1
PENGARUH KEPRIBADIAN DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA USAHA
(Survey Pada Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung) Novan Prawira
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung
novanpra24@gmail.com
Abstract: Micro, small and middle entreprises cannot be denied was the backbone of the national economy. Micro, small and middle entreprises became one of the most potential in boosting economic growth and tackling the problem of unemployment and poverty. The realization of the strategy before are expected to improve the performance of small and medium businesses as a whole characteristic of individual such as personality, motivation, self-efficacy, locus of control and risk taking could define the successful to the entrepreneur and the bussiness management. Entrepreneurial behavior viewed from the perspective of a sociology define the connection human relationships, the pattern of the social life and cultural norms and forming entrepreneurial behavior. There are several creative industry centres in Bandung and one of them is Binong Jati Knitted Industrial Centre.
This research are categorized as the kind of descriptive-verificative research. The population in this research are more or less 240 owners of Binong Jati Knitted Industrial Centre in 2015. The sample that is used in this research as many as 80 respondents using sample random sampling method. The data that is used in this research was the primary data that is questionnaires and secondary data are obtained from previous studies. This research uses descriptive statistical tests and simple regression analysis to obtain thorough an illustration on the relationship between variables in this research.
The result in this research indicates that a impact of the personality and the entrepreneurship behavior influence significantly to the entreprises performance.
Keywords : Personality, Entrepreneurship Behavior, Entreprises Performance
Pendahuluan
Terkait dengan aspek manajemen dan organisasi, selama ini aspek tersebut hanya terfokus pada aspek pemasaran, pengelolaan organisasi, aspek produksi, dan aspek keuangan. Aspek sumberdaya manusia khususnya yang menekankan pada kepribadian individual praktisi UMKM itu sendiri masih belum mendapat perhatian seperti halnya aspek-aspek manajemen yang lain.
Hasil penelitian Taormina dan Lao (2007) dalam Ratno Purnomo dan Sri Lestari (2010) menyatakan bahwa kesuksesan sebuah bisnis ditentukan oleh karakteristik individual. Karakteristik individual bersifat melekat dalam diri individu yang bisa berubah-ubah atau stabil sepanjang waktu. Karakteristik individu yang dapat berubah-ubah terbentuk karena adanya situasi tertentu atau pengalaman tertentu.
Menurut Entrialgo, et al (2000) dalam Ratno Purnomo dan Sri Lestari (2010) menyatakan bahwa kepribadian individual berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan organisasi bisnis UMKM. Dan menurut Green, et al (1996) dalam Ratno Purnomo dan Sri Lestari (2010) menyatakan bahwa karakteristik individual seperti kepribadian, motivasi, self-efficacy, locus of control dan risk taking dapat menentukan kesuksesan seorang entrepeneur dalam pengelolaan bisnisnya.
Di Kota Bandung terdapat beberapa sentra industri kreatif dan salahsatu dari sentra industri utama adalah sentra industri rajutan Binong jati yang bergerak di bidang fesyen. Sentra industri rajutan Binong Jati merupakan salah satu industri kecil rumahan (home industry) yang berpotensi dan mampu memberikan kontribusi pada perekonomian di Kota Bandung.
2
ketat baik sesama pengusaha rajutan atau industri lainnya. Hal ini juga disebabkan etos kerja dan jiwa kewirausahaan yang kurang baik dari para pelaku usaha rajut tersebut. Berikut ini adalah data jumlah pengusaha rajut Binong Jati di Kota Bandung:
Tabel 1
Jumlah Pengusaha Rajutan Sentra Industri Binong Jati Periode 2011-2013
No. Tahun Jumlah Pengusaha Rajut Binong Jati
Pertumbuhan (%)
1 2011 293 -
2 2012 278 -5.12
3 2013 240 -13.67
Sumber : Koperasi Industri Rajutan Binong Jati (KIRBI)
Berdasarkan tabel diatas, jumlah pengusaha di Industri Rajutan Binong Jati mengalami pengurangan semenjak 2011. Hal ini dikarenakan banyaknya barang-barang impor dari cina yang murah masuk ke pasar lokal sehingga menyaingi produk dalam negeri. Selain itu, terdapat beberapa permasalahan utama yang ditemukan pada saat pra penelitian yaitu kurang berkembangnya teknologi dan mesin yang digunakan, konsep usaha yang belum berkembang, dan pelaku usaha yang kurang memiliki jiwa kewirausahaan.
KAJIAN PUSTAKA Kepribadian
Kepribadian menurut Larsen & Buss (2010) dalam Lia Melawati (2014) merupakan sekumpulan
trait dan mekanisme psikologis didalam individu yang terorganisir dan relatif bertahan dan mempengaruhi interaksi serta adaptasi, intrapsikis, fisik dan lingkungan sosial.
Kepribadian seseorang mempengaruhi cara individu dalam bereaksi, berpikir, merasa, berinteraksi, dan beradaptasi dengan orang lain, termasuk dalam perilaku agresif menurut Larsen & Buss (2005) dalam Lia Melawati (2014).
Perilaku Kewirausahaan
Dalam Wijaya (2008) Perilaku berwirausaha yaitu tindakan individu yang ditunjukkan dengan keputusan berwirausaha. Perilaku berwirausaha diukur dengan skala perilaku berwirausaha yang diadaptasi dari model perilaku Azjen.
Perilaku berwirausaha dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktivitas perusahaan dalam hal inovasi, pencarian usaha baru (venturing), dan pembaharuan strategik (strategic renewal) (Guth & Ginsberg, 1990; Zahra, 1996).
Sedangkan menurut Montanye (2006) kewirausahaan merupakan aktivitas dengan menggunakan imajinasi, keberanian, intelegensi/kecerdasan, kepemimpinan, ketekunan, dan kebulatan tekad untuk mengejar kekayaan, kekuasaan dan posisi.
Oleh karena itu, konsep kewirausahaan yang dilihat sebagai fenomena pada level perusahaan mengarah/mengacu kepada perilaku perusahaan, pengambilan risiko, upaya yang inovatif, dan penetapan strategi yang proaktif. Hal ini sangat berbeda dengan karakter perusahan yang konservatif yang cenderung
menghindari risiko, kurang inovatif dan senantiasa mengambil sikap ”lihat dan tunggu” (Barringer &
Bluedorn, 1999).
Kinerja Usaha
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2006: 94) menjelaskan bahwa Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu.
3
organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
Siagian (2006) mengatakan bahwa Kinerja dapat diartikan sebagai prestasi atau kemampuan seseorang yang mencakup unsur-unsur keandalan, prakarsa, inovasi, ketelitian, hasil kerja, kehadiran, sikap, kerja sama, kerapian, mutu pekerjaan dan lain-lain.
Dessler (2006), kinerja merupakan prosedur yang meliputi (1) penetapan standar kinerja; (2) penilaian kinerja aktual pegawai dalam hubungan dengan standar-standar ini; (3) memberi umpan balik kepada pegawai dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan kemerosotan kinerja atau terus berkinerja lebih tinggi lagi.
