• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepribadian Dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kepribadian Dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH KEPRIBADIAN DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA USAHA

(Survey Pada Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung) Novan Prawira

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung

novanpra24@gmail.com

Abstract: Micro, small and middle entreprises cannot be denied was the backbone of the national economy. Micro, small and middle entreprises became one of the most potential in boosting economic growth and tackling the problem of unemployment and poverty. The realization of the strategy before are expected to improve the performance of small and medium businesses as a whole characteristic of individual such as personality, motivation, self-efficacy, locus of control and risk taking could define the successful to the entrepreneur and the bussiness management. Entrepreneurial behavior viewed from the perspective of a sociology define the connection human relationships, the pattern of the social life and cultural norms and forming entrepreneurial behavior. There are several creative industry centres in Bandung and one of them is Binong Jati Knitted Industrial Centre.

This research are categorized as the kind of descriptive-verificative research. The population in this research are more or less 240 owners of Binong Jati Knitted Industrial Centre in 2015. The sample that is used in this research as many as 80 respondents using sample random sampling method. The data that is used in this research was the primary data that is questionnaires and secondary data are obtained from previous studies. This research uses descriptive statistical tests and simple regression analysis to obtain thorough an illustration on the relationship between variables in this research.

The result in this research indicates that a impact of the personality and the entrepreneurship behavior influence significantly to the entreprises performance.

Keywords : Personality, Entrepreneurship Behavior, Entreprises Performance

Pendahuluan

Terkait dengan aspek manajemen dan organisasi, selama ini aspek tersebut hanya terfokus pada aspek pemasaran, pengelolaan organisasi, aspek produksi, dan aspek keuangan. Aspek sumberdaya manusia khususnya yang menekankan pada kepribadian individual praktisi UMKM itu sendiri masih belum mendapat perhatian seperti halnya aspek-aspek manajemen yang lain.

Hasil penelitian Taormina dan Lao (2007) dalam Ratno Purnomo dan Sri Lestari (2010) menyatakan bahwa kesuksesan sebuah bisnis ditentukan oleh karakteristik individual. Karakteristik individual bersifat melekat dalam diri individu yang bisa berubah-ubah atau stabil sepanjang waktu. Karakteristik individu yang dapat berubah-ubah terbentuk karena adanya situasi tertentu atau pengalaman tertentu.

Menurut Entrialgo, et al (2000) dalam Ratno Purnomo dan Sri Lestari (2010) menyatakan bahwa kepribadian individual berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan organisasi bisnis UMKM. Dan menurut Green, et al (1996) dalam Ratno Purnomo dan Sri Lestari (2010) menyatakan bahwa karakteristik individual seperti kepribadian, motivasi, self-efficacy, locus of control dan risk taking dapat menentukan kesuksesan seorang entrepeneur dalam pengelolaan bisnisnya.

Di Kota Bandung terdapat beberapa sentra industri kreatif dan salahsatu dari sentra industri utama adalah sentra industri rajutan Binong jati yang bergerak di bidang fesyen. Sentra industri rajutan Binong Jati merupakan salah satu industri kecil rumahan (home industry) yang berpotensi dan mampu memberikan kontribusi pada perekonomian di Kota Bandung.

(2)

2

ketat baik sesama pengusaha rajutan atau industri lainnya. Hal ini juga disebabkan etos kerja dan jiwa kewirausahaan yang kurang baik dari para pelaku usaha rajut tersebut. Berikut ini adalah data jumlah pengusaha rajut Binong Jati di Kota Bandung:

Tabel 1

Jumlah Pengusaha Rajutan Sentra Industri Binong Jati Periode 2011-2013

No. Tahun Jumlah Pengusaha Rajut Binong Jati

Pertumbuhan (%)

1 2011 293 -

2 2012 278 -5.12

3 2013 240 -13.67

Sumber : Koperasi Industri Rajutan Binong Jati (KIRBI)

Berdasarkan tabel diatas, jumlah pengusaha di Industri Rajutan Binong Jati mengalami pengurangan semenjak 2011. Hal ini dikarenakan banyaknya barang-barang impor dari cina yang murah masuk ke pasar lokal sehingga menyaingi produk dalam negeri. Selain itu, terdapat beberapa permasalahan utama yang ditemukan pada saat pra penelitian yaitu kurang berkembangnya teknologi dan mesin yang digunakan, konsep usaha yang belum berkembang, dan pelaku usaha yang kurang memiliki jiwa kewirausahaan.

KAJIAN PUSTAKA Kepribadian

Kepribadian menurut Larsen & Buss (2010) dalam Lia Melawati (2014) merupakan sekumpulan

trait dan mekanisme psikologis didalam individu yang terorganisir dan relatif bertahan dan mempengaruhi interaksi serta adaptasi, intrapsikis, fisik dan lingkungan sosial.

Kepribadian seseorang mempengaruhi cara individu dalam bereaksi, berpikir, merasa, berinteraksi, dan beradaptasi dengan orang lain, termasuk dalam perilaku agresif menurut Larsen & Buss (2005) dalam Lia Melawati (2014).

Perilaku Kewirausahaan

Dalam Wijaya (2008) Perilaku berwirausaha yaitu tindakan individu yang ditunjukkan dengan keputusan berwirausaha. Perilaku berwirausaha diukur dengan skala perilaku berwirausaha yang diadaptasi dari model perilaku Azjen.

Perilaku berwirausaha dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktivitas perusahaan dalam hal inovasi, pencarian usaha baru (venturing), dan pembaharuan strategik (strategic renewal) (Guth & Ginsberg, 1990; Zahra, 1996).

Sedangkan menurut Montanye (2006) kewirausahaan merupakan aktivitas dengan menggunakan imajinasi, keberanian, intelegensi/kecerdasan, kepemimpinan, ketekunan, dan kebulatan tekad untuk mengejar kekayaan, kekuasaan dan posisi.

Oleh karena itu, konsep kewirausahaan yang dilihat sebagai fenomena pada level perusahaan mengarah/mengacu kepada perilaku perusahaan, pengambilan risiko, upaya yang inovatif, dan penetapan strategi yang proaktif. Hal ini sangat berbeda dengan karakter perusahan yang konservatif yang cenderung

menghindari risiko, kurang inovatif dan senantiasa mengambil sikap ”lihat dan tunggu” (Barringer &

Bluedorn, 1999).

Kinerja Usaha

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2006: 94) menjelaskan bahwa Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu.

(3)

3

organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.

Siagian (2006) mengatakan bahwa Kinerja dapat diartikan sebagai prestasi atau kemampuan seseorang yang mencakup unsur-unsur keandalan, prakarsa, inovasi, ketelitian, hasil kerja, kehadiran, sikap, kerja sama, kerapian, mutu pekerjaan dan lain-lain.

Dessler (2006), kinerja merupakan prosedur yang meliputi (1) penetapan standar kinerja; (2) penilaian kinerja aktual pegawai dalam hubungan dengan standar-standar ini; (3) memberi umpan balik kepada pegawai dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan kemerosotan kinerja atau terus berkinerja lebih tinggi lagi.

