3 2005 - 2008 SMA Negeri I Mentok-Bangka Belitung Lulus/Berijazah
4 2002 - 2005 SLTP Negeri 1 Mentok-Bangka Belitung
Lulus/Berijazah
5 1996-2002 SD Negeri 328 Mentok-Bangka Belitung
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Manajemen Informatika Jenjang D3 (Diploma)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Disusun oleh :
SRI MURYATI 1.09.10.800
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
limpah rahmat dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan tugas akhir ini
yang berjudul “Sistem Informasi Persediaan Barang Dagang pada CV Multi Teknik” pada waktu yang telah ditetapkan. Tak lupa shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya yang telah
membawa kita dari kegelapan ke alam terang benderang yang penuh ilmu
pengetahuan.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang ditujukan untuk
memenuhi syarat kelulusan dalam menyelesaikan Jenjang Diploma Tiga Program
Studi Manajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas
Komputer Indonesia Bandung.
Tidak sedikit kesulitan yang penulis hadapi pada saat penyusunan Tugas
Akhir ini, akan tetapi penulis mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak, sehingga Tugas Akhir ini bisa selesai dengan baik. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan keikhlasan penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih setulus-tulusnya kepada yang terhormat :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Denny, Ir. M.Si. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu
iv
3. Syahrul Mauluddin,S.Kom.,M.kom selaku Ketua Program Studi
Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.
4. Wahyuni, S.Si., M.T selaku Dosen Wali Konversi.
5. Marliana Budhiningtyas, S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama ini kepada
penulis dalam penyelesaian Tugas akhir.
6. Seluruh Staff Dosen dan Sekertariat Program Studi Sistem Informasi
7. Agus Kurniawan, SE selaku pimpinan CV Multi Teknik yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan riset sebagai data
pembuatan Tugas Akhir.
8. Kedua orang tua tercinta Ayahanda H. Asrudin Martosuwito dan
Ibunda Hj. Djamilah yang telah memberikan dorongan, nasehat, kasih
sayang, doa, dukungan meterial maupun spritual.
9. Kakak penulis Agus Purnomo, Nurfitria Eka Yanti, Dwi
Setianingsih, Syazili Umri, adik penulis Rizkiyanto dan seluruh keluarga
yang telah mendukung dan mendoakan penulis dalam pembuatan Tugas
Akhir ini.
10. Para sahabat yang selalu memberi dukungan Edison, Elfandro, Nia
Kartika, Suryadi, teman-teman MI-18 Angkatan 2009 dan MI-17 Angkatan
2010 yang ikut serta mendukung dan membantu penulis selama menjalani
v namanya.
Selama penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari akan hal
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, baik itu dari segi teknik tata penyajian ataupun
dari segi tata bahasa. Oleh karena itu penulis bersedia menerima kritik dan saran
dari pembaca dalam upaya perbaikan Tugas Akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat
dan hidayah kepada kita semua. Amin
Bandung, Januari 2013
Penulis
vi
1.1.Latar Belakang Penelitian ………
1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ………..
1.2.1.Identifikasi Masalah ………..
1.2.2.Rumusan Masalah ……….
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ………
1.4.Kegunaan Penelitian ………
1.4.1.Kegunaan Praktis ………..
1.4.2.Kegunaan Akademis ……….
1.5.Batasan Masalah ………..
vii
2.1.1. Pengertian Sistem
………
2.1.2. Elemen Sistem
………...
2.1.3. Karekteristik
Sistem...
2.1.4. Klasifikasi
Sistem...
2.2.Pengertian Informasi ………...
2.2.1. Fungsi Informasi
………...
2.2.2. Nilai Informasi
………...
2.3.Pengertian Sistem Informasi ………...
2.3.1. Berdasarkan Komponen Fisik...
2.3.2. Berdasarkan Fungsi Pengolahan...
2.3.3. Berdasarkan Fungsi Keluaran...
2.4.Pengertian Basis Data ………
2.4.1.Pengertian Data ………...………..
2.4.2.Basis Data...
2.5.Pengertian Persediaan ………..
2.5.1. Jenis Persediaan
viii
2.6.Perangkat Lunak Pendukung ………...
2.6.1. Tentang
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ………
3.1.Objek Penelitian ………..
3.1.1.Sejarah Singkat Perusahaan ……….
3.1.2.Visi dan Misi Perusahaan .………...
3.1.3.Struktur Organisasi Perusahaan .………..
3.1.4.Deskripsi Tugas ……….
3.2.Metode Penelitian ………
3.2.1.Desain Penelitian ………...
3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data …………...
ix
Sistem………
3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem ………...
3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem ………….
3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan …...
3.2.4.Pengujian Software ………... 41
41
42
45
48
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM …………... 4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan ………
4.1.1.Analisis Dokumen ……….
4.1.2.Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ……….
4.1.2.1.Flow Map ………..
4.1.2.2.Diagram Konteks ………..
4.1.2.3.Data Flow Diagram ………...
4.1.3.Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan …………
4.2.Perancangan Sistem ……….
4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem ………..
4.2.2.Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ……...
4.2.3.Perancangan Prosedur Yang Diusulkan …………
4.2.3.1.Flow Map ………..
4.2.3.2.Diagram Konteks ………..
4.2.3.3.Data Flow Diagram ………...
4.2.3.4.Kamus Data ………...
x
4.2.4.3.Entity Relationship Diagram ……….
4.2.4.4.Struktur File ………..
4.2.4.5.Kodifikasi ………..
4.2.5.Perancangan Antar Muka ………..
4.2.5.1.Struktur Menu ………...
4.2.5.2.Perancangan Input ……….
4.2.5.3.Perancangan Output ………..
4.2.6.Perancangan Arsitektur Jaringan ………... 82
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ………..
5.1.Implentasi ………
5.1.1.Batasan Implementasi ………...
5.1.2.Implementasi Perangkat Lunak ……….
5.1.3.Implementasi Perangkat Keras ………..
5.1.4.Implementasi Basis Data ………...
5.1.5.Impelementasi Antar Muka ………...
5.1.6.Implementasi Instalasi Program ………
5.1.7.Penggunaan Program ………
5.2.Pengujian ……….
5.2.1.Rencana Pengujian ………
5.2.2.Kasus dan Hasil pengujian ………
xi
131
Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu.
Yogyakarta
Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media.
