• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI MUATAN LOKAL PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI SDN PUNTEN 01 BATU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI MUATAN LOKAL PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI SDN PUNTEN 01 BATU"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI MUATAN LOKAL

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI SDN PUNTEN 01 BATU

SKRIPSI

OLEH: AYU KARTIKA 201210430311236

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Peran Guru Dalam Meningkatkan Kepedulian Siswa Terhadap Lingkungan Melalui Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup Di SDN Punten 01 Batu” dengan baik.

Terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, baik berupa saran, arahan, kritik, doa, maupun bantuan lainnya. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberi izin dalam proses penelitian.

2. Dr. Ichsan Anshory, AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu dalam proses penyelesaian segala urusan administrasi yang penulis perlukan dalam proses penyusunan skripsi.

3. Dr. Baiduri, M.Si selaku dosen pembimbing I yang senantiasa memberi dorongan, saran, motivasi dan pencerahan dalam setiap kegiatan bimbingan.

4. Erna Yayuk, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang tidak pernah lelah untuk mengarahkan dan membangun pemahaman penulis di setiap kesalahan pada proses penyusunannya.

5. Dra. Prihastutik, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN Punten 01 Batu yang berkenan memberi izin untuk melakukan penelitian.

6. Nur Agustina, S.Pd, selaku koordinator PLH di SDN Punten 01 Batu yang dengan sabar membantu penulis saat melakukan penelitian. 7. Semua pihak yang terkait dan mungkin tidak dapat penulis sebutkan

(5)

Dengan ketulusan hati dan kerendahan jiwa, penulis menerima saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan hasil tulisan penulis. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan untuk pendidikan, khususnya dalam pembelajaran muatan lokal Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar.

Malang, 27 April 2016

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ……… ... x

DAFTAR TABEL ….. ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ... 9

F. Definisi Istilah ... 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Kepedulian Lingkungan ... 11

1. Pengertian Lingkungan ... 11

2. Pencemaran Lingkungan ... 12

3. Sikap Peduli Lingkungan ... 14

B. Pendidikan Lingkungan Hidup ... 16

1. Pengertian ... 16

2. Tujuan ... 17

3. Manfaat ... 19

4. Pendekatan Pembelajaran PLH ... 20

5. Dasar kebijakan penyelenggaraan PLH di Kota Batu .. .. 21

C. Guru ... 22

1. Pengertian Guru ... 22

2. Peran Guru ... 23

D. Kajian Penelitian Relevan ... 26

E. Kerangka Pikir ... 28

BAB III. METODE PENELITIAN ... 29

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 29

B. Kehadiran Peneliti di Lapangan ... 29

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

D. Sumber Data ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 31

F. Prosedur Penelitian... 35

G. Instrumen Penelitian... 36

H. Uji Validitas Data ... 39

(7)

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Penerapan Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di SDN Punten 01 Batu ... 43

1. Kebijakan Sekolah yang Berorientasi pada Lingkungan 43

2. Implementasi Kebijakan Sekolah yang Berorientasi pada Lingkungan ... 46

B. Peran Guru ... 65

1. Penyusunan RPP Terintegrasi ... 65

2. Peyampaian Materi PLH Secara Integratif ... 67

3. Upaya yang Dilakukan Guru dalam Meningkatkan Kepedulian Siswa Terhadap Lingkungan ... 71

4. Evaluasi Pembelajaran ... 76

C. Kendala Dalam Penerapan Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup di SDN Punten 1 Batu ... 78

D. Upaya Penyelesaian Terhadap Kendala Dalam Penerapan Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup di SDN Punten 1 Batu ... 81