Siswanto Bejo (2005 : 195) prestasi kerja adalah Hasil kerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja seorang tenaga kerja antara lain dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, kesanggupan tenaga kerja yang bersangkutan.

Pause (2000) dalam (Mulyadi, 2006:14) menyatakan bahwa Pengukuran kinerja (performance) merupakan salah satu upaya supaya dapat dilakukan sumberdaya secara efektif dan dapat memberikan arah pada pengambilan keputusan strategis yang menyangkut perkembangan suatu organisasi pada masa yang akan datang. Kinerja merupakan status organisasi secara keseluruhan dibanding organisasi lain yang sejenis, atau terhadap suatu standar yang disepakati bersama.

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan teori-teori tersebut yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka dapatlah dibuat secara skematis kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Gambar 1 Paradigma Penelitian

(Covin & Slevin, 1989) Kepribadian (X1)

1. openness to experience,

2. conscientiousness,

3. extraversion,

4. agreeableness dan

5. neuroticism

John, Donahue, dan Kentle (1991)

Perilaku Kewirausahaan (X2)

1. Berani mengambil keputusan. 2. Perilakunya hati – hati karena

menjadi contoh bagi yang lain. 3. Membuat karyawan atau rekan

kerja tenang dalam menjalankan tugasnya.

(4)

4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel Kepribadian (X1) dan Perilaku Kewirausahaan (X2) terhadap Kinerja Usaha (Y) berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS di dapatkan ringkasan tabel seperti di bawah

Model regresi berganda yang akan dibentuk adalah sebagai berikut:

Dimana:

Y = variabel dependen

α= konstanta dari persamaan regresi = koefisien regresi dari variabel = koefisien regresi dari variabel = variabel independen

= variabel independen

Dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil koefisien regresi sebagai berikut:

Tabel 2 (Sumber : Hasil Pengolahan Data,2015)

Dari output di atas diketahui nilai kontstanta dan koefisien regresi sehingga dapat dibentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Kinerja usaha = 14,888 + 0,191Kepribadian + 0,170 Perilaku kewirausahaan Analisi Korelasi

Adapun variabel yang diukur adalah Kepribadian, Perilaku kewirausahaan, dan Kinerja usaha. Hasil pengukuran besarnya hubungan terdapat pada tabel di bawah ini:

(5)

5

N Y 80 80 80

X1 80 80 80

X2 80 80 80

Dari hasil perhitungan, didapat koefisien korelasi Kepribadian, Perilaku kewirausahaan, dan Kinerja usaha sebagai berikut :

a. Koefisien korelasi antara Kepribadian dengan Kinerja usaha, r = 0,501, ini berarti terdapat hubungan yang cukup kuat antara Kepribadian dengan Kinerja usaha. Jika diinterpretasikan menurut Sugiono (2004 : 216) maka eratnya korelasi Kepribadian dengan Kinerja usaha adalah cukup kuat karena berkisar antara 0,40 sampai dengan 0,599, dan arahnya positif ini berarti apabila Kepribadian meningkat maka Kinerja usaha juga akan meningkat.

Koefisien korelasi antara Perilaku kewirausahaan dengan Kinerja usaha, r = 0,369, ini berarti terdapat hubungan yang rendah antara Perilaku kewirausahaan dengan Kinerja usaha. Jika diinterpretasikan menurut Sugiono (2004 : 216) maka eratnya korelasi Perilaku kewirausahaan dengan Kinerja usaha adalah cukup kuat karena berkisar antara 0,20 sampai dengan 0,399, dan arahnya positif ini berarti apabila Perilaku kewirausahaan meningkat maka Kinerja usaha juga akan meningkat.

Analisi Koefisiensi Determinasi

Tabel 4

Koefisien Determinasi secara parsial Kepribadian dan Perilaku kewirausahaan terhadap Kinerja usaha

Model

Standardized

Coefficients Correlations Beta

Zero-

order Partial Part 1 (Constant

)

X1 .427 .501 .436 .406 X2 .235 .369 .258 .223

Berikut disajikan hasil penerapan secara parsial antara Kepribadian dan Perilaku kewirausahaan terhadap Kinerja usaha dengan rumus beta X zero order :

Variabel kepribadian = 0.427 x 0.501 x 100% = 21.39%. diketahui nilai koefisien determinasi kepribadian terhadap kinerja usaha sebesar 21.39%. artinya variabel kepribadian secara parsial mempunyai pengaruh terhadap kinerja usaha sebesar 21.39%.

Variabel perilaku kewirausahaan = 0.235 x 0.369 x 100% =8.67%. diketahui nilai koefisien determinasi perilaku kewirausahaan terhadap kinerja usaha sebesar 8.67%. artinya variabel perilaku kewirausahaan secara parsial mempunyai pengaruh terhadap kinerja usaha sebesar 8.67%.

Pengujian Hipotesis Parsial (Uji-t)

Untuk mengetahui hipotesis secara parsial maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

 Ho: ρ = 0, (tidak ada pengaruh secara parsial antara Kepribadian dan Perilaku kewirausahaan terhadap Kinerja usaha).

(6)

6

Dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t, taraf signifikansi yang digunakan 5%. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

Keterangan:

b = Koefisien regresi sb = Standar error

t = thitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel (Natsir, 2005 : 460)

Setelah pengujian dilakukan, maka hasil perhitungan untuk masing-masing hipotesis (thitung), dibandingkan dengan ttabel. Untuk kesalahan 5% uji two tailed dan dk = n – k – 1 = 80 – 1 – 1 = 78, maka diperoleh ttabel = 1,99 dengan ketentuan sebagai berikut :

 Terima Ho jika – t (1 – ½ α) < t < t (1 – ½ α) , di mana t (1 – ½ α )

 Tolak Ho jika – t (1 – ½ α) > t > t (1 – ½ α) , di mana t (1 – ½ α )

Tabel 5

Hasil Uji-t Variabel Kepribadian dan Perilaku kewirausahaan terhadap Kinerja usaha

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant )

14.888 1.399 10.638 .000 X1 .191 .045 .427 4.257 .000 X2 .170 .072 .235 2.339 .022

 Untuk uji hipotesis pengaruh antara Kepribadian dengan Kinerja usaha diperoleh t hitung = 4.257 > t tabel = 1.99, maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh antara Kepribadian dengan Kinerja usaha. Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian parsial kepribadian tampak sebagai berikut:

t b

(7)

7

Gambar 2

Kurva Uji Hipotesis Parsial Kepribadian Terhadap Kinerja usaha

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa thitung sebesar 4.257 berada pada daerah penolakan Ho, yang berarti bahwa kepribadian secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja usaha.

 Untuk uji hipotesis pengaruh antara Perilaku kewirausahaan dengan Kinerja usaha diperoleh t hitung = 2.339 > t tabel = 1.99, maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh antara Perilaku kewirausahaan dengan Kinerja usaha.

Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian parsial perilaku kewirausahaan tampak sebagai berikut:

Gambar 3

Kurva Uji Hipotesis Parsial Perilaku kewirausahaan Terhadap Kinerja usaha

Daerah Penerimaan H0

Daerah penolakan Ho

t tabel= -1,99 0 t tabel = 1,99

t hitung = 4.257

Daerah penolakan Ho

Daerah Penerimaan H0

Daerah penolakan Ho

t tabel= -1,99 0 t tabel = 1,99

t hitung = 2.339

(8)

8

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa thitung sebesar 2.339 berada pada daerah penolakan Ho, yang berarti bahwa perilaku kewirausahaan secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja usaha.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada responden mengenai Kepribadian dan Perilaku kewirausahaan terhadap Kinerja usaha serta hasil pengolahan data dari responden yang terdiri dari 80 responden. Maka penulis menarik kesimpulan menyeluruh untuk penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1) Pada hasil penelitian diketahui bahwa responden memiliki persepsi tentang variabel kepribadian berada

pada kriteria yang baik. Hal ini terlihat dari setiap dimensi Openness To Experience, Conscientiousness

berada pada kriteria baik, sedangkan dimensi Extraversion, Agreeableness, dan Neoriticism berada pada kriteria cukup baik.

2) Variabel kewirausahaan sebagian besar responden memiliki persepsi yang cukup baik. Hal ini terlihat dari setiap dimensinya seperti Berani mengambil keputusan, Berperilaku hati-hati dengan kriteria baik, sedangkan dimensi Berkharisma/berjiwa besar. Namun demikian masih ada dimensi yang kurang baik seperti dimensi Membuat rekankerja/karyawan nyaman.

3) Variabel kinerja usaha sebagian besar responden memiliki persepsi yang cukup baik. Hal ini terlihat dari setiap dimensinya seperti Kinerja Kualitas, Kinerja Operasi, Kinerja keuangan, Kinerja pemasaran, dan Kinerja penjualan berada pada kriteria cukup baik.

4) Secara parsial terdapat pengaruh antara kepribadian dan perilaku kewirausahaan terhadap Kinerja usaha. Pengaruh yang paling besar terhadap kinerja usaha adalah kepribadian dan pengaruh yang paling kecil adalah perilaku kewirausahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas mengenai Kepribadian dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha serta hasil pengolahan data dari responden yang terdiri dari 80 responden. Maka penulis memberikan saran menyeluruh untuk penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kepribadian sudah berjalan dengan baik terutama pada indikator Openness To Experience, oleh karena itu diharapkan bagi wirausaha untuk mempertahankannya. Sedangkan indikator

Extraversion, Agreeableness, dan Neoriticism masih harus ditingkatkan karena masih belum optimal. 2. Pelaksanaan perilaku kewirausahaan agar ditingkatkan karena belum optimal, terutama pada indikator

Membuat rekankerja/karyawan nyaman juga pada indikator Berkharisma/berjiwa besar dan indikator Berperilaku hati-hati. Sedangkan indikator Berani mengambil keputusan mohon untuk dipertahankan karena sudah berjalan dengan baik.

3. Untuk pelaksanaan kinerja usaha masih belum optimal terutama pada indikator Kinerja Penjualan, maka dari itu diharapkan bagi wirausaha untuk segera ditingkatkan. Tidak terkecuali pada indikator lainnya yaitu Kinerja Kualitas, Kinerja Operasi, Kinerja Keuangan, dan Kinerja Pemasaran agar ditingkatkan juga karena masih belum mencapai nilai maksimal.

(9)

9

DAFTAR PUSTAKA

Alfin Samir, Dwi Larso. 2011. Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja UKM Catering di Kota Bandung. Jurnal Manajemen Teknologi. vol. 10 no. 2

Callystha Prayhoego, Devie. 2013. Analisis Pengaruh Total Quality Management Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Usaha. Business Accounting Review. Vol. 1.

Chamdan Purnama. 2010. Motivasi dan kemampuan usaha dalam meningkatkan keberhasilan usaha industri kecil (studi pada industri kecil sepatu di jawa timur). Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.12, no. 2.

Eddy Soeryanto Soegoto. 2009. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Jakarta: Elex Media Komputindo.

Eka Aprilianty. 2012. Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan, Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012

Hendro. 2014. Dasar – Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.

Fatmariani. 2011. Pengaruh adopsi teknologi informasi Open source e-commerce terhadap kinerja ukm dengan Faktor-faktor technology acceptance model (tam) Sebagai moderating variable. Jurnal Teknologi Dan Informatika (Teknomatika) vol. 1 no. 1.

Lila Meutia Iskandar, Zulkarnain. 2013. Penyesalan Pasca Pembelian Ditinjau dari Big Five Personality. Jurnal Psikologi Volume 40. No. 1, Juni 2013: 51 – 61.

Linda Christiani Sudarmadji. 2012. Peranan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Kinerja Unit Bisnis dalam berbagai Tingkatan Kompetisi Pasar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – Vol. 1, No. 4, Juli

Muafi. 2009. Pola Hubungan Inovasi Organisasi, People Equity Dan Kinerja Ukm. Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411-0393Akreditasi No. 110/DIKTI/Kep/2009

Muzakar Isa. 2011. Analisis Kompetensi Kewirausahaan, Orientasi Kewirausahaan, Dan Kinerja Industri Mebel. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol. 15. No. 2. Desember. pp. 159-168. Rachmad Hidayat, Hairil Budiarto. 2009. Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Strategi dan Kinerja

Industri Manufaktur di Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika.Vol.12 No. 1, 10-20 Rahayu Puji Suci. 2009. Peningkatan kinerja melalui orientasi kewirausahaan, kemampuan Manajemen,

dan strategi bisnis (studi pada industri kecil menengah bordir di jawa timur). Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.11, no. 1

Ratno Purnomo. 2010. Pengaruh Kepribadian, Self-Efficacy, Dan Locus Of Control Terhadap Persepsi Kinerja Usaha Skala Kecil Dan Menengah. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2010, Hal. 144 – 160 Vol. 17, No. 2 ISSN: 1412-3126

Reniati. 2013. Kreativitas Organisasi & Inovasi Bisnis, Bandung: ALFABETA. Reswanda. 2012. Pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap pembelajaran

Organisasi, keunggulan daya saing berkelanjutan dan kinerja

Usaha pada umkm kerajinan kulit berorientasi ekspor di sidoarjo. JEAM Vol XI No. 2/2012.

Sri Hadiati. 2008. Perilaku Wirausaha Industri Keramik Berskala Kecil untuk Meningkatkan Daya Saing Produk di Malang. Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.10, no. 2.

Sri Lestari. 2010. Pengaruh kepribadian, self-efficacy, dan locus of control terhadap Persepsi kinerja usaha skala kecil dan menengah. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2010, Hal. 144

(10)

10

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: ALFABETA.

Suhartini Karim. 2007. Analisis Pengaruh Kewirausahaan Korporasi Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Pabrik Pengolahan Crumb Rubber Di Palembang. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 5, No 9 Juni 2007.

Suryana. 2003. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Tony Wijaya. 2008. Kajian Model Empiris Perilaku Berwirausaha UKM DIY dan Jawa Tengah. Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.10, no. 2

Umi, Narimawati., Sri Dewi, A., & Linna, I. 2010. PENULISAN KARYA ILMIAH: Panduan Awal Menyusun skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM, Bekasi : Genesis

Urbancova Hana. 2013. Competitive Advantage Achievement Through Innovation and Knowledge. Journal Of Competitveness, Vol. 5. Issue 1. March. pp. 82-96.