Yogyakarta
Aji Supriyanto. 2005. Pengantar Teknologi Informasi.Salemba Infotek. Jakarta
Azhar Susanto. 2000. Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya.
Linggajaya. Bandung
Jogiyanto.2005.Analisis & Desain. Andi. Yogyakarta.
Miftahul Huda dan Bunafit Komputer. 2010. Aplikasi Inventory Multi Store Plus
Management Dengan Java. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Roger S. pressman. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi offset. Yogyakarta.
Tata Sutabri, S.kom.,MM. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Andi. Yogyakarta.
1 1.1. Latar Belakang Penelitian
Dengan semakin pesatnya perkembangan peranan ilmu pengetahuan dan
teknologi dewasa ini yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan bisnis, baik
secara individual, instansi pemerintah, ataupun swasta. Perkembangan
informasi mempunyai peranan yang sangat penting didalam suatu usaha
menciptakan kemajuan di semua bidang yang diperuntukan bagi kepentingan
manusia pada umumnya. Sistem informasi juga merupakan salah satu bagian
penting bagi perusahaan dalam meningkatkan produktifitas, baik dalam
memperoleh informasi, mengolah, dan mengunakan informasi tersebut
terutama untuk kepentingan intern perusahaan.
Setiap perusahaan baik itu perusahaan kecil, menengah maupun
perusahaan besar membutuhkan pengolahan data yang khusus untuk
mengelola suatu data dengan cepat dan tepat, sehingga tidak menjadi banyak
penumpukan tugas yang menyita waktu dan tenaga dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan.
Hal inilah yang menjadi permasalahan pada setiap perusahaan tersebut,
untuk itu penggunaan dengan cara mencatat (manual) harus diubah dengan
cara komputerisasi, karena dengan sistem komputerisasi ini sangat membantu
kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dalam suatu
perusahaan besar, menengah maupun perusahaan berskala kecil tersebut dalam
CV. Multi Teknik merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang penjualan dan pembelian barang khususnya mesin diesel dan sparepart
yang digunakan untuk kegiatan penambangan pasir timah di Propinsi Bangka
Belitung. Karena semakin menjamurnya kegiatan penambangan pasir timah,
perusahaan tersebut berusaha memenuhi kebutuhan peralatan penambangan,
sehingga terjadi penumpukan persediaan barang di gudang. Banyaknya barang
yang ada digudang dan perlu ditangani maka diperlukan suatu alat bantu sehingga
semua masalah yang berhubungan dengan barang khususnya persediaan diatasi
dengan baik.
Sistem yang ada pada CV Multi Teknik saat ini masih manual untuk
proses penyimpanan dan pengolahan data. Kesulitan menghitung stok barang
yang ada di gudang karena hanya mengandalkan alat tulis kantor dan kalkulator
akan memakan waktu dalam menentukan daftar barang yang akan dipesan.
Kesulitan lain yang timbul ketika membuat dokumen atau laporan transaksi yang
saat ini masih tersimpan dalam bentuk lembaran kertas atau arsip sehingga
keamanan dan keutuhan data tidak terjamin, serta waktu pencarian data
memerlukan waktu cukup lama.
Mengingat pentingnya masalah inventory, untuk itu perlu diadakan suatu
sistem informasi berbasis komputer yang sistematis, terarah dan lengkap yang
tentunya bisa dipakai untuk membantu dalam mengambil sebuah keputusan yang
Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk mengadakan suatu penelitian
dan menyusun permasalahan tersebut seperti dalam hal sistem persediaan barang
pada CV Multi Teknik. Sehingga penulis dapat mengangkat topik tersebut dengan
judul “SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA CV MULTI TEKNIK ”.
1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah
Identifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasi masalah yang
akan dijadikan objek penelitian dalam membuat laporan penelitian ini.
Rumusan masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan
diteliti dalam sebuah penelitian.
1.2.1. Identifikasi Masalah
Setiap perusahan maupun instansi pada umumnya mempunyai
masalah dalam menjalankan kegiatan operasinya, baik perusahaan kecil
maupun perusahaan besar, dan juga apakah instansi pemerintah atau
swasta. Setiap masalah yang ada harus diatasi sedini mungkin jika ingin
tetap mempertahankan dan mengembangkan sistemnya supaya lebih cepat
dan akurat.
Berdasarkan uraian permasalahan pada latar belakang masalah, maka
yang menjadi permasalahan pada persediaan barang di CV Multi Teknik
adalah :
1. Proses penyimpanan dan pengolahan data barang di CV. Multi Teknik
2. Proses menghitung stok barang yang ada di gudang karena hanya
mengandalkan alat tulis kantor dan kalkulator akan memakan waktu
dalam menentukan daftar barang yang akan dipesan
3. Proses pembuatan laporan transaksi dan pencarian data memerlukan
waktu yang cukup lama karena data masih berbentuk arsip/dokumen.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil penelitian penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan pada CV Multi Teknik
2. Bagaimana perancangan sistem informasi persediaan barang
pada CV Multi Teknik
3. Bagaimana implementasi sistem informasi persediaan barang
pada CV Multi Teknik akan berfungsi secara efektif dan
efisien.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud yang hendak dicapai dalam penelitian ini tidak lain adalah
untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkan ketika
perkuliahan, sehingga dengan demikian mampu mempraktekan teori –
teori yang didapatkan ketika perkuliahan serta membandingkan secara
Kemudian sesuai dengan program studi yang ditekuni oleh penulis
yakni Manajemen Informatika penulis mempunyai tujuan yang hendak
dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini, adapun tujuan tersebut adalah :
1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada CV Multi
Teknik.
2. Untuk membuat perancangan sistem informasi persediaan barang
pada CV. Multi Teknik.
3. Untuk mengimplementasikan sistem informasi persediaan pada CV
Multi Teknik
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini bagi penulis adalah untuk menerapkan ilmu
dan pengembangan pengetahuan yang didapat selama dibangku kuliah.
Dengan penyusunan skripsi ini diharapkan timbul suatu motivasi untuk
meningkatkan kemampuan penguasaan disiplin ilmu yang ditekuni dalam
bidang komputer dan dalam pembuatan aplikasi, untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman dalam ruang lingkup dunia kerja yang
sesungguhnya.