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 87

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Sikap Peduli Lingkungan Sekolah.. ... 15 Tabel 3.1 Data dan Sumber Datanya... 34 Tabel 3.2 Instrumen Wawancara Kepala Sekolah dan Koordinator PLH .... 37 Tabel 3.3 Instrumen Wawancara Guru ... 37 Tabel 3.4 Instrumen Wawancara Siswa ... 38 Tabel 3.5 Instrumen Wawancara Pegawai administrasi, petugas

kebersihan, petugas keamanan, dan penjaga kantin ... 38 Tabel 3.6 Tabel Observasi ... 39 Tabel 4.1 Rencana Kegiatan Peringatan Hari Lingkungan ... 56 Tabel 4.2 Kegiatan Rencana Aksi Lingkungan yang Berhubungan

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir... 28

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ... 36

Gambar 4.1 Pembuatan poster Berisi visi dan misi sekolah ... 47

Gambar 4.2 Sosialisasi Kepada Guru dan Siswa Melalui Kegiatan Apel Sekolah ... 48

Gambar 4.3 Sosialisasi Kepada Orangtua Siswa, Komite Sekolah, dan Pihak yang Menjalin Kerjasama dengan SDN Punten 01 Batu Melalui Rapat ... 48

Gambar 4.4 Sosialisasi Melalui Blog Sekolah ... 49

Gambar 4.5 Biopori Sekolah ... 53

Gambar 4.6 Vertical Garden ... 53

Gambar 4.7 Wastafel Sekolah ... 54

Gambar 4.8 Green House ... 54

Gambar 4.9 Kegiatan Bank Sampah ... 57

Gambar 4.10 Informasi di Blog Sekolah tentang Peringatan Hari Sampah .. 58

Gambar 4.11 Poster Hemat Air ... 59

Gambar 4.12 Peraturan untuk tidak Merokok di Sekolah ... 63

Gambar 4.13 Himbauan Tertulis untuk Hemat Energi ... 63

Gambar 4.16 Kelas I Melakukan Pembelajaran diluar Kelas ... 67

Gambar 4.17 Kelas III Melakukan Pembelajaran diluar Kelas... 67

Gambar 4.18 Pembuatan Kalung Menggunakan Batang daun Pepaya ... 68

Gambar 4.19 Pembuatan Pot Gantung Menggunakan Botol Bekas ... 69

Gambar 4.20 Hasil Pot Gantung yang dibuat ... 69

Gambar 4.21 Pemanfaatan Barang Bekas sebagai Media Belajar ... 70

Gambar 4.22 Koran Bekas dimanfaatkan Menjadi Gantungan Jendela ... 70

Gambar 4.23 Siswa Mencuci Tangan Setelah Membuat Pot ... 74

Gambar 4.24 Siswa Menyapu Sisa Tanah yang digunakan ... 74

Gambar 4.25 Guru sedang Membimbing Siswa Membuat Kerajinan dari Koran ... 75

(10)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Observasi ... 90

Lampiran 2. Lembar Wawancara Kepala Sekolah ... 93

Lampiran 3. Lembar Wawancara Koordinator PLH ... 96

Lampiran 4. Lembar Wawancara Guru Kelas I ... 99

Lampiran 5. Lembar Wawancara Guru Kelas III... 104

Lampiran 6. Lembar Wawancara Guru Kelas V ... 107

Lampiran 7. Lembar Wawancara Pegawai Administrasi ... 110

Lampiran 8. Lembar Wawancara Petugas Koperasi ... 111

Lampiran 3. Lembar Wawancara Petugas Keamanan ... 112

Lampiran 5. Lembar Wawancara Siswa ... 113

Lampiran 6. RPP Kelas I ... 115

Lampiran 7. RPP Kelas III ... 129

Lampiran 8. RPP Kelas V ... 146

Lampiran 9. Peraturan Walikota Batu ... 161

Lampiran 10. MOU Sekolah ... 180

Lampiran 11. Rekapitulasi Penilaian Berbasis Lingkungan ... 190

Lampiran 12. Draf Rencana Aksi Lingkungan ... 191

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Rifki. 2013. Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan

Sekolah Hijau, (online), Vol.2: 98-108

Budiarti, Diyan. 2014. Pendidikan Lingkungan Hidup Sebagai Muatan Lokal Pada Sekolah Adiwiyata di SDN Purwantoro 01 Kota Malang. Skripsi.