(11)

iii

ABSTRACT

NOVAN PRAWIRA 21211113

The Influence of Personality and Entrepreneurship Behavior to Enterprises Performance at Binong Jati Knitwear Industries Centre in Bandung”

Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si

Micro, small and middle entreprises cannot be denied was the backbone of the national economy. Micro, small and middle entreprises became one of the most potential in boosting economic growth and tackling the problem of unemployment and poverty. The realization of the strategy before are expected to improve the performance of small and medium businesses as a whole characteristic of individual such as personality, motivation, self-efficacy, locus of control and risk taking could define the successful to the entrepreneur and the bussiness management. Entrepreneurial behavior viewed from the perspective of a sociology define the connection human relationships, the pattern of the social life and cultural norms and forming entrepreneurial behavior. There are several creative industry centres in Bandung and one of them is Binong Jati Knitted Industrial Centre.

This research are categorized as the kind of descriptive-verificative research. The population in this research are more or less 240 owners of Binong Jati Knitted Industrial Centre in 2015. The sample that is used in this research as many as 80 respondents using sample random sampling method. The data that is used in this research was the primary data that is questionnaires and secondary data are obtained from previous studies. This research uses descriptive statistical tests and simple regression analysis to obtain thorough an illustration on the relationship between variables in this research.

The result in this research indicates that a impact of the personality and the entrepreneurship behavior influence significantly to the entreprises performance.

(12)

iv ABSTRAK

NOVAN PRAWIRA 21211113

“Pengaruh Kepribadian dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Kinerja

Usaha pada Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung”

Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tidak dipungkiri merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Usaha mikro, kecil dan menengah memang menjadi salah satu andalan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan masalah pengangguran dan kemiskinan. Realisasi strategi tersebut di atas diharapkan dapat meningkatkan kinerja UMKM secara keseluruhan. karakteristik individual seperti kepribadian, motivasi, self-efficacy,

locus of control dan risk taking dapat menentukan kesuksesan seorang

entrepeneur dalam pengelolaan bisnisnya. Perilaku berwirausaha dipandang dari

perspektif sosiologi menjelaskan hubungan relasi manusia, pola hidup masyarakat serta norma dan budaya bermasyarakat yang membentuk perilaku berwirausaha. Di Kota Bandung terdapat beberapa sentra industri kreatif dan salahsatu dari sentra industri utama adalah sentra industri rajutan Binong jati.

Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian deskriptif verifikatif. Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang lebih 240 pengusaha Sentra Industri Rajutan Binong Jati pada tahun 2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 80 responden menggunakan metode sample

random sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

berupa kuesioner dan sekunder yang didapat dari penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan uji statistik deskriptif dan analisis regresi sederhana untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai hubungan antar variabel dalam penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha dan perilaku kewirausahaan berpengaruh signifikan juga terhadap kinerja usaha.

(13)

PENGARUH KEPRIBADIAN DAN PERILAKU

KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA USAHA

(Survey Pada Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung)

The Influence of Personality and Entrepreneurship Behavior to The

Enterprises Performance at

Binong Jati’s Industr

ies Knitwear Centre

Bandung

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh:

Novan Prawira

21211113

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(14)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

ABSTRACT ... iii

ABSTRAK ...iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 7

1.2.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.3.1 Maksud Penelitian ... 9

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 10

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 10

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 11

1.5.2 Waktu Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 13

2.1.1 Kepribadian ... 13

2.1.1.1 Pengertian Kepribadian ... 13

(15)

ix

2.1.1.3 Indikator Kepribadian ... 16

2.1.2 Perilaku Kewirausahaan ... 20

2.1.2.1 Pengertian Perilaku Kewirausahaan ... 20

2.1.2.2 Ruang Lingkup Perilaku Kewirausahaan ... 21

2.1.2.3 Indikator Perilaku Kewirausahaan ... 22

2.1.3 Kinerja Usaha ... 23

2.1.3.1 Pengertian Kinerja ... 23

2.1.3.2 Indikator Kinerja Usaha ... 25

2.4.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 25

2.2 Kerangka Pemikiran ... 32

2.2.1 Keterkaitan Kepribadian terhadap Kinerja Usaha ... 32

2.2.2 Keterkaitan Perilaku Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha ... 32

2.3 Hipotesis ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 35

3.2 Metode Penelitian ... 36

3.2.1 Desain Penelitian ... 37

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 41

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 45

3.2.3.1 Sumber Data ... 45

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 45

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 47

3.2.4.1 Uji Validitas ... 50

3.2.4.2 Uji Realibilitas ... 52

3.2.4.3 Uji MSI ... 54

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 56

3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 56

3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif (Kualitatif) ... 56

3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif (Kuantitatif) ... 57

(16)

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Sentra Rajutan Binong Jati Bandung ... 64

4.1.1 Sejarah Sentra Rajutan Binong Jati Bandung ... 64

4.1.2 Struktur Organisasi Sentra Rajutan Binong Jati ... 66

4.2 Karakteristik Responden ... 67

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 67

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 68

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status ... 69

4.3 Analisis Deskriptif (Kualitatif) ... 70

4.3.1 Gambaran Variabel Kepribadian ... 71

4.3.2 Gambaran Variabel Perilaku Kewirausahaan ... 76

4.3.3 Gambaran Variabel Kinerja Usaha ... 78

4.4 Analisis Verifikatif (Kualitatif) ... 83

4.4.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 84

4.4.2 Analisis Regresi Sederhana ... 88

4.5 Uji Hipotesis ... 91

4.5.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji t) ... 91

4.6 Analisis Pengaruh ... 95

4.6.1 Analisis Pengaruh Kepribadian Terhadap Kinerja Usaha ... 95

4.6.2 Analisis Pengaruh Perilaku kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha ... 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 97

5.2 Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Alfin Samir, Dwi Larso. 2011. Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kinerja UKM Catering di Kota Bandung. Jurnal Manajemen Teknologi.

vol. 10 no. 2

Callystha Prayhoego, Devie. 2013. Analisis Pengaruh Total Quality Management

Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Usaha. Business

Accounting Review. Vol. 1.

Chamdan Purnama. 2010. Motivasi dan kemampuan usaha dalam meningkatkan keberhasilan usaha industri kecil (studi pada industri kecil sepatu di

jawa timur). Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.12, no. 2.

Eddy Soeryanto Soegoto. 2009. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Jakarta: Elex Media Komputindo.

Eka Aprilianty. 2012. Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan, Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012 Hendro. 2014. Dasar – Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.

Fatmariani. 2011. Pengaruh adopsi teknologi informasi Open source e-commerce terhadap kinerja ukm dengan Faktor-faktor technology acceptance

model (tam) Sebagai moderating variable. Jurnal Teknologi Dan

Informatika (Teknomatika) vol. 1 no. 1.

Lila Meutia Iskandar, Zulkarnain. 2013. Penyesalan Pasca Pembelian Ditinjau

dari Big Five Personality. Jurnal Psikologi Volume 40. No. 1, Juni

2013: 51 – 61.