1.4.1. Kegunaan Praktis
1. Bagi CV Multi Teknik
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan
memudahkan pegawai dalam proses mengolah data persediaan
yang lebih cepat dan tepat, terutama dalam pencarian data dan
pembuatan laporan.
2. Bagi Pegawai
Dapat lebih efisien watu dalam penginputan dan pengolahan
data barang dan supplier, tidak mengalami kehabisan stok karena
keterlambatan order barang dan tidak ada lagi kesalahan dalam
pengolahan data barang sesuai supplier karena sudah
terkomputerisasi. Serta dapat lebih meningkatkan kinerja pegawai
dalam bekerja, supaya perusahaan tersebut dapat lebih maju.
1.4.2. Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembangan Ilmu
Dapat memberikan informasi terbaru bagi pengembangan
ilmu Manajemen Informatika, terutama pada proses persediaan
barang secara komputerisasi.
2. Bagi Peneliti Lain
Membantu peneliti lain yang ingin mengetahui bagaimana
proses persediaan barang. Selain itu dapat dijadikan bahan
referensi untuk perbaikan atau pengembangan bagi peneliti lain
yang akan meneliti masalah yang sama.
3. Bagi Penulis
Agar dapat menambah wawasan dan meningkatkan
dalam perkuliahan serta dapat mengaplikasikan teori tersebut
kedalam perusahaan.
1.5. Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah pada sistem informasi persediaan
barang pada CV Multi Teknik agar pembahasan tidak menyimpang dari
tujuan adalah :
1. Sistem yang dibuat adalah sistem informasi persediaan barang
dagang yang terdiri dari pemesanan barang, penerimaan,
pengeluaran, pengontrolan stok barang didalam gudang.
2. Program ini hanya dapat diaplikasikan untuk membantu kelancaran
dalam pendataan barang, supplier, dan stok serta pendataan barang
masuk dan keluar.
3. Laporan yang akan dibuat berupa laporan harian, bulanan, tahunan
dan stok.
1.6. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang penulis lakukan adalah di CV. Multi Teknik
yang beralamatkan : Jalan Jenderal Sudirman KM II Muntok Kabupaten
Bangka Barat Propinsi Bangka Belitung.
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
Penerapan
September 2012
Oktober 2012
November 2012
Desember 2012
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
System Engineering
System Analysis
Design
Coding
Testing
9 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 1). Sistem merupakan bagian yang saling
berkaitan erat dan membentuk suatu kesatuan yang saling berinteraksi antara
bagian satu dengan bagian lainnya untuk mencapai suatu tujuan, artinya apabila
salah satu bagian dari sistem tidak ada maka sistem tersebut tidak akan berfungsi
sebagaimana mestinya.
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem) yang saling
berinteraksi, sebagai akibat adanya input yang diproses menjadi output/informasi,
misalnya sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen.
2.1.1 Pengertian Sistem
Secara umum, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal atau
kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang
dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan
untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan. Edhy Sutanta
(2003:4)
Sedangkan pengertian sistem menurut Andri Kristanto (2008 : 1) adalah
Sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
Lain halnya menurut Azhar Susanto (2000 : 3) Sistem adalah
kumpulan/ group dari sub sistem/ bagian /komponen apapun baik fisik
maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Konsep sebuah sistem menuntut perancangnya untuk
mempertimbangkan sistem sebagai suatu keseluruhan. Akan tetapi
keseluruhan sistem mungkin terlalu besar untuk dianalisis secara terperinci.
Oleh karena itu, sistem dibagi atau diuraikan atas beberapa sub sistem.
Pengertian dari sub sistem sebenarnya merupakan bagian dari sistem itu
sendiri, dimana pengertian sub-sistem adalah serangkaian kegiatan yang dapat
ditentukan identitasnya yang berhubungan dalam suatu sistem.
2.1.2 Elemen Sistem
Menurut Andri Kristanto (2008:3) elemen-elemen yang terdapat dalam sistem
meliputi :
1) Tujuan
Merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem dapat
berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada
dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan
organisasi.
2). Batasan Sistem
Merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan
sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan-peraturan yang ada
3) Kontrol
Merupakan pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang
dapat berupa kontrol pemasukan data (input),kontrol keluaran data
(output),kontrol pengoperasian,dan lain-lain.
4) Input
Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data
masukan dimana data dapat berupa asal masukan,frekuensi pemasukan
data,jenis pemasukan data,dan lain-lain.
5) Proses
Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi informasi
sesuai dengan keinginan penerima, proses data berupa : klarifikasi,
peringkasan, pencarian, dan lain-lain.
6) Output
Merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem.Output dapat berupa
laporan,grafik,dan lain-lain.
7) Umpan Balik
Merupakan elemen-elemen sistem yang tugas nya apakah sistem
berjalan sesuai keinginan,umpan balik dapat berupa perbaikan,
2.1.3 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 3). Pada hakekatnya suatu sistem
mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai
komponen-komponen (component), batasan sistem (boundary), lingkungan
luar sistem (environment), penghubung sistem (interface), masukan sistem
(input), pengolahan sistem (process), keluaran sistem (output), dan sasaran
sistem (object ives) atau tujuan sistem (goal).
1) Komponen sistem (component)
Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari
sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem
secara keseluruhan.
2) Batasan sistem (boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu sistem
menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3) Lingkungan luar sistem (environment)
Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
4) Penghubung sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung atau subsistem
dengan subsistem lainnya. Dengan subsistem dapat berintegrasi dengan
subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.
5) Masukan sistem (input)
Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance input)
dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input berupa sebuah
program komputer, pada komputer data merupakan signal input untuk
diolah menjadi informasi.
6) Pengolahan sistem (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan
merubah input menjadi output.
7) Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem merupakan hasil dari pengolahan sistem dan
mengklasifikasikan masukan menjadi keluaran.
8) Sasaran sistem (object ives)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran sistem
sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang
2.1.4 Klasifikasi Sistem
Menurut Aji Supriyanto (2005 : 241) sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandang sebagai berikut :
1. Sistem fisis (physical systems) dan sistem abstrak (abstract system)
Sistem fisis adalah sistem yang komponennya berupa benda nyata
yang dapat dilihat atau dijamah oleh tangan manusia. Contoh sistem
fisis adalah sistem perangkat keras (hardware) komputer yang antara
lain terdiri atas, unit pusat pengolah (Central Processing Unit/CPU),
memory, monitor, keyboard, dan lainnya.