Siswanto Bejo (2005 : 195) prestasi kerja adalah Hasil kerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja seorang tenaga kerja antara lain dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, kesanggupan tenaga kerja yang bersangkutan.
Pause (2000) dalam (Mulyadi, 2006:14) menyatakan bahwa Pengukuran kinerja (performance) merupakan salah satu upaya supaya dapat dilakukan sumberdaya secara efektif dan dapat memberikan arah pada pengambilan keputusan strategis yang menyangkut perkembangan suatu organisasi pada masa yang akan datang. Kinerja merupakan status organisasi secara keseluruhan dibanding organisasi lain yang sejenis, atau terhadap suatu standar yang disepakati bersama.
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan teori-teori tersebut yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka dapatlah dibuat secara skematis kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Gambar 1 Paradigma Penelitian
(Covin & Slevin, 1989) Kepribadian (X1)
1. openness to experience,
2. conscientiousness,
3. extraversion,
4. agreeableness dan
5. neuroticism
John, Donahue, dan Kentle (1991)
Perilaku Kewirausahaan (X2)
1. Berani mengambil keputusan. 2. Perilakunya hati – hati karena
menjadi contoh bagi yang lain. 3. Membuat karyawan atau rekan
kerja tenang dalam menjalankan tugasnya.
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel Kepribadian (X1) dan Perilaku Kewirausahaan (X2) terhadap Kinerja Usaha (Y) berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS di dapatkan ringkasan tabel seperti di bawah
Model regresi berganda yang akan dibentuk adalah sebagai berikut:
Dimana:
Y = variabel dependen
α= konstanta dari persamaan regresi = koefisien regresi dari variabel = koefisien regresi dari variabel = variabel independen
= variabel independen
Dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil koefisien regresi sebagai berikut:
Tabel 2 (Sumber : Hasil Pengolahan Data,2015)
Dari output di atas diketahui nilai kontstanta dan koefisien regresi sehingga dapat dibentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Kinerja usaha = 14,888 + 0,191Kepribadian + 0,170 Perilaku kewirausahaan Analisi Korelasi
Adapun variabel yang diukur adalah Kepribadian, Perilaku kewirausahaan, dan Kinerja usaha. Hasil pengukuran besarnya hubungan terdapat pada tabel di bawah ini:
5
N Y 80 80 80
X1 80 80 80
X2 80 80 80
Dari hasil perhitungan, didapat koefisien korelasi Kepribadian, Perilaku kewirausahaan, dan Kinerja usaha sebagai berikut :
a. Koefisien korelasi antara Kepribadian dengan Kinerja usaha, r = 0,501, ini berarti terdapat hubungan yang cukup kuat antara Kepribadian dengan Kinerja usaha. Jika diinterpretasikan menurut Sugiono (2004 : 216) maka eratnya korelasi Kepribadian dengan Kinerja usaha adalah cukup kuat karena berkisar antara 0,40 sampai dengan 0,599, dan arahnya positif ini berarti apabila Kepribadian meningkat maka Kinerja usaha juga akan meningkat.
Koefisien korelasi antara Perilaku kewirausahaan dengan Kinerja usaha, r = 0,369, ini berarti terdapat hubungan yang rendah antara Perilaku kewirausahaan dengan Kinerja usaha. Jika diinterpretasikan menurut Sugiono (2004 : 216) maka eratnya korelasi Perilaku kewirausahaan dengan Kinerja usaha adalah cukup kuat karena berkisar antara 0,20 sampai dengan 0,399, dan arahnya positif ini berarti apabila Perilaku kewirausahaan meningkat maka Kinerja usaha juga akan meningkat.
Analisi Koefisiensi Determinasi
Tabel 4
Koefisien Determinasi secara parsial Kepribadian dan Perilaku kewirausahaan terhadap Kinerja usaha
Model
Standardized
Coefficients Correlations Beta
Zero-
order Partial Part 1 (Constant
)
X1 .427 .501 .436 .406 X2 .235 .369 .258 .223
Berikut disajikan hasil penerapan secara parsial antara Kepribadian dan Perilaku kewirausahaan terhadap Kinerja usaha dengan rumus beta X zero order :
Variabel kepribadian = 0.427 x 0.501 x 100% = 21.39%. diketahui nilai koefisien determinasi kepribadian terhadap kinerja usaha sebesar 21.39%. artinya variabel kepribadian secara parsial mempunyai pengaruh terhadap kinerja usaha sebesar 21.39%.
Variabel perilaku kewirausahaan = 0.235 x 0.369 x 100% =8.67%. diketahui nilai koefisien determinasi perilaku kewirausahaan terhadap kinerja usaha sebesar 8.67%. artinya variabel perilaku kewirausahaan secara parsial mempunyai pengaruh terhadap kinerja usaha sebesar 8.67%.
Pengujian Hipotesis Parsial (Uji-t)
Untuk mengetahui hipotesis secara parsial maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Ho: ρ = 0, (tidak ada pengaruh secara parsial antara Kepribadian dan Perilaku kewirausahaan terhadap Kinerja usaha).
6
Dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t, taraf signifikansi yang digunakan 5%. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
Keterangan:
b = Koefisien regresi sb = Standar error
t = thitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel (Natsir, 2005 : 460)
Setelah pengujian dilakukan, maka hasil perhitungan untuk masing-masing hipotesis (thitung), dibandingkan dengan ttabel. Untuk kesalahan 5% uji two tailed dan dk = n – k – 1 = 80 – 1 – 1 = 78, maka diperoleh ttabel = 1,99 dengan ketentuan sebagai berikut :
Terima Ho jika – t (1 – ½ α) < t < t (1 – ½ α) , di mana t (1 – ½ α )
Tolak Ho jika – t (1 – ½ α) > t > t (1 – ½ α) , di mana t (1 – ½ α )
Tabel 5
Hasil Uji-t Variabel Kepribadian dan Perilaku kewirausahaan terhadap Kinerja usaha
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant )
14.888 1.399 10.638 .000 X1 .191 .045 .427 4.257 .000 X2 .170 .072 .235 2.339 .022
Untuk uji hipotesis pengaruh antara Kepribadian dengan Kinerja usaha diperoleh t hitung = 4.257 > t tabel = 1.99, maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh antara Kepribadian dengan Kinerja usaha. Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian parsial kepribadian tampak sebagai berikut:
t b
7
Gambar 2
Kurva Uji Hipotesis Parsial Kepribadian Terhadap Kinerja usaha
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa thitung sebesar 4.257 berada pada daerah penolakan Ho, yang berarti bahwa kepribadian secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja usaha.
Untuk uji hipotesis pengaruh antara Perilaku kewirausahaan dengan Kinerja usaha diperoleh t hitung = 2.339 > t tabel = 1.99, maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh antara Perilaku kewirausahaan dengan Kinerja usaha.
Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian parsial perilaku kewirausahaan tampak sebagai berikut:
Gambar 3
Kurva Uji Hipotesis Parsial Perilaku kewirausahaan Terhadap Kinerja usaha
Daerah Penerimaan H0
Daerah penolakan Ho
t tabel= -1,99 0 t tabel = 1,99
t hitung = 4.257
Daerah penolakan Ho
Daerah Penerimaan H0
Daerah penolakan Ho
t tabel= -1,99 0 t tabel = 1,99
t hitung = 2.339
8
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa thitung sebesar 2.339 berada pada daerah penolakan Ho, yang berarti bahwa perilaku kewirausahaan secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja usaha.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada responden mengenai Kepribadian dan Perilaku kewirausahaan terhadap Kinerja usaha serta hasil pengolahan data dari responden yang terdiri dari 80 responden. Maka penulis menarik kesimpulan menyeluruh untuk penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1) Pada hasil penelitian diketahui bahwa responden memiliki persepsi tentang variabel kepribadian berada
pada kriteria yang baik. Hal ini terlihat dari setiap dimensi Openness To Experience, Conscientiousness
berada pada kriteria baik, sedangkan dimensi Extraversion, Agreeableness, dan Neoriticism berada pada kriteria cukup baik.
2) Variabel kewirausahaan sebagian besar responden memiliki persepsi yang cukup baik. Hal ini terlihat dari setiap dimensinya seperti Berani mengambil keputusan, Berperilaku hati-hati dengan kriteria baik, sedangkan dimensi Berkharisma/berjiwa besar. Namun demikian masih ada dimensi yang kurang baik seperti dimensi Membuat rekankerja/karyawan nyaman.
3) Variabel kinerja usaha sebagian besar responden memiliki persepsi yang cukup baik. Hal ini terlihat dari setiap dimensinya seperti Kinerja Kualitas, Kinerja Operasi, Kinerja keuangan, Kinerja pemasaran, dan Kinerja penjualan berada pada kriteria cukup baik.
4) Secara parsial terdapat pengaruh antara kepribadian dan perilaku kewirausahaan terhadap Kinerja usaha. Pengaruh yang paling besar terhadap kinerja usaha adalah kepribadian dan pengaruh yang paling kecil adalah perilaku kewirausahaan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas mengenai Kepribadian dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha serta hasil pengolahan data dari responden yang terdiri dari 80 responden. Maka penulis memberikan saran menyeluruh untuk penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kepribadian sudah berjalan dengan baik terutama pada indikator Openness To Experience, oleh karena itu diharapkan bagi wirausaha untuk mempertahankannya. Sedangkan indikator
Extraversion, Agreeableness, dan Neoriticism masih harus ditingkatkan karena masih belum optimal. 2. Pelaksanaan perilaku kewirausahaan agar ditingkatkan karena belum optimal, terutama pada indikator
Membuat rekankerja/karyawan nyaman juga pada indikator Berkharisma/berjiwa besar dan indikator Berperilaku hati-hati. Sedangkan indikator Berani mengambil keputusan mohon untuk dipertahankan karena sudah berjalan dengan baik.
3. Untuk pelaksanaan kinerja usaha masih belum optimal terutama pada indikator Kinerja Penjualan, maka dari itu diharapkan bagi wirausaha untuk segera ditingkatkan. Tidak terkecuali pada indikator lainnya yaitu Kinerja Kualitas, Kinerja Operasi, Kinerja Keuangan, dan Kinerja Pemasaran agar ditingkatkan juga karena masih belum mencapai nilai maksimal.
9
DAFTAR PUSTAKA
Alfin Samir, Dwi Larso. 2011. Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja UKM Catering di Kota Bandung. Jurnal Manajemen Teknologi. vol. 10 no. 2
Callystha Prayhoego, Devie. 2013. Analisis Pengaruh Total Quality Management Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Usaha. Business Accounting Review. Vol. 1.
Chamdan Purnama. 2010. Motivasi dan kemampuan usaha dalam meningkatkan keberhasilan usaha industri kecil (studi pada industri kecil sepatu di jawa timur). Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.12, no. 2.
Eddy Soeryanto Soegoto. 2009. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Jakarta: Elex Media Komputindo.
Eka Aprilianty. 2012. Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan, Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012
Hendro. 2014. Dasar – Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.
Fatmariani. 2011. Pengaruh adopsi teknologi informasi Open source e-commerce terhadap kinerja ukm dengan Faktor-faktor technology acceptance model (tam) Sebagai moderating variable. Jurnal Teknologi Dan Informatika (Teknomatika) vol. 1 no. 1.
Lila Meutia Iskandar, Zulkarnain. 2013. Penyesalan Pasca Pembelian Ditinjau dari Big Five Personality. Jurnal Psikologi Volume 40. No. 1, Juni 2013: 51 – 61.
Linda Christiani Sudarmadji. 2012. Peranan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Kinerja Unit Bisnis dalam berbagai Tingkatan Kompetisi Pasar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – Vol. 1, No. 4, Juli
Muafi. 2009. Pola Hubungan Inovasi Organisasi, People Equity Dan Kinerja Ukm. Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411-0393Akreditasi No. 110/DIKTI/Kep/2009
Muzakar Isa. 2011. Analisis Kompetensi Kewirausahaan, Orientasi Kewirausahaan, Dan Kinerja Industri Mebel. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol. 15. No. 2. Desember. pp. 159-168. Rachmad Hidayat, Hairil Budiarto. 2009. Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Strategi dan Kinerja
Industri Manufaktur di Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika.Vol.12 No. 1, 10-20 Rahayu Puji Suci. 2009. Peningkatan kinerja melalui orientasi kewirausahaan, kemampuan Manajemen,
dan strategi bisnis (studi pada industri kecil menengah bordir di jawa timur). Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.11, no. 1
Ratno Purnomo. 2010. Pengaruh Kepribadian, Self-Efficacy, Dan Locus Of Control Terhadap Persepsi Kinerja Usaha Skala Kecil Dan Menengah. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2010, Hal. 144 – 160 Vol. 17, No. 2 ISSN: 1412-3126
Reniati. 2013. Kreativitas Organisasi & Inovasi Bisnis, Bandung: ALFABETA. Reswanda. 2012. Pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap pembelajaran
Organisasi, keunggulan daya saing berkelanjutan dan kinerja
Usaha pada umkm kerajinan kulit berorientasi ekspor di sidoarjo. JEAM Vol XI No. 2/2012.
Sri Hadiati. 2008. Perilaku Wirausaha Industri Keramik Berskala Kecil untuk Meningkatkan Daya Saing Produk di Malang. Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.10, no. 2.
Sri Lestari. 2010. Pengaruh kepribadian, self-efficacy, dan locus of control terhadap Persepsi kinerja usaha skala kecil dan menengah. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2010, Hal. 144
10
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: ALFABETA.
Suhartini Karim. 2007. Analisis Pengaruh Kewirausahaan Korporasi Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Pabrik Pengolahan Crumb Rubber Di Palembang. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 5, No 9 Juni 2007.