Linda Christiani Sudarmadji. 2012. Peranan Penggunaan Informasi Akuntansi

pada Kinerja Unit Bisnis dalam berbagai Tingkatan Kompetisi Pasar.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – Vol. 1, No. 4, Juli

Muafi. 2009. Pola Hubungan Inovasi Organisasi, People Equity Dan Kinerja

Ukm. Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN

1411-0393Akreditasi No. 110/DIKTI/Kep/2009

Muzakar Isa. 2011. Analisis Kompetensi Kewirausahaan, Orientasi

Kewirausahaan, Dan Kinerja Industri Mebel. BENEFIT Jurnal

Manajemen dan Bisnis. Vol. 15. No. 2. Desember. pp. 159-168.

Rachmad Hidayat, Hairil Budiarto. 2009. Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap

Strategi dan Kinerja Industri Manufaktur di Jawa Timur. Jurnal Ilmiah

Semesta Teknika.Vol.12 No. 1, 10-20

(18)

menengah bordir di jawa timur). Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.11, no. 1

Ratno Purnomo. 2010. Pengaruh Kepribadian, Self-Efficacy, Dan Locus Of Control Terhadap Persepsi Kinerja Usaha Skala Kecil Dan Menengah.

Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2010, Hal. 144 – 160 Vol. 17, No. 2 ISSN: 1412-3126

Reniati. 2013. Kreativitas Organisasi & Inovasi Bisnis, Bandung: ALFABETA.

Reswanda. 2012. Pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap pembelajaran Organisasi, keunggulan daya saing berkelanjutan dan kinerja

Usaha pada umkm kerajinan kulit berorientasi ekspor di sidoarjo. JEAM Vol XI No. 2/2012.

Sri Hadiati. 2008. Perilaku Wirausaha Industri Keramik Berskala Kecil untuk

Meningkatkan Daya Saing Produk di Malang. Jurnal manajemen dan

kewirausahaan, vol.10, no. 2.

Sri Lestari. 2010. Pengaruh kepribadian, self-efficacy, dan locus of control

terhadap Persepsi kinerja usaha skala kecil dan menengah. Jurnal

Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2010, Hal. 144 – 160 ISSN: 1412-3126.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D). Bandung: ALFABETA.

Suhartini Karim. 2007. Analisis Pengaruh Kewirausahaan Korporasi Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Pabrik Pengolahan Crumb Rubber Di

Palembang. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 5, No 9 Juni

2007.

Suryana. 2003. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Tony Wijaya. 2008. Kajian Model Empiris Perilaku Berwirausaha UKM DIY dan

Jawa Tengah. Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.10, no. 2

Umi, Narimawati., Sri Dewi, A., & Linna, I. 2010. PENULISAN KARYA ILMIAH: Panduan Awal Menyusun skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada

Fakultas Ekonomi UNIKOM, Bekasi : Genesis

Urbancova Hana. 2013. Competitive Advantage Achievement Through Innovation

and Knowledge. Journal Of Competitveness, Vol. 5. Issue 1. March. pp.

82-96.

Yohanes Rante. 2010. Pengaruh Budaya Etnis dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil Agribisnis di Provinsi Papua.

(19)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur penulis persembahkan kehadirat Allah Robbul ‘Alamin,

shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW

berserta keluarganya, sahabat serta pengikutnya sampai akhir zaman. Berkat inayah,

rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul :

“Pengaruh Kepribadian dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha

(Survey Pada Sentra Industri Rajut Binong Jati Bandung)”. Skripsi ini diajukan

dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk penyusunan skripsi pada Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan

yang sangat berarti dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis

menyampaikan hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. Dwi Kartini, SE., Spec., Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Dr. Raeny Dwisanty SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen

(20)

vi

Pembimbing yang ditunjuk dari Kampus yang telah meluangkan waktu dari

kesibukan beliau dengan sabar untuk memberikan bimbingan dan pengarahan,

ilmu pengetahuan serta semangat kepada penulis selama dalam penyusunan

usulan penelitian ini.

4. Ibu Trustorini Handayani SE, M.Si, selaku Penguji I Program Studi

Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Oman Sukirman SE., MM, selaku Penguji II Program Studi

Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapak/Ibu Pimpinan dan Pembantu Pimpinan di Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia, atas segala kebijakan yang telah di tetapkan,

khususnya kebijakan akademik yang sangat menunjang keberhasilan penulis

dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Komputer

Indonesia.

7. Kepada kedua Orang Tua yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi

serta dukungan baik secara moril ataupun materil dalam penyusunan usulan

penelitian ini.

8. Kepada Saudara dan Teman-teman juga seluruh pihak yang telah memberikan

dukungan dan bantuannya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, saya

hanya bisa mendo’akan agar semua amal dan kebaikannya dapat diterima oleh

(21)

vii

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari

sempurna karena saya masih dalam tahap pembelajaran, dan sebagai motivasi agar

lebih baik dimasa yang akan datang saya mohon kritik dan saran dari semua pihak.

Atas segala motivasi, kritik dan sarannya saya ucapkan banyak terima kasih. Semoga

laporan Skripsi ini bermanfaat untuk pembelajaran bagi penulis dan pihak - pihak

lainnya.

Bandung, Agustus 2015

(22)
(23)
(24)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

1. Nama Lengkap : Novan Prawira

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 24 November 1992

3. Jenis Kelamin : Laki - laki

4. Agama : Islam

5. Kewarganegaraan : Indonesia

5. Alamat Lengkap : Komplek Permata Cimahi Blok A1 No. 16 RT

05/12

Riwayat Pendidikan

No Tingkat Institusi

Nama Institusi Alamat Institusi Tahun Ajaran

1. SD SDN

PASARATAS CIMAHI

Cimahi (1998-2004)

2. SLTP SMPN 7

CIMAHI

Jalan Kebon Jeruk Cimahi (2004-2007)

3. SLTA SMAN 4

CIMAHI

Jalan Kihapit Cimahi (2007-2010)

4. Perguruan Tinggi

Universitas Komputer Indonesia

Jl. Dipati Ukur No.144-115-102, Bandung

(25)
(26)

13 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOSTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Kepribadian

2.1.1.1 Pengertian Kepribadian

Kepribadian menurut Larsen & Buss (2010) dalam Lia Melawati (2014)

merupakan sekumpulan trait dan mekanisme psikologis didalam individu yang

terorganisir dan relatif bertahan dan mempengaruhi interaksi serta adaptasi,

intrapsikis, fisik dan lingkungan sosial.

Kepribadian seseorang mempengaruhi cara individu dalam bereaksi,

berpikir, merasa, berinteraksi, dan beradaptasi dengan orang lain, termasuk dalam

perilaku agresif menurut Larsen & Buss (2005) dalam Lia Melawati (2014).

2.1.1.2 Tipe Kepribadian

Menurut Heru Kusmaryono (2009) ada 9 tipe kepribadian, diantaranya:

1. The Improver.

Kita memiliki kepribadian ini jika kita menjalankan bisnis dengan

menonjolkan gaya improver alias ingin selalu memperbaiki. Kita menggunakan

perusahaan yang kita miliki untuk memperbaiki dunia. Improver memiliki

kemampuan yang kokoh dalam menjalankan wirausaha. Mereka juga memiliki

intergritas dan etika yang tinggi.