Sedangkan sistem abstrak adalah berupa pemikiran ide atau konsep
yang tidak dapat tampak secara fisik. Contoh sistem abstrak adalah
sistem operasi (Operating Systems/OS) komputer yang terdiri atas
sekumpulan instruksi dalam bahasa yang dipahami oleh mesin
komputer. Umumnya suatu sistem terdiri atas gabungan komponen
fisis dan abstrak yang saling bekerja sama.
2. Sistem alamiah (natural systems) dan sistem buatan manusia (human
made systems)
Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara
alami/natural tanpa campur tangan manusia. Sedangkan sistem buatan
manusia ada sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah
adalah sistem tata surya yang terdiri atas sekumpulan planet, gugusan
Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komputer yang ada
sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan oleh manusia.
3. Sistem tertentu (deterministic systems) dan sistem tidak tentu
(probabilistic systems)
Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat
ditentukan/diprediksi sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu
tingkah lakunya tidak dapat ditentukan/diprediksi sebelumnya. Sistem
aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya
dapat ditentukan sebelumnya. Sedangkan sistem perekonomian dalam
suatu Negara termasuk klasifikasi sistem tidak tentu, karena tidak
diketahui dengan pasti apa yang akan terjadi terhadap kondisi
perekonomian tersebut apabila terjadi suatu kejadian tertentu.
4. Sistem tertutup (closed systems) dan sistem terbuka (open systems)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak
dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka
mempunyai perilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Dalam
kenyataannya hampir tidak ada suatu sistem yang benar-benar tertutup.
Yang ada adalah sistem yang relatif tertutup, yaitu sistem yang relatif
tidak dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer
merupakan contoh sistem relatif tertutup, karena tingkah laku sistem
aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar
sistem. Sekalipun sistem aplikasi komputer akan terhenti apabila catu
2.2 Pengertian Informasi
Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang
kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambing
tertentu yang tidak acak yang menunjukkan jumlah, tindakan atau hal. Data
dapat berupa catatan-catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file
dalam basis data.
Menurut Edhy Sutanta (2003 : 9-10) Informasi merupakan hasil
pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan
mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang
dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak
langsung pada saat mendatang. Untuk memperoleh informasi, diperlukan
adanya data yang akan diolah dan unit pengolah.
Menurut Azhar Susanto (2000 : 37) Informasi merupakan hasil dari
pemrosesan data, akan tetapi tidak semua dari hasil pemrosesan data tersebut
bias menjadi informasi.
Menurut Raymon Mc Leod dalam Azhar Susanto (2000 : 38)
mendefinisikan Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang
lebih berarti bagi penerimanya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan informasi adalah data yang
telah diolah sehingga menghasilkan nilai yang lebih bermakna dan
Transformasi data menjadi informasi dapat digambarkan sebagaimana
ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. Dalam gambar tersebut, input adalah
data yang akan diolah oleh unit pengolah, dan output adalah informasi
sebagai hasil pengolahan data yang telah diinputkan tersebut. Suatu unit
penyimpan diperlukan sebagai alat simpanan data, pengolah, maupun
informasi.
Gambar 2.1 Transformasi Data Menjadi Informasi
Sumber : Edhy Sutanta (2003:10) Sistem Informasi Manajemen
2.2.1 Fungsi Informasi
Menurut Edhy Sutanta (2003:11) Suatu informasi mempunyai beberapa
fungsi, antara lain:
a. Menambah pengetahuan
Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerimanya yang
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses
pengambilan keputusan.
b. Mengurangi ketidakpastian
Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan
terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga menghindari keraguan pada
saat pengambilan keputusan.
INPUT UNIT PENGOLAH OUTPUT
c. Mengurangi resiko kegagalan
Adanya informasi akan resiko kegagalan karena apa yang akan terjadi
dapat diantisipasidengan baik, sehingga kemungkinan terjadinya
kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang
tepat.
d. Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan
Adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang tidak
diperlukan, karena keputusan yang diambil lebih terarah.
e. Memberi standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan keputusankeputusan
yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan.
Adanya informasi akan memberikan standar, aturan, ukuran, dan
keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan secara lebih baik berdasa informasi yang diperoleh.
2.2.2 Nilai Informasi
Menurut Edhy Sutanta (2003:13) Nilai suatu informasi dapat ditentukan
berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai
informasi, yaitu sebagai berikut:
1. Kemudahan dalam memperoleh
Informasi dapat diperoleh dengan mudah jika system dilengkapi oleh
basis data dan bagian pengolah yang mampu mengolah data dengan
2. Sifat luas dan kelengkapannya
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai
lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak
lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara
baik. Sifat luas dan lengkap tersebut memerlukan dukungan basis data
yang cukup lengkap dan terstruktur dengan baik.
3. Ketelitian (accuracy)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai
ketelitian yang sangat tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai
jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan
keputusan.
4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan
kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak
bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak
dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
5. Ketepatan waktu
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapatditerima
oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting
menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karenatidak dapat
6. Kejelasan (clarity)
Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilaiinformasi.
Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
Dibandingkan dengan bentuk teks atau deskriptif, informasi dalam
bentuk table atau grafik banyak menjadi pilihan, karena dapat dibaca
dan dipahami dengan lebih mudah.
7. Fleksibilitas/keluwesannya
Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.
Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada
saat pengambilan keputusan.
8. Dapat dibuktikan
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat
dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada
validitas data sumber yang diolah.
9. Tidak ada prasangka
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak
menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
10.Dapat diukur
Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar
dapat mencapai nilai yang sempurna. Pengukuran informasi pada
umumnya dimaksudkan untuk mengukur dan melacak kembali
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Edhy Sutanta (2003:19) Sistem informasi dapat didefinisikan
sebagai kumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul, bekerja
bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan
bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara
tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input)
berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan
keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan
yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya
baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan
operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai
tujuan.
Menurut Al–Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 13) Sistem informasi
didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat
dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau
untuk pengendali informasi.
Lain halnya dengan Azhar Susanto (2000 : 59) Sistem informasi adalah
kumpulan dari sub – sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
2.3.1 Berdasarkan Komponen Fisiknya
Menurut Edhy Sutanta (2003:20) Berdasarkan komponen fisik
penyusunannya, Sistem Informasi terdiri atas komponen berikut:
1. Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras dalam sistem informasi meliputi piranti-piranti yang
digunakan oleh sistem komputer untuk masukan dan keluaran
(input/output device), memory, modem, pengolah (processor), dan
peripheral lain.