Suryana. 2003. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Tony Wijaya. 2008. Kajian Model Empiris Perilaku Berwirausaha UKM DIY dan Jawa Tengah. Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.10, no. 2
Umi, Narimawati., Sri Dewi, A., & Linna, I. 2010. PENULISAN KARYA ILMIAH: Panduan Awal Menyusun skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM, Bekasi : Genesis
Urbancova Hana. 2013. Competitive Advantage Achievement Through Innovation and Knowledge. Journal Of Competitveness, Vol. 5. Issue 1. March. pp. 82-96.
iii
ABSTRACT
NOVAN PRAWIRA 21211113
“The Influence of Personality and Entrepreneurship Behavior to Enterprises Performance at Binong Jati Knitwear Industries Centre in Bandung”
Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si
Micro, small and middle entreprises cannot be denied was the backbone of the national economy. Micro, small and middle entreprises became one of the most potential in boosting economic growth and tackling the problem of unemployment and poverty. The realization of the strategy before are expected to improve the performance of small and medium businesses as a whole characteristic of individual such as personality, motivation, self-efficacy, locus of control and risk taking could define the successful to the entrepreneur and the bussiness management. Entrepreneurial behavior viewed from the perspective of a sociology define the connection human relationships, the pattern of the social life and cultural norms and forming entrepreneurial behavior. There are several creative industry centres in Bandung and one of them is Binong Jati Knitted Industrial Centre.
This research are categorized as the kind of descriptive-verificative research. The population in this research are more or less 240 owners of Binong Jati Knitted Industrial Centre in 2015. The sample that is used in this research as many as 80 respondents using sample random sampling method. The data that is used in this research was the primary data that is questionnaires and secondary data are obtained from previous studies. This research uses descriptive statistical tests and simple regression analysis to obtain thorough an illustration on the relationship between variables in this research.
The result in this research indicates that a impact of the personality and the entrepreneurship behavior influence significantly to the entreprises performance.
iv ABSTRAK
NOVAN PRAWIRA 21211113
“Pengaruh Kepribadian dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Kinerja
Usaha pada Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung”
Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tidak dipungkiri merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Usaha mikro, kecil dan menengah memang menjadi salah satu andalan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan masalah pengangguran dan kemiskinan. Realisasi strategi tersebut di atas diharapkan dapat meningkatkan kinerja UMKM secara keseluruhan. karakteristik individual seperti kepribadian, motivasi, self-efficacy,
locus of control dan risk taking dapat menentukan kesuksesan seorang
entrepeneur dalam pengelolaan bisnisnya. Perilaku berwirausaha dipandang dari
perspektif sosiologi menjelaskan hubungan relasi manusia, pola hidup masyarakat serta norma dan budaya bermasyarakat yang membentuk perilaku berwirausaha. Di Kota Bandung terdapat beberapa sentra industri kreatif dan salahsatu dari sentra industri utama adalah sentra industri rajutan Binong jati.
Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian deskriptif verifikatif. Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang lebih 240 pengusaha Sentra Industri Rajutan Binong Jati pada tahun 2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 80 responden menggunakan metode sample
random sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
berupa kuesioner dan sekunder yang didapat dari penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan uji statistik deskriptif dan analisis regresi sederhana untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai hubungan antar variabel dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha dan perilaku kewirausahaan berpengaruh signifikan juga terhadap kinerja usaha.
PENGARUH KEPRIBADIAN DAN PERILAKU
KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA USAHA
(Survey Pada Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung)
The Influence of Personality and Entrepreneurship Behavior to The
Enterprises Performance at
Binong Jati’s Industr
ies Knitwear Centre
Bandung
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh:
Novan Prawira
21211113
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
viii DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
ABSTRACT ... iii
ABSTRAK ...iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ...xi
DAFTAR GAMBAR ...xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 7
1.2.2 Rumusan Masalah ... 8
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9
1.3.1 Maksud Penelitian ... 9
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Kegunaan Penelitian ... 10
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 10
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 10
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11
1.5.1 Lokasi Penelitian ... 11
1.5.2 Waktu Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 13
2.1.1 Kepribadian ... 13
2.1.1.1 Pengertian Kepribadian ... 13
ix
2.1.1.3 Indikator Kepribadian ... 16
2.1.2 Perilaku Kewirausahaan ... 20
2.1.2.1 Pengertian Perilaku Kewirausahaan ... 20
2.1.2.2 Ruang Lingkup Perilaku Kewirausahaan ... 21
2.1.2.3 Indikator Perilaku Kewirausahaan ... 22
2.1.3 Kinerja Usaha ... 23
2.1.3.1 Pengertian Kinerja ... 23
2.1.3.2 Indikator Kinerja Usaha ... 25
2.4.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 25
2.2 Kerangka Pemikiran ... 32
2.2.1 Keterkaitan Kepribadian terhadap Kinerja Usaha ... 32
2.2.2 Keterkaitan Perilaku Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha ... 32
2.3 Hipotesis ... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 35
3.2 Metode Penelitian ... 36
3.2.1 Desain Penelitian ... 37
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 41
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 45
3.2.3.1 Sumber Data ... 45
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 45
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 47
3.2.4.1 Uji Validitas ... 50
3.2.4.2 Uji Realibilitas ... 52
3.2.4.3 Uji MSI ... 54
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 56
3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 56
3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif (Kualitatif) ... 56
3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif (Kuantitatif) ... 57
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Sentra Rajutan Binong Jati Bandung ... 64
4.1.1 Sejarah Sentra Rajutan Binong Jati Bandung ... 64
4.1.2 Struktur Organisasi Sentra Rajutan Binong Jati ... 66
4.2 Karakteristik Responden ... 67
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 67
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 68
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status ... 69
4.3 Analisis Deskriptif (Kualitatif) ... 70
4.3.1 Gambaran Variabel Kepribadian ... 71
4.3.2 Gambaran Variabel Perilaku Kewirausahaan ... 76
4.3.3 Gambaran Variabel Kinerja Usaha ... 78
4.4 Analisis Verifikatif (Kualitatif) ... 83
4.4.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 84
4.4.2 Analisis Regresi Sederhana ... 88
4.5 Uji Hipotesis ... 91
4.5.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji t) ... 91
4.6 Analisis Pengaruh ... 95
4.6.1 Analisis Pengaruh Kepribadian Terhadap Kinerja Usaha ... 95
4.6.2 Analisis Pengaruh Perilaku kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha ... 95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 97
5.2 Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Alfin Samir, Dwi Larso. 2011. Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kinerja UKM Catering di Kota Bandung. Jurnal Manajemen Teknologi.
vol. 10 no. 2
Callystha Prayhoego, Devie. 2013. Analisis Pengaruh Total Quality Management
Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Usaha. Business
Accounting Review. Vol. 1.