Personality Alert: Waspadai sifat kita yang cenderung menjadi

(27)

14

2. The Advisor.

Tipe kepribadian wirausaha seperti ini bersedia memberikan bantuan dan

saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya. Motto dari advisor ini yaitu

pelanggan adalah benar dan kita harus melakukan apa saja untuk menyenangkan

mereka.

Personality Alert: Seorang advisor bisa jadi terlalu fokus pada kebutuhan

bisnis mereka dan pelanggan, sehingga cenderung mengabaikan kebutuhan

mereka sendiri dan bisa-bisa malah cape hati sendiri.

3. The Superstar.

Inilah wirausaha yang pusatnya dikelilingi oleh karisma dan energi tinggi

dari Sang CEO Superstar. Wirausaha dengan kepribadian seperti ini biasanya

membangun usaha mereka dengan personal brand mereka sendiri.

Personality Alert: Wirausaha dengan tipe ini bisa menjadi terlalu

kompetitif dan workaholics.

4. The Artist.

Kepribadian wirausaha seperti ini biasanya senang menyendiri tapi

memiliki kreativitas yang tinggi. Mereka biasanya sering kali ditemukan di bisnis

yang membutuhkan kreativitas seperti ada perusahaan periklanan, web design, dll.

Personality Alert: Wirausaha tipe ini bisa jadi terlalu sensitif terhadap

respon pelanggan kita, walaupun kritik dari mereka bersifat membangun.

5. The Visionary.

Sebuah usaha yang dibangun oleh seorang visioner biasanya berdasarkan

(28)

15

tinggi untuk mengerti dunia di sekeliling Anda dan akan membuat rencana untuk

menghindari segala macam rintangan.

Personality Alert: Seorang visioner bisa jadi terlalu fokus pada mimpi

mereka dan kurang berpijak pada realitas. Dan jangan lupa, menyertai visi kita

dengan melakukan tindakan nyata.

6. The Analyst.

Jika kita menjalankan bisnis sebagai seorang analis, perusahaan kita

biasanya memfokuskan pada penyelesaian masalah dalam suatu cara sistematis.

Seringkali berbasis pada ilmu pengetahuan, keahlian teknis atau komputer,

seorang analis perusahaan biasanya

hebat dalam memecahkan masalah.

Personality Alert: Hati-hati dengan kelumpuhan analisa. Bekerjalah

dengan mempercayai orang lain.

7. The Fireball.

Sebuah usaha yang dimiliki oleh si Bola Api ini biasanya dioperasikan

dengan penuh hidup, energi dan optimisme. Pelanggan merasa perusahaan kita

dijalankan dengan tingkah laku yang menyenangkan.

Personality Alert: Kita bisa jadi berkomitmen yang berlebihan terhadap

tim kita dan bertingkah laku terlalu impulsif. Seimbangkan keimpulsivan kita

(29)

16

8. The Hero.

Kita memiliki kemauan dan kemampuan yang luar biasa dalam memimpin

dunia dan bisnis kita melalui segala macam tantangan. Kita adalah inti dari

kewirausahaaan dan bisa mengumpulkan banyak perusahaan besar.

Personality Alert: Terlalu mengumbar janji dan menggunakan taktik

kekuatan penuh untuk mendapatkan sesuatu dengan cara kita tidak akan berhasil

dalam jangka waktu panjang. Untuk menjadi sukses, percayailah keterampilan

kepemimpinan kita untuk menolong orang lain menemukan jalan mereka.

9. The Healer.

Jika kita adalah seorang 'penyembuh', kita bersifat pengasuh dan penjaga

keharmonisan dalam usaha kita. Kita memiliki kemampuan bertahan yang luar

biasa dan keteguhan disertai dengan ketenangan dari dalam.

Personality Alert: Karena sifat perhatian kita dan kepenyembuhan kita

dalam menjalankan usaha, Kita bisa jadi menghindari realitas di luar sana dan

selalu terlalu berharap. Gunakan skenario perencanaan untuk persiapan datangnya

masalah.

2.1.1.4 Indikator Kepribadian

Stanton dan Matthews (1995) menyatakan bahwa konsep kepribadian

dapat digunakan untuk beberapa tujuan seperti: seleksi karyawan atau mahasiswa,

pengembangan kepribadian, team building, penelitian tentang kepribadian,

(30)

17

Lima Besar Kepribadian /The Big Five Personality akan digunakan

sebagai teori dasar yang kemudian akan diteliti dalam penelitian. Lima Besar

Kepribadian /The Big Five Personality terdiri dari lima dimensi kepribadian yaitu

extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, dan openness to

experience. (McCrae & Costa, 2002).

Trait-trait dalam domain-domain dari Lima Besar Kepribadian /Big Five

Personality menurut McCrae (2002) adalah sebagai berikut :

1. Openness to Experience (O)

Faktor openness terhadap pengalaman merupakan faktor yang paling sulit

untuk dideskripsikan, karena faktor ini tidak sejalan dengan bahasa yang

digunakan tidak seperti halnya faktor-faktor yang lain. Openness mengacu pada

bagaimana seseorang bersedia melakukan penyesuaian pada suatu ideatau situasi

yang baru.

Openness mempunyai ciri mudah bertoleransi, kapasitas untuk menyerap

informasi, menjadi sangat fokus dan mampu untuk waspada pada berbagai

perasaan, pemikiran dan impulsivitas.Seseorang dengan tingkat opennessyang

tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki nilai imajinasi,

broadmindedness, dan a world of beauty.Sedangkan seseorang yang memiliki

tingkat openness yang rendah memiliki nilai kebersihan, kepatuhan dan keamanan

bersama, kemudian skor openness yang rendah juga menggambarkan pribadi yang

mempunyai pemikiran yang sempit, konservatif dan tidak menyukai perubahan.

Openness dapat membangun pertumbuhan pribadi.Pencapaian kreatifitas lebih

(31)

18

agreeableness yang rendah.Seseorang yang kreatif, memiliki rasa ingin tahu, atau

terbuka terhadap pengalaman lebih mudah untuk mendapatkan solusi untuk suatu

masalah.

2. Concscientiousness (C)

Concscientiousness mendeskripsikan control terhadap lingkungan sosial,

berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan dan norma,

terencana, terorganisir, dan memprioritaskan tugas. Di sisi negatifnya

karakteristik kepribadian ini menjadi sangat perfeksionis, kompulsif, workaholic,

membosankan.Tingkat Concscientiousness yang rendah menunjukkan sikap

ceroboh, tidak terarah serta mudah teralih perhatiannya.

3. Extraversion(E)

Faktor pertama adalah Extraversion, atau bisa juga disebut faktor

dominan-patuh (dominance-submissiveness).Faktor ini merupakan dimensi yang

penting dalam kepribadian, dimana extraversion ini dapat memprediksi banyak

tingkah laku sosial. Menurut penelitian, seseorang yang memiliki faktor

extraversion yang tinggi, akan mengingat semua interaksi sosial, berinteraksi

dengan lebih banyak orang dibandingkan dengan seseorang dengan tingkat

extraversion yang rendah. Dalam berinteraksi, mereka juga akan lebih banyak

memegang control dan keintiman. Peergroup mereka juga dianggap sebagai

orang-orang yang ramah, fun-loving, affectionate dan talkative.