Malang: Universitas Muhammadiyah Malang

Daryanto dan Suprihatin. 2013. Pengantar Pendidikan Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gava Media

Hamalik, O. 2003. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara

Hamalik, O. 2009. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Hamzah, Syukri. 2013. Pendidikan Lingkungan. Bandung: PT Refika Aditama Jawa Pos. 15 November 2015. Belasan Ribu Hektare Rawan Bencana, Hlm. 13 Jawa Pos. 17 November 2015. Panderman Kembali Membara, Hlm. 33

Lisminingsih, Ratna. 2010. Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup Berorientasi kecakapan Hidup di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah

Kota Batu

Listy, Kurnia, 2013. Peran Warga Sekolah Dalam Penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup. Skripsi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang

Meilani. 2011. Persepsi Guru dalam Penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar Sekitar Hutan Kawasan Gunung Salak Endah Kabupaten Bogor. (Online), (http;//repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/ 2011rme.pdf), diakses pada 18 Desember 2015

Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

(12)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 81A tahun 2013

Peraturan Wali Kota Batu Nomor 29 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Lingkungan Hidup di Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan Menengah

Purwani, Linda. 2014. Implikasi Nilai Karakter Peduli Lingkungan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kebonagung Imogiri Bantul. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Purwo. 2013. Permasalahan Lingkungan Sekolah. (Online), (adiwiyata.smkn1purwosari.sch.id/?p=12) diakses pada 20 Desember 2015. Semiawan, 2000. Lingkungan Belajar Yang Mengandung Suatu Pendekatan

Bermakna Dalam Meningkatkan Perkembangan Anak Retardasi Mental.

Disertasi. Jakarta: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Seoedijarto. 2000. Pendidikan Nasional Sebagai Wahana Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Dan Membangun Peradaban Negara Bangsa (Sebuah

Usaha Memahami Makna UUD ’45) Jakarta: Cinaps

Sumiatun. 2012. Kebijakan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup Sebagai Muatan Lokal Guna Perwujudan Sekolah Adiwiyata di SDN

Mejayan Kabupaten Malang. Skripsi. Malang: Universitas Muhammadiyah

Malang

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 2005. (Online), (http;//www.google.com) diakses pada 16 Desember 2015

Undang-Undang RI no.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2012. Bandung: Citra Umbara

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU Sisdiknas, 2003). Dalam UU No.23 tahun 2009 pasal 5 poin keempat tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menyatakan bahwa setiap orang berhak berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Afandi (2013) mengatakan bahwa pendidikan merupakan wahana yang tepat dalam memberikan pengetahuan, keterampilan, dan mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan, maka dari itu sekolah diharapkan turut serta dalam mengambil peran dalam pengelolaan lingkungan hidup terutama sekolah dasar, melalui sekolah dasar diharapkan mampu menanamkan kesadaran terhadap lingkungan kepada generasi muda sejak dini.

(14)

2

pertumbuhan dan perkembangan anak (Makmum, 2000). Guru merupakan salah satu sosok penting yang ada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak di sekolah. Dalam hal ini guru dianggap sangat penting karena perannya tidak terlepas dari proses tersebut. Guru memiliki banyak peran dalam pendidikan, diantaranya: guru sebagai pendidik, pembimbing, model, teladan, motivator, inisiator, fasilitator, dan transformator, dll.