2. Perangkat Lunak (software)
Perangkat lunak dalam sistem informasi adalah berupa
program-program komputer yang meliputi sistem operasi (Operating
System/OS), bahasa pemrograman (Programming Language), dan
program-programaplikasi (Aplication).
3. Berkas (File)
Berkas merupakan sekumpulan data yang disimpan dengan cara-cara
tertentu sehingga dapat digunakan kembali dengan mudah dan cepat
membentuk suatu berkas.
4. Prosedur (Procedur)
Prosedur meliputi pengoperasian untuk sistem operasi, manual dan
dokumen-dokumen yang memuat aturan-aturan yang berhubungan
5. Manusia (Brainware)
Manusia yang terlibat dalam suatu sistem informasi meliputioperator,
programmer, system analyst, manajer sistem informasi, manajer pada
tingkat operasional, manajer pada tingkat manajerial, manajer pada
tingkat strategis, teknisi, serta individu lain yang terlibat didalamnya.
2.3.2 Berdasarkan Fungsi Pengolahannya
Menurut Edhy Sutanta (2003:21) Sistem informasi mempunyai tugas
utama melakukan transformasi data menjadi informasi. Hal ini berarti system
informasi bertugas menerima data masukan, mengolah data masukan, dan
menghasilkan keluaran berupa informasi.
Berdasarkan fungsi pengolahan, sistem informasi dapat terdiri atas
fungsiberikut:
1. Mengolah transaksi
Salah satu fungsi sistem informasi adalah mengolah data yang
diperoleh dari catatan-catatan proses transaksi. Hal ini berarti sistem
informasi akan mengolah transaksi yang terjadi dalam sistem. Contoh
data transaksi yang diolah oleh Sistem Informasi adalah pemesanan,
pengiriman barang pesanan, pembayaran, penjualan, pembelian, return
barang yang dikirim,dan transaksi lainnya.
2. Memelihara file historis
File historis memuat kumpulan data transaksi yang telah terjadi dalam
jangka waktu tertentu pada masa lampau. File historis perlu dipelihara
file historis diperlukan untuk proses peramalan (forecasting) dan
perencanaan (planning) berbagai kegiatan yang akan dilakukan.
Pemeliharaan file historis memerlukan suatu mekanisme tersistem
yang mampu menjaga data yang tersimpan agar dapat diakses dengan
mudah dan cepat padasetiap saat diperlukan
3. Menghasilkan keluaran
Unit pengolah dalam sistem informasi akan menghasilkan
informasi-informasi penting yang dibutuhkan para pengguna. Keluaran sistem
dapat ditampilkan di layar monitor komputer (softcopy) maupun
tercetak di atas kertas (hardcopy) atau media yang lain. Keluaran
tersebut dapat berupadokumen, laporan, atau jawaban atas pertanyaan
yang dihasilkan, baiksecara rutin maupun adhoc.
4. Interaksi user-pengolah
Interaksi user-pengolah merupakan salah satu fungsi pengolahan dalam
Sitem Informasi yang berupa media yang memungkinkan user untuk
berinteraksi dengan program aplikasi pengolahan data. Interaksi user
pengolahumumnya berupa tampilan dialog di monitor komputer. User
dapat menjawab pertanyaan, memilih proses, atau aktifitas lainnya
2.3.3 Berdasarkan Fungsi Keluaran
Menurut Edhy Sutanta (2003:22-23) Berdasarkan fungsi keluaran, sistem
informasi dapat menghasilkan keluaran sebagai berikut:
1. Dokumen transaksi
Dokumen transaksi merupakan keluaran yang dihasilkan sebagaibukti
proses transaksi. Contoh dokumen transaksi adalah faktur pemesanan,
nota penjualan, nota pembelian, kuitansi pembayaran, bukti
pengiriman barang, dan lainnya.
2. Laporan terjadwal/rutin
Sistem informasi harus mampu menghasilkan berbagai laporan
terjadwal/rutin. Laporan terjadwal/rutin dapat sicetak secara periodik
pada setiap akhir hari, minggu, bulan, tahun atau lainnya. Laporan
rutin dapat berupa daftar rincian transaksi atau rekapitulasi transaksi
yang telah terjadi.
3. Jawaban atas pertanyaan jadwal
Selain menyajikan informasi berupa laporan, Sistem Informasi juga
harus mampu memberikan jawaban atas berbagai pertanyaanterjadwal
yang diperlukan oleh para manajer. Jawaban atas pertanyaan terjadwal
bisa jadi berupa informasi singkat yang ditampilkan di monitor
komputer dan tidak harus dicetak. Contoh informasi yang diperlukan
4. Laporan tidak terjadwal (adhoc)
Sebagian informasi berupa laporan, seringkali perlu disajikan pada
waktu yang tidak tertentu. Sewaktu-waktu manajer memerlukan
laporan, maka Sistem Informasi harus mampu memenuhinya secara
tepat. Sebagai contoh, laporan pembelian barang perlu segera dicetak
pada saat ada inspeksi pimpinan.
5. Jawaban atas pertanyaan tidak terjadwal (adhoc)
Para manajer seringkali memerlukan informasi singkat yang harus
disajikan sewaktu-waktu. Hal ini merupakan salah satu fungsi Sistem
Informasi yang harus mampu memenuhinya secara cepat.
6. Dialog user-machine
Dialog user-machine merupakan media yang memungkinkan user
untuk berinteraksi dengan peralatan yang digunakan dalam sistem.
Interaksi user-pengolah umumnya berupa tampilan pesan di monitor
komputer yang menunjukkan pesan peringatan atau atauprogress yang
sedang dilaksanakan oleh program aplikasikomputer.
Contoh dialog user-machine adalah berupa pesan bahwaprinter belum
siap digunakan untuk mencetak, kehabisan kertas,kehabisan tinta, dan
2.4 Pengertian Basis Data 2.4.1 Data
Menurut J.Longkutoy :”Istilah data adalah suatu istilah majemuk dari
kata datum yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti
yang dihubungkan dengan kenyataan, kata-kata, simbol-simbol yang
menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain”.