Chamdan Purnama. 2010. Motivasi dan kemampuan usaha dalam meningkatkan keberhasilan usaha industri kecil (studi pada industri kecil sepatu di
jawa timur). Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.12, no. 2.
Eddy Soeryanto Soegoto. 2009. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Jakarta: Elex Media Komputindo.
Eka Aprilianty. 2012. Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan, Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012 Hendro. 2014. Dasar – Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.
Fatmariani. 2011. Pengaruh adopsi teknologi informasi Open source e-commerce terhadap kinerja ukm dengan Faktor-faktor technology acceptance
model (tam) Sebagai moderating variable. Jurnal Teknologi Dan
Informatika (Teknomatika) vol. 1 no. 1.
Lila Meutia Iskandar, Zulkarnain. 2013. Penyesalan Pasca Pembelian Ditinjau
dari Big Five Personality. Jurnal Psikologi Volume 40. No. 1, Juni
2013: 51 – 61.
Linda Christiani Sudarmadji. 2012. Peranan Penggunaan Informasi Akuntansi
pada Kinerja Unit Bisnis dalam berbagai Tingkatan Kompetisi Pasar.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – Vol. 1, No. 4, Juli
Muafi. 2009. Pola Hubungan Inovasi Organisasi, People Equity Dan Kinerja
Ukm. Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN
1411-0393Akreditasi No. 110/DIKTI/Kep/2009
Muzakar Isa. 2011. Analisis Kompetensi Kewirausahaan, Orientasi
Kewirausahaan, Dan Kinerja Industri Mebel. BENEFIT Jurnal
Manajemen dan Bisnis. Vol. 15. No. 2. Desember. pp. 159-168.
Rachmad Hidayat, Hairil Budiarto. 2009. Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap
Strategi dan Kinerja Industri Manufaktur di Jawa Timur. Jurnal Ilmiah
Semesta Teknika.Vol.12 No. 1, 10-20
menengah bordir di jawa timur). Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.11, no. 1
Ratno Purnomo. 2010. Pengaruh Kepribadian, Self-Efficacy, Dan Locus Of Control Terhadap Persepsi Kinerja Usaha Skala Kecil Dan Menengah.
Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2010, Hal. 144 – 160 Vol. 17, No. 2 ISSN: 1412-3126
Reniati. 2013. Kreativitas Organisasi & Inovasi Bisnis, Bandung: ALFABETA.
Reswanda. 2012. Pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap pembelajaran Organisasi, keunggulan daya saing berkelanjutan dan kinerja
Usaha pada umkm kerajinan kulit berorientasi ekspor di sidoarjo. JEAM Vol XI No. 2/2012.
Sri Hadiati. 2008. Perilaku Wirausaha Industri Keramik Berskala Kecil untuk
Meningkatkan Daya Saing Produk di Malang. Jurnal manajemen dan
kewirausahaan, vol.10, no. 2.
Sri Lestari. 2010. Pengaruh kepribadian, self-efficacy, dan locus of control
terhadap Persepsi kinerja usaha skala kecil dan menengah. Jurnal
Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2010, Hal. 144 – 160 ISSN: 1412-3126.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). Bandung: ALFABETA.
Suhartini Karim. 2007. Analisis Pengaruh Kewirausahaan Korporasi Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Pabrik Pengolahan Crumb Rubber Di
Palembang. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 5, No 9 Juni
2007.
Suryana. 2003. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Tony Wijaya. 2008. Kajian Model Empiris Perilaku Berwirausaha UKM DIY dan
Jawa Tengah. Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.10, no. 2
Umi, Narimawati., Sri Dewi, A., & Linna, I. 2010. PENULISAN KARYA ILMIAH: Panduan Awal Menyusun skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada
Fakultas Ekonomi UNIKOM, Bekasi : Genesis
Urbancova Hana. 2013. Competitive Advantage Achievement Through Innovation
and Knowledge. Journal Of Competitveness, Vol. 5. Issue 1. March. pp.
82-96.
Yohanes Rante. 2010. Pengaruh Budaya Etnis dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil Agribisnis di Provinsi Papua.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur penulis persembahkan kehadirat Allah Robbul ‘Alamin,
shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
berserta keluarganya, sahabat serta pengikutnya sampai akhir zaman. Berkat inayah,
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul :
“Pengaruh Kepribadian dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha
(Survey Pada Sentra Industri Rajut Binong Jati Bandung)”. Skripsi ini diajukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk penyusunan skripsi pada Program
Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan
yang sangat berarti dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Ibu Prof. Dr. Dwi Kartini, SE., Spec., Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Dr. Raeny Dwisanty SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen
vi
Pembimbing yang ditunjuk dari Kampus yang telah meluangkan waktu dari
kesibukan beliau dengan sabar untuk memberikan bimbingan dan pengarahan,
ilmu pengetahuan serta semangat kepada penulis selama dalam penyusunan
usulan penelitian ini.
4. Ibu Trustorini Handayani SE, M.Si, selaku Penguji I Program Studi
Manajemen Universitas Komputer Indonesia.
5. Bapak Oman Sukirman SE., MM, selaku Penguji II Program Studi
Manajemen Universitas Komputer Indonesia.
6. Bapak/Ibu Pimpinan dan Pembantu Pimpinan di Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia, atas segala kebijakan yang telah di tetapkan,
khususnya kebijakan akademik yang sangat menunjang keberhasilan penulis
dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Komputer
Indonesia.
7. Kepada kedua Orang Tua yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi
serta dukungan baik secara moril ataupun materil dalam penyusunan usulan
penelitian ini.
8. Kepada Saudara dan Teman-teman juga seluruh pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuannya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, saya
hanya bisa mendo’akan agar semua amal dan kebaikannya dapat diterima oleh
vii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari
sempurna karena saya masih dalam tahap pembelajaran, dan sebagai motivasi agar
lebih baik dimasa yang akan datang saya mohon kritik dan saran dari semua pihak.
Atas segala motivasi, kritik dan sarannya saya ucapkan banyak terima kasih. Semoga
laporan Skripsi ini bermanfaat untuk pembelajaran bagi penulis dan pihak - pihak
lainnya.
Bandung, Agustus 2015
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
1. Nama Lengkap : Novan Prawira
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 24 November 1992
3. Jenis Kelamin : Laki - laki
4. Agama : Islam
5. Kewarganegaraan : Indonesia
5. Alamat Lengkap : Komplek Permata Cimahi Blok A1 No. 16 RT
05/12
Riwayat Pendidikan
No Tingkat Institusi
Nama Institusi Alamat Institusi Tahun Ajaran
1. SD SDN
PASARATAS CIMAHI
Cimahi (1998-2004)
2. SLTP SMPN 7
CIMAHI
Jalan Kebon Jeruk Cimahi (2004-2007)
3. SLTA SMAN 4
CIMAHI
Jalan Kihapit Cimahi (2007-2010)
4. Perguruan Tinggi
Universitas Komputer Indonesia
Jl. Dipati Ukur No.144-115-102, Bandung
13 BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOSTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Kepribadian
2.1.1.1 Pengertian Kepribadian
Kepribadian menurut Larsen & Buss (2010) dalam Lia Melawati (2014)
merupakan sekumpulan trait dan mekanisme psikologis didalam individu yang
terorganisir dan relatif bertahan dan mempengaruhi interaksi serta adaptasi,
intrapsikis, fisik dan lingkungan sosial.