Siswa SD memiliki karakter senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang melakukan atau memperagakan sesuatu secara langsung (Hamalik, 2010), disinilah peran guru sebagai pembimbing, motivator dan teladan sangat diperlukan, tidak terkecuali membimbing dan memotivasi siswa juga menjadi teladan dalam hal kepedulian lingkungan. Sikap peduli terhadap lingkungan sangat penting dikembangkan pada usia sekolah dasar karena pada era globalisasi seperti sekarang banyak masyarakat khususnya siswa SD melakukan tindakan bersifat mencemari atau merusak lingkungan. Daryanto dan Suprihatin (2013) mengatakan bahwa peduli terhadap lingkungan dapat dilakukan melalui banyak hal, misalnya membuang sampah di tempat sampah, melakukan penghijauan dengan menanam tumbuhan di lingkungan sekitar, hemat air, melestarikan sumber daya alam yang ada, menjaga ekosistem hayati dan non hayati, melakukan tindakan pencegahan polusi dan lain sebagainya.

(15)

3

Suprihatin (2013) juga mengatakan bahwa masalah lingkungan timbul akibat adanya kerusakan alam yang ditimbulkan oleh dua faktor, yaitu faktor alami seperti bencana alam, dan faktor buatan seperti ulah tangan manusia.

Masalah kerusakan lingkungan bukan lagi hal baru di kehidupan nyata, bahkan berita-berita tentang kerusakan lingkungan seringkali muncul di media cetak maupun media elektronik. Misalnya saja baru-baru ini terjadi kebakaran hutan di kawasan hutan panderman Kota Batu yang menghabiskan kurang lebih 0,5 hektare pohon pinus, kebakaran ini terjadi diduga berasal dari kotoran bahan organik seperti daun dan ranting pohon yang sengaja dibakar oleh orang yang tidak bertanggung jawab (Jawa Pos 17 November 2015). Kerusakan lingkungan lainnya ditunjukkan dalam berita pada sumber yang sama, yaitu bahaya longsor menghampiri beberapa daerah di Jember. Disebutkan penyebabnya adalah adanya penebangan liar yang dilakukan dalam beberapa waktu terakhir. Masalah yang timbul seperti yang telah disebutkan muncul karena faktor buatan, yaitu akibat ulah tangan manusia (Jawa Pos 15 November 2015).

(16)

4

PLH perlu diberikan di semua jenjang pendidikan mulai dari SD hingga perguruan tinggi karena PLH mengarah pada aspek sikap dan perilaku siswa untuk memahami pentingnya lingkungan bagi kehidupan dan bagaimana mencintai lingkungan sehingga menjadi nilai yang tertanam dalam keseharian siswa. Dengan adanya PLH, diharapkan dapat mendorong dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat menumbuhkan dan memperbaiki serta memanfaatkan lingkungan secara arif, juga dapat menciptakan pola perilaku baru yang bersahabat dengan lingkungan hingga mampu mengembangkan etika lingkungan. Pada hakikatnya pernyataan di atas mengarah pada upaya-upaya mengurangi dampak kerusakan lingkungan yang timbul akibat ulah tangan manusia melalui PLH.

PLH hadir sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan secara tepat dan terarah. PLH merupakan pendidikan tentang lingkungan hidup dalam konteks internalisasi secara langsung maupun tidak langsung dalam membentuk kepribadian mandiri serta pola tindak dan pola pikir peserta didik/mahasiswa/ peserta diklat sehingga dapat merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari. PLH merupakan upaya melestarikan dan menjaga lingkungan serta ekosistem kehidupan makhluk hidup yang dapat memberikan kontribusi pada keberlangsungan kehidupan yang seimbang dan harmonis (Daryanto dan Suprihatin,2013).

(17)

5

pembimbing. Seperti yang dijelaskan oleh Lisminingsih (2010), Kota Batu adalah salah satu kota yang memberlakukan kurikulum muatan lokal PLH pada tahun 2008 dengan tujuan agar siswa memiliki pengetahuan, sikap, dan tingkah laku yang rasional dan bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan dan lingkungan hidup. Pemberlakuan muatan lokal PLH di Kota Batu pada tahun 2008 telah memberikan potensi dalam pelaksanaan pembelajaran PLH di sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kota Batu. Potensi di dalam pelaksanaan pembelajaran PLH dapat digunakan untuk menggerakkan suatu budaya agar terwujud manusia yang memiliki kecakapan hidup untuk mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan diri siswa dan lingkungan sekitarnya. Pengembangan potensi yang berkaitan dengan PLH dapat mengoptimalkan pencapaian kompetensi siswa setelah mendapatkan PLH.