Proses pengolahan data ada tiga, yaitu :
1. Pada tahapan input
Yaitu dilakukan proses pemasukan data kedalam proses komputer
lewat alat input (input device).
2. Pada tahapan proses
Yaitu dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan,
yang dilakukan oleh alat pemroses (process device) yang dapat
berupa proses perhitungan, perbandingan, pengendalian atau
pencarian di storage (penyimpanan).
3. Pada tahapan output
Yaitu dilakukan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan
2.4.2 Basis Data
Istilah Basis Data banyak menimbulkan interpretasi yang berbeda pada
saat maraknya perangkat lunak di BASE II dan BASE II plus, sebuahberkas
(dengan ekstensi DBF) biasa disebut basis data.
Istilah yang tidak tepat ini meskipun telah merasuk kesejumlah
pemrograman, akhirnya diluruskan kembali oleh pencipta perangkat lunak
basis data yang lain.
Menurut Fatansyah (2007) Basis data terdiri atas 2 kata, yaitu basisdan
data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gedung tempat
bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta berita
nyata yang mewakili suatu objek, suatu manusia (pegawai, siswa, pembeli,
pelanggan, dll).
Basis Data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang,
seperti :
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang sedang berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersyarat sedemikian rupa dan tanpa pengulangan untuk memenuhi
kebutuhan.
3. Kumpulan file / tabel / arsip yang saling berhubungan yang disimpan
2.5. Pengertian Persediaan
Menurut Miftakhul Huda & Bunafit Nugroho (2010:49) Perusahaan
memiliki persediaan (inventory) dengan tujuan untuk menjaga kelancaran
usahanya. Bagi perusahaan, persediaan barang dagangan memungkinkan untuk
memenuhi permintaan pembeli atau pasar. Di satu sisi persediaan yang tinggi
memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan yang mendadak, akan
tetapi, di sisi lain persediaan yang tinggi menyebabkan perusahaan memerlukan
modal kerja yang makin besar pula. Untuk itu dibutuhkan pengelolaan terhadap
persediaan. Tujuan pengelolaan persediaan adalah perputaran (turnover) dari
inventory, yaitu turnover secepat mungkin tanpa kehilangan sales akibat
kehabisan persediaan.
2.5.1 Jenis Persediaan
Menurut Miftakhul Huda & Bunafit Nugroho (2010:50) berdasarkan
kepada bentuk fisiknya persediaan dapat dikelompokkan menjadi lima jenis
persediaan, yaitu :
1. Persediaan bahan baku (raw material)
Bahan baku adalah barang-barang berwujud (seperti : kayu, tanah liat,
besi) yang akan digunkan dalam proses produksi. Barang tersebut bisa
diperoleh dari sumber alam, dibeli dari para pemasok, atau dibuat
sendiri untuk dipergunakan dalam proses selanjutnya.
2. Komponen Rakitan (parts/component)
Komponen adalah bagian produk yang diperoleh dari perusahaan lain
3. Bahan Pembantu (supplies)
Bahan pembantu adalah barang atau bahan yang dipergunakan di
dalam proses produksi, akan tetapi tidak merupakan bagian dari
produksi akhir.
4. Barang dalam proses (work in process)
Barang dalam proses atau barang setengah jadi adalah seluruh barang
atau bahan yang telah mengalami pengolahan (hasil dari suatu proses)
akan tetapi masih harus mengalami pengolahan lebih lanjut untuk siap
menjadi produk jadi.
5. Barang jadi (finishied goods)
Barang jadi adalah seluruh barang yang telah mengalami pengolahan
dan telah siap di jual kepada konsumen.
2.5.2 Fungsi Persediaan
Menurut Miftakhul Huda & Bunafit Nugroho (2010:51) persediaan
memiliki fungsi tersendiri, sebagaimana tujuan dari diadakannya persediaan,
berikut ini fungsi-fungsi utamanya, yaitu :
1. Menghilangkan/mengurangi resiko keterlambatan pengiriman bahan
2. Menyesuaikan dengan jadwal produksi.
3. Menghilangkan/mengurangi resiko kenaikan harga
4. Menjaga persediaan bahan yang dihasilkan secara musiman
5. Mengantisipasi permintaan yang dapat diramalkan
6. Mendapatkan keuntungan dari quantity discount
2.5.3 Pengertian Gudang
Menurut Miftakhul Huda & Bunafit Nugroho (2010:51) gudang (store)
adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan barang, yang dijadikan
sebagai objek transaksi bisnis. Baik oleh sebuah badan tertentu maupun
perseorangan.
2.5.4 Jenis Gudang
Berdasarkan fungsinya, jenis-jenis gudang antara lain :
a. Central Warehouse (Gudang pokok)
Gudang pokok adalah gudang yang berfungsi sebagai
penerimaan, penyimpanan dan pengiriman barang.
b. Retailer Warehouse (Gudang Pengecer)
Gudang pengecer adalah sebuah gudang yang berfungsi
sebagai aktifitas penjualan langsung, biasanya adalah gedung
pada sebuah toko, yang menjual barang kepada konsumennya.
c. Distribution Warehouse (Gudang Distribusi)
Gudang distribusi adalah sebuah gudang yang berfungsi
2.6 Perangkat Lunak Pendukung 2.6.1. Tentang PHP
PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. Ia merupakan bahasa
berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server.
Hasilnyalah yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser.
Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya,
ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya,
Anda bisa menampilkan isi database ke halaman Web. Pada prinsipnya, PHP
mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server
Page), Cold Fusion, ataupun Perl.
Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip
Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat
hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip – skrip ini selanjutnya dikemas menjadi
tool yang disebut”Personal Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal-bakal
PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI Versi 2. Pada versi inilah
pemograman dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML. Yang
menarik, kode PHP juga bisa berkomunikasi dengan database dan melakukan
perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan.
Pada saaat ini, PHP cukup populer sebagai peranti pemograman Web,
terutama di lingkungan Linux. Walaupun demikian, PHP sebenarnya juga dapat
berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows NT, dan
Macintosh. Bahkan versi untuk Windows 65/98 pun tersedia.
Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server
Apache. Namun, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti
2.6.2. WampServer
Wamp adalah sebuah aplikasi yang dapat menjadikan komputer
kita menjadi sebuah server. Kegunaan wamp server ini untuk membuat
jaringan local sendiri dalam artian kita dapat membuat website secara
offline, Jadi fungsi dari wamp server itu sendiri merupakan server website
kita untuk cara memakainya. Mengapa harus menjadi server, karena dalam
hal ini komputer yang akan kita pakai harus memberikan pelayanan untuk
pengaksesan web, untuk itu komputer kita harus menjadi server.
2.6.3. Tentang My Sql
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal.
Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk
mengakses databasenya. Selain itu, ia bersifat free (Anda tidak perlu membayar
untuk menggunakannya)pada berbagai platform (kecuali pada Windows, yang
bersifat shareware atau perlu membayar setelah melakukan evaluasi dan
memutuskan untuk digunakan untuk keperluan produksi).
MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management
System). Itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan pada
MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel.
Berikut adalah kelebihan – kelebihan MySQL server dalam pembuatan
database adalah sebagai berikut :
1. Protability
MySQL dapat digunakan dengan stabil tanpa kendala, berarti pada berbagai
sistem operasi diantaranya seperti Windows, Linux, Mac OS X Server, Solaris,
2. Multiuser
MySQL dapat digunakan untuk menangani beberapa user dalam waktu yang
bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. Hal ini akan memungkinkan
sebuah database server MySQL dapat diakses client secara bersamaan dalam
waktu yang bersamaan pula.
3. Performance Tuning
MySQL memiliki kecepatan yang cukup menakjubkan dalam menangani query
sederhana, serta mampu memproses lebih banyak SQL pesatuan waktu.
4. Column Types
MySQL didukung tipe kolom (tipe data) yang sangat kompleks.
5. Command dan Functions
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah
SELECT dan WHERE dalam query.
6. Scalability dan Limits
Dalam hal batas kemampuan, MySQL terbukti mampu menangani database
dalam skala yang besar dengan jumlah record lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel
serta 5 miliar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32
indeks pada setiap tabelnya. Sama halnya dengan software database lainnya,
MySQL memiliki interface (antarmuka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa
pemograman dengan menggunakan fungsi API (Aplication Programming
Interface).
7. Struktur Tabel
Struktur tabel MySQL cukup baik, serta cukup fleksibel. Misalnya ketika
menangani Alter Table, dibandingkan database lainnya semacam ProgresSQL
35 3.1. Objek Penelitian
Tempat yang dijadikan penulis sebagai objek penelitian yakni sebuah
perusahaan penjualan dan pembelian barang Tambang Inkonvensional. Untuk
melihat lebih jelas gambaran mengenai objek penelitian tepatnya di CV Multi
Teknik maka penulis membahas mengenai sejarah, visi dan misi perusahaan,
struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan dari CV Multi Teknik tersebut.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
CV Multi Teknik merupakan suatu perusahaan yang bergerak di
bidang penjualan dan pembelian barang yang telah mengalami pengolahan
dan siap di jual kepada konsumen. Perusahaan yang berdiri pada tahun
2001 ini mengawali usahanya dengan toko kecil yang menjual sparepart
mesin saja. Akan tetapi maraknya kegiatan penambangan pasir timah di
Propinsi Bangka Belitung memaksa CV Multi Teknik mengembangkan
usahanya dan menambah jumlah barang yang di jual, seperti sparepart dan
kebutuhan alat tambang lainnya dengan mengambil keuntungan sebesar
10% usaha ini mampu bertahan sampai saat ini.
Dengan semangat dan kerja keras CV Multi Teknik mampu
menjadikan perusahaan yang mendapatkan kepercayaan dari konsumennya
sebagai perusahaan persediaan barang terlengkap dan dapat memenuhi
Memiliki banyak pelanggan adalah kemampuan yang sudah
dicapai perusahaan ini, oleh karena itu mereka selalu berusaha memenuhi
dan melayani kebutuhan konsumennya dengan memberikan harga murah
tapi mengutamakan kualitas yang baik.
3.1.2. Visi Dan Misi Perusahaan
CV Multi Teknik berdiri dengan visi menjual produk yang
berkualitas, murah tetapi bukan murahan dan memenuhi kebutuhan para
penambang dengan cepat dan lengkap.
Sedangkan Misi CV. Multi Teknik Yaitu Sebagai Berikut:
1. Menyelenggarakan kegiatan jual beli peraltan tambang yang
berkualitas dan bernilai tambah untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
2. Mengembangkan sumber daya manusia perusahaan untuk
meningkatkan kompetensi dan komitmen guna pengembangan
perusahaan serta dapat berperan aktif dalam pengembangan usaha
jual beli.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi sangat diperlukan supaya terjadi koordinasi kerja
yang baik antar kedudukan dan tugas serta kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh setiap pegawai yang bersangkutan di dalam satu
organisasi. Dengan adanya struktur organisasi yang rapi maka setiap
pegawai akan tahu apa yang harus dikerjakan dan kepada siapa dia harus
Berikut ini penulis sajikan struktur organisasi CV Multi Teknik
beserta tugas dan kewajibannya masing-masing :
Manager
Supervisor
Bagian Penjualan
Teknisi Bagian Gudang Finance
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : CV Multi Teknik
3.1.4. Deskripsi Tugas
Deskripsi tugas adalah pemecahan atau pemisahan atau pembagian
tugas yang kompleks ke dalam komponen-komponen (bagian-bagian)
sehingga seseorang akan bertanggung jawab dalam ruang lingkup
pekerjaan yang lebih terbatas sehingga dalam melaksanakan pekerjaannya
lebih efektif dan efisien. Berikut ini adalah deskripsi tugas dari organisasi
CV Multi Teknik:
1. Manajer
a. Merencanakan apa yang akan dilakukan oleh perusahaan di
kemudian hari.
c. Menyusun organisasi dengan sumber daya yang tepat.
d. Mengarahkan untuk melaksanakan sesuai dengan rencana.
e. Mengendalikan sumber daya agar tetap beroperasi secara
optimal.
2. Supervisor
a. Mengendalikan, merealisasikan rencana perusahaan, dan
memastikan agar tujuan perusahaan tercapai.
b. Mendistribusikan pekerjaan kepada tiap teknisi dan
mengarahkan mereka supaya bekerja secara optimal.
3. Finance
a.Mengendalikan pengeluaran dan pemasukan uang perusahaan.
b. Melakukan pembayaran terhadap pembelian barang.