Kepribadian seseorang mempengaruhi cara individu dalam bereaksi,
berpikir, merasa, berinteraksi, dan beradaptasi dengan orang lain, termasuk dalam
perilaku agresif menurut Larsen & Buss (2005) dalam Lia Melawati (2014).
2.1.1.2 Tipe Kepribadian
Menurut Heru Kusmaryono (2009) ada 9 tipe kepribadian, diantaranya:
1. The Improver.
Kita memiliki kepribadian ini jika kita menjalankan bisnis dengan
menonjolkan gaya improver alias ingin selalu memperbaiki. Kita menggunakan
perusahaan yang kita miliki untuk memperbaiki dunia. Improver memiliki
kemampuan yang kokoh dalam menjalankan wirausaha. Mereka juga memiliki
intergritas dan etika yang tinggi.
Personality Alert: Waspadai sifat kita yang cenderung menjadi
14
2. The Advisor.
Tipe kepribadian wirausaha seperti ini bersedia memberikan bantuan dan
saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya. Motto dari advisor ini yaitu
pelanggan adalah benar dan kita harus melakukan apa saja untuk menyenangkan
mereka.
Personality Alert: Seorang advisor bisa jadi terlalu fokus pada kebutuhan
bisnis mereka dan pelanggan, sehingga cenderung mengabaikan kebutuhan
mereka sendiri dan bisa-bisa malah cape hati sendiri.
3. The Superstar.
Inilah wirausaha yang pusatnya dikelilingi oleh karisma dan energi tinggi
dari Sang CEO Superstar. Wirausaha dengan kepribadian seperti ini biasanya
membangun usaha mereka dengan personal brand mereka sendiri.
Personality Alert: Wirausaha dengan tipe ini bisa menjadi terlalu
kompetitif dan workaholics.
4. The Artist.
Kepribadian wirausaha seperti ini biasanya senang menyendiri tapi
memiliki kreativitas yang tinggi. Mereka biasanya sering kali ditemukan di bisnis
yang membutuhkan kreativitas seperti ada perusahaan periklanan, web design, dll.
Personality Alert: Wirausaha tipe ini bisa jadi terlalu sensitif terhadap
respon pelanggan kita, walaupun kritik dari mereka bersifat membangun.
5. The Visionary.
Sebuah usaha yang dibangun oleh seorang visioner biasanya berdasarkan
15
tinggi untuk mengerti dunia di sekeliling Anda dan akan membuat rencana untuk
menghindari segala macam rintangan.
Personality Alert: Seorang visioner bisa jadi terlalu fokus pada mimpi
mereka dan kurang berpijak pada realitas. Dan jangan lupa, menyertai visi kita
dengan melakukan tindakan nyata.
6. The Analyst.
Jika kita menjalankan bisnis sebagai seorang analis, perusahaan kita
biasanya memfokuskan pada penyelesaian masalah dalam suatu cara sistematis.
Seringkali berbasis pada ilmu pengetahuan, keahlian teknis atau komputer,
seorang analis perusahaan biasanya
hebat dalam memecahkan masalah.
Personality Alert: Hati-hati dengan kelumpuhan analisa. Bekerjalah
dengan mempercayai orang lain.
7. The Fireball.
Sebuah usaha yang dimiliki oleh si Bola Api ini biasanya dioperasikan
dengan penuh hidup, energi dan optimisme. Pelanggan merasa perusahaan kita
dijalankan dengan tingkah laku yang menyenangkan.
Personality Alert: Kita bisa jadi berkomitmen yang berlebihan terhadap
tim kita dan bertingkah laku terlalu impulsif. Seimbangkan keimpulsivan kita
16
8. The Hero.
Kita memiliki kemauan dan kemampuan yang luar biasa dalam memimpin
dunia dan bisnis kita melalui segala macam tantangan. Kita adalah inti dari
kewirausahaaan dan bisa mengumpulkan banyak perusahaan besar.
Personality Alert: Terlalu mengumbar janji dan menggunakan taktik
kekuatan penuh untuk mendapatkan sesuatu dengan cara kita tidak akan berhasil
dalam jangka waktu panjang. Untuk menjadi sukses, percayailah keterampilan
kepemimpinan kita untuk menolong orang lain menemukan jalan mereka.
9. The Healer.
Jika kita adalah seorang 'penyembuh', kita bersifat pengasuh dan penjaga
keharmonisan dalam usaha kita. Kita memiliki kemampuan bertahan yang luar
biasa dan keteguhan disertai dengan ketenangan dari dalam.
Personality Alert: Karena sifat perhatian kita dan kepenyembuhan kita
dalam menjalankan usaha, Kita bisa jadi menghindari realitas di luar sana dan
selalu terlalu berharap. Gunakan skenario perencanaan untuk persiapan datangnya
masalah.
2.1.1.4 Indikator Kepribadian
Stanton dan Matthews (1995) menyatakan bahwa konsep kepribadian
dapat digunakan untuk beberapa tujuan seperti: seleksi karyawan atau mahasiswa,
pengembangan kepribadian, team building, penelitian tentang kepribadian,
17
Lima Besar Kepribadian /The Big Five Personality akan digunakan
sebagai teori dasar yang kemudian akan diteliti dalam penelitian. Lima Besar
Kepribadian /The Big Five Personality terdiri dari lima dimensi kepribadian yaitu
extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, dan openness to
experience. (McCrae & Costa, 2002).
Trait-trait dalam domain-domain dari Lima Besar Kepribadian /Big Five
Personality menurut McCrae (2002) adalah sebagai berikut :
1. Openness to Experience (O)
Faktor openness terhadap pengalaman merupakan faktor yang paling sulit
untuk dideskripsikan, karena faktor ini tidak sejalan dengan bahasa yang
digunakan tidak seperti halnya faktor-faktor yang lain. Openness mengacu pada
bagaimana seseorang bersedia melakukan penyesuaian pada suatu ideatau situasi
yang baru.
Openness mempunyai ciri mudah bertoleransi, kapasitas untuk menyerap
informasi, menjadi sangat fokus dan mampu untuk waspada pada berbagai
perasaan, pemikiran dan impulsivitas.Seseorang dengan tingkat opennessyang
tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki nilai imajinasi,
broadmindedness, dan a world of beauty.Sedangkan seseorang yang memiliki
tingkat openness yang rendah memiliki nilai kebersihan, kepatuhan dan keamanan
bersama, kemudian skor openness yang rendah juga menggambarkan pribadi yang
mempunyai pemikiran yang sempit, konservatif dan tidak menyukai perubahan.
