• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS YURIDIS FRAUDELENT MISSREPRESENTATION (INFORMASI YANG TIDAK BENAR) TENTANG PRODUK MESIN CUCI MEREK SAMSUNG OLEH PELAKU USAHA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS YURIDIS FRAUDELENT MISSREPRESENTATION (INFORMASI YANG TIDAK BENAR) TENTANG PRODUK MESIN CUCI MEREK SAMSUNG OLEH PELAKU USAHA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)

Referensi

Dokumen terkait

8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen menyebutkan bahawa pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi iklan yang mengelabui konsumen mngenai kualitas, kuantitas, bahan,

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: pelaksanaan tanggung jawab pelaku usaha kepada konsumen kurang maksimal karena konsumen

Prosedur penyelesaian sengketa konsumen dengan pelaku usaha menurut Undang-undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen adalah: Dapat dilakukan melalui badan

Pelaku usaha jasa laundry bertanggung gugat terhadap kerugian yang dialami oleh konsumen dalam hal tidak adanya perjanjian tertulis, maka dalam hal ini pelaku

8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen menyebutkan bahawa pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi iklan yang mengelabui konsumen mngenai kualitas, kuantitas, bahan,

Terkait dengan kelalaian pelaku usaha Smart laundry yang mengakibatkan kerugian terhadap konsumen, maka dapat diketahui bahwa antara pelaku usaha yang memperdagangkan

terkait dengan 5 (lima) parameter perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha sesuai Undang-Undang Perlindungan Konsumen, yaitu: barang yang tidak memenuhi standar, informasi yang

Yang dimaksud pengertian “persaingan usaha” dalam kupasan ini menurut rumusan istilah Pasal 1 angka 6 Undang- undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Antimonopoli yaitu, “persaingan usaha