Extraversion dicirikan dengan afek positif seperti memiliki antusiasme yang

tinggi, senang bergaul, memiliki emosi yang positif, energik, tertarik dengan

(32)

19

memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul, menjalin hubungan dengan

sesama dan juga dominan dalam lingkungannya.Extraversion dapat memprediksi

perkembangan dari hubungan sosial.Seseorang yang memiliki tingkat

extraversion yang tinggi dapat lebih cepat berteman daripada seseorang yang

memiliki tingkat extraversion yang rendah.Extraversion mudah termotivasi oleh

perubahan, variasi dalam hidup, tantangan dan mudah bosan.Sedangkan

orang-orang dengan tingkat extraversion rendah cenderung bersikap tenang dan menarik

diri dari lingkungannya.

4. Agreeableness (A)

Agreeableness dapat disebut juga social adaptability atau likability yang

mengindikasikan seseorang yang ramah, memiliki kepribadian yang selalu

mengalah, menghindari konflik dan memiliki kecenderungan untuk mengikuti

orang lain. Berdasarkan value survey, seseorang yang memiliki skor

agreeableness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki value

suka membantu, forgiving, dan penyayang.

Namun, ditemukan pula sedikit konflik pada hubungan interpersonal orang yang

memiliki tingkat agreeableness yang tinggi, dimana ketika berhadapan dengan

konflik, self esteem mereka akan cenderung menurun. Selain itu, menghindar dari

usaha langsung dalam menyatakan kekuatan sebagai usaha untuk memutuskan

konflik dengan orang lain merupakan salah satu ciri dari seseorang yang memiliki

tingkat agreeableness yang tinggi. Pria yang memiliki tingkat agreeableness yang

tinggi dengan penggunaan power yang rendah, akan lebih menunjukkan kekuatan

(33)

20

agreeableness yang rendah cenderung untuk lebih agresif dan kurang

kooperatif.Pelajar yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi memiliki

tingkat interaksi yang lebih tinggi dengan keluarga dan jarang memiliki konflik

dengan teman yang berjenis kelamin yang berlawanan.

5. Neuroticism (N)

Neuroticism menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan

emosi negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman. Secara emosional mereka

labil, seperti juga teman-temannya yang lain,mereka juga mengubah perhatian

menjadi sesuatu yang berlawanan. Seseorang yang memiliki tingkat neuroticism

yang rendah cenderung akan lebih gembira dan puas terhadap hidup dibandingkan

dengan seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang tinggi. Selain memiliki

kesulitan dalam menjalin hubungan dan berkomitmen, mereka juga memiliki

tingkat self esteem yang rendah. Individu yang memiliki nilai atau skor yang

tinggi di neuroticism adalah kepribadian yang mudah mengalami kecemasan, rasa

marah, depresi dan memiliki kecenderungan emotionally reactive.

2.1.2 Perilaku Kewirausahaan

2.1.2.1 Pengertian Perilaku Kewirausahaan

Dalam Wijaya (2008) Perilaku berwirausaha yaitu tindakan individu yang

ditunjukkan dengan keputusan berwirausaha. Perilaku berwirausaha diukur

(34)

21

Perilaku berwirausaha dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktivitas

perusahaan dalam hal inovasi, pencarian usaha baru (venturing), dan

pembaharuan strategik (strategic renewal) (Guth & Ginsberg, 1990; Zahra, 1996).

Sedangkan menurut Montanye (2006) kewirausahaan merupakan aktivitas

dengan menggunakan imajinasi, keberanian, intelegensi/kecerdasan,

kepemimpinan, ketekunan, dan kebulatan tekad untuk mengejar kekayaan,

kekuasaan dan posisi.

Oleh karena itu, konsep kewirausahaan yang dilihat sebagai fenomena

pada level perusahaan mengarah/mengacu kepada perilaku perusahaan,

pengambilan risiko, upaya yang inovatif, dan penetapan strategi yang proaktif.

Hal ini sangat berbeda dengan karakter perusahan yang konservatif yang

cenderung menghindari risiko, kurang inovatif dan senantiasa mengambil sikap

”lihat dan tunggu” (Barringer & Bluedorn, 1999).

2.1.2.2 Ruang Lingkup Perilaku Kewirausahaan

Menurut Montanye (2006) pengertian kewirausahaan adalah merupakan

proses individu untuk memeroleh hak kepemilikan (property right) atas rental

ekonomi dari kreasi mereka, dan ruang lingkup kewirausahaan terdiri dari :

1. kewirausahaan sebagai fenomena bisnis perusahaan,

2. rental ekonomi adalah sebagai sumber daya kewirausahaan, dan

(35)

22

Kewirausahaan atas korporasi haruslah dipandang sebagai proses untuk

memperbarui/ meremajakan (rejuvenating) dan merevitalisasi potensi sumber

daya yang dimiliki suatu entitas/ perusahaan (Maes, 2003).

2.1.2.3 Indikator Perilaku Kewirausahaan

Hendro (2011:167) menyebutkan bahwa perilaku seorang wirausaha

dipengaruhi oleh:

1) Seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan.

Keputusan dari seorang pemimpin sangat berpengaruh dalam menentukan

nasib baik buruk setiap organisasi atau perusahaan. Keberhasilan seorang

pemimpin ditentukan dari ketegasannya dalam mengambil keputusan yang

cepat dan tepat. Bahkan ketika sedang menghadapi ketidakpastian

sekalipun. Konsisten serta bertanggung jawab menjadi poin mutlak dalam

setiap keputusan yang diambilnya.

2) Perilakunya hati – hati karena menjadi contoh bagi yang lain.

Menjadi pemimpin yang baik juga merupakan wirausahawan yang

berhasil. Oleh karena itu harus memberikan sikap yang baik untuk orang

lain terutama kepada karyawan atau rekan kerja. Sebagai pemimin

tentunya harus menentukan tujuan, baik untuk mereka sendiri maupun

untuk orang lain, dan memimpin serta membimbing orang lain untuk

mencapai tujuan.

(36)

23

Seorang wirausaha tidak bekerja sendirian. Dia menggunakan tangan dan

pikiran setiap orang, baik dari dalam maupun luar perusahaannya. Untuk

itu, dia harus memiliki kemampuan memimpin, memotivasi, dan

berkomunikasi.

4) Mempunyai kharisma dan berjiwa besar.

Pemimpin yang bersikap positif dalam bekerja menampilkan kharisma diri

yang pasti mempengaruhi sikap anak buahnya. Dan pemimpin yang

berjiwa besar yang bisa menampung berbagai macam karakter. Seorang

pemimpin yang reaktif, emosional, tentu akan menjadi pemimpin yang

buruk.

2.1.3 Kinerja Usaha

2.1.3.1 Pengertian Kinerja

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip dan

diterjemahkan oleh Hadari Nawawi (2006: 63) mengatakan bahwa :

“Kinerja adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang

diperlihatkan, (c) kemampuan kerja”.