Openness dapat membangun pertumbuhan pribadi.Pencapaian kreatifitas lebih
18
agreeableness yang rendah.Seseorang yang kreatif, memiliki rasa ingin tahu, atau
terbuka terhadap pengalaman lebih mudah untuk mendapatkan solusi untuk suatu
masalah.
2. Concscientiousness (C)
Concscientiousness mendeskripsikan control terhadap lingkungan sosial,
berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan dan norma,
terencana, terorganisir, dan memprioritaskan tugas. Di sisi negatifnya
karakteristik kepribadian ini menjadi sangat perfeksionis, kompulsif, workaholic,
membosankan.Tingkat Concscientiousness yang rendah menunjukkan sikap
ceroboh, tidak terarah serta mudah teralih perhatiannya.
3. Extraversion(E)
Faktor pertama adalah Extraversion, atau bisa juga disebut faktor
dominan-patuh (dominance-submissiveness).Faktor ini merupakan dimensi yang
penting dalam kepribadian, dimana extraversion ini dapat memprediksi banyak
tingkah laku sosial. Menurut penelitian, seseorang yang memiliki faktor
extraversion yang tinggi, akan mengingat semua interaksi sosial, berinteraksi
dengan lebih banyak orang dibandingkan dengan seseorang dengan tingkat
extraversion yang rendah. Dalam berinteraksi, mereka juga akan lebih banyak
memegang control dan keintiman. Peergroup mereka juga dianggap sebagai
orang-orang yang ramah, fun-loving, affectionate dan talkative.
Extraversion dicirikan dengan afek positif seperti memiliki antusiasme yang
tinggi, senang bergaul, memiliki emosi yang positif, energik, tertarik dengan
19
memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul, menjalin hubungan dengan
sesama dan juga dominan dalam lingkungannya.Extraversion dapat memprediksi
perkembangan dari hubungan sosial.Seseorang yang memiliki tingkat
extraversion yang tinggi dapat lebih cepat berteman daripada seseorang yang
memiliki tingkat extraversion yang rendah.Extraversion mudah termotivasi oleh
perubahan, variasi dalam hidup, tantangan dan mudah bosan.Sedangkan
orang-orang dengan tingkat extraversion rendah cenderung bersikap tenang dan menarik
diri dari lingkungannya.
4. Agreeableness (A)
Agreeableness dapat disebut juga social adaptability atau likability yang
mengindikasikan seseorang yang ramah, memiliki kepribadian yang selalu
mengalah, menghindari konflik dan memiliki kecenderungan untuk mengikuti
orang lain. Berdasarkan value survey, seseorang yang memiliki skor
agreeableness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki value
suka membantu, forgiving, dan penyayang.
Namun, ditemukan pula sedikit konflik pada hubungan interpersonal orang yang
memiliki tingkat agreeableness yang tinggi, dimana ketika berhadapan dengan
konflik, self esteem mereka akan cenderung menurun. Selain itu, menghindar dari
usaha langsung dalam menyatakan kekuatan sebagai usaha untuk memutuskan
konflik dengan orang lain merupakan salah satu ciri dari seseorang yang memiliki
tingkat agreeableness yang tinggi. Pria yang memiliki tingkat agreeableness yang
tinggi dengan penggunaan power yang rendah, akan lebih menunjukkan kekuatan
20
agreeableness yang rendah cenderung untuk lebih agresif dan kurang
kooperatif.Pelajar yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi memiliki
tingkat interaksi yang lebih tinggi dengan keluarga dan jarang memiliki konflik
dengan teman yang berjenis kelamin yang berlawanan.
5. Neuroticism (N)
Neuroticism menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan
emosi negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman. Secara emosional mereka
labil, seperti juga teman-temannya yang lain,mereka juga mengubah perhatian
menjadi sesuatu yang berlawanan. Seseorang yang memiliki tingkat neuroticism
yang rendah cenderung akan lebih gembira dan puas terhadap hidup dibandingkan
dengan seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang tinggi. Selain memiliki
kesulitan dalam menjalin hubungan dan berkomitmen, mereka juga memiliki
tingkat self esteem yang rendah. Individu yang memiliki nilai atau skor yang
tinggi di neuroticism adalah kepribadian yang mudah mengalami kecemasan, rasa
marah, depresi dan memiliki kecenderungan emotionally reactive.
2.1.2 Perilaku Kewirausahaan
2.1.2.1 Pengertian Perilaku Kewirausahaan
Dalam Wijaya (2008) Perilaku berwirausaha yaitu tindakan individu yang
ditunjukkan dengan keputusan berwirausaha. Perilaku berwirausaha diukur
21
Perilaku berwirausaha dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktivitas
perusahaan dalam hal inovasi, pencarian usaha baru (venturing), dan
pembaharuan strategik (strategic renewal) (Guth & Ginsberg, 1990; Zahra, 1996).
Sedangkan menurut Montanye (2006) kewirausahaan merupakan aktivitas
dengan menggunakan imajinasi, keberanian, intelegensi/kecerdasan,
kepemimpinan, ketekunan, dan kebulatan tekad untuk mengejar kekayaan,
kekuasaan dan posisi.
Oleh karena itu, konsep kewirausahaan yang dilihat sebagai fenomena
pada level perusahaan mengarah/mengacu kepada perilaku perusahaan,
pengambilan risiko, upaya yang inovatif, dan penetapan strategi yang proaktif.
Hal ini sangat berbeda dengan karakter perusahan yang konservatif yang
cenderung menghindari risiko, kurang inovatif dan senantiasa mengambil sikap
”lihat dan tunggu” (Barringer & Bluedorn, 1999).
2.1.2.2 Ruang Lingkup Perilaku Kewirausahaan
Menurut Montanye (2006) pengertian kewirausahaan adalah merupakan
proses individu untuk memeroleh hak kepemilikan (property right) atas rental
ekonomi dari kreasi mereka, dan ruang lingkup kewirausahaan terdiri dari :
1. kewirausahaan sebagai fenomena bisnis perusahaan,
2. rental ekonomi adalah sebagai sumber daya kewirausahaan, dan
22
Kewirausahaan atas korporasi haruslah dipandang sebagai proses untuk
memperbarui/ meremajakan (rejuvenating) dan merevitalisasi potensi sumber
daya yang dimiliki suatu entitas/ perusahaan (Maes, 2003).
2.1.2.3 Indikator Perilaku Kewirausahaan
Hendro (2011:167) menyebutkan bahwa perilaku seorang wirausaha
dipengaruhi oleh:
1) Seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan.
Keputusan dari seorang pemimpin sangat berpengaruh dalam menentukan
nasib baik buruk setiap organisasi atau perusahaan. Keberhasilan seorang
pemimpin ditentukan dari ketegasannya dalam mengambil keputusan yang
cepat dan tepat. Bahkan ketika sedang menghadapi ketidakpastian
sekalipun. Konsisten serta bertanggung jawab menjadi poin mutlak dalam
setiap keputusan yang diambilnya.