Pelaksanaan PLH di Kota Batu, khususnya di SDN Punten 1 Batu secara langsung maupun tidak langsung telah melakukan upaya pencegahan kerusakan lingkungan melalui PLH yang tidak terlepas dari peran guru yang mendidik, membimbing, dan menjadi teladan bagi siswa sehingga siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

(18)

6

telah dilakukan untuk mengarahkan peserta didik dalam mengenal lingkungan sekitar lebih jauh. Seperti contoh, kegiatan penanaman dan perawatan tumbuhan, budaya membuang sampah pada tempat sampah terpilah, pembuatan pupuk kompos, kerja bakti, penggunan poster bertuliskan slogan kebersihan dll. Secara umum, SDN Punten 1 Batu memiliki tampilan sekolah yang terawat mencerminkan bahwa tingginya kepedulian siswa dan seluruh warga sekolah terhadap lingkungan sekolah. Kepedulian siswa terhadap lingkungan tidak lepas dari peran guru yang memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan selama proses belajar mengajar. Seperti yang disebutkan dalam Daryanto dan Suprihatin (2013) melalui muatan lokal PLH, guru mengajak siswa turut serta dalam mewujudkan tujuan pendidikan lingkungan yaitu memberi dorongan kepada setiap individu untuk memperoleh kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan dan masalahnya.

Dengan latar belakang permasalahan di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa sikap peduli terhadap lingkungan sangat penting bagi siswa SD. Sikap peduli terhadap lingkungan tidak terlepas dari peran guru dalam proses pembelajaran, yang salah satunya tercermin pada kegiatan pembelajaran muatan lokal Pendidikan Lingkugan Hidup. Mengingat pentingnya permasalahan ini di lingkup pendidikan, maka peneliti diberi kesempatan untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis peran guru dalam meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan melalui muatan lokal pendidikan lingkungan hidup di SDN

(19)

7 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, yang menjadi fokus penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana penerapan muatan lokal pendidikan lingkungan hidup di SDN Punten 1 Batu?

2. Bagaimana peran guru dalam meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan melalui muatan lokal pendidikan lingkungan hidup di SDN Punten 1 Batu?

3. Bagaimana kendala dalam penerapan muatan lokal pendidikan lingkungan hidup di SDN Punten 1 Batu?

4. Bagaimana upaya penyelesaian terhadap kendala dalam penerapan muatan lokal pendidikan lingkungan hidup di SDN Punten 1 Batu? C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan penerapan muatan lokal pendidikan lingkungan hidup di SDN Punten 1 Batu

2. Mendeskripsikan peran guru dalam meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan melalui muatan lokal pendidikan lingkungan hidup di SDN Punten 1 Batu

(20)

8

4. Mendeskripsikan upaya penyelesaian terhadap kendala dalam penerapan muatan lokal pendidikan lingkungan hidup di SDN Punten 1 Batu

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis yang diuraikan sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam memahami penerapan muatan lokal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) secara rinci baik teori maupun dalam setiap kegiatan yang diterapkan.