Definisi lain mengenai kinerja menurut Hadari Nawawi (2006: 63) adalah

“Kinerja dikatakan tinggi apabila suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampui batas waktu yang

disediakan”.

Kinerja menjadi rendah jika diselesaikan melampui batas waktu yang

(37)

24

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2006: 94) menjelaskan bahwa :

“Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu”.

Sedangkan menurut Suyadi Prawirosentono (2008: 2)

“Kinerja atau dalam bahasa inggris adalah performance”, yaitu: Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.

Siagian (2006) mengatakan bahwa :

“Kinerja dapat diartikan sebagai prestasi atau kemampuan seseorang yang mencakup unsur-unsur keandalan, prakarsa, inovasi, ketelitian, hasil kerja, kehadiran, sikap, kerja sama, kerapian, mutu pekerjaan dan lain-lain.”

Dessler (2006), kinerja merupakan prosedur yang meliputi (1)

penetapan standar kinerja; (2) penilaian kinerja aktual pegawai dalam

hubungan dengan standar-standar ini; (3) memberi umpan balik kepada

pegawai dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan

kemerosotan kinerja atau terus berkinerja lebih tinggi lagi.

Siswanto Bejo (2005 : 195) prestasi kerja adalah :

“Hasil kerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja seorang tenaga kerja antara lain dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, kesanggupan tenaga kerja yang bersangkutan.”

Pause (2000) dalam (Mulyadi, 2006:14) menyatakan bahwa:

(38)

25

suatu organisasi pada masa yang akan datang. Kinerja merupakan status organisasi secara keseluruhan dibanding organisasi lain yang sejenis, atau terhadap suatu standar yang disepakati bersama.”

2.1.3.2 Indikator Kinerja Usaha

Lee et al. (2001) dalam R. Hidayat dan H. Budiarto (2009:11) membagi

kinerja berdasarkan:

(1) kinerja kualitas (quality performance) yang terdiri dari prosentase produk

rusak, pengembalian dan jaminan, barang rusak dan pengolahan kembali dan

sebagainya,

(2) kinerja operasi (operating performance) yang terdiri dari rata-rata tingkat

perputaran tahunan dan laba bersih tahun lalu,

(3) kinerja keuangan yang diukur dengan ROA (Return On Assets),

(4) kinerja pemasaran yang diukur dengan prosentase market share tahunan, dan

(5) kinerja penjualan yang diukur dengan peningkatan jumlah prosentase

penjualan.

2.1.4 Hasil Penelitian Sebelumnya

Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Kesimpulan Persamaan Perbedaan

1 RACHMAD

HIDAYAT,

Pengaruh Faktor

(1) faktor lingkungan

Menggunakan Kinerja

(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

32

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Keterkaitan Kepribadian terhadap Kinerja Usaha

Menurut Jawahar dan Carr (2007) menunjukan bahwa dimensi kepribadian

khususnya conscientiousness berpengaruh signifikan terhadap kinerja kontekstual.

Comeau dan Griffith (2005) menunjukan bahwa kepribadian menentukan

terbentuknya perilaku positif seperti Organizational Citizenship Behavior (OCB).

Nikolaou (2003) menyatakan bahwa dimensi kepribadian berpengaruh signifikan

terhadap prestasi seseorang. Hasil penelitian yang dilakukan Lau dan Shaffer

(1999) juga menunjukan bahwa kepribadian memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kesuksesan karir. Guthrie et. al (1998) menyatakan bahwa dimensi

kepribadian menentukan kesuksesan seseorang dalam mengelola karirnya.

2.2.2 Keterkaitan Perilaku Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha

Menurut (Covin & Slevin, 1989) dalam Adinoto (2010) perilaku

kewirausahaan berhubungan dengan inovasi, sikap proaktif dan risiko dan

menciptakan cara –cara baru untuk mencapai kinerja perusahaan secara

keseluruhan dengan melakukan inovasi menggunakan sumber daya perusahaan.

Sumber daya organisasi meliputi uang, waktu, manusia, alat-alat, dan kompetensi.

Berdasarkan teori-teori tersebut yang telah dikemukakan pada bagian

sebelumnya, maka dapatlah dibuat secara skematis kerangka pemikiran dalam

(46)

33

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

2.3 Hipotesis

Menurut Umi Narimawati (2008:73)

“Hipotesis adalah kesimpulan penelitian yang belum sempurna sehingga

perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui

penelitian.”

Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat menarik hipotesis yang

dapat dijadikan sebagai dasar pemikiran dalam penelitian dan pengujian yang

akan dilakukan. Hipotesis penulis adalah sebagai berikut : (Covin & Slevin, 1989) Kepribadian (X1)

1. openness to experience,

2. conscientiousness,

3. extraversion,

4. agreeableness dan

5. neuroticism

John, Donahue, dan Kentle (1991)

Perilaku Kewirausahaan (X2)

1. Berani mengambil keputusan. 2. Perilakunya hati – hati karena

menjadi contoh bagi yang lain. 3. Membuat karyawan atau rekan

kerja tenang dalam menjalankan tugasnya.

4. Mempunyai kharisma dan berjiwa besar.

Hendro (2011)

Kinerja Usaha (Y)

1. kinerja kualitas 2. kinerja operasi 3. kinerja keuangan 4. kinerja pemasaran 5. kinerja penjualan

(47)

34

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1: Kepribadian berpengaruh terhadap kinerja usaha di Industri Rajutan

Binong Jati Bandung.

H2: Perilaku kewirausahaan berpengaruh terhadap kinerja usaha di Industri

Gambar

Tabel 1 Jumlah Pengusaha Rajutan Sentra Industri Binong Jati
Gambar 1
Tabel 3 Analisis Korelasi
Tabel 4 Koefisien Determinasi secara parsial Kepribadian dan Perilaku kewirausahaan terhadap Kinerja
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan sistem absensi sidik jari direalisasikan ke semua pegawai Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Selatan. Penerapan sistem absensi sidik jari yang mudah

Uji coba berikutnya dengan menggunakan 24 data training dan pengurangan jumlah marker yang hanya 6 marker , didapat hasil pada tabel 4.13, Dalam 3 kali sistem tidak

MASYARAKAT DI DESA MANONGKOKI KECAMATAN POLONGBANGKENG UTARA KABUPATEN TAKALAR Skripsi ini adalah studi tentang Tradisi Apanaung Panganreang bagi masyarakat di Desa

Salah satu upaya melakukan penelitian yang berkenaan dengan pembelajaran di kelas adalah dengan melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Sebagaimana yang

Selat Berhala adalah laut sempit yang memisahkan antara pulau Berhala dengan pulau Sumatra (Provinsi Jambi), berarti secara de fakto dan de jure Pulau Barhala

Pembelajaran berasaskan senario digunakan dalam penyampaian isi pelajaran bagi topik Struktur Kawalan dan Struktur Gelung di mana pengguna akan diberikan satu situasi

Adapun penelitian yang hendak penulis lakukan berbeda dengan sebelumnya, yaitu membahas Profil Guru Ideal yang lebih terfokus pada profil guru dalam menjalani

Secara teoritis manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini akan memberikan kekayaan wacana dalam dunia pendidikan dan kajian yang lebih luas, serta dapat dijadikan