2) Perilakunya hati – hati karena menjadi contoh bagi yang lain.
Menjadi pemimpin yang baik juga merupakan wirausahawan yang
berhasil. Oleh karena itu harus memberikan sikap yang baik untuk orang
lain terutama kepada karyawan atau rekan kerja. Sebagai pemimin
tentunya harus menentukan tujuan, baik untuk mereka sendiri maupun
untuk orang lain, dan memimpin serta membimbing orang lain untuk
mencapai tujuan.
23
Seorang wirausaha tidak bekerja sendirian. Dia menggunakan tangan dan
pikiran setiap orang, baik dari dalam maupun luar perusahaannya. Untuk
itu, dia harus memiliki kemampuan memimpin, memotivasi, dan
berkomunikasi.
4) Mempunyai kharisma dan berjiwa besar.
Pemimpin yang bersikap positif dalam bekerja menampilkan kharisma diri
yang pasti mempengaruhi sikap anak buahnya. Dan pemimpin yang
berjiwa besar yang bisa menampung berbagai macam karakter. Seorang
pemimpin yang reaktif, emosional, tentu akan menjadi pemimpin yang
buruk.
2.1.3 Kinerja Usaha
2.1.3.1 Pengertian Kinerja
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip dan
diterjemahkan oleh Hadari Nawawi (2006: 63) mengatakan bahwa :
“Kinerja adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang
diperlihatkan, (c) kemampuan kerja”.
Definisi lain mengenai kinerja menurut Hadari Nawawi (2006: 63) adalah
“Kinerja dikatakan tinggi apabila suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampui batas waktu yang
disediakan”.
Kinerja menjadi rendah jika diselesaikan melampui batas waktu yang
24
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2006: 94) menjelaskan bahwa :
“Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu”.
Sedangkan menurut Suyadi Prawirosentono (2008: 2)
“Kinerja atau dalam bahasa inggris adalah performance”, yaitu: Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
Siagian (2006) mengatakan bahwa :
“Kinerja dapat diartikan sebagai prestasi atau kemampuan seseorang yang mencakup unsur-unsur keandalan, prakarsa, inovasi, ketelitian, hasil kerja, kehadiran, sikap, kerja sama, kerapian, mutu pekerjaan dan lain-lain.”
Dessler (2006), kinerja merupakan prosedur yang meliputi (1)
penetapan standar kinerja; (2) penilaian kinerja aktual pegawai dalam
hubungan dengan standar-standar ini; (3) memberi umpan balik kepada
pegawai dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan
kemerosotan kinerja atau terus berkinerja lebih tinggi lagi.
Siswanto Bejo (2005 : 195) prestasi kerja adalah :
“Hasil kerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja seorang tenaga kerja antara lain dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, kesanggupan tenaga kerja yang bersangkutan.”
Pause (2000) dalam (Mulyadi, 2006:14) menyatakan bahwa:
25
suatu organisasi pada masa yang akan datang. Kinerja merupakan status organisasi secara keseluruhan dibanding organisasi lain yang sejenis, atau terhadap suatu standar yang disepakati bersama.”
2.1.3.2 Indikator Kinerja Usaha
Lee et al. (2001) dalam R. Hidayat dan H. Budiarto (2009:11) membagi
kinerja berdasarkan:
(1) kinerja kualitas (quality performance) yang terdiri dari prosentase produk
rusak, pengembalian dan jaminan, barang rusak dan pengolahan kembali dan
sebagainya,
(2) kinerja operasi (operating performance) yang terdiri dari rata-rata tingkat
perputaran tahunan dan laba bersih tahun lalu,
(3) kinerja keuangan yang diukur dengan ROA (Return On Assets),
(4) kinerja pemasaran yang diukur dengan prosentase market share tahunan, dan
(5) kinerja penjualan yang diukur dengan peningkatan jumlah prosentase
penjualan.
2.1.4 Hasil Penelitian Sebelumnya
Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Kesimpulan Persamaan Perbedaan
1 RACHMAD
HIDAYAT,
Pengaruh Faktor
(1) faktor lingkungan
Menggunakan Kinerja
32
2.2 Kerangka Pemikiran
2.2.1 Keterkaitan Kepribadian terhadap Kinerja Usaha
Menurut Jawahar dan Carr (2007) menunjukan bahwa dimensi kepribadian
khususnya conscientiousness berpengaruh signifikan terhadap kinerja kontekstual.
Comeau dan Griffith (2005) menunjukan bahwa kepribadian menentukan
terbentuknya perilaku positif seperti Organizational Citizenship Behavior (OCB).
Nikolaou (2003) menyatakan bahwa dimensi kepribadian berpengaruh signifikan
terhadap prestasi seseorang. Hasil penelitian yang dilakukan Lau dan Shaffer
(1999) juga menunjukan bahwa kepribadian memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kesuksesan karir. Guthrie et. al (1998) menyatakan bahwa dimensi
kepribadian menentukan kesuksesan seseorang dalam mengelola karirnya.
2.2.2 Keterkaitan Perilaku Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha
Menurut (Covin & Slevin, 1989) dalam Adinoto (2010) perilaku
kewirausahaan berhubungan dengan inovasi, sikap proaktif dan risiko dan
menciptakan cara –cara baru untuk mencapai kinerja perusahaan secara
keseluruhan dengan melakukan inovasi menggunakan sumber daya perusahaan.
Sumber daya organisasi meliputi uang, waktu, manusia, alat-alat, dan kompetensi.
Berdasarkan teori-teori tersebut yang telah dikemukakan pada bagian
sebelumnya, maka dapatlah dibuat secara skematis kerangka pemikiran dalam
33
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian
2.3 Hipotesis
Menurut Umi Narimawati (2008:73)
“Hipotesis adalah kesimpulan penelitian yang belum sempurna sehingga
perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui
penelitian.”
Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat menarik hipotesis yang
dapat dijadikan sebagai dasar pemikiran dalam penelitian dan pengujian yang
akan dilakukan. Hipotesis penulis adalah sebagai berikut : (Covin & Slevin, 1989) Kepribadian (X1)
1. openness to experience,
2. conscientiousness,
3. extraversion,
4. agreeableness dan
5. neuroticism
John, Donahue, dan Kentle (1991)
Perilaku Kewirausahaan (X2)
1. Berani mengambil keputusan. 2. Perilakunya hati – hati karena
menjadi contoh bagi yang lain. 3. Membuat karyawan atau rekan
kerja tenang dalam menjalankan tugasnya.
4. Mempunyai kharisma dan berjiwa besar.
Hendro (2011)
Kinerja Usaha (Y)
1. kinerja kualitas 2. kinerja operasi 3. kinerja keuangan 4. kinerja pemasaran 5. kinerja penjualan
34
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H1: Kepribadian berpengaruh terhadap kinerja usaha di Industri Rajutan
Binong Jati Bandung.
H2: Perilaku kewirausahaan berpengaruh terhadap kinerja usaha di Industri