2. Manfaat praktis a. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan sekolah terhadap kebijakan kota tentang muatan lokal PLH dan dapat mengembangkan kegiatan alternatif dalam penerapan muatan lokal PLH

b. Bagi guru

Dapat menjadi salah satu alternatif dalam menjalankan perannya sebagai guru dalam meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan melalui muatan lokal PLH

c. Bagi peneliti

(21)

9

E. Ruang Lingkup Dan Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki batasan ruang lingkup, yaitu penelitian hanya dilakukan pada berlangsungnya kegiatan pembelajaran muatan lokal pendidikan lingkungan hidup, yaitu kegiatan yang dilakukan di dalam kelas dan di luar kelas pada kelas 1, kelas 3, dan kelas 5. Karena keterbatasan waktu dalam penelitian, penelitian hanya difokuskan pada peran guru dalam membentuk dan mengarahkan siswa untuk peduli terhadap lingkungan dan penerapan kebijakan tentang muatan lokal PLH oleh seluruh warga sekolah yang terlibat di dalamnya. Batasan lainnya adalah penelitian ini hanya dilakukan di SDN Punten 1 Batu.

F. Definisi Istilah

Untuk menghindari pemaknaan yang berbeda, maka perlu adanya definisi istilah. Definisi istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup, baik biotik maupun abiotik yang memiliki hubungan antara satu dengan lainnya.

2. Lingkungan sekolah adalah tempat pembelajaran yang bermakna yang dapat menciptakan suasana untuk mendukung dan mengahambat kegiatan belajar mengajar di sekolah yang di dalamnya terdapat lingkungan hidup (biotik) dan lingkungan tak hidup (abiotik).

3. Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya zat/komponen yang bersifat merugikan yang berdampak pada kelangsungan hidup manusia.

(22)

10

5. Pendidikan Lingkungan Hidup juga merupakan salah satu muatan lokal yang dikembangkan di Kota Batu sebagai sebagai salah satu unggulan daerah.

6. Tujuan PLH adalah agar masyarakat memiliki kesadaran dalam upaya pelestarian lingkungan khususnya di lingkup pendidikan mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, hingga perguruan tinggi.

7. Manfaat PLH untuk peserta didik diantaranya untuk membina peserta didik untuk berpikir dan berperilaku secara rasional dan bertanggung jawab, untuk mengembangkan aspek kognitif afektif dan psikomotor peserta didik, sebagai upaya pendewasaan, dan memberi wawasan yang luas kepada peserta didik tentang lingkungan dan permasalahannya. 8. PLH dapat dilakukan melalui pendekatan monolitik dan integratif. Pada

dasarnya pendekatan monolitik merupakan pembelajaran yang dilakukan melalui satu bidang studi. Sedangkan Pendekatan integratif merupakan salah satu model yang dapat diterapkan dalam pembelajaran PLH secara terintegrasi dengan mata pelajaran lain.

9. Dasar kebijakan penyelenggaraan PLH di Kota Batu adalah Peraturan Walikota Batu Nomor 29 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Lingkungan Hidup di Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan

Gambar

Tabel 4.2 Kegiatan Rencana Aksi Lingkungan yang Berhubungan

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, bagaimana memilih lokasi, me- nentukan rute kendaraan, dan mengendalikan persediaan yang optimal menjadi isu yang penting dalam merancang

Dalam kegiatan ini, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: 1) siswa membaca teks cerpen yang berjudul “Kisah Seorang Pen- jual Koran” dengan sungguh-sungguh serta

Hasil pengujian ketahanan warna terhadap gosokan basah dan kering yang dianalisa dengan staining scale , diperoleh hasil terbaik pada jumlah pencelupan 5 kali dengan

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan prototipe satu berupa Panduan Layanan Bimbingan Peningkatan Keterampilan Berdiskusi Di Kelas Dengan Teknik Assertive Training

Data primer yang diperlukan adalah kondisi eksisting jaringan jalan dan penataan ruang di lokasi penelitian, yang terdiri dari wawancara dan dokumentasi; kondisi eksisting

Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan siklus haid atau menstruasi pada remaja

Dalam mengevaluasi perkembangan klien, penulis menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Planing), sehingga dapat diketahui, masalah yang teratasi, masalah

Sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan, maka dalam penelitian ini data yang akan dikumpulkan adalah tentang persepsi penulis atau pembahas kajian dalam situs