4. Bagian Penjualan
a. Melayani permintaan konsumen
b. Membuat Laporan Penjualan
5. Bagian Gudang
a. Memesan barang yang sudah kehabisan stok
b. Mencatat barang yang masuk dan keluar
c. Membuat Laporan Stok barang
6. Teknisi
a. Melakukan Perbaikan bila terjadi kerusakan
3.2. Metode Penelitian
Metode adalah suatu kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu
kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks,
yang paut (relevant) dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode ialah
suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat
unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan.
Unsur-unsur metode ialah wawasan intelektual, konsep, cara penghampiran
(approach) persoalan, dan rancangbangun alas data (database). Wawasan
intelektual berkenaan dengan nalar, tanggap rasa (sensation), serapan
(perception), pengalaman, dan ilmu pengetahuan. Konsep adalah hasil proses
intelektual berupa kejadian imajinatif untuk memperluas atau memperkaya
serapan, sehingga dapat di bentuk gagasan baru yang dapat menganalisis
persoalan secara lebih cermat. Cara berkenaan dengan pola berfikir. Alas data
ialah cerminan citra tentang "kenyataan" yang dimiliki seorang penelitian, atau
serapan penelitian tentang "kenyataan". Alas data dirancangbangun sedemikian
rupa agar semua data yang terkumpul dapat dialoksikan kepada kedudukan atau
fungsinya yang sepadan menurut maksud dan tujuan penelitian.
Penulis menggunakan metode penelitian terstruktur, sebagai metode untuk
mencari pemecahan permasalahan di CV Multi Teknik. Sehingga dapat
mendapatkan solusi dan pemecahan masalahnya dengan didasari dari data-data
3.2.1. Desain Penelitian
Tahap desain ini penulis membuat gambaran tentang sistem persediaan
barang pada CV Multi Teknik. Sistem informasi lebih menggunggulkan pada
input data dan output data barang.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini yaitu
menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder, berikut
penjelasannya:
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan
atau wawancara dan observasi.
a. Wawancara
Yaitu penulis melakukan wawancara langsung dengan
supervisor dan pegawai di CV Multi Teknik khususnya Bagian
Gudang, sehingga didapatkan informasi mengenai data pengolahan
barang menyangkut alur keluar masuk barang dan pemesanan
barang jika persediaan sudah mencapai batas minimum atau
kosong yang sedang berjalan di perusahaan.
b. Observasi.
Yaitu mengadakan pengamatan langsung untuk mendapatkan
sistem informasi persediaan yang lebih akurat terkait dengan
masalah-masalah yang diteliti. Berdasarkan pengamatan tersebut
persediaan yang berjalan saat ini belum berjalan secara baik dalam
segi penyediaan data barang, supervisor, pencatatan data barang
masuk dan keluar, pemesanan barang, sehingga diperlukan suatu
sistem informasi yang menunjang terhadap kecepatan dan
ketepatan data dalam proses pengolahan data barang dan
persediaan di CV Multi Teknik.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Penulis mengambil data-data yang berhubungan dengan tugas
akhir di CV Multi Teknik untuk dijadikan bahan dalam penyusunan
tugas akhir. Dokumentasi yang didapat pada CV Multi Teknik
adalah sebagai berikut:
1. Faktur pembelian barang.
2. Profil serta struktur organisasi CV Multi Teknik.
3. Dokumen data barang.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem merupakan suatu
metode yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem
informasi.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
perancangan terstruktur. Melalui pendekatan terstruktur,
permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil
pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai
dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan
produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.
Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan
konsep yang baru, teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan
sirkuit untuk alat-alat elektronik adalah dua contoh dari konsep ini
yang banyak digunakan di industri-industri. Konsep ini memang
relatif masih baru digunakan dalam pengembangan sistem informasi
untuk dihasilkan sistem yang memuaskan pemakainya. Melalui
pendekatan terstruktur, permasalahan-permasalahan yang komplek di
organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk
dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai
dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan
anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktifitas
dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah dengan
menggunakan metoda Model Waterfall yang merupakan metode
yang berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi
System / Inform ation Engineering and
M odeling
Software Requirem ents Analysis
Design
Coding
Testing / Verification
M aintenance Berikut ini metode pengembangan Waterfall yang dijelaskan
oleh gambar 3.2 :
Gambar 3.2 Metode Pengembangan Waterfall
(Sumber : Software Engineering. Oleh : Roger S. Pressman)
Roger S. Pressman memecah model waterfall menjadi 6 tahapan. Berikut
adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut
Pressman:
System / Information Engineering and Modeling. Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan
diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat
hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project
Definition.
Software Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari
program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti
tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan,
user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem
dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan. Design. Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan
diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum
coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang
telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya,
maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari
software.
Coding. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang
dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui
proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang
secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
Testing / Verification. Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus
diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus
Maintenance. Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak
selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada
errors kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan
fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan
ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada
pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari
suatu sistem informasi yang untuk ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahannya,
kesempatan-kesempatan dan hambatan yang terjadi dalam kebutuhan-kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Perancangan sistem adalah proses perancangan, pengembangan
sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan
untuk sistem yang akan dibentuk.
Dalam perancangan suatu sistem diperlukan beberapa alat
Bantu. Alat Bantu ini merupakan refresentasi grafik yang dapat
mempermudah dalam menggambarkan komponen-komponen yang
ada, proses yang terjadi dan membuat usulan pemecahan masalah
secara logika. Alat Bantu yang digunakan diantaranya Diagram
1. Flow Map
Menurut pendapat Andri Kristanto (2008:60) Flow Map
adalah aliran data berbentuk dokumen atau formulir didalam suatu
sistem informasi yang merupakan suatu aktifitas yang terkait dalam
hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi. Proses aliran
dokumen ini terjadi dengan entitas diluar sistem.
2. Diagram Konteks
Menurut Andri Kristanto (2008:70) Diagram konteks
(Context Diagram) adalah sebuah diagram sederhana yang
menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan
keluaran dari sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan
lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
3. Data Flow Diagram
Menurut Andri Kristanto (2008:61) DFD adalah suatu
model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan
darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem,
dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut
dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang
dikenakan pada data tersebut. DFD menggambarkan penyimpanan
data dan proses yang mentransformasikan data. DFD menunjukkan